5. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ACEH BARAT
|
|
- Adi Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ACEH BARAT 5.1. Kondisi Geografis Letak geografis Kabupaten Aceh Barat secara geografis terletak pada 04 o o 61 1 Lintang Utara dan 95 o o 30 1 Bujur Timur dengan luas wilayah adalah 2.927,95 km 2. Batas-batas administrasi Aceh Barat adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie Sebelah Selatan : Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya Sebelah Timur : Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya Sebelah Barat : Samudera Indonesia Luas wilayah Luas wilayah Kabupaten Aceh Barat adalah 2.927,95 km 2 dan secara administratif wilayah Kabupaten Aceh Barat terbagi kedalam 11 kecamatan, 33 kemukiman, 314 desa dan 7 kelurahan. Kecamatan yang terluas wilayahnya yaitu Kecamatan Sungai Mas dengan luas 864,77 km 2 atau 29,53 persen dari luas wilayah Kabupaten, kemudian diikuti oleh Kecamatan Kaway XVI dengan luas wilayah 510,18 km 2 atau 17,42 persen. Urutan ketiga kecamatan terluas ditempati oleh Kecamatan Pantee Ceureumen dengan luas 490,25 km 2 atau 16,74 persen. Sembilan kecamatan lainnya mempunyai luas wilayah yang tidak terlalu jauh berbeda, dengan persentase masing masing berkisar antara 1,5-8,5 persen dari luas wilayah Kabupaten Aceh Barat. Data luas masing-masing kecamatan dan wilayah Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada Tabel 5.1.
2 46 Tabel 5.1. Luas wilayah Kabupaten Aceh Barat menurut kecamatan Johan Pahlawan Samatiga B u b o n Arongan Lambalek W o y l a Woyla Barat Woyla Timur Kaway XVI Panton Rheu Meureubo Pante Ceureumen Sungai Mas Kecamatan Luas (km 2 ) Distribusi (persen) 44,91 140,69 129,58 130,06 249,04 123,00 132,60 427,09 83,09 112,87 490,25 864,77 1,53 4,81 4,43 4,44 8,51 4,20 4,53 14,87 2,83 3,85 16,74 29,53 Jumlah 2.927, Sumber : Bagian Pemerintahan dan Catatan sipil Sekdakab Aceh Barat (2007) Topografi Wilayah Kabupaten Aceh Barat sebagian besar merupakan wilayah dataran berada pada ketinggian meter dpl dan sebagian lagi berada di atas 500 meter dpl. Daerah perbukitan dan pegunungan yang memiliki ketinggian di atas 1500 meter dpl terdapat di Kecamatan Sungai Mas yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pidie. Berdasarkan tingkat kelerengannya, sebagian besar kondisi wilayah Kabupaten Aceh Barat merupakan lahan datar dengan kelerengan 0 8 persen dan datar bergelombang 8 25 persen, sedangkan wilayah terjal berada pada nilai kelerengan persen. Daerah yang mempunyai kelerengan di atas 40 % hanya terdapat di Kecamatan Sungai Mas seluas ha Tanah dan tata guna lahan Kabupaten Aceh Barat sebagian besar lahannya terdiri dari tanah jenis podsoli merah kuning dengan kedalaman tanah yang relatif dalam, yaitu di atas 60 cm terdapat di Kecamatan Kaway XVI dan Sungai Mas, sedangkan kedalaman di atas 90 cm terjadi hampir merata di seluruh kecamatan. Pada dasarnya jenis tanah di
3 47 Kabupaten Aceh Barat terdiri dari jenis tanah podsolik, latosol, litisol, regosol, orgonosol, renzina dan alluvial. Pemanfaatan ruang atau penggunaan lahan di Kabupaten Aceh Barat digunakan untuk permukiman, perkebunan, sawah, ladang, tegalan, semak belukar dan hutan. Alokasi ruang terbesar berupa hutan primer, mencapai luas ha atau 46,58 persen dan perkebunan seluas ha atau 16,81 persen Iklim dan curah hujan Kondisi iklim di Kabupaten Aceh Barat terdiri dari 2 (dua) musim iklim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan yang disertai gejolak gelombang laut biasanya terjadi pada bulan September sampai Februari setiap tahunnya. Jumlah curah hujan rata-rata per bulan pada tahun 2005 sebesar 318,5 mm, hari hujan rata rata 19 hari. Musim kemarau berlangsung antara bulan Maret sampai Agustus. Suhu udara rata-rata berkisar antara o C pada siang hari dan o C pada malam hari. Rincian mengenai keadaan iklim dan curah hujan di Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Jumlah curah hujan (mm), dirincikan per bulan dalam Kabupaten Aceh Barat Tahun No Bulan Curah hujan (mm/tahun) Januari 176,8 179,6 453, Februari 169,3 380,5 207, Maret 306,5 187,0 315, April 407,5 356,4 518,8 358, Mei 144,5 147,1 491,8 240, Juni 186,5 258,9 305,9 297,1 173,5 7 Juli 378,4 104,5 309,7 290,6 ** 8 Agustus 144,1 368,4 244,2 246,2 9 September 219,6 262,8 244,2 265,4 10 Oktober 524,2 338,5 389,2 398,8 11 Nopember 291,3 539,8 *) 486,1 12 Desember 350,6 283,4 *) 283,7 Jumlah 3299, ,9 3480,3 2866,9 Rata-rata 274,94 283,9 290, ,9 Sumber : Stasiun Meterologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien Meulaboh ( 2006) * data pada bulan Nopember dan Desember 2004 hilang karena gelombang Tsunami ** data yang ada sampai Juni 2006
4 Kependudukan Keadaan penduduk Penduduk Kabupaten Aceh Barat terdiri dari berbagai suku bangsa yang telah mengalami asimilasi dalam kurun waktu yang cukup lama. Selama periode waktu jumlah penduduk Kabupaten Aceh barat mengalami pertumbuhan yang positif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,70 persen per tahun, akan tetapi pada tahun 2004 dan 2005 jumlah penduduk Kabupaten Aceh Barat mengalami penurunan. Jumlah penduduk di semua kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat selama periode mengalami penurunan rata-rata -0,128 persen. Hal ini disebabkan karena banyaknya penduduk Aceh Barat yang menjadi korban saat terjadi bencana gempa dan gelombang tsunami pada akhir tahun Secara umum Kabupaten Aceh Barat mempunyai angka rata-rata pertumbuhan penduduk dari tahun sebesar 0,11 persen pertahun. Rincian jumlah penduduk Kabupaten Aceh Barat berdasarkan jumlah rumah tangga, penduduk dan rasio jenis kelamin menurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Jumlah rumah tangga, penduduk dan rasio jenis kelamin menurut kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Kecamatan Johan Pahlawan Samatiga B u b o n Arongan Lambalek W o y l a Woyla Barat Woyla Timur Kaway XVI Panton Rheu* Meureubo Pante Ceureumen Sungai Mas Rumah Tangga Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin 108,25 109,91 100,11 109,63 99,88 101,32 101,66 101,80-104,54 98,37 99, , , ,38 Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat ( 2006) (SPAN 2005, tidak termasuk pengungsi diluar Kab. Aceh Barat) * Data masih bergabung dengan Kec. Kaway XVI Pasca terjadinya Bencana Alam Gempa Bumi dan Gelombang Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004, jumlah penduduk Kabupaten Aceh Barat pada tahun
5 sebesar jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah jiwa dan perempuan berjumlah jiwa dengan rumah tangga sejumlah kk Jumlah penduduk menurut umur Berdasarkan kelompok umur, komposisi penduduk Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2006 didominasi oleh penduduk berusia muda. Penduduk dengan kelompok umur produktif (15 59 tahun) mencapai jiwa, sedangkan penduduk berusia tidak produktif (0 14 dan di atas 60 tahun) berjumlah jiwa. Secara terperinci jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Aceh Barat tahun 2006 No Kelompok Umur Laki - laki Perempuan Jumlah Tak Terjawab Jumlah Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat (2006) 5.3. Sarana dan Prasarana Ekonomi Pertanian tanaman pangan Sektor pertanian di Kabupaten Aceh Barat memiliki potensi lahan yang besar dan memegang peranan penting dalam meningkatkan perekonomian daerah dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Sebagian besar penduduk khususnya
6 50 masyarakat yang tinggal di pedesaan mempunyai mata pencaharian sehari-hari di bidang pertanian khususnya tanaman pangan, seperti tanaman padi, palawija dan hortikultura. Padi merupakan tanaman pertanian yang terdapat di seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Barat. Luas lahan sawah di Kabupaten Aceh Barat terdistribusi di semua kecamatan dengan berbagai jenis pemanfaatannya seperti sawah irigasi, tadah hujan dan lainnya. Sentra produksi tanaman pangan berdasarkan luas tanam dan luas panen untuk tanaman padi sawah berturut-turut yaitu Kecamatan Kaway XVI, Samatiga, Arongan Lambalek dan Pante Ceureumen. Rincian luas lahan di Kabupaten Aceh Barat sampai dengan akhir bulan Oktober 2006 dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Luas lahan sawah Kabupaten Aceh Barat tahun 2006 Kecamatan Luas Daerah Irigasi Baku Potensial Fungsi Jumlah Luas Baku Irigasi Desa Pompanisasi Tadah Hujan Jumlah Total J. Pahlawan Kaway XVI Panton Rheu Meureubo P. Ceureumen Samatiga Bubon A. Lambalek Woyla Woyla Barat Woyla Timur Sungai Mas Jumlah Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat ( 2006) * Data masih bergabung dengan Kecamatan Kaway XVI Produksi rata-rata tanaman padi sawah pada tahun 2006 mencapai ton. Bila dilihat dari hasil produksinya, terjadi penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2006 produksi padi sebesar ton, sedangkan pada tahun 2004 mencapai ton. Hal ini disebabkan akibat terjadinya gempa bumi dan gelombang tsunami pada akhir tahun 2004 yang menyebabkan sebagian besar lahan persawahan terutama di sepanjang garis pantai menjadi rusak. Selain padi terdapat berbagai tanaman pertanian lainnya seperti kacang hijau, kacang tanah, kacang kedelai dan jagung yang diusahakan di Aceh Barat dengan total luas lahan mencapai ha.
7 Peternakan Peternakan rakyat sampai saat ini masih menjadi andalan utama untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging di Kabupaten Aceh Barat, walaupun masih terdapat kekurangan pasokan karena belum dikelola secara profesional oleh para pengusaha. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pemenuhan kebutuhan pasar produk peternakan dilakukan dengan cara mendatangkan daging dari luar daerah. Sebagian besar ternak yang masuk ke pasar-pasar ternak didatangkan dari daerahdaerah tetangga bahkan dari Provinsi Sumatera Utara. Populasi ternak besar di Kabupaten Aceh Barat terdiri dari jenis ternak sapi dan kerbau, sedangkan ternak kecil terdiri dari kambing dan domba. Populasi ternak besar hingga tahun 2005 adalah ekor yang terdiri dari ekor sapi dan ekor kerbau, sedangkan populasi ternak kecil mencapai ekor, terdiri atas ekor kambing dan 951 ekor domba. Hewan ternak kambing terbanyak populasinya di Kecamatan Woyla dengan jumlah sebesar ekor, sedangkan ternak domba terbanyak di Kecamatan Woyla Barat dengan jumlah sebesar 810 ekor. Jumlah ternak yang ada di Kabupaten Aceh Barat yang dirinci tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Populasi ternak per kecamatan di Kabupaten Aceh Barat tahun 2005 Kecamatan Populasi Ternak Besar (ekor) Populasi Ternak Kecil (ekor) Sapi potong Kerbau Kambing Domba Johan Pahlawan Kaway XVI Meureubo Pante Ceureumen Samatiga Bubon Arongan Lambalek Woyla Woyla Barat Woyla Timur Sungai Mas Total Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, 2005 dalam BAPPEDA Kab. Aceh Barat (2006)
8 Kelautan dan perikanan Kabupaten Aceh Barat secara geografis berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia, sehingga memiliki potensi pengembangan di bidang perikanan. Berdasarkan panjang garis pantai, diperkirakan luas perairan pantai Aceh Barat mencapai 12 Mil berkisar km 2 dan stok kehidupan populasi ikan lestari diestimasikan setiap tahunnya mencapai ,6 ton, sementara kawasan lepas 12 mil sampai batas ZEE 200 mil populasi lestari diestimasikan masing-masing stok ikan pelagis ,3 ton dan ikan demersal ton. Pada tahun 2005, produksi ikan secara keseluruhan mencapai ,69 ton. Daerah yang mempunyai perikanan tangkap laut yaitu Kecamatan Johan Pahlawan, Meureubo, Samatiga dan Arongan Lambalek. Perikanan tangkap laut di Kabupaten Aceh Barat mencapai ,28 ton, sedangkan perikanan tangkap perairan umum sebesar 57,65 ton. Jumlah produksi ikan dan jenis tangkapan perikanan di Kabupaten Aceh Barat tahun 2005 disajikan pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Jumlah produksi ikan dan jenis tangkapan perikanan di Kabupaten Aceh Barat tahun 2005 Komoditi Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya (ton) Kecamatan (ton) Jumlah (ton) Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Air Payau Budidaya air Tawar Johan Pahlawan ,44-0,40 4, ,3 Kaway XVI - - 4,10 7,50 11,6 Meureubo 1.816,96-0,80 6, ,4 Pante Ceureumen - - 2,40 5,80 8,2 Samatiga 1.257,89-0,80 4, ,5 Bubon - - 1,30 5,20 6,5 Arongan Lambalek 419,30-1,20 7,80 428,3 Woyla - - 0,60 2,80 3,4 Woyla Barat - - 0,70 2,60 3,3 Woyla Timur - - 0,40 3,40 3,8 Sungai Mas - - 1,20 7,20 8,4 Total ,59 0,00 13,90 58, ,7 Sumber : Bappeda Kab. Aceh Barat (2006) Perikanan darat yang telah berkembang selama ini antara lain usaha tambak ikan/udang dan kolam, sedangkan perikanan air tawar seperti pengembangan rawa-rawa dan sungai belum berkembang secara maksimal. Secara rinci potensi lahan perikanan budidaya di Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada Tabel 5.8.
9 53 Tabel 5.8. Potensi lahan perikanan budidaya di Kabupaten Aceh Barat Kecamatan Tambak Kolam Waduk Rawa Sungai Total Johan Pahlawan 78, ,25 Kaway Xvi Panton Rheu Meureubo 33, ,25 Pante Cermin Samatiga 318, ,25 Bubon Arongan Lambalek 109, Woyla Woyla Barat Woyla Timur Sungai Mas Jumlah 538, ,75 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Barat (2006) Perkebunan Kabupaten Aceh Barat yang terletak pada ketinggian m (dpl) memiliki kesesuaian lahan untuk pengembangan sektor perkebunan seperti kelapa sawit, kelapa, kopi, coklat, nilam dan lain sebagainya. Usaha budidaya perkebunan terdiri dari usaha perkebunan rakyat dan usaha perkebunan besar dengan luas areal tanaman mencapai ,46 ha, yang terdiri dari perkebunan rakyat ,51 ha (53 %) dan perkebunan besar ,95 ha (47 %). Luas areal tanam usaha perkebunan besar yang telah terealisasi seluas ha atau dengan persentase tanam sebesar 48,8 persen bila dibandingkan dengan Hak Guna Usaha (HGU) seluas ,16 ha. Perusahaan perkebunan besar swasta nasional /BUMN yang telah memiliki HGU dan lahan perkebunana di Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Perkebunan besar swasta nasional/bumn di Kabupaten Aceh Barat tahun 2005 Luas Areal No Nama Perusahaan Lokasi Komoditas HGU Realisasi 1 PT. Telaga Sari Indah Pante Cermin Karet 4.293, ,34 2 PT. Karya Tanah Subur Kaway XVI/Woyla K.Sawit 5.100, ,35 3 PT. Mapoli Raya Kaway XVI/S Mas K.Sawit 9.792, ,00 4 PT. Gading Bakti Kaway XVI K.Sawit 5.000, ,00 5 PT. Beutami Kaway XVI/ Ngn Raya K.Sawit , ,26 6 PT. PN I Pirsus Bate Puteh Samatiga K.Sawit/Karet 8.649, ,00 7 PT. Teumaron Woyla/Ar. Lambalek K.Sawit 4.160, ,00 Jumlah , Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Barat (2006)
10 54 Usaha budidaya tanaman perkebunan dilakukan melalui pola pengembangan swadaya, Unit Pelaksana Proyek (UPP) dan Perkebunan Inti Rakyat (PIR). Komoditi yang dikembangkan antara lain kelapa sawit, karet, coklat, pinang, nilam, kelapa dalam, kelapa hybrida, lada, jahe, kemiri dan lain sebagainya. Komoditi perkebunan yang dominan di Kabupaten Aceh Barat adalah karet dengan luas areal perkebunan karet mencapai ha atau 43,90% dari luas areal perkebunan di Kabupaten Aceh Barat yang mencapai ,14 ha. Luas areal komoditi kelapa sawit hanya mencapai ha. Pada umumnya hasil produksi perkebunan rakyat dipasarkan langsung ke pasar-pasar lokal atau dijual kepada perusahaan perkebunan swasta nasional yang ada di luar daerah. Luas perkebunan rakyat per komoditi di Kab. Aceh Barat disajikan pada Tabel Tabel Luas perkebunan rakyat per komoditi di Kabupaten Aceh Barat Kecamatan Karet Sawit Kakao Kelapa Hibrida Luas Area (ha) Kelapa Kapuk Dalam /Randu Kemiri Lada Sagu Aren Johan Pahlawan Kaway XVI Meureubo Pante Ceureumen Samatiga Bubon Arongan Lambalek Woyla Woyla Timur Woyla Barat Sungai Mas Jumlah Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Barat (2006) Kehutanan Luas hutan di Kabupaten Aceh Barat mencapai ha yang terdiri dari areal bukan hutan seluas ha (60,80%), hutan lindung seluas ha, hutan produksi terbatas seluas ha, hutan negara bebas seluas ha, hutan untuk lindung seluas dan hutan produksi biasa seluas ha. Banyaknya penebangan liar dan illegal logging menyebabkan terjadi kerusakan lahan, sehingga menyebabkan munculnya lahan-lahan kritis. Wilayah yang memiliki lahan kritis terluas adalah Kecamatan Kaway XVI dengan luas ,33, disusul
11 55 Kecamatan Pante Ceureumen. Komposisi luasan hutan di Kabupaten Aceh Barat disajikan pada Tabel Tabel Komposisi luasan hutan di Kabupaten Aceh Barat Kecamatan Luas (ha) ABH HNB HK HPB HPT HL HUL Johan Pahlawan Kaway XVI Meureubo Pante Ceureumen Samatiga Bubon Arongan Lambalek Woyla Woyla Barat Woyla Timur Sungai Mas Total Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Aceh Barat, 2005 dalam BAPPEDA Kab. Aceh Barat (2006) Ket : ABH : Areal Bukan Hutan HPT : Hutan Produksi Terbatas HMB : Hutan Negara Bebas HL : Hutan Lindung HK : Hutan Konversi HUL : Hutan Untuk Lindung HPB : Hutan Produksi Biasa Pertambangan Potensi bahan galian atau sering disebut sumberdaya mineral di Kabupaten Aceh Barat berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Kantor Pertambangan Energi Kab. Aceh Barat diketahui cukup beragam, yaitu terdiri dari bahan galian golongan A yang diketahui pada tingkat indikasi, golongan B dan golongan C. Potensi sumberdaya mineral yang ada di Kabupaten Aceh Barat disajikan pada Tabel 5.12.
12 56 Tabel Potensi sumberdaya mineral di Kabupaten Aceh Barat No Jenis Bahan Perkiraan Galian Cadangan Luas Lokasi Keterangan 1 Golongan A - Batubara juta ton ha Kec. Kaway Belum ditambang kedalaman m XVI, Meureubo, - Gambut ha Samatiga Idem 2 Golongan B - Besi - - Barat Laut Meulaboh Belum dilakukan perhitungan cadangan - Tembaga ton - Tutut, Krueng Idem Woyla - Emas (endapan sungai) - Idem Idem plaser - Platina - - Idem Idem - Perak (endapan sungai) plaser - Idem Idem 3 Golongan C - Bentonit - - Tutut Belum dilakukan perhitungan cadangan - Pasir dan 67juta m ha Tersebar di Ditambang Batu seluruah DAS -Lempung Perkiraan - Kec. Kaway XVI Belum dipergunakan ratusan juta m 3 - Serpentinit 175 juta m ha Ds. Paya baru Belum dipergunakan Kec. Kaway XVI - Pasir Kuarsa - - Ds. Peunia Kec. Kaway XVI Belum dilakukan penelitian lebih lanjut Sumber : Kantor Pertambangan dan Energi Kab. Aceh Barat, 2005 dalam BAPPEDA Kab. Aceh Barat (2006) Industri dan perdagangan Kegiatan industri di Kabupaten Aceh Barat saat ini masih didominasi oleh industri kecil dan rumah tangga dengan fokus utama pada produk makanan dan minuman, jasa dan material bangunan. Jenis industri yang berkembang di Kabupaten Aceh Barat masih berorientasi pada kebutuhan lokal dengan muatan teknologi sederhana dan cakupan pasar terbatas. Pembangunan infrastruktur yang telah dan sedang dilaksanakan oleh berbagai pihak diharapkan dapat menciptakan peluangpeluang yang mampu dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku industri di Kabupaten Aceh Barat.
13 Produk Domestik Regional Bruto Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dihitung untuk mengetahui total produksi barang dan jasa suatu daerah pada suatu periode tertentu. Kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas suatu usaha menggunakan input untuk memproduksi output. PDRB merupakan neraca makro ekonomi yang dihitung secara konsisten dan terintegrasi berdasarkan konsep, definisi, klasifikasi dan cara penghitungan yang telah disepakati secara internasional. Struktur perekonomian Kabupaten Aceh Barat dari tahun 2000 hingga 2005 relatif tidak berubah. Sektor utama yang menentukan struktur perekonomian di Aceh Barat adalah sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor bangunan dan sektor jasa. Selama kurun waktu 2000 hingga 2005 share sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Aceh Barat relatif tetap, yaitu sekitar 30 %. Pada tahun 2000 peranan sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Aceh Barat sebesar 30,99 persen dan sedikit menurun menjadi 30,24 persen pada tahun Tingginya peran sektor pertanian sangat ditentukan oleh subsektor tanaman bahan makanan. Pada tahun 2005 sumbangan subsektor tanaman pangan mencapai 12,17 %, disusul oleh subsektor peternakan dengan sumbangan sebesar 6,91 %. Sektor yang memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap perekonomian Aceh Barat adalah perdagangan, hotel dan restoran. Pada tahun 2000 kontribusi yang diberikan oleh sektor ini mencapai 26,73%, sedangkan pada tahun 2005 hanya mencapai 25,85 %. Hampir seluruh kontribusi dari sektor ini berasal dari subsektor perdagangan yakni mencapai 25,08 %. Kontribusi terbesar ketiga diberikan sektor bangunan, dimana selama kurun waktu relatif stabil pada kisaran angka 15 %. Pada tahun 2005 sektor bangunan memberikan kontribusi sebesar 15,32 %, mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan angka tahun 2000 yang mencapai 15,52 %. Sektor lain yang berperan relatif banyak dalam perekonomian Kabupaten Aceh Barat dengan memberikan kontribusi di atas 10 % adalah sektor jasa dengan kontribusi sebesar 14,20 % pada tahun Kontribusi yang diberikan sektor ini
14 58 mengalami sedikit peningkatan dibanding tahun 2004 (13,72%). Sektor lain yang juga berperan relatif besar terhadap perekonomian Aceh Barat adalah sektor pengangkutan dan komunikasi dengan kontribusi 9,55 %. Peranan yang diberikan oleh sektor lainnya terhadap perekonomian Aceh Barat relatif kecil yakni di bawah 5 %. Sektor industri pengolahan selama kurun waktu relatif stabil. Pada tahun 2005 kontribusi sektor pengolahan memberikan sumbangan sebesar 2,32 %, atau mengalami sedikit penurunan dari tahun 2000 yang mencapai 2,45 %. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada tahun 2005 memberikan sumbangan sebesar 2,04 %. Sumbangan sektor ini mengalami kenaikan dari tahun 2000 (1,84 %). Sektor listrik dan air minum, serta sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi yang relatif sangat kecil terhadap perekonomian Aceh Barat. Pada tahun 2005 sumbangan yang diberikan sektor listrik dan air minum hanya sebesar 0,27%, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 0,21 %. Peranan berbagai sektor ekonomi dalam pembentukan PDRB Kabupaten Aceh Barat disajikan pada Tabel Tabel Peranan sektor ekonomi dalam pembentukan PDRB Kabupaten Aceh Barat tahun (persen) Lapangan usaha Kontribusi Terhadap PDRB (persen) Pertanian 30,99 31,31 31,24 31,20 31,17 30,24 2. Pertambangan dan Penggalian 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,21 3. Industri Pengolahan 2,45 2,34 2,33 2,38 2,40 2,32 4. Listrik dan Air Minum 0,26 0,26 0,26 0,28 0,28 0,27 5. Bangunan 15,52 15,60 15,40 15,47 15,34 15,32 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 26,73 26,46 26,07 25,54 25,11 25,85 7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,22 9,31 9,62 9,76 9,80 9,55 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan 1,84 1,83 1,83 1,84 1,98 2,04 9. Jasa-jasa 12,76 12,65 13,02 13,32 13,72 14,20 Produk Domestik Regional Bruto Sumber : BPS Kab. Aceh Barat (2006)
Profil Kabupaten Aceh Barat
Ibukota Batas Daerah Profil Kabupaten Aceh Barat : Meulaboh : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya dan Pidie Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR
4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH STUDI
16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini
Lebih terperinciLAKIP Kabupaten Aceh Barat Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang 1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Batas Wilayah Administrasi 4. Luas Wilayah 5. Jumlah Penduduk 6. Penduduk
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan
77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -
IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat
51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera dengan ibukota
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinci5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º
Lebih terperinci4.1. Letak dan Luas Wilayah
4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas wilayah Kabupaten Kuningan secara keseluruhan mencapai 1.195,71
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan
KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciGambar 22. Peta Kabupaten Kutai Timur
71 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Kutai Timur terdiri atas 18 Kecamatan dengan luas wilayah 3.877.21 ha. Luas wilayah tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK
34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.
STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan
Lebih terperinciKAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar
BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang
Lebih terperinci3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis
3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
45 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Lokasi Administrasi Secara geografis, Kabupaten Garut meliputi luasan 306.519 ha yang terletak diantara 6 57 34-7 44 57 Lintang Selatan dan 107 24 3-108 24 34 Bujur Timur.
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Karo terletak diantara 02o50 s/d 03o19 LU dan 97o55 s/d 98 o 38 BT. Dengan luas wilayah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha terletak pada ketinggian
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang
38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Selain berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, sektor
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan
Lebih terperinciNepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12
BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai negara kesatuan
Lebih terperinciIV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang No 12 Tahun 1999 sebagai hasil pemekaran Kabupaten
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang Balai Pelaksana Teknis Bina Marga atau disingkat menjadi BPT Bina Marga Wilayah Magelang adalah bagian dari Dinas
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciSelayang Pandang Kabupaten Musi Rawas Utara 1
MAKMUR AMAN CERDAS DAN BERMARTABAT 1 Sambutan BUPATI Musi Rawas Utara Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Berkat Rahmat dan Karunia-Nya jualah, buku dapat diselesaikan. Buku ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Geografi Kabupaten Bone Bolango secara geografis memiliki batas batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Kabupaten Bolaang Mongondow
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana Gempa dan Tsunami yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada 26 Desember 2004 telah menimbulkan dampak yang sungguh luar
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI Kabupaten Kendal terletak pada 109 40' - 110 18' Bujur Timur dan 6 32' - 7 24' Lintang Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis
IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan beberapa kota dan kabupaten seperti Kabupaten
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO
STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.
43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
51 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis 1. Keadaan Alam Wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 07 o 44 04 08 o 00 27 Lintang Selatan dan 110 o 12 34 110 o 31 08 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciIII. KEADAAN UMUM LOKASI
III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006
KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN
24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis
Lebih terperinciRanub Sigapu. Meulaboh, Agustus 2010 Kepala BPS Kab Aceh Barat. Syarbeni, M.Si
Ranub Sigapu Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon
KONDISI UMUM LOKASI Gambaran Umum Kabupaten Cirebon Letak Administrasi Kabupaten Cirebon Kabupaten Cirebon merupakan salah satu wilayah yang terletak di bagian timur Propinsi Jawa Barat. Selain itu, Kabupaten
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebelah Selatan dengan Provinsi Sumatera Utara (BPS Aceh 2012). penduduk. Areal tanaman kelapa di Provinsi Aceh pada tahun 2004 seluas
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Aceh terdiri atas 23 Kabupaten dan 8 Kota dengan luas wilayah 56.770,81 km2 terletak antara 2 6 o LU dan 90 98 o BT. Sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM LOKASI
21 4 GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Keadaan Geografis Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang terletak terletak di bagian selatan dengan jarak kurang lebih 153 kilometer dari
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota
66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Profil Desa Desa Jambenenggang secara admistratif terletak di kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Sukabumi yang terletak
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah
35 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Lampung adalah 3,46 juta km 2 (1,81 persen dari
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti secara geografis terletak pada koordinat antara sekitar 0 42'30" - 1 28'0" LU dan 102 12'0" - 103 10'0" BT, dan terletak
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas
29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah
Lebih terperinciKONDISI UMUM BANJARMASIN
KONDISI UMUM BANJARMASIN Fisik Geografis Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota dari 11 kota dan kabupaten yang berada dalam wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin secara astronomis
Lebih terperinciKONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas
IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis
33 KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Lokasi Geografis Daerah penelitian terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kecamatan Imogiri berada di sebelah Tenggara dari Ibukota Kabupaten Bantul.
Lebih terperinciTabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Geografis Wilayah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak antara 5 54' - 7 45' LS dan 106 22' - 108 50 BT dengan areal seluas 37.034,95
Lebih terperinciBAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI
BAB I KONDISI FISIK A. GEOGRAFI Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat pesisir merupakan kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tangguh dalam perekonomian dan memiliki peran sebagai penyangga pembangunan nasional. Hal ini terbukti pada saat Indonesia
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Geografis Kabupaten Bandung terletak di Provinsi Jawa Barat, dengan ibu kota Soreang. Secara geografis, Kabupaten Bandung berada pada 6 41 7 19 Lintang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Geografis Secara astronomis Kabupaten Bolaang Mongondow terletak antara Lintang Utara dan antara Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Secara geografis Provinsi Sumatera Selatan terletak antara 1 0 4 0 Lintang Selatan dan 102 0-106 0 Bujur Timur dengan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA
31 KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA Administrasi Secara administratif pemerintahan Kabupaten Katingan dibagi ke dalam 11 kecamatan dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga
Lebih terperinciMagrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN
Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 Oleh : Thamrin 1), Sabran 2) dan Ince Raden 3) ABSTRAK Kegiatan pembangunan bidang pertanian di Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.
IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA
IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA 4.1 Letak Geografis dan Kondisi Alam Kabupaten Muna merupakan daerah kepulauan yang terletak diwilayah Sulawesi Tenggara. Luas wilayah Kabupaten Muna adalah 488.700 hektar
Lebih terperinciProfil Kabupaten Aceh Singkil
Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Profil Kabupaten Aceh Singkil : Singkil : Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Subulussalam Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia Sebelah Barat
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO
STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Kabupaten Ciamis, secara geografis wilayah Kabupaten Ciamis berada pada 108 0 20 sampai dengan 108 0
Lebih terperinci