d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat Kabupaten

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat Kabupaten"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Letak Geografi Kota merupakan salah satu kota yang menjadi bagian wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di antara 2º58 Lintang Utara dan 99 º48 Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:p a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kabupaten Asahan b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan

2 Luas wilayah Kota adalah Km² yang secara topografi berada pada 0-3 m di atas permukaan laut. Secara administratif Kota terdiri dari enam kecamatan dan 31 kelurahan sebagai berikut: Tabel 4.1 Pembagian Kecamatan dan Kelurahan Kota. No. KECAMATAN KELURAHAN 1. Utara 1. III 2. Sejahtera 3. IV 4. Mata Halasan 5. Kuala Silo Bestari 2. Selatan 1. I 2. Perwira 3. Karya 4. II 5. Indra Sakti 6. Pantai Burung 3. Teluk Nibung 1. Sei Merbau 2. Pematang Pasir 3. Perjuangan 4. Kapias Pulau Buaya 5. Beting Kualo Kapias 4. Sei Tualang Raso 1. Keramat Kubah 2. Sumber Sari 3. Muara Sentosa 4. Pasar Baru 5. Sei Raja 5. Datuk Bandar 1. Sirantau 2. Gading 3. Pahang 4. Sijambi 5. Pantai Johor 6. Datuk Bandar Timur 1. Selat Lancang 2. Bunga Tanjung 3. Selat Tanjung Medan 4. Pulau Simardan 5. Semula Jadi Sumber: dalam Angka Tahun Data Demografi

3 Berdasarkan data sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah penduduk Kota sebanyak jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar jiwa per km². Jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Teluk Nibung yaitu sebanyak jiwa sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Utara yaitu sebanyak jiwa. Kecamatan Utara merupakan kecamatan yang paling padat penduduknya yakni sebanyak ,33 jiwa per km² dan Kecamatan Datuk Bandar merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terkecil yakni sebanyak 1.502, 76 jiwa per km². Tabel 4.2 Distribusi Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan di Kota Tahun 2010 No. Kecamatan Luas Wilayah (km²) Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Tangga Kepadatan Penduduk per km² 1. Datuk Bandar 22, ,76 2. Datuk Bandar Timur 14, ,14 3. Selatan 1, ,63 4. Utara 0, ,33 5. Sei Tualang Raso 8, ,42 6. Teluk Nibung 12, ,75 Jumlah 60, Sumber: Profil Kesehatan Kota Tahun 2010 Berdasarkan jenis kelamin, penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan sebanyak jiwa. Secara rinci dapat di lihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin di Kecamatan Kota Tahun 2010 No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

4 1. Laki-Laki ,46 2. Perempuan ,53 Jumlah Sumber: Profil Kesehatan Kota Tahun 2010 Berdasarkan kelompok umur, sebagian besar penduduk kota merupakan penduduk usia produktif. Penduduk pada kelompok umur 0-4 tahun sebanyak jiwa, 5-14 tahun sebanyak jiwa, tahun sebanyak jiwa, tahun sebanyak jiwa dan kelompok umur >=65 tahun sebanyak 4972 jiwa. Secara rinci dapat di lihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Distribusi Penduduk Kota Berdasarkan Umur Tahun 2010 No. Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Persentase (%) , , , , ,21 Jumlah Sumber: Profil Kesehatan Kota Tahun Sarana Kesehatan Sarana kesehatan yang berada di wilayah Kota terdiri rumah sakit, puskesmas, praktik dokter, pos kesehatan desa (Poskesdes) dan posyandu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Distribusi Sarana Kesehatan di Kota Tahun 2010 No. Sarana Kesehatan Jumlah (Unit) 1. Rumah Sakit Umum 2 2. Puskesmas Perawatan 1 3. Puskesmas Non Perawatan 7

5 4. Puskesmas Keliling 8 5. Puskesmas Pembantu Rumah Bersalin 1 7. Klinik/Balai Pengobatan 5 8. Praktik Dokter Bersama 1 9. Praktik Dokter Perorangan Poskesdes Posyandu Apotek Toko Obat 7 Jumlah 239 Sumber: Profil Kesehatan Kota Tahun Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan yang terdapat di Kota pada tahun 2010 secara rinci dapat di lihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Distribusi Tenaga Kesehatan di Kota Tahun 2010 No. Tenaga Kesehatan Jumlah (Orang) 1. Dokter Spesialis 9 2. Dokter Umum Dokter Gigi Bidan Perawat Tenaga Kefarmasian Tenaga Gizi Tenaga Kesmas Tenaga Sanitasi Tenaga Teknisi Medis Fisioterapis 6 Jumlah 610 Sumber: Profil Kesehatan Kota Tahun Karakteristik Informan Informan dalam penelitian ini ada sembilan informan, terdiri dari satu orang informan dari PT. Askes (Persero) Cabang, satu orang informan Camat (Camat Datuk Bandar), satu orang informan anggota DPRD Kota, satu orang informan dari Dinas Kesehatan Kota, satu orang informan Kepala

6 Puskesmas (Puskesmas Datuk Bandar), satu orang informan dari RSUD. Tengku Mansyur, dan tiga orang informan dari peserta PJKMU Madani. Secara rinci dapat di lihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Distribusi Informan Berdasarkan Karakteristik No. Informan Jenis Umur Pendi Jabatan kelamin (Tahun) dikan 1 PT. Askes Cabang Perempuan 28 S1 Ka. Sie Pelayanan Pelanggan dan Pemasaran 2. Kecamatan Datuk Bandar Laki-Laki 45 S1 Sekretaris Camat Datuk Bandar 3. DPRD Kota Perempuan 40 S1 Anggota Komisi C DPRD 4. Dinas Kesehatan Perempuan 37 S2 Ka. Bid. PSDK Kota 5. Puskesmas Datuk Bandar Perempuan 33 S1 Ka. Puskesmas Datuk Bandar 6. RSUD. dr. Tengku Mansyur Perempuan 37 S1 Kabid. Pelayanan Medik 7 Peserta PJKMU Perempuan 35 SMP - Madani 8. Peserta PJKMU Laki-laki 30 SMA - Madani 9. Peserta PJKMU Madani Perempuan 28 SMA Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) Madani Pernyataan Informan tentang Latar Belakang Pelaksanaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam orang informan yang diwawancarai, lima orang informan menyatakan latar belakang dibuatnya program PJKMU Madani di Kota yakni untuk mencakup masyarakat miskin

7 yang belum memiliki jaminan kesehatan. Seorang informan menyatakan bahwa masih rendahnya tingkat sosial ekonomi masyarakat sehingga program itu diadakan untuk mempermudah masyarakat untuk memperoleh pengobatan gratis. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8 Matriks Pernyataan informan tentang Latar Belakang Pelaksanaan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Pada awalnya itu pada 2008, pemerintah pusat mengeluarkan adanya jaminan pemeliharaan kesehatan Jamkesmas yang dibiayai oleh APBN, cuman ternyata Jamkesmas itu tidak bisa seluruhnya tercover masyarakat khususnya di kota ini masih ada masyarakat miskin yang tidak tercover. Jadi oleh pemko yang tidak tercover oleh Jamkesmas itu dibiayai oleh APBD pelayanan kesehatan nya Itulah yang disebut namanya PJKMU Madani, Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum Madani 2. Camat Datuk Bandar Yang melatarbelakangi PJKMU Madani adalah tidak tertampungnya masyarakat yang memang membutuhkan jaminan kesehatan di program Jamkesmas. 3. DPRD Kota 4.. Dinas Kesehatan Kota 5. Puskesmas Datuk Bandar 6. RSUD. dr. Tengku Mansyur Begini, kalau di APBN ada namanya Jamkesmas, nah tidak semua masyarakat yang masuk, yang membutuhkan yang masuk Jamkesmas ini, maka nya kebijakan pemerintah daerah lah membuat PJKMU untuk produk daerah yang menggunakan APBD Salah satu nya karena kurangnya dari pemerintah pusat tentang pembiayaan bagi masyarakat miskin yang selama ini kita kenal sebagai jamkesmas, jadi ditambah dengan PJKMU Madani sebagai Jamkesda Kemungkinan karena sosial ekonomi masyarakat masih rendah sehingga ada kebijaksanaan pak kepala daerah untuk membuat PJKMU Madani supaya mempermudah masyarakat memperoleh pengobatan gratis. Banyak nya pasien miskin yang tidak tercover dalam Jamkesmas

8 Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa latar belakang diadakannya PJKMU Madani adalah untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat miskin yang belum tercakup dalam program Jamkesmas sehingga masyarakat tersebut semakin mudah untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan Pernyataan Informan tentang Kebijakan Pelaksanaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam orang informan yang diwawancarai, seluruh informan memberikan jawaban bahwa pelaksanaan PJKMU Madani berdasarkan kebijakan Walikota dalam bentuk Surat Keputusan serta berdasarkan perjanjian kerja sama (PKS) antara pemko dengan PT. Askes. Namun, seorang informan menyatakan bahwa kebijakan dari pelaksanaan PJKMU Madani juga berdasarkan kebijakan Pemerintah Pusat yakni UUD 1945 dan UU SJSN dimana jaminan kesehatan merupakan salah satu jaminan sosial yang harus dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan tentang Kebijakan Pelaksanaan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Pertama adalah Undang-Undang bahwa kesehatan termasuk hak yang dijamin Negara yakni UUD 1945 pasal 34, fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara, turun lagi peraturan peraturannya itu peraturan tentang SJSN itu muncul lalu peraturan daerah nya dan perjanjian kerja sama antar Askes dan pemko. 2. Camat Datuk Bandar Ada perda pelaksanaan PJKMU Madani karena ini kan kebijakan kota sendiri jadi harus ada perda nya kalo ga ada perda ga bisa dibuat. Ada dalam bentuk SK Walikota. 3. DPRD Kota SK Walikota lah, penerima PJKMU itu di SK kan, bekerja sama dengan PT. Askes, itu ada pada

9 4. Dinas Kesehatan Kota 5. Puskesmas Datuk Bandar pemko Penentuan pesertanya, nama-namanya itu berdasarkan SK Walikota, kalau pelayanan kesehatannya seperti obat-obatnya, rumah sakit apa aja jadi rujukannya itu berdasarkan perjanjian kerja sama dengan askes. Dalam bentuk PP dan SK gitu kan? Kayaknya ada sih tapi tidak ada sama saya Kalau yang diberikan kepada kami ya PKS antara Pemko dan Askes itu lah. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kebijakan pelaksanaan PJKMU Madani berdasarkan SK Walikota untuk penentuan peserta dan perjanjian kerja sama (PKS) antara pemko dengan PT. Askes Pernyataan Informan tentang Peran Pihak yang Terkait dengan Pelaksanaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam orang informan yang diwawancarai, seluruh informan mengetahui dengan baik peran dan tanggung jawab setiap pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PJKMU Madani. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan tentang Peran Pihak yang Terkait Pelaksanaan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Dalam PJKMU Madani ini, PT. Askes itu sebagai pelaksana. PT. Askes lah ditugaskan Pemda untuk melaksanakan program ini, mulai dari pelayanan kesehatan nya sampe pengawasan nya, tapi nanti terakhir dilaporkan kepada Pemko. 2. Camat Datuk Bandar Membantu masyarakat yang tidak tertampung Jamkesmas untuk masuk PJKMU Madani, dan kita pun ga sembarangan memberikan apa ini, tapi yang betul-betul orang yang membutuhkan, dan satu lagi yang perlu diantisipasi misalnya orang yang sakit

10 3. DPRD Kota 4. Dinas Kesehatan Kota 5. Puskesmas Datuk Bandar 6. RSUD. dr. Tengku Mansyur mendadak. Yang terlibat rumah sakit ini, rujukannya ke RS. Pirngadi Medan, PT. Askes, rujukan dari puskesmas, datanya masing masing dr kelurahan, kasih ke pemko, pemko SK kan, SK kasih ke Askes, buat MOU, Askes yang membuat kartu kepesertaan, Dalam penyelenggaraan ini biasanya, Askes sebagai penyelenggara, pemko sebagai penyedia anggaran, puskesmas memberikan pelayanan kesehatan dasar atau PPK I, rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan rujukan atau PPK II. Puskesmas bertugas untuk melayani peserta PJKMU Madani dalam pelayanan kesehatan dasar Peran rumah sakit RSUD. Tengku Mansyur adalah sebagai pemberi pelayanan kesehatan, untuk mengobati pasien PJKMU Madani terutama pelayanan kesehatan rujukan Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui peran dan tanggung jawab dari pihak yang terlibat dalam PJKMU Madani. Adapun pihak yang terlibat adalah PT. Askes sebagai pihak ketiga yang dipercaya pemko sebagai pelaksana PJKMU Madani baik untuk mengelola dana dan pelayanan kesehatannya, Puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan (PPK) dasar, rumah sakit dr. Tengku Mansyur sebagai PPK rujukan, sedangkan pihak kecamatan memiliki tugas untuk mendata dan mendaftarkan masyarakat untuk menjadi peserta PJKMU Madani Pernyataan Informan tentang Tujuan Pelaksanaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam orang informan yang diwawancarai, empat orang informan menyatakan bahwa tujuan pelaksanaan PJKMU Madani adalah untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat miskin yang tidak tercakup dalam program Jamkesmas. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.11 berikut ini:

11 Tabel 4.11 Matriks Pernyataan Informan tentang Tujuan Pelaksanaan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Tujuannya itu pertama meng cover masyarakat memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang tidak ter cover oleh jamkesmas, dan juga diharapkan perubahan perilaku kesehatan dari masyarakat, kartu itu jangan lah digunakan pada saat sakit aja terutama langsung minta rujukan dari puskesmas, kan masyarakat bisa menggunakan kartu itu untuk pelayanan kesehatan promotif/preventif. 2. Camat Datuk Bandar Intinya agar seluruh masyarakat mempunyai jaminan kesehatan. Harapan kepada peserta ya supaya dengan adanya PJKMU Madani ini masyarakat tertolong untuk pelayanan kesehatannya, dengan adanya PJKMU Madani agar masyarakat jangan lalai akhirnya tidak menjaga kesehatan nya, hanya memanfaatkan kartu untuk berobat, kita mengharapkan dengan adanya ini masyarakat sadar agar tetap kesehatannya terjaga dan tidak menyalahgunakannya. 3. DPRD Kota 4. Dinas Kesehatan Kota 5. Puskesmas Datuk Bandar 6. RSUD. dr. Tengku Mansyur ya untuk meng cover masyarakat yang tidak ter cover dalam jamkesmas, supaya masyarakat daerah yang susah ini ga payah berobat. Harapannya supaya masyarakat gampang berobat lah, karna biaya kesehatan sekarang kan mahal, kita menanggulangi itu lah. ya hanya untuk meng cover masyarakat yang tidak masuk dalam jamkesmas, yang diharapkan dari peserta ya mampu untuk mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan nya, kalau dia memang butuh pengobatan lanjut ga bisa dirumah diatasi sendiri, dia tahu mencari kemana gitu ya, pengobatannya yang mana, sekarang kan sudah ditanggung pemerintah kalau orang yang ga mampu Dengan adanya ini diharapkan masyarakat dapat terlayani dengan berobat ke puskesmas Meningkatkan kesehatan masyarakat. Yang diharapkan dari masyarakat adalah perilaku sehat mandiri, yakni masyarakat tahu membedakan hidup sehat dengan yang tidak dan masyarakat mampu menjaga kesehatan pribadi Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa perilaku yang diharapkan dari peserta adalah perilaku hidup sehat yang mandiri dan mengutamakan perilaku

12 hidup sehat secara promotif/preventif. Diharapkan juga masyarakat tidak menyalahgunakan kartu PJKMU Madani Pernyataan Informan tentang Dana dalam Pelaksanaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana untuk pelaksanaan PJKMU Madani berasal dari APBD Kota. Informan dari dinas kesehatan Kota menyatakan bahwa dinas kesehatan Kota tidak dilibatkan dalam hal pendanaan karena sudah dilimpahkan ke pihak ketiga yakni PT. Askes untuk mengelola dana. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.12 Matriks Pernyataan Informan tentang Dana dalam Pelaksanaan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang 2. DPRD Kota 3. Dinas Kesehatan Kota Kalau dana untuk tahun 2011, Rp 8500/jiwa/bulan untuk peserta. Kalau dana dari pemko biasanya pembayarannya per triwulan. Alokasi dana nya oleh Askes, 85% untuk pelayanan kesehatan langsung artinya itu untuk puskesmas, rumah sakit, apotik, obat semua nya lah itu kan, 5% untuk pelayanan kesehatan tidak langsung, inilah yang kita lakukan koordinasi, pertemuan dengan peserta, penyuluhan, lalu 10% nya lagi untuk biaya operasional Askes. Kalau pembiayaan PJKMU Madani ini berasal dari APBD, kalau persentasenya saya ga pasti tahu, tapi yang jelas sekitar dua milyar, hanya gini sistem nya sistemnya nirlaba, dia dihitung berapa yang menggunakan, sisanya kembali ke pemda, cuma kalau pemko mengeluarkan dua milyar, 85% untuk pelayanan kesehatan, 5% untuk sosialisasi, 10% untuk operasional askes. Jadi pembayarannya berdasarkan tagihan penggunaannya. Sejauh ini pemko tidak pernah nompok, tapi kalau pun nompok pemko pasti akan bayar. Bisa dikatakan dana nya cukup lah karena bisa dibilang dari peserta itu yang sakit hanya beberapa ribu. Kalau masalah dana ga ada melalui dinas, tapi setahu saya dari pemko ke askes lalu ke puskesmas atau rumah sakit

13 karena urusan ini pemko lebih mengetahui dan sudah diserahkan ke pihak ketiga Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa dana pelaksanaan PJKMU Madani Tahun 2011 berasal dari APBD kota yakni sebesar sekitar dua milyardengan premi Rp 8500/jiwa/bulan dengan jumlah peserta jiwa. Alokasi dana oleh PT. Askes yaitu 85% untuk pelayanan kesehatan langsung, 5% untuk pelayanan kesehatan tidak langsung seperti kegiatan sosialisasi dan 10% untuk operasional PT. Askes Pernyataan Informan tentang Penentuan Kepesertaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima orang informan yang diwawancarai, seluruhnya memberikan jawaban yang sama tentang kriteria peserta PJKMU Madani, yakni masyarakat yang tidak mampu dan belum memiliki jaminan kesehatan yang tidak tercakup dalam program Jamkesmas. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.13 berikut ini: Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan tentang Penentuan Kepesertaan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Kalau penentuan peserta sebenarnya bukan askes yang menentukan, tapi askes hanya menerima data, jadi pada saat ditetapkan kuota kita adakan rapat dengan pihak pemko, kita bagi kuota per kecamatan. Nanti camat yang bagi kuota per kelurahan, kelurahan membagi kuota per lingkungan, yang mendata kepling. Yang jelas kiterianya masyarakat miskin dan tidak masuk jamkesmas 2. Camat Datuk Bandar Kriterianya memang orang yang ga mampu, dan tidak miliki jamkesmas

14 3.. DPRD Kota 4. Dinas Kesehatan Kota 5. Puskesmas Datuk Bandar Kriteria peserta nya ya masyarakat miskin yang tidak punya jamkesmas, kami dari komisi C memerintahkan camat supaya meng update data kembali, mana yang dua tarik, tinggal pilih dia mana yang mau, jamkesmas atau madani untuk PJKMU Madani, kayaknya hanya laporan dari kelurahan, ga dibuatlah kriterianya, yang jelas ga mampu ga punya kartu jamkesmas, kelurahan yang menentukan Kalau kami kurang tahu ya kepesertaannya, cuma itu kan biasanya camat, ke lurah lalu ke kepling yang mendata masyarakat kurang mampu untuk dapat PJKMU Madani Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa peserta PJKMU Madani adalah masyarakat miskin yang tidak tercakup dalam program Jamkesmas dan tidak ada kriteria khusus dari peserta penerima PJKMU Madani Pernyataan Informan tentang Paket Pelayanan Kesehatan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari paket pelayanan kesehatan yang dijamin di puskesmas adalah pelayanan kesehatan dasar dan pertolongan persalinan, sedangkan paket pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan kesehatan rujukan. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.14 berikut ini: Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan tentang Paket Pelayanan Kesehatan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Kalau pada PPK I, biasa kan pemeriksaan, obat nya pun obat pelayanan dasar di puskesmas, baru persalinan bisa di puskesmas rawat inap atau praktek di bidan desa bidan desa di puskesmas itu. Kalau dirumah sakit sama ya kan, Cuma dokternya sudah dokter spesialis, obat juga sudah obat yang lebih lengkap, bisa operasi, rawat inap di kelas III, obat nya sama obat DPHO. Pelayanan kesehatan PJKMU Madani ini juga sampai ke rumah sakit Pirngadi Medan. Tapi ada juga

15 2. Dinas Kesehatan Kota 3. Puskesmas Datuk Bandar 4. RSUD. dr. Tengku Mansyur 5. Peserta PJKMU Madani 6. Peserta PJKMU Madani 7. Peserta PJKMU Madani pelayanan yang tidak dijamin kayak cuci darah, operasi jantung, kesehatan jiwa. Nanti bisa kamu lihat di PKS nya. Kalau pengobatan dipuskesmas semua nya dijamin, tapi kalau di rujukan baru ada pembatasan kayak cuci darah, operasi jantung, memang masyarakat lebih beruntung kalau megang kartu Jamkesmas, itu lebih banyak ditanggung, di PJKMU Madani dibatasi karna dana nya juga terbatas Kayaknya semua penyakit lah yang dapat ditangani puskesmas dijamin, kalau tidak bisa ditangani dirujuk kerumah sakit. Seluruh pelayanan kesehatan kecuali pelayanan yang tidak dijamin seperti kesehatan jiwa, hemodialisa, alatalat bantu kesehatan Kalau yang kami dapatkan, pelayanan di puskesmas digratiskan semua. Kalau di rumah sakit, rawat inapnya dikelas III, dan setahu saya cuci darah tidak di bolehkan. Berobat di puskesmas gratis. Kalau di rumah sakit, rawat inap di kelas III, bisa operasi dan kita bisa berobat ke dokter spesialis. Bisa dibawa ke Pirngadi kalau ga bisa ditolong di rumah sakit umum ini. Berobat di puskesmas digratiskan semua, periksa hamil dan melahirkan pun gratis, trus di rumah sakit ya kita rawat inap nya di kelas III, dibolehkan operasi. Tapi ada juga yang ga dibolehkan kayak cuci darah dan operasi jantung. Trus setahu saya bisa juga berobat, rujukan ke Pirngadi kalo ga bisa ditangani di rumah sakit mansyur. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa paket pelayanan kesehatan dasar di puskesmas adalah seluruh penyakit yang dapat ditangani pihak puskesmas. Paket pelayanan kesehatan rujukan terdiri dari rawat inap di Kelas III, operasi, penanganan oleh dokter spesialis. Pelayanan kesehatan rujukan juga dapat diperoleh di RS. Pirngadi Medan. Namun, ada pelayanan kesehatan yang tidak dijamin di dalam PJKMU Madani seperti operasi jantung, hemodialisa, kesehatan jiwa dan alatalat bantu kesehatan.

16 4.3.8 Pernyataan Informan tentang Prosedur Pelayanan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan orang informan yang diwawancarai, seluruh informan memberikan jawaban yang sama tentang prosedur pelayanan bagi peserta PJKMU Madani. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.15 berikut ini: Tabel 4.15 Matriks Pernyataan Informan tentang Prosedur Pelayanan Kesehatan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang di PPK I hanya bawa kartu aja kan, kalau dia mau dirujuk ke rumah sakit bawa rujukan dari puskesmas dan kartu, kalau ke pirngadi rujukan dari rumah sakit, kartu askes dan kartu pengantar. Kartu pengantar dibawa artinya dia sudah disahkan oleh askes setempat untuk mendapatkan pelayanan di PPK Askes cabang yang lain. 2. Camat Datuk Bandar Untuk jadi peserta, kami hanya menyuruh masyarakat membawa KTP mereka sebagai bukti mereka itu penduduk. Berobat di puskesmas hanya bawa kartu PJKMU Madani. Dan kalo mau berobat ke rumah sakit bawa rujukan dari puskesmas dan kartu PJKMU Madani 3. Dinas Kesehatan Kota 4. Puskesmas Datuk Bandar 5. RSUD. dr. Tengku Mansyur 6. Peserta PJKMU Madani 7. Peserta PJKMU Madani 8. Peserta PJKMU Madani hanya bawa kartu itu, mereka datang ke puskesmas dan dilayani. Untuk jadi peserta syarat nya hanya bawa kk dan ktp dan sesuai dengan data dikelurahan Biasanya datang berobat bawa kartu saja. Membawa kartu PJKMU Madani yang sah dan membawa rujukan dari puskesmas Kalau waktu ngurus kartu cuma bawa KTP aja, kalau berobat di puskesmas ya cuma bawa kartu itu ajalah kalau mau berobat kerumah sakit bawa kartu sama rujukan dari puskesmas. Waktu kami di daftar kami cuma disuruh bawa KTP aja untuk jadi bukt i kalo kami masyarakat sini. Trus pas di kasih kartu nya, ada bukti tanda terima nya. Kalo berobat ya cuma bawa kartu madani itu. Kalo kerumah sakit minta rujukan dulu dari puskesmas Cuma bawa KTP aja sih dek waktu ngurus kartu madani. Berobat di puskesmas bawa kartu itu lah, dan

17 kalo mau ke rumah sakit, minta dulu rujukan dari puskesmas dan dibawa lah itu sama kartu madani nya. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa prosedur pelayanan bagi peserta PJKMU Madani terdiri dari prosedur pengurusan kartu peserta dan prosedur pelayanan kesehatan. Prosedur pengurusan kartu peserta hanya dengan membawa kartu tanda penduduk (KTP) sebagai bukti bahwa calon peserta adalah penduduk kota. Prosedur pelayanan kesehatan di puskesmas hanya membawa kartu PJKMU Madani. Prosedur pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah dengan membawa rujukan dari puskesmas dan kartu PJKMU Madani. Prosedur pelayanan kesehatan rujukan di RS. Pirngadi Medan adalah membawa kartu PJKMU Madani, rujukan dari RSUD.dr. Tengku Mansyur dan kartu pengantar dari PT. Askes Pernyataan Informan tentang Pembayaran Pelayanan Kesehatan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembayaran bagi pelayanan kesehatan kepada peserta PJKMU Madani dilakukan secara kapitasi dan klaim. Pembayaran secara kapitasi dilakukan di puskesmas dan pembayaran secara klaim dilakukan di rumah sakit. Seorang informan menyatakan bahwa pembayaran pelayanan kesehatan PJKMU Madani tidak melibatkan dinas kesehatan kota. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.16 berikut ini: Tabel 4.16 Matriks Pernyataan Informan tentang Pembayaran Pelayanan Kesehatan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Kalau pembayaran sesuai dengan pembayaran premi dari pemko biasa nya per triwulan. Begitu cair dari

18 2. Dinas Kesehatan Kota 3. Puskesmas Datuk Bandar 4. RSUD. dr. Tengku Mansyur pemko, kita langsung adakan pembayaran kapitasi ke puskesmas, pembayaran klaim dari rumah sakit dan apotik. Kalau kapitasi Rp 1000/jiwa/bulan. Saya kurang tau karena kalau masalah dana ga ada melalui dinas Biaya PJKMU Madani ini biasanya kan dari pemko ke askes baru ke puskesmas, biasanya kami per tahun, Rp 1000/jiwa/bulan. Rumah sakit mengklaim ke askes sesuai dengan kunjungan pasien yang datang ke rumah sakit per bulan, dan pembayaran dari askes ke rumah sakit juga per bulan.. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pembayaran pelayanan kesehatan di puskesmas oleh PT. Askes dilakukan secara kapitasi dengan Rp 1000/jiwa/bulan dan dibayarkan per tahun. Sedangkan pembayaran pelayanan kesehatan di rumah sakit dilakukan secara klaim. Pihak rumah sakit mengklaim biaya pelayanan kesehatan ke PT. Askes setiap bulan dan oleh PT. Askes dibayarkan secara per bulan Pernyataan Informan tentang Sosialisasi PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sembilan orang informan yang diwawancarai, enam orang informan menyatakan menyatakan bahwa sosialisasi PJKMU Madani dilakukan oleh PT. Askes. Namun, jawaban informan berbeda-beda mengenai waktu dan bentuk sosialisasi yang dilakukan. Tiga orang informan dari peserta PJKMU Madani menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengikuti kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh PT. Askes tersebut. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.17 berikut ini: Tabel 4.17 Matriks Pernyataan Informan tentang Sosialisasi PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan

19 1. PT. Askes Cabang Ke PPK iya, ke peserta iya, ke pemko iya. Pokoknya itu ada tiga sosialisasinya. Ke peserta tiga kali per tahun, ke PPK juga tiga kali per tahun, kalau ke pemko dua kali rapat koordiansi istilahnya, ada juga melalui media cetak, media elektronik, iklan di radio, talkshow pun diadakan. Ke peserta diberitahu kewajiban peserta, bagaimana prosedur pelayanan kesehatan, bagaimana cara penggantian kartu karena PJKMU Madani boleh penggantian kartu, kalau dia pindah tidak balik bisa digantikan yang lain, kalau dia meninggal atau dia double dengan jamkesmas berarti dia bisa dialihkan kepada yang lain, ke PPK bagaimana pelayanan kepada peserta, bagaimana mengajukan klaim, bagaimana menangani keluhan, lalu tiga kali per tahun ada evaluasi terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan bulan sebelumnya 2. Camat Datuk Bandar Sosialisasinya dari askes, kepada kecamatan, kelurahan dan kepling, lalu kepada masyarakat yaitu tentang penggunaan atau paket pelayanannya, bagaimana prosedur nya, ngurus kartu nya. Sosialisasi nya saat orang ini punya program, misalnya saat pembagian kartu diadakanlah sosialisasi. Pihak kecamatan diikutkan Dinas keseehatan ikut mendampingi saat sosialisasi tersebut 3. DPRD Kota 4. Dinas Kesehatan Kota 5. Puskesmas Datuk Bandar 6. RSUD. dr. Tengku Mansyur 7. Peserta PJKMU Madani Sudah maksimal lah, semua masyarakat tanjung balai sudah tahu ada PJKMU Madani, karena selain dari PJKMU Madani, kan ada yang nama nya beras madani juga, raskin dari pusat, beras madani pemerintah daerah, semua udah tahu kok, ga ada lagi masyarakat yang tak tahu Sosialisasi. Ya gitu, kalau dah ada kegiatan baru biasanya kepala puskesmas nya dikumpulkan beberapa kali lalu diberikan pengarahan Biasanya kalau sosialisasi mengenai PJKMU Madani ini Askes yang ngadain, biasanya itu di aula pemko, dikumpulkanlah kepala puskesmas dan kepala dinas beserta para pejabat membicarakan PJKMU Madani ini, kalau ga salah triwulan atau per semester Kalau sosialisasi dari dinas kesehatan tidak ada, biasa nya sosialisasi tentang paket-paket pelayanan nya kepada rumah sakit berasal dari askes dan kalau ga salah itu satu kali saya ga pernah ikut sosialisasi yang seperti adek bilang. orang puskesmas aja yang ngasih tau tentang pelayanan madani ini. Mereka bilang kalau berobat di puskesmas gratis, kalo ke rumah sakit bawa rujukan. Trus bisa

20 8. Peserta PJKMU Madani 9. Peserta PJKMU Madani berobat juga ke pirngadi. Dibilang juga kalu cuci darah dan operasi jantung Kalau kami ga pernah ikut sosialisasi, tapi saya pernah sekali dengar ada dikumpulkan yang punya kartu madani ini di kantor camat. Mungkin itu lah sosialisasi yang adek bilang tadi Ga pernah dengar dek Cuma kami dikasih tau orang puskesmas aja. Kalo berobat dipuskesmas gratis, bawa kartu, kalo ke rumah sakit minta rujukan dulu dari puskesmas. Berdasarkan uraian di atas, sosialisasi PJKMU Madani dilakukan oleh PT. Askes dikarenakan PT. Askes sebagai pihak ketiga yang dipercaya oleh Pemko sebagai pelaksana program PJKMU Madani. Dinas Kesehatan Kota hanya mendampingi PT. Askes saat sosialisasi diadakan. Namun, dalam hal ini sosialisasi tersebut kurang maksimal karena masih ada masyarakat yang belum mengikuti kegiatan sosialisasi dan informasi yang didapat peserta belum menyeluruh Pernyataan Informan tentang Pengawasan Pelaksanaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat orang informan yang diwawancarai, seluruh informan menyatakan telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan PJKMU Madani. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.18 berikut ini: Tabel 4.18 Matriks Pernyataan Informan tentang Pengawasan Pelaksanaan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Sebenarnya kalau prosedur pelayanannya sama dengan askes sosial, artinya kalau obat sesuai obat DPHO, pelayanannya pun sistem paket, jadi kita ada kerja sama dengan pihak rumah sakit. Kalau dia rawat inap harus dikelas tiga tapi kalau pelayanan dokter dan obatnya sama semua. Di setiap rumah sakit ada petugas kita, jadi Askes center itu lah yang jadi pintu gerbangnya, sentralnya askes untuk menjamin bahwa dia berhak untuk mendapatkan pelayanan atau tidak. 2. Camat Datuk Bandar Kalau dari kecamatan itu ada kalau kepling

21 3. DPRD Kota 4. Dinas Kesehatan Kota menyerahkan daftar nama-nama ke kecamatan, dari kecamatan sudah dipilah-pilah per kelurahan dan per lingkungan, jadi tiap individu yang memperoleh harus menandatangani tanda terima. Kami juga mengontrol ke kelurahan apakah sudah sampai kartu tersebut kepada masyarakat. Kami juga menghimbau kepada kepala lingkungan agar memberikan misalnya masyarakat itu pindah, segera dilaporkan biar bisa digantikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kalau PPK sudah terjangkau oleh masyarakat karena ini kan daerah kota, kalau tentang pelayanan kesehatannya, puskesmas kan untuk sakit ringan kan, di rumah sakit ya kan pelayanannya di kelas tiga, memang ada suara-suara dari masyarakat bahwa mereka ga dipedulikan, tapi ga lah karna pihak rumah sakit pun ga berani lagi menelantarkan masyarakat karena kami dari DPRD selalu memantau dan kalau kami mendengar ada seperti itu kami akan langsung menegur pihak rumah sakit. Kalau tentang peserta kalau kami tahu ada peserta yang memiliki PJKMU Madani dan Jamkesmas, maka kami dari komisi C memerintahkan Camat supaya meng update data kembali, prasangka kami mungkin data nya ganda atau tumpang tindih mana yang punya dua ditarik! Tinggal milih dia mana yang mau Dinkes hanya menerima laporan aja, diserahkan aja kepada kapus tentang pengaturan obatnya, semuanya kapusnya lah yang bertanggung jawab penuh gitu ya. Kalau pelayanan berlebihan tidak ada lah saya rasa di puskesmas karna hanya pelayanan kesehatan dasar, jadi dinas hanya menerima laporan saja Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pengawasan dilakukan terhadap pelayanan kesehatan dan juga penetapan peserta. Pengawasan terhadap pelayanan kesehatan dilakukan oleh PT. Askes sebagai pelaksana program PJKMU Madani. Pengawasan dilakukan dengan memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan hak nya. Pengawasan terhadap penetapan peserta dilakukan oleh kecamatan. Kecamatan memastikan agar kartu PJKMU Madani sampai kepada masyarakat. Selain itu, kecamatan juga menghimbau kepling

22 agar memindahtangankan kartu PJKMU Madani bila ada peserta yang pindah dari kota Pernyataan Informan tentang Hambatan Pelaksanaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam orang informan yang diwawancarai, lima orang informan memberikan jawaban bahwa hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan PJKMU Madani adalah masalah pendataan peserta. Seorang informan dari puskesmas menyatakan masih sering nya peserta yang datang ke puskesmas hanya untuk meminta rujukan dari puskesmas. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.19 berikut ini: Tabel 4.19 Matriks Pernyataan Informan tentang Hambatan Pelaksanaan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Hambatan nya itu yang pertama itu karena peserta nya masih kuota, yang jadi masalah bagaimana kalau misalnya ada penduduk miskin, dia sakit tapi dia ga punya kartu, karna pasti masih ada yang belum tercover. Itu yang satu yang menjadi kesulitan, karena itu betul betul yang mendatanya kan kepling. 2. Camat Datuk Bandar Hambatanya ya itu tadi, banyak masyarakat yang tadi di data dalam PJKMU Madani, saat kartu mau diberikan tau-tau sudah pindah tanpa memberikan surat keterangan pindah, jadi kartu itu tak terpakai 3. DPRD Kota 4. Dinas Kesehatan Kota 5. Puskesmas Datuk Bandar Kalau hambatan sepertinya masalah data tadi Setahu saya selama ini masih ada penduduk yang memegang dua kartu, jamkesmas dan PJKMU Madani, itu kesalahan kelurahan, mereka tidak betulbetul mendata, kadang ada kita tahu dia memang mampu sebenarnya tapi gitu dia sakit dia ngaku ga mampu, ya kelurahan namanya orang minta tolong ya gitulah dapat Kalau hambatan yang dihadapi puskesmas, sering kali masyarakat datang ke puskesmas hanya untuk minta rujukan, padahal masih bisa ditangani puskesmas, mereka maunya langsung ketemu sama spesialis

23 6. RSUD. dr. Tengku Mansyur Kebanyakan pasien miskin yang datang ke rumah sakit tidak mempunyai kartu, mereka belum daftar askes, tapi pelayanan tetap dijalankan. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan PJKMU Madani adalah masalah pendataan peserta. Pihak PT. Askes dan RSUD. dr. Tengku Mansyur menyatakan hambatan yang dihadapi adalah masih banyaknya masyarakat/pasien miskin yang belum memiliki kartu PJKMU Madani namun sangat membutuhkan pelayanan kesehatan (pengobatan). Dinas Kesehatan Kota mengamati hambatan pelaksanaan PJKMU Madani adalah masih adanya penduduk yang memiliki dua kartu jaminan kesehatan terutama Jamkesmas dan PJKMU Madani. Sedangkan pihak Kecamatan mengalami hambatan yakni banyak masyarakat yang tadi nya terdaftar sebagai penerima PJKMU Madani namun ketika kartu dibagikan penduduk tersebut sudah pindah sehingga kartu tersebut tidak dapat digunakan Pernyataan Informan tentang Upaya Mengatasi Hambatan Pelaksanaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam orang informan yang diwawancarai, lima orang informan memberikan jawaban bahwa upaya untuk mengatasi hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan PJKMU Madani adalah dengan terus menerus membaharui data peserta PJKMU Madani. Informan dari puskesmas menyatakan mereka selalu menyampaikan kepada pasien bahwa penyakit mereka masih bisa ditangani dan tidak perlu rujukan. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.20 berikut ini:

24 Tabel 4.20 Matriks Pernyataan Informan tentang Upaya Mengatasi Hambatan Pelaksanaan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Kalau terjadi seperti itu, kami menyarankan mereka untuk pergi ke camat atau kepling untuk mengusahakan mencari peserta yang punya kartu double agar ditarik dan dipindahtangankan kepada pasien tadi dan mengurus administrasi yang lain. 2. Camat Datuk Bandar Kita selalu menghimbau kepada kepling untuk memantau warganya, apabila ada warga yang pindah atau mandah, untuk membuat surat keterangan pindah atau mandah 3. DPRD Kota 4. Dinas Kesehatan Kota 5. Puskesmas Datuk Bandar 6. RSUD. dr. Tengku Mansyur Kepesertaan itu harus di update tiap tahun, karena kehidupan sosial masyarakat ini selalu berubah, nah yang seperti ini yang harus diperhatikan lurah, peka dia melihat keadaan Kalau ketahuan penduduk memegang dua kartu, kami tarik satu, itu lah kami tegaskan sama kepala puskesmas, kepala puskesmas lah yang menarik kartunya sehingga kartunya itu tidak berfungsi lagi Kadang kita bilangin juga ke masyarakat, ini masih bisa ditangani puskesmas, cuma terkadang pasien ini marah, ngotot dia nya, jadinya kita kasih aja rujukannya Pelayanan tetap dijalankan tapi untuk sementara pelayanan pengobatannya kami resepkan, mereka beli obat sendiri sembari kami menyarankan peserta untuk ke askes agar didaftarkan sebagai peserta. Bila peserta sudah mendapatkan kartu, mulailah diberlakukan kartu itu dirumah sakit, barulah digratiskan Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan PJKMU Madani adalah membaharui data peserta PJKMU Madani. Pihak PT. Askes dan RSUD. dr. Tengku Mansyur menyatakan upaya yang dilakukan adalah dengan menyarankan masyarakat/pasien yang belum memiliki kartu PJKMU Madani untuk mendatangi kecamatan agar didaftarkan sebagai peserta. Dinas kesehatan Kota

25 melakukan penarikan salah satu kartu jaminan kesehatan yang dimiliki oleh penduduk yang memiliki dua kartu jaminan kesehatan. Sedangkan pihak kecamatan melakukan upaya menghimbau kepling agar memantau warga nya dan menyuruh warga nya yang pindah untuk membuat surat keterangan pindah atau mandah Pernyataan Informan tentang Pembinaan Peserta PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima orang informan yang diwawancarai, seluruh informan menyatakan pembinaan peserta PJKMU Madani telah dilakukan dengan baik. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.21 berikut ini: Tabel 4.21 Matriks Pernyataan Informan tentang Pembinaan Peserta PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang 2. Dinas Kesehatan Kota 3. Puskesmas Datuk Bandar Kalau pembinaan pesertanya lebih kepada supaya peserta benar-benar menggunakan kartu itu, terutama pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, sebaiknya jangan tunggu sakit keras baru digunakan, kalau tentang suatu penyakit, kami lakukan saat sosialisasi kepada masyarakat, saat sosialisasi itu ada dua narasumbernya, satu dari askes tentang hak dan kewajiban peserta, satu dari pihak luar, pihak luar ini dari dinas kesehatan, pihak dinas kesehatan ini lah yang member materi tentang penyakit, pencegahan dan hal medis. Itu paling puskesmas lah buat apa ya membuat penyuluhan-penyuluhan gitu, petugas kesehatan turun ke posyandu dan poskeskel untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan. Pembinaan peserta jarang dilakukan, cuma ya kadang kalau misalnya ada pertemuan lintas sektoral, kita panggil lah peserta PJKMU Madani ini, ga semua lah. kita sosialisasikan lah, kita beritahukan gimana prosedur yang harus dijalani. Itu lah yang jadi hambatan kita tadi, kita jelaskan pada mereka bahwa penyakit ini masih bisa ditangani puskesmas, tidak perlu dirujuk ke rumah sakit. Biar mereka mengerti

26 4. RSUD. dr. Tengku Mansyur prosedur yang harus dijalani. Kalau penyuluhan untuk satu penyakit tidak khusus untuk peserta Madani saja, tapi semua penduduk Pembinaan dari pihak rumah sakit, berupa memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh terkait penyakit nya dari dokter dan perawat Berdasarkan uraian di atas, dapat di lihat bahwa pembinaan peserta PJKMU Madani telah dilakukan. PT. Askes melakukan pembinaan peserta dengan memberikan penyuluhan saat melakukan sosialisasi. Dinas Kesehatan dan Puskesmas juga memberikan pelayanan kesehatan promotif dan preventif kepada seluruh masyarakat termasuk peserta PJKMU Madani. RSUD. dr. Tengku Mansyur melakukan pembinaan dengan memberikan penjelasan kepada pasien peserta PJKMU Madani terkait penyembuhan penyakitnya Pernyataan Informan tentang Kepemilikan Jaminan Kesehatan Setelah Pelaksanaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam orang informan yang diwawancarai, seluruh informan menyatakan belum seluruh masyarakat kota memiliki jaminan kesehatan. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.22 berikut ini: Tabel 4.22 Matriks Pernyataan Informan tentang Kepemilikan Jaminan Kesehatan Setelah Pelaksanaan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Coba kamu cari jumlah penduduk tanjung balai, yang jelas sudah punya PJKMU Madani, punya jamkesmas, punya askes sosial, jadi ada yang sedikit lagi yang belum punya jaminan kesehatan, tapi ga mungkin masyarakat miskin semua karna mungkin saja mereka punya asuransi swasta,

27 jadi kira-kira sudah diatas 80% lah 2. Camat Datuk Bandar Belum semua memiliki jaminan kesehatan, tapi rencana pemko semua masyarakat yang belum memiliki itu diusahakan mendapatkan PJKMU Madani 3. DPRD Kota 4. Dinas Kesehatan Kota 5. Puskesmas Datuk Bandar 6. RSUD. dr. Tengku Mansyur Begini, jumlah penduduk tanjung balai ada ya kan, jamkesmas ada 40 ribuan, madani 31 ribuan, belum lagi askes PNS, belum lagi askes komersial dari perusahaan. Berarti tinggal dikit lagi sisanya. Kemaren pernah juga kami buat wacana, kenapa tidak semua masyarakat tanjung balai diasuransikan kalau sifat nya sakit baru dibayar tapi belum terealisasi karena APBD belum cukup. Kalau dari persentasenya sudah ada lah 80%, itu data dari askes... Belum semua lah sepertinya, karena masih ada masyarakat yang komplain ke puskesmas tidak dapat kartu Madani, tapi saya ga tahu angka pastinya Wah sudah banyak sekali, kalau di hitung hitung sudah lebih dari 50% masyarakat tanjung balai sudah memiliki jaminan kesehatan Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa cakupan kepemilikan jaminan di kota sekitar 80% dimana jumlah peserta PJKMU Madani sebesar jiwa, peserta Jamkesmas sebesar jiwa, Askes Sosial jiwa dan selebihnya asuransi kesehatan swasta Pernyataan Informan tentang Kunjungan Masyarakat ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan Setelah Pelaksanaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima orang informan yang diwawancarai, seluruh informan menyatakan bahwa kunjungan masyarakat cukup tinggi setelah adanya program PJKMU Madani. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.23 berikut ini: Tabel 4.23 Matriks Pernyataan Informan tentang Kunjungan Masyarakat ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan Setelah Pelaksanaan PJKMU Madani Kota Tanjung Balai

28 2. DPRD Kota 3. Dinas Kesehatan Kota 4. Puskesmas Datuk Bandar 5. RSUD. dr. Tengku Mansyur No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Kalau kunjungan di PPK I tidak terlalu tinggi, memang dari peserta angka kunjungan nya masih 10-15%, seharusnya kan tingkat pemanfaatan nya 20%, masih dibawah 15% kayaknya tingkat pemakaian kartunya, jadi betul-betul pasien itu menggunakan nya tunggu sakit nya berat dan sakit kronis, ke puskesmas langsung dirujuk kerumah sakit, kalau kunjungan krumah sakit cukup tinggi karna ratarata yang dari puskesmas dirujuk ke rumah sakit Banyaklah, banyak kali pun, coba liat di rumah sakit, pasti lebih banyak pasien jamkesmas dan PJKMU Madani, karna memang terbantu kali mereka Sejak ada kartu jamkesmas sama madani ini kayaknya lebih meningkat, karna masyarakat kalau dia memang sakit mereka tidak perlu mikir lagi mencari biaya dan bisa langsung ke pelayanan kesehatan dengan menggunakan kartu tersebut. Di posyandu juga meningkat kunjungan nya karena kami punya program pengadaan makanan tambahan bagi balita. Kayaknya meningkatlah, tapi itu lah tadi kebanyakan dari mereka hanya meminta rujukan Kunjungan banyak lah, banyak kali pun, karna mereka sakit batuk pilek pun selalu ke rumah sakit karna kepengen jumpa spesialis langsung, kalau di puskesmas kadang ga ada dokternya. Mayoritas pasien di rumah sakit pasien yang punya jaminan kesehatan, baik jamkesmas, jampersal, askes sosial dan madani Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa masyarakat cukup terbantu mengakses pelayanan kesehatan dengan adanya jaminan kesehatan dari pemerintah baik Jamkesmas dan PJKMU Madani. Pemanfaatan pelayanan kesehatan di PPK II cukup tinggi dikarenakan pasien yang berobat di rumah sakit sebagian besar adalah pasien Jamkesmas dan PJKMU Madani. Namun, pemanfaatan pelayanan kesehatan di PPK I masih dibawah 20%.

29 Pernyataan Informan tentang Derajat Kesehatan Setelah Pelaksanaan PJKMU Madani Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam orang informan yang diwawancarai, seluruh informan memberikan jawaban yang berbeda-beda terhadap derajat kesehatan masyarakat setelah pelaksanaan PJKMU Madani. Hal ini dapat di lihat dari tabel 4.24 berikut ini: Tabel 4.24 Matriks Pernyataan Informan tentang Derajat Kesehatan Masyarakat Setelah Pelaksanaan PJKMU Madani Kota No. Informan Pernyataan 1. PT. Askes Cabang Kalau ditanya derajat kesehatan masyarakat, saya agak susah menjawabnya apakah sudah meningkat atau belum, tapi bisa dibilang masyarakat sudah terjaminlah, kalau selama ini dulu masyarakat sakit ditahan tahan kan, sekarang dengan kartu ini sudah terjamin lah, kalau derajat kesehatannya pasti sudah lebih meningkat lah, tapi kalau seperti yang diharapkan juga belum lah, angka kesakitan sudah mulai berkurang lah tapi yang belum mungkin promotif preventif nya itu yang belum, kalau kuratifnya lebih mending dari yang dulu dulu 2. Camat Datuk Bandar Bisa dikatakan masih rendah karena seperti yang kita lihat, masih banyak pasien di rumah sakit yang mana sebagian besar nya itu adalah pasien Jamkesmas dan Madani. 3. DPRD Kota 4. Dinas Kesehatan Kota 5. Puskesmas Datuk Bandar Sudah bagus lah status kesehatan masyarakat Ya kalau dikatakan angka kesakitan umpamanya kalau ada wabah misal diare atau DBD tapi itu sudah jaranglah disini. Paling lah sakit-sakit rutin seperti diabetes, darah tinggi, penyakit usia tua menurut ibu bagus lah status kesehatan masyarakat tanjung balai ini kayaknya kesehatan masyarakat makin meningkat, yang jelas masalah DBD angka kesakitannya sudah makin berkurang di kota tanjung balai ini Angka kesakitan masih agak tinggi lah, karena masih banyak penduduk berobat ke puskesmas dan meminta rujukan..

30 5. RSUD. dr. Tengku Mansyur Kalau derajat kesehatan dinas kesehatan lebih tahu, tapi kalau dilihat dari jumlah kunjungan pasien Jamkesmas dan Madani lebih banyak di rumah sakit, berarti derajat kesehatan masyarakat masih rendah. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa status kesehatan masyarakat masih rendah. Pihak Puskesmas dan RSUD dr. Tengku Mansyur menyatakan bahwa angka kesakitan dan kunjungan ke PPK masih tinggi sehingga derajat kesehatan masyarakat masih rendah. PT. Askes dan Dinas Kesehatan menyatakan bahwa perilaku masyarakat untuk menggunakan pelayanan kesehatan ketika mereka sakit telah berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat sehingga derajat kesehatan masyarakat sudah semakin membaik. Namun, masyarakat belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik. BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Madani (PJKMU Madani) Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) Madani telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemko) sejak tahun PJKMU Madani merupakan salah satu upaya Pemko untuk meningkatkan akses masyarakat ke pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin yang mana tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kota. Untuk melaksanakan program jaminan kesehatan tersebut, Pemko mengalokasikan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

31 (APBD) Kota dan menjadikan PT. Askes untuk menjadi mitra mengelola dana jaminan kesehatan tersebut. Sejak diselenggarakannya desentralisasi, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengembangkan jaminan sosial dan menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayahnya. Pemerintah daerah harus menyediakan sendiri pelayanan kesehatan didaerahnya dan mengelola segala sumber daya yang dimiliki daerah secara efektif dan efisien untuk meningkatkan pelaanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini tercantum dalam UU. No. 32 tahun 2004 pasal 22 h (Trisnantoro, 2006). Berdasarkan hasil wawancara mendalam tentang latar belakang diselenggarakannya PJKMU Madani, para informan menyatakan bahwa latar belakang dilaksanakannya PJKMU Madani adalah karena masih banyaknya masyarakat miskin yang belum tercakup dalam program Jamkesmas sehingga tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk mencakup masyarakat miskin dan belum memiliki jaminan kesehatan serta yang belum tercakup dalam program Jamkesmas. Berdasarkan hal tersebut dapat dnyatakan bahwa para informan belum memahami sepenuhnya tujuan dari pemerintah (pusat dan daerah) dengan pemberian jaminan kesehatan kepada masyarakat. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) diberikan dengan tujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui pemeliharaan kesehatan paripurna yang bermutu dan merata dengan pengendalian biaya yang berasal dari peserta (Depkes, 2000). Menurut Trisnantoro (2009) salah satu sub sistem yang selalu ada dalam sistem kesehatan di berbagai negara adalah

Pedoman Wawancara Mendalam Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) Madani Kota Tanjung Balai Tahun 2011

Pedoman Wawancara Mendalam Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) Madani Kota Tanjung Balai Tahun 2011 Pedoman Wawancara Mendalam Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) Madani Kota Tanjung Balai Tahun 2011 I. Pedoman Wawancara dengan DPRD Tanjung Balai Jabatan : Lama Jabatan

Lebih terperinci

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KOTA TANJUNGBALAI

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KOTA TANJUNGBALAI PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KOTA Kota Tanjungbalai berada di kawasan pesisir Pantai Timur Sumatera Utara. Terletak pada 2 58 15 3 01 32 Lintang Utara dan 99 48 00 99 50 16 Bujur

Lebih terperinci

Oleh Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND PADANG 2009

Oleh Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND PADANG 2009 Oleh Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND PADANG 2009 Fakta dan Masalah JAMKESDA di Kota Padang Tahun 2009 AMANAT UUD 1945 PASAL 28 h SEHAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan aktivitas di kawasan ini menjadi semakin tinggi. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan aktivitas di kawasan ini menjadi semakin tinggi. Hal ini akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kepadatan serta pertumbuhan penduduk yang terpusat di perkotaan menyebabkan aktivitas di kawasan ini menjadi semakin tinggi. Hal ini akan menyebabkan peluang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah diamanatkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh status kesehatan masyarakat. Kesehatan bagi seseorang merupakan sebuah investasi dan hak asasi

Lebih terperinci

Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010.

Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010. PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM PELAKSANAAN KEBIJAKAN LAYANAN KESEHATAN GRATIS DI KOTA METRO Lampiran 1 1. Karakteristik Informan Nama : Pendidikan : Lama Jabatan : 2. Pelaksanaan Kebijakan Pelayanan Kesehatan

Lebih terperinci

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN KOTA KEDIRI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa setiap orang

Lebih terperinci

PERESMIAN BPJS, PELUNCURAN PROGRAM JKN DAN INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN SUMBAR SAKATO, KE JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERESMIAN BPJS, PELUNCURAN PROGRAM JKN DAN INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN SUMBAR SAKATO, KE JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERESMIAN BPJS, PELUNCURAN PROGRAM JKN DAN INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN SUMBAR SAKATO, KE JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT Senin, 2 Januari 2014. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU - 1 - SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka upaya memenuhi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 7 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) yang melaksanakan sebagian tugas dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu kebijakan pemerintah bidang kesehatan yang terintegrasi dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 69 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 69 TAHUN 2014 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI LUAR JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

UPAYA PEMERINTAH KOTA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN JAKARTA, 26 JANUARI 2009

UPAYA PEMERINTAH KOTA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN JAKARTA, 26 JANUARI 2009 UPAYA PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN MENINGKATKAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN MELALUI PROGRAM JAMKESDA 1 DYAH MURYANI DYAH MURYANI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN JAKARTA, 26 JANUARI 2009 DASAR HUKUM UUD 45,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI 0 PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI PERATURAN DAERAH KOTA BUKITTINGGI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG TARIF DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BAGI PESERTA PT ASKES (PERSERO) DAN KELUARGANYA DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 34 2012 SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 51.A TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa mengabaikan mutu pelayanan perorangan (Depkes RI, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa mengabaikan mutu pelayanan perorangan (Depkes RI, 2009). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Kesehatan No. 44 tahun 2009, menyebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

: Sekretaris Daerah Kota Medan

: Sekretaris Daerah Kota Medan Informan : Sekretaris Daerah Kota Medan 1. Database peserta Jamkesmas 2011 masih mengacu pada data makro BPS Tahun 2008, dan ditetapkan by name by address oleh Bupati/Walikota. Dengan demikian masih banyak

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau 34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan sebuah Kabupaten baru yang merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Dibentuk pada tanggal 4 Oktober

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1. Pemerintahan dan Pembagian Wilayah Dasar pembentukan Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN JAMKESDA DI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS YANG BERADA DALAM LINGKUP PEMBINAAN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN JAMKESDA DI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS YANG BERADA DALAM LINGKUP PEMBINAAN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN JAMKESDA DI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS YANG BERADA DALAM LINGKUP PEMBINAAN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR Felix Kasim, Cynthia Winarto, May Ira Sopha BAGIAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN SUMATERA SELATAN SEMESTA (JAMSOSKES SUMSEL SEMESTA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang: a. bahwa Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia. Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin. Untuk itu Negara bertanggung jawab mengatur agar

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 48 PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 48 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 48 PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 48 TAHUN 2009 BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 48 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT NASIONAL DAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan. Salah satu misi tersebut adalah memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan. Salah satu misi tersebut adalah memelihara dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk dapat mencapai Visi Indonesia Sehat 2010, telah ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan. Salah satu misi tersebut adalah memelihara dan meningkatkan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional untuk tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN BERAU

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN BERAU - 1 - SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang :

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha 87 LAMPIRAN 1 88 LAMPIRAN 2 Bandung, Juli 2009 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAJUAN PERMINTAAN DAN PEMANFAATAN BIAYA YANG BERSUMBER DARI DANA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN/ATAU TIDAK MAMPU DI KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DI KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Informasi yang Dimiliki Masyarakat Migran Di Permukiman Liar Mengenai Adanya Fasilitas Kesehatan Gratis Atau Bersubsidi Salah satu program pemerintah untuk menunjang kesehatan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS BAGI PASIEN TIDAK MAMPU PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS BAGI PASIEN TIDAK MAMPU PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS BAGI PASIEN TIDAK MAMPU PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara tentang kesejahteraan sosial sudah pasti berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan,

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 39 TAHUN

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 39 TAHUN SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 39 TAHUN 2016 016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) KABUPATEN BINTAN TAHUN 2017 DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 8 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 8 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 8 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB 1 : PENDAHULUAN. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi Manusia, padapasal 25 Ayat (1) menyatakan bahwa setiap orang berhak atas derajat hidup yang memadai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

BERITA DAERAH KOTA CILEGON BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 29 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG 1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAERAH (JAMKESMASDA) KABUPATEN SITUBONDO PROGRAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

Lebih terperinci

RESPON MASYARAKAT TERHADAP JAMKESMAS SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN

RESPON MASYARAKAT TERHADAP JAMKESMAS SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN Interview guide RESPON MASYARAKAT TERHADAP JAMKESMAS SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN A. Profil informan Nama ; Umur : Jenis kelamin : Pendidikan : Pekerjaan : Penghasilan perbulan : B. Pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN JAMINAN PERSALINAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN BANDUNG BARAT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama 189 negara

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DASAR PENDUDUK KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KESEHATAN SUMATERA SELATAN SEMESTA (JAMSOSKES SUMSEL SEMESTA) DI KABUPATEN OGAN ILIR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DI KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

Nama : Umur : Tahun Pendidikan : 1. Tamat SMU/Sederajat 2. Tamat D3 3. Tamat S1 4. Tamat S2 Unit Kerja : Masa Kerja : Tahun Bagian : Jenis Kelamin :

Nama : Umur : Tahun Pendidikan : 1. Tamat SMU/Sederajat 2. Tamat D3 3. Tamat S1 4. Tamat S2 Unit Kerja : Masa Kerja : Tahun Bagian : Jenis Kelamin : Lampiran 1. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI INSTALASI FARMASI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN I. Identitas

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 27 TAHUN 2009 2009 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 17 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 51.A TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI KABUPATEN DHARMASRAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN DANA PROGRAM ASURANSI KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN YANG DIBIAYAI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) telah memberikan kepastian perlindungan dasar kepada warga negara Indonesia. Salah

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN SUMATERA SELATAN SEMESTA DI RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 22

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 22 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 22 PERATURAN DAERAH BANJARNEGARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas hidup manusia sangat penting yang tertuang dalam 9

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas hidup manusia sangat penting yang tertuang dalam 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup manusia sangat penting yang tertuang dalam 9 (Sembilan) agenda prioritas Nawa Cita Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia dalam butir

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Calon Peserta

PEDOMAN WAWANCARA. Calon Peserta 90 PEDOMAN WAWANCARA Calon Peserta Demand Masyarakat Menjadi Peserta Mandiri Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Di Kota Medan Tahun 2016 I. Identitas Nama : Umur : Pendidikan Terakhir : Pekerjaan

Lebih terperinci

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya? Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya? Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena dengan tubuh yang sehat atau fungsi tubuh manusia berjalan

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa jaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan hak bagi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis perencanaan..., Ayu Aprillia Paramitha Krisnayana Putri, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis perencanaan..., Ayu Aprillia Paramitha Krisnayana Putri, FE UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 Pasal 28 H dan Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan

Lebih terperinci

NOMOR : 10 TAHUN 2009

NOMOR : 10 TAHUN 2009 BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2009 NOMOR 17 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1.Hasil Penelitian 5.1.1. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gratis Di Puskesmas 5.1.1.1.Karakteristik Pasien Jumlah kunjungan baru dan kunjungan ulangan pada pelayanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang. Undang-Undang No 40 Tahun 2004 dan Undang-Undang No 24 Tahun 2011

I. PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang. Undang-Undang No 40 Tahun 2004 dan Undang-Undang No 24 Tahun 2011 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di indonesia menurut Undang-Undang No 40 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1B TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012 WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT, JAMINAN PERSALINAN, DAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI PUSKESMAS DAN JAJARANNYA

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN KOTA MATARAM WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAJUAN PERMINTAAN DAN PEMANFAATAN BIAYA YANG BERSUMBER DARI DANA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN YANG DIBIAYAI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

EVALUASI KEBIJAKAN SURAT KETERANGAN TIDAK MAMPU DALAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT KOTA SEMARANG. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada

EVALUASI KEBIJAKAN SURAT KETERANGAN TIDAK MAMPU DALAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT KOTA SEMARANG. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada EVALUASI KEBIJAKAN SURAT KETERANGAN TIDAK MAMPU DALAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT KOTA SEMARANG Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada Latar Belakang Otonomi Daerah Psl 22 huruf h & Psl 167 UU No

Lebih terperinci

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) PADA FASILITAS

Lebih terperinci

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014 B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014 T E N T A N G PEMANFAATAN DANA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) PADA FASILITAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014 BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PEMANFAATAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI

Lebih terperinci

Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Jumlah kematian ibu (bersalin) di Kabupaten Brebes tertinggi di Jawa Tengah (2010) dan urutan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS), JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA)

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT BAGI PENDUDUK KOTA TANGERANG

Lebih terperinci