BAB I PENDAHULUAN. Istilah musik dikenal berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike atau musike

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Istilah musik dikenal berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike atau musike"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah musik dikenal berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike atau musike techne, Hardjana (1983:6-7). Menurut mitologi Antique Yunani, musik merupakan hadiah dewa Appolon dan Muse. Dalam bahasa Yunani mousike berarti muse, yang artinya seni atau ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh para Muses yaitu sembilan dewi yang merupakan anak anak dari dewa Zeus yang setiap Muses mewakili satu bidang seni atau ilmu pengetahuan. Pada umumnya para dewi digambarkan sebagai wanita yang cantik yang menguasai musik instrumen tertentu. Instrumen merupakan suatu hasil karya cipta manusia untuk dapat menciptakan suatu benda yang dapat menghasikan suara atau bunyi. Instrumen juga diciptakan untuk dapat menghasilkan ciri khas tersendiri dan dapat menirukan suara atau instrumen yang telah ada sebelumnya. Menurut sejarahnya, instrumen pada awalnya dibuat dari benda-benda di sekitar yang mudah ditemukan seperti kerang atau kulit-kulit binatang dan juga bagian tanaman. Seiring berkembangnya zaman alat musik berevolusi dengan munculnya berbagai macam variasi dan kualitas bahan yang semakin diperhatikan. Hampir semua yang terdapat di alam telah digunakan oleh setidaknya satu budaya untuk membuat alat musik. Instrumen dibuat bahkan dari bentuk, gaya dan juga menggunakan bahan-bahan yang tentunya berbeda-beda. 1

2 Dari abad-keabad, dapat dilihat bahwa segala instrumen tidak terlepas dari perkembangan sejarah dan asal mulanya instrumen tersebut bersangkut paut dengan sejarah musik dalam bentuk gaya atau corak. Perkembangan zaman juga menuntun pada perkembangan alat musik itu juga. Gitar adalah salah satu jenis alat musik petik yang memiliki enam buah senar. Bahkan ada pula yang juga memiliki tujuh, delapan ataupun dua belas senar. Dalam ilmu organologi alat musik, gitar digolongkan ke dalam klasifikasi golongan chordophone 1 dan disebut sebagai long neck lute 2 yaitu alat musik yang mempunyai leher yang panjang. Termasuk salah satu jenis alat musik harmonis yang artinya bisa digunakan untuk membentuk chord 3 untuk mengiringi sebuah lagu dan gitar juga merupakan instrumen yang sangat menarik untuk dibicarakan termasuk persebarannya. Instrumen ini adalah salah satu instrumen yang paling populer dari zaman dulu hingga bahkan sampai saat ini di berbagai belahan dunia. Hampir semua kawasan pusat peradaban manusia, alat musik petik mirip gitar senantiasa ada. Pada abad ke-11, di Eropa mulai bermunculan jenis-jenis instrumen petik mirip gitar. Desainnya diyakini diperoleh dari alat-alat musik yang ada di Asia salah satunya adalah gittern. Selama dua abad lebih, gittern berkembang menjadi berbagai bentuk dengan nama-nama baru yang mirip, semisal quitarra, guiterre, gitarer, dan gitar. Memasuki abad ke-15, mulai berkembang instrumen petik lain yang bernama lute, yang bentuknya seperti gitar namun dengan bentuk tubuh seperti buah pir dengan course yang lebih banyak. Memasuki abad ke-17 hingga 1 Salah satu klasifikasi jenis alat musik yang proses menghasilkan bunyinya berasal dari getaran senar atau dawai. 2 Lute adalah salah satu alat musik yang berdawai mirip gitar dengan bentuk tubuh menyerupai buah pir dibelah dua. Amat populer di Eropa sejak abad pertengahan hingga abad ke-18. Merupakan keturunan dari alat musik ud di Timur Tengah. Lute kemudian mengalami evolusi menjadi alat-alat musik berdawai lainnya seperti vihuela dan gitar. 3 Kesatuan bunyi dalam musik yang mengandung tiga not atau lebih. 2

3 18, popularitas gitar seakan terhenti. Sedikit sekali musisi atau komposer yang memperhatikan gitar. Kendati begitu, gitar terus berkembang. Bahkan ada yang makin mirip desainnya dengan gitar modern (Jubing, 2007 : 33). Hingga menjelang abad ke-20 desain gitar di Eropa tidaklah seragam. Masing-masing gitaris bisa saja memainkan jenis gitar yang berbeda dari gitaris lainnya. Antonio Torres Jurado ( ) adalah pembuat gitar dari Spanyol yang menemukan standar anatomi gitar (dimensi, rangka, panjang dawai, dan sebagainya) yang mampu menghasilkan kualitas suara secara maksimal, sekaligus nyaman dimainkan. Kini, kendati pembuat gitar punya kekhasan masing-masing ada patokan tertentu dalam desain gitar modern yang berpegang pada desain Torres (Jubing, 2007 : 34). Pembuatan instrumen dawai atau senar salah satunya termasuk gitar adalah usaha yang sudah lama dilakukan. Luthier adalah istilah yang digunakan untuk pembuat gitar. Awalnya istilah ini hanya dipakai untuk pembuat gitar klasik. Namun kini digunakan pula untuk para pembuat gitar dari jenis apa pun, termasuk alat-alat musik lain yang memakai dawai dan fret. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini gitar banyak diproduksi dengan berbagai jenis, bentuk, merek 4 (brand) dan harga oleh 4 Beberapa contoh produk gitar ternama sekarang ini yang berasal dari luar Indonesia yaitu Ibanez, Yamaha, ESP (Jepang), PRS, Carvin, Peavey, Fender, Gibson, Hammer (USA), Samick (Korea Selatan) dan beberapa merek lainnya. Ada juga beberapa merek gitar produk lokal di antaranya adalah Rick Hanes (Sidoarjo, Jawa Timur), Genta (Bandung, Jawa Barat), Mahogani (Brastagi, Sumatera Utara), Bona Pasogit (Sipoholon, Sumatera Utara) dan beberapa merek lainnya. (dikutip dari berbagai sumber online). 3

4 produsen pembuatnya yang tentunya semakin menambah pilihan bagi konsumen yang hendak memilikinya sesuai dengan jenis dan kualitas yang diinginkannya. Gitar klasik, Gitar flamenco, Folk-akustik, Akustik-elektrik (electro-acoustic), Elektrik (solid-body) adalah beberapa jenis gitar yang umum dipakai saat ini. Selain itu ada juga aneka varian gitar lainnya seperti Gitar 12 senar, akustik maupun elektrik, Gitar 2 leher atau double-neck, Gitar resonator, dan Gitar sunyi atau silent guitar. Gitar Bona Pasogit Sipoholon atau yang lebih sering disebut dengan gitar Sipoholon adalah salah satu jenis gitar yang diproduksi di daerah Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara dan merupakan produk asli buatan daerah tersebut. Gitar ini mulai diproduksi sekitar tahun 1940-an oleh Alm Bpk.Karal Hutagalung 5 dan sampai sekarang proses pembuatannya sudah diturunkannya kepada generasi selanjutnya yang tak lain kepada anaknya sendiri. Gitar ini juga telah mendapat trademark (merekdagang) yang resmi dan legal dengan nama Gitar Bona Pasogit dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada tahun Alm.Bpk Karal Hutagalung adalah seorang luthier yang pertama kali membuat Gitar Bona Pasogit Sipoholon Ini. Kini usahanya telah diteruskan kepada anaknya sendiri sampai saat ini. Dia meninggal dunia pada tanggal 04 Desember Wawancara dengan Bapak Albert Hutagalung. 4

5 Gitar ini menurut wawancara saya dengan Bpk.Albert Hutagalung 7, dari dulu hingga sampai saat ini proses pembuatannya dilakukan secara manual. Yaitu dengan keuletan tangan (handmade) dan dikerjakan dengan peralatan yang sangat sederhana dan tentunya mungkin berbeda di dalam proses pembuatan, bahan bahan yang digunakan, dan juga peralatan yang digunakan dengan beberapa jenis gitar lain yang sudah ada sebelumnya yang diproduksi di dalam maupun luar negeri. Bahkan dulunya Alm. Bpk. Karal Hutagalung berupaya menciptakan sebuah alat sejenis gergaji listrik yang bisa membantu untuk mempermudah proses pengerjaan gitar tersebut. Kurangnya modal dan perhatian pemerintah daerah setempat menjadi kendala di dalam penyediaan alat atau mesin teknologi yang canggih untuk proses produksi gitar tersebut sampai saat ini. Tetapi itu tidak lantas membuat usaha ini tidak berkembang tetapi justru sebaliknya. Dengan bahan bahan dasar kayu yang berkualitas dan dengan teknik pembuatan, serta alat alat yang sederhana yang digunakan dapat menghasilkan produk gitar yang tak kalah kualitasnya dengan jenis gitar lainnya. Indikasinya terlihat dari banyaknya permintaan pembeli untuk gitar tersebut. Gitar ini sudah dijual ke berbagai wilayah, baik itu di daerah sekitar Tapanuli Utara yang menjadi sentra produksinya, ataupun di luar daerah di beberapa kawasan Sumatera Utara, luar provinsi, bahkan permintaan pernah hingga sampai ke luar negeri. Biasanya gitar ini diproduksi tergantung dari permintaan. Artinya apabila ada yang memesan maka akan dibuat sesuai dengan jumlah pesanan yang datang. Semua gitar yang sudah selesai akan dipajang dalam 7 Bapak Albert Hutagalung adalah salah seorang anak dari Alm. Bapak Karal Hutagalung yang meneruskan dan mewarisi usaha pembuatan Gitar Bona Pasogit ini. Dia termasuk generasi pertama yang meneruskan usaha pembuatan gitar ini. 5

6 sebuah ruangan menunggu pemilik yang telah membelinya datang untuk mengambil ataupun mungkin juga akan dikirim langsung kepada pemiliknya. Tulisan ini akan dimaksudkan untuk mendeskripsikan mengenai produksi Gitar Bona Pasogit 8 Sipoholon menyangkut tentang teknik pembuatan dan sistem pemasarannya. Mengenai teknik pembuatan akan dideskripsikan mengenai proses dan cara pembuatannya yang menyangkut teknik pembuatan, bahan serta alat yang digunakan dan beberapa hal terkait yang menyangkut mengenai teknik pembuatannya. Menarik untuk dibicarakan karena pembuatannya masih menggunakan cara yang sangat sederhana dengan keuletan tangan (handmade) dan dibantu menggunakan peralatan yang sederhana juga. Sedangkan mengenai pemasarannya akan mengulas tentang sistem pemasaran yang menyangkut tentang produksi, faktor faktor yang mempengaruhi permintaan kepada gitar tersebut. proses pemasaran dan pangsa pasar yang menjadi tujuan pembuat gitar dalam hal ini adalah Bpk. Albert Hutagalung. Dari uraian yang telah dijelaskan di atas, saya memilih judul untuk penelitian ini yaitu: Produksi Gitar Bona Pasogit Sipoholon Buatan Bapak Albert Hutagalung di Desa Lumban Baringin Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara: Kajian Terhadap Teknik Pembuatan dan Pemasaran. 1.2 Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, pokok permasalahan yang menjadi topik bahasan di dalam tulisan ini adalah: 8 Bona Pasogit adalah bahasa Batak yang artinya dalam Bahasa Indonesia adalah kampung halaman. 6

7 1. Bagaimana teknik pembuatan Gitar Bona Pasogit Sipoholon yang dilakukan oleh bapak Albert Hutagalung. 2. Bagaimana pemasaran produk Gitar Bona Pasogit Sipoholon buatan bapak Albert Hutagalung. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Sesuai dengan pembatasan pokok permasalahan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1 Untuk mengetahui tentang teknik pembuatan Gitar Bona Pasogit Sipoholon buatan bapak Albert Hutagalung. 2. Untuk mengetahui pemasaran produk Gitar Bona Pasogit Sipoholon buatan bapak Albert Hutagalung Manfaat Penelitian 1. Menambah informasi dan pengetahuan tentang salah satu dari sekian banyak aset kebudayaan yang masih dimiliki daerah Sumatera Utara yaitu Gitar Bona Pasogit Sipoholon 2. Sebagai suatu upaya untuk memberikan masukan bagi masyarakat umumnya nantinya untuk lebih mengenalkan produk gitar tersebut, khususnya terlebih kepada pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan salah satu kebudayaan daerah ini untuk dapat tetap bertahan, semakin berkembang, dan dapat dilestarikan. 7

8 3. Dengan adanya penelitian ini bisa menjadi bahan informasi sebagai gambaran materi dasar bagi penelitian selanjutnya. 1.4 Konsep dan Teori Konsep Produksi dapat diartikan secara luas dan sempit. Dalam pengertian luas produksi adalah segala usaha untuk menambah atau mempertinggi nilai atau faedah dari sesuatu barang. Sedangkan dalam arti sempit produksi adalah segala usaha dan aktivitas untuk menciptakan suatu barang atau mengubah bentuk suatu barang menjadi barang lain (Abdullah, 1992: 4; 38). Jadi yang dimaksud dengan produksi dalam tulisan ini adalah proses pembuatan atau menciptakan suatu barang dalam hal ini gitar Bona Pasogit Sipoholon tersebut yang tentu saja menjadi sebuah produk gitar baru dan tentunya sudah memiliki trademark (merek dagang) yang tersendiri. Kajian adalah mempelajari, memeriksa, menyelidiki suatu hal atau objek yang sudah ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995). Dalam tulisan ini yang menjadi objek kajian adalah mengenai teknik pembuatan serta pemasaran gitar tersebut. Teknik adalah metode atau sistem di dalam mengerjakan sesuatu, sedangkan pembuatan adalah proses atau cara yang dilakukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia Online). Yang dimaksud dengan teknik pembuatan dalam tulisan ini adalah metode atau cara dalam membuat atau menghasilkan produk gitar tersebut yang tentunya dilakukan dengan handmade dan mungkin berbeda dengan proses pembuatan gitar dengan bantuan mesin dan teknologi. Teknik dalam tulisan ini 8

9 juga membicarakan tentang pedoman dasar, cara, langkah langkah atau kerangka kerja yang dipakai untuk menghasilkan gitar dalam hal ini produk gitar Bona Pasogit. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana baik individu maupun kelompok yang terlibat dalam proses tersebut memperoleh produk atau jasa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk atau jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 1997). Yang menjadi fokus dan yang dimaksud dengan pemasaran dalam tulisan ini adalah bagaimana produksi, sistem pemasaran produk gitar tersebut kepada setiap pembeli (konsumen) yang tentunya berhubungan dengan target pemasarannya atau pangsa pasar yang menjadi tujuan produk gitar tersebut. Faktor faktor yang mempengaruhi sehingga permintaan oleh konsumen terjadi, dan memilih menggunakan gitar tersebut dibandingkan beberapa jenis gitar lainnya yang memiliki merek (trademark) yang mempunyai nama serta penawaran produk yang dilakukan oleh pembuat gitar tersebut dalam hal ini Bapak Albert Hutagalung selaku pemilik usaha tersebut juga akan menjadi objek kajian di dalam tulisan ini Teori Studi etnomusikologi adalah studi yang bukan hanya sebagai studi musik dari aspek oralnya, akan tetapi juga dari aspek sosial, kultural, psikologi, dan estetikanya pula. Ada setidaknya enam wilayah penyelidikan yang menjadi perhatian dan salah satunya adalah mengenai budaya material musik. Dalam tulisan ini untuk membahas mengenai pendeskripsian alat musik, penulis mengacu 9

10 pada teori yang dikemukakan oleh Kashimo Shususmu yaitu Measuring and Ilustrating Musical Instrument. (Pendekatan yang mendasar untuk membahas mengenai budaya material instrumen musik yaitu pendekatan secara struktural dan fungsional) dalam Laporan Asia Performing Traditional Art (AFTA), 1978:174 terjemahan Rizaldi Siagian. Studi Struktural berkaitan dengan pengamatan (Observasi), pengukuran, perekaman atau pencatatan bentuk, ukuran besar kecil konstruksi, serta bahanbahan yang dipakai untuk pembuatan alat musik tersebut. Kemudian studi fungsional memperhatikan fungsi dari alat-alat atau komponen yang memproduksi (menghasilkan suara) antara lain membuat pengukuran dan pencatatan terhadap metode memainkan alat musik tersebut, metode pelarasan dan keras lembutnya suara (loudness) bunyi, nada, warna nada, dan kualitas suara yang dihasilkan oleh alat musik tersebut. Dalam tulisan ini mengenai proses dan teknik pembuatan gitar tersebut akan memakai pendekatan secara struktural. Proses menghasilkan atau menciptakan alat musik membutuhkan kecermatan serta keuletan mulai dari pemilihan bahan sampai finishing. Setiap alat musik mempunyai cara pembuatan yang berbeda-beda, mulai dari bahan baku yang digunakan, serta tingkat kesulitan pada saat proses pengerjaannya. Menurut Williams (1986: 1), proses pembuatan alat musik gitar akustik di mulai dari pemilihan bahan baku, peralatan yang digunakan, cara memproduksi, sistem pelarasan hingga finishing. Menurut Pearson dan Webster ( 1956 ), penggunaan kayu sebagai bahan baku pembuatan alat musik telah dikenal sejak 2500 SM. Hal ini disebabkan karena kayu memiliki karakter unik dan cocok untuk dijadikan bahan baku 10

11 pembuatan khususnya alat musik berdawai, karena kemampuan kayu untuk memancarkan suara melalui getaran ( Kollmann dan Cote, 1958 ). Menurut Brown ( 1952 ), persyaratan kayu sebagai bahan baku adalah jenis kayu yang memiliki perbandingan elastisitas ( kelenturan ) yang tinggi terhadap masa jenis atau kerapatannya. Namun demikian, kekuatannya sangat penting karena dapat mempengaruhi suara yang dihasilkan. Kayu dengan kualitas tinggi diperlukan untuk menghasilkan suara yang baik. Peralatan digunakan untuk memudahkan pengerjaan, dan dalam membuat instrumen musik diperlukan alat-alat yang tepat sesuai dengan jenis bahan yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan sangat berpengaruh terhadap lama tidaknya proses pembuatan dan baik tidaknya kualitas sebuah instrumen. Untuk cara memproduksi hingga tahap akhir berkaitan dengan langkah langkah beserta teknik yang digunakan selama berlangsungnya proses pembuatan alat musik tersebut. Sedangkan sistem pelarasan sendiri merupakan kegiatan menentukan frekuensi nada yang akan digunakan pada instrumen musik tersebut. Dalam penelitian etnomusikologi ada dua pendekatan yang digunakan baik itu pendekatan emik ataupun pendekatan etik. Pendekatan emik mendasarkan pada ukuran-ukuran, kriteria dan paradigma dari sisi masyarakat pemilik musik atau kebudayaan. Sedangkan pendekatan etik menekankan pada ukuran, kriteria dan paradigma dari sisi peneliti. Dalam pendekatan emik peneliti tidak membuat ukuran-ukuran maupun kriteria kriteria sendiri dalam mengamati fenomena kebudayaan, tetapi berusaha menangkap bahasa ataupun kebudayaan masyarakat itu dengan ukuran dan kriteria pemilik bahasa ataupun kebudayaan masyarakat tertentu yang diteliti. 11

12 Pendekatan secara emik digunakan di dalam tulisan ini untuk melengkapi teori tersebut yang akan melihat gambaran dari objek yang menjadi kajian mengenai teknik pembuatan dalam tulisan ini. Selain mengenai deskripsi tentang instrumen musik, masih ada sejumlah masalah-masalah analisis lain yang menjadi sasaran penelitian mengenai budaya material musik. Salah satunya menurut Alan P.Merriam dalam buku berjudul Etnomusikologi: Defenisi dan Perkembangannya terjemahan dari Santosa dan Rizaldi Siagian menjelaskan bahwa nilai ekonomi instrumen juga penting untuk menjadi sasaran kajian yang mencakup budaya material musik. Dalam buku tersebut Alan P.Merriam memberikan sebuah pemahaman yaitu sebagai berikut: Nilai ekonomi instrumen juga penting. Mungkin ada beberapa spesialis yang mencari nafkah dari membuat instrumen. Apakah ada atau tidak spesialis di sana, proses pembuatan instrumen jelas melibatkan waktu ekonomis pembuatnya. Instrumen dapat dijual dan dibeli, dapat dipesan; di dalam keadaan apa pun, produksinya adalah bagian dari kegiatan ekonomi di dalam masyarakat luas. Instrumen mungkin dianggap sebagai lambang kekayaan, mungkin dimiliki oleh perorangan; pemilikannya mungkin diakui secara individual akan tetapi untuk kepentingan praktis diabaikan; atau mereka mungkin menjadi lambang kekayaan suku bangsa atau desa tertentu (1992:116). Menurut Kotler (2008 : 48), bauran pemasaran adalah seperangkat taktik pemasaran yang dapat dikontrol meliputi produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menciptakan respon dari target marketnya. 12

13 Bauran pemasaran juga dikenal dengan 4P. Menurut Kotler & Amstrong, 4P didefinisikan: 1. Produk (Product) Produk adalah kombinasi benda atau jasa dari perusahaan yang ditawarkan ke target pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk secara luas meliputi desain, merek, hak paten, positioning, dan pengembangan produk baru 2. Harga (Price) Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk atau jasa. Harga juga merupakan pesan yang menunjukkan bagaimana suatu brand memposisikan dirinya di pasar. 3. Distribusi (Place) Distribusi meliputi aktivitas perusahaan dalam membuat produknya tersedia di target pasar. Strategi pemilihan tempat meliputi transportasi, pergudangan, pengaturan persediaan, dan cara pemesanan bagi konsumen. 4. Promosi (Promotion) Promosi adalah aktivitas perusahaan untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya dan mempengaruhi target konsumen untuk membeli. Kegiatan promosi antara lain, iklan, personal selling, promosi penjualan, dan public relation. Dalam hal pemasaran, tulisan ini akan berpedoman kepada teori pemasaran secara umum (Philip Kotler,1997). Dijelaskan bahwa setidaknya ada beberapa konsep inti mengenai pemasaran antara lain yaitu: (1) Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Sedangkan Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kepuasan tersebut. Permintaan 13

14 adalah keinginan akan suatu produk yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. (2) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. (3) Nilai, Biaya dan Kepuasan. Nilai adalah perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Biaya adalah sesuatu yang harus disertakan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Kepuasan adalah hasil yang didapat setelah memilih atau menggunakan produk tersebut (4) Pertukaran, Transaksi dan Hubungan. Pertukaran adalah cara untuk mendapatkan produk. Transaksi adalah pertukar nilai antara suatu pihak. Hubungan adalah membangun sebuah jaringan dengan pembeli. (5) Pasar, Pemasaran, dan Pemasar. Pasar adalah semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Mengenai pemasaran telah dijelaskan di bagian konsep dalam tulisan ini. Pemasar adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Mengenai konsep inti dari pemasaran ini akan dilihat dari perilaku pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) yang dijelaskan secara deskripsi. Tulisan ini akan menjelaskan mengenai mengapa timbulnya kebutuhan, keinginan, dan permintaan kepada gitar tersebut yang dipengaruhi juga oleh produk (merek). Mengenai nilai, biaya, dan kepuasan akan dijelaskan yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga memilih untuk membeli produk gitar tersebut. Akhirnya 14

15 akan terjadi hubungan timbal balik antara pembeli dan penjual. Proses pertukaran, transaksi dan hubungan yang dilakukan akan dijelaskan juga dalam tulisan ini. Mengenai pasar, pemasaran, dan pemasar akan dilihat dari sisi pembuat atau penjual gitar tersebut dalam hal ini Bapak Albert Hutagalung. 1.5 Lokasi Penelitian Adapun tempat yang menjadi lokasi penelitian adalah di desa Lumban Baringin Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara tepatnya dalam sebuah gudang bengkel milik bapak Albert Hutagalung yang juga berdekatan dengan kediaman beliau dimana proses produksi gitar tersebut dikerjakan. Untuk mendukung informasi mengenai gitar tersebut penulis juga mengumpulkan sejumlah data dan informasi dari orang orang yang tentunya mengetahui tentang gitar tersebut diantaranya masyarakat setempat, para pekerja yang membantu produksi gitar tersebut, seniman yang mengetahui tentang gitar tersebut, dan tentunya para pembeli atau konsumen yang telah memakai gitar tersebut. 1.6 Metode dan Teknik Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu semua hal yang menjadi objek penelitian digambarkan, diringkaskan, dan menarik segala aspek yang didapat dari hasil penelitiaan tersebut untuk dianalisis secara deskriptif. Menurut Sugiyono (2005:1) Metode Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan 15

16 secara trianggulasi (gabungan), analisa data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna generalisasi. Dalam melakukan penelitian ini, saya melakukan beberapa tahapan antara lain: Studi Kepustakaan Sebelum melakukan penelitian lapangan ke lokasi objek penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan studi pustaka yang tujuannya untuk mencari sebanyak mungkin data dan informasi yang tentunya relevan dengan objek yang menjadi bahan kajian di dalam tulisan ini nantinya. Penulis mengumpulkan berbagai referensi diantaranya buku, tulisan ilmiah dan catatan yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Dalam tulisan ini penulis juga mendapat tambahan data dan informasi yang relevan mengenai objek yang menjadi kajian dengan penulusuran data secara online yang tentunya dengan memanfaatkan jaringan internet. Untuk mendukung dan melengkapi wawasan penulis di dalam tulisan ini, penulis juga melakukan studi kepustakaan terhadap topik-topik lain yang berhubungan dengan penelitian ini seperti pengetahuan tentang sejarah, musikologi, metodologi penelitian, fisika, ekonomi, etnografi dan beberapa topik lainnya. Hasil yang didapat dari studi kepustakaan tersebut akan menjadi landasan di dalam pembahasan tulisan ini Penelitian Lapangan Penelitian Lapangan dilakukan bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan mengenai objek yang akan diteliti. Penulis melakukan observasi secara langsung ke lokasi penelitian yaitu yang berada di desa Lumban 16

17 Baringin Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara, dan langsung menemui informan kunci yaitu bapak Albert Hutagalung di lokasi proses pembuatannya yang tak jauh dari kediamannya. Penulis juga mencari dan menemui beberapa narasumber yang berkompeten sebagai informan pangkal yang tentunya tau mengenai gitar sipoholon tersebut untuk mencari sejumlah data tambahan. Dalam pengamatan langsung ke lokasi penelitian, penulis dilengkapi dengan kamera digital yang membantu di dalam pengambilan gambar maupun video yang tentunya bertujuan untuk mengumpulkan data dalam bentuk foto-foto dan rekaman video Wawancara Untuk melakukan wawancara penulis terlebih dahulu menyusun daftar sejumlah beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada informan yang tentunya berkaitan dengan pokok permasalahan. Pada akhirnya wawancara bersifat informal dan bebas dan tidak terikat kepada daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan akan berkembang sesuai dengan pokok pembicaraan yang tentunya masih fokus kepada hal yang menjadi inti permasalahan. Penulis langsung melakukan wawancara kepada Bapak Albert Hutagalung selaku informan kunci dan beberapa informan lainnya yang tentunya paling tidak mengetahui tentang gitar tersebut Kerja Laboratorium Semua data yang telah diperoleh akan dikaji, diolah, dan dianalisis dalam kerja laboratorium. Data yang didapat dari lapangan dan semua data hasil dari 17

18 studi kepustakaan selanjutnya akan dibuat dalam bentuk tulisan ilmiah yang berupa skripsi yang disusun secara sistematis dengan mengikuti kerangka serta teknik penulisan secara ilmiah. 18

BAB I PENDAHULUAN. dan sampai sekarang.dalam bahasa Yunani, musik atau mousike yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. dan sampai sekarang.dalam bahasa Yunani, musik atau mousike yang berarti BAB I PENDAHULUAN Musik merupakan suatu bidang kehidupan yang sudah ada sejak dahulu dan sampai sekarang.dalam bahasa Yunani, musik atau mousike yang berarti muse adalah seni atau ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN NAMA : HERMAN SIMANJUNTAK NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN NAMA : HERMAN SIMANJUNTAK NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN PRODUKSI GITAR BONA PASOGIT SIPOHOLON BUATAN BAPAK ALBERT HUTAGALUNG DI DESA LUMBAN BARINGIN KECAMATAN SIPOHOLON KABUPATEN TAPANULI UTARA: KAJIAN TERHADAP TEKNIK PEMBUATAN DAN PEMASARAN SKRIPSI SARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memainkan musik memerlukan media atau alat penghasil bunyi.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memainkan musik memerlukan media atau alat penghasil bunyi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia memainkan musik memerlukan media atau alat penghasil bunyi. Diawali dari berbagai macam proses dan melalui beragam bentuk yang manusia ciptakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk mengekspresikan apa yang kita rasakan, dari dalam diri kita.kesenian dalam Suku Karo sangat beraneka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang memiliki kebudayaan tersendiri. Salah satu unsur kebudayaan itu adalah musik 1. Musik di dalam

Lebih terperinci

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks Bab II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks penelitian ini, meliputi perilaku konsumen, motivasi konsumen, loyalitas konsumen, produk, bauran pemasaran, merek

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa industri musik dapat memberikan pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik selalu dihubungkan dengan keindahan bunyi yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Musik selalu dihubungkan dengan keindahan bunyi yang diciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik selalu dihubungkan dengan keindahan bunyi yang diciptakan manusia sesuai dengan aturan yang ada dan telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Orang berhak menyebut

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada umumnya. Hal ini tidak dipungkiri berdasarkan hasil yang diperoleh dari situs wikipedia, 60%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara mendalam mengenai tanggapan pelanggan terhadap produk K2 Guitar/Bass

BAB I PENDAHULUAN. secara mendalam mengenai tanggapan pelanggan terhadap produk K2 Guitar/Bass BAB I PENDAHULUAN 1.1. Introduksi Penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk memperoleh pemahaman secara mendalam mengenai tanggapan pelanggan terhadap produk K2 Guitar/Bass Custom di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring perkembangan zaman dan perubahan trend yang meliputi perubahan budaya, selera, maupun peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Etnik Pesisir merupakan salah satu etnik yang mendiami daerah pesisir

BAB I PENDAHULUAN. Etnik Pesisir merupakan salah satu etnik yang mendiami daerah pesisir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etnik Pesisir merupakan salah satu etnik yang mendiami daerah pesisir pantai bagian barat Sumatera Utara., tepatnya di daerah Sibolga dan Tapanuli Tengah. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nanda Ahya Halim, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nanda Ahya Halim, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN Bab pertama berisi tentang latar belakang topik yang dipilih dalam penelitian, beserta argumen subjektif peneliti mengenai urgensi dari penelitian ini. Lalu bagian berikutnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2011:15) : Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri musik semakin hari semakin kompetitif. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri musik semakin hari semakin kompetitif. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri musik semakin hari semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya model dan jenis part-part yang diperuntukan untuk para musisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh

BAB I PENDAHULUAN. namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, dunia musikpun ikut berkembang. Alat musik yang digunakan tidak hanya alat musik akustik, namun alat musik

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar belakang Penelitian Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi tidak stabil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek Pemasaran (bahasa inggris : marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu produk olahan kacang adalah roti kacang. Tekstur kuenya yang lembut merupakan khas roti kacang Tebing Tinggi. Roti kacang ini terbuat dari tepung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kegiatan pengembangan industri bertujuan untuk menyediakan bahanbahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kegiatan pengembangan industri bertujuan untuk menyediakan bahanbahan BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kegiatan pengembangan industri bertujuan untuk menyediakan bahanbahan kebutuhan pokok masyarakat, meningkatkan kemakmuran bangsa, meningkatkan pendapatan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan kombinasinya untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan keseimbangan.musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. STRATEGI PEMASARAN a. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membawakan berbagai aliran musik, otomatis memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membawakan berbagai aliran musik, otomatis memerlukan alat 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam membawakan berbagai aliran musik, otomatis memerlukan alat musik didalamnya. Alat musik merupakan instrument yang dipakai dalam membawakan suatu karya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan adanya kegiatan pemasaran akan menimbulkan penawaran produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dan industri yang semakin maju, serta berkembangnya pembangunan di Indonesia dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Menyebabkan kalangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan manusia setiap kali akan mengalami perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Menurut Kotler (2010: 29), pemasaran adalah suatu proses sosial-manajerial yang membuat seorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Pemasaran Suparyanto & Rosad (2015:3) mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam Bab I Pendahuluan 1.1. Introduksi Penelitian ini menggunakan metode kualititatif karena untuk memperoleh pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam proses mengambil keputusan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran Pengertian pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua potensi efektif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu, tidak peduli bagaimana bentuk struktur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak tersruktur. Secara terstruktur, pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan bauran pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis pemasaran menjadi suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran menjadi komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui pemasaranlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun 17 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini banyak muncul industri-industri yang menawarkan serta memasarkan sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran saat ini di anggap menjadi bagian terpenting dalam kegiatan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, hal ini di karenakan pemasaran merupakan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi seperti sekarang ini makin

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi seperti sekarang ini makin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi seperti sekarang ini makin berkembang pesat seiring dengan perkembangan dunia industri. Berbagai macam industri pun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik media cetak, elektronik maupun media internet. Dalam hal ini peningkatan dalam penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan ini menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan ini menggunakan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengolahan data Penelitian yang dilaksanakan ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sebagaimana dikemukakan oleh Surachmad (1990 : 140 ) yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, transportasi sudah menjadi kebutuhan umum bagi masyarakat, menurut Utomo (2002), transportasi adalah perpindahan barang dan manusia dari tempat asal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dalam dunia otomotif di Indonesia sangatlah ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya minat masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Untuk memenangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin maju di era globalisasi saat ini sehingga membuka berbagai peluang bisnis termasuk di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik gambus merupakan salah satu kesenian daerah yang terdapat di Sungai Apit Kabupaten Siak, Riau. Musik gambus umumnya dibawakan oleh orkes gambus. Saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi krisis global saat ini sangat berpengaruh pada dunia usaha di indonesia, menuntut perusahaan untuk cepat tanggap akan perubahan pada pasar atau konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh bidang kehidupan, terutama di bidang bisnis. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berpengaruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang terus meningkat mengakibatkan semakin

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang terus meningkat mengakibatkan semakin BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang terus meningkat mengakibatkan semakin pentingnya peranan pemasaran pada masa sekarang ini. Bahkan hal-hal yang bukan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Semakin banyaknya produk yang sejenis dipasarkan akan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Semakin banyaknya produk yang sejenis dipasarkan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan didunia usaha semakin kompetitif yang menyebabkan pergeseran-pergeseran, baik pada produk itu sendiri maupun pada keinginan konsumen. Semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Teori Pemasaran Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar adalah himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau

Lebih terperinci

APAKAH PEMASARAN ITU?

APAKAH PEMASARAN ITU? APAKAH PEMASARAN ITU? Pemasaran mengidentikkan penjualan dan promosi. Namun, Penjualan hanyalah the tip of marketing iceberg Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran, dan seringkali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai dengan peningkatan kebutuhan diberbagai bidang kehidupan, mulai dari kebutuhan jasmani, rohani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Industri kendaraan bermotor merupakan industri yang sangat cepat perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan manusia akan kendaraan

Lebih terperinci

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda 7P Dalam Bauran Pemasaran, Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual, 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada 2013 jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat 71,19 juta orang atau meningkat 13%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. butik, serta menjamurnya bisnis eceran yang bermunculan di berbagai kota

BAB I PENDAHULUAN. butik, serta menjamurnya bisnis eceran yang bermunculan di berbagai kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang ditandai dengan perubahan dan perkembangan pada setiap aspek kehidupan telah ikut mempengaruhi terbentuknya pola pikir manusia akan keinginannya sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis

BAB I PENDAHULUAN. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini dunia bisnis berkembang dengan sangat cepat. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aliran musik menggunakan gitar sebagai pengiring maupun pembawa melody. Secara garis

BAB I PENDAHULUAN. aliran musik menggunakan gitar sebagai pengiring maupun pembawa melody. Secara garis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu sarana bagi manusia untuk berkreasi. Manusia berkreasi melalui cara dan media yang berbeda sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Perusahaan merupakan hal yang penting dalam upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. Dalam setiap perusahaan, aktivitas dibidang pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan ekonomi, sehingga banyak bermunculan penyedia jasa dengan berbagai jenis layanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI KOZ GUITAR

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI KOZ GUITAR 1 PERANCANGAN MEDIA PROMOSI KOZ GUITAR Sinatrya Dharaka, Deddi Duto H, S,Sn M.Si 2, Cindy Muljosumarto, S.Sn., M.Des 3 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2005 : 18) adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah memasuki era globalisasi, dimana persaingan di dunia bisnis akan semakin ketat. Perkembangan teknologi dan reformasi ekonomi dilakukan negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin berkembang banyak dipicu oleh semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin berkembang banyak dipicu oleh semakin banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sekarang ini cukup memberikn efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Situasi perekonomian industri diberbagai belahan dunia dewasa ini terlihat bertambah pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini setiap perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian skripsi tentang kerajinan atau kriya kayu lame di kampung Saradan, penulis menggunakan

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada CV. Pola Raya Studio

Strategi Pemasaran Pada CV. Pola Raya Studio Strategi Pemasaran Pada CV. Pola Raya Studio Nama : Anisa Khaerusani NPM : 31213074 Program Studi : Manajemen Pemasaran Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM BAB I (PENDAHULUAN) 1.1 Latar Belakang PEMASARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia bisnis sedang mengalami keterpurukan. Persaingan yang ketat terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan cara mengumpulkan, menyusun dan menginterpretasikan data.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan cara mengumpulkan, menyusun dan menginterpretasikan data. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Agar mencapai hasil yang maksimal, perlu metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Lebih terperinci

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd Pemasaran Pada Perusahaan Kecil Oleh Sukanti, M.Pd A. Pendahuluan Pengusaha kecil pada umumnya menghadapi masalah kurangnya keahlian dalam bidang pemasaran dan kelemahan dalam bidang organisasi dan manajemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang optimal guna menjamin serta. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam rangka untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang optimal guna menjamin serta. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam rangka untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat persaingan dalam dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini memacu pelaku para usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

Alat Musik Dawai. Istilah Kordofon. 1.1 Pendahuluan

Alat Musik Dawai. Istilah Kordofon. 1.1 Pendahuluan ALAT MUSIK DAWAI 1 Alat Musik Dawai 1.1 Pendahuluan Alat musik dawai memiliki karakteristik yang berbeda dengan alat musik lainnya, seperti misalnya gendang, gong, atau alat tiup. Alat musik dawai (selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara. Secara geografis, wilayah Karo terletak di antara 02 o o 19 LU dan 97 o 55

BAB I PENDAHULUAN. Utara. Secara geografis, wilayah Karo terletak di antara 02 o o 19 LU dan 97 o 55 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karo merupakan salah satu suku bangsa yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis, wilayah Karo terletak di antara 02 o 50 03 o 19 LU dan 97 o

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Keller, 2008). Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Keller, 2008). Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan

Lebih terperinci