PANEN ENERGI LISTRIK DIANTARA SUNGAI DAN MATAHARI: GAGASAN PEMANFAATAN THERMOELEKTRIK DI KALIMANTAN BARAT
|
|
- Devi Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PANEN ENERGI LISTRIK DIANTARA SUNGAI DAN MATAHARI: GAGASAN PEMANFAATAN THERMOELEKTRIK DI KALIMANTAN BARAT Supri, Pratiwi Oktaviani, Andreas Setiawan Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Jawa Tengah, Indonesia supridarmawan@yahoo.co.id ABSTRAK Meningkatnya kebutuhan manusia akan energi mengakibatkan muncul penelitian mencari energi alternatif dengan memanfaatkan kekayaan alam yang dapat diperbaharui seperti sungai dan matahari. Salah satu teknologi yang dapat menjawab masalah tersebut adalah termoelektrik. Termoelektrik bekerja dengan memanfaatkan perbedaan suhu dengan prinsip efek seebeck. Penelitian ini mendesain sebuah sistem termoelektrik TEG sebagai pembangkit listrik dengan memnafaatkan gradien suhu diantara kolektor matahari dan sungai, sehingga diharapkan dapat memperlihatkan potensi pemanfaatan TEG di provinsi Kalimantan Barat. Desain alat terdiri dari beberapa bahan utama seperti aspal, lempeng besi, aluminium dan termoelektrik. Aspal digunakan sebagai kolektor panas yang menangkap sinar matahari sedangkan sungai sebagai pendingin. Dengan memanfaatkan aspal dan sungai tersebut didapatkan besarnya tegangan untuk satu termoelektrik adalah 4, volt dan arus sebesar 2,5 ampere, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam satu rumah dengan daya 450 watt, maka diperlukan sekitar 41 buah termoelektrik dengan luas permukaan sekitar 150 cm 2 dan banyaknya aspal yang diperlukan sekitar 5,55 kg. Kata kunci: termoelektrik, aspal, aluminium, sungai, efek seeback. PENDAHULUAN Salah satu permasalahan besar yang dihadapi sekarang ini adalah semakin menipisnya persedian sumber energi diperut bumi. Perkembangan industri yang demikian pesat makin mempercepat terkurasnya sumber energi yang ada. Dengan melihat keadaan itu maka banyak muncul penelitian-penelitian yang mencari pengganti energi alternatif. Ada banyak kekayaan alam yang dapat di kembangkan sebagai energi alternatif di antaranya adalah air, udara, bahkan sinar matahari. Sinar matahari memiliki peluang yang besar untuk di kembangkan sebagai sumber energi alternatif mengingat sinar matahari adalah sumber energi yang tidak pernah habis. Energi yang dikeluarkan oleh sinar matahari sebenarnya hanya diterima oleh permukaan bumi sebesar 69 persen dari total energi pancaran matahari. Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi sangat besar yaitu mencapai x Joule pertahun, energi ini setara dengan 2 x Watt. Jumlah energi sebesar itu setara dengan kali konsumsi energi di seluruh dunia saat ini [1]. Salah satu arah pengembangan dari pemanfaatan sinar matahari ini adalah mengubahnya menjadi energi listrik. Beberapa daerah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat mengembangkan energi matahari menjadi energi listrik, salah satunya adalah provinsi Kalimantan Barat. Provinsi Kalimantan Barat pada dasarnya memiliki potensi sumber daya energi yang cukup besar seperti Batubara (182 juta ton), Gambut (2.702 juta ton), Uranium ( ton) Minyak Bumi (1 milyar STBM) dan Gas Bumi (indikasi di 4 Kabupaten), serta energi baru terbaharukan lainnya seperti air, angin, surya (matahari), biogas dan bio massa. Namun demikian potensi sumberdaya energi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal, sehingga Kalimantan Barat masih mengalami krisis energi. Salah satu parameter/ukuran krisis energi yang terjadi di Kalimantan Barat adalah masih terbatasnya pasokan energi khususnya energi listrik bagi masyarakat yang disediakan F6-1
2 oleh PT. PLN dengan rasio elektrifikasi 48,6 % dan rasio desa berlistrik 68,79 % [2]. Padahal letak geografis provinsi Kalimantan barat sangat strategis yaitu terletak di garis khatulistiwa, dimana daerah Kalimantan Barat tepat dilalui garis lintang 0 tepatnya di atas Kota Pontianak. Karena pengaruh letak ini, maka Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah tropik dengan suhu udara yang cukup tinggi dan kelembaban yang tinggi. Tabel 1. Potensi Sumber Daya Energi Surya di Beberapa Kota di Indonesia [] NO Kota Provinsi Tahun Pengukuran Radiasi Rata-rata (kwh/ ) 1 Banda Aceh Aceh ,1 2 Jakarta Jakarta ,19 Denpasar Bali ,26 4 Pontianak Kal-Bar ,55 5 Menggala Lampung ,2 Kisaran curah hujan tahunan sekitar mm, rata-rata hari hujan hari, distribusi hujan tetap tinggi yaitu di atas 100 m per bulan yang jatuh pada bulan Juni- Agustus, bulan lain-lainnya merupakan bulan basah. Fluktuasi suhu rata-rata adalah 22 C-2 C dengan rata-rata suhu siang hari 29 C [4]. Selain letak provinsi Kalimantan Barat yang strategis yaitu terletak di garis khatulistiwa, provinsi ini juga memiliki kekayaan alam lainnya yaitu banyaknya mata air. Dengan banyaknya mata air tersebut, maka Kalimantan Barat mendapatkan julukan Provinsi Seribu Sungai. Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dijadikan jalur pelayaran. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan [5]. Dua hal di atas merupakan potensi besar untuk membantu mengatasi krisis energi di provinsi Kalimantan Barat yaitu pemanfaatan panas sinar matahari dan kekayaan sungai sebagai pembangkit energi listrik alternatif. Salah satu gagasan untuk memanfaatkan adanya kondisi alam dengan perbedaan temperatur yang cukup signifikan ini adalah pemanfaatan generator thermoelektrik (TEG Thermo Electric Generator). TEG merupakan salah satu terobosan baru dalam teknologi konversi energi, yaitu mengubah aliran kalor dari dua kondisi dengan temperatur yang berbeda menjadi bentuk energi listrik. Teknologi TEG berkembang cukup pesat seiring dengan pesatnya perkembangan fisika material, khusunya semikonduktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain sebuah sistem thermoelektrik TEG sebagai pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan gradien suhu antara kolektor matahari dan sungai, sehingga diharapkan dapat memperlihatkan potensi pemanfaatan TEG di provinsi Kalimantan Barat yang memiliki kondisi alam unik yaitu tersediannya secara melimpah dua kondisi alam dengan temperatur yang berbeda. BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAHAN PENELITIAN Beberapa alat dan bahan utama yang di perlukan dalam penelitian ini adalah aluminium, lempeng besi, termoelektrik, dan aspal METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perancangan alat yang menarik dan sederhana untuk mengetahui nilai efisiensi alat yang dibuat. Kegiatan ini di rancang untuk mengetahui seberapa besar tegangan (V), arus (I), dan daya (P) yang di hasilkan oleh termoelektrik jika menggunakan aspal sebagai penyerap sinar matahari yang datang di permukaannya dan air sungai sebagai pendinginnya. Berikut adalah gambar dari gagasan desain generator thermoelektrik F6-2
3 Gambar 1. Gagasan desain generator termoelektrik DESAIN UKURAN DAN PERHITUNGAN DAYA GENERATOR Metode perhitungan besarnya daya keluaran yang di hasilkan mengacu pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Lau [6]. Hasil dari penelitianya adalah Performa dari generator termoelektrik ditentukan dari parameter-paramater tegangan (V), arus (I), dan daya yang dihasilkan. Lau Mendapatkan grafik hubungan antara suhu junction dengan V dan I di tunjukan pada grafik gambar 2a dan 2b. (a) (b) Gambar 2. Kurva karakteristik modul termoelektrik terhadap suhu Dari beberapa survei komponen TEM yang ada dipasaran Indonesia didapatkan data sebagai berikut Q Hot = 16,8 Watt, V max = 15,2 Volt, I max = 9 A. Sedangkan jenis keping termoelektrik yang digunakan dapat dilihat pada gambar. Untuk bisa memprediksi daya yang dihasilkan TEM maka parameter penting yang harus diketahui adalah temperatur sisi panas maupun dingin. Berdasarkan beberapa laporan penelitian didapatkan suhu air di TN Bukit Baka Bukit Raya Kalimantan Barat (Sintang) berkisar 2 C-24 C [7]. Untuk aspal, suhu ketika aspal mencapai titik lelehnya yaitu 160 C [8]. Dalam satuan Kelvin (K), suhu air didapatkan 296 K, dan aspal 4 K. F6-
4 Gambar. Keping/sel termoelektrik Dengan data TEM yang digunakan dan kondisi Tpanas=4 K dan Tdingin=296 K maka mengacu pada kurva gambar 4a dan 4b didapatkan parameter seperti pada persamaan (1), (2) dan (). V = 0,28 x Vmax (1) I = 0,28 x Imax (2) P = V x I () Besarnya nilai 0,28 pada persamaan (1) dan (2) di dapat dari perbandingan antara suhu panas dan suhu dingin untuk masing-masing tegangan (V) dan arus (I) yang mengacu pada gambar 2a dan 2b. Dari persamaan (1) besarnya tegangan (V) yang di hasilkan dengan V maks = 15,2 Volt, V = 0,28 x 15,2 = 4, Volt Dari persamaan (2) besarnya arus (I) yang mengalir dengan Imax = 9 A, adalah I = 0,28 x 9 A = 2,5 A Dari persamaan () dapat di tentukan besarnya daya yang di hasilkan yaitu : P = 4, Volt x 2,5 A = 10,75 Watt sebanding dengan 11 Watt Jika daya TEG diharapkan dapat digunakan dalam satu rumah dengan daya 450 Watt maka jumlah TEM yang di perlukan adalah daya yang diperlukan n = (4) daya 1thermoelektrik Dari persamaan (4) dapat di tentukan banyaknya jumlah thermoelektrik yang di perlukan thermoelektrik 450Watt n = = 40,9 sebanding dengan 41 buah 11Watt Mengacu pada gambar besarnya ukuran sisi-sisi satu thermoelektrik adalah cm. Maka luas satu thermoelektrik adalah cm x cm = 9 Untuk mendapat daya 450 Watt akan diperlukan daya berkas sinar matahari sebesar 975 Watt. Dengan melihat Tabel.1 didapatkan radiasi rata-rata Pontianak 4550 Wh/m 2, sehingga luasan kolektor yang diperlukan minimal 2 m 2. Jika kolektor dibuat persegi sama sisi maka panjang setiap sisinya = cm atau dibulatkan 150 cm. Jadi untuk menempatkan 41 buah thermoelektrik maka di perlukan aluminium yang panjang sisi-sisinya 150 cm seperti gambar 4. F6-4
5 Gambar 4. Lempengan aluminium yang di perlukan Untuk menghitung berapa banyak aspal yang diperlukan dalam pembuatan generator thermoelektrik maka dapat di hitung dengan rumus Q = m c T (5) Dengan Qpanas = 6,75x10 6 Joule, kalor jenis aspal = 0,92x 10 J / kgk, dan perbedaan suhu yang di hasilkan = = 17 K, banyaknya aspal yang diperlukan adalah m = Q/ c T, 6 6,75x10 J J m = = = 5, 55kg (0,92x10 J / kgk )(17 K ) J / kg Dengan melihat banyaknya aspal yang di perlukan maka dapat di hitung tingginya lempengan aluminium yang di perlukan dengan menggunakan persamaan (6), dimana rho dari aspal 721 kg/ m m l = (6) V m 5,55kg Sehingga V = = = 0, 074m, l 721kg / m Untuk menghitung tingginya lempeng aluminium yang di gunakan dapat menggunakan persamaan (7), dengan panjang dan lebar aluminium 150 cm = 1,5 m V= p x l x t (7) V 0,074m 0,074m t = = = = 0, 0m atau, cm (lihat gambar 4) 2 pxl 1,5mx1,5 m 2,25m Untuk ukuran aluminium yang di gunakan dalam pembuatan kaki dan sirip pendingin generator thermoelektrik di tunjukan pada gambar 5. Lempengan besi yang di gunakan sebagai penutup dipasang diatas thermoelektrik memiliki ukuran yang lebih kecil dari ukuran lempengan aluminium yaitu sekitar 149,5 ukuran ini di buat tidak sama dengan tujuan agar lempengan besi tidak bersentuhan dengan lempengan aluminium, sehingga tidak terjadi perpindahan kalor/panas. Setelah semuanya selesai maka aspal dipasang di posisi paling atas. F6-5
6 Gambar 5. Kaki dan sirip pendingin generator thermoelektrik Dengan potensi sumber energi yang melimpah seperti uraian di atas maka, thermoelektrik merupakan salah satu alat untuk dapat memanfaatkan kekayaan itu. Pemanfaatkan thermoelektrik sebagai pembangkit energi listrik yang menggunakan panas matahari dan sungai sebagai pendingin akan sangat membantu terutama untuk daerah-daerah yang pada saat ini belum terjangkau oleh listrik PLN karena pengembangan teknologi thermoelektrik dapat di lakukan di mana saja dan tidak di batasi oleh kondisi suatu daerah tetapi dengan adanya panas dan dingin maka alat ini sudah dapat menghasilkan energi listrik. Selain itu kelebihan dari teknologi thermoelektrik ini adalah dapat mengurangi terjadinya pemanasan global, karena alat ini menyerap panas yang akan diolah menjadi energi listrik. Cara kerja dari teknologi thermoelektrik ini juga sangat sederhana, yaitu alat ini hanya memanfaatkan perbedaan suhu untuk menghasilkan listrik. Dengan meletakan sedemikian rupa dalam suatu rangkaian yang menghubungkan sumber panas dan dingin maka alat ini akan menghasilkan listrik. Semakin besar perbedaan suhu yang di hasilkan maka energi listrik yang di hasilkan akan semakin besar. Dalam gagasan penelitian ini pemanfaatan thermoelektrik sangat perlu di lakukan untuk provinsi Kalimantan Barat sehingga dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. KESIMPULAN Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi yang kaya akan sumber daya alam (SDA), baik yang dapat di perbaharui maupun tidak dapat di perbaharui, salah satunya kekayaan tersebut adalah fluktuasi penyinaran matahari yang tinggi dan banyaknya sungai-sungai besar maupun kecil. Melihat kekayaan tersebut provinsi Kalimantan Barat memiliki potensi besar untuk dapat mengembangkan generator termoelektrik sebagai energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik. DAFTAR PUSTAKA [1] Susilo, Danang., Rusminto Tj.W., Eng., dan Agus Indra G. Peningkatan Daya Keluaran Sel Surya dengan PenjejakMatahari dan Pemantulan Cahaya Matahari sebagai Sumber Daya Pendukung Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sub judul: Penjejak Matahari Berbasis Sensor Cahaya dan Waktu. Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya. [2] Anonim, Kunjungan Kerja Dewan Energi Nasional (DEN) Ke Kalimantan Barat (15/02/11) [] Rahardjo, Amien., Herlina, dan Husni Safruddin Optimalisasi Pemanfaatan Sel Surya pada Bangunan Komersial secara Terintegrasi sebagai Bangunan Hemat Energi. Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus FT-UI Pondok Cina Depok F6-6
7 [4] Anonim, Keadaan Umum. (14/02/11) [5] Anonim,2009. Letak Wilayah dan Keadaan Umum Kalbar. (14/02/11) [6] J. Richard Buist and Paul G. Lau. Thermoelectric Power Generator Design and Selection from TE Cooling Module Specifications. TE Technology, Inc., 1590 Keane Drive, Traverse City, MI USA. [7] Aenni, Noor., Stefhen Daniel., dan Oktavianus T. M. D., Karakteristik Habitat Katak tanpa Paru-Paru (Barbourula Kalimantanensis) di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. [8] Anonim, KANTONG ASPAL: EFISIEN DAN TANPA LIMBAH. d=58&itemid=1 F6-7
KONVERSI ENERGI PANAS PENGGERAK UTAMA KAPAL BERBASIS THERMOELECTRIC
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 13, Nomor 1, Januari - Juni 2015 KONVERSI ENERGI PANAS PENGGERAK UTAMA KAPAL BERBASIS THERMOELECTRIC Baharuddin Staf Pengajar Program Studi Teknik Sistem
Lebih terperinciPEMANFAATAN PANAS GAS BUANG MESIN DIESEL SEBAGAI ENERGI LISTRIK
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 PEMANFAATAN PANAS GAS BUANG MESIN DIESEL SEBAGAI ENERGI LISTRIK Sherly Klara Dosen Program Studi Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciGambar 1. : Struktur Modul Termoelektrik
dengan mengkonversi energi panas, maka diperlukan kolektor atau pengumpul energi dari radiasi matahari. Melalui berbagai studi literatur maka pada penelitian ini dipilih bahan aspal sebagai kolektor radiasi
Lebih terperinciEXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK
EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan kebutuhan energi listrik semakin besar. Namun, energi listrik yang diproduksi masih belum memenuhi
Lebih terperinciGambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksploitasi energi skala besar berakibat menurunnya ketersediaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam. Bahan bakar fosil merupakan energi non-konveksional
Lebih terperinciPemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik
Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik Muammar Khalid #1, Mahdi Syukri *2, Mansur Gapy #3 # Jurusan Teknik Elektro dan Komputer,
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN
Studi Eksperimental Pengaruh Sudut Kemiringan... (Nabilah dkk.) STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN Inas Nabilah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, ketergantungan manusia terhadap energi sangat tinggi. Sementara itu, ketersediaan sumber energi tak terbaharui (bahan bakar fosil) semakin menipis
Lebih terperinciPENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)
PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) Muamar Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : - Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA
PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA Ricko Mahindra*, Awitdrus, Usman Malik Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia, khususnya energi listrik, energi listrik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia
Lebih terperinciPROPOSAL PENELITIAN. Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik. Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764)
PROPOSAL PENELITIAN Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2014 A. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi panas merupakan energi yang dapat dengan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari hari, mulai dari panas yang disediakan oleh alam yaitu dari panas matahari.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi alat pengisi baterai menggunakan modul termoelektrik generator. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dan vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak dapat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja dari hasil perancangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini secara nasional ketergantungan terhadap energi fosil (minyak bumi, gas bumi dan batubara) sebagai sumber energi utama masih cukup besar dari tahun ke tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan ekonomi menyebabkan kebutuhan energi listrik saat ini terus mengalami peningkatan. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut eksploitasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada
Lebih terperinciPENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR
PENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR
PENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR Ardhi Kamal Haq 1*, Juhri Hendrawan 1, Ahmad Hasan Asyari 1, 1 Program Studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada Sekip Utara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya
Lebih terperinciAnalisis Performa Kolektor Surya Pelat Bersirip Dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 4 No.2. Oktober 2010 (88-92) Analisis Performa Kolektor Surya Pelat Bersirip Dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip Made Sucipta, I Made Suardamana, Ketut Astawa Jurusan
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN
STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I.W.G.A Anggara 1, I.N.S. Kumara 2, I.A.D Giriantari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan
Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang ada saat ini sebagian besar masih mengandalkan kepada sumber energi yang tidak terbarukan dalam arti untuk mendapatkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)
1 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Tujuan dari praktikum ini yaitu; Mengamati dan memahami proses perubahan energi listrik menjadi kalor. Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor. 1.2 Dasar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah dan Pengenalan Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh seorang ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Termoelektrik Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan terhadap penyediaan energi listrik terus mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi energi
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR
PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR Muchammad dan Hendri Setiawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER
Rancang Bangun Sistem Monitoring Beban dan Indikator RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER Donny Prasetyo Santoso 1*,Indhana Sudiharto.
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM
ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM M Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Polines Jl.Prof. H. Sudartho, SH, Semarang
Lebih terperinciCHAPTER I PREFACE CHAPTER II BASE OF THEORY
CHAPTER I PREFACE 1.1 Historical- Background Pada 1.2 Problem Identification 1.3 Objective 2.1 Historical of Thermoelectric CHAPTER II BASE OF THEORY Termoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1821,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per tahun. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang ratarata 6% per tahun. Setiap tahun
Lebih terperinciSISTEM PENJEJAK POSISI MATAHARI DENGAN MEMANFAATKAN LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)
SISTEM PENJEJAK POSISI MATAHARI DENGAN MEMANFAATKAN LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) Hardianus Wilson, Yulia Imelda Piyoh, Andreas Setiawan Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciProceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink
Pengaruh Variasi Luas Heat Sink Terhadap Densitas Energi dan Tegangan Listrik Thermoelektrik Purnami1 *, Widya Wijayanti1 dan Sidiq Darmawan1 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBab III ENERGI LISTRIK
Bab III ENERGI LISTRIK Daftar isi Energi Listrik Perubahan Listrik Menjadi Kalor Daya Listrik Hemat Energi Energi Listrik Hukum kekekalan energi Energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, tetapi dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendingin merupakan suatu kebutuhan bagi manusia,sebagai pendingin ruangan, penggunaan AC (AirConditioner) mulai meningkat secara signifikan. Ini merupakan salah satu
Lebih terperinciAnalisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM Vol. 4 No.1. April 2010 (7-15) Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap I Gst.Ketut Sukadana, Made Sucipta & I Made Dhanu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) semakin terasa di zaman sekarang ini.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanasan global (global warming) semakin terasa di zaman sekarang ini. Matahari memancarkan gelombang radiasinya menembus lapisan atmosfir dan sebagiannya terperangkap
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENYERAPAN RADIASI MATAHARI PADA SOLAR WATER HEATER MENGGUNAKAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN
Optimalisasi Penyerapan Radiasi Matahari Pada Solar Water Heater... (Sulistyo dkk.) OPTIMALISASI PENYERAPAN RADIASI MATAHARI PADA SOLAR WATER HEATER MENGGUNAKAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN Agam Sulistyo *,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki banyak sumber energi alam yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk pembangkitan energi listrik.
Lebih terperinciANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR
TUGAS AKHIR ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termoelektrik merupakan material yang terbuat dari semikonduktor yang salah satu kegunaannya untuk keperluan pembangkit tenaga listrik. Material semikonduktor dapat
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Bentuk Massa Bangunan Berdasar Analisa Angin, Matahari dan Beban
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Bentuk Massa Bangunan Berdasar Analisa Angin, Matahari dan Beban Pendinginan Gambar 58. Massa bangunan berdasar analisa angin dan matahari Gambar 59. Massa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR 4.1 HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN Pengujian yang dilakukan menghasilkan data-data berupa waktu, arus ouput, tegangan output, daya output, temperature
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari, misalnya dalam bidang industri, dan rumah tangga. Saat ini di Indonesia pada umumnya masih menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai energi. Dapat dikatakan demikian karena hampir semua negara di dunia memerlukan energi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Ketergantungan dunia terhadap energi listrik sangat besar. Hal ini bisa dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil yang saat
Lebih terperinciANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL
TUGAS AKHIR ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciHeat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil
Jurnal Integrasi Vol. 9 No. 1, April 2017, 80-83 e-issn: 2548-9828 Article History Received March, 2017 Accepted April, 2017 Heat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil Arif Febriansyah
Lebih terperinciGambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( https://ferotec.com. (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Modul termoelektrik adalah sebuah pendingin termoelektrik atau sebagai sebuah pompa panas tanpa menggunakan komponen bergerak (Ge dkk, 2015, Kaushik dkk, 2016). Sistem pendingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Proses terjadinya pasang surut secara umum Pasang surut dikatakan sebagai naik turunya permukaan laut secara berkala akibatnya adanya gaya tarik benda-benda
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGERING UBI KAYU TIPE RAK DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI SURYA
KMT-3 RANCANG BANGUN ALAT PENGERING UBI KAYU TIPE RAK DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI SURYA Ismail Thamrin, Anton Kharisandi Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya Jl.Raya Palembang-Prabumulih KM.32. Kec.
Lebih terperinciKOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Atmega8535 SKRIPSI MUHAMMAD ABRAL
KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Atmega8535 SKRIPSI MUHAMMAD ABRAL 140821031 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN LAPISAN AIR PENDINGIN TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC MONOCRYSTALLINE
Studi Eksperimen Pengaruh Ketebalan Lapisan Air Pendingin... (Baihaqi dkk.) STUDI EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN LAPISAN AIR PENDINGIN TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC MONOCRYSTALLINE Ikhsan Baihaqi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menanggapi isu penggunaan clean energy yang sangat santer saat ini, pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh kebijakan dunia dan negara
Lebih terperinciPRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL
PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL Soebyakto Dosen Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal E-mail : soebyakto@gmail.com ABSTRAK Tenaga angin sering disebut sebagai
Lebih terperinciAbstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU
ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) Dewi Riska S. Barus (1), Surya Tarmizi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS
PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS Djoko Adi Widodo, Suryono, Tatyantoro A., Tugino. 2009. Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Abstrak.
Lebih terperinciSTUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI
STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI Oleh : La Ode Torega Palinta (2108100524) Dosen Pembimbing : Dr.Eng Harus L.G, ST, M.Eng PROGRAM SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN
TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas
Lebih terperinciAnalisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar
Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar Made Sucipta1,a*, Faizal Ahmad2,b dan Ketut Astawa3,c 1,2,3 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana,
Lebih terperinciPERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN
PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN Triadi desmanto, S.T 1 *, Ir. NH Kresna, M.T. 1, Mirzazoni, ST, M.T 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU
BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU 3.1. Tinjauan Tema a. Latar Belakang Tema Seiring dengan berkembangnya kampus Universitas Mercu Buana dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minyak, gas serta batu bara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak, gas serta batu bara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan sehari-hari dan memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan dunia. Alat-alat transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Energi listrik memegang peran penting dalam kehidupan manusia pada saat ini. Hampir semua aktivitas manusia berhubungan dengan energi listrik. Seperti yang ditunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Perkembangan era globalisasi saat ini berdampak pada kebutuhan konsumsi energi listrik yang semakin meningkat. Saat ini energi listrik menjadi energi yang sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber daya energi tak terbarukan semakin lama semakin menipis. Pada Outlook Energi Indonesia 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan utama setiap manusia. Energi memainkan peranan penting dalam setiap aspek kehidupan manusia. Semua kalangan tanpa terkecuali bergantung
Lebih terperinciRancang Bangun Pendingin Portable Dengan Menggunakan Konsumsi Daya Rendah
Rancang Bangun Pendingin Portable Dengan Menggunakan Konsumsi Daya Rendah Nurul Iman¹, Heri Haryanto² 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jln. Jenderal Sudirman Km 3 Cilegon-
Lebih terperinciStudi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup Edo Wirapraja, Bambang
Lebih terperinciPEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR
PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR M. Helmi F. A. P. 1, Epyk Sunarno 2, Endro Wahjono 2 Mahasiswa Teknik Elektro Industri 1, Dosen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Pengujian yang telah dilakukan memperoleh data data seperti waktu, arus keluaran, tegangan keluaran, daya keluaran, temperatur pada sisi panas thermoelectric generator
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN 3. 1. Perancangan Modul Percobaan Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat merancang percobaan untuk melakukan pengujian terhadap thermoelectric generator
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Penyejuk Udara Menggunakan Termoelektrik dan Humidifier
Rancang Bangun Sistem Penyejuk Udara Menggunakan Termoelektrik dan Humidifier Irnanda Priyadi #1, Khairul Amri Rosa #2, Rian Novriansyah #3 #1,2,3 Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bengkulu Jalan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP
PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP Efrizal, Johan Sainima Program Studi Teknik mesin, Fakultas teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Jl. Perintis Kemerdekaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia adalah masalah energi. Saat ini Indonesia telah mengalami krisis energi
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI MEDAN
RANCANG BANGUN SEPEDA LISTRIK DENGAN SISTEM PENGISIAN BATERAI HYBRID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 oleh : JULIANTO SINAGA PANCA
Lebih terperinciBAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN
30 BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN 4.1 UPAL-REK Hasil Rancangan Unit Pengolahan Air Limbah Reaktor Elektrokimia Aliran Kontinyu (UPAL - REK) adalah alat pengolah air limbah batik yang bekerja menggunakan proses
Lebih terperinciStudi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-204 Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA
81 LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA Diusulkan Oleh: Edyanto G24100019/2010 Resti Salmayenti G24100046/2010 Dewi Sulistyowati G24100059/2010
Lebih terperinciBAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan energi yang hampir tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia pada saat ini adalah kebutuhan energi listrik. Banyak masyarakat aktifitasnya
Lebih terperinciPROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI. Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin.
PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin. Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani Abstrak Penyediaan tenaga listrik untuk meningkatkan
Lebih terperinciPENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 60 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN
PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 6 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN Nugrah Suryanto 1, Azridjal Aziz 2, Rahmat Iman Mainil 3 Laboratorium
Lebih terperinciPerhitungan Potensi Energi Angin di Kalimantan Barat Irine Rahmani Utami Ar a), Muh. Ishak Jumarang a*, Apriansyah b
Perhitungan Potensi Energi Angin di Kalimantan Barat Irine Rahmani Utami Ar a), Muh. Ishak Jumarang a*, Apriansyah b a Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura, b Program Studi Ilmu Kelautan,
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING
STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING I Wayan Swi Putra 1, I Nyoman Satya Kumara 2, I Gede Dyana Arjana 3 1.3 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciMuhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT
ANALISIS INTENSITAS CAHAYA MATAHARI DENGAN SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA PADA SOLAR WATER PUMP Muhamad Fahri Iskandar 24411654 Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT Latar Belakang Konversi energi
Lebih terperinciProceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Oktober 2012
1 2 3 4 Pengaruh Konveksi Paksa Terhadap Unjuk Kerja Ruang Pengering Pada Alat Pengering Kakao Tenaga Surya Pelat Bersirip Longitudinal Harmen 1* dan A. Muhilal 1 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak bumi merupakan sumber energi fosil yang memegang peranan penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil olahannya dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK
BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK 4.1. Hasil Pengujin Dapur Busur Listrik Dapur busur listrik yang telah dibuat kemudian diuji untuk peleburan logam dengan variasi massa logam sesuai kapasitas tungku
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Sejalan dengan lajunya pembangunan di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Melawi, maka sektor transportasi merupakan salah satu salah satu unsur penunjang yang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL)
NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinci