Lampiran 1: Instrumen Pedoman Wawancara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1: Instrumen Pedoman Wawancara"

Transkripsi

1 106 Lampiran 1: Instrumen Pedoman Wawancara I. Identitas Guru : Nama :... Mengampu Kelas :... II. Wawancara : 1. Metode apa yang sering digunakan dalam mengajar? mengapa demikian? Media pembelajaran apa saja yang digunakan untuk menyampaikan materi? Bagaimana peran peserta didik ketika menerima pelajaran? (aktif/ tidak aktif ) jelaskan Berapa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas XI IPS pada semester I tahun pelajaran 2013/2014? Bagaimana upaya yang dilakukan guru agar peserta didik dengan mudah menerima materi pelajaran serta meningkatnya hasil belajar? Surakarta, Mei 2014 Guru Mata Pelajaran Dra. Puji Wijayanti NIP

2 107

3 108 Lampiran 2 : Silabus Pembelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Mendeskripsikan konsep pelestarian lingkungan hidup ( UU No. 32 Tahun 2009 ) Mengidentifikasi beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup Kegiatan Pembelajaran Tatap muka secara berkelompok merumuskan konsep pelestarian lingkungan Tatap muka secara berkelompok upaya pelestarian lingkungan : 3. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan : 3.2 mendeskripsikan pelestarian lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Materi - Pelestarian Lingkungan hidup ( UU No 32 tahun 2009 ) - Daya dukung lingkungan - Daya tampung lingkungan - Upaya terpadu pengelolaan lingkungan hidup - Menyebutkan kerusakan lingkungan hidup - Upaya pelestarian lingkungan hidup - Menunjukkan Alokasi Waktu 2x45 menit 2x45 menit Penilaian Sumber Belajar Nilai Karakter - Lembar Peduli kegiatan lingkungan, kelompok tanggung - Kuis jawab, individu kerjasama - Soal evaluasi - Anjayani, Eni, dkk. ( 2009 ). BSE Geografi Untuk Kelas XI SMA / MA. Jakarta: Pustaka Cempaka - Endarto, Danang, Sarwono, Singgih P. ( 2009 ). BSE Geografi 2 Untuk SMA / MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas - Soemarwoto, Otto. ( 1991 ). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:Penerbit Djambatan - Otto Soemarwoto. (2003).Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada Peduli lingkungan, tanggung jawab, kerjasama

4 Memberi contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan hidup Tatap muka secara berkelompok mengidentifikasi tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup contoh kegiatan konservasi pada tingkat individu, nasional, regional dan internasional - Menunjukkan contoh pelestarian sumberdaya tanah, udara, air, laut, hutan, flora fauna - Menjelaskan AMDAL 2x45 menit University Press pdf,diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - 4/03/13/peta-sebaran-titik-apidi-prov-riau-tgl-12-maret-2014/ diakses pada 15 Maret 2014 pukul WIB /11/cara-mudah-daur-ulangkertas.html,diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - pot.com/2013/05/1pengertianterasering.html, diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - aman-balekambang-solo/wisatakeluarga-taman-balekambang/, diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - reboisasi.html - ta/317584/pertamina-cilacap- Peduli lingkungan, tanggung jawab, kerjasama

5 programkan tanambakau, diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - rita/detail/koba/48/nelayanbateng-masih-gunakan-bomikan.html,diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - ori diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB /01/23/pembuatan-sumurresapan-di-balai-kota-setelahbanjir-besar-landa-jakarta.html, diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - suaka-margasatwa-muaraangke.html, diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - konservasi.unnes.ac.idhttp/konse rvasi.unnes.ac.id/?paged=5,diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - v=rou2isblygq, Video 110

6 Animasi Degradasi Lingkungan Hidup (Jangan Biarkan!) diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - v=f0msw55qgzc, Video Banjir Jakarta 2014 tenggelam akibat hujan ekstrem diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - v=pfvtmklrfoa, Video Kebakaran Hutan Riau Semakin Meluas diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - v=c-hqjf1ft48, video Sumur Resapan Dianggap Mampu Antisipasi Banjir Ibukota DKI Jakarta diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - v=uilvmgws8re, Video Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Merubah Surabaya Menjadi Kota Sejuta Taman diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB 111

7 Menyimpulkan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan - Tatap muka secara berkelompok menjelaskan pembangunan berwawasan lungkungan dan pembangunan berkelanjutan -Tatap muka secara berkelompok menghubungkan pelestarian lingkungan hidup kaitannnya dengan pembangunan berkelanjutan - Mengidentifikasi pentingnya pelestarian lingkungan hidup - Menjelaskan ciri pembangunan berwawasan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan Peduli lingkungan, tanggung jawab, kerjasama

8 113 Lampiran 3 : Kisi Kisi Instrumen Tryout Kisi Kisi Instrumen Kognitif No Indikator Sub Indikator Aspek Jumlah C1 C2 C3 1 Mendeskripsikan konsep pelestarian Mendeskripsikan konsep pelestarian lingkungan hidup menurut UU No , lingkungan hidup Tahun 2009 ( UU No. 32 Tahun 2009 ) Mendefinisikan pelestarian lingkungan hidup 9 1 Mendefinisikan daya dukung 8 1 lingkungan hidup Mendefinisikan daya tampung 13, lingkungan hidup Membedakan daya dukung dan daya 24 57,59 3 tampung dalam kehidupan sehari - hari Menyebutkan upaya terpadu dalam 45,47 2 pengelolaan lingkungan hidup Menunjukkan setiap upaya terpadu dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari hari 49, Mengidentifikasi beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup 3 Memberi contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya Menjelaskan upaya dalam konservasi 1,2,30, 19, dan pelestarian lingkungan hidup 50 Menyebutkan kerusakan lingkungan 3, 6 12,44 4 hidup Menjelaskan AMDAL 14, 6 29,31,46,4 8,55 Menjelaskan kegiatan konservasi pada 23,34,58 3 tingkat individu Menjelaskan kegiatan konservasi pada 20,35 2 tingkat nasional Menjelaskan kegiatan konservasi pada tingkat regional Menjelaskan kegiatan konservasi pada tingkat internasional 27,28,40 3 Menunjukkan contoh tindakan yang 7,51 2 mencerminkan pelestarian lingkungan hidup Menunjukkan contoh pelestarian 4,39 2 sumberdaya tanah Menunjukkan contoh pelestarian sumberdaya udara 17,38 2

9 dengan pembangunan berkelanjutan Menunjukkan contoh pelestarian sumberdaya hutana Menunjukkan contoh pelestarian sumberdaya laut Menunjukkan contoh pelestarian sumberdaya air Menunjukkan contoh pelestarian sumberdaya flora dan fauna ,36,37 3 5, 21, , Menyimpulkan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Mengidentifikasi pentingnya 43 1 pelestarian lingkungan hidup Mendeskripsikan ciri pembangunan 26 1 berwawasan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan Mendeskripsikan hubungan antara 42,54 1 pelestarian lingkungan hidup dengan pembangunan berkelanjutan Jumlah Instrumen Soal 60

10 115 Lampiran 4: Instrumen Soal Tryout INSTRUMEN KOGNITIF SOAL TRYOUT Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu K.D LEMBAR SOAL : Geografi : XI IPS / II : 45 menit : Mendeskripsikan Pelestarian Lingkungan Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Berkelanjutan PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL : 1. Tulislah dengan lengkap Nama, No urut, kelas pada lembar jawaban yang telah tersedia! 2. Periksalah soal soal sebelum anda menjawabnya! 3. Jumlah butir soal 60 ( enam puluh ) butir! 4. Bacalah dengan cermat pertanyaan pertanyaan yang ada! 5. Jawablah setiap pertanyaan, jangan ada yang terlewatkan! 6. Jawaban ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar! 7. Bila anda salah menyilang dan akan membetulkan, coretlah dengan dua garis sejajar memotong! Contoh : Pilihan semula A B C D E Dibetulkan menjadi A B C D E 8. Kerjakan dengan jujur, jangan berbuat curang, tunjukkan bahwa anda memiliki Karakter Kuat dan Cerdas 9. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas tes! soal dan lembar jawaban diserahkan kembali kepada pengawas SELAMAT MENGERJAKAN!

11 1. Salah satu perilaku pengendalian lingkungan terhadap keterbatasan daerah yang rawan banjir adalah a. Pembangunan sistem drainase, tanggul, sungai, dan penghijauan b. Pengerukan pasir sungai dan pelurusan sungai c. Pembangunan sistem drainase pada daerah rawan banjir d. Penghijauan di tepi sungai dan pendalaman sungai e. Pemanfaatan sungai untuk perikanan ( 1 ) melakukan daur ulang terhadap limbah industri ( 2 ) mewajibkan adanya program AMDAL setiap akan mendirikan industri ( 3 ) menjauhkan lokasi industri dari kawasan padat penduduk ( 4) mendekatkan lokasi industri ke sungai Usaha usaha pemerintah dalam menanggulangi pencemaran lingkungan akibat limbah industri di antaranya adalah.... a. ( 1), (2), dan (3) b. (1),(2), dan (4) c. (2) dan (4) d. ( 1 ) dan (3) e. Hanya 4 3. Kerusakan lingkungan hidup menyebabkan.... a. Terjadi regenerasi b. Kepunahan manusia c. Perbaikan secara alami d. Terbentuk lingkungan baru e. Penurunan fungsi lingkungan 4. Berbagai aktifitas manusia dalam pelestarian sumberdaya tanah oleh masyarakat dapat dilakukan dengan cara.... a. Membuat lubang biopori b. Menimbun sampah anorganik c. Menggunakan pupuk kompos d. Menanaman pohon di pekarangan e. Mendaur ulang sampah domestik 5. Pencemaran air laut dari limbah industri dapat dicegah dengan cara.... a. Membuat instalasi pemurnian kembali sebelum ke sungai b. Membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah c. Membuat sarana penampungan limbah sementara d. Mengandalkan proses alami bekerja sendiri e. Membuat saluran langsung ke laut 6. Peristiwa kerusakan alam sebagai berikut : 1) Lahan pertanian rusak akibat penanaman tanpa jeda 2) Polusi udara akibat asap hasil pembakaran hutan 3) Erosi tebing oleh penggerusan aliran sungai

12 117 4) Tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi 5) Lahan pertanian rusak akibat pemupukan berlebihan Peristiwa kerusakan lingkungan yang terjadi akibat tindakan manusia ditunjukkan oleh nomor.... a. 1), 2), dan 5) b. 1), 3), dan 4) c. 2), 3), dan 4) d. 2), 4), dan 5) e. 3), 4 ) dan 5 ) 7. Daerah tererosi menjadi daerah lahan kritis dan tidak produktif. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya dengan cara.... a. Penggemburan b. terasering c. Pengairan d. Reboisasi e. Pemupukan 8. Kemampuan makhluk hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain merupakan definisi dari.... a. Daya tampung lingkungan hidup b. Daya dukung lingkungan hidup c. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup d. Keseimbangan ekosistem e. Kekuatan alamiah 9. Melestarikan lingkungan hidup berarti.... a. Kelestarian unsur unsur lingkungan hidup yang berupa sumberdaya hayati dan sumberdaya non hayati b. Mengembangkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat sehinggga tumbuh menjadi kesadaran berbuat c. Melestarikan unsur unsur dari lingkungan yang berupa sumberdaya hayati dan sumberdaya non hayati d. Upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, dan pemulihan lingkungan hidup e. Menyesuaikan kebutuhan dengan kemampuan sumberdaya alam dalam menghasilkan barang dan jasa 10. Di desa Tawangmangu terdapat penggunaan lahan permukiman yang mampu menampung sedikitnya 100 orang. Pada tahun 2014, di areal permukiman tersebut didiami 200 orang akibat kebutuhan lahan permukiman yang semakin meningkat. Akibatnya permukiman tersebut mengalami kepadatan akibat kebutuhan lahan permukiman yang semakin meningkat. Pada ilustrasi tersebut, areal permukiman merupakan bagian dari.... a. Daya dukung lingungan hidup b. Daya tampung lingkungan hidup

13 118 c. Lingkungan budidaya d. Lingkungan hidup e. Lingkungan tempat tinggal 11. Upaya melestarikan lingkungan hidup berarti... a. Melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup b. Kegiatan yang bertujuan untuk melindungi alam c. Upaya yang dilakukan untuk melestarikan lingkungan biotik dan abiotik d. Melindungi makhluk hidup agar tidak punah e. Menjaga eksistensi makhluk hidup 12. Kerusakan hutan akibat kegiatan penebangan liar akan berdampak pada peristiwa alam yang ditunjukkan oleh kolom.... a Pemanasan global Banjir dan tanah longsor Bencana kekeringan Kerugian pajak negara b Banjir dan tanah longsor Punahnya flora dan fauna Bencana kekeringan Pemanasan global c Kerugian pemasukan negara Pemanasan global Kebakaran hutan Punahnya flora dan fauna d Pencemaran udara Sanksi internasional Kerugian pajak negara Pemanasan global e Punahnya flora dan fauna Sanksi internasional Pemanasan global Bencana kekeringan 13. Kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan / atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya merupakan definisi dari.... a. Daya tampung lingkungan hidup b. Daya dukung lingkungan hidup c. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup d. Keseimbangan ekosistem e. Kekuatan alamiah

14 14. Sejak awal perencanaan proyek pemerintah sudah menghendaki pemrakarsa proyek untuk... a. RPL b. AMDAL c. Pemantauan proyek d. pembuatan selokan e. RKL Penetapan kawasan tertentu menjadi taman nasional merupakan usaha pemerintah untuk melindungi.... a. Hutan b. Situs budaya c. Flora dan fauna d. Benda purbakala e. Lahan miring di perbukitan 16. Berikut ini upaya pengelolaan sumberdaya air, kecuali.... a. Membuat terasering b. Memperbaiki saluran air c. Membangun bendungan d. Menghemat penggunaan air e. Memperbaiki penggunaan air 17. Membuat taman kota dan menanaminya dengan berbagai macam pohon merupakan salah satu tindakan konservasi sumberdaya.... a. Energi b. Tanah c. Udara d. air e. Flora dan fauna 18. Berikut ini merupakan upaya konservasi sumberdaya ada tingkat regional antara lain.... a. Kerjasama regional antara Indonesia dengan Jepang dalam industri otomotif b. Kerjasama regional antara negara Indonesia dengan Amerika Serikat dalam penambangan emas c. Kerjasama regional antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura dalam mengendalikan pencemaran air laut di sekitar selat malaka d. Kerjasama regional antara negara Indonesia dengan China dalam industri elektronik e. Kerjasama regional antara negara Indonesia dengan Singapura dalam industri migas 19. Berikut ini adalah contoh pelestarian lingkungan hidup dengan menerapkan prinsip keberlanjutan yaitu....

15 120 a. alih fungsi lahan di kawasan pelindung b. penerapan kebijakan perikanan tangkap menggunakan jarring besar c. mengolah lahan pertanian secara intensif dan kontinu d. membangun pompa air tanah di kawasan pesisir e. membangun permukiman di sempadan sungai 20. Negara Singapura telah membuat kebijakan bidang lingkungan yang disebut Singapore Green Plan. Kebijakan ini bertujuan menjaga dan melindungi kebersihan lingkungan, serta menciptakan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup. Langkah yang dilakukan oleh negara singapura merupakan bentuk konservasi sumberdaya pada tingkat.... a. Regional b. Internasional c. Nasional d. Individu e. Dunia 21. Pemerintah bersama masyarakat dalam mengurangi abrasi laut perlu melakukan.... a. Membuat tanggul di sungai b. Membangun permukiman di pesisir laut c. Menanam bakau / mangrove d. Membuat sumur resapan e. Meninggikan muka daratan di sekitar pantai 22. Usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan sumberdaya hutan adalah.... a. Reboisasi,menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon, dan ladang berpindah b. Menerapkan sistem tebang tanam, melakukan sistem tumpang sari, dan menjual kayu gelondongan c. Reboisasi, memberikan sanksi yang berat bagi pengrusak hutan, melakukan sistem tebang pilih dalam menebang pohon d. Mempertahankan fungsi kawasan hutan lindung dan melakukan illegal logging ketika hutan sudah mulai tumbuh lebat e. Tebang pilih, membakar hutan dan menjual hutan kepada pihak asing dengan ilegal 23. Peserta didik menggunakan kertas-kertas bekas yang salah satu halamannya kosong untuk keperluan tulis-menulis dan coret-coret merupakan bentuk konservasi sumberdaya pada tingkat... a. kelompok b. internasional c. individu d. dunia e. regional

16 24. Supaya lingkungan hidup tetap dapat mendukung kehidupan manusia, maka kita sebagai makhluk hidup perlu memperhatikan.... a. Daya tampung lingkungan hidup b. Daya dukung lingkungan hidup c. Konservasi lingkungan hidup d. Lingkungan hidup e. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Usaha pelestarian lingkungan hidup sangat penting dilakukan karena.... a. Usaha pelestarian lingkungan hidup dapat mengatasi dampak negatif dari pembangunan b. Usaha pelestarian lingkungan hidup dapat mengantisipasi terjadinya bencana alam c. Usaha pelestarian lingkungan hidup mempengaruhi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup d. Usaha pelestarian lingkungan hidup mempengaruhi daya dukung lingkungan hidup e. Usaha pelestarian lingkungan hidup mempengaruhi keseimbangan ekosistem. 26. Berikut ini ciri ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah.... a. Menjamin pemerataan dan keadilan rakyat miskin b. Menggunakan pendekatan integratif dan pendekatan jangka panjang c. menyadari keterbatasan ekologis dan kelangkaan sumberdaya alam d. mendukung kehidupan manusia dan menghargai keanekaragaman hayati e. menghargai keanekaragaman hayati dan kesejahteraan rakyat 27. Beberapa organisasi internasional yang melakukan konservasi sumberdaya pada tingkat internasional antara lain.... a. UNEP, UNESCO, dan KLH b. IUCN, UNEP, dan ASEAN c. KLH, WWF, dan IUCN d. WWF, UNEP, dan ASEAN e. WWF, UNEP, dan IUCN 28. Untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, ditingkat internasional telah disetujui pemberlakuan Undang-undang Lingkungan Hidup yang berlaku dan dipatuhi oleh komponen negara dan masyarakat diseluruh dunia. Hal ini merupakan salah satu bentuk konservasi pada tingkat.... a. regional b. nasional c. individu d. internasional e. kelompok

17 29. Pendirian lokasi industri / pabrik di tengah kota perlu adanya AMDAL. AMDAL dilaksanakan pada.... a. Saat proyek pembangunan lokasi industri b. Sebelum proyek dilaksanakan c. Saat pelaksanaan peninjauan proyek d. Setelah proyek dilaksanakan e. Saat pemantauan proyek dilaksanakan Pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragamannya merupakan definisi.... a. pelestarian lingkungan hidup b. pengelolaan lingkungan hidup c. konservasi sumberdaya alam d. pembangunan berkelanjutan e. pembangunan berwawasan lingkungan 31. manfaat pelaksanaan amdal bagi masyarakat adalah.... a. memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat sekitarnya b. mencegah perluasan pembangunan di daerah tempat tinggalnya c. mengetahui kerugian dan keuntungan suatu pembangunan d. mengakomodasi aspirasi masyarakat terhadap suatu pembangunan e. memperbaiki kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi pembangunan 32. Undang undang yang mengatur tentang pelestarian lingkungan hidup diatur dalam.... a. Undang undang Nomor 23 Tahun 2007 b. Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 c. Undang undang Nomor 11 Tahun 1967 d. Undang undang Nomor 5 tahun 1990 e. Undang undang Dasar 1945 Pasal Pemerintah DKI Jakarta telah berencana membuat sumur resapan di tengah kota yang padat permukimannya. Pembuatan sumur resapan merupakan salah satu contoh pelestarian... a. sumberdaya tanah b. sumberdaya air c. sumberdaya hutan d. sumberdaya udara e. sumberdaya flora dan fauna 34. Berikut ini merupakan kegiatan konservasi pada tingkat individu adalah... a. membuat taman kota b. menggunakan BBM sebanyak mungkin c. membuang limbah pabrik ke laut

18 123 d. tidak menggunakan AC ( air conditioner ) e. menyalakan lampu pada siang hari 35. Pemerintah Indonesia telah membuat undang undang untuk melindungi flora dan fauna yang terancam punah. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk konservasi sumberdaya pada tingkat... a. Nasional b. Regional c. Internasional d. Dunia e. Individu 36. Pada awal tahun 2014 di propinsi Riau terjadi kebakaran hutan. Oleh sebab itu Pemerintah Indonesia, Malaysia, Singapura berencana melakukan konservasi terhadap hutan hutan yang ada di sekitar wilayah tersebut agar tidak menimbulkan dampak negatif. Upaya pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Singapura dalam konservasi hutan merupakan salah satu bentuk konservasi sumberdaya alam pada tingkat.... a. Nasional b. Internasional c. Dunia d. Regional e. Individu 37. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon merupakan bentuk upaya pelestarian sumberdaya... a. Air b. Tanah c. Udara d. Fauna e. Hutan 38. Kota kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang terdapat pabrik industri. Pemerintah daerah setempat mewajibkan pabrik untuk membuat penyaringan asapnya. Langkah yang ditempuh pihak pabrik dalam membuat penyaringan asap yang ramah lingkungan merupakan salah satu bentuk konservasi sumberdaya... a. Suara b. Energi c. Lahan d. udara e. Flora dan fauna 39. Masyarakat desa di wilayah perbukitan ketika bercocok tanam telah membuat terasering sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan agar tidak

19 124 terjadi longsor. Hal ini merupakan slaah satu bentuk upaya dalam pelestarian.... a. Flora b. Hutan c. Tanah d. Udara e. Air 40. Organisasi lingkungan hidup WWF ( World Wide Fund for Nature) di bawah naungan PBB memberikan perhatian pada hal hal berikut.... a. Membicarakan dan mencari solusi mengenai perubahan iklim dunia b. Pengawasan dan pengendalian terhadap segala entuk kegiatan yang mengakibatkan degradasi lahan c. Perlindungan hewan dan tumbuhan langka agar tidak punah d. Mencari solusi mengenai bencana akibat tsunami dan gempa e. Memperbolehkan adanya jual beli hewan langka 41. Berikut ini yang termasuk upaya pelestarian lingkungan hidup adalah.... a. Menggunakan gas elpiji untuk bahan bakar b. Menggunakan tisu untuk membersihkan tangan c. Menanam bakau di pesisir pantai d. Menggunakan plastik berwarna hitam sebanyak mungkin untuk berbelanja e. Menggunakan AC di ruangan 42. Terjadinya bencana alam di Indonesia meruakan salah satu akibat tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap alam sekitar. Akibatnya generasi sekarang dan generasi yang akan datang akan menerima segala bentuk dampak negatif dari tindakan manusia tersebut. Dengan demikian pembangunan hendaknya harus.... a. Meminimalisir dampak negatif b. Mengantisipasi dampak negatif c. Tidak menimbulkan dampak negatif d. Berwawasan lingkungan hidup dan berkelanjutan e. Memperhatikan aspek lingkungan saja 43. Pembangunan yang tidak diiringi dengan pelestarian lingkungan akan berdampak.... a. Terjadinya konflik budaya b. Terjadinya kerusakan lingkungan dan alam c. Terjadinya kemacetan lalu lintas d. Terjadinya kesuburan suatu tempat e. Terpenuhinya daya dukung dan daya tampung lingkungan 44. Di bawah ini merupakan kerusakan lingkungan dan usaha pelestariannya yang sesuai adalah....

20 125 a. Kebakaran hutan-hujan buatan b. Banjir-normalisasi sungai c. Tsunami- penyediaan kebutuhan makanan d. Longsor lahan-pemberian pupuk e. Pencemaran air laut-uji sampel di laboratorium 45. Di Pulau Sumatera sering terjadi kebakaran hutan akibat adanya tingkah laku manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap alam. Salah satu contoh tindakan yang mencerminkan pelestarian hutan adalah..., a. Menambah personel polisi hutan b. Memberi sanksi terhadap pihak yang melakukan pembukaan hutan c. Membuat sumur d. Membuat hujan buatan e. Melakukan ladang berpindah 46. AMDAL harus dilakukan karena.... a. AMDAL sebagai salah satu cara untuk menimbulkan penghematan energi b. AMDAL sebagai salah satu untuk meminimalisir dampak negatif c. Kualitas lingkungan hidup cepat rusak d. AMDAL sebagai salah satu kewajiban pemilik proyek yang harus dilaksanakan untuk mengatasi dampak negatif pembangunan e. Adanya tekanan dari pemerintah dalam penyusunannya 47. Berikut merupakan salah satu upaya terpadu dalam pengelolaan lingkungan antara lain.... a. Melakukan penambangan pasir sedikit mungkin b. Penebangan pohon yang berusia ratusan tahun c. Pelarangan pembangunan villa di kawasan lindung d. Mengubah kawasan lindung menjadi kawasan bebas penambangan e. Memberikan ijin penebangan hutan sebanyak banyaknya 48. Indonesia berencana mengembangkan teknologi nuklir untuk dijadikan pembangkit tenaga listrik. Dengan demikian perlu adanya AMDAL ( analisis Mengenai Dampak Lingkungan) karena.... a. Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya alam b. Kegiatan yang menimbulkan pemborosan sumberdaya alam c. Kegiatan yang mempengaruhi kawasan konservasi sumberdaya alam d. Kegiatan ini menggunakan teknologi yang dapat mempengaruhi lingkungan hidup e. Kegiatan ini memiliki resiko tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara 49. Contoh tindakan pelestarian lingkungan hidup dalam kehidupan sehari hari adalah... a. Membuat rumah di bantaran sungai b. Menebang pohon untuk kayu bakar

21 126 c. Menanam terus menerus tanaman yang sama pada waktu yang cukup lama d. Membuat sumur resapan di sekitar permukiman padat penduduk e. Menggunakan pupuk kimia di bidang pertanian untuk meningkatkan jumlah panen 50. Upaya yang dilakukan untuk melestarikan dan melindungi alam disebut... a. reboisasi b. Mitigasi c. Konservasi d. Urbanisasi e. Reservasi 51. Tindakan yang sesuai dengan peestarian lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan sebagai berikut : 1) Mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos 2) membuat kerjaninan dari botol plastik bekas 3) Menimbun sampah organik 4) Membuat rumah di sepanjang sungai Tindakan yang sesuai dengan prinsip hemat ditunjukkan oleh nomor.... a. 1) dan 4) b. 2) dan 4 ) c. 3) dan 4 ) d. 1) dan 2) e. 2) dan 3) 52. Kegiatan pertanian yang tidak sesuai dengan pelestarian lingkungan tanah mengakibatkan.... a. Peningkatan jenis predator tanaman b. Penurunan jumlah hama alami c. Penurunan kuantitas tanaman d. Penurunan kesuburan tanah 53. Peningkatan hasil pertanianpencemaran air laut dari limbah rumah tangga dapat merusak lingkungan hidup di sekitarnya. Oleh karena itu untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan cara.... a. Membuat instalasi pemurnian kembali sebelum ke sungai b. Membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah c. Membuat sarana penampunga sementara d. Mengandalkan proses alami bekerja sendiri e. Membuat saluran langsung ke laut 54. Upaya pertanian yang berorientasi pada pelestarian lingkungan hidup kaitannya pembangunan berkelanjutan adalah... a. Menggunakan teknologi pertanian terbaru b. Meningkatkan laku aliran permukaan tanah

22 127 c. Menghentikan pemanfaatan lingkungan tanah d. Meningkatkan penggunaan berbagai jenis pupuk e. Menyeimbangan masa tanam dan masa istirahat pada lahan 55. Salah satu kegunaan AMDAL bagi pemilik proyek adalah.... a. Menghindari duplikasi dari proyek proyek lain b. Mengetahui rencana pembangun di daerahnya c. Menghindari timbulnya konflik d. Menambah tingginya nilai jual harga bangunan e. Mengetahui perubahan lingkungan dimasa sebelum dan sesudah proyek dibangun dan mempersiapkan cara cara pemecahan masalah 56. Kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan / atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya disebut.... a. daya dukung lingkungan b. daya tampung lingkungan c. keseimbangan ekosistem d. degradasi ingkungan e. kekuatan alamiah 57. Pada tahun 2007 Kota Surakarta terjadi bencana banjir. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Berikut ini merupakan faktor utama penyebab banjir akibat adanya daya dukung dan daya tampung yang tidak bersinergis antara lain.... a. Meluapnya sungai dan adanya sirine b. Meluapnya sungai dan tidak disiplinnya masyarakat dalam menjaga lingkungan c. Meluapnya sungai dan pembuangan limbah cair ke sungai d. Meluapnya sungai dan pembangunan permukiman di bantaran sungai sehingga minimnya kawasan resapan e. Meluapnya sungai dan pendangkalan sungai 58. Menimbun sampah plastik ke dalam tanah dapat mempengaruhi kerusakan sumberdaya taanah. Usaha konservasi individu yang dapat dilakukan.... a. Menggunakan kembali sampah plastik untuk keperluan rumah tangga b. Menyediakan tempat pembuangan sampah plastik c. Sampah plastik dibakar saja d. Mengurangi penggunaan plastik e. Pelarangan pendirian pabrik plastik 59. Tawangmangu terletak pada wilayah yang memiliki topografi landai hingga miring sehingga penggunaan lahannya cocok untuk kawasan lindung maupun penyangga. Akan tetapi pada tahun 2014 ini terdapat beberapa hotel serta permukiman. Dengan demikian, apabila musim penghujan daerah tersebut mengalami longsorlahan. Berdasarkan ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa...

23 128 a. Daya dukung lahan seimbang b. Daya tampung lahan seimbang c. Daya dukung dan daya tampung seimbang d. Daya dukung dan daya tampung tidak seimbang e. Daya dukung dan daya tampung normal 60. Pemerintah Indonesia melalui payung hukum Undang undang No. 32 Tahun 2009 memberikan dasar dalam pengelolaan.... a. Pelestarian lingkungan hidup b. Pembongkaran rusun c. Perlindungan bahan galian d. Pemberian BLT e. Perlindungan satwa unik

24 129 Lembar Jawaban Tryout Nama Kelas / No : : 1 A B C D E 41 A B C D E 2 A B C D E 42 A B C D E 3 A B C D E 43 A B C D E 4 A B C D E 44 A B C D E 5 A B C D E 45 A B C D E 6 A B C D E 46 A B C D E 7 A B C D E 47 A B C D E 8 A B C D E 48 A B C D E 9 A B C D E 49 A B C D E 10 A B C D E 50 A B C D E 11 A B C D E 51 A B C D E 12 A B C D E 52 A B C D E 13 A B C D E 53 A B C D E 14 A B C D E 54 A B C D E 15 A B C D E 55 A B C D E 16 A B C D E 56 A B C D E 17 A B C D E 57 A B C D E 18 A B C D E 58 A B C D E 19 A B C D E 59 A B C D E 20 A B C D E 60 A B C D E 21 A B C D E 22 A B C D E 23 A B C D E 24 A B C D E 25 A B C D E 26 A B C D E 27 A B C D E 28 A B C D E 29 A B C D E 30 A B C D E 31 A B C D E 32 A B C D E 33 A B C D E 34 A B C D E 35 A B C D E 36 A B C D E 37 A B C D E 38 A B C D E 39 A B C D E 40 A B C D E

25 130 1 A 41 C 2 A 42 D 3 E 43 B 4 C 44 B 5 A 45 D 6 A 46 D 7 D 47 C 8 B 48 D 9 D 49 D 10 B 50 C 11 A 51 D 12 B 52 D 13 A 53 A 14 B 54 E 15 C 55 E 16 A 56 B 17 C 57 D 18 C 58 A 19 C 59 D 20 C 60 A 21 C 22 C 23 C 24 E 25 C 26 B 27 C 28 D 29 B 30 C 31 C 32 A 33 B 34 D 35 A 36 D 37 E 38 D 39 C 40 C Kunci Jawaban Soal Kognitif Tryout NILAI = BENAR x 100 = 60

26 131 Lampiran 5 : Kisi Kisi Instrumen Pretest - Postest No Indikator Sub Indikator Aspek Jumlah C1 C2 C3 1 Mendeskripsikan konsep pelestarian Mendeskripsikan konsep pelestarian lingkungan hidup menurut UU No , 46 2 lingkungan hidup Tahun 2009 (UU No. 32 Tahun 2009 ) Mendefinisikan pelestarian lingkungan hidup 6 1 Mendefinisikan daya dukung 5 1 lingkungan hidup Mendefinisikan daya tampung 9, lingkungan hidup Membedakan daya dukung dan daya 18 43,45 3 tampung dalam kehidupan sehari - hari Menyebutkan upaya terpadu dalam 33,34 2 pengelolaan lingkungan hidup Menunjukkan setiap upaya terpadu dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari hari 36, Mengidentifikasi beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup 3 Memberi contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Menjelaskan upaya dalam pelestarian lingkungan hidup 1 13,30 3 Menyebutkan kerusakan lingkungan hidup 8,32 2 Menjelaskan AMDAL 10,35,41 3 Menjelaskan kegiatan konservasi pada 17,23,44 3 tingkat individu Menjelaskan kegiatan konservasi pada 14,24 2 tingkat nasional Menjelaskan kegiatan konservasi pada 12 1 tingkat regional Menjelaskan kegiatan konservasi pada tingkat internasional 20,29 2 Menunjukkan contoh tindakan yang 4,37 2 mencerminkan pelestarian lingkungan hidup Menunjukkan contoh pelestarian 28 1 sumberdaya tanah Menunjukkan contoh pelestarian 27 1 sumberdaya udara Menunjukkan contoh pelestarian 16,25,26 3 sumberdaya hutan Menunjukkan contoh pelestarian 3,15,39 3

27 132 sumberdaya laut Menunjukkan contoh pelestarian sumberdaya air Menunjukkan contoh pelestarian sumberdaya flora dan fauna Menyimpulkan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Mengidentifikasi pentingnya 31 1 pelestarian lingkungan hidup Mendeskripsikan ciri pembangunan 19 1 berwawasan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan Mendeskripsikan hubungan antara 40 1 pelestarian lingkungan hidup dengan pembangunan berkelanjutan Jumlah Instrumen Soal 46

28 133 Lampiran 6 : Instrumen Kognitif Pretest - Postest INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Mata Pelajaran Kelas / semester Waktu K.D LEMBAR SOAL : Geografi : XI IPS / II : 45 menit : Mendeskripsikan Pelestarian Lingkungan Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Berkelanjutan PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL : 1. Tulislah dengan lengkap Nama, No urut, kelas pada lembar jawaban yang telah tersedia! 2. Periksalah soal soal sebelum anda menjawabnya! 3. Jumlah butir soal 46 butir! 4. Bacalah dengan cermat pertanyaan pertanyaan yang ada! 5. Jawablah setiap pertanyaan, jangan ada yang terlewatkan! 6. Jawaban ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar! 7. Bila anda salah menyilang dan akan membetulkan, coretlah dengan dua garis sejajar memotong! Contoh : Pilihan semula A B C D E Dibetulkan menjadi A B C D E 8. Kerjakan dengan jujur, jangan berbuat curang, tunjukkan bahwa anda memiliki Karakter Kuat dan Cerdas 9. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas tes! soal dan lembar jawaban diserahkan kembali kepada pengawas SELAMAT MENGERJAKAN!

29 1. Salah satu perilaku pengendalian lingkungan terhadap keterbatasan daerah yang rawan banjir adalah a. Pembangunan sistem drainase, tanggul, sungai, dan penghijauan b. Pengerukan pasir sungai dan pelurusan sungai c. Pembangunan sistem drainase pada daerah rawan banjir d. Penghijauan di tepi sungai dan pendalaman sungai e. Pemanfaatan sungai untuk perikanan Berbagai aktifitas manusia dalam pelestarian sumberdaya tanah oleh masyarakat dapat dilakukan dengan cara.... a. Membuat lubang biopori b. Menimbun sampah anorganik c. Menggunakan pupuk kompos d. Menanaman pohon di pekarangan e. Mendaur ulang sampah domestik 3. Pencemaran air laut dari limbah industri dapat dicegah dengan cara.... a. Membuat instalasi pemurnian kembali sebelum ke sungai b. Membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah c. Membuat sarana penampungan limbah sementara d. Mengandalkan proses alami bekerja sendiri e. Membuat saluran langsung ke laut 4. Daerah tererosi menjadi daerah lahan kritis dan tidak produktif. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya dengan cara.... a. Penggemburan b. terasering c. Pengairan d. Reboisasi e. Pemupukan 5. Kemampuan makhluk hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain merupakan definisi dari.... a. Daya tampung lingkungan hidup b. Daya dukung lingkungan hidup c. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup d. Keseimbangan ekosistem e. Kekuatan alamiah 6. Melestarikan lingkungan hidup berarti.... a. Kelestarian unsur unsur lingkungan hidup yang berupa sumberdaya hayati dan sumberdaya non hayati b. Mengembangkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat sehinggga tumbuh menjadi kesadaran berbuat c. Melestarikan unsur unsur dari lingkungan yang berupa sumberdaya hayati dan sumberdaya non hayati

30 135 d. Upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, dan pemulihan lingkungan hidup e. Menyesuaikan kebutuhan dengan kemampuan sumberdaya alam dalam menghasilkan barang dan jasa 7. Di desa Tawangmangu terdapat penggunaan lahan permukiman yang mampu menampung sedikitnya 100 orang. Pada tahun 2014, di areal permukiman tersebut didiami 200 orang akibat kebutuhan lahan permukiman yang semakin meningkat. Akibatnya permukiman tersebut mengalami kepadatan akibat kebutuhan lahan permukiman yang semakin meningkat. Pada ilustrasi tersebut, areal permukiman merupakan bagian dari.... a. Daya dukung lingungan hidup b. Daya tampung lingkungan hidup c. Lingkungan budidaya d. Lingkungan hidup e. Lingkungan tempat tinggal 8. Kerusakan hutan akibat kegiatan penebangan liar akan berdampak pada peristiwa alam yang ditunjukkan oleh kolom.... a Pemanasan global Banjir dan tanah longsor Bencana kekeringan Kerugian pajak negara b Banjir dan tanah longsor Punahnya flora dan fauna Bencana kekeringan Pemanasan global c Kerugian pemasukan negara Pemanasan global Kebakaran hutan Punahnya flora dan fauna d Pencemaran udara Sanksi internasional Kerugian pajak negara Pemanasan global e Punahnya flora dan fauna Sanksi internasional Pemanasan global Bencana kekeringan 9. Kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan / atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya merupakan definisi dari.... a. Daya tampung lingkungan hidup b. Daya dukung lingkungan hidup

31 136 c. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup d. Keseimbangan ekosistem e. Kekuatan alamiah 10. Sejak awal perencanaan proyek pemerintah sudah menghendaki pemrakarsa proyek untuk... a. RPL b. AMDAL c. Pemantauan proyek d. pembuatan selokan e. RKL 11. Penetapan kawasan tertentu menjadi taman nasional merupakan usaha pemerintah untuk melindungi.... a. Hutan b. Situs budaya c. Flora dan fauna d. Benda purbakala e. Lahan miring di perbukitan 12. Berikut ini merupakan upaya konservasi sumberdaya ada tingkat regional antara lain.... a. Kerjasama regional antara Indonesia dengan Jepang dalam industri otomotif b. Kerjasama regional antara negara Indonesia dengan Amerika Serikat dalam penambangan emas c. Kerjasama regional antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura dalam mengendalikan pencemaran air laut di sekitar selat malaka d. Kerjasama regional antara negara Indonesia dengan China dalam industri elektronik e. Kerjasama regional antara negara Indonesia dengan Singapura dalam industri migas 13. Berikut ini adalah contoh pelestarian lingkungan hidup dengan menerapkan prinsip keberlanjutan yaitu.... a. alih fungsi lahan di kawasan pelindung b. penerapan kebijakan perikanan tangkap menggunakan jarring besar c. mengolah lahan pertanian secara intensif dan kontinu d. membangun pompa air tanah di kawasan pesisir e. membangun permukiman di sempadan sungai 14. Negara Singapura telah membuat kebijakan bidang lingkungan yang disebut Singapore Green Plan. Kebijakan ini bertujuan menjaga dan melindungi kebersihan lingkungan, serta menciptakan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup. Langkah yang dilakukan oleh negara singapura merupakan bentuk konservasi sumberdaya pada tingkat....

32 137 a. Regional b. Internasional c. Nasional d. Individu e. Dunia 15. Pemerintah bersama masyarakat dalam mengurangi abrasi laut perlu melakukan.... a. Membuat tanggul di sungai b. Membangun permukiman di pesisir laut c. Menanam bakau / mangrove d. Membuat sumur resapan e. Meninggikan muka daratan di sekitar pantai 16. Usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan sumberdaya hutan adalah.... a. Reboisasi,menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon, dan ladang berpindah b. Menerapkan sistem tebang tanam, melakukan sistem tumpang sari, dan menjual kayu gelondongan c. Reboisasi, memberikan sanksi yang berat bagi pengrusak hutan, melakukan sistem tebang pilih dalam menebang pohon d. Mempertahankan fungsi kawasan hutan lindung dan melakukan illegal logging ketika hutan sudah mulai tumbuh lebat e. Tebang pilih, membakar hutan dan menjual hutan kepada pihak asing dengan ilegal 17. Peserta didik menggunakan kertas-kertas bekas yang salah satu halamannya kosong untuk keperluan tulis-menulis dan coret-coret merupakan bentuk konservasi sumberdaya pada tingkat... a. kelompok b. internasional c. individu d. dunia e. regional 18. Supaya lingkungan hidup tetap dapat mendukung kehidupan manusia, maka kita sebagai makhluk hidup perlu memperhatikan.... a. Daya tampung lingkungan hidup b. Daya dukung lingkungan hidup c. Konservasi lingkungan hidup d. Lingkungan hidup e. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup 19. Berikut ini ciri ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah.... a. Menjamin pemerataan dan keadilan rakyat miskin b. Menggunakan pendekatan integratif dan pendekatan jangka panjang c. menyadari keterbatasan ekologis dan kelangkaan sumberdaya alam d. mendukung kehidupan manusia dan menghargai keanekaragaman hayati e. menghargai keanekaragaman hayati dan kesejahteraan rakyat

33 Untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, ditingkat internasional telah disetujui pemberlakuan Undang-undang Lingkungan Hidup yang berlaku dan dipatuhi oleh komponen negara dan masyarakat diseluruh dunia. Hal ini merupakan salah satu bentuk konservasi pada tingkat.... a. regional b. nasional c. individu d. internasional e. kelompok 21. Undang undang yang mengatur tentang pelestarian lingkungan hidup diatur dalam.... a. Undang undang Nomor 23 Tahun 2007 b. Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 c. Undang undang Nomor 11 Tahun 1967 d. Undang undang Nomor 5 tahun 1990 e. Undang undang Dasar 1945 Pasal Pemerintah DKI Jakarta telah berencana membuat sumur resapan di tengah kota yang padat permukimannya. Pembuatan sumur resapan merupakan salah satu contoh pelestarian... a. sumberdaya tanah b. sumberdaya air c. sumberdaya hutan d. sumberdaya udara e. sumberdaya flora dan fauna 23. Berikut ini merupakan kegiatan konservasi pada tingkat individu adalah... a. membuat taman kota b. menggunakan BBM sebanyak mungkin c. membuang limbah pabrik ke laut d. tidak menggunakan AC ( air conditioner ) e. menyalakan lampu pada siang hari 24. Pemerintah Indonesia telah membuat undang undang untuk melindungi flora dan fauna yang terancam punah. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk konservasi sumberdaya pada tingkat... a. Nasional b. Regional c. Internasional d. Dunia e. Individu 25. Pada awal tahun 2014 di propinsi Riau terjadi kebakaran hutan. Oleh sebab itu Pemerintah Indonesia, Malaysia, Singapura berencana melakukan konservasi terhadap hutan hutan yang ada di sekitar wilayah tersebut agar tidak menimbulkan dampak negatif. Upaya pemerintah Indonesia, Malaysia,

34 139 dan Singapura dalam konservasi hutan merupakan salah satu bentuk konservasi sumberdaya alam pada tingkat.... a. Nasional b. Internasional c. Dunia d. Regional e. Individu 26. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon merupakan bentuk upaya pelestarian sumberdaya... a. Air b. Tanah c. Udara d. Fauna e. Hutan 27. Kota kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang terdapat pabrik industri. Pemerintah daerah setempat mewajibkan pabrik untuk membuat penyaringan asapnya. Langkah yang ditempuh pihak pabrik dalam membuat penyaringan asap yang ramah lingkungan merupakan salah satu bentuk konservasi sumberdaya... a. Suara b. Energi c. Lahan d. udara e. Flora dan fauna 28. Masyarakat desa di wilayah perbukitan ketika bercocok tanam telah membuat terasering sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan agar tidak terjadi longsor. Hal ini merupakan salah satu bentuk upaya dalam pelestarian.... a. Flora b. Hutan c. Tanah d. Udara e. Air 29. Organisasi lingkungan hidup WWF ( World Wide Fund for Nature) di bawah naungan PBB memberikan perhatian pada hal hal berikut.... a. Membicarakan dan mencari solusi mengenai perubahan iklim dunia b. Pengawasan dan pengendalian terhadap segala entuk kegiatan yang mengakibatkan degradasi lahan c. Perlindungan hewan dan tumbuhan langka agar tidak punah d. Mencari solusi mengenai bencana akibat tsunami dan gempa e. Memperbolehkan adanya jual beli hewan langka

35 Berikut ini yang termasuk upaya pelestarian lingkungan hidup adalah.... a. Menggunakan gas elpiji untuk bahan bakar b. Menggunakan tisu untuk membersihkan tangan c. Menanam bakau di pesisir pantai d. Menggunakan plastik berwarna hitam sebanyak mungkin untuk berbelanja e. Menggunakan AC di ruangan 31. Pembangunan yang tidak diiringi dengan pelestarian lingkungan akan berdampak.... a. Terjadinya konflik budaya b. Terjadinya kerusakan lingkungan dan alam c. Terjadinya kemacetan lalu lintas d. Terjadinya kesuburan suatu tempat e. Terpenuhinya daya dukung dan daya tampung lingkungan 32. Di bawah ini merupakan kerusakan lingkungan dan usaha pelestariannya yang sesuai adalah.... a. Kebakaran hutan-hujan buatan b. Banjir-normalisasi sungai c. Tsunami- penyediaan kebutuhan makanan d. Longsor lahan-pemberian pupuk e. Pencemaran air laut-uji sampel di laboratorium 33. Di Pulau Sumatera sering terjadi kebakaran hutan akibat adanya tingkah laku manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap alam. Salah satu contoh tindakan yang mencerminkan pelestarian hutan adalah..., a. Menambah personel polisi hutan b. Memberi sanksi terhadap pihak yang melakukan pembukaan hutan c. Membuat sumur d. Membuat hujan buatan e. Melakukan ladang berpindah 34. Berikut merupakan salah satu upaya terpadu dalam pengelolaan lingkungan antara lain.... a. Melakukan penambangan pasir sedikit mungkin b. Penebangan pohon yang berusia ratusan tahun c. Pelarangan pembangunan villa di kawasan lindung d. Mengubah kawasan lindung menjadi kawasan bebas penambangan e. Memberikan ijin penebangan hutan sebanyak banyaknya 35. Indonesia berencana mengembangkan teknologi nuklir untuk dijadikan pembangkit tenaga listrik. Dengan demikian perlu adanya AMDAL ( analisis Mengenai Dampak Lingkungan) karena.... a. Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya alam b. Kegiatan yang menimbulkan pemborosan sumberdaya alam

36 141 c. Kegiatan yang mempengaruhi kawasan konservasi sumberdaya alam d. Kegiatan ini menggunakan teknologi yang dapat mempengaruhi lingkungan hidup e. Kegiatan ini memiliki resiko tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara 36. Contoh tindakan pelestarian lingkungan hidup dalam kehidupan sehari hari adalah... a. Membuat rumah di bantaran sungai b. Menebang pohon untuk kayu bakar c. Menanam terus menerus tanaman yang sama pada waktu yang cukup lama d. Membuat sumur resapan di sekitar permukiman padat penduduk e. Menggunakan pupuk kimia di bidang pertanian untuk meningkatkan jumlah panen 37. Tindakan yang sesuai dengan pelestarian lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan sebagai berikut : 1. Mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos 2. membuat kerjaninan dari botol plastik bekas 3. Menimbun sampah organik 4. Membuat rumah di sepanjang sungai Tindakan yang sesuai dengan prinsip hemat ditunjukkan oleh nomor.... a. 1) dan 4) b. 2) dan 4 ) c. 3) dan 4 ) d. 1) dan 2) e. 2) dan 3) 38. Kegiatan pertanian yang tidak sesuai dengan pelestarian lingkungan tanah mengakibatkan.... a. Peningkatan jenis predator tanaman b. Penurunan jumlah hama alami c. Penurunan kuantitas tanaman d. Penurunan kesuburan tanah e. Peningkatan jumlah produksi pertanian 39. Pencemaran air laut dari limbah rumah tangga dapat merusak lingkungan hidup di sekitarnya. Oleh karena itu untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan cara.... a. Membuat instalasi pemurnian kembali sebelum ke sungai b. Membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanah c. Membuat sarana penampunga sementara d. Mengandalkan proses alami bekerja sendiri e. Membuat saluran langsung ke laut

37 40. Upaya pertanian yang berorientasi pada pelestarian lingkungan hidup kaitannya pembangunan berkelanjutan adalah... a. Menggunakan teknologi pertanian terbaru b. Meningkatkan laju aliran permukaan tanah c. Menghentikan pemanfaatan lingkungan tanah d. Meningkatkan penggunaan berbagai jenis pupuk e. Menyeimbangan masa tanam dan masa istirahat pada lahan Salah satu kegunaan AMDAL bagi pemilik proyek adalah.... a. Menghindari duplikasi dari proyek proyek lain b. Mengetahui rencana pembangun di daerahnya c. Menghindari timbulnya konflik d. Menambah tingginya nilai jual harga bangunan e. Mengetahui perubahan lingkungan dimasa sebelum dan sesudah proyek dibangun dan mempersiapkan cara cara pemecahan masalah 42. kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan / atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya disebut.... a. daya dukung lingkungan b. daya tampung lingkungan c. keseimbangan ekosistem d. degradasi ingkungan e. kekuatan alamiah 43. Pada tahun 2007 Kota Surakarta terjadi bencana banjir. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Berikut ini merupakan faktor utama penyebab banjir akibat adanya daya dukung dan daya tampung yang tidak bersinergis antara lain.... a. Meluapnya sungai dan adanya sirine b. Meluapnya sungai dan tidak disiplinnya masyarakat dalam menjaga lingkungan c. Meluapnya sungai dan pembuangan limbah cair ke sungai d. Meluapnya sungai dan pembangunan permukiman di bantaran sungai sehingga minimnya kawasan resapan e. Meluapnya sungai dan pendangkalan sungai 44. Menimbun sampah plastik ke dalam tanah dapat mempengaruhi kerusakan sumberdaya taanah. Usaha konservasi individu yang dapat dilakukan.... a. Menggunakan kembali sampah plastik untuk keperluan rumah tangga b. Menyediakan tempat pembuangan sampah plastik c. Sampah plastik dibakar saja d. Mengurangi penggunaan plastik e. Pelarangan pendirian pabrik plastik 45. Tawangmangu terletak pada wilayah yang memiliki topografi landai hingga miring sehingga penggunaan lahannya cocok untuk kawasan lindung

38 143 maupun penyangga. Akan tetapi pada tahun 2014 ini terdapat beberapa hotel serta permukiman. Dengan demikian, apabila musim penghujan daerah tersebut mengalami longsorlahan. Berdasarkan ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa... a. Daya dukung lahan seimbang b. Daya tampung lahan seimbang c. Daya dukung dan daya tampung seimbang d. Daya dukung dan daya tampung tidak seimbang e. Daya dukung dan daya tampung normal 46. Pemerintah Indonesia melalui payung hukum Undang undang No. 32 Tahun 2009 memberikan dasar dalam pengelolaan.... a. Pelestarian lingkungan hidup b. Pembongkaran rusun c. Perlindungan bahan galian d. Pemberian BLT e. Perlindungan satwa unik

39 144 Nama Kelas / No Lembar Jawaban Pretest-Posttest : : 1 A B C D E 21 A B C D E 41 A B C D E 2 A B C D E 22 A B C D E 42 A B C D E 3 A B C D E 23 A B C D E 43 A B C D E 4 A B C D E 24 A B C D E 44 A B C D E 5 A B C D E 25 A B C D E 45 A B C D E 6 A B C D E 26 A B C D E 46 A B C D E 7 A B C D E 27 A B C D E 8 A B C D E 28 A B C D E 9 A B C D E 29 A B C D E 10 A B C D E 30 A B C D E 11 A B C D E 31 A B C D E 12 A B C D E 32 A B C D E 13 A B C D E 33 A B C D E 14 A B C D E 34 A B C D E 15 A B C D E 35 A B C D E 16 A B C D E 36 A B C D E 17 A B C D E 37 A B C D E 18 A B C D E 38 A B C D E 19 A B C D E 39 A B C D E 20 A B C D E 40 A B C D E

40 145 Kunci Jawaban Soal Pretest - Postest 1 A 41 E 2 C 42 B 3 A 43 D 4 D 44 A 5 B 45 D 6 D 46 A 7 B 8 B 9 A 10 B 11 C 12 C 13 C 14 C 15 C 16 C 17 C 18 E 19 B 20 D 21 A 22 B 23 D 24 A 25 D 26 E 27 D 28 C 29 C 30 C 31 B 32 B 33 D 34 C 35 D 36 D 37 D 38 D 39 A 40 E NILAI = BENAR x 100 = 46

41 146 Lampiran 7 : Materi Pembelajaran MATERI PEMBELAJARAN Standar Kompetensi : 3. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Kompetensi Dasar : 3.2 Mendeskripsikan pelestarian lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan KERANGKA KONSEP

42 147 KEGIATAN PEMBELAJARAN I Indikator Pencapaian Hasil Belajar: Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk : Mendeskripsikan konsep pelestarian Lingkungan Hidup Menurut Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 A. Mendeskripsikan konsep pelestarian lingkungan hidup menurut Undang Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan sumberdaya alam, baik hayati maupun nonhayati. Sumberdaya alam yang melimpah mendorong manusia untuk memanfaatkan sumberdaya alam tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembangunan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembangunan selalu akan membawa perubahan, baik berdampak positif maupun negatif. Pembangunan yang membawa dampak positif sangat diharapkan oleh manusia demi kelangsungan hidup. Soemarwoto ( 2003 : 14 ) menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan mengandung arti lingkungan dapat mendukung pembangunan dengan terus menerus karena tidak ada habisnya sumberdaya yang menjadi modal pembangunan. Modal pembanguan tersebut berupa modal buatan manusia maupun sumberdaya alam. Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, pembangunan haruslah berwawasan lingkungan, dengan kata lain pembangunan berwawasan lingkungan merupakan syarat yang harus dipenuhi agar dapat berkelanjutan. Dengan demikian, adanya pembangunan dapat mengubah keseimbangan lingkungan. Manusia hendaknya melestarikan kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan.menjaga kemampuan lingkungan untuk mendukung pembanguan merupakan usaha untuk mencapai pembangunan jangka panjang yang mencakup jangka waktu antara generasi, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

43 148 Pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan hidup terjadi akibat tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan sumberdaya yang terkandung di alam. Jika proses perusakan unsur-unsur lingkungan hidup tersebut terus menerus dibiarkan berlangsung, kualitas lingkungan hidup akan semakin parah. Oleh karena itu, manusia sebagai aktor yang paling berperan dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup perlu melakukan upaya yang dapat mengembalikan keseimbangan lingkungan agar kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya dapat berkelanjutan. Upaya pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Undang - undang yang berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan lingkungan hidup, yaitu UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Adapun inti dari Undang undang tersebut tersebut adalah bagaimana manusia dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya lingkungan secara arif dan bijaksana tanpa harus merusaknya. Apabila ada penduduk baik secara individu maupun kelompok melanggar aturan tersebut maka sudah sepantasnya dikenai sanksi yang setimpal tanpa memandang status. Di lain pihak, masyarakat hendaknya mendukung program-program pemerintah yang berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan. Menurut UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 menyatakan bahwa pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan hidup merupakan kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Sedangkan daya tampung lingkungan hidup merupakan kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan / atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.

44 149 KEGIATAN PEMBELAJARAN II Indikator Pencapaian Hasil Belajar: Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk : Mengidentifikasi beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup A. Mengidentifikasi beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Melestarikan lingkungan hidup berarti upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, dan pemulihan lingkungan hidup. Untuk mencegah kerusakan lingkungan perlu adanya usaha usaha pengelolaan lingkungan sehingga sumberdaya yang tersedia di alam dapat dimanfaatkan untuk pembangunan dengan sebaik baiknya. Pengelolaan

45 150 lingkungan berkaitan erat dengan pengelolaan bencana dan kerusakan lingkungan yang terjadi dalam proses pembangunan. Pengelolaan lingkungan tidak hanya berkaitan dengan teknis mengatasi kerusakan lingkunga, akan tetapi juga berkaitan dengan usaha usaha pemanfaatan sumberdaya alam secara efisien dan penghematan sumberdaya alam yang tidap dapat diperbaharui. Adapun contoh nyata antara lain : penggunaan lampu hemat energi dan pemilihan kendaraan bermotor yang irit bahan bakar dan ramah lingkungan. 1. Konservasi Sumberdaya alam Studi Kasus : Gambar 1. Peta Hotspot Provinsi Riau pada 12 Maret 2014 Sumber : BNPB

46 151 Kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Riau pada bulan Maret 2014 ditemukan sejumlah titik api yang masih aktif. Berdasarkan peta Hotspot Provinsi Riau ( Sumber : BNPB : 2014 ), pada tanggal 12 Maret 2014 ditemukan beberapa titik api sejumlah 107 titik berdasarkan citra satelit Modis. Sebaran titik api paling banyak berada di Dumai, Bengkalis,Siak, dan Kepulauan Meranti. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah titik api di Riau masih banyak. Titik api ( hotspot ) kebakaran hutan disebabkan oleh aktifitas manusia dalam penebangan hutan secara ilegal serta pembukaan lahan yang dilakukan oleh orang orang yang tidak bertanggungjawab terhadap kelestarian sumberdaya hutan. Oleh karena itu perlu adanya upaya dalam melestarikan hidup konservasi sumberdaya alam hutan, diharapkan bencana kebakaran yang melanda sejumlah hutan di Provinsi Riau tidak akan terulang kembali. Ditinjau dari bahasa, konservasi berasal dari kata conservation, dengan pokok kata to conserve (Bahasa inggris) yang artinya menjaga agar bermanfaat, tidak punah/lenyap atau merugikan. Dengan demikian, konservasi merupakan upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Sedangkan sumberdaya alam sendiri merupakan salah satu unsur dari liungkungan hidup yang terdiri dari sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati, serta seluruh gejala keunikan alam, semua ini merupakan unsur pembentuk lingkungan hidup yang kehadirannya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Menurut UU 32 Tahun 2009 Tentang Pelestarian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ( diperbaharui menjadi UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ), Konservasi sumberdaya alam dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya.

47 152 Konservasi sumberdayaalam dan lingkungan hidup menjadi masalah global yang menuntut perhatian dan penanganan secara serius dan berkelanjutan. Degradasi lingkungan hidup di Indonesia telah mengakibatkan ancaman bagi kelangsungan hidup penduduk. Bencana banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, dan gangguan kesehatan adalah akibat yang ditimbulkan oleh degradasi lingkungan. Perhatian masyarakat dan pemerintah terhadap degradasi lingkungan belum optimal. Kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup belum tertanam dengan baik. Tidak heran bila sungai dan saluran air dianggap sebagai bak sampah oleh sebagian masyarakat. Pabrik yang mencemari lingkungan masih dapat berproduksi meski masyarakat sekitar memprotesnya. Dengan demikian, usaha pelestarian lingkungan hidup dan sumberdaya alam memerlukan kesadaran dan kemauan semua pihak untuk melaksanakannya. Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan usaha konservasi atau pengawetan. Konservasi meliputi tindakan secara hati-hati dalam penggunaan dan pengelolaan sumberdaya alam dan melindunginya dari pengaruh kerusakan. Langkah yang ditempuh untuk melakukan konservasi adalah mengetahui permasalahan sebelum terjadi. Sebagai contoh, perlu dipahami bahwa sumberdaya alam semakin cepat berkurang jumlahnya bila digunakan berlebihan. Kita dapat menggunakan kembali barang bekas. Konservasi sumberdaya dapat dilakukan dengan tindakan mengurangi penggunaan (reduce), menggunakan kembali (reuse), dan mendaur ulang (recycle) sumberdaya. Mengurangi penggunaan sumberdaya adalah cara yang baik dalam konservasi karena dapat menghemat sumberdaya terbatas (langka). Sebagai contoh, pemanfaatan potongan-potongan kayu sisa dalam pembuatan suatu produk, berarti kita membantu mengurangi permintaan kayu dan penebangan hutan. Kita juga dapat mengurangi pemakaian barang-barang yang diproduksi dengan pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Tindakan ini akan mengurangi pencemaran lingkungan. Sebagai contoh, penggunaan sepeda untuk transportasi ke sekolah mengurangi konsumsi bahan bakar minyak bumi. Negara-negara yang tidak banyak memiliki sumberdaya energi bahan bakar memanfaatkan sumberdaya energi

48 153 lain seperti tenaga sinar matahari, angin, gelombang, air, dan nuklir. Pemanfaatan kembali dan daur ulang barang-barang bekas merupakan cara lain melakukan konservasi, sumberdaya alam. Sebagai contoh, pemanfaatan botolbotol bekas untuk berbagai keperluan atau daur ulang kaleng-kaleng aluminium bekas menjadi produk aluminium yang lain. Pendaurulangan barang-barang bekas dapat menghemat biaya produksi. Proses daur ulang dapat menghemat 5% energi sumberdaya. Daur ulang juga membantu meminimalkan jumlah limbah yang diproduksi. a) Konservasi Sumberdaya pada Tingkat Individu Usaha konservasi sumberdaya alam dapat dilakukan pada tingkat individu, nasional, regional, dan internasional. Pada tingkat individu, setiap orang dapat melakukan konservasi sumberdaya dengan cara sebagai berikut. 1) Daur ulang sampah. Usaha mengurangi sampah dapat dilakukan oleh para peserta didik. Peserta didik dapat menggunakan kertas-kertas bekas yang salah satu halamannya kosong untuk keperluan tulis-menulis dan coretcoret. Tindakan ini tentu akan mengurangi sampah kertas. Kita perlu merubah gaya hidup boros dalam menggunakan sumberdaya alam. Kita harus sadar bahwa pemanfaatan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle) barang-barang bekas dapat mengurangi sampah. Pendaurulangan kertas bekas berarti mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk bahan kertas. Gambar 2. Daur ulang kertas bekas menjadi pigura foto Sumber :

49 154 2) Mengubah gaya hidup. Mengubah gaya hidup dapat dilakukan dengan melakukan pola hidup sehat saat beraktivitas. Berjalan kaki atau naik sepeda untuk bepergian jarak dekat adalah salah satu cara menghemat bahan bakar. Gambar 3. Penggunaan sepeda untuk aktivitas sehari - hari Sumber : konservasi.unnes.ac.idhttp/konservasi.unnes.ac.id/?paged=5 3) Menggunakan teknologi ramah lingkungan (green technology). Usaha konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dapat juga dilakukan dengan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Usaha ini akan mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Sebagai contoh, penggunaan lampu listrik hemat energi untuk menghemat pemakaian listrik; penggunaan katalitik konverter (catalitic converters) pada gas buang kendaraan untuk mengurangi emisi gas-gas yang mencemari atmosfer. Konservasi lingkungan juga dapat dilakukan dengan tidak menggunakan gas Klorofluorokarbon/KFK (Chlorofluorocarbon/ CFC) pada lemari es atau pendingin udara (AC). b) Konservasi Sumberdaya pada Tingkat Nasional Organisasi atau departemen pemerintah juga membuat dan menegakkan hukum lingkungan yang melindungi lingkungan hidup. Kementerian Indonesia memiliki undang-undang yang berkaitan dengan konservasi atau pelestarian lingkungan hidup seperti undang-undang

50 155 pengelolaan lingkungan hidup, analisis mengenai dampak lingkungan, baku mutu lingkungan, dan taman nasional. Sedangkan kementerian yang mengurusi bidang lingkungan hidup adalah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Salah satu usaha yang dilakukan KLH untuk mendorong perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup adalah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang didasari Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 127 Tahun Di Singapura telah membuat kebijakan bidang lingkungan yang disebut Singapore Green Plan. Kebijakan ini bertujuan menjaga dan melindungi kebersihan lingkungan, serta menciptakan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup. Sasaran kebijakan ini adalah semua kelompok, meliputi pemerintah, industri, sekolah, organisasi konservasi, dan individu. Di Malaysia, kebijakan tentang gerakan nasional di bidang kehutanan (National Forestry Act) 1984 telah disusun untuk menjamin pemerintah melaksanakan program konservasi hutan. Pemerintah Malaysia terus mendorong pelaksanaan program penghijauan serta membangun taman nasional. Departemen Lingkungan Malaysia juga menjamin semua proyek pemerintah mengikuti aturan mengenai perlindungan lingkungan hidup. Pemberlakuan Undang-undang Lingkungan hidup sangat efektif dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup suatu negara. Sebagai contoh, sejak diberlakukannya Undang-undang Pertambangan skala kecil (Small Scale Cold Mining Law) pada tahun 1999 di Ghana, yaitu satu undang-undang yang mengatur pemberlakuan pertambangan emas dalam skala kecil, telah membawa dampak yang positif terhadap peningkatan ekonomi dan kualitas lingkungan hidup. Pelestarian lingkungan hidup menjadi bagian dari pengelolaan lingkungan hidup. Pelestarian lingkungan hidup perlu dilakukan agar daya dukung dan daya tampung tetap terjamin. Hal ini tertuang dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ( diperbaharui

51 156 menjadi UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ). Pemerintah telah mengatur rencana kegiatan masyarakat dan perusahaan yang dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup melalui peraturan pemerintah ( PP ) Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( Amdal ). Dalam peraturan ini kegiatan yang dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan sebagai berikut : 1) Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam 2) Eksploitasi sumberdaya alam 3) Kajian yang menimbulkan pemborosan, pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumberdaya alam 4) Kegiatan yang hasilnya mempengaruhi kawasan konservasi sumberdaya alam dan perlindungan cagar budaya 5) Pengenalan jenis tumbuh- tumbuhan, hewan dan jasad renik 6) Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati 7) Penerapan teknologi yang mempengaruhi lingkungan hidup 8) Kegiatan yang memiliki resiko tinggi dan dapat mempengaruhi pertahanan negara Amdal ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) merupakan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan. Peraturan pemerintah tentang AMDAL secara jelas menegaskan bahwa AMDAL adalah salah satu syarat perijinan, dimana para pengambil keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi AMDAL sebelum memberikan ijin usaha/kegiatan. AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/pemberian ijin usaha dan/atau kegiatan. (a) Tujuan Amdal

52 157 Tujuan pelaksanaan amdal dalam suatu perencanaan pembangunan sebagai berikut : 1) Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah 2) Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan 3) Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan 4) Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup 5) Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan (b) Manfaat Amdal Pelaksanaan konsep amdal memberikan manfaat bagi dua pihak, yaitu pemerintah dan masyarakat (1) Manfaat bagi pemerintah - Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemborosan sumberdaya alam - Menghindari timbulnya konflik antara suatu kegiatan pembangunan dan masyarakat di sekitarnya - Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan - Menjadi bahan kajian bagi perencanaan pembangunan wilayah dan tata ruang (2) Manfaat bagi masyarakat - Mengetahui sejak awal adanya dampak positif dan negatif akibat suatu kegiatan pembangunan - Melaksanakan kontrol sosial dan pengawasan terhadap pemanfaatan sumberdaya alam dan upaya pengelolaan lingkungan - Melibatkan diri dalam pengambilan keputusan terhadap suatu perencanaan pembangunan yang berpengaruh terhadap kehidupan segenap masyarakat

53 158 Pembangunan yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya alam menjadi sarana bagi pelaksanaan pembangunan yang berlanjut dan menjamin kesejahteraan generasi masa kni dan masa depan. Atas dasar ini, maka lingkungan hidup harus dikelola dengan prinsip melestarikan fungsi lingkungan hidup. c) Konservasi Sumberdaya pada Tingkat Regional Kegiatan pembangunan suatu negara juga dapat menimbulkan dampak lingkungan di negara tetangga. Masalah lingkungan seperti pencemaran dampaknya tidak dapat dibatasi pada satu wilayah negara saja. Negaranegara di wilayah regional sering melakukan kerja sama di bidang perlindungan lingkungan regional. Sebagai contoh, kerja sama regional negara Indonesia, Malaysia, dan Singapura dalam mengendalikan pencemaran Selat Malaka. Volume lalu lintas dan kecepatan kapal perlu diatur untuk mencegah kecelakaan yang dapat menyebabkan tumpahan minyak. Anggota negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) telah bekerja sama dalam usaha pelestarian lingkungan hidup. Ketika kebakaran hutan terjadi di Sumatera dan Kalimantan pada tahun 1997, asapnya menutupi sebagian wilayah ASEAN. Pemerintah negara-negara anggota ASEAN kemudian mengadakan pertemuan untuk membahasnya. Negaranegara anggota ASEAN juga menyepakati perlindungan dan pengelolaan sumberdaya laut dan pantai d) Konservasi Sumberdaya pada Tingkat Internasional Pada tingkat dunia atau internasional, banyak organisasi dibentuk dengan tujuan melindungi lingkungan hidup. Organisasi lingkungan hidup di antaranya adalah World Wide Fund for Nature (WWF), United Nations Environment Programme (UNEP), dan World Conservation Union (IUCN). WWF memberi perhatian pada perlindungan hewan dan tumbuhan di dunia yang terancam kepunahan oleh kegiatan manusia. Organisasi ini juga bekerja sama dengan pemerintah negara-negara di dunia untuk mencegah perdagangan dan ekspor impor hewan liar. UNEP

54 159 memberi nasihat kepada pemerintah bagaimana melindungi lingkungan melalui pembentukan komite yang bekerja secara khusus. IUCN bersama 74 pemerintah negara-negara di dunia dan 700 lembaga swadaya masyarakat (LSM) membangun komitmen dalam bidang konservasi. Kegiatan IUCN meliputi perlindungan spesies hewan dan tumbuhan serta membangun taman-taman nasional di negara anggota. Untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, ditingkat internasional telah disetujui pemberlakuan Undang-undang Lingkungan Hidup yang berlaku dan dipatuhi oleh komponen negara dan masyarakat diseluruh dunia. Berbagai undang-undang telah diterbitkan untuk pengawasan dan pengelolaan lingkungan hidup. Beberapa diantaranya adalah undang-undang untuk penyelamatan lingkungan hidup laut, untuk pengawasan penggunaan air, untuk pengawasan kualitas udara, untuk pengaturan penggunaan zat kimia, pengaturan pengangkutan bahan berbahaya, pemeliharaan sifat fisik, kimia, biologi, psikokimia, biokimia, biofisika,tanah untuk pelestarian lingkungan hidup, pengaturan tebus guna pantai, pengaturan batas wilayah, pengaturan rencana konservasi habitat, konservasi kehidupan laut, dan penjagaan ekologi, pengaturan dan pengawasan hutan, dan pengaturan penggunaan air.

55 160 KEGIATAN PEMBELAJARAN III Indikator Pencapaian Hasil Belajar: Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk : - Memberi contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan - Menyimpulkan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan

56 161 A. Memberi contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia dan usaha perlindungan untuk melestarikan lingkungan hidup. Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain sebagai berikut: 1. Pelestarian Tanah Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Usaha pelestarian sumberdaya tanah adalah menjaga kemampuan tanah sebagai media tanam, penyimpan air, dan tempat aktivitas manusia. Salah satu ciri tanah yang baik adalah tingkat kesuburannya tinggi sehingga mendukung fungsinya sebagai media tanam. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul). Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara, serta dimanfaatkan hasilnya ( terutama kayu ).

57 162 b. Terasering pada lahan miring Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan. Gambar 4. Terasering Sumber : c. Melakukan pergiliran tanaman dan penanaman berlajur. Setiap jenis tanaman membutuhkan unsur hara yang berbeda beda. Tanaman sejenis ditanam dari tahun ke tahun menyerap unsur hara yang sama, contohnya tanaman padi. Penanaman padi secara terus menerus akan mengurangi kesuburan tanah karena unsur hara yang sama banyak diserap. Akan lebih baik jika diselingi penanaman palawija. Tanaman palawija seperti kacang tanah bersifat mengikat nitrogen dan mengembalikan unsur hara dalam tanah. Penanaman berlajur merupakan cara penanaman dengan mencampur pohon dan tanaman pangan di lahan yang sama, yang terbagi di dalam lajur lajur. Deretan pohon yang mempunyai akar dalam dan tumbuh cepat, seperti sengon, ditanam berderet dengan jarak beberapa meter. Di antara pohon pohon tersebut ditanam tanaman pangan secara berderet. Pohon berfungsi untuk mencegah

58 163 tanah terbawa angin dan hujan. Daun dari pohon yang rontok akan membusuk dan menjadi humus dalam tanah. Pohon dan tanaman pangan mengambil hara yang berbeda dari tanah sehingga tumbuh berdampingan. 2. Pelestarian udara Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Di dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain sebagai berikut: a. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.

59 164 b. Membuat taman rumah, taman kota, dan menanam pohon di sekeliling rumah Gambar 5.Taman Balekambang Surakarta Sumber : c. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik. d. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

60 165 e. Menggunakan alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda dan kendaraan listrik. 3. Pelestarian hutan Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan hutan dapat diibaratkan sebagai paru paru dunia dalam memproduksi oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Keberadaan hutan berdungsi sebagaai penyeimbang ekosistem di permukaan bumi. Hutan merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan serta makhluk hidup lainnya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan antara lain sebagai berikut : a. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. Reboisasi merupakan upaya penanaman kembali hutan yang sudah gundul. Kegiatan tersebut sangat penting untuk mencegah kerusakan hutan serta bencana banjir dan tanah longsor. Gambar 6. Kegiatan Reboisasi Sumber :

61 166 b. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. Tebang pilih dilakukan dengan memilih tanaman yang akan ditebangi berdasarkan kriteria kriteria tertentu. Syarat syarat proses tebang pilih antara lain : 1) Pohon harus berumur tua atau masa hidup tertentu 2) Penebangan harus dilakukan jarak tertentu 3) Penebangan tidak dilakukan pada satu lokasi yang sama pada saat yang bersamaan c. Menerapkan sistem tebang tanam dalam kegiatan penebangan hutan Tebang tanam adalah proses penebangan pohon di suatu lokasi yang selalu diiringi dengan penanaman pohon baru. Dengan demikian kelestarian hutan tetap terjaga. d. Mempertahankan hutan lindung, taman nasional dan cagar alam Hutan memegang peranan penting bagi kelestarian ekosistem dunia. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan beberapa kawasan hutan sebagai daerah perlindungan atau disebut hutan lindung. Kawasan tersebut dilindungi oleh peraturan dan undang undang sehingga apabila ada perusak di kawasan tersebut dapat dikenai sanksi hukum. e. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan serta melarang pembabatan hutan secara sewenang - wenang 4. Pelestarian laut dan pantai Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumberdaya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan

62 167 pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara: a. Reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. Gambar 7. Penanaman mangrove Sumber : b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan. c. Melarang pembuangan limbah industri ke laut secara langsung d. Melarang pemakaian pukat harimau, bahan peledak untuk mencari ikan. Gambar 8. Bom ikan laut Sumber :

63 Pelestarian air Sumberdaya air merupakan kebutuhan utama bagi makhluk hidup. Manusia memerlukan air untuk minum, mencuci, masak, mandi, dan keperluan lainnya. Hewan dan tumbuhan juga memerlukan air agar tetap hidup. Air yang tercemar mempengaruhi kehidupan makhluk hidup. Pelestarian sumberdaya air dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan siklus air di permukaan bumi. Agar air cukup tersedia dan tidak tercemar maka perlu usaha usaha sebagai berikut : a. Membuat sumur resapan Sumur resapan merupakan sebuah sarana berupa sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah dengan baik. Sumur resapan ini memiliki banyak manfaat diantaranya, sebagai pengendali banjir, melindungi serta memperbaiki kualitas air tanah, menekan laju erosi dan dalam jangka waktu lama dapat memberi cadangan air tanah yang cukup. Secara sederhana, prinsip kerja sebuah sumur resapan yaitu menyimpan (untuk sementara) air hujan dalam lubang yang sengaja dibuat, selanjutnya air tampungan akan masuk ke dalam tanah sebagai air resapan (infiltrasi). Air resapan ini selanjutnya menjadi cadangan air tanah. Gambar 9. Pembuatan sumur resapan Sumber :

64 169 Pembuatan sumur resapan air hujan merupakan salah satu solusi untuk menjaga cadangan dan kualitas air agar terjaga dengan baik. Dalam skala yang lebih luas dapat pula memperbaiki kualitas lingkungan sekitar. Kita bisa mulai membuatnya di rumah yang kita tempati. Namun alangkah baiknya jika dilakukan secara bersamasama dan menjadi gerakan massal. Sebuah tindakan kecil sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan yang kita tempati. b. Melakukan reboisasi dan penghijauan di hulu DAS Reboisasi dan penghijauan di hulu DAS dapat dilakukan dengan menjaga kelestarian tumbuhan yang ada di DAS bagian hulu c. Pembuatan biopori Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air (waterlogging) semakin kecil. Gambar 10. Pembuatan lubang biopori Sumber : d. Mempertahankan kawasan hutan lindung Hutan Lindung menurut Undang-Undang No 41 tahun 1999 Pasal 1 ayat 8 mendefinisikan Hutan lindung sebagai kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan

65 170 erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Dengan demikian keberadaan hutan lindung sangat perlu dijaga kelestariannya. e. Tidak membuang sampah dan limbah rumah tangga langsung ke sungai 6. Pelestarian flora dan fauna Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan flora dan fauna yang beranekaragam. Flora dan fauna merupakan kekayaan alam yang dpaat terbarukan dan sangat berguna bagi rantai ekosistem kehidupan makhluk hidup di bumi. Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah: a. Mempertahankan cagar alam dan suaka margasatwa dan taman nasional Usaha pelestarian flora dan fauna di Indonesia dibentuk suaka marga satwa dan cagar alam. Suaka margasatwa adalah kawasan perlindungan yang diberikan kepada fauna yang hampir punah. Fauna di Indonesia yang dilindungi di suaka margasatwa adalah harimau, komodo, orang utan, dan lain sebagainya. Cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi, baik jenis tanaman maupun binatang yang hidup di dalamnya. Contoh cagar alam yang ada di Indonesia adalah cagar alam ujung kulon, cagar alam way kambas, dan cagar alam nusakambangan.

66 171 Gambar 11. Suaka margasatwa muara angke Sumber : b. Melarang kegiatan perburuan liar. c. Menggalakkan kegiatan penghijauan d. Mengembangbiakkan flora dan fauna yang langka B. Menyimpulkan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Menurut Otto Sumarwoto (1991 : 48) Lingkungan hidup adalah ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan takhidup di dalamnya. Pembangunan merupakan suatu upaya sadar dan terus menerus yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan manusia Indonesia, baik secara material maupun spiritual. Kegiatan pembangunan merupakan kegiatan yang tidak dapat dihentikan guna meningkatkan kesejahteraan manusia.

67 172 Pembangunan adalah upaya penggabungan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Proses pembangunan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu, segala bentuk pembangunan harus diiringi dengan pengelolaan yang berkelanjutan sehingga menjaga ketersediaan pada masa datang Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup adalah suatu upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya alam ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup masa kini dan generasi masa depan. Di dalam istilah sehari-hari, pembangunan berwawasan lingkungan hidup sering dikemukakan sebagai pembangunan berkelanjutan. Adapun pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Pembangunan berwawasan lingkungan tersebut memberikan gambaran bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup yang berkelanjutan yaitu: 1. pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana; 2. Menggunakan pendekatan integratif dan pendekatan jangka panjang 3. peningkatan kualitas hidup generasi. Dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup, peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan. Kemajuan tingkat pembangunan pada setiap sektor kehidupan masyarakat dewasa ini membawa implikasi terhadap adanya perilaku manusia yang memiliki wawasan terhadap pelestarian lingkungan hidup sebagai habitat bagi akumulasi dan interaksi berbagai komponen biotik dan abiotik. Dengan demikian pelestarian dan pemanfaatan lingkungan hidup mutlak diperlukan demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan sehingga potensi dan kekayaan alam Indonesia dapat diwariskan pada generasi yang akan datang. Usaha pelestarian lingkungn

68 173 hidup sangat penting karena dapat mempengaruhi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

69 174 Lampiran 8 : RPP Metode Pembelajaran NHT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) KELAS EKSPERIMEN 1 ( METODE PEMBELAJARAN NHT ) Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Surakarta Jurusan : Ilmu Sosial Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI ( Sebelas ) / II ( Dua ) Standar Kompetensi : 3. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Kompetensi Dasar :3.2 mendeskripsikan pelestarian lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Alokasi Waktu : 6 x 45 menit ( 3 pertemuan ) A. Indikator : Pertemuan Mendeskripsikan konsep pelestarian lingkungan hidup ( UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ) Pertemuan Mengidentifikasi beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup Pertemuan Memberi contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Menyimpulkan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan B. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk : - Mendeskripsikan konsep pelestarian lingkungan hidup( UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup )

70 175 Pertemuan 2 Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk : - Mengidentifikasi beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup Pertemuan 3 Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk : - Memberi contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan - Menyimpulkan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan C. Materi Pembelajaran - Konsep dasar pelestarian lingkungan hidup ( UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ) - Upaya dalam pelestarian lingkungan hidup - Contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan - Hubungan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan D. Model dan Metode Pembelajaran : Model pembelajaran : cooperative learning Metode pembelajaran : Numbered Heads Together ( NHT )

71 176 E.Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran - Pertemuan ke 1 ( 2 x 45 menit ) No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Kegiatan awal ( Pendahuluan ) a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin) b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli) c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut kepercayaan masing masing serta mengecek kehadiran peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin, religius) Apersepsi : - Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini). - Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik tentang metode pembelajaran Numbered Heads Together ( NHT ) yang akan digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan - Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan dipelajari - Guru menampilkan video animasi degradasi lingkungan hidup - Guru menampilkan video tentang banjir di Jakarta merusak lingkungan 15 menit

72 Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang konsep dasar pelestarian lingkungan hidup menurut undang undang No 32 Tahun 2009 Tentang Pelestarian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup b. Guru memancing peserta didik menganalisa antara video tersebut dengan tema yang hendak disampaikan 2. Elaborasi a. Guru menjelaskan materi tentang konsep dasar pelestarian lingkungan hidup menurut Undang Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Pelestarian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup b. Guru menjelaskan definisi pelestarian lingkungan hidup c. Guru menjelaskan definisi daya dukung lingkungan hidup d. Guru menjelaskan definisi daya tampung lingkungan hidup e. Guru menjelaskan upaya terpadu dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari hari. f. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama penyampaian materi belum begitu jelas g. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok heterogen, tiap kelompok terdiri dari 4 peserta didik serta memberi nomor kepada peserta didik dalam setiap kelompoknya ( numbering ) h. Guru memberikan tugas kepada masing masing kelompoknya untuk didiskusikan ( questioning ). Tugas ini diberikan pada lembar kegiatan kelompok. 60 menit

73 178 i. Guru menyuruh peserta didik mendiskusikan tugas yang telah diberikan untuk masing masing kelompok ( heads together ) j. Guru memanggil secara acak salah satu nomor peserta didik dari satu kelompok dan nomor yang dipanggil menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas ( answering ) k. Guru memfasilitasi diskusi kelompok serta kelompok lain memberikan tanggapan atau bertanya apabila kurang jelas. 3. Konfirmasi a. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil diskusi kelompok ( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerja keras, tanggung jawab, peduli lingkungan ) 3 Penutup a. Guru memberikan penekanan terhadap hal hal penting ( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun akhir pembelajaran b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca materi pertemuan selanjutnya d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup. 15 menit

74 179 - Pertemuan ke 2 ( 2 x 45 menit ) No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Kegiatan awal ( Pendahuluan ) a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin) b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli) c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut kepercayaan masing masing serta mengecek kehadiran peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin, religius) Apersepsi : - Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini, sub indikator ketercapaian). - Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang 15 menit metode pembelajaran Numbered Heads Together ( NHT ) serta mereview pelajaran pertemuan lalu secara singkat - Guru menampilkan kerangka konsep materi pertemuan ke-2 yang akan dipelajari - Guru menampilkan video tentang kebakaran hutan di Riau 2. Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang upaya dalam melestarikan lingkungan hidup b. Guru memancing peserta didik menganalisa antara 60 menit

75 180 video tersebut sesuai tema materi serta menampung berbagai pendapat peserta didik mengenai beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup 2. Elaborasi a. Guru menjelaskan materi tentang beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup b. Guru menampilkan media peta 1. Peta Hotspot Provinsi Riau pada 12 Maret 2014 c. Guru mengkaitkan contoh kerusakan lingkungan hidup dengan menampilkan media peta yang telah disajikan dalam materi. d. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada tingkat individu dengan menampilkan media gambar 2. daur ulang kertas bekas menjadi pigura foto dan media gambar 3. penggunaan sepeda untuk aktivitas sehari hari. e. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada tingkat nasional f. Guru menjelaskan tentang AMDAL g. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada tingkat regional h. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada tingkat internasional i. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama penyampaian materi belum begitu jelas j. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok heterogen, tiap kelompok terdiri dari 4 peserta didik serta memberi nomor kepada peserta didik dalam setiap kelompoknya ( numbering )

76 181 k. Guru memberikan tugas kepada masing masing kelompoknya untuk didiskusikan ( questioning ). Tugas ini diberikan pada lembar kegiatan kelompok. l. Guru menyuruh peserta didik mendiskusikan tugas yang telah diberikan untuk masing masing kelompok ( heads together ) m. Guru memanggil secara acak salah satu nomor peserta didik dari satu kelompok dan nomor yang dipanggil menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas ( answering ) n. Guru memfasilitasi diskusi kelompok serta kelompok lain memberikan tanggapan atau bertanya apabila kurang jelas. 3. Konfirmasi a. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil diskusi kelompok ( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerja keras, tanggung jawab, peduli lingkungan ) 3 Penutup a. Guru memberikan penekanan terhadap hal hal penting ( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun akhir pembelajaran b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca materi pertemuan selanjutnya Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup. 15 menit

77 182 - Pertemuan ke 3 ( 2 x 45 menit ) No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Kegiatan awal ( Pendahuluan ) a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin) b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta 15 menit didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli) c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut kepercayaan masing masing serta mengecek kehadiran peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin, religius) Apersepsi : - Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini, sub indikator ketercapaian). - Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang metode pembelajaran Numbered Heads Together ( NHT ) serta mereview pelajaran pertemuan lalu - Guru menampilkan kerangka konsep materi pertemuan ke-3 yang akan dipelajari - Guru menampilkan video tentang sumur resapan di Jakarta - Guru menampilkan video tentang Taman Kota di Surabaya 2. Kegiatan Inti : 10. Eksplorasi a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan 60 menit

78 183 b. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang menyimpulkan pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan c. Guru memancing peserta didik menganalisa antara video tersebut sesuai tema materi serta menampung berbagai pendapat peserta didik mengenai beberapa tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan 11. Elaborasi a. Guru menjelaskan materi tentang tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan b. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya tanah dengan dengan menampilkan media gambar 4. terasering. c. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya udara dengan menampilkan media gambar 5. Taman Balekambang Surakarta d. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya hutan dengan menampilkan media gambar 6. kegiatan reboisasi e. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya laut dan pantai dengan menampilkan media gambar 7. penanaman mangrove dan media gambar 8. bom ikan laut f. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya air dengan menampilkan media gambar 9. pembuatan sumur resapan dan media gambar 10. pemvuatan lubang biopori g. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya flora dan fauna dengan menampilkan

79 184 media gambar 11. suaka margasatwa muara angke h. Guru menjelaskan pentingnya pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berwawasan lingkungan o. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama penyampaian materi belum begitu jelas i. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok heterogen, tiap kelompok terdiri dari 4 peserta didik serta memberi nomor kepada peserta didik dalam setiap kelompoknya ( numbering ) j. Guru memberikan tugas kepada masing masing kelompoknya untuk didiskusikan ( questioning ). Tugas ini diberikan pada lembar kegiatan kelompok. k. Guru menyuruh peserta didik mendiskusikan tugas yang telah diberikan untuk masing masing kelompok ( heads together ) l. Guru memanggil secara acak salah satu nomor peserta didik dari satu kelompok dan nomor yang dipanggil menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas ( answering ) m. Guru memfasilitasi diskusi kelompok serta kelompok lain memberikan tanggapan atau bertanya apabila kurang jelas. b. Konfirmasi b. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil diskusi kelompok c. Guru dengan peserta didik bersama sama menyimpulkan tentang pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan

80 185 ( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerja keras, tanggung jawab, peduli lingkungan ) 3 Penutup a. Guru memberikan penekanan terhadap hal hal penting ( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun akhir pembelajaran b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi pertemuan ke 1-3, kemudian pada pertemuan selanjutnya diadakan tes hasil belajar Geografi d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup. 15menit F. Sumber, Media Pembelajaran, Alat Belajar 1. Sumber belajar : - Anjayani, Eni, dkk. ( 2009 ). BSE Geografi Untuk Kelas XI SMA / MA. Jakarta: Pustaka Cempaka - Endarto, Danang, Sarwono, Singgih P. ( 2009 ). BSE Geografi 2 Untuk SMA / MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas - Soemarwoto, Otto. ( 1991 ). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:Penerbit Djambatan - Otto Soemarwoto. (2003).Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press - pada 27 Januari 2014 pukul WIB

81 diakses pada 15 Maret 2014 pukul WIB - pada 27 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB tanam-bakau, diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - pada 28 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - konservasi.unnes.ac.idhttp/konservasi.unnes.ac.id/?paged=5,diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - Video Animasi Degradasi Lingkungan Hidup (Jangan Biarkan!) diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - Video Banjir Jakarta 2014 tenggelam akibat hujan ekstrem diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - Video Kebakaran Hutan Riau Semakin Meluas diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB

82 video Sumur Resapan Dianggap Mampu Antisipasi Banjir Ibukota DKI Jakarta diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - Video Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Merubah Surabaya Menjadi Kota Sejuta Taman diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB 2. Media Pembelajaran - Gambar 1. Peta Hotspot Provinsi Riau pada 12 Maret Gambar 2. Daur ulang kertas bekas menjadi pigura foto - Gambar 3. Penggunaan sepeda untuk aktivitas sehari - hari - Gambar 4. Terasering - Gambar 5.Taman Balekambang Surakarta - Gambar 6. Kegiatan Reboisasi - Gambar 7. Penanaman mangrove - Gambar 8. Bom ikan laut - Gambar 9. Pembuatan sumur resapan - Gambar 10. Pembuatan lubang biopori - Gambar 11. Suaka margasatwa muara angke - Video 1. Animasi degradasi lingkungan hidup - Video 2. Banjir di Jakarta merusak lingkungan - Video 3. Kebakaran hutan di riau - Video 4. Sumur resapan di Jakarta - Video 5. Taman kota di Surabaya 3. Alat Belajar : - Laptop - LCD - White board / papan tulis - Kartu nomer

83 188 G. Penilaian Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Tagihan Aspek Kognitif Tertulis Tugas kelompok Kriteria Penilaian Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Memuaskan 4 >80 Baik Cukup kurang 1 <60 Guru Mata Pelajaran Surakarta, Maret 2014 Mahasiswa Dra. Puji Wijayanti Bhian Rangga JR NIP NIM. K

84 189 Lampiran 9 : RPP Metode Pembelajaran STAD RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) KELAS EKSPERIMEN 2 ( METODE PEMBELAJARAN STAD ) Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Surakarta Jurusan : Ilmu Sosial Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI ( Sebelas ) / II ( Dua ) Standar Kompetensi : 3. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Kompetensi Dasar :3.2 mendeskripsikan pelestarian lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Alokasi Waktu : 6 x 45 menit ( 3 pertemuan ) B. Indikator : Pertemuan Mendeskripsikan konsep pelestarian lingkungan hidup ( UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ) Pertemuan Mengidentifikasi beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup Pertemuan Memberi contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Menyimpulkan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan B. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

85 190 - Mendeskripsikan konsep pelestarian lingkungan hidup( UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ) Pertemuan 2 Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk : - Mengidentifikasi beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup Pertemuan 3 Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk : - Memberi contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan - Menyimpulkan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan C. Materi Pembelajaran - Konsep dasar pelestarian lingkungan hidup ( UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ) - Upaya dalam pelestarian lingkungan hidup - Contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan - Hubungan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan D. Model dan Metode Pembelajaran : Model pembelajaran : cooperative learning Metode pembelajaran : Student Team Achievement Division ( STAD )

86 191 E.Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran - Pertemuan ke 1 ( 2 x 45 menit ) No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Kegiatan awal ( Pendahuluan ) a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin) b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli) c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut kepercayaan masing masing serta mengecek kehadiran peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin, religius) Apersepsi : - Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini). - Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik tentang metode pembelajaran Student Team Achievement Division ( STAD ) yang akan digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan - Guru membagi peserta didik ke dalam 8 kelompok yang heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 peserta didik - Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan dipelajari - Guru menampilkan video animasi degradasi lingkungan hidup - Guru menampilkan video tentang banjir di Jakarta merusak lingkungan 15 menit

87 Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang konsep dasar pelestarian lingkungan hidup menurut undang undang No 32 Tahun 2009 Tentang Pelestarian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup b. Guru memancing peserta didik menganalisa antara video tersebut dengan tema yang hendak disampaikan 2. Elaborasi a. Guru menjelaskan materi tentang konsep dasar pelestarian lingkungan hidup menurut Undang Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Pelestarian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup b. Guru menjelaskan definisi pelestarian lingkungan hidup c. Guru menjelaskan definisi daya dukung lingkungan hidup d. Guru menjelaskan definisi daya tampung lingkungan hidup e. Guru menjelaskan upaya terpadu dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari hari. f. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama penyampaian materi belum begitu jelas g. Guru menyuruh peserta didik berkumpul dengan anggota kelompoknya dan memotivasi pembagian tim dengan pembuatan nama kelompok h. Guru memberikan soal kelompok pada lembar kegiatan kelompok i. Masing masing kelompok berdiskusi, menyatukan pendapat mereka untuk mengerjakan soal kelompok 60 menit

88 193 j. Guru memfasilitasi diskusi kelompok serta memantau kinerja kelompok 3. Konfirmasi a. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil diskusi kelompok b. Guru memberikan penjelasan berkaitan kebenaran jawaban kegiatan kelompok c. Guru meminta peserta didik untuk kembali ke tempat duduknya masing masing untuk mengerjakan kuis individu d. Apabila sudah selesai mengerjakan kuis individu, guru meminta peserta didik mencocokkan lembar jawab milik temannya e. Guru memberikan penjelasan kebenaran jawaban soal kuis individu kepada peserta didik f. Guru meminta peserta didik menghitung skor kemajuan individu dan kelompok g. Guru memberikan reward kelompok berdasarkan kriteria yang telah ditentukan ( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerja keras, tanggung jawab, peduli lingkungan ) 3 Penutup a. Guru memberikan penekanan terhadap hal hal penting ( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun akhir pembelajaran b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca materi pertemuan selanjutnya 15menit

89 194 d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup. - Pertemuan ke 2 ( 2 x 45 menit ) No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Kegiatan awal ( Pendahuluan ) 15 menit a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin) b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli) c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut kepercayaan masing masing serta mengecek kehadiran peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin, religius) Apersepsi : - Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini, sub indikator ketercapaian). - Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang metode pembelajaran Student Team Achievement Division ( STAD ) serta mereview pelajaran pertemuan lalu secara singkat - Guru menampilkan kerangka konsep materi pertemuan ke-2 - Guru menampilkan video tentang kebakaran hutan di Riau 2. Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi 60 menit a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang upaya

90 195 dalam melestarikan lingkungan hidup b. Guru memancing peserta didik menganalisa antara video tersebut sesuai tema materi serta menampung berbagai pendapat peserta didik mengenai beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup 2. Elaborasi a. Guru menjelaskan materi tentang beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup b. Guru menampilkan media peta 1. Peta Hotspot Provinsi Riau pada 12 Maret 2014 c. Guru mengkaitkan contoh kerusakan lingkungan hidup dengan menampilkan media peta yang telah disajikan dalam materi. d. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada tingkat individu dengan menampilkan media gambar 2. daur ulang kertas bekas menjadi pigura foto dan media gambar 3. penggunaan sepeda untuk aktivitas sehari hari. e. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada tingkat nasional f. Guru menjelaskan tentang AMDAL g. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada tingkat regional h. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada tingkat internasional l. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama penyampaian materi belum begitu jelas m. Guru menyuruh peserta didik berkumpul sesuai dengan anggota kelompok seperti pertemuan lalu dan

91 196 memotivasi pembagian tim dengan pembuatan nama kelompok n. Guru memberikan soal kelompok pada lembar kegiatan kelompok o. Masing masing kelompok berdiskusi, menyatukan pendapat mereka untuk mengerjakan soal kelompok p. Guru memfasilitasi diskusi kelompok serta memantau kinerja kelompok 3. Konfirmasi a. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil diskusi kelompok b. Guru memberikan penjelasan berkaitan kebenaran jawaban kegiatan kelompok c. Guru meminta peserta didik untuk kembali ke tempat duduknya masing masing untuk mengerjakan kuis individu d. Apabila sudah selesai mengerjakan kuis individu, guru meminta peserta didik mencocokkan lembar jawab milik temannya e. Guru memberikan penjelasan kebenaran jawaban soal kuis individu kepada peserta didik f. Guru meminta peserta didik menghitung skor kemajuan individu dan kelompok g. Guru memberikan reward kelompok berdasarkan kriteria yang telah ditentukan ( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerja keras, tanggung jawab, peduli lingkungan ) 3 Penutup a. Guru memberikan penekanan terhadap hal hal penting 15menit

92 197 ( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun akhir pembelajaran b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca materi pertemuan selanjutnya d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup. - Pertemuan ke 3 ( 2 x 45 menit ) No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Kegiatan awal ( Pendahuluan ) a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin) b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli) c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut kepercayaan masing masing serta mengecek kehadiran peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin, religius) Apersepsi : - Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini, sub indikator ketercapaian). - Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang metode pembelajaran Student Team Achievement Division ( STAD ) serta mereview pelajaran pertemuan lalu secara singkat 15 menit

93 198 - Guru menampilkan kerangka konsep materi pertemuan ke-3 yang akan dipelajari - Guru menampilkan video tentang sumur resapan di Jakarta - Guru menampilkan video tentang Taman Kota di Surabaya 2. Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang menyimpulkan pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan b. Guru memancing peserta didik menganalisa antara video tersebut sesuai tema materi serta menampung berbagai pendapat peserta didik mengenai tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan 2. Elaborasi a. Guru menjelaskan materi tentang tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan b. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya tanah dengan dengan menampilkan media gambar 4. terasering. c. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya udara dengan menampilkan media gambar 5. Taman Balekambang Surakarta d. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya hutan dengan menampilkan media gambar 6. kegiatan reboisasi e. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya laut dan pantai dengan menampilkan media gambar 7. penanaman mangrove dan media gambar 8. bom ikan laut 60 menit

94 199 f. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya air dengan menampilkan media gambar 9. pembuatan sumur resapan dan media gambar 10. pemvuatan lubang biopori g. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya flora dan fauna dengan menampilkan media gambar 11. suaka margasatwa muara angke h. Guru menjelaskan pentingnya pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berwawasan lingkungan i. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama penyampaian materi belum begitu jelas j. Guru menyuruh peserta didik berkumpul sesuai dengan anggota kelompok seperti pertemuan lalu dan memotivasi pembagian tim dengan pembuatan nama kelompok k. Guru memberikan soal kelompok pada lembar kegiatan kelompok l. Masing masing kelompok berdiskusi, menyatukan pendapat mereka untuk mengerjakan soal kelompok m. Guru memfasilitasi diskusi kelompok serta memantau kinerja kelompok 3. Konfirmasi a. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil diskusi kelompok b. Guru memberikan penjelasan berkaitan kebenaran jawaban kegiatan kelompok c. Guru meminta peserta didik untuk kembali ke tempat duduknya masing masing untuk mengerjakan kuis

95 200 individu d. Apabila sudah selesai mengerjakan kuis individu, guru meminta peserta didik mencocokkan lembar jawab milik temannya e. Guru memberikan penjelasan kebenaran jawaban soal kuis individu kepada peserta didik f. Guru meminta peserta didik menghitung skor kemajuan individu dan kelompok g. Guru memberikan reward kelompok berdasarkan kriteria yang telah ditentukan ( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerja keras, tanggung jawab, peduli lingkungan ) 3 Penutup a. Guru memberikan penekanan terhadap hal hal penting ( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun akhir pembelajaran b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca materi pertemuan selanjutnya d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup. 15menit F. Sumber, Media Pembelajaran, Alat Belajar 1. Sumber belajar : - Anjayani, Eni, dkk. ( 2009 ). BSE Geografi Untuk Kelas XI SMA / MA. Jakarta: Pustaka Cempaka - Endarto, Danang, Sarwono, Singgih P. ( 2009 ). BSE Geografi 2 Untuk SMA / MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas

96 201 - Soemarwoto, Otto. ( 1991 ). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:Penerbit Djambatan - Otto Soemarwoto. (2003).Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press - pada 27 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 15 Maret 2014 pukul WIB - pada 27 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB tanam-bakau, diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - pada 28 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - konservasi.unnes.ac.idhttp/konservasi.unnes.ac.id/?paged=5,diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - Video Animasi Degradasi Lingkungan Hidup (Jangan Biarkan!) diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB

97 Video Banjir Jakarta 2014 tenggelam akibat hujan ekstrem diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - Video Kebakaran Hutan Riau Semakin Meluas diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - video Sumur Resapan Dianggap Mampu Antisipasi Banjir Ibukota DKI Jakarta diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - Video Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Merubah Surabaya Menjadi Kota Sejuta Taman diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB 2. Media Pembelajaran - Gambar 1. Peta Hotspot Provinsi Riau pada 12 Maret Gambar 2. Daur ulang kertas bekas menjadi pigura foto - Gambar 3. Penggunaan sepeda untuk aktivitas sehari - hari - Gambar 4. Terasering - Gambar 5.Taman Balekambang Surakarta - Gambar 6. Kegiatan Reboisasi - Gambar 7. Penanaman mangrove - Gambar 8. Bom ikan laut - Gambar 9. Pembuatan sumur resapan - Gambar 10. Pembuatan lubang biopori - Gambar 11. Suaka margasatwa muara angke - Video 1. Animasi degradasi lingkungan hidup - Video 2. Banjir di Jakarta merusak lingkungan - Video 3. Kebakaran hutan di riau - Video 4. Sumur resapan di Jakarta - Video 5. Taman kota di Surabaya

98 Alat Belajar : - Laptop - LCD - White board / papan tulis G. Penilaian Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Tagihan Aspek Kognitif Tertulis Tugas kelompok dan tugas / kuis individu Guru Mata Pelajaran Surakarta, Maret 2014 Mahasiswa Dra. Puji Wijayanti Bhian Rangga JR NIP NIM. K

99 204 SOAL DISKUSI KELOMPOK PERTEMUAN KE-1 1. Perhatikan artikel berikut! Tak Punya IMB, 300 Villa Puncak Bakal Diratakan dengan Tanah Minggu, 10 November :43 WIB KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Kawasan Puncak, Bogor WARTA KOTA, BOGOR - Dirjen Tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum Basuki Hadimulyono mengungkapkan adanya 300 villa yang tak memiliki Izin Membangun Bangunan (IMB) di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Itu sebabnya, bangunan tersebut akan diratakan dengan tanah. "Kami akan menertibkan tata ruang di Kabupaten bogor. Ada 300 rumah, jenis villa tidak punya IMB," ujar Basuki Hadimulyono, Minggu (10/11/2013). Dalam pelaksanaannya, pemerintah pusat melalui aparat Kementerian PU akan terlebih dulu sosialisasi kepada para pemilik villa. "Disosialisasikan ke pemilik. Ditjen Penataan Ruangan juga punya panja penataan ruang. Kami turun bareng, berhasil atau nggak, kami turun bareng," kata Basuki. Basuki menjelaskan bangunan villa di Puncak mengakibatkan terganggunya resapan air. Rusaknya lingkungan Puncak, katanya, juga menjadi salah satu penyebab banjir yang selama ini dirasakan warga Bogor dan Jakarta. "Sudah saatnya mulai pengendalian tata ruang. Kabupaten lagi merencanakan ada dalam tahun ini," kata Basuki. Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama, Editor: Siswanto Sumber : villa-puncak-bakal-dirubuhkan a. Daerah Puncak Bogor secara fungsinya diperuntukkan untuk kawasan lindung maupun kawasan penyangga bagi suatu ekosistem, karena terletak di bagian hulu DAS ( Daerah Aliran Sungai). Menurutmu, sudah tepatkah pemerintah Bogor melakukan penggusuran terhadap villa yang tidak ber- IMB? jelaskan

100 205 b. Menurut pendapat kamu apakah juga perlu dilakukan penggusuran maupun relokasi terhadap villa yang sudah ber-imb terkait dengan upaya pengendalian tata ruang dan pelestarian lingkungan? jelaskan c. Apa saja dampak positif dan dampak negatif adanya pembangunan villa di daerah puncak? sebutkan dan jelaskan d. Bagaimana solusi untuk mengatasi kerusakan lingkungan akibat adanya pembangunan villa di kawasan tersebut? 2. Perhatikan Gambar berikut! Sejumlah warga memantau kondisi banjir yang merendam Jalan Jatinegara Barat, depan Pasar Jatinegara, Jakarta Timur (13/1). TEMPO/Subekti. Sumber : Meluap-Jatinegara-Barat-Banjir Permasalahan banjir di ibukota Jakarta merupakan salah satu permasalahan penting, karena dengan adanya banjir memberikan dampak negatif bagi masyarakat, antara lain terganggunya aktifitas perekonomian masyarakat, terganggunya mobilitas masyarakat, hingga menyebabkan kerugian materiil maupun korban nyawa. Pemerintah provinsi DKI Jakarta selama ini sudah berupaya dalam penanganan banjir yang setiap tahun hampir terjadi namun saat ini banjir di Jakarta tetap terjadi setiap tahunnya. a. Menurutmu, apa saja penyebab banjir di Jakarta terjadi setiap tahun ( penyebab fisik dan sosial )?sebutkan b. Banjir adalah peristiwa manakala debit sungai melebihi kapasitas tampungan sungai. Menurut pendapat kamu, siapakah yang harus bertanggung jawab dalam masalah banjir? bagaimana dukungan masyarakat selama ini dalam mengatasi banjir yang telah diprogramkan oleh pemerintah? c. Apa saja upaya paling tepat yang harus dilakukan oleh masyarakat dalam mengatasi banjir di Jakarta? sebutkan d. Langkah / upaya apa saja yang dilakukan pemerintah dalam penanganan banjir di Jakarta? sebutkan

101 206 Kunci Jawaban Diskusi Kelompok 1. Terkait dengan artikel : a. Pemerintah Bogor sudah melakukan tindakan tepat untuk menggusur villa yang tidak ber-imb. Hal ini disebabkan dengan maraknya villa di daerah Puncak Bogor akan mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan. Selain itu, berdasarkan fungsinya daerah Puncak Bogor merupakan kawasan lindung maupun penyangga, karena daerah ini merupakan bagian dari hulu DAS. Daerah hulu hendaknya bebas dari permukiman maupun aktivitas masyarakat yang merugikan lingkungan. Sehingga apabila tidak dijaga kelestariannya akan memberikan dampak negatif bagi kelestarian lingkungan daerah sekitarnya. b. Penggusuran maupun relokasi bagi villa yang ber-imb perlu dilakukan terkait dengan pelestarian lingkungan. Pemerintah beserta pemilik villa hendaknya mampu memberikan solusi terkait ganti rugu villa tersebut terkait penataan tata ruang. Apabila villa yang ber-imb masih berdiri tentu akan mengganggu keseimbangan ekosisten di daerah tersebut, terkait dengan kawasan resapan DAS maupun tata ruang. c. Dampak positif adanya villa antara lain : untuk tempat beristirahat, memiliki udara yang sejuk sehingga sangat cocok bagi masyarakat kota untuk beristirahat pada musim akhir pekan. Dampak negatif : merusak ekosistem lingkungan, karena dengan adanya permukiman /villa di kawasan hulu DAS dapat menyebabkan banjir di daerah tengah maupun hilir DAS akibat rusaknya hutan akibat alih fungsi lahan lindung / penyangga menjadi permukiman namun suatu saat juga kekeringan, karena kondisi hutan yang gundul akan menyebabkan pola distribusi aliran di sungai menjadi semakin tidak ideal, menyebabkan longsorlahan akibat adanya alihfungsi lahan, d. Perlu adanya tindakan tegas dari pemerintah terkait pengelolaan kawasan hulu DAS antara lain penegakan hukum yang tegas terkait alihfungsi lahan maupun tata ruang yang merusak keseimbangan ekosistem, perlu adanya

102 207 kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama di kawasan hulu DAS sehingga tidak memberikan dampak negatif bagi daerah sekitarnya. 2. Terkait dengan gambar : a. Penyebab banjir terdiri dari faktor fisik maupun faktor sosial Faktor fisik antara lain : - Karakter hujan tidak sekadar melihat besarnya hujan (dalam bentuk intensitas atau kelebatan hujan), namun juga lama hujan serta penyebaran hujan di daerah tangkapan - Letak Jakarta yang berada di hilir DAS Ciliwung menyebabkan kawasan ini rentan banjir - Rusaknya sistem hutan kawasan hulu sudah barang tentu mengkontribusi kejadian banjir - Penurunan permukaan air tanah yang lambat terjadi akibat penyedotan air tanah yang berlebihan, sehingga akan terjadi ketidakseimbangan dalam sistem aliran air tanah. Kondisi itu memicu terjadinya pendangkalan sungai di wilayah tengah Jakarta serta memicu intrusi air laut ( masuknya air laut ke daratan ) Faktor sosial antara lain : - tata ruang kota, antara lain: kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah masih rendah ( masyarakat membuang sampah di sungai ), sistem drainase yang buruk di tengah kota, adanya permukiman kumuh di sempadan sungai b. Yang harus bertanggung jawab adanya banjir adalah semua pihak, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun pihak pihak terkait. Sekarang ini kondisinya semua sistem dan jaringan infrastruktur belum sepenuhnya bisa diselesaikan, dengan permasalahan yang ada. Adanya langkah pemerintah dalam pembangunan sodetan sungai dan saluran Banjir Kanal Timur dan Barat saat ini masih terbengkalai akibat kurangnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya sarana dan prasarana yang sudah direncanakan tersebut masih rendah antara lain membuang sampah

103 208 di sungai, adanya permukiman kumuh liar di sekitar bantaran sungai, dan sebagainya c. Perlu adanya kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan antara lain : kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai, tidak adanya permukiman di sepanjang sungai, melakukan reboisasi d. Langkah pemerintah yang harus dilakukan antara lain : - Perlu adanya pengelolaan DAS secara terpadu, artinya pepemerintah pusat dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga harus berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten untuk mengatasi faktor penyebab banjir, seperti pemulihan kawasan hulu, tengah maupun hilir - Upaya terhadap penyebab perubahan iklim harus serius dilakukan oleh pemerintah, pemerintah harus menghentikan deforestasi dan alih fungsi lahan, - Melakukan usaha pembangunan terkait penanganan banjir antara lain : (1 ) pembangunan polder, Sistem polder merupakan sistem lain yang juga diadaptasi dari Belanda. Pada dasarnya sistem ini membantu mengurangi banjir di daerah yang hilir. Adapun prinsip dasarnya adalah menahan, menampung (ekstra ruangan), dan membuang aliran air dengan pompa. ( 2 ) membuat sumur resapan di tengah kota, (3 ) proyek banjir kanal timur dan banjir kanal barat - Penegakan hukum serta aturan yang tegas terkait pelanggaran terhadap pelestarian lingkungan - Adanya upaya mitigasi bencana banjir seperti : pendidikan mitigasi bencana banjir bagi masyarakat, dibentuknya posko penanganan banjir ( BNPB )

104 209 SOAL DISKUSI KELOMPOK PERTEMUAN KE-2 1. Perhatikan artikel berikut! Titik Api Muncul Lagi di Riau Selasa, 18 Maret :48 WIB Pengendara sepeda motor dan mobil melintasi jalan yang diselimuti kabut asap, daerah Batu Hampa, Kabupaten Limo Puluah Kota, Sumbar (1/3). ANTARA/Muhammad Arif Pribad TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan titik api kembali muncul di Riau. Hasil operasi terpadu penanggulangan api dan asap menemukan beberapa titik api hasil pantauan satelit. "Pantauan terakhir diterima pukul WIB," kata dia kepada Tempo, Selasa 18 Maret Data BNPB menyebutkan ada 8 titik api hasil pantauan satelit NOAA. Titik api tersebut berada di Bengkalis (1 titik), Dumai (2 titik), Indragiri Hilir (2 titik), Indragiri Hulu (1 titik), Pelalawan (1 titik), dan Rokan Hilir (1 titik). Sedangkan sensor Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) pada satelit Terra dan Aqua menunjukkan 18 titik api yakni di Bengkalis (8 titik), Dumai (4 titik), Indragiri Hulu (1 titik), Meranti (1 titik), dan Pelalawan (4 titik). Menurut Sutopo, jarak pandang di wilayah Riau kembali terganggu akibat titik api tersebut. Di Pekanbaru, jarak pandang hanya 7 kilometer. Sedangkan di Pelalawan mencapai 5 kilometer. Di Rengat dan Dumai, jarak pandang relatif lebih baik, yakni 8 dan 10 kilometer. Pada Selasa siang, BNPB menyatakan kondisi asap di Riau berangsur-angsur menipis karena sempat diguyur hujan. Pantauan satelit tidak menunjukkan titik api, namun asap masih keluar dari gambut yang terbakar di dalam tanah. Untuk itu, Tim Satuan Petugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kabut Asap berupaya melakukan pemadaman dengan bom air (water bombing) menggunakan 9 helikopter. ( Sumber : Muncul-Lagi-di-Riau

105 210 a. Menurut pendapatmu, apa penyebab kebakaran hutan di Riau? ( faktor fisik dan faktor sosial ) sebutkan! b. Apa saja dampak adanya kebakaran hutan terhadap kehidupan manusia baik generasi sekarang maupun generasi yang akan datang? sebutkan! c. Apakah perilaku masyarakat dapat mempengaruhi keberlangsungan upaya konservasi? jelaskan d. Sebagai generasi muda apa saja yang dapat kamu lakukan untuk melestarikan lingkungan hutan dalam kehidupan sehari - hari? e. Titik Api ( hotspot ) di Riau hingga saat ini masih sering bermunculan. Pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai macam langkah dalam memadamkan titik api tersebut. Sebutkan langkah langkah yang sudah dilakukan pemerintah dalam menangani bencana kebakaran! Menurut pendapat kamu, saat ini perlukah pemerintah meminta bantuan negara lain dalam memadamkan api akibat kebakaran hutan? jelaskan 2. Perhatikan artikel berita berikut ini : Lagi, satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya mati Sabtu, 1 Februari :55 WIB 5298 Views Pewarta: Abdul Hakim Dokumen foto aksi "Selamatkan Kebun Binatang Surabaya (KBS)" 21 Januari 2014 yang prihatin atas matinya sejumlah satwa koleksi di KBS. (ANTARA/Eric Ireng) Surabaya (ANTARA News) - Peristiwa naas lagi-lagi terjadi di Kebun Binatang Surabaya (KBS) karena dua koleksi satwanya, yakni komodo dan rusa bawean ditemukan mati di kandangnya, Sabtu. Hubungan Masyarakat KBS Agus Supangkat mengatakan, matinya rusa bawean diketahui petugas jaga sekira pukul WIB, dan komodo pada pukul WIB. "Kalau rusa mati pada saat di karantina, sedangkan komodo mati di kandangnya," ujarnya. Menurut dia, hasil dari otopsi yang dilakukan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bersama Tim KBS menyimpulkan bahwa kematian komodo karena gangguan saluran pencernaan, sedangkan rusa bawean awalnya keluar dari kandang, kemudian kakinya patah.

106 211 "Setelah kakinya patah, rusa dibawa ke tempat karantina. Setelah diamputasi akhirnya mati di tempat itu juga," katanya. Dengan demikian, lanjut dia, koleksi komodo di KBS saat ini tinggal 57 ekor, sedangkan rusa bawean 19 ekor. Sebelumnya, pada Jumat (31/1) seekor kijang juga ditemukan mati di kandangnya. Pihaknya telah melaporkan kematian satwa tersebut ke Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya. "Nanti mereka akan melakukan kajian dan penelitian terkait matinya satwa ini," katanya. Meski demikian, Agus menambahkan, kematian satwa yang kerap terjadi di KBS tidak berpengaruh terhadap jumlah pengunjung, melainkan justru mengalami peningkatan, khususnya libur Imlek tahun ini. (*) Editor: Priyambodo RH Sumber : a. Matinya hewan hewan di KBS disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut kamu, apa saja penyebab matinya hewan di KBS? b. KBS ( Kebun Binatang Surabaya ) telah menerima sertifikat sebagai tempat konservasi Hewan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Padahal sebagai tempat konservasi seharusnya hewan maupun makhluk hidup di dalamnya harus dilestarikan. Sungguh ironis melihat realita bahwa hewan di KBS banyak yang mati. Menurut pendapat kamu, sudah layakkah KBS menyandang sertifikat tersebut? jelaskan! c. Sampai saat ini berhasilkah pemerintah melakukan konservasi hewan di KBS?jelaskan d. Menurutmu, apa saja yang semestinya harus dilakukan pemerintah dalam upaya konservasi agar hewan di KBS tidak mati? perlukah ada kerjasama dengan negara lain dalam hal konservasi hewan tersebut? jelaskan

107 212 Kunci Jawaban Diskusi Kelompok 1. Artikel berita ke -1 a. Faktor fisik penyebab kebakaran hutan antara lain : adanya cuaca ekstrim, Faktor sosial penyebab kebakaran hutan antara lain : penebangan hutan secara liar, adanya alihfungsi lahan untuk permukiman maupun industri pabrik b. Dampak kebakaran hutan antara lain : timbulnya polusi udara yang mengganggu pernafasan,timulnya asap yang dapat mengganggu jarak pandang masyarakat, resapan air semakin berkurang, terganggunya aktifitas perekonomian, pendidikan, dan lain sebagainya, c. Perilaku masyarakat mempengaruhi konservasi. Apabila tindakan masyarakat mendukung dalam konservasi baik di tingkat individu hingga tingkat internasional serta adanya tanggung jawab dari elemen masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, maka kegiatan konservasi yang dilakukan secara terpadu dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sebaliknya, apabila masyarakat tidak mendukung kegiatan konservasi maka terjadilah ketidakseimbangan upaya konservasi pada masing masing tingkat. d. Upaya melestarikan hutan dalam kehidupan sehari hari antara lain : mengadakan kegiatan bertemakan gerakan penanaman pohon, menanam tumbuhan di sekitar pekarangan rumah, e. Langkah langkah yang sudah dilakukan pemerintah dalam penanganan kebakaran hutan antara lain : pemerintah ( BPBD Riau ) menjatuhkan bom air(waterbombing) di atas lahan hutan yang terbakar, BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ) melakukan teknologi Modifiksi Cuaca ( TMC ) hujan buatan untuk meminimalisasi kebakaran lahan penyebab polusi asap hutan, memberikan sanksi tegas berupa hukuman bagi pelaku baik perorangan maupun perusahaan yang melakukan pembakaran hutan. Dalam penanganan kebakaran hutan di Riau, saat inipemerintah Indonesia bersama masyarakat masih mampu menangani masalah kebakaran hutan, dengan penanganan kebakaran hutan yang dilakukan secara optimal.

108 213 Sebaliknya apabila kebakaran hutan semakin parah sebaiknya perlu kerjasama dengan negara tetangga ( tingkat regional ) dalam pelestarian hutan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan. 2. Artikel berita 2 a. Matinya hewan KBS disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : buruknya sistem perawatan hewan di KBS, banyaknya hewan yang terkana penyakit, kurangnya makanan dan gizi bagi hewan di KBS b. Belum layak, karena realitanya sebagai tempat konservasi hendaknya memberikan pelayanan konservasi yang baik bagi hewan sebagai makhluk hidup. Di KBS ditemukan hewan yang mati akibat terjangkit penyakit, kurangnya makan, serta sistem perawatan yang masih minim. Dengan demikian perlu adanya evaluasi lebih lanjut bagi pengelola KBS untuk mengelola KBS agar lebih baik sehingga predikat KBS sebagai tempat konservasi layak untuk dilestarikan. c. Sejauh ini upaya pemerintah dalam melakukan konservasi KBS belum maksimal. Perlu adanya langkah terpadu, baik pemerintah, pengelola KBS serta masyarakat dalam pengelolaan konservasi hewan di KBS sehingga KBS layak dijadikan konservasi bagi hewan agar tidak punah. d. Upaya yang harus dilakukan pemerintah dalam upaya konservasi agar hewan di KBS tidak mati antara lain : memberikan makanan yang layak bagi hewan, membuat kandang yang layak huni, memperhatikan kesehatan serta kebersihan kandang maupun lingkungan sekitar KBS, menambah serta memperbaiki fasilitas yang ada di KBS sehingga masyarakat tertarik untuk berkunjung ke KBS

109 214 SOAL DISKUSI KELOMPOK PERTEMUAN KE-3 1. Perhatikan artikel berita berikut ini! Taman tak terawat, budaya bertanam masih kurang Bima Setiyadi Senin, 21 Oktober :28 WIB Ilustrasi. (Dok. Sindo) Sindonews.com - Tidak terawatnya fungsi taman sebagai ruang interaksi publik yang positif dikarenakan belum terbentuknya budaya bertaman. Untuk itu, festival taman akan dilakukan sebulan sekali dengan tujuan merubah budaya masyarakat dalam hal pertamanan maupun lingkungan. Pelopor kegiatan Festival Taman sekaligus Koordinator Komunitas Peta Hijau (Green Map) yang membawahi sejumlah komunitas di taman Cattleya, Nirwono Joga mengatakan itu, di Jakarta, Minggu (20/102013). Selain itu, gebrakan penghijauan yang dilakukan pasangan GUbernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama ini sudah semestinya diimbangi para bawahannya, mulai dari wali Kota, camat hingga lurah. Dikarenakan, lanjutnya, sebagai garda terdepan dalam roda pemerintahan, seharusnya mereka dapat menyeimbangi semangat pimpinan Jokowi untuk menindak lanjuti kekurangan di lapangan. "Taman ini sudah hijau dan asri, memang lampu-lampu tamannya kurang, tempat duduknya juga kurang, begitupun dengan kebersihannya. Jangan menunggu, karena lurah, camat dan Wali Kota yang lebih tahu kondisi lapangan," jelasnya. Pria yang juga menjadi pengamat perkotaan itu yakin bersama puluhan kelompok massa yang tergabung dalam komunitas peduli ruang terbuka hijau dapat menghidupkan kegiatan-kegiatan positif di area Taman Kota, seperti di Cattleya.Tomang.Pasalnya, rekayasa budaya sosial dan bertaman ini dapat dibentuk dengan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah komunitas tersebut."minimnya budaya bertaman di taman kota ini menjadikan kalah bersaing dengan taman-taman di mal mewah seperti Taman Anggrek. Saya yakin, kalau peruntukkan hanya sekadar ruang terbuka hijau, selama bertahuntahun taman kota ini bisa berubah fungsi. Itu yang mendorong kita munculkan

110 215 festival taman," paparnya. Nirwono mengakui, jika keberadaan ruang terbuka hijau di Jakarta masih kurang. Idealnya, sebuah kota itu memiliki 30 persen RTH, namun yang ada di Jakarta hanya 9,5 persen. Ini yang harus menjadi tanggung jawab besar Pemprov DKI. Sumber : a. Menurut kamu, mengapa sebuah kota harus memiliki ruang terbuka hijau dan apa saja fungsi taman kota? b. Apa saja kendala dalam pembuatan sebuah taman kota? c. Bagaimana yang harus dilakukan pemerintah bersama masyarakat dalam mensosialisasikan taman kota sebagai lahan terbuka hijau? 2. Perhatikan artikel berita berikut Berita Daerah Bekantan di Teluk Balikpapan Terancam Punah Jum'at, 23 September 2011, 12:33:0 PENAJAM - Bekantan (Nasalis larvatus) hanya dapat ditemukan di Kalimantan. Jumlah populasinya sekitar ekor. Di Teluk Balikpapan hidup ekor. Jumlah populasi Bekantan di teluk ini mencapai sekitar 5 persen dari populasi seluruh Bekantan di dunia, dan saat ini terancam punah. "Ancaman utama terhadap populasi bekantan di Teluk Balikpapan adalah proyek pembangunan Jembatan Pulau Balang yang akan menyebabkan perusakan hutan dalam skala besar, baik secara langsung maupun tidak langsung," kata Stanislav Lhota, peneliti dari Cekoslovakia. Jembatan Pulau Balang ini dibangun Pemprov Kaltim menghubungkan dari Pantai Lango, Penajam ke Balikpapan. Proyek ini bersumber dana APBD Kaltim mulai tahun anggaran , dan sekarang sejauh pemantauan harian ini sudah menghabiskan Rp 110 miliar, volume pengecoran tiang pancang 120 pipa, dan terealisasi 100 persen posisi awal tahun ini. Target selesai 2013 dengan menelan biaya Rp 480 miliar. Sebelum membuat pandangan soal keberlangsungan bekantan ini, Stan - sapaan akrabnya juga pernah mengkritisi pembangunan jembatan itu yang dinilainya dapat membawa dampak buruk bagi kelestarian lingkungan di

111 216 kawasan itu. Sementara khusus bekantan, kata dia, hewan ini adalah jenis primata yang sangat unik. Bukan hanya karena hidung jantan dewasa yang besar, tetapi juga karena memiliki sejumlah kekhasan lain, seperti bentuk badan dan perilaku. Di hutan mangrove Teluk Balikpapan, Bekantan paling suka makan daun, bunga, dan buah pohon rambai laut (Sonneratia alba). Selain itu mereka bisa makan daun muda dari jenis-jenis mangrove lain tetapi dari setiap jenisnya hanya makan dengan jumlah yang terbatas untuk menghindari keracunan. "Karena itu, mereka harus mencari sebagian makanan lain juga di hutan sekunder di luar hutan mangrove. Jika hutan mangrove terisolasi dari hutan di sekitarnya, rambai laut dapat rusak sampai mati karena konsumsi berlebihan oleh Bekantan sekaligus kerusakan pohon oleh ulat bulu. Lalu kemudian, bekantan akan punah dari hutan mangrove karena keterbatasan sumber makanan. Hal ini sudah mulai terjadi di wilayah Sungai Somber, Balikpapan," katanya. Dijelaskan, habitat bekantan, yaitu hutan pantai dan tepian sungai, adalah tipe hutan yang paling cepat menghilang di Kalimantan. Ancaman untuk kelangsungan hidup Bekantan antara lain adalah konversi habitat mereka menjadi tambak, perkebunan kelapa sawit, kompleks industri, perumahan dan jalan. Sebagian besar populasi bekantan terdapat di luar kawasan konservasi. Misalnya di Teluk Balikpapan, hanya 0,01 persen populasi hidup aman di dalam kawasan Hutan Lundung Sungai Wain. Tanpa upaya konservasi yang lebih ketat, diprediksi populasi Bekantan di Teluk Balikpapan akan punah dalam waktu tahun mendatang.(ari/far) Sumber : a. Menurut pendapat kamu, mengapa pembangunan infrastruktur jembatan dapat menyebabkan terancamnya kepunahan bekantan?jelaskan b. Bagaimana solusi / tindakan yang semestinya dilakukan pemerintah bersama masyarakat dalam pelestarian hewan bekantan tanpa mengganggu jalannya proyek infrastruktur jembatan?

112 217 Kunci Jawaban Diskusi Kelompok 1. Artikel 1 a. - Ruang terbuka hijau merupakan bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika. Sebuah kota harus memiliki ruang terbuka hijau karena untuk menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan dan mewujudkan kesimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan di perkotaan serta meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat, indah, bersih dan nyaman. - Beberapa fungsi taman kota antara lain : a). Fungsi ekologis. Taman kota sebagai penjaga kualitas lingkungan kota. Dengan adanya penghijauan maka taman kota berfungsi sebagai paru paru kota yang menghasilkan banyak O2, mengurangi polusi udara, sebagai daerah resapan air. b). Fungsi sosial Taman kota berfungsi sebagai tempat komunikasi sosial, sebagai sarana olahraga, bermain dan rekreasi,serta menambah nilai estettika sebuah lingkungan menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah kota b. Kendala dalam pembuatan taman kota antara lain : minimnya kesadaran masyarakat dalam merawat taman kota, minimnya lahan untuk dijadikan taman kota akibat permukiman di kota yang semakin banyak c. Langkah pemerintah berserta masyarakat dalam mensosialisasikan taman kota sebagai lahan terbuka hijau antara lain : perlu adanya kesadaran masyarakat secara menyeluruh pentingnya penghijauan taman kota, meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana taman kota seperti menampah tempat bermain anak anak, penerangan lampu, penyediaan tempat

113 218 sampah, serta adanya fasilitas internet hotspot sehingga masyarakat merasa nyaman untuk berkunjung di taman kota. 2. Artikel 2 a. Pembangunan infrastruktur jembatan dapat menyebabkan terancamnya kepunahan Bekantan karena adanya aktivitas penebangan hutan untuk dijadikan jembatan. Dengan demikian pembangunan jembatan menyebabkan habitat makhluk hidup rusak dan keberadaannya terancam punah b. Tindakan yang semestinya dilakukan pemerintah bersama masyarakat dalam pelestarian hewan bekantan tanpa mengganggu jalannya proyek infrastruktur jembatan antara lain : menghentikan aktivitas pembangunan jembatan dengan cara menjadi tempat alternatif lain yang cocok untuk dibangun jembatan tanpa merusak keberadaan ekosistem tersebut, perlu adanya konservasi bekantan di wilayah tersebut sehingga keberadaanya tidak terancam punah, serta perlu adanya pengelolaan ekosistem secara terpadu baik pemerintah, masyarakat, serta pihak pihak terkait.

114 219 SOAL KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE-1 Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling benar. Kerjakan di lembar jawab yang telah disediakan! 1. Undang undang yang mengatur tentang pelestarian lingkungan hidup diatur dalam.... f. Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 g. Undang undang Nomor 11 Tahun 1967 h. Undang undang Nomor 5 tahun 1990 i. Undang undang Nomor 23 Tahun 1996 j. Undang undang Dasar 1945 Pasal Kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan / atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya merupakan definisi dari.... f. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup g. Daya tampung lingkungan hidup h. Daya dukung lingkungan hidup i. Keseimbangan ekosistem j. Kekuatan alamiah 3. Kemampuan makhluk hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain merupakan definisi dari.... f. Daya dukung lingkungan hidup g. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup h. Daya tampung lingkungan hidup i. Keseimbangan ekosistem j. Kekuatan alamiah 4. Salah satu upaya terpadu dalam pengelolaan lingkungan yang paling tepat, antara lain.... f. Mengubah kawasan lindung menjadi kawasan permukiman g. Melakukan penambangan pasir sedikit mungkin h. Memberikan ijin pembangunan villa ber-imb di kawasan lindung i. Penebangan pohon yang berusia ratusan tahun j. Pelarangan pembangunan villa di kawasan lindung 5. Melestarikan lingungan sangat perlu dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Melestarikan lingkungan hidup berarti.... f. Mengembangkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat sehinggga tumbuh menjadi kesadaran berbuat g. Kelestarian unsur unsur lingkungan hidup yang berupa sumberdaya hayati dan sumberdaya non hayati h. Melestarikan unsur unsur dari lingkungan yang berupa sumberdaya hayati dan sumberdaya non hayati

115 220 i. Upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, dan pemulihan lingkungan hidup j. Menyesuaikan kebutuhan dengan kemampuan sumberdaya alam dalam menghasilkan barang dan jasa 6. Berikut ini merupakan upaya terhadap masyarakat yang dapat dilakukan untuk mengatasi rusaknya lingkungan akibat banjir anatara lain.... a. Mengawasi pengamanan pintu air b. Memberikan ijin terhadap industri yang mengalirkan limbah cair ke sungai secara selektif c. Menambang pasir di sungai untuk pendapatan kas pemerintah daerah d. Merelokasi permukiman di bantaran sungai e. Menambang pasir di sungai 7. Puncak Bogor merupakan daerah yang memiliki suhu sejuk dan terdapat villa yang mampu menampung sedikitnya 200 orang. Pada tahun 2013, di areal permukiman tersebut didiami 400 orang akibat kebutuhan permintaan villa yang semakin meningkat. Akibatnya daerah tersebut mengalami kepadatan dan memberikan dampak negatif bagi daerah sekitarnya. Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa.... a. Daya tampung seimbang b. Daya dukung seimbang c. Daya dukung dan daya tampung seimbang d. Daya dukung stabil e. Daya dukung dan daya tampung tidak seimbang 8. Masyarakat saat ini harus melakukan tindakan / upaya pelestarian lingkungan hidup dalam kehidaupan sehari hari. Salah satu upaya yang paling tepat antara lain... f. Membuat rumah di bantaran sungai g. Menebang pohon untuk kayu bakar dan menyetorkan hasil pendapatan penebangan untuk kas negara h. Membuat sumur resapan di sekitar permukiman padat penduduk i. Menanam terus menerus tanaman yang sama pada waktu yang cukup lama j. Menggunakan pupuk kimia di bidang pertanian untuk meningkatkan hasil panen 9. Pasca gunung Kelud meletus, banyak pohon di lereng gunung kelud yang mati bahkan terlihat gersang. Untuk mengatasi maslaah tersebut Pemkab Kediri melakukan penghijauan guna mengembalikan fungsi kawasan lindung tersebut. Peristiwa di atas merupakan salah satu bentuk upaya terpadu dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam hal.... a. Kebijakan pengendalian b. Kebijakan pemeliharaan c. Kebijakan pemanfaatan

116 221 d. Kebijakan pemulihan e. Kebijakan pengembangan 10. Kerusakan lingkungan hidup akibat aktifitas manusia disebabkan oleh hal sebagai berikut.... a. Alihguna lahan, ekspoitasi sumberdaya alam, kekeringan b. Asap kendaraan motor, limbah cair dialirkan ke sungai, longsorlahan c. banjir, longsorlahan, penurunan permukaan tanah d. Banjir, penggunaan pestisida, kegiatan pariwisata e. Kekeringan, penebangan hutan, penangkapan hewan

117 222 KUNCI JAWABAN KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE 1 METODE STAD 1. A 2. B 3. A 4. E 5. D 6. D 7. E 8. C 9. D 10. C Penilaian = Jumlah nilai benar X 10

118 223 SOAL KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE-2 Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling benar. Kerjakan di lembar jawab yang telah disediakan! 20. Negara Singapura telah membuat kebijakan bidang lingkungan yang disebut Singapore Green Plan. Kebijakan ini bertujuan menjaga dan melindungi kebersihan lingkungan, serta menciptakan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup. Langkah yang dilakukan oleh negara singapura merupakan bentuk konservasi sumberdaya pada tingkat.... f. Regional g. Internasional h. Nasional i. Individu j. Dunia 21. Menggunakan sepeda ketika ke sekolah maupun ke kantor merupakan salah satu bentuk konservasi pada tingkat... f. kelompok g. internasional h. dunia i. individu j. regional 3. Pemerintah Indonesia telah membuat undang undang untuk melindungi flora dan fauna yang terancam punah. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk konservasi sumberdaya pada tingkat... f. Regional g. Internasional h. Nasional i. Dunia j. Individu 4. Beberapa organisasi internasional yang melakukan konservasi sumberdaya pada tingkat internasional antara lain.... a. UNEP, UNESCO, dan KLH b. IUCN, UNEP, dan ASEAN c. KLH, WWF, dan IUCN d. WWF, UNEP, dan ASEAN e. WWF, UNEP, dan IUCN 5. Untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, ditingkat internasional telah disetujui pemberlakuan Undang-undang Lingkungan Hidup yang berlaku dan dipatuhi oleh komponen negara dan masyarakat diseluruh dunia. Hal ini merupakan salah satu bentuk konservasi pada tingkat.... f. regional

119 224 g. nasional h. individu i. internasional j. kelompok 6. Organisasi lingkungan hidup WWF ( World Wide Fund for Nature) di bawah naungan PBB memberikan perhatian pada hal hal berikut.... f. Membicarakan dan mencari solusi mengenai perubahan iklim dunia g. Pengawasan dan pengendalian terhadap segala bentuk kegiatan yang mengakibatkan degradasi lahan h. Perlindungan hewan dan tumbuhan langka agar tidak punah i. Mencari solusi mengenai bencana akibat tsunami dan gempa j. Memperbolehkan adanya jual beli hewan langka 7. Di bawah ini merupakan kerusakan lingkungan dan usaha pelestariannya yang sesuai adalah.... f. Kebakaran hutan-hujan buatan g. Banjir-normalisasi sungai h. Tsunami- penyediaan kebutuhan makanan i. Longsor lahan-pemberian pupuk j. Pencemaran air laut-uji sampel di laboratorium 8. Sebagai masyarakat Indonesia yang peduli lingkungan, perlu adanya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Di sekolah sudah disediakan tempat sampah organik maupun anorganik. Perilaku membuang sampah pada tempatnya merupakan bentuk.... a. Konservasi sumberdaya pada tingkat nasional b. Konservasi sumberdaya pada tingkat internasional c. Konservasi sumberdaya pada tingkat regional d. Konservasi sumberdaya pada tingkat individu e. Konservasi sumberdaya pada tingkat dunia 9. Kerjasama antara Singapura, Malaysia, dan Indonesia dalam penanganan kebakaran hutan merupakan langkah aktif dan serius yang dilakukan negara sebagai bentuk konservasi sumberdaya pada tingkat.... a. Konservasi sumberdaya pada tingkat nasional b. Konservasi sumberdaya pada tingkat internasional c. Konservasi sumberdaya pada tingkat regional d. Konservasi sumberdaya pada tingkat individu e. Konservasi sumberdaya pada tingkat dunia 10. Adanya penebangan hutan yang dilakukan oleh manusia yang tidak bertanggungjawab terhadap lingkungan membawa dampak pada peristiwa alam berikut ini.... f. Kerugian pajak negara, global warming, punahnya hewan dan tumbuhan g. Global warming, banjir, sanksi internasional, banjir

120 h. Banjir, pemasukan kas negara, sanksi internasional, kekeringan i. Pencemaran udara, kerugian pajak negara, banjir, tanah longsor j. Tanah longsor, kekeringan, punahnya hewan tumbuhan 225

121 226 KUNCI JAWABAN KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE 2 METODE STAD 1. C 2. D 3. C 4. E 5. D 6. C 7. B 8. D 9. C 10. E Penilaian = Jumlah nilai benar X 10

122 227 SOAL KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE-3 Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling benar. Kerjakan di lembar jawab yang telah disediakan! 47. Upaya pertanian yang berorientasi pada pelestarian lingkungan hidup kaitannya pembangunan berkelanjutan adalah... a. Menggunakan teknologi pertanian terbaru b. Meningkatkan laju aliran permukaan tanah c. Menyeimbangan masa tanam dan masa istirahat pada lahan d. Menghentikan pemanfaatan lingkungan tanah e. Meningkatkan penggunaan berbagai jenis pupuk 48. Di bawah ini merupakan ciri ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah.... f. Menjamin pemerataan dan keadilan rakyat miskin g. Menggunakan pendekatan integratif dan pendekatan jangka panjang h. menyadari keterbatasan ekologis dan kelangkaan sumberdaya alam i. mendukung kehidupan manusia dan menghargai keanekaragaman hayati j. menghargai keanekaragaman hayati dan kesejahteraan rakyat 49. Taman nasional merupakan salah satu bentuk tindakan dalam pelestarian.... a. Air dan udara b. Tanah dan air c. Flora dan fauna d. Udara dan fauna e. Hutan dan flora 50. Kota Jakarta, Bandung, Surabaya memiliki industri. Pemerintah daerah mewajibkan pemilik pabrik untuk membuat penyaringan asap. Langkah yang ditempuh pihak pabrik dalam membuat penyaringan asap merupakan salahsatu tindakan dalam pelestarian.... a. Flora dan fauna b. Suara c. Energi d. Udara e. Lahan 51. Memberlakukan sistem tebang pilih dalam menebang pohon merupakan bentuk upaya pelestarian.... a. Hutan b. Air c. Tanah d. Udara e. Fauna

123 52. Perhatikan gambar berikut ini Pada gambar di samping selain mengatasi genangan air, kegiatan tersebut berguna untuk meningkatkan daya resap air. Tindakan pembuatan biopori merupakan salah satu tindakan dalam pelestarian.... a. Udara b. Hutan c. Tanah d. Air e. Flora 53. Kegiatan berikut yang termasuk tindakan dalam pelestarian hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan antara lain.... a. Menggunakan AC di ruang b. Menggunakan plastik sebanyak mungkin untuk belanja c. Menanam mangrove di pesisir d. Menggunakan blue gas untuk memasak e. Menggunakan tidu untuk membersihkan tangan 54. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah beserta masyarakat tanpa diiringi dengan pelestarian lingkungan akan berdampak pada.... a. Terjadi konflik sosial dan budaya b. Terjadi kesemrawutan lalu intas c. Terpenuhinya kebutuhan manusia d. Terjadinya kerusakan lingkungan dan alam e. Terjadinya kesuburan suatu lahan Contoh tindakan pelestarian lingkungan hidup dalam kehidupan sehari hari adalah... k. Membuat rumah di bantaran sungai l. Membuat sumur resapan di sekitar permukiman padat penduduk m. Menebang pohon untuk kayu bakar n. Menanam terus menerus tanaman yang sama pada waktu yang cukup lama o. Menggunakan pupuk kimia di bidang pertanian untuk meningkatkan jumlah panen 56. Cagar alam ujung kulon, way kambas, nusakambangan merupakan salah satu bentuk tindakan pemerintah dalam mendukung pelestarian.... a. Fauna b. Flora c. Flora dan fauna d. Bakteri e. hewan

124 229 KUNCI JAWABAN KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE 3 METODE STAD 1. C 2. B 3. C 4. D 5. A 6. D 7. C 8. D 9. B 10. C Penilaian = Jumlah nilai benar X 10

125 230 Lampiran 10 : RPP Metode Pembelajaran Ceramah RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP ) KELAS KONTROL ( METODE PEMBELAJARAN CERAMAH ) Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Surakarta Jurusan : Ilmu Sosial Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI ( Sebelas ) / II ( Dua ) Standar Kompetensi : 3. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Kompetensi Dasar :3.2 mendeskripsikan pelestarian lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Alokasi Waktu : 6 x 45 menit ( 3 pertemuan ) C. Indikator : Pertemuan Mendeskripsikan konsep pelestarian lingkungan hidup ( UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ) Pertemuan Mengidentifikasi beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup Pertemuan Memberi contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan Menyimpulkan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan B. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk : - Mendeskripsikan konsep pelestarian lingkungan hidup( UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup )

126 231 Pertemuan 2 Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk : - Mengidentifikasi beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup Pertemuan 3 Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk : - Memberi contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan - Menyimpulkan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan C. Materi Pembelajaran - Konsep dasar pelestarian lingkungan hidup ( UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ) - Upaya dalam pelestarian lingkungan hidup - Contoh tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan - Hubungan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan D. Model dan Metode Pembelajaran : Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL ) Metode pembelajaran : Ceramah

127 232 E.Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran - Pertemuan ke 1 ( 2 x 45 menit ) No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Kegiatan awal ( Pendahuluan ) a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin) b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli) c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut kepercayaan masing masing serta mengecek kehadiran peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin, religius) Apersepsi : - Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini). - Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik 15 menit tentang metode pembelajaran ceramah yang akan digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan - Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan dipelajari - Guru menampilkan video animasi degradasi lingkungan hidup - Guru menampilkan video tentang banjir di Jakarta merusak lingkungan

128 Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang konsep dasar pelestarian lingkungan hidup menurut undang undang No 32 Tahun 2009 Tentang Pelestarian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup b. Guru memancing peserta didik menganalisa antara video tersebut dengan tema yang hendak disampaikan 2. Elaborasi a. Guru menjelaskan materi tentang konsep dasar pelestarian lingkungan hidup menurut Undang Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Pelestarian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup b. Guru menjelaskan definisi pelestarian lingkungan hidup c. Guru menjelaskan definisi daya dukung lingkungan hidup d. Guru menjelaskan definisi daya tampung lingkungan hidup e. Guru menjelaskan upaya terpadu dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari hari. f. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama penyampaian materi belum begitu jelas g. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan h. Guru memberikan tugas secara individu kepada peserta didik kemudian menyuruh beberapa peserta didik mengerjakan hasil tugas tersebut di papan tulis ( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerja keras, tanggung jawab, peduli lingkungan ) 60 menit

129 234 3 Penutup a. Guru memberikan penekanan terhadap hal hal penting ( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun akhir pembelajaran b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca materi pertemuan selanjutnya d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup. 15menit - Pertemuan ke 2 ( 2 x 45 menit ) No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Kegiatan awal ( Pendahuluan ) a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin) b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli) c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut kepercayaan masing masing serta mengecek kehadiran peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin, religius) Apersepsi : 15 menit - Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini). - Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang

130 235 metode pembelajaran ceramah serta mereview pelajaran pertemuan lalu secara singkat - Guru menampilkan kerangka konsep materi pertemuan ke- 2 yang akan dipelajari - Guru menampilkan video tentang kebakaran hutan di Riau 2. Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang upaya dalam melestarikan lingkungan hidup b. Guru memancing peserta didik menganalisa antara video tersebut sesuai tema materi serta menampung berbagai pendapat peserta didik mengenai beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup 2. Elaborasi a. Guru menjelaskan materi tentang beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup b. Guru menampilkan media peta 1. Peta Hotspot Provinsi Riau pada 12 Maret 2014 c. Guru mengkaitkan contoh kerusakan lingkungan hidup dengan menampilkan media peta yang telah disajikan dalam materi. d. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada tingkat individu dengan menampilkan media gambar 2. daur ulang kertas bekas menjadi pigura foto dan media gambar 3. penggunaan sepeda untuk aktivitas sehari hari. e. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada tingkat nasional f. Guru menjelaskan tentang AMDAL g. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada 60 menit

131 236 tingkat regional h. Guru mendefinisikan usaha kegiatan konservasi pada tingkat internasional i. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama penyampaian materi belum begitu jelas j. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan 3. Konfirmasi a. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil diskusi kelompok ( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerja keras, tanggung jawab, peduli lingkungan ) 3 Penutup a. Guru memberikan penekanan terhadap hal hal penting ( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun akhir pembelajaran b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca materi pertemuan selanjutnya d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup. 15menit

132 237 -Pertemuan ke 3 ( 2 x 45 menit ) No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Kegiatan awal ( Pendahuluan ) a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin) b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta 15 menit didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli) c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut kepercayaan masing masing serta mengecek kehadiran peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin, religius) Apersepsi : - Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini). - Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang metode pembelajaran ceramah serta mereview pelajaran pertemuan lalu secara singkat - Guru menampilkan kerangka konsep materi pertemuan ke- 3 yang akan dipelajari - Guru menampilkan video tentang sumur resapan di Jakarta - Guru menampilkan video tentang Taman Kota di Surabaya 2. Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan 60 menit

133 238 b. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang menyimpulkan pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan c. Guru memancing peserta didik menganalisa antara video tersebut sesuai dengan tema materi serta menampung berbagai pendapat peserta didik mengenai beberapa upaya dalam melestarikan lingkungan hidup 2. Elaborasi a. Guru menjelaskan materi tentang tindakan tindakan yang mencerminkan pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan b. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya tanah dengan dengan menampilkan media gambar 4. terasering. c. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya udara dengan menampilkan media gambar 5. Taman Balekambang Surakarta d. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya hutan dengan menampilkan media gambar 6. kegiatan reboisasi e. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya laut dan pantai dengan menampilkan media gambar 7. penanaman mangrove dan media gambar 8. bom ikan laut f. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya air dengan menampilkan media gambar 9. pembuatan sumur resapan dan media gambar 10. pemvuatan lubang biopori g. Guru menunjukkan contoh pelestarian lingkungan sumberdaya flora dan fauna dengan menampilkan media gambar 11. suaka margasatwa muara angke

134 239 h. Guru menjelaskan pentingnya pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berwawasan lingkungan i. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama penyampaian materi belum begitu jelas a. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan 3. Konfirmasi a. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil diskusi kelompok ( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerja keras, tanggung jawab, peduli lingkungan ) 3 Penutup a. Guru memberikan penekanan terhadap hal hal penting ( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun akhir pembelajaran b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca materi pertemuan selanjutnya d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup. 15menit

135 240 F. Sumber, Media Pembelajaran, Alat Belajar 1. Sumber belajar : - Anjayani, Eni, dkk. ( 2009 ). BSE Geografi Untuk Kelas XI SMA / MA. Jakarta: Pustaka Cempaka - Endarto, Danang, Sarwono, Singgih P. ( 2009 ). BSE Geografi 2 Untuk SMA / MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas - Soemarwoto, Otto. ( 1991 ). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:Penerbit Djambatan - Otto Soemarwoto. (2003).Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press - pada 27 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 15 Maret 2014 pukul WIB - pada 27 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB tanam-bakau, diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - pada 28 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 27 Januari 2014 pukul WIB - diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB

136 diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - konservasi.unnes.ac.idhttp/konservasi.unnes.ac.id/?paged=5,diakses pada 28 Januari 2014 pukul WIB - Video Animasi Degradasi Lingkungan Hidup (Jangan Biarkan!) diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - Video Banjir Jakarta 2014 tenggelam akibat hujan ekstrem diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - Video Kebakaran Hutan Riau Semakin Meluas diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - video Sumur Resapan Dianggap Mampu Antisipasi Banjir Ibukota DKI Jakarta diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB - Video Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Merubah Surabaya Menjadi Kota Sejuta Taman diakses pada 14 Maret 2014 pkul WIB 2. Media Pembelajaran - Gambar 1. Peta Hotspot Provinsi Riau pada 12 Maret Gambar 2. Daur ulang kertas bekas menjadi pigura foto - Gambar 3. Penggunaan sepeda untuk aktivitas sehari - hari - Gambar 4. Terasering - Gambar 5.Taman Balekambang Surakarta - Gambar 6. Kegiatan Reboisasi - Gambar 7. Penanaman mangrove - Gambar 8. Bom ikan laut - Gambar 9. Pembuatan sumur resapan - Gambar 10. Pembuatan lubang biopori

137 242 - Gambar 11. Suaka margasatwa muara angke - Video 1. Animasi degradasi lingkungan hidup - Video 2. Banjir di Jakarta merusak lingkungan - Video 3. Kebakaran hutan di riau - Video 4. Sumur resapan di Jakarta - Video 5. Taman kota di Surabaya 3. Alat Belajar : - Laptop - LCD - White board / papan tulis G. Penilaian Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Tagihan Aspek Kognitif Lisan pertanyaan tertulis tugas individu Tugas Pertemuan ke -1! Kerjakan di selembar kertas, kemudian dikumpulkan pada akhir pertemuan

138 243 Tugas Pertemuan ke -2! Kerjakan di buku tugasmu! Carilah contoh contoh upaya konservasi lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan No Konservasi tingkat Bentuk Kegiatan Kendala Solusi 1 Individu dst 2 Nasional dst 3 Regional Internasional dst Tugas Pertemuan ke -3! Kerjakan di buku tugasmu! Isilah kolom kolom berikut ini No Tindakan Fungsi / manfaat 1 Sumur resapan dst 2. Taman kota dst 3. Cagar alam 1. 2 dst 4. Terasering dst

139 244 Guru Mata Pelajaran Surakarta, Maret 2014 Mahasiswa Dra. Puji Wijayanti Bhian Rangga JR NIP NIM. K

140 245 Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Metode NHT No Petunjuk pengisian: Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai dan beri keterangan pada kolom catatan bila perlu Indikator / Aspek yang diamati Pertemuan ke - 1 Pertemuan ke - 2 Pertemuan ke - 3 Catatan I Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum PRA PEMBELAJARAN 1. Guru telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) 2. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 3. Guru memeriksa kesiapan peserta didik II APERSEPSI PEMBELAJARAN 1. Guru memberikan apersepsi, melaksanakan presensi kelas 2. Guru memotivasi peserta didik untuk mengikuti pelajaran 3. Guru menyampaikan kompetensi ( tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan) 4. Guru menjelaskan langkah pembelajaran NHT III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Tahap Eksplorasi 1. Guru membentuk kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan individu maupun jenis kelamin serta memberikan penomoran

141 246 ( numbering ) 2. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang tema materi pembelajaran yang hendak disampaikan B. Tahap Elaborasi 1. Guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran 2. Guru memberikan tugas kepada masing - masing kelompok ( questioning ) 3. Guru menyuruh peserta didik untuk berdiskusi ( Heads together ) 4. Guru memanggil secara acak salah satu nomor peserta didik dari satu kelompok dan nomor yang dipanggil menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas ( answering) C. Tahap Konfirmasi 1. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi peserta didik IV KEGIATAN PENUTUP 1. Guru memberikan penekanan pada hal hal penting ( penguatan materi ) selama pelajaran maupun akhir pelajaran 2. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan menyimpulkan secara

142 247 keseluruhan materi tersebut 3. Guru menutup pembelajaran Jumlah Kriteria Penilaian : Setiap tindakan wajib diberikan tanda ( ). Jika tindakan tersebut telah dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom sudah, dan jika tindakan tersebut tidak dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom belum. Dengan demikian jumlah total tanda cek adalah 17 untuk tiap pertemuan. Adapun jumlah total tanda cek keseluruhan pada pertemuan ke 1-3 adalah 51. Adapun persentase ketercapaian penerapan pembelajaran NHT dapat dihitung dengan rumus = jumlah tanda cek pada kolom sudah ( pert ke1-3 ) X 100 % Jumlah total tanda cek keseluruhan = = Observer Surakarta,

143 248 Lampiran 12 :Lembar Observasi Kinerja Guru Metode STAD No Petunjuk pengisian: Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai dan beri keterangan pada kolom catatan bila perlu Indikator / Aspek yang diamati Pertemuan ke 1 Pertemuan ke 2 Pertemuan ke 3 Catatan I Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum PRA PEMBELAJARAN 1. Guru telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) 2. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 3. Guru memeriksa kesiapan peserta didik II APERSEPSI PEMBELAJARAN 1. Guru memberikan apersepsi, melaksanakan presensi kelas 2. Guru memotivasi peserta didik untuk mengikuti pelajaran 3. Guru menyampaikan kompetensi materi ( tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan) 4. Guru menjelaskan langkah pembelajaran STAD III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Tahap Eksplorasi 1. Guru membentuk kelompok secara heterogen berdasarkan

144 249 kemampuan individu maupun jenis kelamin 2. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang tema materi pembelajaran yang hendak disampaikan B. Tahap Elaborasi 1. Guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran 2. Guru telah dapat menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan pada saat pembelajaran 3. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterangkan 4. Guru menyuruh peserta didik berkumpul dengan anggota kelompoknya dan memotivasi pembagian tim dengan pembuatan nama kelompok 5. Guru memberikan latihan soal dengan materi yang disajikan berupa lembar kegiatan kelompok 6. Guru memantau kerja kelompok C. Tahap Konfirmasi 1. Guru menyuruh kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan

145 250 memfasilitasi jalannya diskusi 2. Guru memfasilitasi jalannya presentasi hasil kerja kelompok 3. Guru memberikan kuis individu untuk mengetahui skor perkembangan peserta didik 4. Guru menyuruh peserta didik mencocokkan lembar jawab individu temannya 5. Guru menyuruh peserta didik menghitung nilai kuis individu ( skor perkembangan individu ) 6. Guru menyuruh peserta didik menghitung skor perkembangan kelompok pada lembar rangkuman kelompok 7. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor dengan kriteria tertentu pada pertemuan akhir IV KEGIATAN PENUTUP 1. Guru memberikan penekanan pada hal hal penting ( penguatan materi ) selama pelajaran maupun akhir pelajaran 2. Guru melakukan refleksi atau menyimpulkan inti pembelajaran dengan melibatkan peserta didik

146 Guru menutup pembelajaran Jumlah Kriteria Penilaian : Setiap tindakan wajib diberikan tanda ( ). Jika tindakan tersebut telah dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom sudah, dan jika tindakan tersebut tidak dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom belum. Dengan demikian jumlah total tanda cek adalah 25 untuk tiap pertemuan. Adapun jumlah total tanda cek keseluruhan pada pertemuan ke 1-3 adalah 75. Adapun persentase ketercapaian penerapan pembelajaran STAD dapat dihitung dengan rumus = jumlah tanda cek pada kolom sudah ( pert ke 1-3 ) X 100 % Jumlah total tanda cek keseluruhan = = Observer Surakarta,

147 252 Lampiran 13 : Lembar Observasi Kinerja Guru Metode Ceramah No Petunjuk pengisian: Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai dan beri keterangan pada kolom catatan bila perlu Indikator / Aspek yang diamati Pertemuan ke 1 Pertemuan ke 2 Pertemuan ke 3 Catatan I Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum PRA PEMBELAJARAN 1. Guru telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) 2. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 3. Guru memeriksa kesiapan peserta didik II APERSEPSI PEMBELAJARAN 1. Guru memberikan apersepsi, melaksanakan presensi kelas 2. Guru memotivasi peserta didik untuk mengikuti pelajaran 3. Guru menyampaikan kompetensi ( tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan) 4. Guru menjelaskan tentang langkah pembelajaran ceramah III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Tahap Eksplorasi 1. Guru menjelaskan materi pembelajaran yang

148 253 hendak disampaikan B. Tahap Elaborasi 1. Guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran 2. Guru telah dapat menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan pada saat pembelajaran 3. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterangkan 4 Guru memberikan tugas individu secara tertulis, kemudian dikumpulkan C. Tahap Konfirmasi 1. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil identifikasi peserta didik 2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum jelas atau belum dimengerti IV KEGIATAN PENUTUP 1. Guru memberikan penekanan pada hal hal penting ( penguatan materi ) selama pelajaran maupun akhir pelajaran 2. Guru melakukan refleksi atau

149 254 menyimpulkan inti pembelajaran dengan melibatkan peserta didik 3. Guru menutup pembelajaran Jumlah Kriteria Penilaian : Setiap tindakan wajib diberikan tanda ( ). Jika tindakan tersebut telah dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom sudah, dan jika tindakan tersebut tidak dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom belum:. Dengan demikian jumlah total tanda cek adalah 17 untuk tiap pertemuan. Adapun jumlah total tanda cek keseluruhan pada pertemuan ke 1-3 adalah 51. Adapun persentase ketercapaian penerapan metode pembelajaran ceramah dapat dihitung dengan rumus = jumlah tanda cek pada kolom sudah ( pert ke 1-3 ) X 100 % Jumlah total tanda cek keseluruhan = = Observer Surakarta,

150 Lampiran 14 :Lembar Observasi Kegiatan Kelompok Metode NHT Petunjuk pengisian: Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai dan berilah keterangan bila perlu pada kolom catatan No Kegiatan Peserta Didik 1 Semua peserta didik berkelompok untuk mendapatkan nomor ( numbering ) 2 Semua peserta didik aktif, saling berdiskusi apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas ( heads together ) 3 Peserta didik dari satu kelompok, dipanggil nomornya untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas ( answering) 4 Semua kelompok mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas tepat waktu Pertemuan ke 1-3 A B C D E F G H Surakarta, Observer Catatan...

151 Lampiran 15 :Lembar Observasi Kegiatan Kelompok Metode STAD Petunjuk pengisian: Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai dan berilah keterangan bila perlu pada kolom catatan No Kegiatan Peserta Didik 1 Seluruh peserta didik berkumpul dan membentuk kelompok sesuai dengan ketentuan 2 Seluruh peserta didik dalam kelompok aktif bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok 3 Seluruh peserta didik dalam kelompok bertanggung jawab dalam tugasnya masing - masing 4 Seluruh peserta didik dalam kelompok mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas tepat waktu 5 Seluruh peserta didik dalam kelompok menghitung skor perkembangan kemajuan individu 6 Seluruh peserta didik dalam kelompok menghitung skor kemajuan kelompok pada lembar rangkuman kelompok Pertemuan ke 1-3 A B C D E F G H Surakarta, Observer Catatan...

152 257 Lampiran 16 :Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik Metode Pembelajaran NHT, STAD Ceramah Hari / Tanggal :... Metode Pembelajaran :... Pertemuan ke- :... Petunjuk pengisian: perlu pada kolom catatan Isilah pada kolom yang sesuai dan berilah keterangan bila No Kegiatan peserta didik Jumlah Presensi Catatan 1 Ada peserta didik yang tidak masuk sekolah / kelas 2 Ada peserta didik yang datang terlambat 3 Ada peserta didik yang belajar materi lain / mengerjakan tugas lain saat guru menerangkan materi 4 Ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas / diskusi kelompok 5 Ada peserta didik yang tidak kondusif / tidak memperhatikan guru / berbicara dengan teman sampingnya saat guru menerangkan 6 Ada peserta didik yang aktif bertanya selama pelajaran berlangsung 7 Ada peserta didik yang menjawab pertanyaan guru 8 Ada peserta didik yang memberikan pendapat / pertanyaan ketika berdiskusi 9 Ada peserta didik yang mencatat hal hal penting penjelasan guru pada buku catatan Surakarta, Observer

153 258 Lampiran 17 :Angket Respon Peserta Didik Metode Pembelajaran NHT A. Petunjuk Pengisian 1. Isilah tabel berikut ini dengan jujur sesuai dengan kondisi yang anda alami yang berhubungan dengan mata pelajaran IPS Geografi 2. Angket ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan anda memberi jawaban ( pilihlah salah satu ) jawaban sesuai dengan kondisi yang anda alami dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang telah disediakan 3. Terdapat lima alternatif pilihan jawaban yang masing masing memiliki makna sebagai berikut : SS : pernyataan sangat setuju jika pernyataan benar benar sesuai dengan yang anda rasakan S : pernyataan setuju jika pernyataan cenderung sesuai tetapi belum sepenuhnya setuju yang dirasakan RR : pernyataan ragu ragu jika dengan pernyataan ini belum dapat menentukan sikap TS : Pernyataan tidak setuju jika pernyataan cenderung tidak sesuai tetapi belum sepenuhnya tidak setuju STS : pernyataan sangat tidak setuju jika pernyataan benar benar tidak sesuai dengan yang anda rasakan 4. Jawaban anda sangat diperlukan untuk perbaikan dalam pembelajaran IPS Geografi Kelas XI di SMA Negeri 5 Surakarta

154 259 Angket Respon Peserta Didik Dalam Pembelajaran Geografi Menggunakan Metode NHT Nama :... Kelas / No :... Keterangan Pengisian: SS: Sangat Setuju S : Setuju RR : Ragu Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju B. Pernyataan Angket No Pernyataan Respon SS S RR TS STS Aspek Ketertarikan Peserta Didik Terhadap Geografi Pembelajaran IPS Geografi dilaksanakan dengan metode NHT membuat saya tertarik mengikutinya Pembelajaran IPS Geografi dengan metode NHT tidak membosankan dan saya antusias ketika guru menerangkan materi Pembelajaran IPS `Geografi dengan metode NHT membuat saya lebih semangat untuk meningkatkan prestasi hasil belajar Geografi Saya merasa lebih berani mengemukakan pendapat ketika pembelajaran IPS Geografi dengan metode NHT Saya lebih merasa dihargai dalam mengemukakan pendapat saat pembelajaran IPS Geografi dengan metode NHT

155 260 Aspek Kemudahan Memahami Materi Geografi Saya lebih mudah memahami konsep / materi pelajaran IPS Geografi dengan menggunakan metode NHT Pelaksanaan pembelajaran Geografi dengan metode NHT dapat menghilangkan kesalahan konsep pada diri saya Pembelajaran IPS Geografi dengan metode NHT mempermudah penalaran saya dalam memecahkan masalah Aspek Efektivitas Waktu Belajar Peserta Didik Konsep / materi Geografi dapat saya ingat lebih lama jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode NHT Waktu yang diperlukan untuk menguasai konsep / materi pembelajaran lebih efektif dan efisien dalam menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode NHT Saya dapat memanfaatkan waktu secara optimal mulai dari awal hingga akhir pelajaran jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode NHT Aspek Kerjasama antar Kelompok Saya bertanggung jawab penuh terhadap kinerja kelompok jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode NHT Saya lebih mengutamakan kerjasama tim dan tidak mengerjakan sendirian apabila

156 261 dalam diskusi kelompok menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode NHT 14 Saya membantu antar teman dalam kelompok apabila terdapat kesulitan pemahaman materi dan pemecahan masalah yang diberikan guru jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode NHT 15 Saya tidak bergantung kepada tim ( kelompok ) saat mengerjakan kuis individu

157 262 Lampiran 18 :Angket Respon Peserta Didik Metode Pembelajaran STAD A. Petunjuk Pengisian 1. Isilah tabel berikut ini dengan jujur sesuai dengan kondisi yang anda alami yang berhubungan dengan mata pelajaran IPS Geografi 2. Angket ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan anda memberi jawaban ( pilihlah salah satu ) jawaban sesuai dengan kondisi yang anda alami dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang telah disediakan 3. Terdapat lima alternatif pilihan jawaban yang masing masing memiliki makna sebagai berikut : SS : pernyataan sangat setuju jika pernyataan benar benar sesuai dengan yang anda rasakan S : pernyataan setuju jika pernyataan cenderung sesuai tetapi belum sepenuhnya setuju yang dirasakan RR : pernyataan ragu ragu jika dengan pernyataan ini belum dapat menentukan sikap TS : Pernyataan tidak setuju jika pernyataan cenderung tidak sesuai tetapi belum sepenuhnya tidak setuju STS : pernyataan sangat tidak setuju jika pernyataan benar benar tidak sesuai dengan yang anda rasakan 4. Jawaban anda sangat diperlukan untuk perbaikan dalam pembelajaran IPS Geografi Kelas XI di SMA Negeri 5 Surakarta

158 263 Angket Respon Peserta Didik Dalam Pembelajaran Geografi Menggunakan Metode STAD Nama :... Kelas / No :... Keterangan Pengisian: SS: Sangat Setuju S : Setuju RR : Ragu Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju B. Pernyataan Angket No Pernyataan Respon SS S RR TS STS Aspek Ketertarikan Peserta Didik Terhadap Geografi Pembelajaran IPS Geografi dilaksanakan dengan metode STAD membuat saya tertarik mengikutinya Pembelajaran IPS Geografi dengan metode STAD tidak membosankan dan saya antusias ketika guru menerangkan materi Pembelajaran IPS `Geografi dengan metode STAD membuat saya lebih semangat untuk meningkatkan prestasi hasil belajar Geografi Saya merasa lebih berani mengemukakan pendapat ketika pembelajaran IPS Geografi dengan metode STAD Saya lebih merasa dihargai dalam mengemukakan pendapat saat pembelajaran IPS Geografi dengan metode STAD Aspek Kemudahan Memahami Materi Geografi

159 Saya lebih mudah memahami konsep / materi pelajaran IPS Geografi dengan menggunakan metode STAD Pelaksanaan pembelajaran Geografi dengan metode STAD dapat menghilangkan kesalahan konsep pada diri saya Pembelajaran IPS Geografi dengan metode STAD mempermudah penalaran saya dalam memecahkan masalah Aspek Efektivitas Waktu Belajar Peserta Didik Konsep / materi Geografi dapat saya ingat lebih lama jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode STAD Waktu yang diperlukan untuk menguasai konsep / materi pembelajaran lebih efektif dan efisien dalam menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode STAD Saya dapat memanfaatkan waktu secara optimal mulai dari awal hingga akhir pelajaran jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode STAD Aspek Kerjasama antar Kelompok Saya bertanggung jawab penuh terhadap kinerja kelompok jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode STAD Saya lebih mengutamakan kerjasama tim dan tidak mengerjakan sendirian apabila dalam diskusi kelompok menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode

160 265 STAD 14 Saya membantu antar teman dalam kelompok apabila terdapat kesulitan pemahaman materi dan pemecahan masalah yang diberikan guru jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode STAD 15 Saya tidak bergantung kepada tim ( kelompok ) saat mengerjakan kuis individu

161 Lampiran 19 :Angket Respon Peserta Didik Metode Pembelajaran Ceramah 266 Angket Respon Peserta Didik Dalam Pembelajaran Geografi Menggunakan Metode Ceramah A. Petunjuk Pengisian 1. Isilah tabel berikut ini dengan jujur sesuai dengan kondisi yang anda alami yang berhubungan dengan mata pelajaran IPS Geografi 2. Angket ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan anda memberi jawaban ( pilihlah salah satu ) jawaban sesuai dengan kondisi yang anda alami dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang telah disediakan 3. Terdapat lima alternatif pilihan jawaban yang masing masing memiliki makna sebagai berikut : SS : pernyataan sangat setuju jika pernyataan benar benar sesuai dengan yang anda rasakan S : pernyataan setuju jika pernyataan cenderung sesuai tetapi belum sepenuhnya setuju yang dirasakan RR : pernyataan ragu ragu jika dengan pernyataan ini belum dapat menentukan sikap TS : Pernyataan tidak setuju jika pernyataan cenderung tidak sesuai tetapi belum sepenuhnya tidak setuju STS : pernyataan sangat tidak setuju jika pernyataan benar benar tidak sesuai dengan yang anda rasakan 4. Jawaban anda sangat diperlukan untuk perbaikan dalam pembelajaran IPS Geografi Kelas XI di SMA Negeri 5 Surakarta

162 267 Angket Respon Peserta Didik Dalam Pembelajaran Geografi Menggunakan Metode Ceramah Nama :... Kelas / No :... Keterangan Pengisian: SS: Sangat Setuju S : Setuju RR : Ragu Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju B. Pernyataan Angket No Pernyataan Respon SS S RR TS STS Aspek Ketertarikan Peserta Didik Terhadap Geografi Pembelajaran IPS Geografi dilaksanakan dengan metode Ceramah membuat saya tertarik mengikutinya Pembelajaran IPS Geografi dengan metode Ceramah tidak membosankan dan saya antusias ketika guru menerangkan materi Pembelajaran IPS `Geografi dengan metode Ceramah membuat saya lebih semangat untuk meningkatkan prestasi hasil belajar Geografi Saya merasa lebih berani mengemukakan pendapat ketika pembelajaran IPS Geografi dengan metode Ceramah Saya lebih merasa dihargai dalam mengemukakan pendapat saat pembelajaran IPS Geografi dengan metode Ceramah Aspek Kemudahan Memahami Materi Geografi 6 Saya lebih mudah memahami konsep /

163 materi pelajaran IPS Geografi dengan menggunakan metode Ceramah Pelaksanaan pembelajaran Geografi dengan metode Ceramah dapat menghilangkan kesalahan konsep pada diri saya Pembelajaran IPS Geografi dengan metode Ceramah mempermudah penalaran saya dalam memecahkan masalah Aspek Efektivitas Waktu Belajar Peserta Didik 9 10 Konsep / materi Geografi dapat saya ingat lebih lama jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode Ceramah Waktu yang diperlukan untuk menguasai konsep / materi pembelajaran lebih efektif dan efisien dalam menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode Ceramah 11 Saya dapat memanfaatkan waktu secara optimal mulai dari awal hingga akhir pelajaran jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode Ceramah Aspek Kerjasama antar Kelompok Saya bertanggung jawab penuh terhadap kinerja kelompok jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode Ceramah Saya lebih mengutamakan kerjasama tim dan tidak mengerjakan sendirian apabila dalam diskusi kelompok menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode

164 269 Ceramah 14 Saya membantu antar teman dalam kelompok apabila terdapat kesulitan pemahaman materi dan pemecahan masalah yang diberikan guru jika menggunakan pembelajaran Geografi dengan metode Ceramah 15 Saya tidak bergantung kepada orang lain saat mengerjakan kuis

165 Lampiran 20: Uji Validitas Item Soal Tryout No Item soal r hitung 0,519-0,093 0,115 0,403 0,408-0,041 0,347 0,640 0,482 0,426 0,034 0,507 0,603 0,576 0,552-0,058-0,223 0,720 0,355 0,726 rtabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 keputusan Valid Invalid Invalid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Invalid Invalid Valid Valid Valid

166 No Item Soal r hitung 0,607 0,444 0,610 0,369-0,182 0,419 0,250 0,783 0,187-0,321 0,008 0,496 0,594 0,724 0,517 0,536 0,468 0,793 0,764 0,459 rtabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 Keputusan Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Invalid Valid Invalid Invalid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

167 No Item Soal Total r hitung 0,607 0,149 0,724 0,378 0,371 0,111 0,404 0,473 0,414 0,050 0,619 0,724 0,643 0,494 0,555 0,625 0,460 0,400 0,606 0,807 1 rtabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 Keputusan Valid Invalid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

168 Uji validitas butir dilakukan dengan menggunakan rumus kolerasi product moment dari Karl Pearson sebagai berikut : 273 rxy = N XY ( X)( Y) {N X 2 X) 2 {N Y 2 Y) 2 Keterangan : X Y rxy : skor butir item nomor tertentu : skor total : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan N : jumlah subyek Kriteria : r xy > r tabel ( 0,05 ), maka item dinyatakan valid r xy < r tabel ( 0,05 ), maka item dinyatakan invalid ( Arikunto, 2005: 72 ) Contoh perhitungan validitas item nomer 1 disajikan sebagai berikut : Dengan menggunakan aplikasi excel dapat diketahui bahwa r xy sebesar 0,519, sedangkan r tabel pada N= 60 sebesar 0,349 dengan taraf signifikansi 5%, karena r xy > r tabel atau 0,519>0,349 maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 1 dinyatakan valid.

169 274 Lampiran 21 : Uji Reliabilitas Keterangan : k sj2 sx2 α = [ k s2j ][1 ] k 1 S 2 x = banyaknya belahan tes = variansi belahan j;j=1,2,...k = variansi skor test Case Processing Summary N % Cases Valid ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, a. The items are: ITEM 1, ITEM 4, ITEM 5, ITEM 7, ITEM 8, ITEM 9, ITEM 10, ITEM 12, ITEM 13, ITEM 14, ITEM 15, ITEM 18, ITEM 19, ITEM 20, ITEM 21, ITEM 22, ITEM 23, ITEM 24, ITEM 26, ITEM 28, ITEM 32, ITEM 33, ITEM 34. b. The items are: ITEM 35, ITEM 36, ITEM 37, ITEM 38, ITEM 39, ITEM 40, ITEM 41, ITEM 43, ITEM 44, ITEM 45, ITEM 47, ITEM 48, ITEM 49, ITEM 51, ITEM 52, ITEM 53, ITEM 54, ITEM 55, ITEM 56, ITEM 57, ITEM 58, ITEM 59, ITEM 60. Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,00 rn < 0,20 : sangat rendah 0,20 rn < 0,40 : rendah 0,40 rn < 0,60 : Sedang 0,60 rn < 0,80 : tinggi 0,80 rn < 1,00 : sangat tinggi ` ( Arikunto, 2005 : ) Berdasarkan hasil perhitungan dengan aplikasi IBM Statistic SPSS 22 diperoleh hasilnilai reliabilitas sebesar 0,941. Hal ini menunjukkan bahwa nilai reliabilitas dapat diklasifikasikan sangat tinggi".

170 Lampiran 22 : Uji Taraf Kesukaran NO Item Soal

171 Jumlah P 0,813 0,563 0,656 0,438 0,875 0,563 0,563 0,719 0,688 0,625 0,813 0,875 0,656 0,875 0,813 0,219 0,469 0,813 0,688 0,844 Kriteria mudah sedang sedang sukar mudah sedang sedang mudah sedang sedang mudah mudah sedang mudah mudah sukar sedang mudah mudah mudah

172 No Item Soal

173 Jumlah P Kriteria ,969 0,813 0,719 0,594 0,531 0,313 0,313 0,875 0,750 0,156 0,625 0,469 0,750 0,938 0,875 0,813 0,875 0,875 0,875 0,531 mudah mudah mudah sedang sedang sedang sedang mudah mudah sukar sedang sedang mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah sedang

174 No Item Soal

175 Jumlah P 0,969 0,750 0,938 0,625 0,250 0,563 0,656 0,656 0,781 0,938 0,813 0,938 0,781 0,813 0,844 0,719 0,813 0,563 0,875 0,844 Kriteria mudah mudah mudah sedang sukar sedang sedang sedang mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah sedang mudah mudah Untuk mengetahui indeks kesukaran digunakan rumus : P = B Js Keterangan : P : Indeks kesukaran B : Banyaknya peserta didik yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh peserta test (Arikunto, 2005 : 208 )

176 Adapun klasifikasi derajad kesukaran soal tes sebagai berikut : 1). Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar 2). Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang 3) soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Lampiran 23: Uji Daya Beda Item Soal NO

177 BA BB JA JB PA 0,94 0,50 0,81 0,63 0,94 0,63 0,75 0,94 0,75 0,75 0,75 0,94 0,94 1,00 0,94 0,25 0,38 0,94 0,81 1,00 PB 0,69 0,63 0,50 0,25 0,81 0,50 0,38 0,50 0,63 0,50 0,88 0,81 0,38 0,75 0,69 0,19 0,56 0,69 0,56 0,69 D 0,250-0,125 0,313 0,375 0,125 0,125 0,375 0,438 0,125 0,250-0,125 0,125 0,563 0,250 0,250 0,063-0,188 0,250 0,250 0,313 Klasifikasi Sedang Jelek Sedang Sedang Jelek Jelek Sedang Baik Jelek Sedang Jelek Jelek Baik Sedang Sedang Jelek Jelek Sedang Sedang Sedang

178 Item Soal NO BA BB JA JB PA 1,00 0,88 0,88 0,75 0,44 0,50 0,38 1,00 0,81 0,13 0,69 0,63 0,88 1,00 0,94 0,94 0,94 1,00 1,00 0,69 PB 0,94 0,75 0,56 0,44 0,63 0,13 0,25 0,75 0,69 0,19 0,56 0,31 0,63 0,88 0,81 0,69 0,81 0,75 0,75 0,38 D 0,063 0,125 0,313 0,313-0,188 0,375 0,125 0,250 0,125-0,063 0,125 0,313 0,250 0,125 0,125 0,250 0,125 0,250 0,250 0,313 Klasifikasi Jelek Jelek Sedang Sedang Jelek Sedang Jelek Sedang Jelek Jelek Jelek Sedang Sedang Jelek Jelek Sedang Jelek Sedang Sedang Sedang

179 Item Soal Skor Siswa Kelompok NO B B B B A A B B A A B B A A A A A A A A B B B A

180 A B A A B B B B BA BB JA JB PA 1,00 0,94 1,00 0,75 0,44 0,56 0,81 0,81 0,94 1,00 0,94 1,00 0,94 0,94 0,88 0,94 0,94 0,69 1,00 1,00 PB 0,94 0,56 0,88 0,50 0,06 0,56 0,50 0,50 0,63 0,88 0,69 0,88 0,63 0,69 0,81 0,50 0,69 0,44 0,75 0,69 D 0,063 0,375 0,125 0,250 0,375 0,000 0,313 0,313 0,313 0,125 0,250 0,125 0,313 0,250 0,063 0,438 0,250 0,250 0,250 0,313 Klasifikasi Jelek Sedang Jelek Sedang Sedang Jelek Sedang Sedang Sedang Jelek Sedang Jelek Sedang Sedang Jelek Baik Sedang Sedang Sedang Sedang Daya beda masing masing item tes dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : D= BA JA B B JB Keterangan : D : daya beda JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

181 Klasifikasi daya beda sebagai berikut : 1). 0,00 0,20 : jelek ( poor ) 2). 0,20 0,40 : sedang ( satisfactory ) 3). 0,40 0,70 : baik ( good ) 3). 0,70 1,00 : baik sekali ( excellent ) (Arikunto, 2005 : 214 ) Apabila D memiliki nilai negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja (Arikunto, 2005 : 218 )

182 287 Lampiran 24 : Pembagian Kelompok Metode Pembelajaran NHT No. Presensi Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK 1 3 Ajeng Virdianeta Yuspitasari 83 A 2 30 Yola Dewita Aprilia Kartika 76 A 3 9 Bagas Shidiq Kusuma 67 A 4 26 Sheila Noor Alya Puteri 61 A No. Presensi Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK 1 16 Dita Sandy Widyastuti 80 B 2 6 Anni`Mah Nurul Fadlilah 74 B 3 10 Caecilia Ivana A.V 67 B 4 31 Yomira Kartika Septianti 61 B No. Presensi Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK 1 18 Ikko Santosa 80 C 2 19 Inas Raihan Fadhilah 72 C 3 27 Silahuddin Al Muhajiri 67 C 4 2 Aisha Nor Aryani 59 C No. Presensi Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK 1 11 Cahya Hidayanti 78 D 2 22 Novita Maharani 72 D 3 28 Sodiq Daru Aji 67 D 4 8 Ayu Febrian Rochmawati 59 D No. Presensi Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK 1 14 Dian Septaliana 78 E 2 1 Adhitantya Kusuma 70 E 3 29 Vita Wirahayu 67 E 4 15 Didik Ponco Nugroho 57 E No. Presensi Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK 1 12 Cendy Oktavia Setyaningrum 76 F 2 7 Ariya Yudha Pamungkas 70 F 3 4 Alief Kurniawan 65 F 4 23 Nuraini Santoso 57 F

183 288 No. Presensi Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK 1 17 Farhan Ramadhan 76 G 2 20 Mochtar Ade Prasetyo 70 G 3 13 Devy Noviana 63 G 4 5 Andrey Bagus Yuana Saputra 52 G No. Presensi Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK 1 25 Regiza Fajariana 76 H 2 32 Yuseva Baraswati 70 H 3 21 Nindi Afrista Febrianto 63 H 4 24 Regita Saski P 46 H

184 289 Lampiran 25 : Pembagian Kelompok Metode Pembelajaran STAD No. Presensi No. Induk Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK Hana Cahya Permata Sari 80 A Fibra Pramesta 72 A Cantik Hertantya Tyas Damai 65 A Aminudin Arif Fatah 61 A No. Presensi No. Induk Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK Febby Sarahita Rosadi 78 B Lintang Virgadella Rahartywi 72 B Muhammad Abdul Aziz 65 B Rizky Octavianus 61 B No. Presensi No. Induk Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK Lia Mei Kastuti 78 C Aldalla Lare Wahning Raharja 70 C Ribka Saraswati 65 C Muhammad Lukman Fathoni 59 C No. Presensi No. Induk Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK Sitah Puncak Annur Rawati 78 D Bayu Aji Indra Permana 70 D Yoghi Rangga Dhewa 65 D Nena Puji Astuti 59 D No. Presensi No. Induk Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK Denita Putri Anisa Nurhayati 76 E Marcha Roselini Yulianto 70 E Fadhilla Kurniawan 63 E Rizna Devi Triviani 57 E \ No. Presensi No. Induk Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK Miranda Chintya Dewi 76 F Riko Aldi Ramadhan 70 F Elprida Rosmauli Boru Saragi 63 F Agnes Saputri 54 F

185 290 No. Presensi No. Induk Nama Peserta Didik NILAI PRETEST KELOMPOK Hegita Purnamaning Tyas 74 G Suciana Nada Joharin 70 G Anastasia Putri Utami 63 G Rahmat Tri Laksono Putro 52 G No. NILAI No. Presensi Induk Nama Peserta Didik PRETEST KELOMPOK Lelly Dwi Anjani 74 H Tsania Fadhillah 70 H Agnes Indah P 61 H Tatag Surya Fajar 74 H

186 L / P 291 Lampiran 26 : Data Nilai Pretest NHT Kelas XI IPS 2 No. No. Nama Peserta Didik Induk NILAI ADHITANTYA KUSUMA L AISHA NOR ARYANI P AJENG VIRDIANETA YUSPITASARI P ALIEF KURNIAWAN L ANDREY BAGUS YUANA SAPUTRA L ANNI`MAH NURUL FADLILAH P ARIYA YUDHA PAMUNGKAS L AYU FEBRIAN ROCHMAWATI P BAGAS SHIDIQ KUSUMA L CAECILIA IVANA A.V P CAHYA HIDAYANTI P CENDY OKTAVIA SETYANINGRUM P DEVY NOVIANA P DIAN SEPTALIANA P DIDIK PONCO NUGROHO L DITA SANDY WIDYASTUTI P FARHAN RAMADHAN L IKKO SANTOSA L INAS RAIHAN FADHILAH P MOCHTAR ADE PRASETYO L NINDI AFRISTA FEBRIANTO L NOVITA MAHARANI P NURAINI SANTOSO P REGITA SASKI P P REGIZA FAJARIANA P SHEILA NOOR ALYA PUTERI P SILAHUDDIN AL MUHAJIRI L SODIQ DARU AJI L VITA WIRAHAYU P YOLA DEWITA APRILIA KARTIKA P YOMIRA KARTIKA SEPTIANTI P YUSEVA BARASWATI P 70 JML : 32 JML : 32 Tertinggi 83 L : 12 P : 20 Terendah 46 Rata-rata 68,03

187 L / P 292 Lampiran 27 : Data Nilai Pretest STAD Kelas XI IPS 3 No. No. Induk Nama Peserta Didik NILAI AGNES INDAH P P AGNES SAPUTRI P ALDALLA LARE WAHNING RAHARJ L AMINUDIN ARIF FATAH L ANASTASIA PUTRI UTAMI P BAYU AJI INDRA PERMANA L CANTIK HERTANTYA TYAS DAMAI P DENITA PUTRI ANISA NURHAYATI P ELPRIDA ROSMAULI BORU SARAGI P FADHILLA KURNIAWAN L FEBBY SARAHITA ROSADI P FIBRA PRAMESTA L HANA CAHYA PERMATA SARI P HEGITA PURNAMANING TYAS P LELLY DWI ANJANI P LIA MEI KASTUTI P LINTANG VIRGADELLA RAHARTYW P MARCHA ROSELINI YULIANTO P MIRANDA CHINTYA DEWI P MUHAMMAD ABDUL AZIZ L MUHAMMAD LUKMAN FATHONI L NENA PUJI ASTUTI P RAHMAT TRI LAKSONO PUTRO L RIBKA SARASWATI P RIKO ALDI RAMADHAN L RIZKY OCTAVIANUS L RIZNA DEVI TRIVIANI P SITAH PUNCAK ANNUR RAWATI P SUCIANA NADA JOHARIN P TATAG SURYA FAJAR L TSANIA FADHILLAH P JML : YOGHI RANGGA DHEWA L 65 JML : 32 Tertinggi 80 L : 12 P : 20 Terendah Rata-rata 52 66,97

188 L / P 293 Lampiran 28 : Data Nilai Pretest Ceramah Kelas XI IPS 4 No. No. Induk Nama Peserta Didik NILAI ALEIYA TABITA TASTI P ALEN DION TIGANA L ALI AKBAR MAUDUDI L ANNISA NUR AINI P BIMA YOGA WIDIGDA L BINTANG ADIARTA L CHRIST ALDO SUSANTO L DEANIRA WIDYAWATI P DESIANA PUSPITA SARI P DIAN PANGESTIKA MAHMUDIAH P ERIKA KRISTI WIDYANTI P FAMADIKA WAHYU E L FIKI AMANIA NABILA P HENI KURNIAWATI P ISCHA MARLIAN WIJAYANTI P KURNIA DIAN ANGGARA L LYTA MAHARANI P NABILA HANUN AZIZAH P NICKY SARA HERAWATI P NURUL AINI P RAISSA PINGKAN SANGER P RAKA ADITYA DWI WAHYU PUTRA L RETYAN SEKAR NURANI P RINO SEVENTYANITO L RIZKI FADILLAH P SELLAVIANTI JIHAD WARDHANI P TEOCHIN HERY SETIAWAN L TRI SHAKTI KUSUMA WARDANI P VINA MURTISARI P WISNUGROHO PUTRO L YAN MUHAMMAD ILHAM PRATAM L YUNIAR IEKA SAPUTRI P 71 JML : 32 JML : 32 Tertinggi 80 L : 12 P : 20 Terendah Rata-rata 49 64,16

189 294 Lampiran 29 : Uji Normalitas Pretest 1. Uji Normalitas Nilai Pretest Metode Pembelajaran NHT Kelas XI IPS 2 Hipotesis : - H0 : sampel metode NHT berasal dari distribusi yang berdistribusi normal - H1 : sampel metode NHT tidak berasal dari distribusi yang berdistribusi normal Nilai Rata-rata : 68,03 Standar deviasi : 8,67 xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(zi) 46-2,54 0,006 0,031 0, ,85 0,032 0,063 0, ,27 0,102 0,094 0, ,27 0,102 0,125 0, ,04 0,149 0,156 0, ,04 0,149 0,188 0, ,81 0,209 0,219 0, ,81 0,209 0,250 0, ,58 0,281 0,281 0, ,58 0,281 0,313 0, ,35 0,281 0,344 0, ,12 0,452 0,375 0,077 * 67-0,12 0,452 0,406 0, ,12 0,452 0,438 0, ,12 0,452 0,469 0, ,12 0,452 0,500 0, ,23 0,591 0,531 0, ,23 0,591 0,563 0, ,23 0,591 0,594 0, ,23 0,591 0,625 0, ,46 0,677 0,656 0, ,46 0,677 0,688 0, ,69 0,755 0,719 0, ,69 0,755 0,750 0, ,92 0,179 0,781 0, ,92 0,179 0,813 0, ,92 0,179 0,844 0,665

190 ,15 0,875 0,875 0, ,15 0,875 0,906 0, ,38 0,916 0,938 0, ,38 0,916 0,969 0, ,73 0,958 1,000 0,042 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh L hitung sebesar 0, 007, L tabel 0,05;32 = 0, 157. Jika nilai L hitung< L tabel maka hipotesis Ho diterima. Hal ini berarti sampel metode NHT berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

191 2. Uji Normalitas Nilai Pretest Metode Pembelajaran STAD Kelas XI IPS 3 Hipotesis : - H0 : sampel metode STAD berasal dari distribusi yang berdistribusi normal H1 : sampel metode STAD tidak berasal dari distribusi yang berdistribusi normal Nilai Rata - rata : 66,97 Standar deviasi : 7,86 xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(zi) 52-1,90 0,029 0,031 0, ,90 0,029 0,063 0, ,65 0,050 0,094 0, ,27 0,102 0,125 0, ,01 0,156 0,156 0, ,01 0,156 0,188 0, ,76 0,224 0,219 0, ,76 0,224 0,250 0, ,76 0,224 0,281 0, ,51 0,305 0,313 0, ,51 0,305 0,344 0, ,51 0,305 0,375 0, ,25 0,401 0,406 0, ,25 0,401 0,438 0, ,25 0,401 0,469 0, ,25 0,401 0,500 0, ,39 0,652 0,531 0,120* 70 0,39 0,652 0,563 0, ,39 0,652 0,594 0, ,39 0,652 0,625 0, ,39 0,652 0,656 0, ,39 0,652 0,688 0, ,64 0,739 0,719 0, ,64 0,739 0,750 0, ,89 0,813 0,781 0, ,89 0,813 0,813 0, ,15 0,875 0,844 0, ,15 0,875 0,875 0, ,40 0,919 0,906 0,013

192 ,40 0,919 0,938 0, ,40 0,919 0,969 0, ,66 0,952 1,000 0,049 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh L hitung sebesar 0, 120, L tabel 0,05;32 = 0, 157. Jika nilai L hitung< L tabel maka hipotesis Ho diterima. Hal ini berarti sampel metode STAD berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

193 Uji Normalitas Nilai Pretest Metode Pembelajaran Ceramah Kelas XI IPS 4 Hipotesis : - Ho : sampel metode ceramah berasal dari distribusi yang berdistribusi normal - H1 : sampel metode ceramah tidak berasal dari distribusi yang berdistribusi normal Rata - rata : 64,16 Standar deviasi : 7,45 xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(zi) 49-2,03 0,021 0,031 0, ,50 0,067 0,063 0, ,50 0,067 0,094 0, ,50 0,067 0,125 0, ,10 0,136 0,156 0, ,10 0,136 0,188 0, ,83 0,203 0,219 0, ,56 0,288 0,250 0, ,56 0,288 0,281 0, ,56 0,288 0,313 0, ,29 0,386 0,344 0, ,29 0,386 0,375 0, ,29 0,386 0,406 0, ,29 0,386 0,438 0, ,29 0,386 0,469 0, ,29 0,386 0,500 0,114* 64-0,02 0,492 0,531 0, ,02 0,492 0,563 0, ,38 0,648 0,594 0, ,38 0,648 0,625 0, ,38 0,648 0,656 0, ,65 0,742 0,688 0, ,65 0,742 0,719 0, ,65 0,742 0,750 0, ,65 0,742 0,781 0, ,92 0,821 0,813 0, ,92 0,821 0,844 0,023

194 ,92 0,821 0,875 0, ,19 0,883 0,906 0, ,59 0,944 0,938 0, ,59 0,944 0,969 0, ,13 0,983 1,000 0,017 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh Lhitung sebesar 0, 114 dan L tabel 0,05;32 = 0, 157 Jika nilai L hitung< L tabel maka hipotesis Ho diterima. Hal ini berarti normal. sampel metode ceramah berasal dari populasi yang berdistribusi

195 300 Lampiran 30 : Uji Homogenitas Pretest a. Hipotesis H o = ketiga kelompok metode NHT, STAD, dan Ceramah) bersifat homogen H 1 = ketiga kelompok metode NHT, STAD, dan Ceramah bersifat tidak homogen b. α = 0,05 c. Statistik uji yang digunakan : 2, (f log RKG - f j Log s j ) ~ x ( k 1) c d. Komputasi : Setelah dihitung, diperoleh : f 1 =31;f 2 =31;f 3 =31; fj = =93 SS 1 =2330,766 ; SS 2 =1915,180 ; SS 3 = 1722,422; Tabel kerja Untuk menghitung χ 2 obs Metode f j SS j Sj 2 2 log s j 2 f j log s j NHT ,766 75,186 1,876 58,156 STAD ,180 61,780 1,791 55,521 Ceramah ,422 55,562 1,745 54,095 Jumlah , ,528 5, ,772 RKG = SSj fj = 5968, = 64,176 f log RKG = ( 93 ) ( log 64,176 ) c = 1+ = 1 + = ( 93 ) ( 1,807 ) = 168, (k 1) 1 3(3 1) 1 fj 1 f

196 301 = 1 + ( 1 6 ) ( 8 93 ) =1 + 0,014 = 1,014 Sehingga : 2,303 χ (f log RKG - obs f j Log s j ) ~ x ( k 1) c χ 2 obs = 2,303 ( 168, ,772) 1,014 = 2,303 1,014 ( 0,279 ) = 0,633 e. Daerah kritis : χ 2 0,05;2 = 5,991; DK = { χ 2 χ 2 >5,991 ); dan χ 2 obs= 0,633 DK f. Keputusan uji : Ho diterima g. Kesimpulan : ketiga kelompok metode NHT, STAD, dan Ceramah tersebut bersifat homogen

197 L / P 302 Lampiran 31 : Data Nilai Posttest NHT Kelas XI IPS 2 No. No. Nama Peserta Didik Induk NILAI ADHITANTYA KUSUMA L AISHA NOR ARYANI P AJENG VIRDIANETA YUSPITASARI P ALIEF KURNIAWAN L ANDREY BAGUS YUANA SAPUTRA L ANNI`MAH NURUL FADLILAH P ARIYA YUDHA PAMUNGKAS L AYU FEBRIAN ROCHMAWATI P BAGAS SHIDIQ KUSUMA L CAECILIA IVANA A.V P CAHYA HIDAYANTI P CENDY OKTAVIA SETYANINGRUM P DEVY NOVIANA P DIAN SEPTALIANA P DIDIK PONCO NUGROHO L DITA SANDY WIDYASTUTI P FARHAN RAMADHAN L IKKO SANTOSA L INAS RAIHAN FADHILAH P MOCHTAR ADE PRASETYO L NINDI AFRISTA FEBRIANTO L NOVITA MAHARANI P NURAINI SANTOSO P REGITA SASKI P P REGIZA FAJARIANA P SHEILA NOOR ALYA PUTERI P SILAHUDDIN AL MUHAJIRI L SODIQ DARU AJI L VITA WIRAHAYU P YOLA DEWITA APRILIA KARTIKA P YOMIRA KARTIKA SEPTIANTI P YUSEVA BARASWATI P 83 JML : 32 JML : 32 Tertinggi 93 L : 12 P : 20 Terendah 74 Rata-rata 82,69

198 L / P 303 Lampiran 32 : Data Nilai Posttest STAD Kelas XI IPS 3 No. No. Induk Nama Peserta Didik NILAI AGNES INDAH P P AGNES SAPUTRI P ALDALLA LARE WAHNING RAHARJ L AMINUDIN ARIF FATAH L ANASTASIA PUTRI UTAMI P BAYU AJI INDRA PERMANA L CANTIK HERTANTYA TYAS DAMAI P DENITA PUTRI ANISA NURHAYATI P ELPRIDA ROSMAULI BORU SARAGI P FADHILLA KURNIAWAN L FEBBY SARAHITA ROSADI P FIBRA PRAMESTA L HANA CAHYA PERMATA SARI P HEGITA PURNAMANING TYAS P LELLY DWI ANJANI P LIA MEI KASTUTI P LINTANG VIRGADELLA RAHARTYW P MARCHA ROSELINI YULIANTO P MIRANDA CHINTYA DEWI P MUHAMMAD ABDUL AZIZ L MUHAMMAD LUKMAN FATHONI L NENA PUJI ASTUTI P RAHMAT TRI LAKSONO PUTRO L RIBKA SARASWATI P RIKO ALDI RAMADHAN L RIZKY OCTAVIANUS L RIZNA DEVI TRIVIANI P SITAH PUNCAK ANNUR RAWATI P SUCIANA NADA JOHARIN P TATAG SURYA FAJAR L TSANIA FADHILLAH P JML : YOGHI RANGGA DHEWA L 76 JML : 32 Tertinggi 91 L : 12 P : 20 Terendah Rata-rata 70 79,88

199 L / P 304 Lampiran 33 : Data Nilai Posttest Ceramah Kelas XI IPS 4 No. No. Induk Nama Peserta Didik NILAI ALEIYA TABITA TASTI P ALEN DION TIGANA L ALI AKBAR MAUDUDI L ANNISA NUR AINI P BIMA YOGA WIDIGDA L BINTANG ADIARTA L CHRIST ALDO SUSANTO L DEANIRA WIDYAWATI P DESIANA PUSPITA SARI P DIAN PANGESTIKA MAHMUDIAH P ERIKA KRISTI WIDYANTI P FAMADIKA WAHYU E L FIKI AMANIA NABILA P HENI KURNIAWATI P ISCHA MARLIAN WIJAYANTI P KURNIA DIAN ANGGARA L LYTA MAHARANI P NABILA HANUN AZIZAH P NICKY SARA HERAWATI P NURUL AINI P RAISSA PINGKAN SANGER P RAKA ADITYA DWI WAHYU PUTRA L RETYAN SEKAR NURANI P RINO SEVENTYANITO L RIZKI FADILLAH P SELLAVIANTI JIHAD WARDHANI P TEOCHIN HERY SETIAWAN L TRI SHAKTI KUSUMA WARDANI P VINA MURTISARI P WISNUGROHO PUTRO L YAN MUHAMMAD ILHAM PRATAM L YUNIAR IEKA SAPUTRI P 76 JML : 32 JML : 32 Tertinggi 84 L : 12 P : 20 Terendah Rata-rata 64 73,91

200 L / P Lampiran 34 : Data Rangkuman Nilai Kuis STAD N No. Nama Peserta Didik NILAI KUIS KUIS KUIS NILAI o Induk PRETEST POSTTEST AGNES INDAH P P AGNES SAPUTRI P ALDALLA LARE WAHNING RAHARJA L AMINUDIN ARIF FATAH L ANASTASIA PUTRI UTAMI P BAYU AJI INDRA PERMANA L CANTIK HERTANTYA TYAS DAMAI P DENITA PUTRI ANISA NURHAYATI P ELPRIDA ROSMAULI BORU SARAGI P FADHILLA KURNIAWAN L FEBBY SARAHITA ROSADI P FIBRA PRAMESTA L HANA CAHYA PERMATA SARI P HEGITA PURNAMANING TYAS P LELLY DWI ANJANI P LIA MEI KASTUTI P LINTANG VIRGADELLA RAHARTYWI P MARCHA ROSELINI YULIANTO P MIRANDA CHINTYA DEWI P MUHAMMAD ABDUL AZIZ L

201 MUHAMMAD LUKMAN FATHONI L NENA PUJI ASTUTI P RAHMAT TRI LAKSONO PUTRO L RIBKA SARASWATI P RIKO ALDI RAMADHAN L RIZKY OCTAVIANUS L RIZNA DEVI TRIVIANI P SITAH PUNCAK ANNUR RAWATI P SUCIANA NADA JOHARIN P TATAG SURYA FAJAR L TSANIA FADHILLAH P YOGHI RANGGA DHEWA L JML : 32 JML : 32 Tertinggi L :12 P : 20 Terendah Rata-rata 66,92 82,81 84,38 77,81 79,88

202 307 PERTEMUAN KE-1 No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 1 Skor Poin 1 A Hana Cahya Permata Sari Naik A Fibra Pramesta Naik Cantik Hertantya Tyas 3 A Damai Naik A Aminudin Arif Fatah Naik Jumlah Poin 110 Total Skor Kelompok 28 Rata - rata kelompok 32 No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 1 Skor Poin 1 B Febby Sarahita Rosadi Turun 8 10 Lintang Virgadella 2 B Rahartywi B Muhammad Abdul Aziz Naik B Rizky Octavianus Naik Jumlah Poin 70 Total Skor Kelompok 23 Rata - rata kelompok 27 Kriteria Kelompok SUPER Kriteria Kelompok SUPER No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 1 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 C Lia Mei Kastuti Naik 2 20 Aldalla Lare Wahning 2 C Raharja Naik C Ribka Saraswati Naik Muhammad Lukman 4 C Fathoni Naik Jumlah Poin 100 Total Skor Kelompok 25 Rata - rata kelompok 29 SUPER No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 1 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 D Sitah Puncak Annur Rawati Naik D Bayu Aji Indra Permana Tetap 10 3 D Yoghi Rangga Dhewa Naik SUPER 4 D Nena Puji Astuti Naik Jumlah Poin 100 Total Skor Kelompok 25 Rata - rata kelompok 29

203 308 No kelompok Nama Anggota 1 E Nilai Dasar Kuis 1 Skor Poin Denita Putri Anisa Nurhayati Naik E Marcha Roselini Yulianto Naik E Fadhilla Kurniawan Naik E Rizna Devi Triviani Naik Jumlah Poin 120 Total Skor Kelompok 30 Rata - rata kelompok 34 Kriteria Kelompok SUPER No Kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 1 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 F Miranda Chintya Dewi Naik F Riko Aldi Ramadhan 70 Elprida Rosmauli Boru 3 F Saragi Naik F Agnes Saputri Naik Jumlah Poin 90 Total Skor Kelompok 23 Rata - rata kelompok 27 SUPER No Kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 1 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 G Hegita Purnamaning Tyas Naik G Suciana Nada Joharin Naik G Anastasia Putri Utami Naik SUPER 4 G Rahmat Tri Laksono Putro Naik Jumlah Poin 120 Total Skor Kelompok 30 Rata - rata kelompok 34

204 309 No Kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 1 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 H Lelly Dwi Anjani Naik H Tsania Fadhillah Naik H Agnes Indah P Naik H Tatag Surya Fajar Naik Jumlah Poin 120 Total Skor Kelompok 30 Rata - rata kelompok 34 SUPER PERTEMUAN KE -2 No Kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 2 Skor Poin 1 A Hana Cahya Permata Sari Tetap 10 2 A Fibra Pramesta Tetap 10 Cantik Hertantya Tyas 3 A Damai Tetap 10 4 A Aminudin Arif Fatah Tetap 10 Jumlah Poin 40 Total Skor Kelompok 10 Rata - Rata Kelompok 14 Kriteria Kelompok No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 2 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 B Febby Sarahita Rosadi Naik B Lintang Virgadella Rahartywi Naik B Muhammad Abdul Aziz Naik B Rizky Octavianus Tetap 10 Jumlah Poin 90 Total Skor Kelompok 23 Rata - rata kelompok 27 SUPER

205 310 No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 2 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 C Lia Mei Kastuti Naik Aldalla Lare Wahning 2 C Raharja Naik C Ribka Saraswati Naik C Muhammad Lukman Fathoni Naik Jumlah Poin 80 Total Skor Kelompok 20 Rata - rata kelompok 24 SUPER No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 2 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 D Sitah Puncak Annur Rawati Tetap 10 2 D Bayu Aji Indra Permana Naik D Yoghi Rangga Dhewa 80 4 D Nena Puji Astuti Naik Jumlah Poin 60 Total Skor Kelompok 20 Rata - rata kelompok 23 SUPER No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 2 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 E Denita Putri Anisa Nurhayati Turun E Marcha Roselini Yulianto Tetap 10 3 E Fadhilla Kurniawan Turun E Rizna Devi Triviani Turun Jumlah Poin 35 Total Skor Kelompok 9 Rata - rata kelompok 13 No Kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 2 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 F Miranda Chintya Dewi 90 2 F Riko Aldi Ramadhan Naik F Elprida Rosmauli Boru Saragi Naik F Agnes Saputri Tetap 10 Jumlah Poin 70 Total Skor Kelompok 23 Rata - rata kelompok 26 SUPER

206 311 No Kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 1 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 G Hegita Purnamaning Tyas Turun G Suciana Nada Joharin Turun G Anastasia Putri Utami Turun G Rahmat Tri Laksono Putro Turun 20 5 Jumlah Poin 30 Total Skor Kelompok 8 Rata - rata kelompok 12 No Kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 2 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 H Lelly Dwi Anjani Tetap 10 2 H Tsania Fadhillah Tetap 10 3 H Agnes Indah P Naik SUPER 4 H Tatag Surya Fajar Naik Jumlah Poin 60 Total Skor Kelompok 15 Rata - rata kelompok 19 PERTEMUAN KE-3 No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 3 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 A Hana Cahya Permata Sari Naik A Fibra Pramesta 90 3 A Cantik Hertantya Tyas Damai Naik A Aminudin Arif Fatah Naik No kelompok Nama Anggota Jumlah Poin 60 Total Skor Kelompok 20 Rata - rata kelompok 23 Nilai Dasar Kuis 3 Skor Poin 1 B Febby Sarahita Rosadi Turun B Lintang Virgadella Rahartywi Tetap 10 3 B Muhammad Abdul Aziz Turun B Rizky Octavianus Naik Jumlah Poin 45 Total Skor Kelompok 11 Rata - rata kelompok 15 SUPER Kriteria Kelompok BAIK

207 312 No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 3 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 C Lia Mei Kastuti Tetap 10 Aldalla Lare Wahning 2 C Raharja Tetap 10 3 C Ribka Saraswati Tetap 10 4 C Muhammad Lukman Fathoni Tetap 10 Jumlah Poin 40 Total Skor Kelompok 10 Rata - rata kelompok 14 No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 3 Skor Poin 1 D Sitah Puncak Annur Rawati Turun D Bayu Aji Indra Permana Turun D Yoghi Rangga Dhewa Tetap 10 4 D Nena Puji Astuti Turun 20 5 Jumlah Poin 30 Total Skor Kelompok 8 Rata - rata kelompok 12 Kriteria Kelompok No kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 3 Skor Poin 1 E Denita Putri Anisa Nurhayati Naik E Marcha Roselini Yulianto Turun E Fadhilla Kurniawan Tetap 10 4 E Rizna Devi Triviani Tetap 10 Jumlah Poin 50 Total Skor Kelompok 13 Rata - rata kelompok 17 Kriteria Kelompok SUPER No Kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 3 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 F Miranda Chintya Dewi Turun F Riko Aldi Ramadhan Turun Elprida Rosmauli Boru 3 F Saragi Turun F Agnes Saputri Tetap 10 Jumlah Poin 30 Total Skor Kelompok 8 Rata - rata kelompok 12

208 313 No Kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 3 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 G Hegita Purnamaning Tyas 90 2 G Suciana Nada Joharin Turun G Anastasia Putri Utami Turun G Rahmat Tri Laksono Putro Tetap 10 Jumlah Poin 25 Total Skor Kelompok 8 Rata - rata kelompok 11 No Kelompok Nama Anggota Nilai Dasar Kuis 3 Skor Poin Kriteria Kelompok 1 H Lelly Dwi Anjani Turun H Tsania Fadhillah Turun H Agnes Indah P Turun H Tatag Surya Fajar Turun 23 5 Jumlah Poin 20 Total Skor Kelompok 5 Rata - rata kelompok 9 PENGHARGAAN KELOMPOK STAD TOTAL SKOR KELOMPOK TIAP PERTEMUAN NO KELOMPOK Total KETERANGAN KATEGORI 1 A JUARA UMUM 1 SUPER TEAM 2 B JUARA UMUM 2 SUPER TEAM 3 C JUARA UMUM 3 SUPER TEAM 4 D E F G H

209 314 Lampiran 35 : Uji Normalitas Posttest 1. Uji Normalitas Nilai Postest Metode Pembelajaran NHT Kelas XI IPS Hipotesis : - H0 : sampel metode NHT berasal dari distribusi yang berdistribusi normal - H1 : sampel metode NHT tidak berasal dari distribusi yang berdistribusi normal Rerata : 82,69 SD: 4,98 xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(zi) 74-1,74 0,041 0,031 0, ,74 0,041 0,063 0, ,74 0,041 0,094 0, ,34 0,090 0,125 0, ,34 0,090 0,156 0, ,94 0,174 0,188 0, ,94 0,174 0,219 0, ,54 0,295 0,250 0, ,54 0,295 0,281 0, ,54 0,295 0,313 0, ,54 0,295 0,344 0, ,54 0,295 0,375 0, ,06 0,524 0,406 0, ,06 0,524 0,438 0, ,06 0,524 0,469 0, ,06 0,524 0,500 0, ,06 0,524 0,531 0, ,06 0,524 0,563 0, ,06 0,524 0,594 0, ,06 0,524 0,625 0, ,06 0,524 0,656 0,132* 85 0,46 0,677 0,688 0, ,46 0,677 0,719 0, ,87 0,808 0,750 0, ,87 0,808 0,781 0, ,87 0,808 0,813 0, ,27 0,898 0,844 0, ,27 0,898 0,875 0, ,27 0,898 0,906 0,008

210 ,27 0,898 0,938 0, ,27 0,898 0,969 0, ,07 0,981 1,000 0,019 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh L hitung sebesar 0, 132 dan L tabel 0,05;32 = 0, 157. Jika nilai L hitung< L tabel maka hipotesis Ho diterima. Hal ini berarti sampel metode NHT berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

211 2. Uji Normalitas Nilai Posttest Metode Pembelajaran STAD Kelas XI IPS 3 Hipotesis : - Ho : sampel metode STAD berasal dari distribusi yang berdistribusi normal Ha : sampel metode STAD tidak berasal dari distribusi yang berdistribusi normal Rerata : 79,88 SD: 5,57 xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(zi) 70-1,77 0,038 0,031 0, ,41 0,079 0,063 0, ,41 0,079 0,094 0, ,06 0,145 0,125 0, ,06 0,145 0,156 0, ,06 0,145 0,188 0, ,06 0,145 0,219 0, ,70 0,242 0,250 0, ,70 0,242 0,281 0, ,70 0,242 0,313 0, ,70 0,242 0,344 0, ,70 0,242 0,375 0, ,34 0,367 0,406 0, ,34 0,367 0,438 0, ,34 0,367 0,469 0, ,34 0,367 0,500 0, ,02 0,508 0,531 0, ,02 0,508 0,563 0, ,56 0,712 0,594 0,119* 83 0,56 0,712 0,625 0, ,56 0,712 0,656 0, ,56 0,712 0,688 0, ,56 0,712 0,719 0, ,56 0,712 0,750 0, ,56 0,712 0,781 0, ,92 0,821 0,813 0, ,92 0,821 0,844 0, ,28 0,900 0,875 0, ,28 0,900 0,906 0,007

212 ,64 0,950 0,938 0, ,64 0,950 0,969 0, ,00 0,977 1,000 0,023 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh L hitung sebesar 0, 119 dan L tabel 0,05;32 = 0, 157. Jika nilai L hitung< L tabel maka hipotesis Ho diterima. Hal ini berarti berdistribusi normal. sampel metode STAD berasal dari populasi yang

213 Uji Normalitas Nilai Posttest Metode Pembelajaran Ceramah Kelas XI IPS 4 Hipotesis : - H0 : sampel metode ceramah berasal dari distribusi yang berdistribusi normal - H1 : sampel metode ceramah tidak berasal dari distribusi yang berdistribusi normal Rerata : 73,91 SD: 5,17 xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(zi) 64-1,92 0,027 0,031 0, ,34 0,090 0,063 0, ,34 0,090 0,094 0, ,34 0,090 0,125 0, ,95 0,171 0,156 0, ,95 0,171 0,188 0, ,95 0,171 0,219 0, ,56 0,288 0,250 0, ,56 0,288 0,281 0, ,56 0,288 0,313 0, ,56 0,288 0,344 0, ,56 0,288 0,375 0, ,56 0,288 0,406 0, ,56 0,288 0,438 0,150* 73-0,18 0,429 0,469 0, ,18 0,429 0,500 0, ,18 0,429 0,531 0, ,18 0,429 0,563 0, ,40 0,655 0,594 0, ,40 0,655 0,625 0, ,40 0,655 0,656 0, ,40 0,655 0,688 0, ,79 0,785 0,719 0, ,79 0,785 0,750 0, ,79 0,785 0,781 0, ,79 0,785 0,813 0, ,79 0,785 0,844 0,059

214 ,79 0,785 0,875 0, ,56 0,941 0,906 0, ,56 0,941 0,938 0, ,95 0,974 0,969 0, ,95 0,974 1,000 0,026 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh L hitung sebesar 0, 150.dan L tabel 0,05;32= 0, 157. Jika nilai L hitung< L tabel maka hipotesis H0 diterima. Hal ini berarti sampel metode ceramah berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

215 320 Lampiran 36 : Uji Homogenitas Posttest a. Hipotesis H o = ketiga kelompok metode NHT, STAD, dan Ceramah bersifat homogen H 1 = ketiga kelompok metode NHT, STAD, dan Ceramah bersifat tidak homogen b. α = 0,05 c. Statistik uji yang digunakan : 2, (f log RKG - f j Log s j ) ~ x ( k 1) c d. Komputasi : Setelah dihitung, diperoleh : f 1 =31;f 2 =31;f 3 =31; fj = =93 SS 1 =768,800 ; SS 2 =961,434 ; SS 3 = 828,599; Tabel kerja Untuk menghitung χ 2 obs Metode f j SS j Sj 2 2 log s j 2 f j log s j NHT ,800 24,800 1,394 43,214 STAD ,434 31,013 1,491 46,221 Ceramah ,599 26,728 1,427 44,237 Jumlah ,833 82,541 4, ,672 RKG = SSj fj = 2558, = 27,514 f log RKG = ( 93 ) ( log 27,514 ) c = 1+ = 1 + = ( 93 ) ( 1,439 ) = 133, (k 1) 1 3(3 1) 1 fj 1 f

216 321 = 1 + ( 1 6 ) ( 8 93 ) = 1 + 0,014 = 1,014 Sehingga : 2,303 χ (f log RKG - f Log s ) ~ ( 1) obs j j x k c χ 2 obs = 2,303 ( 133, ,672) 1,014 = 2,303 1,014 ( 0,155 ) = 0,351 e. Daerah kritis : χ 2 0,05;2 = 5,991; DK = { χ 2 χ 2 >5,991 ); dan χ 2 obs= 0,351 DK f. Keputusan uji : Ho diterima Kesimpulan : ketiga kelompok metode NHT, STAD, dan Ceramah bersifat tidak homogen

217 322 Lampiran 37 : Data Induk Penelitian No. Urut Metode NHT Metode STAD Metode Ceramah Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Rerata 68,03 82,69 66,97 79,88 64,16 73,91 Standar Deviasi 8,67 4,98 7,86 5,57 7,45 5,17 Nilai Maximal Nilai Minimal Modus Median 68,50 83,00 67,50 79,00 63,00 73,00

218 Frekuensi 323 Lampiran 38 : Distribusi Frekuensi Hasil Nilai Pretest -Posttest 1. Hasil Nilai Pretest dan Posttest Metode Pembelajaran NHT a. Nilai Pretest Banyak kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 32 = 1 + ( 3,3 x 1, 50 ) = 1 + 4,95 =5,95 ( dibulatkan menjadi 6 ) Tabel nilai pretest dan posttest metode pembelajaran NHT Frekuensi Persentase Frekuensi Nilai Pretest Posttest Pretest Posttest % 0% % 0% % 0% % 38% % 59% % 3% Jumlah % 100% 20 Histogram Nilai Pretest dan Posttest Metode Pembelajaran NHT Frekuensi Pretest Frekuensi Posttest Interval Nilai

219 Frekuensi Hasil Nilai Pretest dan Posttest Metode Pembelajaran STAD a. Nilai Pretest STAD Banyak kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 32 = 1 + ( 3,3 x 1, 50 ) = 1 + 4,95 =5,95 ( dibulatkan menjadi 6 ) Tabel nilai pretest dan posttest metode pembelajaran STAD Frekuensi Persentase Frekuensi Nilai Pretest Posttest Pretest Posttest % 0% % 0% % 3% % 53% % 41% % 3% Jumlah % 100% Gambar histogram nilai pretest dan posttest Metode Pembelajaran STAD Histogram Nilai Pretest dan Posttest Metode Pembelajaran STAD Interval Nilai Frekuensi Pretest Frekuensi Posttest

220 Frekuensi Hasil Nilai Pretest dan Posttest Metode Pembelajaran Ceramah a. Nilai Pretest Ceramah Banyak kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 32 = 1 + ( 3,3 x 1, 50 ) = 1 + 4,95 =5,95 ( dibulatkan menjadi 6 ) Tabel nilai pretest dan posttest metode pembelajaran Ceramah Frekuensi Persentase Frekuensi Nilai Pretest Posttest Pretest Posttest % 0% % 0% % 22% % 66% % 13% % 0% Jumlah % 100% Gambar histogram nilai pretest dan posttest Metode Pembelajaran Ceramah 25 Histogram Nilai Pretest dan Posttest Metode Pembelajaran Ceramah Frekuensi Pretest Frekuensi Posttest Interval Nilai

221 326 Lampiran 39 : Uji Anava ( Analisis Varian ) 1. Hipotesis Pertama H 0 = µ 1 = µ 2 =µ 3, tidak terdapat beda skor yang signifikan ( ketiga metode pembelajaran yaitu NHT, STAD, dan ceramah belajar yang sama ) memberikan rerata hasil H 1 = terdapat beda skor yang signifikan ( ketiga metode pembelajaran yaitu NHT, STAD, dan ceramah memberikan satu rerata hasil belajar yang tidak sama ) 2. α = 0,05 3. Statistik uji yang digunakan : F= RKA RKG 4. Keputusan uji= H 0 ditolak apabila F obs > Fα ; H 0 diterima apabila F obs < F α 5. Komputasi NHT STAD Ceramah Total N x x a. Menghitung JK(Jumlah Kuadrat ) 1) JKT = xt 2 - ( xt )2 N = (7567 )2 96 = ,010 = 3845,990 2) JKA = ( x1)2 n1 = (2646 ) ( x2)2 n2 + (2556 ) ( x3)2 n3 + - (2365 )2 33 ( xt )2 - N (7567 )2 = (218791, , ,281) ,010 = , ,010 = 1286, 896 3) JKG = JKT JKA = 3845, , 896 = 2559,094 96

222 327 b. Menghitung dk 1) Dkt = N-1 = 96-1 = 95 2) Dka = k - 1 = 3 1 = 2 3) Dkg = N k = 95 2 = 93 c. Menghitung rerata kuadrat 1) RKA = JKA dka = 1286,896 2 = 643,448 2) RKG = JKG dkg d. Menghitung F F obs = RKA RKG = 643,448 27,517 = 2559, = 27,517 = 23,384 Tabel Rangkuman Analisis Variansi ANAVA Sumber Varian JK dk RK F obs Fα Metode 1286, ,448 23,384 3,095 Galat 2559, ,517 Total 3845,990 95

223 328 e. Daerah Kritis : DK = { F F > 3,095 }; F obs = 23,384 ϵ DK f. Keputusan uji : Ho ditolak g. Kesimpulan : terdapat beda skor yang signifikan ( ketiga metode pembelajaran yaitu NHT, STAD, dan ceramah memberikan satu rerata hasil belajar yang tidak sama )

224 329 Lampiran 40 :Uji Pasca Anava dengan metode Scheffe 1. Komparasi rerata, H o dan H 1 - nya tampak pada tabel berikut : Komparasi H o H 1 µ1 vs µ2 µ1 = µ2 µ1 > µ2 µ1 vs µ3 µ1 = µ3 µ1 > µ3 µ2 vs µ3 µ2 = µ3 µ2 > µ3 2. α = 5 % 3. Hipotesis : Kedua: H 0 = µ1 = µ2, tidak terdapat beda skor yang signifikan ( rerata hasil belajar metode NHT dan STAD tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan ) H 1 = µ1 > µ2, terdapat beda skor yang signifikan (rerata hasil belajar metode NHT dan STAD menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan ) Ketiga: H 0 = µ1 = µ3, tidak terdapat beda skor yang signifikan( rerata hasil belajar metode NHT dan ceramah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan ) H 1 = µ1 > µ3, terdapat beda skor yang signifikan ( rerata hasil belajar metode NHT dan ceramah menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan ) Keempat : H 0 = µ2 = µ3, tidak terdapat beda skor yang signifikan ( rerata hasil belajar metode STAD dan ceramah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan ) H 1 = µ2 > µ3, terdapat beda skor yang signifikan ( rerata hasil belajar metode STAD dan ceramah menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan ) 4. Komputasi : Rumus F i-j = Xi Xj 2 RKG ( 1 ni + 1 nj )

225 330 Keterangan : F i-j : nilai Fobs pada perbandingan perlakuan metode pembelajaran 1 dan perlakuan metode pembelajaran 2; X i Xj : rerata pada sampel metode pembelajaran ke-1 : rerata pada sampel metode pembelajaran ke-2 RKG : rerata kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan anava n i n j : ukuran sampel metode pembelajaran ke-1 : ukuran sampel metode pembelajaran ke-2 maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut : F metode NHT-STAD = (82,688 79,875)2 27,517 ( ) = (82,688 79,875)2 27,517 (0,0625 ) = 7,912 1,719 = 4,602 F metode NHT-ceramah = (82,688 73,906)2 27,517 ( ) = (82,688 73,906)2 27,517 (0,0625 ) = 77,123 1,719 = 44,865 F STAD-ceramah = (79,875 73,906)2 27,517 ( ) 5. Daerah kritis : = (79,875 73,906)2 27,517 (0,0625 ) = 35,628 1,719 = 20,726 DK = DK = { F F > 3,095 }; F NHT-STAD = 4,602 ; F NHT-ceramah =44,865 ; F STAD-ceramah = 20,726 ϵ DK

226 6. Keputusan uji : H 1 diterima 331 Dengan membandingkan F obs dengan daerah kritis, tampak bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara µ1 dengan µ2, µ1 dengan µ3 µ2 dengan µ3, 7. Kesimpulan : a. Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar menggunakan pembelajaran metode NHT dengan STAD b. Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar menggunakan pembelajaran metode NHT dengan Ceramah c. Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar menggunakan pembelajaran metode STAD dengan Ceramah

227 332 Lampiran 41 : Presensi Kelas PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 5 Alamat : Jl. Letjen Sutoyo 18 Surakarta Telep/Fax. (0271) PRESENSI PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 (Metode Pembelajaran NHT ) Kelas : XI IPS 2 Mata Pelajaran : Geografi NO. NO Pertemuan ke- Jumlah NAMA PESERTA DIDIK L/P INDUK S I A ADHITANTYA KUSUMA L AISHA NOR ARYANI P AJENG VIRDIANETA YUSPITASARI P ALIEF KURNIAWAN L ANDREY BAGUS YUANA SAPUTRA L ANNI`MAH NURUL FADLILAH P ARIYA YUDHA PAMUNGKAS L AYU FEBRIAN ROCHMAWATI P BAGAS SHIDIQ KUSUMA L CAECILIA IVANA A.V P CAHYA HIDAYANTI P CENDY OKTAVIA SETYANINGRUM P DEVY NOVIANA P DIAN SEPTALIANA P DIDIK PONCO NUGROHO L S S DITA SANDY WIDYASTUTI P FARHAN RAMADHAN L S IKKO SANTOSA L INAS RAIHAN FADHILAH P MOCHTAR ADE PRASETYO L NINDI AFRISTA FEBRIANTO L NOVITA MAHARANI P A NURAINI SANTOSO P REGITA SASKI P P REGIZA FAJARIANA P S SHEILA NOOR ALYA PUTERI P I SILAHUDDIN AL MUHAJIRI L SODIQ DARU AJI L VITA WIRAHAYU P YOLA DEWITA APRILIA KARTIKA P YOMIRA KARTIKA SEPTIANTI P YUSEVA BARASWATI P JML:32 Jumlah Tidak Hadir Paraf Guru P: 20 L: /4 8/4 12 Tanggal /3 /4

228 333 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 5 Alamat : Jl. Letjen Sutoyo 18 Surakarta Telep/Fax. (0271) PRESENSI PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 (Metode Pembelajaran STAD ) Kelas : XI IPS 3 Mata Pelajaran : Geografi NO. NO Pertemuan ke- Jumlah NAMA PESERTA DIDIK L/P INDUK S I A AGNES INDAH P P AGNES SAPUTRI P ALDALLA LARE WAHNING RAHARJA L AMINUDIN ARIF FATAH L ANASTASIA PUTRI UTAMI P BAYU AJI INDRA PERMANA L CANTIK HERTANTYA TYAS DAMAI P DENITA PUTRI ANISA NURHAYATI P ELPRIDA ROSMAULI BORU SARAGI P FADHILLA KURNIAWAN L FEBBY SARAHITA ROSADI P FIBRA PRAMESTA L A HANA CAHYA PERMATA SARI P HEGITA PURNAMANING TYAS P A LELLY DWI ANJANI P LIA MEI KASTUTI P LINTANG VIRGADELLA RAHARTYWI P A MARCHA ROSELINI YULIANTO P MIRANDA CHINTYA DEWI P A MUHAMMAD ABDUL AZIZ L MUHAMMAD LUKMAN FATHONI L NENA PUJI ASTUTI P RAHMAT TRI LAKSONO PUTRO L RIBKA SARASWATI P RIKO ALDI RAMADHAN L A RIZKY OCTAVIANUS L RIZNA DEVI TRIVIANI P SITAH PUNCAK ANNUR RAWATI P SUCIANA NADA JOHARIN P TATAG SURYA FAJAR L TSANIA FADHILLAH P YOGHI RANGGA DHEWA L A 1 JML:32 Jumlah Tidak Hadir Paraf Guru P: 20 L: / 4/4 7/ Tanggal /3 3 4

229 334 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 5 Alamat : Jl. Letjen Sutoyo 18 Surakarta Telep/Fax. (0271) PRESENSI PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 (Metode Pembelajaran Ceramah ) Kelas : XI IPS 4 Mata Pelajaran : Geografi NO. NO L/ Pertemuan ke- Jumlah NAMA PESERTA DIDIK INDUK P S I A ALEIYA TABITA TASTI P ALEN DION TIGANA L A ALI AKBAR MAUDUDI L ANNISA NUR AINI P BIMA YOGA WIDIGDA L BINTANG ADIARTA L CHRIST ALDO SUSANTO L DEANIRA WIDYAWATI P DESIANA PUSPITA SARI P DIAN PANGESTIKA MAHMUDIAH P ERIKA KRISTI WIDYANTI P FAMADIKA WAHYU E L FIKI AMANIA NABILA P HENI KURNIAWATI P ISCHA MARLIAN WIJAYANTI P KURNIA DIAN ANGGARA L LYTA MAHARANI P NABILA HANUN AZIZAH P NICKY SARA HERAWATI P NURUL AINI P RAISSA PINGKAN SANGER P RAKA ADITYA DWI WAHYU PUTRA L RETYAN SEKAR NURANI P RINO SEVENTYANITO L RIZKI FADILLAH P SELLAVIANTI JIHAD WARDHANI P TEOCHIN HERY SETIAWAN L TRI SHAKTI KUSUMA WARDANI P VINA MURTISARI P WISNUGROHO PUTRO L YAN MUHAMMAD ILHAM PRATAMA L YUNIAR IEKA SAPUTRI P JML:32 Jumlah Tidak Hadir Paraf Guru P: 20 L: /4 12/ 19 Tanggal /3 4 /4

230 335 Lampiran 42 : Rangkuman Lembar Observasi Kinerja Guru 1. Metode Pembelajaran NHT No Indikator / Aspek yang diamati Pertemuan ke - 1 Pertemuan ke - 2 Pertemuan ke - 3 Catatan I Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum PRA PEMBELAJARAN 1. Guru telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) 2. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 3. Guru memeriksa kesiapan peserta didik II APERSEPSI PEMBELAJARAN 1. Guru memberikan apersepsi, melaksanakan presensi kelas 2. Guru memotivasi peserta didik untuk mengikuti pelajaran 3. Guru menyampaikan kompetensi ( tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan) 4. Guru menjelaskan langkah pembelajaran NHT Ada sebagian siswa yang belum siap Ada sebagian siswa yang belum termotivasi III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Tahap Eksplorasi 1. Guru membentuk kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan individu maupun jenis kelamin serta

231 336 memberikan penomoran ( numbering ) 2. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang tema materi pembelajaran yang hendak disampaikan B. Tahap Elaborasi 1. Guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran 2. Guru memberikan tugas kepada masing - masing kelompok ( questioning ) 3. Guru menyuruh peserta didik untuk berdiskusi ( Heads together ) 4. Guru memanggil secara acak salah satu nomor peserta didik dari satu kelompok dan nomor yang dipanggil menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas ( answering) C. Tahap Konfirmasi 1. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi peserta didik IV KEGIATAN PENUTUP 1. Guru memberikan penekanan pada hal hal penting ( penguatan materi ) selama pelajaran maupun akhir pelajaran Siswa dapat menyampaikan hasil diskusi dengan baik

232 Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut 3. Guru menutup pembelajaran Jumlah Kriteria Penilaian : Setiap tindakan wajib diberikan tanda ( ). Jika tindakan tersebut telah dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom sudah, dan jika tindakan tersebut tidak dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom belum. Dengan demikian jumlah total tanda cek adalah 17 untuk tiap pertemuan. Adapun jumlah total tanda cek keseluruhan pada pertemuan ke 1-3 adalah 51. Adapun persentase ketercapaian penerapan pembelajaran NHT dapat dihitung dengan rumus = jumlah tanda cek pada kolom sudah ( pert ke1-3 ) X 100 % Jumlah total tanda cek keseluruhan = 49 x 100% 51 =96,07 % Surakarta, April 2014 Observer Dra. Puji Wijayanti NIP

233 Metode Pembelajaran STAD No Indikator / Aspek yang diamati Pertemuan ke 1 Pertemuan ke 2 Pertemuan ke 3 Catatan Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum I PRA PEMBELAJARAN 1. Guru telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) 2. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 3. Guru memeriksa kesiapan peserta didik II APERSEPSI PEMBELAJARAN 1. Guru memberikan apersepsi, melaksanakan presensi kelas 2. Guru memotivasi pelajaran peserta didik untuk mengikuti 3. Guru menyampaikan kompetensi materi( tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan) 4. Guru menjelaskan langkah pembelajaran STAD III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Tahap Eksplorasi 1. Guru membentuk kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan individu maupun jenis kelamin

234 Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang tema materi pembelajaran yang hendak disampaikan B. Tahap Elaborasi 1. Guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran 2. Guru telah dapat menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan pada saat pembelajaran 3. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterangkan 4. Guru menyuruh peserta didik berkumpul dengan anggota kelompoknya dan memotivasi pembagian tim dengan pembuatan nama kelompok 5. Guru memberikan latihan soal dengan materi yang disajikan berupa lembar kegiatan kelompok 6. Guru memantau kerja kelompok C. Tahap Konfirmasi 1. Guru menyuruh kelompok untuk mempresentasikan

235 340 hasil kerja kelompok dan memfasilitasi jalannya diskusi 2. Guru memfasilitasi jalannya presentasi hasil kerja kelompok 3. Guru memberikan kuis individu untuk mengetahui skor perkembangan peserta didik 4. Guru menyuruh peserta didik mencocokkan lembar jawab individu temannya 5. Guru menyuruh peserta didik menghitung nilai kuis individu ( skor perkembangan individu ) 6. Guru menyuruh peserta didik menghitung skor perkembangan kelompok pada lembar rangkuman kelompok 7. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor dengan kriteria tertentu pada pertemuan akhir IV KEGIATAN PENUTUP 1. Guru memberikan penekanan pada hal hal penting ( penguatan materi ) selama pelajaran maupun akhir pelajaran

236 Guru melakukan refleksi atau menyimpulkan inti pembelajaran dengan melibatkan peserta didik 3. Guru menutup pembelajaran Jumlah Kriteria Penilaian : Setiap tindakan wajib diberikan tanda ( ). Jika tindakan tersebut telah dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom sudah, dan jika tindakan tersebut tidak dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom belum. Dengan demikian jumlah total tanda cek adalah 25 untuk tiap pertemuan. Adapun jumlah total tanda cek keseluruhan pada pertemuan ke 1-3 adalah 75. Adapun persentase ketercapaian penerapan pembelajaran STAD dapat dihitung dengan rumus = jumlah tanda cek pada kolom sudah ( pert ke 1-3 ) X 100 % Jumlah total tanda cek keseluruhan = 75 x100% 75 = 100% Surakarta, April 2014 Observer Dra. Puji Wijayanti NIP

237 Metode Pembelajaran Ceramah No Indikator / Aspek yang diamati Pertemuan ke 1 Pertemuan ke 2 Pertemuan ke 3 Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum PRA PEMBELAJARAN I 1. Guru telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) 2. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 3. Guru memeriksa kesiapan peserta didik II 1. Guru memberikan apersepsi, melaksanakan presensi kelas APERSEPSI PEMBELAJARAN 2. Guru memotivasi peserta didik untuk mengikuti pelajaran 3. Guru menyampaikan kompetensi ( tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan) 4. Guru menjelaskan tentang langkah pembelajaran ceramah III A. Tahap Eksplorasi 1. Guru menjelaskan materi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Catatan

238 343 pembelajaran yang hendak disampaikan B. Tahap Elaborasi 1. Guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran 2. Guru telah dapat menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan pada saat pembelajaran 3. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterangkan 4 Guru memberikan tugas individu secara tertulis, kemudian dikumpulkan C. Tahap Konfirmasi 1. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil identifikasi peserta didik 2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum jelas atau

239 344 belum dimengerti IV KEGIATAN PENUTUP 1. Guru memberikan penekanan pada hal hal penting ( penguatan materi ) selama pelajaran maupun akhir pelajaran 2. Guru melakukan refleksi atau menyimpulkan inti pembelajaran dengan melibatkan peserta didik 3. Guru menutup pembelajaran Jumlah Kriteria Penilaian : Setiap tindakan wajib diberikan tanda ( ). Jika tindakan tersebut telah dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom sudah, dan jika tindakan tersebut tidak dilaksanakan oleh guru maka tanda cek diberikan pada kolom belum:. Dengan demikian jumlah total tanda cek adalah 17 untuk tiap pertemuan. Adapun jumlah total tanda cek keseluruhan pada pertemuan ke 1-3 adalah 51. Adapun persentase ketercapaian penerapan metode pembelajaran ceramah dapat dihitung dengan rumus = jumlah tanda cek pada kolom sudah ( pert ke 1-3 ) X 100 % Jumlah total tanda cek keseluruhan = 51 x 100% 51 = 100 % Surakarta, April 2014 Observer Dra. Puji Wijayanti NIP

240 Lampiran 43 : Rangkuman Lembar Observasi Kegiatan Kelompok 1. Metode Pembelajaran NHT No Kegiatan Peserta Didik Pertemuan ke 1 Pertemuan ke 2 Pertemuan ke 3 1 Semua peserta didik berkelompok untuk mendapatkan nomor ( numbering ) 2 Semua peserta didik aktif, saling berdiskusi apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas ( heads together ) 3 peserta didik dari satu kelompok, dipanggil nomornya untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas ( answering) 4 Semua kelompok mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas tepat waktu A B C D E F G H A B C D E F G H A B C D E F G H Surakarta, April 2014 Observer Annisa Nur F

241

242 Metode Pembelajaran STAD No Kegiatan Peserta Didik Pertemuan ke 1 Pertemuan ke 2 Pertemuan ke 3 A B C D E F G H A B C D E F G H A B C D E F G H 1 Seluruh peserta didik berkumpul dan membentuk kelompok sesuai dengan ketentuan 2 Seluruh peserta didik dalam kelompok aktif bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok 3 Seluruh peserta didik dalam kelompok bertanggung jawab dalam tugasnya masing - masing 4 Seluruh peserta didik dalam kelompok mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas tepat waktu 5 Seluruh peserta didik dalam kelompok menghitung skor perkembangan kemajuan individu 6 Seluruh peserta didik dalam kelompok menghitung skor kemajuan kelompok pada lembar rangkuman kelompok Surakarta, April 2014 Observer Lina Miftahul H

243

244 349 Lampiran 44 :Rangkuman Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik 1. Metode Pembelajaran NHT Presensi Jumlah No Kegiatan Pert- Pert- Pert- Pert-1 Pert-2 Pert Ada peserta didik yang tidak masuk 22 15,17, 26 15, sekolah / kelas Ket 2 Ada peserta didik yang datang terlambat 3 Ada peserta didik yang belajar materi lain / mengerjakan tugas lain saat guru menerangkan materi 4 Ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas / diskusi kelompok 5 Ada peserta didik yang tidak kondusif / tidak memperhatikan guru / berbicara dengan teman sampingnya saat guru menerangkan 6 Ada peserta didik yang aktif bertanya selama pelajaran berlangsung 7 Ada peserta didik yang menjawab pertanyaan guru 2, , ,19,8,9 24,16,5,9 3,6,9, ,30 13,19,7 13,16, Ada peserta didik yang memberikan pendapat / pertanyaan ketika berdiskusi 9 Ada peserta didik yang mencatat hal hal penting penjelasan guru pada buku catatan 3,8,25,9, 21,15 Seluruh peserta didik antusias mencatat 19,10,8, 12,2,24 Seluruh peserta didik antusias mencatat 31,14,32, 23,1,8 Seluruh peserta didik antusias mencatat Surakarta, April 2014 Observer Annisa Nur F

245 350 No 2. Metode Pembelajaran STAD Presensi Kegiatan Pert-1 Pert-2 Pert-3 1 Ada peserta didik yang tidak masuk sekolah / kelas Pert- 1 Jumlah Pert-2 Pert-3 17,25 19,32 12, Ket 2 Ada peserta didik yang datang terlambat 3 Ada peserta didik yang belajar materi lain / mengerjakan tugas lain saat guru menerangkan materi 4 Ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas / diskusi kelompok 5 Ada peserta didik yang tidak kondusif / tidak memperhatikan guru / berbicara dengan teman sampingnya saat guru menerangkan 6 Ada peserta didik yang aktif bertanya selama pelajaran berlangsung 7 Ada peserta didik yang menjawab pertanyaan guru ,9,3,6, 21 10,6,21,3 2,3, ,10,17, 26 23,28,16, 31 4, ,9, Ada peserta didik yang memberikan pendapat / pertanyaan ketika berdiskusi 9 Ada peserta didik yang mencatat hal hal penting penjelasan guru pada buku catatan 29,11 Seluruh peserta didik antusias mencatat 21,24, 18,2,8,9 Seluruh peserta didik antusias mencatat 30,21, Seluruh peserta didik antusias mencatat Surakarta, April 2014 Observer Lina Miftahul H

246 Metode Pembelajaran Ceramah No Kegiatan Presensi Jumlah Pert-1 Pert-2 Pert-3 Pert-1 Pert-2 Pert-3 1 Ada peserta didik yang tidak masuk sekolah / kelas 2 Ada peserta didik 14,10,8, yang datang terlambat Ada peserta didik yang belajar materi lain / mengerjakan tugas lain saat guru menerangkan materi 4 Ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas / diskusi kelompok 5 Ada peserta didik yang tidak kondusif / tidak memperhatikan guru / berbicara dengan teman sampingnya saat guru menerangkan 6 Ada peserta didik yang aktif bertanya selama pelajaran berlangsung 7 Ada peserta didik yang menjawab pertanyaan guru 8 Ada peserta didik yang memberikan pendapat / pertanyaan ketika berdiskusi 9 Ada peserta didik yang mencatat hal hal penting penjelasan guru pada buku catatan 12,3, 19,24 12,3,16,1,5, , ,20, 22,2,19,10,8, 7,3,4, 12,30, 20,19, 24 7,3,4,5, 10,6,26, 20,22,2, ,8,29, , ,9,12, , Ket Surakarta, April 2014 Observer Veni Tusiana

247 Lampiran 45 :Rangkuman Angket Respon Peserta Didik

248

249

250

251

252

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.

Lebih terperinci

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA 1 OLEH : Kelompok V Muslim Rozaki (A 231 10 034) Melsian (A 231 10 090) Ni Luh Ari Yani (A 231 10 112) Rinanda Mutiaratih (A 231 11 006) Ismi Fisahri Ramadhani (A 231

Lebih terperinci

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak Geografi Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.3

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.3 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.3 1. Untuk menambah air tanah, usaha yang perlu dilakukan adalah... membuat sumur resapan penggalian sungai-sungai purba tidak

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,

Lebih terperinci

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA LAMPIRAN 99 LAMPIRAN SURAT 100 LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA 101 102 103 LAMPIRAN SURAT VALIDASI PAKAR 104 105 106 107 108 109 110 LAMPIRAN SURAT SD PANGUDI LUHUR AMBARAWA 111 112

Lebih terperinci

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.2 1. Tempat pelestarian hewan langka orang hutan di Tanjung Puting bertujuan agar Tidak merusak pertanian dan mampu berkembangbiak

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PETA LOKASI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 PETA LOKASI PENELITIAN 91 LAMPIRAN 1 PETA LOKASI PENELITIAN 92 93 LAMPIRAN 2 LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI 94 95 96 97 98 LAMPIRAN 3 LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA 99 100 101 102 103 LAMPIRAN 4 LEMBAR PENILAIAN GURU GEOGRAFI 104 105

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 1. Penanaman pohon bakau di pinggir pantai berguna untuk mencegah.. Abrasi Erosi Banjir Tanah longsor Jawaban a Sudah

Lebih terperinci

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran K-13 Geografi K e l a s XI BARANG TAMBANG INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami kegiatan pertambangan. 2. Memahami

Lebih terperinci

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati 1 Konservasi Lingkungan Lely Riawati 2 Dasar Hukum Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber

Lebih terperinci

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Disusun oleh: Mirza Zalfandy X IPA G SMAN 78 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA Disampaikan dalam Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Dosen: PELATIHAN DAN SOSIALISASI PEMBUATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENGENDALIAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SILABUS (Kelas Eksperimen)

SILABUS (Kelas Eksperimen) 56 1 SILABUS (Kelas Eksperimen) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi : SMP Negeri 2 Punggur : IPA (Biologi) : VII A/2 (Genap) : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

Lebih terperinci

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT.

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT. AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UULH = Undang-Undang Lingkungan Hidup no 23 Tahun 1997, yang paling baru adalah UU no 3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

Disajikan oleh: 1.Michael Ario, S.H. 2.Rizka Adellina, S.H. (Staf Bagian PUU II Subbagian Penataan Ruang, Biro Hukum, KemenPU)

Disajikan oleh: 1.Michael Ario, S.H. 2.Rizka Adellina, S.H. (Staf Bagian PUU II Subbagian Penataan Ruang, Biro Hukum, KemenPU) Disajikan oleh: 1.Michael Ario, S.H. 2.Rizka Adellina, S.H. (Staf Bagian PUU II Subbagian Penataan Ruang, Biro Hukum, KemenPU) 1 Pendahuluan Sungai adalah salah satu sumber daya alam yang banyak dijumpai

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.

Lebih terperinci

SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN DAN PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN DAN PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 30 APRIL 2004 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK 01 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN DAN PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

AIR Banjir dan Permasalahannya Di kota medan

AIR Banjir dan Permasalahannya Di kota medan AIR Banjir dan Permasalahannya Di kota medan DIPRESENTASIKAN OLEH : 1. MAGDALENA ERMIYANTI SINAGA (10600125) 2. MARSAHALA R SITUMORANG (10600248) 3. SANTI LESTARI HASIBUAN (10600145) 4. SUSI MARIA TAMPUBOLON

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya; Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1.

Lebih terperinci

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 32 TAHUN 1990 (32/1990) Tanggal : 25 JULI 1990 (JAKARTA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 1. Meningkatnya permukiman kumuh dapat menyebabkan masalah berikut, kecuali... Menurunnya kualitas kesehatan manusia Meningkatnya

Lebih terperinci

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN Oleh: Dini Ayudia, M.Si. Subbidang Transportasi Manufaktur Industri dan Jasa pada Bidang Perencanaan Pengelolaan SDA & LH Lahan merupakan suatu sistem yang kompleks

Lebih terperinci

ANALISA MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN AMDAL DWI ASTUTY. G

ANALISA MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN AMDAL DWI ASTUTY. G ANALISA MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN AMDAL DWI ASTUTY. G 10 401 110 UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya, saya dapat

Lebih terperinci

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961): 44 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekologi Sungai Aspek ekologi adalah aspek yang merupakan kondisi seimbang yang unik dan memegang peranan penting dalam konservasi dan tata guna lahan serta pengembangan untuk

Lebih terperinci

RENCANA PENGELOLAAN SDA DAN LH DAS BARITO

RENCANA PENGELOLAAN SDA DAN LH DAS BARITO RENCANA PENGELOLAAN SDA DAN LH DAS BARITO Oleh: Firman Dermawan Yuda Kepala Sub Bidang Hutan dan Hasil Hutan Bidang Perencanaan Pengelolaan SDA dan LH I. Gambaran Umum DAS Barito Daerah Aliran Sungai (DAS)

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR TABEL Daftar Tabel... i BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan. l 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1429, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dana Alokasi Khusus. Pemanfaatan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2013

Lebih terperinci

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA PERENCANAAN WILAYAH 1 TPL 314-3 SKS DR. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. Kuliah 10 BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA Dalam KEPPRES NO. 57 TAHUN 1989 dan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

BAB VII PERENCANAAN a Konsep Ruang

BAB VII PERENCANAAN a Konsep Ruang 62 BAB VII PERENCANAAN 7.1 KONSEP PERENCANAAN 7.1.1 Konsep Dasar Perencanaan Penelitian mengenai perencanaan lanskap pasca bencana Situ Gintung ini didasarkan pada tujuan mengembalikan fungsi situ mendekati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan menjadi lebih baik, wilayah pesisir yang memiliki sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan menjadi lebih baik, wilayah pesisir yang memiliki sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah pesisir merupakan kawasan yang memiliki potensi memadai untuk dikembangkan menjadi lebih baik, wilayah pesisir yang memiliki sumber daya alam yang tidak

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia memiliki luas lahan keseluruhan mencapai 661,52 berdampak kepada pertumbuhan permukiman. Menurut data statistik Indonesia

Lebih terperinci

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP Yang pertama muncul di Indonesia: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 4 TAHUN 1982 (UULH) Tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Sekarang disempurnakan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian Disusun Oleh: Faisal Rahmad H. 1231010038 Fabian 1231010039 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup yang Dilakukan Pemerintah dalam Pembangunan Berkelanjutan Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perhatian dunia terhadap lingkungan hidup telah diawali sejak konferensi PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni 1972. Pemerintah Indonesia sendiri menaruh

Lebih terperinci

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Penataan Ruang Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan peruntukan hutan produksi kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR Oleh: HERIASMAN L2D300363 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi negara yang sedang berkembang

I. PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi negara yang sedang berkembang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan yang dihadapi negara yang sedang berkembang adalah pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Pertumbuhan penduduk mengakibatkan terjadinya peningkatan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

PERENCANAAN PERLINDUNGAN PERENCANAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UU No 32 tahun 2009 TUJUAN melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup menjamin keselamatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekayaan sumberdaya alam wilayah kepesisiran dan pulau-pulau kecil di Indonesia sangat beragam. Kekayaan sumberdaya alam tersebut meliputi ekosistem hutan mangrove,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam

PENDAHULUAN. daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam 11 PENDAHULUAN Latar Belakang Hutan, termasuk hutan tanaman, bukan hanya sekumpulan individu pohon, namun merupakan suatu komunitas (masyarakat) tumbuhan (vegetasi) yang kompleks yang terdiri dari pohon,

Lebih terperinci

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP Yang pertama muncul di Indonesia: UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 1982 (UULH) Tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup kemudian disempurnakan dan diganti dengan:

Lebih terperinci

KERUSAKAN LINGKUNGAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN bab i KERUSAKAN LINGKUNGAN A. KONSEP KERUSAKAN LINGKUNGAN Kerusakan lingkungan sangat berdampak pada kehidupan manusia yang mendatangkan bencana saat ini maupun masa yang akan datang, bahkan sampai beberapa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia terjadi setiap tahun dan cenderung meningkat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Peningkatan kebakaran hutan dan lahan terjadi

Lebih terperinci

Berilah tanda silang (X) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat!

Berilah tanda silang (X) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat! 53 Lampiran 1 Soal Uji Valid SOAL UJI VALIDITAS 54 Berilah tanda silang (X) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat! 1. Pengikisan tanah oleh aliran air disebut... a. Abrasi b. Reboisasi c.

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumberdaya alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang

Lebih terperinci

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Pertanian Perikanan Kehutanan dan Pertambangan Perindustrian, Pariwisata dan Perindustrian Jasa Pertanian merupakan proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak serta

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banjir adalah peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banjir adalah peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Banjir Banjir adalah peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan tanah, dengan ketinggian melebihi batas normal. Banjir umumnya terjadi pada saat aliran air melebihi volume

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan konservasi merupakan suatu kawasan yang dikelola dan dilindungi dalam rangka pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Penetapan status sebuah kawasan menjadi

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional Bab II Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG 2.1.1 Tinjauan Penataan Ruang Nasional Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT AIR LIMBAH Analisa SWOT sub sektor air limbah domestik Lingkungan Mendukung (+), O Internal Lemah (-) W Internal Kuat (+) S Diversifikasi Terpusat (+2, -5) Lingkungan tidak

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA p PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai.

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan 29 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan ekosistem laut. Mangrove diketahui mempunyai fungsi ganda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove yang cukup besar. Dari sekitar 15.900 juta ha hutan mangrove yang terdapat di dunia, sekitar

Lebih terperinci

PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN DAN PELESTARIAN AIR DI LINGKUNGANNYA (Studi kasus di Daerah Aliran Sungai Garang, Semarang) Purwadi Suhandini

PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN DAN PELESTARIAN AIR DI LINGKUNGANNYA (Studi kasus di Daerah Aliran Sungai Garang, Semarang) Purwadi Suhandini PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN DAN PELESTARIAN AIR DI LINGKUNGANNYA (Studi kasus di Daerah Aliran Sungai Garang, Semarang) Purwadi Suhandini Abstract Key words PENDAHULUAN Air merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN KATA PENGANTAR Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten harus menyesuaikan dengan Undang-undang tersebut paling lambat 3 tahun setelah diberlakukan.

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH

PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH Lampiran I Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 2 TAHUN 2011 Tanggal : 4 Pebruari 2011 Tentang : Pedoman Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam Penerbitan Izin Lokasi, Penetapan

Lebih terperinci

19 Oktober Ema Umilia

19 Oktober Ema Umilia 19 Oktober 2011 Oleh Ema Umilia Ketentuan teknis dalam perencanaan kawasan lindung dalam perencanaan wilayah Keputusan Presiden No. 32 Th Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan Lindung

Lebih terperinci

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP A. UMUM Berbagai kebijakan dan program yang diuraikan di dalam bab ini adalah dalam rangka mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan nasional yang

Lebih terperinci

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH `BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH URUSAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP (Urusan Bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDAL) Aceh. 2. Realisasi Pelaksanaan

Lebih terperinci

kuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan

kuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sungai merupakan sumber air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia. Sungai juga menjadi jalan air alami untuk dapat mengalir dari mata air melewati

Lebih terperinci

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut. PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUNGAN A. PENYEBAB PERKEMBANGAN PENDUDUK Pernahkah kamu menghitung jumlah orang-orang yang ada di lingkunganmu? Populasi manusia yang menempati areal atau wilayah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KABUPATEN SINJAI

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KABUPATEN SINJAI -157- LAMPIRAN XXII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2012-2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KABUPATEN SINJAI A. KAWASAN

Lebih terperinci

TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN

TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN Penanggulangan Kerusakan Lahan Akibat Erosi Tanah OLEH: RESTI AMELIA SUSANTI 0810480202 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

SOAL KONSEP LINGKUNGAN 131 SOAL KONSEP LINGKUNGAN 1. Ciri-ciri air yang tidak tercemar adalah a. Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa b. Berkurangnya keberagaman biota perairan c. Banyak biota perairan yang mati d.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daya Dukung Daya dukung merupakan salah satu konsep yang serbaguna dan populer didalam konteks politik lingkungan saat ini. Seperti halnya dengan konsep keberlanjutan, daya

Lebih terperinci

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR Cetakan ke-1, 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang IAARD Press, 2012 Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan menunjukkan bahwa manusia dengan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa berbagai permasalahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Manusia membutuhkan tempat bermukim untuk memudahkan aktivtias seharihari.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Manusia membutuhkan tempat bermukim untuk memudahkan aktivtias seharihari. II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Permukiman Manusia membutuhkan tempat bermukim untuk memudahkan aktivtias seharihari. Permukiman perlu ditata agar dapat berkelanjutan dan

Lebih terperinci

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM Faktor cuaca/iklim belum mampu direkayasa manusia kecuali dalam skala mikro seperti pembuatan rumah kaca. Setiap organisme kehidupannya mempunyai keadaan cuaca/iklim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat yang masih memiliki nilai-nilai dan kultur tradisional. Sejak jaman dahulu, mereka tidak hanya

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cisolok Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Cisolok Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak hutan tropis, dan bahkan hutan tropis di Indonesia merupakan yang terluas ke dua di dunia setelah negara Brazil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam baik itu berupa sumber daya tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya

BAB I PENDAHULUAN. alam baik itu berupa sumber daya tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan sumber daya alam baik itu berupa sumber daya tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! UJI KOMPETENSI SEMESTER II Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang tidak termasuk kriteria teknologi ramah lingkungan

Lebih terperinci

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia 5 Juni 2010 PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, baik tumbuhan maupun hewan. Sampai dengan

Lebih terperinci