Produktivitas seorang peneliti dipengaruhi oleh banyak. Lebih Dekat Benny Facius Dictus BAB V. Mengenal. 5.1 Pentingnya Jiwa Kepemimpinan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Produktivitas seorang peneliti dipengaruhi oleh banyak. Lebih Dekat Benny Facius Dictus BAB V. Mengenal. 5.1 Pentingnya Jiwa Kepemimpinan"

Transkripsi

1 BAB V Mengenal Lebih Dekat Benny Facius Dictus Produktivitas seorang peneliti dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang berasal dari lingkungan tempat kerjanya maupun keluarganya. Pada bagian ini, Benny mengkisahkan pentingnya jiwa kepemimpinan dan kemampuan berkomunikasi bagi seorang peneliti dan pentingnya peran keluarga dalam mendukung pekerjaannya sebagai seorang peneliti. 5.1 Pentingnya Jiwa Kepemimpinan Menurut Benny, dalam pengelolaan sebuah penelitian, yang paling penting adalah bagaimana kita mengatur manusianya, bukan hanya mengatur alat-alat yang digunakan dalam penelitian. 35

2 Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus Benny menggaris bawahi pentingnya dihadirkan suasana nyaman dilingkungan penelitian. Baginya, kenyamanan tersebut tidak hanya terkait dengan kenyamanan fisik, tetapi juga kenyamanan batin. Kenyamanan batin, misalnya, dapat berupa kehadiran seorang pemimpin yang dapat memotivasi bawahannya, mengapresiasi dan memberikan ruang untuk tumbuhnya berbagai ide-ide yang baru, dan juga tidak begitu saja menyalahkan bawahannya ketika terjadi kegagalan suatu proyek penelitian mengingat sifat penelitian itu sendiri yang melibatkan ketidakpastian yang tinggi. Benny juga menekankan, seorang pemimpin harus mampu membuat skala prioritas atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sebuah tim, memberikan target yang jelas dan juga menjaga kedisiplinan. Baginya, hal ini penting untuk dilakukan karena kecenderungan peneliti yang mempunyai ego yang besar sehingga lebih mengedepankan keinginan dan ketertarikannya masing-masing. Namun demikian, pada saat yang bersamaan, pemimpin juga harus memberikan kepercayaan penuh kepada anggota timnya. Penghargaan dari pemimpin atas penelitian yang dijalankannya adalah motivasi yang paling berharga bagi seorang peneliti. Peneliti merasa kerja kerasnya dihargai. Ia berpendapat bahwa walaupun riset tersebut belum membuahkah hasil saat ini, penghargaan seorang Gambar 7. Aktivitas pada Suatu Acara Saat Memaparkan Gagasan tentang Sumber Panas Bumi di Indonesia 36

3 pemimpin tetap penting untuk diberikan. Penghargaan dapat memotivasi bawahannya untuk melakukan hal yang lebih baik lagi di masa depan. Benny banyak belajar mengenai penghargaan ini dari orang yang pernah menjadi atasannya, yakni Ibu Dr. Ing. Evita Herawati Legowo. Menurut Benny, ibu Evita pintar memberikan motivasi dan juga seorang yang visioner. Jika ada kegagalan dalam penelitian, Ibu Evita tetap menghargai, karena penelitian itu tidak harus selalu berhasil. Lakukan yang lain lagi, cari jalan yang lain. Dari sini, Benny mempelajari bahwa motivasi dari seorang pemimpin itu sangat berperan penting bagi orangorang yang dipimpinnya. Selama bekerja di P3TEK, Benny merasakan betapa sulitnya bekerja dengan jumlah SDM yang minim, akan tetapi atas dorongan dari Bu Evita, pegawai di P3TEK punya semangat yang cukup tinggi, karena beliau sangat disiplin dan konsisten dalam bekerja. Pada saat terbentuknya P3TEK, unit ini tidak memiliki sumber dana, akan tetapi karena Bu Evita selaku pemimpin mempunyai jiwa disiplin dan kemauannya sangat tinggi, tetap optimis unit ini bisa berjalan. Pada saat itu, yang mereka lakukan adalah membuat rencana kerja, tim melakukan roadshow, dan Benny ditugaskan untuk melakukan roadshow di Pulau Jawa hingga ke Nusa Tenggara. Pada saat itu akhirnya mereka mendapatkan anggaran dari pemerintah dengan tujuan untuk memetakan Potensi Energi Baru Terbarukan. Adapun yang termasuk ke dalam golongan Energi Baru Terbarukan yaitu: air; panas bumi; biomasa; angin; matahari dan gelombang atau energi samudra. Berbagai hambatan pun dirasakan oleh para pegawai P3TEK, karena jumlah anggotanya yang sangat minim, dan pada saat itu mereka tidak bisa membayangkan bahwa tugas dan fungsi mereka sangatlah berat. P3TEK saat itu hanya memiliki 35 orang pegawai. Kadang-kadang, Benny beserta teman-temannya yang lain memegang dua masalah energi tanpa anggota yang memadai, sehingga proyek itu tidak berhasil dilakukan dengan baik karena faktor kekurangan SDM. 37

4 Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus Gambar 8. Bersama Masyarakat Atadai Saat Santap Siang yang Dimasak dengan Memanfaatkan Energi Panas Bumi (Steaming Ground), Lambata NTT, Oktober 2008 Adapun alasan Bu Evita menarik Benny dari LEMIGAS adalah agar seluruh sumber daya yang ada seperti SDM, pengetahuan manusianya dan software yang dipergunakan di LEMIGAS bisa dibawa dan diimplementasikan di P3TEK. Akibat SDM yang sangat minim, Benny tak bisa berkonsentrasi hanya ke panas bumi saja. Ada kalanya Bu Evita tengah malam pun menghubungi Benny karena beliau ditugaskan oleh Menteri untuk melakukan presentasi mengenai Pertemuan Internasional tentang Lingkungan. Bu Evita meminta Benny membantu mencarikan makalah yang berkaitan dengan masalah Energi Baru Terbarukan. Benny menjabat Koordinator Kelompok Peneliti di P3TEK, yang membawahi beberapa kelompok, yaitu: (a) Kelompok Panas Bumi dengan ketuanya Ir. Didi Sukaryadi, (b) Kelompok Energi Hidro dengan ketuanya Ir. Hari Soekarno, (c) Kelompok Energi lain (biomasa, angin, matahari, samudra dan nuklir) dengan ketuanya Edi Suharyadi. 38

5 Dapat dibayangkan, betapa sulitnya mengelola penelitian dengan SDM yang terbatas. Akan tetapi atas dorongan dari Bu Evita, para pegawai memiliki semangat yang cukup tinggi, karena beliau sangat disiplin dan konsisten. Setiap ada rapat pasti dibuat notulen rapat, dan notulensi itu dibahas kembali pada rapat berikutnya untuk mengecek follow-up terhadap tugas-tugas yang beliau berikan. Ketika program-program ini telah berkembang dan mendapatkan anggaran dari pemerintah, beliau digantikan oleh Bapak Soeharto Satibi, dan Bu Evita mendapat penugasan baru menjadi Kepala Pusat Litbang Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS Pentingnya Kemampuan Berkomunikasi dan Saling Menghargai Disamping disiplin ilmu pengetahuan yang menjadi keahliannya, Benny mempunyai kelebihan dalam hal berkomunikasi dan membangun relasi dengan orang lain. Menurutnya, di dunia penelitian, hal tersebut sangat penting, karena akan membantu peneliti untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Sebagai contoh, saat menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Afiliasi dan Kerja Sama. Ia diharuskan untuk menjalin hubungan baik dengan berbagai pemangku kepentingan baik itu Pemerintah Daerah (Pemda) dan perusahaan-perusahaan. Berkat kemampuannya dalam hal komunikasi, Benny dapat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan tersebut. Selama ini, Benny juga banyak bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki latar belakang berbeda. Untuk itu, komunikasi dengan jalan berdiskusi menjadi pilihannya. Menurutnya, dengan berdiskusi, ia bisa memahami lebih baik bagaimana persepsi orang lain mengenai topik atau masalah tertentu. Bagi Benny, sifat saling menghargai sangatlah penting. Saat menjadi seorang koordinator tim, ia mengganggap bahwa para peneliti dalam kelompok tersebut adalah sebagai adik-adiknya. Cara ini dianggap Benny memudahkannya ketika berinteraksi dengan rekan-rekan satu timnya. 39

6 Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus Benny melakukan pendekatan kekeluargaan dengan rekan-rekannya. Saling menghargai dan saling memotivasi merupakan hal yang penting untuk meningkatkan semangat para peneliti, baik generasi muda maupun tua. Karena dengan membangun relasi dengan berbagai generasi dan berbagai bidang keilmuan, bisa membantu Benny dalam membagikan ilmu dan pengalamannya serta bisa memperkaya wawasan Benny dalam berbagai bidang kelimuan. Menurutnya komunikasi memegang peranan sangat penting dalam dunia penelitian. Jangan sampai menjadi peneliti tetapi tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Baginya, kemampuan berkomunikasi yang baik merupakan kunci dalam menjaga hubungan dengan siapa pun Menjadi Inspirasi Bagi Bawahan Bukan hanya sebagai seorang peneliti, kemampuan Benny sebagai seorang pemimpin pun telah terbukti. Berawal sejak di LEMIGAS, Benny telah dipercaya untuk memimpin beberapa orang rekannya dalam melakukan penelitian mengenai panas bumi di Indonesia. Pada tahun 2001, sebagai dampak dari restrukturisasi organisasi Kementerian, PPPTMGB LEMIGAS difokuskan untuk melakukan penelitian hanya di bidang minyak dan gas bumi, sedangkan untuk bidang energi terbarukan dan ketenagalistrikan, didirikanlah suatu unit baru yaitu P3TEK yang di kepalai oleh Ibu Evita. Pada awal berdirinya, Ibu Evita mengajak para peneliti energi dan ketenagalistrikan yang ada di LEMIGAS untuk bergabung dengan P3TEK. Benny adalah salah satu peneliti yang saat itu bersedia untuk ikut Bu Evita pindah ke P3TEK. Tidak hanya Benny, sebagian besar anggota tim yang dipimpinnya di LEMIGAS pun ikut bersama Benny ke P3TEK. Mereka yang ikut pindah bersama Benny adalah Ir. Didi Sukaryadi, Ir. Hari Soekarno, dan Edi Suharyadi. Usman Pasarai tidak ikut pindah karena pada waktu itu beliau sedang melanjutkan studinya dan ketika kembali diminta untuk tetap di PPPTMGB LEMIGAS. 40

7 Gambar 9. Bersama Rekan-rekan Saat di Wakatobi, Sulawesi Tenggara Memulai karir barunya di P3TEK, Benny bersama dengan Ibu Evita memiliki mimpi untuk melihat listrik di pulau Sumatera, Jawa, dan Indonesia daerah timur yang terlewati oleh ring gunung berapi yang semuanya berasal dari energi panas bumi. Demi mengejar mimpi itu, Benny bersama-sama Ibu Evita mengumpulkan para R & D panas bumi di Indonesia untuk mengembangkan suatu roadmap penelitian panas bumi di Indonesia. Selama proses pengembangan roadmap tersebut, banyak pihak yang meragukan bahkan beranggapan itu hanyalah mimpi. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi Benny untuk mengejar mimpinya. Bersama-sama dengan seluruh anggota lainnya, Benny membangun P3TEK dari nol. Setelah sebelas bulan P3TEK berdiri, Ibu Evita dipindahkan dari P3TEK untuk menjalankan kewajiban lainnya. Benny yang saat itu menjabat menjadi Koordinator Kelompok Program Riset Teknologi (KPRT), memimpin rekan-rekannya membangun P3TEK. Dengan karakter yang dimilikinya, menjalani peran ganda (sebagai peneliti dan pemimpin) bukan menjadi masalah baginya. Karakternya yang serius dan konsisten dalam menjalankan tugas yang diberikan, memiliki inisiatif dan visioner dalam mengembangkan program-program penelitian, dan semangat pantang menyerahnya dalam menghadapi berbagai masalah, 41

8 Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus berhasil menjadikan Benny sebagai sosok ideal seorang peneliti yang mendapatkan respek bukan hanya dari bawahannya, tetapi juga dari atasannya. Kemudian, gaya memimpinnya yang memandang bawahannya sebagai keluarganya, menjadikan Benny sebagai sosok pemimpin yang mengayomi para bawahannya. Bagi bawahannya, Benny bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga seorang kakak dan partner kerja yang bisa diajak berdiskusi ketika ada masalah. Pernah suatu ketika, Ir. Didi Sukaryadi menjadi pimpinan proyek tender terbuka Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang diprotes oleh salah satu peserta tender yang kalah. Peserta yang kalah tersebut berusaha mencari-cari kesalahan dan menyebarkan fitnah. Menghadapi masalah tersebut, Ir. Didi Sukaryadi berkonsultasi dengan Benny. Dengan sabar Benny mendengarkan keluhan dari temannya itu dan selanjutnya membantu Ir. Didi Sukaryadi menyelesaikan masalahnya dengan berkirim surat terhadap peserta yang merasa dirugikan hingga si peserta tersebut menyadari kesalahannya dan mengakui kekalahannya. Gaya kepemimpinan yang low profile, sabar, bertanggung jawab, dan Gambar 10. Masa-masa Awal Berdirinya P3TEK 42

9 Gambar 11. P3TEK di Masa Sekarang, Menjadi P3TKEBTKE menghargai anak buahnya merupakan suatu inspirasi bukan hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang-orang di P3TEK. Hal yang sama juga dialami oleh Ir. Hari Soekarno. Bersama Benny, Ir. Hari Soekarno merasa memiliki teman yang bisa di ajak berbagi. Memiliki mimpi bersama untuk mewujudkan suatu database yang lengkap mengenai potensi energi terbarukan di seluruh Indonesia, Ir. Hari Soekarno bersama Benny melakukan berbagai macam perjalanan. Diawali dengan melakukan survei terkait mikro hidro di Bantul, Ir. Hari Soekarno bersama Benny (yang merupakan pemain baru di bidang mikro hidro) bersama-sama belajar mengenai mikro hidro mulai dari melihat potensi suatu daerah sampai memikirkan bagaimana menerapkan teknologi mikro hidro. Kemudian melalui petualangan mereka di Bangka Belitung, Ir. Hari Soekarno dan Benny berhasil mendirikan suatu mikro hidro yang hingga saat ini masih digunakan oleh masyarakat sekitar setelah sebelumnya mendapatkan berbagai macam kendala mulai dari ketidakpercayaan orang-orang hingga masalah pembangunan mikro hidro tersebut. 43

10 Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus Gambar 12. Bersama Rekan-rekan P3TKEBTKE Petualangan lainnya adalah ketika melakukan survei potensi mikro hidro ke Papua atas permintaan Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang. Pada saat itu tantangan medan yang sulit (landasan pesawat dari rumput, jalan yang tidak beraspal, dan mobil yang hanya ada satu) membuat proses survei di Papua ini menjadi sangat menantang. Walaupun demikian, dengan saling membantu akhirnya proses survei tersebut berhasil dilaksanakan. Bagi Ir. Hari Soekarno, kemampuan Benny dalam berkomunikasi dan berteman hingga bersahabat dengan siapa saja menjadi inspirasi yang berharga. Melihat kemampuan Benny dalam berkomunikasi menjadikan Benny sebagai Kepala Sub Bidang Afiliasi dan Kerja Sama di tahun Walaupun di pindah dari fungsional ke struktural, tetapi gaya kepemimpinan melalui pendekatan kekeluargaan dan komunikasi tidak berubah. Benny memperlakukan bawahan dan rekan kerjanya sebagai bagian dari keluarganya. Walaupun gaya kepemimpinannya ini berbeda dengan pendekatan kepemimpinan yang ada di bagian struktural, tetapi gaya kepemimpinan Benny berhasil dengan baik. Benny mendapatkan rasa hormat dari para bawahannya dan juga rekan-rekan kerja samanya. 44

11 Keberhasilan Benny dalam memimpin sub Bidang Afiliasi dan Kerja Sama berdampak ke berbagai kerja sama bukan hanya dengan instansi dalam negeri, tetapi juga dengan instansi luar negeri. Beberapa kerja sama dengan instansi luar negeri yang berhasil Benny peroleh adalah kerja sama dengan Jepang terkait masalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan kerja sama dengan China terkait PLTMH. Walaupun menjabat di struktural, jiwa Benny sebagai peneliti dan perekayasa tidak menghilang. Selama masa jabatannya sebagai Kepala Sub Bidang Afiliasi dan Kerja sama, Benny tetap melakukan kegiatankegiatan terkait penelitian seperti survei energi terbarukan diberbagai tempat serta membuat tulisan-tulisan terkait masalah energi terbarukan. Bahkan, Benny sempat berhasil membuat prototipe pembangkit listrik tenaga bandul dengan memanfaatkan energi kinetik yang dihasilkan oleh gelombang laut untuk menghasilkan listrik. Akan tetapi, prototipe tersebut batal untuk diimplementasikan di Mentawai disebabkan adanya bahaya Tsunami. Gambar 13. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Kepulauan Bangka Belitung 45

12 Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus Gambar 14. Bersama Ir. Hari Soekarno Di akhir karirnya di P3TEK, didorong oleh jiwa penelitinya, Benny m e m u t u s k a n untuk masuk jalur Fungsional P e r e k a y a s a sehingga dapat lebih berkontribusi terhadap bangsa. Selama menjadi Perekayasa ini, Benny kembali mendalami mengenai masalah panas bumi dan melakukan beberapa simulasi terkait reservoir panas bumi. Berkat dedikasinya yang tinggi terhadap pekerjaan dan karakternya yang selalu berusaha berteman dengan siapa saja, Benny sangat dicintai oleh atasan, bawahan, dan rekan kerjanya. Bahkan ketika pensiun pun, Benny tetap menjadi tempat berkonsultasi berbagai masalah yang dialami teman-temannya, dan selalu menjadi inspirasi bagi para bawahannya Nilai Kepuasan Bagi Seorang Peneliti Pada kisaran tahun 2005/2006, Pemerintah Daerah Kepulauan Bangka Belitung mendapatkan dana alokasi dari Pemerintah Pusat. Benny menceritakan, kata seorang teman yang pernah melakukan konsultasi dengan Badan Penerapan dan Pemanfaatan Teknologi (BPPT), bahwa Bangka mempunyai air terjun. Menurut perkiraan BPPT, dari air terjun tersebut masyarakat Bangka bisa mendapatkan energi hingga sebesar 250 bkw. Mengingat hasil tersebut baru merupakan perkiraan, Benny menyarankan kepada temannya tersebut untuk segera dilakukan survei bersama-sama. Segera disusun proposal untuk meminta dukungan Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM. Awalnya, pihak kementerian merasa ragu atas usulan tersebut. Hal ini dikarenakan tinjauan geologi dan 46

13 morfologinya tidak memungkinkan adanya air terjun di Kepulauan Bangka. D e n g a n k e g i g i h a n n y a, Benny berhasil meyakinkan pihak k e m e n t e r i a n. Gambar 15. Bersama Rekan-rekan Saat Survei ke Papua Akhirnya, bersama dengan Bapak Hari Soekarno, Benny melakukan survei ke Bangka. Ada dua tempat air terjun yang disurvei, pertama di Perlan dan yang kedua di Sadap. Air terjun di Perlan dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari (minum, mandi dan mencuci). Setelah diukur, ternyata debitnya sangat kecil. Kalaupun dimanfaatkan, hanya menghasilkan listrik sebesar 3-5 kw. Setelah melakukan survei, Benny menyampaikan dua hal kepada Kepala Dinas ESDM setempat. Pertama, debit sumber air yang ada adalah sangat kecil. Kedua, adanya kemungkinan konflik saat pelaksanaan proyek ini, karena sumber air ini dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Air terjun di Sadap mempunyai ketinggian kurang lebih 25 meter dan debitnya cukup besar. Menurut perkiraan Benny, air tersebut dapat menghasilkan energi sebesar kw. Dengan mempertimbangkan kondisi air terjun di kedua tempat tersebut, maka proyek PLTMH akan Gambar 16. Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Bandul 47

14 Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus Gambar 17. Air Terjun yang Menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Bangka dilaksanakan di Sadap. Lalu Benny membantu membuat rencana proyek ini, diantaranya dengan membuatkan engineering design. Rencana ini kemudian diusulkan ke Kementerian ESDM. Rencana tersebut diterima dan akhirnya dapat direalisasikan dengan baik. Benny merasa beruntung bisa masuk LEMIGAS dan P3TEK serta mempunyai pengetahuan tentang mikro hidro dan panas bumi. Karena dengan mempunyai pengetahuan tersebut, ia bisa membantu banyak terutama masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Selain membuat PLTMH di Bangka, bersama teman-temannya, Benny juga pernah membantu membuat PLTMH untuk masyarakat di daerah Papua. Dari kontribusinya saat membuat PLTMH, Benny merasa bahagia walaupun tanpa dibayar. Setidaknya, ia merasa bahwa hasil karyanya bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. 48

15 5.5 Peran Keluarga Bagi Seorang Peneliti Sebagai seorang peneliti yang memiliki idealisme tinggi, terkadang Benny dihadapkan pada sebuah dilema. Dilema ini biasanya berkaitan dengan poin atau koin. Poin disini bisa diartikan sebagai pengabdian terhadap tugas yang diembannya. Sedangkan koin bisa diartikan sebagai kecukupan finansial. Sebagai contoh pada tahun 1987, Benny dihadapkan pada dua pilihan. Pilihan pertama, ikut dalam tim studi di Kalimantan untuk kepentingan perusahaan swasta dengan imbalan gaji 500 ribu rupiah per bulan. Pilihan kedua, melakukan penelitian di laboratorium dan hanya mendapatkan gaji 80 ribu rupiah per bulan. Dihadapkan pada kedua pilihan tersebut, Benny memilih pilihan kedua. Baginya, koin bukan segalanya. Contoh yang lain, pada tahun 2000, Benny hampir memutuskan untuk keluar dari P3TEK. Hal ini dikarenakan adanya tawaran pekerjaan dengan jabatan sebagai Manajer Reservoir. Untuk jabatan tersebut, Benny akan mendapatkan kompensasi gaji sebesar 30 juta rupiah per bulan. Dengan tawaran inipun, Benny menolak. Menurutnya, ia merasa belum menghasilkan sesuatu yang berharga dengan pekerjaannya selama ini. Benny pun memutuskan untuk bertahan sebagai peneliti P3TEK. Peran keluarga menjadi hal yang sangat penting bagi Benny, terutama kesetiaan sang istri yang selalu mendampinginya hingga saat ini. Dukungan keluarga memberikan motivasi yang sangat kuat bagi Benny untuk terus berkarya. Dari istrinya, Benny dikaruniai tiga orang anak. Putri pertamanya sudah menyelesaikan studi di jurusan Hukum Internasional. Dari ayahnya, putri pertama ini mempunyai sifat yang idealis. Cita-citanya adalah ingin menjadi seorang diplomat. Anak kedua dan ketiga adalah laki-laki. Menurutnya, sebagaimana sang ayah, anak yang ketiga gemar melakukan penelitian, padahal ia belajar di fakultas hukum. Hal ini terlihat karena ia senang memelihara ikan air tawar, ikan air laut, dan ia mempelajari karakter dari masingmasing ikan itu dengan jenis karang-karangnya. 49

16 Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus Sekalipun harus terpisah jarak, karena Benny tinggal di Jakarta sedangkan keluarga tercinta tinggal di Yogyakarta, tidak menyurutkan kecintaannya atas dunia penelitian. Dijalankannya perannya sebagai peneliti dengan dedikasi yang tinggi dan dengan sepenuh hati. Gambar 18. Saat Berada di Bandar Udara Matohara, Wakatobi, Sulawesi Tenggara 50

Panas Bumi dan Kebijakan Pemerintah

Panas Bumi dan Kebijakan Pemerintah BAB II Potensi Panas Bumi dan Kebijakan Pemerintah Sejarah pengelolaan sumber energi ini di Indonesia sudah dimulai sejak awal abad ke-20. Panas Bumi merupakan salah satu sumber energi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Saran dan Harapan untuk Lembaga Penelitian dan Indonesia

Saran dan Harapan untuk Lembaga Penelitian dan Indonesia BAB VI Catatan Akhir: Saran dan Harapan untuk Lembaga Penelitian dan Indonesia Sebagai catatan akhir, ada beberapa saran dan harapan dari Benny Facius Dictus demi kemajuan dunia penelitian dan industri

Lebih terperinci

Terhadap Pemanfaatan Sumber Energi Panas Bumi

Terhadap Pemanfaatan Sumber Energi Panas Bumi BAB III Peranan Penelitian Terhadap Pemanfaatan Sumber Energi Panas Bumi Menurut Benny, peranan penelitian sangatlah penting. Melalui penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, perekonomian hingga ketahanan

Lebih terperinci

Menjadi Ahli Panas Bumi

Menjadi Ahli Panas Bumi BAB I Dari Lombok Menjadi Ahli Panas Bumi Benny Facius Dictus, yang lebih dikenal dengan nama Benny, adalah peneliti senior di Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Badan Litbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Dana Alokasi Khusus. Energi Perdesaan. Petunjuk Teknis.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Dana Alokasi Khusus. Energi Perdesaan. Petunjuk Teknis. No.79, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Dana Alokasi Khusus. Energi Perdesaan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERANAN DAN TANTANGAN AKLI DALAM MENDORONG PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN RENEWABLE ENERGI DI NUSA TENGGARA TIMUR

PERANAN DAN TANTANGAN AKLI DALAM MENDORONG PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN RENEWABLE ENERGI DI NUSA TENGGARA TIMUR PERANAN DAN TANTANGAN AKLI DALAM MENDORONG PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN RENEWABLE ENERGI DI NUSA TENGGARA TIMUR Oleh : M. Taufik Adraen Sekretariat : Jl. Arif Rahman Hakim No. 101 Kupang Telp/fax. (0380)

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.68, 2014 KEMEN ESDM. Dana Alokasi Khusus. Perdesaan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pun kena dampaknya. Cadangan bahan tambang yang ada di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pun kena dampaknya. Cadangan bahan tambang yang ada di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia sedang dilanda krisis Energi terutama energi fosil seperti minyak, batubara dan lainnya yang sudah semakin habis tidak terkecuali Indonesia pun kena

Lebih terperinci

Potensi panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar di. Panas Bumi dan Teknologi BAB IV. Reservoir. 4.1 Reservoir Panas Bumi

Potensi panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar di. Panas Bumi dan Teknologi BAB IV. Reservoir. 4.1 Reservoir Panas Bumi BAB IV Reservoir Panas Bumi dan Teknologi Potensi panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Sayangnya, potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Salah satu kendalanya adalah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.64,2012 PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG LISTRIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien dan efektif apabila dalam seluruh proses manajemen tersebut terjadi interaksi positif

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG LISTRIK PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala besar,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data-data yang diperoleh melalui wawancara,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data-data yang diperoleh melalui wawancara, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data-data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi penulis mengambil kesimpulan tentang faktorfaktor yang ikut

Lebih terperinci

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia TEKNOLOI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016 Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia Abraham Lomi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1652, 2014 KEMENDIKBUD. Mutu Pendidikan. Aceh. Sumatera Utara. Riau. Jambi. Sumatera Selatan. Kepulauan Bangka Belitung. Bengkulu. Lampung. Banten. DKI Jakarta. Jawa

Lebih terperinci

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR 69 Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR Feryanto W. K. 1 1 Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lemb

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lemb No.112, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Dana. Alokasi Khusus. Energi Skala Kecil. Penggunaan. Tahun Anggaran 2016. Juknis PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 82.723.809.000 79.547.819.863 96,16 5 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) Bandung adalah salah satu unit kerja di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya

Lebih terperinci

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH Abstrak Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, PLN telah melakukan banyak upaya untuk mencapai target yang

Lebih terperinci

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA - 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SKPD : 2.03.01. - DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 Kode Rekening Uraian Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data dari BPPT (2013) dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia terus mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan

Lebih terperinci

Birokrat. Berjiwa Wirausaha. Pertambangan SUPRIATNA SUHALA

Birokrat. Berjiwa Wirausaha. Pertambangan SUPRIATNA SUHALA Birokrat Pertambangan Berjiwa Wirausaha SUPRIATNA SUHALA Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Birokrat Pertambangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi penyedia pelayanan kesehatan yang cukup kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit merupakan institusi pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1. Perencanaan Implementasi Seperti yang telah dijabarkan pada bab III, PT Stella Kwarta merupakan sebuah perusahaan keluarga yang sedang dalam proses peralihan kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah

Lebih terperinci

Dari penugasannya di Biro Kerja Sama Luar Negeri, ia ditempatkan

Dari penugasannya di Biro Kerja Sama Luar Negeri, ia ditempatkan Bagian VI Menjadi Kepala Pusat P3TEK Dari penugasannya di Biro Kerja Sama Luar Negeri, ia ditempatkan sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Energi dan Ketenagalistrikan (P3TEK). Meski

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA SEMINAR NASIONAL: THORIUM SEBAGAI SUMBER DAYA REVOLUSI INDUSTRI JAKARTA, 24 MEI 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA SEMINAR NASIONAL: THORIUM SEBAGAI SUMBER DAYA REVOLUSI INDUSTRI JAKARTA, 24 MEI 2016 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA SEMINAR NASIONAL: THORIUM SEBAGAI SUMBER DAYA REVOLUSI INDUSTRI JAKARTA, 24 MEI 2016 Kepada Yang Terhormat: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENESDM. DAK. Energi Pedesaan. Tahun Penggunaan. Petunjuk Teknis.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENESDM. DAK. Energi Pedesaan. Tahun Penggunaan. Petunjuk Teknis. No.351, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENESDM. DAK. Energi Pedesaan. Tahun 2015. Penggunaan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha mengalokasikan sumberdaya secara penuh demi tercapainya tujuan. Apabila suatu organisasi mampu

Lebih terperinci

LAMPIRAN L-3 PAGU AUDITABLE UNIT

LAMPIRAN L-3 PAGU AUDITABLE UNIT Pagu 1 Biro Hukum dan Humas - Setjen - Jakarta 13 II 2 Biro Kepegawaian dan Organisasi - Setjen - Jakarta 22 II 3 Biro Keuangan - Setjen - Jakarta 222 IV 4 Biro Perencanaan dan Kerjasama - Setjen - Jakarta

Lebih terperinci

I Love My Job and My Family:

I Love My Job and My Family: I Love My Job and My Family: My Job is My Life & My Family is My Breath Jadilah emas, bukan anak emas Anonymous Mungkin beliau bukanlah seseorang yang telah lama bekerja di Eka Hospital, namun ia memiliki

Lebih terperinci

BAB VII DISKUSI HASIL TEMUAN PERJALANAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN ENTREPRENEUR

BAB VII DISKUSI HASIL TEMUAN PERJALANAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN ENTREPRENEUR BAB VII DISKUSI HASIL TEMUAN PERJALANAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN ENTREPRENEUR Di jaman sekarang kepemimpinan perempuan sudah tidak bisa diragukan, banyak bukti mengungkapkan bahwa kepemimpinan perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu mengahadapi tantangan dari luar maupun dari dalam perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu mengahadapi tantangan dari luar maupun dari dalam perusahaan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada suatu organisasi atau perusahaan, kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan era reformasi yang menuntut adanya perubahan dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan di

Lebih terperinci

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013 Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Tahun Anggaran 2013 KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH (Rp) REALISASI (Rp.) SISA

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat berperan dalam organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan dari sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan. Keberadaan manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan. Keberadaan manajemen sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia saat ini dianggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan perkembangan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya globalisasi

Lebih terperinci

KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA BATANG URU MERUBAH AIR MENJADI LISTRIK. Ir. Linggi. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan S A R I

KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA BATANG URU MERUBAH AIR MENJADI LISTRIK. Ir. Linggi. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan S A R I KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA BATANG URU MERUBAH AIR MENJADI LISTRIK Ir. Linggi Penerima Penghargaan Energi Prakarsa 2011 - Perorangan S A R I Linggi adalah salah seorang Penerima Penghargaan Energi Prakarsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 85.763.726.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI ACEH, PROVINSI SUMATERA UTARA, PROVINSI RIAU,

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG 69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Untuk itu dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA)

OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA) OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA) HASBULLAH, S.Pd.MT Electrical Engineering Dept. TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI 2008 FPTK UPI 2009 ENERGI GELOMBANG SAMUDERA Energi gelombang laut adalah satu potensi laut dan samudra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai abdi negara memiliki tugas serta tanggung jawab yang penting bagi instansi pemerintah. Peran para pegawai yang bekerja dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Letak geografis Negara Indonesia berada pada daerah tropis yang terdiri dari kepulauan yang tersebar dan memiliki sumber daya alam yang sangat menguntungkan, antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi menghadapi perubahan seiring dengan perkembangan bisnis, perubahan lingkungan bisnis, serta tuntutan yang semakin tinggi dari pelanggan. Organisasi dihadapkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, karakter setiap pemain dan menciptakan kekompakan.

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, karakter setiap pemain dan menciptakan kekompakan. 99 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1. Sifat-Sifat Pemimpin a. Intelejensi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai

Lebih terperinci

BAB VI PERMASALAHAN YANG DI HADAPI

BAB VI PERMASALAHAN YANG DI HADAPI BAB VI PERMASALAHAN YANG DI HADAPI 6.1 Usaha di Bidang Garment Dalam memutuskan untuk membuat suatu usaha, seseorang harus mampu menentukan atau memilih usaha apa yang akan dia jalani. Seseorang itu harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian salah satunya ditunjang oleh lapangan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian salah satunya ditunjang oleh lapangan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perekonomian salah satunya ditunjang oleh lapangan usaha pertambangan yang diantaranya tambang batubara, sebagai sumber energi yang banyak dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang sangat kaya, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam sebuah perusahaan, manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai faktor yang

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau (Wikipedia, 2010). Sebagai Negara kepulauan, Indonesia mengalami banyak hambatan dalam pengembangan

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi Pengantar Manajemen Umum Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi By Erma Sulistyo Rini Asumsi dasar Mengenai

Lebih terperinci

2017, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Petunjuk Operasional Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Fisik Penugasan Bidang Energi Skal

2017, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Petunjuk Operasional Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Fisik Penugasan Bidang Energi Skal No.91, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. DAK Fisik Penugasan Bidang Energi Skala Kecil. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per tahun. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang ratarata 6% per tahun. Setiap tahun

Lebih terperinci

Pembakaran Batu bara

Pembakaran Batu bara Penelitian Pembakaran Batu bara Menyeimbangkan Keilmuan, Manajemen, dan Insting dalam Penelitian Sumarjono Pengantar Pengetahuan adalah milik publik sehingga setiap orang berhak memilikinya dan mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah Dasar RSBI Kebon Jeruk 11 Pagi merupakan sekolah yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah Dasar RSBI Kebon Jeruk 11 Pagi merupakan sekolah yang sudah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar RSBI Kebon Jeruk 11 Pagi merupakan sekolah yang sudah berstandar internasional dan menjadi contoh bagi sekolah dasar negeri lainnya, guru lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keunggulan bersaing suatu perusahaan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan tersebut didukung oleh sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain seperti modal, investasi dan teknologi. Sebab sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertugas dan bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertugas dan bertanggung jawab untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertugas dan bertanggung jawab untuk menghantarkan bangsa ini agar siap menyongsong dan mampu bersaing dengan adanya era globalisasi dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik 347 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam karya sastra Indonesia modern pascaproklamasi kemerdekaan ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik sebagai tokoh

Lebih terperinci

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Deputi Menteri Bidang Produksi Jakarta, Desember 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara.

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketenagakerjaan merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan di setiap wilayah maupun negara. Ini adalah tentang bagaimana negara membangun sumber daya manusianya.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat banyak sekali perusahaan, banyaknya perusahaan tersebut menjadikan berbagai macam budaya kerja yang ada. Dikemukakan oleh Republika (2008,26

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam berbagai industri merupakan bagian yang tidak bisa dihi ndari. Banyak faktor yang mendukung tingginya persaingan di berbagai industri tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu pimpinan dan seluruh pegawai dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten Deli Serdang berkomitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu hal atau peristiwa yang baru saja atau sedang terjadi. Orang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu hal atau peristiwa yang baru saja atau sedang terjadi. Orang tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman globalisasi telah mengalami berbagai perkembangan yang begitu cepat. Salah satu hal yang mengalami perkembangan dengan cepat adalah perkembangan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG PENUGASAN KEPADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) UNTUK MELAKUKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK YANG MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem kerjasama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktifitas untuk. mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. sistem kerjasama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktifitas untuk. mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang diharapkan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu organisasi merupakan bentuk formal dan merupakan wadah dimana sistem kerjasama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktifitas untuk mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Memajukan Industri Kawasan Timur Indonesia Manado, 30 April 2015 Yth.: 1. Gubernur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi kelistrikan nasional berdasarkan catatan yang ada di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hingga akhir 2014 menunjukkan total kapasitas terpasang pembangkit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia yang semakin maju dan moderen saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia yang semakin maju dan moderen saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia yang semakin maju dan moderen saat ini mempunyai dampak yang sangat besar terutama dalam dunia usaha atau bisnis. Lingkungan usaha atau bisnis yang

Lebih terperinci

PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL 1 PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Negara PPN/Bappenas Workshop Sinkronisasi Program Pembangunan Bidang Geologi: Optimalisasi Peran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Disusun Oleh : YULI TRI RETNANINGTYAS NPM. 0641010053 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013

Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013 Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013 *) **) Zainuddin *), Chriswardani Suryawati **), Anneke Suparwati

Lebih terperinci

Loyalitas Tanpa Batas

Loyalitas Tanpa Batas Loyalitas Tanpa Batas Cintailah perusahaan dimana kamu bekerja meski tidak membuat mu kaya, tetapi dapat memberikan kehidupan. Itulah sepenggal kata yang dapat saya simpulkan setelah mendengar, merangkum,

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. : (0717) 92536 Faximile : (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA Bulaksumur, Yogyakarta Telp. (0274) , , Fax.

PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA Bulaksumur, Yogyakarta Telp. (0274) , , Fax. PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA Bulaksumur, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 550435, 901435., Fax. 550436 Kepada yang terhormat, Bapak/Ibu/Saudara/i Aparatur Sipil Negara

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan maka diperoleh simpulan sebagai berikut: Komitmen Afektif guru di SMP Negeri Kecamatan Tanah Jawa mayoritas tergolong

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

PROWATER SEBAGAI SOLUSI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK. Johny Ivan, ST. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan

PROWATER SEBAGAI SOLUSI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK. Johny Ivan, ST. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan PROWATER SEBAGAI SOLUSI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI PERDESAAN Johny Ivan, ST Penerima Penghargaan Energi Prakarsa 2011 - Perorangan S A R I Johny Ivan adalah salah seorang

Lebih terperinci

Pendahuluan. Distribusi dan Potensi. Kebijakan. Penutup

Pendahuluan. Distribusi dan Potensi. Kebijakan. Penutup Pendahuluan Distribusi dan Potensi Kebijakan Penutup STRUKTUR ORGANISASI DESDM MENTERI Lampiran PERMEN ESDM Nomor : 0030 Tahun 2005 Tanggal : 20 Juli 2005 INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL ITJEN

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN PADA ACARA SHARING SESSIONS DAN BUKA PUASA BERSAMA. Jakarta, 13 Juli 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN PADA ACARA SHARING SESSIONS DAN BUKA PUASA BERSAMA. Jakarta, 13 Juli 2015 Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN PADA ACARA SHARING SESSIONS DAN BUKA PUASA BERSAMA Jakarta, 13 Juli 2015 Yth. : 1. Bapak Setyono Djuandi Darmono 2. Jajaran Direksi PT. Jababeka;Tbk 3.

Lebih terperinci