LAMPIRAN. Lampiran 1.1 : Format Laporan Aktivitas Entitas akibat Perubahan Standar IFRS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN. Lampiran 1.1 : Format Laporan Aktivitas Entitas akibat Perubahan Standar IFRS"

Transkripsi

1 L1 LAMPIRAN Lampiran 1.1 : Format Laporan Aktivitas Entitas akibat Perubahan Standar IFRS YAYASAN BINA NUSANTARA LAPORAN AKTIVITAS 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam rupiah PERUBAHAN ASET BERSIH TIDAK TERIKAT : SEKOLAH DAN UNIVERSITAS Pendapatan Akademis Universitas xxx xxx Sekolah xxx xxx Sumbangan xxx xxx Jumlah Pendapatan Akademis xxx xxx Pendapatan Non Akademis laba selisih Kurs xxx xxx JUMLAH PENDAPATAN xxx xxx Beban Beban akademis xxx xxx Beban non akademis xxx xxx Rugi penurunan nilai xxx xxx Jumlah beban xxx xxx PENDAPATAN (BEBAN) - BERSIH YAYASAN Pendapatan xxx xxx Beban xxx xxx Pendapatan (Beban) - Bersih xxx xxx Kekurangan Pendapatan atas beban xxx xxx sebelum ditambah pendapatan Bunga Pendapatan Bunga - Bersih xxx xxx PERUBAHAN ASET BERSIH xxx xxx ASET BERSIH AWAL TAHUN xxx xxx ASET BERSIH AKHIR TAHUN xxx xxx Sumber : Divisi Finance Bina Nusantara University

2 L2 Lampiran 1.2 : Format Laporan Posisi Keuangan Entitas akibat Perubahan Standar IFRS YAYASAN BINA NUSANTARA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 D esember 2011 dan 2010 Disajikan dalam rupiah ASET Aset Lancar kas dan setara kas xxx xxx Investasi jangka pendek xxx xxx Piutang siswa dan Mahasiswa xxx xxx Piutang Lain-lain xxx xxx Perlengkapan xxx xxx Biaya dibayar dimuka xxx xxx Uang Muka xxx xxx Jumlah Aset Lancar xxx xxx Asset tidak Lancar Piutang Hubungan Istimewa xxx xxx Aset tetap Renovasi xxx xxx Perabotan & Peralatan xxx xxx Kendaraan xxx xxx Komputer xxx xxx Buku xxx xxx Aset bernilai rendah (LVA) xxx xxx Total Aset tetap xxx xxx Akum.dep. Renovasi xxx xxx Akum.dep. Perabotan & Peralatan xxx xxx Akum.dep. Komputer xxx xxx Akum.dep. Kendaraan xxx xxx Akum.dep. Buku xxx xxx Akum.dep. Aset bernilai rendah xxx xxx Total Akum. Dep. Aset tetap xxx xxx Uang Jaminan xxx xxx Jumlah Aset tidak Lancar xxx xxx Jumlah Aset xxx xxx KEWAJIBAN DAN ASET BERSIH KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha xxx xxx Hutang lain-lain xxx xxx

3 L3 Pendapatan diterima di muka xxx xxx Jumlah Kewajiban Lancar xxx xxx KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban diestiamsi atas imbalan kerja karyawan xxx xxx Jumlah Kewajiban xxx xxx Aset bersih - Tidak Terikat* modal yang disetor xxx xxx Laba ditahan xxx xxx Pendapatan komprehensif lainnya (surplus revaluasi) xxx xxx JUMLAH KEWAJIBAN DAN ASET BERSIH xxx xxx Sumber : Divisi Finance Bina Nusantara University Keterangan : Tanda Abu-abu = perubahan akibat konvergensi standar IFRS

4 4 LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Pertanyaan untuk divisi Finance dan Accounting mengenai perlakuan akuntansi aset tetap pada entitas : 1. Kelompok aset tetap apa saja yang dimiliki entitas? Jawab : Aset Tetap Masa Manfaat Batasan Nilai Perolehan Building Leasehold Furniture & Fixture Vehicle Computer Books Low Value Asset 20 tahun 4 tahun 4 tahun 4 tahun 2 tahun 2 tahun 1 bulan > > > < Bagaimana entitas mengklasifikasikan asetnya ke dalam masing-masing kelompok aset tetap? Jawab : Entitas mengklasifikasikan aset tetapnya berdasarkan pada nilai perolehan aset tersebut dengan batasan yang telah ditentukan oleh kebijakan manajemen entitas. 3. Apakah aset tetap yang dimiliki entitas diperoleh dari transaksi pembelian? Atau diperoleh dari transaksi lainnya? Jawab : Seluruh aset tetap yang dimiliki entitas diperoleh dari pembelian secara tunai dan tidak menimbulkan hutang dalam memperoleh aset tetapnya atau melalui transaksi lainnya.

5 5 4. Adakah aset tetap yang diperoleh dari pertukaran aset tetap yang sama, atau dengan aset tetap lainnya, ataupun kombinasi antara aset non moneter dan aset moneter? Jawab : Entitas tidak pernah melakukan pertukaran aset tetap baik pertukaran antara aset tetap yang sama atau aset tetap yang berbeda, ataupun kombinasi aset non moneter dan aset moneter lainnya. 5. Apakah ada aset tetap yang dimiliki entitas yang diperoleh dari sumbangan pihak luar entitas? Jawab : Entitas tidak memperoleh sumbangan dari pihak manapun untuk perolehan aset tetapnya, tetapi berdasarkan hasil observasi penulis ditemukan bahwa untuk aset book terdapat aset yang berasal dari sumbangan para mahasiswa. Dan entitas tidak dapat menetapkan nilai perolehan dan masa manfaat atas aset tetap yang berasal dari sumbangan tersebut. Pengakuan 6. Bagaimana perlakuan akuntansi atas pengakuan masing-masing aset tetap? Jawab : Pengakuan aset tetap dilakukan ketika aset telah diterima oleh warehouse dan dijurnal berdasarkan klasifikasi aset tetap oleh asset officer. Pengakuan nilai perolehan berdasarkan harga perolehan dikurangi biayabiaya pembelian dengan masa manfaat yang diakui berdasarkan kebijakan manajemen entitas atas kelompok aset tetapnya. Untuk aset leasehold berdasarkan hasil negosiasi dengan pihak eksternal, sedangkan aset lainnya berdasarkan harga penawaran dari pihak penjual yag diputuskan oleh pihak procurement. 7. Siapa yang menentukan kapan dilakukan pembelian aset tetap atau pelaksanaan / penambahan aset leasehold? Jawab : Pengajuan pembelian aset tetap ataupun pelaksanaan aset leasehold oleh pengguna atau pengelola aset tetap masing-masing sesuai dengan kebutuhan, namun untuk aset leasehold perlu adanya persetujuan dari pihak yayasan atau rektor universitas dan pihak building management dalam memutuskan pelaksanaan pembangunan aset leasehold tersebut. 8. Apakah entitas memiliki komponen-komponen aset tetap yang hanya dapat digunakan untuk aset tetap tertentu, seperti mother board pada satu jenis komputer saja? Jawab : Entitas tidak memiliki komponen aset tetap yang bersifat khusus tersebut.

6 6 9. Biaya-biaya perolehan apa saja yang diakui entitas pada awal pengakuan aset tetapnya? Jawab : Entitas mengakui biaya perolehan atas aset tetap yang terdiri dari total harga perolehan dengan biaya-biaya pembelian aset tersebut. 10. Apakah entitas menganggarkan biaya perawatan atau pemeliharaan atas aset tetap selama masa manfaatnya? Jawab : Entitas mengganggarkan biaya perawatan atau pemeliharaannya setiap akhir periode tahunan entitas. 11. Sebelum aset tetap digunakan apakah ada biaya-biaya tambahan diluar biaya pembelian aset tetap tersebut? Jawab : Entitas tidak mengeluarkan biaya tambahan selama perolehan aset tetapnya. 12. Selain kendaraan, entitas sering melakukan pemeriksaan rutin atas aset tetap apa saja? Jawab : komputer dan leasehold seperti lift dan eskalator. 13. Bagaimana pengakuan atas biaya pemeriksaan rutin tersebut? Jawab : Untuk kendaraan diakui sebagai biaya turun mesin setiap 6 bulan pemakaian atau 5000 km, aset komputer tidak dikenakan biaya apapun karena menggunakan jasa internal entitas, sedangkan aset leasehold khususnya lift dan eskalator menggunkan jasa eksternal dengan biaya pemeriksaan berupa penerimaan invoice dari pihak eksternal. 14. Untuk aset komputer, biaya penginstalan atas komputer baru, apakah ada biaya khusus? Jawab : Untuk aset komputer menggunakan jasa internal entitas yaitu direktorat IT BINUS sehingga entitas tidak mengeluarkan biaya apapun atas proses tersebut. 15. Untuk aset leasehold yang diperoleh bukan dari transaksi pembelian, bagaimana penentuan biaya perolehan atas aset leasehold tersebut? Jawab : Untuk aset leasehold, entitas melakukan kesepakatan awal dengan pihak kontraktor dengan memberikan pembayaran awal, dan selama proses rekonstruksi aset leasehold tersebut entitas melakukan pembayaran secara periodik hingga aset leasehold tersebut siap digunakan dan pembayaran aset leasehold tersebut telah terlunasi secara keseluruhan.

7 7 16. Apakah entitas pernah melakukan penilaian estimasi nilai yang dapat diperoleh atas aset tetapnya pada akhir masa manfaat, dan menentukan nilai residu atas aset tetapnya? Jawab : Entitas belum pernah melakukan estimasi terhadap aset tetapnya ataupun menetapkan nilai residu atas aset tetapnya. 17. Untuk aset buku dengan pihak pengelola yang berbeda, bagaimana penentuan penambahan aset buku, pencatatannya hingga penghentian pengakuannya? Bagaimana peran accounting atas pengelolaan aset buku tersebut? Jawab : Untuk penambahan aset buku ditentukan oleh pihak library sebagai pengelola aset buku dan untuk penentuan perolehan buku hingga penentuan harga beli aset buku sesuai dengan kebutuhan, sedangkan pencatatan hingga penghentian pengakuan aset buku sama dengan perlakuan aset tetap lainnya dilakukan oleh pihak accounting berdasarkan data yang diperoleh dari library, namun untuk pengelolaan fisik aset buku secara keseluruhan dilakukan oleh library. 18. Untuk aset tetap yang biaya perolehannya ditentukan berdasarkan hasil negosiasi, apakah ada biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan entitas selama masa negosiasi, atau hingga aset siap digunakan? Jawab : Tidak ada biaya tambahan yang dikeluarkan oleh entitas selama masa negosiasi hingga aset siap digunakan. 19. Bagaimana entitas membedakan transaksi antara perubahan pada gedung dengan renovasi gedung yang digolongkan sebagai aset leasehold? Jawab : Untuk aset leasehold hanya transaksi dimana mengubah atau menambah fungsi serta perbaikan pada aset leasehold tanpa mengubah struktur dari gedung tersebut, sedangkan untuk transaksi yang mengubah struktur dari bangunan gedung tersebut dapat diklasifikasikan sebagai aset gedung. 20. Untuk aset yang diakui sebagai beban keuangan, bagaimana entitas mengakuinya dan diakui sebagai apa? Apa kriterianya? Jawab : Untuk aset dengan nilai perolehan dibawah batasan nilai perolehan yang ditetapkan kebijakan manajemen untuk diklasifikasikan sebagai aset tetap, maka diakui sebagai beban sesuai dengan penggunaan aset tetap tersebut seperti perlengkapan, perbaikan,dan lain-lain dengan nilai perolehan masing-masing aset. 21. Untuk perolehan aset tetapnya, apakah entitas memperoleh kompensasi dari pihak ketiga diluar entitas?

8 8 Jawab : Entitas tidak memperoleh kompensasi dari pihak manapun untuk memperoleh aset tetapnya. Pengukuran setelah Pengakuan 22. Model pengukuran apa yang digunakan entitas untuk mengukur aset tetap selama masa manfaatnya? Jawab : Entitas hanya menggunakan model biaya dan tidak pernah menerapkan model revaluasi dalam mengukur aset tetapnya setelah pengakuan atau selama masa manfaatnya. 23. Apakah entitas pernah melakukan penggantian komponen pada aset tetapnya? Jawab : Entitas pernah melakukan penggantian komponen khususnya untuk aset kendaraan dan komputer. 24. Apa saja penyebab penggantian komponen aset tetap tersebut? Jawab : Penggantian komponen aset tetap berdasarkan pada kebutuhan pengguna aset tetap atau sebagai akibat dari pemeriksaan dan pemeliharaan aset tersebut. 25. Bagaimana pengakuan komponen pengganti tersebut? Jawab : Penggantian komponen pada entitas diakui sebagai beban keuangan tanpa mengakui pengaruh penggantian komponen tersebut terhadap nilai tercatat dan masa manfaat atas aset tetap tersebut, dan biaya penggantian komponen aset tetap tersebut diakui pada saat komponen pengganti siap digunakan oleh entitas. 26. Apakah entitas pernah menggunakan jasa tenaga ahli atau bukti pasar untuk mengukur nilai wajar aset tetapnya selama masa manfaat? Jawab : Entitas belum pernah menggunakan jasa penilai atau bukti pasar sebagai nilai wajar aset tetapnya selama masa manfaatnya. Penyusutan 27. Metode penyusutan apa yang digunakan entitas atas aset tetapnya? Jawab : Entitas hanya menggunakan metode garis lurus dan entitas tidak menggunakan metode penyusutan lainnya dalam mengukur nilai penyusutan seluruh aset tetapnya. Penggunaan metode penyusutan selain metode garis lurus berdasarkan kebijakan pajak yang diterapkan oleh entitas.

9 9 28. Apakah ada aset tetap yang dimiliki entitas namun belum memberikan manfaat atau belum digunakan oleh entitas selama masa manfaatnya? Jawab : Tidak ada aset tetap yang dimiliki entitas namun belum digunakan atau belum memberikan manfaat kepada entitas. 29. Untuk aset tetap yang dilepaskan di tengah masa manfaatnya, bagaimana entitas mengakui nilai penyusutan yang belum disusutkan sebelum pelepasan tersebut? Jawab : Entitas menghentikan penyusutan atas aset tetap yang dilepaskan dan mengakui nilai pelepasan berdasarkan nilai tercatat aset tetap pada saat pelepasan (nilai penyusutan yang belum disusutkan), aset tetap dihentikan pengakuannya dan diakui perolehan laba / rugi atas pelepasan aset tersebut. 30. Adakah aset tetap yang mengalami penurunan pola konsumsi manfaat ekonomis selama masa manfaatnya? Atau perubahan lainnya atas pola pemanfaatan aset tetap? Jawab : Mesin fotocopi entitas mengalami kenaikan / perubahan pola konsumsi manfaat ekonomis pada saat periode ujian semester, dan mengalami penurunan setelah periode ujian tersebut. Namun entitas menerapkan metode garis lurus atas penyusutan aset tetap tersebut. Penghentian Pengakuan 31. Bagaimana perlakuan akuntansi atas penghentian pengakuan aset tetap pada entitas? Jawab : Aset tetap yang dihentikan pengakuan oleh entitas ketika nilai tercatat aset tetap telah disusutkan habis selama masa manfaatnya atau ketika aset tetap dilepaskan berdasarkan nilai pelelangan atau dijual melalui perantara. 32. Bagaimana pengakuan aset tetap yang dijual / dilepas melalui lelang oleh entitas? Jawab : Entitas mengakui nilai pelepasan aset yang dilelang berdasarkan harga pelelangan tertinggi dan mengakui pelepasan tersebut ketika uang hasil pelelangan telah diterima oleh entitas. 33. Bagaimana penentuan nilai yang dapat diperoleh entitas atas aset tetap yang dilepaskan? Jawab : Entitas belum pernah menetapkan nilai residu / estimasi nilai yang dapat diperoleh entitas atas pelepasan aset tetapnya.

10 Bagaimana entitas menilai dan mengakui laba / rugi atas pelepasan aset tetap tersebut? Jawab : Entitas menentukan laba / rugi yang diperoleh dari pelepasan aset tetapnya tanpa menetapkan nilai residu atas aset tersebut. 35. Bagaimana pengakuan aset tetap yang dilepaskan karena hilang? Jawab : Saat aset hilang, entitas menghentikan pengakuan atas aset tetap tersebut dan mengakui rugi atas pelepasan aset berdasarkan nilai tercatat aset pada saat pelepasan yang belum disusutkan, serta membuat berita acara atas kehilangan tersebut. 36. Bagaimana entitas menentukan tanggal pengakuan atas aset tetap yang dilepaskan? Jawab : Entitas mengakui pelepasan aset tetap pada saat terjadinya pelepasan (hilang) atau ketika sudah menerima uang hasil penjualan atas aset tetap yang dilepaskan. 37. Apabila masa manfaat dari aset leasehold telah habis, apakah entitas langsung melakukan renovasi ulang atas aset tersebut? Jawab : Untuk aset leasehold dilakukan renovasi ulang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna aset tetap tersebut. 38. Bagaimana penghentian pengakuan untuk aset komputer yang diperlakukan secara khusus atau berbeda dari aset tetap lainnya? Jawab : Untuk aset komputer selama masa manfaatnya digunakan oleh pihak direktorat IT untuk tujuan pengajaran. Setelah masa manfaat habis, maka fisik aset diserahkan ke divisi-divisi pada entitas untuk digunakan sesuai kebutuhan. Atau fisik aset dapat dipisah menjadi beberapa komponen untuk selanjutnya dirakit dengan komponen aset komputer yang berbeda sehingga menghasilkan satu set komputer baru dengan kumpulan komponen aset lama, untuk selanjutnya dapat digunakan kembali atau diperjualkan melalui lelang. Pertanyaan untuk divisi Finance Resource mengenai penerapan SIA pada entitas mengenai aset tetap : 1. Pada saat penghentian pengakuan atas aset tetap, bagaimana sistem menghapus data master aset tetap tersebut pada SAP entitas? Jawab : SIA entitas tidak menghapus data aset tetap yang telah dihentikan pengakuannya ataupun dilepaskan dan asset master atas aset tersebut masih di simpan di dalam SAP sebagai data historis.

11 11 2. Apa saja penjurnalan yang terjadi pada sistem SAP entitas khususnya berkaitan dengan aset tetap? Jawab : Khusus untuk perolehan aset leasehold terdiri dari jurnal: Pada saat pembayaran term / pembayaran uang muka Accrued good receipt XXX Bank XXX Pada saat pelunasan Leasehold XXX Accrued good receipt XXX Untuk aset tetap yang dilepaskan: Accumulated depreciation Asset XXX Loss on sale Asset XXX Asset Depreciation Expense - Asset Gain on sale Asset XXX XXX XXX Untuk aset tetap yang dibeli oleh dosen / karyawan: Book XXX Account Payables Employees XXX 3. Apakah sistem SAP entitas dapat mengakui komponen aset tetap secara terpisah dari komponen lainnya? Jawab : SIA entitas belum dapat mengakui komponen aset tetap secara terpisah karena sistem SAP belum memiliki account pengakuan komponen, belum tersedianya sistem pengakuan komponen aset tetap secara terpisah, serta keterbatasan pengetahuan dari pihak pengelola untuk memisahkan pengakuan komponen tersebut. 4. Gambaran mengenai alur atau proses perolehan aset tetap hingga dicatat pada sistem sebagai aset tetap entitas, khususnya dalam proses SIA entitas? Jawab : Untuk jawaban atas pertanyaan ini telah digambarkan dalam rich picture pada bab 4 pembahasan halaman 85 sampai Bagaimana peran dari sistem informasi internal serta peran dan tanggung jawab dari masing-masing divisi yang terlibat dalam proses perolehan aset tetap terhadap hubungannya dengan SIA entitas dalam mendukung proses perolehan hingga pengolahan data aset tetap entitas? Jawab : Penjelasan dari peran masing-masing sistem internal telah dibahas juga pada bab 4 pembahasan halaman 85 sampai 93

12 12 6. Untuk aset buku, apakah master data disimpan oleh SAP atau library? Bagaimana pengolahan data aset buku oleh library dengan sistem yang mereka kembangkan sendiri? Jawab : Untuk library, sistem internal yang dikembangkan membantu dalam pengelolaan dan pengawasan fisik dari aset buku, untuk data-data rincian aset buku disimpan dalam sistem internal library, sedangkan data yang tersimpan di SAP berupa hasil total aset buku yang diserahkan library, dimana SAP hanya menerima data dari library dan memasukkannya ke dalam asset master SAP. 7. Siapa saja pihak pengelola untuk masing-masing aset tetap entitas? dan bagaimana sistem informasi internal yang mereka kembangkan masing-masing untuk mengelola aset tetapnya? Jawab : Untuk aset buku oleh pihak library sudah dijelaskan pada pertanyaan sebelumnya, sedangkan untuk aset komputer dikelola oleh direktorat IT dengan sistem internal yang dikembangkan sendiri. Untuk sistem internal direktorat IT, penggunaan aset komputer untuk keperluan pengajaran selama masa manfaat aset dan mengawasi fisik aset tetap selama digunakan untuk keperluan pengajaran. Sedangkan building management selaku pengelola aset leasehold, vehicle, dan furniture & fixture tidak memiliki sistem internal, sehingga pengawasan fisik dan pengelolaan aset dilakukan secara manual. 8. Penjelasan serta mencari gambaran bagaimana sistem SAP berjalan dan sistem yang berjalan pada SAP dalam mengolah data master aset tetap, penjurnalan, penyusutan hingga penghentian pengakuan aset tetap dan pelaporannya pada laporan keuangan entitas? Jawab : Setelah warehouse menjurnal transaksi perolehan aset tetap, maka SAP akan menyimpan data penjurnalan dan mulai melakukan run depresiasi atau melakukan perhitungan penyusutan setiap periode secara otomatisasi, dan melaporkan hasil penyusutan pada laporan keuangan akhir tahun entitas. Account-account yang ada pada SAP telah disimpan sesuai dengan keputusan dari asset officer dan tersistem sehingga perhitungan dan penjurnalan dapat berjalan secara otomatisasi. Untuk data yang sudah tersimpan tidak dapat diubah namun dapat dilakukan penjurnalan balik untuk kesalahan penjurnalan. 9. Untuk account-account yang terprogram pada sistem SAP entitas, siapa yang menentukannya? Atas dasar apa penentuan account-account tersebut?

13 13 Jawab : Untuk account-acccout pada SAP ditentukan oleh pihak asset officer dalam perubahan / penambahan sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan akuntansi pada entitas. 10. Bagaimana entitas mengawasi fisik aset tetap selama masa manfaatnya? Adakah divisi khusus yang berperan dalam mengawasi pemanfaatan serta fisik dari aset tetap yang dimiliki entitas? Jawab : Pada entitas tidak ada divisi khusus yang mengawasi fisik aset tetap selama masa manfaatnya, masing-masing pengguna atau pengelola aset tetap yang mengawasi fisik dari masing-masing aset tetapnya. Finance Resource Manager Accounting Section Head (Ari Kurniawan Wangsadirdja, S.Kom) (Yanti Hong) Finance dan Accounting Manager (Alexander Ronald Sindhikara)

14 Lampiran 3.3 : Flow chart Prosedur pembelian berdasarkan Purchase Order (PO) Aset Computer L16

15 Lampiran 3.2 : Flow chart Prosedur pembelian berdasarkan Purchase Order (PO) Aset Vehicle dan Furniture & fixture L15

16 Lampiran 3.1 : Flow chart Prosedur Pembuatan Kontrak Pengadaan Aset Leasehold L14

17 Lampiran 3.5 : Flow chart Prosedur pembelian berdasarkan Purchase Order (PO) Aset Book & Low Value Asset (LVA) melalui Dosen / Karyawan L18

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Kebijakan Akuntansi Perusahaan Dalam Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan terdapat kebijakan akuntansi perusahaan yang diterapkan terhadap seluruh transaksi

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode. VIII.1 ASET TETAP A. Definisi 01. Aset tetap adalah aset berwujud yang: a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEFINISI ASET TETAP, AKUISISI ASET TETAP, PENILAIAN ASET TETAP, BIAYA SETELAH AKUISISI, DISPOSISI ASET TETAP Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan BAB III TOPIK PENELITIAN A. Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap Dalam BAB III ini penulis akan membahas sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAGIAN IX ASET

BAGIAN IX ASET - 81 - BAGIAN IX ASET IX.1 ASET TETAP A. Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: 1. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan 2. diharapkan akan digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam kedaan siap dipakai atau dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN. ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :

Lebih terperinci

BAB II AKUNTANSI SEWA

BAB II AKUNTANSI SEWA BAB II AKUNTANSI SEWA 2.1. PENGERTIAN SEWA Pada awalnya sewa lebih dikenal dengan istilah leasing, leasing itu sendiri berasal dari kata lease yang berarti sewa atau yang lebih umum diartikan sebagai sewa

Lebih terperinci

REVALUASI & PELEPASAN ASET TETAP

REVALUASI & PELEPASAN ASET TETAP REVALUASI & PELEPASAN ASET TETAP Revaluasi Aset Tetap Merupakan penilaian kembali aset tetap Sesuai dengan IFRS (International Financial Reporting Standards) Apabila perusahaan akan melaksanakan revaluasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

BAGAIMANA. Set up chart of account sesuai dengan ketentuan baru

BAGAIMANA. Set up chart of account sesuai dengan ketentuan baru BAGAIMANA Set up chart of account sesuai dengan ketentuan baru akun LO Tentukan proses yang akan dijalankan sesuaikan sisdur Kemendagri Set up sistem pencatatan sederhanakan dengan sistem komputer sehingga

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM ) Balai Kartini Jakarta, 16 Juni 2016 Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Bank Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga

BAB IV PEMBAHASAN. Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga Penerimaan kerjasama produksi dan penyiaran dengan pihak ketiga merupakan penerimaan yang diperoleh dari jasa penayangan

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI NAMA : AGUST ANNAS SARJIANTORO NPM : 20213386 PEMBIMBING : EARLY ARMEIN THAHAR SE., MM Latar Belakang Aktiva atau asset adalah harta

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN 01. Ekuitas adalah hak residual atas aset Bank setelah dikurangi semua kewajiban. 02. Unsur ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca menjadi pos-pos ekuitas, misalnya

Lebih terperinci

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4. Kebijakan Akuntansi Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Grobogan terkait dengan perlakuan akuntansi dalam sistem pencatatan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang

Lebih terperinci

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : http:// Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi UJIAN AKHIR SEMESTER PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. A. Pengertian Aset Tetap. 1. Definisi Aset Tetap. Aset tetap memiliki peranan besar dalam organisasi atau

BAB II DASAR TEORI. A. Pengertian Aset Tetap. 1. Definisi Aset Tetap. Aset tetap memiliki peranan besar dalam organisasi atau 8 BAB II DASAR TEORI A. Pengertian Aset Tetap 1. Definisi Aset Tetap Aset tetap memiliki peranan besar dalam organisasi atau perusahaan ditinjau dari segi fungsi, jumlah dana yang diinvestasikan, pengelolaannya,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma),

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma), BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem informasi Akuntansi Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma), artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Aset-aset ini

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Aset-aset ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan membutuhkan aset untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Aset-aset ini diperoleh melalui modal sendiri ataupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

PENYIAPAN TRANSAKSI: PENGIDENTIFIKASIAN, PENGUKURAN, DAN PENDOKUMENTASIAN

PENYIAPAN TRANSAKSI: PENGIDENTIFIKASIAN, PENGUKURAN, DAN PENDOKUMENTASIAN PENYIAPAN TRANSAKSI: PENGIDENTIFIKASIAN, PENGUKURAN, DAN PENDOKUMENTASIAN 1. ARTI PENTING PENYIAPAN TRANSAKSI Penyiapan transaksi merupakan tahap penginputan, yaitu menjadikan transaksi siap untuk diolah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Interim Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal dan 31 Desember 2013 Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal (Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap Aset tetap merupakan aset tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, serta merupakan komponen aset yang paling besar nilainya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014 Sesuai dengan Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) Dosen : Christian Ramos Kurniawan AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) INTERMEDIATE ACCOUNTING L/O/G/O Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Definisi Aktiva

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Maria Anastasia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. Ahmad Yani Km 5,5 Banjarmasin, Kalimantan

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan 1 Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rapat Koordinasi Pengawasan 2 Februari 2017 1. PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Berbagai definisi aset tetap yang dikemukakan oleh para ahli, semuanya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian aset tetap agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja

Lebih terperinci

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Tinggi Agama Kupang Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis Tahun 2014 merupakan bagian dari rencana strategis

Lebih terperinci

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017 PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) June 30, 2017 December 31, 2016 Audited ASSETS Cash and

Lebih terperinci

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA Risye Ayuliawati Herlina Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, riseayu19@gmail.com Abstrak Tujuan Mengetahui bagaimana implementasi penyusunan

Lebih terperinci

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung. III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung. Sesuai dengan Undang-undang

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan HewanTahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Lebih terperinci

Fixed Assets [Aktiva Tetap]

Fixed Assets [Aktiva Tetap] 9 Fixed Assets [Aktiva Tetap] Sebagian aktifitas dan transaksi yang berhubungan dengan Aktiva Tetap sudah dibahas pada bab 04 (Opening Balance Manual). Yang dibahas pada bab tersebut berupa bagaimana cara

Lebih terperinci

Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009

Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009 LAMPIRAN 1 Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009 Usaha 284.538.777.148 Laba Bersih 301.789.482.234 - Lain-lain 17.250.705.086 NPM 9.99% 30.142.714.633 Total Beban 271.646.767.601 HPP 236.846.781.482

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. memiliki tahapan-tahapan yang antara lain sebagai berikut : 1. Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan. kriteria sebagai berikut :

BAB IV PEMBAHASAN. memiliki tahapan-tahapan yang antara lain sebagai berikut : 1. Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan. kriteria sebagai berikut : BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Fase Peralihan SAK ETAP Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau SAK ETAP adalah standar akuntansi yang ditujukan bagi badan usaha kecil dan menengah (UMKM).

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 10 AKUNTANSI KEWAJIBAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 10 AKUNTANSI KEWAJIBAN LAMPIRAN B.X : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 10 AKUNTANSI KEWAJIBAN Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun 1 2 IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 2.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Dinas Komunikasi Dan Informatika adalah sebesar Rp5.996.443.797

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaan yang berskala kecil, menengah dan

Lebih terperinci

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2015 Myob Accounting Perusahaan Manufaktur 2 SOAL A. IDENTITAS PERUSAHAAN Nama Perusahaan : Pabrik Tempe

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati Koperasi Kredit Sehati berdiri pada tanggal 22 Agustus 1987, yang berawal dari pertemuan antara

Lebih terperinci

PENURUNAN NILAI ASET (ASSET IMPAIRMENT)

PENURUNAN NILAI ASET (ASSET IMPAIRMENT) PENURUNAN NILAI ASET (ASSET IMPAIRMENT) Dalam sejarah perkembangan akuntansi, penurunan nilai merupakan metode pelengkap depresiasi yang digunakan dalam model biaya (historical cost model). Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

) ( ASET INVESTASI

) ( ASET INVESTASI Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 228,807,677,154 35,950,725,000 Deposito On Call 2,500,000,000 9,600,000,000 Deposito

Lebih terperinci

MODUL 10. : Advanced Accounting, Beams et. al., 8 Ed : Ch.6

MODUL 10. : Advanced Accounting, Beams et. al., 8 Ed : Ch.6 MODUL 10 Mata Kuliah Materi Kuliah Referensi Dosen : Akuntansi Keuangan Lanjutan II : Intercompany Profit Transaction Fixed Asset (II) : Advanced Accounting, Beams et. al., 8 Ed : Ch.6 : Muh. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk

Lebih terperinci