3-5kg/batang sehingga menghasilkan buah yang lebih baik mutunya.
|
|
- Ade Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 usahatani pepaya MJ9. Sedangkan faktor produksi tenaga kerja dan pupuk phonska secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Penggunaan faktor produksi yang berupa luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk kandang, dan pupuk phonska pada usahatani pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali belum mencapai nilai efisiensi ekonomi tertinggi. Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh petani pepaya MJ9 adalah Rp /Ha, besarnya penerimaan usahatani adalah Rp /Ha, sehingga pendapatan yang diperoleh petani adalah sebesar Rp /Ha. Adanya kendala keterbatasan luas lahan untuk meningkatkan produksi pepaya MJ9 maka dapat dilakukan dengan intensifikasi pertanian. Biaya sarana produksi terbesar yang dikeluarkan oleh petani pepaya MJ9 yaitu pembelian bibit. Seharusnya petani dapat membuat bibit pepaya MJ9 sendiri untuk menghemat pembelian bibit pepaya di toko saprodi dengan mengikuti pelatihan yang diadakan di Kelompok Tani agar dapat menekan biaya pembelian bibit. Berdasarkan hasil penelitian, peningkatan efisiensi ekonomi pada usahatani pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali masih dapat ditingkatkan dengan menambahkan pupuk kandang pada saat tanaman pepaya berusia 3-4 bulan pada saat tanaman pepaya berbunga sebanyak 3-5kg/batang sehingga menghasilkan buah yang lebih baik mutunya. DAFTAR PUSTAKA BPP Jumlah Data Petani Pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Badan Penyuluhan Pertanian. Boyolali BPPPK Budidaya Pepaya MJ9. Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Mojosongo. Boyolali. BPS Boyolali Boyolali Dalam Angka Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali. Boyolali. BPS Provinsi Jawa Tengah Produksi Buah-buahan Menurut Provinsi (Ton). Diakses pada tanggal 7 Januari Gujarati, D Dasar-dasar Ekonometrika. Erlangga. Jakarta. Soekartawi, Agribisnis, Teori dan Aplikasinya. Rajawali Pers. Jakarta. b Teori Ekonomi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola sebaran titik-titik pada diagram scatterplot (Priyatno, 2009:164). Berdasarkan diagram scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik yang ada dalam diagram menyebar dan tidak membentuk suatu pola tertentu, berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model yang digunakan. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-faktor Produksi Pada Usahatani Pepaya varietas MJ9. Tabel 19. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaaan Faktor-faktor Produksi pada Usahatani Pepaya MJ9 per Periode Panen di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Faktor Produksi xi Bi PFMxi NPMxi Pxi Luas Lahan (X 1 ) Bibit (X 3 ) Berdasarkan Tabel 19 dapat diketahui nilai produk marginal faktor produksi berupa luas lahan sebesar 0,001, bibit sebesar 3,050 dan pupuk kandang sebesar 9,325. Nilai efisiensi ekonomi bibit dan pupuk kandang lebih dari satu, artinya kombinasi penggunaan faktor produksi yang berupa bibit dan pupuk kandang SIMPULAN 0, ,581 0,546 Faktor produksi yang berupa luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk kandang, dan 20,651 13,661 46, NPMxi Pxi 0,001 3,050 Pupuk Kandang (X 4 ) 131,96 0,465 41, ,325 pada usahatani pepaya MJ9 belum mencapai efisiensi ekonomi tertinggi, sedangkan nilai efisiensi ekonomi untuk faktor produksi berupa luas lahan kurang dari satu yang artinya penggunaan faktor produksi luas lahan pada usahatani pepaya MJ9 tidak efisien. pupuk phonska secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi pepaya MJ9. Faktor produksi luas lahan, bibit, dan pupuk kandang secara individu berpengaruh nyata terhadap produksi
3 Tabel 17. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,949 0,901 0,880 0,22879 Sumber : Analisis Data Primer Untuk mengetahui seberapa jauh faktor produksi yang digunakan dalam usahatani pepaya MJ9 dapat menjelaskan produksi pepaya MJ9 digunakan uji koefisien determinasi (R 2 ). Dalam analisis ini jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model ada lebih dari dua variabel bebas, sehingga koefisien determinasi yang digunakan adalah adjusted R 2 atau koefisien determinasi yang telah disesuaikan. Dari hasil analisis diperoleh nilai adjusted R 2 sebesar 0,880 atau 88,0 persen yang berarti bahwa variasi produksi pepaya MJ988,0 persen dipengaruhi oleh variabel luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk kandang, dan pupuk Phonska, sedangkan 12,0 persen sisanya dijelaskan oleh faktor lain seperti kondisi kesuburan tanah, cuaca, serta faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji Multikolinearitas. Tabel 18. Uji Multikolinearitas Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali No. Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant 1 Luas Lahan 0,140 7,121 2 Tenaga Kerja 0,524 1,907 3 Bibit 0,224 4,469 4 Pupuk Kandang 0,382 2,619 5 Pupuk Phonska 0,230 4,345 Menurut Priyatno (2009:156), untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dalam model digunakan nilai tolerance dan varians inflation factor (VIF) pada model regresi. Variabel yang menyebabkan multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil dari pada 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar dari pada nilai 10. Besarnya nilai tolerance untuk masing-masing faktor produksi yaitu X 1 = 0,140, X 2 = 0,524, X 3 = 0,224, X 4 = 0,382, dan X 5 = 0,230. Besarnya nilai VIF untuk masing-masing faktor produksi yaitu X 1 = 7,121, X 2 = 1,907, X 3 = 4,469, X 4 = 2,619, dan X 5 = 4,345. Nilai tolerance tidak ada yang lebih kecil dari pada 0,1 dan nilai VIF tidak ada yang lebih besar dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas diantara faktor produksi yang mempengaruhi produksi pepaya MJ9.
4 Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 14 dapat diketahui bahwa, nilai F sig yaitu sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa faktor produksi yang berupa luas Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Pengaruh penggunaan masing-masing faktor produksi terhadap hasil produksi dengan uji keberartian koefisien regresi atau uji t (t-test). lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk kandang dan pupuk phonska secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Tabel 15. Uji Keberartian Koefisien Regresi Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Pepaya MJ9per Periode Tanam di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali No. Variabel Koefisien Regresi T tabel T hitung Sig Luas Lahan Tenaga Kerja Bibit Pupuk Kandang Pupuk Phonksa 0,581 0,014 0,546 0,465-0,063 2,064 2,064 2,064 2,064 2,064 2,999 0,124 2,275 2,141-0,317 0,006*** 0,902 0,032** 0,043** 0,754 Keterangan : **) : berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95% ***) : berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99% Berdasarkan Tabel 15 menunjukkan bahwa luas lahan, bibit dan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap hasil produksi dengan tingkat signifikansi 95% (α = 0,05) dan 99% (α = 0,01), sedangkan variabel tenaga kerja dan pupuk phonska tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi pepaya MJ9. Faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap produksi Pepaya MJ9 dengan uji standard koefisien regresi (b ) Tabel16. Nilai Standard Koefisien Regresi (bi ) Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. No. Faktor Produksi Standar Koefisien Regresi b Peringkat Luas Lahan Bibit Pupuk Kandang 0,515 0,309 0, Berdasarkan Tabel 16, dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi parsial untuk faktor produksi luas lahan adalah (0, 515) lebih besar dari bibit (0,309), dan pupuk kandang (0,223). Oleh karena itu, dari ketiga faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi pepaya MJ9, luas lahan merupakan faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap produksi pepaya MJ9.
5 Analisis Regresi Fungsi Produksi Cobb- Douglas Hubungan Faktor-faktor Produksi dengan Produksi Pepaya MJ9 Tabel 13. Uji Keberartian Koefisien Regresi Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) T Sig. Tolerance VIF LnX LnX LnX LnX LnX Y= -0,770.X 1 0,581.X 2 0,014.X 3 0,546.X 4 0,456.X 5-0,063 +e Model fungsi produksi tersebut apabila dilogaritmakan menjadi: Log Y = -0, ,581 Log X 1 + 0,014 Log X 2 + 0,546 Log X 3 + 0,465 Log X 4 0,063 Log X 5 Model persamaan tersebut masih terkena multikolenieritas apabila dilnkan akan memperoleh persamaan baru, sebagai berikut : Ln Y = Ln -0, ,581 Ln X1 + 0,014 Ln X2 + 0,546 Ln X3 + 0,456 Ln X4 0,063 Ln X5 + e Dimana, Y adalah Hasil produksi pepaya MJ9 (Kg), X1 adalah Luas lahan (Ha), X2 adalah Tenaga kerja (HKP), X3 adalah Bibit (Batang), X4 adalah Pupuk kandang (Kg), X5 adalah Pupuk phonska ( Kg), danx6 adalah pestisida (ml) Model diatas menunjukan bahwa variabel luas lahan, bibit dan pupuk kandang tidak terjadi multikolonearitas. Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Terhadap Produksi Pepaya MJ9 Pengaruh penggunaan faktor produksi secara bersama-sama terhadap hasil produksi dengan uji F (F-test). Tabel 14. Analisis Varians Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Pepaya MJ9 per Periode Tanam di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Model Sum of Squares df Mean Square F tabel F hitung Sig. Regression ** Residual Total Keterangan : **) : Berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95%
6 transportasi Rp per Ha dan biaya pajak tanah Rp per Ha. Biaya Total Tabel 11. Rata-rata Biaya Total Usahatani Pepaya MJ9 per Periode Tanam di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. No. Uraian Jumlah (Rp/Ha) 1. Biaya Tenaga Kerja Biaya Sarana Produksi Biaya Penyusutan Biaya Lain-lain Jumlah Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 10 di atas, dapat diketahui bahwa biaya yang digunakan oleh petani pepaya MJ9 adalah biaya tenaga kerja, biaya sarana produksi, biaya penyusutan dan biaya lain-lain. Biaya terbesar dalam usahatani ini adalah biaya sarana produksi yaitu sebesar Rp ,- per Ha. Penerimaan Usahatani Pepaya MJ9 Tabel 11. Rata-rata Penerimaan Total Usahatani Pepaya MJ9 per Periode Tanam di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. No. Keterangan Jumlah (Rp/Ha) Produksi (Kg) Harga Produksi (Rp/Kg) Penerimaan (Rp) Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 11 dapat diketahui bahwa rata-rata produksi pepaya MJ9 yang diperoleh petani adalah sebesar /kg/Ha. Jumlah rata-rata per kilogram harga produksi pepaya MJ9 yaitu, sebesar Rp ,-. Oleh karena itu rata-rata penerimaan yang diperoleh petani setelah panen adalah sebesar Rp ,-. Pendapatan Usahatani Pepaya MJ9 Tabel 12. Rata-rata Pendapatan Usahatani Pepaya MJ9 per Ha di Desa Mojosngo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. No. Keterangan Jumlah (Rp/Ha) 1. Penerimaan Usahatani Total Biaya Pendapatan Usahatani Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 12 di atas, dapat diketahui bahwa penerimaan total petani pepaya MJ9 adalah sebesar Rp per Ha, sedangkan total biaya yang dikeluarkan petani pepaya MJ9 adalah sebesar Rp per Ha. Oleh karena itu diperoleh pendapatan usahatani pepaya MJ9 sebesar Rp ,- per Ha.
7 Biaya Sarana Produksi Pepaya MJ9 Tabel 8. Rata-rata Biaya Sarana Produksi pada Usahatani Pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali No. Sarana Produksi Jumlah (Rp/Ha) 1. Bibit Pupuk Kandang Pupuk Phonska Pestisida : a. Kimia b. Deterjen Jumlah Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 9 diatas, dapat diketahui bahwa rata-rata biaya usahatani pepaya MJ9 terbesar sebesar Rp ,- per Ha dengan harga rata-rata benih Rp ,- per batang. adalah untuk pembelian benih yaitu Biaya Tenaga Kerja Tabel 9. Rata-rata Biaya Tenaga Kerja Luar pada Usahatani Pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali No. Uraian Jumlah (Rp/Ha) 1. Pengolahan Lahan Penanaman Pemupukan Penyiangan Pengendalian Hama Pemanenan Total Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 7 di atas, dapat diketahui bahwa biaya penggunaan terbesar dari kegiatan pengolahan lahan yaitu Rp ,- per ha dikarenakan sebagian besar petani menggunakan tenaga kerja pria lebih banyak dari pada tenaga kerja wanita dalam pengolahan lahan pada lahan. Biaya lain-lain Tabel 10. Rata-rata Biaya Lain-lain Usahatani Pepaya MJ9 per Periode Tanam di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali No Uraian Jumlah (Rp/Ha) 1. Transportasi Pajak Tanah Jumlah Biaya lain-lain dalam usahatani pepaya MJ9 meliputi, biaya transportasi dan biaya pajak tanah. Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 9. di atas, dapat diketahui bahwa jumlah rata-rata biaya lain-lain adalah sebesar Rp per Ha. Biaya lain-lain ini terdiri dari dua komponen yaitu biaya yang terkecil biaya
8 dalam berusaha tani. Latar belakang pendidikan petani akan berpengaruh terhadap petani menerima berbagai teknologi dan inovasi baru yang telah dikembangkan terutama untuk peningkatan usahatani yang dijalankannya. Penggunaan Sarana Produksi dalam Usahatani Pepaya MJ9 Tabel 6. Jumlah anggota keluarga yang ditanggung rata-rata adalah 4 orang, hanya 3 orang yang aktifdalam usahatani. Anggota keluarga yang aktif dalam usahatani adalah ayah dan ibu. Rata-Rata Penggunaan Sarana Produksi Usahatani Pepaya MJ9 per Hektar di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali No. Sarana Produksi Jumlah Fisik per Hektar 1. Bibit (batang) Pupuk Kandang (Kg) 131,96 3. Pupuk Phonska(Kg) 92,23 4. Pestisida: a. Kimia (ml) b. Diterjen (gram) Berdasarkan pada Tabel 6 dapat diketahui bahwa penggunaaan pupuk kandang merupakan pupuk yang penggunaanya paling banyak diantara pupuk lainnya. Pupuk phonska yang diperlukan per 116,15 26,02 usahatani sebanyak 92,23kg/Ha, sedangkan penggunaan pestisida kimia per usahatani sebanyak 116,15liter/ha dan penggunaan diterjen per usahatani sebanyak 26,02 gram/ha. Penggunaan Tenaga Kerja dalam Usahatani Pepaya MJ9 Tabel 7. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani Pepaya MJ9 per Hektar di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali (HKP) No. Uraian Tenaga Kerja per Ha (HKP) Jumlah per Ha (HKP) Tenaga Kerja Dalam Tenaga Kerja Luar 1. Pengolahan Lahan 1,55 2,54 4,09 2. Penanaman 1,39 0,95 2,33 3. Pemupukan 1,17 1,71 2,89 4. Penyiangan 1,09 0,35 1,45 5 Pengendalian Hama 1,15 0,03 1,18 6 Pemanenan 1,15 0 1,15 Total HKP 13,09 Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata penggunaan tenaga kerja dalam usahatani pepaya MJ9 yaitu sebesar 13,09 HKP /Ha/UT. Penggunaan tenaga kerja paling besar pada kegiatan pengolahan lahan, hal ini dikarenakan pengolahan lahan cukup rumit dan memakan waktu yang cukup lama. Upah tenaga kerja pria maupun wanita Rp ,-
9 Analisis Asumsi Klasik Pada penelitian ini menggunakan uji Multikolinearitas untuk mengetahui hubungan antara faktor produksi dengan hasil produksi dan uji Heteroskedastis. Analisis Tingkat Efisiensi Ekonomi Analisis untuk mengkaji penggunaan faktor-faktor produksi papaya varietas MJ9 yang berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, dan pupuk Phonska mencapai tingkat efisiensi ekonomi tertinggi menggunakan rumus: NPMX 1 = NPMX 2 = NPMX 3 = NPMX 4 P x1 P x2 P x3 P x4 NPMX 5 = NPMX 6 = 1 (3) P x5 P x6 Dimana, NPMx i adalah Nilai produk marginal untuk faktor produksi X i. Dimana nilai NPMx i merupakan hasil kali dari Produk Fisik Marginal (PFM) dengan Harga hasil produksi (Py), Px i adalah Harga faktor produksi X i. Kriteria yang digunakan sebagai berikut: =1berarti penggunaan faktor produksi x i telah mencapai efisiensi ekonomi tertinggi. > 1 berarti penggunaan faktor produksi x1 belum mencapai efisiensi ekonomi tertinggi. NPMx < 1, berarti penggunaan faktor Px produksi x i tidak efisien. (Soekartawi, 2003:42-43). Analisis Pendapatan Usahatani PdU = PrU BU = Py x Y BU..(4) Dimana, PdU adalah Pendapatan usahatani pepaya (Rp/Ha/MP), PrU adalah Penerimaan usahatani pepaya (Rp/Ha/MP), BU adalah Biaya mengusahakan pepaya (Rp/Ha/MP), Py adalah Harga pepaya(rp/kg), dan Y adalah Hasil produksi pepaya (Kg/Ha/MP) Hasil dan Pembahasan Identitas Petani Sampel Tabel 5. Identitas Petani Responden pada Usahatani Pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. No. Identitas Petani Keterangan Jumlah petani (orang) Rata-rata umur responden (tahun) Pendidikan a. SD (orang) b. SLTP (orang) c. SLTA (orang) d. Perguruan Tinggi (orang) Rata-rata jumlah anggota keluarga yang ditanggung (orang) Rata-rata jumlah anggota keluarga yang aktif di usahatani pepaya MJ9 (orang) Rata-rata luas Lahan (Ha) Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa rata-rata umur petani adalah 48 tahun yang berarti masih tergolong dalam usia produktif (15-64 tahun), dimana dengan ,34 usia yang masih produktif mereka dapat melaksanakan kegiatan usahataninya dengan lebih baik dan selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuannya
10 Lokasi/daerah Penelitian Pengambilan lokasi penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling atau sengaja yakni di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali yang merupakan desa penghasil pepaya dengan jumlah produksi terbesar. Jenis dan Sumber Data Metode Analisis Data Pengkajian hubungan penggunaan faktor-faktor produksi yang berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, dan pupuk phonska terhadap hasil produksi usahatani pepaya varietas MJ9 dengan model modifikasi fungsi produksi Cobb Douglas dengan rumus: b1 b2 Y = a X 1.X 2.X b3 b4 3.X 4.X b5 5.X b5 6 (1) Dimana, Y adalah Hasil produksi pepaya (Kg), X 1 adalah Luas lahan (Ha), X 2 adalah Tenaga kerja (HKP), X 3 adalah Benih (Kg), X 4 adalah Pupuk kandang (Kg), X 5 adalah Pupuk phonska (Kg), X 6 adalah Pestisida, a adalah Konstanta, dan b 1 b 5 adalah Koefisien regresi. Hubungan antara faktor produksi yang berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, dan pupuk phonska yang digunakan pada usahatani pepaya varietas MJ9 dengan hasil produksi pepaya varietas MJ9 dapat diketahui dengan melakukan regresi linier berganda. Oleh karena itu, model modifikasi fungsi produksi Cobb Douglas harus diubah ke dalam bentuk linier dengan cara melogaritmakan menjadi: Log Y = log a + b1 log X1 + b2 log X2 + b3 log X3 + b4 log X4+ b5 log X5 + e.(2) Pada penelitian ini uji yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Uji Serentak (Uji F) Dimana, Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0 dan Hi : b1 b2 b3 b4 b5= 0 (paling sedikit ada satu bi 0) Dengan tingkat signifikasi 5%, jika F hitung > F tabel : Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti faktor-faktor produksi yang berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, dan pupuk phonska secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil produksi pepaya varietas MJ9 dan jika F hitung < F tabel : Ho diterima dan Hi ditolak, yang berarti faktor produksi yang berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, dan pupuk phonskasecara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi pepaya varietas MJ9. Uji Keberartian Koefisien Regresi (Uji T) Dimana, Ho : bi = 0 dan Hi : bi 0 Pada tingkat signifikasi 5%, Jika t hitung > t tabel : maka Ho ditolak, Hi diterima, yang berarti faktor produksi ke-i berpengaruh nyata terhadap hasil produksi pepaya varietas MJ9. Jika t hitung < t tabel : maka Ho diterima, Hi ditolak, yang berarti faktor produksi ke-i tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi pepaya varietas MJ9. (Gujarati, 2006: ). Uji Adjusted R 2 ( ) Untuk mengetahui besarnya proporsi atau sumbangan faktor-faktor produksi yang berupa luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, dan pupuk phonska terhadap variasi hasil produksi. Nilai R 2 merupakan niai R 2 yang telah disesuaikan dengan derajat kebebasan dari masing-masing jumlah kuadrat (Supranto, 2005:272).
11 PENDAHULUAN Indonesia sangat kaya akan sumber daya tanaman hortikultura, termasuk aneka jenis tanaman buah-buahan. Salah satu jenis buah asal luar negeri (introduksi) yang telah lama berkembang dan ditanam di wilayah nusantara adalah pepaya. Pepayatumbuh dengan baik di wilayah provinsi Jawa Tengah, karena sebagian besar wilayah di Jawa Tengah sesuai untuk budidaya pepaya. Kabupaten Boyolali merupakan Kabupaten kedua yang memiliki luas panen dan produksi yang cukup besar setelah Kabupaten Purworejo. Pepaya yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Boyolali yaitu varietas MJ9. Nama tersebut diambil dari nama Kecamatan yang berada di Kabupaten Boyolali. Keunggulan dari pepaya varietas MJ9 dibandingkan dengan varietas lainnya yaitu rasa buah yang lebih manis, daging buah yang kenyal serta tebal, dapat disimpan cukup lama, serta tahan terhadap hama seperti kutu putih. Varietas MJ9 mulai dibudidayakan pada tahun 2006 di desa Kemiri, kemudian mulai dikembangkan keseluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali pada tahun Terdapat 4 Kecamatan di Kabupaten Boyolali yang membudidayakan pepaya varietas MJ9 yaitu, pada Kecamatan Musuk dengan jumlah produksi sebesar ku, pada Kecamatan Boyolali jumlah produksi sebesar ku, pada Kecamatan Mojosongo jumlah produksinya sebesar ku, dan pada Kecamatan Teras jumlah produksi sebesar ku. Kecamatan Mojosongo memiliki kontribusi produksi terbesar diantara Kecamatan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Mojosongo merupakan Kecamatan yang cukup produktif dalam memproduksi pepaya varietas MJ9. Tingkat produktivitas pepaya varietas MJ9 di Kabupaten Boyolali dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor produksi seperti luas lahan, tenaga kerja, pupuk kandang, dan pupuk phonska. Apabila penggunaan faktor-faktor produksi tersebut optimal, maka secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas petani pepaya varietas MJ9. Meningkatnya produktivitas pepaya varietas MJ9 akan meningkatkan pendapatan petani pepaya varietas MJ9. Kondisi tersebut mendorong peneliti untuk melakukan analisis usahatanipepaya varietas MJ9 dan mengetahui pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi untuk mencapai produksi yang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui dan mengkaji pengaruh penggunaan faktorfaktor produksi terhadap hasil produksi pepaya varietas MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Mengetahui dan mengkaji penggunaan faktor-faktor produksi usahatani pepaya varietas MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali telah mencapai efisiensi tertinggi. Mengetahui dan mengkaji pendapatan dari usahatani pepaya varietas MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. METODE PENELITIAN Metode dasar penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dan teknik pelaksanaan penelitian ini menggunakan teknik survei.
12 ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PEPAYA MJ9 (Carica papaya L.) DI DESA MOJOSONGO KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI Adini Kusuma Putri, Suprapti Supardi, R. Kunto Adi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta Telp./Fax (0271) adiniputri@gmail.com. Telp Abstrak : Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan mengetahui dan mengkaji pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi terhadap hasil produksi pepaya MJ9, mengetahui dan mengkaji faktor-faktor produksi usahatani pepaya sudah mencapai efisiensi ekonomi tertinggi, dan mengetahui dan mengkaji pendapatan pada usahatani pepaya MJ9. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analitik dengan teknik survei dan metode pengambilan sampel responden dengan metode proportional random sampling. Sampel desa diambil dengan kriteria Desa tersebut sebagai daerah pengembangan pepaya varietas MJ9 dengan jumlah produksi terbanyak. Jumlah petani sampel adalah 30 orang petani pepaya MJ9 dan teknik pengambilan petani sampel dari sejumlah populasi petani yang ada menggunakan Metode proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan faktor-faktor produksi pepaya MJ9 dinyatakan dalam model fungsi produksi Cobb-Douglas, sebagai berikut : Ln Y = -0, ,581 Ln X 1 + 0,014 Ln X 2 + 0,546 Ln X 3 + 0,456 Ln X 4 0,063 Ln X 5 0,046 Ln X 6. Secara individual, faktor produksi luas lahan, bibit, dan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap produksi pepaya MJ9. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani pepaya MJ9 belum mencapai efisiensi ekonomi tertinggi. Analisis usahatani pepaya MJ9 luas lahan sebesar 0,34 ha, biaya total usahatani pepaya MJ9 Rp per usahatani atau Rp per Ha, besarnya penerimaan usahatani Rp per usahatani atau Rp per Ha dan pendapatan usahatani sebesar Rp per usahatani atau Rp per Ha. Kata Kunci: Usahatani Pepaya MJ9, Faktor Produksi, Efisiensi Ekonomi Abstract : This thesis is based on rigorous research that aims to identify and assess the effect of the use of factors of production to the production of papaya MJ9, knowing and studying factors papaya farm production has reached the highest economic efficiency, and knowing and assessing revenue MJ9 papaya.the basic method of research is descriptive analytic methods with survey techniques and methods of sampling respondents with proportional random sampling method. Selection of sample villages was done on purpose (pur posive sampling). The number of farmers sampled were 30 farmers and techniques variety MJ9 papaya farmers taking samples from a population of farmers using proportional random sampling method. The results showed the use of factors of production of maize is expressed in the model Cobb-Douglas production function, as follows: Ln Y = Ln X 1 + 0,014 Ln X 2 + 0,546 Ln X 3 + 0,456 Ln X 5 0,063 Ln X 5 0,046 Ln X 6. Individually, the factors of production land, seed, and manure significantly affect the production of papaya MJ9. Based on these results, the use of a combination of factors of production in papaya farming MJ9 not yet reached the highest economic efficiency. Analysis MJ9 papaya farm land area of 0.34 ha, the total cost of Rp MJ9 papaya farm. Rp per harvest or Rp per Ha, the amount of farm receipts of Rp per harvest or Rp per Ha and farm income of Rp per harvest or Rp per Ha. Keyword: Farm Management of Papaya MJ9, Factor Production, Economic Efisien
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KUBIS DI KABUPATEN KARANGANYAR. Program Studi Agribisnis
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KUBIS DI KABUPATEN KARANGANYAR Program Studi Agribisnis Oleh : Riana Dewi Kusumaningsih H 0808041 FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI MELON DI KABUPATEN SRAGEN
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI MELON DI KABUPATEN SRAGEN Wahyu Tri Kusumasari, Joko Sutrisno, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciEFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN GEYER KABUPATEN GROBOGAN
1 EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN GEYER KABUPATEN GROBOGAN Bagus Indra Dwi Saputra, Endang Siti Rahayu, Sugiharti Mulya Handayani Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013
ANALISIS EFISIENSI USAHATANI KUBIS (Brassica oleracea) DI DESA SUKOMAKMUR KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG Rini Utami Sari, Istiko Agus Wicaksono dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JANGGELAN DI KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN WONOGIRI
ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JANGGELAN DI KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN WONOGIRI Jesica Theresia 1), Erlyna Wida Riptanti 1), Susi Wuri Ani 1) Program Studi Agribisnis,
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun) Monika M.S.Hutagalung 1), Luhut Sihombing 2) dan Thomson Sebayang 3) 1) Alumni Fakultas
Lebih terperinciAnalisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan Desy Issana Sari 1, Yudi Ferrianta 2, dan Rifiana 2 1 Alumni Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO Kuncoro Wahyu Tri Utomo, Agustono, Suprapto Program Studi Agribisnis Fakultas tanian Universitas
Lebih terperincipendapatan sampingan diluar pertanian, sehingga dapat menekan terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan.
2 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, (a) yang pertama besarnya biaya usahatani adalah Rp 3.508.22,89/ha/MT, penerimaan usahatani adalah
Lebih terperinciKUISONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI JAGUNG
LAMPIRAN Lampiran 1 KUISONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI JAGUNG 1. Keadaan Umum Responden 1.1. Identitas Responden 1. Nama : (L / P) 2. Umur : tahun 3. Alamat : RT /
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI DESA TUKO KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI DESA TUKO KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat
Lebih terperinciSEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO
SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : 1829-9946 ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO UMI BAROKAH Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA PETUNGSEWU, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG
P R O S I D I N G 345 ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA PETUNGSEWU, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Bagus Andriatno Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI
ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI Meidianta Ginting*), Thomson Sebayang**), Iskandarini**) *)Alumni Fakultas
Lebih terperinciLampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat
Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat Gol Tingkat Pengalaman Jumlah Gaji Umur Pendidikan Bekerja Tanggungan Pokok No. (tahun) (tahun) (tahun) (jiwa)
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI MELON (Cucumis melo L.) DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI MELON (Cucumis melo L.) DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat gelar sarjana
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO Wiwit Rahayu dan Erlyna Wida Riptanti Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agrobinis FP UNS ABSTRACT
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciLAMPIRAN. Isilah data bapak/ibu/saudara/saudari dibawah ini :
48 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian I. IDENTITAS RESPONDEN Isilah data bapak/ibu/saudara/saudari dibawah ini : 1. Nama : 2. Pekerjaan : 3. Usia : 4. Jenis Kelamin : 5. Pendidikan : 6. Alamat :
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN Nama : Dian Ayu Lestari NPM : 12212022 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Neltje F.
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG
e-j. Agrotekbis 2 (5) : 533-538, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Analysis of
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CENGKEH DI KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CENGKEH DI KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Disusun Oleh: ISTIANA F0108156 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Merode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu penelitian yang merumuskan diri pada pemecahan masalah yang ada
Lebih terperinciJURNAL. Oleh : SAFRIJON NIM: PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN ROKAN HULU 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH PROGRAM PENGEMBANGAN MUTU INTENSIFIKASI (PMI) DI DESA BATANG KUMU KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL Oleh : SAFRIJON NIM: 0926024 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produktivitas usahatani padi dapat mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah produksi. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh penggunaan faktor produksi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Tempat Penelitian Desa Candi merupakan salah satu desa yang banyak menghasilkan produksi jagung terutama jagung pipilan
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
71 Buana Sains Vol 11 No 1: 71-76, 2011 KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO Ana Arifatus Sa diyah dan Rikawanto Eko Muljawan PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN
PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciE-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol. 5, No. 3, Juli 2016
Efisiensi Teknis, Harga, dan Ekonomis pada Usahatani Jagung ( Zea Mays L. ) di Subak Gunung Sari Kawan, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar DEWA NGAKAN MADE ANGGA DIPARTHA, MADE ANTARA, I
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU
30 ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU (Manihot esculenta) DI DESA PUNGGELAN KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA Supriyatno 1), Pujiharto 2), dan Sulistyani
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 1 (2) : 185-191, Juni 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Input Efficiency Analysis
Lebih terperinciAbstract. P A S P A L U M V O L I I I N o. 1 M a r e t
P A S P A L U M V O L I I I N o. 1 M a r e t 2 0 1 5 25 BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG PIPILAN VARIETAS HIBRIDA BISI-2 (ZEA MAYS L) (Suatu Kasus di Desa Jayamandiri Kecamatan
Lebih terperinciFaidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent
Lebih terperinciPENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT
VIII PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT 8.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Produktivitas rata-rata gabah padi sehat petani responden sebesar 6,2 ton/ha. Produktivitas rata-rata
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: efficiency, mentik susu organic rice, production factors ABSTRAK
1 ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DAN EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI MENTIK SUSU ORGANIK DI PAGUYUBAN AL-BAROKAH KABUPATEN SEMARANG (Technical and Economic Efficiency Analysis
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN PURWOREJO
ANALISIS PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN PURWOREJO Dyah Anggraeni Jarwinto, Darsono, Mei Tri Sundari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 5 (1) : 111-118, Februari 2017 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA The Analysis of Production
Lebih terperinciEFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI. Oleh : YULIANA
EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Oleh : YULIANA PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI EKONOMI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN KARANGANYAR (ECONOMIC
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN KARANGANYAR (ECONOMIC EFFICIENCY ANALYSIS OF RICE FARMING PRODUCTION FACTORS IN KARANGANYAR REGENCY) Respikasari* ),
Lebih terperinciStaf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Studi Kasus: Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kuta Limbaru, Kabupaten Deli Serdang) Amanda Rizka Nabilla *), Rahmanta Ginting **) dan Sinar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan
BAB IV HASIL PENGUJIAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data yang berhasil dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan dibicarakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO Kiki Diantoro 1, M. Sunarsih 2, Djoko Soejono 3 1) Alumni Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Intrepretasi Hasil Output Analisis Linear Berganda
LAMPIRAN Intrepretasi Hasil Output Analisis Linear Berganda Untuk memperoleh gambaran interpretasi analisis, maka akan dilakukan pengujian dan analisis yang terdiri dari beberapa bagian yaitu uji asumsi
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO
ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO Vica Tri Ariyani, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER
ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER 1 Indra Nofita dan 2 Syamsul Hadi 1 Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
J. Agroland 21 (1) : 37-44, April 2014 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407-7607 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of Production
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA KERAMBA IKAN MAS DI KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
Al Ulum Sains dan Teknologi Vol.2 No.1 Nopember 2016 14 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA KERAMBA IKAN MAS DI KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Arief Hidayatullah 1) 1
Lebih terperinciPENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)
PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta) Nama : Selvian Nuriah NPM : 16212910 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah
Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah TAUFIK DARMAWAN SAPUTRA 3EA10 (19210434) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi
Lebih terperinciPENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME
PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME Nama : Yosephin Anggi Putri Andiyani NPM : 17212867 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Wardoyo,SE., MM PENDAHULUAN Rumusan
Lebih terperinciEFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO
J. Agroland 17 (3) :233-240, Desember 2010 ISSN : 0854 641 EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO Production Factor Efficiency and Income
Lebih terperinciPenggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud
Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud Margaretha G. Mona 1, John S. Kekenusa 2, Jantje D.
Lebih terperinciVI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI
VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI 6.1 Analisis Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dapat dijelaskan ke dalam fungsi produksi. Kondisi di lapangan menunjukkan
Lebih terperinciSurat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif
62 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Perkembangan Penerimaan Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) Jumlah penerimaan SPT PPN yang terdaftar pada KPP Pratama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA (Citrullus vulgaris) PADA LAHAN PASIR DI PANTAI KABUPATEN KULON PROGO
1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA (Citrullus vulgaris) PADA LAHAN PASIR DI PANTAI KABUPATEN KULON PROGO Program Studi Agribisnis Oleh : Reni Fatma Wilastinova
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR Nama : Ajeng Astika Febrianti NPM : 1A212008 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : - Dr. Lies H., SE., MM - Martani, SE.,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN Suwardi 1, Endang Siti Rahayu 2, Joko Sutrisno 3
ANALISIS USAHATANI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN Suwardi 1, Endang Siti Rahayu 2, Joko Sutrisno 3 1 Program Pascarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 2 Dosen Pascasarjana
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI
Lebih terperinciKONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR
KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Nurul Annisa Prias Kusuma Wardani, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Kecamatan Cimanggis Kota Depok dengan memilih Kelompok Tani Maju Bersama sebagai responden.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam
Lebih terperinciVIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU. model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penduga metode Ordinary Least
VIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU 8.1. Pendugaan dan Pengujian Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi dapat dimodelkan ke
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisa Deskriptif 1. Deskriptif Statistik Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, penjualan serta perputaran aktiva tetap pada suatu perusahaan.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau
BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013
EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG (Zea mays L.) DI LAHAN PASIR DESA KERTOJAYAN KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO Diah Setyorini, Uswatun Hasanah dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
Lebih terperinciFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI BERDASARKAN KELEMBAGAAN LAHAN DI DUKUH SRIBIT LOR DESA SRIBIT KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Skripsi Untuk memenuhi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA
ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA Nama : Azura Geby Ryanti NPM : 11212325 Dosen Pembimbing : Dr. Ambo Sakka,SE.,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH TESIS
ANALISIS USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Agribisnis Minat Ekonomi Pertanian Disusun oleh:
Lebih terperinciPENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CAISIM (Brassica chinensis L.) Abstract PENDAHULUAN
PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CAISIM (Brassica chinensis L.) Muzalifah, Nana Danapriatna, Is Zunaini Nursinah Abstract This study aims to determine the factors that affect the amount of production
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan
Lebih terperinciZIRAA AH, Volume 41 Nomor 1, Pebruari 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK
113 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA SUNGAI RIAM KECAMATAN PELAIHARI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (The Influence Production Factors Against
Lebih terperinci: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM
ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK PERIODE 2008-2012 Nama : Berkat Kristian Zega NPM : 29211191 Jurusan
Lebih terperinciBAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas data, uji multikoloneritas dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik merupakan
Lebih terperinci