BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin berkembangnya kebutuhan pengelolaan keuangan negara
|
|
- Benny Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya kebutuhan pengelolaan keuangan negara dirasakan pula semakin pentingnya fungsi pengendalian internal suatu instansi. Pengendalian internal bertujuan untuk meminimalisasi tindak penyelewengan di suatu instansi. Tindak penyelewengan dapat berupa penyelewengan anggaran belanja, memanipulasi data, dan kecurangan lain yang dapat merugikan instansi dan negara. Pengendalian internal dapat meliputi kegiatan pengawasan terhadap pencatatan surat pertanggungjawaban, kegiatan pengawasan terhadap standar penyimpanan uang atau kas suatu instansi, dan pengawasan terhadap kegiatan operasional suatu instansi misal, aktivitas pembelian/pengadaan barang, dan penerimaan barang. Salah satu indikator terjadinya penyelewengan yaitu pada kegiatan pembuatan surat pertanggungjawaban. Sementara itu kegiatan pembuatan surat pertanggungjawaban harus disertai dengan bukti-bukti dan dokumen yang mendukung keabsahan suatu data. Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara. Keabsahan suatu dokumen dapat terjamin apabila ada suatu fungsi pengelola keuangan yang dibentuk secara khusus untuk menguji/memeriksa surat pertanggungjawaban dana. 1
2 Universitas Gadjah Mada merupakan perguruan tinggi negeri berbadan hukum yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Gadjah Mada. Universitas Gadjah Mada memiliki beberapa Fakultas, salah satunya adalah Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada didirikan pada tanggal 19 September Tahun 1955 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No /Kab. Fakultas Ekonomika dan Bisnis merupakan sebuah fakultas dibawah nauangan Universitas Gadjah Mada yang digunakan sebagai sarana untuk menjalankan fungsi sebagai perguruan tinggi dibidang pendidikan. Salah satu fungsi untuk menjalankan kegiatan dibidang pendidikan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada tidak lepas dari kegiatan operasional keuangan di fakultas. Kegiatan keuangan yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada sangat banyak. Contohnya, kegiatan pembayaran honorarium dosen rutin, pengadaan barang dan jasa, kebutuhan perjalanan dinas, dll. Kegiatan keuangan ini bisa meliputi penerimaan dan pengeluaran dana. Setiap penggunaan dana di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada harus ada surat pertanggungjawaban terhadap penggunaan dana tersebut. Surat pertanggungjawaban ini harus melalui tahap pemeriksaan supaya surat pertanggungjawaban tersebut dapat terjamin keabsahan, kelengkapan, dan kebenarannya. Hal ini sudah diatur berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan 2
3 Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, maka Fakultas Ekonomika dan Bisnis dalam kegiatan keuangan harus melakukan pengendalian internal berupa pemeriksaan/pengujian surat pertanggungjawaban. Pemeriksaan/pengujian dokumen ini disebut dengan istilah verifikasi. Kegiatan verifikasi dimulai dari pengujian bukti transaksi, dokumen pendukung, ketersediaan, ketepatan sasaran, batas kredit anggaran, pengecekan penjumlahan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran, serta jumlah pajak yang harus dipungut dari penerimaan atau pengeluaran suatu instansi. Bukti transaksi dan dokumen pendukung tersebut harus dibuat dengan sebenar-benarnya, karena bukti transaksi dan dokumen pendukung tersebut akan dijadikan sebagai bukti terealisasinya penggunaan dana keuangan yang akan dipertanggungjawabkan. Bukti transaksi dan dokumen pendukung tersebut kemudian disusun untuk dibuatkan kuitansi yang digunakan sebagai dokumen utama dalam surat pertanggungjawaban. Kemudian surat pertanggungjawaban tersebut akan melalui tahap verifikasi, dengan melakukan pengujian/pemeriksaan kuitansi, dokumen pendukung, dan bukti transaksi. Terdapat tahapan-tahapan kegiatan verifikasi yang dilakukan. Tahap yang pertama adalah verifikasi terhadap kuitansi surat pertanggungjawaban. Pada verifikasi kuitansi prosedur yang harus dilakukan adalah pengecekan nominal jumlah kuitansi apakah jumlah yang tertera pada kuitansi sudah benar dan cocok dengan jumlah bukti pendukung atau belum, pengecekan 3
4 tanggal pelunasan dan siapa yang menerima, tujuan penggunaan anggaran untuk kegiatan apa, pengecekan pajak yang harus dipungut, dan ketentuan pengenaan bea materai. Tahap kedua adalah verifikasi terhadap dokumen pendukung/bukti transaksi. Pada verifikasi dokumen pendukung/bukti transaksi yang harus dilakukan adalah pengecekan kelengkapan bukti atau dokumen pendukung seperti, kelengkapan administrasi yang dipersyaratkan, pengecekan jumlah yang tertera di kuitansi dengan jumlah pada bukti pendukung, pengecekan waktu pelaksanaan serta tahapan pembayaran serta ketentuan lain yang tertera pada kontrak/perjanjian kerja dengan Berita Acara. Verifikasi yang dilakukan tentunya dengan menerapkan sistem dan prosedur yang berlaku, sehingga diharapkan dapat mengurangi risiko kecurangan atau penyelewengan terhadap dana yang diberikan oleh pemerintah. Verifikasi yang dilakukan juga berfungsi sebagai pemeriksaan keabsahan, kelengkapan, dan kebenaran suatu dokumen SPJ. Fungsi verifikasi ini dilakukan untuk menjamin dokumen yang diperiksa terkait dengan keabsahan, kelengkapan, dan kebenaran suatu SPJ. Memperhatikan hal-hal tersebut maka penulis memilih judul ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR VERIFIKASI SURAT PERTANGGUNGJAWABAN PADA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA. Masalah ini dianggap sangat menarik bagi penulis untuk mengetahui bagaimana prosedur verifikasi SPJ pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, dan untuk 4
5 mengetahui sistem verifikasi yang diterapkan/diimplementasikan pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, serta kendalakendala yang muncul saat proses verifikasi dilakukan. Hal ini penulis uraikan supaya dapat mengetahui alur kegiatan kerja dan prosedurnya, serta meminimalisasi kendala-kendala yang muncul saat melakukan verifikasi SPJ Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tentang sistem dan prosedur verifikasi SPJ pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, penulis mencoba merumuskan permasalahan yang akan di bahas sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem dan prosedur verifikasi SPJ pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada? 2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam menerapkan sistem dan prosedur verifikasi SPJ pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sistem dan prosedur verifikasi SPJ pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. 5
6 2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan sistem dan prosedur verifikasi SPJ pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Bagi Program Diploma Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Diharapkan dapat digunakan untuk referensi informasi khususnya bagi mahasiswa Program Diploma Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi dalam menyusun tugas akhir. 2. Bagi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur verifikasi SPJ sehingga dapat meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam menerapkan sistem dan prosedur yang ada. 3. Bagi Penulis Hasil penulisan tugas akhir dapat digunakan sebagai sarana untuk mengukur kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku perkuliahan. Serta menambah pengetahuan terutama dalam hal pengembangan sistem dan peneraapan prosedur verifikasi SPJ. 6
7 4. Bagi Pembaca Diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca khususnya dalam hal penerapan sistem dan prosedur verifikasi SPJ di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Kerangka Penulisan Kerangka penulisan digunakan untuk mempermudah penulisan Tugas Akhir. Bagan alur rencana penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS KEUANGAN FEB UGM VERIFIKASI PROSEDUR DAN SISTEM VERIFIKASI ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN Gambar Kerangka Penulisan 7
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi serta wilayah yang luas sehingga pemerintah kesulitan untuk melakukan pengelolaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. pelanggan sehingga meningkatkan penjualan perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba yang maksimal dan mempertahankan kelangsungan perusahaan itu sendiri. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga pemerintahan tentunya tidak terlepas dengan adanya Belanja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap lembaga pemerintahan tentunya tidak terlepas dengan adanya Belanja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Belanja SKPD merupakan semua pengeluaran yang dipergunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ,1 triliun. Hal ini berarti anggaran mengalami defisit sebesar Rp 222,5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan tahun 2015 (APBN-P 2015) telah menetapkan target anggaran pendapatan negara dan hibah sebesar Rp 1.761,6 triliun dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Keuangan Daerah ( DPKAD) Kabupaten Sleman sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Dalam menunjang keefektivan sistem pengadaan kendaraan pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah ( DPKAD) Kabupaten Sleman sesuai dengan otonomi daerah yang diterapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG
1 PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013 BUPATI SITUBONDO, DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disetiap lingkungan pendidikan pasti memiliki program program yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disetiap lingkungan pendidikan pasti memiliki program program yang menunjang peningkatan dari kualitas kegiatan pembelajaran. Anggaran dari program ini biasanya sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap daerah mempunyai permasalahan yang berkaitan baik dengan keuangan ataupun dengan barang milik daerah, khususnya kerugian daerah. Menurut Pasal 1 angka
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN KEUANGAN UNTUK SERIKAT PEKERJA
1 PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN KEUANGAN UNTUK SERIKAT PEKERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Satuan Kementerian Daerah yang mempunyai kewenangan dan tanggung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 Pasal 1, dalam suatu pemerintahan daerah terdapat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang merupakan satuan unit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam posisi keuangan suatu organisasi. Menurut Standar Akuntansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi
Lebih terperinciBanjar,... Nomor :.. Kepada Lampiran :.. Yth... Perihal : Pengembalian Tanda Bukti.. di
Contoh : 1 Banjar,..... Nomor :.. Kepada Lampiran :.. Yth..... Perihal : Pengembalian Tanda Bukti.. di. Setelah dilakukan penelitian dan pengujian terhadap bukti-bukti tagihan Saudara mengenai pembayaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasionalnya seharihari untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Badan Pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Badan Pusat Statistik mengungkapkan jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh signifikan hingga mencapai
Lebih terperinciPERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. WORKSHOP PENYUSUNAN SPJ dan RAB PROGRAM PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN INOVASI
WORKSHOP PENYUSUNAN SPJ dan RAB PROGRAM PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN INOVASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 13 APRIL 2016 PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan selalu mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai fungsi penting bagi setiap orang. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan selalu mengalami perkembangan dan kemajuan seiring majunya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air serta didukung oleh teori-teori yang penulis dapatkan sebelumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG BELANJA BANTUAN KEUANGAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan yang dialami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, semakin maju teknologi dan perekonomian yang terus berkembang pesat menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan yang dialami masyarakat. Permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan / instansi ( dalam hal ini instansi pendidikan) yang besar selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan / instansi ( dalam hal ini instansi pendidikan) yang besar selalu berhadapan dengan kendala-kendala yang berhubungan dengan pengendalian harta bendanya, khususnya
Lebih terperinciPENDAHULUAN Untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan administrasi keuangan ketertiban laporan keuangan DPPM secara kelembagaan, didukung
PENDAHULUAN Untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan administrasi keuangan ketertiban laporan keuangan DPPM secara kelembagaan, didukung laporan keuangan individual masing masing peneliti.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. koordinasi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. BNN dipimpin oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya dalam Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional disebut BNN adalah lembaga pemerintah nonkementrian yang berkedudukan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 2002 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG SISA PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN MENGHARAP
Lebih terperinciMengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.353, 2016 KEMENPU-PR. Pertanggungjawaban Anggaran. Verifikasi. Juklak. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR : 16 Tahun 2017 TANGGAL : 24 Februari 2017 BENTUK DAN ISI DOKUMEN PERSYARATAN PENCAIRAN BAGIAN DESA DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH A. FORMAT SURAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalakan regulasi keuangan sebuah pemerintahan daerah, terdapat aktivitas terus menerus yang dimulai dari perencanaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalakan regulasi keuangan sebuah pemerintahan daerah, terdapat aktivitas terus menerus yang dimulai dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pelaporan, dan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN & PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN BANTUAN PEMBERDAYAAN LAYANAN TIK SMK TAHUN
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN & PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN BANTUAN PEMBERDAYAAN LAYANAN TIK SMK TAHUN 2010 ~ i ~ KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan Akuntabilitas dan Good Governance pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Negara saat ini tak lepas dari campur tangan pihak-pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Negara saat ini tak lepas dari campur tangan pihak-pihak yang mengelola sumber daya alam baik dari Instansi Pemerintah maupun Swasta. Perekonomian Negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang merupakan kegiatan mahasiswa dalam dunia kerja dimana mahasiswa tersebut dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama duduk dibangku perkuliahan. Magang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat. Hal ini tidak lepas dari fungsi instansitersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu instansipasti memiliki kebutuhan barang maupun jasauntuk dapat menunjang pelaksanaan fungsinya secara optimal dalam melayani masyarakat. Hal ini tidak
Lebih terperinciTATA CARA PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI
Lampiran II : PERATURAN BUPATI BANYUWANGI Nomor : 20 TAHUN 2013 Tanggal : 21 Mei 2013 TATA CARA PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI 1. Kepala Desa selaku
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendistribusian dana menjadi merata pada semua sektor publik sehingga. dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang kerja kerja praktek Seperti yang telah diketahui, kekayaan Negara yang dikelola pemerintah adalah dana yang cukup besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penguna penyelenggara
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA
BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari
Lebih terperinciPANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN ATAS DANA HIBAH PENELITIAN TUJUAN MENJAMIN KETERTIBAN DAN KELANCARAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN; PERLU DISUSUN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (BUMN) Multinasional Company pertama di Indonesia. PT Semen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Multinasional Company pertama di Indonesia. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang dulunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
Lebih terperinciBAB VI SISTEM AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA
BAB VI SISTEM AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh beberapa orang yang bekerjasama melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari kegiatan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA HIBAH PEMILIHAN UMUM BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pendidikan menetapkan Universitas Gadjah Mada sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan menetapkan Universitas Gadjah Mada sebagai perguruan tinggi dengan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BIAYA PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BIAYA PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPANDUAN. PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN ITSprovement 2017 DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI
PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN ITSprovement 2017 DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 1. Ketentuan umum. a.
Lebih terperinciBagian Pembukuan Yayasan Pendidikan Gunadarma 2017
Bagian Pembukuan Yayasan Pendidikan Gunadarma 2017 Alur Dana Hibah Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangn Kemenristek dandikti YYS. Pend. Gunadarma (Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Hibah Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum. Agar tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan nasional dari negara Republik Indonesia dapat dilihat di dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum. Agar tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia.. Sehingga tidak bisa dipungkiri tuntutan ekonomi dalam memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terpadat peringkat 4 dari seluruh negara di dunia.. Sehingga tidak bisa dipungkiri tuntutan ekonomi dalam memenuhi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH
PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi non
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi non profit yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat umum berupa peningkatan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2009 Nomor 13 Seri A.3
BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2009 Nomor 13 Seri A.3 PERATURAN WALIKOTA PADANG PANJANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PADANG PANJANG
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MADRASAH TSANAWIYAH DAN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MADRASAH TSANAWIYAH DAN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KEMENTERIAN AGAMA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk menyelengggarakan pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Penyelenggaraan Pemerintah Penggunaan Anggaran biasanya dilakukan dalam beberapa hal, yaitu: Pembangunan, Kesejahteraan Masyarakat, Belanja Pegawai/Aparat,
Lebih terperinciPROSEDUR PENELITIAN SURAT SETORAN PAJAK DAERAH BPHTB (SSPD-BPHTB)
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR : 13 Tahun 2012 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN BEA PEROLAHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN PROSEDUR PENELITIAN SURAT SETORAN PAJAK DAERAH BPHTB ()
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM POS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan/ instansi harus selalu mengawasi setiap kegiatan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan/ instansi harus selalu mengawasi setiap kegiatan dan hasilnya. Manajemen yang baik dalam perusahaan/ instansi adalah manajemen yang memiliki pandangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan Mandiri, sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Sesuai dengan kurikulum yang diterapkan pada Program Diploma III Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan Mandiri, sebagai
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 6 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 1999/2000
PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 6 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2000
PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH Menimbang
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN), disamping barang-barang inventaris kekayaan negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu lingkup dari keuangan negara adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), disamping barang-barang inventaris kekayaan negara dan badan usaha milik
Lebih terperinciBIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN ANGGARAN PENGAWASAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI 2017 PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN DANA HIBAH
BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN ANGGARAN PENGAWASAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI 2017 PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN DANA HIBAH DASAR Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DESA
1 BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 17 TAHUN 2002 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2002 TAHUN 2002 NOMOR 22 S E R I D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2018 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh rakyat Indonesia. Untuk memenuhi amanat tersebut, Pemerintah pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan Negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/ PRT/M/2016 TENTANG
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/ PRT/M/2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Lebih terperinciSALINAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 82/PMK.05/2007 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 82/PMK.05/2007 TENTANG TATA CARA PENCAIRAN DANA ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA MELALUI REKENING KAS UMUM NEGARA MENTERI
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.
LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah Kabupaten Trenggalek merupakan bagian yang menangani semua tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara internal Sub. Bagian Keuangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Trenggalek merupakan bagian yang menangani semua tentang keuangan (APBD) yang
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2011 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G
BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS
Lebih terperinciManual Prosedur. Penggunaan Anggaran
Manual Prosedur Penggunaan Anggaran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 2011 Manual Prosedur Penggunaan Anggaran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Kode Dokumen 0080004059 Revisi 0
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penerimaan dari sektor perpajakan merupakan penerimaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan dari sektor perpajakan merupakan penerimaan terpenting dalam anggaran pendapatan dan belanja. Data pokok APBN, Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan
Lebih terperinciPengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD
LAMPIRAN B.10 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara Pihak Terkait a. Dalam kegiatan ini, memiliki wewenang untuk : Memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi dalam berbisnis yang dapat mengikuti perkembangan jaman (up to date).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini dimana perkembangan ilmu dan teknologi telah berkembang pesat, persaingan dalam perdaganganpun semakin ketat sehingga perusahaan
Lebih terperinciFORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK DAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN FORMAT SURAT PERNYATAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang petunjuk penyusunan dan pengesahan daftar isian laporan pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan peraturan Kementerian Keuangan No. 160 /PMK.05/2012 tentang petunjuk penyusunan dan pengesahan daftar isian laporan pelaksanaan anggaran, Anggaran Pendapatan
Lebih terperinciDirektorat Keuangan dan Akuntansi INSTITUT PERTANIAN BOGOR Bogor, 4 Mei 2018
Direktorat Keuangan dan Akuntansi INSTITUT PERTANIAN BOGOR Bogor, 4 Mei 2018 PERTANGGUNGJAWABAN PENELITIAN DASAR HUKUM Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-undang Nomor 1 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Makmur merupakan sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Makmur merupakan sebuah organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial yang dibentuk guna menanggulangi kemiskinan
Lebih terperinci5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
Lebih terperinciPengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD
LAMPIRAN B.10 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : TANGGAL: Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Deskripsi Kegiatan Pengeluaran yang dikelola dapat berupa Belanja Bunga, Belanja Subsidi,
Lebih terperinciBUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PASURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit ataupun bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit ataupun bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bagan Alir (Flowchart) ialah gambar yang menggunakan lambang-lambang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagan Alir (Flowchart) ialah gambar yang menggunakan lambang-lambang baku untuk menggambarkan sistem atau proses dari sebuah kegiatan yang dilakukan oleh entitas yang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN VERIFIKASI PENERIMAAN PENDAPATAN, PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP), DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 82 TAHUN 2006
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 82 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN BANTUAN / HIBAH LANGSUNG KEPADA MASYARAKAT UNTUK PELAKSANAAN PROGRAM PERBAIKAN KAMPUNG TERPADU (KIP-KOMPREHENSIF)
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPENDAMPINGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI DESA BUON MANDIRI KECAMATAN LUWUK UTARA. Siswadi Sululing 1 dan Haruni Ode 1 1
52 PENDAMPINGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI DESA BUON MANDIRI KECAMATAN LUWUK UTARA Siswadi Sululing 1 dan Haruni Ode 1 1 Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Luwuk Email:siswadi.sululing@yahoo.com
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA BAGI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH PADA BADAN KEUANGAN
Lebih terperinciBIRO KEUANGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN-P TAHUN ANGGARAN 2012
BIRO KEUANGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN-P TAHUN ANGGARAN 2012 Prinsip Umum Pembayaran Didasarkan pada Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinci