BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Lanny Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 39 BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab ini akan disajikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengujian emisi gas buang pada sepeda motor merk X yang diberi tambahan gas HHO hasil elektrolisis Air dengan katalis NaOH. Berikut adalah flowchart tahapan-tahapan dalam pengujian Emisi gas Buang secara umum: Mulai Persiapan Kendaraan Persiapan Generator HHO Pengujian Laju Reaksi Pengujian Emisi Gas Buang Selesai Gambar 3.1 Flowchart tahapan persiapan pengujian
2 Persiapan Kendaraan Sebelum dilakukan pengujian sebaiknya mempersiapkan kendaraan yang akan diuji, Alat ukur yang lengkap dan terkalibrasi serta peralatan yang akan digunakan dalam penelitian. Sebelum kendaraan akan diuji, dilakukan pemeriksaan berkala dikembalikan terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi kendaraan pada Service manual Penyetelan Klep Pekerjaan penyetelan klep kita harus membuka tempat duduk dan penutup samping serta tangki bensin.karena posisi klep tertutup oleh komponen-komponen tadi.penyetelan klep sebaiknya dilakukan pada san mesin dingin dan pada temperatur ruang. Pada saat penyetelan klep, tepatkan posisi piston pada posisi titik mati atas (TMA), pada saat langkah kompresi.adapun langkah penyetelan klep diantaranya: 1. Melepas busi, penutup tappet (sisi pemasukan 2 dan sisi pembuangan 1) Gambar 3.2 Kabel busi dan penutup tappet (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-4) 2. Melepas baut penutup timing mark (dengan O-ring) dan penutup ujung crankshaft (dengan O-ring).
3 41 Gambar 3.3 Baut penutup timing mark dan penutup ujung crankshaft (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-4) 3. Mengukur celah kelonggaran klep Spesifikasi Celah kelonggaran klep ketika kondisi dingin: a. Klep masuk (0,05-0,10) b. Klep Buang (0,10-0,15) Langka pengukuran: Putaran crankshaft berlawanan dengan arah jarum jam sehingga tanda garis a pada rotor segaris dengan tanda b pada penutup crank case. Pada posisi Titik Mati Atas (TMA). 4. Ukur celah kelonggaran klep dengan menggunakan thickness gauge. Di luar spesifikasi, stel celah katup. Gambar 3.4 pengukuran kerenggangan klep (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-5)
4 42 5. Stel kelonggaran klep Kendorkan mur pengunci. Masukkan thickness gauge diantara ujung baut penyetel dan ujung batang klep. Putar baut penyetel ke arah dalam atau ke arah luar hingga dapat spesifikasi yang sesuai. Ke arah luar (kelonggaran klep bertambah), Ke arah dalam (kelonggaran klep berkurang). Tahan putaran baut penyetel saat mengencangkan Mur pengunci sesuai dengan spesifikasi. (1,4 N.m) Periksa kembali kelonggaran klep. Gambar 3.5 Penyetelan kerenggangan celah klep (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-5)
5 43 6. Jika kelonggaran klep tidak sesuai dengan spesifikasi, ulangi kembali tahap penyetelan hingga didapat kelonggaran yang sesuai dengan spesifikasi. 7. Pasang kembali o-ring dan penutup tappet Penyetelan Putaran Langsam Mesin Penyetelan langsam atau penyeten putaran idle bertujuan agar campuran udara dan bahan bakar ketika kondisi putaran idle adalah campuran ideal 14,7 Udara : 1 bahan bakar. Adapun prosedur penyetelan putaran langsam mesin: 1. Hidupkan mesin beberapa saat untuk pemanasan. 2. Pasang Engine tachometer pada kabel busi Gambar 3.6 Pemasangan tachometer pada kabel busi (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-5) 3. Pemeriksaan putaran langsam dengan cara membaca alat ukur tachometer, dan dibandingkan dengan standar. Spesifikasi standar untuk putaran langsam engine
6 44 adalah r/min. jika Putaran langsam engine diluar spesifikasi maka stel putaran langsam. 4. Langkah penyetelan: Putar setelan angin/pilot screw 1 ke arah kanan hingga penuh. Putar setelan angin/pilot screw keluar sesuai spesifikasi penyetelan. Gambar 3.7 Baut stelan angin ataupilot screw. (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-6) Putar baut stelan langsam kea rah dalam atau keluar sesuai spesifikasi putaran langsam. Jika baut diputar ke dalam, maka putaran langsam bertambah.tetapi, jika baut diputar ke luar maka putaran langsam berkurang. Gambar 3.8 Penyetelan setelan langsam (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-6)
7 45 5. Periksa gerak bebas handle gas Pemeriksaan ini bertujuan agar pada saat posisi kemudi dibelokkan, maka RPM tidak bertambah. Spesifikasi gerak bebas kabel gas pada handle (3-5 mm). Gambar 3.9 Pemeriksaan gerak bebas handle gas (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-6) Jika gerak bebas tidak sesuai dengan spesifikasi maka stel gerak bebas handle gas dengan cara seperti berikut: Penyetelan pada karburator Kendorkan mur pengunci/ locknut 1, putarlah mur penyetel 2 kedalam atau keluar hingga gerak bebas sesuai spesifikasi. Diputar ke dalam untuk menambah gerak bebas handle gas, diputar ke luar untuk mengurangi gerak bebas handle gas. Gambar 3.10 Penyetelan gerak bebas handle gas pada karburator. (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-7)
8 46 Penyetelan pada tangkai kemudi Kendorkan mur pengunci/ locknut 1, putarlah mur penyetel 2 kedalam atau keluar hingga gerak bebas sesuai spesifikasi. Diputar ke dalam untuk menambah gerak bebas handle gas, diputar ke luar untuk mengurangi gerak bebas handle gas. Gambar 3.11 penyetelan gerak bebas handle gas pada tangkai kemudi (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-7) Pemeriksaan Busi atau spark plug Agar terjadi pembakaran sempurna maka kondisi busi harus standar, busi standar untuk motor Yamaha scorpio 225 adalah Merk NGK D8EA, atau Merk Denso X 24ES-U. Periksa keausan Elektrode busi no1 pada gambar dibawah, jika aus/ rusak maka gantilah busi. Periksa Insulator no 2., warna insulator normal yaitu putih ke abu-abuan, jika insulator. Ukur celah busi a dengan wire thickness gauge, ukuran celah busi adalah 0,6-0,7 mm.
9 47 Gambar 3.12 Gambar busi (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-10) Pemeriksaan tekanan kompresi Agar terjadi pembakaran sempurna campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar, maka tekanan kompresi harus standar, tekanan kompresi tidak standar akan mengakibatkan tenaga berkurang. Adapun langkah pemeriksaan kompresi adalah o Hidupkan mesin beberapa saat untuk pemanasan engine o Matikan engine o Lepas busi/spark plug o Untuk menghindari bahaya loncatan api, jauhkan ujung kabel busi dari masa o Pasang compression gauge. o Ukur tekanan kompresi dengan cara posisi gas terbuka penuh, tekan tombol motor starter hingga tekanan pada compression gauge stabil/tidak bertambah.
10 48 Gambar 3.13 Pemeriksaan tekanan kompresi (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-10) Spesifikasi tekanan kompresi: Standar: 1,200 kpa (12,0 Kg/cm 2, 12,0 Bar) Minimum: 1,050 kpa (10,5 Kg/cm 2, 10,5 Bar) Pemeriksaan ketinggian Oli mesin Tempatkan motor pada tempat datar dan pastikan motor pada posisi tegak, hidupkan mesin beberapa saat dan selanjtnya matikan mesin. Periksa ketinggian oli mesin, oli mesin harus berada diantara batas minimum dan batas maksimum. Gambar 3.14 Gelas penduga, a batas minimum dan b batas maksimum. (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-10)
11 49 Jika berada dibawah batas minimum tambahkan oli sesuai spesifikasi SAE 20 W Membersihkan filter udara Jika selang indicator saringan udara terdapat endapan air atau debu, bersihkan elemen saringan udara dan rumah saringan. Gambar 3.15 Gambar indicator saringan Udara. (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-13) Gambar 3.16 Melepas penutup rumahsaringan udara dan element saringan udara. (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-13)
12 50 Bersihkan elemen saringan udara dengan cairan pembersih, setelah pembersihan, peras elemen saringan udara agar cairan pembersih tuntas,jika elemen saringan udara Rusak/robek maka ganti saringan elemen. Lumasi dengan oli, kondisi eleme saringan udara harus basah terapi tidak menetes.dan pasang kembali Elemen saringan udara dan penutup rumah saringan udara. Gambar 3.17 Membersihkan saringan Udara (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-14)
13 Memeriksa join karburator, jika joint karburator retak/rusak maka ganti. Gambar 3.18 Join karburator. (Service manual Yamaha SX-4 Scorpio 2010,hal 3-15) 3.2 Persiapan pembuatan Generator HHO Generator HHO untuk penghematan bahan bakar dapat dibuat sendiri pemanfaatan bahan-bahan yang ada disekitar kita. Bahan dan alat yang digunakan untuk membuat sebuah Generator HHOadalah: Persiapan Bahan 1) Tabung Bisa memanfaatkan toples bekas yang terbuat dari kaca atau plastik yang tahan terhadap panas.penulis dalam hal ini menggunakan toples dari kaca karena kaca lebih tahan panas dibandingkan plastic.tabung kaca ini mempunyai volume 500ml. tabung ini berfungsi untuk elektrolizer dan bubler.
14 52 Gambar Toples kaca 2) Kawat elektroda Kawat elektroda terdiri dari dua bagian, yaitu kutup negatif (katoda) dan kutup positif (anoda). Penulis mencoba menggunakan kawat yang di lapis galvanis, akan tetapi setelah dilakukan percobaan, pada kutub Positif terjadi penumpukan korosi, sehingga penulis memutuskan untuk mengganti dengan kawat stenless SS306 L dengan diameter 2mm lebih tahan terhadap korosi. Gambar 3.20 Kawat Elektroda
15 53 3) Plastik mika ( akrilik) Plastik mika digunakan sebagai dudukan kedua kawat elektroda agar tidak saling bersentuhan dan sebagai isolator. Ketebalan minimal 0,5 cm untuk mencegah bengkok akibat panas. Plastik Mika dipotong menyesuaikan dengan ukuran tabung.penulis menggunakan 2 plastik mikaberukuran 57 mm x 145 mm. kedua plastik mika tersebut dipotong dibentuk seperti leter U seperti pada gambar. Gambar 3.21 Plastik Mika Kedua plat plastik mika tersebut digabungkan, sehingga ketika digabungkan menjadi berbentuk palang panjang. Gambar 3.22 Mika tampak atas dan tempak samping
16 54 4) Mur,baut dan ring isolator. Berfungsi sebagai terminal listrik elektroda sedangkan ring isolator diperlukan apa bila tabung elektroliser terbuat dari steinlis steel agar menghindar terjadinya hubungan singkat.selain untuk terminal digunakan untuk pemasangan Generator HHO pada sepeda motor. Gambar 3.23 Gambar mur, baut dan isolator 5) Dudukan Untuk Tabung. Penulis mencoba untuk menggunakan dudukan tempat minum untuk sepeda, dan untuk tabung yang besar menggunakan dudukan tempat bensin untuk engine stand sepeda motor. Dudukan tempat minum dan dudukan tempat bensin di sambungkan dengan mur dan baut, dan ditempatkan pada dudukan tangki yang dilepas.
17 55 Gambar 3.24 Dudukan Tempat bensin dan dudukan bubler. 6) Pipa penyalur dengan katup ( elbow) Diletakan pada tutup tabung yang berfungsi sebagai penyalur gas HHO menuju Intake manifold atau saringan udara. Gambar 3.25 Elbow
18 56 7) T Tipe Pipa sambungan berbentuk T yang berfungsi menyalurkan gas HHO dari tabung elektroliser menuju intake manifold atau ke penyaluran uap oli yang masuk ke ruang bakar. Gambar 3.26 Sambungan T 8) Selang plastik. Sebagai media penyaluran gas HHO menuju ke intake manipol. 9) Air suling ( aquades) Sebagai larutan elektrolit yang akan dicampur dengan NaOH. Banyak dan sedikitnya air tergantung besarnya tabung.selain air suling dapat digunakan air biasa tetapi beresiko terhadap kerusakan elektroda.sebab, kandungan logam dan mineral dalam air mineral biasa cukup tinggi.
19 57 Gambar 3.27 Botol Aquades 10) NaOH Merupakan basa kuat untuk mempercepat proses produksi gas HHO. Untuk membuat larutan 1 Mol NaOH dibutuhkan 40 gr NaOH dan 1000mL Aquades.Penulis melakukan percobaan dengan menggunakan konsentrasi 5% yaitu 1gr untuk 500ml aquades. Gambar 3.28 Butiran NaOH
20 58 11) Kabel listrik, terminal atau sekun dan isolasi. 12) Sekring, relay, dan saklar. Sekring yang digunakan adalah 10 A untuk mencega lonjakan arus listrik.sebelum disalurkan ke tabung elektroliser, arus listrik terlebih dahulu melewati sekring. Dan relay untuk menstabilkan arus ke generator HHO. 13) Klem dan kabeltis. 14) Lem plastik ( slicon rubber) Persiapan Alat Adapun alat yang dipersiapkan untuk pembuatan generator HHO diantaranya: 1. Mesin bor. 2. Alat potong (gergaji, tang potong, gunting, pemotong kabel). 3. Kikir dan amplas. 4. Ballpoin, pengaris, dan jangka sorong. 5. Obeng. 6. Kunci Kunci Multitester, 9. Tang Ampere.
21 Pembuatan Generator HHO Setelah bahan dan alat dipersiapkan, langkah selanjutnya pembuatan Generator HHO: 1. Ukurlah diameter dan tinggi dari tabung yang akan digunakan untuk pengukuran pemotongan plastik mika sebagai dudukan elektroda. 2. Buatkan lubang-lubang pada plastik mika sebagai dudukan elektroda dan coakan atau celah pada kedua mika yang akan digunakan sebagai jalur untuk membentuk silang (+) pada plastik mika. 3. Gabungkan kedua mika sehingga berbentuk (+), berilah lem super agar kedua mika tersebut kuat menopang lilitan kawat elektroda. 4. Lakukan pemasangan kawat elektroda setelah lemnya kering. Masukan kawat elektroda dari lubang bagian atas kemudian dililitkan sampai lubang bagian bawah. Buatkan lilitan kawat menjadi dua kutup, yaitu kutup katoda dan kutup anoda. Dalam membuat lilitan usahakan jangan sampai bersentuhan antara anoda dan katoda. 5. Buatkan lubang pada tutup tabung sebesar diameter elbow, keran udara, dan mur terminal elektroda yang akan digunakan. 6. Pasang elbow, keran udara dan mur terminal elektroda pada lubang yang telah dibuat masing-masing. Sebelum dipasang, pasangkan ring isolator dan berilah sedikit lem untuk menghindari kebocoran. 7. Pasang selang plastik pada ujung pengatur udara dibagian tutup tabung bagian dalam sampai ke dasar tabung. 8. Ukurlah tahanan elektroda untuk mengetahui jangan sampai saling bersentuhan. 9. Masukan larutan elektrolit sebanyak 500mL (jangan sampai penuh). 10. Setelah selesai perakitan elektroliser tersebut dapat digunakan pada motor.
22 60 Gambar 3.29 Pengaplikasian Generator HHO pada kendaraan Motor Scorpio 225 dengan konsentrasi NaOH 1gr pada 500ml Aquades. 3.3 Pengujian Laju reaksi Menurut Faraday 1, bahwa banyaknya zat yang dihasilkan dari reaksi elektrolisis sebanding dengan banyaknya arus listrik yang dialirkan kedalam larutan Pengujian. Dalam hal ini, penulis melakukan uji laju reaksi dilakukan dengan percobaan air diberi tegangan baterai dan diukur arus yang mengalir pada tabung elektroliser dan pengamatan gelembung gas yang dihasilkan.
23 61 Elektrolit pertama adalah 500ml Aquades, yang kedua 475ml Aquades + 25ml NaOH, dan yang ketiga 450ml Aquades + 50ml NaOH. 3.4 Pengujian Emisi gas buang Pengujian dilakukan 3kali pengujian yaitu: 1. sepeda motor tanpa penambahan gas HHO, 2. Sepeda motor dengan penambahan gas HHO dengan konsentrasi katalis NaOH sebanyak 25ml, 3. Sepeda motor dengan penambahan gas HHO dengan konsentrasi katalis NaOH sebanyak 50ml, Pengujian dilakukan diberbagai kondisi putaran mesin dari mulai putaran rendah ke putaran tinggi Prosedur pengujian: 1. Memanaskan kendaraan yang akan di uji emisinya. 2. Menyiapkan Alat Uji emisi dengan mengkalibrasi (zero calibration) dan pengosongan tabung (Purging). 3. Setelah siap (Stand by) masukkan probe ke knalpot sepeda motor. 4. Sepeda motor diberikan variasi putaran mesin dari putaran rendah ke tinggi. 5. Tekan Meas/enter Untuk memulai pengukuran. 6. Menekan Hold untuk pembacaan. 7. Setelah di dapat hasil pembacaan, tekan esc. 8. Keluarkan probe dari knalpot sepeda motor dan 9. Tekan Purging untuk pengosongan tabung.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan di Bengkel Otomotif Balai Besar Latihan Kerja Serang (BBLKI-Serang), dan sepeda motor yang akan digunaan pada penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,
BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan
Lebih terperinciD. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder
JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan
Lebih terperinciMesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi Sepeda Motor 4-langkah Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4- langkah. Adapun spesifikasi dari mesin uji
Lebih terperinciBAB III KEGIATAN PENGUJIAN DAN PERAWATAN
BAB III KEGIATAN PENGUJIAN DAN PERAWATAN Untuk mengetahui hubungannya perawatan rutin dengan kajian emisi kendaraan berdasarkan pada Standart uji SNI 09-2766-1992, maka pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Lebih terperinci1. EMISI GAS BUANG EURO2
1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mengetahui Perbandingan Pemakaian 9 Power Dengan Kondisi Standar Pada Motor 4 langkah Honda Supra X 125 cc perlu melakukan suatu percobaan. Akan tetapi penguji menggunakan
Lebih terperinci3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Tahap Pengujian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul Tune Up Roller CVT Diameter 15mm Roller CVT Diameter 16mm Roller CVT Diameter 17mm Variasi Putaran Mesin Pengukuran Daya
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4 langkah 100 cc, dengan merk
Lebih terperinciTUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER
LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP
LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR
PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR A. Yudi Eka Risano Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, UNILA Jl. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145 Telp. (0721)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan spesifikasi yamaha diperoleh hasil pengukuran dan indentifikasi
Lebih terperinciPELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE
PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE Fakhriza 1, Muhd. Haiyum 2, Adi Saputra Ismy 2, Zuhaimi 2 1 Ketua Pelaksana,
Lebih terperinciPROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.
PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. Pendahuluan Operasi sepeda motor yang tanpa kerusakan dan aman, dan juga umur yang panjang adalah idaman dari setiap pemilik sepeda
Lebih terperinciTune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN
TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3. Alat dan Bahan Pengujian. Motor bensin 4-langkah 50 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 50 cc, dengan merk Yamaha Vixion. Adapun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Peralatan uji yang digunakan antara lain : volume akhir setelah terkompresi ( t = 0,173 m 0,170 m
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas berbagai hal yang berhubungan dengan rancangan penelitian yang akan dilakukan, alat dan dan bahan yang dibutuhkan, dan prosedur kerja yang dilakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Mesin mesin dan Alat Uji Pengujian kendaraan bermotor menggunakan bermacam macam jenis standarisasi diantaranya BSN, ISO, IEC, DIN, NISO, ASTM dll. Sebelum melakukan pengujian
Lebih terperinciLetak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia
Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Letak sensor pada Avanza/ Xenia 1. Vacuum switching Valve (EVAP) 2. Sensor Tekanan Absolut Manifold 3. Pompa nahan Bakar 4. Sensor oksigen (sensor
Lebih terperinciPERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL
M O D U L PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciGambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Engine Stand ATV Toyoco G16ADP 160 CC Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada pelat
Lebih terperinciPengaruh Tabung Evaporasi Pada Instalasi Generator Hidrogen. Terhadap Kandungan Polutan Gas Sisa Pembakaran Pada Motor Statis Honda Supra
Pengaruh Tabung Evaporasi Pada Instalasi Generator Hidrogen Terhadap Kandungan Polutan Gas Sisa Pembakaran Pada Motor Statis Honda Supra Dengan Bahan Bakar Bensin Super Ekstra 95 Produksi Shell Christofel
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian. Alat penelitian a. Sepeda Motor Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah motor bensin 4-langkah 0 cc. Adapun spesifikasi
Lebih terperinciBAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Untuk mengetahui pengaruh pemakaian camshaft standar dan camshaft modifikasi terhadap konsumsi bahan bakar perlu melakukan pengujian mesin.. Oleh
Lebih terperinci2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)
Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak
Lebih terperinci2.2.3 Persentil Konsep Perancangan dan Pengukuran Concept Scoring Hidrogen Karbon Monoksida 2-25
ABSTRAK Sepeda motor menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain mudah dan praktis dalam penggunaannya, konsumsi bahan bakar yang lebih rendah daripada mobil membuat
Lebih terperinciPetunjuk Penggunaan KEAMANAN SPESIFIKASI. EU65is JANGAN GUNAKAN DI DALAM RUMAH JANGAN GUNAKAN DALAM KEADAAN BASAH JANGAN HUBUNGKAN KE METERAN RUMAH
KEAMANAN JANGAN GUNAKAN DI DALAM RUMAH JANGAN GUNAKAN DALAM KEADAAN BASAH JANGAN HUBUNGKAN KE METERAN RUMAH Petunjuk Penggunaan 4MZ25601 00x4M-Z25-6000 SPESIFIKASI Di cetak di Indonesia JAUHKAN DARI BARANG
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR
RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR Maria Riswanti Tadubun, Rika Winarni, Fransiskus Tayi dan Richard Samuel Waremra S.T., M.Si, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:
PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar
Lebih terperinciBUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500
S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC
TUGAS AKHIR RM 1541 (KE) PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC RIZKY AKBAR PRATAMA 2106 100 119 Dosen Pembimbing : Prof. Dr.
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM HIDROKSIDA (KOH) PADA GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA & EMISI GAS BUANG MESIN SUPRA X PGMFi 125 cc
TUGAS AKHIR - TM 091486 (KE) PENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM HIDROKSIDA (KOH) PADA GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA & EMISI GAS BUANG MESIN SUPRA X PGMFi 125 cc ANDRIAN DWI PURNAMA 2105 100 003 Dosen
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Pada penelitian ini, terdapat beberapa bahan yang digunakan dalam proses penelitian diantaranya adalah : 3.1.1. Sepeda Motor Sepeda motor yang digunakan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS
PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF Dosen pembimbing : Prof.Dr.Ir.H.D.SUNGKONO, M.Eng.Sc. KAPASITAS BESAR Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS Theo
Lebih terperinciENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL
MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Bahan bakar menggunakan teknologi elektrolisis air sebetulnya bukan merupakan sesuatu yang baru. Seorang berkebangsaan Swiss, Isaac De Rivaz
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut : 1. Tempat pengujian :Dynotest center Mototech Jalan Ringroad Selatan,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 135 cc, dengan merk Yamaha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan
Lebih terperinciTUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( )
TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P (130513605980) MUHAMMAD GHOZALI (130513605979) Latar Belakang Setiap sepeda motor yang digunakan pasti akan mengalami keadaan dimana bagian dari sepada motor tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut : a. Yamaha Jupiter MX 135 1) Sepesifikasi Gambar 3.1 Yamaha Jupiter MX 135
Lebih terperinciAC (AIR CONDITIONER)
AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar
Lebih terperinciMobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.
Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan kenteng magic (ketok magic). Tune-up merupakan servis
Lebih terperinci: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)
SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja
BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih
Lebih terperinciyang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 0 cc, dengan merk Suzuki
Lebih terperinciMesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20
Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Bacalah buku petunjuk sebelum anda menggunakan mesin penyiang bermotor (power weeder) BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA
TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000
Lebih terperinciGambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mesin Dan Transmisi Vespa P150X Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada besi plat yang
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK) Jurnal Homepage: https://jurnal.uns.ac.id/jptk PENGARUH PENGGUNAAN HYDROGEN ECO BOOSTER TIPE DRY CELL DENGAN VARIASI LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TORSI
Lebih terperinciPENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE
Oleh: Dyah Yonasari Halim 3305 100 037 PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS
Lebih terperinciNo. Nama Komponen Fungsi
Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji
4 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 0 cc, dengan merk Yamaha
Lebih terperinciSISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.
SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini ialah dengan metode eksperimen, dimana data yang dikumpulkan adalah hasil dari percobaan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC CONVERTER PENGUJIAN EMISI
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam pembuatan Tugas Akhir ini ada beberapa tahapan yang dilakukan, berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC
Lebih terperinciDA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI
NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitiannya adalah tentang perbandingan premium etanol dengan pertamax untuk mengetahui torsi daya, emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar untuk
Lebih terperinciBAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK
BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi
Lebih terperinciPT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah
BAB III METODE PELAKSANAAN 1.1 Tempat Pelaksanaan Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem pengapian dan pengisian sepeda motor Yamaha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Pada penelitian ini, terdapat beberapa bahan yang digunakan dalam proses penelitian diantaranya adalah : 3.1.1. Sepeda Motor Sepeda motor yang digunakan
Lebih terperinciAdapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk dan Sampel Penelitian Bentuk penelitian ini adalah eksperimen untuk mengetahui produktifitas gas hidrogen dan gas oksigen selama proses elektrolisis. Sampel yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian a. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4 langkah 110 cc seperti dalam gambar 3.1 : Gambar 3.1. Sepeda
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 125 cc
III. METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.1.1. Alat Penelitian a. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 125 cc Dalam Penelitian ini,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian untuk mengetahui pengaruh rasio kompresi terhadap emisi gas buang CO dan HC dengan bahan bakar Liquefied Petroleum
Lebih terperinciMODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA
MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok
Lebih terperinciSILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR
SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart
Lebih terperinci1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor
5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor bensin 4-langkah 0 cc, dengan
Lebih terperinciPembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:
JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Ludfianto (2013), meneliti penggunaan twin spark ignition dengan konfigurasi berhadapan secara Horizontal pada Motor Yamaha F1ZR dua langkah
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media
Lebih terperinci2.1.2 Siklus Motor Bakar Torak Bensin 4 Langkah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin 2.1.1 Pengertian Motor Bakar Torak Bensin Motor bakar torak bensin merupakan salah satu jenis motor bakar yang menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Bensin
Lebih terperinciRing II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal
Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN TUNE - UP POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Disusun oleh : Nama : Deny Arif W ibowo : Saiful Rahman : Dhowi Pratomo Jurusan Prodi : Teknik Mesin : Mesin Perawatan Pagi TUNE UP MOTOR BENSIN 1. TEORI DASAR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memlakukan penelitian ini, mesin yang digunakan adalah sepeda
7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi Sepeda Motor 4-Langkah 5cc Dalam memlakukan penelitian ini, mesin yang digunakan adalah sepeda motor bensin 4-langkah. Adapun spesifikasinya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
4 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian. Alat penelitian a. Sepeda motor. Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah motor bensin 4-langkah 0 cc. Adapun spesifikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah
BAB III METODE PENELITIAN 3. Alat dan Bahan Pengujian. Motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah 0 cc dengan merk Honda Blade. Adapun spesifikasi
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER *Bambang Yunianto, Dwi Septiani Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciOleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN
Pengaruh penggantian koil pengapian sepeda motor dengan koil mobil dan variasi putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda Supra x tahun 2002 Oleh: Nuryanto K. 2599038 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciTUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL
TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL D I S U S U N Oleh : Rezi Rizki KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitiannya adalah tetang perbandingan Premium ethanol dengan Pertalite untuk mengetahui perbandingan torsi, daya, emisi gas buang dan konsumsi bahan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.
BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara
Lebih terperinciKONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR
JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama
Lebih terperinciProsedur Pengetesan Injektor
Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGUJIAN
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Percobaan yang dilakukan adalah percobaan dengan kondisi bukan gas penuh dan pengeraman dilakukan bertahap sehingga menyebabkan putaran mesin menjadi berkurang, sehingga nilai
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Motor Bakar. Motor bakar torak merupakan internal combustion engine, yaitu mesin yang fluida kerjanya dipanaskan dengan pembakaran bahan bakar di ruang mesin tersebut. Fluida
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great
BAB IV PEMBAHASAN.. Proses Pengambilan Data Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great Corolla tipe A-FE tahun 99 ini, meliputi beberapa tahapan yakni pengambilan data sebelum dilakukan
Lebih terperinciIV. PERSIAPAN PENGUJIAN
IV. PERSIAPAN PENGUJIAN 4.1. PERSIAPAN GENERATOR HHO Persiapan pemasangan generator HHO pada traktor dimulai dengan membuat rancangan generator HHO dan pembuatanya, pembuatan komponen-komponen pendukung
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor Yamaha Mio 4.1.1 Sistem Pengapian Yamaha Mio ( DC ) 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio Pada
Lebih terperinci