KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Transkripsi

1 KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN Intisari ARNIDA SARI¹ Program S Kesehatan Masyarakat U`Budiyah Banda Aceh Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium yang terdiri dari spesies Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium falciparum, dan Plasmodium ovale yang masuk tubuh melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Pada tahun 7 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sudah mencapai 9. kasus malaria klinis. Sedangkan untuk Aceh Besar pada tahun 7 terdapat.66 kasus malaria klinis dan tahun 8 terdapat.5 kasus malaria klinis. Kecamatan Sukamakmur selama tahun 7- terdapat kasus dengan suspec dan 67 positif malaria. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik penderita malaria terhadap penderita malaria di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar Tahun. Metode penelitian ini bersifat deskriptif degan metode Explanatory research. Populasi adalah seluruh penderita tersangka malaria selama tahun yang berjumlah 7 orang dengan sampel seluruh populasi. Penelitian dilakukan pada wilayah kerja Puskesmas di Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar dari tanggal 9- Februari. Hasil penelitian Usia dengan penderita malaria adalah dari 5 responden terdapat 5 orang usia produktif (5-6 tahun) dengan suspec malaria 9,% malaria dan 5,6% positif malaria. Jenis kelamin dengan penderita malaria dari responden terdapat jenis kelamin perempuan dengan suspec malaria 96,9% dan,% positif malaria. Pekerjaan dengan penderita malaria dari responden terdapat orang bekerja swata dengan suspec malaria % dan tidak ada yang positif malaria. Lingkungan dengan penderita malaria adalah dari responden terdapat lingkungan yang memenuhi syarat % dengan suspec malaria dan tidak ada yang positif malaria. Kesimpulan proporsi terbanyak karakteristik penderita malaria adalah berusia produktif, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan yang belum bekerja dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat. Kata kunci : Umur, Jenis Kelamin, Pekerjaan, Malaria PENDAHULUAN Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium yang terdiri dari spesies Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium falciparum, dan Plasmodium ovale yang masuk tubuh melalui gigitan nyamuk Anopheles betina (Depkes RI, 995). Situasi malaria di Asia Tenggara dengan angka insiden tertinggi ditemukan di India sebesar,85 per penduduk disebabkan oleh plasmodium falcifarum sebesar 8,6%, Sri langka sebesar per penduduk (plasmodium falcifarum sebesar,5%) dan Banglades sebesar 5 per penduduk (plasmodium falcifarum sebesar,8%) (Harijanto, ). Menurut survei kesehatan rumah tangga tahun, terdapat 5 juta kasus malaria dengan 8. kematian setiap tahunnya. Diperkirakan 5% penduduk Indonesia tinggal di daerah berisiko tertular malaria. Dari 8 Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia, 8 Kabupaten/Kota merupakan wilayah endemis malaria. (Depkes, 8). Beberapa daerah di Propinsi NAD dikenal sebagai daerah endemis (berpotensi) malaria seperti Sabang, Simeulue, P.Aceh, P.Banyak untuk kepulauan dan Beutong Ateuh, Padang Tiji, Lampanah, Woyla serta banyak lainnya untuk daratan. Berbeda dengan malaria yang banyak terdapat di daerah

2 ke-pulauan dan pedalaman. Tahun 5, parasite rate malaria 8,59 % sedangkan yang dih arapkan < % (Dinkes Prov. NAD, 6). Perkembangan penyakit malaria di Provinsi NAD terus bartambah, salah satu penyebabnya adalah kurangnya kepedulian masyarakat terhadap pencegahan penyakit malaria. Pada tahun 7 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sudah mencapai 9. kasus malaria klinis. Sedangkan untuk Aceh Besar pada tahun 7 terdapat.66 kasus malaria klinis dan tahun 8 terdapat.5 kasus malaria klinis (Dinkes NAD, 8). Kecamatan Sukamakmur terletak di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Berdasarkan laporan Puskesmas Sukamakmur selama tahun 7- terdapat kasus dengan suspec dan 67 positif malaria. Pada beberapa desa di kecamatan Sukamakmur terdapat areal persawahan paya/danau, kubangan, genangan air, parit, kolam dan rawa. Keadaan topografi seperti ini mengakibatkan luasnya tempat perkembangbiakan vektor malaria atau nyamuk Anopheles spp (Dinkes Aceh Besar ). Tujuan Penelitian Untuk mengetahui karakteristik penderita malaria terhadap penderita malaria di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar Tahun yaitu umur, jenis kelamin, pekerjaan dan tempat tinggal. Manfaat Penelitian Bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang serta sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan jenjang S dan sebagai bahan yang dapat memberikan sumbangan kajian tentang pengendalian vektor malaria, agar masyarakat mempunyai tanggung jawab terhadap pencegahan malaria di tempat tinggalnya. II. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode Explanatory research untuk menganalisis karakteristik penderita malaria terhadap kejadian malaria di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar tahun. Kerangka Konsep Umur Jenis kelamin Pekerjaan Lingkungan tempat tinggal Populasi Penelitian Seluruh penderita tersangka malaria selama tahun yang berjumlah 7 orang, berdasarkan laporan Puskesmas Sukamakmur Tahun dengan sampel total sampling. Waktu dan Tempat Penelitian. Dilakukan pada wilayah kerja Puskesmas di Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar dilakukan dari tanggal 7 sampai Februari tahun. Pengumpulan Data. Kejadian Malaria Data primer dikumpulkan dengan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dengan menggunakan

3 kuesioner dengan cara wawancara untuk mengetahui karakteristik responden dan check list untuk mengetahui karakteristik lingkungan dan data sekunder dikumpulkan melalui studi dokumentasi di Puskesmas dan Dinas Kesehatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Wilayah endemis malaria di wilayah Kabupaten Aceh Besar Tahun adalah Kecamatan Lhoong, Indrapuri, Seulimum, Lamteuba, Kota Jantho, Saree, Mesjid Raya, Krueng Barona Jaya, Sukamakmur, Kuta Malaka, Pulo Aceh dan Kecamatan Blang Bintang. Berikut distribusi penderita malaria positif di Kecamatan Sukamakmur Tabel Distribusi Penderita Malaria Positif Berdasarkan Wilayah Di Kecamatan Sukamakmur Tahun No Desa Jlh % 5 Kling Manyang Meunasah Bakthu Lamgeu Baro Reuhat Tuha Baet Meusago Jumlah 5 Sumber : Puskesmas Sukamakmur tahun. Total 7 Berdasarkan table diatas menunjukkan bahwa dari 7 penderita malaria, maka sedikit yang positif yaitu 5 orang atau 6,8% orang, selebihnya adalah suspec. Tabel Distribusi Penderita Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar Tahun No Karakteristik Responden n % Umur Berusia muda (- tahun) 7, Usia produktif (5-6 tahun) 5 7, Jenis Kelamin lakilaki 56.8 Perempuan. Pekerjaan belum bekerja 5.8 Petani 7.6 PNS.7 Swasta 8.9 Ibu rumah tangga 7, Lingkungan tempat tinggal tidak memenuhi 5. syarat memenuhi syarat Tabel Distribusi Penderita Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamakmur Tahun No Penderita Malaria Jumlah % Suspect Positif 5 6.8

4 Tabel Tabel Silang Karakteristik Penderita Dengan Penderita Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar Tahun No Variabel Umur - Usia Muda - Usia Produktif Jenis Kelamin - Laki-Laki - Perempuan Pekerjaan - Belum Bekerja - Petani - PNS - Swasta - IRT Keadaan Lingkungan - TMS - MS Penderita Malaria Suspect Positif N % N % , 9, 9,5 96,9 88, 9, 95, 87,5 5, 5,6 9,5,, 7,7 5,,5 Jumlah 5 5 PEMBAHASAN Umur Pada hasil penelitian yang terlihat pada Tabel kaitan antara usia dengan penderita malaria adalah dari 5 responden, usia produktif (5-6 tahun) terdapat 9,% dengan suspec malaria dan 5,6% positif malaria. Hal ini menunjukkan semakin produktif usia atau semakin tua seseorang peluang terkena malaria semakin besar, hal ini berkaitan dengan perilaku dan kebiasaan orang yang produktif yang melakukan aktifitas diluar rumah pada malam hari sebagai mana teori yang menyatakan kebiasaan untuk berada di luar rumah sampai larut malam, dimana vektornya bersifat eksofilik dan eksofagik akan memudahkan gigitan nyamuk.kebiasaan penduduk berada di luar rumah pada malam hari dan juga tidak berpakaian berhubungan dengan kejadian malaria (Depkes,9 ). Jenis Kelamin Pada hasil penelitian pada tabel silang yang tampak di Tabel kaitan antara jenis kelamin dengan penderita malaria adalah dari responden terdapat jenis kelamin laki-laki 9,5% dengan suspec malaria dan 9,5% positif malaria. Laki laki banyak menderita malaria karena nyamuk penular malaria mempunyai keaktifan menggigit pada malam hari terutama pada kaum pria yang biasa keluar malam baik untuk jaga malam atau memantau sawah atau perkebunan dimana nyamuk Anopheles paling aktif mencari darah pukul.-. (Lestari, 7) dan kebiasaan penduduk menurut Darmadi () berada di luar rumah pada malam hari antara pukul. s/d. berhubungan erat dengan kejadian malaria, karena frekuensi menghisap darah jam tersebut tinggi terutama pada kaum laki-laki yang ada di perdesaan

5 dimana kebiasaan memeriksa air sawah atau jaga malam. Pekerjaan Dari hasil penelitian pada tabel bivariat yang tampak di Tabel kaitan antara pekerjaan dengan penderita malaria adalah dari 5 responden yang belum bekerja terdapat 88, % dengan suspec malaria dan,% positif malaria. Jika dilihat pekerjaan penduduk yang banyak terkena adalah penduduk yang belum bekerja biasanya anak sekolah atau mahasiswa, hal ini berkaitan dengan keberadaan suatu tempat perindukan nyamuk dapat mempengaruhi tingkat kepadatan di wilayah sekitarnya dalam radius yang cukup luas, mengingat kemapuan terbang nyamuk anopheles yang cukup jauh, yaitu,5- km, atau sekitar km. menurut Depkes (6) sehingga apabila dalam radiustersebut terdapat pemukiman, maka tempat perindukan nyamuk tersebut merupakan faktorrisiko bagi masyarakat di pemukiman tersebut untuk terkena penyakit malaria.kebiasaan keluar rumah pada malam hari merupakan saat yang efektif untuk terjadinya penularan. Menurut Dasril (5) Nyamuk anopheles betina mengigit manusia atau hewan untuk perkembangan telurnya. Kebiasaan penduduk berada di luar rumah pada malam hari dan juga tidak berpakaian berhubungan dengan kejadian malaria. Sehingga pada golongan yang belum bekerja peluang terkena malaria juga besar jika dilhat dari perilaku nyamuk apalagi jika tidak menggunakan obat anti nyamuk atau rumah yang mudah dimasuki nyamuk pada malam hari. Lingkungan Tempat Tinggal Pada hasil penelitian pada tabel silang yang tampak di Tabel 6.9 kaitan antara lingkungan dengan penderita malaria adalah dari responden lingkungan yang tidak memenuhi syarat terdapat 87,5% dengan suspec malaria dan,5% positif malaria. Lingkungan berpengaruh pada kejadian malaria dimana daerah yang penuh dengan nyamuk, seperti rawa-rawa, telah lama memiliki hubungan dengan tingginya angka serangan malaria. Lingkungan yang mendukung seperti genangan air menyebabkan munculnya sarang nyamuk, rawa dan semua macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami, atau buatan manusia dengan mencampurkan air tawar dan air laut, secara permanen atau sementara, termasuk daerah laut yang dalam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa dan tanah pasang surut, jenis nyamuk Anopheles maculatus dan Anopheles balabacensis sangat cocok berkembang biak pada tempat genangan air seperti bekas jejak kaki, bekas jejak roda kendaraan dan bekas lubang galian, sebagaimana dikemukakan Depkes (), tempat perkemban g biakan vektor secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kejadian malaria. Sawah, saluran irigasi, tepi danau, genangan air payau, dan tambak ikan merupakan tempat yang cocok dan aman untuk berkembang biaknya vektor malaria. Sehingga jumlah populasi nyamuk di sekitar rumah bertambah dan menyebabkan keluarga yang tinggal di rumah yang terdapat parit/selokan di sekitar rumah mempunyai risiko untuk terjadi penularan penyakit malaria dibanding dengan keluarga yang tinggal di rumah yang tidak ada parit/selokan disekitarnya (Handayani dkk, 8). Nyamuk Anopheless senang semak yang rimbun akan menghalangi 5

6 sinar matahari menembus permukaan tanah, sehingga adanya semak-semak yang rimbun berakibat lingkungan menjadi teduh serta lembab dan keadaan ini merupakan tempat istirahat yang disenangi nyamuk Anopheles, parit atau selokan yang digunakan untuk pembuangan air merupakan tempat berkembang biak yang disenangi nyamuk, dan kandang ternak sebagai tempat istirahat nyamuk sehingga jumlah populasi nyamuk di sekitar rumah bertambah. Orang yang memeiliki kandang ternak dan penempatannya di dalam rumah beresiko terkena malaria sebesar 5,9 kali dibandingkan yang penempatan kandang ternaknya terpisah atau diluar rumah. Penyemprotan kandang ternak dengan isektisida dan pemisahan kandang ternak dari rumah merupakan salah satu cara mengurangi gigitan nyamuk vektor malaria (Tri ). Dengan hasil penelitian tersebut maka peneliti berasumsi Lingkungan di Kecamatan Sukamakmur secara umum merupakan wilayah yang potensial untuk berkembang biak nyamuk anopheles dimana banyak kubangan-kubangan ternak, air yang tidak lancar mengalir. Keberadaan kandang ternak tidak berhubungan dengan kejadian malaria, hal ini juga karena hanya sedikit yang mempunyai kandang ternak, kandang ternak hanya berupa ternak unggas seperti bebek atau ayam. Hanya beberpa responden yang memelihara sapi atau kambing, Dilihat dari bionomik nyamuk Anopheles di daerah Sukamakmur bahwa pada siang hari Anopheles maculatus dan Anophelesbalabacensis ditemukan istirahat di kandang ternak seperti sapi, kerbau maupun kambing. Sehingga akan menambah kepadatan nyamuk di sekitar rumah dan keluarga yang tinggal di rumah tersebut mempunyai risiko untuk terjadi penularan penyakit malaria dibanding dengan keluarga yang tinggal di rumah yang tidak ada kandang ternak atau keluarga yang menempatkan kandangnya jauh dari rumah. PENUTUP Kesimpulan Usia penderita malaria adalah dari 5 orang usia produktif (5-6 tahun) terdapat 9,% dengan suspec malaria dan 5,6% positif malaria. Jenis kelamin penderita malaria adalah dari orang laki-laki terdapat 9,5% dengan suspec malaria dan 9,5% positif malaria. Pekerjaan penderita malaria adalah dari 5 orang yang belum bekerja terdapat 88,% dengan suspec malaria dan,% positif malaria. Lingkungan penderita malaria adalah dari orang dengan lingkungan yang tidak memenuhi syarat terdapat 87,5% dengan suspec malaria dan,5% positif malaria. Saran Sebaiknya Dinas Kesehatan dan puskesmas, hendaknya mempertahankan upaya health promotion yang telah dilakukan terutama peningkatan informasi tentang malaria meliputi kerentanan malaria, kegawatan malaria, manfaat pencegahan malaria, hambatan pencegahan malaria melalui media pembelajaran pada forum-forum yang ada di masyarakat. Masyarakat meningkatkan perilaku pencegahan malaria terutama penggunaan ikan pemakan jentik, menggunakan kasa pada lubang angin dan jendela, tidak menggantungkan pakaian di dalam rumah, menjauhkan kandang ternak dari tempat tinggal, merawat kolam ikan dekat rumah dan membersihkan tempat penampungan air 6

7 bersih maupun tempat penampungan air menggenang. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dilakukan penelitian lanjutan secara kualitatif untuk menggali lebih dalam persepsi masyarakat tentang malaria berhubungan dengan pencegahan malaria yang dilakukan oleh masyarakat..daftar PUSTAKA Darmadi. (). Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Lingkungan Sekitar Rumah serta Praktik Pencegahan dengan Kejadian Malaria di Desa Buaran Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Semarang: FKM UNDIP. Dasril. (5). Model Pengendalian Penyakit Malaria Melalui Pendekatan Epidemiologi di Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan Tahun 5. Tesis Program Pasca Sarjana. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat USU, Medan. Depkes RI, (), Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria, Dit Jen PPM dan PLP, Jakarta, (6). Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. Ditjen PM dan PLP, Jakarta., (9). Buku Saku Pengendalian dan Pencegahan Malaria : Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria Di Indonesia. Ditjen PP & PL. Jakarta.., (995), Malaria dan Entomologi Malaria, Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Direktorat Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang, Jakarta. Dinas Kesehatan Aceh Besar, (), Propil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar, Dinas Kesehatan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, (6), Propil Kesehatan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh. Dinas Kesehatan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, (8), Propil Kesehatan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh. Handayani L., Pebrorizal., Soeyoko. Faktor Risiko Penularan Malaria Vivak. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol.. No.. Maret 8:8-. Harijianto, P.N, (), Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan, EGC, Jakarta. Lestari EW Azwar A. (7). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya Tri, widyawati, (), Sekilas Cuplikan Resistensi Malaria, tersedia dalam Diakses 5 Januari ] 7