PENGARUH SENAM OTAK DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DEMENSIA DI PANTI WREDHA DARMA BAKTI KASIH SURAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH SENAM OTAK DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DEMENSIA DI PANTI WREDHA DARMA BAKTI KASIH SURAKARTA"

Transkripsi

1 PENGARUH SENAM OTAK DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DEMENSIA DI PANTI WREDHA DARMA BAKTI KASIH SURAKARTA Rochmad Agus Setiawan 1), Wahyuningsih Safitri 2), Ari Setiyajati 3) 123 Prodi S-1Keperawatan, STIkes Kusuma Husada Surakarta ABSTRAK Demensia merupakan sindroma klinis yang meliputi hilangya fungsi intelektual dan memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi dalam kehidupan seharihari. Senam otak adalah metode gerak aktif dan latih otak untuk mengaktifkandua belah otak dan memadukan fungsi semua bagian otak sehingga dapat meningkatkan fungsi kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak dengan fungsi kognitif pada lansia demensia.desain penelitian ini adalah quasy experiment dengan pre and post test without control dengan tehnik total sampling, yaitu tehnik pengambilan sample dimana jumlah sample sama dengan populasi.sample dalam penelitian ini adalah lansia yang berada di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta sebanyak 15 orang. Alat pengumpulan data yangdigunakan kuesioner Mini Mental Status Examination. Analisis uji statistik ini menggunakan Paired sample t test. Hasil penelitian ini menunjukkan t hitung (8,500) > dari t table (6,714) dan p value (0,000) < dari α(0,05) sehingga Ho ditolak artinya ada pengaruh senam otak dengan fungsi kognitif lansia demensia.senam otak efektif untuk meningkatkan fungsi kognitif pada lansia demensia. Diharapkan lansia dapat melakukan senam otak secara teratur. Kata Kunci : Senam otak, Lansia, Fungsi Kognitif, Demensia ABSTRACT Dementia is a clinical syndrome which includes the severe loss of intellectual function and memory so that it causes dysfunctions in their daily life. Brain gymnastics is an active motion method and a brain exercise to activate the two halves of the brain and to integrate all of the functions of the two halves so as to improve the cognitive functions. The objective of this research is to investigate the effect of brain gymnastics on cognitive function of the dementia elderly.this research used the quasi experimental research method with the pretest and posttest without control design. The samples of the research were taken by using the total sampling technique. They consisted of the dementia elderly as many as 15 person living in Darma Bakti Kasih Nursing Home of Surakarta. The data of the research were gathered through questionnaire of Mini Mental Status Examination. The data of the research were statistically analyzed by using the paired sample t test. The result of the research shows that the value of t count is 0.000, which is smaller than that of α =0.05 so that H o is rejected, meaning that there is an effect of brain gymnastics on cognitive function of the dementia elderly.thus, a conclusion is drawn that the brain 1

2 gymnastics is effective to improve the cognitive function of the dementia elderly. The elderly are expected to carry out the brain gymnastics regularly. Keywords: Brain gymnastics, elderly, cognitive function, and dementia PENDAHULUAN Perkembangan jumlah penduduk lanjut usia di dunia, menurut perkiraan World Healt Organitation (WHO) akan meningkat pada tahun 2025 dibandingkan tahun 1990 dibeberapa Negara dunia seperti China 220%, India 242%, Thailand 337%, dan Indonesia 440% (Wiwin 2011). Asia merupakan wilayah yang paling banyak mengalami perubahan komposisi penduduk dan diperkirakan pada tahun 2025, populasi lanjut usia akan bertambah sekitar 82%. Penduduk lanjut usia di Indonesia 2008 sebesar 21,2 juta jiwa, dengan usia harapan hidup 66,8 tahun, tahun 2010 sebesar 24 juta jiwa dengan usia harapan hidupnya 67,4 tahun dan pada tahun 2020 jumlah lansia diperkirakan sebesar 28,8 juta jiwa dengan usia harapan hidup 71,1 tahun (Arita, 2011). Jumlah penduduk lanjut usia di DI.Yogyakarta mencapai 5 juta jiwa dan Jawa tengah mencapai 3 juta. Jumlah Lansia di Puskesmas Weru sebanyak orang. Surakarta menunjukkan penduduk yang berusia 65 tahun keatas sebanyak orang (Badan Pusat Statistika 2012). Meningkatnya populasi lansia akan dapat menimbulkan masalah masalah penyakit pada usia lanjut. Menurut Departemen Kesehatan tahun 1998, terdapat 7,2 % populasi usia lanjut 60 tahun keatas untuk kasus demensia. Sebanyak 5 % usia lanjut tahun menderita demensia dan akan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih 45% pada usia diatas 85 tahun (Nugroho, 2008). Demensia merupakan suatu gangguan fungsi daya ingat yang terjadi perlahan lahan, serta dapat mengganggu kinerja dan aktivitas kehidupan sehari hari (Atun 2010). Demensia di tandai dengan adanya gangguan mengingat jangka pendek dan mempelajari hal hal baru, gangguan kelancaran berbicara (sulit menyebutkan nama benda dan mencari kata kata untuk diucapkan), keliru mengenai tempat - waktu orang atau benda, sulit hitung menghitung, tidak mampu lagi membuat rencana, mengatur kegiatan, mengambil keputusan, dan lain lain (Sumijatun 2005). Beberapa tindakan yang dapat digunakan untuk mengatasi demensia antara lain dengan mengenal kemampuan-kemampuan yang masih dimiliki, terapi individu dengan melakukan terapi kognitif, terapi aktivitas kelompok dan senam otak (Stuart & Laraia 2010). Senam otak adalah suatu usaha alternative alami yang sehat untuk menghadapi ketegangan dan menghadirkan relaksasi dalam kehidupan sehari-hari. Senam otak bertujuan meningkatkan rasa percaya diri, menguatkan motivasi belajar, merangsang otak kiri dan kanan, merelaksasi otak dan dapat meningkatkan fungsi kognitif (Andri 2013). Kegiatan senam otak ditujukan untuk merelaksasi dimensi pemusatan, menstimulasi (dimensi lateralis) dan meringankan (dimensi pemfokusan). Dengan senam otak 2

3 diharapkan lansia demensia yang mengalami penurunan fungsi kognitif dapat meningkat, lebih bersemangat serta meningkatkan konsentrasi(dennison 2010). Prinsip senam otak adalah mengaktifkan 3 dimensi otak, dimensi pemusatan dapat meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan penerimaan oksigen sehingga dapat membersihkan otak, dimensi lateralis akan menstimulasi koordinasi kedua belahan otak yaitu otak kiri dan kanan (memperbaiki pernafasan, stamina, melepaskan ketegangan dan mengurangi kelelahan), dimensi pemfokusan untuk membantu melepaskan hambatan fokus dari otak (memperbaiki kurang perhatian, kurang konsentrasi) (Dennison dalam Anton 2010). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta terdapat jumlah lansia 52 orang dan yang mengalami demensia berjumlah 15 orang. Hasil wawancara dari 15 orang lansia di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta yang mengalami demensia mengatakan keluhan yang sering dirasakan lansia di panti yaitu sering lupa saat menaruh barang, mudah lupa dengan nama sesama lansia di panti dan sering kebingungan saat di tanya seseorang. Hal yang mendasari tempat penelitian di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta dikarenakan di panti tersebut terdapat paling banyak lansia yang mengalami demensia dari panti yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam otak dengan fungsi kognitif pada lansia demensia. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperiment. Desain penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pre and post test without control. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Februari sampai dengan 1 Maret 2014 di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami demensia berjumlah 15 orang. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Alasan peneliti mengambil total sampling karena jumlah populasi hanya 15 orang yang memenuhi kriteria yang diinginkan yaitu lansia dengan demensia. Jumlah populasi yang hanya 15 menjadi alasan peneliti mengambil tehnik total sampling agar hasil yang didapatkan lebih signifikan. Berdasarkan studi pendahuluan lansia yang berada di panti wredha berjumlah 52 lansia dari krieteria lansia yang telah ditentukan lansia yang mengalami demensia didapatkan berjumlah 15 orang, untuk memastikan lansia tersebut mengalami demensia peneliti menggunakan data rekam medik dari diagnosa dokter. Setelah itu peneliti mengajukan surat izin penelitian dari ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta dan kepala Panti Wreda Darma Bakti Kasih Surakarta. Peneliti bekerja sama dengan perawat Panti wreda untuk menghubungi lansia dengan tujuan menjelaskan penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang terapi senam otak serta tujuan penelitian, apabila 3

4 lansia bersedia maka peneliti memberikan lembar persetujuan menjadi responden penelitian untuk ditandatangani serta kontrak waktu untuk melakukan senam otak. Lansia yang bersedia menjadi responden di lakukan pre test terlebih dahulu dengan diberikan kuesioner Mini Mental Status Examination untuk menilai fungsi kognitif, dalam kuesioner tersebut terdapat 11 pertanyaan yang harus dijawab oleh lansia untuk mengetahui skor fungsi kognitif. Setelah dilakukan pre test, selanjutnya peneliti dan perawat memanggil responden untuk berkumpul diaula panti untuk diberikan perlakuan senam otak dengan alat bantu video selama ± 15 menit selama 3 minggu dari tanggal 10 Februari-1Maret Post test dilakukan 3 hari setelah perlakuan dengan menggunakan pertanyaan dari kuesioner Mini mental status eximinitation untuk mengetahui fungsi kognitif pada lansia. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik jumlah responden yang melakukan senam otak berjumlah 15 orang yang akan disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan umur (n = 15) Usia (tahun) Jumlah (n) Persentase % tahun (lanjut usia dini) tahun (lanjut usia tua) 4 27 Jumlah Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa usia responden terbanyak adalah usia tahun (53%) sebanyak 11 orang dan usia tahun (27%) sebanyak 4 orang. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu bahwa jumlah lansia yang mengalami demensia lebih besar pada umur tahun yaitu (75%) (Marhamah 2009). Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin (n = 15) Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%) Laki-laki 4 27 Perempuan Jumlah Berdasarkan Tabel 2 dapat ketahui bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 4 responden (27%), sedangkan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 11 responden (73%). Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Rekawati (2004), yang menyatakan bahwa usia harapan hidup perempuan lebih lama dibandingkan dengan laki-laki. Semakin tinggi usia harapan hidup perempuan maka semakin lama kesempatan lansia perempuan untuk hidup, sehingga semakin besar kemungkinan mengalami demensia. 4

5 Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan (n = 15) Pendidikan Jumlah (n) Persentase % Tidak sekolah 2 20 SD 6 40 SMP 5 27 SMA 2 13 Total Berdasarkan Tabel 3 dapat diketaui tingkat pendidikan responden yang tidak bersekolah sebanyak 2 responden (20%), pendidikan SD sebanyak 6 responden (40%), pendidikan SMP sebanyak 5 responden (27%) dan pendidikan SMA sebanyak 2 responden (13%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rekawati (2004) yang menyatakan bahwa lansia yang berpendidikan rendah mempunyai risiko terjadinya demensia sebesar 2,025 kali lebih dibandingkan dengan usia lanjut yang berpendidikan tinggi, karena jika seseorang jarang menggunakan otak untuk berfikir akan menimbulkan risiko terjadinya penurunan kognitif. Tabel 4 Distribusi fungsi kognitif MMSE sebelum dilakukan senam otak (n=15) Klasifikasi Jumlah (n) Persentase % Normal 0 0 Kognitif Ringan 3 20 Kognitif Sedang 7 47 Kognitif Berat 5 33 Jumlah Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai kognitif responden sebelum diberikan terapi senam otak dengan nilai kognitif ringan sebanyak 3 responden (20%), nilai kognitif sedang sebanyak 7 responden (47%) dan nilai kognitif berat sebanyak 5 responden (33%). Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukan nilai kognitif sebelum diberikan senam otak adalah kognitif sedang sebanyak (60%) (Festi 2010). Menurut Pudjiastuti (2003) bahwa menurunnya kemampuan fungsi kognitif lansia dikarenakan susunan saraf pusat pada lansia mengalami perubahan morfologis dan biokimia, berat otak lansia berkurang berkaitan dengan berkurangnya kandungan protein dan lemak pada otak sehingga otak menjadi lebih ringan. Akson, dendrite dan badan sel saraf mengalami banyak perubahan, dendrit yang berfungsi sebagai sarana untuk komunikasi antar sel saraf mengalami perubahan menjadi lebih tipis dan kehilangan kontak antar sel saraf, daya hantar saraf mengalami penurunan sehingga gerakan menjadi lamban. 5

6 Tabel 5 Distribusi Fungsi kognitif MMSE sesudah dilakukan senam otak (n = 15) Klasifikasi Jumlah (n) Persentase % Normal 0 0 Kognitif Ringan 8 53 Kognitif Sedang 5 33 Kognitif Berat 2 14 Jumlah Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai kognitif responden sesudah diberikan terapi senam otak dengan nilai kognitif ringan sebanyak 8 responden (53%), nilai kognitif sedang sebanyak 5 responden (33%) dan nilai kognitif berat sebanyak 2 orang (14%). Menurut teori senam otak pada buku brain gym Paul dan Gail E. dennison menyatakan bahwa gerakan senam otak dapat merangsang seluruh bagian otak untuk bekerja sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Gerakan senam otak juga mempunyai fungsi meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi dan memori misalnya dengan gerakan 8 tidur (lazy 8 yang berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi dan memori. Hasil wawancara peneliti pada 15 ketika ditanya menyebutkan nama benda, pengurangan angka dan nama bulan dapat menjawab dengan baik dan tepat. Ada beberapa cara untuk mengatasi terjadinya demensia pada Tabel 6 Uji Normalitas Shapirowilk (n = 15) lansia baik secara farmakalogis maupun nonfarmakalogi. Pada penelitian ini menggunakan cara non farmakalogi yaitu terapi senam otak diberikan selama 15 menit setiap hari selama 2 kali secara teratur selama 3 minggu. Selain itu peneliti ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh seorang ahli yang menemukan gerakan senam otak di Amerika yang menyatakan bahwa terapi senam otak yang dilakukan selama 2 xsehari dalam 15 menit selama 3 minggu, secara teratur dapat mengurangi terjadinya penurunan fungsi kognitif (Denisson 2009). Sebelum dilakukan analisis bivariat, dilakukan uji normalitas untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Shapiro- wilk karena sample data kurang dari 50 (Sopiyudin 2013). Hasil uji normalitas Shapiro-wilk dapat dilihat pada Tabel 6. Variabel Shapiro- wilk P value Pre test 0,484 Post test 0,637 6

7 Berdasarkan Tabel 6, uji shapiro wilk test diperoleh p value sebelum intervensi 0,484 dan p value sesudah intervensi 0,637 sehingga p value yang diperoleh > 0,05 maka berdistribusi normal dan uji statistik yang digunakan adalah statistik parametrik dengan uji Paired Sample t- test. Tabel 7 Uji Paired Sample t-test (n=15) Variabel Mean T P value Pre test fungsi kognitif Post test fungsi kognitif Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada pengaruh senam otak dengan fungsi kognitif lansia demensia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Lisniani (2010) bahwa senam otak dapat meningkatan fungsi kognitif dengan nilai yang signifikan sebelum 9,15 (Paula 2010). Senam otak juga dapat memberikan manfaat yaitu stress emosional berkurang, pikiran lebih jernih, hubungan antar manusia dan suasana belajar/kerja lebih rileks dan senang, kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat, orang menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif dan efisien, orang merasa lebih sehat karena stress berkurang, prestasi belajar dan bekerja meningkat (Denisson 2009). Prinsip senam latih otak adalah mengaktifkan otak kedalam tiga fungsi yakni, dimensi silateralis (otak kiri-kanan), dimensi pemfokusan (otak depan-belakang), dimensi pemusatan (otak atasbawah), masing-masing dimensi memiliki tugas tertentu, sehingga gerakan senam yang harus dilakukan dapat bervariasi (Denisson 2009). dan sesudah 15,85 dengan selisih 6,7. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa senam otak dapat meningkatkan daya ingat lansia dengan nilai signifikan yaitu p=0,005 (p<0,05) Gerakan-gerakan ringan dengan permainan melalui olah tangan dan kaki dapat memberikan rangsangan atau stimulus pada otak. Gerakan yang menghasilkan stimulus tersebut merupakan gerakan yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, persepsi, belajar, memori, pemecahan masalah dan kreativitas). selain itu kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan spiritual sebaiknya digiatkan agar dapat memberi ketenangan pada lansia (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008). Menurut Penelitian Sapardjiman (2007) menyatakan bahwa senam otak juga bermanfaat untuk membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat sehingga kegiatan belajar 7

8 atau bekerja berlangsung menggunakan seluruh otak (whole brain), mengurangi stress emosional dan pikiran lebih jernih, menjadikan orang lebih bersemangat, lebih konsentrasi, lebih kreatif dan efisien, kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat, hubungan antar manusia dan suasana belajar/bekerja lebih rileks dan senang. Hasil dari uji Paired Sample t- test didapatkan mean pre test dan untuk mean post test sehingga dapat dilihat adanya peningkatan fungsi kognitif sebelum dan sesudah perlakuan 1,13. Hasil t hitung sebesar 8,500 > t table 6,714 dengan nilai p value 0,000 sehingga Ho ditolak artinya ada pengaruh sebelum dan sesudah senam otak dengan fungsi kognitif lansia demensia di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa senam otak secara signifikan bermanfaat dalam meningkatkan fungsi kognitif lansia yang mengalami demensia dibuktikan dengan hasil yang bermakna skor nilai fungsi kognitif setelah dilakukan senam otak. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Mayoritas usia responden yang mengalami demensia paling banyak berumur tahun sebanyak 11 responden (53%). 2. Jenis kelamin responden paling banyak adalah berjenis perempuan sebanyak 11 responden (73%). 3. Tingkat pendidikan responden paling banyak adalah pendidikan SD sebanyak 6 responden (40%). 4. Nilai kognitif responden sebelum diberikan senam otak terbanyak adalah skor nilai kognitif sedang sebanyak 7 responden (33%). 5. Nilai kognitif responden sesudah diberikan senam otak terbanyak adalah skor nilai kognitif ringan sebanyak 8 responden (53%). 6. Ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan senam otak dengan fungsi kognitif lansia demensia dengan p value 0,000. SARAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi refensi penanganan pada lansia yang mengalami demensia di Panti Wredha yaitu dengan senam otak dan menjadi dasar dalam pengembangan ilmu yaitu dengan penelitian dan seminar sebagai upaya untuk mengetahuipengaruh senam otak dengan fungsi kognitif lansia demensia. Penelitian yang selanjutnya disarankan lebih terfokus pada pengaruh senam otak yang dapat meningkatkan fungsi kognitif. DAFTAR PUSTAKA Andri S Metode Dan Pelaksanaan Senam Otak, Mulia Medika, Jakarta. Anton surya prasetya. 2010,.Pengaruh terapi kognitif dan senam latih otak terhadap depresi dengan 8

9 harga diri rendah pada klien Lansia di Panti tresna whreda bakti yuswa natar Lampung, Fakultas ilmu keperawatan Universitas Indonesia, Jakarta. Arita Murwani dan Wiwin Priyantari Konsep Dasar dan Asuhan Keperawatan Home Care dan Komunitas, Fitramaya, Yogyakarta. Atun M Lansia Sehat Dan Bugar, Kreasi Wacana, Yogyakarta. Dwi Handayani dan Wahyuni Hubungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Posyandu Lansia Jetis Desa Krajan Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta, Surakarta. Hendrie H.C. (2003). Prevalence of Alzheimer s Disease and Dementia in Two Communities: Nigerian Africans and African Americans, American Journal. Japardi Iskandar Gangguan Tidur, Fakultas Kedokteran Bagian Bedah, USU, Jakarta. Johnson, M.H Developmental cognitive neuroscience, Edisi 2. Oxford : Blacwell publishing. Kusumoputro Sidiarto Mengenal Awal Pikun Alzheimer, UI- Press, Jakarta. Lisnaini Senam Vitalisasi Otak Dapat Meningkatkan Fungsi Kognitif Usia Dewasa Muda, Fisioterapi Universitas Kristen Indonesi, Jakata. Marhamah. (2009). Asam Folat Berpotensi Kurangi Gangguan Kognitif pada Lansia, m/kompascetak/0410/28/ilpeng / htm diperoleh 10 Juni2014. Badan Pusat Statistik. (2010). Data Statistik Indonesia: Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi, dan Kabupaten/Kota,2005. Bandiah S Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik, Mulia Medika, Jakarta. Dennison Paul E dan Gail E. Dennison Buku Panduan Lengkap Brain Gym Senam Otak, Grasindo, Jakarta. Markam. S dan Mayza. A Pujiastuti. H. Erdat. M. S. Suwardhana Solichien A Latihan vitalisasi otak, Grasindo, Jakarta Maryam Asuhan keperawatan Dan Kesehatan Pada Usia Lanjut, EGC, Jakarta. Maryam. Fatma. Rosidawati. Jubaedu. Batubara Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya, Salemba Medika, Jakarta. Murwani. priyantari Gerontik Konsep Dasar Dan Asuhan Keperawatan Home Care, Fitramaya, Yogyakarta. Nugroho. W Keperawatan Gerontik Dan Geratrik, EGC, Jakarta. Paula Pengaruh senam otak terhadap peningkatan daya ingat lansia i Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan, Fakultas Keperwatan Universitas Sumatera Utara. Pipit. Festi Pengaruh brain gym terhadap peningkatan fungsi kognitif lansia di Karang Werdha Peneleh Surabaya, FIK UM, Surabaya. Purwaningsih. W Asuhan Keperawatan Jiwa, Nuha Medika, Yogyakarta. 9

10 R. Boedhi Darmojo dan H. Hadi- Marton0. Ilmu Ksehatan Usia Lanjut, FKUI, Jakarta. Rekawati. E (2004). Faktor-faktor sosiodemografi yang berhubungan dengan terjadinya kepikunan pada usia lanjut di Indonesia berdasarkan data Susenas tahun 2001, tesis magister FKM UI, Jakarta, tidak dipublikasikan. Ros Endah. H.P Perbedaan Karakteristik Lansia dan Dukungan Keluarga Terhadap Tipe demensia pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo, Fakultas Ilmu Kedokteran UI, Jakarta. Stanley Buku Ajar Keperawatan, EGC, Jakarta. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian, CV Alfabeta Bandung, Bandung. Sunaryo Psikologi Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta. Supardjiman 2003, Aplikasi Senam Otak, Salemba Medika, Jakarta. Watson, 2003, Perawatan Pada Lansia, EGC, Jakarta. Wiwin Priyantari 2011, Konsep Dasar dan Asuhan Keperawatan Home Care dan Komunitas, Fitramaya, Yogyakarta. Zulsita 2010, Pengaruh senam otak terhadap peningkatan daya ingat lansia di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. 10

I. PENDAHULUAN. sesuai kemampuannya (Darmajo, 2009).

I. PENDAHULUAN. sesuai kemampuannya (Darmajo, 2009). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lansia merupakan seseorang dengan usia lanjut yang mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh terhadap seluruh aspek

Lebih terperinci

PERSEPSI LANSIA DEPRESI TENTANG SENAM OTAK DI PANTI WREDHA GRIYA SEHAT BAHAGIA KARANGANYAR

PERSEPSI LANSIA DEPRESI TENTANG SENAM OTAK DI PANTI WREDHA GRIYA SEHAT BAHAGIA KARANGANYAR PERSEPSI LANSIA DEPRESI TENTANG SENAM OTAK DI PANTI WREDHA GRIYA SEHAT BAHAGIA KARANGANYAR Rizki Wahyu Jati Kusuma 1), Wahyuningsih Safitri 2), Rima Wahyu Agustin 3) 123 Program Studi S-1 Keperawatan STIKes

Lebih terperinci

Pengaruh Senam Otak Terhadap Pningkatan Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru

Pengaruh Senam Otak Terhadap Pningkatan Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru PENDAHULUAN Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama di bidang kesehatan, berhasil meningkatkan kualitas dan umur harapan hidup sehingga jumlah lanjut usia semakin bertambah cenderung

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DEMENSIA DI PANTI WREDHA DARMA BAKTI KASIH SURAKARTA

PENGARUH SENAM OTAK DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DEMENSIA DI PANTI WREDHA DARMA BAKTI KASIH SURAKARTA PENGARUH SENAM OTAK DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DEMENSIA DI PANTI WREDHA DARMA BAKTI KASIH SURAKARTA Rochmad Agus Setiawan 1), Wahyuningsih Safitri 2), Ari Setiyajati 3) 123 Prodi S-1Keperawatan, STIkes

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 47 PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA Sarifah Dwi Wulan Septianti¹, Suyamto², Teguh Santoso³ 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI POSYANDU LANJUT USIA DESA PUCANGAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TERAPI BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI POSYANDU LANJUT USIA DESA PUCANGAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI POSYANDU LANJUT USIA DESA PUCANGAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memngganggu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari (Stanley and

BAB I PENDAHULUAN. dapat memngganggu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari (Stanley and BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demensia merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan kerusakan fungsi kognitif pada seseorang yang bersifat progresif dan biasanya dapat memngganggu aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya (Padila, 2013). Pada tahun 2012, UHH penduduk dunia rata rata

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya (Padila, 2013). Pada tahun 2012, UHH penduduk dunia rata rata BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Usia lanjut atau lanjut usia merupakan kelompok usia yang mengalami peningkatan paling cepat dibanding kelompok usia lainnya. Dalam bidang kesehatan, hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2010, dengan masalah kesehatan). Menurut Sumiati Ahmad Mohammad, masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2010, dengan masalah kesehatan). Menurut Sumiati Ahmad Mohammad, masa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2010, lanjut usia atau lansia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun atau lebih. Menurut Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis (Maramis, 2009). Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis (Maramis, 2009). Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia merupakan suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap lingkungan. Penurunan yang terjadi berbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lansia merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki periode dewasa akhir atau usia tua. Periode ini merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang,

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 Fatma Abd Manaf 1, Andi ayumar 1, Suradi Efendi 1 1 School od Health

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP GANGGUAN FUNGSI KOGNITIFPADA LANSIA DENGAN DEMENSIADI UPT PSLU JOMBANG. Lexy Oktora Wilda, Lica Ayu Kusuma

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP GANGGUAN FUNGSI KOGNITIFPADA LANSIA DENGAN DEMENSIADI UPT PSLU JOMBANG. Lexy Oktora Wilda, Lica Ayu Kusuma PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP GANGGUAN FUNGSI KOGNITIFPADA LANSIA DENGAN DEMENSIADI UPT PSLU JOMBANG Lexy Oktora Wilda, Lica Ayu Kusuma Program Studi Pendidikan Ners STIKes Satria Bhakti Nganjuk lexyow@gmail.com

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan quasi eksperiment. Quasi eksperiment adalah penelitian yang menguji coba suatu intervensi pada sekelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tolak ukur kemajuan bangsa adalah dilihat dari usia harapan hidup penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normalnya. adalah intellectual impairment (gangguan intelektual/demensia).

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normalnya. adalah intellectual impairment (gangguan intelektual/demensia). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Lanjut usia menurut Constanstinides dalam Darmojo (2004) adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Sedangkan dalam proses penuaan terjadi penurunan secara perlahan-lahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang medis, ilmu kedokteran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami proses penuaan di dalam kehidupannya. Menurut Padila (2013), proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang di mulai sejak permulaan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: FENI TRI ANDANI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: FENI TRI ANDANI PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: FENI TRI ANDANI

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk lansia (lanjut usia) Indonesia pada tahun 2025 dibandingkan dengan keadaan pada tahun 1990 akan mengalami kenaikan sebesar 414% dan hal ini merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP TINGKAT KOGNITIF LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WARGA TAMA INDRALAYA TAHUN 2013

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP TINGKAT KOGNITIF LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WARGA TAMA INDRALAYA TAHUN 2013 PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP TINGKAT KOGNITIF LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WARGA TAMA INDRALAYA TAHUN 213 Oleh Ria Verany, Budi Santoso, Mery Fanada Abstrak Kemunduran fisik maupun mental selalu

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018 HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. usia minimal 60 tahun yang telah memenuhi kriteria inklusi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. usia minimal 60 tahun yang telah memenuhi kriteria inklusi dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 orang lansia dengan usia minimal 60 tahun yang telah memenuhi kriteria

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DEMENSIA DI PANTI WREDHA DARMA BAKTI KASIH SURAKARTA

PENGARUH SENAM OTAK DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DEMENSIA DI PANTI WREDHA DARMA BAKTI KASIH SURAKARTA PENGARUH SENAM OTAK DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DEMENSIA DI PANTI WREDHA DARMA BAKTI KASIH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Oleh : Rochmad Agus

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN Efitri Novalina Siboro*, Iwan Rusdi ** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP GENDER MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP GENDER MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP GENDER MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. normalnya secara perlahan (Darmojo, 2009). Dalam proses tersebut akan

BAB 1 PENDAHULUAN. normalnya secara perlahan (Darmojo, 2009). Dalam proses tersebut akan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses menua adalah proses dimana menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya secara perlahan (Darmojo,

Lebih terperinci

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang pp PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNANTEKANANDARAH PADA LANSIA PENDERITAHIPERTENSIDI PANTISOSIAL WARGA TAMA INDRALAYA TAHUN 2014 Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO akan mengalami peningkatan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO akan mengalami peningkatan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PENUAAN TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN GANGGUAN ELIMINASI DI KELURAHAN SEWUKAN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: RITA

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA DENGAN DIMENSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA WENING WARDOYO UNGARAN

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA DENGAN DIMENSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA WENING WARDOYO UNGARAN PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA DENGAN DIMENSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA WENING WARDOYO UNGARAN Abdul Wakhid *), Elis Hartati **), Mamat Supriyono ***) *) Alumni

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2025 (Depkes, 2013). Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2025 (Depkes, 2013). Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni mencapai 18,1 juta jiwa pada tahun 2010 atau 9,6 persen dari jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demensia merupakan jenis penyakit tidak menular, tetapi mempunyai. membahayakan bagi fungsi kognitif lansia.

BAB I PENDAHULUAN. Demensia merupakan jenis penyakit tidak menular, tetapi mempunyai. membahayakan bagi fungsi kognitif lansia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demensia merupakan jenis penyakit tidak menular, tetapi mempunyai dampak yang membahayakan bagi fungsi kognitif lansia. Demensia adalah keadaan ketika seseorang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan mencapai 1,2 milyar. Di negara maju seperti Amerika Serikat

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan mencapai 1,2 milyar. Di negara maju seperti Amerika Serikat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini para lansia diseluruh dunia diperkirakan berjumlah sekitar 500 juta jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun. Untuk tahun 2025 jumlah para lansia tersebut

Lebih terperinci

PENURUNAN TINGKAT DEPRESI KLIEN LANSIA DENGAN TERAPI KOGNITIF DAN SENAM LATIH OTAK DI PANTI WREDHA

PENURUNAN TINGKAT DEPRESI KLIEN LANSIA DENGAN TERAPI KOGNITIF DAN SENAM LATIH OTAK DI PANTI WREDHA PENURUNAN TINGKAT DEPRESI KLIEN LANSIA DENGAN TERAPI KOGNITIF DAN SENAM LATIH OTAK DI PANTI WREDHA Anton Surya Prasetya 1,3*, Achir Yani S.Hamid 2, Herni Susanti 2 1. Akademik Keperawatan Panca Bhakti

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenik

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenik PERBANDINGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI SETELAH DILAKUKAN TERAPI MUSIK KLASIK DAN RELAKSASI AUTOGENIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG 1 Dewi Ismarina, 2* Herliawati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional, telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan

Lebih terperinci

PERMAINAN STIMULASI OTAK MENINGKATKAN KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI KEGIATAN DI PANTI WERDHA

PERMAINAN STIMULASI OTAK MENINGKATKAN KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI KEGIATAN DI PANTI WERDHA PERMAINAN STIMULASI OTAK MENINGKATKAN KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI KEGIATAN DI PANTI WERDHA Widayani Yuliana Stikes Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya e-mail: nanatpjj@gmail.com Abstract :. A decrease

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses menua merupakan kombinasi bermacam-macam faktor yang saling berkaitan. Proses menua dapat diartikan sebagai perubahan yang terkait waktu, bersifat universal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. The United Nation telah memprediksikan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. The United Nation telah memprediksikan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan jumlah lanjut usia dihadapi oleh negara- negara di dunia, termasuk Indonesia. The United Nation telah memprediksikan bahwa beberapa wilayah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada BAB V PEMBAHASAN A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada kelompok eksperimen sebesar 57,23 dan kelompok

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Fadhil Al Mahdi STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin *korespondensi

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP DAYA INGAT PADA LANSIA DENGAN DIMENSIA DI DESA SIDOSARI KECAMATAN KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP DAYA INGAT PADA LANSIA DENGAN DIMENSIA DI DESA SIDOSARI KECAMATAN KESESI KABUPATEN PEKALONGAN PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP DAYA INGAT PADA LANSIA DENGAN DIMENSIA DI DESA SIDOSARI KECAMATAN KESESI KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL SKRIPSI Disusun oleh: Dani Agus Triana Putriningtyas 201510104379

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Sheila Anggri Aswari 201410104073 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Daya Ingat Lansia di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan Oleh Paula Angelina

Lebih terperinci

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD 1 Eko A. Papilaya 2 Kustina Zuliari 2 Juliatri 1 Kandidat Skripsi

Lebih terperinci

Restu Reva Mikanuwa, Anonius Catur S. S.Kep., Ns., M.Kep. Prodi S-1 Keperawatan 2015

Restu Reva Mikanuwa, Anonius Catur S. S.Kep., Ns., M.Kep. Prodi S-1 Keperawatan 2015 PENGARUH BRAIN GYM YANG DIIRINGI TERAPI MUSIK PASIF TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DENGAN DEPRESI DI POSYANDU LANSIA PERUMAHAN BABATAN INDAH BLOK B SURABAYA Restu Reva Mikanuwa, Anonius

Lebih terperinci

Arifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Arifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)-STIMULASI SENSORI TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PASURUAN BERLOKASI DI BABAT KABUPATEN LAMONGAN Arifal Aris Dosen Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) tahun 2011 menyebutkan bahwa, jumlah penduduk lanjut usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mulai masuk ke dalam kelompok negara berstruktur tua (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari semakin tingginya usia rata-rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aspek yang mendukung siswa untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aspek yang mendukung siswa untuk mencapai prestasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu objek seperti konsentrasi pikiran, perhatian dan sebagainya (Djamarah, 2008). Slameto (2003) mengungkapkan konsentrasi

Lebih terperinci

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Perbedaan Pengaruh Pemberian Meditasi Sederhana Dan Latihan Deep Breathing Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Posyandu Lansia Mentari Senja Semanggi Surakarta Nur Annisa 1, Maryatun

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : HELGA DWI ARDIANTO 201110201021 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DI SMK N 1 KARANGANYAR Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demensia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat. Demensia akan mengganggu kegiatan sehari-hari lansia maupun hubungan sosial lansia dengan lingkungannya,

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE DI PEDUKUHAN DAGARAN PALBAPANG BANTUL KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Wulandari

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA Dedy Arif Abdillah 1), Happy Indri Hapsari 2), Sunardi 3) 1) Mahasiswa SI

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI RT 03 RW 01 KELURAHAN TANDES SURABAYA. Yuliati, Nur Hidaayah

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI RT 03 RW 01 KELURAHAN TANDES SURABAYA. Yuliati, Nur Hidaayah PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI RT 03 RW 01 KELURAHAN TANDES SURABAYA Yuliati, Nur Hidaayah Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF (The Effect of Brain Gym to the Improvement of Cognitive Function)

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF (The Effect of Brain Gym to the Improvement of Cognitive Function) PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF (The Effect of Brain Gym to the Improvement of Cognitive Function) Inosensia Amtonis, Ulfa Husnul Fata STIKes Patria Husada Blitar e-mail: ulfaners@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Kondisi Kesehatan dan Kondisi Sosial dengan Kemandirian Lanjut Usia di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru, dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru, dan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Senam otak merupakan serangkaian gerakan yang digunakan untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi seseorang. Senam otak memiliki beberapa manfaat yaitu, dapat mengasah

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SKRINING PERKEMBANGAN BALITA DENGAN KPSP TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA DI RW 06 KELURAHAN TANDANG Manuscript Oleh : Elisa Andreana

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT 1 Ari Widiastuti, 2 Ari Wibawa, 3 Indah Sri Handari, 4 I Wayan Sutadarma

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN HATHA YOGA TERHADAP TINGKAT STRES PADA WANITA DI DUSUN KARANG TENGAH SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH LATIHAN HATHA YOGA TERHADAP TINGKAT STRES PADA WANITA DI DUSUN KARANG TENGAH SLEMAN YOGYAKARTA PENGARUH LATIHAN HATHA YOGA TERHADAP TINGKAT STRES PADA WANITA DI DUSUN KARANG TENGAH SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: TITIS PUSPITA WARDANI 201110201136 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Erika Dewi Noorratri 1, Wahyuni 2 1,2 Stikes Aisyiyah Surakarta Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Partisipan pada penelitian ini yaitu para lanjut usia (lansia) yang ada di Panti Wredha Salib Putih Salatiga sebagai kelompok

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA ASAM URAT DENGAN KEPATUHAN DIET RENDAH PURIN DI GAWANAN TIMUR KECAMATAN COLOMADU KARANGANYAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA ASAM URAT DENGAN KEPATUHAN DIET RENDAH PURIN DI GAWANAN TIMUR KECAMATAN COLOMADU KARANGANYAR HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA ASAM URAT DENGAN KEPATUHAN DIET RENDAH PURIN DI GAWANAN TIMUR KECAMATAN COLOMADU KARANGANYAR Rizka Dwi Ariani 1), Sunardi 2), Rufaida Nur Fitriana 3) 1,2,3 Prodi

Lebih terperinci

Arini*), Faridah Aini **), Heni Hirawati P ***)

Arini*), Faridah Aini **), Heni Hirawati P ***) PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA WENING WARDOYO BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK WIRA ADHI KARYA UNGARAN Arini*), Faridah Aini **), Heni Hirawati P

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ROSIANA NUR IMALLAH NIM:

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ROSIANA NUR IMALLAH NIM: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PENUAAN TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT LANSIA DENGAN DEMENSIA DI KELURAHAN WARUNGBOTO YOGYAKARTA 2010 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari penelitian mengenai hubungan tingkat kecemasan dengan derajat insomnia pada Lansia di Posyandu Lanjut Usia Mekar Sari Mojo Surabaya, dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH PENGARUH INTERVENSI PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN METODE PEER GROUP MELALUI PERAN STUDENT ADVISOR PADA SISWA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH II MOYUDAN TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh

Lebih terperinci

GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UPT PANTI WERDHA MOJOPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO

GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UPT PANTI WERDHA MOJOPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UPT PANTI WERDHA MOJOPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO (DESCRIPTION OF COGNITIVE FUNCTION IN ELDERLY UPT INSTITUTION IN ELDERLY MOJOPAHIT DISTRICT MOJOKERTO) Heni Maryati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisilogis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010). Banyak kelainan atau penyakit

BAB I PENDAHULUAN. fisilogis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010). Banyak kelainan atau penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara urutan ke-4 dengan jumlah lansia paling banyak sesudah Cina, India dan USA. Peningkatan jumlah lansia di negara maju relatif lebih cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia lanjut di Indonesia diperkirakan antara tahun sebesar 414 %

BAB I PENDAHULUAN. usia lanjut di Indonesia diperkirakan antara tahun sebesar 414 % BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dilihat dari angka harapan hidup penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, memiliki

Lebih terperinci

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DIKARANG WERDHA PENELEH SURABAYA. Oleh Pipit Festi

ABSTRAK PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DIKARANG WERDHA PENELEH SURABAYA. Oleh Pipit Festi ABSTRAK PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DIKARANG WERDHA PENELEH SURABAYA Oleh Pipit Festi Staf Pengajar FIK UMSurabaya pipitbiostat@yahoo.com Brain Gym merupakan salah satu

Lebih terperinci

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: SURYADI ARIANATA 080201132 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUN BUDI AGUNG KOTA KUPANG

PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUN BUDI AGUNG KOTA KUPANG PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUN BUDI AGUNG KOTA KUPANG Ananda D.S Thei a, Maria Sambriong b, dan Angela Gatum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh pemerintah telah mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum antara lain dapat dilihat

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN SENAM OTAK TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA MAHASISWA IKOR FIK UNIMED

PENGARUH PEMBERIAN SENAM OTAK TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA MAHASISWA IKOR FIK UNIMED PENGARUH PEMBERIAN SENAM OTAK TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA MAHASISWA IKOR FIK UNIMED Oleh Zulaini Deni Rahman Marpaung Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan Email: lennyalkaff@gmail.com

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN GEJALA INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WERDA RINDANG ASIH II BONGSARI SEMARANG

EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN GEJALA INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WERDA RINDANG ASIH II BONGSARI SEMARANG EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN GEJALA INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WERDA RINDANG ASIH II BONGSARI SEMARANG Anaya Resha Supriyadi *), Asti Nuraeni **), Mamat Supriyono***) *) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Iis Suprapti 1610104196 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

GAMBARAN DEMENSIA PADA USIA LANJUT DI UPTD RUMOH SEUJAHTERA GEUNASEH SAYANG ULEE KARENG BANDA ACEH

GAMBARAN DEMENSIA PADA USIA LANJUT DI UPTD RUMOH SEUJAHTERA GEUNASEH SAYANG ULEE KARENG BANDA ACEH GAMBARAN DEMENSIA PADA USIA LANJUT DI UPTD RUMOH SEUJAHTERA GEUNASEH SAYANG ULEE KARENG BANDA ACEH THE DESCRIPTION OF DEMENTIA IN ELEDERLY AT REGIONAL TECHNICAL IMPLEMENTATION UNIT OF RUMOH ACEH GEUNASEH

Lebih terperinci

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DI RUANGAN PERAWATAN JIWA RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROPINSI SULAWESI TENGAH Sugeng Adiono Politeknik Kesehatan Kementerian

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN BOOKLET DALAM MENINGKATKAN PERSEPSI DAN SIKAP KELUARGA UNTUK MENDUKUNG LANSIA MEMANFAATKAN POSYANDU LANSIA Abdul Halim*, Dwi Agustanti* *Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ANI MU TAMAROH R1115004 PROGRAM

Lebih terperinci

DAFTAR SINGKATAN. : Blessed Information Memory Concentration. : Blessed Orientation Memory Concentration. : Functional Activitie Questionnaire

DAFTAR SINGKATAN. : Blessed Information Memory Concentration. : Blessed Orientation Memory Concentration. : Functional Activitie Questionnaire DAFTAR SINGKATAN Lansia TTS BIMC BOMC FAQ STMS CDT MMSE SSP : Lanjut Usia : Teka Teki Silang : Blessed Information Memory Concentration : Blessed Orientation Memory Concentration : Functional Activitie

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otak atau encephalon adalah pusat sistem saraf/ CNS (Central Nervous System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan mengkoordinir

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM VITALISASI OTAK TEHADAP DAYA INGAT PADA LANJUT USIA DEMENSIA

PENGARUH SENAM VITALISASI OTAK TEHADAP DAYA INGAT PADA LANJUT USIA DEMENSIA PENGARUH SENAM VITALISASI OTAK TEHADAP DAYA INGAT PADA LANJUT USIA DEMENSIA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia (lansia) dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. UU No.13/Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia menyatakan bahwa lansia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lansia merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang dimana telah terjadi kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap (Hurlock, 1999). Proses

Lebih terperinci

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA POPULASI LANJUT USIA DI DUSUN NGEBEL YOGYAKARTA SKRIPSI

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA POPULASI LANJUT USIA DI DUSUN NGEBEL YOGYAKARTA SKRIPSI PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA POPULASI LANJUT USIA DI DUSUN NGEBEL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho,

BAB I PENDAHULUAN. proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia adalah kelanjutan dari usia dewasa yang merupakan proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho, 2008). Akibatnya jumlah lanjut usia

Lebih terperinci

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *) Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA NGUTER KABUPATEN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA LANSIA DI GRAHA WERDHA MARIE JOSEPH PONTIANAK

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA LANSIA DI GRAHA WERDHA MARIE JOSEPH PONTIANAK NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA LANSIA DI GRAHA WERDHA MARIE JOSEPH PONTIANAK INTAN DEBORA SITORUS I31112072 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

GASTER, Vol. 9, No. 1 Februari 2012

GASTER, Vol. 9, No. 1 Februari 2012 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI POSYANDU LANSIA JETIS DESA KRAJAN KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO Dwi Handayani, Wahyuni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun

Lebih terperinci