BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Public Service Announcement (PSA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Public Service Announcement (PSA)"

Transkripsi

1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Public Service Announcement (PSA) PSA atau iklan layanan masyarakat adalah tipe iklan yang berada di televisi, radio, cetak, atau media lainnya. Sedangkan tujuan dari iklan standar untuk memasarkan produk, sebuah PSA dimaksudkan untuk mengubah kepentingan umum, dengan menaikan kesadaran akan masalah, mempengaruhi sikap publik, dan tindakan yang berpotensi. Menurut iklan di Amerika 200 tahun pertama, iklan yang berhubungan dengan isu-isu poblik mendahului sektor periklanan komersial. Diterbitkan oleh Advertising Age, inti buku ini menyatakan bahwa selama Perang Saudara pemerintah menjual obligasi melalui iklan surat kabar gratis yang sangat efektif yang mereka hasilkan kampanye iklan berbayar nasional pertama untuk Baking Powder, sabun dan perjalanan kereta api. PSA pada masa sekarang berbagai cara dibentuk oleh Dewan Iklan (awalnya disebut Dewan Periklanan Perang) selama dan setelah Perang Dunia II. Dewan Iklan membuat tanda dengan menerapkan dalam ide skala besar yang menggunakan iklan untuk mempengaruhi masyarakat Amerika di berbagai bidang. Kampanye pertama berfokus pada kebutuhan negara tersebut selama Perang Dunia II. Setelah perang, Dewan Iklan memperluas fokus untuk menghadapi isu seperti kebakaran hutan, donor darah dan keselamatan jalan raya Jenis- Jenis Iklan Bermacam-macam tujuan dari sebuah iklan yang dibuat oleh sebuah perusahaan meka berdampak pada berbedanya jenis dari sebuah iklan. Iklan yang sering muncul diberbagai media dan umumnya dibuat oleh perusahaan periklanan adalah sebagai berikut: 1. Iklan Komersial 16

2 17 Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu: a. Iklan strategis Digunakan untuk membangun merek. Hal ini dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dala jangka panjang adalah memposisikan membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. merek serta Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna. b. Iklan taktis Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama. 2. Iklan Corporate Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Iklan corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkna dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan corporate merupakan bentuk lain dari iklan strategis ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada publik. Iklan corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau

3 18 logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar. 3. Iklan Layanan Masyarakat Merupakan bagian dari kampanye sosial marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang tidak baik, supaya menjadi baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya. ILM juga menyajikan pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang dapat mengancam keserasian dan kehidupan mereka secara umum. Pesan tersebut dengan kata lain bermaksud memberikan gambaran tentang peristiwa dan kejadian yang akan berakibat pada suatu keadaan tertentu, baik yang bersifat positif maupun negatif. Pada awal perkembangan ILM tidak terlalu terikat pada penataan yang ketat, perencanaan pesan yang rumit, pemilihan media yang sesuai, sampai pada penentuan target audiens maupun pemilihan tempat dan waktu yang benar-benar tepat. Namun seiring berkembangnya dunia periklanan dan semakin banyaknya perusahaan yang membuat ILM disertai dengan perubahan paradigma dalam menciptakan pesan-pesan sosial maka ILM juga harus dibuat secara profesional seperti iklan komersial Teori 3D rendering 3D rendering adalah proses komputer grafis 3D secara otomatis mengubah model wireframe 3D ke 2D gambar dengan efek 3D foto realistik pada komputer. Merupakan proses akhir dari pembuatan gambar 2D aktual atau animasi dari adegan yang disiapkan. Animasi untuk non-interaktif media, seperti film dan video, dirender jauh lebih lambat.

4 19 Non-real time memungkinkan pemanfaatan kekuatan prosesor yang terbatas untuk mendapatkan kualitas gambar yang lebih tinggi. Waktu rendering untuk frame bisa berbeda dari beberapa detik hingga beberapa hari untuk adegan yang kompleks. Rendered frame disimpan pada hard disk kemudian dapat ditransfer ke media lain seperti motion optical film atau optical disk. Frame ini kemudian ditampilkan secara berurutan pada frame rate tinggi, biasanya 24, 25 atau 30 frame per detik, untuk mencapai ilusi gerakan Teori Shade Color Menarik untuk dicatat bahwa dalam dunia bioskop, dan lebih khusus dalam animasi, warna memegang tempat yang sangat penting. Warna dapat langsung menentukan (di mata penonton) jenis seperti apa program atau karakter yang ditangani dengan segera setelah warna yang dipilih muncul dalam serial TV atau film animasi. Kita dapat mengatakan bahwa warna tidak hanya menyorotkan karakter sangat baik dari film atau seri tetapi mereka dapat menyediakan semua intensitas untuk adegan tertentu dalam cerita. Dengan demikian, penggunaan warna-warna lembut atau keras warna akan tergantung pada intensitas emosional dari tindakan. Seseorang dapat melihat bahwa warna tidak membuat cerita tetapi mereka pasti menyimpan atau menyorot narasi atau tindakan serta kepribadian dari karakter. Warna dapat dikatgorikan menjadi tiga, yaitu, tint, tone dan shade.shade merupakan warna yang gelap yang merupakan kombinasi dari sebuah warna dan hitam. Warna shade cenderung digunakan untuk menimbulkan kesan dewasa, dingin, elegan, dan lain sebagainya Teori Typewriter Typeface Tipografi dapat dibagi menjadi empat kategori utama: serif, sans serif, script dan dekoratif. Serif terdiri dari fitur kecil pada akhir stroke dalam huruf. Industri percetakan mengacu pada jenis huruf tanpa serif sebagai san serif (sans dari Perancis, yang berarti tanpa). Sedangkan untuk script merupakan kategori yang luas dari jenis yang meniru gaya tulisan tangan sejarah atau modern yang terlihat seolah-olah ditulis dengan gaya yang berbeda dari alat tulis pena kaligrafi dengan pena ballpoint. Dekoratif merupakan salah satu yang paling populer karena seseorang dapat mencapai tampilan apapun

5 20 dengan salah satu dari ribuan gaya yang berbeda dari font ini. Gaya jenis huruf ini tidak praktis untuk digunakan sebagai teks karena keterbacaan yang terbatas. Typewriter adalah jenis huruf yang terdapat pada mesin cetak. Sebagai contohnya, Blackletter merupakan tipografi paling awal digunakan dengan penemuan mesin cetak, menyerupai kaligrafi blackletter saat itu. Sebuah kalimat yang menggunakan semua dari abjad, seperti the quick brown fox jumps over the lazy dog, sering digunakan sebagai alat estetika desain untuk menunjukkan kepribadian karakter jenis huruf dalam satu setting (karena menampilkan semua huruf abjad) Teori Sound Effect Dalam konteks film dan televisi, efek suara mengacu pada seluruh hirarki dari elemen suara, yang produksinya meliputi berbagai disiplin ilmu, termasuk: Efek suara keras (Hard Sound) merupakan suara umum yang muncul di layar, seperti bantingan pintu, penembakan senjata, dan mengendarai mobil. Latar belakang efek suara (BG) merupakan suara yang tidak secara eksplisit melakukan sinkronisasi dengan gambar, tetapi mengindikasikan pengaturan untuk penonton, seperti suara hutan, dengung dari lampu neon dan interior mobil. Suara orang berbicara di latar belakang juga dianggap sebagai BG, tetapi hanya jika pembicara tidak dapat dimengerti dan bahasa yang dikenali (dikenal sebagai walla). Suara-suara latar belakang juga disebut suasana atau atmosfer (suasana). Foley efek suara adalah suara yang menyingkronkan di layar, dan membutuhkan keahlian seorang seniman Foley untuk merekam dengan benar. Langkah kaki, gerakan alat peraga tangan (misalnya, secangkir teh dan piring), dan gemerisik kain yang umum. Desain efek suara adalah suara yang tidak biasanya terjadi di alam, atau tidak mungkin untuk merekam di alam. Suara ini digunakan untuk emnunjukkan teknologi futuristik dalam film fiksi ilmiah, atau digunakan dalam mode musik untuk menciptakan suasana emosional Teori Framing atau Komposisi

6 21 Dalam dunia fotografi dikenal beberapa jenis komposisi yaitu komposisi bidang ruang, warna, bentuk, pola, dan garis. Sebuah gambar enak dipandang biasanya mempunyai komposisi warna, bidang, bentuk, pola, dan garis yang serasi. Dalam buku Fotografi Digital (2009), Scott Kelby memaparkan trik membuat sebuah hasil foto yang indah. Beberpa bagian komposisi di dalam fotografi yang penting untuk diperhatikan, yaitu: 1. Komposisi Warna 2. Komposisi Garis 3. Komposisi Bentuk atau Pola 4. Komposisi Bidang 5. Komposisi Perspektif Formula AIDA AIDA merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Berikut adalah penjelasannya: 1. Attention / perhatian Di dunia kami yang dipenuhi media, Anda harus cepat dan langsung merebut perhatian orang. Gunakan kata-kata yang kuat, atau gambar yang akan menarik mata pembaca dan membuat mereka berhenti dan membaca apa yang Anda katakan selanjutnya. 2. Interest / menarik Ini merupakan salah satu proses yang paling menantang. Anda mendapat perhatian beberapa target audien Anda, tetapi Anda dapat terlibat dengan mereka sehingga mereka akan menghabiskan waktu berharga mereka untuk memahami pesan Anda secara terperinci. Mendapatkan minat pembaca adalah proses yang lebih dalam dari meraih perhatian mereka. Mereka akan memberikan waktu yang lebih sedikit untuk melakukannya, tetapi Anda harus tetap fokus pada kebutuhan mereka.dalam arti membantu mereka untuk memilih pesan dengan relevan yang cepat.

7 22 3. Desire / minat Bagian-bagian dari menarik dan minat: ketika Anda sedang membangun minat pembaca, Anda juga perlu untuk membantu mereka memahami bagaimana yang Anda tawarkan dapat membantu mereka. Cara utama untuk melakukannya adalah dengan menarik dengan kebutuhan pribadi mereka dan keinginan mereka. Jadi, daripada hanya mengatakan Seminar makan siang kami akan mengajarkan kemampuan mengumpan balik, menjelaskan kepada penonton apa untungnya bagi mereka. 4. Action / tindakan Akhirnya, sangat jelas tentang apa tindakan yang akan Anda inginkan dari pembaca untuk mengambil tindakan. Sepagai contoh, Kunjungi website ini sekarang untuk informasi lebih lanjut bukan hanya meninggalkan orang untuk bekerja apa yang harus dilakukan sendiri Planning Target Audience Efektifitas penyampaian iklan ini akan ditayangkan di stasiun televisi daerah yang bersangkutan. Ditujukan untuk menyampaikan informasi pesan berupa iklan layanan masyarakat kepada masyarakat setempat. Berikut merupakan stasiun televisi lokal yang berada di daerah Bengkulu. Tabel 4.1 Daftar Stasiun Televisi Stasiun Televisi Frekuensi TVRI Bengkulu Kabupaten/Kota Bengkulu Bengkulu TV 36 UHF Bentiring, Bengkulu Sumatra TV 36 UHF Bengkulu ESA TV 32 UHF Bengkulu RB Tv 23 UHF Bengkulu

8 Metode Pipeline PSA Dalam tahap ini akan dijabarkan proses pembuatan yang dilakukan dalam pembuatan PSA animasi, dengan urutan sebagai berikut: Tahap Pra Produksi 1. Brainstorming, Mind Mapping dan Pencarian Ide Pencarian ide cerita untuk diangkat ke dalam Public Service Announcement berdasarkan dari apa yang dilihat dan didengar, bukan berdasarkan rekaan imajinatif. Juga melakukan berbagai pendekatan kreatif terhadap isu yang diangkat. 2. Riset Pengumpulan data atau informasi melalui observasi mendalam mengenai subjek, peristiwa, dan lokasi sesuai dengan tema. 3. Treatment Menentukan arahan dalam pembentukan visual dan narasi dari PSA yang akan dibuat. 4. Penulisan Naskah Menuliskan pembuatan cerita dari hasil riset sehingga menjadi alur cerita yang menarik dan jelas dalam sebuah PSA. 5. Storyboard Menggambarkan visual awal dari setiap adegan sesuai dengan alur cerita yang telah dibuat Tahap Produksi 1. Character Desain dan Visual Element Production Pembuatan karakter-karakter yang akan dipakai ke dalam PSA, serta pembuatan setting, perancangan judul, teks dan mood. Pengerjaannya menggunakan ilustrasi manual dan pewarnaan dengan software Adobe Photoshop. 2. Animasi Tahap Awal

9 24 Membuat animasi dari gerakan-gerakan karakter serta elemen visual lain yang ada dalam PSA Tahap Pasca Produksi 1. Compositing dan Editing Gambar yang telah dibuat di compose untuk menjadi sebuah animasi yang bercerita setelah itu dilakukan editing untuk membentuk alur cerita. Proses dilakukan dengan Adobe After Effects dan Adobe Premiere Pro. 2. Sound Editing/Penambahan Scoring Melakukan editing terhadap elemen-elemen suara yang akan dimasukan ke dalam film, serta menambahkan elemen-elemen suara lain untuk mendukung mood dalam film. 3. Final Render Melakukan render terakhir untuk finalisasi kesuluruhan film agar dapat ditayangkan. 4.2 Strategi kreatif Strategi Komunikasi Melihat tema Harimau Sumatran Terancam Punah yang akan diangkat merupakan tema lingkungan hidup, yang harus dilakukan adalah dengan membuat strategi komunikasi yang semenarik mungkin agar tema tersebut dapat dinikmati oleh para audiennya, dan tujuan dari pembuatan PSA ini dapat tercapai Fakta Kunci 1. Harimau diburu untuk kepentingan ekonomi, estetika, pengobatan tradisional, magis, olahraga, hobi, serta konflik antara Harimau dengan masyarakat. 2. Harimau Sumatera merupakan salah satu dari enam spesies harimau yang terancam punah. 3. Kepunahan dari Harimau Sumatera mengurangi pendapatan daerah tersebut Masalah yang Dikomunikasikan

10 25 Masalah yang dikomunikasikan adalah tentang Harimau Sumatera yang terancam punah, dimana perburuan Harimau Sumatera yang sebagian besar dilakukan oleh orang-orang lokal demi kepentingan dan kepuasan pribadinya Tujuan Komunikasi 1. Menginformasikan bahwa Harimau Sumatera semakin punah. 2. Membuka wawasan bahwa jika habitat Harimau Sumatera dirusak, dapat mengancam kehidupan manusia itu sendiri. 3. Mengajak masyarakat untuk peduli dengan Harimau Sumatera. 4. Harimau dihormati, dikagumi, dan ditakuti di bagian yang sama oleh jutaan orang di seluruh dunia. 5. Habitat untuk Harimau sama dengan habitat untuk hewan lain. 6. Populasi Harimau yang sehat menjaga ekosistem yang sehat 7. Harimau dapat membantu beberapa masyarakat termiskin di dunia, di mana ada Harimau, wisatawan pergi. Dan di mana wisatawan pergi, terdapat transaksi di dalamnya. 8. Harimau adalah makhluk purba yang bertahan hidup dan telah berkembang selama ribuan tahun Profil Target Audiens Target Primer 1. Demografi a. Berusia tahun b. Laki-laki atau perempuan c. Warga Negara Indonesia, semua golongan, ras dan agama d. Kurang berpendidikan e. Golongan menengah ke bawah

11 26 2. Geografi Tinggal di daerah yang berada di sekitar habitat Harimau Sumatera dan terjangkau dengan elektronik. 3. Psikografi Belum memiliki kepedulian dengan lingkungan. Memiliki ketertarikan dengan animasi. Bersifat Etnosentrisme (memiliki keterbatasan dalam pengetahuan, pengalaman maupun komunikasi serta mudah terprofokasi) Judul Film Judul film yang digunakan penulis adalah Harimau Sumatera dengan sub judul terancam punah. Judul ini diinspirasi dari sebuah video keberadaan Harimau di daerah Sumatera yang terjerat perangkap dan akhirnya mati serta melihat populasi Harimau tidak lebih dari 400 ekor Sinopsis Cerita Perburuan Harimau Sebuah senapan yang mencari kepada seekor harimau. Harimau berusaha lari dari si pemburu. Kemudian peluru ditembakkan. Pemburu Harimau tersebut dilumpuhkan. Polisi yang sudah menunggu langsung menangkap pemburu. Akhirnya si pemburu di tangkap dan berada halaman utama sebuah koran Perburuan Harimau Pemburu sedang menyayat Harimau yang telah diburunya. Tiba-tiba polisi menangkap pemburu dan memenjarakannya hingga akhirnya menjadi bagian utama dari topik di sebuah koran Indonesia Pendekatan Rasional dan Emosional Pendekatan Rasional Dengan menceritakan keadaan Harimau Sumatera yang hampir punah, penulis akan menyampaikan hukum satwa yang dilindungi, meliputi penangkapan pemburu, pemberitaan melalui media, dan sanksi hukumnya.

12 Pendekatan Emosional Melalui animasi yang dirancang oleh penulis, maka yang diharapkan adalah iklan ini mendapat perhatian dan ketertarikan sehingga dapat menjaga populasi Harimau Treatment Penulis menggunakan alur maju (linier) dengan makna denotasi dalam penceritaan Harimau Sumatera terancam punah ini. Penulis membagi cerita PSA ini ke dalam beberapa bagian cerita, dimana tiap-tiap bagian memiliki pembahasan cerita tersendiri. Bagian-bagian tersebut antara lain: Perburuan Harimau 1. Bagian Pertama : (Opening) Senapan yang terarah kepada seekor harimau Bagian ini menceritakan awal dari kisah penembakan Harimau. 2. Harimau berusaha lari Menceritakan bahwa Harimau berusaha berlari dari perburuan 3. Penembak melepaskan tembakan Penembak melepaskan tembakan saat Harimau lengah. 4. Pemburu menyayat Harimau Setelah menembak, Harimau di sayat oleh pemburu. 5. Pemburu di tangkap polisi Saat menyayat Harimau, tiba-tiba dua orang polisi yang datang dari belakang pemburu menangkap pemburu tersebut. 6. Pemburu di penjara muncul sebagai bagian dari topik berita di koran Indonesia Pemburu akhirnya dipenjarakan dan menjadi bagian dalam sebuah koran Indonesia 7. Ending (Credit Title)

13 Perburuan Harimau 1. Bagian Pertama : (Opening) Pemburu sedang menyayat Harimau Bagian ini menceritakan pemburu yang sedang menyayat Harimau 2. Polisi menangkap pemburu Dari belakang pemburu, dua orang polisi bersiap menangkap si pemburu 3. Pemburu berjalan ke mobil polisi Menceritakan bahwa pemburu sedang berjalan ke mobil polisi diiringi oleh dua orang polisi 4. Pemburu di penjara Bagian ini menceritakan bahwa pemburu akhirnya di penjarakan 5. Pemburu di penjara menjadi bagian dari topik di koran Indonesia Adegan pemburu di penjara menjadi topik utama di koran Indonesia 6. Ending (Credit Title) Script Perburuan Harimau 1. BLACKNESS / EXT. HUTAN Di awali dengan CLOSE UP lubang senapan PANNING mencari Harimau. 2. EXT. HUTAN PANNING pemburu yang sedang mengarahkan senapannya. 3. EXT. HUTAN MEDIUM CLOSE UP pemburu bersiap menembak.

14 29 4. EXT. HUTAN MEDIUM SHOT TILT UP harimau yang akan ditembak. 5. BLACKNESS / EXT. HUTAN PEMBURU MENYAYAT HARIMAU Pemburu menyayat Harimau yang telah tertembak TILT UP muncul borgol yang siap menangkap pemburu. 6. BLACKNESS / PENJARA / KORAN INDONESIA Pemburu di penjara PANNING ZOOM OUT berubah menjadi bagian dari topik di koran Indonesia Perburuan Harimau 1. BLACKNESS / EXT. HUTAN HIGH LONG SHOT harimau di sayat oleh si pemburu. 2. EXT. HUTAN LONG SHOT TILT UP dua orang polisi yang berada di belakang pemburu. 3. EXT. HUTAN LONG SHOT polisi berjalan mendekati pemburu. 4. EXT. HUTAN

15 30 Polisi menggiring pemburu berjalan ke mobil. 5. EXT. HUTAN / KORAN INDONESIA PANNING pemburu dipenjara berubah menjadi topik utama sebuah koran Indonesia Karakter Dalam Film Karakter-karakter yang ada dalam PSA animasi yang akan dibuat adalah: 1. Karakter utama Pemburu sebagai karakter utama yang akan muncul dalam setiap bagian-bagian cerita. 2. Karakter lain Elemen-elemen visual utama yang akan ditampilkan adalah karakter Harimau dan karakter polisi Strategi Desain PSA animasi ini menggunakan visual dan efek suara dalam membentuk penceritaannya sehingga komposisi dan koordinasi antara visualisasi dan efek suara akan dibuat saling berhubungan Perancangan Visual Pemilihan Style atau Gaya Gambar Dalam penggambaran ilustrasi atau gambar-gambar yang ada dalam film ini penulis memilih gaya gambar 2D rendering, dengan menyerupai acuan yang digunakan seperti contoh film animasi 2dimensi karya film The Adventure of Tintin. Gaya gambar seperti ini lebih mengacu kepada pesan tersampaikan secara langsung, fakta yang terpercaya, fokus yang dituju dan makna PSA ini dibuat.

16 31 The Adventure of Tintin Gambar 4.1 Contoh Gaya Gambar 2D Pemilihan Warna Untuk mengejar mood dan film ini diperuntukan bagi usia di atas 17 tahun, maka warna-warna yang akan digunakan dalam PSA ini adalah warna-warna dengan shade color. (a) Elephants Dream (b) The Chronicle of Java Pemilihan Typeface Gambar 4.2 Contoh Mood Warna Dari Beberapa Film Animasi Jenis huruf-huruf yang dipilih yaitu

17 32 1. Huruf yang terdapat pada koran adalah huruf serif yaitu Times New Roman dan san serif yaitu Franklin Gothic Heavy. Gambar 4.3 Contoh Font Franklin Gothic Heavy Gambar 4.4 Contoh Penggunaan Font Franklin Gothic Heavy Gambar 4.5 Contoh Font Times New Roman Gambar 4.6 Contoh Penggunaan Font Times New Roman 2. Serif-dekoratif yaitu Old typewriter untuk memberikan keterangan pada tag line, karena sesuai dengan tema yang mengangkat fakta.

18 33 Gambar 4.7 Contoh Font Old typewriter Gambar 4.8 Contoh Penggunaan Font Old Typewriter Perancangan Motion Style Penulis menggunakan teknik 2D rendering dalam PSA animasi ini. Teknik ini lebih diutamakan pada fokus subyek yang lebih dominan dibandingkan dengan latar belakang. Karakter-karakter dalam PSA animasi ini bersifat real dimana bentuk karakter sesuai dengan kenyataan.

2. Iklan Taktis Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu.

2. Iklan Taktis Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. JENIS-JENIS IKLAN Bermacam-macamnya tujuan dari sebuah iklan yang dibuat oleh sebuah perusahaan maka berdampak pada berbedanya jenisjenis dari sebuah iklan. Iklan yang sering muncul diberbagai media dan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Konsep Desain Desain iklan layanan masyarakat yang berupa media utama yang berbasis media elektronik sebagai sarana untuk mensosialisasikan iklan layanan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita 1. Sore hari di sebuah rumah 2. Seorang Ibu bersama seorang kakek tua memasuki rumah (pindahan) 3. Nyamuk mengintai dari jauh 4. Si Ibu beres beres rumah baru 5.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA Muhamad Maladz Adli NIM 1400082033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis,

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, proses perancangan dengan menggunakan huruf adalah tahapan

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

PENULISAN PR EKSTERNAL

PENULISAN PR EKSTERNAL Modul ke: PENULISAN PR EKSTERNAL TEKNIK PENULISAN DISPLAY IKLAN DAN IKLAN PUBLIC RELATIONS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.IKom Program Studi Public Relations Pengembangan Strategi kreatif 1. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. diproduksi dalam format elektronik biasa disebut dengan e-book.

BAB 4 KONSEP DESAIN. diproduksi dalam format elektronik biasa disebut dengan e-book. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori Buku Buku adalah sebuah tulisan yang dituangkan di atas media seperti lembaran kertas, perkamen, atau variasi media lainnya, yang diikat sedemikian

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Menjalin komunikasi sangat penting untuk ibu dan anak.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Menjalin komunikasi sangat penting untuk ibu dan anak. 1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1 Landasan Teori Animasi Pendidikan ini akan bercerita tentang seorang anak remaja dan ibu pekerja. Pendidikan ini akan memperlihatkan seorang ibu yang sibuk bekerja dan mengurus

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 KONSEP VISUAL IV 1.1 Warna Warna yang digunakan pada perancangan kampanye ini menggunakan 2 kategori warna yaitu warna pokok dan warna pendukung. Warna pokok yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Fakta kunci yang akan diambil untuk melakukan proyek animasi ini: 1. Film e-learning yang menjelaskan tentang flight safety untuk para penumpang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta kunci 1) Dongeng "Kakek Penumbuh Bunga" jarang ditemukan di toko buku saat ini. 2) Kurangnya tontonan yang mendidik di televisi Indonesia sekarang

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: 13 Fakultas FIKOM Mata Kuliah - Advertising Project Management- Eksekusi Konsep Kreatif Periklanan (1) Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Tujuan penulisan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat dalam kampanye sosial hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah mengkampanyekan

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan. membangun citra jangka panjang untuk suatu produk tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan. membangun citra jangka panjang untuk suatu produk tertentu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan menjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik atau masyarakat, memenangkan dukungan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. Tetapi, kejelekan dari pendekatan ini adalah meskipun dalam bentuk yang

BAB 4 KONSEP. Tetapi, kejelekan dari pendekatan ini adalah meskipun dalam bentuk yang BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Simbol Menurut Veronica Napoles dalam bukunya Corporate Identity Design, menjelaskan ada 3 kategori dasar simbol, yaitu typographic, abstract, descriptive, atau

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Video Teaser yang akan dibuat untuk acara Festival Video Edukasi (FVE) di Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan dan Kebudayaan (BPMTPK) ini merupakan video teaser yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci Hal-hal yang Dikomunikasikan Target Audience Primer

BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci Hal-hal yang Dikomunikasikan Target Audience Primer 41 BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif 3.1.1 Fakta Kunci - Tanpa disadari, relasi Jerman dan Indonesia sudah terjalin sejak dulu dan begitu dekat hingga sekarang. - Banyak pelajar ingin melanjutkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN ORISINALITAS BAB II METODE PERANCANGAN Dari beberapa video Motion Graphic yang ada seperti Dumb Ways to Die di produksi oleh McCann Melbourne, kental dengan karakter-karakternya yang unik. Sedangkan Video

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan adalah seni yang merupakan bagian dari kehidupan manusia yang sangat tua keberadaannya. Salah satu bentuk kesusastraan yang sudah lama ada di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukis kan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN 13 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Dalam sebuah artikel dari http://sadidadalila.wordpress.com/ menjelaskan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses, produksi dan pasca produksi dalam pembuatan film AGUS. Berikut ini adalah penjelasan proses pembuatan film yang berjudul AGUS, sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metodologi Laporan ini menggunakan metodologi wawancara dan observasi untuk mendapatkan permasalahan yang terdapat di lapangan. Wawancara berfokus pada konsep yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai bertambahnya jenis media periklanan. Keanekaragaman jenis media periklanan dimulai dari

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 54 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Mood dan Warna Warna yang dipakai dalam film ini meliputi warna-warna cokelat, biru, kuning, merah, hitam dan putih. Warna cokelat, kuning,

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci 1. Bagaimana membuat animasi edukasi yang menarik mengingat banyaknya anak muda yang lebi menyukai animasi yang tidak bersifat edukasi.

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN

IV KONSEP PERANCANGAN IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS 1. Pengguna / Komunitas Karya Dari hasil rancangan video motion graphic sosialisasi prosedur pelayanan pengaduan (Komplain) di Universitas mercu

Lebih terperinci

BAB III. STATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN

BAB III. STATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN BAB III. STATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN III.1 Strategi Perancangan Di dalam sebuah perancangan diperlukan strategi yang dapat menjadi pendukung dalam memenuhi tujuan dari perancangan tersebut. Strategi

Lebih terperinci

01 Meninjau Narasi 1.1. Analisa bentuk narasi untuk menghasilkan narasi yang siap untuk penulisan bagian berikutnya.

01 Meninjau Narasi 1.1. Analisa bentuk narasi untuk menghasilkan narasi yang siap untuk penulisan bagian berikutnya. KODE UNIT : TIK.MM02.022.01 JUDUL UNIT : Menulis Naskah DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan tentang keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menulis sebuah naskah dari narasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut teknologi informasi dalam menyampaikan bahan pengajaran memungkinkan untuk melibatkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi Adab Berpakaian Sumber : Youtube Selama ini animasi 2D berbasis bitmap dengan konten adab - adab Islami yang beredar memiliki alur cerita yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Legenda Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karenanya,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Bermula dari kekhawatiran anak muda di zaman sekarang yang beberapa kurang memperhatikan adab dalam kesehariannya dan bahkan ada sebagian yang

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) by: Agus Setiawan

DASAR-DASAR MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) by: Agus Setiawan DASAR-DASAR MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) by: Agus Setiawan Konsep MULTIMEDIA Multimedia is the combination of the following elements: text, color, graphics, animations, audio, and video MULTIMEDIA V.S MULTIMEDIA

Lebih terperinci

BAB III. Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB III. Strategi Perancangan dan Konsep Visual BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Tujuan Komunikasi Video animasi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) ini bertujuan untuk melakukan perubahan pada pola permainan anak-anak pada masa sekarang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Gagasan Perancangan Pemilihan Media pada pengenalan komunitas kineforum ini menggunakan majalah sebagai media utama, media tersebut terbilang karena mudah untuk masuk ke golongan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini penjelaskan proses produksi dalam film yang berjudul Kesenian Reog Bulkio, sebagai berikut: 4.1 Produksi

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Materi 5 STORYBOARD Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Storyboard Proses membuat storyboard, awalnya dikembangkan oleh studio Walt Disney pada awal 1930 Menurut John

Lebih terperinci

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI Mengapa Animasi? Cave Painting = Animasi tertua di dunia Telah ada sekitar 30.000 32.000 tahun yang lalu, cave painting didesain seolah menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara 12 BAB 4. KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Branding Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara strategis difokuskan dan disatukan melalui organisasi. Branding

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. alat-alat elektronik dibandingkan bermain bersama teman-temannya dilapangan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. alat-alat elektronik dibandingkan bermain bersama teman-temannya dilapangan 27 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Iklan ini dibuat berdasarkan pada fenomena perubahan pola permainan anakanak pada masa sekarang ini yang lebih sering terlihat bermain

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1. Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif Selama masa kerja praktek pada PT. Alternative Media Group (AMG) mendapatkan bermacam pekerjaan yang bermanfaat dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

Animasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

Animasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom Animasi Komputer Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom Tujuan Pembelajaran Siswa SMK Multimedia kelas XI semester ganjil mampu memahami pengertian animasi komputer Siswa SMK Multimedia kelas XI semester ganjil

Lebih terperinci

Faktor-Faktor dalam. Perancangan Desain

Faktor-Faktor dalam. Perancangan Desain Faktor-Faktor dalam Perancangan Desain Perancangan dalam komunikasi visual dapat diartikan sebagai penuangan ide, gagasan, konsep perancangan ke dalam wujud yang komunikatif terhadap kebutuhan tertentu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

Bab 10. Pengembangan Sistem Multimedia. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia

Bab 10. Pengembangan Sistem Multimedia. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia Bab 10 Pengembangan Sistem Multimedia Pokok Bahasan : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia Tujuan Belajar : Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat : Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya 1.1.1 Alasan Pemilihan Tema Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, penggunaan komputer grafis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi seperti film masa kini yang penuh dengan efek, dan sangat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1 Fakta Kunci Warga Indonesia mulai berminat kepada animasi Kucing digunakan sebagai

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Multimedia

Pengembangan Sistem Multimedia Pengembangan Sistem Multimedia Siklus Pengembangan Multimedia Pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem multimedi, yaitu mendefinisikan masalah, studi kelayakan, melakukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Iklan A Mild versi Manimal dan U Mild versi Cowo Lebih Tau sama-sama menggunakan format naskah campuran, yakni antara slice of life, vignettes and situations serta personality

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan Peranan praktikan di PT Mitragamma Swara ini berperan menjadi seorang Creative Designer yang diharapkan membawa ide-ide yang baru dan

Lebih terperinci

Gambar III.1 SWOT Sumber: Data Pribadi (15 juni 2016)

Gambar III.1 SWOT Sumber: Data Pribadi (15 juni 2016) BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN III.1 Strategi Perancangan Untuk memberikan pemahaman K3 kepada pekerja tentang pentingnya pemakaian alat pelindung diri maka dibutuhkan suatu komunikasi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET 48 BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET UP Fingerboard Contest sangatlah penting, sebagai pembenahan dari rancangan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menurut Onong Uchjana Effendy adalah komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 49 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Cerita romantis merupakan cerita

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam perancangan komunikasi visual PSA animasi ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 61 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Teknis Produksi Media Utama Pada perancangan iklan layanan masyarakat ini media utama dalam penyebaran pesan yaitu media elektronik yang berupa televisi. Semua media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di awal dekade millenium ketiga ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang demikian pesatnya sehingga menghasilkan inovasi inovasi baru seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal) BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan terdiri dari dua kata yaitu strategi dan perancangan, yang masing-masing kata mempunyai pengertian tersendiri.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan merupakan proses perubahan sikap seseorang untuk menjadi lebih baik baik dari segi pengetahuan dan segi moral atau tingkah laku.

Lebih terperinci

27 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Di harapkan dengan film documenter Bisnis Ilegal 2x1 ini akan membuka mata masyarakat tentang realita yang sebenarnya terjadi di seluk beluk pemakaman

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.3 Landasan Teori 4.3.1 Kampanye Sosial Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan kampanye promosi produk dan jasa. kampanye isu sosial merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya Film Animasi dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi INTISARI... xii ABSTRACT...

Lebih terperinci

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi AUDIO VISUAL Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Storyboard Shooting board Dorector board Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pendahuluan: Storyboard

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses atau jalan cerita dalam pembuatan film animasi 2,5D tentang berkurangnya populasi hewan akibat penebangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan masyarakat, bahkan telah mendunia. Di Industri Film Lokal, berbagai jenis film sudah merebak, mulai dari genre

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan PAV STORYBOARD Storyboard merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan. mulai memperkenalkan produknya pada konsumen melalui promosi

BAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan. mulai memperkenalkan produknya pada konsumen melalui promosi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan kebutuhan. Akan tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan pembeliannya, seperti

Lebih terperinci

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89 SOSIAL MEDIA Munif Amin Romadhon munifamin Munif Amin munifamin89 Apa itu Sinematografi? Berasal dari bahasa Yunani Kinema (gerakan) dan Graphoo atau Graphein (menulis / menggambar) Menulis dengan gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Konflik Manusia Satwa Liar, Mengapa Terjadi? yang ditulis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Konflik Manusia Satwa Liar, Mengapa Terjadi? yang ditulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam artikel Konflik Manusia Satwa Liar, Mengapa Terjadi? yang ditulis Siti Chadidjah Kaniawati pada situs Balai Taman Nasional Kayan Mentarang menjelaskan dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kesadaran masyarakat akan kebutuhannya pada informasi membuat media massa saat ini dapat dikatakan sebagai Primadona pencarian informasi. Media massa adalah alat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penciptaan Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu untuk browsing internet atau menonton televisi dan film-film yang cenderung menampilkan

Lebih terperinci