Muh. Hasbi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Tadulako Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Muh. Hasbi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Tadulako Abstrak"

Transkripsi

1 Pengaruh Kemampuan Trigonometri TerhadapKemampuan Fisika Dikaitkan dengan Gaya Kognitif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Muh. Hasbi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Tadulako Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya: (1) Pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa yang bergaya kognitif field dependent (FD), (2) Pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa yang bergaya kognitif field independent (FI), dan (3) Secara umum, pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bersifat asosiatif. Populasi adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika yang memprogramkan mata kuliah Fisika Dasar I tahun akademik 2011/2012. Sampel adalah mahasiswa kelas B sejumlah 55 mahasiswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data dengan tes dan wawancara. Tes digunakan untuk mengambil data tentang gaya kognitif, kemampuan trigonometri dan kemampuan fisika, sedangkan wawancara digunakan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan jawaban mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi. Untuk melengkapi analisis, digunakan uji perbedaan rata-rata untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan mahasiswa ditinjau dari gaya kognitifnya. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) Kemampuan trigonometri berpengaruh secara positif terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa yang bergaya kognitif FD, (2) Kemampuan trigonometri berpengaruh secara positif terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa yang bergaya kognitif FI, (3) Secara umum, kemampuan trigonometri berpengaruh secara positif terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa, (4) Kemampuan trigonometri mahasiswa yang bergaya kognitif FI lebih tinggi daripada kemampuan trigonometri mahasiswa yang bergaya kognitif FD, dan (5) Kemampuan fisika mahasiswa yang bergaya kognitif FI lebih tinggi daripada kemampuan fisika mahasiswa yang bergaya kognitif FD. Kata Kunci: Kemampuan Trigonometri, Kemampuan Fisika, Gaya Kognitif. Banyak konsep matematika yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan dalam fisika, salah satu diantaranya adalah konsep trigonometri. Trigonometri banyak digunakan dalam mekanika sehingga dapat dikatakan hanya mereka yang punya kemampuan dalam trigonometri yang dapat menyelesaikan persoalan mekanika. Seorang mahasiswa yang menguasai konsep tertentu dalam trigonometri dapat mentransfer kemampuan tersebut dalam situasi lain, misalnya situasi pada fisika. Ini yang disebut dengan transfer belajar (transfer of learning). Hubungan antara matematika dengan fisika telah banyak dilaporkan melalui hasil penelitian. Meltzer (2003) menyatakan bahwa banyak peneliti telah menemukan korelasi positif antara nilai fisika di perguruan tinggi dengan nilai pretes keterampilan matematika yang diberikan pada atau menjelang perkualiahan. Biasanya, ini melibatkan pretes aljabar dan trigonometri, meskipun kebanyakan peneliti tidak memberikan sampel tes mereka. Rahmah (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa prestasi belajar fisika dipengaruhi oleh kemampuan matematika dan motivasi belajar. Penelitian yang dilakukan Suharto (2008) menyimpulkan bahwa kemampuan atau penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika sangat mendukung kemampuan siswa untuk menguasai pelajaran

2 64 AKSIOMA, Volume 01 Nomor 01 Maret 2012 fisika. Wanhar (2008) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat hubungan linier antara pemahaman konsep matematika dengan kemampuan meyelesaikan soal-soal fisika. Lukyto (2009) juga meyimpulkan bahwa kemampuan dasar matematika memberikan kontribusi lebih besar terhadap prestasi belajar fisika dibandingkan dengan kebiasaan belajar. Prasidayanto (2009) menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan kemampuan matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal fisika pada pokok bahasan gerak. Siswa dengan kemampuan matematika tinggi mempunyai kemampuan menyelesaikan soal lebih tinggi dibanding dengan siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah. Wardanik (2009) juga menyimpulkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan awal matematika kategori tinggi memiliki kemampuan kognitif fisika yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan awal matematika kategori rendah. Sedangkan Prasetyo (2011) menyimpulkan bahwa ada pengaruh siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa dalam fisika. Kemampuan trigonometri dan fisika seorang mahasiswa tidak terlepas dari gaya belajar/gaya kognitif mahasiswa tersebut. Budilestari (2001) menyatakan bahwa suatu metode pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa bilamana dalam proses pembelajaran memperhatikan perbedaan individu. Salah satu proses pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individu adalah gaya kognitif. Gaya kognitif berhubungan dengan cara penerimaan dan pemrosesan informasi oleh seseorang. Oleh Witkin, gaya kognitif dibagi menjadi field depedent (FD) dan field independent (FI). Salah satu ciri dari kedua gaya kognitif tersebut adalah FD cenderung untuk berkelompok sedangkan FI cenderung individual. Sehubungan dengan gaya kognitif FI dan FD, beberapa hasil penelitian mengungkapkan adanya perbedaan hasil/prestasi belajar antara kedua gaya tersebut. Ratumanan (2003) menyimpulkan bahwa hasil belajar Matematika siswa FI lebih baik bila dibandingkan dengan siswa FD, hasil ini mendukung temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa orang yang FI lebih baik dalam pelajaran Matematika dan Sains. Hal senada dinyatakan oleh Suradi (2007) bahwa ada perbedaan prestasi belajar antara siswa FD dengan siswa FI, yaitu siswa FI prestasi belajarnya lebih baik dibandingkan siswa FD. Rahman (2008) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar Matematika siswa yang bergaya kognitif FI dengan hasil belajar Matematika siswa yang bergaya kognitif FD. Sedangkan Fatmawati (2010) menyimpulkan bahwa penguasaan siswa FI lebih tinggi dibandingkan siswa FD setelah pembelajaran dengan metode eksperimen berbasis inkuiri pada materi pemantulan cahaya. Hasil-hasil penelitian di atas, sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Degeng dalam Zainuddin (2002) yang menyatakan bahwa mahasiswa yang memiliki gaya kognitif FI lebih unggul perolehan belajarnya jika dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki gaya kognitif FD. Pendapat dan hasil penelitian di atas memberi gambaran bahwa gaya kognitif mempunyai peran dalam hal kemampuan seseorang terhadap suatu materi pelajaran. Namun sejauh ini belum ada penelitian yang menghubungkan antara kemampuan trigonometri dengan kemampuan fisika yang dikaitkan dengan gaya kognitif mahasiswa. Karena itu, dalam penelitian ini dirumuskan masalah: 1. Apakah ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD yang bergaya kognitif FD? 2. Apakah ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD yang bergaya kognitif FI?

3 Muh. Hasbi, Pengaruh Kemampuan Trigonometri Terhadap Kemampuan Fisika Apakah ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD? METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bersifat asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan selama semester ganjil 2011/2012 di program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD. Populasi terdiri dari tiga kelas dengan total mahasiswa 142 orang yang mengikuti mata kuliah Fisika Dasar I. Sampel di ambil dengan cara cluster random sampling sebanyak satu kelas dan yang terpilih adalah kelas B dengan jumlah mahasiswa sebanyak 55 orang. Data pada penelitian ini berupa: (1) data kuantitatif yang terdiri dari skor GEFT, skor kemampuan trigonometri dan skor kemampuan fisika, dan (2) data kualitatif yang merupakan hasil wawancara. Data-data tersebut diambil dengan menggunakan instrument berikut: Group Embedded Figure Test Alat ini digunakan untuk menentukan gaya kognitif mahasiswa. GEFT merupakan tes perseptual hasil modifikasi dari embedded figures test (EFT) yang dikembangkan oleh Herman. A Witkin dkk. GEFT merupakan tes baku di Amerika, sehingga perubahan pada GEFT sedapat mungkin tidak dilakukan. Dengan demikian alat ini tidak perlu diuji cobakan atau dikembangkan. Tes Kemampuan Trigonometri Tes kemampuan trigonometri digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan trigonometri. Tes ini diberikan pada akhir semester, berbentuk uraian sebanyak lima nomor. Tes Kemampuan Fisika Tes kemampuan fisika digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan fisika. Tes ini diberikan pada akhir semester, berbentuk uraian sebanyak lima nomor. Pedoman Wawancara Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan tentang karakteristik mahasiswa FI dan FD dalam menjawab tes kemampuan trigonometri dan fisika. Pedoman wawancara di sini adalah lembar jawaban bersama dengan soal tes dari masing-masing mahasiswa yang terpilih untuk keperluan wawancara. Selain GEFT dan Pedoman Wawancara, instrument yang berupa tes kemampuan trigonometri dan tes kemampuan fisika telah divalidasi oleh tim ahli dan diuji reliabilitasnya sebelum digunakan untuk mengumpulkan data. Analisis data dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu; 1. Analisis data kualitatif, digunakan untuk menganalisis hasil wawancara. 2. Analisis data kuantitatif meliputi teknik analisis data dengan statistik deskriptif dan teknik analisis data dengan statistik inferensial. Teknik analisis data dengan statistik deskriptif menampilkan deskripsi data yang diperoleh dari tes kemampuan trigonometri dan kemampuan fisika, serta deskripsi data tentang tes GEFT. Sedangkan teknik analisis data dengan statistik inferensial adalah uji perbedaan rata-rata, analisis korelasi, dan analisis regresi yang menggunakan SPSS versi 17. Uji perbedaan rata-rata digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan mahasiswa yang bergaya kognitif FI dan FD dalam hal kemampuan trigonometri dan

4 66 AKSIOMA, Volume 01 Nomor 01 Maret 2012 kemampuan fisika, sedangkan analisis korelasi dan regresi digunakan untuk menguji hipotesis: 1. H 0 : Tidak ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD yang bergaya kognitif FD. H 1 : Ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD yang bergaya kognitif FD. 2. H 0 : Tidak ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD yang bergaya kognitif FI. H 1 : Ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD yang bergaya kognitif FI. 3. H 0 : Tidak ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD. H 1 : Ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD. HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan trigonometri mahasiswa FD dan FI Berdasarkan pengolahan data secara statistik deskriptif dan inferensial diperoleh hasil seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif dan Inferensial Untuk Kemampuan Trigonometri Berdasarkan Gaya Kognitif Gaya Ratarata Ketercapaian Setiap Nomor (%) N Kognitif Uji t FD sig. = FI < α = 0.05 Data pada Tabel 1 menunjukkan rata-rata skor tes kemampuan trigonometri untuk mahsiswa FD adalah sedangkan rata-rata skor tes kemampuan trigonometri untuk mahasiswa FI adalah Data ini menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan trigonometri mahasiswa FI lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor kemampuan trigonometri mahasiswa FD. Dalam hal ketercapaian mahasiswa untuk setiap nomor soal trigonometri, data menunjukkan bahwa ketercapaian mahasiswa FI untuk setiap nomor soal trigonometri lebih tinggi dibandingkan ketercapaian mahasiswa FD untuk setiap soal trigonometri. Dari pembahasan mengenai rata-rata dan ketercapaian mahasiswa untuk setiap soal trigonometri dapat disimpulkan bahwa kemampuan trigonometri mahasiswa FI lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan kemampuan trigonometri mahasiswa FD. Hasil analisis dengan menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan α = 0.05, derajat kebebasan dk= 51, diperoleh nilai sig. = < α = 0.05, berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor kemampuan trigonometri mahasiswa FD dengan rata-rata

5 Muh. Hasbi, Pengaruh Kemampuan Trigonometri Terhadap Kemampuan Fisika 67 skor kemampuan trigonometri mahasiswa FI, atau rata-rata skor kemampuan trigonometri mahasiswa FI lebih tinggi daripada rata-rata skor kemampuan trigonometri mahasiswa FD. Kemampuan fisika mahasiswa FD dan FI Berdasarkan pengolahan data secara statistik deskriptif dan inferensial diperoleh hasil seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Statistik Deskriptif dan Inferensial Untuk Kemampuan Fisika Berdasarkan Gaya Kognitif Gaya Ratarata Ketercapaian Setiap Nomor (%) N Kognitif Uji t FD sig. = < FI α = 0.05 Data pada Tabel 2 menunjukkan rata-rata skor tes kemampuan fisika untuk mahasiswa FD adalah sedangkan rata-rata skor tes kemampuan fisika untuk mahasiswa FI adalah Data ini menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan fisika mahasiswa FI lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor kemampuan fisika mahasiswa FD. Dalam hal ketercapaian mahasiswa untuk setiap nomor soal fisika, data menunjukkan bahwa ketercapaian mahasiswa FI untuk setiap nomor soal fisika lebih tinggi dibandingkan ketercapaian mahasiswa FD untuk setiap soal fisika. Dari pembahasan mengenai rata-rata dan ketercapaian mahasiswa untuk setiap soal fisika dapat disimpulkan bahwa kemampuan fisika mahasiswa FI lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan kemampuan fisika mahasiswa FD. Hasil analisis dengan menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan α = 0.05, derajat kebebasan dk= 51, diperoleh nilai sig. = < α = 0.05, berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor kemampuan fisika mahasiswa FD dengan rata-rata skor kemampuan fisika mahasiswa FI, atau rata-rata skor kemampuan fisika mahasiswa FI lebih tinggi daripada rata-rata skor kemampuan fisika mahasiswa FD. Berdasarkan keterangan atau pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan trigonometri mahasiswa FD dengan kemampuan trigonometri mahasiswa FI. 2. Kemampuan trigonometri mahasiswa FI lebih tinggi dibandingkan kemampuan trigonometri mahasiswa FD. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan fisika mahasiswa FD dengan kemampuan fisika mahasiswa FI. 4. Kemampuan fisika mahasiswa FI lebih tinggi dibandingkan kemampuan fisika mahasiswa FD. Salah satu faktor yang menyebabkan kemampuan mahasiswa FI lebih tinggi daripada mahasiswa FD, baik dalam Trigonometri maupun Fisika, adalah tes yang digunakan bersifat analitik. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari individu yang bergaya kognitif FI yang dapat menyelesaikan dengan baik tugas-tugas yang memerlukan keterampilan yang bersifat analitik (Zainuddin, 2002). Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara, di mana mahasiswa FI menyatakan senang mengerjakan soal-soal yang bersifat analitik dan tertantang untuk menyelesaikannya dengan berbagai cara, sedangkan mahasiswa FD cenderung pasrah apabila menghadapi kendala atau kesulitan dalam menjawab soal. Situasi ujian juga turut berpengaruh, karena dalam menjawab tes atau soal harus secara individu

6 68 AKSIOMA, Volume 01 Nomor 01 Maret 2012 tanpa mendapat bantuan dari orang lain. Situasi ini sangat cocok dengan karakteristik individu yang bergaya kognitif FI. Individu yang memiliki gaya kognitif FI cenderung memilih belajar individual, merespon dengan baik, dan independent, di samping itu mereka dapat mencapai tujuan dengan motivasi intrinsik, sedangkan individu yang memiliki gaya kognitif FD cenderung memilih belajar dalam kelompok dan sesering mungkin berinteraksi dengan guru, memerlukan penguatan yang bersifat ekstrinsik (Thomas dalam Ardana, 2008). Kesimpulan di atas sejalan dengan hasil beberapa penelitian, yaitu Rahman (2008) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang bergaya kognitif FI dengan hasil belajar matematika siswa yang bergaya kognitif FD. Kesimpulan pada pembahasan ini juga sejalan dengan hasil yang diperoleh Ratumanan (2003) yang menyimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa FI lebih baik bila dibandingkan dengan siswa FD. Hasil ini mendukung temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa orang yang FI lebih baik dalam pelajaran Matematika dan Sains. Dalam pelajaran Fisika, kesimpulan yang diambil sejalan dengan hasil penelitian Fatmawati (2010) yang menyimpulkan bahwa penguasaan siswa FI lebih tinggi dibandingkan siswa FD pada materi pemantulan cahaya. Kesimpulan yang diambil, juga sejalan dengan hasil penelitian Suradi dan Degeng. Suradi (2007) menyimpulkan bahwa siswa FI prestasi belajarnya lebih baik dibandingkan siswa FD. Degeng dalam Zainuddin (2002) menyimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki gaya kognitif FI lebih unggul perolehan belajarnya jika dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki gaya kognitif FD. Analisis Korelasi dan Regresi Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi, diperoleh hasil seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kelompok Data N Analisis Korelasi Analisis Regresi r r 2 r tabel Konstanta (a) Koefisien X (b) Trigonometri FD * Fisika FD Trigonometri FI * Fisika FI Trigonometri * Fisika Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa: 1. Korelasi antara skor kemampuan trigonometri mahasiswa FD dengan skor kemampuan fisika mahasiswa FD ditunjukkan dengan nilai r = Nilai r ini menyatakan hubungan yang tinggi, yang berarti pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika adalah tinggi atau kuat. Jika dibandingkan dengan nilai r tabel untuk α = 0.05 dan n = 31, maka diperoleh r = > r tabel = 0.355, yang berarti bahwa kemampuan trigonometri mahasiswa FD berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan fisika mahasiswa FD. Nilai koefisien determinasi atau r 2 = memberi arti bahwa kemampuan trigonometri mahasiswa FD menyumbang sebesar 53.9% kepada kemampuan fisika mahasiswa FD, sedangkan sisanya sebesar 46.1% disumbang oleh faktor lain. 2. Korelasi antara skor kemampuan trigonometri mahasiswa FI dengan skor kemampuan fisika mahasiswa FI ditunjukkan dengan nilai r = Nilai r ini menyatakan hubungan yang sangat tinggi yang berarti pengaruh kemampuan trigonometri terhadap

7 Muh. Hasbi, Pengaruh Kemampuan Trigonometri Terhadap Kemampuan Fisika 69 kemampuan fisika adalah sangat tinggi atau sangat kuat. Jika dibandingkan dengan nilai r tabel untuk α = 0.05 dan n = 22, maka diperoleh r = > r tabel = 0.423, yang berarti bahwa kemampuan trigonometri mahasiswa FI berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan fisika mahasiswa FI. Nilai koefisien determinasi atau r 2 = memberi arti bahwa kemampuan trigonometri mahasiswa FI menyumbang sebesar 80.6% kepada kemampuan fisika mahasiswa FD, sedangkan sisanya sebesar 19.4% disumbang oleh faktor lain. 3. Korelasi antara skor kemampuan trigonometri dengan skor kemampuan fisika ditunjukkan dengan nilai r = Nilai r ini menyatakan hubungan yang sangat tinggi yang berarti pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan Fisika adalah sangat tinggi atau sangat kuat. Jika dibandingkan dengan nilai r tabel untuk α = 0.05 dan n = 53, maka diperoleh r = > r tabel = 0.271, yang berarti bahwa kemampuan trigonometri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan fisika. Nilai koefisien determinasi atau r 2 = yang berarti bahwa kemampuan Trigonometri mahasiswa FD menyumbang sebesar 69.5% kepada kemampuan Fisika, sedangkan sisanya sebesar 46.1% disumbang oleh faktor lain. Selanjutnya, data pada Tabel 3 juga menunjukkan bahwa: 1. Regresi antara skor kemampuan trigonometri mahasiswa FD dengan skor kemampuan fisika mahasiswa FD, menghasilkan nilai a = dan b = 0.749, sehingga persamaan regresinya adalah Y = X. Nilai b yang bertanda positif, berarti kemampuan trigonometri mahasiswa FD berpengaruh secara positif terhadap kemampuan fisika mahasiswa FD. Untuk setiap kenaikan/penurunan skor kemampuan trigonometri sebesar satu akan diikuti dengan kenaikan/penurunan skor kemampuan fisika sebesar Regresi antara skor kemampuan trigonometri mahasiswa FI dengan skor kemampuan fisika mahasiswa FI, menghasilkan nilai a = dan b = 0.767, sehingga persamaan regresinya adalah Y = X. Nilai b yang bertanda positif, berarti kemampuan trigonometri mahasiswa FI berpengaruh secara positif terhadap kemampuan fisika mahasiswa FI. Untuk setiap kenaikan/penurunan skor kemampuan trigonometri sebesar satu akan diikuti dengan kenaikan/penurunan skor kemampuan fisika sebesar Regresi antara skor kemampuan trigonometri dengan skor kemampuan Fisika, menghasilkan nilai a = dan b = 0.786, sehingga persamaan regresinya adalah Y = X. Nilai b yang bertanda positif, berarti kemampuan trigonometri berpengaruh secara positif terhadap kemampuan fisika. Untuk setiap kenaikan/ penurunan skor kemampuan trigonometri sebesar satu akan diikuti dengan kenaikan/ penurunan skor kemampuan fisika sebesar Berdasarkan pembahasan hasil analisis korelasi dan regresi di atas, dapat disimpulkan mengenai diterima atau ditolaknya hipotesis, yaitu: 1. Hipotesis 1. H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD yang bergaya kognitif FD. 2. Hipotesis 2.

8 70 AKSIOMA, Volume 01 Nomor 01 Maret 2012 H0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD yang bergaya kognitif FI. 3. Hopotesis 3. H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti ada pengaruh kemampuan trigonometri terhadap kemampuan Fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD. Kesimpulan di atas sejalan dengan beberapa hasil penelitian, Meltzer (2003) menyatakan bahwa banyak peneliti telah menemukan korelasi positif antara nilai Fisika di perguruan tinggi dengan nilai pretes keterampilan matematika yang diberikan pada atau menjelang perkualiahan. Biasanya, ini melibatkan pretes aljabar dan trigonometri. Kesimpulan pada pembahasan ini juga sejalan dengan hasil penelitian Wanhar (2008) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan linier antara pemahaman konsep matematika dengan kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika. Kesimpulan yang diambil, juga sejalan dengan hasil yang diperoleh Rahmah (2007) dan Lukyto (2009). Rahmah (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa prestasi belajar fisika dipengaruhi oleh kemampuan Matematika dan motivasi belajar. Sedangkan Lukyto (2009) meyimpulkan bahwa kemampuan dasar matematika memberikan kontribusi lebih besar terhadap prestasi belajar fisika dibandingkan dengan kebiasaan belajar. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suharto (2008), Prasidayanto (2009), Wardanik (2009) dan Prasetyo (2011) juga sejalan dengan kesimpulan yang diambil pada pembahasan ini. Suharto (2008) menyimpulkan bahwa kemampuan atau penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika sangat mendukung kemampuan siswa untuk menguasai pelajaran fisika. Prasidayanto (2009) menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan kemampuan matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal fisika pada pokok bahasan gerak. Wardanik (2009) juga menyimpulkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan awal matematika kategori tinggi memiliki kemampuan kognitif fisika yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan awal matematika kategori rendah. Sedangkan Prasetyo (2011) menyimpulkan bahwa ada pengaruh siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa dalam fisika. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1) kemampuan trigonometri berpengaruh secara positif terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD yang bergaya kognitif FD, 2) kemampuan trigonometri berpengaruh secara positif terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD yang bergaya kognitif FI, 3) kemampuan trigonometri berpengaruh secara positif terhadap kemampuan fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD, 4) kemampuan trigonometri mahasiswa yang bergaya kognitif FI lebih tinggi dibandingkan kemampuan trigonometri mahasiswa yang bergaya kognitif FD, dan 5) kemampuan fisika mahasiswa yang bergaya kognitif FI lebih tinggi dibandingkan kemampuan fisika mahasiswa yang bergaya kognitif FD. Berdasarkan hasil penelitian yang mengungkap adanya pengaruh kemampuan Trigonometri terhadap kemampuan Fisika dari mahasiswa program studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD, disarankan: 1) dalam pembelajaran materi Trigonometri yang merupakan

9 Muh. Hasbi, Pengaruh Kemampuan Trigonometri Terhadap Kemampuan Fisika 71 bagian dari mata kuliah Kalkulus, dibahas keterkaitan materi Trigonometri dengan materi Fisika melalui contoh-contoh (contoh praktis), 2) ada baiknya mulai semester awal, mahasiswa dibagi dalam kelas berdasarkan gaya kognitif mahasiswa tersebut, agar memudahkan tenaga pengajar dalam menerapkan model- model pembelajaran yang sesuai dengan gaya kognitif mahasiswa, sehingga diharapkan tidak ada perbedaan kemampuan, baik kemampuan Trigonometri maupun kemampuan Fisika dari mahasiswa itu sendiri, 3) kepada peniliti lain untuk melakukan penelitian mengenai minat, motivasi, gender dan lainlain yang dikaitkan dengan gaya kognitif, 4) bagi peneliti yang ingin menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar penelitiannya, disarankan mengganti bentuk instrumen tes kemampuan Trigonometri dan tes kemampuan Fisika dalam bentuk tes subyektif atau pengklasifikasian tes yang mengukur ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. DAFTAR PUSTAKA Budilestari Penerapan Metode Inkuiri pada Siswa Field Dependent dan Field Independent di Kelas I Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Fatmawati Pengaruh Gaya Kognitif dan Gender Terhadap Penguasaan Konsep Siswa SMP Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Berbasis Inkuiri Pada Materi Pemantulan Cahaya. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Lukyto Hubungan Antara Kemampuan Dasar Matematika dan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 3 Ponorogo. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Meltzer The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible Hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores. American Journal of Physics - AMER J PHYS. 70(12):1-42. Prasetyo Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan Metode Eksperimen dan Demonstrasi Pada Lab. Virtual Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Kemampuan Matematika Siswa (Studi Kasus Materi Pokok Listrik Dinamis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Selor Tahun Ajaran 2010/2011). Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Prasidayanto Pengaruh Kemampuan Bahasa, Kemampuan Matematika dan Sikap Siswa Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Fisika Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Rahmah Hubungan Antara Kemampuan Matematika dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Rahman, A Analisis Hasil belajar Matematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Kognitif Secara Psikologis dan Konseptual Tempo pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Makassar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 72(14): Ratumanan Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SLTP di Kota Ambon. Jurnal Pendidikan Dasar. 5(1):1-10.

10 72 AKSIOMA, Volume 01 Nomor 01 Maret 2012 Suharto Korelasi Nilai Matematika dengan Nilai Fisika pada Siswa MAN Cikarang Tahun Pelajaran Diakses Tanggal 15 September 2011 Suradi Prosil Gaya Berfikir Siswa SMP dalam Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 67(13): Wanhar Hubungan Antara Pemahaman Konsep Matematika Dengan Kemampuan Meyelesaikan Soal-Soal Fisika. Baruga. 1(3): Wardanik Pembelajaran Fisika Dengan Metode Direct Instruction (DI) Ditinjau dari Kemampuan Awal Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Melingkar Beraturan di SMA Tahun 2008 / Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Zainuddin Studi Tentang Penerapan Belajar Kooperatif Model STAD dengan Konsentrasi Gaya Kognitif FI dan FD Siswa Pada Pembelajaran Fungsi di Kelas II Madrasah Aliyah Negeri I Palu. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar Sudjana (2004) mendefinisikan bahwa hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 11 PEKANBARU

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 11 PEKANBARU PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 11 PEKANBARU Ika Fitri Rahayu 1), Mitri Irianti dan Zulirfan 2) Email : ikafitrirahayu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex-postfacto. Alasan penelitian ini dinamakan penelitian ex-postfacto karena dalam diri siswa sebelumnya sudah memiliki

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT AND SATISFACTION ) DALAM PEMBELAJARAN TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

PENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT AND SATISFACTION ) DALAM PEMBELAJARAN TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) PENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT AND SATISFACTION ) DALAM PEMBELAJARAN TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Parsaoran Siahaan Wawan Setiawan pik@upi.edu Sa adah adah_dayz@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Surakarta yang beralamatkan di Jalan Kolonel Sutarto

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP DAN KEMAMPUAN ANALISIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG 1 Alesa Martin 1, Eddy Supramono,

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru Sri Haryati*, Miharty*,

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa X SMA Negeri 2 Sigi Dita Puspitasari,Marungkil Pasaribu, dan Yusuf Kendek e-mail: ditaphysic@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII SMPN 1 RANTEPAO

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII SMPN 1 RANTEPAO PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII SMPN 1 RANTEPAO Beatric Videlia Remme Pendidikan Matematika Universitas Kristen Indonesia

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Alat Praktikum Sederhana Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Palu Delpina Nggolaon, I Wayan Darmadi, dan Muhammad

Lebih terperinci

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi Sayid Ali Rahmat, Marungkil Pasaribu dan I Wayan Darmadi e-mail: sayidalirahmat@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif

Lebih terperinci

Muhsina 1, I Komang Werdhiana dan Marungkil Pasaribu 2 1 (Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako) 2

Muhsina 1, I Komang Werdhiana dan Marungkil Pasaribu 2 1 (Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako) 2 PENGARUH URUTAN PEMBERIAN MATERI PEMBELAJARAN (Sequenced) DENGAN MODEL FRAGMENTED DAN MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP VEKTOR DI SMA NEGERI PALU Muhsina, I Komang Werdhiana dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Karena dalam penelitian ini, peneliti bertujuan mendeskripsikan profil literasi

Lebih terperinci

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur Penerapan Model Student Team Achievement Divisions (STAD) Berbahan Ajar Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Mata Pelajaran Kalkulus II Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana

Lebih terperinci

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci : PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DAMPELAS Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin e-mail: Dianvitayana@ymail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 203 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PBL (PROBLEM BASED

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MAHASISWA

ANALISIS KESALAHAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MAHASISWA ANALISIS KESALAHAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MAHASISWA Sofri Rizka Amalia Pendidikan Matematika FKIP Universitas Peradaban Bumiayu sofri.rizkia@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN PEER ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN PEER ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN PEER ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION Fera Mulya Sari (1), Nengah Maharta (2), Undang Rosidin (3) (1) Mahasiswa Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN GAYA KOGNITIF DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI SE-KECAMATAN KOTA BARU JAMBI

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN GAYA KOGNITIF DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI SE-KECAMATAN KOTA BARU JAMBI ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN GAYA KOGNITIF DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI SE-KECAMATAN KOTA BARU JAMBI OLEH EKSA APRILIANTI A1C309034 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3 Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEINGINTAHUAN DAN GAYA KOGNITIF PESERTA DIDIK SMP DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental, yang bertujuan untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok lain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimental-kuasi (quasi-experimental research). Penelitian kuasi eksperimen digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LISTRIK DINAMIS Proceedings of The 4 th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010 PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pendidikan di Indonesia sudah cukup baik, di antaranya tampak dari hasil ujian nasional. Baik tingkat SMP/sederajat maupun SMA/sederajat, tingkat kelulusan ujian

Lebih terperinci

KORELASI KEMAMPUAN MATEMATIKA DAN FISIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO D3 UNISMA

KORELASI KEMAMPUAN MATEMATIKA DAN FISIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO D3 UNISMA KORELASI KEMAMPUAN MATEMATIKA DAN FISIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO D3 UNISMA Sugeng Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam 45 Bekasi Telp. 021-88344436, 021-8802015

Lebih terperinci

ADVERSITY QUOTIENT DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN AKADEMIK 2015/2016

ADVERSITY QUOTIENT DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN AKADEMIK 2015/2016 ADVERSITY QUOTIENT DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN AKADEMIK 215/216 Bakri M * ) E-mail: bakrim6@yahoo.co.id Sudarman Bennu * ) E-mail: sudarmanbennu@untad.ac.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran MMP Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMK

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran MMP Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMK SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran MMP Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMK Nur Halimah 1, Puji Budilestari 1, Iwan

Lebih terperinci

Amira Yahya. Guru Matematika SMA N 1 Pamekasan. & Amira Yahya: Proses Berpikir Lateral 27

Amira Yahya. Guru Matematika SMA N 1 Pamekasan.   & Amira Yahya: Proses Berpikir Lateral 27 PROSES BERPIKIR LATERAL SISWA SMA NEGERI 1 PAMEKASAN DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT DAN FIELD DEPENDENT Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan tentang tipe berpikir siswa fielddependet

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESADARAN METAKOGNITIF DAN GAYA KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI SE- KOTA PAREPARE

HUBUNGAN KESADARAN METAKOGNITIF DAN GAYA KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI SE- KOTA PAREPARE Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 HUBUNGAN KESADARAN METAKOGNITIF DAN GAYA KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI SE- KOTA PAREPARE Haris

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT) PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT) Anis Susanti (Aniessciutee_baikhati@yahoo.co.id) Siti

Lebih terperinci

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Penemuan Terbimbing dan Model Pengajaran Langsung

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Penemuan Terbimbing dan Model Pengajaran Langsung Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Penemuan Terbimbing dan Kuswanto; Heru Kurniawan; Supriyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: kuswantomath@gmail.com

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MELALUI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 30 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Nurma Hidayati, Nila

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

HUBUNGAN GAYA KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA HUBUNGAN GAYA KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Himmatul Ulya Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muria Kudus e-mail: himma2109@yahoo.com Info Artikel Sejarah artikel

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 01/013 Ermawati dan Rita Juliani Jurusan Fisika Fisika Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Agung Putra Wijaya S

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Agung Putra Wijaya S digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEINGINTAHUAN DAN GAYA KOGNITIF PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Nikmah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15 25 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari lima kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Σ XY

BAB III METODE PENELITIAN Σ XY BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif sebab penelitian ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (sugiyono,

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN MMP DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN MMP DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN MMP DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Andra Janatuko Thoriq, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP LIMIT MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP LIMIT MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP LIMIT MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA Nurafni Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA avnie_cute20@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

Tabel 1. Persentasi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Kelas XI pada Ujian Semester Genap. Nilai Siswa (%)

Tabel 1. Persentasi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Kelas XI pada Ujian Semester Genap. Nilai Siswa (%) PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 PALU YANG MENGIKUTI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL INKUIRI UNTUK GAYA BELAJAR YANG BERBEDA Rusmin Y. Ma bud¹, Mustamin dan Baso Amri Mursyid²

Lebih terperinci

STUDI KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA PGRI SUMBERREJO BOJONEGORO TAHUN AJARAN 2014/2015

STUDI KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA PGRI SUMBERREJO BOJONEGORO TAHUN AJARAN 2014/2015 p-issn: 2087-9946 e-issn: 2477-1775 http://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa STUDI KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA PGRI SUMBERREJO BOJONEGORO TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. No. ISSN 338 340 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division Berbantuan Media Kartu Alir Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY 28 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KELAS X MAN 1 PONTIANAK Eny Purwaningsih 1), Eka Ariyati

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU Nurbaya, Nurjannah dan I Komang Werdhiana Nurbayaasisilyas@gmail.Com Program

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui perbandingan keterampilan proses

Lebih terperinci

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Yessy Nur Hartati Universitas Negeri Malang e-mail: ayenuri@gmail.com Abstract: The aims of the research

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Peningkatan manajemen mutu pendidikan di sekolah adalah kebutuhan yang perlu dipenuhi. Menurut Danim (2003), manajemen pendidikan terdiri dari dimensi proses dan substansi.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Persetujuan... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Pernyataan... iv Motto... v Halaman Persembahan... vi Abstrak... vii Kata Pengantar... viii Daftar Isi... x Daftar

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN KETERAMPILAN MATEMATIKA DAN KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL FISIKA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS SMA

ANALISIS HUBUNGAN KETERAMPILAN MATEMATIKA DAN KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL FISIKA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS SMA 1 ANALISIS HUBUNGAN KETERAMPILAN MATEMATIKA DAN KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL FISIKA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS SMA Devi Lestari, Haratua Tiur M S, Syukran Mursyid Program Studi Pendidikan Fisika FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Batudaa yang terletak di Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap

Lebih terperinci

ARTIKEL ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT

ARTIKEL ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT ARTIKEL ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT Oleh: DWI SETYONINGRUM 13.1.01.05.0097 Dibimbing oleh : 1. Aprilia Dwi Handayani, S.Pd,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Winarno Surakhmad (1990) menyatakan bahwa metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK Dwi Sulistyaningsih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA 1) Sandi Monica Rosalina, 2) Indrawati, 2) I Ketut Mahardika 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan

Lebih terperinci

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika. Perbedaan Model Pembelajaran Guided Discovery terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sindue Aniar, Marungkil Pasaribu dan Syamsu e-mail: niar_aniar89@yahoo.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN GENERIK SAINS PADA SISWA SMP NEGERI 1 DOLO Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin e-mail: Fatonahnurun@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design, yang merupakan bentuk desain dari Quasi Eksperimental, di mana subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori dan Komariah (2014:22) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 150

Lebih terperinci

Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Yuliani, Syamsu dan Muslimin Yuliani12@yahoo.com Program

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GNT DILENGKAPI CRH DENGAN MENGENDALIKAN KEMAMPUAN AWAL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GNT DILENGKAPI CRH DENGAN MENGENDALIKAN KEMAMPUAN AWAL EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GNT DILENGKAPI CRH DENGAN MENGENDALIKAN KEMAMPUAN AWAL Oleh: Riyanni, Mujiyem Sapti, Mita Hapsari Jannah Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO ANGKATAN 2016

PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO ANGKATAN 2016 PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO ANGKATAN 2016 Muh. Hasbi 1), Nurul Inayah 2) muhhasbi62@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

PENERAPAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PENERAPAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Dewi Sartika Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Sulawesi Barat; e-mail: dewisartika.asrulbatiran@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penentuan Objek 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kemangkon tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari

Lebih terperinci

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Mahesa Kale 1), Sri Astutik 2), Rif ati Dina 2) 1) Mahasiswa Program S1 Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

The Influences of Science Technology Society (STS) Model Learning to Student Result Learning on Pollution Environment Material

The Influences of Science Technology Society (STS) Model Learning to Student Result Learning on Pollution Environment Material PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY (STS) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 10 Tasikmalaya) The Influences

Lebih terperinci

Keperluan korespondensi, HP : ,

Keperluan korespondensi, HP : , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Skripsi OLEH: WAHYUTI MAYANGSARI K4307012

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Matematika

Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Matematika KONTRIBUSI PEMAHAMAN KONSEP, KEMAMPUAN AWAL DAN VERBAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEDUNG JEPARA TAHUN 2011/2012 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN TANJUNG BALAI

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN TANJUNG BALAI EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN TANJUNG BALAI Amalia Febri Aristi Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN (Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMP N kabila Kab.Bonebolango pada kelas VII semester genap tahun ajaran 0/03. Penelitian dilakukan selama ±

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian Semu. Jenis penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis tentang efektif atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian quasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen. Diagram desain penelitian adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember   Abstract PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI LKS BERBASIS REPRESENTASI GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X SMKN 8 JEMBER 1) Izatul Ismasari, 1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan),

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT Isman M. Nur Program Studi Pendidikan Matematika STKP-Kie Raha Ternate E-mail: isman.isdy@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasi

I. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasi I. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, yaitu disain yang tidak memberikan pengendalian secara penuh atas pemberian

Lebih terperinci

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI FISIKA TOPIK TEKANAN DI KELAS VIII SMP CERDAS MURNI TEMBUNG KABUPATEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran 2011/2012 yang

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA Oleh: Septi Wijianingsih, Bambang Priyo Darminto, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Muhammad Al Amin, Mahdian, dan Arif Sholahuddin Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

Muhammad Al Amin, Mahdian, dan Arif Sholahuddin Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin Amin, Mahdian, dan Sholahuddin, Implementasi Metode Pembelajaran Ideal Problem Solving... 88 IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN IDEAL PROBLEM SOLVING BERDASARKAN GAYA KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

Lebih terperinci

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO Sunarti Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo sunarti.panuntun@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Hasil Belajar Siswa pada Materi Segiempat melalui Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) di Kelas VII SMP Negeri 18 Banda Aceh

Hasil Belajar Siswa pada Materi Segiempat melalui Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) di Kelas VII SMP Negeri 18 Banda Aceh Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Volume 1, Nomor 1, Hal 22-29 Agustus 2016 Hasil Belajar Siswa pada Materi Segiempat melalui Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) di Kelas VII SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Paradigma Penelitian Desain dan paradigma penelitian yang digunakan diadaptasi dari model pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang

Lebih terperinci