BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI"

Transkripsi

1 BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI 4.1. Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Hardware Spesifikasi hardware (perangkat keras) yang dianjurkan untuk digunakan dalam mengimplementasi program aplikasi dengan struktur ANFIS untuk prediksi curah hujan adalah: a) Processor Intel Pentium GHz. b) Memory 768 MB. c) Harddisk 80 GB Spesifikasi Software Spesifikasi software (perangkat lunak) yang dianjurkan untuk digunakan dalam mengimplementasi program aplikasi dengan struktur ANFIS untuk prediksi curah hujan adalah: a) Microsoft Windows XP Professional edition Service Pack 2. b) MATLAB 7 Version (R14) Service Pack 3. c) Microsoft Notepad Version 5.1 Service Pack 2.

2 Menjalankan Program Aplikasi Gambar 4.1 adalah tampilan awal program BMG - ANFIS Editor. Gambar 4.1. Tampilan Layar Main Menu Dalam layar Main Menu ini terdapat delapan pilihan. Pemilihan dilakukan dengan cara mengklik tombol yang diinginkan. Berikut ini adalah fungsi yang dijalankan jika sebuah tombol diklik. a) Klik tombol ANFIS Info untuk menampilkan layar ANFIS Info. b) Klik tombol Load Data untuk menampilkan layar Load Data. c) Klik tombol Generate FIS untuk menampilkan layar Generate FIS. d) Klik tombol Train FIS untuk menampilkan layar Train FIS. e) Klik tombol Test FIS untuk menampilkan layar Test FIS. f) Klik tombol Forecast untuk menampilkan layar Forecast Rainfall. g) Klik tombol About untuk menampilkan layar About Me. h) Klik tombol Exit untuk keluar dari program.

3 82 Gambar 4.2. Tampilan Layar Main Menu ANFIS Info Gambar 4.2 adalah tampilan layar Main Menu ANFIS Info yang berisi status jumlah input, output, MF input. Disini, data memiliki 2 variabel input dan 1 variabel output dalam pasangan data masing-masing sebanyak 276, 24, dan 48. Jumlah MF untuk kedua variabel input masing-masing sebesar 6. Tombol Structure diklik untuk menampilkan layar Structure, sedangkan tombol Clear Plot untuk membersihkan plot yang terdapat pada layar Main Menu. Gambar 4.3. Tampilan Layar Structure

4 83 Setelah suatu FIS dibangun atau di-load, mengklik tombol Structure menampilkan representasi grafis dari struktur input outputnya. Gambar 4.3 adalah tampilan layar Structure. Ketika salah satu node diklik, maka muncul informasi di dekat node tersebut yang berisi nama dari variabel input, MF variabel input, aturan, MF output, maupun variabel output; tergantung dari jenis node yang diklik. Tombol Update diklik untuk membersihkan tampilan struktur, meng-update struktur ANFIS, dan menampilkannya kembali. Gambar 4.4. Tampilan Layar Main Menu Load Data Gambar 4.4 adalah tampilan layar Main Menu Load Data. Data pelatihan, pengetesan, atau pengecekan dapat di-load dari disk ataupun dari workspace MATLAB. Pakar iklim harus memutuskan apakah data pelatihan tidak mengandung derau dalam pengukurannya dan telah merepresentasikan seluruh karakteristik data yang dimodelkan. Jika ya, maka data pelatihan saja cukup. Jika tidak, maka diperlukan validasi model menggunakan data pengetesan untuk melihat seberapa baik model FIS memprediksi nilai data outputnya; dan data pengecekan untuk mengurangi efek dari overfitting model setelah beberapa titik pelatihan.

5 84 Data yang telah di-load dapat juga dihapus dari dalam program dengan memilih Type yaitu jenis data yang akan di-unload dan mengklik tombol Clear Data. Setelah data dihapus, maka plot pada Main Menu dibersihkan. Gambar 4.5. Tampilan Layar Load Data dari disk Gambar 4.6. Tampilan Layar Load Data atau Load FIS dari worksp Data yang di-load dari disk harus memiliki ekstensi.dat. Pertama dipilih tipe data pada bagian Type kemudian pilih disk pada bagian From, lalu diklik tombol Load Data yang menampilkan dialog untuk mengambil data di disk komputer (Gambar 4.5). Untuk me-load data dari workspace, pilih worksp pada bagian From, lalu diklik tombol Load Data yang menampilkan dialog untuk mengambil data dalam variabel di dalam workspace MATLAB. (Gambar 4.6). Setelah data di-load, data ditampilkan ke dalam plot yang terdapat pada layar Main Menu. Data pelatihan dicetak dengan tanda ( ), data pengetesan dengan tanda ( ), dan data pengecekan dengan tanda (++) berwarna biru. (lihat Gambar 4.7).

6 85 Gambar 4.7. Tampilan Layar Main Menu setelah data di-load Gambar 4.8 adalah tampilan layar Main Menu Generate FIS. Struktur FIS dapat di-load dari disk atau workspace, maupun dibangun dengan partisi grid atau substractive clustering dari data yang di-load menggunakan jumlah MF dan aturan fuzzy yang user pilih. Gambar 4.8. Tampilan Layar Main Menu Generate FIS

7 86 Gambar 4.9. Tampilan Layar Load FIS dari disk Ketika dipilih Load from disk atau Load from worksp, maka tombol Generate FIS berubah menjadi Load FIS. Pilih Load from disk jika FIS sudah dibangun sebelumnya dan disimpan dalam disk, lalu diklik tombol Load FIS, maka ditampilkan dialog untuk membuka file dengan ekstensi.fis. Pilih Load from worksp jika FIS sudah dibangun sebelumnya dan tersimpan dalam workspace, lalu diklik tombol Load FIS, maka ditampilkan dialog untuk mengambil struktur FIS dalam variabel workspace (Gambar 4.9 dan Gambar 4.6). Pilih Grid partition jika ingin menentukan jumlah aturan dan MF sendiri dengan Fuzzy C-Means (FCM), lalu diklik tombol Generate FIS dan tampil layar Grid Partition (Gambar 4.10). Jenis MF untuk variabel input dapat berupa trim, trap, gbell, gauss, gauss2, pi, dsig, atau psig untuk MF segitiga, trapesium, bel, Gaussian, kombinasi 2 MF Gaussian, pi, selisih atau perkalian 2 MF sigmoid. Jenis MF untuk variabel output berupa konstan atau linier. Opsi ini menghasilkan struktur FIS berdasarkan banyak MF yang tetap. Pilih Sub. clustering jika ingin membuat FIS dengan substractive clustering,

8 87 lalu diklik tombol Generate FIS dan tampil layar Substractive Clustering (Gambar 4.11). Terdapat empat parameter yaitu range of influence, squash ratio, accept ratio, dan reject ratio dengan nilai default 0.5, 1.25, 0.5, dan Gambar Tampilan Layar Grid Partition Gambar Tampilan Layar Substractive Clustering Metode optimasi yang digunakan untuk melatih FIS adalah metode hibrid yang mengandung error back propagation untuk parameter-parameter yang berhubungan dengan MF-MF input, dan MKT untuk parameter-parameter yang berhubungan dengan MF-MF output. Sehingga galat pelatihan menurun, paling sedikit secara lokal, selama

9 88 proses pembelajaran. Semakin MF-MF inisial mendekati yang optimal, semakin mudah pelatihan menjadi konvergen. Pakar iklim untuk sistem target yang dimodelkan dapat membantu men-setting up parameter-parameter MF inisial ini dalam struktur FIS. Gambar 4.12 adalah tampilan layar Main Menu Train FIS. Struktur FIS yang telah dibangun dapat dilatih untuk mempelajari pola data input-output. Gambar Tampilan Layar Main Menu Train FIS Error tolerance diisi batas toleransi galat dan Epochs diisi batas iterasi pelatihan yang diinginkan, dengan nilai default 0 dan 3. Jika galat pelatihan lebih kecil dari toleransi galat atau banyak iterasi mencapai batas iterasi maka proses pelatihan FIS selesai. Ukuran langkah inisial (κ), tingkat pengurangan ukuran langkah (q), dan tingkat penambahan ukuran langkah (p) adalah sebesar 0,01, 0,9, dan 1,1. Nilai-nilai default ini di-set up untuk meng-cover area yang luas untuk tugas-tugas pembelajaran. Untuk memulai pelatihan, dimasukkan toleransi galat dan batas iterasi, kemudian diklik tombol Train Now. Selama proses pelatihan berlangsung, tombol Train Now berubah menjadi Stop untuk menghentikan proses pelatihan. Simulasi proses pelatihan ditampilkan ke dalam layar Main Menu, dimana besar galat pada tiap iterasi diplot serta

10 89 nomor iterasi dan galat pelatihan pada setiap iterasi dicetak (lihat Gambar 4.13). Gambar Tampilan Layar Main Menu selama proses pelatihan ANFIS Tanda (**) dan ( ) adalah RMSE (root mean squared error) data pelatihan dan data pengecekan selama proses pelatihan FIS. Jika hanya terdapat data pelatihan, struktur FIS yang dihasilkan adalah yang memiliki galat pelatihan minimum; tetapi jika terdapat data pengecekan juga, struktur FIS yang dihasilkan adalah yang memiliki galat pengecekan minimum. Terlihat bahwa pada iterasi pelatihan yang ke-50, RMSE untuk data pelatihan pada proses pelatihan ANFIS sebesar 0, Gambar 4.14 adalah tampilan layar Main Menu Test FIS untuk menguji data terhadap model ANFIS. Untuk memulai pengujian FIS, pilih Training data, Testing data, atau Checking data kemudian klik tombol Test Now.

11 90 Gambar Tampilan Layar Main Menu Test FIS Hasil pengujian diplot dan rataan galat dicetak ke dalam layar Main Menu. Output ANFIS dicetak dengan tanda (**) berwarna merah, sedangkan output data berwarna biru dengan tanda seperti sebelumnya (lihat Gambar 4.15). Dalam contoh ini, FIS diuji untuk data pengetesan dan mempunyai rataan galat sebesar 0, Gambar Tampilan Layar Main Menu setelah pengujian FIS Gambar 4.16 adalah tampilan layar Main Menu Forecast Rainfall untuk

12 meramalkan data curah hujan dengan menggunakan struktur ANFIS yang telah dilatih. 91 Gambar Tampilan Layar Main Menu Forecast Rainfall Setiap baris plot merepresentasikan aturan (disini terdapat 6 aturan). Nilai variabel input dan output ditunjukkan di atas plot. Untuk mengubah nilai input dapat dimasukkan ke Input atau mengklik / menggeser garis-garis indeks yang menyebabkan sistem mengkomputasi nilai output secara otomatis. Plot terakhir pada bagian output menunjukkan bagaimana output dari setiap aturan dikombinasikan dan kemudian didefuzifikasi. Garis merah menunjukkan nilai hasil defuzifikasi. Di samping tombol-tombol, dalam layar Main Menu juga terdapat tiga drop down menu item, yaitu File, Edit, dan View. Dibawah File, terdapat item menu New Sugeno FIS, Import, Export, Print, dan Close. Dibawah Edit terdapat item menu Undo, FIS Properties, Membership Functions, Rules, dan Anfis. Dan dibawah View terdapat item menu Rules dan Surface. Pilih item menu File New FIS Sugeno untuk membuat sebuah sistem fuzzy

13 Sugeno yang baru yang tidak mempunyai variabel dan aturan, dengan nama Untitled. Struktur FIS Sugeno yang baru ditampilkan ke dalam layar FIS Editor. 92 Gambar Tampilan Layar File Import From Workspace Gambar Tampilan Layar File Import From Disk Pilih item menu File Import From Workspace atau File Import From Disk (atau Ctrl+O) untuk mengimpor struktur FIS tertentu dari variabel workspace atau dari file.fis pada disk (Gambar 4.17 dan Gambar 4.18). Selanjutnya struktur FIS yang di-load ditampilkan ke dalam layar FIS Editor. Pilih item menu File Export To Workspace... (atau Ctrl+T) atau File Export To Disk (atau Ctrl+S) untuk men-save sistem ke variabel struktur FIS dalam workspace atau file.fis pada disk (Gambar 4.19 dan Gambar 4.20).

14 93 Gambar Tampilan Layar File Export To Workspace Gambar Tampilan Layar File Export To Disk Pilih item menu File Print (atau Ctrl+P) untuk mencetak FIS ke dalam dokumen (Gambar 4.21). Pilih item menu Edit Undo (atau Ctrl+Z) untuk membatalkan perubahan yang paling akhir. Gambar Tampilan Layar File Print

15 94 Beberapa item menu juga menghubungkan ANFIS Editor dengan tiga editor besar lainnya, yaitu: a) FIS Editor, dengan memilih item menu Edit FIS Properties... (atau Ctrl+1), b) Membership Function Editor, dengan memilih item menu Edit Membership Functions... (atau Ctrl+2), dan c) Rule Editor, dengan memilih item menu Edit Rules... (atau Ctrl+3), serta dua viewer besar, yaitu: a) Rule Viewer, dengan memilih item menu View Rules (atau Ctrl+5), dan b) Surface Viewer, dengan memilih item menu View Surface (atau Ctrl+6). Jika item menu di atas dipilih, maka terdapat dua kemungkinan. Jika layar belum terbuka, ditampilkan layar editor atau viewer yang dipilih. Akan tetapi jika layar telah dibuka maka layar editor atau viewer diaktifkan dan ditampilkan di atas layar-layar lainnya yang sedang terbuka. Pada tiap editor atau viewer terdapat tombol Help untuk menampilkan dokumen help online tentang editor atau viewer tersebut dari MATLAB. Setiap editor dan viewer juga memiliki tiga drop down menu item yang terdapat pada ANFIS Editor. Untuk editor, dibawah File dan View terdapat item menu yang sama seperti ANFIS Editor. Sedangkan untuk viewer, dibawah File dan Edit terdapat item menu yang sama seperti ANFIS Editor; tetapi dibawah View hanya terdapat item menu Surface untuk Rule Viewer, dan item menu Rules untuk Surface Viewer. Gambar 4.22 adalah tampilan layar FIS Editor yang memberikan informasi umum FIS. Terdapat diagram sederhana yang menunjukkan nama variabel input di sebelah kiri, dan nama variabel output di sebelah kanan, serta sebuah pemroses aturan fuzzy pusat di tengah. Klik salah satu kotak untuk menjadikannya variabel aktif, yaitu kotak yang di-highlight merah. Klik ganda variabel untuk menampilkan Membership

16 95 Function Editor. Klik ganda pemroses aturan fuzzy untuk menampilkan Rule Editor. Gambar Tampilan Layar FIS Editor Di bawah diagram tersebut ditampilkan nama sistem yang dapat diubah dengan men-save menggunakan item menu File Export serta tipe inferensi yang digunakan. Di bawahnya, pada sisi kiri terdapat pop-up menu dan pada sisi kanan terdapat bagian Current Variable yang menampilkan nama variabel, tipenya, dan rentangnya. Lima pop-up menu disediakan untuk mengubah fungsionalitas kelima langkah dasar dalam proses impilkasi fuzzy, yaitu: a) And method : Pilih min, prod, or Custom, untuk operasi custom. b) Or method : Pilih max, probor (probabilistic or), atau Custom,, untuk operasi custom. c) Implication method : Pilih min, prod, atau Custom, untuk operasi custom; dimana pilihan ini tidak tersedia untuk FIS Sugeno.

17 96 d) Aggregation method : Pilih max, sum, probor, atau Custom,, untuk operasi custom; dimana pilihan ini tidak tersedia untuk FIS Sugeno. e) Defuzzification method : Untuk FIS Sugeno, pilih antara wtaver (weighted average) atau wtsum (weighted sum). Dibawah Edit terdapat item menu Undo, Add Variable, Remove Selected Variable, Membership Functions, Rules, dan Anfis. Untuk menambah variabel input atau output ke dalam sistem, pilih Edit Add Variable Input atau Edit Add Variable... Output, maka variabel yang ditambah ditampilkan dalam diagram dan dihubungkan dengan kotak pemroses secara otomatis. Sedangkan untuk menghapus variabel, klik variabel yang akan dihapus untuk mengaktifkannya, kemudian pilih Edit Remove Selected Variable (atau Ctrl+X), maka variabel dihapus dan garis hubung dengan kotak pemroses dihilangkan secara otomatis dari dalam diagram. Gambar Tampilan Layar Membership Function Editor

18 97 Gambar 4.23 adalah tampilan layar Membership Function Editor yang menampilkan semua MF yang berhubungan dengan variabel. Bagian kiri atas merupakan daerah Variable Pallete. Klik variabel untuk mngaktifkan dan mengubah MF-nya. Grafik disebelahnya menampilkan seluruh MF dari variabel yang aktif. Klik suatu garis dalam grafik ini sehingga atribut-atribut MF-nya dapat diubah. MF ini dapat dimanipulasi dengan men-drag mouse untuk mengubah bentuk MF dan dapat juga di-tag untuk dilasi atau kontraksi dengan mengklik titik drag kotak kecil pada MF; atau dengan mengubah bagian Current Variable dan Current Membership Function. Gambar Tampilan Layar Membership Functions Gambar Tampilan Layar Custom Membership Function Dibawah Edit terdapat item menu Undo, Add MFs, Add Custom MF, Remove Selected MF, Remove All MFs, FIS Properties, Rules, dan Anfis. Untuk menambah satu atau lebih MF sekaligus, klik variabel, lalu pilih Edit Add MFs, maka tampil layar Membership Functions untuk memilih tipe dan banyak MF

19 98 (Gambar 4.24). Untuk menambah MF dari fungsi yang dibuat sendiri atau dari MATLAB tetapi ingin langsung mengatur nama dan nilai-nilai parameternya, pilih Edit Add Custom MF, maka tampil layar Custom Membership Function (Gambar 4.25). Untuk menghapus MF pada sembarang variabel, klik variabel lalu klik MF yang ingin dihapus, kemudian pilih Edit Remove Selected MF. Untuk menghapus semua MF pada variabel, klik variabel, kemudian pilih Edit Remove All MFs. Gambar Tampilan Layar Rule Editor Gambar 4.26 adalah tampilan layar Rule Editor, dimana aturan-aturan dibangun secara otomatis dan dimasukkan ke bagian atas layar. Angka dalam tanda kurung merepresentasikan bobot yang diaplikasikan pada aturan. Bobot (bernilai default 1) dapat dispesifikasikan dengan mengetik angka antara 0 dan 1 pada bagian Weight. Untuk menghapus aturan, klik aturan lalu klik tombol Delete rule. Untuk menambah aturan, pilih item-item pada setiap kotak variabel, klik Not jika ingin

20 99 menegasikan, pilih koneksi pada bagian Connection, dan isi bagian Weight, kemudian klik tombol Add rule. Untuk mengubah aturan, klik aturan lalu buat perubahanperubahan yang diinginkan, kemudian klik tombol Change rule. Dibawah Edit terdapat item menu Undo, FIS Properties, Membership Functions, Rules, dan Anfis. Terdapat juga drop down menu item Options, dibawahnya terdapat item menu Language dan Format. Untuk memilih bahasa yang digunakan dalam aturan, pilih Options Language English (Gambar 4.26) untuk Inggris, Options Language Deutsch (Gambar 4.27) untuk Belanda, atau Options Language Francais (Gambar 4.28) untuk Perancis. Gambar Tampilan Layar Rule Editor (Options Language Deutsch)

21 100 Gambar Tampilan Layar Rule Editor (Options Language Francais) Sedangkan untuk memformat aturan, pilih Options Format Verbose untuk verbose (Gambar 4.26), Options Format Symbolic untuk simbolik (Gambar 4.29), atau Options Format Indexed untuk indexed (Gambar 4.30). Kolom pertama merupakan variabel input, kolom kedua merupakan variabel output, kolom ketiga menampilkan bobot, dan kolom keempat mengindikasikan koneksi OR (2) atau AND (1). Angka-angka dalam dua kolom pertama mengindikasikan nomor indeks MF. Interpretasi literal dari aturan 1 adalah "If input 1 is MF1 and input 2 is MF1 then output 1 is MF1 dengan bobot 1.

22 101 Gambar Tampilan Layar Rule Editor (Options Format Symbolic) Gambar Tampilan Layar Rule Editor (Options Format Indexed)

23 102 Gambar 4.31 adalah tampilan layar Rule Viewer yang menampilkan roadmap dari keseluruhan proses inferensi fuzzy. Gambar Tampilan Layar Rule Viewer Terlihat 19 plot kecil dalam layar. Setiap aturan digambarkan dalam baris plotplot, dan kolom menunjukkan variabel. Dua kolom pertama (12 plot kuning) menunjukkan MF-MF yang direferensi anteseden, atau bagian if aturan. Kolom ketiga (6 plot biru) menunjukkan MF-MF yang direferensi konsekuen, atau bagian then aturan. Plot di sudut kanan bawah merepresentasikan keputusan terbobot teragregasi. Nilai output defuzifikasi ditunjukkan oleh garis tebal yang melewati agregasi himpunan fuzzy. Pada bagian kanan bawah terdapat bagian Input yang dapat dimasukkan nilainilai input spesifik kemudian mengklik pada Input. Nilai-nilai input ini dapat juga diatur dengan mengklik dimanapun pada plot untuk setiap input, yang menggerakkan garis indeks merah secara horisontal ke titik yang diklik; atau dengan mengklik dan

24 103 men-drag garis ini. Maka kalkulasi yang baru dikerjakan, dan dapat terlihat keseluruhan proses inferensi fuzzy diaplikasikan. Bidang yang berwarna kuning dibawah kurva MF aktual digunakan untuk membuat nilai keanggotaan fuzzy nampak secara visual. Setiap karakterisasi variabel dispesifikasikan terhadap input garis indeks dengan cara ini. Dalam layar Rule Viewer, terdapat drop down menu item Options, dibawahnya terdapat item menu Format. Untuk memformat aturan, pilih Options Format Verbose untuk verbose, Options Format Symbolic untuk simbolik, atau Options Format Indexed untuk indexed. Gambar 4.32 adalah tampilan layar Surface Viewer, untuk melihat keseluruhan permukaan output dari sistem, yaitu keseluruhan span himpunan output berdasarkan keseluruhan span dari himpunan input. Gambar Tampilan Layar Surface Viewer

25 104 Dalam layar ini ditampilkan sebuah kurva dua dimensi yang merepresentasikan pemetaan dari satu atau dua input ke output. Pop-up menu X (input) dan Y(input) menentukan variabel-varaibel input yang ditampilkan. Sedangkan variabel output yang ditampilkan dapat diubah dengan memilih pop-up menu Z (output). Mengklik tombol Evaluate menginisiasi kalkulasi, dan plot dihasilkan segera setelah kalkulasi lengkap. Untuk mengubah grid sumbu x atau sumbu y setelah permukaan ditampilkan sangat mudah, cukup ubah bagian teks yang sesuai, dan klik X-grids atau Y-grids, tergantung pada bagian teks mana yang telah diubah untuk menggambar ulang plot. Surface Viewer sangat menolong dalam kasus dengan dua (atau lebih) input-satu output: dapat meng-grab sumbu dan mengubah posisinya secara aktual untuk mendapatkan tampilan tiga dimensi yang berbeda untuk data. Bagian Ref. Input digunakan ketika input sistem lebih banyak daripada yang dipetakan dalam permukaan. Dalam kasus seperti ini input berupa vektor dengan NaN menempati input-input yang beragam ketika nilai-nilai numerik mengindikasikan nilai-nilai yang tetap. Terdapat drop down menu item Options, dibawahnya terdapat item menu Plot, Color Map, dan Format. Untuk memplot, pilih Options Plot Surface untuk permukaan (Gambar 4.32), Options Plot Lit Surface untuk permukaan terang (Gambar 4.33), Options Plot Mesh untuk rangka (Gambar 4.34), Options Plot X Mesh untuk rangka X (Gambar 4.35), Options Plot Y Mesh (Gambar 4.36) untuk rangka Y, Options Plot Contour (Gambar 4.37) untuk kontur, Options Plot Pesudo Color (Gambar 4.38) untuk warna pseudo, atau Options Plot Quiver untuk anak panah (Gambar 4.39).

26 105 Gambar Tampilan Layar Surface Viewer (Options Plot Lit Surface) Gambar Tampilan Layar Surface Viewer (Options Plot Mesh)

27 106 Gambar Tampilan Layar Surface Viewer (Options Plot X Mesh) Gambar Tampilan Layar Surface Viewer (Options Plot Y Mesh)

28 107 Gambar Tampilan Layar Surface Viewer (Options Plot Contour) Gambar Tampilan Layar Surface Viewer (Options Plot Pseudo Color)

29 108 Gambar Tampilan Layar Surface Viewer (Options Plot Quiver) Untuk memilih warna plot, pilih Options Color Map - Default (Gambar 4.32), Options Color Map - Blue (Gambar 4.40), Options Color Map - Hot (Gambar 4.41), atau Options Color Map - HSV (Gambar 4.42). Gambar Tampilan Layar Surface Viewer (Options Color Map Blue)

30 109 Gambar Tampilan Layar Surface Viewer (Options Color Map Hot) Gambar Tampilan Layar Surface Viewer (Options Color Map HSV) Jika ingin selalu mengevaluasi permukaan secara otomatis, pilih Options Always Evaluate untuk mengaktifkannya dan tombol Evaluate dinonaktifkan. Sedangkan jika ingin mengevaluasi secara manual, pilih Options Always Evaluate sekali lagi untuk menonaktifkannya dan tombol Evaluate diaktifkan kembali.

31 110 Akhir dari keseluruhan penjelasan diatas, Gambar 4.43 adalah tampilan layar About Me yang berisikan nama, nim, jurusan pembuat software ini dan tahun pembuatannya. Gambar Tampilan Layar Main Menu About Me

32 Penerapan dan Analisis Data yang diterapkan untuk sistem adalah data curah hujan bulanan sekunder yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika daerah Jakarta dari bulan Januari tahun 1976 sampai bulan Desember tahun 2006 (372 bulan) yang ditunjukkan pada Tabel L.1 dan diperlihatkan secara grafis pada Gambar 4.44 berikut: Gambar Grafik data curah hujan bulanan Jakarta Pada gambar tersebut terlihat bahwa data memiliki pengaruh kecenderungan musiman. Curah hujan akan tinggi pada bulan-bulan awal dan akhir. Sebelum diolah dengan ANFIS, data perlu dinormalisasi terlebih dahulu. Untuk suatu nilai u, menjadi u normal (u ) dengan rumus: u u u = u u max min min dengan u min adalah nilai terkecil yang terukur dan u max adalah nilai terbesar yang terukur. Kemudian data dikurangi deraunya dengan melakukan low pass filter: x n = x + 2xt 1 + 6xt + 2xt+ 1 xt 2 12 t 2 + +

33 112 dimana x n dan x t masing-masing adalah rata-rata bergerak data ke-n dan data normal ket. Filter ini dilakukan berkaitan dengan belum adanya metode yang handal untuk memprediksi derau sampai saat ini. Hasil preprocessing data (normalisasi dan filter) ini ditunjukkan pada Tabel L.2 dan diperlihatkan secara grafis pada Gambar 4.45 dan Gambar Gambar Grafik data curah hujan bulanan Jakarta setelah dinormalisasi Gambar Grafik data curah hujan bulanan Jakarta setelah dinormalisasi dan difilter

34 113 Data tahun (346 titik) digunakan untuk proses pelatihan (pembelajaran) dan pengecekan (validasi) sistem, sedangkan data tahun (22 titik) digunakan untuk pengetesan (prediksi) seberapa baik sistem ANFIS dapat memprediksinya. Kemudian masing-masing data disusun ke dalam deret waktu dengan P = = 12 dan D sebesar 2, 3, dan 4; yaitu prediksi berdasarkan data 2 tahun, 3 tahun, dan 4 tahun dengan jarak 12 bulan (1 tahun) antar data input dan data output (prediksi) 1 tahun ke depan. Parameter range of influence untuk pembangkitan struktur ANFIS dengan metode substractive clustering divariasikan dari 0,200 sampai dengan 0,400 dengan kenaikan sebesar 0,005 kemudian dibandingkan Root Mean Squared Error (RMSE) dari hasil pelatihan, pengecekan, dan pengetesan (prediksi) sistem. Dari data deret waktu yang digunakan, 48 pasangan data (dengan output tahun 1980, 1995, 2002, 2004) digunakan sebagai data pengecekan, sedangkan sisanya digunakan sebagai data pelatihan. Data pengetesan adalah deret waktu dengan output tahun 2005 dan 2006 (22 pasangan data). Pelatihan dilakukan sebanyak 50 iterasi. a) Prediksi Berdasarkan Data 2 Tahun Untuk setiap t, data input untuk ANFIS adalah vektor dua dimensi dengan bentuk: w(t) = [x(t-12) x(t)] dan data output yang berhubungan dengan prediksi titik data yaitu: s(t) = x(t+12). Sehingga data disusun ke dalam deret waktu dengan format [x(t-12) x(t); x(t+12)]. Dengan demikian, untuk data pelatihan dan pengecekan terdapat rentang data dari 13 hingga 334 (322 pasangan input-output). Dari pasangan data tersebut, digunakan sebanyak 274 pasangan data untuk dilatih (Tabel L.3), sedangkan sisanya sebanyak 48

35 114 pasangan data digunakan sebagai data cek (Tabel L.4). Data pengetesan berupa data input tahun untuk prediksi tahun 2005 dan tahun untuk prediksi tahun 2006 (46 data) sehingga terdapat rentang data dari 13 hingga 34 (22 pasangan data) seperti terlihat pada Tabel L.5. Tabel 4.1. Hasil pelatihan ANFIS untuk prediksi dengan format [x(t-12) x(t); x(t+12)] Range of influence # input MFs RMSE (# rules) Training Testing Checking # nodes # parameters Non Linear Total Linear 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

36 115 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Dari hasil pelatihan ANFIS pada Tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa untuk deret waktu untuk prediksi berdasarkan data 2 tahun, sistem dengan struktur ANFIS mencapai keakuratan prediksi yang paling baik dengan nilai range of influence sebesar 0,320 bila dibandingkan dengan nilai-nilai range of influence lainnya; dengan RMSE training sebesar 0, dan RMSE checking sebesar 0, RMSE testing ketika melakukan prediksi adalah sebesar 0, Output deret waktu hasil pelatihan dan validasi ANFIS dan data deret waktu pelatihan dan pengecekan awal terfilter diplot bersama dalam Gambar 4.47 dan Gambar Kesalahan proses pembelajaran dan pengecekan dan diperlihatkan pada Gambar Dari Gambar 4.47, Gambar 4.48, dan Gambar 4.49 dapat disimpulkan bahwa data hasil output dari sistem telah menyerupai pola data pelatihan dan pengecekan awal dengan RMSE yang cukup kecil.

37 116 Gambar Deret waktu data pelatihan, data awal (garis lurus) dan data hasil pelatihan ANFIS (garis putus-putus) dengan format [x(t-12) x(t); x(t+12)] Gambar Deret waktu data pengecekan, data awal (garis lurus) dan data hasil validasi ANFIS (garis putus-putus) dengan format [x(t-12) x(t); x(t+12)] Gambar Kesalahan proses pelatihan data dan pengecekan data dengan format [x(t-12) x(t); x(t+12)]

38 117 b) Prediksi Berdasarkan Data 3 Tahun Untuk setiap t, data input untuk ANFIS adalah vektor dua dimensi dengan bentuk: w(t) = [x(t-24) x(t-12) x(t)] dan data output yang berhubungan dengan prediksi titik data yaitu: s(t) = x(t+12). Sehingga data disusun ke dalam deret waktu dengan format [x(t-24) x(t-12) x(t); x(t+12)]. Dengan demikian, untuk data pelatihan dan pengecekan terdapat rentang data dari 25 hingga 334 (310 pasangan data). Dari pasangan data tersebut, digunakan sebanyak 262 pasangan data untuk dilatih (Tabel L.6), sedangkan sisanya sebanyak 48 pasangan data digunakan sebagai data cek (Tabel L.7). Data pengetesan berupa data input tahun untuk prediksi tahun 2005 dan tahun untuk prediksi tahun 2006 (58 data) sehingga terdapat rentang data dari 25 hingga 46 (22 pasangan data) seperti terlihat pada Tabel L.8. Tabel 4.2. Hasil pelatihan ANFIS untuk prediksi dengan format [x(t-24) x(t-12) x(t); x(t+12)] Range of influence # input MFs RMSE (# rules) Training Testing Checking # nodes # parameters Non Linear Total Linear 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,1421 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

39 118 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Dari hasil pelatihan ANFIS pada Tabel 4.2 di atas, terlihat bahwa untuk deret waktu untuk prediksi berdasarkan data 3 tahun, sistem dengan struktur ANFIS mencapai keakuratan prediksi yang paling baik dengan nilai range of influence sebesar 0,330

40 119 bila dibandingkan dengan nilai-nilai range of influence lainnya; dengan RMSE training sebesar 0,06435 dan RMSE checking sebesar 0, RMSE testing ketika melakukan prediksi adalah sebesar 0, Output deret waktu hasil pelatihan dan validasi ANFIS dan data deret waktu pelatihan dan pengecekan awal terfilter diplot bersama dalam Gambar 4.50 dan Gambar Gambar Deret waktu data pelatihan, data awal (garis lurus) dan data hasil pelatihan ANFIS (garis putus-putus) dengan format [x(t-24) x(t-12) x(t); x(t+12)] Gambar Deret waktu data pengecekan, data awal (garis lurus) dan data hasil validasi ANFIS (garis putus-putus) dengan format [x(t-24) x(t-12) x(t); x(t+12)]

41 120 Kesalahan proses pembelajaran dan pengecekan dan diperlihatkan pada Gambar 4.52 di bawah ini. Dari Gambar 4.50, Gambar 4.51, dan Gambar 4.52 dapat disimpulkan bahwa data hasil output dari sistem telah menyerupai pola data pelatihan dan pengecekan awal dengan RMSE yang cukup kecil. Gambar Kesalahan proses pelatihan data dan pengecekan data dengan format [x(t-24) x(t-12) x(t); x(t+12)] c) Prediksi Berdasarkan Data 4 Tahun Untuk setiap t, data input untuk ANFIS adalah vektor dua dimensi dengan bentuk: w(t) = [x(t-36) x(t-24) x(t-12) x(t)] dan data output yang berhubungan dengan prediksi titik data yaitu: s(t) = x(t+12). Sehingga data disusun ke dalam deret waktu dengan format [x(t-36) x(t-24) x(t-12) x(t); x(t+12)]. Dengan demikian, untuk data pelatihan dan pengecekan terdapat rentang data dari 37 hingga 334 (298 pasangan data). Dari pasangan data tersebut, digunakan sebanyak 250 pasangan data untuk dilatih (Tabel L.9), sedangkan sisanya sebanyak 48 pasangan data digunakan sebagai data cek (Tabel L.10). Data pengetesan berupa data input tahun untuk prediksi tahun 2005 dan tahun untuk prediksi tahun 2006 (70 data) sehingga terdapat rentang data dari 37 hingga 58 (22 pasangan data) seperti terlihat pada Tabel L.11.

42 121 Tabel 4.3. Hasil pelatihan ANFIS untuk prediksi dengan format [x(t-36) x(t-24) x(t-12) x(t); x(t+12)] Range of influence # input MFs RMSE (# rules) Training Testing Checking # nodes # parameters Non Linear Total Linear 0, , ,6093 0, , , , , , , , , , , ,1253 0, , , ,2132 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,109 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

43 122 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,0553 0, , , , , , , , , , , , , , Dari hasil pelatihan ANFIS pada Tabel 4.3 di atas, terlihat bahwa untuk deret waktu untuk prediksi berdasarkan data 4 tahun, sistem dengan struktur ANFIS mencapai keakuratan prediksi yang paling baik dengan nilai range of influence sebesar 0,300 bila dibandingkan dengan nilai-nilai range of influence lainnya; dengan RMSE training sebesar 0, dan RMSE checking sebesar 0, RMSE testing ketika melakukan prediksi adalah sebesar 0, Output deret waktu hasil pelatihan dan validasi ANFIS dan data deret waktu pelatihan dan pengecekan awal terfilter diplot bersama dalam Gambar 4.53 dan Gambar Kesalahan proses pembelajaran dan pengecekan dan diperlihatkan pada Gambar Dari Gambar 4.53, Gambar 4.54, dan Gambar 4.55 dapat disimpulkan bahwa data hasil output dari sistem telah menyerupai pola data pelatihan dan pengecekan awal dengan RMSE yang cukup kecil.

44 123 Gambar Deret waktu data pelatihan, data awal (garis lurus) dan data hasil pelatihan ANFIS (garis putus-putus) dengan format [x(t-36) x(t-24) x(t-12) x(t); x(t+12)] Gambar Deret waktu data pengecekan, data awal (garis lurus) dan data hasil validasi ANFIS (garis putus-putus) dengan format [x(t-36) x(t-24) x(t-12) x(t); x(t+12)] Gambar Kesalahan proses pelatihan data dan pengecekan data dengan format [x(t-36) x(t-24) x(t-12) x(t); x(t+12)]

45 124 Di antara ketiga bentuk deret waktu yang disajikan pada poin a) sampai c), diperoleh bahwa deret dengan P = = 12 dan D = 2 yang memiliki format [x(t-12) x(t); x(t+12)] memiliki keakuratan prediksi yang lebih tinggi dalam memprediksi data curah hujan bulanan untuk daerah Jakarta dibandingkan dengan format-format deret lainnya; dengan range of influence optimal sebesar 0,320 dan RMSE testing sebesar 0, Gambar 4.56 dan Gambar 4.57 adalah plot dari MF awal untuk kedua variabel input sebelum ANFIS dilatih, yang dibangkitkan dengan menggunakan substractive clustering dengan range of influence sebesar 0,320. Gambar Plot MF awal untuk variabel input pertama sebelum pelatihan Gambar Plot MF awal untuk variabel input kedua sebelum pelatihan Setelah ANFIS dilatih sebanyak 50 putaran, plot dari MF akhir untuk kedua variabel input digambarkan pada Gambar 4.58 dan Gambar 4.59 di bawah ini.

46 125 Gambar Plot MF akhir untuk variabel input pertama setelah pelatihan Gambar Plot MF akhir untuk variabel input kedua setelah pelatihan Plot hasil prediksi sistem terhadap output data pengetesan secara berdampingan diberikan pada Gambar 4.60 untuk membandingkan deret waktu asli dengan deret waktu hasil prediksi ANFIS. Terlihat bahwa setelah pelatihan, sistem dengan struktur ANFIS telah berhasil mendapatkan dan menduplikasi hampir keseluruhan pola data sehingga hasil prediksi sistem akurat. Keakuratan format deret ini ditunjukkan berupa kesalahan hasil prediksi yang cukup kecil (lihat Gambar 4.61). Gambar Deret waktu data pengetesan, data awal (garis lurus) dan hasil prediksi ANFIS (oo)

47 126 Galat output data pengetesan terhadap hasil prediksi sistem ditunjukkan pada Gambar Galat prediksi yang paling besar terjadi pada peramalan untuk bulan yang ke-22 (yaitu bulan Oktober tahun 2006) sebesar -0,1161. Kesesuaian antara data awal dengan hasil prediksi ANFIS diperlihatkan pula melalui korelasi silang yang tinggi dengan koefisien korelasi sebesar 0,9118 pada Gambar Gambar Galat prediksi ANFIS untuk data pengetesan Gambar Korelasi silang antara data awal dengan hasil prediksi ANFIS (Koefisien korelasi = 0,9118) Dapat dinilai hasil prediksi untuk data curah hujan Jakarta dengan menggunakan ANFIS memuaskan dan memiliki akurasi yang tinggi dibandingkan metode-metode konvensional seperti regresi dan ARIMA. Pelatihan sistem mencapai hasil yang terbaik (RMSE yang paling kecil) ketika jumlah MF untuk variabel input berada disekitar 2 n, dimana n adalah dimensi variabel input sistem dan n berada diantara 2 sampai dengan 4.

48 Evaluasi Pada tahap evaluasi ini, didapat beberapa hasil pengamatan sewaktu implementasi program aplikasi ini dilakukan, diantaranya: a) Bagian operasional lebih mudah membangun, melatih, dan mengaplikasikan sistem ANFIS untuk memprediksi data curah hujan yang sangat dinamik (sulit untuk diramalkan dengan metode konvensional) dengan keakuratan yang tinggi. b) Hasil prediksi secara umum jauh lebih akurat daripada metode-metode konvensional yang selama ini digunakan untuk meramalkan data curah hujan di BMG. Setelah pelatihan, sistem dengan struktur ANFIS berhasil mendapatkan dan menduplikasi hampir keseluruhan pola data sehingga hasil prediksi sistem akurat. Kesesuaian antara data awal dengan hasil prediksi ANFIS ditunjukkan berupa kesalahan hasil prediksi yang cukup kecil dan korelasi silang yang tinggi. c) Deret waktu dengan format [x(t-12) x(t); x(t+12)] memiliki keakuratan prediksi yang lebih tinggi dalam memprediksi data curah hujan bulanan untuk daerah Jakarta dibandingkan format-format deret lainnya; dengan range of influence optimal sebesar 0,320 dan RMSE testing sebesar 0, d) Pelatihan sistem mencapai hasil yang terbaik ketika jumlah MF untuk variabel input berada disekitar 2 n, dimana n adalah dimensi variabel input sistem (n terletak diantara 2 dan 4 dalam penelitian ini).

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI DENGAN STRUKTUR ADAPTIVE NEURO-FUZZY

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini, selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga akan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga dijelaskan

Lebih terperinci

Ada 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran, yaitu :

Ada 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran, yaitu : BAB V FUZZY LOGIC MATLAB TOOLBOX Agar dapat mengunakan fungsi-fungsi logika fuzzy yang ada paad Matlab, maka harus diinstallkan terlebih dahulu TOOLBOX FUZZY. Toolbox. Fuzzy Logic Toolbox adalah fasilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Prediksi curah hujan di Indonesia sangat berdampak pada kehidupan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Prediksi curah hujan di Indonesia sangat berdampak pada kehidupan masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prediksi curah hujan di Indonesia sangat berdampak pada kehidupan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung di berbagai bidang. Dampak langsung dari ketepatan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari implementasi sistem untuk mengetahui

Lebih terperinci

Solusi MATLAB. Double Click salah satu kotak input sehingga muncul Membership Function Editor. Pada Membership Function Editor:

Solusi MATLAB. Double Click salah satu kotak input sehingga muncul Membership Function Editor. Pada Membership Function Editor: PRAKTIKUM 2 Studi Kasus 2: Metode Sugeno Suatu perusahaan mampu memproduksi rata-rata 50.000 unit barang per hari, dan dalam 3 bulan terakhir permintaan tertinggi sebesar 75.000 unit. Barang yang tersedia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat komposit bank tersebut. Menurut peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk 74 BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk menjalankan training dalam program peramalan ini diperlukan spesifikasi Hardware dengan prosesor minimum setingkat Intel Pentium IV dengan kecepatan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM Dari hasil perancangan yang dilakukan oleh penulis, pada bab ini disajikan implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan spesifikasi sistem

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS LATIHAN FUZZY LOGIC Dr. Fatchul Arifin, ST., MT. Phone:

SISTEM CERDAS LATIHAN FUZZY LOGIC Dr. Fatchul Arifin, ST., MT.   Phone: SISTEM CERDAS LATIHAN FUZZY LOGIC Dr. Fatchul Arifin, ST., MT. Email: fatchul@uny.ac.id Phone: +6285725125326 Latihan 1 Fuzzy If Then Rule 1. Dasar Teori If then Rules If then Rules digunakan untuk menyatakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan sehingga program aplikasi dapat berjalan. Berikut adalah spesifikasinya.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) b. Memory DDR 512MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) b. Memory DDR 512MB 115 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING 4.1. Implementasi 4.1.1. Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) Perkiraan piranti keras atau hardware yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain :

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 38 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan program aplikasi ini, diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah konfigurasi dari perangkat keras dan yang kedua

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Aplikasi 1. Form Login Form Login ini muncul pertama kali saat aplikasi dijalankan. Untuk menjaga keamanan pengaksesan informasi, hanya mereka yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA PERENCANAAN SISTEM PENGENALAN PENYAKIT DARAH

BAB 3 ALGORITMA PERENCANAAN SISTEM PENGENALAN PENYAKIT DARAH 29 BAB 3 ALGORITMA PERENCANAAN SISTEM PENGENALAN PENYAKIT DARAH Skripsi ini membahas tentang perencanaan suatu program untuk pengenalan penyakit darah dari sampel citra darah yang digunakan. Data yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 84 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem yaitu spesifikasi sistem dan cara menggunakan aplikasi segmentasi citra dengan menggunakan metode Fuzzy C- Means

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. menentukan lokasi budidaya burung walet yang baru dalam rangka

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. menentukan lokasi budidaya burung walet yang baru dalam rangka 50 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi perangkat lunak ini berupa aplikasi pemrograman yang menerapkan metode Fuzzy, dipadukan dengan Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan dibahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80

Lebih terperinci

LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MATLAB

LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MATLAB LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MATLAB T.SUTOJO,Ssi,M.Kom 5.10 Fuzzy Logic Toolbox Matlab menyediakan fungsi-fungsi khusus untuk perhitungan logika Fuzzy dimulai dari perhitungan fungsi keanggotaan sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui :

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui : BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Pengumpulan Bahan Penelitian Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui : 1) Data primer, yaitu memperoleh sumber data penelitian langsung

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. Pengenalan Pola dengan Algoritma Eigen Image, dibutuhkan spesifikasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. Pengenalan Pola dengan Algoritma Eigen Image, dibutuhkan spesifikasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan aplikasi Model Pengenalan Pola dengan Algoritma Eigen Image, dibutuhkan spesifikasi perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Implementasi Ada beberapa spesifikasi yang dibutuhkan pengguna agar program aplikasi ini dapat berjalan, yaitu: 4.1.1. Kebutuhan Piranti Keras (Hardware)

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 95 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini dengan baik adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi hardware minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Aplikasi Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno dalam Memperkirakan Produksi Air Mineral dalam Kemasan Oleh Suwandi NRP 1209201724 Dosen Pembimbing 1. Prof. Dr M. Isa Irawan, MT 2. Dr Imam Mukhlash, MT Institut

Lebih terperinci

Praktikum 10 Tim Asisten Praktikum Sistem Pakar

Praktikum 10 Tim Asisten Praktikum Sistem Pakar FUZZY LOGIC TOOLBOX IN MATLAB (MAMDANI) Praktikum 10 Tim Asisten Praktikum Sistem Pakar EXAMPLE Studi Permasalahan: Suatu Perusahaan akan melakukan perkiraan terhadap produksi suatu barang tiap bulan.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Rancangan 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Lunak Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan pada saat implementasi program aplikasi adalah : 1. Sistem Operasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rencana implementasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1 Tabel Rencana Implementasi

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rencana implementasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1 Tabel Rencana Implementasi 4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Untuk memastikan program dapat berjalan dengan lancar, maka perlu dilakukan instalasi perangkat keras, sistem operasi dan DBMS, program aplikasi,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. Implementasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. Implementasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi 64 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Implementasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi pemrograman yang menerapkan query fuzzy untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RAM 953 MB DDR. Hard disk 160 GB. Mouse Logitech. Professional Service Pack 3. Development Kit 6 Update 2

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RAM 953 MB DDR. Hard disk 160 GB. Mouse Logitech. Professional Service Pack 3. Development Kit 6 Update 2 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam perancangan program adalah sebagai berikut. Processor Intel Pentium Dual-Core CPU T4400

Lebih terperinci

MODEL PENENTUAN GURU BERPRESTASI BERBASIS ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

MODEL PENENTUAN GURU BERPRESTASI BERBASIS ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) MODEL PENENTUAN GURU BERPRESTASI BERBASIS ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) Wanti Rahayu 1 1 Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI Email : 1 wanti.reiku@gmail.com Abstrak- Guru merupakan aspek

Lebih terperinci

Studi Kasus Fuzzy Logic 2016

Studi Kasus Fuzzy Logic 2016 1. Menentukan Himpunan Fuzzy Menggunakan Formula Di Microsoft Excell 2.1 Representasi Linier Naik Diketahui Persamaan Fungsi Keanggotaan Sebagai berikut : Berapakah µ[40], µ[45], µ[50]? Langkah-langkahnya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 55 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi sistem Pengenalan Karakter dengan Feature Point Extraction membutuhkan software ( Perangkat Lunak ) dan hardware ( Perangkat Keras ) pendukung

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM CERDAS UNTUK PREDIKSI ENERGI LISTRIK PEMAKAIAN SENDIRI DI PT INDONESIA POWER SUB UNIT PLTA KABUPATEN WONOGIRI

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM CERDAS UNTUK PREDIKSI ENERGI LISTRIK PEMAKAIAN SENDIRI DI PT INDONESIA POWER SUB UNIT PLTA KABUPATEN WONOGIRI PERANCANGAN APLIKASI SISTEM CERDAS UNTUK PREDIKSI ENERGI LISTRIK PEMAKAIAN SENDIRI DI PT INDONESIA POWER SUB UNIT KABUPATEN WONOGIRI Herliyani Hasanah 1*, Nurmalitasari 1 1 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pembahasan pada bab ini menjelaskan gambaran umum nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar amerika, metode penelitian, perancangan program aplikasi, rancangan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah, BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Dengan aplikasi perangkat lunak yang dibuat dalam skripsi ini, implementasi akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi aplikasi yang telah dibuat dan evaluasi terhadap aplikasi Multivariate Statistical Process Control. 4.1 Spesifikasi Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2. 6 tahap ini, pola yang telah ditemukan dipresentasikan ke pengguna dengan teknik visualisasi agar pengguna dapat memahaminya. Deskripsi aturan klasifikasi akan dipresentasikan dalam bentuk aturan logika

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut adalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut adalah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi ini terdiri dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) 108 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi majalah elektronik Bitmap beserta editor majalah ini akan membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analsis dan perancangan serta pengujian sistem aplikasi yang akan ditawarkan kepada instansi, maka dapat ditampilkan beberapan screen

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang program yang telah dianalisis dan dirancang atau realisasi program yang telah dibuat. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian program. 4.1

Lebih terperinci

Simulasi Pengendali Kiln PT. Semen Tonasa (Tonasa IV) Menggunakan Fuzzy Logic Toolbox Program Matlab St. Nawal Jaya

Simulasi Pengendali Kiln PT. Semen Tonasa (Tonasa IV) Menggunakan Fuzzy Logic Toolbox Program Matlab St. Nawal Jaya Simulasi Pengendali Kiln PT. Semen Tonasa (Tonasa IV) Menggunakan Fuzzy Logic Toolbox Program Matlab St. Nawal Jaya Abstrac This paper is continuance of previous paper which will make kiln controller simulation

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Visualisasi Visualisasi adalah tampilan pada layar monitor baik dalam bentuk gambar yang bergerak ataupun tidak, serta dapat pula gambar yang disertai dengan suara.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. dengan menggunakan 15 tanda tangan yang berasal dari 1 user yang masing masing

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. dengan menggunakan 15 tanda tangan yang berasal dari 1 user yang masing masing BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1 Pengujian Pengujian tanda tangan dilakukan dengan cara meminta masing masing user untuk melakukan 60 tanda tangan. Lalu kami akan menyeleksi tanda tangan mereka dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Untuk mengetahui manfaat dari aplikasi backup dan restore ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Implementasi yang benar dan tepat sasaran memerlukan pula ketersediaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan proses estimasi dan pengujian data adalah sebagai berikut : 4.1.1 Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 79 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan program aplikasi penyusunan life table ini dibutuhkan beberapa komponen pendukung. Komponen-komponen ini dibagi menjadi dua kelompok

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam merancang dan membangun sistem informasi ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut 4.1.1

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 51 BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi merupakan tahap peletakan sistem sehingga sistem siap dioperasikan. Tahap ini meliputi implementasi datamining untuk mencari aturan aturan sebagai dasar inferensi,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. digunakan untuk mendukung implementasi data warehouse yang telah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. digunakan untuk mendukung implementasi data warehouse yang telah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi a. Kebutuhan perangkat keras Perangkat keras (hardware) merupakan komponen yang secara fisik digunakan untuk mendukung implementasi data warehouse

Lebih terperinci

BAB 4 IMPELEMENTASI DAN EVALUSAI. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut : a. Prosesor intel premium Ghz atau yang setara.

BAB 4 IMPELEMENTASI DAN EVALUSAI. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut : a. Prosesor intel premium Ghz atau yang setara. BAB 4 IMPELEMENTASI DAN EVALUSAI 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut : a. Prosesor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek kehidupan dari bangsa ini akan selalu dipengaruhi oleh keadaan hujan ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek kehidupan dari bangsa ini akan selalu dipengaruhi oleh keadaan hujan ataupun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara daerah tropis yang diapit antara samuera Hindia dan samudera Pasifik juga antara benua Asia dan benua Austarlia, memiliki dua musim dalam setahun,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) 78 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi yang digunakan untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam pembuatan tugas akhir ini. Secara garis besar teori penjelasan akan dimulai dari definisi logika fuzzy,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut : 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi sistem yang digunakan dalam melakukan proses pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut : 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi; BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi minimum hardware yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Umum Proses aplikasi rute tercepat akan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki spesifikasi sama agar proses penentuan rute ini dapat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi Sistem Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan agar program simulasi Tata Letak Tempat Sampah dengan Algoritma

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program SIG ini adalah: a. Spesifikasi perangkat keras minimum:

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram

Lebih terperinci

Materi Bagian 01 Pengenalan Grasshopper... 4

Materi Bagian 01 Pengenalan Grasshopper... 4 1 h a l a m a n Materi Bagian 01 Pengenalan Grasshopper... 4 Konsep Dasar... 4 Konsep dasar: Proses Membuat Objek... 4 Perangkat antar muka (Interface)... 7 Interface: Workspace... 7 Interface: Grasshopper

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan evaluasi simulasi pelayanan retoran cepat saji dengan menggunakan metode next event time advance.

Lebih terperinci

FLASH DASAR-DASAR ANIMASI

FLASH DASAR-DASAR ANIMASI FLASH DASAR-DASAR ANIMASI A. Apa itu Macromedia Flash? Macromedia Flash (selanjutnya hanya disebut Flash) adalah sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menambahkan aspek dinamis sebuah web atau

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Eksplorasi PGA adalah langkah pertama dalam menghitung kriging. PGA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Eksplorasi PGA adalah langkah pertama dalam menghitung kriging. PGA BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Hasil Analisis Data dan Bahasan 4.1.1. Eksplorasi PGA Eksplorasi PGA adalah langkah pertama dalam menghitung kriging. PGA menunjukkan seberapa sering gempa terjadi disuatu

Lebih terperinci

JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2. Fuzzifikasi

JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2. Fuzzifikasi JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2 Fuzzifikasi S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 PRAKTIKUM SISTEM CERDAS - REASONING JOBSHEET 2 - FUZZIFIKASI

Lebih terperinci

13 Appearance dan Style

13 Appearance dan Style 13 Appearance dan Style Setiap perlakuan yang Anda berikan pada suatu objek, baik mendefinisikan warna dan ketebalan garis, warna fill, efekefek lainnya hingga suatu objek memiliki tampilan atau appearance

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Di dalam tahap implementasi ini terdapat 3 sub tahap, yaitu mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan instalasi aplikasi,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pelaksanaan implementasi sistem bank soal pada Binus School Serpong. melibatkan beberapa elemen utama, yaitu:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pelaksanaan implementasi sistem bank soal pada Binus School Serpong. melibatkan beberapa elemen utama, yaitu: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pelaksanaan implementasi sistem bank soal pada Binus School Serpong melibatkan beberapa elemen utama, yaitu: 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam perancangan program adalah sebagai berikut : Processor Intel Pentium IV 2.41GHz

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang dibutuhkan untuk aplikasi data warehouse ini, antara lain : 1. Server Konfigurasi hardware

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kanker payudara apakah tergolong normal atau abnormal (benign atau malignant)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kanker payudara apakah tergolong normal atau abnormal (benign atau malignant) BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Sistem aplikasi yang kami kembangkan adalah sistem pengklasifikasian jenis kanker payudara apakah tergolong normal atau abnormal (benign atau malignant)

Lebih terperinci

Jika kecepatan mobil adalah : 50 km/jam dan jaraknya adalah 0,75 m berapa posisi pedal yang harus di injak? Denganketentuan aturan sebagai berikut :

Jika kecepatan mobil adalah : 50 km/jam dan jaraknya adalah 0,75 m berapa posisi pedal yang harus di injak? Denganketentuan aturan sebagai berikut : SOAL : Suatu sistem pengendali kecepatan mobil dengan dengan logika fuzzy digunakan untuk mengendalikan kecepatannya, mobil ini memiliki sensor jarak, sensor kecepatan dan situasi dari sistem pengendali

Lebih terperinci

Bab 3. Tip dan Trik Seputar Data

Bab 3. Tip dan Trik Seputar Data Bab 3 Tip dan Trik Seputar Data Setelah mengenal worksheet, ada baiknya Anda mengenal berbagai hal yang menyangkut masalah data. MS Excel adalah aplikasi pengolah data sehingga segala hal yang berkaitan

Lebih terperinci

: Pengantar Intelegensi Buatan. Worksheet 2 : Praktikum Fuzzy Logic menggunakan MATLAB

: Pengantar Intelegensi Buatan. Worksheet 2 : Praktikum Fuzzy Logic menggunakan MATLAB Worksheet 2 : Praktikum Fuzzy Logic menggunakan MATLAB Sumber : - Belajar Cepat Fuzzy Logic menggunakan MATLAB oleh Agus Naba, Penerbit ANDI - Slide bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus IF oleh Rinaldi Munir,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Program Simulasi Dari keseluruhan perangkat lunak yang dibuat pada skripsi ini akan dilakukan implementasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan simulasi

Lebih terperinci

Fuzzy Logic dengan Menggunakan MATLAB Bahan Kuliah

Fuzzy Logic dengan Menggunakan MATLAB Bahan Kuliah Fuzzy Logic dengan Menggunakan MATLAB Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus IF Oleh: Rinaldi Munir Teknik Informatika STEI ITB 1 Sumberuntukbahankuliahini: Belajar Cepat Fuzzy Logic menggunakan MATLAB Oleh:

Lebih terperinci

Processor Intel Pentium III 233MHz

Processor Intel Pentium III 233MHz Spesifikasi Perangkat Keras (hardware) Spesifikasi kebutuhan minimum: Processor Intel Pentium III 233MHz Memory 128 MB Hard disk 20 GB Monitor SVGA (1028 x 860) Keyboard Mouse Printer dot matrix Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang spesifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi Hardware

Lebih terperinci

Bab 4. Visualisasi dan Penggunaan Program

Bab 4. Visualisasi dan Penggunaan Program Bab 4. Visualisasi dan Penggunaan Program Bab ini akan membahas cara menjalankan program dan melihat output yang dihasilkan oleh program ini. Sebelum melakukan running terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB. 92 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN LOGIKA FUZZY DENGAN REGRESI BERGANDA SEBAGAI ALAT PERAMALAN

ANALISIS PERBANDINGAN LOGIKA FUZZY DENGAN REGRESI BERGANDA SEBAGAI ALAT PERAMALAN ANALISIS PERBANDINGAN LOGIKA FUZZY DENGAN REGRESI BERGANDA SEBAGAI ALAT PERAMALAN SUPRIYONO Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101/YKBB Yogyakarta. Email : masprie_sttn@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0

User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0 User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0 http://www.datadigi.com http://www.divipos.com 1 INSTALASI APLIKASI 1. SPESIFIKASI MINIMUM KOMPUTER Berikut adalah spesifikasi minimal komputer yang diperlukan:

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN PROGRAM DAN HASIL PENGUJIAN

BAB 4 PENGUJIAN PROGRAM DAN HASIL PENGUJIAN BAB 4 PENGUJIAN PROGRAM DAN HASIL PENGUJIAN Pada bab ini disajikan hasil pengujian program beserta spesifikasi sistem yang digunakan dalam pengujian program optimasi pencarian rute terpendek dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut adalah gambaran mengenai desain penelitian penentuan plafond kredit nasabah: Studi Literatur Penentuan lokasi dan variabel penelitian Menentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Setelah semua proses perancangan selesai, maka tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi Dengan

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL PLANNER

BAB I MENGENAL PLANNER Bab I Mengenal Planner BAB I MENGENAL PLANNER Planner adalah tool manajemen proyek yang general purpose dan menyediakan berbagai fitur, yang tersedia melalui 4 layar terpisah yang disebut layout views.

Lebih terperinci