KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA. 43 lkmalsklrrl2or7

Transkripsi

1 KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Nomor : 43 lkmalsklrrl2or7 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA DALAM RANGKA KOORDINASI PENINGKATAN KEMUDAHAN BERUSAHA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kemudahan berusaha bagi ralryat Indonesia merupakan saiah satu prioritas pemerintah untuk menumbuh kembangkan perekonomian nasional; b. bahwa pengadilan berperan untuk mendukung peningkatan kemudahan berusaha setidaknya pada dua parameter, yaitu penegakan kontrak dan penyelesaian kepailitan; c. bahwa Mahkamah Agung senantiasa beduang untuk mengatasi hambatan dan rintangan demi tercapainya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan sebagai perwujudan akses terhadap keadilan bagi seluruh masyarakat; d. bahwa guna memastikan efektivitas koordinasi dan proses kerja terkait dengan pihak internal dan eksternal dalam rangka penguatan kemudahan berusaha, Mahkamah Agung memerlukan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak yang

2 -2- e. t. memiliki keahlian dan pengalaman untuk merumuskan inisiatif, baik dari segi perencanaan maupun implementasi kegiatan; bahwa nama-nama yang tercantum dalam keputusan ini dipandang cakap dan mampu untuk melaksanakan tugas tersebut; bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a sampai dengan huruf e, perlu menetapkan keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang Pembentukan Kelompok Kerja Dalam Rangka Koordinasi Peningkatan Kemudahan Berusaha; Mengingat A Reglemen Indonesia yang diperbarui (Het Herziene Inlandsch Reglement Staatsblad Tahun I94l Nomor 44); Reglemen Acara Hukum untuk Daerah Luar Jawa dan Madura (Reglement Tot Regeling Van Het Rechtsutezen In De Gewesten Buiten Jaua En Madura Staatsblad Tahun 7927 Nomor 227); Reglemen Hukum Acara Perdata untuk Golongan Eropa (Reglement op de Burg erlijke Rechtsu ordeing u o or Europ e anen Staatsblad Tahun IB47 Nomor 52 juncto Staatsbiad Tahun 1849 Nomor 63); Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2OO9 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;

3 -J Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2OOg tentang Kekuasaan Kehakiman; Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2OO9 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum; Und"ang-Undang Nomor g7 Tahun 2OO4 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; MENETAPKAN KESATU MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA DALAM RANGKA KOORDINASI PENINGKATAN KEMUDAHAN BERUSAHA. Membentuk Kelompok Kerja Dalam Rangka Koordinasi Peningkatan Kemudahan Berusaha, dengan susunan sebagai berikut: Tim Pengarah Ketua Ketua Mahkamah Agung. Anggota 1. Wakil Ketua Mahkamah Agung bidang Yudisial. 2. Wakil Ketua Mahkamah Agung bidang Non Yudisial. Tim Kerja Ketua H. Soltoni Moh. Dally, SH., MH (Ketua Kamar Perdata). Wakil Syamsul Maarif, SH., LLM., PhD (Hakim Agung).

4 -4- Sekretaris : Dr. Ridwan Mansyur, SH., MH (Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Urusan Administrasi). Anggota : 1. H. Hamdi, SH., M.Hum (Hakim Agung). 2. I Gusti Agung Sumanatha SH., MH (Hakim Agung). 3. Sudrajad Dimyati SH., MH (Hakim Agung). 4. Panji Widagdo SH., MH (Hakim Agung). 5. Dr. Ibrahim, SH., MH., LLM (Hakim Agung). 6. Rahmi Mulyati SH., MH (Panitera Muda Perdata Khusus). 7. Partini, SH (Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Umum Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum). 8. Joko Upoyo Pribadi, SH., MH (Kepaia Biro Perencanaan dan Organisasi Badan Urusan Administrasi). 9. Dr. Andriani Nurdin SH., MH (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya). 10. Heru Pramono SH., M.Hum (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu). I 1. Suwidya, SH., LLM (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan). 12. Dr. Titik Tejaningsih SH., M.Hum (Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat). 13. Ninil Eva Yustina, SH., M.Hum (Hakim Yustisial Kamar Perdata). 74. Hary Widya Pramono, SH., MH (Hakim Yustisial Kamar Perdata).

5 Darmoko Yuti Witanto, SH. (Hakim Yustisial KEDUA Biro Hukum dan Humas Badan Urusan Administrasi). 16. Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, SH., MH. (Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas Badan Urusan Administrasi). 17. Aria Suyudi, SH., LLM (Tim Asistensi ' 18. Rosyada SH., LLM (Tim Asistensi 19. Yunani Abiyoso SH., MH (Tim Asistensi 20. Abdul Rahmat Ariwijaya SH (Tim Asistensi Tim pengarah memiliki tugas sebagai berikut: a. memberikan arahan mengenai garis-garis besar strategi peningkatan peran pengadilan dalam meningkatkan berusaha; peringkat kemudahan b. melakukan pemantauan umum terhadap proses pelaksanaan program berdasarkan program kerja yang akan disusun oleh tim kerja; dan c. melakukan upaya-upaya untuk memperoleh dukungan terhadap program kerja, dari berbagai pihak, internal Mahkamah Agung maupun eksternal yang berupa dukungan politik, sosiai maupun anggaran.

6 -6- KETIGA KEEMPAT Tim kerja memiliki tugas sebagai berikut: a. melakukan perencanaan strategis dan teknis untuk mengkoordinasikan dan meningkatkan peran Mahkamah Agung dalam peningkatan kemudahan berusaha; b. mengkoordinasikan usulan-usulan dari berbagai pihak termasuk publik untuk melengkapi program kerja; c. mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan teknis yang tercantum dalam program kerja dengan usulan-usulan program bantuan dari para negara sahabat dan institusi lain yang bermaksud mendukung pelaksanaan program peningkatan kemudahan berusaha; d. melakukan koordinasi dengan pihak eksternal terkait perencanaan dan pengembangan rencana dan program kerja terkait dengan kemudahan berusaha; dan e. mengawasi pelaksanaan program kerja, termasuk mencatat pemenuhan target waktu, indikator keberhasilan dan kesesuaian implementasi aktivitas program kerja dengan tujuan program yaitu percepatan peningkatan kepercayaan publik. Masa kerja kelompok kerja ini terhitung sejak ditetapkannya Keputusan Ketua Mahkamah Agung ini.

7 -7- KELIMA Segala biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas kelompok kerja ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui DIPA Mahkamah Agung dan sumber dana lainnya yang tidak mengikat. KEENAM Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal, ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 16 Februari 2OIV {AMAH AGUNG CI}$DONESIA ;**# \l \(,i/o ATTA ALI SALINAN : Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Ketua Kamar Pembinaan Mahkamah Agung RI; 2. Ketua Kamar Pengawasan Mahkamah Agung nl; 3. Yang bersangkutan.