BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Bambang Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Komunikasi Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan. Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori komunikasi akan dibuat. Terdapat dua aspek utama yang dilihat secara tidak langsung dalam bidang ini sebagai satu bidang pengkajian yang baru. Aspek pertama ialah perkembangan dari beberapa sudut atau kejaidian seperti teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia. Gambar 2.1 Ilustrasi Komunikasi 10
2 Teknologi komunikasi contohnya radio, televisi, telepon, setelit, rangkaian komputer telah menghasilkan ide untuk mengetahui apakah kesan perkembangan teknologi komunikasi terhadap individu, masyarakat dan penduduk disebuah negara. Perkembangan politik dunia, memperlihatkah bagaimana kesan politik terhadap publik sehingga menimbulkan propaganda dan pendapat umum. Seterusnya perkembangan perindustrian seperti perminyakan dan perkapalan menuntut betapa perlunya komunikasi yang berkesan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas agar mencapai maksud atau tujuan organisasi tersebut. Aspek kedua ialah dari sudut kajian di mana para pelajar berminat untuk mengkaji bidang-bidang yang berkaitan dengan komunikasi seperti mereka yang dari bidang psikologi sosial mengkaji penggunaan teknologi baru terhadap kesan tayangan animasi kepada anak-anak, propaganda dan dinamik kelompok. penjelasan atas politik dunia seperti menganalisa propaganda Nazi yang mampu mempengaruhi pendengar sehingga mereka patuh dan bersatu. Selanjutnya kajian awal penyelidik atas perindustrian yang pada separuh abad ke-20 tertuju kepada memenuhi keinginan sektor pemasaran untuk mengetahui komunikasi dengan lebih dekat setelah pengiklanan menunjukan kepentingannya. 2.2 Teori Kesetimbangan Gaya serta sifat-sifatnya perlu dipahami dalam ilmu mekanika teknik karena dalam ilmu tersebut, mayoritas membicarakan tentang gaya, sedang mekanika teknik adalah ilmu yang sangat penting untuk dimengerti untuk dapat memahami sifat-sifat gaya, akan lebih mudah memahami masalah yang terjadi di sekitar kita, missal pada suatu jembatan dan lain-lain. 11
3 Gaya adalah merupakan vector yang mempunyai besar dan arah, penggambarannya biasanya berupa garis dengan panjang skala yang ditentukan, jadi panjang garis bisa dikonversikan dengan besarnya gaya. untuk menentukan gaya yang bekerja dengan menggambarkan operasi yang dibutuhkan untuk mengukurnya. Ini merupakan cara konsep dari panjang dan waktu. 2.3 Jenis Rotary Wing Helikopter Single Rotor adalah helikopter yang pada umumnya kita lihat, hanya memiliki satu main rotor, namun karena torsi yang dihasilkan oleh rotor membuat badan helikopter berputar berlawanan dengan arah putaran rotor sehingga para ilmuwan menemukan cara dengan memasangkan Tail Rotor pada sayap ekor helikopter untuk melawan torsi yang diberikan oleh Main Rotor, pada umumnya sistem kendali Single Rotor lebih simple, sehingga mudah dalam melakukan maintenance. Gambar 2. 2 Helikopter Single Rotor 12
4 Rotor Tandem adalah dua Main Rotor yang terpasang dalam sumbu horizontal dengan posisi membelakangi main rotor yang lain, rotor tandem dapat meningkatkan dan mengurangi ketinggian dengan sangat cepat melewati proses yang di sebut differential collective pitch, rotor tandem yang paling terkenal saat ini adalah Boeing CH-47 Chinook Gambar 2. 3 Helikopter Rotor Tandem Coaxial rotor pada umumnya memiliki keuntungan, membuat agar penerbangan lebih stabil. Ketika merancang sebuah helikopter rotor tunggal, desainer harus memastikan bahwa torsi yang dihasilkan oleh rotor utama diimbangi oleh rotor ekor. Jika tidak, tubuh pesawat akan berputar berlawanan dengan arah rotasi dari situasi rotor, hal ini sangat penting dan berbahaya. Dalam desain coaxial, rotor dipasang satu sumbu dalam arah yang berlawanan, menghilangkan torsi satu sama lain untuk menghasilkan kondisi penerbangan stabil. Keuntungan lain desain adalah keamanan pada saat di ground. Karena helikopter coaxial tidak memerlukan rotor ekor, mereka lebih aman untuk didekati walaupun rotor masih bergerak. Ini adalah keuntungan yang sangat 13
5 penting untuk aplikasi militer, di mana bisa saja situasi tidak memungkinkan untuk menunggu rotor berhenti sebelum pendekatan personil atau keluar dari pesawat. Helikopter coaxial juga umumnya mempunyai kecepatan yang lebih tinggi atau mampu menanggung berat yang lebih besar dibandingkan helikopter single rotor. Gambar 2. 4 Helikopter Coaxial Pada umumnya Tilt Rotor hampir sama dengan pesawat fix wing namun pesawat tersebut mempunyai kemampuan VTOL, terdiri dari dua engine. Sistem kendali pada Tilt Rotor terbilang sulit, karena dia harus memutar rotornya 90 derajat ke arah depan pada saat perpindahan dari hover ke terbang lurus. Tiltrotor adalah pesawat yang menggunakan sepasang atau lebih rotor bertenaga (kadang disebut proprotors) dipasang pada poros berputar atau nacelles pada ujung sayap tetap untuk mengangkat, dan menggabungkan kemampuan angkat vertikal dari sebuah helikopter dengan kecepatan dan jangkauan pesawat sayap tetap konvensional. 14
6 Untuk penerbangan vertikal, rotor menghadap ke atas sama seperti helikopter take-off. Dalam hal ini sayap dapat memproduksi lift, dan rotor sebagai penyedia daya dorong menggunakan baling-baling. Karena rotor dapat dikonfigurasi untuk lebih efisien untuk propulsi (misalnya dengan roottip twist) dan menghindari stall blade, tiltrotor dapat mencapai kecepatan lebih tinggi dari helikopter. Sebuah pesawat tiltrotor berbeda dari tiltwing karena hanya rotor yang pivot terhadap sayap keseluruhan. Metode ini sangat efisien dalam penerbangan vertikal untuk efisiensi dalam operasi STOL / STOVL. Gambar 2. 5 Pesawat Tiltrotor 2.4 Pengertian UAV Unmanned Aerial Vehicle atau dalam bahasa indonesia disebut kendaraan udara tak berawak, UAV juga memiliki banyak sebutan lain seperti Unmanned aircraft, drones, remotely piloted vehicles (RPVs), UAV sendiri merupakan pengembangan dari Aeromodeling yang jika pada awalnya Aeromodeling ditunjukan untuk keperluan hobby saja, namun berbeda dengan UAV, UAV lebih banyak 15
7 digunakan untuk keperluan militer dari mulai pengintaian, pemboman sampai pertempuran, yang membedakan UAV dari Rudal yang dikendalikan adalah UAV dapat digunakan berulang kali sedangkan rudal meskipun dapat dikendalikan tidak dapat digunakan kembali. Jika berdasarkan pengertian sederhana UAV adalah pesawat yang hanya dapat terbang lurus sambil mengumpulkan data atau sering disebut drones, seiring dengan berjalannya perkembangan teknologi UAV pun terbagi jadi 2 jenis yaitu yang dikendalikan dari lokasi lain yang lebih jauh atau pun yang berjalan sesuai dengan aturan tertentu yang telah diprogram kedalam nya. UAV memiliki berbagai bentuk, ukuran, konfigurasi dan karakteristik. contoh dari beberapa UAV yang sering digunakan atau yang telah dibuat adalah RQ-4 Global Hawk, MQ-1 Predator, TAM-5 dan masih banyak UAV lainnya. 2.5 Alternatif Engine yang digunakan Engine merupakan komponen yang sangat penting untuk menghasilkan gaya dorong atau gaya angkat sebuah pesawat, namun jenis yang biasa dipakai untuk pesawat mini atau RC adalah Motor Listrik (brushless) dan Motor Letup (glow engine), kedua jenis mesin ini mudah ditemukan di pasaran dan harganya relatif terjangkau. Motor Letup (glow engine) prinsipnya sama dengan mesin piston, engine jenis ini menggunakan bahan bakar methanol yang dicampur dengan minyak jarak dengan komposisi 15% dari volume methanol, biasanya engine ini digunakan untuk pesawat berukuran sedang-besar yang membutuhkan gaya angkat yang besar. 16
8 Gambar 2.6 Motor Letup Jenis engine lain yang digunakan adalah motor listrik tanpa sikat (brushless motor), motor listrik mempunyai kelebihan yaitu mudah untuk dioperasikan. Pesawat yang menggunakan motor listrik relatif lebih kecil, motor listrik membutuhkan suplai tenaga berupa baterai. Gambar 2.7 Motor Brushless 2.6 Dasar Teori Sistem Kendali Sistem kendali jarak jauh (Remote Control) yang digunakan untuk mengendalikan pesawat terbang, roket, perahu maupun mobil mainan sebenarnya merupakan contoh yang sederhana dari sistem pengendalian Fly by Wire tersebut. 17
9 Sistem yang saat ini banyak ditemukan di pasaran menggunakan gelombang radio sebagai sistem penyampaian informasinya ini sudah dipergunakan orang sejak tahun 70-an. Berbeda dengan sistem remote control untuk alarm mobil atau untuk pengatur televisi yang umumnya menggunakan tombol tekan sebagai input pengendaliannya, sistem kendali radio atau yang selanjutnya disebut Radio Control (R/C) ini lebih banyak menggunakan potensiometer sebagai inputnya. Sistem R/C sebelumnya memang ditujukan untuk keperluan militer, yakni untuk mengendalikan peluru kendali yang tidak berawak yang dilepaskan dari pesawat terbang untuk menghancurkan daerah lawan. Saat ini R/C sudah banyak digunakan orang untuk mengendalikan berbagai sistem, baik untuk keperluan riset, industri, rekreasi maupun keperluan rumah tangga. Berbagai jenis pesawat terbang model, Perahu, mobil-mobilan bahkan robot mainan saat inipun sudah banyak tersedia di toko-toko dengan dilengkapi radio control. Gambar 2. 8 rangkaian pemasangan transmitter dan receiver Di dalam seperangakat alat tersebut biasanya terdapat Transmitter pada Remote, kemudian Receiver yang ada di dalam pesawat, yang berfungsi untuk menerima perintah dari Transmitter, kemudian Servo yang berfungsi meneruskan perintah yang diberikan oleh transmitter terhadap servo yang kemudian diubah menjadi perintah mekanik untuk menggerakkan bagian yang diinginkan. 18
10 Gambar 2.9 Radio, receiver, servo, baterai Transmitter (Pemancar) Secara umum sistem R/C terdiri dari sebuah Pemancar atau Transmitter yang biasanya tertanam di dalam remote untuk dapat mengendalikan atau memberikan perintah yang kita inginkan, kemudian Baterai untuk sumber daya yang diperlukan oleh bagian pemancar. Sederhananya Transmitter bertugas menerima perintah kendali dari orang yang mengendalikan dan merubahnya menjadi kode-kode elektronik dan mengirimkannya melalui gelombang radio ke udara. Gambar 2.10 Transmitter Pemancar yang dimaksudkan disini adalah apa yang kita pegang dan gunakan untuk mengontrol pesawat dengan dua joystick, switch, dan tomboltombol. Radio Komputerisasinya juga akan memiliki layar LCD menu dengan 19
11 switch tambahan untuk memilih dan memasukkan data seperti apa yang kita inginkan. Gambar 2.11 Radio Control Pemancar radio ini memungkinkan pilot pesawat RC atau Heli untuk mengendalikan pesawat mereka dengan sistem kendali (tongkat, switch dan tombol-tombol) yang kemudian meneruskan gerakan-gerakan melalui gelombang radio dari pemancar ke penerima pada pesawat. Desain pemancar ini cukup standar, elemen kontrol di dalamnya dibungkus persegi dengan dua tongkat kontrol dan antena menonjol ke atas, kemudian saklar on/off. Dan juga biasanya 2 slider trim untuk setiap tongkat pengendali RC dan banyak berbagai switch lainnya tergantung pada kompleksitas radio. Ada layar yang menunjukkan berbagai pengaturan dan memungkinkan Anda dengan mudah dapat melihat apa yang Anda edit. Pada bagian belakang pemancar adalah kompartemen baterai untuk menyalakan atau suplai tenaga pemancar. Pemancar akan memiliki sejumlah saluran, dari 2 sampai 10 atau lebih, dengan setiap saluran bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan tertentu atau fungsi pesawat. 20
12 2.6.2 Receiver (Penerima) Salah satu bagian elektronik sangat penting dari setiap pesawat RC atau heli adalah pemancar RC dan penerima. Sesuai namanya, penerima RC benar-benar "menerima" gelombang radio dari tangan memegang pemancar pilot (remote). Contoh ilustrasi nya adalah ketika transmitter mengirimkan sinyal untuk belok ke kiri. Kontrol pada pemancarlah yang digunakan untuk menjalankan perintah tersebut. Karena tidak ada kabel yang tersambung, antena digunakan untuk mengirimkan sinyal radio. Demikian pula, antena berada di pesawat atau helikopter akan bertindak sebagai titik penerima gelombang radio untuk membawa perintah. Setelah perintah untuk berbelok ke kiri diterima, antena akan mengubah sinyal arus dan langsung ke penerima. Setelah receiver menerima sinyal akan diterjemahkan oleh penerima yang mengaktifkan servo pada model dan bereaksi. Jadi, jika transmisi memberitahu pesawat untuk begerak kemana saja, ia akan melakukannya. Gambar 2.12 Receiver 21
13 Secara umum sistem R/C terdiri dari sebuah atau lebih Penerima atau Receiver, Baterai sebagai sumber daya yang diperlukan oleh bagian Penerima atau Receiver yang biasanya di letakkan di pesawat atau tempat yang di butuhkan. Sederhananya Cara kerja Receiver adalah menerima informasi gelombang Radio yang diberikan oleh Transmitter yang kemudian dilanjutkan oleh Receiver untuk menggerakkan Aktuator. Penerima, baterai penerima, dan servo semua ada di dalam model yang akan ditujukan untuk menerima sinyal. seperti namanya, Penerima menerima sinyal radio dari pemancar. Lalu mengubah sinyal-sinyal radio menjadi sinyal listrik kemudian sinyal tersebut dikirim ke servo dan kemudian diubah menjadi sinyal mekanik Servo (Aktuator) RC Servo mengubah perintah elekrik menjadi perintah gerak/mekanik, Servo terhubung dengan soket channel pada receiver di setiap model RC, dengan begitu Servo akan bergerak sedemikian rupa sama seperti stick pada transmitter digerakkan. Semua servo mempunyai 3 kabel penghubung. Satu kabel untuk suplai tegangan DC yang biasanya 5-6 volt, kemudian yang kedua adalah tegangan ground dan yang ketiga adalah kabel sinyal. Singkatnya adalah Transmitter memberikan perintah dan diterima oleh Receiver, kemudian diterjemahkan menjadi perintah mekanik untuk menggerakkan aileron, elevator, dll. 22
14 Gambar Komponen Servo Servo pada dasarnya dibuat dalam 3 ukuran berbeda (mikro, standar, dan besar atau 1/4 skala) untuk mengakomodasi jenis model RC mereka yang sedang mereka gunakan. Ada sedikit variasi tergantung pada aplikasi dan kebutuhan para pengguna, ini 3 ukuran menutupi sebagian besar servos RC di luar sana. Seperti yang kita telah dibahas, servo mengkonversi perintah elektrik dari penerima dan kemudian diubah menjadi gerakan. Servo hanya dihubungkan ke saluran (channel) penerima tertentu dan digunakan untuk memindahkan/menggerakkan bagian tertentu dari model RC. Gerakan ini adalah makna yang proporsional servo hanya akan bergerak sebanyak tongkat pemancar radio Anda akan dipindahkan. Servo dikendalikan dengan mengirimkan sebuah pulsa dengan lebar frekuensi yang bervariasi, kable kontrol digunakan untuk mengirim pulsa ini. Sudut yang dibentuk oleh servo ditentukan oleh durasi pulsa yang diberikan pada kabel kontrol yang disebut PWM (Pulse Width Modulation) 23
15 Gambar Pulsa yang diberikan pada servo Jadi pada kesimpulannya, servo ini digerakkan dengan teknologi yang disebut dengan PWM, yang gerak posisinya tergantung pada lebar pita yang di hantarkan. Servo yang kita gunakan dapat berputar sebanyak 180 derajat sesuai dengan kebutuhannya ESC (Electronic Speed Controller) ESC merupakan komponen elektronik yang dibutuhkan untuk mengatur kecepatan motor, ESC bekerja berdasarkan prinsip PWM (Pulse Width Modulation), yaitu mengatur kecepatan motor berdasarkan pemberian lebar pulsa, semakin lebar pulsa yang diberikan maka semakin tinggi kecepatan motor. 24
16 Gambar 2.15 ESC (Electronic Speed Controller) Battery (Suplai Tenaga) Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: 1. Batang karbon sebagai anode (kutub positif baterai) 2. Seng (Zn) sebagai katode (kutub negatif baterai) 3. Pasta sebagai elektrolit (penghantar) 25
17 Gambar 2.16 Baterai Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder. Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction). Baterai adalah salah satu dari sumber energi dan sangat penting bagi penggunaan perangkat digital. Produsen perangkat digital mengunakan berbagai macam jenis baterai yang berpengaruh terhadap harga, ukuran serta kemampuan perangkat tersebut. Untuk jenis yang paling banyak digunakan saat ini, adalah baterai type Lithium dan type AA. Untuk type AA biasanya 26
18 digunakan baterai Alkaline. Berbeda dengan baterai AA biasa, jenis Alkaline mempunyai kapasitas lebih besar yang pada kamera digital digunakan untuk LCD dan Flash. Namun, penggunaanbaterai Alkaline sebenarnya lebih disarankan untuk diganti dengan jenis NiMH yang mempunyai kapasitas lebih besar lagi dibanding Alkaline dan mempunyai kemampuan untuk di isi ulang. Sedangkan jenis baterai Lithium lebih menguntungkan dari segi berat dan ukuran, karena kamera yang menggunakan baterai type Lihtium biasanya didesign lebih compact dan lebih ringan dibanding kamera dengan baterai type AA. Gambar 2.17 Baterai Li-Po Begitu penting peranan baterai dalam suplai tenaga yang diperlukan oleh transmitter dan perangkat receiver untuk dapat berfungsi, khususnya dalam hal ini dipakai baterai Li-Po pada perangkat model pesawat terbang Kamera Untuk menjalani misi penerbangan, sebuah pesawat mini UAV sebagai pesawat pengintai harus dilengkapi oleh sebuah alat yang dapat merekam 27
19 objek yang dilihat. Alat tersebut berupa kamera nirkabel yang dipasang di dalam pesawat dan terlindung apabila sewaktu-waktu terjadi kecelakaan. Jenis kamera yang cocok digunakan dalam sebuah misi penerbangan adalah kamera yang dapat mengambil data dan mengirimkannya dari jarak jauh atau disebut dengan kamera nirkabel. Gambar 2.18 Transmitter dan Kamera Peralatan tambahan yang diperlukan adalah USB DVR (Universal Serial Bus Digital Video Recorder). USB DVR adalah alat bantu yang dipasang pada terminal USB pada sebuah komputermaupun laptop untuk memonitoring dan merekam kamera secara Real-Time. Alat ini berupa perangkat USB yang kecil dan mudah untuk dibawa kemana saja Remote (Radio Control) Radio RC sangat penting, Selain helikopter RC Anda, radio adalah bagian paling penting dari peralatan akan anda miliki. Bahkan, hampir semua pilot RC akan mengatakan bahwa radio adalah yang lebih penting. Setelah itu, tanpa radio tidak akan ada kontrol radio. Radio pada dasarnya menempatkan Anda (atau setidaknya perintah Anda) di dalam pesawat model Anda. Sebuah radio yang baik akan bekerja selama bertahun- 28
20 tahun dan terkomputerisasi dengan memori model dan dapat digunakan untuk banyak model pesawat dari Helikopter ke sayap tetap. Singkatnya, satu radio untuk semuanya ditambah radio terkomputerisasi adalah satu-satunya pilihan jika Anda ingin mengatur dengan benar helikopter yang akan kita pakai. Itulah mengapa mereka begitu penting. Tanpa perlu bertanya, radio RC telah berubah selama bertahun-tahun lebih dari komponen RC lainnya. Kinerja yang lebih baik, fleksibilitas lebih, kaya fitur, dan berita terbaik nya adalah harga radio RC sekarang tidak semahal dulu pada sat pertama keluar. Gambar dibawah ini menggambarkan bagaimana radio telah berubah selama bertahun-tahun. Ini menunjukkan bahwa betapa pesatnya kemajuan dan perkembangan teknologi Radio pemancar khususnya penelitian dan perkembangan dalam bidang R/C Hobbies sehingga pada zaman sekarang kita semakin dimudahkan dengan fitur-fitur menarik yang disuguhkan oleh pabrikan. Gambar 2.19 Bentuk Perkembangan Radio Dari kiri ke kanan: a. Analog FM zaman dahulu b. Generasi pertama dengan komputerisasi non-pcm c. Komputerisasi penyebaran modulasi spektrum 2.4GHz 29
21 Dibandingkan dengan generasi terdahulu, radio RC sekarang lebih murah dan teknologi nya semakin canggih, bahkan radio analog biasa disebut degan radio pengendali di zaman Dinosaurus. Peralatan radio RC begitu baik, semakin murah serta semakin menarik dan itu membuat banyak hobies yang semakin tertarik begitu juga penulis, dengan mengambil Tugas Akhir seperti demikian. Teori cukup mendasar, Radio mengubah gerakan dari tangan Anda ke dalam sinyal radio. Sinyal-sinyal radio yang kemudian diterima oleh penerima dan dikonversi menjadi sinyal listrik dan dikirim ke servos. Servos memahami sinyal ini dan mengubahnya kembali menjadi gerakan - sama seperti jika Anda berada di dalam model Anda atau berlaku sebagai Pilot pesawat. Ini adalah perbedaan yang sangat berbeda dalam kualitas kelas hobi radio RC lebih murah. RC mainan yang paling murah tidak menggunakan kontrol RC proporsional. sinyal yang on atau off gerakan penuh atau tidak ada gerakan. Tidak mungkin untuk mengendalikan pesawat RC tanpa gerakan kontrol yang tepat dan variabel yang diberikan oleh perintah proporsional. Perbedaan besar lain antara radio hobi RC kelas dan mainan radio RC adalah output daya transmitter. Dengan kekuatan transmisi tinggi, Anda akan kehilangan penglihatan model RC Anda jauh sebelum Anda berada di luar jangkauan radio. Jadi pertanyaan seroang Pilot RC adalah seberapa jauh anda terbang, akan semakin sulit penglihatan anda untuk mengendalikannya. 30
Gambar 1.1 Skema kontrol helikopter (Sumber: Stepniewski dan Keys (1909: 36))
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umunya pesawat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu sayap tetap (fix wing) dan sayap putar (rotary wing). Pada sayap putar pesawat tersebut dirancang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umumnya pesawat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu sayap tetap (fix wing) dan sayap putar (rotary wing). Pada sayap putar pesawat tersebut dirancang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau biasa disebut pesawat tanpa awak saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat di dunia. Penggunaan UAV dikategorikan
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini adalah sebuah prototip Tricopter dengan bentuk dasar berupa segitiga sama sisi dengan panjang sisi 20 cm. Pada tiap-tiap sudut segitiga tersebut terdapat perpanjangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di abad ke- 21 ini, khususnya dalam bidang penerbangan. Pada dekade terakhir dunia penerbangan mengalami
Lebih terperinciBandung-Aeromodeling.com R/C untuk kendali Pesawat Model Page: 1
R/C UNTUK KENDALI PESAWAT MODEL Apa itu R/C? Sistem kendali jarah jauh (remote control) yang digunakan untuk mengendalikan pesawat terbang, roket, perahu maupun mobil-mobilan sebenarnya merupakan contoh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau Pesawat Tanpa Awak adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu
Lebih terperinciBAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control
4.1 Garis Besar Perancangan Sistem BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Perlu diketahui bahwa system yang penulis buat ini menggunakan komponen elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah
Lebih terperinciJOBSHEET 5. Motor Servo dan Mikrokontroller
JOBSHEET 5 Motor Servo dan Mikrokontroller A. Tujuan Mahasiswa mampu merangkai motor servo dengan mikrokontroller Mahasiswa mampu menggerakkan motor servo dengan mikrokontroller B. Dasar Teori MOTOR SERVO
Lebih terperinciTKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro
Robot Robot TKC306 - Robotika Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang aktuator robot beroda Referensi: : magnet permanen, stepper, brushless, servo Teknik PWM
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkah langkah praktek, kemudian menyiapkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER FUZZY PREDIKTIF UNTUK TRACKING KETINGGIAN AKTUAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE)
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER FUZZY PREDIKTIF UNTUK TRACKING KETINGGIAN AKTUAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) THORIKUL HUDA 2209106030 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto Effendie A.K, M.T. 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Unmanned Aerial Vehicle (UAV) banyak dikembangkan dan digunakan di bidang sipil maupun militer seperti pemetaan wilayah, pengambilan foto udara, pemantauan pada lahan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO
RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO Ryandika Afdila (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PURWARUPA HOVERCRAFT NIRKABEL
RANCANG BANGUN PURWARUPA HOVERCRAFT NIRKABEL Triono Setyo Widayat, Yuliman Purwanto, dan I Ketut Swakarma. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Jl. Nakula 1-5,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tujuan. Merancang dan merealisasikan pesawat terbang mandiri tanpa awak dengan empat. baling-baling penggerak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Merancang dan merealisasikan pesawat terbang mandiri tanpa awak dengan empat baling-baling penggerak. 1.2. Latar Belakang Pesawat terbang tanpa awak atau UAV (Unmanned Aerial
Lebih terperinciSistem radio kontrol pada awalnya memang ditujukan untuk keperluan militer, yakni untuk mengendalikan peluru kendali yang tidak berawak yang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radio Kontrol ( Radio Transmitter dan Receiver ) Radio kontrol adalah suatu sistem pengendalian dengan menggunakan gelombang radio. Sistem kendali jarah jauh yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan robot merupakan aplikasi dari ilmu tentang robotika yang diketahui. Kinerja alat tersebut dapat berjalan sesuai keinginan kita dengan apa yang kita rancang.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1. Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah di buat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap perancangan ini. Pengujian dimaksudkan
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT
PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT Ripki Hamdi 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 qie.hamdi@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data Metode Transmisi
BAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data 2.1.1 Metode Transmisi Berdasarkan aliran datanya komunikasi data terbagi menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Sistem Simplex. Sistem simplex merupakan salah satu jenis
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan pengambilan gambar di udara, banyak media yang bisa digunakan dan dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini terutama dalam ilmu pengetahuan, membuat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Inverter dan Aplikasi Inverter daya adalah sebuah perangkat yang dapat mengkonversikan energi listrik dari bentuk DC menjadi bentuk AC. Diproduksi dengan segala bentuk dan ukuran,
Lebih terperinciPENENTUAN SISTEM KENDALI DAN PROPULSI PADA HELIKOPTER COAXIAL BASTER B-3119 UNTUK PESAWAT TANPA AWAK
PENENTUAN SISTEM KENDALI DAN PROPULSI PADA HELIKOPTER COAXIAL BASTER B-3119 UNTUK PESAWAT TANPA AWAK Determination of Control and Propulsion system in Helicopter Coaxial BASTER B- 3119 for Unmanned Aerial
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI ALAT
BAB III IMPLEMENTASI ALAT Hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu pengetahuan mengenai sistem yang direncanakan dan peralatan pendukung sistem yang akan digunakan. Perancangan sistem meliputi perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan raya adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas,
Lebih terperinciPERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI
Asrul Rizal Ahmad Padilah 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 asrul1423@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK Salah satu kelemahan robot dengan roda sebagai alat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. robotika. Salah satu alasannya adalah arah putaran motor DC, baik searah jarum jam
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jenis Jenis Motor DC Motor DC merupakan jenis motor yang paling sering digunakan di dalam dunia robotika. Salah satu alasannya adalah arah putaran motor DC, baik searah jarum jam
Lebih terperinciPemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu
Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2011 sampai dengan Desember 2011. Kegiatan penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu pembuatan alat
Lebih terperinciBagaimana Sebuah Pesawat Bisa Terbang? - Fisika
PESAWAT TERBANG Dengan mempelajari bagaimana pesawat bisa terbang Anda akan mendapatkan kontrol yang lebih baik atas UAV Anda. Bagaimana Sebuah Pesawat Bisa Terbang? - Fisika Empat gaya aerodinamik yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UAV (Unmanned Aireal Vehicle) adalah pesawat tanpa awak yang dapat berotasi secara mandiri atau dikendalikan dari jarak jauh oleh seorang pilot (Bone, 2003). Pada
Lebih terperinciSISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012
SISTEM KONVERTER DC Desain Rangkaian Elektronika Daya Oleh : Mochamad Ashari Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 Diterbitkan oleh: ITS Press. Hak Cipta dilindungi Undang undang Dilarang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara jenis fixed-wing, rotary-wing, ataupun pesawat yang mampu mengudara pada jalur yang ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) kini menjadi suatu kebutuhan di dalam kehidupan untuk berbagai tujuan dan fungsi. Desain dari
Lebih terperinciSISTEM KENDALI POSISI DAN KETINGGIAN TERBANG PESAWAT QUADCOPTER A S R U L P
SISTEM KENDALI POSISI DAN KETINGGIAN TERBANG PESAWAT QUADCOPTER A S R U L P2700213428 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 ii DRAFT PROPOSAL JUDUL Sistem
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS 3.1. Spesifikasi Perancangan Perangkat Keras Secara sederhana, perangkat keras pada tugas akhir ini berhubungan dengan rancang bangun robot tangan. Sumbu
Lebih terperinciPRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik
Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan
Lebih terperinciKENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan
KEGIATAN BELAJAR 7 KENDALI MOTOR DC A. Tujuan 1. Mahasiswa memahami penerapan switching dengan rangkaian H-bridge pada motor DC 2. Mahasiswa memahami pengontrolan arah dan kecepatan motor DC menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Internasional Batam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesawat terbang model UAV (Unmanned Aerial Vehicle) telah berkembang dengan sangat pesat dan menjadi salah satu area penelitian yang diprioritaskan. Beberapa jenis
Lebih terperinciROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari
Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil kendali RC (R/C car) mainan anak-anak sekarang mudah dijumpai disekitar kita. Dapat dengan mudah kita membelinya di pasar tradisional, pasar mainan bahkan melalui
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ROBOT AMPHIBI
BAB IV PENGUJIAN ROBOT AMPHIBI 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015 sampai November 2015, bertempat di Laboratorium Teknik Digital, Laboratorium Terpadu Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab Pendahuluan ini akan dipaparkan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan dari pelaksanaan Tugas Akhir, batasan masalah, metodologi yang digunakan, dan sistematika
Lebih terperinciSELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8
SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPT.LINTAS ANANTARA NUSA DRONE MULTI PURPOSES.
DRONE MULTI PURPOSES Multirotor merupakan salah satu jenis wahana terbang tanpa awak yang memiliki rotor lebih dari satu. Wahana ini memiliki kemampuan take-off dan landing secara vertical. Dibandingkan
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii
DAFTAR ISTILAH USART : Jenis komunikasi antar mikrokontroler tipe serial yang menggunakan pin transmitter dan receiver. Membership function : Nilai keanggotaan masukan dan keluaran dari logika fuzzy. Noise
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Turbin Angin Turbin angin adalah suatu sistem konversi energi angin untuk menghasilkan energi listrik dengan proses mengubah energi kinetik angin menjadi putaran mekanis rotor
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Uji coba dan Analisa Tujuan dari pengujian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parrot AR. Drone
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Quadrotor merupakan salah satu jenis Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak yang memiliki empat buah baling-baling (rotor) yang biasa juga disebut quadcopter.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Quadcopter Desainer pada awalnya bereksperimen dengan quadcopter, karena alternatif dari menggunakan helikopter dengan motor tunggal utamanya dan motor ekor untuk mengimbangi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015 sampai Desember 2015 (jadwal dan aktifitas penelitian terlampir), bertempat di Laboratorium
Lebih terperincimelibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak
PINTU GERBANG OTOMATIS DENGAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Robby Nurmansyah Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi Email: robby_taal@yahoo.co.id ABSTRAK Berkembangnya
Lebih terperinciBAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA KONTROL GERAK SIRIP ELEVATOR
33 BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA KONTROL GERAK SIRIP ELEVATOR 4.1 Pengujian Rangkaian Untuk dapat melakukan pengontrolan gerakan sirip elevator pada pesawat tanpa awak, terlebih dahulu dilakukan uji rangkaian
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,
BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciSISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA
1022: Ahmad Ashari dkk. TI-59 SISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA Ahmad Ashari, Danang Lelono, Ilona Usuman, Andi Dharmawan, dan Tri Wahyu Supardi Jurusan Ilmu
Lebih terperinciCrane Hoist (Tampak Atas)
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis
Lebih terperinciPENGONTROLAN MOTOR BRUSHLESS PADA QUADCOPTER MENGGUNAKAN ELECTRONIC SPEED CONTROL (ESC) LAPORAN AKHIR
PENGONTROLAN MOTOR BRUSHLESS PADA QUADCOPTER MENGGUNAKAN ELECTRONIC SPEED CONTROL (ESC) LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISA DAYA BATERAI PADA PENGGERAK PESAWAT UAV TIPE CESSNA
SKRIPSI ANALISA DAYA BATERAI PADA PENGGERAK PESAWAT UAV TIPE CESSNA Disusun untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Terapan pada Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro OLEH
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah
Lebih terperinciBAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda
BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA 4.1 Desain Sistem Sistem yang dibangun pada tugas akhir ini bertujuan untuk membangun robot beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI PERALATAN Teknologi Informasi dan Komunikasi. tik.com
MENGIDENTIFIKASI PERALATAN Teknologi Informasi dan Komunikasi http://mahir tik.com Telekomunikasi adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan peralatan dan sistem komunikasi yang mentransmisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN UAV yang merupakan kepanjangan dari Unmanned Aerial Vehicles, atau dalam kata lain DRONE adalah tipe pesawat terbang yang beroperasi dengan sendirinya tanpa seorang
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dievaluasi, sistem ini menggunakan sistem komunikasi (Carden, et al,
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telemetri Radio Telemetri merupakan sistem untuk pengumpulan data yang dilakukan disuatu tempat terpencil atau sukar dan mengerjakannya sehingga data tersebut dapat dievaluasi,
Lebih terperinciPENGANTAR SISTEM PENGUKURAN
PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN Teknik pengukuran telah berperan penting sejak awal peradaban manusia, ketika pertama kali digunakan untuk mengatur transfer barang dalam perdagangan barter agar terjadi pertukaran
Lebih terperinciMOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB
ORBITH Vol. 8 No. 1 Maret 2012: 32-37 MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB Oleh : Djodi Antono Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang 50275
Lebih terperinciSISTEM KENDALI DIGITAL
SISTEM KENDALI DIGITAL Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
Lebih terperincimetode pengontrolan konvensional yaitu suatu metode yang dapat melakukan penalaan secara mandiri (Pogram, 2014). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Quadrotor adalah sebuah pesawat tanpa awak atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang memiliki kemampuan lepas landas secara vertikal atau VTOL (Vertical Take off Landing).
Lebih terperinciTEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI
Modul 2 TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI. PENDAHULUAN Pertama kali jaringan PSTN diciptakan hanya untuk pengiriman sinyal analog dalam hal ini datanya berupa suara. Namun belakangan ini data yang dikirim tidak
Lebih terperinciDASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI
DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Pendahuluan Telekomunikasi = Tele -- komunikasi Tele = jauh Komunikasi = proses pertukaran informasi Telekomunikasi = Proses pertukaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau UAS (Unmanned Aircraft System) merupakan salah satu teknologi kedirgantaraan yang saat ini sedang berkembang dengan pesat.
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV)
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unmanned Surface Vehicle (USV) Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV) merupakan sebuah wahana tanpa awak yang dapat dioperasikan pada permukaan air.
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan
BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan
Lebih terperinciPENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM
PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan
Lebih terperinciMAKALAH JENIS-JENIS AKTUATOR ELEKTRONIK, PNEUMATIK DAN HIDROLIK. Disusun sebagai tugas mata kuliah Mekatronika dan Robotika.
MAKALAH JENIS-JENIS AKTUATOR ELEKTRONIK, PNEUMATIK DAN HIDROLIK Disusun sebagai tugas mata kuliah Mekatronika dan Robotika Disusun Oleh Rian Glori Suseno 521 512 2629 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
Lebih terperinciBAB II ROBOT BERPINDAH (MOBILE ROBOT) Berdasarkan situs ensiklopedia Wikipedia, definisi mobile robot adalah jenis
BAB II ROBOT BERPINDAH (MOBILE ROBOT) 2.1 Gambaran Umum Mobile Robot Berdasarkan situs ensiklopedia Wikipedia, definisi mobile robot adalah jenis robot yang memiliki kemampuan bergerak bebas/berpindah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Robot telah banyak dikembangkan, karena robot berguna untuk membantu kerja manusia misalnya, untuk pekerjaan dengan resiko bahaya ataupun melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga
Lebih terperinciTeknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Model Sistem Komunikasi Sinyal listrik digunakan dalam sistem komunikasi karena relatif gampang dikontrol. Sistem komunikasi listrik ini mempekerjakan sinyal listrik untuk membawa
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang, menuntut manusia untuk terus menciptakan inovasi baru di bidang teknologi. Hal ini
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY
BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik, dan pemrograman. Maka terbentuklah sebuah propeller display berbasis
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Gerakan Hover pada Tricopter
Jurnal ELEMENTER. Vol. 1, No. 1, Mei 2015 33 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Perancangan dan Implementasi Gerakan Hover pada Tricopter Safagianjar 1, Jupri Yanda Zaira 2 dan Made
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. berasal dari motor. Selain kuat rangka juga harus ringan. Rangka terdiri dari beberapa bagian yaitu:
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Rangka Drone Rangka atau frame merupakan struktur yang menjadi tempat dudukan untuk semua komponen. Rangka harus kaku dan dapat meminimalkan getaran yang berasal dari motor.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI Kontrol Putaran Motor DC Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi Oleh: Andrik Kurniawan 130534608425 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi mengubah setiap sendi kehidupan manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi mengubah setiap sendi kehidupan manusia dan lingkungannya. Banyak dari teknologi itu yang berakibat buruk, digunakan untuk perang
Lebih terperinci