Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Melalui Metode Pemberian Tugas Di Kelas IV SD Negeri Bariri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Melalui Metode Pemberian Tugas Di Kelas IV SD Negeri Bariri"

Transkripsi

1 Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Melalui Metode Pemberian Tugas Di Kelas IV SD Negeri Bariri Eiodia Masoke, Ali Karim, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tidak tepatnya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, berimplikasi pada rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana. Masalah yang paling mendasar dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang tidak tepat sehingga berdampak pada rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Peneliti menerapkan metode pemberian tugas. Desain penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas empat komponen yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN Bariri untuk menulis karangan sederhana. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu hasil tes belajar siswa dan lembar observasi untuk siswa dan guru. Subyek penelitian ini adalah para siswa kelas IV SDN Bariri dan dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap siklus dilaksanakan dalam satu pertemuan. Hasil observasi siklus I menunjukkan bahwa partisipasi siswa masih digolongkan pada kategori cukup dan aktivitas guru adalah baik. Dari hasil tes pada siklus I diperoleh hasil tuntas belajar klasikal 50%. Pada siklus II hasil tes diperoleh tuntas belajar klasikal 100%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN Bariri dalam menulis karangan sederhana. Kata Kunci: Metode Pemberian Tugas, Menulis, Karangan Sederhana. I. PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya penulisan karangan sederhana yang dilaksanakan di SDN Bariri, belum mencapai hasil yang sesuai dengan target yang diharapkan. Tingkat penguasaan materi dapat diketahui setelah pemberian tes tugas, disebabkan karena kurangnya motivasi dari siswa itu sendiri sehingga menyebabkan ketidaktuntasan karena siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan. Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh penulis, maka untuk menyelesaikan masalah ini, penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar KKM yang diharapkan dapat tercapai. Pada awal pembelajaran, metode yang 247

2 digunakan adalah metode ceramah tentang materi penulisan karangan sederhana, ternyata hasilnya kurang memuaskan. Hal ini disebakan karena kurangnya motivasi belajar siswa sehingga mereka sulit untuk memahami penulisan karangan sederhana, tercermin dari minat siswa untuk bertanya sangat kurang dan juga tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas juga sangat minim sehingga mereka hanya menjadi pendengar yang pasif dan tidak ada respon atau tanggapan, sehingga penilaian dari hasil belajar mereka banyak yang tidak mencapai KKM. Pelaksanaan pembelajaran di kelas merupakan salah satu tugas utama guru, dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Dalam proses pembelajaran, masih sering ditemukan kecenderungan meminimalisir keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa bersikap lebih pasif atau terkesan menunggu sajian dari guru. Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SDN Bariri Kecamatan Lore Tengah belum mencapai hasil yang memuaskan. Tingkat penguasaan materi dapat diketahui setelah diadakan evaluasi atau tes, kekeliruan penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma, tanda tanya, tanda seru dan tanda kutip serta tanda petik) masih sering terjadi. Hasil perolehan nilai rata-rata kelas masih sangat rendah. Pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV, tingkat penguasaan materi penulisan karangan sederhana hanya mencapai 25% dari 8 orang siswa hanya 2 orang yang mendapat nilai cukup memuaskan. Melihat kurangnya keberhasilan dalam pembelajaran ini maka penulis melakukan perbaikan. Untuk itu peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat, dari diskusi dengan teman sejawat diperoleh beberapa masalah yang dihadapi dalam pembelajaran masalah tersebut adalah sebagai berikut: rendahnya tingkat penguasaan siswa dalam pembelajaran. Kurangnya minat siswa menerima materi pembelajaran. Kemampuan siswa melakukan/mengerjakan soal latihan masih sangat rendah. Siswa belum mampu menyelesaikan soal-soal dengan benar. Melihat masalah di atas penulis mengetahui faktor penyebab sehingga siswa belum mampu menulis karangan sederhana, diantaranya guru terlalu cepat 248

3 menjelaskan materi sehingga siswa belum memahami materi yang diajarkan. Metode yang digunakan tidak membuat siswa pro aktif. Guru tidak memberikan penjelasan dan contoh yang memuaskan. Guru kurang memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir. Berdasarkan permasalahan di atas, yang menjadi fokus perbaikan adalah bagaimana cara yang tepat agar siswa kelas IV mampu menulis karangan sederhana dengan penggunaan ejaan yang tepat sehingga hasil belajarnya meningkat. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apakah dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN Bariri menulis karangan sederhana?. Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN Bariri menulis karangan sederhana melalui metode pemberian tugas. Manfaat penelitian Dengan memperhatikan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1) Bagi siswa Dapat memahami dengan benar penulisan karangan sederhana dan tuntutan penggunaan ejaan yang disempurnakan. 2) Bagi guru Dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah pengalaman dalam menuntaskan suatu masalah yang dialami pada setiap proses pembelajaran. 3) Bagi sekolah dan pendidikan Dapat meningkatkan sistem pembelajaran atau perbaikan, memberikan landasan dan argumentasi bagi kebijakan yang akan digunakan dalam 249

4 meningkatkan mutu hasil belajar serta memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan proses pembelajaran untuk semua pelajaran. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah, muncul banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Agar penelitian ini lebih terfokus dan mendalam kajiannya perlu ada pembatasan masalah penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada permasalahan apakah ada peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana melalui metode pemberian tugas di kelas IV SDN Bariri. Batasan Istilah Agar diperoleh pemahaman yang sama antara penulis dan pembaca tentang istilah pada penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan istilah. 1) Peningkatan adalah proses, cara, pembuatan meningkat (usaha, kegiatan, dan sebagainya). 2) Keterampilan adalah kecakapan melakukan sesuatu dengan baik, cermat, tepat, dan cepat. 3) Keterampilan menulis adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan yang dituangkan ke dalam bahasa tulis sehingga hasilnya dapat dinikmati dan dipahami oleh orang lain. 4) Karangan sederhana adalah tulisan pendek seseorang tentang ide, gagasan, dan pikirannya tentang topik-topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma huruf kapital, tanda titik, tanda koma, tanda tanya, tanda seru dan tanda kutip serta tanda petik). 5) Metode pemberian tugas adalah teknik pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan cara memberikan tugas atau pekerjaan secara sengaja baik untuk perorangan atau kelompok. Pengertian Kemampuan Belajar merupakan proses yang ditandai dengan perubahan tingkah laku seseorang; salah satu yang diharapkan perubahan terjadi adalah meningkatkan kemampuan. Kemampuan dapat diartikan dengan kesanggupan melakukan sesuatu. Kemampuan dan bakat seseorang siswa perlu diketahui oleh guru agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 250

5 Tanuwijaya (1984:4) dalam Toantja (2010) Menjelaskan Kemampuan adalah kesiapan mental dan intelektual baik berwujud kemampuan, sikap dan pengetahuan serta keterampilan yang dapat dipergunakan untuk menemukan kebutuhan belajar. Dijelaskan pula oleh Sofo (2003:150) dalam Paulus (2010) bahwa kemampuan adalah apa yang diharapkan di tempat kerja yang merujuk pada pengetahuan, keahlian dan sikap yang dalam penetapannya harus konsisten dan sesuai standar kerja yang dipersyaratkan dalam pekerjaan. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam belajar unsur kemampuan sangat penting untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Kemampuan tidak hanya sekedar memahami, tetapi menghendaki agar siswa sungguh-sungguh mempunyai kemampuan dalam pencapaian keberhasilan belajar. Sebab kenyataannya, ada siswa yang belajar hanya jika akan menghadapi ujian. Beberapa hari setelah melewati masa ujian, siswa sudah lupa dan tidak tahu lagi apa yang dipelajarinya. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak memiliki kemampuan yang mendasar untuk menginternalisasikan sesuatu yang dipelajari ke dalam suatu konsep serta pengertian secara menyeluruh. Metode Pemberian Tugas Subari (2007:49) menjelaskan bahwa, Metode pembelajaran adalah caracara atau teknik penyajian bahan pelajaran baik secara perorangan ataupun secara berkelompok agar tercipta tujuan yang telah dirumuskan. Peranan metode pemberian tugas dalam meningkatkan hasil belajar dijelaskan Darmanto (1987:12) dalam Momisa (2009), agar siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama mengerjakan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Metode pemberian tugas diharapkan secara maksimal dan bermakna sebagaimana yang dikatakan Hastuti (1998:13) dalam Undugia (2009) bahwa metode pemberian tugas adalah sebuah metode pembelajaran dengan pemberian tugas yang tidak hanya sekedar menjawab soalsoal yang diberikan oleh guru, melainkan harus mempunyai unsur tugas. Dikerjakan dan dilaporkan hasilnya sebagai pertanggung jawaban dari hasil 251

6 belajar serta mempunyai unsur didaktis pedagogis bagi para siswa. Tugas yang diberikan dapat dikerjakan di kelas, di perpustakaan, di rumah, atau di tempattempat lain dalam kaitannya dengan materi pokok yang diberikan atau yang ditugaskan. Karangan Karangan merupakan karya tulis dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan persuasi (Ngalim Purwanto & Djeinah Alim: 1997). Susunan karangan atau wacana sebagaimana dikemukakan oleh Tarigan dan Sulistyaningsih (1996) adalah: wacana dibentuk oleh paragaraf-paragraf, sedangkan paragraf dibentuk oleh kalimat-kalimat. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf itu haruslah merangkai, kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya harus berkaitan begitu seterusnya. Sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh atau membentuk sebuah gagasan. Selanjutnya paragraf dengan paragraf pun merangkai secara utuh membentuk sebuah wacana yang memiliki tema yang utuh. Bagian-Bagian Karangan Menurut Keraf (1995), karangan yang ditulis dalam jenis apapun, pada umumnya memiliki bagian-bagian utama yang dapat memudahkan pembaca dalam memahami maksud atau isi karangan tersebut. Bagian-bagian utama ini pada umumnya berupa bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Bagian pendahuluan merupakan bagian yang pertama kali dibaca pembaca. Pada bagian ini pengarang harus berupaya menyajikan latar belakang, ruang lingkup, batasan pengertian topik, permasalahan dan tujuan penulisan kerangka acuan yang digunakan. Bagian isi merupakan bagian terpenting dari seluruh karangan. Isi bagian ini sangat bergantung pada jenis karangan yang digunakan. Agar isi karangan benar-benar dapat dipahami pembaca, maka bagian ini harus disajikan secara jelas 252

7 dan teratur. Oleh karena itu, sebelum menulis sebuah karangan, perumusan kerangka karangan merupakan langkah awal yang tidak boleh dilupakan. Bagian penutup merupakan kesimpulan dari hal-hal yang telah dideskripsikan pada bagian isi karangan. Kesimpulan yang dirumuskan pengarang pun sangat bergantung pada jenis karangan yang dipilihnya. a. Jenis-Jenis Karangan 1) Deskripsi 2) Narasi 3) Eksposisi 4) Argumentasi 5) Persuasi Kriteria Karangan yang Baik Ciri-ciri karangan yang baik menurut Hasani (2005) yakni ; 1) Berisi hal-hal yang bermanfaat 2) Pengungkapan jelas 3) Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian 4) Efektif dan efisien 5) Ketepataan penggunaan bahasa 6) Ada variasi kalimat 7) Vitalitas 8) Cermat 9) Objektif Penggunaan Huruf Kapital Suatu penelitian harus didukung oleh teori-teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam melakukan penelitian. Dalam hal ini, teori yang digunakan adalah yang berkaitan dengan huruf kapital. 1) Pengertian huruf kapital Huruf adalah aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa sedangkan kapital adalah besar. Jadi, huruf kapital adalah huruf besar Muliono, (2007:413;501). Slameto (1996:163) 253

8 mengemukakan bahwa huruf yang diberikan tanda kapital (atau semua kapital) bisa juga menunjukan penekanan atau untuk memperjelas bagian-bagian tertentu dalam sebuah tulisan. Yang lazim dinyatakan dengan penulisan huruf kapital hanyalah dengan satuansatuan yang masih berbentuk fase. Satuan bahasa yang sudah berbentuk klausa jarang sekali dinyatakan dengan cara semua huruf kapital. Judul makalah, skripsi, tesis dan disertasi lazim ditulis dengan huruf kapital seluruhnya karena pada umumnya semua itu masih berada pada tataran fase. 2) Fungsi Huruf Kapital Huruf kapital digunakan dalam Yudinar (2009 : 17-24) dan Ali (1996 : 6-11), bahwa : Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Huruf kapital dipakai sebagai huruf petikan langsung. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang diikuti nama orang. Huruf kapital yang dipakai sebagai unsur pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. - Huruf kapital dipakai sebagai unsur pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai penganti nama orang tertentu, nama instansi atau nama orang. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama untuk nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga, pemerintah dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, dokumen resmi. 254

9 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua nama (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti, di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal kalimat. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, jabatan dan sapaan. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kerabat seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam pengacuan atau penyapaan dan pengacuan. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda Tanda Baca Menurut Kaswan Darmadi dan Rita Nirbaya (2008), tanda baca adalah tanda untuk memberikan intonasi pada bacaan. Tanda tersebut dapat berupa tanda titik (.), tanda seru (!), tanda Tanya (?), tanda koma (,). Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah Melalui metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan penulisan karangan sederhana siswa kelas IV SDN Bariri. Guru sebagai perancang pembelajaran harus memikirkan dan berusaha agar apa yang dilakukan pemberian kepuasan bagi siswa. Pembelajaran yang dirancang diharapkan menjadi suatu kegiatan yang dapat memfasilitasi minat dan kebutuhan siswa. Membangkitkan semangat siswa Memberikan harapan yang realistis Memberikan Insentif Bila siswa membuat keberhasilan, guru perlu memberikan intensif berupa penghargaan, pujian, hadiah, atau kata-kata yang manis. II. METODE PENELITIAN Subyek penelitian 255

10 Penelitian dilakukan di SDN Bariri Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso. Pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 8 orang yang terdiri dari 4 orang siswa laki-laki dan 4 orang siswa perempuan. Dengan tingkat kemampuan dan daya serap siswa pada materi pelajaran sangat bervariasi ada siswa yang cepat menerima pelajaran ada juga yang lambat. Pada pelajaran bahasa Indonesia ini dengan materi pembelajaran penulisan karangan sederhana, peneliti melaksanakan penelitian dengan mengikuti jadwal pelajaran kegiatan siklus I dan II, waktunya dialokasikan pada minggu kelima bulan Mei dan minggu pertama bulan Juni tahun ajaran 2013/2014. Peneliti adalah guru kelas IV SDN Bariri. Deskripsi Persiklus - Rencana - Membuat skenario pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. - Menyusun jadwal. - Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP). - Menyusun lembar observasi. - Membuat alat evaluasi. Pelaksanaan Adapun pelaksanaan penelitian pembelajaran dilakukan dengan dua siklus untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, kegiatan pelaksanaan diamati oleh teman sejawat. Pengamatan menggunakan lembar observasi dalam melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pengamatan mencakup belajar mengajar, observatory hanya menggunakan tanda centang. Langkahlangkah kegiatan sesuai RPP. Adapun garis-garis besar kegiatan awal sebagai berikut: Kegiatan awal Mengecek kehadiran siswa. Apersepsi. 256

11 Memberikan motivasi kepada siswa untuk memusatkan perhatian pada pelajaran. Kegiatan inti : Guru menjelaskan tentang cara menulis karangan sederhana secara tepat. Siswa disajikan beberapa topik. Siswa memilih salah satu topik sebagai bahan karangan. Penutup Memberikan tugas rumah/pr Memberikan pesan-pesan Observasi Siklus I - Observasi Pengambilan data pada kegiatan pembelajaran dilakukan dengan dua cara yaitu: a. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat. b. Dari hasil belajar siswa yaitu hasil tes pada siklus I. Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh pada tahap observasi. Berdasarkan hasil analisis data dilakukan refleksi guna melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran ditetapkan. Kekurangan dan kelebihan ini dijadikan acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. Siklus II Tahapan yang dilaksanakan pada siklus II tidak berbeda dengan siklus I, siklus II juga dalam penyajian data dari setiap tindakan disajikan secara akumulatif. a. Perencanaan. Dalam tahapan perencaan meliputi : 1. Menyusun rencana pembelajaran. 2. Menyusun materi pembelajaran dan menyiapkan bacaan, 257

12 3. Menentukan tindak lanjut dari kelemahan dan kelebihan yang terjadi pada siklus I. 4. Menyusun instrumen observasi. b. Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan tidak berubah. Kegiatan pelaksanaan perbaikan tetap mengacu pada penulisan karangan sederhana. Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat. c. Observasi Observator melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan sistematis (angket isian). Pengamatan diarahkan pada dua subjek, yakni pemberi tindakan (guru) dan penerima tindakan (siswa). Tabel 1. Hasil Kegiatan Guru Siklus II Penilaian Sangat Cukup Kurang No. Aspek Yang dinilai Baik Ket Baik Baik Baik Pendahuluan : a. Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Apersepsi/mengaitkan pengetahuan dengan materi yang akan dipelajari. c. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya memahami penulisan karangan sederhana. 2. Kegiatan inti : a. Menyampaikan materi. 258

13 3. b. Menerapkan metode pemberian tugas dengan memberikan tugas pada siswa. c. Membantu siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan tugas. d. Memberikan umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa. Menutup pelajaran : a. Membimbing siswa menyimpulkan materi. b. Memberikan tugas/pekerjaan rumah. No Tabel 2. Hasil Kegiatan Siswa Siklus II Penilaian Sangat Cukup Kurang Aspek Yang dinilai Baik Baik Baik Baik Pendahuluan : a. Memperhatikan penjelasan guru. b. Menjawab pertanyaan guru. Kegiatan inti : a. Memperhatikan yang disampaikan oleh guru. b. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Ket 259

14 c. Menanyakan materi yang belum dipahami dan aktif dalam pembelajaran. 3. Penutup : a. Merangkum/menyimpulkan materi. b. Mencatat tugas/pekerjaan rumah. c. Siswa antusias. Refleksi Berdasarkan hasil refleksi tindakan yang dilaksanakan pada siklus I, dilakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai. Hasil yang dicapai pada siklus ini dikumpulkan serta dianalisis untuk menetapkan suatu kesimpulan. Data dan Sumber Data 1) Jenis Data Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. 2) Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. Guru Siswa 3) Metode Pengumpulan Data Pengambilan data ditempuh dengan dua cara, yaitu : Tes, untuk mengetahui hasil belajar bahasa indonesia siswa yang diberikan setiap akhir tindakan. Observasi, dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 260

15 Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana aktivitas peneliti dan siswa selama kegiatan pembelajaran. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tes Tes diberikan untuk mengukur tingkat keberhasilan setiap siklus dan hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan. Tes yang digunakan berbentuk essay. Lembar Observasi Instrumen non tes digunakan untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa. Instrumen ini berupa lembar observasi. Teknik Analisa Data Untuk menganalisis hasil belajar, digunakan rumus sebagai berikut: Daya Serap Individu: DSI Skor yang diperoleh siswa Skor maksimaltes x 100% dimana : DSI = Daya Serap Individu Siswa dikatakan tuntas individu jika persentase DSI minimal 70. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal : KBK Banyaknya siswa yang tuntas Banyaknya siswa seluruhnya x 100% dimana : KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal Tabel 3. Aspek dan skor dari tes yang diberikan adalah sebagai berikut: NO Aspek yang dinilai Deskriptor Skor 1. Kesesuaian tema dengan isi Sesuai 3 Kurang sesuai 2 261

16 Tidak sesuai 1 Tidak mengerjakan 0 Skor maksimum 3 NO Aspek yang dinilai Deskriptor Skor 2. Ejaan Tepat 2 Kurang tepat 1 Tidak tepat 0 Skor maksimum 2 Indikator Kinerja Tindakan dianggap berhasil jika ketuntasan individu mencapai 70% dan Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) mencapai 75% (KKM SDN Bariri), serta aktivitas siswa dan guru telah berada dalam kategori baik (80%). Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai bulan Mei hingga bulan Juli tahun pelajaran 2013/2014. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pra Tindakan Mengawali kegiatan penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan pada minggu ke 4 bulan Mei tahun ajaran Peneliti mengadakan pertemuan dengan Kepala SD Negeri Bariri untuk menyampaikan maksud dan tujuan peneliti yaitu melakukan penelitian di kelas IV SDN Bariri. Setelah kepala sekolah memberikan wewenang, kepala sekolah kemudian menunjuk salah seorang staf pengajar untuk bertindak sebagai observer serta bertugas untuk membantu dan bekerja sama dengan peneliti selama melaksanakan penelitian. Peneliti dan observer kemudian membahas langkah-langkah yang akan diambil dalam pelaksanaan penelitian. Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi siswa kelas IV SD Negeri Bariri pada materi menulis karangan sederhana, siswa terlebih dahulu diberikan tes awal pada hari Selasa tanggal 20 Mei

17 (lampiran 1). Tes awal yang dilaksanakan diikuti seluruh siswa kelas IV SDN Bariri. Setelah pelaksanaan tes, peneliti memeriksa hasil pekerjaan siswa untuk melihat kemampuan siswa sebagai acuan untuk memberi tindakan pembelajaran kepada siswa. Dari hasil analisis tes awal siswa, dari 8 orang siswa, secara keseluruhan hanya 2 siswa yang masuk kategori tuntas belajar dengan presentase 25% sedangkan 6 orang siswa atau 75% lainnya tidak memenuhi kategori tuntas belajar. Hasil Tindakan Siklus I Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan yaitu pada hari Selasa tanggal 27 Mei Dalam siklus ini dilakukan beberapa tahapan sesuai dengan perencanaan awal, yaitu pemberian informasi, tanya jawab, demonstrasi, dan pemberian tugas. Perencanaan Tindakan Siklus I Kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Membuat skenario pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. 2. Menyusun jadwal. 3. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP). 4. Menyusun lembar observasi. 5. Membuat alat evaluasi. Dengan demikian dalam tindakan siklus I terdiri atas 5 perencanaan tindakan yang kemudian akan dilanjutkan pada pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I yang hendak dilaksanakan mengacu pada perencanaan tindakan siklus I yang terdiri atas langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun kemudian penyajian materi dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan dengan durasi waktu yang dibutuhkan adalah 2 x 35 menit dan setiap kali pertemuan atau tatap muka dilakukan pengisian lembar observasi aktivitas guru dan siswa oleh observer. Kemudian pada akhir pelaksanaan siklus dilakukan 263

18 evaluasi terhadap siwa guna mengetahui hasil belajar atau kemampuan siswa seiring dengan pelaksanaan tindakan siklus I, dengan mengunakan hasil tes belajar yang telah dibuat (LKS). Hasil Tindakan Siklus I Setiap siklus tindakan ini dilakukan observasi. Observasi terhadap aktivitas siswa dan guru di kelas dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui sejauh mana peningkatan aktivitas siswa dan guru serta kemampuan siswa pada materi menulis karangan sederhana. Hasil Observasi Guru Hasil yang didapatkan dari observasi guru (lampiran 4) yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar pada pertemuan siklus I, dapat dikatakan bahwa observasi guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar khususnya peran dan beberapa tindakan pada siklus I dikategorikan baik dengan persentase 88,89% dan mengenai penggunaan waktu yang dibutuhkan dari tiap item (kategori) pada masing-masing pertemuan senantiasa disesuaikan dengan kondisi dimana proses pembelajaran berlangsung. Hasil Observasi Siswa Hasil observasi siswa (lampiran 5) yang didapatkan dari kegiatan belajar mengajar pada siklus I, disimpulkan bahwa partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I masih digolongkan pada kategori cukup dengan persentase 75%. Hasil Belajar Untuk mengetahui indikator keberhasilan dan mengukur sejauh mana kemampuan penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan sebelumnya, maka guru menggunakan tes hasil belajar (lampiran 3). Tes evaluasi yang diberikan berupa menyusun karangan sederhana dengan memilih salah satu topik yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil Tuntas Belajar Klasikal (TBK) yang diperoleh pada siklus I adalah 50%. Ini diperoleh dari hasil tes bahwa dari 8 orang siswa, hanya 4 orang yang memperoleh nilai tuntas sedangkan 4 siswa lainnya tidak tuntas. Hasil ini masih berada di bawah standar TBK yaitu 65%. Hasil dapat dilihat pada tabel

19 No Nama Siswa Tabel 4. Analisis Siklus I Butir Soal/Skor DSI Ketuntasan Skor DSI Skor Max Max (%) 1/3 2/2 (%) Ya Tidak 1. Elvina Tombo Raemon Ragi Ratfianti Malonta Falen Kawu Sindi Bengko Eka Bengko Priscilia Sume Daris Taropo Skor Yang diperoleh Skor Maksimal Tuntas Klasikal (%) 50 Daya Serap Klasikal (%) 50 Refleksi siklus I Berdasarkan hasil analisis data dan observasi yang dilakukan, diketahui bahwa siswa secara klasikal masih perlu diberikan pembelajaran yang lebih baik. Walaupun dalam beberapa hasil analisis telah menunjukan kategori baik seperti pada penilaian aktivitas guru, namun pada observasi aktivitas siswa masih berada pada kategori cukup, sehingga perlu diberikan tindakan lanjutan. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal juga belum mencapai indikator kinerja yakni 65%. Untuk itu perlu dilakukan refleksi untuk menilai apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran ini sehingga dapat dilakukan perbaikan pada siklus II. Pada tabel 4.1 menjelaskan kelebihan dan analisis penyebab keberhasilan siklus I. Tabel 4.2 menjelaskan mengenai kelemahan dan 265

20 rekomendasi yang perlu dilakukan perbaikan agar hasil yang dicapai pada siklus II dapat lebih maksimal lagi. Tabel 4. Kelebihan Siklus I Dan Analisis Penyebab No Kelebihan Analisis Penyebab 1. Pada umumnya siswa menunjukkan minat yang besar pada pelajaran Guru memberikan strategi yang membuat siswa merasa tertantang. Tabel 5. Kelemahan Siklus I, Analisis Penyebab dan Rekomendasi No Kelemahan Analisis Penyebab Rekomendasi 1. Sebagian siswa masih belum paham tentang penempatan huruf kapital yang tepat. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru tentang penempatan huruf kapital secara tepat. Guru harus lebih banyak memberikan latihan tugas tentang penempatan huruf kapital kepada siswa. 2. Sebagian siswa belum mampu menyusun kalimat dengan baik. Siswa kurang berlatih dalam membuat kalimat. Guru harus lebih banyak memberikan latihan tugas membuat kalimat kepada siswa. Sesuai dengan data tabel di atas, terlihat bahwa kelemahan pada tindakan siklus I lebih banyak jika dibandingkan dengan kelebihannya. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan, maka disusun perencanaan perbaikan pada siklus II. Hasil Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 3 bulan Mei 2014 dan dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan durasi 2 x 35 menit kegiatan belajar mengajar. Perencanaan Tindakan Siklus II Tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: Membuat skenario pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. 266

21 Menyusun jadwal. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP). Menyusun lembar observasi. Membuat alat evaluasi. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II pada umumnya sama dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan pada siklus II mengacu pada perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I yang tujuannya tidak lain adalah memperbaiki kelemahan pembelajaran pada siklus I yang sudah direvisi. Dengan menerapkan metode pemberian tugas ini diharapkan agar pelaksanaan tindakan siklus II dapat lebih baik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I, sehingga indikator pencapaian hasil belajar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Hasil Observasi Guru Hasil yang diperoleh pada tindakan siklus II mengenai observasi guru (lampiran 9) dalam rangka pelaksanaan tindakan metode pemberian tugas, terlihat adanya peningkatan di mana aktivitas akhir yang diperoleh meningkat menjadi kategori sangat baik dari kategori baik yang sebelumnya pada siklus I. Observasi guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar khususnya peran dan beberapa tindakan yang dilakukan dengan tetap mengacu pada hasil yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus I mengalami peningkatan. Peran guru dalam kegiatan belajar mengajar pada pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung lebih baik dari pada sebelumnya. Segala kelemahan-kelemahan yang direvisi telah dilakukan dan mengalami perbaikan pada siklus II, kelemahan yang dapat teratasi pada siklus II tidak lain adalah guru dapat lebih baik menerapkan metode pemberian tugas dari pada sebelumnya, guru mampu memperbaiki kelemahan siswa dalam penempatan huruf kapital yang tepat dan menyusun kalimat yang benar melalui pemberian contoh dan pemberian tugas secara kontinyu atau berulang-ulang. 267

22 Selanjutnya, secara umum pelaksanaan tindakan siklus II yang diterapkan sama dengan pelaksanaan tindakan sebelumnya, dan proses pembelajaran berlangsung lebih baik dari pembelajaran sebelumnya. Berdasarkan data observasi aktivitas guru, jumlah skor yang diperoleh adalah 35 dari skor maksimal 36, dengan demikian presentase nilai rata-rata adalah 97,22%. Hal ini berarti taraf keberhasilan guru menurut observer dalam kategori baik untuk siklus I dan sangat baik untuk siklus II. Hasil Observasi Siswa Untuk hasil observasi siswa dimana pada siklus I direvisi dengan melaksanakan tindakan lanjutan, dalam hal ini tindakan yang dilakukan menuju pada tindakan siklus II dengan perencanaan tindakan yang sama dengan sebelumnya. Selain data yang didapatkan pada hasil observasi guru, didapatkan pula data hasil observasi siswa yang dilakukan oleh observer. Data menunjukan bahwa skor interprestasi yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus II mengalami peningkatan dari pelaksanaan tindakan siklus I, yaitu dari 75% menjadi 81,25%%. Peningkatan ini didasarkan oleh hasil pengamatan dan penilaian secara langsung yang dilakukan oleh observer terhadap kegiatan siswa selama kegiatan belajar mengajar siswa berlangsung. Hasil Belajar Setelah kegiatan belajar mengajar berakhir maka pada hasil evaluasi dari siklus II digunakan sebagai indikator hasil belajar yang dicapai guna mengukur secara kuantitatif hasil belajar siswa. Hasil dari pelaksanaan evaluasi pada siklus II akan menentukan seberapa besar ketuntasan belajar klasikal rata-rata yang diperoleh siswa di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode pemberian tugas. Dari hasil evaluasi siklus II tersebut diperoleh ketuntasan belajar klasikal mencapai 100% dengan rincian dari 8 siswa, seluruhnya dinyatakan tuntas sesuai KKM SD Negeri Bariri pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Analisis Siklus II 268

23 No Nama Siswa Butir Soal/Skor DSI Ketuntasan Skor DSI Skor Max Max (%) 1/2 2/2 (%) Ya Tidak 1. Elvina Tombo Raemon Ragi Ratfianti Malonta Falen Kawu Sindi Bengko Eka Bengko Priscilia Sume Daris Taropo Skor Yang diperoleh Skor Maksimal Tuntas Klasikal (%) 100 Daya Serap Klasikal (%) 87.5 Refleksi Siklus II Hasil yang diperoleh pada siklus I, masih terdapat beberapa kelemahan (tabel 6) oleh karena itu, guru mencoba membuat alternatif tidakan untuk menutupi kekurangan pada siklus 1 tersebut yang selanjutnya diperbaiki pada siklus II. Pada tabel 7 menjelaskan tentang kekurangan pada siklus 1 dan dilakukan perbaikan pada siklus II serta kelebihan siklus II. Tabel 6. Kekurangan Siklus I, Perbaikannya Dan Kelebihan Siklus II No Kelemahan Perbaikan Kelebihan Siklus II 269

24 1. Sebagian siswa masih belum paham tentang penempatan huruf kapital yang tepat. Sebelum memberi tugas, banyak memberi contoh tentang penempatan huruf kapital yang Siswa lebih paham tentang penempatan huruf kapital dalam kalimat. tepat. Lebih teliti memperhatikan cara siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 2. Sebagian siswa belum mampu menyusun kalimat dengan baik. Memberikan latihan secara berulang-ulang. Membimbing siswa yang butuh bimbingan khusus. Siswa sudah mampu menyusun kalimat dengan baik. Pembahasan Dengan penerapan metode pemberian tugas dalam penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi membuat karangan sederhana. Terlihat adanya perubahan setelah dilaksanakan tindakan. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan ketuntasan belajar klasikal yang terdapat pada siklus I dengan persentase tuntas 50% menjadi 100% pada akhir pelaksanaan siklus II. Walaupun demikian pada siklus I masih terdapat beberapa hal yang perlu direvisi untuk lebih ditingkatkan pada siklus II. Selain hasil belajar, pada pembelajaran ini juga diamati aktivitas siswa dan aktivitas guru. Sesuai dengan hasil observasi, aktivitas guru pada siklus I (lampiran 4) berada pada kategori baik dan aktivitas siswa (lampiran 5) diperoleh berada dalam kategori cukup. Akan tetapi aktivitas siswa pada siklus I ini belum optimal, sebab pada umumnya siswa belum seluruhnya siap menerima materi, hal ini disebabkan karena sebagian siswa belum sepenuhnya menanggapi materi yang diberikan, dikarenakan ada beberapa siswa yang daya serapnya terhadap materi masih 270

25 rendah. Masih ada siswa yang belum memahami tentang penggunaan huruf kapital yang tepat dan cara menyusun kalimat yang baik dan benar, karena selama ini proses pembelajaran masih berpusat pada guru sementara pemberian tugas bagi siswa masih kurang. Pada siklus II, respon yang diberikan siswa cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I, dimana pada hasil observasi aktivitas siswa diperoleh persentase 81,25%. Jika dibandingkan dengan siklus I, aktivitas siswa meningkat 6,25%. Kekurangan pada siklus I sudah dapat diperbaiki guru pada siklus II yaitu pada siklus I masih ada siswa yang belum memahami tentang penggunaan huruf kapital yang tepat dan cara menyusun kalimat yang baik dan benar, karena selama ini proses pembelajaran masih berpusat pada guru sementara pemberian tugas bagi siswa masih kurang. Untuk mengatasinya guru banyak memberikan contoh-contoh dan latihan tugas kepada siswa serta membimbing siswa yang membutuhkan bimbingan khusus. Implementasi penerapan metode pemberian tugas dalam meningkatkan hasil belajar siswa sangat efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena: Penerapan metode pemberian tugas dapat menilai hasil belajar siswa secara menyeluruh melalui tes format dan aktivitas siswa. Penerapan metode pemberian tugas meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dalam pembelajaran. Dengan penerapan metode pemberian tugas makin membuat siswa memahami tentang materi pembelajaran karena latihan yang berulang-ulang. Dengan demikian mengacu pada hasil penerapan tindakan siklus I dan siklus II bahwa penerapan metode pemberian tugas sangat tepat digunakan pada materi penulisan karangan sederhanan, di mana diperoleh presentase peningkatan hasil belajar untuk tuntas belajar klasikal yaitu sebesar 6,25%. Dengan hasil data yang diperoleh di atas, semakin mendukung fakta bahwa penerapan metode pemberian tugas ini perlu diterapkan dalam proses pembelajaran sebab dapat meningkatkan hasil belajar serta pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang sedang berlangsung. 271

26 Ada beberapa contoh perbaikan penggunaan tanda baca, kata dan kalimat dari para siswa yang dapat dilihat pada tabel 8 Tabel 8. Contoh Perbaikan Siswa Nama Siklus I Siklus II Telah memahami bahwa Belum paham untuk setiap huruf awal untuk Raemon Ragi menempatkan huruf kapital nama orang harus di awal nama seseorang. menggunakan huruf kapital. Falen Kawu Telah menggunakan Pada akhir kalimat jarang tanda titik pada tiap akhir menggunakan tanda titik. kalimat. Priscilia Sume Tidak tahu menempatkan Telah mengetahui tanda tanya pada kalimat penempatan tanda tanya. tanya. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penelitian tindakan kelas, maka diperoleh kesimpulan bahwa penerapan metode pemberian tugas pada siswa kelas IV SD Negeri Bariri menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan klasikal pada siklus I yaitu 50% (kategori kurang), meningkat pada siklus II menjadi 100% (kategori baik). Persentase keaktifan siswa dari siklus I yaitu 75% (kategori cukup) meningkat pada siklus II menjadi 81,25% (kategori baik) seiring dengan peningkatan partisipasi guru yang pada siklus I hanya 87,5% (kategori baik), pada siklus II meningkat menjadi 95% (kategori sangat baik). Saran 272

27 Sesuai dengan hasil penelitian dan analisa data serta kesimpulan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut: Kepada pengajar hendaknya mempertimbangkan metode pemberian tugas dapat diajukan sebagai prioritas untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Di dalam pemeriksaan tugas hendaknya pengajar memeriksa dengan teliti hasil pekerjaan siswa. DAFTAR PUSTAKA Ali, Lukman, dkk, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Jakarta: Depdikbud. Alwasilah, A. Chaedar, Pokoknya Menulis. Cetakan Pertama. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama. Darmadi, Kaswan & Rita Nirbaya, Bahasa Indonesia Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Dwi, Prana & Slamet Kebahasaan dan Membaca dalam Bahasa Indonesia. Depdikbud, bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D-III. Erlin, Peningkatan kemampuan menggunakan huruf kapital dalam kalimat siswa kelas V SDN Palu melalui Metode Pemberian Tugas. Palu: FKIP UNTAD. Hasani, Aceng, Ikhwal Menulis. Serang: Universitas Sultan Agung Tirtayasa Press. Keraf, Gorys Komposisi. Ende: Nusa Indah Kosasih, Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Muliono, Anton dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Mumisa, Peningkatan Kemampuan membaca Huruf Kapital Dengan Menggunakan Metode Penugasan Pada siswa. Palu: FKIP UNTAD. 273

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Dewi Sartika Barangka, Ali Karim, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Siswa Kelas II SDN Doda Melalui Metode Kartu Kata ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Siswa Kelas II SDN Doda Melalui Metode Kartu Kata ABSTRAK Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Siswa Kelas II SDN Doda Melalui Metode Kartu Kata Susse Ragi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau Herlini, Efendi, dan Muh. Tahir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres 3 Kasimbar Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Seri Dengan Metode Latihan

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres 3 Kasimbar Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Seri Dengan Metode Latihan Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres 3 Kasimbar Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Seri Dengan Metode Latihan Ambo Tuwo, Syamsuddin, dan Idris Patekkai Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sains Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Labuan Panimba Budianti, Vanny Maria,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu 83 III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kemampuan menulis surat undangan secara konseptual dan kemampuan menulis

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana Karmila Langanawa, Amran Rede, Ratman Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V SD Negeri 02 Sidomulyo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Kelas ini berjumlah 11 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN

Lebih terperinci

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Keliling dan Luas Persegi Panjang Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik di Kelas III SDN Luksagu Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera Ardi Dj. Adjirante, Mestawaty As. A., dan Muchlis Djirimu Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki Marni Liwan, Moh. Tahir, dan Ulfah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunharjo 01 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah,

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan Rakibuddin Abd Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN OLEH A L F I A H STB. A 441 10 004 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney Saadia, Ali, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 1 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan Ni Nyoman Tri Utami,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI Halija, Gazali, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas Yulan, Efendi, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon Nur Asrianti, M. Tahir, dan Saharuddin Barasandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo Zeny Wahyuni*, Syamsu* dan Muslimin *zeny.wahyuni@gmail.co.id *syamsultan@yahoo.com

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Andi Mamas, Amran Rede, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Hasni Karawasa, Sahrudin Barasandji dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING Asdir, Gazali, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Agusmawan, Imran, dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling Sri Winarti Durandt, Irwan Said, dan Ratman Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Nurmila Moidady Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Heriyanto Nggodulano. A., Dasa Ismaimusa, dan Mustamin Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea Warda, Syamsu, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN 1) Mohamad Rifaldi 2) Ali Karim 3) Pratama Bayu Santosa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), karena penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV Ertin S. Puala. A, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas I SDN Raranggonau

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas I SDN Raranggonau Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas I SDN Raranggonau Riri Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran PKn Tentang Menghargai Dan Menaati Keputusan Bersama Kelas V SDN Inpres 3 Tolai Ni Ketut Mirniati Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo Vol. No. ISSN 8 0 Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri Dolo Erlin, I Wayan Darmadi, dan Haeruddin Email: Erlindahlusiyana@yahoo.co.id

Lebih terperinci

[Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskriptif Menggunakan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas X-1 SMKS Kesehatan Kendari]

[Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskriptif Menggunakan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas X-1 SMKS Kesehatan Kendari] MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X-1 SMKS KESEHATAN KENDARI 1 SAFTA DEWI 1 Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Yusna Mutakim, Sahrudin Barasandji, dan Sudarkam R. Mertosono Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 27 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cilamaya I Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI Huzaima, Gazali, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso Reflina Suak, Irwan Said, dan Yunus Kendek Paluin Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5 Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5 Kalsum, Imran, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri Samsinar, Mohamad Jamhari, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di SD Negeri Dawuan Timur I, yang beralamatkan di Jl. Sumur Bandung desa Dawuan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar Marlina, Charles Kapile, dan Imran Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian mengenai pembelajaran aspek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Metode Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Banggai Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian 20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas tersebut. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. 3 Toaya Amaliah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Donggala Kodi Pada Mata Pelajaran Matematika Kartini Saleng Sekolah Dasar Negeri Donggala Kodi

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal Arekson Tola, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Polimbong Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141). 26 III. METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 1 Lumbi-Lumbia Melalui Metode Latihan Terbimbing

Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 1 Lumbi-Lumbia Melalui Metode Latihan Terbimbing Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 1 Lumbi-Lumbia Melalui Metode Latihan Terbimbing Sukamong Boliti Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata Moh. Abdi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Nur Fitriana Rahmawati 1, Julia 2, Prana Dwija Iswara

Lebih terperinci

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat Siswa Kelas IV SDN 2 Lais

Penggunaan Metode Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat Siswa Kelas IV SDN 2 Lais Penggunaan Metode Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat Siswa Kelas IV SDN 2 Lais Nurjanna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN No 3 Siwalempu Samriani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona Nurcahaya Ranggong, Suyuti, Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney Fadly, Charles Kapile, dan Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Xaverius 3 Bandar Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

Zainal Abidin Mustopa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Zainal Abidin Mustopa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Pokok Bahasan Memahami Pentingnya Koperasi Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Kelas IV SDN Gindopo Zainal Abidin Mustopa Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu Olvin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci