Penilaian untuk Pembelajaran Abad 21 Belajar dari berbagai hasil penilaian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penilaian untuk Pembelajaran Abad 21 Belajar dari berbagai hasil penilaian"

Transkripsi

1 Penilaian untuk Pembelajaran Abad 21 Belajar dari berbagai hasil penilaian Nizam Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2 Information Age knowledge society Knowledge Technology 21 st Century Learning Neuroscience Society.creator knowledge-worker

3 The future Genomic medicine

4

5 PwC, 2016 Hard & soft skills demand

6 Kecakapan Hidup Abad st Century learning: To know To do To be To live together Learning and Innovation Skills Critical thinking Creativity Communication Collaboration Information Media, and ICT literacy Digital literacy Core subjects 21 st Century Context Life and career skills Flexibility Initiative Leadership Social-skills Cross cultural Productivity Accountability Life-long learner

7 Kerangka Kurikulum 2013 KONTEKS - SOCIAL CONSTRUCT HAM SDG Demokrasi Pancasila Ke-Bhinnekaan NKRI Pend Agama Budi Pekerti PPKN Matematika Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya PJOK MATA PELAJARAN KNOWLEDGE CONTENT

8 Pengayaan Konteks & Kompetensi Kemaritiman Kesehatan Reproduksi Gender mainstreaming Bela Negara Ketahanan Bencana Anti Kekerasan Climate change Bahaya Narkoba

9 FLORA FAUNA TAKSONOMI KERAGAMAN HAYATI SUSTAINABLE DEVELOPMENT RANTAI MAKANAN BIOLOGI MAKHLUK HIDUP HIDUP SEHAT RANTAI MAKANAN MANUSIA GERAK ENERGI TUMBUH KEMBANG SUMBER ENERGI PENCERANAAN RESPIRASI DARAH SIRKULASI ENZIM AIR UDARA TANAH OTAK & SISTEM SYARAF SISTEM REPRODUKSI GENETIKA BIOLOGI MOLEKULER EKOSISTEM

10

11 Pengembangan Kecakapan Abad 21 Questions: about nature/human being WHAT Inquiry & discovery Proposed Explanations HOW Problems: in adapting to the environment Design & invention strategies Proposed solution Query-based learning Student-centerd learning Science WHY Reasoning Critical thinking Creativity Communication Collaboration Problem/Project-based learning Collaborative learning Technology Nizam, 2016

12 How learning works membangun kompetensi abad 21 7 Research-based principles for smart teaching Sekolah aman menyenangkan menantang Course Climate Prior knowledge Pre-test Evaluasi diri & refleksi Self directed Learners Assessment Knowing & organizing Mind-mapping Authentic assessment Comprehensive assessment Develop Mastery Motivation factors Values expectation Adapted from: Ambrose, et.al, 2010

13 Tahapan mastery MASTERY KNOW ACQUIRE Component skills PRACTICE integrating skills When to apply skills CONSCIOUS Competence UNCONSCIOUS Competence UNCONSCIOUS Incompetence Pre-test Prior knowledge CONSCIOUS Incompetence Formative Assessments Assessment for & as learning Adapted from: Ambrose et.al, 2010 Summative Assessments Acquired competency

14 Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan Kompetensi dasar Kelas 4, 9 Sumatif Survei Kelas 9, 12 PISA, TIMSS Sensus Oleh pemerintah Benchmark Internasional Ujian Terstandar Nasional Penilaian Kelas siswa SKL 21 st cs Formatif diagnostik Harian oleh guru Penekanan qualitative feedback Penilaian Sekolah Formatif Summative Semua kelas Semesteran Akhir tahun Akhir jenjang Oleh sekolah PTK 4,8,11 Penilaian eksternal AKSI/INAP Progress monitoring & evaluasi Kelas 4,8,11 Survey atau sensus Tahunan Oleh pemerintah

15 Jangan lupa!! Howard Gardner, 1983

16

17 PISA Framework The Content The PISA 2015 survey focused on science, with reading, mathematics and collaborative problem solving as minor areas of assessment. PISA 2015 also included an assessment of young people s financial literacy, which was optional for countries and economies. PISA assesses not only whether students can reproduce knowledge, but also whether they can extrapolate from what they have learned and apply their knowledge in new situations. It emphasizes the mastery of processes, the understanding of concepts, and the ability to function in various types of situations.

18 PISA 2015: Terjadi Kenaikan Capaian Rerata Matematika Membaca Sains Kenaikan mean pada matematika dan sains cukup menggembirakan, laju peningkatan urutan ke-4. Bila terus dipertahankan pada 2030 capaian akan = negara-negara OECD

19 PISA 2015: Terjadi Kenaikan Capaian Median Matematika Membaca Sains Untuk sistem yang sedang mengalami ekspansi (perluasan wajar 9 tahun, 12 tahun) kenaikan median secara konsisten yang lebih cepat dari mean menunjukkan perbaikan mutu pada sekolah-sekolah dengan kualitas rendah

20

21 Bias Sampel % Sekolah dengan rerata UN Sebaran Rerata Sekolah Internasional 5th 10th Thailand 25th 50th Singapura 75th 90th Indonesia 95th Rerata Nilai UN Hanya 236 sekolah dari SMP/MTs/SMA/MA/S MK Indonesia yang disurvei. Sekolah Indonesia dengan capaian PISA terbaik berada di percentile 93 berdasarkan hasil UN, artinya terdapat 1397 SMA/SMK/MA yang setara atau LEBIH baik. Note: jumlah secondary school di singapore hanya 163

22 61 Sampel % Sains Matematika Membaca SMP % MTs % SMA % MA 521 8% SMK %

23

24 Hal ini menunjukkan adanya peningkatan akses dan kualitas pendidikan yang inklusif Catatan: beberapa negara ASEAN cakupan samplingnya justru menurun

25

26

27

28

29

30

31

32

33 Kesimpulan Meski peningkatan capaian Indonesia cukup signifikan, namun capaian secara umum masih di bawah rerata OECD Bila peningkatan ini terus kita pertahankan, maka pada tahun 2030 capaian kita akan menyamai OECD Hal yang terpenting adalah bagaimana kita melakukan tindak lanjut berdasar diagnosa yang dihasilkan dari survei diagnostik PISA Siswa harus dibiasakan dengan soal-soal kecakapan berpikir orde tinggi (HOTS)

34

35 TIMSS Framework Indonesia mengikuti grade-4 TIMSS Science Content Domain Percentage Life Science 45% Physical Science 35% Earth Science 20% Cognitive Domain Percentage Knowing 40% Applying 40% Reasoning 20% Math Content Domain Percentage Number 50% Geometric Shapes & Measures 35% Data Display 20% Cognitive Domain Percentage Knowing 40% Applying 40% Reasoning 20%

36 TIMSS 2015: IPA & Matematika kelas IV SD 4 dari bawah Skor IPA 397 Singapore Korea, Rep. of Japan Russian Federation Hong Kong SAR Chinese Taipei Finland Kazakhstan Poland United States Slovenia Hungary Sweden Norway (5) Bulgaria England Czech Republic Croatia Ireland Lithuania Germany Denmark Serbia Canada Australia Northern Ireland Slovak Republic Spain Netherlands Italy Belgium (Flemish) Portugal New Zealand TIMSS Scale Centerpoint France Turkey Cyprus Chile Bahrain United Arab Emirates Georgia Qatar Oman Iran, Islamic Rep. of Indonesia Saudi Arabia Morocco Kuwait Singapore Hong Kong SAR Korea, Rep. of Chinese Taipei Japan Northern Ireland Russian Federation Norway (5) Ireland Belgium (Flemish) England Kazakhstan Portugal Denmark United States Poland Finland Lithuania Netherlands Hungary Czech Republic Bulgaria Cyprus Germany Slovenia Sweden Serbia Australia Canada Italy Spain Croatia TIMSS Scale Centerpoint Slovak Republic New Zealand France Turkey Georgia Chile United Arab Emirates Bahrain Qatar Iran, Islamic Rep. of Oman Indonesia Jordan Saudi Arabia Morocco South Africa (5) Kuwait Skor Matematika 397 Tahun 2015 Indonesia mengikuti TIMSS untuk kelas 4 SD (sebelumnya ikut TIMSS kelas 8) 6 dari bawah

37 Terdapat 6% SD/MI yang mutunya setara atau lebih baik dari best performers Indonesia dlm TIMSS, yang setara dengan lebih dari 9000 SD/MI

38 Yang mempengaruhi capaian: peran orang tua

39 Yang mempengaruhi capaian: latar belakang sosek

40 Yang mempengaruhi capaian: attitude siswa & kualitas pembelajaran

41 Yang mempengaruhi capaian: kondisi sekolah dan sarpras

42 K Soal ini sederhana dan masuk kategori low benchmark Siswa diminta untuk menuliskan lambang bilangan dari angka terbilang. Hanya (59% ) siswa Indonesia mampu menjawab benar. Terendah ke -3 dan di bawah rerata internasional (87%)

43 Siswa Indonesia Unggul dalam mengerjakan soal matematika yang bersifat eksplisit/langsu ng. Disajikan persamaan matematika, siswa diminta mencari hasil hitung dari persamaan tersebut.

44 Hanya 19% siswa Indonesia yang mampu menjawab benar soal ini. Soal ini mengukur kompetensi tentang bangun datar, mengetahui panjang sisi jika diketahui keliling bangun. Tidak adanya ilustrasi gambar tampaknya menjadi faktor siswa Indonesia kesulitan menyelesaikan soal tersebut.

45 600 Skor Biologi TIMSS chinese taipei japan korea singapore thailand malaysia australia USA finlandia Turkey Iran south africa morocco internasional Indonesia Skor Biologi Indonesia dalam studi TIMSS menurun dari siklus ke siklus. Hal serupa ditunjukkan pula oleh thailand dan malaysia

46 Kompetensi Biologi yang diukur melalui TIMSS

47 Hal yang diukur oleh TIMSS dalam Biologi

48 600 Skor Biologi TIMSS chinese taipei japan korea singapore thailand malaysia australia USA finlandia Turkey Iran south africa morocco internasional Indonesia Skor Biologi Indonesia dalam studi TIMSS menurun dari siklus ke siklus. Hal serupa ditunjukkan pula oleh Thailand dan Malaysia

49 Dalam jangka panjang, mana dari hal-hal berikut yang dapat meningkatkan daya kekebalan tubuh terhadap penyakit? A. Antibiotika B. Vitamin C. Vaksin D. Sel darah merah Level knowing tentang kesehatan John menderita diabetes. Mana dari makanan berikut yang harus dihindari John? A. Daging sapi B. Telor C. Susu D. Jus buah 36% benar, Peringkat 2 terendah

50 Seorang petani menanam jagung di ladang. Gulma mulai tumbuh di antara benih-benih jagung. Jelaskan mengapa gulma perlu disiangi? Sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, namun siswa kesulitan menjelaskan/menalar alasan mencabut belukar

51 Beberapa jenis burung makan keong. Suatu spesies keong yang hidup di hutan memiliki cangkang warna gelap. Spesies keong yang sama yang hidup di ladang memiliki warna cangkang terang. Jelaskan bagaimana perbedaan tersebut membantu keong untuk bertahan (survive). Level applying, mengenai keragaman makhluk hidup, adaptasi dan seleksi alam.

52 Kategori Low Benchmark Pada soal kategori low benchmark seperti disamping, 81% siswa Indonesia menjawab dengan benar; diatas rerata Internasional (69%)

53 Kategori Low Benchmark Pada soal kategori low benchmark seperti di samping, 61% siswa Indonesia mampu menjawab benar, jumlah ini dibawah rerata Internasional (86%)

54 Kategori Advance Benchmark Pada soal kategori Advance benchmark yang mengukur kemampuan reasoning, sedikit sekali siswa Indonesia yang mampu menjawab dengan benar (11%), terendah dibandingkan negara-negara lainnya

55 Kesimpulan Hasil TIMSS tahun 2015 untuk siswa kelas IV SD masih belum menggembirakan (meski posisi Indonesia tak lagi juru kunci) Faktor yang berpengaruh pada capaian: kurikulum, pembelajaran, guru, orang tua/keluarga, sikap siswa, latar belakang sosek, sarpras Dari sisi lama pembelajaran siswa SD dan jam pelajaran matematika Indonesia termasuk paling lama di antara negara lainnya, tetapi kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan Sekitar 75% item yang diujikan dalam TIMSS telah diajarkan di kelas IV SD (lebih tinggi dibanding Korea Selatan yang hanya 68%), namun kedalaman pemahaman masih kurang

56

57 Ujian Nasional Merupakan ujian terstandar nasional untuk mengukur capaian pembelajaran siswa pada beberapa mata pelajaran tertentu Penggunaan: beragam, mulai dari laporan capaian siswa/kredensial (SHUN), pemetaan, pembinaan, dsb. Mulai 2015 tidak lagi dipakai untuk kelulusan Laporan tidak hanya capaian tapi juga tingkat anomali/kemungkinan tidak obyektifnya pelaksanaan ujian, melalui pengukuran Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN)

58 Ringkasan Hasil UN - SMA/MA Tahun 2015/2016 NR >85: 0.91% IPA: < NR < 85: 19.06% 55< NR < 70: 37.82% Peserta UN SMA/MA (19,962 sekolah) Persentase yang belum mencapai standar masih tinggi IPS: NR < 55:42.20 % NR >85: 0.04 % 70< NR < 85: 10.61% 55< NR < 70: 35.40% Lainnya: NR < 55: 53.95%

59 Dampak direleasenya IIUN th 2015 Terjadi Peningkatan IIUN Direleasenya IIUN pada tahun 2015 mendorong sekolah makin jujur dalam ujian Tahun lalu jenjang SMA dengan IIUN>70 hanya 35%, tahun ini meningkat menjadi 61% 35% 30% 25% 20% 15% NA, 12% 10% 5% 0% 2015 <=50, 23% >50-70, 31% 35% >70-80, 19% >80, 15% UNBK, 1% NA <=50 >50-70 >70-80 >80 UNBK 07 IIUN mendorong sekolah makin berintegritas dalam menyelenggarakan UN Catatan: IIUN mengukur kejujuran dalam penyelenggaraan UN, TIDAK MENGUKUR KEJUJURAN SEKOLAH!! Meski hasil kajian lapangan diperoleh fakta: sekolah dengan IIUN tinggi memiliki budaya kejujuran yang tinggi pula [UAD, 2016] 50% 40% 30% 20% 10% 0% 2016 NA, 1% <=50, 10% >70-80, 40% >50-70, 28% 61% >80, 11% UNBK, 10% NA <=50 >50-70 >70-80 >80 UNBK

60 Siapa yang ikut UNBK 2016? Kelompok IPA: 36% SMA dengan IIUN 2015 >80 52% SMA dengan IIUN 2015 <80 12% SMA yang tahun lalu sudah UNBK UNBK 2015, 12% NA, 6% <=50, 11% >50-70, 22% IPA >70-80, 25% >80, 36% 08 Kelompok IPS: 30% SMA dengan IIUN 2015>80 58% SMA dengan IIUN 2015 <80 12% SMA yang tahun lalu sudah UNBK NA, 6% <=50, 12% UNBK 2015, 12% IPS >80, 30% >50-70, 28% >70-80, 24%

61 Validasi IIUN Dengan UNBK dihasilkan pengukuran capaian yang lebih benar 80 Perubahan Capaian SMA/MA jurusan IPA dari PBT-CBT berdasar IIUN 09 Sekolah UNKP dengan IIUN rendah di tahun 2015 yang mengikuti UNBK tahun 2016 cenderung terkoreksi nilainya. Semakin rendah IIUN tahun 2015 semakin besar penurunan nilai setelah menggunakan UNBK Terbukti IIUN mengukur tingkat integritas dalam pelaksanaan UN UNBK meningkatkan kejujuran ujian Nilai UN Rerata Sekolah (2015 & 2016) , ,9-7, , Nilai 2015 nilai <=50 <=70 <=80 >80 UNBK IIUN tahun 2015

62 Keragaman capaian SKL tak terdeteksi kalau hanya berdasar Nilai Sekolah Peta rerata nilai Ujian Sekolah Keterangan Pemekaran

63 Peta Keragaman capaian SKL berdasar Nilai Rerata UN (murni) SMA Peta rerata nilai Ujian Nasional Keterangan Pemekaran <

64 Peta Indeks Integritas Ujian Nasioal SMA IPA IIUN rendah mengindikasi besar kemungkinan terjadi kecurangan dalam pelaksanaan UN 64

65 Validasi: Profil Level Kemampuan Siswa Indonesia kurang cukup baik Sangat baik Indonesia (UN) Hasil UN 2015 share low performer share middle performer share high performer Peru Indonesia Qatar Hasil PISA 2012 Malaysia Thailand Finlandia Jepang Korea Hongkong China Singapore % 20% 40% 60% 80% 100% Hasil PISA 2012

66 Validasi: Profil Level Kemampuan Siswa Indonesia kurang cukup baik Sangat baik Indonesia (UN) Hasil UN 2015 share low performer share midde performer share high performer Peru Indonesia Qatar Thailand Hasil PISA 2015 Malaysia 33.7 Korea Finlandia Singapura Jepang Hongkong China % 20% 40% 60% 80% 100%

67 Korelasi PISA dan UN Strata PISA Math Read Science UN IIUN Good Moderate Poor Hasil PISA 2015 menunjukkan capaian sekolah dengan rerata UN tinggi dan IIUN baik secara signifikan lebih tinggi dibanding yang rerata UN rendah

68 13 Perubahan Kisi-kisi UN 2015 dan 2016 Aspek Kisi-kisi 2015 Kisi-kisi 2016 Masa berlaku Komponen Bentuk Leveling Mulai 2016 Terdiri dari 2 komponen: kompetensi & indikator soal (apa yang akan ditanyakan) Indikator spesifik merujuk soal yang akan diujikan Belum secara eksplisit mencerminkan leveling kognitif, yang ada tingkat kesukaran: 40% mudah, 40% sedang, 20% sulit. Ada 10% soal HOTS Dua dimensi: cakupan materi dan level kognitif yang diukur Tidak ada indikator soal Dengan leveling yang lebih eksplisit: 40% memahami 40% mengaplikasikan 20% menalar (reasoning)

69 13 Mengapa Kisi-kisi Diubah? Tujuan perubahan adalah agar guru-guru mengajar berdasar kurikulum, siswa belajar berdasar kurikulum, bukan berdasar indikator soal UN Orientasi pembelajaran pada ketuntasan belajar (mastery learning) Mendorong kompetensi abad 21 seperti kemampuan menyelesaikan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking) Mengembalikan dari belajar merujuk pada kurikulum Ujian Nasional menjadi kurikulum nasional jenjang SMA/MA/SMK

70 Proporsi soal High Order of Thinking pada Ujian Nasional 2016 ditingkatkan... Contoh Matematika Materi Kesebangunan UN 2015 UN 2016 Panjang bayangan sebuah menara 15 m dan pada saat yang sama sebuah tiang pancang memiliki panjang bayangan 3 m. Jika tinggi tiang pancang 7 m, maka tinggi menara adalah... A. 19 meter B. 22 meter C. 25 meter D. 35 meter Perhatikan gambar sketsa kebun berikut! 2m A D E B 2m C Sebidang kebun berbentuk jajaran genjang. Bagian dalam kebun dibuat taman dengan panjang AB = 20 m, dan panjang DE = 15 m. Di sekeliling taman akan dibuat jalan. Jika kebun dan taman sebangun, luas jalan adalah A. 66 m 2 C. 300 m 2 B. 132 m 2 D. 360 m 2

71 Kesimpulan Pengukuran capaian siswa berdasar UN ternyata selaras dengan capaian PISA maupun TIMSS Siswa-siswa masih lemah dalam kecakapan kognitif order tinggi (seperti menalar/menganalisa/mengevaluasi) Penilaian kelas sehari-hari harus dibiasakan dengan soal-soal HOTS agar anak terdorong kemampuan berpikir kritisnya Peningkatan mutu pendidikan dapat didorong melalui asesmen yang baik

72 Kebijakan tentang Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Tahun 2017 Ujian Nasional tetap dilaksanakan seperti tahun 2016, sesuai PP 19/2005, PP 32/2013, dan PP 13/2015. Hasil UN digunakan untuk pemetaan mutu, pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, dan pembinaan satuan pendidikan. UN tahun 2017 dilaksanakan dengan UNBK sebagai moda utamanya. Pada tahun 2017 Ujian Sekolah ditingkatkan mutunya menjadi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk beberapa mata pelajaran. Soal USBN dibuat oleh guru melalui KKG/MGMP dengan mengacu pada kisi-kisi yang dikeluarkan oleh BSNP. Pemerintah memberikan pelatihan bagi guru agar dapat membuat ujian sekolah yang semakin berkualitas.

73 Persiapan Pelaksanaan UN 2017 Untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, integritas, dan kehematan UN dilaksanakan dengan moda UNBK Jadwal UN jenjang SMK, SMA, dan SMP tidak bersamaan sehingga komputer dapat digunakan bersama (resource sharing) Sekolah dengan jumlah komputer lebih dari 20 buah dan memiliki server dapat ditetapkan menjadi penyelenggara USBN Siswa SMA dari sekolah yang belum memiliki infrastruktur UNBK mengikuti ujian di SMK atau SMP penyelenggara UNBK, demikian pula sebaliknya Dinas Provinsi menetapkan tempat ujian bagi siswa dari sekolah yang belum memiliki fasilitas berdasar kedekatan jarak antar sekolah Sudah terdata sekolah/madrasah siap menjadi penyelenggara UNBK

74 Pelaksanaan USBN Mata pelajaran USBN: SMP: Agama, PPKN, IPS SMA: Agama, PPKN, Sejarah Umum SMK: Agama, PPKN, Keterampilan Komputer Pelaksanaan USBN: Guru inti diberikan pelatihan penulisan kisi-kisi/indikator soal, penulisan soal, dan penskoran soal baik pilihan ganda maupun yang bukan pilihan ganda Penulisan soal oleh guru yang tergabung dalam KKG/MGMP di Kabupaten/Kota/Gugus dengan mengacu pada kisi-kisi USBN Master soal disimpan Kepala Sekolah Buku soal ujian dicetak dan disimpan di sekolah masing-masing Pelaksanaan USBN sepenuhnya menjadi tanggung jawab mutlak Kepala Sekolah Penskoran hasil USBN dilakukan oleh guru secara silang antar sekolah dalam gugus

75 ALUR PENYUSUNAN SOAL USBN KKG/MGMP Puspendik Standar & Kisi-kisi BSNP 25% soal standar 1 Menyu sun soal bersa ma 3 Paket soal Digunakan untuk ujian sekolah berstandar nasional 4 Catatan: SMA/K dilaksanakan MGMP level Kabupaten/Kota ((bila terlalu besar dibagi dalam beberapa gugus))

76 Skema Proses Ujian Pergurua n Tinggi Dewan Pend. Provinsi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Memindai LJUN Pengawasan UN Kemendik bud Balitbang & Dikdasm en Dinas Provinsi Dinas Kab/Kota Sekolah Pelaksana UN Bank Soal UN Instrumen UN Manajemen UN Olah hasil UN Sumber: Peraturan BSNP No. 0034/P/BSNP/XII/2015 Peraturan Kabalitbang Kemendikbud No. 045/H/HK/2015 Kebijakan Pelaksa na UN di Daerah Koordin asi Pelaksa naan UN Kab/Kot a Pengaw asan UN BSNP Standar UN POS UN Kisi-kisi UN Penyeleng gara UN Monev UN LPMP Pengawasan UN Pelaksana UN Pengawas ujian secara silang Pelaksana US Penyusunan soal US PELAKU UTAMA UN BSN P Standar POS Kisi-kisi Ujian/ Kompetensi Dasar Monev PELAKU UTAMA USBN Dewan Pend. Provinsi Dewan Pend. Kab/Kota Pengawasan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Kemendikbu Balitbang, d GTK, Dikdasmen, PAUD Dikmas Dinas Provinsi Dinas Kab/Kota Sekola h Kebijakan Bank Soal 20-25% soal sebagai anchor Fasilitasi instrumen/sistem Pembinaan Konsolidasi hasil Pelaksana USBN Pengawas USBN secara silang Koordinasi USBN Pengawasan KKG/ MGM P LPM P Menetapkan soal Pengawasan Mengembangkan soal Pengolahan hasil P4 TK Pembinaan

77 AKSI Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia

78 APAKAH AKSI/INAP? AKSI/INAP adalah program pemetaan capaian pendidikan untuk memantau mutu pendidikan secara nasional/daerah yang menggambarkan pencapaian kemampuan siswa yang dilakukan melalui survei yang sifatnya longitudinal. SURVEI JENJANG SIFAT MANFAAT AKSI/INAP 1. NERACA Ketercapaian, kekuatan, dan kelemahan pendidikan sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat Diikuti oleh siswa seluruh Provinsi (sampling) Kompetensi yang diukur: Literasi Numerasi Sains Dilakukan pada kelas 4, 8, 11 Tidak ada Lulus/Gagal Mengukur kompetensi kognitif Dilengkapi survei guru, siswa, ortu Sifat: Sampling Low stake Diagnostik untuk perbaikan 2. DIAGNOSA Aspek kompetensi yang perlu perbaikan faktor penunjang/penghambat keberhasilan 3. KOMPETENSI Mendorong ketercapaian kompetensi, terutama literasi dan numerasi 4. STANDAR PENDIDIKAN Anak tangga progresif untuk meningkatkan capaian standar pendidikan 78

79 Hasil AKSI Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia /INAP p-sd

80 HASIL AKSI/INAP 2016 DAN PISA 2012 INAP 2016 INDONESIA AKSI/INAP 2016 Indonesia National Assessment Programme 73,61% Low Performer 25,38 % Middle Performer Indonesia PISA 2012 Programme for International Student Assessment 75,7% Low Performer 24% Middle performer 80

81 HASIL AKSI/INAP 2016 Sumber: 81

82 HASIL AKSI/INAP 2016 Contoh Perbandingan Capaian Literasi Membaca Antardaerah NASIONAL DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA NTB NTT PAPUA Sumber: 82

83 HASIL AKSI/INAP SD 2016 Meruj uk Interpreta si Integrasi Evaluasi Highlight: Dalam numerasi: Kemampuan menalar perlu ditingkatkan Dalam literasi: kemampuan integrasi dan evaluasi informasi masih lemah 83

84 PETA WILAYAH Persentase Siswa dengan Kemampuan Literasi Membaca Kurang 84

85 PETA WILAYAH Persentase Siswa dengan Kemampuan Numerasi/Literasi Matematika Kurang 85

86 PETA WILAYAH Persentase Siswa dengan Kemampuan Literasi IPA Kurang 86

87 PETA JALAN INAP INAP SD INAP SMP INAP SMA/K INAP SD INAP SMP Gerakan Literasi Nasional (GLN) dicanang kan Pembin aan SD Pembina an SD dan SMP Tren capaian SD Pembinaan SMP Pembinaan SMA Tren capaian SMP Pembinaan SD Pembinaan SMP Pembinaan SMA 87

88 Penilaian dan Umpan Balik

89 Seberapa efektifkah umpan balik hasil penilaian terhadap peningkatan mutu? Penilaian akan mampu meningkatkan mutu, hanya jika informasi hasil penilaian dijadikan umpan balik. Baik kepada siswa, guru, sekolah, orang tua, maupun pemangku kebijakan.

90 Penilaian Kelas Classroom-based assessment Assessment as learning Assessment for learning Assessment of learning External assessment Membentuk siswa sbg pembelajar sejati (Q & P) Assessment for & as learning Formatif dan diqgnostik Pengembangan panduan penilaian Pengembangan modul pelatihan Pelatihan IN, IP, guru Penulisan soal HOTS School-based assessment Sumber informasi penilaian (rumah penilaian) [bersama program inovasi] Pengembangan model [bersama program inovasi] Uji coba/piloting [bersama program inovasi] meaningful assessment & feedback for learning improvement Rich & sound assessments Research & evidence based

91 Penilaian kelas & umpan balik Penilaian kelas untuk menumbuhkembangkan kompetensi dan daya nalar (critical thinking) Authentic assessment untuk menguatkan problem solving Project-based assessment lintas mapel- untuk integrasi pengetahuan, collaboration skills Ilmu sosial: project dengan debat dan argumentasi (communication skills) Peer tutoring: menguatkan pemahaman, communication skills, collaboration skills ICT enhanced learning: ICT literasi Positive feedback Membangun attitude siswa Belajar dari kesalahan Membantu siswa menyadari kesalahan dan menguasai pengetahuan Kecakapan guru untuk merancang dan menggunakan berbagai model/bentuk penilaian Rubrik penilaian Umpan balik KI1-KI4 Pada siswa/ortu Pada pembelajaran

92 Jangan lupa!! Howard Gardner, 1983

93 penilaian bermutu kunci pendidikan bermutu

94 2018

95

96 Lingkup Reading, math, science 2018: Reading sebagai domain utama (major domain) Global competency Financial literacy CBT

97 Jangan lupa!! Howard Gardner, 1983

98 PISA 2018 Reading Framework

99 Membaca di Era Digital (Jenis Wacana)

100 Membaca di Era Digital (Sumber Wacana)

101 Membaca di Era Digital (Media membaca)

102 Transformasi Framework PISA PISA PISA 2009 PISA 2015

103 Hal yang ditambahkan pada Framework PISA 2018

104 Definisi Literasi Membaca PISA 2018

105 Proses Kognitif pada Literasi Membaca PISA 2018

106 Sub Domain PISA 2018

107 Read Fluently

108

109

110

Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP

Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP Nizam Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kecakapan Abad 21 21 st Century

Lebih terperinci

Standar Kurikulum Penilaian landasan penumbuh kembangan kompetensi abad 21 dan karakter bangsa

Standar Kurikulum Penilaian landasan penumbuh kembangan kompetensi abad 21 dan karakter bangsa Standar Kurikulum Penilaian landasan penumbuh kembangan kompetensi abad 21 dan karakter bangsa Nizam Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP/AKSI

Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP/AKSI Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP/AKSI Nizam Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kerangka Kurikulum 2013

Lebih terperinci

12/14/2016. Indonesia berpartisipasi pada studi TIMSS sejak tahun Namun baru tahun 2015 target populasinya kelas 4 SD/MI

12/14/2016. Indonesia berpartisipasi pada studi TIMSS sejak tahun Namun baru tahun 2015 target populasinya kelas 4 SD/MI 12/14/216 Hasil TIMSS 215 Trend in International Mathematics and Science Study Diagnosa Hasil untuk Perbaikan Mutu dan Peningkatan Capaian TIMSS adalah studi internasional yang mengukur kemampuan siswa

Lebih terperinci

Persiapan dan Kesiapan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Persiapan dan Kesiapan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Persiapan dan Kesiapan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 1 PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun 2018 Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 1 Kebijakan UN & USBN 2018 KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL DAN USBN

Lebih terperinci

RAKOR UN & UJIAN SEKOLAH 2017

RAKOR UN & UJIAN SEKOLAH 2017 RAKOR UN & UJIAN SEKOLAH 2017 KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH 2017 1. UN merupakan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Pelaksanaan UN dilakukan melalui UNBK. Jika UNBK tidak dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

Indeks Integritas UN SMP/MTs Meningkat

Indeks Integritas UN SMP/MTs Meningkat Indeks Integritas UN SMP/MTs Meningkat Konferensi Pers Pemaparan Hasil Ujian Nasional SMP 2016 Jakarta, 10 Juni 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 4,3 juta siswa di 60 ribu sekolah

Lebih terperinci

Hasil Ujian Nasional 2016

Hasil Ujian Nasional 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hasil Ujian Nasional 2016 Pers Conference #2 JAKARTA, 11 MEI 2016 Peserta UN SMA/SMK/MA/ Sederajat Tahun 2016 02 UN Kertas dan Pensil UN Berbasis

Lebih terperinci

Hasil Ujian Nasional 2016

Hasil Ujian Nasional 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hasil Ujian Nasional 2016 Jenjang Pendidikan Menengah Pertama JAKARTA, 10 JUNI 2016 Peserta UN SMP / Sederajat Tahun 2016 UN Kertas dan Pensil UN

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Persiapan UN dan USBN

Rapat Koordinasi Persiapan UN dan USBN Rapat Koordinasi Persiapan UN dan USBN 22 Desember 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kebijakan tentang Ujian Nasional dan Ujian Sekolah 2017 1. Ujian Nasional tetap dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan

BAB I PENDAHULUAN. penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan nasional ditandai dengan penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan kurikulum dari kurikulum 1994

Lebih terperinci

Document Control Rilis Final 20 Maret 2016 Revisi 1 23 Maret 2016

Document Control Rilis Final 20 Maret 2016 Revisi 1 23 Maret 2016 Document Control Rilis Final 20 Maret 2016 Revisi 1 23 Maret 2016 Outline 1 Kerangka Pengembangan 2 PerbaikanDokumen Kurikulum2013 3 Implikasi Revisi Kurikulum2013 4 Kerangka Sistem Pembelajaran 5 Tahap

Lebih terperinci

Hasil Ujian Nasional 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Hasil Ujian Nasional 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Hasil Ujian Nasional 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 01 Ujian Nasional tahun 2016 Mengukur capaian kompetensi siswa berdasar Standar Kompetensi Lulusan Peta capaian kompetensi

Lebih terperinci

Outline 3/20/16. 1 Kerangka Pengembangan 2 Perbaikan Dokumen Kurikulum Implikasi Revisi Kurikulum Kerangka Sistem Pembelajaran

Outline 3/20/16. 1 Kerangka Pengembangan 2 Perbaikan Dokumen Kurikulum Implikasi Revisi Kurikulum Kerangka Sistem Pembelajaran FINAL RELEASE DATE 20/3/2016 Outline 1 Kerangka Pengembangan 2 Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 3 Implikasi Revisi Kurikulum 2013 4 Kerangka Sistem Pembelajaran 5 Tahap Implementasi 1 1 Kerangka Pengembangan

Lebih terperinci

PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK

PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK No Negara Perorangan Badan 1 Algeria a. tempat tinggal; tata cara persetujuan bersama b. kebiasaan tinggal; c. hubungan pribadi dan ekonomi. 2 Australia a. tempat tinggal;

Lebih terperinci

PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN

PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN No Negara Memiliki wewenang untuk menutup kontrak atas nama Menyimpan dan melakukan pengiriman barang atau barang dagangan milik

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25 Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25 ANALISIS PERBANDINGAN LEVEL KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM STANDAR ISI (SI), SOAL UJIAN NASIONAL (UN), SOAL (TRENDS IN INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang tidak pernah puas, dalam artian manusia terus menggali setiap celah didalam kehidupan yang dapat mereka kembangkan demi memenuhi kebutuhannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu berpikir kritis di era globalisasi. Salah satunya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi aspek yang paling berpengaruh dalam upaya membentuk generasi bangsa yang siap menghadapi masalah-masalah di era globalisasi. Namun, kualitas

Lebih terperinci

PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi

PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi The Global Competitiveness Index 2013-2014 rankings GCI 2013-2014

Lebih terperinci

Mengapa konsep pecahan sulit bagi siswa Indonesia? 1

Mengapa konsep pecahan sulit bagi siswa Indonesia? 1 Mengapa konsep pecahan sulit bagi siswa Indonesia? 1 Kemampuan siswa Indonesia dalam mengerjakan soal pecahan sangat rendah bahkan dibandingkan kemampuan siswa dari negara dengan skor total TIMSS lebih

Lebih terperinci

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) Perjanjian Penghindaran Berganda (P3B) Perjanjian Penghindaran Berganda (P3B) adalah perjanjian internasional di bidang perpajakan antar kedua negara guna menghindari pemajakan ganda agar tidak menghambat

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH & UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN 2017

UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH & UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN 2017 UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH & UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN 2017 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) di Jenjang SMP Tahun 2017

Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) di Jenjang SMP Tahun 2017 Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) di Jenjang SMP Tahun 2017 Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) Pendidikan yang baik dan bermutu merupakan aspek kunci dalam pengembangan mutu sumber daya

Lebih terperinci

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR 49 PRODUKSI PANGAN DUNIA Nuhfil Hanani AR Produksi Pangan dunia Berdasarkan data dari FAO, negara produsen pangan terbesar di dunia pada tahun 2004 untuk tanaman padi-padian, daging, sayuran dan buah disajikan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN KEBIJAKAN USBN

PEMBAHASAN KEBIJAKAN USBN PEMBAHASAN KEBIJAKAN USBN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 23 November 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1 2 USBN 2018 : BAHAN DISKUSI BAHAN DISKUSI 1. Mapel USBN/UAMBN

Lebih terperinci

Ujian Nasional. Kebijakan Perubahan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Anies R. Baswedan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Ujian Nasional. Kebijakan Perubahan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Anies R. Baswedan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kebijakan Perubahan Ujian Nasional Anies R. Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan disampaikan dalam konferensi pers Jakarta, 23 Januari 2015

Lebih terperinci

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015 JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 61 122 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah pendidikan di Indonesia adalah siswa Indonesia belum dapat bersaing dengan siswa negara lain. Padahal tuntutan persaingan dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

Indonesia Kirim Guru ke Korea untuk Pelajari HOTS

Indonesia Kirim Guru ke Korea untuk Pelajari HOTS Indonesia Kirim Guru ke Korea untuk Pelajari HOTS Kurniasih Budi Kompas.com - Senin, 23 April 2018 Ilustrasi.(www.shutterstock.com) JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam Program for International Students Asessment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya (Fa turrahman dkk,

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya (Fa turrahman dkk, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan semua manusia di dunia ini, baik anakanak dan orang dewasa, bahkan para orang tua juga masih membutuhkannya. Pendidikan dapat membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan dalam suatu negara harus diawasi dan dievaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem pendidikan yang digunakan. Berhasil tidaknya

Lebih terperinci

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 63 124 3 ALJAZAIR

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun 2018 Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 1 UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER Skala Ujian Nasional UNBK

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI/CONTENTS DAFTAR GRAFIK/LIST OF FIGURE DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE I. Tabel-1 Table-1 KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA MENURUT

Lebih terperinci

INAP. Indonesia National Assessment Programme

INAP. Indonesia National Assessment Programme INAP Indonesia National Assessment Programme SAMPLING INAP Penelitian INAP pada tahun 2012 yang dilaksanakan di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kalimantan Timur ini menggunakan metode sampling:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kini kita telah memasuki abad 21, abad dimana berbagai informasi dapat diperoleh oleh semua orang di penjuru dunia tanpa terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Lebih terperinci

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN Jakarta, 1 Agustus 2016

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN Jakarta, 1 Agustus 2016 PERSIAPAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN 2016 Jakarta, 1 Agustus 2016 1 UJIAN NASIONAL DAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Ekosistem SNP, Kurikulum, Buku Teks, Guru, dan Ujian Nasional SKL, SI, S. Proses dan S.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sukmadinata (2004: 29-30) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sukmadinata (2004: 29-30) bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecakapan hidup atau life skills mengacu pada beragam kemampuan yang diperlukan untuk menempuh kehidupan yang penuh kesuksesan dan kebahagiaan, seperti kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Henita Septiyani Pertiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Henita Septiyani Pertiwi, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat penulis melakukan studi pendahuluan pencapaian literasi kepada satu kelas yang berjumlah 40 siswa di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung, penulis

Lebih terperinci

Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pengembangan Kurikulum 2013 Penyegaran Instruktur PLPG untuk Implementasi Kurikulum 2013 RANCANG ULANG BANGUNAN KURIKULUM Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL, & UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN 2018

UJIAN NASIONAL, & UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN 2018 UJIAN NASIONAL, & UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN 2018 PENGERTIAN UJIAN NASIONAL (UN) adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buku adalah komponen penting dalam proses pembelajaran. Buku teks atau buku ajar merupakan bahan pengajaran yang paling banyak digunakan diantara semua bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Adek, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Adek, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan atau kemunduran suatu negara ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, dan sumber daya manusia yang berkualitas dapat diperoleh melalui pendidikan

Lebih terperinci

Sekilas Tentang Ujian Nasional 2015

Sekilas Tentang Ujian Nasional 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Sekilas Tentang Ujian Nasional 2015 Nizam Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Tujuan UN Menilai pencapaian standar

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si. PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM 2013 Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si. Disajikan dalam Pelatihan Guru MI Persis Gandok Tasikmalaya, 11 Juli 2017 Outline 1. Kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Literasi sains merupakan salah satu ranah studi Programme for Internasional Student Assessment (PISA). Pada periode-periode awal penyelenggaraan, literasi sains belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Lebih terperinci

Bilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan

Bilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Bilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa. Kemampuan berpikir kritis sangat berguna untuk dapat mencermati dan menghadapi berbagai

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tuntutan kualitas sumber daya manusia era globalisasi abad 21 sangat tinggi dan kompleks. Kerangka kompetensi abad 21 dari 21 st Century Skills, Education,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011 No. 31/06/63/Th.XV, 01 Juni 2011 Nilai ekspor sementara Kalimantan Selatan bulan April 2011 sebesar 721,93 juta US$ atau naik 4,16 persen

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 dipersiapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ika Citra Wulandari, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ika Citra Wulandari, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang banyak digunakan dan dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan pada hampir semua mata pelajaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering dimunculkan dengan istilah literasi sains (scientific literacy). Literasi

BAB I PENDAHULUAN. sering dimunculkan dengan istilah literasi sains (scientific literacy). Literasi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu faktor yang berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang adalah kemampuan yang berhubungan dengan penguasaan sains. Kemampuan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2018

KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2018 RAPAT KOORDINASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2018 Jakarta, 25 Oktober 2017 Penilaian dalam Sisdiknas SKL, SI, S. Proses dan S. Penilaian menjadi acuan pengembangan kurikulum KI dan KD dalam struktur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sains siswa adalah Trends in International Mathematics Science Study

I. PENDAHULUAN. sains siswa adalah Trends in International Mathematics Science Study I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu studi internasional yang mengukur tingkat pencapaian kemampuan sains siswa adalah Trends in International Mathematics Science Study (TIMSS) yang dikoordinasikan

Lebih terperinci

PP 60, pasal 2 ayat 3

PP 60, pasal 2 ayat 3 1 PP 60, pasal 2 ayat 3 TUJUAN SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

LITERASI MATEMATIS SISWA PADA KONTEN QUANTITY DI SMP NEGERI 02 PONTIANAK

LITERASI MATEMATIS SISWA PADA KONTEN QUANTITY DI SMP NEGERI 02 PONTIANAK LITERASI MATEMATIS SISWA PADA KONTEN QUANTITY DI SMP NEGERI 02 PONTIANAK Nining Arum Sari, Agung Hartoyo, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: niningarum29@yahoo.co.id Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mewajibkan warga negaranya untuk mendapat pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Skor Maksimal Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Skor Maksimal Internasional 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutu pendidikan dalam standar global merupakan suatu tantangan tersendiri bagi pendidikan di negara kita. Indonesia telah mengikuti beberapa studi internasional,

Lebih terperinci

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN TAHUN AJARAN 2011/2012. (Khususnya aspek kognitif berdasarkan TIMSS)

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN TAHUN AJARAN 2011/2012. (Khususnya aspek kognitif berdasarkan TIMSS) PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN TAHUN AJARAN 2011/2012 (Khususnya aspek kognitif berdasarkan TIMSS) Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045

Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045 Chairul Tanjung Juni 2014 Sumber Daya Manusia: Tantangan Menuju Indonesia

Lebih terperinci

INDONESIA NATIONAL ASSESMENT PROGRAM (INAP)

INDONESIA NATIONAL ASSESMENT PROGRAM (INAP) INDONESIA NATIONAL ASSESMENT PROGRAM (INAP) PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN 2016 1 APA? Formative Assessment untuk siswa kelas IV SD Berfungsi untuk pemetaan, diagnostik, dan evaluasi (baik peta literasi maupun

Lebih terperinci

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 I. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat (2);

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 : PISA 2009 Ranking by Mean Score for Reading, Mathematics and Science

LAMPIRAN 1 : PISA 2009 Ranking by Mean Score for Reading, Mathematics and Science LAMPIRAN 1 : PISA 2009 Ranking by Mean Score for Reading, Mathematics and Science No Country Reading No Country Mathematics No Country Science 1 Shanghai- Shanghai- Shanghai- 556 1 600 1 China China China

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi bangsa yang ingin maju karena pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan kualitas suatu bangsa. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Melalui pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan abad 21 adalah pendidikan era digital yang memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Melalui pendidikan di Indonesia, harapannya dapat dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki abad ke 21 persaingan dan tantangan di semua aspek kehidupan semakin besar. Teknologi yang semakin maju dan pasar bebas yang semakin pesat berkembang mendorong

Lebih terperinci

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA NASKAH PUBLIKASI. Oleh: DWI AMELIA IRAWATI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA NASKAH PUBLIKASI. Oleh: DWI AMELIA IRAWATI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA (Analisis validitas isi dan aspek kognitif Tahun 2009/2010 dan 2010/2011) NASKAH PUBLIKASI Oleh: DWI AMELIA IRAWATI A 410 080 286 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk membangun bangsa. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut Puspendik (2012: 2), kualitas

Lebih terperinci

ANALISIS BUKU AJAR IPA YANG DIGUNAKAN DI SEMARANG BERDASARKAN MUATAN LITERASI SAINS

ANALISIS BUKU AJAR IPA YANG DIGUNAKAN DI SEMARANG BERDASARKAN MUATAN LITERASI SAINS ANALISIS BUKU AJAR IPA YANG DIGUNAKAN DI SEMARANG BERDASARKAN MUATAN LITERASI SAINS Ani Rusilowati Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang email: rusilowati@yahoo.com

Lebih terperinci

Kebijakan Perubahan Ujian Nasional

Kebijakan Perubahan Ujian Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kebijakan Perubahan Ujian Nasional - 23 Januari 2015 Daftar Isi 1 2 3 4 Rencana Strategis Perubahan Ujian Nasional Surat Keterangan Hasil Ujian

Lebih terperinci

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Artikel) Oleh KHOIRUNNISA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 PENGARUH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah menghimbau beberapa sekolah (melalui asesor akreditasi, monitoring dan evaluasi serta kunjungan pengawas) termasuk sekolah di tempat peneliti bekerja

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan sepanjang hayat (Rustaman, 2006: 1). Sistem

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan sepanjang hayat (Rustaman, 2006: 1). Sistem 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu negara dalam mengikuti berbagai pentas dunia antara lain ditentukan oleh kemampuan negara tersebut dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

Lebih terperinci

PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER

PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER Rialita Fitri Azizah 1, Sunardi 2, Dian Kurniati 3 Abstract. This research is a descriptive research aimed

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sangat berperan penting dalam kemajuan teknologi dan informasi di era globalisasi ini. Setiap negara berlomba-lomba dalam kemajuan teknologi

Lebih terperinci

Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Pengetahuan Awal Siswa

Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Pengetahuan Awal Siswa Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Pengetahuan Awal Siswa Dasa Ismaimuza (Lektor Kepala pada Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tadulako Palu) Abstrak: Penelitian eksperimental ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penilaian 2.1.1 Pengertian Penilaian Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Sudjana, 2006). Menurut

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMINDAIAN UJIAN NASIONAL TAHUN Jakarta, 21 Maret 2018

RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMINDAIAN UJIAN NASIONAL TAHUN Jakarta, 21 Maret 2018 RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMINDAIAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2018 Diselenggarakan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Balitbang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 21 Maret 2018 KEPANITIAAN

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sebagai salah satu negara yang menjunjung tinggi pendidikan telah melakukan pembaharuan-pembaharuan untuk memperlancar proses pembelajaran, baik secara

Lebih terperinci

ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) STUDENT IN PROBLEM SOLVING OF PHYSICS SCIENCE NATIONAL EXAMINATON

ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) STUDENT IN PROBLEM SOLVING OF PHYSICS SCIENCE NATIONAL EXAMINATON 1 ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) STUDENT IN PROBLEM SOLVING OF PHYSICS SCIENCE NATIONAL EXAMINATON Uulia Iffa, Fakhruddin, Yennita Email: uulia.iffa@gmail.com, HP: 085228848626, faruqfisika@yahoo.com,

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL (UN) UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DAN UJIAN SEKOLAH (US)

UJIAN NASIONAL (UN) UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DAN UJIAN SEKOLAH (US) UJIAN NASIONAL (UN) UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DAN UJIAN SEKOLAH (US) DASAR HUKUM US,USBN,UN PERMENDIKBUD NO. 53 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. (Materi Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013)

STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. (Materi Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013) STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Materi Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013) Satgas GLS Ditjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017 1 Penyusun Kisyani-Laksono

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 JATEN

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 JATEN SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS

Lebih terperinci

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi Kata Pengantar alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG ORANG TUA / WALI SISWA KELAS IX SMP ISLAM TERPADU PAPB SEMARANG

SELAMAT DATANG ORANG TUA / WALI SISWA KELAS IX SMP ISLAM TERPADU PAPB SEMARANG ASSALAMU ALAIKUM SELAMAT DATANG ORANG TUA / WALI SISWA KELAS IX SMP ISLAM TERPADU PAPB SEMARANG SEMARANG, 25 PEBRUARI 2017 SOSIALISASI UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH & UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN AGENDA MENJELANG UNBK NO BULAN TANGGAL KETERANGAN 1 JANUARI 24-26 TRY OUT 2 2 FEBRUARI 1-3 TRY OUT 3 6-13 UJIAN

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN ENZIM

2015 PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN ENZIM 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang kemajuan dari suatu bangsa karena bangsa yang maju dapat dilihat dari pendidikannya yang maju pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan maju. Indonesia adalah salah satu negara yang terus berupaya menjadi negara

BAB I PENDAHULUAN. akan maju. Indonesia adalah salah satu negara yang terus berupaya menjadi negara BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang menjadi indikator sebuah bangsa atau negara maju adalah pendidikan. Jika pendidikan pada negara tersebut maju maka negara tersebut juga

Lebih terperinci

HOTS untuk membangun literasi abad 21. Nizam! Kepala Pusat Penilaian Pendidikan

HOTS untuk membangun literasi abad 21. Nizam! Kepala Pusat Penilaian Pendidikan HOTS untuk membangun literasi abad 21 Nizam! Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Informa(on flooding Literasi Abad 21 21 st Century learning: To know To do To be To live together Learning and Innovation

Lebih terperinci

Pedoman Penjaminan Mutu

Pedoman Penjaminan Mutu Diperbanyak secara terbatas oleh: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional Gedung E, Lantai 2 Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta, 2007 ii KATA PENGANTAR Atas berkat dan rachmat

Lebih terperinci

TANYA JAWAB PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

TANYA JAWAB PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 TANYA JAWAB PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2018 KATA PENGANTAR Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan berkualitas

Lebih terperinci

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro   Abstract EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI SIKAP KREATIF PESERTA DIDIK Nurul Farida Pendidikan Matematika

Lebih terperinci