Pemanfaatan Teknologi Integrasi WiMAX dan Wi-Fi dalam Meningkatkan Coverage Area

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemanfaatan Teknologi Integrasi WiMAX dan Wi-Fi dalam Meningkatkan Coverage Area"

Transkripsi

1 Pemanfaatan Teknologi Integrasi WiMAX dan Wi-Fi dalam Meningkatkan Coverage Area Ida Nurhaida Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, idariyan@yahoo.com Abstrak -- Membangun sebuah infrastruktur kabel baru di tengah-tengah kota metropolitan yang padat bukanlah pekerjaan mudah. Prosesnya pasti akan banyak berbenturan dengan masalah dan keterbatasan, seperti misalnya perizinan, keterbatasan tempat, lokasi-lokasi yang tidak memungkinkan, dan banyak lagi. Untuk itu, rasanya perlu sekali adanya sebuah sistem atau teknologi yang dapat mempersingkat dan mengurangi proses dan benturan tersebut. Wi-Fi (Wireless Fidelity) merupakan jaringan komunikasi wireless melalui komputer LAN. Jangkauannya terbatas pada area tertentu sehingga disebut hotspot. Layanan yang diberikan bisa variatif, layaknya aplikasi LAN seperti: , internet, intranet, messaging, music/video streaming, dan layanan IP base lainnya. Implementasi Wi-Fi dengan WiMAX dengan jelas akan mempercepat dan memperluas penggunaannya, lebih aman karena bisa menjadi QoS (Quality of Service), lebih handal, dan kaya akan layanan baru. Kata Kunci: Wi-Fi, WiMAX, Teknologi Wireless, Quality of Service I. PENDAHULUAN Apabila dibandingkan dengan banyaknya akses high speed internet melalui kabel, misalnya Digital Subscriber Line (DSL), dan koneksi tetap broadband yang lain dalam ruang lingkup wireless hotspots, Wi- Fi mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama untuk produktitifitas dan kenyamanan. Saat ini Wi-Fi mengakomodasi koneksi high-speed Wireless Local Area Network (WLAN) menyebar ke jutaan kantor, rumah, tempat-tempat umum misalnya hotel, café, dan bandara. Di seluruh dunia, lebih dari 223 juta rumah memiliki koneksi Wi-Fi, dan lebih dari 127 juta hotspots [1]. Integrasi dengan notebook memiliki kecepatan yang diadopsi dari Wi-Fi pada titik yang mendekati feature default dari notebook. Lebih dari 97% laptop yang dikemas dengan Wi-Fi yang terintegrasi, dan semakin banyak handhelds dan Consumer Electronics (CE) yang dilengkapi dengan kemampuan Wi-Fi. WiMAX mengambil alih akses internet level berikutnya, lambat laun dapat mencapai tingkat yang sama dengan Wi-Fi. WiMAX hadir sebagai solusi keterbatasan akses pada Wi-Fi yang notabene memang dirancang untuk pemakaian dalam ruang. 195 Teknologi yang menggunakan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) ini mampu memberikan layanan data berkecepatan hingga 70 Mbps dalam radius 50 km. Radius yang cukup untuk menjadikan WiMAX sebagai jaringan telekomunikasi broadband menggantikan teknologi fixedline [2]. WiMAX dapat menyediakan akses internet untuk jarak yang cukup jauh dari hotspot terdekat dan cakupan area yang luas dari Wide Area Network (WAN) dengan multi mega bit per second mobile broadband akses Internet. Meskipun koneksi internet Wide Area yang ditawarkan oleh mobile servis data selular adalah sebesar 2.5 dan 3G, service ini tidak mampu menyediakan kecepatan untuk broadband seperti yang dapat dilakukan oleh WiMAX. Beberapa tahun terakhir, WiMAX berhasil mengukuhkan relevansinya sebagai alternatif DSL dengan menawarkan service broadband yang lebih cepat dan kompetitif serta biaya yang lebih efektif. Kini Mobile WiMAX sesuai standar IEEE e-2005 menambahkan koneksi mobile broadband [4]. Mobile WiMAX, dengan basis teknologi Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA) memiliki kemampuan yang mendukung penggunaan device fixed dan portable. Dengan scalable OFDMA, operator tidak perlu lagi memilih antara service fixed atau mobile. WiMAX and secara bersama-sama merupakan partner ideal bagi service provider untuk menawarkan kenyamanan dan kehandalan mobile broadband Internet services yang dapat digunakan di banyak tempat. Keduanya mendukung standar IEEE wireless yang dibangun dari aplikasi berbasis Internet Protocol (IP). Dengan mengkombinasikan akses Wi- Fi dan WiMAX, service provider dapat menyediakan koneksi internet high speed dengan jangkauan wilayah yang lebih luas sesuai dengan keinginan pelanggan. Jurnal ini akan menggali lebih dalam mengenai integrasi antara IEEE a/g/n Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan IEEE e-2005 OFDMA air interfaces. Penelitian ini bertujuan mengetahui lebih jauh tentang teknologi WiFi dan WiMAX yang merupakan alternatif teknologi komunikasi selain dari teknologi wired yang sudah lebih dulu diterapkan. Dengan melakukan integrasi teknologi WiFi dan WiMAX diharapkan dapat meningkatkan coverage area dan manfaat yang dapat diperoleh juga lebih maksimal bagi pengguna jasa telekomunikasi.

2 II. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Melakukan identifikasi masalah Pada tahapan ini dilakukan identifikasi masalah yang merupakan issue terkini dari implementasi teknologi WiFi dan WiMAX. 2. Pengumpulan dan Eksplorasi Literatur Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan literatur dan proses pemahaman terhadap teknologi WiFi dan WiMAX yang meliputi karakteristik WiFi dan WiMAX, dasar teori, dan teknologi implementasinya. 3. Pembahasan Masalah Pada tahapan ini dilakukan studi literatur terhadap integrasi teknologi WiFi dan WiMAX ditinjau dari segi coverage area dan perangkat keras. 4. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan tentang integrasi teknologi WiFi dan WiMAX yang dapat meningkatkan coverage area. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Integrasi Teknologi WiMAX/Wi-Fi Meskipun WiMAX dan WiFi menyediakan koneksi wireless broadband, keduanya diperuntukkan bagi dua fungsi yang berbeda, Wi-Fi untuk koneksi very high-speed WLAN dan WiMAX untuk koneksi high-speed Wireless WAN (WWAN). Dengan menggabungkan teknologi WiMAX dan Wi-Fi, service provider mampu menawarkan kepada para pelanggannya layanan broadband yang lengkap dan jangkauan yang lebih luas. Tabel 1 mengilustrasikan bagaimana WiMAX and Wi-Fi saling melengkapi jika ditinjau dari perspektif implementasi dan pembangunannya. Standar IEEE dan IEEE mengacu pada Wi-Fi dan WiMAX secara berturutan. Draft Standar IEEE n mendefinisikan desain baru peningkatan highthroughput bagi aplikasi digital home dan office. IEEE e-2005 adalah pengembangan dari IEEE dan dirancang untuk mendukung mobilitas wide area melalui skalabilitas teknologi OFDM. Jaringan WiMAX dan Wi-Fi menggunakan teknologi berbasis IP yang menyediakan koneksi ke internet provider sampai ke Internet. Kombinasi standar IEEE dan pendekatan jaringan berbasis IP digabungkan dengan certification of equipment Wi-Fi Alliance dan WiMAX Forum, menghasilkan beberapa keuntungan bagi service provider dan user yaitu: Pengguna aktif layanan wireless broadband yang memungkinkan pencapaian adaptasi user dengan cepat, juga memungkinkan operator WiMAX memperoleh keuntungan dari pemakaian Wi-Fi bagi pelanggannya. Filosofi open network bagi perangkat WiMAX dan Wi-Fi yang telah disertifikasi dapat dihubungkan dengan jaringan WiMAX dan Wi-Fi yang mendukung sertifikasi yang sama, menawarkan fasilitas roaming yang merepresentasikan nilai lebih bagi customer dan peluang keuntungan bagi service provider. Perjanjian antar vendor yang didasarkan kepada profil sertifikasi memberikan fasilitas volume produksi dan skala ekonomi global. Wireless client dan perangkat jaringan diperlakukan sebagai pengembangan interoperabilitas dan conformance testing yang memungkinkan multi-vendor environment yang terbuka dan kompetitif. Jaringan infrastruktur berbasis IP memungkinkan pembangunan dengan biaya yang efektif dan layanan ini terbuka bagi pengguna layanan internet. Pengembangan interoperabilitas dan conformance testing menggabungkan antara certification of equipment oleh Wi-Fi Alliance dengan WiMAX Forum, menjamin kepada operator bahwa perangkat user akan kompatibel dengan pengembangan layanan. Standar yang merupakan keluaran organisasi IEEE adalah standar yang dibuat khusus untuk mengatur komunikasi lewat media wireless. Namun yang membedakannya, standar ini memiliki tingkat kecepatan transfer data yang lebih tinggi dengan jarak yang lebih jauh, sehingga kualitas layanan dengan menggunakan sistem komunikasi ini dapat digolongkan ke dalam kelas broadband. Standar ini juga sering disebut dengan julukan Air interface for fixed broadband wireless Access System atau interface udara untuk koneksi broadband. Standar wireless ini atau standar keluaran IEEE lainnya pada umumnya lebih banyak diterapkan di daerah Amerika. Sebenarnya standardisasi ini lebih banyak berkutat seputar pernak-pernik teknis dari layer fisikal dan layer Datalink (MAC) dari sistem komunikasi BWA ini. Versi awal dari standar dikeluarkan oleh IEEE pada tahun Pada versi awal ini perangkat beroperasi dalam lebar frekuensi 10 sampai 66 GHz dengan kondisi jalur komunikasi antarperangkatnya yang diharuskan berada dalam keadaan Line Of Sight (LOS). Bandwidth yang dapat diberikan oleh teknologi ini untuk para penggunanya kurang lebih sebesar 32 sampai 134 Mbps dalam area coverage maksimal 5 km. Kapasitasnya pun diklaim mampu menampung hingga ratusan pengguna per satu BTS. Dengan kemampuan seperti itu, teknologi perangkat yang menggunakan standar memang cocok digunakan sebagai penyedia koneksi broadband melalui media wireless. 196

3 Tabel 1. Perbandingan Teknologi Wi-Fi dan WiMAX [1] Wi-Fi (IEEE a/g/n Pangsa Pasar Dibangun pada local coverage area, seperti hotspot publik, rumah, dan bisnis. Produk-produknya disertifikasi oleh Wi-Fi Alliance. Ditambahkan pada sekitar 97% laptop handheld dan perangkat CE. Karakteristik Menyediakan solusi yang tepat sasaran. Beroperasi pada spectrum bebas, yaitu pada band frekuensi 2.4 dan 5 GHz. Jangkauan pendek sampai dengan 100 meter untuk single access point. OFDM air interface, didefinisikan oleh IEEE a/g/n. Perangkat dihubungkan melalui Wi-Fi access point ke operator jaringan IP sampai ke Internet. Implementasi Multiple Input/Multiple Output (MIMO) pada IEEE n untuk mencapai data rate yang lebih tinggi. Alternatif Pertimbangan Evolusi menuju jaringan mesh pada area metropolitan. Access points yang mencakup Wi-Fi untuk akses dan WiMAX untuk koneksi jaringan. Voice over Internet Protocol (VoIP) didukung oleh pengembangan standar IEEE e, k, dan r. IEEE n menghasilkan high throughput akan mendukung aplikasi-aplikasi digital home, seperti Video over IP. WiMAX (IEEE e-2005) Dibangun pada wide coverage areas, termasuk metropolitan area untuk wireless mobile broadband Produk diserti-fikasi oleh WiMAX Forum. Customer Premise Equip-ment (CPE) dan PC card sudah bisa ditambah-kan pada laptop dan perangkat hand-held mulai tahun Menyediakan solusi yang tepat sasaran. Beroperasi pada spektrum berlisensi, yaitu pada band frekuensi 2.3, 2.5, dan 3.5 GHz. Jangkauan metro-politan area mobile sampai dengan beberapa kilometer untuk sebuah single base station. Jangkauan lebih luas (hingga beberapa mil) untuk fixed dan lower-density deployments. Scalable OFDMA air interface, didefinisikan dengan IEEE e Perangkat dihubungkan melalui Wi-Fi base station ke operator jaringan IP sampai ke Internet. Semenjak sertifikasi WiMAX Release 1, Wave 2 clients mendukung MIMO dan beamforming. Evolusi menuju multi-hop relay untuk meningkatkan jangkauan dan data rates. Pengaruh teknologi digital yang semakin baik maka seluruh base station kini dapat dipasang pada bagian atas tower. VoIP didukung oleh jenis layanan extended real-time polling class. WiMAX menyediakan high data rates dan kelas-kelas QoS yang mendukung broadcast dan multicast video. Keuntungan Integrasi Best-connected model: user terhubung ke WiMAX atau Wi-Fi bergantung kepada lokasinya, coverage, dan kebutuhan Quality of Service (QoS). Interoperabilitas client dan access points memungkinkan global roaming dan kompetisi multi vendor. Integrasi ke dalam perangkat diperkirakan akan mengurangi subsidi dan menu-runkan Cost Per Gross Add (CPGA). Jangkauan pelayanan yang memadai Service provider dapat menggunakan kedua jenis spectrum; misalnya spektrum bebas untuk trafik best effort area local, spektrum berlisensi untuk wide area dan QoS sensitive traffic. Jangkauan semakin luas menguntungkan secara ekonomis, misalnya Wi-Fi hotspot di café, hotel, dan airports; sedangkan WiMAX untuk blanket coverage di luar area hotspot. Teknologi yang sejalan berarti penghematan biaya dari sisi perangkat. Komponen-komponen jaringan IP seperti authentication server, service platform, dan access gateway, dapat digunakan. Ada peluang bagi perangkat-perangkat untuk menggunakan komponen-komponen antenna bersama-sama sehingga mengurangi biaya integrasi perangkat. Terdapat pilihan yang menyediakan jangkauan lebih luas dan pelayanan secara ekonomis tetap terus ditingkatkan. Biaya pembangunan diperkirakan akan terus menurun dengan kurva yang stabil. Kedua jenis teknologi tersebut mendukung VoIP; walaupun operasi spektrum bebas membatas jaminan QoS. Kedua jenis teknologi tersebut mendukung VoIP; walaupun operasi spektrum bebas membatas jaminan QoS. 3.2 Varian-varian Beberapa varian juga ada pada standar ini. Varian-varian ini dibuat dengan tujuan mendongkrak kemampuan dan performa dari teknologi BWA menjadi lebih hebat dan dapat meluas penggunaannya. Untuk mendongkrak kinerja, jangkauan, dan juga daya jualnya, standar ini direvisi dan diperbaiki dengan disertai beberapa perubahan, maka jadilah standar a. Standar teknis a inilah yang akan banyak digunakan oleh perangkat-perangkat dengan sertifikasi WiMAX. Selain a varian-varian lainnya adalah b yang banyak menekankan segala keperluan dan permasalahan dengan Quality of Service, c yang banyak berbicara seputar interoperability dengan protokol-protokol lain, d yang merupakan versi revisi dari c karena hanya menambahkan apa yang kurang pada standar tersebut sekaligus merupakan standar yang akan digunakan untuk membuat access point, dan yang terbaru adalah e yang akan banyak berkutat dengan masalah mobilitas pada saat penggunaan teknologi ini. 3.3 Standar a Oleh karena standar ini merupakan standar yang banyak digunakan di dalam standar industri WiMAX, 197

4 maka standar ini akan dibahas lebih lanjut. Perubahan yang cukup signifikan pada standar untuk membentuk varian yang satu ini adalah lebar frekuensi operasinya. Jika beroperasi pada range 10 sampai 66 GHz, a menggunakan frekuensi yang lebih rendah, yaitu 2 sampai 11 GHz yang tampaknya lebih umum digunakan saat ini. Dari perbedaan yang signifikan ini, didapatkan juga hasil yang signifikan terutama pada kemampuannya mendukung komunikasi dalam kondisi LOS dan Non- LOS. Standar a sudah mendukung kondisi Non- LOS dalam membangun sebuah koneksi, sedangkan belum. Hal ini dikarenakan semakin rendah frekuensi operasi, semakin memungkinkan komunikasi terjadi dalam kondisi Non-LOS. Tetapi dengan semakin rendahnya frekuensi operasi, konsekuensi yang didapat adalah rendahnya pula kapasitas bandwidth dari koneksi yang dibentuknya. Ukuran kanal-kanal frekuensi yang fleksibel dengan jangkauan yang lebar juga merupakan sebuah keunggulan dari a. Standar ini dapat memodifikasi frekuensi per kanalnya mulai dari 1,5 MHz hingga 20 MHz. Hal ini memungkinkan sebuah range frekuensi yang dimiliki oleh service provider digunakan sebaik dan seefisien mungkin. Selain itu, jumlah pengguna yang dapat dilayani juga lebih banyak lagi karena kefleksibelannya ini. Selain perubahan frekuensi operasi, pada layer Physical dari standar a ditambahkan tiga spesifikasi baru untuk mendukung fitur Non-LOS nya ini, yaitu single carrier PHY baru, 256 FFT OFDM PHY, dan 2048 FFT OFDM PHY. Format sinyaling OFDM dipilih dalam standar ini dimaksudkan agar teknologi ini dapat bersaing dengan kompetitor utamanya, yaitu teknologi CDMA yang juga dapat bekerja dalam sistem Non-LOS sementara tetap mempertahankan efisiensi dari penggunaan spektrumnya yang tersedia. Fitur-fitur lain yang ada pada standar a untuk menghantarkan jaringan komunikasi yang berkualitas dengan jangkauan yang luas adalah lebar kanal frekuensi yang fleksibel, burst profile yang dapat beradaptasi (fasilitas burst adalah ciri khas dari teknologi broadband), Forwarding Error Correction (FEC), Advanced Antenna System untuk mendongkrak jangkauan, kapasitas dan kekebalan terhadap interferensi, Dynamic Frequency Selection (DFS) yang juga berfungsi untuk mengurangi interferensi, Space-Time Coding (STC) yang akan mendongkrak performa dalam area-area batas pinggir dari sinyal yang dipancarkan oleh sebuah BTS, dan banyak lagi. Selain layer fisikal, standar ini juga menentukan seperangkat aturan dan teknologi baru pada layer MAC dari proses komunikasi yang akan menggunakannya. Standar ini dirancang untuk melayani pengguna dalam sistem point to multipoint. Untuk itu, perlu adanya mekanisme untuk mengatur pengaksesan media wireless ini. Maka dari itu, standar a menggunakan sistem slot-slot yang ada dalam protokol Time Division Multiple Access. Pengalokasian slot-slot koneksi ini diatur oleh BTS untuk melayani pengguna-pengguna yang ingin terkoneksi dengannya. Pengaturan ini juga dapat memungkinkan Anda melakukan pengaturan QoS. Selain itu, layer MAC dari standar ini didesain untuk dapat membawa dan mengakomodasi segala macam protokol di atasnya seperti ATM, Ethernet, atau IP. 3.4 Integrasi Service dan Perangkat WiMAX/Wi-Fi WiMAX dan Wi-Fi secara jelas menjalankan peran bagi user: WiMAX menyediakan wide area koneksi broadband bagi fixed, portable dan mobile perangkat, serta base stations, sedangkan Wi-Fi menawarkan koneksi dengan jangkauan lokal yang lebih pendek, namun sering kali dengan keluaran lokal yang lebih signifikan. Perbedaan tersebut merupakan inti dari integrasi antara teknologi WiMAX dan Wi-Fi. WiMAX menawarkan kepada service provider kemampuan untuk pengembangan layanan broadband dengan menyediakan coverage area bagi pelanggan apabila tidak berada di jangkauan hotspot. Dengan integrasi antara WiMAX dan Wi-Fi ke dalam portable dan mobile devices, service provider dapat menawarkan transparency of service antara Wi-Fi dengan hotspot-nya dan WiMAX dengan broad service area-nya. Tingkat penggunaan hotspots yang tinggi di bandara dan hotel-hotel menunjukkan kebutuhan yang signifikan terhadap koneksi broadband dengan area yang lebih luas dan pengguna internet yang lebih padat. Pengembangan WiMAX pada area tersebut, baik di daerah perkotaan yang padat, kampus-kampus, atau koridor travel, koneksi broadband di luar hotspots memberikan utilitas dan nilai bagi layanan mobile Internet kepada pelanggan. Gambar 1. Coverage Area Wi-Fi dan WiMAX 3.5 Perangkat Multi-Mode Meningkatkan Nilai bagi Wi-Fi dan WiMAX Pengembangan teknologi Wi-Fi dikemas dalam standar g yang berbasis onorthogonal frequency division multiplexing (OFDM). Dalam kurang lebih 1.5 tahun ke depan telah dipersiapkan bahwa user dan administrator hotspot akan mulai berpindah ke higher throughput dari IEEE n, yang berbasis multiple input-multiple output (MIMO) antenna advancements. IEEE e-2005 berbasis OFDMA yang mendukung MIMO dan teknik beamforming antenna, untuk keluaran dan penerimaan yang lebih baik. Penggunaan bersama diantara n Wi-Fi dan e-2005 Mobile WiMAX 198

5 memberikan fasilitas high level silicon dan integrasi platform yang tidak dimungkinkan bagi teknologi radio yang berbeda. Produsen-produsen perangkat user akan memperoleh keuntungan dari integrasi ini sebagai berikut: Pada umumnya teknologi OFDM dan MIMO antara WiMAX dan Wi-Fi memungkinkan penggunaan bersama blok silikon untuk mengurangi biaya. Demikian pula dengan penggunaan bersama antena MIMO. Integrasi WiMAX dan Wi-Fi ke dalam komponen peripheral yang sama menghubungkan modul (PCI) MiniCard secara efisien, slot yang tersisa dapat digunakan untuk keperluan lain. Koordinasi platform dari integrasi Wi-Fi dan WiMAX memastikan bahwa software drivers bekerja bersama dengan harmonis, dan keadaan power management memastikan bahwa user memperoleh kinerja maksimal dari battery life. Kemampuan yang dihasilkan oleh integrasi ini berpengaruh terhadap layanan portable dan mobile broadband. Integrasi pertama perangkat WiMAX dan Wi-Fi memasuki pasaran notebook, dan diperkirakan akan diikuti oleh jangkauan luas dari koneksi yang sama antara computing dan perangkat consumer electronics yang menyediakan kesempatan yang kompetitif bagi para produsen perangkat sebagaimana peningkatan pengguna bagi service provider. 3.6 Integrasi WiMAX/Wi-Fi Services Menghasilkan Deployment Models Baru WiMAX dibangun pada kota dan area pemukiman untuk mengisi kesenjangan diantara Wi-Fi hotspot. Penghematan biaya integrasi WiMAX ke dalam perangkat, seperti notebook, perangkat consumer electronic, smart phone, dan perangkat mobile Internet, memberi peluang baru bagi service provider untuk: Mengembangkan pengalaman bagi pengguna Wi- Fi di luar jaringan rumah dan kantor, meliputi sisi ekonomis dan tawaran layanan wide area mobile internet. Memberikan layanan internet advanced mobile broadband yang membutuhkan high throughput dan QoS untuk mendukung aplikasi video dan VoIP, mencakup layanan paket yang membantu meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU). Pasar yang inovatif mendorong produksi perangkat yang juga inovatif berupa perangkat yang kompetitif sebagai jawaban atas kebutuhan layanan internet mobile, namun subsidi perangkat diturunkan. Setelah melalui kurun waktu tertentu, service provider memperoleh keuntungan yang semakin meningkat dari Wi-Fi untuk pengembangan broadband footprint dan alternatif pricing model. Sebagai contoh, British Telecom (BT) Openzone menawarkan rencana jangka pendek dan kontrak pemakaian tahunan. Oleh karena keuntungan yang ditawarkan WiMAX dan Wi-Fi, kini service provider mulai memasangkan keduanya sebagai pilihan untuk pengembangan selanjutnya Broadband on the Go WiMAX memungkinkan service provider untuk menyediakan koneksi mobile yang luas mencakup layanan WiMAX dan Wi-Fi hotspot. User tetap terhubung karena WiMAX menggantikan kesenjangan antara Wi-Fi hotspots, memberikan layanan yang lebih baik terhadap user yang disediakan oleh service provider melalui fasilitas berlangganan dengan mengambil manfaat dari instalasi dasar peralatan Wi-Fi. Keberadaan koneksi WiMAX pada paket layanan juga menurunkan timbulnya kejadian dimana user harus membayar biaya tambahan ke service provider yang berbeda agar terhubung ke out-of-network hotspot. Hal ini dapat mengurangi alasan bagi user untuk mengabaikan kontrak bulanan layanan Wi-Fi hotspot Last-Mile Broadband WiMAX memberi kemudahan bagi service provider untuk melakukan penghematan biaya dalam mengembangkan layanan broadband pada lokasi yang yang tidak terjangkau dimana biaya DSL dan cable wiring menjadi kendala. Service provider dapat mengintegra-sikan Wi-Fi access point ke dalam WiMAX customer premise equipment (CPE), dimana WiMAX menyediakan menyediakan backhaul dan Wi-Fi menyediakan in-building coverage, menjanjikan potensi nilai tambah yang signifikan kepada pelanggan dengan biaya rendah bagi penyedia jasa. CPE dengan integrasi WiMAX dan Wi-Fi menyediakan solusi alternatif untuk pembangunan yang cepat koneksi broadband di rumah-rumah dan hotspot publik, seperti halnya pembangunan sementara arena pameran, situs konstruksi dan situs darurat Broadband Campus Coverage WiMAX memudahkan service provider untuk menawarkan koneksi broadband di luar individual building untuk menyediakan blanket coverage bagi perusahaan, pemerintahan, atau lingkungan pendidikan kampus. Integrasi WiMAX dan Wi-Fi ke dalam platform perangkat memungkinkan user terhubung ke in-building Wi-Fi atau jaringan campuswide WiMAX, memudahkan mereka untuk tetap terhubung walaupun berpindah tempat. Bisnis model yang baru mulai muncul, contohnya service provider yang memiliki lisensi spektrum dapat menyewakan lisensinya kepada organisasi, yang selanjutnya akan membangun sebuah base station jaringan WiMAX pada kampus tersebut. Demikian pula pihak kedua dapat terlibat dalam perjanjian dimana user bisa secara otomatis mengakses service provider jaringan WiMAX ketika Wi-Fi kampus tidak dapat dijangkau. 199

6 3.6.4 Citywide Broadband Banyak kota yang membangun jaringan IEEE menawarkan koneksi broadband citywide, namun ketetapan koneksi wired antar beberapa access point menjadikan seluruh cover wide area bisa jadi sangat mahal. Keduanya dalam berkaitan dengan investasi dan biaya operasional. Biaya-biaya ini mungkin mencakup instalasi koneksi physical wired high-speed ke tiap-tiap Wi-Fi access point, biaya layanan bulanan untuk koneksi tersebut, dan pemeliharaan dari access point itu sendiri. Alternatif penghematan biaya digunakan WiMAX tidak hanya untuk portal Wi-Fi wireless backhaul ke Internet, tetapi juga untuk mengurangi jumlah Wi-Fi hotspot yang diperlukan untuk penyediaan blanket coverage. Pada kasus ini, ketika makin dekat ke Wi-Fi access point, user akan terhubung Wi-Fi high-bandwidth streaming; ketika user tidak berada di dalam jangkauan Wi-Fi hotspot atau membutuhkan QoS yang lebih tinggi untuk sebuah video atau sesi VoIP, mereka menggunakan koneksi WiMAX dan Wi-Fi. Bila dilihat dari penjelasan mengenai aplikasi Wi- Fi dan WiMAX di atas, maka secara garis besar keduanya dapat diintegrasikan dan saling melapisi. Kalau integrasi berarti antara WiMAX dan Wi-Fi akan saling mendukung maka keduanya akan saling berintegrasi untuk melayani pelanggan yang lebih besar dan lebih banyak. Namun bila sifatnya overlay atau overlap dari sisi coverage, maka dapat difungsikan untuk saling mendukung (bila satu operator) dan juga akan saling berlawanan bila berbeda operator. Beberapa konfigurasi yang dapat diterapkan oleh operator WiMAX dan Wi-Fi bila diantara keduanya diintegrasikan adalah sebagai berikut: Sebagai backhaul Jaringan Wi-Fi akan menjadi lebih cost effective daripada perangkat Wi-Fi untuk backhaul-nya. Dengan perpaduan 2 teknologi ini maka WiMAX difungsikan sebagai backhaul sedangkan Wi-Fi tersambung langsung ke pelanggan. Sebagai Backhaul antar Wi-Fi Mesh Network Pada tahapan ini WiMAX sudah digunakan langsung sebagai bagian dari jaringan mesh Wi-Fi. Subscriber Terminal (ST) dari WiMAX dipasangkan pada Access Point Wi-Fi Mesh Network sehingga jaringan Wi-Fi dengan sendirinya menjadi lebih handal pada coverage area yang lebih luas dan mengurangi biaya koneksi yang ditimbulkan dari penarikan kabel setiap pemasangan AP. Solusi ini secara prinsip dapat meningkatkan kinerja dan daya tahan dari jaringan Wi-Fi. Integrasi Penuh Wi-Fi dan WiMAX Komunikasi sudah dapat dilakukan sampai pada tingkat client. Jangkauan WiMAX overlapping dengan jangkauan Wi-Fi. Hal ini memberikan pilihanpilihan layanan yang lebih baik, lebih fleksibel terhadap perubahan-perubahan jaringan dan memanjakan user dengan kemudahan hubungan sesuai dengan perangkat terminal yang dimiliki. Apalagi dengan implementasi dual AP radio (Wi-Fi dan WiMAX), maka integrasi akan menjadi semakin mudah dan pembangunan jaringan juga bisa lebih cepat. Kombinasi kedua platform teknologi ini memberikan solusi yang sangat memadai, terutama untuk sistem komunikasi data yang selama ini masih menjadi kendala. Akses ke jaringan internet merupakan aplikasi yang diuntungkan. Berbagai inovasi bisa diciptakan seperti misalnya layanan internet gratis ke rumah-rumah, pelayanan hubungan pada komunitas-komunitas seni budaya, profesiprofesi sosial non profit, dan sebagainya. Selain konsep integrasi seperti di atas, maka antara WiMAX dan Wi-Fi juga dapat saling berebut pelanggan. Hal tersebut terjadi bila antara operator WiMAX dan Wi-Fi berbeda dan saling melayani dalam suatu area yang sama. Aplikasi WiMAX sebagai personal broadband yang akan menimbulkan persaingan dengan Wi-Fi. Dengan demikian maka bagi konsumen akan semakin dimudahkan, karena dapat melihat jaringan sesuai dengan kebutuhan. Bagi operator Hotspot, WiMAX dapat dijadikan untuk memudahkan penetrasi implementasi Hotspot. Disamping sebagai Customer Loyalty juga akan menambah brand image bagi operator dimaksud. Akan tetapi bila operatornya berbeda maka mau tidak mau juga akan merebut pasar hotspot yang berbasis pada teknologi Wi-Fi. Kualitas, harga, marketing, dan after sales service-lah yang akan menentukan ke mana pelanggan akan memilih. Quality Of Service Quality of Service (QoS) didefinisikan jika teknologi wireless mampu dengan baik mengirim layanan tingkat tinggi misalnya suara dan video. Komponen-komponen utama yang mempengaruhi QoS adalah latency, jitter dan packet loss. Jika komponen-komponen dapat diatasi maka akan diperoleh carrier-grade service. Contoh yang sederhana, WiMAX menawarkan latency yang sangat rendah. Banyak vendor memiliki produk dengan latency kurang dari 10 milliseconds dari base station ke CPE (dan vice versa) [2]. Sebagai gambaran, latency harus diukur end-to-end. VoIP, misalnya, sangat rentan terhadap latency. Jika latency melebih 150 milidetik, kualitas pembicaraan mulai menurun. Di atas 200 milidetik banyak pendengar yang akan mengalami pembicaraan yang tidak dapat dipahami. Pada WiMAX, keadaan latency tidak terjadi pada air link antara pelanggan dan base station namun lebih pada bagian koneksi kabel antara pelanggan dan end site misalnya web site server, IPTV server, atau VoIP called party. Gambar di atas menunjukkan bagaimana latency bagian wireless dari jaringan relatif minimal dari pada bagian wired dari jaringan. 200

7 Gambar 2. Over-the-air latency pada jaringan WiMAX adalah relatif lebih sedikit daripada latency pada IP backbone atau keseluruhan jaringan [2]. Prioritas Traffic Solusi utama yang menawarkan kualitas yang baik dari QoS adalah prioritas time sensitive traffic seperti VoIP dan video. Fixed WiMAX menawarkan 4 kategori prioritas trafik dan mobile WiMAX memiliki 5 kategori. Pada Wi-Fi tidak ada prioritas trafik, tidak demikian halnya dengan WiMAX. Pada fixed WiMAX, ada empat kategori prioritas trafik yang dibutuhkan dalam pengiriman dengan VoIP, video di bagian atas dan web surfing di bagian bawah. Mobile WiMAX menawarkan 5 kategori prioritas dengan VoIP sebagai prioritas paling tinggi. WiMAX menawarkan mekanisme untuk memastikan QoS yang baik. Pertama, coding dan skema modulasi (64-QAM/16-QAM/QPSK) yang memastikan kekuatan sinyal yang tetap walaupun jarak bertambah. Kedua, Dynamic Bandwidth Allocation sinyal terjadi, base station akan mengalokasikan lebih banyak bandwidth untuk mengatasi gangguan. Spectral Efficiency Spectral efficiency adalah tolok ukur dari lebar signal's beam melewati udara [3]. Hal ini juga menjadi ukuran bagi skalabilitas WiMAX radio. Pada mobile WiMAX, sebagai contoh, umumnya menggunakan range lebar beam dari 1.25 MHz hingga 20 MHz. Efisiensi produk ditentukan dengan seberapa banyak bandwidth (diukur dalam megabits per second) dapat diangkut melalui seberapa lebar beam (MHz). Spectral efficiency menitikberatkan pada kejadian dimana service provider harus membayar dengan harga yang tinggi untuk spektrum (misalnya 40 MHz pada 2.5 GHz). Dengan high spectral efficiency, service provider dapat memberikan layanan lebih kepada pelanggan dengan biaya rendah untuk spektrum yang digunakan. 1. WiMAX memberikan keuntungan lebih dari jaringan Wi-Fi yang dapat diberikan oleh broadband Internet. 2. Integrasi WiMAX dan Wi-Fi menjanjikan kenyamanan dan koneksi broadband maksimal yang memberikan model pembangunan yang baru kepada service provider. Kemampuan koneksi internet dan access informasi real-time di lebih banyak tempat merupakan nilai tinggi bagi professional bisnis dan keinginan pelanggan. 3. Keuntungan integrasi WiMAX dan Wi-Fi memungkinkan service provider menawarkan fasilitas baru 4. Kemampuan WiMAX dan Wi-Fi serta keuntungan dari penghematan biaya perangkat yang dimungkinkan oleh integrasi antara kedua jenis teknologi menyebabkan service provider dapat memperoleh keuntungan yang lebih kompetitif sebagai wajah baru yang muncul dari koneksi broadband. 5. Integrasi Wi-Fi dan WiMAX menghasilkan kolaborasi yang saling melengkapi dari segi QoS yang tidak diperoleh dari Wi-Fi namun dapat diterapkan pada WiMAX. Gambar 3. WiMAX coding dan skema modulasi memastikan steady signal strength over distance dengan mengurangi keluaran over range untuk kemungkinan QoS yang terbaik Tabel 2: Prioritas paket bergantung tipe traffic (voice, video,etc) memastikan kualitas QoS [5] Sumber : WiMAX Forum dan IEEE IV. KESIMPULAN Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 201

8 Gambar 4. Beam width sebagai tolok ukur produk spectral efficiency V. DAFTAR PUSTAKA 1. WiMAX Forum, Co-authored by Motorola and Intel, August 2008, WiMAX and WiFi Together: Deployment Models and User Scenarios, Available : akses 20 Februari dailywireless.org, How WiMax QOS Works, December 2004, Available : /12/08 /how-wimaxqos-works/, akses 20 Februari 'Key technologies for mobile relays in WiBRO (Mobile WiMAX), Available : wdf-maxriegel-mobile-relays.pdf 4. Bernard H. Walke, Stefan Mangold, Lars Berlemann, IEEE 802 Wireless System, John Wiley & Sons, WiMAX Forum: 202

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi saat ini sangat pesat, khususnya teknologi wireless (nirkabel). Seiring dengan meningkatnya kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENDUKUNG

BAB II TEORI PENDUKUNG BAB II TEORI PENDUKUNG 2.1. WiMAX WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA)

Lebih terperinci

Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel. Adri Priadana - ilkomadri.com

Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel. Adri Priadana - ilkomadri.com Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel - ilkomadri.com PENDAHULUAN Jaringan wireless/nirkabel adalah teknologi jaringan yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik melalui udara sebagai media untuk

Lebih terperinci

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran...

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR ISTILAH... xi INTISARI... xiii ABSTRACT...

Lebih terperinci

Aplikasi WiMAX. Oleh: Yenniwarti Rafsyam, Milda Yuliza, Lifwarda. Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT

Aplikasi WiMAX. Oleh: Yenniwarti Rafsyam, Milda Yuliza, Lifwarda. Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Aplikasi WiMAX Oleh: Yenniwarti Rafsyam, Milda Yuliza, Lifwarda Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT WiMAX is Broadband Wireless Acces (BWA) technology evolution with interactive

Lebih terperinci

Wordwide Interoperability for Microwave Acces (WiMAX)

Wordwide Interoperability for Microwave Acces (WiMAX) Wordwide Interoperability for Microwave Acces (WiMAX) ABSTRAK Teknologi WiMAX saat ini tergolong masih baru dan merupakan salah satu teknologi broadband wireless connection yang saat ini banyak operator

Lebih terperinci

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang Lebar Oleh : Thomas Sri Widodo Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

Pendahuluan. Gambar I.1 Standar-standar yang dipakai didunia untuk komunikasi wireless

Pendahuluan. Gambar I.1 Standar-standar yang dipakai didunia untuk komunikasi wireless Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Sistem broadband wireless access (BWA) sepertinya akan menjadi metoda akses yang paling fleksibel dimasa depan. Dibandingkan dengan teknologi eksisting, fiber optik

Lebih terperinci

Dukungan yang diberikan

Dukungan yang diberikan PERKEMBANGAN KOMUNIKASI DATA NIRKABEL Pertengahan abad 20, teknologi nirkabel berkembang pesat, diimplementasikan dalam bentuk teknologi radio, televisi, telepon mobil, dll. Komunikasi lewat sistem satelit

Lebih terperinci

Pertemuan ke 5. Wireless Application Protocol

Pertemuan ke 5. Wireless Application Protocol Pertemuan ke 5 Wireless Application Protocol WAP Wireless Application Protocol disingkat WAP adalah sebuah protokol atau sebuah teknik messaging service yang memungkinkan sebuah telepon genggam digital

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah. 62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital

Lebih terperinci

Komunikasi dan Jaringan

Komunikasi dan Jaringan Komunikasi dan Jaringan Kartika Firdausy - UAD Komunikasi Proses transfer data / instruksi / informasi antara dua atau lebih komputer atau perangkat lain Komunikasi komputer (computer communications) 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang pesat telah membawa dunia memasuki era informasi yang lebih cepat. Salah satu kemajuan teknologi informasi yang saat ini telah

Lebih terperinci

JARINGAN WIRELESS. Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1

JARINGAN WIRELESS. Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1 JARINGAN WIRELESS Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1 Introduction Enable people to communicate and access applications and information

Lebih terperinci

STANDARISASI FREKUENSI

STANDARISASI FREKUENSI STANDARISASI FREKUENSI WLAN-WIFI Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://learn.rizahilmi.com Alasan Mengapa Perlu Standarisasi Teknologi yang dibuat secara masal. Pembuat hardware yang berbeda

Lebih terperinci

Layanan Broadband dapat dipenuhi dengan berbagai teknologi, seperti :

Layanan Broadband dapat dipenuhi dengan berbagai teknologi, seperti : Layanan Broadband dapat dipenuhi dengan berbagai teknologi, seperti : a. Wireline Menggunakan xdsl, Fiber Optik, MSAN b. Wireless Menggunakan Wifi ( Wireless Fidelity), WiMAX, UMB (Ultra Mobile Broadband),

Lebih terperinci

Komunikasi dan Jaringan

Komunikasi dan Jaringan Komunikasi dan Jaringan Kartika Firdausy - UAD kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menyebutkan perangkat pengirim dan penerima dalam

Lebih terperinci

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes Multiple Access Downlink Uplink Handoff Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes Base Station Fixed transceiver Frequency TDMA: Time Division Multiple Access CMDA: Code

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI ABSTRAK..... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR SIMBOL... vii DAFTAR ISTILAH... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I.1 1.2 Identifikasi Masalah... I.1 1.3

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perbandingan Jaringan Wi-Fi dengan WiMAX 2.1.1 Deskripsi umum Wi-Fi Wi-Fi merupakan salah satu jenis jaringan komputer yang paling banyak digunakan dan dimanfaatkan serta menjadi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan

Lebih terperinci

SEKILAS WIRELESS LAN

SEKILAS WIRELESS LAN WIRELESS NETWORK SEKILAS WIRELESS LAN Sejarah kemunculan WLAN dimulai pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN yang pertama diberi kode 802.11. Peralatan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

IEEE g Sarah Setya Andini, TE Teguh Budi Rahardjo TE Eko Nugraha TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

IEEE g Sarah Setya Andini, TE Teguh Budi Rahardjo TE Eko Nugraha TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta IEEE 802.11g Sarah Setya Andini, 31431 TE Teguh Budi Rahardjo 31455-TE Eko Nugraha 31976-TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta 5.1 PREVIEW Wi-Fi (atau Wi- fi, WiFi, Wifi, wifi) merupakan kependekan

Lebih terperinci

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer)

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer) Jaringan Wireless Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEKNOLOGI WIMAX DENGAN WI-Fi

PERBANDINGAN TEKNOLOGI WIMAX DENGAN WI-Fi PERBANDINGAN TEKNOLOGI WIMAX DENGAN WI-Fi Muhammad Nasir Dosen Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Pos-el: nasir@mail.binadarma.ac.id Abstract: Some of the technologies are

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI WiMAX DALAM PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA

ANALISIS IMPLEMENTASI WiMAX DALAM PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA ANALISIS IMPLEMENTASI WiMAX DALAM PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA Iqbal Izzuddin Mahasiswa Program Magister Manajemen Sistem Informasi Universitas Gunadarma Jl. Ampera Raya Gg. Pengadilan No.

Lebih terperinci

WIRELESS NETWORK. Pertemuan VI. Pengertian Wireless Network. Klasifikasi Wireless Network

WIRELESS NETWORK. Pertemuan VI. Pengertian Wireless Network. Klasifikasi Wireless Network WIRELESS NETWORK Pertemuan VI Ada tiga range frekuensi umum dalam transmisi wireless, yaitu : a. Frekuensi microwave dengan range 2 40 Ghz, cocok untuk transmisi point-to-point. Microwave juga digunakan

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

Mengenal WiMAX. Onno W. Purbo

Mengenal WiMAX. Onno W. Purbo Mengenal WiMAX Onno W. Purbo onno@indo.net.id Acknowledgement Kantor Menteri Negara Riset & Teknologi PUSPIPTEK SERPONG Hariff TRG Outline Definisi Teknologi Broadband Wireless Access (BWA) Profil Fitur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya, dimana dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

Makalah Media Unguided Mata Kuliah Komunikasi Data

Makalah Media Unguided Mata Kuliah Komunikasi Data Makalah Media Unguided Mata Kuliah Komunikasi Data Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Data yang Diampu oleh Bapak Hartono, S.Si. Nama Nim : Mohamad Eko Ari Bowo : M3107105 Jurusan

Lebih terperinci

TUGAS BESAR SISTEM KOMUNIKASI 1 WIMAX DI INDONESIA. Disusun Oleh : Ahya Amalina ( )

TUGAS BESAR SISTEM KOMUNIKASI 1 WIMAX DI INDONESIA. Disusun Oleh : Ahya Amalina ( ) TUGAS BESAR SISTEM KOMUNIKASI 1 WIMAX DI INDONESIA Disusun Oleh : Ahya Amalina (15101099) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Data 2.2 Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Data 2.2 Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi BAB II DASAR TEORI Sebelum melakukan perancangan sistem pada penelitian, bab II menjelaskan teori-teori yang digunakan sehubungan dengan perancangan alat dalam penelitian skripsi. 2.1 Sistem Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II. 1. Jenis dan Standar dari Wireless Local Area Network

BAB II LANDASAN TEORI. II. 1. Jenis dan Standar dari Wireless Local Area Network 5 BAB II LANDASAN TEORI II. 1. Jenis dan Standar dari Wireless Local Area Network Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan salah satu teknologi alternatif yang relatif murah dibandingkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

KONSEP CELLULAR DENNY CHARTER, ST. Websites :

KONSEP CELLULAR DENNY CHARTER, ST. Websites : KONSEP CELLULAR DENNY CHARTER, ST Websites : www.dennycharter.wordpress.com E-mail : dennycharter@gmail.com Future Wireless Personal Communication Sistem layanan komunikasi dari siapa, kapan saja, dimana

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN MODEL QOS WIMAX DENGAN OPNET. Pada bab 3 ini penulis ingin memfokuskan pada system evaluasi kinerja

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN MODEL QOS WIMAX DENGAN OPNET. Pada bab 3 ini penulis ingin memfokuskan pada system evaluasi kinerja 33 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN MODEL QOS WIMAX DENGAN OPNET Pada bab 3 ini penulis ingin memfokuskan pada system evaluasi kinerja mekanisme QoS dan skema AMC pada kinerja jaringanwimax, semakin kuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Semakin tinggi penggunaan internet dalam masyarakat saat ini, harus didukung dengan infrastruktur jaringan yang baik, sehingga penggunaan aplikasi yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Divisi Wireless Broadband Sebelum bernama Divisi Wireless Broadband, divisi ini bernama Divisi Telkom Flexi yang memanfaatkan CDMA sebagai bisnis telekomunikasinya.

Lebih terperinci

Mobile Enterprise Mobile Connectivity

Mobile Enterprise Mobile Connectivity Volume III No 25 - April 2005 Mobile Enterprise Mobile Connectivity Berbagai pilihan layanan komunikasi data bergerak kini telah tersedia untuk mendukung tren berkembangnya enterprise mobility. Bagaimana

Lebih terperinci

Standar NYOMAN SURYADIPTA, ST, CCNP NYOMAN SURYADIPTA.ST.CCNP COMPUTER SCIENCE FACULTY - NAROTAMA UNIVERSITY

Standar NYOMAN SURYADIPTA, ST, CCNP NYOMAN SURYADIPTA.ST.CCNP COMPUTER SCIENCE FACULTY - NAROTAMA UNIVERSITY Standar 802.11 NYOMAN SURYADIPTA, ST, CCNP 1 Topik Pendahuluan Spektrum Frekuensi Standard 2 Pendahuluan Definisi Latar Belakang Karakteristik Working Group Aliansi Wifi 3 Pendahuluan Definisi 802.11 merupakan

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep wireless / Hotspot Menguasai

Lebih terperinci

BAB. III Sejarah Dan Perkembangan WIFI (Wireless Fidelity)

BAB. III Sejarah Dan Perkembangan WIFI (Wireless Fidelity) BAB. III Sejarah Dan Perkembangan WIFI (Wireless Fidelity) Pengertian Dan Perkembangan Istilah "hotspot" sudah merupakan ungkapan umum di dunia global untuk lokasi layanan akses WLAN bagi publik. Hot Spot

Lebih terperinci

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi 3G 3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel

Lebih terperinci

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST. Wireless Network Konsep Dasar Jaringan Nirkabel Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://www.rizahilmi.com Mengapa Perlu WLAN? Instalasi pemasangan lebih mudah Efisiensi biaya dan waktu Kemudahan

Lebih terperinci

Dalam memberikan masukan penataan frekuensi pada band 3,3-3,5 GHz dalam dokumen ini, dijiwai dengan pandangan-pandangan berikut :

Dalam memberikan masukan penataan frekuensi pada band 3,3-3,5 GHz dalam dokumen ini, dijiwai dengan pandangan-pandangan berikut : Masukan untuk Penataan Frekuensi BWA II (3,3 GHz - 3,5 GHz) Rev. 1.0, 25 Mei 2008 Oleh : Yohan Suryanto (yohan@rambinet.com) Pendahuluan Alokasi Frekuensi BWA di band 3,3-3,5 GHz, sesuai dengan penjelasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Konsep global information village [2]

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Konsep global information village [2] 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komunikasi suara, data, dan multimedia melalui Internet dan perangkat-perangkat bergerak semakin bertambah pesat [1-2]. Penelitian dan pengembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terbentuknya suatu komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

KONEKSI JARINGAN AD-HOC Oleh: Hanafi

KONEKSI JARINGAN AD-HOC Oleh: Hanafi KONEKSI JARINGAN AD-HOC 802.11 Oleh: Hanafi Surabaya, Januari 2013 PENDAHULUAN Ad-Hoc mode dalam jaringan wireless merupakan cara dari perangkat-perangkat wireless untuk berkomunikasi langsung dengan perangkat-perangkat

Lebih terperinci

STANDARISASI JARINGAN WIRELESS

STANDARISASI JARINGAN WIRELESS STANDARISASI JARINGAN WIRELESS Lely Suryani Lely.suryani01@gmail.com Abstrak Jaringan wireless adalah jaringan dengan menggunakan teknologi nirkabel, dalam hal ini adalah hubungan telekomunikasi suara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR GAMBAR. vii DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR ISTILAH...

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR GAMBAR. vii DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR ISTILAH... ABSTRAK Broadband Wireless Access (BWA) telah menjadi cara terbaik untuk mempercepat koneksi Internet dan penggabungan data, suara dan layanan video. Broadband Wireless Access (BWA) dapat membantu memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih menuntut adanya komunikasi yang tidak hanya berupa voice, tetapi juga berupa data bahkan multimedia. Dengan munculnya

Lebih terperinci

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 12 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Pengertian teknologi telepon bergerak (mobile phone).

Lebih terperinci

HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

HASIL SIMULASI DAN ANALISIS 55 HASIL SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Hasil Simulasi Jaringan IEEE 802.16d Jaringan IEEE 802.16d dalam simulasi ini dibuat berdasarkan pemodelan sistem sehingga akan menghasilkan dua buah model jaringan yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi telah bergerak maju dengan cepat, sehingga begitu banyak perangkat mobile dengan konektivitas internet melintasi batas dan melakukan fungsi yang tumpang

Lebih terperinci

Prakiraan Kebutuhan Akses Broadband dan Perencanaan Jaringan Mobile WiMAX untuk Kota Bandung

Prakiraan Kebutuhan Akses Broadband dan Perencanaan Jaringan Mobile WiMAX untuk Kota Bandung Prakiraan Akses Broadband dan Perencanaan Jaringan Mobile WiMAX untuk Kota Bandung Natanael Makarios 1 Institut Teknologi Bandung Email: natanaelmakarios@yahoo.com Abstrak- Makalah ini memiliki bertujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebutuhan informasi suara, data (multimedia), dan video. Pada layanan

I. PENDAHULUAN. kebutuhan informasi suara, data (multimedia), dan video. Pada layanan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan layanan informasi komunikasi melaju begitu pesat. Pada awalnya layanan informasi komunikasi hanya berupa suara melalui teknologi switching PSTN, sekarang telah

Lebih terperinci

TASK 1 JARINGAN KOMPUTER

TASK 1 JARINGAN KOMPUTER TASK 1 JARINGAN KOMPUTER Draw Your Concept of the Internet Now Dibuat oleh : Nama : Ilham Kholfihim M NIM : 09011281419043 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Draw

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mungkin untuk menciptakan segala sarana yang dapat digunakan untuk. Telekomunikasi di dalam era globalisasi sekarang ini, dimana

BAB I PENDAHULUAN. mungkin untuk menciptakan segala sarana yang dapat digunakan untuk. Telekomunikasi di dalam era globalisasi sekarang ini, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting untuk saling bertukar informasi tanpa mengenal jarak. Untuk itu manusia berusaha seoptimal mungkin

Lebih terperinci

IEEE n. Mariza Azhar, Gotama Edo Priambodo, Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

IEEE n. Mariza Azhar, Gotama Edo Priambodo, Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta IEEE 802.11n Mariza Azhar, 31522 Gotama Edo Priambodo, 31807 Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta 1. Pengertian IEEE 802.11n IEEE 802.11n-2009 adalah sebuah perubahan standar jaringan nirkabel 802,11-2.007

Lebih terperinci

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST. Wireless Network Konsep Dasar Jaringan Nirkabel Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://www.rizahilmi.com Mengapa Perlu WLAN? Instalasi pemasangan lebih mudah Efisiensi biaya dan waktu Kemudahan

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi telekomunikasi nirkabel (wireless) sangat pesat sekali, khususnya teknologi informasi dan Internet. Teknologi seluler berkembang dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperabilitas for Microwave Access) yang berbasis pengiriman data berupa paket dan bersifat connectionless oriented merupakan teknologi

Lebih terperinci

Perangkat Wireless LAN Teknologi Wireless LAN

Perangkat Wireless LAN Teknologi Wireless LAN Teknologi Wireless LAN Perangkat Wireless LAN Perangkat yang dipakai untuk menyambung jaringan komputer (LAN) dengan menggunakan udara sebagai media komunikasinya Frekwensi Wireless LAN Frekwensi yang

Lebih terperinci

Wireless Network W Local Area Network. Isbat Uzzin Nadhori

Wireless Network W Local Area Network. Isbat Uzzin Nadhori Wireless Network W Local Area Network Oleh : Isbat Uzzin Nadhori 1 Pendahuluan Definisi Wireless Network [1] Enable people to communicate and access applications and information without wires Wireless

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi telekomunikasi yang paling populer dan pesat perkembangannya pada saat ini adalah seluler, mobilitas merupakan keunggulan utama teknologi ini dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN BWA WIMAX

BAB III JARINGAN BWA WIMAX BAB III Jaringan BWA WIMAX 58 BAB III JARINGAN BWA WIMAX Sebelum kita membahas mengenai optimalisasi jaringan BWA WiMax yang akan dibahas dalam BAB IV, dibutuhkan pengetahuan dan informasi mengenai jaringan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Teknologi jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity) saat ini memperlihatkan

BAB I. PENDAHULUAN. Teknologi jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity) saat ini memperlihatkan BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity) saat ini memperlihatkan perkembangan pesat, terutama dalam hal kecepatan transfer data yang didukung oleh semakin besarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi selular semakin berkembang, diawali dengan munculnya teknologi 1G (AMPS), 2G yang dikenal dengan GSM, dan 3G yang mulai berkembang di Indonesia

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014)

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 1 DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi Prima Kristalina (Desember 2014) 2 Overview Latar Belakang Kondisi Jarlokat saat ini Konsep Dasar DSL Teknik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Dasar Teori Ethernet Over SDH SDH (Synchronous Digital Hierarchy) menjelaskan tentang transfer data dengan kapasitas yang besar menggunakan media transmisi serat opti, sistem detakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (browsing, downloading, video streaming dll) dan semakin pesatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. (browsing, downloading, video streaming dll) dan semakin pesatnya kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan informasi melalui internet (browsing, downloading, video streaming dll) dan semakin pesatnya kebutuhan masyarakat akan

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk CARA KERJA INTERNET TV KABEL Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

Wireless Network. Melwin Syafrizal, S.Kom.,M.Eng.

Wireless Network. Melwin Syafrizal, S.Kom.,M.Eng. Wireless Network Melwin Syafrizal, S.Kom.,M.Eng. Jaringan Wireless LAN Teknologi yang menghubungkan 2 buah komputer atau lebih dengan menggunakan media transmisi gelombang radio (Radio Frequency / RF).

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET Jenis-jenis dari koneksi Internet adalah senagai berikut : A. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-lan, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi

Lebih terperinci

BAB 1 I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak pertama kali diperkenalkan hingga tiga puluh tahun perkembangannya, teknologi seluler telah melakukan banyak perubahan besar. Sejarah mencatat perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Abad informasi menuntut manusia saling terhubung untuk mendapatkan segala bentuk informasi demi kebutuhan hidup dan upaya itu membutuhkan sumber daya dan teknologi

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Adalah : Suatu hubungan antara unsur-unsur penyusun jaringan komputer yaitu node, link dan station Atau Yang memperlihatkan hubungan jaringan atau sambungan antar komputer. Node : Titik suatu

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 188 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis dan perancangan jaringan serta perhitungan pemakaian akses internet pada PT. Bonet Utama ini antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan teknologi komunikasi seluler generasi ke 2 (2G) berbasis Time Division Multiple Access (TDMA) seperti Global System For Mobile Communication (GSM), generasi

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan tanpa kabel (wireless) sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN (Wireless Local Area Network) menggunakan wireless

Lebih terperinci

STT Telematika Telkom Purwokerto

STT Telematika Telkom Purwokerto PENERAPAN JARINGAN MULTI SERVICE ACCESS NETWORK UNTUK MENDUKUNG NGN Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar pada mata kuliah Kinerja Telekomunikasi prodi S1 Teknik Telekomunikasi. Oleh : Lina Azhari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IPTV, Next Generation TV, Video over IP (VoIP), adalah suatu hal yang wajib berkaitan dengan suatu tawaran baru dalam dunia media. TV dan layanan koresponden premium

Lebih terperinci

Teknologi Komunikasi. INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication

Teknologi Komunikasi. INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication Modul ke: Teknologi Komunikasi INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Wireless Roaming (Studi Kasus Universitas Baturaja)

Analisis dan Perancangan Wireless Roaming (Studi Kasus Universitas Baturaja) Analisis dan Perancangan Wireless Roaming (Studi Kasus Universitas Baturaja) Muhammad Sofyan 1, Leon Andretti Abdillah 2, Hadi Syahputra 3 1,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

Analisis Kelemahan Keamanan pada Jaringan Wireless Aji Supriyanto

Analisis Kelemahan Keamanan pada Jaringan Wireless Aji Supriyanto Analisis Kelemahan Keamanan pada Jaringan Wireless Aji Supriyanto Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang e-mail : ajisup@gmail.com PENULIS : NAMA : SANUSI HASAR NPM : 1211050201 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wireless Local Area Network (WLAN) mesh network yang merupakan bagian dari Wireless Mesh Network (WMN) adalah suatu perkembang teknologi jaringan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan Time Division Multiplexing (TDM) selalu berpikir bahwa Internet Protocol (IP) harus berjalan di atas infrastruktur Time Division Multiplexing (TDM),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedatangan era teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat lepas dari peran serta layanan internet yang semakin melekat erat dengan gaya hidup dan kebutuhan kita

Lebih terperinci

JARINGAN AKSES BROADBAND

JARINGAN AKSES BROADBAND JARINGAN AKSES BROADBAND 1. Konsep Umum Broadband Secara umum, Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi dan kapasitas tinggi. Perangkat transmisi yang digunakan diantaranya

Lebih terperinci