RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PASAR & INSTRUMEN KEUANGAN SYARIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PASAR & INSTRUMEN KEUANGAN SYARIAH"

Transkripsi

1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PASAR & INSTRUMEN KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2 Nama Mata Kuliah : Pasar dan Instrumen Keuangan Syariah Kode Mata Kuliah/sks : EKM7041 / 3 sks Program Studi Semester : : Manajemen 7 Mata Kuliah Prasyarat : Ekonomi Islam Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan pasar dan instrumen keuangan. Di awal perkuliahan pembahasannya adalah pendahuluan atau pengenalanan tentang pasar dan instrumen keuangan baik yang konvensional maupun yang. Yakni pembahasan tentang sistem, aset, dan pasar keuangan, serta alasan pentingnya pasar dan instrumen hadir di tengah-tengah masyarakat. Kemudian mahasiswa akan diperkenalkan bentukbentuk instrumen keuangan yang ada di Indonesia, serta perbandingannya dengan instrumen keuangan konvensional. Capaian Pembelajaran/Learning Outcomes Agar para mahasiswa dapat memahami operasional pasar dan instrumen keuangan baik yang maupun yang konvensional. Pemahaman yang diharapkan mencakup aspek teoritis maupun prakteknya, dengan didahului oleh adanya pemahaman terhadap pentingnya eksistensi pasar dan instrumen keuangan. Diharapkan pengetahuan yang didapatkan dari mata kuliah ini dapat menjadi bekal mahasiswa untuk terjun ke industri yang terkait, seperti perbankan, pasar modal dan lembaga keuangan lainnya Referensi Sumber Ajar : 1. Herman Darmawi, Pasar Finansial dan Lembaga-lembaga Finansial, Jakarta, Bumi Aksara, Muhamad Nafik HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah, Jakarta, PT. Serambi Ilmu Semesta, Dr. M. Umer, Sistem Moneter Islam.Jakarta, Gema Insani, Drs. Muhammad, M, Ag..Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta,UPP AMP YKPN, Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,, Yogyakarta, Ekonosia, Juni Sulihaji Murwani, Kaya dari Saham Halal, Jakarta, PT.Globl Mahardika Netama,

3 Evaluasi Hasil Belajar Penilaian mahasiswa akan ditentukan berdasarkan gabungan dari komponen berikut ini: 1) Ujian tengah semester (UTS) 30% 2). Ujian akhir semester (UAS) 45% 3). Tugas terstruktur 25% Konversi nilai angka ke nilai huruf, sesuai bobot komponen, adalah sebagai berikut: Nilai Angka Nilai Huruf Bobot Nilai Angka Nilai Huruf Bobot 90 A 4,00 60,00 64,99 C + 2,25 80,00 89,99 A - 3,75 55,00 59,99 C 2,00 75,00 79,99 B + 3,25 50,00 54,99 C - 1,75 70,00 74,99 B 3,00 45,00 49,99 D 1,00 65,00 69,99 B - 2,75 < 45 E 0,00 3 8

4 Rencana Perkuliahan Minggu Ke- 1 Kemampuan Akhir yang Diharapkan Memahami bagaimana cara kerja dan peran vital sistem serta tinjauan tentang sistem ekonomi dalam Islam Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Sistem Finansial dan Sistem Ekonomi Islam: -Pengertian Sistem - Karakteristik dasar sistem - Sistem - Sistem Ekonomi Islam Metode Pembelajaran Media Pembelajaran Sumber Ajar Darmawi & Nafik Deskripsi Tugas seputar sistem 2 Memahami hal-hal yang berkaitan dengan aset Aset Finansial : -Pengertian aset - Macam dan fungsi aset - Harga dan risiko aset -Valuta aset terpenting Darmawi seputar aset 3 4 Memahami bagaimana pasar bekerja dalam sistem dari suatu perekonomian Memahami peranan pasar keuangan di era ekonomi modern Pasar Finansial - Pasar Finansial dalam sistem - Pelaku pasar -Fungsi dasar dan ekonomi pasar - Klasifikasi pasar Pasar Keuangan Syariah - Pentingnya pasar keuangan - Pengertian pasar keuangan - Tujuan dibentuknya pasar keuangan (PKS) - Konsep PKS yang sesuai Al- Quran Darmawi Muhammad &Sudarsono seputar pasar Mencari artikel yang berhubungan dengan pasar keuangan 4 8

5 5 6 Memahami konsep pasar modal dan dapat membandingkannya dengan yang konvensional Memahami bagaimana dan apa saja pelanggaran yang terjadi di pasar modal konvensional dari sisi Pasar Modal Syariah -Definisi Pasar Modal -Persamaaan dan Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal -Konsep Dasar Pasar Modal Syariah -Prinsip Pasar Modal Syariah -Perbandingan Pasar Modal Konvensional dengan Pasar Modal Syariah -Dasar Hukum Pasar Modal Syariah Pelanggaran Syariah di Pasar Modal Konvensional: -Sekuritas Emiten yang memproduksi produk haram -Menjual Sekuritas yang belum dimiliki - Transaksi MAGRIB -Manipulasi atau Tadlis -Rekayasa Permintaan dan Penawaran -Transaksi yang tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli, -Transaksi yang dibatasi waktu atau yang dikaitkan dengan transaksi lain - Dua transaksi atau lebih dalam satu perjanjian, Murwani seputar pasar modal dan pemaparan tentang kasus-kasus yang ditemukan pada pasar modal konvensional 5 8

6 7 Memahami apa dan bagaimana pasar modal yang sukses dan kendala apa yang harus ditangani Kunci Sukses dan Kendala Pasar Modal Syariah -Kunsi sukses pasar modal -Kendala dan tantangan pasar modal -Bursa yang sehat -Bursa Efek, alternative bursa efek masa depan dan pemaparan tentang kasus-kasus yang ditemukan pada pasar modal 8 Ujian Tengah Semester (UTS) 9 10 Memahami konsep pasar uang yang ada di Indonesia Memahami konsep pasar valuta asing yang ada di Indonesia Pasar Uang Syariah: - Pasar uang dan Pasar Uang Syariah -Fungsi Pasar Uang - Peserta Pasar Uang - Mengapa diperlukan pasar uang -Instrumen Pasar Uang dan Pasar Uang Syariah di Indonesia Pasar Valuta Asing: -Pengertian dan latar belakang Pasar Valas -Peserta Valas dan tujuan transaksi -Mekanisme dan bentuk transaksi Darmawi, Darmawi seputar pasar uang dan pasar uang seputar pasar valuta asing 11 Memahami bagaimana investasi dalam perspektif Islam Investasi dalam Perspektif Islam : -Pengertian dan tujuan investasi - Risiko dalam investasi -Investasi Vs Spekulasi Nafik & Membuat artikel tentang investasi dalam perspektif Islam 6 8

7 Memahami konsep Saham Syariah dan aplikasinya di Indonesia Memahami konsep Obligasi Syariah (Sukuk) dan aplikasinya di Indonesia Memahami konsep Reksa Dana Syariah dan aplikasinya di Indonesia Memahami konsep Produk Derivatif, tinjauannya secara dan aplikasinya di Indonesia Instrumen Keuangan Syariah : Saham Syariah -Pengertian saham -Prinsip dalam saham -Kategori Saham Syariah Instrumen Keuangan Syariah : Obligasi Syariah (Sukuk) -Eksistensi Sukuk - Jenis-jenis Sukuk - Perkembangan Sukuk Global -Penerbitan Sukuk -Struktur Sukuk Instrumen Keuangan Syariah: Reksa Dana Syariah - Pengertian Reksadana Syariah -Perbedaan Reksadana Syariah dengan konvensional -akad yang digunakan pada reksadana -Jenis Portofolio Efek -Jenis & Instrumen investasi -Resiko Reksa dana -Efek beragun aset Instrumen Keuangan Syariah: Produk Derivatif -Pengertian produk Derivatif - Jenis Produk Derivatif -Faktor-faktor pendorong berkembangnya produk Derivatif -Pengguna Produk Derivatif -Risiko Derivatif -Beberapa Catatan Penggunaan Murwani, Murwani Darmawi, Membedah buku tentang Saham seputar obligasi seputar reksa dana seputar produk derivatif 7 8

8 Derivatif di bidang -Analisis Teknik versus Analisis Fundamental -Pandangan Syariah tentang produk Derivatif 16 Ujian Akhir Semester (UAS) Dibuat oleh : Disahkan oleh : Mengetahui : Dosen Reny Fitriana, SP, M.Si Ketua Program Studi Nico Demus, SE, M.M Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Dr. Hidayat Sofyan Widjaya, SE, M.M 8 8

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH : AUDITING INTERNAL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH : AUDITING INTERNAL RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH : AUDITING INTERNAL PROGRAM STUDI STRATA SATU 2015 1 7 Nama Mata Kuliah : Kode Mata Kuliah/sks : EKA 4170 / 3 sks Program Studi Semester : : Strata satu

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: AKUNTANSI BANK SYARIAH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: AKUNTANSI BANK SYARIAH RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: AKUNTANSI BANK SYARIAH PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN 2015 1 10 Nama Mata Kuliah : AKUNTANSI BANK SYARIAH Kode Mata Kuliah/sks : / 3 sks Program Studi Semester

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PRAKTIKUM BANK MINI SYARIAH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PRAKTIKUM BANK MINI SYARIAH RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PRAKTIKUM BANK MINI SYARIAH PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI 2015 1 10 Nama Mata Kuliah : PRAKTIKUM BANK MINI SYARIAH Kode Mata Kuliah/sks : EKA5357 / 3 sks Program

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: MANAJEMEN PEMBIAYAAN SYARIAH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: MANAJEMEN PEMBIAYAAN SYARIAH RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: MANAJEMEN PEMBIAYAAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN 2015 1 13 Nama Mata Kuliah : Manajemen Pembiayaan Syariah Kode Mata Kuliah/sks : EKM 7044/3 SKS / 3

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENGANGGARAN PERUSAHAAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENGANGGARAN PERUSAHAAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENGANGGARAN PERUSAHAAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN 2015 19 Nama Mata Kuliah : Penganggaran Perusahaan Kode Mata Kuliah/sks : EKM 4131 / 2 sks Program Studi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH LABORATORIUM PERPAJAKAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH LABORATORIUM PERPAJAKAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH LABORATORIUM PERPAJAKAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI 2015 1 6 Nama Mata Kuliah : LABORATORIUM PERPAJAKAN Kode Mata Kuliah/sks : EKA4073 / 3 sks Program Studi

Lebih terperinci

S I L A B U S. V. MATA KULIAH PRASYARAT: Bank dan Lembaga Keuangan Lain (BLKL)

S I L A B U S. V. MATA KULIAH PRASYARAT: Bank dan Lembaga Keuangan Lain (BLKL) S I L A B U S I. KODE MATA KULIAH/sks : DM 40-140 II. NAMA MATA KULIAH : Lembaga Keuangan Syariah (LKS) III. PROGRAM STUDI : D III Manajemen IV. DESKRIPSI DAN TUJUAN MATA KULIAH: V. MATA KULIAH PRASYARAT:

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: LABORATORIUM PAJAK PENGHASILAN PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: LABORATORIUM PAJAK PENGHASILAN PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: LABORATORIUM PAJAK PENGHASILAN PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PROGRAM STUDI DIPLOMA III (D3) AKUNTANSI 2015 1 12 Nama Mata Kuliah : LABORATORIUM PAJAK PENGHASILAN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 A. IDENTITAS 1. Jurusan/Prodi : Perbankan Syariah 2. Nama Mata Kuliah : Manajemen Investasi Syariah 3. Kode Mata Kuliah : 4. Semester/SKS : V (Lima)/2 SKS 5. Jenis Mata Kuliah : Wajib 6. Prasyarat : -

Lebih terperinci

Pengertian, kriteria, fungsi, jenis dan klasifikasi, peredaran dan peranan dari uang. Pengertian, penyebab, perkembangan dari inflasi

Pengertian, kriteria, fungsi, jenis dan klasifikasi, peredaran dan peranan dari uang. Pengertian, penyebab, perkembangan dari inflasi RENCANA PEMBELAJARAN SATU SEMESTER Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah ini mempelajari tentang lembaga keuangan yaitu perbankan, lembaga non bank serta pasar modal yang merupakan sarana penggerak dunia

Lebih terperinci

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Manajemen Keuangan II

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Manajemen Keuangan II RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Manajemen Keuangan II PROGRAM STUDI SM/SA 2015 1 6 Nama Mata Kuliah : Manajemen Keuangan II Kode Mata Kuliah/sks : / 3 sks Program Studi Semester : : SM/SA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana yaitu investor yang membeli efek di Pasar Modal dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dana yaitu investor yang membeli efek di Pasar Modal dengan pihak yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara karena Pasar Modal berperan menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suatu jawaban, sekaligus tantangan akan kebutuhan masyarakat dunia terhadap

I. PENDAHULUAN. suatu jawaban, sekaligus tantangan akan kebutuhan masyarakat dunia terhadap 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebangkitan industri keuangan syariah di tengah-tengah dominasi industri keuangan konvensional yang mulai goyah akibat guncangan ekonomi global menjadi suatu jawaban,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah : Pengetahuan Pasar Modal dan Portfolio Kode/SKS : KP416/2 SKS Kelompok Mata Kuliah : MKU/MKDP/MKKP/MKKF/MKKPS/MKPP *) Status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia, sadar atau tidak sadar, sejak lahir sudah mengenal. dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan atau memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia, sadar atau tidak sadar, sejak lahir sudah mengenal. dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan atau memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia, sadar atau tidak sadar, sejak lahir sudah mengenal kebutuhan. Kebutuhan untuk sehari-hari seperti makan, minum, pakaian, hiburan, pendidikan, dan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.266, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Pasar Modal. Prinsip Syariah. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5755). PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan kegiatan operasionalnya. Kebutuhan sumber dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan kegiatan operasionalnya. Kebutuhan sumber dana tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini dunia perindustrian mengalami pasang surut. Perkembangan dunia industri diikuti dengan kebutuhan dalam hal pendanaan sehingga industri

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: LABORATORIUM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: LABORATORIUM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: LABORATORIUM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH PROGRAM STUDI S I AKUNTANSI 2015 1 8 Nama Mata Kuliah : Lab. Akuntansi Keuangan Menengah Kode Mata Kuliah/sks :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Index Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat diketahui perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Index Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat diketahui perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian suatu negara biasanya dapat dilihat dari keberadaan suatu pasar modal. Sebuah negara industri maju maupun negara industri baru selalu

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No. 5755 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN. OJK. Pasar Modal. Prinsip Syariah. Penerapan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 266). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) SOSIOLOGI ORGANISASI

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) SOSIOLOGI ORGANISASI RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) SOSIOLOGI ORGANISASI Diajukan oleh : Drs. SUHARMAN, MSi Jurusan Sosiologi FISIPOL UGM YOGYAKARTA 2004 Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran

Lebih terperinci

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : KEUANGAN No. Dok : FPEB-SIL-14-29 Halaman : 1 dari 5 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Mayasari Lutan, SE., MM. Neni Sri Wulandari,S.Pd., M.Si. Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si. ( Dosen Pengampu)

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH SESI 1: PENGANTAR PERKULIAHAN Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Deskripsi Mata Kuliah Matakuliah ini dirancang untuk dapat memberikan fasilitas mahasiswa guna memperoleh pengetahuan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA. Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si.

SILABUS MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA. Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. SILABUS MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. amanitanovi@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS Fakultas : Ekonomi (FE)

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan Program Pensiun, investasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH SESI 11: Pasar Modal Syariah (PMS) Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Definisi PMS Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha dalam perekonomian pasar bebas semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/POJK.04/2015 TAHUN 2015 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/POJK.04/2015 TAHUN 2015 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/POJK.04/2015 TAHUN 2015 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: kinerja perusahaan, pengumuman penerbitan sukuk, pengumuman

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: kinerja perusahaan, pengumuman penerbitan sukuk, pengumuman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional. Peran tersebut antara lain adalah sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan dan wahana investasi bagi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/POJK.04/2015 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/POJK.04/2015 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/POJK.04/2015 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan investasi adalah hal yang paling mendominasi setiap pengeluaran yang

BAB I PENDAHULUAN. dan investasi adalah hal yang paling mendominasi setiap pengeluaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan perekonomian di dunia dewasa ini menuntut masyarakat agar cermat dalam membelanjakan uangnya. Dalam hal ini masyarakat cenderung membelanjakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang sangat mengesankan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks harga sahamsaham

I. PENDAHULUAN. yang sangat mengesankan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks harga sahamsaham I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pasar modal syariah Indonesia menunjukkan kemajuan yang sangat mengesankan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks harga sahamsaham kelompok Jakarta Islamic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal yang merupakan pasar berbagai macam instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Produk Lembaga Keuangan Islam Kode Mata Kuliah : IE 327

1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Produk Lembaga Keuangan Islam Kode Mata Kuliah : IE 327 Halaman : 1 dari 5 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Suci Aprilliani Utami, S.Pd, M.E.Sy Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si. ( Dosen Pengampu) (Tim KBK Prodi) (Ketua

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Manajemen Keuangan

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Manajemen Keuangan RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Manajemen Keuangan PROGRAM STUDI D-III KEUANGAN DAN PERBANKAN 2014 1 11 Nama Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Kode Mata Kuliah/sks : DM 40-010 / 3 sks Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memiliki dua fungsi penting yaitu pertama sebagai sarana pendanaan atau sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebijakan perusahaan agar bisa mendapatkan dana tanpa harus berutang ke perbankan dan menerbitkan saham baru adalah menerbitkan obligasi. Perusahaan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

SILABUS MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Ekonomi Akuntansi (S1) Mata Kuliah Kode Bobot Kelas Semester Prasyarat Deskripsi singkat Standar Kompetensi : Bank dan Lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sektor ekonomi dan keuangan mengalami banyak perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sektor ekonomi dan keuangan mengalami banyak perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor ekonomi dan keuangan mengalami banyak perkembangan untuk mencari model ekonomi yang lebih komprehensif.salah satu alternatif pilihan adalah mengembangkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. LAMPIRAN Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENGANTAR MANAJEMEN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENGANTAR MANAJEMEN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENGANTAR MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN 2016 1 12 Nama Mata Kuliah : PENGANTAR MANAJEMEN Kode Mata Kuliah/sks : / 3 sks Program Studi Semester :

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010 INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA (ASIAN BANKING FINANCE INFORMATICS INSTITUTE) PERBANAS JAKARTA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Edisi Maret 2010 MATA KULIAH: KODE MATA KULIAH: PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCA SARJANA

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCA SARJANA RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCA SARJANA Q No. Dokumen 120.423.4.011.00 Distribusi Tgl. Efektif 1 September 2009 Kaprodi Sekprodi Dosen TU Prodi Mata Kuliah : INVESTMENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dan dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dan dengan pihak yang kelebihan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara pihak yang memerlukan dana (investee) dan dengan pihak yang kelebihan dana (investor). Investee menjual

Lebih terperinci

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2017 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2017 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2017 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1 PROGRAM STUDI AKUNTANSI 2015 19 Nama Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi 1 Kode Mata Kuliah/sks : EKA4130 / 3 sks Program

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat mengesankan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks harga saham-saham

I. PENDAHULUAN. sangat mengesankan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks harga saham-saham I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pasar modal syariah Indonesia menunjukkan kemajuan yang sangat mengesankan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks harga saham-saham kelompok Jakarta Islamic

Lebih terperinci

LAPORAN DEWAN PENGAWAS DPLK PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Semester II

LAPORAN DEWAN PENGAWAS DPLK PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Semester II DPLK PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Semester II 2017 Hal 1 DPLK PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Semester II 2017 RINGKASAN HASIL EVALUASI DEWAN PENGAWAS ATAS KINERJA INVESTASI SEMESTER II 2017 A. STRATEGI

Lebih terperinci

-2- a. memperluas cakupan pihak yang wajib menggunakan Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan; b. memperluas cakupan jenis Ef

-2- a. memperluas cakupan pihak yang wajib menggunakan Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan; b. memperluas cakupan jenis Ef TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Efek. Syariah. Kriteria. Penerbitan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 137) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Badan Pengawas Pasar Modal)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Badan Pengawas Pasar Modal) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya, perusahaan dapat memilih beberapa alternatif sumber dana tambahan yang ada, antara lain

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP)

KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP) PROGRAM STUDI STRATA SATU KEUANGAN DAN PERBANKAN 2015 Nama Mata Kuliah : KEWIRAUSAHAN Kode Mata Kuliah/sks : EKM 4170 /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi menyebabkan kondisi pasar modal menurun, karena penurunan laba yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu fasilitas untuk menyalurkan dana dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu indikator penentu kemajuan perekonomian suatu negara, di karenakan pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. reksadana pertama oleh PT. BDNI Reksadana. Pengesahan Undang-Undang. sebagai salah satu instrument investasi di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. reksadana pertama oleh PT. BDNI Reksadana. Pengesahan Undang-Undang. sebagai salah satu instrument investasi di Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reksadana di Indonesia mulai dikembangkan sejak tahun 1995, dengan penerbitan reksadana pertama oleh PT. BDNI Reksadana. Pengesahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan sistem usaha dalam berbagai keunggulan

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Program Tabungan Hari Tua. Kesehatan Keuangan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Program Tabungan Hari Tua. Kesehatan Keuangan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Program Tabungan Hari Tua. Kesehatan Keuangan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat guncangan ekonomi global menjadi suatu jawaban akan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. akibat guncangan ekonomi global menjadi suatu jawaban akan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebangkitan industri keuangan syariah di tengah-tengah dominasi industri keuangan konvensional yang beberapa dekade terakhir mengalami keruntuhan akibat guncangan ekonomi

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kegiatan investasi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut didukung dengan kemudahan untuk mendapatkan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam instrumen keuangan seperti hutang (obligasi), saham, instrumen

BAB I PENDAHULUAN. macam instrumen keuangan seperti hutang (obligasi), saham, instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan berbagai macam instrumen keuangan seperti hutang (obligasi), saham, instrumen derivatif dan instrumen lainya, juga

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH SESI 13: Reksadana Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Definisi Inggris unit Trust unit (saham) kepercayaan Amerika mutual fund dana bersama Jepang investment fund pengelolaan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya harap merujuk kepada teks aslinya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang yang berguna untuk mengantisipasi adanya inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Investasi

Lebih terperinci

Islamic Wealth Management

Islamic Wealth Management Islamic Wealth Management Apakah Anda ingin mencapai tujuan finansial Anda sesuai dengan prinsip Syariah? Ketahui Tujuan Finansial Syariah Anda Apakah produk finansial Syariah itu? Produk finansial syariah

Lebih terperinci

SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work)

SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work) Mata Kuliah Kode

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work) Nama Matakuliah : Perbankan I Kode Matakuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham perusahaan maka dia memiliki

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/06 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN INVESTASI TAHUNAN DANA PENSIUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal modal merupakan tempat di mana saham maupun surat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal modal merupakan tempat di mana saham maupun surat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal modal merupakan tempat di mana saham maupun surat berharga di perdagangkan. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: STATISTIK INFERENSIAL DAN LAB (UPM) PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN 2015 bekman4s@yahoo.com 1 dari 8 Nama Mata Kuliah : Statistik Inferensial dan Lab (UPM) Kode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan sistem ekonomi berbasis syariah (Islam) yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/05 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN INVESTASI TAHUNAN DANA PENSIUN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PMK.010/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PMK.010/2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.010/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 79/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN BADAN PENYELENGGARA PROGRAM TABUNGAN HARI TUA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keberadaan pasar modal dalam aktifitas perekonomian sebuah negara sangat penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk membesarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan hal penting yang disiapkan untuk menghadapi masa yang akan datang. Investasi merupakan suatu kegiatan menabung dalam berbagai bentuk untuk menjaga

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/5/PBI/2007 TENTANG PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/5/PBI/2007 TENTANG PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/5/PBI/2007 TENTANG PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perkembangan perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang. Pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang. Pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan jangka panjang. Pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : Akuntansi Nama Mata Kuliah : Teori Portofolio dan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PERPAJAKAN I

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PERPAJAKAN I RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PERPAJAKAN I PROGRAM STUDI SI AKUNTANSI 2015 1 9 Nama Mata Kuliah : PERPAJAKAN I Kode Mata Kuliah/sks : EKA4070 / 3 sks Program Studi Semester : : SI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umat Islam di Indonesia sudah cukup lama menginginkan perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa semakin meningkat dan komplek, bentuk-bentuk surat berharga juga turut mengalami berbagai macam

Lebih terperinci

2017, No Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. bahwa untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaan iuran program t

2017, No Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. bahwa untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaan iuran program t No.1976, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Program THT, JKK, dan JM Prajurit TNI, Anggota POLRI dan Pegawai ASN. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 227/PMK.02/2018

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-181/BL/2009 TENTANG PENERBITAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan keserasian keselarasan, dan keseimbangan

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.399, 2015 KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Terproteksi. Penjaminan. Indeks. Pedoman Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5817).

Lebih terperinci

BAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES

BAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES 20 BAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES A. Pasar Modal Syariah 1. Pengertian Pasar Modal Syariah Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan surat utang (debt instrument), misalnya obligasi. Keuntungan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan surat utang (debt instrument), misalnya obligasi. Keuntungan dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan memerlukan dana yang bersumber dari luar perusahaan untuk pengembangan usahanya. Dana luar itu, selain berupa pinjaman dari bank dapat pula dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli

Lebih terperinci

RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Q No. Dokumen 12-2-1.2.02.00 Distribusi Tgl. Efektif 01 Maret 2014 Judul Mata Kuliah :. Semester : II Sks : 3 Kode: 84041 Dosen/Team

Lebih terperinci