Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan"

Transkripsi

1 LAPORAN SKRIPSI HUBUNGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN DENGAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TAHUN AJARAN 2013/2014 Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh REZA FAHLEVI NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARATA 2014

2 LAPORAN SKRIPSI HUBUNGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN DENGAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : REZA FAHLEVI NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 i

3 ii

4 iii

5 SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Reza Fahlevi NIM : Prodi Judul TAS : Pendidikan Teknik Mesin : Hubungan Kesiapan Kerja Siswa Kelas Xii Program Keahlian Teknik Pemesinan Smk Muhammadiyah 1 Muntilan Dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Tahun Ajaran 2013/2014 menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Yogyakarta, Juni 2014 Yang menyatakan, Reza Fahlevi NIM iv

6 MOTTO Dimana ada kemauan, disana pasti ada jalan Jangan melihat masa lalu dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan penuh ketakutan, tapi lihatlah keadaan di sekitarmu dengan penuh kesadaran v

7 PERSEMBAHAN Laporan proyek akhir ini kupersembahkan kepada : Bapak dan ibu tercinta yang telah melimpahkan bimbingan, doa dan segala dukungan baik material maupun spiritual Kakak dan Adikku yang sangat aku sayangi Dosen-dosen jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta Rekan-rekan kelompok tugas akhir : Ibnu Anjar, Syaifi abdhurrahman, Indra Saputra dan Wahyu Joko Prakoso yang selalu membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat dan motivasi Almamaterku, Universitas Negeri Yogyakarta vi

8 HUBUNGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN DENGAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Reza Fahlevi NIM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui seberapa besar Motivasi Siswa Untuk Memasuki Dunia Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/2014; (2) mengetahui seberapa besar Kesiapan Kerja Siswa peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/2014; (3) mengetahui adakah hubungan kesiapan Kerja siswa dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/2014. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah expost facto. Data diambil dengan metode angket. Validitas instrumen dilakukan dengan analisis butir menggunakan rumus korelasi Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha. Pengujian hipotesis dengan analisis regresi sederhana yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas dan uji linearitas taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat kecendrungan motivasi siswa kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan untuk memasuki dunia kerja pada kategori sangat tinggi sebanyak 24 siswa (24,5%) ; kategori tinggi sebanyak 50 siswa (50,0%) ; kategori cukup sebanyak 9 siswa (9,2%) ; kategori rendah sebanyak 15 siswa (15,3%); (2) Tingkat kecendrungan kesiapan kerja siswa kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan pada kategori sangat tinggi sebanyak 15 siswa (15.3%) ; kategori tinggi sebanyak 50 siswa (50,9%) ; kategori cukup sebanyak 11 siswa (11,2%) ; kategori rendah sebanyak 22 siswa (22,4%); (3) Terdapat hubungan positif antara kesiapan kerja siswa dengan motivasi siswa untuk memasuki dunia kerja yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi 0,372, nilai F hitung > F tabel (1.302 > 1,700) pada taraf signifikansi 5%. Besarnya sumbangan relatif dari variabel dalam penelitian ini sebesar 18,14% ditentukan oleh besarnya variabel kesiapan kerja siswa dan sisanya 81,86% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata kunci: Kesiapan Kerja Siswa, Motivasi Memasuki Dunia Kerja. vii

9 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang senantiasa memberikan kemudahan kepada hamba-nya untuk menunaikan keperluannya, sehingga tahap demi tahap dalam proses Tugas Akhir Skripsis dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul: HUBUNGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN DENGAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TAHUN AJARAN 2013/2014 dapat disusun sesuai dengan harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Drs. Nurdjito, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing TAS yang telah banyak memberikan semangat, dorongan dan bimbingan selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini. 2. Dr. Wagiran selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin 3. Dr. B Sentot Wijanarko selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin 4. Bpk Tiwan, M.T selaku Dosen Penasehat Akademik yang selalu sedia memberi arahan. 5. Dr. Moch. Bruri Triyono, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang memberikan persetujuan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi. 6. Tim Penguji yang telah memberikan koreksi perbaikan secara komprehensif terhadap TAS ini. 7. Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Muntilan yang telah bersedia memberikan ijin penelitian dan bantuan dalam pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi. viii

10 8. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, atas dukungan dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir Skripsi ini. 9. Teman-teman angkatan 2007 yang selalu memberikan bantuan dan motivasinya. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu, sehingga laporan skripsi ini terselesaikan dengan lancar. Semoga segala amal baik semua pihak tercatat sebagai amal yang banyak memberikan manfaat. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir Skripsi ini, maka penulis haturkan maaf kepada semua serta menjadi kebanggaan bagi penulis akan adanya masukan dan nasihat guna memperbaiki laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir Skripsi ini bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca. Yogyakarta, Juni 2014 Penulis ix

11 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii SURAT PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 6 C. Pembatasan Masalah... 8 D. Rumusan Masalah... 8 E. Tujuan Penelitian... 9 F. Manfaat Penelitian... 9 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori Tinjauan Mengenai Motivasi Memasuki Dunia Kerja a. Pengertian Motivasi Memasuki Dunia Kerja b. Fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja c. Hal-hal yang Menimbulkan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Tinjauan Mengenai Kesiapan Kerja a. Pengertian Kesiapan Kerja b. Kesiapan Kerja dalam Sekolah Menengah Kejuruan c. Ciri-ciri Peserta Didik yang Memiliki Kesiapan Kerja B. Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Penelitian BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Paradigma Penelitian C. Tempat dan Waktu Penelitian x

12 D. Populasi Penelitian E. Variabel Penelitian F. Definisi Operasional Penelitian G. Teknik Pengumpulan Data H. Instrumen Penelitian I. Pengujian Instrumen Uji validasi Uji Reliabilitas J. Teknik Analisis Data Statistik Deskriptif Pengujian Prasyarat Analisis Pengujian Hipotesis BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Kesiapan Kerja Siswa Motivasi Memasuki Dunia Kerja B. Uji Persyaratan Analisis Uji Normalitas Uji Linieritas C. Uji Hipotesis D. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

13 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Paradigma penelitian Gambar 2. Nomogram Harry King Gambar 3. Histogram distribusi variable kesiapan kerja Gambar 4. Histogram distribusi variabel Motivasi Memasuki Dunia Kerja xii

14 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Populasi Penelitian Tabel 2. Sempel Penelitian Tiap Kelas Tabel 3. Skor Alternatif Jawaban Tabel 4. Kisi-kisi pengmbangan instrumen Tabel 5. Butir Pertanyaan Yang Gugur Tabel 6. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Korelasi (r) Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Instrument Penelitian Tabel 8. Interprestasi koefisien korelasi Tabel 9. Distribusi Frekuensi Data Kesiapan Kerja Siswa Tabel 10. Katagori Sekor Dan Rumus Skor Tabel 11. Katagori Kecendrungan Kesiapan Kerja Siswa Tabel 12. Distribusi Frekuensi Data Motivasi Memasuki Dunia Kerja Tabel 13. Katagori Sekor Dan Rumus Skor Tabel 14. Katagori Kecendrungan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Tabel 15. Hasil pengujian normalitas Tabel 16. Hasil uji linieritas (Uji F) xiii

15 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Daftar Siswa Kelas XII Teknik Pemesinan Lampiran 2. Angket Analisis Butir Instrumen Lampiran 3. Data Hasil Analisis Butir Instrumen Lampiran 4. Data Uji Validitas Dan Reabilitas Kesiapan Kerja Siswa Lampiran 5. Data Uji Validitas Dan Reabilitas Motivasi Memasuki Dunia kerja Lampiran 6. Data Uji Analisis Instrumen Lampiran 7. Statistik Deskriptif Lampiran 8. Kecendrungan Masing - Masing Variable X Dan Y Lampiran 9. Uji Normalitas & Linieritas Lampiran 10. Uji Regresi Sederhana Lampiran 11. Tabel Statistik Lampiran 12. Surat Ijin Peneltian Lampiran 13. Kartu Bimbingan Skripsi xiv

16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau perusahaan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 15 Depdiknas (2006: 8) disebutkan bahwa Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Untuk menunjang tujuan ini, dirancang Pendidikan Sistem Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini dilaksanakan pada lembaga (tempat) yaitu di sekolah dan di dunia kerja. Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu tamatan SMK dalam menciptakan relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja. Misi utama SMK adalah untuk mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja yang memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja. Keberadaan SMK dituntut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu kebutuhan tenaga kerja. Sehingga peserta didik dituntut untuk memiliki keterampilan serta sikap professional dalam bidangnya. Sesuai dengan tujuan SMK dalam kurikulum SMK Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: 1. Memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional. 2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mengembangkan diri. 1

17 3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha/ dunia industri saat ini dan masa yang akan datang. 4. Menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif dan kreatif. Keberadaan SMK dalam mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil masih perlu ditingkatkan. Belum semua lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan lapangan kerja sesuai dengan spesialisasinya. Hal ini karena adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Selain keterampilan, peserta didik SMK belum sepenuhnya memiliki kesiapan kerja, karena masih banyak lulusan SMK yang masih menganggur. Seperti yang tertera dalam data Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 118,19 juta orang, sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2013 mencapai 7,3 juta orang atau 6,25% dari total angkatan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka untuk lulusan pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 10,66% dan 10,43% dari total tingkat pengangguran terbuka dibanding dengan lulusan pendidikan SD sebesar 3,56%, lulusan SMP sebesar 8,37%, Diploma I/II/III sebesar 7,16% dan lulusan Perguruan tinggi sebesar 8,02 dari total tingkat pengangguran terbuka. Simanjuntak (1993: 20) mengemukakan bahwa pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal belum merupakan jaminan untuk 2

18 mendapatkan pekerjaan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa lowongan kerja yang tidak terisi umumnya disebabkan oleh rendahnya Kesiapan Kerja atau keterampilan yang dimiliki lulusan kurang cocok dengan kebutuhan dunia kerja. Pengetahuan yang diperoleh dari suatu mata pelajaran kejuruan belum cukup digunakan sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja, sehingga diperlukan dorongan kepada peserta didik berupa Motivasi Memasuki Dunia Kerja Menurut Chalpin (2006: 179) pengalaman adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari praktik atau dari luar usaha belajar. Pengalaman di dunia kerja sangat dibutuhkan oleh peserta didik pada saat mulai bekerja setelah lulus. Melalui berbagai sumber baik dari media maupun dari orang-orang yang telah bekerja, peserta didik dapat memperoleh gambaran dari pengalaman-pengalaman orang yang telah bekerja tersebut, sehingga peserta didik dapat menghargai keberhasilan seseorang yang telah dicapainya. Mengingat perkembangan jaman yang semakin maju, lulusan SMK diharapkan memiliki kemampuan untuk bekerja dan memiliki Kesiapan Kerja agar bisa bersaing dalam dunia kerja. Kesiapan Kerja terbentuk dari tiga aspek yang mendukung, yaitu: aspek penguasaan pengetahuan, penguasaan sikap kerja, dan aspek penguasaan keterampilan kerja yang dimiliki peserta didik SMK. Di samping ketiga aspek tersebut, keberhasilan seseorang dalam usahanya (pekerjaannya), juga didukung oleh kecintaan terhadap pekerjaan. Dewa Ketut (1993:58), mengatakan bahwa kepuasan kerja baru akan 3

19 timbul hanya jika seseorang benar-benar mencintai pekerjaannya. Seseorang yang mencintai pekerjaannya akan bekerja dengan tekun, penuh semangat, dan selalu gembira. Kesiapan Kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Kesiapan Kerja sangat penting dimiliki oleh seorang peserta didik SMK, karena peserta didik SMK merupakan harapan masyarakat untuk menjadi lulusan SMK yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya diterima di dunia kerja atau mampu mengembangkan melalui wirausaha. SMK Muhammadiyah 1 Muntilan merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang beralamat jalan KHA Dahlan Gatak Gamol Muntilan, Kecamatan Muntilan Kode Pos Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. SMK Muhammadiyah 1 Muntilan memiliki beberapa visi dan misi. Visi dari SMK Muhammadiyah 1 Muntilan adalah Pelaksana terbaik dalam menciptakan tenaga kerja profesional tingkat menengah untuk memenuhi tuntutan globalisasi. Misi dari SMK Muhammadiyah 1 Muntilan adalah Menyiapkan tenga kerja yang berimtaq, berkeahlian, berketrampilan serta Menyiapkan tenga kerja yang kompetitif. Antusias masyarakat untuk bersekolah di SMK Muhammadiyah 1 Muntilan cukup tinggi, baik dari wilayah kabupaten Muntilan maupun dari luar daerah, terutama kabupaten Sleman dan kabupaten Magelang. Terbukti 4

20 pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), peserta yang diterima dari tahun ke tahun sekitar 40-50% dari jumlah pendaftar. Peserta didik yang diterima sesuai dengan daya tampung yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Muntilan yaitu 277 orang untuk 9 (sembilan) kelas yaitu 5 kelas untuk program keahlian Teknik Pemesinan, 4 kelas untuk program keahlian Teknik Otomotif atau Kendaraan Ringan dan rata-rata perkelas terdiri dari 31 orang. Program keahlian Teknik Pemesinan merupakan program keahlian unggulan di SMK Muhammadiyah 1 Muntilan. Namun, hingga saat ini SMK Muhammadiyah 1 Muntilan hanya mampu memasarkan tamatan untuk bekerja hingga mencapai 50%, 5% kuliah dan sisanya masih menganggur setiap tahun kelulusan. Itu pun kebanyakan lulusan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan terutama program keahlian Teknik Pemesinan bekerja tidak sesuai dengan bidangnya. Pencari kerja ada yang datang langsung dari perusahaan ke sekolah saat menjelang pengumuman ujian akhir, tapi sebagian yang lain penyalurannya sengaja dipromosikan oleh Unit Bursa Kerja Khusus (BKK) yang dibentuk oleh SMK Muhammadiyah 1 Muntilan. Memang diakui bahwa penyaluran tenaga tersebut masih kecil relevansinya dengan latar belakang pendidikan program keahlian. Hal ini karena ada beberapa kendala dalam meningkatkan kualitas lulusan untuk siap bekerja. Peserta didik SMK Muhammadiyah 1 Muntilan sebagian besar berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Hal ini menjadikan salah satu faktor peserta didik terbiasa untuk hidup mandiri dan mampu bertahan 5

21 dalam keadaan susah. Idealnya peserta didik akan lebih memilih bekerja dibanding untuk melanjutkan kuliah dan tidak menganggur untuk memenuhi kebutuhan baik fisiologis maupun psikologisnya. Berdasarkan observasi pendahuluan di SMK Muhammadiyah 1 Muntilan, melalui Bimbingan Konseling (BK), guru BK menceritakan bahwa masih terdapat beberapa peserta didik terutama kelas XII pemesinan yang bingung setelah ia lulus dari SMK. Guru BK melihat peserta didik belum memiliki arah dan tujuan setelah ia lulus dari SMK, apakah hendak bekerja atau kuliah. Hal ini mencerminkan bahwa Motivasi Memasuki Dunia Kerja yang dimiliki oleh peserta didik belum sesuai dengan harapan. Sehingga dimungkinkan bahwa hal ini yang menyebabkan masih banyak lulusan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan yang bekerja tidak sesuai dengan bidangnya bahkan menganggur. Melihat hal tersebut peneliti ingin mengetahui seberapa besar hubungan kesiapan kerja siswa dapat memotivasi siswa memasuki dunia kerja. Dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul Hubungan Kesiapan Kerja Peserta Didik Kelas XII Program Keahlian pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan Dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, berbagai masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 6

22 1. SMK yang dirancang sebagai Pendidikan Sistem Ganda sebagai penyelaras antara pendidikan dan dunia kerja masih belum dapat mengatasi masalah pengangguran dan mencetak lulusan yang siap kerja. 2. Kesiapan kerja peserta didik masih diragukan, terbukti bahwa belum semua lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan lapangan kerja sesuai dengan spesialisasinya. 3. Perkembangan teknologi yang telah diperoleh industri belum tentu juga diteriman langsung oleh SMK secara cepat. 4. SMK Muhammadiyah 1 Muntilan menerima peserta didik baru dari tahun ke tahun sekitar 40-50% dari jumlah pendaftar, namun hanya mampu memasarkan tamatan untuk bekerja hingga mencapai 50%, 5% kuliah dan sisanya masih menganggur setiap tahun kelulusan, diakui bahwa penyaluran tenaga tersebut masih kecil relevansinya dengan latar belakang pendidikan. 5. Sasaran SMK Muhammadiyah 1 Muntilan untuk meningkatkan kualitas lulusan dengan lebih meningkatkan jalinan kerjasama dengan stakeholder terkait masih belum sepenuhnya berhasil. 6. Peserta didik SMK Muhammadiyah 1 Muntilan sebagian besar dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. 7. Adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja 8. Motivasi Memasuki Dunia Kerja peserta didik SMK Muhammadiyah 1 Muntilan masih belum sesuai harapan. 7

23 9. Pengalaman Praktik Kerja Industri peserta didik SMK Muhammadiyah 1 Muntilan masih belum sesuai harapan. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas masalah yang akan diteliti serta agar lebih terfokus dan mendalam mengingat luasnya permasalahan yang ada, penelitian ini menitikberatkan pada hubungan Kesiapan Kerja siswa dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja yang meliputi segala sesuatu yang mendorong peserta didik untuk terlibat dalam dunia kerja. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besarkah Motivasi Siswa Untuk Memasuki Dunia Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/2014? 2. Seberapa besarkah Kesiapan Kerja Siswa peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/2014? 3. Adakah hubungan Kesiapan Kerja siswa dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/2014? 8

24 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui seberapa besarkah Motivasi Siswa Untuk Memasuki Dunia Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/2014? 2. Mengetahui seberapa besarkah Kesiapan Kerja Siswa peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/2014? 3. Mengetahui adakah hubungan kesiapan Kerja siswa dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/2014 F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi penelitian berikutnya di masa yang akan datang, terutama yang tertarik untuk meneliti tentang Hubungan Kesiapan Kerja siswa Dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu bagi para pembaca. 9

25 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan dalam memberikan motivasi pada peserta didik dalam menyiapkan diri menghadapi tanggung jawab yang ada dalam dunia kerja dan menyiapkan lulusan yang siap kerja. b. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu wahana dalam penerapan teori-teori yang diperoleh selama menjalani studi di Universitas Negeri Yogyakarta. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas pengetahuan dan wawasan baru sebagai bekal masa depan yang lebih baik. 10

26 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Mengenai Motivasi Memasuki Dunia Kerja a. Pengertian Motivasi Memasuki Dunia Kerja Menurut M. Ngalim Purwanto (2006: 71) Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Nana Syaodih (2009:61) juga berpendapat bahwa Motivasi adalah kekuatan yang mendorong kegiatan individu untuk menggerakkan individu untuk melakukan kegiatan mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini adalah mendorong individu untuk memasuki dunia kerja. Menurut Oemar Hamalik (2008: 158) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Djaali (2007: 101) motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan). Jadi Motivasi Memasuki Dunia Kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan peserta didik untuk memasuki dunia kerja. Dorongan tersebut berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya. 11

27 b. Fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja Menurut M. Ngalim Purwanto (2002: 70) fungsi dari motivasi adalah sebagai berikut: 1) Motivasi itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. 2) Motivasi itu menentukan arah perbuatan, yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah pernyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh. 3) Motivasi itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan. Menurut Sardiman (2009: 83), terdapat tiga fungsi motivasi: 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. 2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Menurut Nana Syaodih (2009: 62), Motivasi memiliki dua fungsi, yaitu : pertama mengarahkan atau directional function, dan kedua yaitu mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan atau activating and energizing function. Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai. Motivasi juga dapat berfungsi mengaktifkan atau meningkatkan kegiatan. Suatu perbuatan atau kegiatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat lemah, akan dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak terarah dan kemungkinan besar tidak akan membawa hasil. 12

28 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja meliputi: 1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya melamar sebuah pekerjaan untuk memasuki dunia kerja. 2) Motivasi berfungsi sebagia pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan untuk memasuki dunia kerja. 3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi memasuki dunia kerja akan menentukan cepat atau lambatnya menentukan suatu pekerjaan. c. Hal-hal yang Menimbulkan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Menurut Hamzah B. Uno (2010: 10) Motivasi Memasuki Dunia Kerja timbul karena adanya keinginan untuk melakukan kegiatan, adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, adanya harapan dan cita-cita, adanya penghormatan atas diri, adanya lingkungan yang baik dan adanya kegiatan yang menarik. Menurut Nana Syaodih (2009:61) Motivasi Memasuki Dunia Kerja terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar diri individu. Tenaga-tenaga tersebut berupa: 1) Desakan (drive) 2) Motif (motive) 3) Kebutuhan (need) 4) Keinginan (wish) Menurut Oemar Hamalik (2008: 170) Motivasi Memasuki Dunia Kerja merupakan suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia yang berkaitan dengan minat, konsep diri, sikap dan sebagainya. 13

29 berikut: Menurut Kartini (1991: 82) motif seseorang bekerja adalah sebagai 1) Keharusan ekonomi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup 2) Keinginan membina karier, ini terdapat pada kondisi seseorang yang meskipun kondisi ekonominya tidak memerlukan, ia tetap bekerja demi karier. Ada juga yang bermotifkan ingin menggunakan keahlian 3) Kesadaran bahwa pembangunan memerlukan tenaga kerja, baik tenaga pria maupun wanita, motif ini mendorong mereka yang tidak perlu bekerja karena alasan ekonomi masuk dalam angkatan kerja. Mereka ini bekerja sebagai sukarelawan. Bidang kerja yang banyak ditangani sukarelawan diantaranya sebagai berikut. a. Organisasi kemasyarakatan b. Bidang pendidikan (pemberantasan buta huruf, Taman Kanak-kanak, Play Group, SD, SMP, dan sebagainya). c. Bidang Kesehatan (Posyandu, PMI, Yayasan Jantung, Kornea Mata, dan sebagainya). d. Bidang Ekonomi (Koperasi Simpan Pinjam, mengembangkan industri rumah, dan sebagainya). e. Bidang Sosial/pendidikan vokasional non-formal (membina kesejahteraan keluarga di pedesaan, mendirikan kursus keterampilan anak-anak putus sekolah, dan sebagainya). Menurut Sardiman (2009: 83), Motivasi yang ada pada setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Tekun menghadapi tugas. 2) Ulet menghadapi kesulitan. 3) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi dengan baik. 4) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 5) Lebih senang bekerja mandiri. 6) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin. 7) Dapat mempertahankan pendapatnya. 8) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini. 9) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Seseorang terdorong untuk memasuki dunia kerja karena melihat berbagai macam kebutuhan yang harus segera dipenuhi baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Seperti yang dijelaskan oleh Ali dan Asrori (2008: 153) mengatakan bahwa manusia dimotivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh species, tidak berubah, 14

30 dan berasal dari sumber genetis atau naluriah. Kebutuhan-kebutuhan itu tidak semata-mata hanya bersifat fisiologis, melainkan juga bersifat psikologis. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa Motivasi Memasuki Dunia Kerja itu didorong karena adanya: 1) Keinginan dan minat memasuki dunia kerja Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena adanya keinginan dan minat untuk bekerja sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang ia miliki. 2) Harapan dan cita-cita Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena ia memiliki harapan akan masa depan yang lebih baik dan berusaha menggapai cita-citanya sesuai dengan yang ia mimpikan. 3) Desakan dan Dorongan lingkungan Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena melihat desakan dan dorongan dari lingkungan sekitarnya, baik dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, misalnya karena keadaan ekonomi orang tua yang tidak mampu akan memotivasi peserta didik untuk memasuki dunia kerja daripada melanjutkan ke perguruan tinggi. 4) Kebutuhan fisiologis dan penghormatan atas diri Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena terdorong untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya sendiri secara mandiri dan ia akan lebih merasa bangga jika bekerja dari pada menganggur. 15

31 2. Tinjauan Mengenai Kesiapan Kerja a. Pengertian Kesiapan Kerja Kesiapan menurut kamus psikologi adalah Tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktikkan sesuatu (Chaplin, 2006: 419). Dikemukakan juga bahwa kesiapan meliputi kemampuan untuk menempatkan dirinya jika akan memulai serangkaian gerakan yang berkaitan dengan kesiapan mental dan jasmani. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Slameto (2010: 113) yang mendefinisikan kesiapan sebagai berikut: Kesiapan adalah keseluruhan kondisi yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi mencakup setidak- tidaknya tiga aspek yaitu: (1) kondisi fisik, mental dan emosional, (2) kebutuhankebutuhan, motif dan tujuan, (3) keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari. Menurut Dalyono (2005: 52) Kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental, memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan, sedangkan menurut Oemar Hamalik (2008:94) kesiapan adalah tingkatan atau keadaaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 554), kerja diartikan sebagai kegiatan untuk melakukan sesuatu yang dilakukan atau diperbuat dan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah, mata pencaharian. Sependapat dengan Moh. Thayeb (1998: 27) kerja diartikan sebagai suatu kelompok 16

32 aktivitas, tugas, atau kewajiban yang sama dan dibayar, yang memerlukan atribut-atribut yang sama dalam suatu organisasi tertentu. Menurut B. Renita (2006: 125) kerja dipandang dari sudut sosial merupakan kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan kesejahteraan umum, terutama bagi orang-orang terdekat (keluarga) dan masyarakat, untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan, sedangkan dari sudut rohani/religius, kerja adalah suatu upaya untuk mengatur dunia sesuai dengan kehendak Sang Pencipta, dalam hal ini, bekerja merupakan suatu komitmen hidup yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Menurut Dewa Ketut (1993: 17) kerja adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja. Menurut Kartini (1991: 77), Kesiapan Kerja adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa. Herminanto Sofyan (1986: 10) juga berpendapat bahwa Kesiapan Kerja adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu, tanpa mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil yang baik, sedangkan menurut Moh. Thayeb (1998: 26), Kesiapan Kerja adalah daftar perilaku yang bersangkutan dengan mengidentifikasi, memilih, merencanakan dan melaksanakan tujuantujuan bekerja yang tersedia bagi individu tertentu sesuai dengan usia perkembangannya. 17

33 Menurut Dewa Ketut (1993: 15) Kesiapan Kerja adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan masyarakat serta sesuai dengan potensi-potensi siswa dalam berbagai jenis pekerjaan tertentu yang secara langsung dapat diterapkannya. Kesiapan Kerja seseorang bukan hanya sekedar pekerjaan apa yang telah dijabatnya, melainkan suatu pekerjaan atau jabatan yang benar-benar sesuai dan cocok dengan potensi-potensi diri dari orang-orang yang menjabatnya, sehingga setiap orang yang memegang pekerjaan yang dijabatnya tersebut akan merasa senang untuk menjabatnya dan kemudian mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasinya, mengembangkan potensi dirinya dalam menunjang pekerjaan yang sedang dijabatnya. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Kesiapan Kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Kesiapan Kerja meliputi keinginan dan kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan dan mengusahakan suatu kegiatan tertentu, dalam hal ini bergantung pada tingkat kematangan, pengalaman masa lalu, keadaan mental dan emosi seseorang. Sebelum melewati kematangan dan tingkah laku, Kesiapan Kerja tidak dapat dimiliki walaupun melalui latihan yang intensif dan bermutu. b. Kesiapan Kerja dalam Sekolah Menengah Kejuruan Menurut Finch and Crunkilton (1999: 75) the mayor goal vocational instructions is to prepare student for successful employment in the 18

34 labor market. Artinya tujuan utama pembelajaran kejuruan adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi pekerja yang sukses di dunia kerja. Oleh karena itu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan mampu menjadi pekerja yang sukses di dunia kerja, baik sebagai tenaga kerja maupun wirausahawan. Program Kesiapan Kerja adalah kompetensi yang didasarkan pada program yang memanfaatkan pengalaman belajar untuk memberikan siswa dapat bekerja dengan baik sambil diawasi komponen kerjanya (Danielson, 2008: 1). Program ini harus dilakukan oleh semua pendidikan kejuruan khususnya SMK agar tujuan utama dari SMK dapat terwujud. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Kesiapan Kerja merupakan tujuan utama dari SMK. Sehingga penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Muntilan yang juga memiliki tujuan menciptakan lulusan SMK yang siap kerja. c. Ciri-ciri Peserta Didik yang Memiliki Kesiapan Kerja Menurut the US department of labor (1991: 1) The some of the competencies in this area required for work are that a worker : (a) participater as a team member, (b) a job or task training, (c) exhibiting good manner (d) completed a job or task (e) follow procedures, (f) maintains a positive attitude, (g) is responsible for his/her actions, (h) is punctual and reliable in attendance, (i) holds good relationships with co-workers, (j) copes with stressful simulations. Artinya beberapa kompetensi yang ada di daerah ini diperlukan untuk bekerja adalah seorang pekerja yang: (a) berpartisipasi dengan anggota tim, (b) latihan pekerjaan/tugas, (c) menunjukkan kesopanan dan rasa hormat, (d) menyelesaikan pekerjaan/tugas, (e) mengikuti prosedur, (f) 19

35 mempertahankan sikap positif, (g) bertanggung jawab untuk bertindak, (h) tepat waktu dan selalu hadir, (i) dapat mempertahankan hubungan baik dengan relasi bekerja, (j) dapat mengatasi tekanan situasi. Menurut Agus Fitriyanto (2006: 9) ciri-ciri peserta didik yang telah mempunyai Kesiapan Kerja adalah bahwa peserta didik tersebut memiliki pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: 1) Mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif Peserta didik yang telah cukup umur akan memiliki pertimbangan yang tidak hanya dilihat dari satu sudut saja tetapi peserta didik tersebut akan menghubungkannya dengan hal-hal yang nalar dan mempertimbangkan dengan melihat pengalaman orang lain. 2) Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain Ketika bekerja dibutuhkan hubungan dengan banyak orang untuk menjalin kerjasama, dalam dunia kerja peserta didik dituntut untuk bisa berinteraksi dengan orang banyak. 3) Mampu mengendalikan diri atau emosi Pengendalian diri atau emosi sangat dibutuhkan agar dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. 4) Memilliki sikap kritis Sikap kritis dibutuhkan untuk dapat mengoreksi kesalahan yang selanjutnya akan dapat memutuskan tindakan apa setelah koreksi tersebut. Kritis di sini tidak hanya untuk kesalahan diri sendiri tetapi juga lingkungan dimana ia hidup sehingga memunculkan ide/gagasan serta inisiatif. 5) Mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual Dalam bekerja diperlukan tanggung jawab dari setiap para pekerja. Tanggung jawab akan timbul pada diri peserta didik ketika ia telah melampaui kematangan fisik dan mental disertai dengan kesadaran yang timbul dari individu tersebut. 6) Mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan teknologi Menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama lingkungan kerja merupakan modal untuk dapat berinteraksi dalam lingkungan tersebut, hal ini dapat diawali sejak sebelum peserta didik terjun ke dunia kerja yang diperoleh dari pengalaman praktik kerja industri 20

36 7) Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan bidang keahlian Keinginan untuk maju dapat menjadi dasar munculnya kesiapan kerja karena peserta didik terdorong untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik lagi dengan adanya ambisi untuk maju, usaha yang dilakukan salah satunya adalah dengan mengikuti perkembangan bidang keahliannya. B. Penelitian Yang Relevan 1. Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Nevi Indaryani (2007), mahasiswa Pendidikan Akuntansi dalam skripsinya yang berjudul Hubungan Praktik Industri dan Motivasi Berprestasi dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Pedan Tahun Ajaran 2006/2007. Adapun hasil penelitian yang dilakukan terdapat hubungan positif antara Praktik Industri dengan Kesiapan Kerja siswa yang dapat diketahui dari nilai r sebesar 0,615, terdapat hubungan positif antara Motivasi Berprestasi dengan Kesiapan Kerja siswa dengan nilai r sebesar 0,776, serta terdapat hubungan positif antara Praktik Industri dan Motivasi Berprestasi dengan Kesiapan Kerja siswa dengan nilai r sebesar 0,573. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nevi Indaryani adalah sama-sama meneliti Kesiapan Kerja, sedangkan yang membedakan adalah variable bebas lain yaitu Pengalaman Praktik Kerja Industri, Motivasi Berprestasi dan tempat penelitian. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Padadan Setyaprabowo yang berjudul Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki 21

37 Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK N 2 Purworejo Tahun Ajaran 2007/2008. Hasil penelitian ini menunjukan (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja, dibuktikan dengan koefisien korelasi (r x1,y) sebesar 0,544, koefisien determinan (r 2 x1,y) sebesar 0,296 dan t hitung sebesar 3,111 > t tabel 0,195 pada taraf signifikansi 5%. (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja, dibuktikan dengan koefisien korelasi (r x2,y) sebesar 0,646, koefisien determinan (r 2 x2,y) sebesar 0,317 dan t hitung sebesar 5,776> t tabel 0,195 pada taraf signifikansi 5%. (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja, dibuktikan dengan koefisien korelasi (R y12) sebesar 0,725, dan F hitung sebesar 51,067 memiliki nilai positif > F tabel 3,095. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Padadan Setyaprabowo adalah sama-sama meneliti Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan Kesiapan Kerja, sedangkan yang membedakan variable bebas lain yaitu Pengalaman Praktik Kerja Industri dan tempat penelitian. C. Kerangka Berpikir Hubungan Kesiapan Kerja dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja. Kesiapan Kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Kesiapan 22

38 Kerja sangat penting dimiliki oleh seorang peserta didik SMK, karena peserta didik SMK merupakan harapan masyarakat untuk menjadi lulusan SMK yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya diterima di dunia usaha dan industri. Motivasi memasuki dunia kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan peserta didik untuk memasuki dunia kerja. Baik berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya. Motivasi memasuki dunia kerja timbul karena adanya keinginan dan minat untuk memasuki dunia kerja, harapan dan cita-cita, desakan dari lingkungan baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, dan kebutuhan yang bersifat fisiologis maupun penghormatan atas diri. Motivasi memasuki dunia kerja berperan dalam membentuk kesiapan kerja. Seorang peserta didik yang hendak lulus dihadapkan pada suatu masalah seperti penentukan jati diri, akan kemana setelah lulus, apakah bekerja atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Seorang peserta didik yang menginginkan untuk bekerja, motivasi memasuki dunia kerja akan menentukan sikap peserta didik menjadi siap kerja. Motivasi memasuki dunia kerja merupakan salah satu faktor menjadikan peserta didik mampu membuat pertimbangan yang logis, mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain, mampu mengendalikan diri/emosi, memilliki sikap kritis, mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual, mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan/perkembangan teknologi, dan 23

39 mempunyai ambisi untuk maju serta berusaha mengikuti perkembangan bidang keahlian. Jika semakin tinggi motivasi memasuki dunia kerja akan menyebabkan kesiapan kerja peserta didik menjadi tinggi maka kesiapan siswa akan memotivasi memasuki dunia dan sebaliknya. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang dihadapi dalam penelitian, dimana jawaban sementara tersebut masih diuji lagi kebenarannya (Sugiyono, 2010:96). Berdasarkan kajian pustaka, penelitian sebelumnya dan kerangka berpikir yang telah diuraikan maka dapat diajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara kesiapan kerja dengan motivasi memasuki dunia kerja peserta didik kelas XII program keahlian pemesinan Smk Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/

40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan sebuah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Usaha tersebut harus dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasil penelitian ini pun diwujudkan dalam angka (Suharsimi Arikunto, 2010: 27). Selain itu, penelitian ini merupakan penelitian expost-facto karena data yang diperoleh adalah data hasil dari peristiwa yang sudah berlangsung, sehingga peneliti hanya menggungkap fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada pada responden (Suharsimi Arikunto, 2010: 17). B. Paradigma Penelitian X Y Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan: X Y : Variabel Kesiapan Kerja siswa (X) : Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y) : Hubungan Kesiapan Kerja Siswa Dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja. 25

41 C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Muntilan beralamat di jalan KHA Dahlan Gatak Gamol Muntilan Kode Pos Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Peneliti mengadakan survei terlebih dahulu di SMK Muhammadiyah 1 Muntilan pada bulan February 2014 sebelum dilakukan penelitian dan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik XII Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 156 dengan siswa kelas XII 3 TP1 dengan jumlah peserta didik 32, XII 3 TP2 dengan jumlah peserta didik 32, XII 3 TP3 dengan jumlah peserta didik 31, XII 3 TP4 dengan jumlah peserta didik 29, dan XII 3 TP5 dengan jumlah peserta didik 32. Tabel 1. Populasi Penelitian No Kelas Populasi 1 XII 3 Teknik Pemesinan XII 3 Teknik Pemesinan XII 3 Teknik Pemesinan XII 3 Teknik Pemesinan XII 3 Teknik Pemesinan 5 32 Jumlah 156 (Sumber : Data Peserta Didik SMK Muhammadiyah 1 Muntilan) 26

42 2. Sampel Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) adalah bagian atau wakil pupulasi yang diteliti. Untuk menemukan jumlah sampel perlu digunakan teknik sampling yaitu suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik probability sampling dimana teknik ini untuk pengambilan sempel yang memberikan peluang yang sama bagi tiap unsur (anggota) populasi untuk menjadi anggota sempel dari Sugiyono (2010:120) Dalam hal ini penulis menggunakan Nomogram Harry King yaitu suatu cara pengambilan sampel dengan mengukur tingkat kesalahan yang akan terjadi dalam pengambilan sampel, untuk keterangan bisa dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Nomogram Harry King (Sugiyono, 2010:129) 27

43 Berdasarkan Nomogram Harry King jumlah sampel yang di dapat dengan tingkat kesalahan 5% dari 156 orang adalah 63%. Oleh karena itu penelitian ini akan menggunakan sampel 63% dari populasi. Berikut ini adalah proporsi sampel sesuai dengan populasinya untuk tiap-tiap kelas yaitu sebagai berikut: Tabel 2. Sampel Penelitian Tiap Kelas No. Kelas Populasi Perhitungan Sampel Pembulatan 1 XII 3 TP 1 32 (63/100) x 32 20, XII 3 TP 2 32 (63/100) x 32 20, XII 3 TP 3 31 (63/100) x 31 19, XII 3 TP 4 29 (63/100) x 29 18, XII 3 TP 5 32 (63/100) x 32 20,16 20 Total /100 x ,28 98 E. Variabel Penelitian Varibel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel dalam hubungan satu dengan yang lainnya terbagi menjadi 2 yaitu : 1. Variabel bebas, variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kesiapan Kerja siswa (X). 2. Variabel terikat, sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y). 28

44 F. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian adalah sebagai berikut: 1. Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y) Motivasi memasuki dunia kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan peserta didik untuk memasuki dunia kerja. Baik berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya. Seseorang akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena adanya keinginan dan minat, harapan dan cita-cita, desakan dan dorongan dari lingkungan baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat dan kebutuhan baik kebutuhan fisiologis dan penghormatan atas diri. 2. Kesiapan Kerja siswa (X) Kesiapan Kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Ciri-ciri peserta didik yang telah mempunyai kesiapan kerja adalah bahwa peserta didik tersebut memiliki pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: (1) Mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif, (2) Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain, (3) Mampu mengendalikan diri/emosi, (4) Memilliki sikap kritis, (5) Mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual, (6) Mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan/ perkembangan teknologi, (7) Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan bidang keahlian. 29

45 G. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data adalah metode angket (kuisioner). Metode angket (kuisioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan positif/negatif secara tertulis kepada responden untuk menjawab. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu setiap pernyataan telah disertai sejumlah pilihan jawaban yang kemudian responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai. Penskoran menggunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi dengan empat alternatif jawaban. Skor setiap alternatif jawaban pada pernyataan positif dan negatif adalah sebagai berikut: Tabel 3. Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor untuk Pernyataan Positif Negatif Sangat Setuju/Selalu 4 1 Setuju/Sering 3 2 Tidak Setuju/Jarang 2 3 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 1 4 H. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dimana telah dilengkapi dengan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Instrumen angket ini digunakan untuk memperoleh data mengenai Kesiapan Kerja Siswa (X) dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y). Pertanyaan yang disusun sebagai instrumen penelitian menggunakan 4 alternatif jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju atau selalu, sering, jarang, tidak pernah. Kisi-kisi pengembangan instrumen adalah sebagai berikut: 30

46 Table 4. Kisi-kisi pengembangan instrumen No. Variabel Indikator Item 1. Kesiapan Kerja 2. Motivasi Memasuki Dunia Kerja *Merupakan penyataan negative 1. Pertimbangan logis dan objektif 2. Sikap kritis 3. Pengendalian emosional 4. Beradaptasi dengan lingkungan 5. Bertanggung jawab 6. Mempunyai ambisi untuk maju 7. Mengikuti bidang keahlian teknik pemesinan 8. Kemampuan bekerja sama orang lain 1. Keinginan dan minat memasuki dunia kerja 2. Harapan dan cita-cita 3. Desakan dan dorongan lingkungan 4. Kebutuhan fisiologis 5. Kebutuhan penghormatan atas diri 1,2*,3, 4,5,6, 7,8,9*, 10,11*,12,13, 14,15,16, 17,18,19, 20,21,22, 23,24,25* 1,2,3*,4,5, 6,7,8,9,10*, 11,12,13*,14,15 16,17*,18,19,20, 21,22,23,24*,25 I. Pengujian Instrumen Uji coba instrumen perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesahihan/validitas dan keandalan/reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mendapatkan tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen untuk mendapatkan ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan peneliti. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrument adalah Korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu sebagai berikut : (Suharsini Arikunto, 2010: 213) 31

47 r XY = N XY ( X)( Y) (1) {N X 2 ( X) 2 }{N Y 2 ( Y) 2 } Keterangan : r xy N X Y X 2 Y 2 XY = koefisien korelasi antara X dan Y = jumlah subyek = jumlah skor butir soal X = jumlah skor total = jumlah kuadrat skor butir soal X = jumlah kuadrat skor total = jumlah perkalian X dan Y Setelah r hitung ditemukan kemudian dikonsultasikan dengan r tabel untuk mengetahui butir yang valid dan tidak valid. Apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel (0,381) pada taraf signifikan (α) 5%, maka butir pernyataan tersebut valid. Namun, jika r hitung lebih kecil dari r table (0,381), maka butir pernyataan tidak valid. Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilaksanakan kepada 27 peserta didik kelas XII program Keahlian Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan, dengan pengolahan menggunakan Microsoft Excel dan dengan bantuan program SPSS (Statistical Program for Social Science) sebagai perbandingan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : a. Uji validitas Alat Ukur Kesiapan Kerja (X) Berdasarkan indikator-indikator dari variabel Kesiapan Kerja yang dikembangkan menjadi 25 pernyataan variabel Kesiapan Kerja (X), ternyata terdapat 23 butir pernyataan yang valid dan 2 butir pernyataan yang tidak valid atau gugur, yaitu pernyataan nomor 2 dan 9. 32

48 b. Uji Validitas Alat Ukur Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y) Berdasarkan indikator-indikator dari variabel Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y) yang dikembangkan menjadi 25 pernyataan, ternyata terdapat 23 Butir pernyataan yang valid dan 2 butir pernyataan yang tidak valid atau gugur, yaitu pernyataan nomor 12 dan 20. Tabel 5. Butir Pernyataan yang Gugur Variabel Jumlah Butir Semula Nomor Butir Gugur Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Valid Kesiapan Kerja (X) 25 2, Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y) 25 12, Butir-butir yang tidak valid atau gugur tersebut tidak diikutsertakan dalam pengambilan data penelitian. Butir-butir pernyataan yang valid digunakan untuk mengungkap Hubungan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan Dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Tahun Ajaran 2013/2014. Jadi, jumlah butir yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 butir untuk variabel Kesiapan Kerja (X), dan 23 butir untuk Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y) 2. Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2010: 173) Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur yang baik disamping mempunyai validitas yang tinggi, juga 33

49 harus reliabel. Artinya mempunyai tingkat keajegan meski sudah berkali-kali diujikan. Disamping itu reliabilitas sering diartikan sebagai taraf kepercayaan. Untuk mengetahui beasarnya reliabilitas pada instrument pada angket dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut: (Suharsini Arikunto, 2010: 239) 2 r i = ( k k 1 ) (1 S i 2 S ).. (2) t Keterangan: Ri K 2 σ b 2 σ t = Reliabilitas instrument = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varians butir = Varians total Pada penelitian ini untuk menginterpretasikan hasil uji instrument menggunakan pedoman dari Suharsimi Arikunto (2010: 319), sebagai berikut: Tabel 6. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi (r) Koefisien korelasi 0,800 1,000 0,600 0,799 0,400 0,599 0,200 0,399 0,00 0,199 Tingkat keterandalan Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Setelah r hitung diketahui, kemudian nilai r hitung dikonsultasikan dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan dikatakan reliabel jika rhitung 0,600. Instrumen dikatakan reliabel jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel instrument dikatakan tidak reliabel. 34

50 Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang dilaksanakan kepada 27 peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan, dengan pengolahan menggunakan Microsoft Excel dan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Program for Social Science) 2.0 for windows sebagai perbandingan diperoleh hasil perhitungan reliabilitas variabel Kesiapan Kerja (X) sebesar 0,944, Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y) sebesar 0,943. Hal ini menunjukkan bahwa instrumeninstrumen tersebut mempunyai tingkat keterandalan yang sangat tinggi dan memenuhi syarat sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian. Berikut ini merupakan ringkasan hasil uji reliabilitas instrumen penelitian : Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Koefisien Alpha Tingkat Keandalan Kesiapan Kerja (X) 0,800 1,000 Sangat Tinggi Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y) 0,800 1,000 Sangat Tinggi J. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang di maksudkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian atau tentang permasalahan yang telah di rumuskan belumnya. Teknik analisis data yang akan digunakan ditentukan dengan cara mengetahui jenis data yang akan dicapai. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan data atau menentukan tendensi sentral yang meliputi perhitungan rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), tabel distribusi frekuensi, histogram dari masing-masing variable. 35

51 a. Mean, Median dan Modus Mean teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai ratarata, yaitu jumlah total dibagi jumlah individu. Median adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar. Modus adalah teknik penjelasan kelompok atas nilai yang sedang populer. b. Tabel Distribusi Frekuensi 1) Menentukan kelas interval Jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus Sturges (Sugiyono, 2011: 35), yaitu: K = 1 + 3,3 log n..(3) Keterangan: K = Jumlah kelas interval N = Jumlah data Log = logaritma 2) Menghitung rentang data Menghitung rentang data digunakan rumus sebagai berikut: Rentang = Skor tertinggi Skor terendah 3) Menentukan panjang kelas Menentukan panjang kelas digunakan rumus sebagai berikut: Panjang kelas = Rentang / Jumlah kelas c. Histogram Histogram dibuat berdasarkan data frekuensi yang akan ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. 36

52 d. Tabel Kecenderungan Variabel Deskripsi selanjutnya adalah melakukan pengkategorian skor masingmasing variabel. Skor tersebut kemudian dibagi dalam 3 kategori. Pengkategorian dilaksanakan berdasarkan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) yang diperoleh. Rumus yang digunakan untuk mencari Mi dan SDi adalah sebagai berikut: (S. Eko Putro Widoyoko, 2009 : 238) Mi = ½ (Xmax + Xmin) SDi = 1/6 (X max - X min.. (4) Pengkategorian variabel adalah sebagai berikut: Mi + 1,8 SDi ke atas : Sangat Tinggi Mi + 0,6 sampai dengan < Mi +1,8 SDi : Tinggi Mi 0,6 SDi sampai dengan < Mi : Cukup Mi 0,6 SDi ke bawah : Rendah 2. Pengujian Prasyarat Analisis Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis parameteris.teknik analisis korelasi yang bersifat parametris harus memenuhi persyaratan distribusi data harus normal dan hubungan antara variabel X hanya mempengaruhi Y dengan kata lain Kedua variabel tersebut linear. a. Uji Normalitas Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data, karena data yang berdistribusi normal merupakan syarat dilakukannya analisis parametrik, data yang normal berarti menpunyai 37

53 sebaran yang normal pula (Haryadi dan Winda, 2011: 64). Dalam uji normalitas pada masing-masing skor variabel menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov sebagai berikut: (Sugiyono, 2011: 156) D = maksimum [Sn1(X) Sn2 (X)]..... (5) vketerangan : D = Deviasi absolut tertinggi Sn1(X) Sn2(X) = Frekuensi Harapan = Frekuensi Observasi Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-masing variabel normal atau tidak maka mengacu pada kriteria pengujian dengan melihat harga F. Jika harga F lebih besar dari 0,05 berarti distribusi data normal, sedangkan bila harga F lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka distribusi data tidak normal. b. Uji Linearitas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas sebagai prediktor mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikat. Rumus yang digunakan dalam uji linearitas adalah: (Sugiyono, 2011:274) F = S2 TC S 2 G. (6) Keterangan : F = Harga bilangan F untuk garis regresi S 2 TC = Rerata kuadrat garis regresi S 2 G = Rerata kuadrat galat 38

54 Taraf kesalahan ditetapkan 5% sehingga apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka dianggap hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear. Sebaliknya jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka tidak linear. 3. Pengujian Hipotesis Jika data hasil penelitian telah memenuhi syarat uji normalitas dan uji linieritas, maka analisis untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan. Adapun pengujian hipotesis yang digunakan adalah teknik analisis korelasi yang meliputi: 1. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearsonsebagai berikut: (Suharsini Arikunto, 2010: 213) r XY = N XY ( X)( Y) {N X 2 ( X) 2 }{N Y 2 ( Y) 2 } (7) Jikaharga rhitung lebih besar dari harga rtabel pada taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%) maka hipotesisalternatif (Ha) di terima dan jika harga rhitunghitung lebih kecil dari rtabel pada taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%) maka hipotesis nol(ho) di tolak. 39

55 2. Menentukan tingkat korelasi dengan tabel interpretasi. Besarnya r hitung menunjukan tingkat korelasi yang terjadi antara predictor dan kriterium. Hasil dari r hitung dapat diinterpretasikan dengan nilai padatabel interpretasi koefisien korelasi untuk mengetahui tingkat korelasi antara predictor dengan kriterium.tabel interpretasi koefisien korelasi tersebut dapat dilihat dibawah ini (Suharsimi Arikunto, 2010 : 319). Tabel 8.Interpretasi koefisien korelasi Koefisien korelasi Tingkat keterandalan 0,800 1,000 0,600 0,799 0,400 0,599 0,200 0,399 0,00 0,199 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah 3. Mencari besarnya sumbangan variabel dengan rumus koefisien determinan (r 2 ). Dalam analisis koefisien korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinansi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi (r 2 ). Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel independen. Untuk menentukan koefisien determinan dengan menggunakan rumus berikut : (Sugiyono 2010 : 231) r 2 x 100% (8) Dimana : r = Nilai Koefisien Korelasi 40

56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data. Deskripsi data penelitian membahas tentang pokok penelitian yang berkenaan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data penelitian inilah yang akan dianalisis untuk memecahkan masalah penelitian atau menjawab hipotesis. Agar diperoleh gambaran yang jelas mengenai hasil penelitian, maka hasil analisis akan disajikan secara terperinci. Jumlah sempel dalam penelitian ini adalah 98 dari populasi 156 orang siswa kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah kesiapan kerja siswa (X) dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi memasuki dunia kerja (Y). Data hubungan kesiapan kerja siswa dengan motivasi memasuki dunia kerja diperolah dari instrumen berupa angket, dengan model jawaban berskala likert. Instrumen angket kesiapan kerja siswa berjumlah 23 butir, yang semula 25 butir pernyataan. Melalui uji validitas dan uji reabilitas, 2 butir pernyataan dinyatakan gugur dan 23 pernyataan dinyatakan valid. Instrumen angket motivasi memasuki dunia kerja berjumlah 23 butir, yang semula 25 butir penyataan. Melalui uji validitas dan reabilitas, 2 butir pernyataan dinyatakan gugur dan 23 butir pernyataan dinyatakan valid. Deskripsi data yang disajikan menggunakan teknik statistik deskriptif yang tujuannya lebih pada penggambaran data. Deskripsi data masing- 41

57 masing variabel meliputi : Harga Mean (M), Standar Deviasi (SD), Median (Me), Mode/ Modus (Mo), Tabel Distribusi Frekuensi, Grafik, dan Tabel Kategori Kecenderungan masing-masing variabel. 1. Kesiapan Kerja Siswa Data mengenai kesiapan kerja siswa, diperoleh melalui angket tertutup dari 98 responden (dapat dilihat pada lampiran 6 hal 79), dari tabel dapat diketahui skor terendah (65) dan skor tertinggi (88). Data kemudian di analisis dengan menggunakan Microsoft Office Excel dan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Program for Social Science) 2.0 for windows sebagai pembanding, sehingga dapat diperoleh harga Mean (M) sebesar (78,28), Median (Me) sebesar (79), Modus sebesar (80), dan standar deviasi sebesar (5). Perhitungan deskripsi data lebih lengkap bisa di lihat pada Lampiran 7. hal 81 a. Tabel distribusi frekuensi Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi dilakukan perhitungan- perhitungan sebagai berikut : 1) Menentukan rentang skor (R) R = Skor Tertinggi Skor Terendah R = R = 23 2) Menentukan banyaknya kelas interval (K) K = 1 + 3,3 log n (n = jumlah responden) K = 1 + 3,3 log 98 K = 7,8 di bulatkan menjadi 8 42

58 3) Menentukan panjang kelas interval (P) P = R : K P = 23 : 8 P = 2,9 di bulatkan menjadi 3 Distribusi frekuensi data variabel kesiapan kerja siswa, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 9. Distribusi Frekuensi Data kesiapan kerja siswa. No. Interval Skor Frekuensi Absolut Relatif (%) % % % % % % % % Jumlah % Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, frekuensi paling tinggi terdapat pada kelas interval nomor 6 yang mempunyai rentang dengan jumlah sebanyak 25 siswa. b. Histogram Berdasarkan tabel 9. tentang distribusi frekuensi di atas, dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut 43

59 Gambar 3. Histogram kesiapan kerja siswa c. Kecendurungan skor. Kecenderungan tinggi rendahnya skor kesiapan kerja siswa didasarkan pada kriteria skor ideal. Untuk mengetahui kriteria skor ideal terlebih dahulu menghitung harga Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi) sebagai pembanding untuk mengetahui skor. Kecakapan hidup (life skills) diperoleh dari angket penilaian yang dilakukan oleh siswa kelas XII Teknik Pemesinan, dalam penilaian diperoleh skor tertinggi 88 dan sekor terendah 65. Dari data tersebut dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Mean ideal (Mi) : Mi = ½ (Skor Tertinggi + Skor Terendah) Mi = ½ ( ) Mi = 76,5 Simpangan Deviasi ideal (SDi) : Sdi = 1/6 ( Skor Tertinggi Skor Terendah) 44

60 Sdi = 1/6 ( 88 65) Sdi = 3,8 di bulatkan menjadi 4 Kecenderungan variabel kesiapan kerja siswa didasarkan atas skor ideal dengan ketentuan sebagai berikut: (S. Eko Putro Widoyoko, 2009 : 238) Tabel 10. Kategori skor dan rumus skor Rumus skor Mi + 1,8 SDi ke atas Mi + 0,6 sampai dengan < Mi +1,8 SDi Mi 0,6 SDi sampai dengan < Mi Mi 0,6 SDi ke bawah Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Tabel 11. Kategori Kecendurungan kesiapan kerja siswa No Skor Frekuensi Persentase (%) Kategori 1 > % Sangat Tinggi > % Tinggi < % Cukup 4 < % Rendah % Berdasarkan Tabel 11. di atas, dapat diketahui kesiapan kerja siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak 15 siswa (15.3%) ; kategori tinggi sebanyak 50 siswa (50,9%) ; kategori cukup sebanyak 11 siswa (11,2%) ; kategori rendah sebanyak 22 siswa (22,4%), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kesiapan kerja siswa kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan cenderung dalam kategori tinggi. 45

61 2. Motivasi Siswa Untuk Memasuki Dunia Kerja Data mengenai motivasi siswa untuk memasuki dunia kerja, diperoleh melalui angket tertutup dari 98 responden (dapat dilihat pada lampiran 6. hal 80 ), dari tabel dapat diketahui skor terendah (68) dan skor tertinggi (89). Data kemudian di analisis dengan menggunakan Microsoft Office Excel dan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Program for Social Science) 2.0 for windows sebagai pembanding, sehingga dapat diperoleh harga Mean (M) sebesar (81,2), Median (Me) sebesar (81), Modus sebesar (81), dan standar deviasi sebesar (4,3). a. Tabel distribusi frekuensi Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi dilakukan perhitungan- perhitungan sebagai berikut : 1) Menentukan rentang skor (R) R = Skor Tertinggi Skor Terendah R = 89 69, R = 21 2) Menentukan banyaknya kelas interval (K) K = 1 + 3,3 log n (n = jumlah responden) K = 1 + 3,3 log 98 K = 7,8 di bulatkan menjadi 8 3) Menentukan panjang kelas interval (P) P = R : K P = 21: 8 P = 2,6 di bulatkan menjadi 3 46

62 Distribusi frekuensi data variabel motivasi siswa untuk memasuki dunia kerja, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 12. Distribusi Frekuensi Data motivasi siswa untuk memasuki dunia kerja. No. Interval Skor Frekuensi Absolut Relatif (%) % % % % % % % % Jumlah % Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, frekuensi paling tinggi terdapat pada kelas interval nomor 4 yang mempunyai rentang dengan jumlah sebanyak 27 siswa. b. Histogram Berdasarkan tabel 12. tentang distribusi frekuensi di atas, dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut : Gambar 4. Histogram motivasi siswa untuk memasuki dunia kerja. 47

63 c. Kecendurungan skor Kecenderungan tinggi rendahnya skor motivasi siswa untuk memasuki dunia kerja didasarkan pada kriteria skor ideal. Untuk mengetahui kriteria skor ideal terlebih dahulu menghitung harga Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi) sebagai pembanding untuk mengetahui skor. Motivasi siswa untuk memasuki dunia kerja diperoleh dari angket penilaian yang dilakukan oleh siswa kelas XII Teknik Pemesinan, dalam penilaian diperoleh skor tertinggi 89 dan sekor terendah 68. Dari data tersebut dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Mean ideal (Mi) : Mi = ½ (Skor Tertinggi + Skor Terendah) Mi = ½ ( ) Mi = 7 8, 5 Simpangan Deviasi ideal (SDi) : Sdi = 1/6 ( Skor Tertinggi Skor Terendah) Sdi = 1/6 ( ) = 3,5 Kecenderungan variabel Motivasi Siswa Untuk Memasuki Dunia Kerja didasarkan atas skor ideal dengan ketentuan sebagai berikut : (S. Eko Putro Widoyoko, 2009 : 238) 48

64 Tabel 13. Kategori dan rumus skor Rumus skor Mi + 1,8 SDi ke atas Mi + 0,6 sampai dengan < Mi +1,8 SDi Mi 0,6 SDi sampai dengan < Mi Mi 0,6 SDi ke bawah Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Tabel 14. Kategori Kecendurungan Motivasi Siswa Untuk Memasuki Dunia Kerja No Skor Frekuensi Persentase Kategori 1 >84, % Sangat Tinggi 2 80,6>84, % Tinggi 3 76,4<78, % Cukup 4 >76, % Rendah % Berdasarkan Tabel 14, dapat diketahui Motivasi Siswa Untuk Memasuki Dunia Kerja pada kategori sangat tinggi sebanyak 24 siswa (24,5%) ; kategori tinggi sebanyak 50 siswa (50,0%) ; kategori cukup sebanyak 20 siswa (9,2%) ; kategori rendah sebanyak 15 siswa (15,3%), sehingga disimpulkan bahwa variabel kesiapan kerja siswa kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan cenderung dalam kategori tinggi. B. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat digunakan sebagai penentu terhadap analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Uji prasyarat dalam penelitian ini ada dua macam yaitu uji normalitas dan uji linearitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data, karena data yang berdistribusi normal merupakan syarat dilakukannya analisis parametrik, data yang normal berarti menpunyai 49

65 sebaran yang normal pula. Pada analisis ini menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 2.0 for windows. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika harga Asymp. Sig (p) pada output Kolmogorov-Smirnov test > dari alpha yang ditentukan yaitu 5% (0,05). Adapun hasil uji normalitas yaitu sebagai berikut: Tabel 15. Hasil Uji Normalitas No Variabel Asymp. Alpha Sig.(p) (5%) Kesimpulan 1 X 0,506 > 0,05 Normal 2 Y 0,501 > 0,05 Normal Berdasarkan hasil uji normalitas diatas menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig.(2-tailed) > 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa datadata penelitian telah memenuhi data distribusi normal. 2. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat apakah berbentuk linear atau tidak. Kriteria pengujian linieritas adalah jika harga F hitung lebih kecil dari pada F tabel, pada taraf signifikansi 5% maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linear. Hasil uji linearitas yang dilakukan dengan bantuan SPSS 2.0 for windows adalah sebagai berikut: Tabel 16. Hasil Uji Linieritas. Harga F Variabel Df Hitung Tabel (5%) P Taraf Signifikan Ket. X dengan Y 20:76 1,302 1,700 0,205 > 0,05 Linier 50

66 Variabel Kesiapan Kerja siswa dengan variabel Motivasi Memasuki Dunia Kerja menunjukkan koefisien F hitung 1,302 lebih kecil dari F tabel 1,700 pada taraf signifikansi 5% dan nilai p sebesar 0,205 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel Kesiapan Kerja dengan variabel Motivasi Memasuki Dunia Kerja. C. Uji Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan, sehingga jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya secara empiris. Adapun langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut : 1. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik koefisien korelasi Product Moment, dengan melihat nilai r hitung. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah jika r hitung bernilai positif maka dapat disimpulkan terdapat hubungan positif antar variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian ini, hanya terdapat satu hipotesis yaitu ada hubungan positif antara kesiapan kerja dengan motivasi memasuki dunia kerja peserta didik kelas XII program keahlian pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/ a. Persamaan garis regresi linier sederhana Berdasarkan asil uji regresi sederhana pada lampiran 10. Hal 85, maka persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : Y = ,372 X, bahwa besarnya konstanta sebesar dan nilai koefisien X sebesar 0,372 yang berarti apabila Kesiapan Kerja 51

67 (X) meningkat 1 poin maka Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y) akan meningkat sebesar 0,372 poin. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 2.0 For Windows menunjukkan bahwa koefisien korelasi X terhadap Y (rx,y) sebesar 0,426, karena koefisien korelasi (rx,y) tersebut bernilai positif maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara kesiapan kerja dengan motivasi memasuki dunia kerja peserta didik kelas XII program keahlian pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2013/2014. Sesuai data populasi (N=98), bila kesiapan kerja siswa semakin tinggi maka akan meningkatkan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan sebaliknya, jadi dapat dikatakan bahwa hubungan antara kesiapan kerja siswa dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja tersebut adalah searah. Selain itu, berdasarkan tabel interpretasi menurut Suharsimi Arikunto (2010: 319) tingkat korelasi (hubungan) tersebut dalam kategori sedang/cukup kuat karena berada dalaminterval koefisien antara 0,400 sampai 0, Menentukan sumbangan variabel dengan rumus koefisien determinan (r 2 ). Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan secara manual menunjukkan r 2 (0,426 2 ) sebesar 0,1814 di kalikan 100%. Nilai tersebut berarti besarnya sumbangan variabel kesiapan kerja siswa terhadap motivasi memasuki dunia kerja adalah 18,14% yang ditentukan oleh besarnya variabel kesiapan kerja siswa dan sisanya 81,86% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 52

68 D. Pembahasan Pada dasarnya penelitian Hubungan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan Dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Tahun Ajaran 2013/2014 berupaya menguji ada tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Hasil deskripsi data mengenai kecenderungan skor kesiapan kerja siswa berada pada daerah tinggi, hal ini menunjukan bahwa kesiapan kerja siswa diduga hampir mendekati maksimal, Pada histogram terlihat frekuensi tertinggi berada pada interval bukan berada pada interval tertinggi yaitu Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Kesiapan kerja siswa memiliki hubungan yang linier dengan motivasi memasuki dunia kerja. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji linieritas menunjukkan nilai signifikansi hubungan antara variabel X dengan Y pada taraf signifikansi 5 %, berdasarkan hasil uji menyatakan harga Fhitung lebih kecil dari harga Ftabel (1.302 > 1,700). koefisien korelasi kesiapan kerja siswa dengan motivasi memasuki dunia kerja, besarnya perhitungan koefisien korelasi (r hitung) tersebut adalah 0,426. yang bernilai positif, berarti kesiapan kerja siswa memiliki hubungan yang positif dengan motivasi siswa memasuki kerja dengan koefisien regresi sebesar 0,372 menunjukkan nilai positif, sehingga dapat diketahui bahwa kesiapan kerja siswa berpengaruh positif terhadap motivasi memasuki dunia kerja. Sesuai data populasi (N=98), bila kesiapan kerja siswa semakin tinggi maka akan meningkatkan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan sebaliknya, jadi dapat dikatakan bahwa hubungan antara kesiapan kerja siswa dengan 53

69 Motivasi Memasuki Dunia Kerja tersebut adalah searah. Selain itu, berdasarkan tabel interpretasi menurut Suharsimi Arikunto (2010: 319) tingkat korelasi (hubungan) tersebut dalam kategori sedang/cukup kuat karena berada dalam interval koefisien antara 0,400 sampai 0,599. Kemudian harga r hitung dikonsultasikan dengan r tabel dengan n = 98 sebesar 0,202 sehingga harga rhitung lebih besar dari harga r tabel atau (r hitung 0, 426 > r tabel 0,202). Besarnya sumbangan variabel kesiapan kerja siswa terhadap motivasi memasuki dunia kerja sebesar 18,14%. yang ditentukan oleh besarnya variabel kesiapan kerja siswa dan sisanya 81,86% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nevi Indaryani dan Iwan Riya Harja. Variabel lain yang mungkin mempengaruhi motivasi memasuki dunia kerja yang tidak diteliti dalam penelitian ini sangat banyak, antara lain: 1) pengalaman peraktik industri; 2) Prestasi mata pelajaran teori pemesinan; 3) Fasilitas praktik pemesinan di sekolah; 4) Minat siswa pada bidang keahlian yang ditekuni; 5) Kinerja guru dalam memberikan contoh contoh seperti memberikan seminar, memberikan gambaran orangorang yang telah sukses dibidangnya dan masih banyak variabel-variabel yang mungkin mempengaruhi Motivasi Memasuki Duia Kerja. 54

70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang Hubungan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan Dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Tahun Ajaran 2013/2014, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kecendrungan motivasi siswa untuk memasuki dunia kerja pada kategori sangat tinggi sebanyak 24 siswa (24,5%) ; kategori tinggi sebanyak 50 siswa (50,0%) ; kategori cukup sebanyak 20 siswa (20,2%) ; kategori rendah sebanyak 15 siswa (15,3%), sehingga disimpulkan bahwa variabel kesiapan kerja siswa kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan cenderung dalam kategori tinggi. 2. Tingkat kecendrungan kesiapan kerja siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak 15 siswa (15.3%) ; kategori tinggi sebanyak 50 siswa (50,9%) ; kategori cukup sebanyak 11 siswa (11,2%) ; kategori rendah sebanyak 22 siswa (22,4%), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kesiapan kerja siswa kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan cenderung dalam kategori tinggi. 3. Terdapat hubungan positif antara kesiapan kerja siswa dengan motivasi siswa untuk memasuki dunia kerja yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi 0,372 dengan nilai F hitung > F tabel (1.302 > 1,700) pada taraf signifikansi 5%. Besarnya sumbangan relatif dari variabel dalam penelitian ini sebesar 18,14% yang ditentukan oleh besarnya variabel 54

71 kesiapan kerja siswa dan sisanya 81,86% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. B. Keterbatasan Penelitian Sebelum dikemukakan beberapa saran maka terlebih dahulu perlu dikemukakan keterbatasan dan kelemahan yang terdapat pada penelitian ini, meskipun penelitian ini telah dilaksanakan dan dilakukan sesuai prosedur ilmiah namun penelitian ini masih ada keterbatasan-keterbatasannya, antara lain: 1. Faktor yang mempengaruhi Motivasi Memasuki Dunia Kerja sangat banyak, sementara penelitian ini hanya menggunakan satu variabel saja yaitu Kesiapan kerja siswa. Meskipun antara variabel bebas dengan variabel terikat terdapat hubungan yang positif dan signifikan, namun besarnya sumbangan efektif yang diberikan hanya sebesar 18,14% sedangkan 81,86% dari variable lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 2. Untuk mendapatkan data digunakan instrumen berupa angket. Ada kemungkinan responden (siswa) mengetahui bahwa angket tersebut tidak berpengaruh terhadap nilainya, kelelahan dikarenakan baru selesai olagraga, malas karena mengurangi waktu bermain mereka sehingga ada kemungkinan siswa mengisi angket kurang sungguh-sungguh. Dengan demikian, mungkin ini adalah salah satu penyebab kurang optimalnya data yang didapat dalam penelitian. 55

72 C. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah a. Jika dilihat dari indikator rasa optimis atau kencendrungan pada kesiapan kerja siswa dalam kategori tinggi yang menunjukkan bahwa sebagian siswa masih kurang optimis akan mendapatkan pekerjaan setelah lulus, sehingga perlu adanya peningkatan kualitas output dengan membekali siswa pada keterampilan praktis, peningkatan fasilitas dan kerjasama yang baik dengan pihak industri sehingga siswa akan memperoleh informasi tentang dunia industri seluas-luasnya. b. Perlu adanya kerjasama antara dunia industri dengan sekolah sehingga dapat dijadikan modal dasar siswa untuk mempersiapkan dirinya untuk memasuki dunia kerja setelah lulus nantinya, yang tidak dipungkiri bahwa Kesiapan diri siswa merupakan faktor yang penting untuk mematangkan mental dalam memasuki dunia kerja. Dengan dasar itu diharapkan pula dari pihak siswa untuk lebih giat dalam belajar sehingga mampu memenuhi tuntutan dunia kerja nantinya yaitu manusia yang siap pakai. Dari pihak sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran terutama berkaitan dengan kegiatan praktikum. 56

73 2. Bagi siswa Siswa SMK merupakan calon tenaga kerja tingkat menengah yang akan terjun ke dunia kerja industri untuk itu dituntut agar mempunyai kesiapan kerja yang tinggi agar diharapkan siap untuk memasuki dunia kerja. 3. Bagi peneliti Mengingat berbagai keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian ini, maka bagi para peneliti yang berminat untuk mengkaji masalah kesiapan memasuki dunia kerja ini, perlu diungkap variabel-variabel lain yang diduga mempengaruhi tingkat kesiapan memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, bagi para peneliti yang berminat meneliti, perlu digali indikator-indikator lain untuk mengungkap variabel-variabel penelitian secara maksimal. 57

74 DAFTAR PUSTAKA Agus Fitriyanto.(2006). Ketidakpastian Memasuki Dunia Kerja Karena Pendidikan. Jakarta: Dineka Cipta. Ali & Asrori. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. B. Renita. (2006). Bimbingan dan Konseling SMA I untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga. Badan Pusat Statistik. (2011). Keadaan Ketenagakerjaan Agustus Diakses dari pada tanggal 15 Oktober Chalpin J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Kartini Kartono). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Danielson. (2008). Pendidikan Kejuruan. Jakarta: Gramedia. Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2006). UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 15. Jakarta: Depdiknas. Dewa Ketut.(1993). Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia. Dikmenjur. (2008). Kurikulum SMK. Jakarta: Dikmenjur. Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Finch and Curtis R. Crunkilton, John R. (1999). Curriculum Development in Vocational and Technical Education Planing, Content, and Implementation (5thed). Bostom: Allyn and Bacom. Hamzah B. Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Herminanto Sofyan. (1986). Kesiapan Kerja STM Se-Jawa untuk memasuki Kartini Kartono. Pers. (1991). Menyiapkan dan Memandu Karier. Jakarta: Rajawali Lapangan Kerja. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta. 58

75 M. Ngalim Purwanto.(2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK N 2 Magelang. Abstrak Hasil Penelitian UNY. Yogyakarta: Lembaga Penelitian. Moh Thayep Manribu. (1998. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta: Depdikbud. Nana Syaodih Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi dan Proses Pendidikan Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nevi Indaryani. (2007). Hubungan Praktik Industri dan Motivasi Berprestasi dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Pedan Tahun Ajaran 2006/2007. Abstrak Hasil Penelitian UNY. Yogyakarta: Lembaga Penelitian. Oemar Hamalik. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Padadan Setyaprabowo. (2007). Pengaruh Pengalaman Praktek Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK N 2 Purworejo Tahun Ajaran 2007/2008. Abstrak Hasil Penelitian UNY. Yogyakarta: Lembaga Penelitian. Sardiman A.M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta. 59

76 Lampiran Bagian 1-5 Lam 1. Daftar Siswa Kelas XII Teknik Mesin Lam 2. Angket Analisis Butir Instrumen Lam 3. Data Hasil Analisis Butir Instrumen Lam 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesiapan Kerja Siswa Lam 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi Memasuki Dunia Kerja

77 Lampiran 1. Daftar Siswa Kelas XII Teknik Pemesinan

78 Lampiran 3. Data Hasil Analisis Butir Instrumen

79 Lampiran 3. Data Hasil Analisis Butir Instrumen

80 Lampiran 3. Data Hasil Analisis Butir Instrumen

81 Lampiran 3. Data Hasil Analisis Butir Instrumen

82 Lampiran 2. Angket Analisis Butir Instrumen 65 Kepada : Yth. Siswa kelas XII Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan Dengan Hormat, Sehubungan dengan rencana penelitian yang saya lakukan pada siswa kelas XII TP SMK Muhammadiyah 1 Muntilan, maka kami mohon kesediaan saudara untuk menjawab angket yang saya berikan pada saudara. Angket ini bertujuan untuk mengungkap : HUBUNGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN DENGAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TAHUN AJARAN 2013/2014 Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pada angket, saya mohon pada saudara sekalian untuk menjawab dengan apa adanya dan sejujurjujurnya, yaitu jawaban sesuai dengan keadaan saudara yang sebenarnya. Jawaban yang saudara berikan dalam angket ini, saya jamin tidak ada sangkut pautnya sama sekali terhadap nilai dalam kegiatan belajar saudara. Sedang pencantuman nama serta identitas lainnya yang saya minta, semata-mata hanya untuk memudahkan dalam pengumpulan data. Atas kesadaran saudara untuk mengisi angket-angket ini saya ucapkan banyak terima kasih. Bantuan saudara sangat besar artinya bagi penelitian ini dan semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik saudara sekalian. Mengetahui, Yogyakarta, 2014 Pembimbing Skripsi Peneliti Drs. Nurdjito, M.Pd. Reza Fahlevi NIP NIM

83 Lampiran 2. Angket Analisis Butir Instrumen 66 ANGKET UJI INSTRUMEN Petunjuk Pengisian Angket: 1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang telah disediakan. 2. Jawablah pernyataan dengan memilih salah satu dari 4 alternatif jawaban. 3. Jawablah dengan memberikan tanda silang (x) atau centang ( ) pada kolom yang telah disediakan. 1. Nama :.. 2. NIS :. 3. Kelas :. ANGKET KESIAPAN KERJA Alternatif Jawaban: SL = Selalu atau SS = Sangat Setuju SR = Sering S = Setuju JR = Jarang KS = Kurang Setuju TP = Tidak Pernah TS = Tidak Setuju No. Pertanyaan Alternatif Jawaban Memiliki pertimbangan Logis dan Objektif SS S KS TS 1. Saya yakin mengikuti pendidikan di SMK akan lebih mudah mencari pekerjaan. 2. Dalam memilih pekerjaan, tidak perlu dipertimbangkan dan langsung menerima pekerjaan tersebut. 3. Saya berusaha mengambil keputusan denganpertimbangan-pertimbangan yang matang. Sikap Kritis SL SR JR TP 4. Saya senantiasa mengerjakan pekerjaa dengan sebaik-baiknya. 5. Dalam melakukan suatu pekerjaan saya akan meneliti dan memeriksa hasil pekerjaan tersebut. 6. Dalam melakukan pekerjaan saya harus disiplin dan tepat waktu. Pengendalian Emosional SL SR JR TP 7. Saya berusaha sabar dalam mengatasi suatu masalah. 8. Jika mendapatkan suatu masalah, saya harus menghadapinya dengan kepala dingin dan mengatasinya tanpa emosi. 9. Dalam keadaan yang mendesak, emosi saya mudah terpancing.

84 Lampiran 2. Angket Analisis Butir Instrumen 67 Kemampuan Beradaptasi dengan Lingkungan SS S KS TS 10. Saya memiliki sifat supel dan mudah untuk bergaul dengan siapa pun. 11. Saya tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. 12. Saya berusaha untuk mengenal orang-orang dan lingkungan yang baru di lingkungan kerja. 13. Untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, saya harus menghargai orang lain. Bertanggung Jawab SL SR JR TP 14. Tugas yang diberikan kepada saya merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi. 15. Saya berusaha untuk mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. 16. Saya tidak akan meninggalkan pekerjaan, sebelum pekerjaan tersebut selesai. Mempunyai Ambisi untuk Maju SS S KS TS 17. Saya merasa optimis dapat segera bekerja. 18. Dengan kemampuan dan keterampilan yang saya miliki, akan siap untuk bekerja 19. Dengan bekal yang di dapat di SMK, saya siap bekerja di lapangan maupun kantor. Mengikuti Bidang Keahlian Pemesinan SL SR JR TP 20. Saya tertarik untuk mempelajari pengetahuan yang ada kaitannya dengan jurusan Pemesinan 21. Saya mengikuti kursus, seminar dan pelatihan untuk menambah keterampilan sesuai dengan bidang Pemesinan. 22. Saya mengikuti perkembangan bidang Pemesinan melalui berbagai media. Kemampuan Bekerja Sama dengan Orang Lain SS S KS TS 23. Dalam suatu kelompok kerja, tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan merupakan tanggung jawab bersama. 24. Dalam suatu kelompok kerja, jika salah satu teman ada yang kesulitan harus saling membantu. 25. Ketika melakukan kesalahan, saya tidak senang jika ada yang mengingatkan.

85 Lampiran 2. Angket Analisis Butir Instrumen 68 Alternatif Jawaban: SS S KS TS ANGKET MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA = Sangat Setuju = Setuju = Kurang Setuju = Tidak Setuju No. Pertanyaan Alternatif Jawaban Keinginan dan Minat SS S KS TS 1. Saya ingin bekerja daripada kuliah setelah lulus. 2. Saya ingin bekerja sesuai dengan bidang dan minat. 3. Setelah lulus saya lebih baik menganggur terlebih dahulu daripada langsung bekerja. 4. Saya ingin segera lulus dan mempraktikkan keterampilan di dunia kerja. 5. Semangat saya untuk bekerja menjadi bertambah bila melihat alumni SMK saya telah sukses bekerja. Harapan dan Cita-cita SS S KS TS 6. Bekerja dan menjadi orang sukses merupakan cita-cita saya. 7. Saya akan tetap melamar pekerjaan setelah lulus, meskipun banyak saingan. 8. Dengan bekerja saya berharap mendapatkan pendapatan di atas biaya hidup rata-rata. 9. Dengan bekerja, saya berharap hidup saya akan sejahtera. 10. Saya tidak yakin sukses jika bekerja. Desakan dan dorongan Lingkungan SS S KS TS 11. Setelah lulus saya memilih bekerja karena desakan ekonomi orang tua. 12. Setelah lulus saya memilih bekerja karena orang tua saya tidak mampu membiayai kuliah. 13. Saya tidak akan bekerja setelah lulus, meskipun keluarga membutuhkan saya untuk meringankan beban ekonominya. 14. Setelah lulus saya memilih bekerja karena telah mendapatkan bimbingan dan arahan dari BKK dan guru di sekolah. 15. Setelah lulus saya memilih bekerja karena melihat teman-teman juga ingin bekerja setelah lulus.

86 Lampiran 2. Angket Analisis Butir Instrumen 69 Kebutuhan Fisiologis SS S KS TS 16. Saya ingin bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan ekonomi dan fisik (sandang, pangan, papan). 17. Saya tidak akan bekerja dan tetap menggantungkan semua kebutuhan kepada orang tua. 18. Saya ingin bekerja agar bisa mempunyai penghasilan sendiri. 19. Saya ingin hidup mandiri dan meringankan beban ekonomi keluarga dengan bekerja. 20. Saya ingin bekerja agar bisa membiayai sekolah adik-adik saya. Kebutuhan penghormatan atas diri SS S KS TS 21. Saya memilih bekerja daripada menganggur. 22. Saya merasa lebih mulia dan terpandang di mata masyarakat jika bekerja daripada menganggur. 23. Saya merasa bangga bisa bekerja dan membantu meringankan beban ekonomi keluarga. 24. Saya merasa malu jika bekerja dan pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan yang saya inginkan. 25. Saya merasa senang bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan dari jerih payah sendiri, meskipun hanya menjadi buruh dan serabutan.

87 Lampiran 3. Data Hasil Analisis Butir Instrumen 70 resp. Data Uji Coba Instrumen Kesiapan Kerja Siswa resp. Data Uji Coba Instrumen Motivasi Memasuki Dunia Kerja

88 Lampiran 4. Data Uji Validitas Dan Uji Reabilitas Kesiapan Kerja Siswa 71 Resp Jml r tabel r hitung "V" dan"tv" V TV V V V V V V TV V V V V V V V V V V V V V V V V Si Total Si St Ri

89 Lampiran 4. Data Uji Validitas Dan Uji Reabilitas Kesiapan Kerja Siswa 72 Item Pertanyaan kesiapan Kerja siswa No 1 PEMBILANG Res x y X² Y² xy n PENYEBUT AKAR r hitung r tabel X Y X² Y² XY ( X)² ( Y)²

90 Lampiran 4. Data Uji Validitas Dan Uji Reabilitas Kesiapan Kerja Siswa 73 Validitas Instrumen Variabel Kesiapan Kerja (X) Dengan N = 27 (jumlah responden 27) Untuk menguji validitas, kita perhatikan tabel Item-Total Statistics berikut ini: Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Kesimpulan : Suatu item pernyataan dikatakan Valid jika Corrected Item-Total Correlation (r hitung ) lebih besar atau sama dengan r tabel (0,381) pada taraf signifikan (α) 5%. Namun, jika r hitung lebih kecil dari r table (0,381), maka butir pernyataan tidak valid.

91 Lampiran 4. Data Uji Validitas Dan Uji Reabilitas Kesiapan Kerja Siswa 74 Tabel 22. Validitas Instrumen Variabel Kesiapan Kerja (X) KESIAPAN KERJA Butir Soal Pearson Corellation r tabel Keterangan Butir Valid Butir Tidak Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Tidak Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Reliabilitas Instrumen Variabel Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach's Alpha hitung > 0,60. Dengan melihat tabel Reliability Statistics, kita dapat mengetahui nilai Cronbach's Alpha. Seperti pada tabel Reliability Statistics diatas, diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha hitung adalah 0,944. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner tersebut reliabel karena 0,9434 > 0,60.

92 75 Lampiran 5. Data Uji Validitas Dan Uji Reabilitasi Motivasi Memasuki Dunia Kerja Resp jml r tabel r hitung "V" dan"tv" V V V V V V V V V V V TV V V V V V V V TV V V V V V Si Total Si St 2 86 Ri

93 76 Lampiran 5. Data Uji Validitas Dan Uji Reabilitasi Motivasi Memasuki Dunia Kerja Item Pertanyaan kesiapan Kerja siswa No 1 PEMBILANG Res x y X² Y² xy n PENYEBUT AKAR r hitung r tabel X Y X² Y² XY ( X)² ( Y)²

94 77 Lampiran 5. Data Uji Validitas Dan Uji Reabilitasi Motivasi Memasuki Dunia Kerja Validitas Instrumen Variabel Motivasi memasuki dunia kerja (Y) Dengan N = 27 (jumlah responden 27) Untuk menguji validitas, kita perhatikan tabel Item-Total Statistics berikut ini: Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Multiple Alpha if Item Correlation Correlation Deleted Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Kesimpulan : Suatu item pernyataan dikatakan Valid jika Corrected Item-Total Correlation (r hitung ) lebih besar atau sama dengan r tabel (0,381) pada taraf signifikan (α) 5%. Namun, jika r hitung lebih kecil dari r table (0,381), maka butir pernyataan tidak valid.

95 78 Lampiran 5. Data Uji Validitas Dan Uji Reabilitasi Motivasi Memasuki Dunia Kerja Tabel 33. Validitas Instrumen Variabel Motivasi memasuki dunia kerja (Y) MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA Butir Soal Pearson Corellation r tabel Keterangan Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Tidak Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Tidak Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Butir Valid Reliabilitas Instrumen Variabel Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach's Alpha hitung > 0,60. Dengan melihat tabel Reliability Statistics, kita dapat mengetahui nilai Cronbach's Alpha. Seperti pada tabel Reliability Statistics diatas, diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha hitung adalah 0,943. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner tersebut reliabel karena 0,943 > 0,60.

96 Lampiran Bagian 6-8 Lam 6. Data Uji Analisis Instrumen Lam 7. Statistik Deskriptif Lam 8. Kecendrungan Masing - Masing Variable X Dan Y

97 Lampiran 6. Data Uji Analisis Instrumen 79 Data Uji Analisis Instrumen Kesiapan Kerja (X) resp Jml

98 Lampiran 6. Data Uji Analisis Instrumen 80 Data Uji Analisis Instrumen Motivasi Memasuki Dunia Kerja (X) resp Jml

99 Lampiran 7. Statistik Deskriptif 81 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel (Kesiapan Kerja Siswa dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja) SMK Muhammadiyah 1 Muntilan Kelas XII Statistics Kesiapan Kerja Siswa (X) Motiwasi Memasuki Dunia kerja (Y) Valid N Missing 0 0 Mean Std. Error of Mean Median Mode 80 a 81 Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

100 Lampiran 8. Kecendrungan Masing - Masing Variable X Dan Y 82 Kecenderungan Kesiapan Kerja Siswa No Skor Frekuensi Persentase (%) Kategori Sangat Tinggi > Mi + 1,8 Sdi > > Sangat Tinggi Tinggi Mi + 0,6 sd < Mi + 1,8 Sdi 78.8 < > Tinggi Cukup Mi - 0,6 Sdi sd < Mi 74.2 < < Cukup Rendah < Mi - 0,6 Sdi < < Rendah Kecenderungan Motivasi Memasuki Dunia Industri No Skor Frekuensi Persentase Kategori Sangat Tinggi > Mi + 1,8 Sdi > >84, Sangat Tinggi Tinggi Mi + 0,6 sd < Mi + 1,8 Sdi 80.6 < ,6>84, Tinggi Cukup Mi - 0,6 Sdi sd < Mi 76.4 < ,4<78, Cukup Rendah < Mi - 0,6 Sdi < >76, Rendah Mi(Mean Ideal Sdi(Standar Deviasi ideal) Xmax Xmin K Kerja Motivasi

101 Lampiran Bagian 9-10 Lam 9. Uji normalitas & Linieritas Lam 10. Uji Regresi sederhana

102 Lampiran 9. Uji Normalitas & Linieritas Uji normalitas NPar Tests [DataSet1] rev 4\uji\normalitas.sav One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kesiapan Kerja Siswa (X) Motiwasi Memasuki Dunia kerja (Y) N Mean Normal Parameters a,b Std. Deviation Absolute Most Extreme Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika harga Asymp. Sig (p) pada output Kolmogorov-Smirnov test > dari alpha yang ditentukan yaitu 5% (0,05). Berdasarkan hasil uji normalitas diatas menunjukkan nilai dari : a. Kesiapan kerja Siswa 0,506 > 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa data penelitian telah memenuhi data distribusi normal. b. Motivasi Memasuki Dunia Kerja 0,501 > 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa data penelitian telah memenuhi data distribusi normal.

103 Lampiran 9. Uji Normalitas & Linieritas Uji Linieritas X terhadap Y ANOVA Table Sum of df Mean F Sig. Squares Square Motiwasi Memasuki Dunia kerja (Y) * Kesiapan Kerja Siswa (X) (Combined) Between Groups Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total Kriteria pengambilan keputusan yaitu Berdasarkan nilai signifikansi : dari output di atas, diperoleh nilai signifikansi = 0, 205 lebih besar dari 0,05, yang artinya terdapat hubungan linear secara signifikan antara variable Motivasi Belajar (X) dengan variable Prestasi Belajar (Y). Berdasarkan nilai F : dari output di atas, diperoleh nilai F hitung = 1,302 dan nilai F tabel (0,05) dengan angka df nya, dari output di atas diketahui df 20:76. ditemukan nilai F tabel = 1,700. Karena nilai F hitung lebih kecil dari F tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikan antara variable Motivasi Belajar (X) dengan variable Prestasi Belajar (Y).

104 Lampiran 10. Uji Regresi Sederhana 85 UJI HIPOTESIS A. Pengujian Hipotesis Regresi sederhana X terhadap Y Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Kesiapan Kerja Siswa Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Kesiapan Kerja Siswa a. Dependent Variable: Motivasi Memasuki Dunia Kerja Hasil uji regresi (X terhadap Y) Variabel Koefisien X 0,372 Konstanta r 0, 426 0, 181 t hitung 4,607 t tabel 1,671 p 0,00 Keterangan Positif signifikan Keterangan : a. R merupakan koefisien korelasi di mana besarnya R = 0,426. b. R Square merupakan koefisien determinasi. Dalam kasus ini R Square adalah 0,1814 = 18,1 %. Artinya, besarnya pengaruh variabel X terhadap Y adalah sebesar 18,1 %.

105 86 Lampiran 10. Uji Regresi Sederhana c. Persamaan regresi Y = ,372 X menyatakan bahwa besarnya konstanta sebesar dan nilai koefisien X sebesar 0,372 yang berarti apabila minat kerja (X) meningkat 1 poin maka kesiapan kerja (Y) akan meningkat sebesar 0,372 poin. d. Tabel Coefficients ini menampilkan nilai t hitung yaitu sebesar e. Dari nilai t hitung > t tabel (4,607 > 1,671) atau melihat nilai Sig. sebesar 0,00 menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel Y karena 0,00 < 0,05 di mana 0,05 merupakan taraf signifikan.

106 Lampiran Bagian Lam 11. Tabel Statistik Lam 12. Surat Ijin Penelitian Lam 13. Kartu Bimbingan Skripsi

107 Lampiran 13. Tabel Statistik 87 Sumber: (Sugiyono, 2011: 373)

108 Lampiran 13. Tabel Statistik 88 Sumber: (Sugiyono, 2011: 372)

109 Lampiran Tabel Statistik 89 Sumber: (Sugiyono, 2011: 383)

110 Lampiran 13. Tabel Statistik 90

111 Lampiran 13. Tabel Statistik 91

112 Lampiran 14. Surat Ijin Peneltian 92

113 Lampiran 14. Surat Ijin Peneltian 93

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Mengenai Kesiapan Kerja a. Pengertian Kesiapan Kerja Kesiapan menurut kamus psikologi adalah Tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESIAPAN KERJA DENGAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN

HUBUNGAN KESIAPAN KERJA DENGAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN Kesiapan Kerja Siswa (Reza Fahlevi) 239 HUBUNGAN KESIAPAN KERJA DENGAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN WORK READINESS AND WORKING MOTIVATION RELATIONSHIP

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. Hata Widhigdo NIM

SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. Hata Widhigdo NIM PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 TULUNG KLATEN SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Motivasi Memasuki Dunia Kerja berpengaruh positif dan signifikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Motivasi Memasuki Dunia Kerja berpengaruh positif dan signifikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Motivasi Memasuki Dunia Kerja berpengaruh positif dan signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Oleh : SIGIT PRIYO ADHI NIM

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Oleh : SIGIT PRIYO ADHI NIM PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN MULTIMEDIA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 MAGELANG TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap

Lebih terperinci

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA Oleh: Irwan Dwis Hasta Setiyawan *), dan Setya Hadi, M.Pd. **) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pengaruh pengalaman praktik kerja industri dan informasi dunia kerja terhadap kesiapan mental kerja siswa kelas XII Program Keahlian Penjualan SMK Batik 2 Surakarta tahun ajaran 2008/ 2009 Oleh : Dewi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPETENSI TEORI K3 DAN MOTIVASI MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN SIKAP SISWA DALAM PENERAPAN K3 PADA PRAKTIK PENGELASAN SKRIPSI

HUBUNGAN KOMPETENSI TEORI K3 DAN MOTIVASI MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN SIKAP SISWA DALAM PENERAPAN K3 PADA PRAKTIK PENGELASAN SKRIPSI HUBUNGAN KOMPETENSI TEORI K3 DAN MOTIVASI MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN SIKAP SISWA DALAM PENERAPAN K3 PADA PRAKTIK PENGELASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK SE-KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI HUBUNGAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI HUBUNGAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK SE-KABUPATEN SLEMAN Diajukan untuk memenuhi prasyarat Pelaksanaan Tugas Akhir di Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan i PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI TEMPEL TAHUN PELAJARAN 0/0 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMADIYAH 3 YOGYAKARTA

HUBUNGAN PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMADIYAH 3 YOGYAKARTA HUBUNGAN PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMADIYAH 3 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesiapan Kesiapan menurut kamus psikologi adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu (Chaplin, 2006,

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU OTOMOTIF SMK NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU OTOMOTIF SMK NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU OTOMOTIF SMK NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AK SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI

PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SANDEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT LISTRIK OTOMOTIF SISWA KELAS XI TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF SMKN 2 DEPOK SLEMAN SKRIPSI

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT LISTRIK OTOMOTIF SISWA KELAS XI TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF SMKN 2 DEPOK SLEMAN SKRIPSI PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT LISTRIK OTOMOTIF SISWA KELAS XI TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF SMKN 2 DEPOK SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MA ARIF 1 WATES Diajukan Kepada Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Disusun oleh : Agung Hudi Kurniawan

Disusun oleh : Agung Hudi Kurniawan PENGARUH KEMAMPUAN KOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK MATA PELAJARAN PRODUKTIF ALAT UKUR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH CARA BELAJAR DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN BERBAH TAHUN AJARAN 2012/ 2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Simholis Dwi Cahyono NIM

SKRIPSI. Oleh: Simholis Dwi Cahyono NIM KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA KELAS XI SMKN 2 PENGASIH KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI S-1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh: CINTIA OKTA LESTARINING YUSKA A

TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI S-1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh: CINTIA OKTA LESTARINING YUSKA A PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DITINJAU DARI PENGELOLAAN KELAS DAN KOMUNIKASI GURU PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh: DEWI TRI UTAMI A

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh: DEWI TRI UTAMI A PEMILIHAN KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI PELUANG KERJA DAN DUKUNGAN ORANG TUA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN ILMU EKONOMI DAN PROGAM EKSTRAKULIKULER TERHADAP SIKAP MENTAL ANAK DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH PEMBELAJARAN ILMU EKONOMI DAN PROGAM EKSTRAKULIKULER TERHADAP SIKAP MENTAL ANAK DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH PEMBELAJARAN ILMU EKONOMI DAN PROGAM EKSTRAKULIKULER TERHADAP SIKAP MENTAL ANAK DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar manusia dalam mewujudkan suasana belajar dengan melakukan proses pembelajaran didalamnya menjadikan peserta didik aktif mengembangkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN OTOMOTIF SMKN2 WONOSARI

HUBUNGAN ANTARA MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN OTOMOTIF SMKN2 WONOSARI HUBUNGAN ANTARA MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN OTOMOTIF SMKN2 WONOSARI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SMP NEGERI 2 SRANDAKAN SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SMP NEGERI 2 SRANDAKAN SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SMP NEGERI 2 SRANDAKAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : Khairul Alim

SKRIPSI. Disusun oleh : Khairul Alim HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR DAN PRESTASI PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRASWASTA SISWA KELAS III BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MENGAKSES INTERNET DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 3 WONOSARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MENGAKSES INTERNET DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 3 WONOSARI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MENGAKSES INTERNET DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1( S-1 ) Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1( S-1 ) Program Studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH BIMBINGAN DI SEKOLAH DAN KONSEP DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

2008). Hal ini merupakan indikator memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

2008). Hal ini merupakan indikator memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. KONTRIBUSI HASIL BELAJAR DAN INFORMASI TENAGA KERJA TERHADAP MINAT SISWA MASUK DUNIA KERJA PADA SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI NUSAWUNGU,CILACAP TH 2011 Tingginya angka pengangguran

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh :

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh : PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENGARUH CARA MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH CARA MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH CARA MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut Kerlinger dalam Emzir (2010: 119) penelitian ini disebut dengan penelitian ex post facto,

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2014

PENGARUH MOTIVASI DAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2014 PENGARUH MOTIVASI DAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA Kontribusi minat kerja (Simholis Dwi) 1 KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA CONTRIBUTION OF WORK INTEREST AND CAREER GUIDANCE TO THE WORKING READINESS Oleh:

Lebih terperinci

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SAMBI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SAMBI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI PENGARUH POSITIVE REINFORCEMENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SAMBI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Oleh OKTAVIA RIZKY CAHYANI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Oleh OKTAVIA RIZKY CAHYANI PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATAA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS X SMK PRAWIRA MARTA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

DENGAN MINAT SISWA DALAM SKRIPSII. Bahasa dan. Oleh Santoso

DENGAN MINAT SISWA DALAM SKRIPSII. Bahasa dan. Oleh Santoso HUBUNGANN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA DALAM BERMUSIK DI SMP N 5 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSII Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A PRESTASI BELAJAR TEORI AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN INFORMASI KERJA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK JURUSAN TEKNIK MESIN DI KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN INFORMASI KERJA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK JURUSAN TEKNIK MESIN DI KABUPATEN SLEMAN Hubungan Lingkungan Keluarga (Rudy Hermawan) 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN INFORMASI KERJA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK JURUSAN TEKNIK MESIN DI KABUPATEN SLEMAN RELATIONSHIP OF FAMILY ENVIRONMENT

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN AKUNTANSI DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh MARINA DWI ARIANI A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh MARINA DWI ARIANI A PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH PURWODADI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

OLEH : ARIF NUR HIDAYAT NIM :

OLEH : ARIF NUR HIDAYAT NIM : PENGARUH KOPERASI SEKOLAH DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

PENGARUH COMPUTER ANXIETY

PENGARUH COMPUTER ANXIETY PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN COMPUTER ATTITUDE TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER (Survey Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Khusus Area Pelayanan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Oleh: Nama : Puput Kartika Pratiwi NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Oleh: Nama : Puput Kartika Pratiwi NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK HUBUNGAN PENERAPAN JAM PELAJARAN SISTEM BLOK DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL SISWA KELAS X SMKN 1 MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014 TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : ANANG CAHYA UTAMA ( )

SKRIPSI. Disusun Oleh : ANANG CAHYA UTAMA ( ) HUBUNGAN PENGALAMAN KKN-PPL DAN NILAI PEMBELAJARAN MIKRO DENGAN KESIAPAN MAHASISWA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM FISE UNY UNTUK MENJADI GURU PROFESIONAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE GROUP INVESTIGATION

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE GROUP INVESTIGATION HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 CAWAS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS. TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS. TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : Agus Farmawanto

SKRIPSI. Disusun Oleh : Agus Farmawanto PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP N 2 PATUK TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA PELAJARAN TUNE UP MOTOR BENSIN KELAS X JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMMADIYAH CAWAS KLATEN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA KELAS XII SMA DI KECAMATAN WONOSOBO TERHADAP PROFESI GURU SKRIPSI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA KELAS XII SMA DI KECAMATAN WONOSOBO TERHADAP PROFESI GURU SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA KELAS XII SMA DI KECAMATAN WONOSOBO TERHADAP PROFESI GURU SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 3 PACITAN TAHUN 2013/2014 SKRIPSI

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 3 PACITAN TAHUN 2013/2014 SKRIPSI PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 3 PACITAN TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Rose Mareta

SKRIPSI. Oleh Rose Mareta PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGARUH INTERAKSI BELAJAR DAN INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 PADA MAHASISWA

PENGARUH INTERAKSI BELAJAR DAN INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 PADA MAHASISWA PENGARUH INTERAKSI BELAJAR DAN INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 PADA MAHASISWA ANGKATAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh PENI WULANDARI A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh PENI WULANDARI A PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PARTISIPASI SISWA DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GODONG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DITINJAU DARI KUALITAS LAYANAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA LAWU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI SERANG KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI SERANG KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI SERANG KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN SIKAP GURU TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA DI SDN 03 SURUH TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN SIKAP GURU TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA DI SDN 03 SURUH TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN SIKAP GURU TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA DI SDN 03 SURUH TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Nanda Pradhana NIM

SKRIPSI. Oleh Nanda Pradhana NIM PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD SE GUGUS ONTOSENO BAGELEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI, PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI, DAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PENGASIH TAHUN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER MARCHING BAND

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER MARCHING BAND HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER MARCHING BAND DENGAN SIKAP TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SD DI KELAS SE-GUGUS KALITIRTO KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

: SRI HARTANTI A

: SRI HARTANTI A PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARTASURA

Lebih terperinci

Oleh : Slamet Sugiono, Arif Susanto, prodi teknik otomotif, FKIP, universitas muhamadyah purworejo

Oleh : Slamet Sugiono, Arif Susanto, prodi teknik otomotif, FKIP, universitas muhamadyah purworejo PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PGRI 2 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2013 / 2014 Oleh :

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1 PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1 KAYEN PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMA SRAGEN KOTA

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMA SRAGEN KOTA PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMA SRAGEN KOTA Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN METODE MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: RIZKI KHAIRUNNISA A

Diajukan Oleh: RIZKI KHAIRUNNISA A MINAT MEMBACA BUKU DITINJAU DARI FASILITAS PERPUSTAKAAN DAN FREKUENSI TUGAS YANG DIBERIKAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ILMU SOSIAL SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 15 Depdiknas (2006: 8) menyebutkan bahwa Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA DAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP PRESTASI DASAR AKUNTANSI KEUANGAN II PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DESY NUR ROHMAWATI A

DESY NUR ROHMAWATI A PENGARUH FREKUENSI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS VSD NEGERI 01 POTRONAYAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian dimana dari tempat penelitian diperoleh data atau informasi.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MOTIVASI KERJA, PRESTASI BELAJAR, DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan i PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S-1) Progam Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S-1) Progam Studi Pendidikan Akuntansi. KONTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGAM PENDIDIKAN AKUNTANSI SEMESTER IV UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 i PENGARUH POLA BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEWON TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEWON TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI PENGARUH PENGARUH PERSEPSI PERSEPSI SISWA TENTANG SISWA TENTANG MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN AKUNTANSI DAN PEMBERIAN AKUNTANSI PEKERJAAN DAN RUMAH PEMBERIAN TERHADAP PEKERJAAN PRESTASI RUMAH BELAJAR AKUNTANSI

Lebih terperinci

KESIAPAN SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA TAHUN AJARAN 2013/2014

KESIAPAN SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA TAHUN AJARAN 2013/2014 KESIAPAN SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PADAMARA TAHUN AJARAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PADAMARA TAHUN AJARAN PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PADAMARA TAHUN AJARAN 2016-2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA SISWA, KEBIASAAN BELAJAR, DAN NILAI UAN TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN TEORI PERMESINAN KELAS 1 SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA DAN SMK MUHAMADIYAH 3 YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

ZAMRONI A

ZAMRONI A PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL MAHASISWA DAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KAMPUS TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN PPKn TAHUN ANGKATAN 2005/2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMKN 2 PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TUGAS AKHIR SKRIPSI

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMKN 2 PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TUGAS AKHIR SKRIPSI KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMKN 2 PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER GASAL SD NEGERI SIGIT 3 TAHUN AJARAN 2014/ 2015

PENGARUH PROFESI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER GASAL SD NEGERI SIGIT 3 TAHUN AJARAN 2014/ 2015 PENGARUH PROFESI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER GASAL SD NEGERI SIGIT 3 TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci