BUKU PANDUAN/PEDOMAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENSIUN
|
|
- Suryadi Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jl. A.Yani Nomor 16 Mojokerto BUKU PANDUAN/PEDOMAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENSIUN SUBBIDANG KEPANGKATAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN BIDANG MUTASI 2017
2 KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah serta karunia-nya sehingga buku panduan/pedoman tentang pengelolaan administrasi pensiun yang memuat informasi-informasi persyaratan pensiun dalam rangka pengelolaan administrasi pensiun yang menjadi tanggungjawab dari Subbidang Kepangkatan, Pengangkatan dan Pemberhentian pada Bidang Mutasi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Mojokerto ini dapat tersusun. Berdasarkan evaluasi terhadap layanan pensiun yang sesuai dengan fungsi dan tugas organisasi di Subbid Kepangkatan, Pengangkatan dan Pemberhentian masih kurang optimal dalam pelayanan administrasi pensiun, semoga dengan tersusunnya buku saku ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan layanan pensiun yang lebih baik terhadap pengelolaan administrasi pensiun, sehingga penyelesaian proses pensiun dapat berjalan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan buku panduan/pedoman ini masih jauh dari kata sempurna, kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan buku panduan/pedoman ini dari stakeholder dan apabila masih kurang jelas dapat dikonsultasikan ke Kasubid Kepangkatan Pengangkatan dan Pemberhentian atau melalui Akhirnya semoga buku panduan/pedoman ini dapat berguna dan memberikan manfaat kepada siapapun membaca atau membutuhkan informasi-informasi terkait pengelolaan administrasi pensiun. Mojokerto, Mei 2017 ii
3 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II DASAR DAN DEFINISI... 3 B.1 Dasar... 3 B.2 Definisi... 3 BAB III PERSYARATAN DAN KELENGKAPAN USUL PENSIUN C.1 Persyaratan... 5 C.2 Kelengkapan Berkas Permohonan Pensiun... 6 C.3 Proses Penyelesaian SK Pensiun PNS... 8 BAB IV PENGHITUNGAN MASA KERJA... 9 D.1 Perhitungan Masa Kerja Golongan (MKG)... 9 D.2 Perhitungan Masa Kerja Pensiun (MKP) D.3 Perhitungan Masa Bekerja D.4 Contoh Soal BAB V PENUTUP LAMPIRAN - LAMPIRAN DAFTAR REFERENSI iii
4 BAB I PENDAHULUAN Pegawai Negeri Sipil adalah warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat tertentu, diangkat pegawai secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil merupakan penggerak utama dalam reformasi birokrasi, oleh karena itu diperlukan adanya pengelolaan PNS yang efiktif dan efisien dalam sebuah manajemen Pegawai Negeri Sipil, yang meliputi, penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, dan perlindungan. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan sebagai organisasi perangkat daerah yang mengelola manajemen Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Kabupaten Mojokerto menetapkan pelayanan pensiun sebagai salah satu sasaran sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Mojokerto tahun yaitu meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan di bidang kepegawaian. Salah satu upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan di bidang kepegawaian yang berkualitas dan optimal adalah dengan optimalisasi pelayanan pensiun. Pensiun Pegawai Negeri Sipil merupakan jaminan hari tua dan penghargaan, yang diberikan atas jasa-jasa Pegawai Negeri Sipil selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas pemerintahan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sifat pensiun pegawai negeri sipil adalah sebagai jaminan hari tua dan sebagai penghargaan. Pensiun diharapkan juga bisa memberikan ketenangan Pegawai Negeri Sipil dalam bekerja dan mampu memotivasi untuk meningkatkan kinerja karena adanya suatu jaminan hidup di masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan ketentuan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai. 1
5 Selain berhak mendapatkan pensiun, pegawai negeri sipil yang telah mencapai batas usia pensiun dapat diberikan Kenaikan Pangkat Pengabdian (KPP) setingkat lebih tinggi, apabila : 1. Sekurang-kurangnya memiliki masa kerja sebagai pegawai negeri sipil selama 30 (tiga puluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 1 (satu) bulan dalam pengkat terakhir ; 2. Sekurang-kurangnya memiliki masa kerja sebagai pegawai negeri sipil selama 20 (dua puluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pengkat terakhir ; 3. Sekurang-kurangnya memiliki masa kerja sebagai pegawai negeri sipil selama 10 (sepuluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pengkat terakhir. Mengingat pensiun sebagai bentuk penghargaan dan menjadi salah satu rencana strategis Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, sangat diperlukan upaya untuk meningkatkan pelayanan pensiun dengan harapan terbitnya Surat Keputusan Pensiun dapat lebih awal dari tahun sebelumnya. Kendala yang seringkali dijumpai dalam pelayanan pensiun adalah 1. Kesalahan penghitungan masa kerja pensiun; 2. Kurangnya persyaratan dan kelengkapan administrasi yang harus dilampirkan; 3. Kurangnya pemahaman tentang peraturan-peraturan yang berlaku. Setelah dilakukan evaluasi dari permasalahan yang ada, hal tersebut dikarenakan banyak Pejabat Pengelola Kepegawaian pada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah belum sepenuhnya memahami tentang pensiun begitu juga persyaratannya. Pejabat pengelola Kepegawaian sebagai kepanjangan tanganan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan seharusnya memiliki pemahaman yang cukup terhadap aturan pensiun beserta persyaratannya, sehingga proses penyelesaian SK pensiun dapat selesai tepat waktu dan tidak mengalami keterlambatan. Dalam rangka optimalisasi pelayanan pensiun melalui sistem tutor diseminasi tentang pelayanan pensiun kepada pegawai negeri sipil, sangat diperlukan adanya Buku Pedoman sebagai penunjang proyek perubahan ini. 2
6 BAB II DASAR DAN DEFINISI B.1 Dasar 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil; 5. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 32 Tahun 2015 tentang petunjuk teknis penetapan dan penyesuaian pensiun pokok pensiunan pegawai negeri sipil dan janda/dudanya. B.2 Definisi Pensiun ialah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya yang sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pensiun dini); Pegawai Negeri adalah warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat tertentu, diangkat pegawai secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan; Janda adalah isteri sah menurut hukum dari pegawai negeri atau penerima pensiun pegawai yang meninggal dunia; Duda adalah suami yang sah dari pegawai negeri wanita atau penerima pensiun pegawai wanita, yang meninggal dunia dan tidak mempunyai isteri lain; Anak adalah anak kandung yang sah atau anak kandung/anak yang disahkan menurut Undang-Undang Negara dari pegawai negeri, penerima pensiun, atau penerima pensiun janda/duda; Orang tua adalah ayah kandung dan/atau ibu kandung dari pegawai negeri; Tewas adalah : 1. Meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya; 2. Meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinasnya sehingga kematian itu disamakan dengan meninggal dunia dalam dan/atau karena menjalankan kewajibannya; 3. Meninggal dunia yang langsung diakibatkan karena luka-luka maupun cacat rohani atau jasmani yang didapat dalam hal-hal tersebut pada huruf a dan b di atas; 4. Meninggal dunia karena perbuatan anasir-anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun sebagai akibat dari tindakan terhadap anasir-anasir itu. Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil; 3
7 Pemberhentian dari Jabatan Negeri adalah pemberhentian yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak bekerja lagi pada suatu satuan Organisasi Negara, tetapi masih tetap berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil; Hilang adalah suatu keadaan bahwa seseorang diluar kemauan dan kemampuannya tidak diketahui tempatnya berada dan tidak diketahui apakah dia masih hidup atau telah meninggal dunia; Batas usia pensiun adalah batas usia Pegawai Negeri Sipil harus diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil; Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian; Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi keja dan pengabdian. 4
8 BAB III PERSYARATAN DAN KELENGKAPAN USUL PENSIUN C.1 PERSYARATAN PENSIUN a. Pensiun Pegawai, dibagi menjadi : 1. Batas Usia Pensiun (BUP) 58 (lima puluh delapan) tahun bagi 60 (enam puluh tahun) tahun bagi : 65 (enam puluh lima) tahun bagi : Pejabat Administrasi, Pejabat Fungsional Ahli Muda, Pejabat Fungsional Ahli Pertama, dan Pejabat Fungsional Ketrampilan; Pejabat Pimpinan Tinggi, dan Pejabat Fungsional Madya; : Pegawai Negeri Sipil yang memangku Pejabat Fungsional Ahli Utama 2. Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri (APS) : Usia 45 tahun Masa Kerja 20 tahun Keuzuran jasmani - disebabkan oleh dinas : tanpa mempertimbangkan usia dan masa kerja - tidak disebabkan oleh dinas : Masa kerja paling singkat 4 tahun Perampingan organisasi : Usia 50 tahun masa kerja 10 tahun b. Janda/Duda : Pensiun bagi Suami/Istri PNS yang meninggal selama belum menikah lagi (Pensiun Janda putus apabila telah menikah lagi dan apabila menjanda kembali maka pensiun jandanya dapat dimintakan kembali, pensiun Duda putus apabila telah menikah lagi dan tidak dapat diminta kembali) c. Anak : diberikan kepada anak dari PNS yang meninggal dunia dan masih belum berusia 25 tahun dan/atau belum menikah dan atau belum bekerja, apabila : - Janda/Duda dari PNS tersebut telah meninggal dunia atau telah menikah lagi - Janda/Duda dari PNS tersebut bukan ibu/ayah kandungnya (SK Pensiun dibagi 2 (dua)) d. Orang Tua (Tewas) : PNS yang tewas dan tidak ada ahli waris 5
9 C.2 KELENGKAPAN BERKAS PERMOHONAN PENSIUN 1. Kelengkapan Berkas Permohonan Pensiun BUP 1) Permohonan Pensiun 2) DPCP 3) Formulir Permintaan Pembayaran 4) Foto copy sah SK CPNS 5) Foto copy sah SK PNS 6) Foto copy sah Kartu Pegawai 7) Foto copy sah SK Pangkat Terakhir 8) Foto copy sah SK Konversi NIP Baru 9) Foto Copy SK Jabatan terakhir (bagi yang menduduki jabatan struktural atau fungsional) (terkait BUP) 10) Foto copy sah Sasaran, Capaian dan Penilaian Kinerja Pegawai 1 (satu) tahun terakhir 11) Surat Pernyataan Tidak Pernah Dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat Sedang/Berat dalam satu tahun terakhir (tanda tangan kepala OPD) 12) Foto copy sah SK Peninjauan Masa Kerja 13) Foto copy sah SK Gaji Berkala Terakhir 14) Foto copy sah KTP 15) Foto copy sah Surat Nikah 16) Foto copy sah Karis/Karsu 17) Foto copy sah KK 18) Foto copy surat cerai/surat kematian istri/suami bagi PNS Janda/Duda 19) Foto copy sah Akte Kelahiran Anak bagi yang memiliki anak belum berusia 25 tahun, belum menikah dan belum bekerja 20) Foto 3x4 = 5 lembar 21) Daftar Riwayat Hidup (gol. IV/c ke atas). 22) Masing-masing dalam rangkap 3 2. Pensiun Atas Permintaan Sendiri (APS) Kelengkapan Berkas Permohonan Pensiun Atas Permintaan Sendiri : 1. Permohonan Pensiun APS 2. DPCP 3. Formulir Permintaan Pembayaran 4. Foto copy sah SK CPNS 5. Foto copy sah SK PNS 6. Foto copy sah Kartu Pegawai 7. Foto copy sah SK Pangkat Terakhir 8. Foto copy sah SK Konversi NIP Baru 9. Foto copy sah Sasaran, Capaian dan Penilaian Kinerja Pegawai 1 (satu) tahun terakhir 10. Surat Pernyataan Tidak Pernah Dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat Sedang/Berat dalam satu tahun terakhir (tanda tangan kepala OPD) 11. Foto copy sah SK Peninjauan Masa Kerja 12. Foto copy sah Daftar Gaji Terakhir 13. Foto copy sah SK Gaji Berkala Terakhir 14. Foto copy sah KTP 15. Foto copy sah Surat Nikah 16. Foto copy sah Karis/Karsu 17. Foto copy sah KK 18. Foto copy surat cerai/surat kematian istri/suami bagi PNS Janda/Duda 6
10 19. Foto copy sah Akte Kelahiran Anak bagi yang memiliki anak belum berusia 25 tahun, belum menikah dan belum bekerja 20. Foto 3x4 = 5 lembar 21. Daftar Riwayat Hidup 3. Pensiun Janda/Duda Kelengkapan Berkas Permohonan Pensiun Janda/Duda : 1. Permohonan Pensiun Janda/Duda 2. Foto copy sah SK CPNS 3. Foto copy sah SK PNS 4. Foto copy sah Kartu Pegawai 5. Foto copy sah SK Pangkat Terakhir 6. Foto copy sah SK Konversi NIP Baru 7. Foto copy sah Sasaran, Capaian dan Penilaian Kinerja Pegawai 8. Surat Pernyataan Tidak Pernah Dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat Sedang/Berat dalam satu tahun terakhir (tanda tangan kepala OPD) 9. Foto copy sah SK Peninjauan Masa Kerja 10. Foto copy sah SK Gaji Berkala Terakhir 11. Surat Kematian dari desa Mengetahui Camat setempat 12. Surat Keterangan Janda/Duda dari Desa 13. Foto copy sah KTP 14. Foto copy sah Surat Nikah 15. Foto copy sah Karis/Karsu 16. Foto copy sah KK 17. Foto copy surat cerai jika pernah bercerai 18. Foto copy sah Akte Kelahiran Anak bagi yang memiliki anak belum berusia 25 tahun, belum menikah dan belum bekerja 19. Foto 3x4=5 lembar 4. Pemberhentian Karena Keuzuran Jasmani : Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat mendapatkan hakhak Kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila berdasarkan surat keterangan Team Penguji Kesehatan dinyatakan : a. Tidak dapat bekerja lagi dalam semua Jabatan Negeri karena kesehatannya; atau b. Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri dan atau lingkungan kerjanya; atau c. Setelah berakhirnya cuti sakit, belum mampu bekerja kembali. 7
11 C.3 PROSES PENYELESAIAN SK PENSIUN PNS PNS YANG BERSANGKUTAN - Mengisi dan menandatangani DPCP; - Melengkapi Persyaratan BAGIAN KEPEGAWAIAN OPD - Memverifikasi DPCP dan kelengkapan berkas persyaratan; - Memilah berkas usul berdasarkan t.m.t pensiunnya dan berdasarkan Golongan; - Mengusulkan kepada Bupati tembusan Kepala BKPP BKPP KAB. MOJOKERTO - Memverifikasi DPCP dan kelengkapan berkas persyaratan; - Entry usul pensiun BUP dan Janda/Duda melalui aplikasi SAPK; - Membuat dan mengirim usul pensiun kepada instansi yang berwenang menerbitkan SK Pensiun. - Membuat konsep Keputusan Bupati Mojokerto untuk pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri, karena keuzuran jasmani dan tidak atas permintaan sendiri untuk PNS Golongan I/a sampai dengan III/d. BKD PROV JAWA TIMUR Berwenang menerbitkan SK. Pensiun APS, Karena Keuzuran Jasmani dan Tidak Atas Permintaan Sendiri untuk PNS Golongan IV/a dan IV/b KANREG II BKN Berwenang menerbitkan SK Pensiun BUP dan Janda/Duda untuk PNS Golongan I/a sampai dengan IV/b BKN JAKARTA - Berwenang menerbitkan SK Pensiun BUP dan Janda/Duda untuk PNS Golongan IV/c keatas - Berwenang menerbitkan SK Pensiun APS, Keuzuran Jasmani dan Tidak Atas Permintaan Sendiri untuk PNS Gol. IV/c keatas Presiden Berwenang menerbitkan SK Pensiun BUP dan Janda/Duda untuk PNS yang menduduki jabatan fungsional utama 8
12 BAB IV PENGHITUNGAN MASA KERJA D.1 PERHITUNGAN MASA KERJA GOLONGAN (MKG) : Masa kerja golongan merupakan masa kerja yang dihitung dari seorang pegawai negeri sipil diberikan kenaikan pangkat terakhir sampai pegawai negeri sipil tersebut mencapai BUP atau meninggal dunia ditambah dengan masa kerja yang tertera didalam surat keterangan pangkat terakhir. Kegunaan penghitungan masa kerja golongan yaitu sebagai penentu gaji pokok. Dikarenakan yang menentukan besarnya pensiun adalah gaji pokok terakhir sebulan sebelum pegawai yang bersangkutan pensiun berdasarkan peraturan gaji dan pangkat yang berlaku; Untuk mengetahui apakah PNS tersebut pernah mendapatkan peninjauan masa kerja atau tidak, dengan menghitung ulang masa kerja golongan SK Kenaikan Pangkat terakhir apabila hasilnya bebeda dengan yang tertulis, dimungkinkan PNS tersebut mempunyai SK Peninjauan Masa Kerja; Masa Kerja Golongan (MKG) diperlukan untuk menentukan besaran gaji pokok dalam kenaikan pangkat pengabdian. Rumus menghitung Masa Kerja Golongan (MKG) : (T.M.T KPP T.M.T CPNS) + (MK Tambahan + MK Fiktif) Alih Tingkat) Keterangan : 1. T.M.T KPP : Tanggal 1 bulan sebelum BUP; 2. T.M.T CPNS : Tanggal dimana PNS tersebut diangkat menjadi CPNS; 3. Alih Tingkat : Pengurangan masa kerja yang dikarenakan PNS tersebut beralih tingkat dari golongan I ke golongan II masa kerjanya dikurangi 6 tahun dan dari golongan II ke golongan III masa kerjanya dikurangi 5 tahun; 4. MK Tambahan : Masa Kerja sebelum PNS tersebut diangkat menjadi CPNS yang sudah mendapatkan Pengakuan/Penetapan. Masa Kerja Tambahan dapat berupa : SK Peninjauan Masa Kerja; Masa kerja yang tertera dalam SK CPNS, untuk CPNS yang diangkat dalam gol.ruang I/b, I/c, II/b, II/c memiliki Masa Kerja Fiktif 03 tahun 00 bulan dan apabila dalam SK CPNSnya tersebut masa kerja lebih dari 03 tahun 00 bulan selisihnya merupakan MK Tambahan. 9
13 D.2 PERHITUNGAN MASA KERJA PENSIUN (MKP) : Masa kerja pensiun yaitu masa kerja yang dihitung mulai dari CPNS sampai BUP/berhenti/meninggal dunia ditambah masa kerja sebelumnya jika ada. Masa Kerja Pensiun (MKP) diperlukan untuk menetapkan besarnya pensiun pokok pegawai negeri sipil. Rumus menghitung Masa Kerja Pensiun (MKP) : (T.M.T Pensiun T.M.T CPNS) + MK Tambahan Keterangan : 1. T.M.T Pensiun : Tanggal 1 bulan BUP; 2. T.M.T CPNS : Tanggal dimana PNS tersebut diangkat menjadi CPNS; 3. MK Tambahan : Masa Kerja sebelum PNS tersebut diangkat menjadi CPNS yang sudah mendapatkan Pengakuan/Penetapan. Masa Kerja Tambahan dapat berupa : SK Peninjauan Masa Kerja; Masa kerja yang tertera dalam SK CPNS, untukcpns yang diangkat dalam gol.ruang I/b, I/c, II/b, II/c memiliki Masa Kerja Fiktif 03 tahun 00 bulan dan apabila dalam SK CPNSnya tersebut masa kerja lebih dari 03 tahun 00 bulan selisihnya merupakan MK Tambahan. D.3 PERHITUNGAN MASA BEKERJA : Masa kerja pegawai negeri yaitu masa bekerja sebagai pegawai negeri sipil secara terus menerus mulai dari yang bersangkutan diangkat menjadi CPNS sampai dengan yang bersangkutan meninggal dunia atau mencapai batas usia pensiun dan tidak terputusnya sebagai pegawai negeri sipil. Walaupun pada isian formulir pensiun dan kenaikan pangkat pengabdian tidak terdapat kolom masa kerja pegawai tetapi kegunaan penghitungan masa kerja pegawai yaitu : a. sebagai penentu apakah seorang pegawai negeri sipil dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian atau tidak; b. sebagai penentu apakah seorang PNS diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun atau tidak. 10
14 Rumus menghitung Masa Bekerja : (T.M.T Pensiun T.M.T CPNS) Keterangan : 1. T.M.T Pensiun : Tanggal 1 bulan BUP; 2. T.M.T CPNS : Tanggal dimana PNS tersebut diangkat menjadi CPNS; 11
15 D.4 CONTOH SOAL : 1. Seorang PNS bernama Mr.X lahir 24 Pebruari 1959, yang bersangkutan (ybs) menjalani honor pada instansi A, pada tanggal 01 Maret 1986 ybs diangkat sebagai CPNS dalampangkat golongan ruang Pengatur Muda II/a dengan masa kerja 01 tahun 06 bulan. Ybs diberhentikan dengan hormat sebagai PNS karena mencapai BUP dengan pangkat golongan ruang terakhir Penata Tingkat I III/d t.m.t 01 April 2014 dengan masa kerja golongan 24 tahun 07 bulan. Sampai dengan pensiun yang bersangkutan mendapatkan penilaian prestasi kerja baik. a. Berapakah Masa Bekerja, Masa Kerja Pensiun? b. Apakah yang bersangkutan berhak mendapatkan Kenaikan Pangkat Pengabdian (KPP), jika berhak berapa Masa Kerja Golongannya? Teknis Perhitungan : No URAIAN TGL BLN TAHUN 1 T.M.T Pensiun T.M.T CPNS T.M.T KPP Masa Bekerja (1-2) MK Tambahan MK Pensiun (1-2) MK Golongan KPP (3-2)+(5-8) Alih Tingkat dari Gol II Ke Gol III Jawaban : a. Masa Bekerja : 31 Tahun 00 Bulan ; Masa Kerja Pensiun : 32 Tahun 06 Bulan b. Berhak mendapatkan KPP dalam Pangkat Gol Ruang Pembina IV/a karena memiliki masa bekerja 31 tahun 00 bulan dan masa kerja dalam pangkat terakhir lebih dari 1 bulan dan Masa Kerja Gol 27 Tahun 05 Bulan. 12
16 2. Seorang PNS bernama Mr.X lahir 24 Pebruari 1959 terhitung mulai tanggal 01 Maret 1986 ybs diangkat sebagai CPNS dalam pangkat golongan ruang Juru Muda I/c dengan masa kerja 03 tahun 00 bulan. Pada tahun 2005 Ybs ditinjau kembali masa kerjanya menjadi 21 Tahun 05 Bulan dalam pangkat gol. Ruang Pengatur II/c terhitung mulai tanggal 01 Agustus 2005.Ybs dinaikkan pangkat gol. Ruang menjadi Penata III/b dengan jabatan Guru Pertama terhitung mulai tanggal 01 Maret a. Kapan yang bersangkutan pensiun/ memasuki BUP dan berapa masa kerja pensiunnya? b. Sampai dengan pensiun yang bersangkutan menunjukkan prestasi kerja yang baik dan mendapatkan angka kredit sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk dipertimbangkan kenaikan pangkatnya periode April 2018, berapakah masa kerja golongan pada SK Kenaikan Pangkat III/c tmt. 01 April 2018? c. Apakah yang bersangkutan berhak mendapatkan Kenaikan Pangkat Pengabdian (KPP), jika berhak berapa Masa Kerja Golongannya? Teknis Perhitungan : Jawaban : No URAIAN TGL BLN TAHUN 1 T.M.T Pensiun T.M.T CPNS T.M.T KP III/c T.M.T SK PMK T.M.T KPP MK Dalam SK CPNS MK Dalam SK. PMK MK Tambahan (7- ((4-2)+(6-(I-II))) Masa Bekerja (1-2) MK Gol. KP III/c ((3-2)+(6+8))-(13+14)) MK Pensiun (1-2) MK Golongan KPP(5-2)+(6+8)-(13+14) Alih Tingkat dari Gol I ke Gol II Alih Tingkat dari Gol II Ke Gol III a. Yang bersangkutan pensiun T.M.T 01 Maret 2019, dengan masa kerja pensiun 38 Tahun 00 Bulan. b. Masa Kerja Golongan dalam SK KP III/c adalah 29 Tahun 01 Bulan 13
17 c. Berhak mendapatkan KPP dalam Pangkat Gol Ruang Penata Tingkat I III/d karena memiliki masa bekerja 33 tahun 00 bulan dan masa kerja dalam pangkat terakhir lebih dari 1 bulan dan Masa Kerja Gol 29 Tahun 11 Bulan. 14
18 BAB V PENUTUP Buku panduan/pedoman adalah buku yang menyajikan informasi dan memandu atau memberikan tuntunan kepada pembaca untuk melakukan apa yang disampaikan di dalam buku tersebut. Sebuah buku panduan dikatakan berhasil apabila panduan yang disampaikan di dalam buku tersebut dapat dipahami dan diterapkan dengan baik oleh pembacanya. Buku panduan/pedoman pengelolaan administrasi pensiun ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan serta informasi baru kepada Pejabat Pengelola Kepegawaian serta menjadi panduan kepada Pejabat Pengelola Kepegawaian tentang persyaratan dan teknis penghitungan masa kerja pensiun. Peran Pejabat Pengelola Kepegawaian di sini adalah sebagai media perantara penyampaian informasi yang terdapat di dalam buku agar dapat sampai kepada setiap Pegawai Negeri Sipil dimana mereka bekerja. Buku panduan ini juga diharapkan dapat mendekatkan hubungan antara stakeholder terkait. Selain itu juga memberikan informasi tambahan kepada Pegawai Negeri Sipil bahwa ada Peraturan peraturan baru dan informasi dari PT.TASPEN (Persero) yang mempunyai program Klim THT tanpa menunggu Sk Pensiun terbit yang mungkin belum banyak PNS yang mengetahui. Buku ini juga dirasa sangat berguna bagi Pejabat Pengelola Kepegawaian yang baru, karena tidak perlu waktu lama untuk dapat memahami halhal yang terkait pensiun. 15
19 LAMPIRAN - LAMPIRAN Contoh Surat Permohonan Pensiun karena telah mencapai BUP Mojokerto, Kepada Yth : Bupati Mojokerto di- Mojokerto 1. Yang bertanda tangan di bawah ini saya : a. Nama :... b. NIP :. c. Pangkat/gol.ruang :. d. Unit Organisasi :. e. Alamat rumah sekarang :. f. Alamat rumah sesudah pensiun : dengan ini mengajukan permintaan berhenti dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun terhitung mulai akhir bulan karena telah mencapai usia. tahun dengan masa kerja pensiun tahun bulan. 2. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Demikian surat permintaan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. embusan : th : Sdr. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab. Mojokerto Hormat saya PNS yang bersangkutan 16
20 Contoh Surat Permohonan Pensiun Janda/Duda Mojokerto, Kepada Yth : Bupati Mojokerto di- Mojokerto Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. N a m a : 2. Alamat rumah sekarang : 3. Alamat rumah setelah pensiun : 4. Janda dari almarhum / almarhumah yang semasa hidupnya : N a m a : Namor Induk Pegawai : Pangkat / Golongan Ruang : J a b a t a n : Unit kerja : Telah meninggal dunia pada tanggal. dengan ini mengajukan permintaan agar kepada saya diberikan pensiun Janda / Duda. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dari keterangan-keterangan diatas. embusan : th : Sdr. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab. Mojokerto Hormat saya PNS yang bersangkutan 17
21 Contoh Surat Permohonan Pensiun Atas Permitaan Sendiri Mojokerto, Kepada Yth : Bupati Mojokerto di- Mojokerto 1. Yang bertanda tangan di bawah ini saya : a. Nama : b. NIP : c. Nomor Seri Karpeg : d. Pangkat dan golongan ruang : e. Unit Organisasi : f. Alamat rumah sekarang : g. Alamat rumah sesudah pensiun : dengan ini mengajukan permintaan berhenti dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun Atas Permintaan Sendiri dengan alasan terhitung mulai tanggal karena usia sudah mencapai.. tahun dan masa kerja selama.tahun bulan. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Demikian surat permintaan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. embusan : th : Sdr. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab. Mojokerto Hormat saya PNS yang bersangkutan 18
22 Contoh Surat Pernyataan Tidak Pernah dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat Sedang/Berat KOP DINAS SURAT PERNYATAAN TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT SEDANG/BERAT Nomor : Yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a : Drs. AGUS SUMARYONO NIP : Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda (IV/c) Ruang Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Unit Kerja : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kendal Menerangkan bahwa Pegawai Negeri Sipil N a m a : ROCH MUJIATI, S.Pd NIP : Pangkat/Golongan : Pembina, IV/a Ruang Jabatan : Guru Madya Unit Kerja : TK Pertiwi Purworejo Kecamatan Ringinarum Selama menjadi Pegawai Negeri Sipil tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang/berat dalam 1 (satu) tahun terakhir. Mengingat sumpah jabatan dan apabila di kemudian hari ternyata isi surat pernyataan ini tidak benar yang mengakibatkan kerugian bagi Negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mojokerto, KEPALA OPD 19
23 Contoh Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP) 20
24 KLIM TABUNGAN HARI TUA (THT) KETIKA SK PENSIUN BELUM TERBIT 1. Mengisi Formulir Permintaan Pembayaran (FPP) Disertai dengan persyaratan dokumen sebagai berikut : 1. Foto copy buku rekening bank 1 lbr; 2. Foto copy KTP/SIM 1 lbr; 3. Foto copy NPWP 1 lbr; 4. Surat keterangan kuliah apabila mempunyai anak umur 21 s.d. 25 tahun 1 lbr; 5. Pas foto 3 x 4 suami istri 2 lbr. 21
25 DAFTAR REFERENSI Thoha, Miftah, 2005, Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia, Kencana Prenada Media Group. Tim Kerja Penyusun BKN, 2011, Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Badan Kepegawaian Negara. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015; Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 32 Tahun 2015 tentang petunjuk teknis penetapan dan penyesuaian pensiun pokok pensiunan pegawai negeri sipil dan janda / dudanya 22
26 KIAT KIAT MENJADI PENGUSAHA SUKSES CV.RAJ ORGANIK BEKERJA SAMA DENGAN BANK. MANDIRI TASPEN POS OFFICE/KANTOR : Jl. S.Supriyadi Gg 9 No 42 RT 7 RW 04, Kel. Sukun/Kec. Sukun MALANG CONTAC PERSON : CUSTOMER SERVICE (OFFICE) : (WA) CV RAJ ORGANIK Rumah Alam Jaya - Organik Pusat Informasi Cacing 23
27 BUDIDAYA CACING TANAH LUMBRICUS RUBELLUS MEMULAI BUDIDAYA CACING TANAH 1. BUAT RUMAH CACING TANAH 2. PERSIAPKAN MEDIA/LINGKUNGAN CACING 3. PERSIAPKAN MAKANAN YANG DIBUTUHKAN 4. PENGADAAN INDUKAN CACING 5. LAKUKAN PERAWATAN RUTIN. 24
28 KOMPLEKS BUDIDAYA CACING KOLAM JEDINGAN 25
29 Rak papan kayu Rak besi Rak bambu Sistem lasa MODEL RUMAH CACING Wadah kranjang buah Wadah kotak kayu Wadah bak plastik Kolam Batu bata MODEL RUMAH CACING 26
30 1.GEMBUR 2.ORGANIK 3.LUNAK 27
31 LOG JAMUR AFKIR KOTORAN SAPI KERING 28
32 CACAHAN GEDEBOG PISANG GRAJEN KAYU 29
33 JERAMI PADI AKTIVITAS RUTIN Penebaran bibit Pemberian Pakan Menjaga kelembaban Menjaga Kegemburan 30
34 PAKAN CACING TANAH 1. Limbah Organik Rumah Tangga 2. Limbah Organik Home Industri 3. Limbah Organik Peternakan 4. Limbah Organik Lingkungan 31
35 PERSIAPAN PAKAN Mencacah sayuran Fermentasi 1-2 hari Ditambah sedikit air Pemberian pakan HAMA COMPETITOR DALAM HAL PAKAN : Semut, Kutu Tanah, Rayap, dll PREDATOR PEMAKAN CACING: Tikus, Kadal, Katak, Tokek, Ayam, bebek, dll. ANTISIPASI HAMA 1. Jaga kebersihan lingkungan 2. Pencucian dan penjemuran Media 3. Pemberian Olie/stempet pada rumah cacing, Obat Anti serangga, dll 4. Rumah cacing ditutup kasa 32
36 PANEN & PENGIRIMAN CACING FAKTOR UMUM KEGAGALAN CACING 1. PENGETAHUAN & KETRAMPILAN KURANG 2. KURANG SERIUS/ SEKEDAR COBA-COBA 3. KURANG KONTROL TERHADAP HAMA 4. MEDIA PADAT 5. MEDIA TERLALU BASAH/TERLALU KERING 33
37 DIAGRAM BISNIS CACING Diversifikasi Produk 34
38 TARGET KUALITAS DAN MUTU FEED ADDITIVE 1. Laju Pertumbuhan Udang (Target ADG : gram/day) 2. Meningkatkan Kekebalan Tubuh Udang (Target : Udang sehat dan Tahan Terhadap Penyakit) 3. Menambah Nafsu Makan Udang (WILAYAH PEMASARAN : JAWA TIMUR, JAWA TENGAH, JAWA BARAT, NTB) MELALUI PROSES NANO TEKNOLOGI KEBUTUHAN PASAR UNTUK FEED ADITIVE KOMODITAS : UDANG VANAMEI REGIONAL : JAWA TIMUR, JAWA TENGAH, JAWA BARAT, NTB TARGET PRODUKSI (ton) KEBUTUHAN PAKAN (ton) KEBUTUHAN FEED ADDITIVE (10 ml/kg) ton/tahun ton/tahun ton/tahun 875 ton/bulan TARGET PRODUKSI FEED ADITIVE KOMODITAS : UDANG VANAMEI REGIONAL : JAWA TIMUR, JAWA TENGAH, JAWA BARAT, NTB TARGET PRODUKSI (2016) ton/bln (1 4% target pasar) TARGET PRODUKSI (2017) ton/bln (4 10% target pasar) TARGET PRODUKSI (2018) ton/bln (10 12% target pasar) DATA : MARKETTING TEAM 35
39 PAKET KEMITRAAN KELAS BIBITAN HERBAL TOTAL BIAYA TARGET PRODUKSI POTENSI INCOME A 10 5 Rp kg/bln Rp /bln B 20 5 Rp kg/bln Rp /bln C 30 5 Rp kg/bln Rp /bln D 40 5 Rp kg/bln Rp /bln E 50 5 Rp kg/bln Rp /bln F Rp kg/bln Rp /bln G Rp kg/bln Rp /bln H Rp kg/bln Rp /bln I Rp kg/bln Rp /bln J Rp kg/bln Rp /bln PAKET KEMITRAAN 1. BIBITAN CACING DAN HERBAL (SESUAI PROGRAM YANG DIPILIH) 2. BUKU PANDUAN BUDIDAYA CACING 3. STATER PACK 1. KTA 2. KARTU STOCK 3. BUKU MOU 36
40 37
41 BERSAMA BANG ANDY MITRA BUDIDAYA 38
42 VIDEO CACING GERAKAN PERUBAHAN (3M) MULAI DARI DIRI SENDIRI MULAI DARI YANG KITA BISA MULAI SEGERA 39
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH BUKU SAKU PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENSIUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
Lebih terperinciPEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB II PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI A. PEMBERHENTIAN PEGAWAI 1. Pengertian Pemberhentian Pegawai Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian
Lebih terperinciKELENGKAPAN BERKAS USULAN PENSIUN DAN PEMBERHENTIAN
KELENGKAPAN BERKAS USULAN PENSIUN DAN PEMBERHENTIAN 1. DPCP (Data Perorangan Calon Penerima ) 2. Fc honor, CPNS, PNS, pangkat & jabatan terakhir berlegalisir; 3. Fc Karpeg berlegalisir; 4. Fc. Surat kenaikan
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PEMBERHENTIAN PNS DENGAN HAK PENSIUN DI KABUPATEN BLORA
LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN KEPALA BKD KABUPATEN BLORA NOMOR : 800/30/2015 TANGGAL : 15 JUNI 2015 STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PEMBERHENTIAN PNS DENGAN HAK PENSIUN DI KABUPATEN BLORA Dasar Hukum
Lebih terperinciGOLONGAN RUANG IV/b KE BAWAH
5 2013, No.1303 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERHENTIAN DAN PEMBERIAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENCAPAI BATAS USIA PENSIUN YANG AKAN
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I
PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
Lebih terperinciBADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS
BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS Jl. dr. Soeparno No. 32 Purwokerto 53111 Telp./Fax.: (0281) 636079 Website: bkd.banyumaskab.go.id Sub Bidang Data dan Informasi Kepegawaian
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PEMBERIAN KUASA BIDANG KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. PNS. Pemberhentian. Pedoman.
No.166, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. PNS. Pemberhentian. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-26.KP.10.09
Lebih terperinciStandard Operating Procedure. Pemberhentian / Pensiun Pegawai Negeri Sipil
Standard Operating Procedure Pemberhentian / Pensiun Pegawai Negeri Sipil Bagian Kepegawaian Biro Umum dan Kepegawaian Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Pemberhentian
Lebih terperinciCiamis, Kepada Bapak Bupati Ciamis Melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Ciamis di C I A M I S
1. Yang bertanda tangan dibawah ini saya a. Nama b. NIP c. Nomor seri Karpeg d. Tempat Tgl Lahir e. Unit Organisasi f. Unit Kerja g. Pangkat dan Golongan ruang h. Alamat rumah sekarang Yth. Kepada Bapak
Lebih terperinciSERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI
SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS INDONESIA 06 Kata Pengantar Universitas Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi berbadan hukum (PTN
Lebih terperinci1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT
1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT Kenaikan Pangkat adalah salah satu layanan Kantor Regional XII BKN Pekanbaru yang telah memenuhi standar ISO 9001:2008. Layanan ini merupakan layanan Bidang Mutasi
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN PENGAJUAN KENAIKAN PANGKAT BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI,
Lebih terperinciSTANDAR PROSEDUR PELAYANAN SISTEM LOKET PADA BIDANG KEPANGKATAN, PENGGAJIAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI BKD DAN DIKLAT KOTA PALEMBANG
STANDAR PROSEDUR PELAYANAN SISTEM LOKET PADA BIDANG KEPANGKATAN, PENGGAJIAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI BKD DAN DIKLAT KOTA PALEMBANG SUB BIDANG KEPANGKATAN 1. Loket Pelayanan Kenaikan Pangkat PNS a. Deskripsi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.158, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kepegawaian. Kenaikan Pangkat. PNS. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG KENAIKAN PANGKAT BAGI
Lebih terperinci1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS DATA UTAMA PNS Data Pribadi NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat
1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS 1.1.1 DATA UTAMA PNS 1.1.1.1 Data Pribadi 1.1.1.1.1 NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat Lahir Tanggal Lahir Usia Tingkat Pendidikan Terakhir
Lebih terperinci2012, No A. Syarat Syarat Dan Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan KELENGKAPAN BERKAS USULAN
2012, No.576 8 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN METEREOLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR KEP.03 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN PENGAJUAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN
Lebih terperinciHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Komponen-Komponen Dalam Sistem Informasi Pengurusan Pensiun PNS Berdasarkan hasil pengamatan penulis di BKD Kabupaten Sragen pada Bagian Pembinaan dan Pemberhentian
Lebih terperinciDIREKTORAT STATUS DAN KEDUDUKAN KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
DIREKTORAT STATUS DAN KEDUDUKAN KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Oleh : SRI WIDAYANTI, SH DIREKTORAT STATUS DAN KEDUDUKAN KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 2017 PENGERTIAN KEDUDUKAN (HUKUM) KEPEGAWAIAN
Lebih terperinciPENGAJUAN PENGANGKATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL
PENGAJUAN PENGANGKATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL Calon Pegawai Negeri Sipil dapat mengajukan pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil paling cepat 1 (satu) tahun semenjak
Lebih terperinciPENSIUN PEGAWAI DAN PENSIUN JANDA / DUDA PEGAWAI
SELAMAT BERJUMPA DALAM MATERI REGISTER PENSIUN PENSIUN PEGAWAI DAN PENSIUN JANDA / DUDA PEGAWAI PENSIUN DAN PENSIUN PEGAWAI JANDA /DUDA Dasar : UU No. 11 Th. 1969 PP No. 7 Th. 1977 jo. PPP No. 66 Th. 2005
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS PENDIDIKAN
SUMEKAR PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS PENDIDIKAN Jl. Dr. Cipto No. 35 Telp. 662325 Fax. 662322 Kode Pos 69417 S U M E N E P CUTI BESAR (HAJI) Syarat Cuti Besar (Haji): 3. Fc. SPPH 4. Fc. BPIH (setoran
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lebih terperinci2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.998, 2015 KEMENDAGRI. Mutasi. Pegawai Negeri Sipil. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN MUTASI PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciMODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017
MODUL KEPEGAWAIAN Jakarta, 18 Juli 2017 PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN MATERI 1. Konsep-konsep dan Istilah-istilah Kepegawaian, Kedudukan, Kewajiban dan Hak PNS 2. Pengadaan PNS 3. Pembinaan dan Kesejahteraan
Lebih terperinciJENIS, PROSEDUR DAN PERSYARATAN PELAYANAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN
JENIS, PROSEDUR DAN PERSYARATAN PELAYANAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN Dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan di bidang kepegawaian, agar
Lebih terperinciLAYANAN KEPEGAWAIAN. Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Daerah PERMOHONAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL
LAYANAN KEPEGAWAIAN PERMOHONAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PENERBITAN SURAT PENETAPAN KENAIKAN GAJI BERKALA PERMOHONAN PENSIUN PNS BUP DAN KENAIKAN PANGKAT PENGABDIAN PERMOHONAN PENSIUN PNS PERMOHONAN
Lebih terperinci4. Mutasi Pindah Masuk dari Kab/Kota/Provinsi Luar ke Dalam Wilayah Kerja Kab/Kota/Provinsi Maluku Utara
PELAYANAN BIDANG MUTASI DAN PESIUN PEGAWAI 1. Mutasi Masuk ke Provinsi (Persetujuan Menerima) Surat Permohonan PNS yang Bersangkutan 2. Mutasi Masuk Provinsi (Penempatan) Surat Persetujuan Menerima Gubernur
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk
Lebih terperinciDAFTAR INFORMASI PUBLIK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT
DAFTAR INFORMASI PUBLIK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT No Ringkasan Isi Informasi I Pejabat/Unit/Satuan Kerja Yang Menguasai Informasi Penanggung Jawab Pembuatan Atau Penerbitan
Lebih terperinci-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1
-2-3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciJl. Raya Kayu Aro Sukarami KM.20 Arosuka Telp/Fax. (0755) Web Site
Terwujudnya Pegawai profesional yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas Meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian secara professional melalui proses rekruitmen yang transparan, pendidikan
Lebih terperinci2014, No
2014, No.889 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 143 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BIMA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
LAMPIRAN :... NOMOR :... TANGGAL :... PEMERINTAH KOTA BIMA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN USULAN
Lebih terperinciPERSYARATAN USUL PENSIUN
PERSYARATAN USUL PENSIUN Pensiun BUP PNS yang akan pensiun mengajukan usul melalui hierarki kepada BUPATI PURWOREJO Cq. Kepala BKD Kabupaten Purworejo, berkas rangkap 2 (dua) diligalisir pejabat yang berwenang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG
SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PENGURUSAN BIDANG KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 21 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 21 SERI E KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 153 TAHUN 2002 TENTANG KETENTUAN DAN PROSEDUR PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang
Lebih terperinciNAMA DAN SUSUNAN PANGKAT SERTA GOLONGAN RUANG PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN NO PANGKAT GOLONGAN RUANG
19 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2012 KENAIKAN PANGKAT BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN NAMA DAN SUSUNAN PANGKAT SERTA GOLONGAN RUANG PEGAWAI
Lebih terperinciNO. HARI/TANGGAL KECAMATAN SENIN, 28 SEPTEMBER 2015 TEJAKULA -
KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN P NO. HARI/TANGGAL KECAMATAN 1 2 3 1 SENIN, 28 SEPTEMBER 2015 TEJAKULA NO. HARI/TANGGAL KECAMATAN 1 2 3 2 RABU, 30 SEPTEMBER 2015 SAWAN 3 KAMIS, 1 OKTOBER 2015 KUBUTAMBAH
Lebih terperinciKenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa
Kenaikan Pangkat PNS Pangkat adalah kedudukan yang M menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.
Lebih terperinciPROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989
PROGRAM PENSIUN 1. Pengertian : Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas pemerintahan. 2. Peserta : 2.1 Peserta Program
Lebih terperinciBEBERAPA PERATURAN YANG HARUS DIPERHATIKAN DOSEN DAN TINDIK (SUMBER:
BEBERAPA PERATURAN YANG HARUS DIPERHATIKAN DOSEN DAN TINDIK (SUMBER: http://simpeg.unsyiah.ac.id/simpeg-unsyiah/index.php/halamanutama/ketentuan) Batasan Waktu Pengusulan Pangkat Berdasarkan Surat Kepala
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN/PANDUAN KEPANGKATAN
BUKU PEDOMAN/PANDUAN KEPANGKATAN SUB BIDANG KEPANGKATAN BKD KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO TENTANG PERPANJANGAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MEMANGKU JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PERPANJANGAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MEMANGKU JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : Bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan Pegawai
Lebih terperinci2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia
No.553, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Penandatanganan Keputusan dan Surat. Pemberian Kuasa. Pendelegasian Wewenang. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG KEPUTUSAN BUPATI BELITUNG NOMOR : / 109 /KEP/BKD/2011 TENTANG
BUPATI BELITUNG KEPUTUSAN BUPATI BELITUNG NOMOR : 188.45/ 109 /KEP/BKD/2011 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PEMBERIAN KUASA BIDANG KEPEGAWAIAN KEPADA PEJABAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
Lebih terperinciKENAIKAN PANGKAT PNS
Kampus Ketintang Surabaya - 60231 web site : www.fmipa.unesa.ac.id No. Nomor Revisi : Tanggal Terbit : Disusun oleh : Disetujui oleh : Nama Dr. Wasis, M.Si. Nama Prof. Dr. Suyono, M.Pd. Jabatan Wakil Dekan
Lebih terperinci2012, No.528.
9 2012, No.528 2012, No.528 10 Kabag Takah Dissip Kabag Induk PNS Kasubbag TU Biro Kasubbag Lahdafor LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA LAPORAN
Lebih terperinciKENAIKAN PANGKAT. Kenaikan pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu :
KENAIKAN PANGKAT Kenaikan pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu : 1. Kenaikan Pangkat Pilihan 2. Kenaikan Pangkat Reguler 3. Kenaikan Pangkat Anumerta 4. Kenaikan Pangkat
Lebih terperinciXXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM
XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997
Lebih terperinciFORMULIR ISIAN PEGAWAI
PERHATIAN : PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT FORMULIR ISIAN PEGAWAI ( KHUSUS UNTUK PNS ) 1. Harap diisi dengan lengkap dan benar serta gunakan huruf KAPITAL/CETAK. 2. Setelah Formulir ini diisi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 196, 2000 KEPEGAWAIAN.PANGKAT.Pegawai Negeri Sipil. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN KARIS/KARSU, KARPEG, TASPEN DAN PERBAIKAN/PERUBAHAN KPE DI KABUPATEN BLORA
LAMPIRAN VII: KEPUTUSAN KEPALA KABUPATEN BLORA NOMOR : 800/30/2015 TANGGAL : 15 JUNI 2015 STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN KARIS/KARSU, KARPEG, TASPEN DAN PERBAIKAN/PERUBAHAN KPE DI KABUPATEN BLORA
Lebih terperinciKelompok Dokumen / Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat
RANCANGAN DAFTAR INFORMASI PUBLIK Nama Pejabat Nama Unit / Satker yang menguasai : I Komang Susana, SH : Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab. Kelompok Dokumen / Informasi yang Wajib
Lebih terperinciLAMPIRAN C RANCANGAN USULAN KELUARAN SISTEM BERJALAN
LAMPIRAN C RANCANGAN USULAN KELUARAN SISTEM BERJALAN 193 SURAT TUGAS (ST) NOMOR : Dasar : [X 300 X] Kepada : MEMERINTAHKAN : No NIP Nama Pangkat Golongan Jabatan [X 10 X] [X 10 X] Untuk : 1. [X 200 -X]
Lebih terperinciMengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor
PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 NOMOR : 18 A TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA
Lebih terperinciPERSYARATAN PENGAJUAN KARPEG/KARIS/KARSU
PERSYARATAN PENGAJUAN KARPEG/KARIS/KARSU A. KARPEG 1. Melampirkan Fotocopy SK. CPNS ( terlegalisir) rangkap 3 2. Melampirkan Fotocopy SK. PNS ( terlegalisir) rangkap 3 3. Melampirkan Fotocopy STTPL (terlegalisir)
Lebih terperinciPEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PEMENSIUNAN. Imam Gunawan
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PEMENSIUNAN Imam Gunawan Pemensiunan pasti PHK PHK belum tentu Pensiun PHK P PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA Pemberhentian seorang pegawai yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi pemerintah yang utama adalah menyelenggarakan pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih terperinciBUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciOleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan. Badan Kepegawaian Negara
Oleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan Badan Kepegawaian Negara 1 PANGKAT ADALAH KEDUDUKAN YANG MENUNJUKKAN TINGKAT SESEORANG PNS BERDASARKAN JABATANNYA
Lebih terperinciWALIKOTA BANDA ACEH. PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH Nomor : 16 TAHUN 2010 TENTANG
WALIKOTA BANDA ACEH PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH Nomor : 16 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang
Lebih terperinciPT. TASPEN (PERSERO) KC. SURAKARTA. Jl. VETERAN NO. 305 TIPES SURAKARTA Telp. (0271) Fax
PT. TASPEN (PERSERO) KC. SURAKARTA Jl. VETERAN NO. 305 TIPES SURAKARTA Telp. (0271)714189. Fax. 711751 Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Dibentuk berdasarkan PP No. 15/1963, Berdasarkan PP No 25/
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan
Lebih terperinciSEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123
PEMERINTAH KOTA TEGAL SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) 355137 Faks. (0283) 353673 Kode Pos 52123 Tegal, 25 Januari 2011 Kepada Yth. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PERMEN-KP/2018 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA KESEHATAN IKAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
Lebih terperinciBagian Pertama : KENAIKAN PANGKAT
Bagian Pertama : KENAIKAN PANGKAT A. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN
Lebih terperinci6) Prosedur Pengusulan pemberhentian PNS dengan Hak Pensiun
6) Prosedur Pengusulan pemberhentian PNS dengan Hak A. DESKRIPSI SINGKAT Pemberhentian PNS dengan Hak adalah : Suatu proses pemberhentian seorang PNS dari jabatan negeri oleh karena telah memenuhi syarat
Lebih terperinciMagister (S-2), Dokter, Apoteker
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jalan Reksodiputro No. 24 Telp./Fax. (0296) 531284 Website http://bkd.blorakab.go.id B L O R A 58215 Blora, 10 November 2016 Mei 2016 Nomor : 823/1152
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.
No.726, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL
Lebih terperinciXXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM
XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4
Lebih terperinciJAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-145/A/J.A/02/2003
JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-145/A/J.A/02/2003 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya
Diubah dengan Perwal Nomor 39 Tahun 2014 Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2018 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMBINA MUTU HASIL KELAUTAN
Lebih terperinciBUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA
1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG
- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SURVEYOR PEMETAAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciMEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN KENAIKAN PANGKAT PNS DI KABUPATEN BLORA
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA BKD KABUPATEN BLORA NOMOR : 800/30/2015 TANGGAL : 15 JUNI 2015 STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN KENAIKAN PANGKAT PNS DI KABUPATEN BLORA Dasar Hukum : 1. Undang-Undang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA
-1- PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENURUNAN JABATAN, PENGANGKATAN
Lebih terperinciRAHASIA PEMISAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN
KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL RAHASIA Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / / 2010 Tanggal 2010 PEMISAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Pemisahan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 2 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 2 SERI E KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 11 TAHUN 2003 TENTANG PENGATURAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan Pegawai
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.32, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Bidang Kepegawaian. Pemberian Kuasa. Pendelegasian Wewenang. Wewenang. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 2 TAHUN
Lebih terperinciPresiden Republik Indonesia,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1980 TENTANG HAK KEUANGAN/ADMINISTRASI KEPALA DAERAH/ WAKIL KEPALA DAERAH DAN BEKAS KEPALA DAERAH/BEKAS WAKIL KEPALA DAERAH SERTA JANDA/DUDANYA Presiden
Lebih terperinci: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur. batan. Menimbang : a Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
batan PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN CUTI PEGAWAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. b. bahwa
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman.
No.164, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-66.KP.04.04
Lebih terperinciIV. ANALIS KEPEGAWAIAN
IV. ANALIS KEPEGAWAIAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciBADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TATA CARA PERMINTAAN, PEMBERIAN, DAN PENGHENTIAN TUNJANGAN UMUM BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 18 TAHUN 2006 TANGGAL : 30 JUNI 2006
Lebih terperinciLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN KEDALAM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BKN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010
PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN PERTANIAN DASAR HUKUM 1. UU Nomor 8 Tahun 1974
Lebih terperinci