KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR S A M B U T A N
|
|
- Yandi Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sambutan i Jenderal Sumber Daya Air menyusun suatu Kriteria Perencanaan Irigasi yang merupakan hasil review dari Standar Perencanaan Irigasi. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR S A M B U T A N Keberadaan sistem irigasi yang handal merupakan sebuah syarat mutlak bagi terselenggaranya sistem pangan nasional yang kuat dan penting bagi sebuah negara.sistem Irigasi merupakan upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh air denganmenggunakanbangunan dan saluran buatan untuk mengairi lahan pertaniannya.upaya ini meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia.terkait prasarana irigasi, dibutuhkan suatu perencanaan yang baik, agar sistem irigasi yang dibangun merupakan irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan, sesuai fungsinya mendukung produktivitas usaha tani. Pengembangan irigasi di Indonesia yang telah berjalan lebih dari satu abad, telah memberikan pengalaman yang berharga dan sangat bermanfaat dalam kegiatan pengembangan irigasi dimasa mendatang.pengalaman-pengalaman tersebut didapatkan dari pelaksanaan tahap studi, perencanaan hingga tahap pelaksanaan dan lanjut ke tahap operasi dan pemeliharaan. Dengan tersedianya Kriteria Perencanaan Irigasi, diharapkan para perencana irigasi mendapatkan manfaat yang besar, terutama dalam keseragaman pendekatan konsep desain, sehingga tercipta keseragaman dalam konsep perencanaan. Penggunaan Kriteria Perencanaan Irigasi merupakan keharusan untuk dilaksanakan oleh pelaksana perencanaan di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.Penyimpangan dari standar ini hanya dimungkinkan dengan izin dari Pembina Kegiatan Pengembangan Irigasi. Akhirnya, diucapkan selamat atas terbitnya Kriteria Perencanaan Irigasi, dan patut diberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada para narasumber dan editor untuk sumbang saran serta ide pemikirannya bagi pengembangan standar ini. Jakarta, Februari 2013 Direktur Jenderal Sumber Daya Air DR. Ir. Moh. Hasan, Dipl.HE NIP Hasil pengalaman pengembangan irigasi sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengairan telah berhasil menyusun suatu Standar Perencanaan Irigasi, dengan harapan didapat efisiensi dan keseragaman perencanaan pengembangan irigasi. Setelah pelaksanaan pengembangan irigasi selama hampir dua dekade terakhir, dirasa perlu untuk melakukan review dengan memperhatikan kekurangan dan kesulitan dalam penerapan standar tersebut, perkembangan teknologi pertanian, isu lingkungan (seperti pemanasan global dan perubahan iklim), kebijakan partisipatif, irigasi hemat air, serta persiapan menuju irigasi modern (efektif, efisien dan berkesinambungan). Setelah melalui proses pengumpulan data, diskusi ahli dan penelitian terhadap pelaksanaan Standar Perencanaan Irigasi terdahulu serta hasil perencanaan yang telah dilakukan, maka Direktorat
2 Kata Pengantar ii KATA PENGANTAR Setelah melalui proses pengumpulan data, diskusi ahli dan penelitian terhadap pelaksanaan Standar Perencanaan Irigasi terdahulu serta hasil perencanaan yang telah dilakukan, maka Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menyusun suatu Kriteria Perencanaan Irigasi yang merupakan hasil review dari Standar Perencanaan Irigasi edisi sebelumnya dengan menyesuaikan beberapa parameter serta menambahkan perencanaan bangunan yang dapat meningkatan kualitas pelayanan bidang irigasi. Kriteria Perencanaan Irigasi ini telah disiapkan dan disusun dalam 3 kelompok: 1. Kriteria Perencanaan (KP-01 s.d KP-09) 2. Gambar Bangunan irigasi (BI-01 s.d BI-03) 3. Persyaratan Teknis (PT-01 s.d PT-04) Semula Kriteria Perencanaan hanya terdiri dari 7 bagian (KP 01 s.d KP 07). Saat ini menjadi 9 bagian dengan tambahan KP 08 dan KP 09 yang sebelumnya merupakan Standar Perencanaan Pintu Air Irigasi. Review ini menggabungkan Standar Perencanaan Pintu Air Irigasi kedalam 9 Kriteria Perencanaan sebagai berikut: KP 01 Perencanaan Jaringan Irigasi KP 02 Bangunan Utama (Head Works) KP 03 Saluran KP 04 Bangunan KP 05 Petak Tersier KP 06 Parameter Bangunan KP 07 Standar Penggambaran KP 08 Standar Pintu Pengatur Air Irigasi: Perencanaan, Pemasangan, Operasi dan Pemeliharaan KP 09 Standar Pintu Pengatur Air Irigasi: Spesifikasi Teknis Gambar Bangunan Irigasi terdiri atas 3 bagian, yaitu: (i) Tipe Bangunan Irigasi, yang berisi kumpulan gambar-gambar contoh sebagai informasi dan memberikan gambaran bentuk dan model bangunan, pelaksana perencana masih harus melakukan usaha khusus berupa analisis, perhitungan dan penyesuaian dalam perencanan teknis. (ii) Standar Bangunan Irigasi, yang berisi kumpulan gambar-gambar bangunan yang telah distandarisasi dan langsung bisa dipakai. (iii) Standar Bangunan Pengatur Air, yang berisi kumpulan gambar-gambar bentuk dan model bangunan pengatur air. Persyaratan Teknis terdiri atas 4 bagian, berisi syarat-syarat teknis yang minimal harus dipenuhi dalam merencanakan pembangunan Irigasi.Tambahan persyaratan dimungkinkan tergantung keadaan setempat dan keperluannya. Persyaratan Teknis terdiri dari bagian-bagian berikut: PT 01 PT 02 PT 03 PT 04 Perencanaan Jaringan Irigasi Topografi Penyelidikan Geoteknik Penyelidikan Model Hidrolis Meskipun Kriteria Perencanaan Irigasi ini, dengan batasan-batasan dan syarat berlakunya seperti tertuang dalam tiap bagian buku, telah dibuat sedemikian sehingga siap pakai untuk perencana yang belum memiliki banyak pengalaman, tetapi dalam penerapannya masih memerlukan kajian teknik dari pemakainya. Dengan demikian siapa pun yang akan menggunakan Kriteria Perencanaan Irigasi ini tidak akan lepas dari tanggung jawabnya sebagai perencana dalam merencanakan bangunan irigasi yang aman dan memadai. Setiap masalah di luar batasan-batasan dan syarat berlakunya Kriteria Perencanaan Irigasi, harus dikonsultasikan khusus dengan badan-badan yang ditugaskan melakukan pembinaan keirigasian, yaitu: 1. Direktorat Irigasi dan Rawa 2. Puslitbang Air Hal yang sama juga berlaku bagi masalah-masalah, yang meskipun terletak dalam batas-batas dan syarat berlakunya standar ini, mempunyai tingkat kesulitan dan kepentingan yang khusus. Semoga Kriteria Perencanaan Irigasi ini bermanfaat dan memberikan sumbangan dalam pengembangan irigasi di Indonensia.Kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan ke arah kesempurnaan Kriteria Perencanaan Irigasi. Jakarta, Februari 2013 Direktur Irigasi dan Rawa Ir. Imam Agus Nugroho, Dipl.HE NIP
3 Tim Perumus iii KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR TIM PERUMUS REVIEW KRITERIA PERENCANAAN IRIGASI No. Nama Keterangan 1. Ir. Imam Agus Nugroho, Dipl. HE Pengarah 2. Ir. Adang Saf Ahmad, CES Penanggung Jawab 3. Ir. Bistok Simanjuntak, Dipl. HE Penanggung Jawab 4. Ir. Widiarto, Sp.1 Penanggung Jawab 5. Ir. Bobby Prabowo, CES Koordinator 6. Tesar Hidayat Musouwir, ST, MBA, M.Sc Koordinator 7. Nita Yuliati, ST, MT Pelaksana 8. Bernard Parulian, ST Pelaksana 9. DR. Ir. Robert J. Kodoatie, M.Eng Editor 10. DR. Ir. Soenarno, M.Sc Narasumber 11. Ir. Soekrasno, Dipl. HE Narasumber 12. Ir. Achmad Nuch, Dipl. HE Narasumber 13. Ir. Ketut Suryata Narasumber 14. Ir. Sudjatmiko, Dipl. HE Narasumber 15. Ir. Bambang Wahyudi, MP Narasumber Jakarta, Januari 2013 Direktur Jenderal Sumber Daya Air DR. Ir. Moh. Hasan, Dipl.HE NIP
4 Pendahuluan iv PENDAHULUAN Album ini,yang berisi gambar-gambar, merupakan bagian dari Standar Perencanaan Irigasi dari Direktorat Jenderal Pengairan. Album ini terdiri dari tiga bagian: - BI-01 Tipe Bangunan Irigasi - BI-02 Standar Bangunan Irigasi - BI-03 Standar Pintu Pengatur Air Irigasi Harap dimengerti bahwa tak satu pun dari gambar-gambar di sini dapat diduplikasi langsung untuk dipakai sebagai gambar pelaksanaan. Masih harus dicek apakah gambar bangunan atau bagian dari bangunan itu sesuai dengan yang sedang direncanakan. Semua gambar dibuat dengan skala yang menunjukkanpada setiap gambardan kemudian diperkecil ukurannya. Penunjuk skala memperlihatkan skala yang di pakai pada setiap gambar. Walaupun smua gambar dibuat dengan skala, namun perlu ditegaskan bahwa dimensi-dimensi tidak boleh diukur dari gambar, baik gambar dari album ini maupun gambar lain. Singkatan, simbol dan arsiran pada gambar harus mengikuti standar yang ditetapkan dalam Kriteria Perencanaan (KP)-07 Standar Penggambaran. Jika informasi pada gambar diperoleh dari sumber ketiga (kontraktor pengukuran, pengukuran tanah), maka disarankan untuk menyebutkan sumber tersebut dalam bentuk nota pada gambar itu.ini tidak berarti bahwa Konsultan samasekali bebas dari tanggung jawab atas informasi pada gambar tersebut. INTRODUCTION This album, containing drawings, forms part of the Irrigation Design Standards of the Directorate General of Water Resources Development. The album consists of three parts: - BI-01 Typical Irrigation Structures - BI-02 Standardized Structures - BI-03 Standard of Irrigation Gate It should be understood, that none of the drawings can be copied straight away, to be used as a construction drawing. A through check should indicate, whether a structure or a part of it fits in the design to be made. The drawings are drawn at the scale(s) indicated on every drawing and were reduced in size afterwards. A scale bar shows the scale on every drawing. Although all drawing are at scale, it is strongly emphasized that dimensions may never be measured from any drawing, neither from the drawings in this album nor from any other drawing. Abbreviation, symbols and hatchings on drawings should follow the standards laid down in the Design Criteria (KP)-07 on Drawing Standards. If information on a drawing is derived from a third source (survey contractor, soil survey), it is recommended that this source is mentioned in a Note on the drawing. This in no way relieves the Consultant from full responsibility for the information contained on the drawing.
5 Daftar Isi iv DAFTAR ISI JARINGAN IRIGASI GENERAL SALURAN CANALS Peta situasi skala 1: Topographic map at scale 1: Tipe potongan melintang saluran irigasi/pembuang/jalan inspeksi 301 Typical cross-section irrigation/drainage canals/inspections roads Peta situasi skala 1: Topographic map at scale Tipe potongan melintang 302 Typical lining cross-section 1:5.000 Peta kesesuaian lahan 103 Land capability map Trase dan potongan memanjang saluran irigasi 303 Irrigation canal: location map and longitudinal section Peta daerah yang bisa diairi 104 Project map (boundaries- Potongan melintang 304 Irrigation canal: cross-section irrigable area) Peta petak-petak jaringn irigasi 105 Layout irrigation scheme and Trase dan potongan memanjang dan pembuang drainage scheme saluran pembuang Skema irigasi 106 Irrigation scheme Potongan melintang 306 Cross-section Skema bangunan 107 Structures scheme Trase dan potongan memanjang tanggul banjir Penyebaran titik tetap beton 108 Benchmark network Potongan melintang 308 Cross-section 305 Drainage canal: location map and longitudinal section 307 Flood dike: location map and longitudinal section BANGUNAN UTAMA HEADWORKS BANGUNAN STRUCTURES Peta situasi skala 1: River map at scale 1:2.000 Bangunan sadap dan potongan 401 Check/off-take structure with section Peta penyelidikan tanah 202 Soil investigation map Bangunan sadap danpotongan 402 Check/off-take structure with section Penampang geologi 203 Geological profiles Denah bangunan bagi/sadap 403 Layout division/off-take structure Denah bangunan utama dan 204 Plan of headworks and Potongan-potongan gambar 404 Section of drawing of 403 pelengkap appurtenant structures No.403 Denah bendung 205 Plan of weir Denah bangunan bagi/sadap 405 Layout division/off-take structure Denah dan potongan bagian kiri 206 Section of weir, plan of left Potongan-potongan gambar 406 Section of drawing of 405 bendung Denah bagian kanan bendung pintu penguras dan pengambilan bank abutment 207 Plan of right bank with scouring sluice and main intake No.405 Bangunan sadap akhir/pelimpah samping/penguras Potongan-potongan bendung 208 Sections of weir, scouring sluice and main intake Denah/potongan memanjang 209 Plan and longitudinal section kantong lumpur of sediment trap Denah penguras/pengambilan 210 Plan of flushing sluice/intake Gorong-gorong persegi: pasangan batu Bangunan sadap dengan pintu Romijn Bangunan sadap dengan pintu Crump-de Gruyter 407 End structure/side spillway/wasteway 408 Off-take with Romijn Gate 409 Off-take with Crump-de Gruyter 410 Box-culvert in stone masonry
6 Daftar Isi iv Potongan-potongan 211 Section of flushing Gorong-gorong persegi: beton 411 Box-culvert in concrete penguras/pengambilan sluice/intake bertulang Gorong-gorong pipa: beton 412 Pipe-culvert inconcrete Boks kuarter 510 Quaternary boxes bertulang Sipon persegi beton bertulang 413 Inverted syphon (concrete Gorong-gorong tersier 511 Tertiary culvert box) Detail gambar No Detail of drawing of 413 Got miring 512 Chute Sipon pipa beton bertulang 415 Inverted syphon (concerte pipes) Sipon pelimpah samping 416 Syphon (hevel) Talang 417 Aqueduct LAIN-LAIN MISCELLANEOUS Talang jembatan 418 Aqueduct with road-bridge Jembatan kayu 601 Wooden ridge Potongangambar No Section of drawing of 418 Pintu sorong kayu 602 Flat slidinggate(wood) Bangunan terjun 420 Drop structure Alat pengangkat untuk pintu gambar Hoisting device for gate of drawing 602 Bangunan terjun 421 Drop structure Pintu radial 604 Radial gate Bangunan terjun 422 Drop structure Detail gambar Details of drawing 604 Bangunan terjun 423 Drop structure Pintu radial 606 Radial gate without top seal Bangunan terjun 424 Drop structure Detail gambar Details of drawing 606 Bangunan terjun 425 Drop structure Pintu otomastis (tipe Vlugter) 608 Automatic gate (Vlugter type) Got miring 426 Chute Pintu otomatis 609 Automatic gate (tidal outlet) Pelimpah samping 427 Side spillway Detail gambar Details of drawing 609 Atap pelindung pintu (baja) 611 Operating shed (steel) JARINGAN TERSIER TERTIARY SYSTEM Detail gambar Details of drawing 611 Jaringan yang sudah ada 501 Layout existing system in Atap pelindung pintu (beton 613 Operating shed (concrete) sloping area bertulang) Jaringan yang direncanakan 502 Layout designed system in Rumah pengamat/juru pintu 614 Houses for operation staff sloping area Jaringan yang sudah ada 503 Layout existing system in gently sloping area Jaringan yang direncanakan 504 Layout designed system in sloping area Situasi dan potongan memanjang saluran tersier K4-T1 s/d K1 505 Location and longitudinal section of tertiary canal K4-T1 Situasi dan potongan memanjang saluran tersier C5-T1 s/d K1 Situasi dan potongan memanjang until K1 506 Location and longitudinal section of tertiary canal C5-T1 until K1 507 Location and longitudinal
7 Daftar Isi iv saluran pembuang kuarter Boks tersier Boks tersier section 508 Tertiary boxes 509 Tertiary boxes
STANDAR PERENCANAAN IRIGASI
K E M E N T E R I A N P E K E R JA A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR D I R E K T O R A T I R I G A S I D A N R A W A STANDAR PERENCANAAN IRIGASI KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN PERENCANAAN JARINGAN
Lebih terperinciSTANDAR PERENCANAAN IRIGASI
K E M E N T E R I A N P E K E R JA A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR D I R E K T O R A T I R I G A S I D A N R A W A STANDAR PERENCANAAN IRIGASI KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN PETAK TERSIER
Lebih terperinciDESAIN BANGUNAN IRIGASI
DESAIN BANGUNAN IRIGASI 1. JENIS JENIS BANGUNAN IRIGASI Keberadaan bangunan irigasi diperlukan untuk menunjang pengambilan dan pengaturan air irigasi. Beberapa jenis bangunan irigasi yang sering dijumpai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar Isi... 1
DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6
Lebih terperinciJARINGAN IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
Definisi Irigasi Irigasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring (Dalam Jaringan/Online) Edisi III, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
: Sejarah dan Fungsi Irigasi Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa memahami tentang arti, sejarah perkembangan Irigasi secara umum, kegunaan air irigasi, pengaruh, dan syarat-syarat air untuk irigasi, serta
Lebih terperinciSTANDAR PERENCANAAN IRIGASI
K E M E N T E R I A N P E K E R JA A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR D I R E K T O R A T I R I G A S I D A N R A W A STANDAR PERENCANAAN IRIGASI KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN
Lebih terperinciBAB-2 JARINGAN IRIGASI
1 BAB-2 JARINGAN IRIGASI Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi, mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan penggunaannya.
Lebih terperinciAda empat unsur fungsional pokok dalam suatu jaringan irigasi, yaitu :
RANGKUMAN KP 01 BAGIAN PERENCANAAN Unsur dan Tingkatan Jaringan Irigasi Ada empat unsur fungsional pokok dalam suatu jaringan irigasi, yaitu : Bangunan-bangunan utama ( headworks ) di mana air diambil
Lebih terperinciSTANDAR PERENCANAAN IRIGASI
K E M E N T E R I A N P E K E R JA A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR D I R E K T O R A T I R I G A S I D A N R A W A STANDAR PERENCANAAN IRIGASI KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN BANGUNAN KP-04
Lebih terperinciPERENCANAAN HIDROLIS BANGUNAN PENGUKUR DEBIT PADA DAERAH IRIGASI WANGUNDIREJA JAWA BARAT ABSTRAK
PERENCANAAN HIDROLIS BANGUNAN PENGUKUR DEBIT PADA DAERAH IRIGASI WANGUNDIREJA JAWA BARAT Farrah Regia Rengganis NRP: 1021005 Pembimbing : Ir. Kanjalia Tjandrapuspa, M.T. ABSTRAK Irigasi dapat didefinisikan
Lebih terperinciBAB VII PERENCANAAN JARINGAN UTAMA
BAB VII PERENCANAAN JARINGAN UTAMA 7.1 UMUM Untuk dapat mengalirkan air dari bendung ke areal lahan irigasi maka diperlukan suatu jaringan utama yang terdiri dari saluran dan bangunan pelengkap di jaringan
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGENDALIAN SEDIMEN SUNGAI SERAYU DI KABUPATEN WONOSOBO
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGENDALIAN SEDIMEN SUNGAI SERAYU DI KABUPATEN WONOSOBO Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Program Strata 1 Pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar Isi BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek)...
DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4 2.2
Lebih terperinciPERENCANAAN JARINGAN IRIGASI D.I. SUKARAJA I KABUPATEN OKU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI D.I. SUKARAJA I KABUPATEN OKU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR DisusunUntukMemenuhiPersyaratanDalamMenyelesaikan Pendidikan Diploma III JurusanTeknikSipil PoliteknikNegeriSriwijaya
Lebih terperinciSTANDAR PERENCANAAN IRIGASI
K E M E N T E R I A N P E K E R JA A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR D I R E K T O R A T I R I G A S I D A N R A W A STANDAR PERENCANAAN IRIGASI KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN BAGUNAN UTAMA
Lebih terperinciANALISIS BIAYA DENGAN METODE QUANTITY TAKE OFF PADA BANGUNAN BAGI DI JARINGAN IRIGASI
ANALISIS BIAYA DENGAN METODE QUANTITY TAKE OFF PADA BANGUNAN BAGI DI JARINGAN IRIGASI Disusun Oleh : HARTONO LAKSMONO BUDIHARDJO NRP : 9721002 NIRM : 41077011970240 Pembimbing : MARIA CHRISTINE.S., Ir,
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 6 A. Kompetensi Mahasiswa memahami proses pembuatan peta petak untuk keperluan irigasi
PERTEMUAN KE 6 A. Kompetensi Mahasiswa memahami proses pembuatan peta petak untuk keperluan irigasi Bangunan Bangunan Utama (headworks) merupakan kompleks bangunan yang direncanakan di dan sepanjang sungai
Lebih terperinciSTANDAR PERENCANAAN IRIGASI
K E M E N T E R I A N P E K E R JA A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR D I R E K T O R A T I R I G A S I D A N R A W A STANDAR PERENCANAAN IRIGASI KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PINTU
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN SUBBIDANG INFRASTRUKTUR IRIGASI
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PRT/M/2015 TENTANG PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR PETUNJUK PELAKSANAAN SUBBIDANG INFRASTRUKTUR
Lebih terperinciIRIGASI AIR. Bangunan-bangunan Irigasi PROGRAM STUDI S-I TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Bangunan-bangunan Irigasi PROGRAM STUDI S-I TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2013 PENGERTIAN TENTANG IRIGASI Sejak ratusan tahun lalu atau bahkan ribuan
Lebih terperinciMEKANISME PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN SERTA PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG IRIGASI
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR MEKANISME PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA WADUK WADAS LINTANG
HALAMAN PENGESAHAN Judul : EVALUASI KINERJA WADUK WADAS LINTANG Disusun oleh : Eko Sarono.W L2A0 01 051 Widhi Asmoro L2A0 01 163 Semarang, Mei 2007 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Ir. Sri Sangkawati,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Air Pengelolaan air pada sistem irigasi adalah kunci keberhasilan pembangunan irigasi itu sendiri. Keadaan lingkungan air yang dipengaruhi evapotranspirasi yang harus
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR IRIGASI
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PRT/M/2015 TENTANG PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DAK BIDANG
Lebih terperinciGambar 7. Peta Ikhtisar Irigasi
GEOMETRIK IRIGASI Komponen-komponen sebuah jaringan irigasi teknis dapat dibedakan berdasarkan fungsinya. Untuk mengetahui komponen-komponen suatu jaringan irigasi dapat dilihat pada peta ikhtisar. Peta
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
: Bangunan bagi/sadap Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa memahami perencanaan bangunan bagi dan sadap di jaringan irigasi 01 Setelah mengikuti pembelajaran, mahasiswa mampu merencanakan dan menggambar
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENANGKAP SEDIMEN PADA BENDUNG INGGE KABUATEN SARMI PAPUA ABSTRAK
STUDI PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENANGKAP SEDIMEN PADA BENDUNG INGGE KABUATEN SARMI PAPUA Agnes Tristania Sampe Arung NRP : 0821024 Pembimbing : Ir.Endang Ariani, Dipl. H.E. NIK : 210049 ABSTRAK Papua
Lebih terperinciRC TEKNIK IRIGASI PETAK TERSIER
RC14-1361 TEKNIK IRIGASI PETAK TERSIER SEJARAH IRIGASI Keberadaan sistem irigasi di Indonesia telah dikenal sejak zaman Hindu, pada zaman tersebut telah dilakukan usaha pembangunan prasarana irigasi sederhana.
Lebih terperinciLAPORAN PERENCANAAN IRIGASI
LAPORAN PERENCANAAN IRIGASI Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Irigasi dan Bangunan Air I Dosen : Drs. Odih Supratman, MT Oleh : Adi Hamdani 1203220 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1 JURUSAN
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY JARINGAN IRIGASI PERPIPAAN
EXECUTIVE SUMMARY JARINGAN IRIGASI PERPIPAAN Desember 2012 KATA PENGANTAR Executive Summary ini merupakan ringkasan dari Laporan Akhir kegiatan Penelitian Jaringan Irigasi Perpipaan yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciPENGARUH KETELITIAN HASIL PENGUKURAN TOPOGRAFI TERHADAP DESAIN IRIGASI GONGGANG KABUPATEN MAGETAN
PENGARUH KETELITIAN HASIL PENGUKURAN TOPOGRAFI TERHADAP DESAIN IRIGASI GONGGANG KABUPATEN MAGETAN Heri Wijayanto 1), Sri Sunarjono 2) dan Jaji Abdurrosyid 3) 1) 2) 3) Program Studi Magister Teknik Sipil,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 SISTEM IRIGASI Irigasi secara umum didefinisikan sebagai kegiatan yang bertalian dengan usaha untuk mendapatkan air guna menunjang kegiatan pertanian seperti sawah, ladang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
: Sejarah dan Fungsi Irigasi Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa memahami tentang arti, sejarah perkembangan Irigasi secara umum, kegunaan air irigasi, pengaruh, dan syarat-syarat air untuk irigasi, serta
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI BIMBINGAN TEKNIS PADA MITRA KERJA NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciKARAKTERISTIK ALIRAN AIR DAN PENGGERUSAN MELALUI PINTU TONJOL PADA ALIRAN TIDAK SEMPURNA DENGAN UJI MODEL FISIK DUA DIMENSI
KARAKTERISTIK ALIRAN AIR DAN PENGGERUSAN MELALUI PINTU TONJOL PADA ALIRAN TIDAK SEMPURNA DENGAN UJI MODEL FISIK DUA DIMENSI Robby Nursam NRP: 0121011 Pembimbing: Ir. Endang Ariani, Dipl. HE. JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KAJIAN PERENCANAAN DAERAH IRIGASI RAWA BATU BETUMPANG KABUPATEN BANGKA SELATAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TUGAS AKHIR KAJIAN PERENCANAAN DAERAH IRIGASI RAWA BATU BETUMPANG KABUPATEN BANGKA SELATAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun
Lebih terperinci1.5. Potensi Sumber Air Tawar
Potensi Sumber Air Tawar 1 1.5. Potensi Sumber Air Tawar Air tawar atau setidaknya air yang salinitasnya sesuai untuk irigasi tanaman amat diperlukan untuk budidaya pertanian di musim kemarau. Survei potensi
Lebih terperinciPERENCANAAN BENDUNG SIDOREJO DAN BANGUNAN PELENGKAPNYA DAERAH IRIGASI SIDOREJO KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG SIDOREJO DAN BANGUNAN PELENGKAPNYA DAERAH IRIGASI SIDOREJO KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN DESIGN OF SIDOREJO WEIR AND BUILDING UTILITIES SIDOREJO
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar Isi... 1
DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERENCANAAN BENDUNG MRICAN KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN EVALUASI DAN PERENCANAAN BENDUNG MRICAN KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Disusun oleh : Apriyanti Indra.F L2A 303 005 Hari Nugroho L2A 303 032 Semarang, April 2006
Lebih terperinciRC MODUL 1 TEKNIK IRIGASI
RC14-1361 MODUL 1 TEKNIK IRIGASI PENDAHULUAN PENGERTIAN DAN MAKSUD IRIGASI Irigasi: Berasal dari istilah Irrigatie (Bhs. Belanda) atau Irrigation (Bahasa Inggris) diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan
Lebih terperinciKONTROL PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN PRIMER DAN DIMENSI KOLAM OLAK BANGUNAN TERJUN 13 SALURAN SEKUNDER DI BENDUNG NAMU SIRA SIRA
KONTROL PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN PRIMER DAN DIMENSI KOLAM OLAK BANGUNAN TERJUN 13 SALURAN SEKUNDER DI BENDUNG NAMU SIRA SIRA LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Uraian Umum
BAB III METODOLOGI 3.1. Uraian Umum Metodologi adalah suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam memecahkan suatu persoalan dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat dan menganalisa semua data-data yang
Lebih terperinciPERENCANAAN SALURAN DRAINASE OPI REGENCY JAKABARING PALEMBANG LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN SALURAN DRAINASE OPI REGENCY JAKABARING PALEMBANG LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya
Lebih terperinciThe Comprehensive Study on Water Resources Development and Management in Bali Province. Final Report Summary Report (5-24) Remarks.
Details of Work 1 Preparatory Works Clearing & Grubbing Temporary Roads Permanent Roads Mobilization Qty Ls L=595m L=2120m Ls 1 2 3 4 5 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S
Lebih terperinciRANCANGAN TEKNIS RINCI (DED) BANGUNAN UTAMA BENDUNG DAN JARINGAN IRIGASI D.I. SIDEY KABUPATEN MANOKWARI PAPUA TUGAS AKHIR
RANCANGAN TEKNIS RINCI (DED) BANGUNAN UTAMA BENDUNG DAN JARINGAN IRIGASI D.I. SIDEY KABUPATEN MANOKWARI PAPUA TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK ALIRAN AIR MELALUI PINTU TONJOL DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGGERUSAN DENGAN MODEL FISIK DUA DIMENSI
STUDI KARAKTERISTIK ALIRAN AIR MELALUI PINTU TONJOL DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGGERUSAN DENGAN MODEL FISIK DUA DIMENSI Mulyadi Sastrawinata NRP: 0121037 Pembimbing: Ir. Endang Ariani, Dipl.H.E. FAKULTAS
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 16 halaman Mata Kuliah : Perancangan Bangunan
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM JARINGAN SALURAN IRIGASI NAMU SIRA-SIRA
KAJIAN SISTEM JARINGAN SALURAN IRIGASI NAMU SIRA-SIRA LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III oleh: JAYA F SITUMORANG SURYA P SIMARMATA NIM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meninggikan taraf muka air sungai dan membendung aliran sungai sehingga aliran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bendung adalah suatu bangunan yang dibangun melintang sungai untuk meninggikan taraf muka air sungai dan membendung aliran sungai sehingga aliran sungai bisa bisa
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN. Judul Tugas Akhir : EVALUASI DAN PERENCANAAN JEMBATAN KALI PELUS PURWOKERTO. Disusun oleh : Semarang, Agustus 2006
i HALAMAN PENGESAHAN Judul Tugas Akhir : EVALUASI DAN PERENCANAAN JEMBATAN KALI PELUS PURWOKERTO Disusun oleh : Muhamad Zaenuri L2A0 01 102 Noor Prihartanto L2A0 01 112 Semarang, Agustus 2006 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 URAIAN UMUM
BAB III METODOLOGI 3.1 URAIAN UMUM Metodologi adalah suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam memecahkan suatu persoalan dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat dan menganalisa semua data-data yang
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 2. TUJUAN
1. PENDAHULUAN Tahapan Studi dan Perencanaan sebelum dilakukan Pelaksanaan Pembangunan, meliputi: 1. Studi Potensi 2. Studi Kelayakan 3. Detail Engineering Design 4. Analisis Dampak Lingkungan (UKL/UPL
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN
KERANGKA ACUAN KERJA STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PRASARANA SARANA DAN UTILITAS KAWASAN KUMUH LOKASI : KABUPATEN BANGGAI LAUT TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GUDANG PUPUK KOTA PRABUMULIH LAPORAN AKHIR. Diploma III pada Jurusan Teknik Sipil (Gedung) Politeknik Negeri Sriwijaya OLEH :
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG PUPUK KOTA PRABUMULIH LAPORAN AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Sipil (Gedung) Politeknik Negeri Sriwijaya
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR
HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN NORMALISASI SUNGAI CIMANUK MULAI BENDUNG RENTANG HINGGA MUARA RAMBATAN (Normalization of Cimanuk River starting at Rentang Barrage up to Rambatan Estuary)
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN SEMESTER I Anggota Kelompok
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN TUGAS GAMBAR TEKNIK SEMESTER I 2015-2016 Kelompok:... Asisten:... Dosen: Istiarto Toriq Arif Ghuzdewan Muhammad Zudhy Irawan
Lebih terperinciPenyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut :
III-1 BAB III 3.1 URAIAN UMUM Sebagai langkah awal sebelum menyusun Tugas Akhir terlebih dahulu harus disusun metodologi pelaksanaannya, untuk mengatur urutan pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir itu sendiri.
Lebih terperinciPERENCANAAN SALURAN. Rencana pendahuluan dari saluran irigasi harus menunjukkan antara lain :
PERENCANAAN SALURAN Perencanaan Pendahuluan. Rencana pendahuluan dari saluran irigasi harus menunjukkan antara lain : - Trase jalur saluran pada peta tata letak pendahuluan. - Ketinggian tanah pada jalar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan
Lebih terperinciTEKNIK IRIGASI (Lanjutan)
DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TEKNIK IRIGASI (Lanjutan) PENYUSUN RADJULAINI, Drs, MPd NIP. 130 809 425 PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB III METODOLOGI
BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Dalam suatu perencanaan bendungan, terlebih dahulu harus dilakukan survey dan investigasi dari lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data perencanaan yang lengkap
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY PENGEMBANGAN IRIGASI PERPIPAAN
EXECUTIVE SUMMARY PENGEMBANGAN IRIGASI PERPIPAAN TAHUN ANGGARAN 2014 Desember, 2014 i KATA PENGANTAR Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya kegiatan Litbang Pengembangan
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) PALUMBUNGAN, PURBALINGGA Design of Mini Hydro Power Plant at Palumbungan, Purbalingga
PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) PALUMBUNGAN, PURBALINGGA Design of Mini Hydro Power Plant at Palumbungan, Purbalingga Oleh: Andi Prasetiyanto, Nizar Mahrus, Sri Sangkawati, Robert
Lebih terperinciKAJIAN SALURAN IRIGASI TERSIER DI DESA NAMU UKUR UTARA DAERAH IRIGASI NAMU SIRA SIRA KECAMATAN SEI BINGEI KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI
KAJIAN SALURAN IRIGASI TERSIER DI DESA NAMU UKUR UTARA DAERAH IRIGASI NAMU SIRA SIRA KECAMATAN SEI BINGEI KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI OLEH : VIKRI NOVANDI AKBAR 090308054 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
Lebih terperinciMengenalkan kepada Peserta beberapa contoh bangunan irigasi, khususnya bangunan sadap, bangunan pembawa, serta bangunan pembagi.
Yogyakarta, Kamis 5 April 2012 Mengenalkan kepada Peserta beberapa contoh bangunan irigasi, khususnya bangunan sadap, bangunan pembawa, serta bangunan pembagi. 1. Peserta mengenali fungsi bangunan sadap,
Lebih terperinciBab. I Pendahuluan. KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene I.
Bab I Pendahuluan I.1 LATAR BELAKANG Pada tahun anggran 2009 di Kabupaten Majene telah dilaksanakan kegiatan pembuatan rencana induk /master plan drainase melalui biaya APBD, akan tetapi hasil perencanaan
Lebih terperinciSTANDAR PERENCANAAN IRIGASI
K E M E N T E R I A N P E K E R JA A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR D I R E K T O R A T I R I G A S I D A N R A W A STANDAR PERENCANAAN IRIGASI KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN SALURAN KP-03
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 30 /PRT/M/2007
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 30 /PRT/M/2007 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI PARTISIPATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciEVALUASI KANTONG LUMPUR DI.AEK SIGEAON PADA BENDUNG AEK SIGEAON KABUPATEN TAPANULI UTARA PROPINSI SUMATERA UTARA
EVALUASI KANTONG LUMPUR DI.AEK SIGEAON PADA BENDUNG AEK SIGEAON KABUPATEN TAPANULI UTARA PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMBERIAN AIR DI JARINGAN IRIGASI PADA SALURAN SEKUNDER DI. CIHERANG TESIS MAGDALENA TANGA NIM :
ANALISIS EFISIENSI PEMBERIAN AIR DI JARINGAN IRIGASI PADA SALURAN SEKUNDER DI. CIHERANG TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh
Lebih terperinciPENYELIDIKAN OPERASI PINTU INTAKE EMBUNG SAMIRAN DENGAN UJI MODEL HIDROLIK. Dwi Kurniani *) Kirno **)
PENYELIDIKAN OPERASI PINTU INTAKE EMBUNG SAMIRAN DENGAN UJI MODEL HIDROLIK Dwi Kurniani *) Kirno **) Abstract A manual of intake gate operation for embung is an important tool it depends. One factor which
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi Teknis Kriteria perencanaan jaringan irigasi teknis berisi instruksi standard dan prosedur bagi perencana dalam merencanakan irigasi teknis.
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN
BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Pekerjaan Persiapan dan pengumpulan Data 3.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan yang harus dipersiapkan guna memperlancar jalannya pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Teknis dan
Lebih terperinciPERENCANAAN INFRASTRUKTUR REKLAMASI PANTAI MARINA SEMARANG ( DESIGN OF THE RECLAMATION INFRASTRUCTURE OF THE MARINA BAY IN SEMARANG )
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN INFRASTRUKTUR REKLAMASI PANTAI MARINA SEMARANG ( DESIGN OF THE RECLAMATION INFRASTRUCTURE OF THE MARINA BAY IN SEMARANG ) Disusun oleh : Haspriyaldi L2A 000 081
Lebih terperinciTUGAS GAMBAR TEKNIK SEMESTER I 2013/2014
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN TUGAS GAMBAR TEKNIK SEMESTER I 2013/2014 Kelompok:... Asisten:... Dosen: Istiarto Toriq Arif Gusdewan Teuku Faisal Fathani Fahmi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.247/MEN/X/2011 TENTANG
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.247/MEN/X/2011 TENTANG JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA
Lebih terperinciIRIGASI DAN BANGUNAN AIR SURVEY SELOKAN MATARAM YOGYAKARTA
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR SURVEY SELOKAN MATARAM YOGYAKARTA Dosen Pengampu : Adwiyah Asyifa, S.T., M.Eng. Disusun oleh : RIZA RIZKIA (5140811023) HERIN AFRILIYANTI (5140811051) MADORA ARUM KAHANI (5140811097)
Lebih terperinciJaringan Irigasi 14. Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi
Jaringan Irigasi 14 Jaringan Irigasi 15 STANDAR PERENCANAAN IRIGASI KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN JARINGAN IRIGASI KP 01 Jaringan Irigasi 16 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN Hal 1.1 Umum... 1 1.2 Kesahihan/Validitas
Lebih terperinciBAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK
BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK Dalam mempelajari perilaku hidraulika lairan, perlu dilakukan permode;lan yang menggambarkan kondisi sebuah saluran. Permodelan dapat dilakukan dengan menggunakan software
Lebih terperinci2017, No Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pedoman Umum Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi; Meng
No.1829, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. Disusun Oleh INDAH LISTRIANI L2A TUTI NURHAYATI L2A Telah disahkan pada tanggal, Februari 2008
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG SHOWROOM 5 LANTAI JL. IMAM BONJOL 200 SEMARANG (Design of 5 Floor Showroom Building at Imam Bonjol Street 200 Semarang) Disusun Oleh INDAH LISTRIANI L2A3
Lebih terperinciPerencanaan Saluran Irigasi Primer di Desa Maroko Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua
Perencanaan Saluran Irigasi Primer di Desa Maroko Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Irianto Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua Irian.anto@gmail.com
Lebih terperinciPELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI
ICSE 06 : KRITERIA DESAIN IRIGASI PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN
Lebih terperinciPERENCANAAN UNDERPASS SIMPANG TUJUH JOGLO SURAKARTA
Lembar Pengesahan ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN UNDERPASS SIMPANG TUJUH JOGLO SURAKARTA ( DESIGN OF SIMPANG TUJUH JOGLO SURAKARTA UNDERPASS) Disusun Oleh : FARID WIBISONO L2A0 002 059 MOCH.
Lebih terperinciRESERVOIR 14. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3
RESERVOIR 14 Program Studi Nama Mata Kuliah Teknik Lingkungan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Jumlah SKS 3 Pengajar Sasaran Belajar Mata Kuliah Prasyarat Deskripsi Mata Kuliah 1. Prof. Dr. Ir.
Lebih terperinciBAB III STUDI KASUS III-1
BAB III STUDI KASUS 3.1 Gambaran Umum Daerah Studi. Suatu model optimasi dan simulasi operasi waduk sangat tergantung pada sistem yang di tinjau. Umumnya model optimasi dan simulasi disusun khusus untuk
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. PERENCANAAN PEMENUHAN AIR BAKU DI KECAMATAN GUNEM KABUPATEN REMBANG ( Design Of Raw Water Supply In Gunem District, Rembang )
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMENUHAN AIR BAKU DI KECAMATAN GUNEM KABUPATEN REMBANG ( Design Of Raw Water Supply In Gunem District, Rembang ) Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS SALURAN INDUK DAN SEKUNDER KANAN D.I KEDUNGLIMUS ARCA
EFEKTIFITAS SALURAN INDUK DAN SEKUNDER KANAN D.I KEDUNGLIMUS ARCA TUGAS AKHIR Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciPERENCANAAN BENDUNG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO DI KALI JOMPO SKRIPSI
PERENCANAAN BENDUNG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO DI KALI JOMPO SKRIPSI Oleh. ACHMAD BAHARUDIN DJAUHARI NIM 071910301048 PROGRAM STUDI STRATA I TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Azwar Wahirudin, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan air untuk pertanian di Indonesia merupakan hal yang sangat penting, untuk tercapainya hasil panen yang di inginkan, yang merupakan salah satu program pemerintah
Lebih terperinciSemarang, April Penulis
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan anugerah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Kelayakan Ekonomi Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan I 1
I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 menyatakan bahwa Sumber Daya Air dengan luas areal irigasi lebih dari 3.000 Ha atau yang mempunyai wilayah lintas propinsi menjadi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 /PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN GARIS SEMPADAN JARINGAN IRIGASI
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 /PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN GARIS SEMPADAN JARINGAN IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERTEMUAN ke-5 A. Kompetensi Mahasiswa memahami proses pembuatan peta petak untuk keperluan irigasi
PERTEMUAN ke-5 A. Kompetensi Mahasiswa memahami proses pembuatan peta petak untuk keperluan irigasi B. Indikator Mahasiswa mampu membuat peta petak irigasi serta memberi warna dan menghitung luasnya. C.
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG KANTOR PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI DI KABUPATEN SUBANG
PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG KANTOR PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI DI KABUPATEN SUBANG PROPOSAL TUGAS AKHIR DIPLOMA III Disusun Oleh : DINDIN SIROJUDIN AHMAD NIM : 101123001 DODDY SAFRIZAL NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Kali Tuntang mempuyai peran yang penting sebagai saluran drainase yang terbentuk secara alamiah dan berfungsi sebagai saluran penampung hujan di empat Kabupaten yaitu
Lebih terperinciSEJARAH DOKUMEN TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN
Nomor Revisi : Halaman : i dari iii DAFTAR ISI Daftar isi Sejarah Dokumen Daftar Distribusi Dokumen dan Notasi 1. Ruang lingkup 1 2. Tujuan 1 3. Acuan 1 4. Definisi 2 5. Ketentuan Umum Dan Rincian Prosedur
Lebih terperinciBAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN 8.1 Rencana Anggaran Biaya Di dalam menentukan rencana anggaran biaya dibutuhkan perhitungan volume galian dan timbunan, volume pekerjaan dan harga
Lebih terperinci