Setelah mengantar pergi laki-laki besar brewokan, Fu Ke-wei mengambil baju dan yang lainnya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Setelah mengantar pergi laki-laki besar brewokan, Fu Ke-wei mengambil baju dan yang lainnya."

Transkripsi

1 saja saudara Fu, tidak ada orang yang berani mendekati dirimu yang seperti setan ini." Laki-laki besar brewokan tertawa, "kau bukanlah manusia, menakutkan! Jika tidak ada keperluan lain, aku pamit saja, sampai ketemu besok." "Sampai bertemu besok." Setelah mengantar pergi laki-laki besar brewokan, Fu Ke-wei mengambil baju dan yang lainnya. "Nona Peng, Xiao Zhen, kalian makan dulu, jangan tunggu aku." Dia membawa baju pergi keluar goa. Saat kembali dia seperti telah berubah, bermantel tipis warna hijau danau dengan lengan baju besar, kecuali masih terlihat pecahan kering dibibirnya, sudah tidak terlihat bekas-bekas kesulitan yang dialami selama tiga hari itu, yang tampak di depan para nona, adalah seorang pangeran, dengan satu sikap yang santai. Dua wanita itu telah menyusun makanan di atas tutup keranjang makan, nona Peng memperhatikan dia dengan pandangan tidak mengerti. "Sungguhkah kau ini adalah Xie-jian-xiu-luo yang oleh para penjahat, begitu mendengar saja sudah ketakutan?" Nona Peng dengan sorot mata tidak percaya menatap dia, "mana mungkin? Kau lihat, bukankah kau terlihat seperti putra seorang bangsawan?" "Apa aku pernah mengatakan aku adalah Xie-jian-xiu-luo?" dia duduk di bawah, "jika ingin melakukan pekerjaan dengan sukses, memakai dandanan seperti Honggang yang seperti manusia liar, sangat sulit untuk bisa sukses. Makanlah! Aku harus bisa tidur nyenyak." Satu malam berlalu, tidak ada cerita lagi. Setelah sarapan pagi, Hong-gang sendiri membawa orang mengantar mereka keluar gunung, mengantar sampai keluar dari bukit Tie Han, setelah menunjukan jalannya dengan jelas baru berpamitan. Mereka berjalan menuju barat, empat puluh li di sebelah barat itulah Fu Kouguan. Dia menghentikan langkah di pertigaan, di sisi jalan ada satu panah jenderal, satu yang mengarah ke timur laut terukir: menuju Hong Di-guan sembilan puluh li. "Aku merubah perjalanan jadi melalui Hong Di-guan." Dia berkata pada nona Peng, "tidak mengantar kau lagi, nona hati hati." "Saudara Fu." Kata nona Peng ragu, "Apakah kalian benar-benar tidak perlu bantuan? Hanya berdua pergi melabrak perumahan Qing-yun?" "Benar." "Tambahkan satu pedangku, bagaimana? Aku bersungguh-sungguh!" "Nona, suami bibi anda Tian-wai-liu-xing pendekar besar Jie, jika tidak mengeluarkan kartu undangan pendekar mencari aku, itu baru hal aneh." "Sembarangan omong..." "Kenyataannya begitu." Dia memutus pembicaraan nona, "jika nona mau membantu, ceritakanlan apa yang terjadi disini pada suami bibi anda, menghindarkan suami bibi anda mempercayai cerita sepihak ketua perumahan Chen, dan membela perumahan Qing-yun." "Pasti aku lakukan." Nona berkata, "aku sekarang segera pulang."

2 "Kalau begitu terima kasih! Hati-hati dan sampai jumpa." Nona Peng dengan perasaan tidak ingin berpisah melihat Fu Ke-wei dengan Ouw Yuzhen yang menjauh, baru berguman sendiri, "aku percaya dia pasti ada alasan yang benar mencari Yun-sang-nie, aku harus menasihati suami bibi untuk tidak melibatkan diri di dalam perselisihan antara dia dengan perumahan Qing-yun." Disini adalah kota kecil An-ping di kabupaten Yang-gu, orang setempat menyebutnya kota kecil Zhang-qiu, dari selatan jalan seratus li lebih, adalah rawa yang telah kering, sarangnya para perampok. Perumahan Qing-yun berada lima enam li sebelah barat kota. Tian-ya-koay tiba di kota kabupaten Yang-gu sekitar tengah hari. Dia tidak mencari penginapan, begitu keluar dari gerbang Chao-yang, menelusuri jalan raya, dia pergi menuju perumahan Qing-yun, sejauh lima li lebih, sudah dapat melihat bangunan gerbang besarnya perumahan. Jalan lurus yang besar sepanjang setengah li bersambungan dengan jalan raya, lebih lebar dari padajalan raya. Keluarga Chen adalah tuan tanah besar setempat, seratus tahun yang lalu sudah merupakan keluarga kaya setempat, di dalam perumahan ada bangunan sekitar lima enam puluhan rumah. Berjarak dari belokan jalan masih satu li lebih, sudah terlihat tiga orang polisi membelok ke jalan raya, memecut kuda lari ke kota An-ping. "Celaka! Lang-ye sudah lebih dulu tiba dari padaku." Dengan gelisah dia berkata sendiri, "jika saudara Chen mengandalkan kepolisian, maka, peristiwa dia menerima kedatangan Yun-sang-nie menjadi benar, harus bagaimana aku? Jika dia mau mempersilahkan wanita iblis itu pergi, dia tidak akan meminta bantuan kepolisian. Tampaknya, mungkin aku tidak bisa menasihati dia, apakah dia malah mau berhubungan dengan Lang-ye, seorang penjahat dunia persilatan yang bodoh?" Perumahan Qing-yun sangat besar sekali! Jalan dari gerbang perumahan sampai bangunan utama, ada satu li panjangnya, lapangan untuk latihan silat tersedia bermacam-macam senjata, dari batu rancatan batu kunci hingga lapangan tonggak bunga Mei yang luas, semuanya tersedia. Sejak kemarin perumahan Qing-yun tiba-tiba mengeluarkan perintah larangan keluar, alasan dikeluarkannya perintah adalah akan ada pesilat tinggi yang tidak jelas asal-usulnya datang membalas dendam, seluruh murid jika tidak perlu, dilarang keluar, diatas bangunan bedug dikibarkan bendera lima warna, siang hari adalah bendera, malam hari adalah lentera, dibantu dengan terompet tanduk sapi, musuh tidak perduli datangnya dari arah mana, semua bisa dihadang melalui abaaba yang dikeluarkan oleh bangunan bedug. Begitu Tian-ya-koay belok masuk kejalan menuju gerbang perumahan, sudah diketahui oleh penjaga di atas bangunan bedug, tiga orang setengah baya segera melewati jembatan gantung, di ujung jembatan menyambut tamu yang datang. Pengemis tua ini adalah orang ternama di dunia persilatan, dari jarak satu li dia sudah dikenali oleh orang perumahan. Dia mendapat sambutan yang meriah, beberapa teman lama mempersilahkan dia hingga kebangunan utama, tuan rumahnya juga sudah lebih dulu turun dari tangga menyambut, setelah basa-basi, tuan rumah serta tamu dengan gembira masuk kedalam ruangan. Ketua perumahan, Satu Pedang Utara Chen Ruo-yi, usianya sekitar lima puluh lebih, wajahnya pesegi dan merah bersinar, memelihara kumis dan janggut,

3 berhidung singa mulutnya besar, sepasang matanya bersinar-sinar, dalam keanggunannya tampak ramah, tidak salah disebut orang berpengaruh di dunia persilatan. Kedua belah pihak duduk di tempat duduk tuan rumah dan tamu, pelayan menyuguhkan teh. Bungkusan bajunya pengemis tua tidak diijinkan diambil oleh pelayan, bungkusan itu di taruh di bawah kakinya, jelas maksudnya setiap saat bisa pamit. "Wajah kakak penuh debu, sepertinya telah berjalan jauh." Kata ketua perumahan Chen dengan gembira, "tiga tahun tidak bertemu, semangat kakak tampak lebih bagus lagi. Aku dengar akhir-akhir ini kakak berada di He-nan, apakah pernah berbincang dengan Tian-wai-liu-xing saudara Jie?" "Aku memang telah lari ke beberapa tempat," Tian-ya-koay tertawa, "kau tahu, saudara Jie sangat beruntung, di rumahnya dia hidup senang tidak mau mengurusi lagi masalah diluar, tapi aku pengemis tua paling suka melibatkan diri meskipun masalah kecil, seorang yang tidak disukai, mana berani aku pergi bertamu? Malah di Shan-xi aku bertemu dengan murid kesayangannya, putri keluarga Peng. Orangnya baik, ilmu silatnya juga cukup bagus, anak muda itu selalu melibatkan diri dalam masalah. Dia mengejar Lang-ye yang membunuh, merampok orang di He-nan, melarikan diri ke Shan-xi tapi di sepanjang perjalanan masih tetap melakukan kejahatan, dia telah banyak membantuku, sayang penjahat itu tetap saja bisa meloloskan diri." Dia sambil bicara, sambil memperhatikan perubahan wajah ketua perumahan Chen, saat menceritakan Lang-ye Hong-hao, wajah ketua perumahan Chen tidak ada perubahan. "Lang-ye Hong-hao? Orang ini puluhan tahun pernah melakukan beberapa kejahatan di Shan-dong, dikejar-kejar oleh Tiga Kawanan Tai-shan, yang menghancurkan sarang rahasianya dan mengambil seluruh kekayaannya, hasil rampokannya ternyata ada puluhan ribu liang, selanjutnya Lang-ye menghilang, menurut kabar dia telah mati karena terluka parah, kenapa bisa ada kabar dia melakukan kejahatan di Henan dan Shan-xi?" kata ketua perumahan Chen dengan tenang, "mungkin bukan dia? Apakah kakak telah melihat dia dengan jelas?" "Tidak, aku mengejar sampai ke Shan-xi, dari mulut temannya, memang nyata dia orangnya. Adik, apa kau tidak kenal orang ini?" "Aku belum pernah bertemu dengannya, aku dengar penjahat ini tidak pernah bertemu orang di siang hari, menurut kata-kata Tiga Kawanan Tai-shan, penjahat ini wajahnya tampan, tapi mempunyai gigi taringyang panjang dan tajam, setiap merampok pasti melukai orang, sangat serakah dan kejam." "Mungkin dia sudah melarikan diri ke daerahmu." "Apa betul? semoga dia tidak melakukan kejahatan di daerahku." "Belum tentu." Kata Tian-ya-koay, "apa saudara pernah dengar Sepasang Cantik dari Jiang-nan?" "Pernah, tapi beberapa tahun ini, sudah tidak ada orang yang bercerita tentang mereka!" "Kalau Yun-sang-nie, Bai Ru-lian?" Tian-ya-koay langsung menanyakan maksudnya. "Aku pernah dengar, tapi belum pernah bertemu. Di dunia pelacuran Jiang-nan, ada beberapa pelacur ternama yang bisa menyanyi menari, menulis, dan menggambar, hingga harga dirinya tinggi. Menurut yang aku tahu, wanita ini memang tidak pernah terjun di dunia pelacuran, dia tadinya seorang penyanyi di satu keluarga bangsawan, orangnya cantik. Tapi dia telah menghilang belasan tahun, terakhir ada orang bertemu dia, sepertinya di Jin-ling. Ah...! Kakak menanyakan wanita

4 ini, tujuannya apa?" "Menyelidik satu hal yang membingungkan." Kata Tian-ya-koay tertawa pahit. "Ada hubungannya denganku?" "Aku melihat penjagaan perumahanmu sangat ketat, tidak seperti biasanya." Tianya-koay membicarakan hal lainnya, "Apa ada kesulitan?" "Dua malam yang lalu aku kedatangan seseorang, kehebatan ilmu meringankan tubuhnya, sangat jarang ada di dunia persilatan." Wajah ketua perumahan Chen tampak sinar kemarahan, "Setelah mengacau selama satu jam, akhirnya dengan pisau dia mengirim surat, lalu dengan tenangnya menghilang, Aku sudah terbiasa hidup damai, aku tidak bisa menerima penghinaan ini, jadi perumahanku mempertinggi kewaspadaan, mengambil kesempatan ini melatih, juga menghadapi teman-teman dari segala penjuru." "Tidak ada jejak?" "Tidak ada." "Apa yang tertulis disana?" tanya Tian-ya-koay mendesak. "Hanya delapan huruf: tidak menyerahkan orang, hati-hati nyawa anjing." "Menyerahkan siapa?" "Siapa yang tahu? Ini sungguh penghinaan paling besar yang aku terima seumur hidupku. Si anjing ini pasti akan datang kembali, jika tidak datang ya sudah, jika datang, hm...!" "Hmm...! Banyak sekali pertanyaan." "Kakak telah mendengar kabar apa? Tentu bukan sengaja berjalan ke daerahku berkunjung?" tanya ketua perumahan Chen seperti tidak mengerti, seperti ada yang disadarinya. "Harap jawab pertanyaanku dengan jujur." Kata Tian-ya-koay dengan serius, "adik benar-benar tidak tahu masalahnya Yun-sang-nie dengan Lang-ye?" "Kakak, aku jamin dengan kepala, yang aku tahu tadi sudah diceritakan pada kakak." Kata ketua perumahan Chen dengan tegas, "beberapa tahun ini, paduka raja sering turun ke selatan mengontrol, setiap kali melewati daerah ini, supaya tidak menjadi perhatian kerajaan, aku hampir menutup pintu tidak menerima tamu, sama sekali tidak berani keluar berkelana. Lang-ye dan Yun-sang-nie dua orang kecil ini, aku masih tidak sudi memperhatikan mereka!" "Aku percaya padamu. Kelihatannya, Huang-jit-ye ingin mengalihkan perhatian, si bangsat itu rasanya sudah bosan hidup." "Siapa Huang-jit-ye?" "Kakak seperguruannya Yun-sang-nie, Kail Dewa Cakar Elang Huang Yung-sheng yang namanya sangat tenar di Shan-xi." "Aku pernah mendengar orang ini, tapi hanya tahu sedikit, dia..." "Kau jangan menyela dulu, setelah aku habis cerita baru kau boleh bicara. Masalahnya begini..." Tian-ya-koay menceritakan pertemuannya dengan Fu Ke-wei di Shan-xi, dan juga mengatakan kecurigaan didalam hatinya, Fu Ke-wei mungkin adalah Xie-jian-xiu-luo. Terakhir dia berkata, "kecuali Huang-jit-ye berniat mengalihkan perhatian, ada satu kemungkinan Yun-sang-nie menutupi wajah aslinya, sembunyi di rumahmu menghindar bahaya. Karena peristiwa perampokan di Jiang-ning terlalu besar. Asalkan kau periksa seluruh wanita di seluruh perumahan ini,

5 lihat siapa saja dalam sepuluh tahun ini yang datang keperumahanmu? Asal sedikit teliti, tidak akan sulit menemukan jejaknya." "Para anjing ini sungguh harus mati!" ketua perumahan Chen memukul meja memaki, "Xie-jian-xiu-luo juga bukan orang baik-baik, dengan hak apa berani minta orang padaku? Tidak tahu aturan, Hmm... Biarkan saja dia datang, aku mau melihat dia bisa berbuat apa!" "Saudara..." "Walau aku bisa menemukan Yun-sang-nie, aku juga tidak akan memberi tahu pada dia. Kakak, kau jangan libatkan diri pada masalah ini, jika dia berani masuk satu langkah saja ke perumahan Qing-yun, aku pasti akan mengubur dia." Ketua perumahan Chen dengan keras berteriak marah. "Saudara jangan emosi, ini menyangkut nama baikmu, masalah ini harus dihadapinya dengan tenang. Xie-jian-xiu-luo bukan orang yang tidak tahu aturan, jika tidak ada bukti, dia tidak akan menggunakan cara tidak normal menghadapi mu..." "Silahkan dia gunakan cara tidak normal." Ketua perumahan Chen semakin bicara semakin marah, "aku juga akan gunakan cara tidak normal menghadapinya. Telah berapa tahun dia makan nasi, sampai begitu tidak tahu diri. Kakak tinggallah disini tiga-limahari, lihat bagaimana aku menghadapi orang yang tidak tahu diri ini." Di dalam hati Tian-ya-koay merasa sulit, dia tidak tahu harus berbuat bagaimana? Menghadapi ketua perumahan Chen yang marah, dia juga tidak berani mengatakan ilmu silat Fu Ke-wei yang begitu menakutkan, dia tidak ingin menimbulkan rasa tidak senang pada ketua perumahan Chen. Tian-ya-koay jadi tinggal di perumahan. Bersamaan itu, ketua perumahan segera melakukan pemeriksaan, dengan teliti memeriksa wanita yang masuk perumahan dalam sepuluh tahun ini, diantaranya termasuk istri tuan muda ketiga yang baru menikah, walau menantu ketiga ketua perumahan Chen baru berusia enam belas tahun, dan Yun-sang-nie adalah wanita yang hampir berusia empat puluh tahun. Tidak bisa disalahkan kalau ketua perumahan Chen terlalu hati-hati, karena menurut kabar, ilmu penyamarannya Yun-sang-nie sangat hebat, di dunia persilatan ada cara ilmu penyamaran ratusan malah ribuan, tidak sulit mengatur pemalsuan yang masuk akal. Pekerjaan ini sangat lamban garakannya. Karena selama sepuluh tahun, jumlah pegawai yang keluar masuknya pegawai sangat banyak dan keluarganya juga banyak sekali, jumlah keponakannya keluarga Chen juga tidak sedikit, memperkerjakan wanita pembersih, menantu sangatlah banyak, ingin memeriksanya dengan akurat sungguh bukan hal yang dalam waktu singkat bisa menyelesaikannya. Malam itu jam sembilan, satu bayangan hitam merayap keluar perumahan dari parit pembuangan air kotor di sebelah timur perumahan, dan menghilang di kegelapan sawah. Dan satu bayangan hitam yang bersembunyi di pinggir parit sebelah timur perumahan, juga diam-diam menghilang. Bayangan hitam ini sudah tiga malam datang, setiap malam bersembunyi di tempat yang sama. Di luar perrumahan berjarak lima-enam li, adalah kota An-ping.

6 Jalan di sebelah barat adalah daerah pertokoan, ada seratus toko lebih, barangbarangnya komplit. Bayangan hitam yang menyusup keluar perumahan Qing-yun, menghilang di pekarangan belakang penginapan Dong-chang. Di ujung jalan barat, adalah pelabuhan sungai buatan. Daerah ini semakin hari semakin dangkal karena sungai yang mengalir setiap tahun membawa banyak pasir, dulu perahu garam dan perahu pelabuhan menggunakan pelabuhan kota ini sebagai tempat berlabuh dan berangkat. Sekarang perahu yang berlabuh semakin menurun, perahu garam dan perahu pelabuhan yang singgah, semua pindah berlabuh ke pelabuhan Dong-he. Qiu-jiang sudah kehilangan keramaiannya, tapi perahu kecil yang berlayar di sungai buatan juga kadang-kadang masih berlabuh disini. Sebuah perahu kecil berlayar keatas melawan arus, pada hampir tengah hari berlabuh di pelabuhan Qiu-zhang. Seorang sastrawan tampan, mengipas perlahan kipas tilap yang di sepuh mas dengan santai melangkah naik ke pelabuhan. Di belakangnya ada seorang tua setengah baya membawa seorang bocah, seorang lagi menggendong bungkusan pakaian dan seorang menggendong kotak buku, mengikuti sastrawan dari belakang berjalan menuju kota. Perahu kecil itu setelah satu jam kembali berlayar pulang, perahu di sebelahnya mendapat kabar perahu ini datangnya dari Ji-nan, setelah penumpang sampai ditujuan dengan perahu kosong kembali ke Ji-nan, tidak menunggu sastrawan itu kembali dari kota. Penginapan Dong-zhang adalah penginapan tua yang cukup ternama di kota ini, pemilik penginapan Luo-hai-zhao mendekor penginapannya dengan bagus, tamunya kebanyakan orang yang punya kedudukan. Begitu sastrawan ini masuk ke penginapan, sudah membuat para pelayan merasa senang. Karena sastrawan yang menyebut dirinya Yu Qin-yu ini bukan saja ramah, tidak ada tingkah sombong, tidak memandang orang seperti putra bangsanwan biasanya, dan juga sangat royal memberi tip sepuluh liang perak pada pelayan pembersih kamar. Penginapan ini mempunyai kamar dobel dan kamar atas, biaya menginap satu hari berikut makan satu liang perak, itu pun paling mahal di kota ini. Kasir penginapan Dong-zhang dipanggil Wu-feng, wakil kasirnya adalah istrinya Wu-feng, Qiu-niang, khusus melayani wanita. Usia Qiu-niang sudah lebih empat puluh tahun, putrinya Wu Yu-zhu usianya dua puluh tahun, kadang-kadang mewakili ibunya, di kota ini kecantikan nya tersebar luas. Gadis cantik usia dua puluh masih belum ada calon, tidak terhindar mendapat gosip. Tapi Wu-feng adalah orang jujur, usianya sudah setengah abad sudah terlihat tua, sehari hari tidak banyak bicara, dibandingkan dengan istrinya yang lincah dan masih tampak cantik itu, seperti bumi dan langit. Sehingga, terhadap kabar-kabar burung itu, tidak pernah ditaruh di dalam hati, terhadap para kelompok pemuda yang mengejar putri kesayangannya, dia tidak pernah mengeluh. Di depan penginapan ada tiga ruangan, sebelah kanan adalah ruang makan dan minum

7 teh, bukan saja menjual arak dan teh, juga sering didatangi oleh pengamen dari Ji-nan yang meramaikan, tamunya lebih banyak dari pada tamu yang menginap, tempat ini menjadi tempat paling bagus untuk bersantai di kota ini. Qiu-niang ibu dan putri selain melayani tamu penginapan, sering melayani di ruang makan, mereka berkata sedikit kasar, mereka sepertinya sedang menarik lebah dan kupukupu. Begitu sastrawan Yu Qin-yu muncul pertama kali di ruang makan, telah menimbulkan kegaduhan kecil, penampilannya yang menakjubkan, menarik sorot mata seluruh tamu makan. Lewat tengah hari, setelah lewat waktu makan, terhadap tamu penginapan ini pelayan tampak lebih ramah, mereka mengantarkan sastrawan ke meja di sisi jendela. "Tuan muda, silahkan duduk." Kata pelayan menarik sebuah kursi dengan ramah. "Seduhkan satu teko teh dulu." Pelayan membungkuk menjawab 'ya'. Begitu teh nya datang, suara orang jadi hening. Wu Yu-zhu muncul di pintu ruangan, bajunya biasa, tapi tidak menutup kecantikannya, mata dan alisnya seperti gambar, dadanya berisi, pinggang sekecil satu genggaman, dia tersenyum. Tangannya membawa baki teh, satu teko dengan dua gelas, berjalan melenggok menghampiri, seperti wanita naga memegang bunga, menjadi titik sorotan mata seluruh dua puluh lebih tamu minum. "Tuan muda silahkan minum teh." katanya sambil tertawa, suaranya seperti kicau burung, sambil menumpahkan teh untuk sastrawan, "aku dipanggil Wu Yu-zhu." "Ahh! Bunga Mu dan yang cantik sekali." Sastrawan tidak tahan memujinya, "nona, terima kasih." "Yoo! Tuan muda Yu, kau ramah sekali." Wu Yu-zhu tertawa genit laksana bunga, matanya tampak memancing asmara, duduk di kursi sisi meja, "tuan muda, kau memujiku? Atau mengejekku?" "Tentu saja memuji! Nona disini sudah berapa lama?" "Tiga tahun." Wu Yu-zhu tanpa pikir, "ikut ayah dan ibu dari Ji-nan datang kesini, pemilik penginapan tuan Luo adalah teman baik ayahku. Apa tuan muda juga datang dari Ji-nan?" "Betul." "Sedang belajar?" "Belajar surat tidak jadi, belajar pedang juga tidak berhasil, bagusnya aku tidak berniat jadi sarjana, tidak perlu tengah malam menyalakan lampu sampai fajar menusuk pantat. Nona pernah dengar gang Tie-fu di Ji-nan yang ada keluarga Yu?" "Ooo! Pernah dengar, di Ji-nan ada enam orang jadi kaya berkat kerja di sungai, keluarga Yu adalah salah satunya." "Betul, di dunia ini ada dua macam orang yang bisa disebut kaya, pengawas sungai yang mengatur Huang-he, dan departemen garam yang mengurus garam. Jika nona pulang ke Ji-nan, aku pasti akan laksanakan kewajiban sebagai tuan rumah." "Tuan muda datang ke kota ini, ada keperluan apa?"

8 "Hanya melancong saja, saat pulang dari Dong-he sekalian aku ingin membeli Hejiao asli. Ada teman yang memerlukan He-jiao untuk mengobati luka bengkak, di Yang-gu aku tidak dapat membeli yang asli, aku dengar di Dong-he bisa membelinya dengan harga tinggi." "Di Dong-he juga tidak bisa membeli yang asli, kebanyakan terbuat dari kulit kuda mati. Tahun lalu telah terjadi bencana kekeringan, air sumur untuk membuat He-jiao tidak sampai satu chi, tidak sedikit orang karena berebut air sumur sampai kepalanya terluka, dari mana datangnya He-jiao asli? Setelah di makan bukan saja penyakitnya tidak bisa sembuh, mungkin malah akan mengantarkan nyawa. Tuan muda jika ingin membeli, aku carikan akal buatmu, bagaimana?" "Sungguh? Kalau begitu terima kasih!" "Tapi...tuan muda, barang asli, harganya..." "Aku tahu, barang asli satu liang di tukar dengan satu liang mas, aku bersedia dengan lima liang mas di tukar satu liang He-jiao." sambil bicara, dia sambil mengeluarkan dompet lapis mas, dibuka lalu ditumpahkan ke atas meja, "Ditukar perak adalah satu banding enam, tolong nona belikan lima puluh liang He-jiao." Semua tamu yang makan di sana, tertegun oleh banyaknya perhiasan di atas meja. Enam butir mutiara bulat sebesar jari, beberapa batu pusaka lapis emas, beberapa buah perhiasan kecil giok, tujuh delapan lembar cek. Dia mengambil satu lembar, mulutnya berguman, "Seribu liang." Selesai membaca ditaruhnya kembali, mengambil lagi satu lembar, sambil tertawa memberikan pada Wu Yu-zhu. "Cukup. Nona, apakah bisa ada dalam waktu tiga hari?" "Dua ribu liang, cek kontan dari bank Chang-feng." Wu Yu-zhu membaca angka yang tertera, dia tidak merasa terkejut, "tiga hari waktunya cukup. Ooo...! Tuan muda percaya padaku?" "Percaya, juga percaya pada penginapan tua Dong-zhang." Dia membereskan dompetnya, "lima ratus liang lainnya untuk biaya nona. Ooo! Mutiara ini kualitasnya sangat bagus, asli dari Nan-hai, kehebatannya mutiara ini bulat tidak ada cacat." Dia memberikan sebutir mutiara pada Wu Yu-zhu, maksudnya supaya dia memeriksanya. "Bagus." Wu Yu-zhu menganggukan kepala, matanya sedikit pun tidak terlihat terkejut, sepertinya sudah terbiasa, "bila mendapatkan orang yang tahu barang, bisa berharga tiga puluh ribu jin." "Nona Yu-zhu, kau tidak kenal barang." Dia tertawa, "para istri beberapa pejabat tinggi di ibu kota, sering menggunakan bubuk mutiara untuk sarapan pagi, mutiara yang digunakan untuk membuat bubuk mutiara besarnya tidak ada setengah mutiara ini, harganya adalah dua puluh ribu jin, orang yang menyediakan mutiaranya adalah seorang marga Shi di Shu-zhou, satu tahun paling sedikit dia mendapat laba diatas satu juta jin. Nama nona adalah Yu-zhu, mutiara ini sangat kecil, nona bawalah untuk bermain!" Para tamu yang makan menjadi gaduh, entah siapa, diantaranya ada yang mengatakan, "iblis penghancur keluarga!" Tapi Yu Qin-yu tidak memperdulikan, sambil menjejalkan mutiara ketangan Wu Yuzhu, sampai kantong dari sutra pun diberikan.

9 Sesaat, dia melihat Wu Yu-zhu, lalu menatap pada orang yang mengucapkan katakata itu, di matanya tampak satu kilatan dingin sekelebat lalu menghilang. Tamu makan yang berkata itu cepat-cepat membayar bon lalu pergi. "Tuan muda, terima kasih!" sorot mata Wu Yu-zhu kembali normal, wajahnya tampak tersenyum genit memikat, "lain hari, aku siapkan arak tanda terima kasih padamu. Mari, aku tambahkan masakan." "Terima kasih." Dia minum satu teguk teh lalu bangkit berdiri, "aku akan jalanjalan ke Ji He-si, mau melihat apakah rumput Gua-jian telah habis dicabuti oleh para pelancong?" "Sebenarnya khasiat rumput Gua-jian terbatas, aku bisa memberi kau beberapa rumput Liu-jin dari Qing-zhou, ini baru obat hebat yang berkhasiat bisa menghidupkan orang! Mari jalan, aku temani kau jalan-jalan ke Ji-he-si." Begitu dua orang ini pergi, ruang makan tiba-tiba menjadi gaduh, makian timbul disana-sini. Di dalam perumahan Qing-yun, keadaan sedang sibuk, menyelidiki asal-usul wanita yang di ceritakan, membuat ayam dan anjing pun tidak bisa tenang. Seiring dengan berjalan waktu, setelah malam tiba penjagaan semakin diperketat, keluar masuk perumahan sudah tidak seperti biasa lagi. Keesokan harinya sahabat-sahabat ketua perumahan Chen berturut-turut tiba, sahabat dari pemerintahan juga diam-diam membantu, mata-mata disebar dimana-mana mencari jejaknya Lang-ye dan Xie-jian-xiu-luo, tentu saja juga menyelidiki wanita yang dicurigai sebagai Yun-sang-nie. Di perumahan Qing-yun telah berkumpul para pesilat, jaring telah diatur dengan rapih. Pemuda yang mirip Xie-jian-xiu-luo jangan harap bisa masuk, Yun-sang-nie juga jangan harap bisa keluar, walau ketua perumahan Chen tidak percaya Yun-sang-nie benar-benar sembunyi didalam perumahannya. Kota Qiu-zhang tentu saja ikut diawasi dengan ketat, orang persilatan yang lewat disini jika tidak mengatakan dengan jelas asal-usulnya, maksud kedatangan dan kepergiannya, pasti diterima di depan ramah, tapi diam-diam diselidiki dengan keras, orang yang menolak bekerja sama, pasti dirinya akan repot sendiri, orang yang asal usulnya tidak jelas, sama sekali tidak berani berdiam lama di kota itu. Topan sedang terbentuk, tekad ketua perumahan Chen menghadapi pemuda yang di curigai seperti Xie-jian-xiu-luo tampak dengan jelas sekali, kerja keras menyelidiki Yun-sang-nie untuk menyatakan dirinya bersih, mendapat dukungan penuh dari para pendekar, teman-teman yang berada jauh berturut-turut datang membantu. Hari ketiga, yaitu hari terakhir Fu Ke-wei berjanji pada Tian-ya-koay mengundurkan hari penyerangannya, Di dua tempat Yang-gu dan Qiu-zhang, temanteman perumahan Chen menyebar kemana-mana, diantaranya ada beberapa pesilat tinggi yang dulunya pernah berhubungan dengan Xie-jian-xiu-luo, mereka berharap bisa bertemu dengan Xie-jian-xiu-luo terlebih dahulu dan bernegosiasi. Nama ketua perumahan Chen cukup disegani, sedang nama Xie-jian-xiu-luo tidaklah begitu bagus. Di antara para pendekar yang pendiriannya teguh, dengan tulus berharap Xie-jianxiu-luo jangan menginjakan kaki ke wilayah kekuasaan perumahan Qing-yun, supaya tidak menimbulkan gejolak dunia persilatan yang susah dibereskan.

10 Penginapan Dong-zhang tenang seperti sedia kala, tamu yang datang dari pelabuhan sungai buatan, tetap seperti biasa, keluar masuk, orang yang biasa bepergian, biasanya tidak akan mendapat gangguan dari orang dunia persilatan. Tidak lama setelah lewat tengah hari, dua orang polisi membawa dua orang setengah baya, masuk ke penginapan Dong-zhang. Tamu penginapan banyak yang keluar masuk, ruang makan di sebelan sudah ada tamu yang makan, beberapa masih sedang minum teh sambil mengobrol. Pemilik penginapan Luo dan suami istri kasir Wu, dengan hormat maju menyambut. Mereka tidak takut pejabat, hanya takut urusan. Jika orang dari kepolisian berkunjung, orang yang membuka penginapan mana berani tidak menyambut. "Tuan Zhang tuan Li apa kabar." Istri Wu sambil tersenyum menyambut, "silahkan duduk di dalam, silahkan!" Polisi Zhang tidak memperdulikan, sekali melihat ke ruang makan. Di dalam ruang makan, di atas meja sastrawan marga Yu penuh dengan masakan dan minuman, ada sepuluh macam lebih masakan, ada beberapa yang masih belum dimakan. Setiap kali dia memesan sepuluh macam lebih masakan, tapi makannya seperti kucing kecil, makan sangat sedikit sekali. "Kalian tidak perlu melayani." Polisi Zhang mengayunkan tangan, "aku membawa dua orang teman untuk melihat-lihat, jika ada perlu baru mencari kalian. Ooo! Pagi ini penginapan anda kedatangan dua orang laki-laki satu orang wanita, yang turun dari atas perahu." "Benar, tuan Zhang." Jawab pemilik penginapan Luo sambil membungkuk, "dua tamu laki-laki yang satu marga Jie, yang satu marga Peng, tamu wanitanya adalah adiknya tamu marga Peng, sekarang..." "Dimana mereka?" Polisi Zhang menyela. "Di pekarangan kedua...ooo! mereka datang, pasti ingin makan siang." Di pekarangan melangkah keluar dua orang pemuda usia sekitar dua puluh lima-enam tahunan, tinggi besar dan sangat gagah. Di belakangnya ada nona kecil yang cantik berbaju ringkas, kuat dan langsing. Tiga orang ini tidak tahu di ruang penginapan telah terjadi masalah apa, hanya melirik sekali pada dua orang polisi yang berbaju seragam, melangkah menuju ke ruang makan. "Kalian berhenti." Polisi Zhang mengulurkan tangan, sorot matanya dengan tajam menatap nona kecil, "kalian berasal dari mana, datang ke kota ini ada urusan apa?" "Kami berasal dari He-nan, datang kesini untuk mengunjungi teman." Kata pemuda marga Peng itu dengan tenang, "ada masalah apa?" Polisi Zhang dengan sorot matanya, bertanya pada dua orang setengah baya, dua orang setengah baya bersamaan menggelengkan kepala, menandakan bukan orang yang dicari. "Nona kecil memakai baju putih." Polisi Li tidak tahu diri menyela, "apakah bermarga Bai?" "Kenapa, kau merubahkan margaku?" Nona kecil dengan tidak senang balik bertanya.

11 "Iii! Kau malah lebih galak dari padaku? Menyebalkan!" Polisi Li jadi marah. "Adik, jangan kurang ajar." Pemuda Peng sambil tersenyum mencegah adiknya mencari masalah, "mungkin mereka menyangka kau adalah Yun-sang-nie!" "Apakah bukan?" Polisi Li tidak mau berhenti. "Matamu buta." Nona kecil marah, "aku marga Peng, dari Zhong-zhou, He-nan." "Iii! Nona dari keluarga Peng di Zhong-zhou?" seorang setengah baya merasa aneh, "apakah nona tahu Tian-ya-koay?" "Setengah bulan yang lalu, aku pernah bersama tetua Jie melakukan satu hal di Shan-xi..." "Aduh! Ternyata benar nona Peng, keponakannya pendekar besar Jie. Tetua Jie sekarang ada di perumahan Qing-yun, tidak diduga nona juga datang kesini. Jika di bicarakan bukan orang luar, kalian buat apa menginap di penginapan? Di sebelah barat kota ada perahu, apa kalian mau pindah ke perumahan Qing-yun?" "Paman ini adalah..." "Aku Che-yi, sepuluh tahun lalu pernah melihat wajah asli Yun-sang-nie, sehingga menawarkan diri membantu ketua perumahan Chen." "Ooo! Ternyata Tamu Tangan Dewa (Khe-shen-shou) pendekar besar Che." Pemuda marga Jie melanjutkan, "aku Jie-xian." "Ooo! Putra sulungnya pendekar besar Jie." kata Tamu Tangan Dewa dengan gembira, "pergi ke perumahan Qing-yun tidak akan lama, kalian kesana saja sekarang, baik tidak?" "Baik, memang seharusnya berkunjung ke perumahan Chen." Jie-xian dengan gembira menyetujui. Kemudian mereka sambil mengobrol keluar dari penginapan. Sastrawan Yu yang berada di dalam ruang makan tersenyum pada Wu Yu-zhu yang sedang menambahkan araknya sambil tidak sungkan memegang tangannya yang putih halus. "Terima kasih. He he he! Bahaya sekali benar tidak?" dengan berani dia memegang tangan Wu Yu-zhu, "mereka telah pergi." "Apa yang bahaya?" Yu-zhu menggunakan tangan lainnya memukul pelan tangan besar yang berani itu, "siapa saja mereka itu?" "Mereka itu siapa, aku satu pun tidak ada yang kenal, dua orang yang berbaju seragam itu adalah polisi, tidak akan salah, mereka sepertinya sedang mencari orang, mencari orang yang dikenal, melihat tingkah mereka, tentu bukan mencarimu bukan?" "Cari aku? Waah! Kau kira aku ini siapa? Sembarangan!" Yu-zhu memonyongkan bibir kecil merahnya, melihat dia dengan mata putihnya, "Jika kau juga mengangap aku ini gampangan, paling baik jangan mengusikku, supaya tidak merendahkan harga dirimu, tuan muda Yu." "Iii! Yu-zhu, pikiranmu kemana?" katanya setengah serius setengah main-main, "maksudku adalah orang yang pernah melihat kau sangat banyak, seperti seorang teman bertemu berbincang, itu bukankah hal yang sangat normal? Apakah kau mau membuat masalah antara hubungan laki-laki dan perempuan? Aku tidak menyangkal aku sedikit gampangan, tapi gampangan itu ada batasnya, bagaimana pun tidak boleh berkelakuan jelek di muka umum, betul kan? Kau dan aku beberapa hari ini

12 berhubungan, apakah aku pernah mengatakan kata-kata yang tidak hormat? Apakah pernah berlaku kasar..." "Kau ini! Jangan pura-pura suci, tadi saja kau memegang tanganku." Satu jari Yuzhu menunjuk pada kening dia, gigi putihnya menggigit bibir bawah seperti marah seperti senang, tingkah genitnya sungguh membuat hati melayang, "pokoknya, kau juga tidak suci. Jangan minum terlalu banyak, malam ini akan ada orang mengantarkan He-jiao, aku sudah menyiapkan arak mengundangmu, aku sendiri yang turun kedapur, bagaimana?" "Aku disini mengucapkan terima kasih dulu." Wajahnya tampak gembira, "nanti aku suruh pelayan menyewa perahu, besok kembali ke Ji-nan." "Ooo! Langsung pulang? Tidak main beberapa hari lagi?" Yu-zhu mengerutkan alisnya, "begini saja, malam ini kita bicarakan baik-baik, masalah menyewa perahu aku yang atur." Bab 12 Seluruh sore hari itu, orang-orang perumahan Qing-yun, para polisi dan serse pemerintah, keluar masuk di kota Qiu-zhang, wajah tidak tenangnya di masyarakat semakin kentara, dimana-mana terlihat orang yang sorot matanya tajam berlalu lalang. Pengawasan terhadap perumahan Qing-yun semakin ketat, gejala perhatiannya seperti dipusatkan ke kota Qiu-zhang. Sore hari, di pelabuhan terjadi pertengkaran kecil, antara empat orang persilatan yang tidak jelas asal-usulnya dengan teman baiknya ketua perumahan Chen, Walet Menembus Awan Zhao-yi, terjadi pertarungan sengit yang seimbang, akhirnya empat orang persilatan itu mengalami kekalahan, dengan marah empat orang itu menyewa satu perahu kecil lalu pergi. Semua orang yang mengawasi keluar masuknya pengunjung adalah pesilat ternama di dunia persilatan, dengan pengalaman dan sorot mata yang tajam, sepenuh hati mencari orang yang dicurigai. Sastrawan Yu adalah putra bangsawan dari Ji-nan, dengan tiga puluh liang perak, dia membeli satu liang He-jiao, juga menghadiahkan mutiara seharga empat-lima puluh ribu liang jin, telah menjadi berita yang menggemparkan. Orang-orang dari kepolisian tidak saja tidak berani menanyakan perbuatannya, malah sebaliknya diam-diam melindungi keselamatannya, sebab jika terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki, itu bukanlah hal yang nyaman, bangsawan dan pejabat keluarga, selapis-selapis akan memeriksa, siapa yang bisa lolos? kawan persilatan di perumahan Qing-yun, juga tidak berani mengganggu dia. Tempat tinggalnya Wu-feng di belakang pekarangan penginapan, adalah sederetan rumah untuk tinggal para pelayan, tidak lama setelah hari gelap, Sastrawan Yu menjadi tamu agungnya suami istri Wu-feng. Dua ruangan di belakang masih ada ruang dalam, di depan ruangan dalam ada pekarangan terbuka, di kedua sisi ada jalan, pesta makan diadakan di ruang dalam, bisa dilihat suami istri Wu-feng tidak menganggap sastrawan Yu sebagai orang luar. Pengaturan begini menentang aturan sangat jarang terjadi.

13 Kasir Wu setelah menghormat tamu tiga gelas arak, lalu dengan alasan harus mengurus tamu penginapan, dia pamit pergi, hanya ibu dan anak berdua yang menemani tamunya. Di keluarga biasa, ini adalah hal yang amat melanggar aturan. Nyonya Wu adalah wanita setengah tua yang masih seksi, Wu Yu-zhu adalah gadis berusia dua puluh tahun, dan sastrawan Yu adalah putra bangsawan, apa yang akan terjadi? Jelas, ibu dan putrinya bukanlah orang baik-baik, mereka berniat buruk, ingin menggaet putra orang baik-baik. Setelah minum lagi dua gelas, nyonya Wu juga mencari alasan pergi meninggalkan. Wu Yu-zhu sudah sedikit mabuk. Ini adalah saat yang paling menggairahkan buat gadis seksi, gerak geriknya tampak menggiurkan, pipi yang lembut memerah, mengerut atau senyumnya membuat orang tergila-gila. "Tuan muda Yu, dulu saat kau pergi ke ibu kota, tinggal hampir seratus hari." Yu-zhu menggulung lengan baju, tampak lengannya yang seputih giok menumpahkan arak untuk dia, "tidak sangka keinginanmu melancong begitu tinggi, sampai meninggalkan seorang istri dengan dua selir di rumah, apa kau ada masalah?" "Iii...! Bagaimana kau bisa tahu aku melancong ke ibu kota?" Dia seperti sangat terkejut, "aku baru pulang ke rumah bulan lalu, sampai sekarang baru dua belas hari, sampai teman dan famili di Ji-nan juga sedikit yang tahu aku datang ke Qiu-zhang, bagaimana kau bisa tahu?" "Dari Ji-nan kemari naik perahu hanya perlu dua hari." Kata Yu-zhu sambil mengeser tempat duduknya mendekat, "peristiwa baik tidak akan keluar rumah, tapi yang buruk akan tersebar ribuan li." "Kau memang lihay." Dia tertawa, "Kali itu aku pergi ke ibu kota, sebenarnya untuk membeli barang terlarang Ginseng tua dari Zhang-bai. Kau tahu, ini adalah makanan istana raja, tidak mudah bisa membelinya, di timur laut sedang terjadi perang, pos penjagaan keluar masuk pemeriksaannya sangat ketat, pengumpul ginseng semuanya tidak berani pergi mencari." "Sudah mendapatkan belum?" "Dapat dua dus isi enam buah ginseng tua yang telah berbentuk, semuanya menghabiskan uang lima belas ribu liang perak. Ooo! Yu-zhu, He-jiao..." "Malam ini mungkin tidak akan bisa sampai, mungkin besok pagi tiba, tenang saja! Tuan muda. Jika kau tidak bisa tenang, malam ini kau bisa menginap di rumahku menunggu." "Menginap di rumahmu? Keluar dari pintu sudah pekarangan belakang penginapan..." "Kau ini sapi sayur." Yu-zhu sambil tertawa genit mencubit, "jujur saja, ada satu hal aku ingin minta bantuanmu." "He he he! Masalahmu adalah masalahku, tidak perlu mengatakan bantuan segala." Dia sedikit pun tidak ragu memegang tangannya Yu-zhu, dengan lembut mengusapusapnya, "asalkan kau buka mulut, jika aku bisa melakukannya, menempuh air mendidih lewat api..." "Iii! Lihat kau pandai sekali bicara." Karena Yu-zhu ditarik mendekat, sekalian tubuhnya dimiringkan sampai menyander dibahu dia, tawanya sangat genit, "kau mudah sekali melakukannya, aku mana mau kau menempuh air mendidih melewati api..." "Sebenarnya masalah apa?" Tangan dia telah merangkul pinggangnya yang kecil itu,

14 memeluk tubuh yang harum dan hangat itu, "dengan uang tentu bisa menyuruh setan mendorong gilingan, ada kekuasaan bisa menyuruh orang mati, buat keluarga Yu di Ji-nan tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan." "Ini kau yang mengatakannya." Yu-zhu setengah menolak setengah menerima purapura mendorong tangan yang ada di pinggang yang bergerak ke atas, "aku akan melancong ke Ji-nan dengan ayah ibuku sekitar sepuluh hari atau setengah bulan, tapi kami di Ji-nan tidak ada famili juga asing, apakah kau bisa mengaturnya?" "Ha ha ha! Kau senang bergurau." Dia tertawa keras, dan tangannya akhirnya mendarat di daerah terlarang, "di dalam kota dan di luar kota, meski keluargaku tidak sampai punya seratus rumah, kau suka tinggal di mana pergilah kemana, tinggal seumur hidup juga tidak apa-apa, ada masalah apa lagi yang harus dibicarakan?" "Iii! Kau enteng saja berkata, kami tidak ada hubungan famili atau teman, tinggal di rumahmu, bagaimana mengatakan pada ayah ibu dan keluargamu?" Kening Yu-zhu yang merah seperti api, menempel di bahunya, hembusan nafasnya berbau bunga anggrek, "kata orang lain sangat menakutkan..." "Itu kata-kata setan! Apa yang menakutkan? Ayah dan ibuku tidak pernah mengurus masalahku, istri dan selirku lebih-lebih tidak berani banyak bertanya. Begini saja! Katakan kau adalah... adalah famili dari ibu, bagaimana pun famili jauhnya banyak sekali!" "Famili dari ibumu? Bagus..." "Kalau begitu, kau pura-pura jadi adik misanku! Kita sudah janji! Begitu akan berangkat, asal kau mengutus orang mengirim kabar, aku segera menyuruh orang membawa perahu menjemputmu." "Tidak, aku tidak ingin berangkat besok, tunggu setelah orang yang mengantarkan He-jiao datang, baru kita berangkat." "Ini...aku mendengar para polisi mengatakan, orang di kota ini sepertinya sementara tidak boleh meninggalkan kota..." "Ooo! Kau takut mereka, baiklah! Jika kau ada kesulitan..." "Kata-kata apa ini?" dia menepuk-nepuk dadanya, "bapak Bupati Ke-zhou walau berkuasa, juga tidak akan berani mengusik masalahku, asalkan kartu nama ayahku dikirimkan ke kantor kepolisian, dijamin dia bakal dicopot jabatannya, ditambah lagi masuk penjara. Baik, besok kita pergi bersama, lihat siapa yang berani menghalangi, Hm! Aku ingin dia kerepotan." Musim semi memenuhi ruang dalam, pemandangan indah tidak perlu dibicarakan pada orang luar, pokoknya arak bisa mengacaukan pikiran, laki-laki berniat wanita bermaksud, begitulah masalahnya. Di kamar timur, dua pasang mata aneh mengawasi gerak-gerik di dalam kamar dari lubang rahasia, lalu dua orang itu pergi dengan puas. Minum arak terus diperpanjang hingga tengah malam, dua orang itu bajunya sudah tidak rapi, baju dan roknya kusut. Paling akhir, sastrawan Yu mabuk seperti mayat, dompet, kantong selipan, sepatu dan lain lain semua tempat untuk menyimpan barang pusaka, telah diperiksa semua oleh Yu-zhu ibu dan anak, selain perhiasan berharga puluhan ribu, tidak ditemukan barang yang mencurigakan.

15 Ibu dan anak mengembalikan semua barang ke tempat asalnya, Wu-feng menggendong sastrawan Yu kembali kepenginapan. Saat fajar, di pelabuhan datang satu perahu, seorang laki-laki setengah baya dengan dua orang awak perahu, membawa satu keranjang Liu naik ke darat. "Hi hi hi! Aku tahu kau bisa diandalkan." Yu-zhu mencium pipinya, sehingga dia lupa akan tanggal lahir, lupa diri. Dengan tanpa sungkan dia memeluk erat Yu-zhu, bibir yang panas, menutup mulut kecil merah yang memancing orang berbuat dosa, tangannya naik turun, gerakannya tidak beraturan. Diam-diam melangkah keluar dua orang polisi, dua orang setengah baya, menghadang di depan. "Berhenti! Siapa itu?" seorang polisi teriak pelan. Hari masih belum terang benar, sulit melihat jelas wajah seseorang. Laki-laki setengah baya yang menjadi pemimpin memberi hormat, berkata, "aku Duan-yi dari keluarga Duan di Yang-gu, mendapat pesan dari kasir Wu di penginapan Dong-zhang, mengantar lima puluh liang He-jiao murni.'' Peristiwa sastrawan Yu membeli He-jiao, bisa dikatakan semua orang sudah tahu. Hingga polisi sedikit pun tidak berani mempersulit mereka, dengan melayangkan tangan, menandakan mereka boleh berlalu. Dalam kegelapan di mulut jalan juga ada dua orang yang mengawasi, tapi juga tidak keluar mempersulit. Sesaat, setelah perahu penyeberangan dari seberang merapat, naik ke darat dua belas orang, diantaranya ada nona Peng bersaudara, Tamu Tangan Dewa Che-yi yang membawa pedang. Dua orang polisi dan dua orang setengah baya segera datang menyambut. "Kabar dari Qian-zhou mengatakan, pemuda marga Fu yang dicurigai adalah Xiejian-xiu-luo pernah tinggal di Gang-zhou, menurut perkiraan, hari ini atau besok dia bisa tiba." Kata Tamu Tangan Dewa Che-yi cepat, "masalah penyelidikan di dalam perumahan masih belum ada hasilnya, Lang-ye yang malam itu masuk ke perumahan dan meninggalkan surat dengan pisau, mungkin adalah siasat licik mengeluarkan suara di timur menyerang di barat, dia dengan wanita iblis sangat mungkin sembunyi di dalam kota, ketua perumahan telah menambah orang dengan ketat mengawasi, lalu satu persatu memeriksa orang yang dicurigai, kalian harap lebih waspada. Nona Peng kenal dengan pemuda marga Fu dan Lang-ye, kami persilahkan dia melukiskan wajah dan tanda khusus mereka pada orang orang yang mengawasi kota." "Kalau begitu persilahkan nona Peng datang ke toko Hong-ji untuk bertemu dengan orang dan membicarakannya, biar aku yang mengantar." Kata orang setengah baya, sehabis bicara, langsung berjalan didepan. Ketika baru berjalan dua-tiga puluh langkah, dihadapan datang tujuh orang. Mereka adalah tiga orang yang tadi mengantarkan He-jiao, empat orang lainnya adalah sastrawan Yu, Wu-feng sekeluarga tiga orang. Sepertinya Sastrawan Yu belum sepenuhnya sadar dari mabuknya, dia berjalan sambil di papah oleh Wu Yu-zhu. Wu-feng membawakan bungkusan baju sastrawan Yu, sambil berkata dengan Duan-yi yang mengantarkan He-jiao, mengikuti dari belakang.

16 Kedua belah pihak itu berpapasan, tapi tidak bisa melihat dengan jelas wajah masing-masing orang itu, jalan masih gelap, masih satu jam lagi baru bisa terang. Dua orang polisi dan satu orang setengah baya yang tinggal di pelabuhan, dengan sangat bertanggung jawab menghadang dan memeriksa, setelah melihat dengan jelas semua orang itu, polisi tertegun, berkata, "Iii...! Kasir Wu, kenapa tuan muda Yu jadi begini?" "Aku tidak mabuk!" sastrawan Yu berkata dengan keras, "He-jiao itu palsu semua, yang asli hitam bersinar, bisa untuk bercermin, asal di tepuk pelan langsung hancur. Hemm! Tiga ribu liang perak hanya membeli barang palsu, kasir Wu, kau anggap aku ini apa? Berani sekali kau, aku lihat kau ingin mati." "Tuan muda, bukan aku yang melakukannya, aku juga belum memeriksanya." Wu-feng cepat-cepat menjelaskan, "tidak terpikir oleh ku orang-orang keluarga Duan berani menipu..." "Aku hanya tahu kau, dan juga Yu-zhu." Suara sastrawan Yu lebih keras lagi, "kalian hari ini juga harus ke Yang-gu, jika tidak mendapat-kan barang asli, aku akan antar kau masuk penjara, aku berani bicara pasti bisa melakukan-nya. Marga Duan, dimana perahumu?" Tu...tuan muda..." Duan-yi gemetaran, perkataannya tidak karuan. "Tuan Duan-yi!" Polisi menggelengkan kepala tawa pahit, "kalian keluarga Duan di Yang-gu adalah pengusaha yang jujur, tahun lalu dan tahun ini sungai pun tidak keluar air, makanya tidak muncul Jiao, tidak ada barangnya, kenapa karena ingin untung besar sampai menipu orang? Dan yang ditipu adalah tuan muda Yu dari Jinan yang sekali mengulurkan jari, bisa membuat kau mati seratus kali, buat apalah? Jalanlah! Cepat pulang cari orang tua kalian untuk menyelesaikannya, jika tidak..." "Jika tidak, aku akan membuat mereka keluarga Duan menyesal delapan turunan." Sastrawan Yu berteriak marah. "Ini...tuan muda, Perahu...perahunya ada di pelabuhan." Duan-yi dengan tergesa-gesa menunjuk ke pelabuhan, dan tujuh orang itu lalu naik keatas perahu, perahu mengikuti arus air berlayar meninggalkan pelabuhan. Pada tengah hari, sekelompok besar pesilat tinggi datang ke pelabuhan, naik ke atas dua perahu cepat, yang pertama naik ke atas perahu adalah ketua perumahan Chen, bersama Tian-ya-koay, dan juga Peng bersaudara. "Ih...! Ada apa ini?" seorang polisi bertanya pada temannya. "Kasir Wu sekeluarga melarikan diri dengan mengancam tuan muda Yu." Polisi itu berkata, "mereka telah bersekongkol dengan tiga awak perahunya, salah satunya adalah Duan-yi, mereka semua awak perahu yang jahat yang disewa di Dong-he. Ini artinya, tiga awak perahu yang mengantar tuan muda Yu juga palsu. Jika diantaranya ada Lang-ye, habislah tuan muda Yu, hukum karma, semoga saja ketua perumahan Chen dapat mengejarnya." Hari terang sekali, perahunya ringan, airnya deras, perahu dengan cepat melewati Dong-he, berlayar dengan cepat mengikuti arus. Di dalam ruang perahu Duan-yi, tuan muda Yu dan Yu-zhu bergumul menjadi satu, adanya wanita cantik dalam pelukan, membuat tuan Muda Yu lupa segalanya. Hampir tengah hari, perahu tiba di Dong Liu-dian di utara Ping-yin, disini daerahnya pemerintah daerah Dong-zhang.

17 Tiga empat li sebelah utara, tuan muda Yu tiba-tiba melihat keluar ruangan, berkata: "Perahu berlayarnya cepat sekali. Yu-zhu, apakah kau pernah dengar Ping-sha-ji (Selat)?" "Tahu, tepat duali didepan." "Ooo! Apa lebih baik masuk ke Ping-sha-ji? Lima-enam li di dalamnya, ada satu vila Wang-xia, vila keluargaku, ada beberapa pegawai menjaga-nya, di dalamnya tersimpan enam ratus ribu liang perak lebih, itu adalah keuntungan yang didapatkan ayahku saat bertugas di perairan Huai-an." "Bagus!" kata Yu-zhu dengan gembira, "menginap dua hari di vila Wang-xia bukankah bagus sekali? Ayah, perahunya arahkan ke Ping Sha-ji." "Baik." Kata kasir Wu yang duduk di depan ruangan. Lebar Ping-sha-ji hanya lima enam zhang, tapi perahu kecil masih bisa berlayar dengan leluasa. Masuk kurang lebih lima li, sungainya semakin sempit, airnya semakin dangkal, rumput alang-alang di dua sisi yang ujungnya telah putih tumbuh subur. Sungai membelok, pantai utara di depan adalah bukit yang datar, tertambat dua perahu terpal hitam tapi tidak terlihat orang. Sastrawan Yu telah keluar dari ruangan, memeluk pinggang langsingnya Yu-zhu tampak sangat mesra. "Menepi!" dia teriak, "di seberang bukit ada satu jalan besar, bisa langsung menuju vila Wang-xia, dengan berjalan kaki sekitar dua li." Perahu telah menepi, semua orang turun dari perahu. Dari ruang belakang keluar tiga awak perahu yang menamakan dirinya Duan-yi. Saat ini Duan-yi tidak memakai topi, jadi wajahnya tampak jelas, wajahnya cukup tampan, hanya sayang gigi taringnya merusak wajah yang tampan itu. Setelah naik ke bukit datar, di belakang tiba-tiba terdengar dua jeritan mengerikan! Semua orang membalikan kepala melihat, dan tampak terkejut sekali! Dari dua perahu terpal hitam, tiba-tiba muncul delapan orang laki-laki besar setengah baya, dan juga seorang yang perawakannya kecil seperti anak muda yang tampan, dengan kecepatan yang tinggi naik ke atas perahu keluarga Duan, dengan cepat memukul jatuh dua orang awak yang menjaga perahu. Kasir Wu dari dalam bajunya mencabut sebuah belati yang bersinar, saat ingin membuka mulutnya, tiba-tiba merasa punggungnya bergetar, lalu dia jatuh ke depan dengan tubuh kaku. "Iii! Kau..." Yu-zhu terkejut teriak. Orang yang memukul jatuh Wu-feng adalah tuan muda Yu, tidak aneh Yu-zhu sangat terkejut. "Aku marga Fu, dipanggil Fu-xian." Kata Tuan muda Yu tertawa, "Yun-sang-nie, kau sangat pintar bersembunyi." "Kau...kenapa bisa kau?" Yu-zhu terkejut,

18 "Kau...kau..." "Aku tiba lebih dulu satu hari dari Lang-ye." Dia dengan tenang berkata, "malamlama Lang-ye masuk ke perumahan Qing-yun memperingatkanmu, malam keesokannya mengantarkan Wu Yu-zhu yang asli ke perumahan Qing-yun, berpura-pura sakit menggantikanmu, sebenarnya kau bisa melarikan diri pergi jauh, tapi terhalang karena mengatur pengiriman barang curianmu, setelah Tian-ya-koay datang dan menutup kota Qiu-zhang, kau sudah tidak bisa pergi lagi! Seharusnya kau bisa merasakan bahaya dan sebenarnya Lang-ye tidak mengirim surat meninggalkan pisau, tapi itu adalah siasatku untuk menggunakan ketua perumahan Chen memaksa kau menampakan dirimu, tapi kau malah tidak terpikir. Sekarang jangan pergi ke bawah merebut perahu, delapan orang saudara itu adalah pesilat tinggi anggota dari perkumpulan pembunuh bayaran dunia persilatan, tujuan mereka datang adalah untuk menyelidiki beberapa perampokan besar di Jiang-ning yang kau lakukan dengan Sepasang Cantik Jiang-nan, jika jatuh ke tangan mereka, maka kau akan habis!" Lang-ye dan istri Wu yang tadinya ingin turun ke bawah merebut perahu, seperti terkena geledek, mereka jadi terdiam berdiri. "Ada apa kau mencari aku? Apakah kau juga orang yang memburu hadiah?" kata Yuzhu sudah sedikit tenang. "Aku bukan orang mereka, tapi sering melakukan bisnis dengan mereka." Fu Ke-wei tertawa tenang, "aku hanya ingin menanyakan jejak seseorang padamu." "Siapa?" "Ketua benteng Naga Langit, Tian-long-jian Lu -zhao, yaitu suami kakak misanmu, kau jangan mengatakan tidak tahu!" "Kau...kau ini Xie-jian-xiu-luo?" Yun-sang-nie kembali terkejut. "Betul, aku mendapat berita yang dapat dipercaya, setelah dia menghancurkan bentengnya, dia pernah mencarimu, asalkan kau bisa memberi-tahu tempat sembunyinya, aku segera pergi, tidak akan menanyakan padamu tentang beberapa perampokan besar itu." "Tidak ada orang yang akan memberitahu." Kata Yun-sang-nie, "matilah kau!" Kakinya diangkat, suara per mendadak terdengar! Ternyata di kaki kanan sebelah luarnya tersembunyi sebuah per, tapi tidak ada anak panah yang keluar. Fu Ke-wei mengulurkan tangan kirinya, menjatuhkan tiga buah anak panah besi sepanjang delapan cun. "Setiap tempat di tubuhmu aku pernah merabanya." Dia tertawa aneh, "selongsong pelontar di lengan bajumu juga telah berubah bentuk, tidak akan bisa melontarkan apa-apa lagi." Begitu Yun-sang-nie meloncat tiga zhang, tiba-tiba dia berteriak, buum... lalu jatuh ke bawah lagi. Rupanya Fu Ke-wei telah melayangkan sepasang tangannya, dan tiga buah senjata rahasia berupa mata uang mas telah membuat Yun-sang-nie roboh. Lang-ye yang meloncat ke pinggir empat zhang, juga terkena sebuah mata uang dan ikut roboh. Seorang lagi yang berdandan awak perahu, baru saja meloncat sudah terkena sebuah uang mas. Delapan orang laki-laki besar dari perkumpulan pembunuh bayaran, pelan-pelan

enam kali pukulan. Buum... terdengar satu suara keras, untuk kedua kalinya dia roboh lagi, Fu Ke-wei dengan santai menyelipkan kipas

enam kali pukulan. Buum... terdengar satu suara keras, untuk kedua kalinya dia roboh lagi, Fu Ke-wei dengan santai menyelipkan kipas Akhirnya Tang-nan dengan susah payah bisa berdiri, meski masih bergoyang-goyang. "Kau...kau bagus...bagus pukulannya..." Tang-nan berkata dengan kacau, lidahnya seperti membesar satu kali lipat, suaranya

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

"Antar saja mereka ke kantor polisi." Kata si nona, "berani sekali mereka membuat onar di perumahan pemerintah, jangan dibiarkan."

Antar saja mereka ke kantor polisi. Kata si nona, berani sekali mereka membuat onar di perumahan pemerintah, jangan dibiarkan. baju besinya dinamakan Tie-fo (Budha Besi), dia mengira telah berhasil melatih Budha Besi pelindung badan, makanya aku akan menghancurkan ilmunya, jika beberapa kali lagi dipukul tentu ilmunya akan pecah."

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul. PROLOG Frankfurt, Germany. Nick umur 9 tahun. Aku berlarian di padang rumput. Mengitari lapangan yang seperti permadani hijau. Rumput-rumputnya sudah mulai meninggi. Tingginya hampir melewati lututku.

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

Lima Belas Tahun Tidak Lama

Lima Belas Tahun Tidak Lama Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Lima Belas Tahun Tidak Lama Kota kami telah hampir berusia setengah abad, dan hampir saja hanyut karena kecelakaan gunung berapi. Beberapa tahun belakangan ini

Lebih terperinci

SATU. Plak Srek.. Srek

SATU. Plak Srek.. Srek SATU Plak Srek.. Srek Kertas coklat bertuliskan WANTED itu terlepas dari dinding tempat ia tertempel tadi. Tejatuh ke lantai yang juga terbuat dari kayu. Sehingga gambarnya orang bertopi besar mirip pembungkus

Lebih terperinci

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply CHAPTER 1 There s nothing left to say but good bye Air Supply Wolverhampton, 29 Agustus 2006 -Sierra s pov- Happy birthday, Lee! ucapku girang setelah Lee meniup lilin di atas kue ulang tahunnya. Lee,

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

Cermin. Luklukul Maknun

Cermin. Luklukul Maknun Cermin Luklukul Maknun Orang-orang terkekeh-kekeh setelah melihat dirinya di cermin. Mereka tersenyum, memerhatikan dirinya, lalu tersenyum lagi. Setelah itu, mereka mencatat sesuatu di buku. Mereka memerhatikan

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,

Lebih terperinci

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Mesin mobil sudah mati beberapa menit yang lalu, tapi Zhara masih duduk diam dibelakang kemudi. Sibuk menenangkan debar jantungnya, berusaha untuk bisa

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Ratu Ester yang Cantik Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

bertiga di sisi jalan seperti gemetar ketakutan, dia lalu lari mengejar.

bertiga di sisi jalan seperti gemetar ketakutan, dia lalu lari mengejar. ebelah telapaknya menyerang, mencoba memukul pada dada Fu Ke-wei, tenaga dalamnya seperti air bah menerjang. Fu Ke-wei tidak menangkis, dia melayang mundur satu zhang lebih, sambil tertawa keras langsung

Lebih terperinci

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari PROLOG Queenstown Singapore, 1970 Apartemen setinggi ratusan kaki itu mustahil akan membuatnya mudah turun dan keluar. Dia ada di lantai paling atas. Bersama tiga nyawa yang telah hilang dengan beragam

Lebih terperinci

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya. PRINCESS Cerita ini diinspirasi oleh sebuah mimpi yang ku alami tahun 2007, tentang sebuah kerajaan islam di Indonesia. Namun masih ragu, benarkah ada cerita seperti dalam mimpi saya? Daripada salah dan

Lebih terperinci

ZAIM YANG PENYAIR KE ISTANA

ZAIM YANG PENYAIR KE ISTANA ZAIM YANG PENYAIR KE ISTANA - A. A. Navis Zaim yang Penyair ke Istana A. A. Navis Aku dapat undangan mengikuti suatu kongres di Jakarta. Penginapan peserta di Hotel Indonesia. Hotel yang alu kagumi pada

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

Misteri Allah. Amsal 25:2-3. Orang bodoh seperti orang berhikmat. Amsal 26:11-12. Musuh seperti teman. Amsal 26:18-25.

Misteri Allah. Amsal 25:2-3. Orang bodoh seperti orang berhikmat. Amsal 26:11-12. Musuh seperti teman. Amsal 26:18-25. Lesson 10 for March 7, 2015 Pada bagian ini, kitab Amsal menolong kita untuk menemukan apa yang ditemukan di balik topeng. Yaitu, realitas di balik penampilan, apa yang mata kita tidak dapat lihat. Misteri

Lebih terperinci

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA MINGKIAJA HANYA KAMU BAB 1 AMANDA Hanya dengan memandangi fhotomu membuat hatiku damai, tetapi hanya sebatas itu yang dapat aku lakukan. Saat ini dirimu menjadi milik lelaki lain, lelaki yang sebenarnya

Lebih terperinci

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung)

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Ditulis kembali oleh : Iin Muthmainnah Teruntuk Sekolah Alam Mutiara Lampung Bandarlampung 2005 Judul Naskah : Putri Sinar Alam

Lebih terperinci

Ratu Ester yang Cantik

Ratu Ester yang Cantik Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Ratu Ester yang Cantik Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

AKU AKAN MATI HARI INI

AKU AKAN MATI HARI INI AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih

Lebih terperinci

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole. Hampir sore, saat Endra berada di hutan bedugul. Jari-jari lentik sinar matahari menembus kanopi puncak pepohonan menerangi kerimbunan hutan. Suara burung mengiringi langkahnya menembus batas hutan terlarang.

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi. Prolog Orion mempercepat langkah kakinya, baju perang yang dikenakannya membuat langkah kakinya menjadi berat, suaranya menggema di lorong gua, bergema dengan cepat seiring dengan langkah kaki yang dia

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Ratu Ester yang Cantik Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Suara alunan piano terdengar begitu lembut Suara alunan piano terdengar begitu lembut mengalun. Beberapa pelayan hilir mudik mengitari para tamu, dengan membawa nampan berisi minuman dengan berbagai macam jenisnya. Beberapa orang berkumpul berkelompok,

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun Disusun Oleh : Luthfi Asrori (11.21.0573) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

Ramadan di Negeri Jiran

Ramadan di Negeri Jiran Ramadan di Negeri Jiran By: Tari Nabila Dengan langkah mengendap-endap dan hati berdebar aku memberanikan diri menuruni anak tangga. Dalam pikiranku selalu berkata semoga bos laki-laki sudah tidur di kamar.

Lebih terperinci

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN 1 Hensa KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN NAMANYA INDRA Bagaimana Sari?, suara Indra memecah keheningan. Kutatap lelaki ganteng yang duduk tepat di depanku ini. Sari,

Lebih terperinci

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... 6 Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... OooOooOooO "Hye..." "Hhmmm..." "Aku mencintaimu..." "Nado. Aku

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

Sepasang Sayap Malaikat

Sepasang Sayap Malaikat Sepasang Sayap Malaikat Mereka sepasang sayap terbang ke awan-awan ingatan pemiliknya memilih menapak tanah, menikah dengan gadis pujaan. Setahun lalu, ia bertemu seorang gadis di sebuah kebun penuh air

Lebih terperinci

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan kapan ini akan terwujud? Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika

Lebih terperinci

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di Bait Pertama (Cintaku) Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di atas panggung yang terletak di tengah bangunan mal yang terbuka. Tommy sedang melakukan cek sound untuk penampilannya. Deru suara

Lebih terperinci

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun LIFE HISTORY Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun Tetni seorang anak perempuan berusia 16 tahun, yang tinggal dalam keluarga yang serba kekurangan. Ia, orang tuannya dan empat

Lebih terperinci

Mengajarkan Budi Pekerti

Mengajarkan Budi Pekerti 4 Mengajarkan Budi Pekerti Sukakah kamu membaca cerita dan dongeng? Banyak cerita dan dongeng anak-anak yang dapat kamu baca. Dalam sebuah cerita, terdapat pelajaran. Belajarlah dari isi cerita dan dongeng.

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud Sang Raja (Bagian 1)

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud Sang Raja (Bagian 1) Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Daud Sang Raja (Bagian 1) Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

oooooooo Park Shinhye!!!!! 1 Ingin mengerti apa makna di balik senyumnya. Tapi seolah-olah aku mengamati, hatiku semakin jauh berlari berlawanan arah. Mengapa semua begitu rumit dan selalu ada yang terluka? Adakah satu hal saja

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud Sang Raja (Bagian 1)

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud Sang Raja (Bagian 1) Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Daud Sang Raja (Bagian 1) Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa 5 Aku Tidak Mengerti Orang Biasa Setelah pertengkaran aneh beberapa minggu lalu, aku berhasil mendapatkan hari libur minggu yang menyenangkan. Kali ini tanpa Siska ataupun ketua yang merencanakan menyusun

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Negeri Peri Di Tengah Hutan Negeri Peri Di Tengah Hutan EXT. Desa Terpencil. Pagi Hari Disebuah desa hiduplah seorang anak perempuan yang lugu, yang bernama. Ia senang sekali bermain ditepi hutan. Namun ibunya sebenarnya melarangnya.

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas Juli Milik kita Hanya ada dua kali dalam satu tahun Kebahagiaan yang luar biasa bagi kita Kerinduan yang sekian lama terpendam, kini terbayar juga Cuti kenaikan tingkat, dari tingkat 2 menuju tingkat 3

Lebih terperinci

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke Di kamar Widya, Ricky dan Widya sedang menonton suatu anime. Pada saat anime itu memasukki adegan mesra, Widya langsung memegang tangan Ricky. Lalu Widya berkata bahwa Widya mencintai Ricky, begitu juga

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa 301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada

Lebih terperinci

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG Jari ini berjalan begitu saja, seiring angan yang tidak pernah berhenti berharap. Merasa sebuah mimpi yang tidak pernah akan terwujud, harapan yang tidak pernah akan tercapai.

Lebih terperinci

LAMPIRAN RINGKASAN CERITA

LAMPIRAN RINGKASAN CERITA LAMPIRAN RINGKASAN CERITA Kauai menerima surat undangan untuk menghadiri upacara minum teh yang diselenggarakan oleh Kurimoto Chikako, seorang gundik ayahnya. Isi surat itu mengingatkannya pada kenangan

Lebih terperinci

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu:

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu: Kisah Ashabul Kahfi Kisah Ashabul Kahfi dan anjing adalah sebuah kisah penuh keajaiban sebagai pertanda kekuasan Allah swt yang tak bias di jelaskan oleh akal manusia yang terbatas ini kisah ini di muat

Lebih terperinci

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak Judul : Oedipus Complex pada Paul didalam novel Sons and Lovers karangan D.H. Lawrence DATA REDUKSI Data Reduksi dibawah ini adalah untuk menyederhanakan penjelasan peneliti. No Oedipus Complex Keterangan

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal

Kecakapan Antar Personal Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan

Lebih terperinci

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer? tanyanya saat aku One - Deshi Angin yang semilir, bergerak dalam diam, malu-malu menelusup masuk melalui jendela kamar yang memang di biarkan terbuka oleh sang pemilik. Jam dinding yang bertengger indah di sisi sebelah

Lebih terperinci

Jadi aku harus minta izin Ayah supaya bisa masuk ke sana? tanya Putri Ahanni pada gurunya.

Jadi aku harus minta izin Ayah supaya bisa masuk ke sana? tanya Putri Ahanni pada gurunya. Letak Zalikan berada di lembah dataran tinggi Tehravim. Saat musim dingin tiba, kabut mulai menyelimuti Zalikan. Membentuk atap halimun yang memisahkan antara masyarakat dan penguasa. Istana kerajaan kokoh

Lebih terperinci

Pemilik jiwa yang sepi

Pemilik jiwa yang sepi Mawar biru Kusiapkan ini khusus untuk hadiah ulang tahunmu Sebagai persembahanku atas perhatianmu... Cintamu dan kesediaanmu menerima diriku Terimalah ini Mawar biru... Yang khusus kupetik dari surga Untuk

Lebih terperinci

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat

Lebih terperinci

Sang Pangeran. Kinanti 1

Sang Pangeran. Kinanti 1 Sang Pangeran Langkah Rara terhenti mendengar percakapan dari ruang tamu. Suara seseorang yang sangat dikenalnya. Suara tawa yang terdengar khas itu semakin memperkuat dugaannya, membuat jantung Rara berpacu

Lebih terperinci

Dia juga membawa belati, dan lebih dari satu kantong kulit kecil, tentu saja di dalamnya terisi senjata rahasia.

Dia juga membawa belati, dan lebih dari satu kantong kulit kecil, tentu saja di dalamnya terisi senjata rahasia. erti anak keluarga kaya, dia memakai baju musim semi dengan lengan ketat warna biru kehijauan, baju model ini sangat di benci oleh para pendekar, walau para pendekar diam-diam juga sangat menikmati baju

Lebih terperinci

Allah Memberkati Yusuf Si Budak

Allah Memberkati Yusuf Si Budak Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Allah Memberkati Yusuf Si Budak Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: M. Maillot dan Lazarus Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: M. Maillot dan Sarah S.

Lebih terperinci

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Memberkati Yusuf Si Budak

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Memberkati Yusuf Si Budak Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Allah Memberkati Yusuf Si Budak Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : M. Maillot dan Lazarus Disadur oleh: M. Maillot

Lebih terperinci

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan

Lebih terperinci

Allah Memberkati Yusuf Si Budak

Allah Memberkati Yusuf Si Budak Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Allah Memberkati Yusuf Si Budak Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: M. Maillot dan Lazarus Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: M. Maillot dan Sarah S.

Lebih terperinci

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Dean, kau menghilang cukup lama, dan kau tak mungkin bergabung dengan mereka dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Justin yang menatapku dengan penuh perhatian. Aku

Lebih terperinci

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya. Keledai Cerpen Dedy Tri Riyadi (Koran Tempo, 6 April 2014) LELAKI tua itu memandang ke arah jalan yang ramai di luar jendela. Di jalanan, entah karena apa, banyak sekali orang seperti sedang menunggu sesuatu

Lebih terperinci

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya Labiba 1 Salsabil Inas Labiba Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - - Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - Aku bertemu denganmu lengkap dengan salam perkenalan. Senyummu membaur dengan karamel panas yang kau suguhkan. Katamu cuaca cukup dingin jika hanya duduk diam

Lebih terperinci

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Bintang Pembuka Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Kepada orang-orang yang belum pernah merasakan nikmatnya menatap bintang

Lebih terperinci

Daud Sang Raja (Bagian 1)

Daud Sang Raja (Bagian 1) Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Daud Sang Raja (Bagian 1) Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: Ruth Klassen Cerita 20 dari 60 www.m1914.org

Lebih terperinci

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Orang biasanya berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata atau isyarat. Tetapi anak-anak mulai berkomunikasi jauh sebelum mereka mempelajari kecakapan-kecakapan ini. Komunikasi

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu. Ketika kau baca tulisanku ini, kau akan tahu betapa dalamnya aku merindumu. Ribuan waktuku melayang-layang tak menentu. Meskipun mereka mencaci dan mengatakan aku bodoh, namun aku tak peduli. Mereka tidak

Lebih terperinci

Level 2 Pelajaran 12

Level 2 Pelajaran 12 Level 2 Pelajaran 12 KASIHNYA ALLAH (Bagian 1) Oleh Don Krow Hari ini kita akan bahas mengenai kasihnya Allah. Di 1 Korintus 13:13 tertulis berikut ini: Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Memberkati Yusuf Si Budak

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Memberkati Yusuf Si Budak Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Allah Memberkati Yusuf Si Budak Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : M. Maillot dan Lazarus Disadur oleh: M. Maillot

Lebih terperinci

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 Sinar matahari siang ini begitu terik hingga sanggup menembus setiap celah kain berlapis yang menutupi kulit setiap orang yang menantangnya. Langkah Guri semakin cepat

Lebih terperinci

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Berita duka menyelimuti kerajaan Airllie, patih kerajaan itu meninggal dunia karena tertimpa bebatuan yang jatuh dari atas bukit saat sedang menjalankan tugas

Lebih terperinci

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar PULANG Aku kembali di sebuah desa yang lebih pantas kusebut kampung halaman. Hamparan sawah menyambutku yang telah lama meninggalkan tempat ini sejak melepas seragam putih abu-abu. Kini, setelah mendapat

Lebih terperinci