Risa Noverawati, Ridwan Setiawan, Asep Aep Indarna, S ABSTRACT ABSTRAK
|
|
- Inge Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GAMBARAN PELAKSANAAN SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN SEKOLAH DI SDN HEGARMANAH 1 DESA HEGARMANAH KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Risa Noverawati, Ridwan Setiawan, Asep Aep Indarna, S ABSTRAK PHBS merupakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. PHBS di sekolah merupakan salah satu faktor pencegahan penyakit anak di sekolah, terutama diare atau cacingan. Di SDN Hegarmanah 1 terkait perilaku pada tahun 2012 yakni angka kejadian diare 30-45%, demam 13,7%, sakit gigi 4,3-4,9% dan penyakit lainnya 7,3% (Profil kesehatan UKS Puskesmas Jatinangor, 2012). Terdapat jentik dan nyamuk di jamban sekolah, terdapat siswa laki-laki kelas 5 dan 6 yang merokok di sekolah, terdapatnya siswa yang tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan di sekolah. Hal tersebut merupakan sebagian dari faktor belum di tanamkannya PHBS di sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan siswa tentang PHBS Tatanan sekolah di SD Hegarmanah 1 Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Dalam Penelitian ini digunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas 4, 5 dan 6 tahun Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dengan teknik pengambilan sampel accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dimana variabel-variabel yang diteliti kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan siswa/i dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Tatanan sekolah secara umum di SDN Hegarmanah 1 ini didapatkan Perilaku PHBS dilaksanakan hampir setengahnya sebanyak 33 responden atau 33% sedangkan siswa/i yang tidak melaksanakan PHBS Tatanan hampir seluruh dari responden sebanyak 77 siswa/i atau 77%. Berdasarkan hasil penelitian maka direkomendasikan untuk meningkatkan promosi kesehatan bagi puskesmas Jatinangor tentang PHBS kepada siswa SDN Hegarmanah 1 Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. ABSTRACT PHBS a Clean and Healthy Behavior. PHBs in school is one of the prevention of disease in school children, especially diarrhea or worms. In SDN Hegarmanah 1 related behavior in 2012 that 30-45% incidence of diarrhea, fever 13.7%, toothache and other ailments from 4.3 to 4.9% 7.3% (UKS health profile Jatinangor Health Center, 2012). There are mosquito larvae and school latrines, there are male students grades 5 and 6 who smoke at school, the presence of students who do not wash their hands before and after eating at school. It is part of the factor in tanamkannya PHBS yet in school. The purpose of this study to describe the implementation of PHBs Order of students in elementary school Hegarmanah District 1 Village Hegarmanah Jatinangor Sumedang District. In this research used descriptive method. The population in this study is the student / i grades 4, 5 and 6 in The number of samples in this study were 100 respondents with accidental sampling techniques Sampling. Data collection using questionnaires. The analysis is used univariate analysis in which the variables studied and analyzed descriptively. Research shows students / i in Behavior Clean And Healthy (PHBs) in general schools in order SDN Hegarmanah 1 is obtained Behavior PHBs implemented almost half as many as 33 respondents or 33% while students / i do not implement PHBs order almost all of respondents 77 students / i or 77%. Based on these results it is recommended to improve health promotion for the health center to the students Jatinangor PHBs on SDN Hegarmanah 1 Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.
2 Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September 2012 PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatannya sendiri serta berperan aktif dalam dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan, 2010). Harapan tersebut dapat terwujud apabila masyarakat diberdayakan sepenuhnya dengan segala daya yang dimiliki untuk dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari. Pemberdayaan masyarakat hasil dimulai sejak dini dan dapat dilakukan di sekolah-sekolah (Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan, 2010). PHBS adalah sekumpulan perilaku yang di praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga mampu menolong dirinya sendiri (memecahkan masalah) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya (Pemerintah Provinsi Jawa barat Dinas Kesehatan, 2010). Menurut keterangan Hanny Ronosulistyo (2009), pencapaian program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di provinsi Jawa Barat tahun 2007, masih rendah yakni 34,8 persen dari target yang telah ditetapkan tahun 2010 yaitu 65 persen. Data penyakit yang di derita oleh anak sekolah (SD) Sejawa barat terkait perilaku yakni cacingan 40-60%, Anemia 23,2%, Karies & Periodental 74,4%. ( Dinas kesehatan. Jawa Barat Provinsi, diperoleh tanggal 19 April 2011). Data penyakit yang di derita oleh siswa SDN Hegarmanah1 terkait perilaku pada tahun 2012 yakni angka kejadian diare 30-45%, demam 13,7%, skit gigi 4,3-4,9% dan penyakit lainnya 7,3% (Profil kesehatan UKS Puskesmas Jatinangor, 2012). METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena tertentu yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu (Notoamodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas 4, 5 dan 6 di SDN Hegarmanah 1 yang jumlah sisw/ siswi selama tahun 2012 sebanyak 178 siswa. Sampel siswa kelas 4, 5 dan 6 yaitu 178 siswa dan terbagi kedalam kelas 4 berjumlah 63 siswa, kelas 5 berjumlah 58 siswa dan siswa kelas 6 berjumlah 57 siswa. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus sampel slovin (Nursalam,2003). Berdasarkan jumlah populasi sebanyak 178 siswa, setelah digunakan perhitungan berdasarkan rumus slovin dengan derajat kepercayaan 90% dan kealfaan 10 %, maka besar sampel dalam penelitian ini adalah 100 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu : accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan mengambil sampel yang kebetulan ada dan tersedia ketika dilakukan penelitian (Notoatmojo, 2010). Jenis analisa statistik yang digunakan adalah analisis univariat. Variabel-variabel yang diteliti kemudian dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan menguraikan. HASIL PENELITIAN Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Gambaran pelaksanaan siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan sekolah di SDN Hegarmanah I, Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor,. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Siswa tentang PHBS Tatanan Sekolah di SDN Hegarmanah 1 Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Perilaku PHBS Jumlah Persentase Tidak Dilaksanakan Dilaksanakan Berdasarkan tabel 1. di atas menunjukan bahwa secara umum siswa yang tidak melaksanakan PHBS Tatanan Sekolah hampir seluruh responden sebanyak 77 responden atau 77%. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pelaksanaan PHBS Tatanan Sekolah dalam hal mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun di SDN Hegarmanah 1 Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Mencuci Tangan Jumlah Persentase Tidak Dilaksanakan Dilaksanakan Berdasarkan tabel 2. di atas menunjukan bahwa siswa yang tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun sebagian besar dari responden sebanyak 69 responden atau 69%. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pelaksanaan PHBS Tatanan Sekolah dalam hal jajan di kantin sekolah pada siswa SDN Hegarmanah 1 Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Jajan di Kantin Jumlah Persentase Tidak Dilaksanakan Dilaksanakan Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa siswa yang tidak jajan dikantin sekolah sebagian besar dari responden sebanyak 57 responden atau 57%. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Pelaksanaan PHBS Tatanan Sekolah dalam hal memberantas jentik pada siswa SDN Hegarmanah 1 Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Memberantas Jentik Jumlah Persentase Tidak Dilaksanakan Dilaksanakan 43 43
3 Berdasarkan tabel 4. di atas menunjukan bahwa siswa yang tidak melaksanakan memberantas jentik nyamuk di sekolah sebagian besar dari responden sebanyak 57 responden atau 57% Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pelaksanaan PHBS Tatanan sekolah dalam hal merokok di lingkungan sekolah pada siswa SDN Hegarmanah 1 Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Perilaku PHBS Jumlah Persentase Tidak Dilaksanakan 5 5 Dilaksanakan Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa siswa yang tidak merokok di lingkungan sekolah hampir seluruh responden sebanyak 95 responden atau 95%. 1. PHBS Tatanan Sekolah Berdasarkan hasil penelitian siswa dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Tatanan sekolah secara umum di SDN Hegarmanah 1 ini didapatkan Perilaku PHBS dilaksanakan hampir setengahnya sebanyak 23 responden atau 23% sedangkan siswa yang tidak melaksanakan PHBS Tatanan hampir seluruh dari responden sebanyak 77 siswa atau 77%. Dari hasil studi pendahuluan dalam pelaksanaan 8 Indikator PHBS tatanan sekolah hanya 4 yang telah memenuhi syarat PHBS tatanan sekolah di SDN Hegarmanah 1, yaitu mengikuti olahraga di sekolah secara rutin karena setiap minggu siswa mengikuti olahraga setiap 1 minggu 1 kali di lapangan olahraga yang telah tersedia, membuang sampah pada tempatnya telah dilakukan oleh para siswa karena tersedianya tong sampah di setiap kelas, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara rutin dilakukan karena petugas dari puskesmas datang langsung ke sekolah, buang air besar dan kecil di jamban sekolah telah dilakukan oleh siswa dan siswi karena tersedianya jamban sekolah yang sesuai dengan jumlah siswa di sekolah. 4 Indikator yang belum memenuhi syarat PHBS Tatanan sekolah, yaitu mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun, jajan di kantin sekolah, tidak merokok dilingkungan sekolah dan memberantas jentik nyamuk. Karena itu 4 indikator akan diteliti, apakah dilaksanakan atau tidak oleh sisw/i karena jika tidak melaksanakan 4 indikator PHBS tatanan sekolah akan muncul dampak penyakit yang berkaitan dengan PHBS tatanan sekolah seperti diare, demam berdarah, tpus, kecacingan dan penyakit lainnya yang berbahaya bagi kesehatan. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tatanan Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat(pemerintahan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan, 2010). Risa Noverawati, Gambaran Pelaksanaan Siswa... Indikator PHBS di Sekolah mencakup aspek-aspek sebagai berikut yaitu : 1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, 2. Jajan di kantin sekolah yang sehat, 3. Membuang sampah pada tempatnya, 4. Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah, 5. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, 6. Tidak merokok di sekolah, 7. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin, 8. Buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolah. (Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan, 2010). Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10 tahun), ternyata berkaitan dengan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS). Oleh karena itu menanamkan nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak untuk menjaga, meningkatkan dan melindungi anak sekolah serta dapat di lakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan, 2010). Dari hasil penelitian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan sekolah di SDN Hegarmanah 1 sebagian besar tidak melaksanakan PHBS tatanan sekolah, dikarenakan beberapa faktor seperti malas, mengetahui dampak dari tidak dilaksanakannya PHBS tetapi tidak melaksanakannya. Padahal fasilitas untuk melaksanakan PHBS telah tersedia, seperti keran air, jamban yang bersih dan jumlah yang sesuai dengan jumlah siswa, kantin sekolah yang telah menyediakan jajanan sehat untuk dikonsumsi oleh siswa tetapi tetap saja siswa senang jajan diluar kantin sekolah dengan berbagai alasan. Bahaya dari tidak melaksanakan PHBS tatanan sekolah sangat berbahaya bagi kesehatan siswa seperti terserang penyakit diare akibat tidak mencuci tangan, terserang penyakit typus akibat dari tidak jajan dikantin sekolah, terserang penyakit demam berdarah akibat dari tidak memberantas jentik nyamuk di sekolah, terserang penyakit saluran pernapasan akibat merokok dilingkungan sekolah. Dampak dari tidak melaksanakan PHBS tatanan sekolah di SDN Hegarmanah 1 yang paling sering yaitu diare, demam berdarah dan typus, karena itulah pentingnya imbauan untuk selalu melaksanakan PHBS kepada siswa itu sangat penting serta pelaksanaannya pun juga harus ditingkatkan agar siswa tidak gampang terserang penyakit akibat dari dampak tidak melakukan PHBS tatanan sekolah. 2. Pelaksanakan PHBS Tatanan Sekolah a. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir Hasil penelitian dalam pelaksanaan mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun sebanyak 31 responden atau 31% sedangkan siswa yang tidak mencuci tangan dengan air mengalir memakai sabun sebagian besar dari responden sebanyak 69 siswa atau 69%. Alasan Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun, Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, ku-
4 Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September 2012 man berpindah ke tangan. Pada saat makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sedangkan Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman,karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan (Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan, 2010). Tatanan sekolah dalam hal mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun di SDN Hegarmanah I, ternyata sebagian besar siswa tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun sebelum dan sesudah jajan dikarenakan malas dan kebiasaan. Siswa yang tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun akan gampang terserang penyakit seperti diare, cacingan dan gangguan pencernaan. b. Jajan di Kantin Sekolah Hasil penelitian pelaksanaan siswa yang jajan sehat dikantin di kantin sekolah sebanyak 43 responden atau 43% sedangkan siswa yang tidak jajan sehat di kantin sekolah sebagian besar dari responden sebanyak 57 siswa atau 57%. Siswa dan guru mengkonsumsi jajanan sehat dikantin sekolah, agar dalam memilih jajanan di kantin atau warung sekolah siswa dapat melihat makanan yang bersih dan tidak dihinggapi lalat. Karena apabila makanan yang dikonsumsi siswa dihinggapi lalat maka dalam makanan tersebut sudah tersebar kuman yang dibawa oleh lalat itu sendiri dan masuk kedalam tubuh sehingga dapat menyebabkan penyakit diare, kecacingan dan typus. Selain itu makanan yang dikonsumsi siswa jangan yang berwarna mencolok karena mengandung bahan makanan yang berbahaya bagi tubuh, minuman yang dikonsumsi pun jangan yang berwarna karena mengandung bahan pewarna yang berbahaya bagi tubuh. Karena itu siswa diharapkan dapat memilih jajan sehat dikantin atau warung sekolah agar terhindar dari penyakit dan menjaga keseimbangan gizi siswa. Tatanan sekolah di SDN Hegarmanah 1 dalam hal tidak jajan dikantin sekolah sebagian besar dari siswa, dikarenakan makanan yang tersedia dikantin sekolah tidak seperti jajanan yang ada di warung atau di tempat jualan makanan yang ada di luar sekolah. Makanan yang dijual di luar kantin sekolah seperti cakue, cilok dengan saos pedas, minuman dingin yang berwarna dan makanan yang mencolok lainnya yang lebih suka dikonsumsi oleh siswa dibandingkan makanan yang disediakan dikantin sekolah seperti nasi kuning, agar-agar dan minuman yang dibungkus kemasan. Oleh karena itu penyakit seperti demam typus, diare akan menyerang tubuh siswa karena bisa saja makanan yang dikonsumsi diluar kantin sekolah itu sudah dihinggapi lalat, debu yang menempel pada makanan yang tidak terbungkus oleh plastik dan makanan yang warnanya mencolok yang akan merusak organ tubun siswa. c. Memberantas jentik nymuk Hasil penelitian pelaksanaan siswa yang memberantas jentik nyamuk di sekolah sebanyak 43 respondenatau 43% sedangkan siswa yang tidak memberantas jentik nyamuk di sekolah sebagian besar dari responden sebanyak 57 siswa atau 57%. Memberantas jentik nyamuk adalah upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang di buktikan dengan tidak ditemukan jentik nyamuk, pada tempat-tempat penampungan air, bak mandi, gentong air, vas bunga, pot bunga/alat pot bunga, wadah pembuangan air dispenser, wadah pembuangan air kulkas, dan barang-barang bekas/ tempat-tempat yang bisa menampung air yang ada di lingkungan sekolah. Kegiatan memberantas jentik lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara : 3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur. Menghindari penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah, Demam Dengue, Chikungunya, malaria, filariasis ( kaki gajah) di tempat-tempat perkembangbiakan tangan (Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan, 2010). Berdasarkan penelitian, pelaksanaan siswa tentang PHBS Tatanan sekolah dalam hal pelaksanaan memberantas jentik nyamuk di SDN Hegarmanah 1 sebagian besar tidak dilaksanakan karena kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan seperti membantu petugas kebersihan sekolah mengubur, menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air. Padahal 3M sangat penting agar jentik nyamuk tidak berkembang biak di tempat penampungan air, karena menyebabkan penyakit demam berdarah yang berbahaya bagi siswa di sekolah. Karena itu sekolah harus terus menghimbau siswa agar membantu petugas kebersihan sekolah dalam menjaga lingkungannya agar terbebas dari perkembang biakan jentik nyamuk yang ada di sekolah dengan melaksanakan 3M yaitu mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air. d. Tidak merokok di lingkungan sekolah Hasil penelitian dalam pelaksanaan siswa yang merokok di lingkungan sekolah sebanyak 5 responden atau 5% sedangkan siswa yang tidak merokok di lingkungan sekolah hampir seluruh responden sebanyak 95 siswa atau 95%. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar bahan kimia berbahaya diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati. 1) Bahaya merokok Tidak merokok di lingkungan sekolah dapat menghindarkan baik anak sekolah/guru/masyarakat sekolah dari kemungkinan terkena penyakit-penyakit tersebut, yaitu : a) Menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan Kanker. b) Menyebabkan kerontokan rambut. c) Gangguan pada mata, seperti katarak.
5 d) Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok. e) Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. f) Tulang lebih mudah patah. Sekolah di harapkan membuat peraturan dilarang merokok dilingkungan sekolah. Anak sekolah/guru/ masyarakat sekolah bisa saling mengawasi diantara mereka untuk tidak merokok dilingkungan sekolah dan diharapkan mengembangkan kawasan tanpa rokok/kawasan bebas asap rokok tangan (Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan, 2010). Tatanan sekolah dalam hal tidak merokok di SDN Hegarmanah 1 hampir seluruh responden tidak merokok dilingkungan sekolah, karena adanya himbauan dari guru bahaya akan bahaya merokok. Tetapi, masih ada siswa yang merokok di lingkungan sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah itu dikarenakan kurang pengawasan dari pihak sekolah dan juga kurang sadarnya siswa akan bahaya merokok. Pdahal guru sudah sering menghimbau agar siswa tidak merokok di lingkungan sekolah atau diluar sekolah, karena rokok sangat berbahaya untuk kesehatan seperti terserang penyakit paru- paru, batuk akibat asap rokok dan penyakit berbahaya lainnya yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Karena itu perlunya kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua siswa agar terus mengawasi anaknya untuk tidak merokok karena berbahaya bagi kesehatan tubuh. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Gambaran pelaksanaan siswa secara umum dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Tatanan sekolah di SDN Hegarmanah 1 ini didapatkan Perilaku PHBS dilaksanakan hampir setengahnya dari responden tidak melaksanakan PHBS Tatanan Sekolah. Saran Bagi sekolah a. Diharapkan dapat meningkatkan kemauan, kemampuan dan kesadaran peserta didik dalam melaksanakan PHBS Tatanan sekolah di SDN Hegarmanah 1 Kecamatan Jatinangor. Risa Noverawati, Gambaran Pelaksanaan Siswa... b. Diharapkan pihak sekolah untuk mengadakan penyuluhan kembali tentang pentingnya pelaksanaan PHBS Tatanan sekolah di SDN Hegarmanah 1 Kecamatan Jatinangor. Bagi Instansi Pendidikan a. Diharapkan pihak pendidikan untuk mengadakan kepustakaan yang berkaitan dengan PHBS Tatanan sekolah. b. Diharapkan pihak pendidikan terus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun langsung membantu petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan tentang PHBS Tatanan sekolah. Bagi Peneliti Diharapkan bagi penelitian selanjutnya untuk melanjutkan penelitian tentang faktor pelaksanaan PHBS Tatanan sekolah di SDN Hegarmanah 1 Jatinangor Kabupaten Sumedang. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, (2006). Pendidikan Kesehatan (Petunjuk Guru SD). Departemen Pendidikan Nasional Arikunto, S., (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Kesehatan Jawa Barat. (2002). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Departemen Kesehatan Jawa Tenga. (2006). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Hidayat A. Aziz. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Iryanti. Et.al., (2009). Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI), Bandung : Poltekes Depkes Bandung. Notoatmodjo, S.(2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta , (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta Nursalam, (2001). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika , (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika , (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi akan penyakit (Maryunani, 2013). Oleh karena itu, pada masa ini anak usia sekolah dasar
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011. Rika Prastiwi Maulani,2012. Pembimbing I : Dani, dr., M.kes Pembimbing II
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO Dwi Helynarti Syurandari*) Abstrak Perilaku Hidup bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekolah dasar merupakan tempat belajar anak usia antara 7-12 tahun, kelompok tingkat kerawanan tinggi karena dalam proses pertumbuhan. Karakteristik anak sekolah dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia yang jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA
PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA INDA AINI NOOR FADILAH MA 0712072 INTISARI Perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara berkembang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. Panti Asuhan Harapan Kita bertempat di Desa Huntu Utara, Kabupaten Bone Bolango, yang didirikan pada tanggal 2 Agustus 2003. Panti
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Nama saya Sam Hilda NH, saya adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Nama saya Sam Hilda NH, saya adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul. Saat ini saya sedang melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah program pemerintah yang diluncurkan pada tahun 2006 yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat tidak sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala aktivitas hidup sehari-hari. Untuk bisa hidup sehat, kita harus mempunyai Perilaku Hidup Bersih dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu misi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti yang rutin
Lebih terperinciPENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH
PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH M.Adam MT, Nurhidayati, Ade Suhendra dan Robi Putra Mahasiswa Universitas Muara Bungo Abstrak
Lebih terperinciSTIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL
STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BERDASAR PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SD NEGERI WILAYAH KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG Disusun Oleh Rofiyati NIM : 010112A089
Lebih terperinci* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR INPRES SINUIAN KECAMATAN REMBOKEN Adistya Amanda Palohon*, Ardiansa A. T. Tucunan*, Rahayu Akili*
Lebih terperinciSAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) : Siswa-siswa sekolah dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Waktu : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah : Siswa-siswa dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:
LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya : Dengan sesungguhnya
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH. Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo
KARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo Oleh : SUPATMI NIM : 13612518 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat. Program PHBS
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016
HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciPELATIHAN DOKTER KECIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA DI SDN 2 LABUAPI
PELATIHAN DOKTER KECIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA DI SDN 2 LABUAPI ABSTRAK NOVA BUDIHARJO Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram e-mail : akg.mataram@yahoo.co.id
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3
31 STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3 Annida Aulia Fauziah 1, Ellis Endang Nikmawati 2, Rita Patriasih 2 Abstrak : Anak usia sekolah rawan akan masalah kesehatan, seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah antara lain cuci tangan dengan air bersih dan sabun, jajan di kantin sekolah, Buang Air Besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak pada hakikatnya merupakan aset terpenting dalam tercapainya keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa selanjutnya. Derajat kesehatan anak
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Promosi Kesehatan di institusi pendidikan (Health Promoting School) yang dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2005) menggunakan model holistik
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akut bersifat endemik yang di sebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran
Lebih terperinciTerapkan 10 Indikator PHBS Dalam Lingkungan Keluarga
Terapkan 10 Indikator PHBS Dalam Lingkungan Keluarga Surabaya, ehealth. Apakah anda merasa bahwa diri anda dan keluarga anda merupakan keluarga sehat? Mungkin mayoritas langsung menganggukkan kepala jika
Lebih terperinciKata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES KARATUNG KECAMATAN MANGANITU KABUPATEN SANGIHE Vinne Ditniaty Karaeng*, Jootje M. L. Umboh*, Rahayu H. Akili* *Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring bertambahnya waktu maka semakin meningkat juga jumlah penduduk di Indonesia. Saat ini penduduk Indonesia telah mencapai sekitar 200 juta lebih. Hal
Lebih terperinciDepartemen Kesehatan Lingkungan 2 Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MURID TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR YANG MEMILIKI DAN YANG TIDAK MEMILIKI USAHA KESEHATAN SEKOLAH KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 23 Adri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri, karena sehat merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar dapat melakukan segala
Lebih terperinciPerbedaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat... (Celien Mamengki)
PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BANTUL ANTARA YANG MELAKSANAKAN PROGRAM UKS DENGAN YANG TIDAK MELAKSANAKAN PROGRAM UKS THE DIFFERENCES OF SANITARIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesehatan menjadi bagian yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang agar dapat melakukan aktifitas. Kesehatan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015
STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015 Athanasia Budi Astuti, Sunarsih Rahayu, Sri Mulyanti Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan
BAB I PENDAHULAUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan bersifat dinamis (berubah setiap saat), dan dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Maka untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diselenggarakan
Lebih terperinciHUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN
Lebih terperinciOleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DI DALAM RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dalam suatu negara yang sangat potensial bagi pembangunan nasional. Maka diperlukan bimbingan serta pembinaan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG Maria Goreti Jelau Gabur 1), Atti Yudiernawati 2), Novita Dewi 3) 1 ) Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harapan bangsa yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa menuju Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah tunas bangsa, generasi penerus bangsa, dan tumpuan harapan bangsa yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa menuju Indonesia yang bermartabat (Din
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH
Lampiran 1 50 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Nama Alamat Umur Status dalam keluarga Pekerjaan Pendidikan terakhir :.. :..
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO
TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO LEVEL OF STUDENTS KNOWLEDGE ABOUT HEALTHY LIFESTYLE OD FIFTH AND SIXTH
Lebih terperinciFajarina Lathu INTISARI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN YOGYAKARTA Fajarina Lathu INTISARI Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Derajat kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bangsa Indonesia. Sementara itu, derajat kesehatan
Lebih terperinciKUESOINER KECAMATAN :... NAMA SEKOLAH : SD... ALAMAT SEKOLAH :... WILAYAH PUSKESMAS :... TGL. SURVEY :... PETUGAS :...
235 Lampiran 1. KUESOINER EFEKTIFITAS MEDIA KARTU BERGAMBAR DAN LEAFLET PADA PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER KECIL DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DI KELURAHAN HELVETIA
Lebih terperincisecara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data Profil Kesehatan Puskesmas Getasan tahun 2014, menunjukkan bahwa terdapat 84 temuan kasus diare.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desa Tolokan adalah salah satu wilayah di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang memiliki angka kasus diare tertinggi. Data Profil Kesehatan Puskesmas Getasan tahun
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI TATANAN SEKOLAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN JABON 1 MOJOANYAR MOJOKERTO
PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI TATANAN SEKOLAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN JABON 1 MOJOANYAR MOJOKERTO WINDA YULIANTI NIM. 1212020033 SUBJECT: Anak Sekolah, Pengetahuan, Perilaku
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN UKS DALAM PROGRAM PHBS SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 KOTA YOGYAKARTA 2013
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN UKS DALAM PROGRAM PHBS SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 KOTA YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : NENI RIANA 201210104309 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) berdasarkan Keputusan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA ANTIGA, WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGGIS I
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA ANTIGA, WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGGIS I Made Suryahadi Sandi 1, Komang Ayu Kartika 2 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN OLEH PEER GROUP DAN TENAGA KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) CUCI TANGAN BERSIH PADA SISWA SD N 01 DAN 02 BONOSARI SEMPOR KEBUMEN Faisal Reza 1, Marsito
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD)
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD) (Studi Di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Dina Permatasari
Lebih terperinciGAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program
Lebih terperinciBUDAYA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR UNTUK MEMBANGUN GENERSI MUDA YANG BERKARAKTER. Taryatman
BUDAYA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR UNTUK MEMBANGUN GENERSI MUDA YANG BERKARAKTER Taryatman Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa E-mail: taryatman1039@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. diaplikasikan pada bidang kesehatan (Azmi, 2013). Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kasehatan. Dilihat dari segi pendidikan, pendidikan kesehatan adalah
Lebih terperinciABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto L, dr., MH
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU WARGA KECAMATAN ARCAMANIK PROVINSI JAWA BARAT MENGENAI VEKTOR DBD DAN CARA PEMBERANTASANNYA TAHUN 2012-2013 Indra Bayu, 2013; Pembimbing I : Dr. Felix
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehat 2010 (Mubarak dan Chayatin, 2007).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama dari pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan visi pembangunan nasional dan
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Oleh ROSTIN GALOMAT (NIM. 841 410 062, Jurusan Ilmu
Lebih terperinciSuplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011
sisipan:layout 1 7/25/09 2:05 AM Page 1 Suplemen PHBS di Sekolah 1 Pengantar Kementerian Kesehatan memberikan perhatian lebih pada kesehatan anak. Bukan karena tahun ini Kemenkes menjadi penanggungjawab
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD JURNAL PENELITIAN Oleh : 1. Anik Enikmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep 2. Fatihah Hidayatul Aslamah, Amd.Kep SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Responden. melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan Sikap orangtua terhadap Perilaku
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Nama saya adalah Elly Tetty Purba / 111121115, mahasisiwi di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan. Saat ini saya sedang melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota sebesar 88%. Angka kesakitan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 45 tahun terakhir, sejak tahun 1968 sampai saat ini dan telah menyebar di 33 provinsi dan di
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Probo Adi Saputro NIM : 20130320119 Alamat : Pangukan Tridadi Sleman RT/RW 003/010 Adalah
Lebih terperinciPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH
JURNAL PSIKOLOGI JAMBI ISSN : 2528-2735 VOLUME 1, NO 1, JULI 2016: 29-35 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH HEALTHY LIFESTYLE AND CLEAN PRACTISE
Lebih terperincisekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 diselenggarakan menurut GBHN 1993 menekankan bahwa tujuan pembangunan nasional
Lebih terperinciGAMBARAN PELAKSANAAN PSN (PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK) DENGAN 3M DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) OLEH KELUARGA
GAMBARAN PELAKSANAAN PSN (PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK) DENGAN 3M DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) OLEH KELUARGA (The Description of Implementation MNE ( Mosquito Nest Eradication )
Lebih terperinciGAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016
GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016 Ulfah Program Studi Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang Email: ulfah.maria449@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (www.datastatistik-indonesia.com)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan tumpuan bagi masa depan bangsa. Mereka merupakan sasaran yang strategis untuk pelaksanaan program kesehatan, karena selain jumlahnya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian intergral dari pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan
Lebih terperinciPENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA PEDULI SEHAT
Seri Pengabdian Masyarakat 2013 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 1, Januari 2013 Halaman 45-50 PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia sekolah merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Periode ini juga disebut sebagai periode kritis karena pada masa ini anak mulai mengembangkan
Lebih terperinciBUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, Menimbang : a. Bahwa
Lebih terperinciJurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Volume VIII Nomor 1, Januari 2017 ISSN (p) -- ISSN (e)
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UPAYA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK PADA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE Muammar Faiz Naufal Wibawa (Prodi Kesehatan Lingkungan Magetan, Poltekkes Kemenkes Surabaya) Tuhu Pinardi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: INDRIANI KUSWANDARI
HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK USIA SD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian
Lebih terperinciSARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan mencapai derajat
Lebih terperinciABSTRACT
PERAN SERTA SISWA DALAM PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SDN NGRINGIN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA Patria Asda asdapaty@gmail.com ABSTRACT Every school has an important role to create and improve
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kesehatan berupaya membangun perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat diharapkan mampu melakukan upaya pencegahan secara lebih efisein dan efektif.
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA SISWA SDN BATUAH I DAN BATUAH III PAGATAN
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA SISWA SDN BATUAH I DAN BATUAH III PAGATAN 1 Ratna Setyaningrum, 2 Achmad Rofi i, dan 3 Annisa Setyanti 1, 2 Program Studi Magister
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015 Klemens Waromi 1), Rahayu H. Akili 1), Paul A.T.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana di maksud
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SDN DI KOTA DENPASAR
PELAKSANAAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SDN DI KOTA DENPASAR Made Rismawan 1, Komang Rosa Tri Anggaraeni 2, Ni Kadek Parsi Kasmini 3 STIKES Bali, Indonesia. Jl. Tukad Balian No.
Lebih terperinciKata kunci : PHBS,Tatanan Sekolah
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Terhadap PHBS Tatanan Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Lampung Utara Tahun 2015 Zendri Julistia Dosen Tetap Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Perilaku hidup bersih
Lebih terperinciHUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG
Volume, Nomor, Tahun 0, Halaman 535-54 Online di http://ejournals.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH PEER EDUCATOR TERHADAP PHBS PADA ANAK KELAS V SD N 2 DI JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH PEER EDUCATOR TERHADAP PHBS PADA ANAK KELAS V SD N 2 DI JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: SRI LESTARI 201110201128 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Sanitasi Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Banyumanik
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 5 (2), 206, 50-55 DOI : 0.470/jkli.5.2.50-55 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Sanitasi Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Sekolah Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Untuk mendukung pencapaian
Lebih terperinciPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.
20 Jurnal Keperawatan Volume 2, Nomor 1, Juli 2016 Hal 20-25 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA Nandang Sutrisna 1, Nuniek Tri Wahyuni 2 1 Kepala Pustu Tajur Cigasong
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Dian Nurafifah.......ABSTRAK....... Setiap wilayah yang terdapat nyamuk
Lebih terperinciGAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT Chikungunya DI KOTA PADANG. Mahaza, Awaluddin,Magzaiben Zainir (Poltekkes Kemenkes Padang )
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT Chikungunya DI KOTA PADANG Mahaza, Awaluddin,Magzaiben Zainir (Poltekkes Kemenkes Padang ) ABSTRACT This study aimed to look at the picture of the
Lebih terperinciOleh. Friga Satria Yuga Perdana. Program S1 Kesehatan Masyarakat ABSTRAK
PERAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 06 PETARUKAN DENGAN SEKOLAH DASAR AL-IRSYAD DIKABUPATEN PEMALANG TAHUN 2016 Oleh Friga Satria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) memperkirakan penduduk yang terkena DBD telah meningkat selama 50 tahun terakhir. Insiden DBD terjadi baik di daerah tropik
Lebih terperinciJurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
5 PELAKSANAAN PROGRAM UKS MENDUKUNG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Erlisa Candrawati ) Esti Widiani ) ), ) Program Studi Ilmu Keperawatan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun gambaran lokasi penelitian adalah sebaga berikut.
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Adapun gambaran lokasi penelitian adalah sebaga berikut. 4.1.1Keadaan Geografis Desa Tunas Jaya yang secara struktural merupakan desa
Lebih terperinciABSTRAK. Pembimbing II : Kartika Dewi, dr., M.Kes., Sp.Ak
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN TAHUN 2014 Leuwih Mentari, 2014 ; Pembimbing
Lebih terperinciRina Nur Hidayati, Ajeng Kusumaningrum Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI Mojokerto.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PERILAKU KADER JUMANTIK DALAM MELAKSANAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DBD 3M PLUS DI DESA MOJOREJO KECAMATAN JETIS MOJOKERTO Rina Nur Hidayati, Ajeng Kusumaningrum
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH DI SMA KATOLIK ST.THOMAS AQUINO MANADO
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH DI SMA KATOLIK ST.THOMAS AQUINO MANADO Abraham Uamang*, Ardiansa. A. T. Tucunan*, Adisti, A. Rumayar*
Lebih terperinci