Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M Linggar, Teori & Profesi Kehumasan, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005 Bungin, Burhan, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta : Rajawali Pers, 2004 Davis, Anthony, Everything You Should Know About Public Relations, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2005 F Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek : Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1992 Kasali, ali, Rhenald, Manajemen Public relations (Konsep dan Aplikasinya di Indonesia), Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 1994 Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif,, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1990 Rumanti, Maria Assumpta, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktek, PT Grasindo, 2002 Ruslan, Rosady, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002 Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta : Rajawali Pers, 2003

2 Ruslan, Rosady, Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasinya, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, cetakan ketiga 2004 Ruslan, Roslan, Manajemen PR dan Media Komunikasi, Konsep dan Aplikasi, Edisi Revisi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006 Smith, Ronald D, Strategic Planning For Public Relations, USA : Lawrence Erlbaum Associates, 2002 Suryabrata, Sumadi, Metode Penelitian, Yogyakarta : Rajawali Pers, 1995 Uchjana Effendy, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003 Uchjana Effendy, Onong, Ilmu Komunikasi dan Praktek,, Remaja Rosdakarya, 1997 Sumber Internet : Mintzberg, Henry, Strategy Safari, diakses dari

3

4

5 Draft Wawancara Komisaris Polisi Adhie Santika, Sik Kepala Sub Direktorat Dikyasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Pertanyaan Panduan 1. Bapak sudah berapa tahun bekerja disini? 2. Apakah Bapak mengetahui tentang program Tilang Elektronik? 3. Apa latar belakang diadakan program ini? 4. Sejak tahun berapa program ini berjalan dan kapan program ini berakhir? 5. Apa peran Bapak dalam program ini? Pertanyaan 1. Apakah Polda Metro Jaya melakukan riset terlebih dahulu sebelum memulai program ini? 2. Apa latar belakang diadakan program ini? 3. Sejak kapan program ini berjalan dan berakhir sampai tahun berapa? 4. Siapa yang menjadi key person (perencana) dalam merencanakan program ini? 5. Seberapa besar rintangan yang dihadapi dalam program ini? Apa saja? 6. Dan seberapa besar peluang yang timbul dalam program ini? 7. Apakah program ini sudah sesuai dengan visi dan misi Polda Metro Jaya? 8. Bagaimana kinerja Polda Metro Jaya sebelum dan semenjak program ini berlangsung?

6 9. Lalu bagaimana sumber daya yang ada?. 10. Bagaimana persepsi publik selama ini dengan Polda Metro Jaya? 11. Apa efek yang diinginkan dari persepsi tersebut?. 12. Siapa LSM yang mendukung atau mengawasi Polda Metro Jaya selama ini? 13. Siapa publik Polda Metro Jaya? 14. Dalam program ini, siapa khalayak sasaran yang ingin dituju? - Khalayak sasaran kami adalah masyarakat umum, khususnya para pengguna jalan baik pengguna kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat. 15. Bagaimana perubahan yang ada dalam masyarakat dengan berlangsungnya program ini? 16. Bagaimana hubungan Polda Metro Jaya dengan media saat ini? 17. Apa sasaran yang ingin dicapai melalui program ini? 18. Apa tujuan yang ingin dicapai melalui program ini? 19. Strategi apa yang direncanakan Humas Polda Metro Jaya dalam usaha mensosialisasikan program ini? 20. Perencanaan komunikasi seperti apa yang akan dikatakan oleh organisasi kepada publik? 21. Apa Bapak melibatkan masyarakat untuk program Tilang elektronik ini dan apa bapak juga melakukan aktivitas komunikasi? 22. Selama program ini berlangsung, bagaimana respon atau reaksi dari khalayak sasaran?

7 23. Pesan seperti apa yang ingin disampaikan kepada khalayak sasaran? 24. Siapa yang menyampaikan pesan itu kepada khalayak sasaran tersebut? 25. Apa pesan tersebut dapat mudah diterima khalayak? 26. Struktur dan simbol apa yang digunakan? 27. Apakah bapak mempunyai cara-cara atau taktik untuk mengimplementasikan strategi dan tujuan? 28. Apakah bapak melakukan taktik-taktik yang saya sebutkan di bawah ini? - Open house? - Penggalangan dana? - Seminar? - Workshop and training? - Meetings? - News letter? - Website? - Brosur, poster, leaflet? - Artikel? - Annual report?. - Profil melalui audio visual? - Katalog? - Mailing list? - Advetorial? - Audio new release untuk radio? - Tv?

8 - Poster? - Kalender? 29. Dalam mengimplementasikan taktik tersebut, apakah anda merencanakan berapa budget yang dikeluarkan? 30. Apakah bapak melakukan evaluasi-evaluasi setelah program selesai? 31. Bagaimana cara mengevaluasinya? 32. Evaluasi di adakan setiap berapa bulan atau tahun? 33. Kira-kira berapa perbandingannya antara media yang memberitakan positif dan negatif? 34. Sejauh ini, apakah program tersebut berhasil? 35. Apakah taktik atau cara yang bapak buat sudah efektif? 36. Apa metode yang dibuat oleh polda Metro Jaya untuk mengukur efektif atau tidak?

9 Draft Wawancara AKBP Yossie Paulus Prihambodo Kepala Sub Bidang Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Humas Polda Metro Jaya Pertanyaan panduan 1. Bapak sudah berapa tahun bekerja disini? 2. Apakah Bapak mengetahui tentang program Tilang Elektronik? 3. Apa latar belakang diadakan program ini? 4. Sejak tahun berapa program ini berjalan dan kapan program ini berakhir? 5. Apa peran Bapak dalam program ini? Pertanyaan 1. Apakah Polda Metro Jaya melakukan riset terlebih dahulu sebelum memulai program ini? 2. Apa latar belakang diadakan program ini? 3. Sejak kapan program ini berjalan dan berakhir sampai tahun berapa? 4. Apakah program ini sudah sesuai dengan visi dan misi Polda Metro Jaya? 5. Bagaimana persepsi publik selama ini dengan Polda Metro Jaya? 6. Dalam program ini, siapa khalayak sasaran yang ingin dituju? 7. Bagaimana perubahan yang ada dalam masyarakat dengan berlangsungnya program ini?

10 8. Bagaimana hubungan Polda Metro Jaya dengan media saat ini? 9. Selama program ini berlangsung, bagaimana respon atau reaksi dari khalayak sasaran? 10. Kira-kira bagaimana respon media apakah memberitakan hal positif atau negatif?

11 Draft Wawancara Ibu Sepni, Pengendara bermotor 1. Apakah Ibu mengetahui tentang program Tilang Elektronik? 2. Darimana ibu tahu program ini? 3. Apa ibu mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut? 4. Sejak kapan sih bu, program ini? 5. Bagaimana pendapat ibu tentang program tersebut? 6. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari ibu mengenai program ini?

12 Draft Wawancara Saudari Echi, Mahasiswi Universitas Bina Nusantara 1. Apakah Anda mengetahui tentang program Tilang Elektronik? 2. Dari mana Anda tahu? 3. Seminar seperti apa yang dimaksud? 4. Apa Anda mengetahui latar belakang diadakannya program ini? 5. Apakah Anda tahu dimana Tilang Elektronik ini di uju coba? 6. Sejak kapan program ini? 7. Apakah selain seminar Anda mengikuti bentuk sosialisasi lain dalam program ini? 8. Apakah ada masukan, kritik dan saran dari Anda mengenai program ini?

13 Transkip Wawancara Komisaris Polisi Adhie Santika, Sik Kepala Sub Direktorat Dikyasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Pertanyaan panduan 1. Bapak sudah berapa tahun bekerja disini? - Saya menjabat disini baru sekitar dua bulan 2. Apakah Bapak mengetahui tentang program Tilang Elektronik? - Iya tahu 3. Apa latar belakang diadakan program ini? - Latar belakangnya yang pertama tentunya perkembangan teknologi dibidang transportasi. Yang kedua adalah pertambahan kendaraan, kendaraan sampai hari ini saja motor sudah melewati angka sembilan juta, kendaraan pribadi dua juta lebih dan untuk kendaraan umum sekitar 800, jadi total kendaraan yang ada di Jakarta itu sekitar 12 juta. Dengan adanya pertambahan jumlah kendaraaan tentunya memberi indikasi kepada tingginya angka pelanggaran. Dengan tingginya angka pelanggaran pasti ada kolerasi dengan angka kecelakaan. Karena suatu kecelakaan pasti diawali oleh suatu pelanggaran. Setiap hari di Jakarta rata-rata dua atau tiga orang perjam meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu kita sesuai perjanjian dengan WHO, bahwa kita ada global safety. Global safety yaitu bagaimana untuk meningkatkan keselamatan, bagaimana menerapkan kebijakan lalu lintas sampai 50 persen. Kita berupaya

14 bagaimana meningkatkan kedisiplinan karena menurut saya dengan meningkatkan kedisplinan itu diharapakan pelanggaran akan turun. Oleh karena itu melihat situasi dan sumber daya manusia yang ada dari Kepolisian Negara Republik Indonesia jumlahnya terbatas, tentunya manusia itu punya batas kemampuan paling lama dua sampai tiga jam itu dia sudah cape. Kalau kita menggunakan elektronik, pengawasan penegakkan hukum akan di awasi 24 jam kecuali sumbernya mati. Dengan dasar seperti itu munculah Undang Undang baru yaitu Undang Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), pasal 272 dan sejalan dengan Undang Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transportasi Elektronik, pasal 5. Oleh karena itu Polda Metro Jaya membuat terobosan tilang elektronik dan ini merupakan project utama di Indonesia. Tentunya kita mencoba dengan peralatan yang ternyata memang ada keefektifannya. Karena dilihat dari tiga bulan sebelum dipasang dengan tiga bulan setelah di pasang ada penurunannya. Ada sekitar 48,4 persen penurunan yaitu yang tadinya pelanggaran sekitar 900 setelah di pasang menjadi 400 lebih, jadi ada penurunan sangat-sangat jauh dan tingkat disiplin masyarakat juga sangat tertib. Itu latar belakang kita membuat terobosan program unggulan tilang elektronik. Selain itu, dulu mungkin pernah mendengar istilah damai dan ada juga image negatif terhadap polisi, dikira pagi-pagi sudah menerima uang dari masyarakat padahal itu bukan untuk polisinya, itu untuk mewakili masyarakat yang tidak bisa sidang jadi diwakilkan oleh polisinya tapi pendapat masyarakat

15 polisi mencari uang. Kita menerima suara-suara dari masyarakat, dari situ kita tahu bahwa masyarakat belum paham mekanisme penindakan pelanggaran. Ada tiga alternatif dalam penindakan pelanggaran yaitu yang pertama bila pelanggar tidak menerima silakan sidang di pengadilan di beri tilang warna merah. Yang kedua bila pelanggar menerima dan pelanggar tidak bisa sidang tetapi mau membayar maka diberikan tilang warna biru. Dan yang ketiga bila pelanggar menerima maka diberi tilang warna merah dan biru. Setelah Undang Undang baru maka ada dua alternatif saja yaitu sidang di pengadilan dan bayar di bank BRI. 4. Sejak tahun berapa program ini berjalan dan kapan program ini berakhir? - Tilang elektronik ini di mulai dari awal tahun 2011 dan akan terus dikembangkan di beberapa titik, berjalan kontinyu 5. Apa peran Bapak dalam program ini? - Saya selaku Kepala Seksi Penindakan Pelanggaran lalu lintas. Tugas dan fungsinya melakukan pembinaan dan operasional di bidang penindakan pelanggaran lalu lintas, sementara ini tilang elektronik sifatnya masih pemberitahuan kepada masyarakat. Pertanyaan 1. Apakah Polda Metro Jaya melakukan riset terlebih dahulu sebelum memulai program ini?

16 - Iya tentu, kita lakukan riset yang pertama dari segi kemacetan, di Sarinah itu jalan protokol saat hujan atau saat pulang kantor disana pusat kemacetan, sehingga ada yellow box junction atau marka garis kuning itu membantu mengurai kemacetan di tempat yang stag kemacetan itu. Yang kedua dari segi tingkat kecelakaan pelanggaran lalu lintas yang cukup tinggi. 2. Apa latar belakang diadakan program ini? - Latar belakangnya yang pertama tentunya perkembangan teknologi dibidang transportasi. Yang kedua adalah pertambahan kendaraan, kendaraan sampai hari ini saja motor sudah melewati angka sembilan juta, kendaraan pribadi dua juta lebih dan untuk kendaraan umum sekitar 800, jadi total kendaraan yang ada di Jakarta itu sekitar 12 juta. Dengan adanya pertambahan jumlah kendaraaan tentunya memberi indikasi kepada tingginya angka pelanggaran. Dengan tingginya angka pelanggaran pasti ada kolerasi dengan angka kecelakaan. Karena suatu kecelakaan pasti diawali oleh suatu pelanggaran. Setiap hari di Jakarta rata-rata dua atau tiga orang perjam meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu kita sesuai perjanjian dengan WHO, bahwa kita ada global safety. Global safety yaitu bagaimana untuk meningkatkan keselamatan, bagaimana menerapkan kebijakan lalu lintas sampai 50 persen. Kita berupaya bagaimana meningkatkan kedisiplinan karena menurut saya dengan meningkatkan kedisplinan itu diharapakan pelanggaran akan turun. Oleh karena itu melihat situasi dan sumber daya manusia yang ada dari

17 Kepolisian Negara Republik Indonesia jumlahnya terbatas, tentunya manusia itu punya batas kemampuan paling lama dua sampai tiga jam itu dia sudah cape. Kalau kita menggunakan elektronik, pengawasan penegakkan hukum akan di awasi 24 jam kecuali sumbernya mati. Dengan dasar seperti itu munculah Undang Undang baru yaitu Undang Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), pasal 272 dan sejalan dengan Undang Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transportasi Elektronik, pasal 5. Oleh karena itu Polda Metro Jaya membuat terobosan tilang elektronik dan ini merupakan project utama di Indonesia. Tentunya kita mencoba dengan peralatan yang ternyata memang ada keefektifannya. Karena dilihat dari tiga bulan sebelum dipasang dengan tiga bulan setelah di pasang ada penurunannya. Ada sekitar 48,4 persen penurunan yaitu yang tadinya pelanggaran sekitar 900 setelah di pasang menjadi 400 lebih, jadi ada penurunan sangat-sangat jauh dan tingkat disiplin masyarakat juga sangat tertib. Itu latar belakang kita membuat terobosan program unggulan tilang elektronik. Selain itu, dulu mungkin pernah mendengar istilah damai dan ada juga image negatif terhadap polisi, dikira pagi-pagi sudah menerima uang dari masyarakat padahal itu bukan untuk polisinya, itu untuk mewakili masyarakat yang tidak bisa sidang jadi diwakilkan oleh polisinya tapi pendapat masyarakat polisi mencari uang. Kita menerima suara-suara dari masyarakat, dari situ kita tahu bahwa masyarakat belum paham mekanisme penindakan pelanggaran. Ada tiga alternatif dalam penindakan pelanggaran yaitu yang

18 pertama bila pelanggar tidak menerima silakan sidang di pengadilan di beri tilang warna merah. Yang kedua bila pelanggar menerima dan pelanggar tidak bisa sidang tetapi mau membayar maka diberikan tilang warna biru. Dan yang ketiga bila pelanggar menerima maka diberi tilang warna merah dan biru. Setelah Undang Undang baru maka ada dua alternatif saja yaitu sidang di pengadilan dan bayar di bank BRI. 3. Sejak kapan program ini berjalan dan berakhir sampai tahun berapa? - Tilang elektronik ini di mulai dari awal tahun 2011 dan akan terus dikembangkan di beberapa titik, berjalan kontinyu 4. Siapa yang menjadi key person (perencana) dalam merencanakan program ini? - Yang menjadi perancang program ini adalah pimpinan. Kalau selaku pembina dan operasional saya sendiri, saya yang melakukan pemilahan ini kan sidang di lakukan pemberitahuan tentang adanya tilang elektronik ini. Tentu kedepannya akan kita kembangkan di beberapa titik 5. Seberapa besar rintangan yang dihadapi dalam program ini? Apa saja? - Kendalanya itu belum adanya ketentuan pemilik kendaraan dapat di tilang jika pelanggaran dilakukan oleh orang lain 6. Dan seberapa besar peluang yang timbul dalam program ini? - Peluangnya akan mengurangi petugas-petugas polisi yang ada disitu. Sehingga meminimalisir pertemuan antara petugas dan pelangggar lalu

19 lintas sehingga tidak ada lagi kata damai ditempat. Cukup pengawasan melalui elektronik. 7. Apakah program ini sudah sesuai dengan visi dan misi Polda Metro Jaya? - Ya program ini sudah sesuai dengan visi dan misi Polda, dimana Polda Metro Jaya ingin memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. 8. Bagaimana kinerja Polda Metro Jaya sebelum dan semenjak program ini berlangsung? - Sebelum program ini, kinerja Polda sudah bagus. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Setelah program ini berjalan, kinerja kami semakin bagus karena kami bisa mengoptimalkan anggota polisi yang ada untuk di tempatkan di tempat lain yang kekurangan anggota. 9. Lalu bagaimana sumber daya yang ada? - Dalam program ini, sumber daya manusianya kami ambil dari internal yang sebelumnya sudah diberikan pelatihan. 10. Bagaimana persepsi publik selama ini dengan Polda Metro Jaya? - Persepsi masyarakat terhadap kami itu ada yang positif dan negatif. Masyarakat membutuhkan polisi tetapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa image polisi di mata masyarakat masih negatif, misalnya polisi melakukan penilangan yang nanti uangnya masuk kantong polisi. Padahal tidak seperti itu, itulah pandangan yang masih ada di dalam masyarakat. Dengan adanya program tilang elektronik ini kami berharap persepsi negatif masyarakat

20 dapat berkurang karena pengawasan dilakukan dengan elektronik sehingga tidak ada lagi pertemuan antara petugas dan masyarakat yang melanggar peraturan. 11. Apa efek yang diinginkan dari persepsi tersebut? - Efek yang diinginkan adalah publik lebih menghargai lagi kinerja polisi dan lebih aware lagi. 12. Siapa LSM yang mendukung atau mengawasi Polda Metro Jaya selama ini? - LSM yang mendukung dan mengawasi kami itu ada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang beranggotakan dosen, masyarakat, pakar dan mantan polisi. Kompolnas ini berfungsi untuk mengkoreksi kinerja polisi. 13. Siapa publik Polda Metro Jaya? - Kami mengidentifikasi publik Polda Metro Jaya adalah seperti : 1. Masyarakat luas, khususnya para pengguna kendaraan baik roda dua maupun roda empat. 2. Staf atau karyawan 3. LSM, contohnya seperti Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Media, media cetak seperti Kompas, Pos kota, Media Indonesia dan lainlain. Media elektronik seperti Trans, MNC, RCTI dan lain-lain. 14. Dalam program ini, siapa khalayak sasaran yang ingin dituju? - Khalayak sasaran kami adalah masyarakat umum, khususnya para pengguna jalan baik pengguna kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat.

21 15. Bagaimana perubahan yang ada dalam masyarakat dengan berlangsungnya program ini? - Tingkat disiplin masyarakat mulai berubah dalam berlalu lintas. 16. Bagaimana hubungan Polda Metro Jaya dengan media saat ini? - Baik 17. Apa sasaran yang ingin dicapai melalui program ini? - Sasaran yang ingin dicapai adalah tidak adanya pelanggaran lalu lintas, meningkatkan kedisiplinan masyarakat sebagai pengguna gu jalan. 18. Apa tujuan yang ingin dicapai melalui program ini? - Tujuan kami adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan berlalu lintas, dan juga perubahan sikap masyarakat untuk tertib dan sopan santun dalam berlalu lintas. 19. Strategi apa yang direncanakan Humas Polda Metro Jaya dalam usaha mensosialisasikan program ini? - Kami merancang strategi-strategi seperti : Mengkomunikasikan pada masyarakat tentang apa, bagaimana dan untuk apa program Tilang Elektronik. Dan menjalin kemitraan dengan media massa baik cetak, maupun elektronik dalam mensosialisasikan program Tilang elektronik. 20. Perencanaan komunikasi seperti apa yang akan dikatakan oleh organisasi kepada publik? - Yang pertama tentunya kepada masyarakat Jakarta dan para pengemudi roda dua dan roda empat untuk bisa mematuhi rambu yang ada disana. Yang kedua diharapkan masyarakat bisa tertib dan sopan santun dalam

22 berlalu lintas. Khususnya untuk meningkatkan keselamatan kita berkomitmen menurunkan pelanggaran lalu lintas. 21. Apa Bapak melibatkan masyarakat untuk program Tilang elektronik ini dan apa bapak juga melakukan aktivitas komunikasi? - Iya, karena program ini untuk masyarakat sendiri juga. 22. Selama program ini berlangsung, bagaimana respon atau reaksi dari khalayak sasaran? - Alhamdulillah banyak yang mendukung program tilang elektronik karena ini salah satu usaha kami dalam mengurangi kemacetan dan tingkat pelanggaran lalu lintas sehingga masyarakat juga banyak yang mendukung. 23. Pesan seperti apa yang ingin disampaikan kepada khalayak sasaran? - Tertib dan sopan santun dalam berlalu lintas. Dalam arti, kita ingin masyarakat bisa tertib dan sopan santun dalam berlalu lintas. 24. Siapa yang menyampaikan pesan itu kepada khalayak sasaran tersebut? - Tentunya mulai dari pimpinan Kepala Polda Metro Jaya sendiri, diwakili Direktorat lalu lintas, diwakili para Kepala Sub Bidang, Humas sendiri bekerjasama dengan media. 25. Apa pesan tersebut dapat mudah diterima khalayak? - Sejauh ini sangat mudah diterima masyarakat. Karena kita tidak menggunkan kata-kata yang sulit. 26. Struktur dan simbol apa yang digunakan?

23 - Struktur kata yang mudah mengena langsung untuk khalayak sasaran. Untuk simbol, kita tidak menggunakan simbol-simbol yang khusus hanya rambu-rambu lalu lintas saja. 27. Apakah bapak mempunyai cara-cara atau taktik untuk mengimplementasikan strategi dan tujuan? - Ada, yang pertama bersosialisasi melalui media dan secara langsung. Yang kedua kita memberikan teguran pemberitahuan simpatik kepada masyarakat. 28. Apakah bapak melakukan taktik-taktik yang saya sebutkan di bawah ini? - Penggalangan dana? Tidak, dana untuk program Tilang Elektronik sudah disediakan pemerintah - Seminar? Iya, diselenggarakan di perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Trisakti dan Universitas Bina Nusantara. Kita ada kegiatan Polisi Sahabat Anak untuk sekolah TK, Masa Orientasi Siswa (MOS) untuk setingkat SMA, dan Police Go To Campus untuk perguruan tinggi. SDMnya dari internal Polda sendiri. - Workshop and training? Iya, diselenggarakan didalam internal sendiri dan perguruan tinggi serta sekolah-sekolah. Diadakan setahun sekali untuk sekolah, sebulan sekali untuk internal dan perguruan tinggi. SDMnya dari internal Polda sendiri. Budgetnya juga dari internal Polda.

24 - Meetings? Iya, diselenggarakan ada yang seminggu sekali, sebulan sekali dan setahun sekali. Diadakan di Polda Metro Jaya. - News letter? Iya, setiap ada event pasti kami bikin newsletter. SDMnya dari Humas. Budgetnya dari keungan Humas. - Website? Iya, setiap hari kami review. Mungkin ada saran atau kritik yang masuk ke dalam web. Web kami - Brosur, poster, leaflet? Iya, kami membuat brosur Tilang Elektronik. Disebar ke semua bagian dan ketika seminar, meeting dan acara lainnya. - Artikel? Iya, kami membuat artikel mengenai tilang elektronik di surat kabar seperti Pos kota, Kompas, Media Indonesia dan lain-lain - Annual report? Iya, diadakan setahun sekali. Guna untuk mengevaluasi yang dilakukan seluruh jajaran Poldaa Metro Jaya. - Profil melalui audio visual? iya - Katalog? Iya, kami membuat katalog yang secara garis besar menggambarkan tentang Tilang Elektronik. Budgetnya dari dana yang sudah disediakan dari anggaran untuk program ini. - Advetorial? Iya, kami membuat advertorial dan artikel mengenai tilang elektronik di surat kabar seperti Pos kota, Kompas, Media Indonesia dan lain-lain - Tv? Iya, kami bekerja sama dengan stasiun televisi seperti Trans, RCTI, MNC, Indosiar seperti acara Halo Polisi dan lain-lain - Radio? Iya, kami bekerja sama dengan radio seperti Elshinta.

25 - Poster? Iya, kami ada poster yang disebarkan ke wilayah Polda. Budgetnya dari anggaran yang sudah disediakan untuk program ini. - Kalender? Iya, kami membuat kalender setahun sekali. Kalender ini diberikan ke setiap bagian di Polda Metro Jaya. Budgetnya dari keuangan internal. 29. Dalam mengimplementasikan taktik tersebut, apakah anda merencanakan berapa budget yang dikeluarkan? Anggaran sudah disediakan oleh pemerintah 30. Apakah bapak melakukan evaluasi-evaluasi setelah program selesai? - Iya, evaluasi dalam program ini kita sebagai pelaksana nanti pada saat evaluasi mingguan, gu bulanan dan tahunan dengan pimpinan membahas tentang perkembangan pelaksanaan, ketertiban dan segala macam yang berkaitan dengan program 31. Bagaimana cara mengevaluasinya? - Kami melakukan evaluasi media, dalam hal ini kami melihat bagaimana cara media menyampaikan program-program kami, positif atau negatif. Evaluasi respon khalayak atau komplain lewat atau website. 32. Evaluasi di adakan setiap berapa bulan atau tahun? - Evaluasi diadakan mingguan, bulanan dan tahunan 33. Kira-kira berapa perbandingannya antara media yang memberitakan positif dan negatif? - Untuk program ini media mendukung dan memberitakan hal yang positif. 34. Sejauh ini, apakah program tersebut berhasil?

26 35. Apakah taktik atau cara yang bapak buat sudah efektif? - Kami melihat dari hasil data jumlah pelanggaran lalu lintas sebelum dan sesudah program ini berjalan. Dari data tiga bulan program ini berjalan, pelanggaran lalu lintas mengalami penurunan sekitar 48,4 persen yaitu yang tadinya pelanggaran sekitar 900 setelah di pasang menjadi 400 lebih, jadi ada penurunan sangat-sangat jauh dan tingkat disiplin masyarakat juga sangat tertib. 36. Apa metode yang dibuat oleh polda Metro Jaya untuk mengukur efektif atau tidak? - Sejauh ini metode yang digunakan adalah melihat hasil dari melihat dari perubahan kesadaran masyarakat yang tingkat disiplinnya makin tertib lapangan.

27 Transkip Wawancara AKBP Yossie Paulus Prihambodo Kepala Sub Bidang Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Humas Polda Metro Jaya Pertanyaan panduan 1. Bapak sudah berapa tahun bekerja disini? - saya menjabat disini sudah satu tahun tujuh bulan 2. Apakah Bapak mengetahui tentang program Tilang Elektronik? - iya tahu, dari Direktorat lalu lintas 3. Apa latar belakang diadakan program ini? - Latar belakang adanya program tilang elektronik ini adalah merupakan aplikasi dari penerapan Undang Undang lalu lintas dan tuntutan zaman. Negara semakin maju itu dapat dilihat dari cara orang berlalu lintas. Salah satu tuntutannya adalah seperti itu dan mengurangi kehadiran polisi dilapangan digantikan dengan peralatan elektronik komputerise. Jadi biar anggota polisi yang selalu mengalami kekurangan itu bisa bertugas di lain tempat dan digantikan peralatan elektronik komputerise yang dapat memantau otomatis 1x24 jam. 4. Sejak tahun berapa program ini berjalan dan kapan program ini berakhir? - program ini dimulai dari awal tahun 2011 dan tidak ada akhirnya karena penegakan hukum tidak akan pernah berakhir.

28 5. Apa peran Bapak dalam program ini? - humas tentunya memberikan support berkoordinasi dengan media-media cetak maupun elektronik untuk mensosialisasikan. Kita bermitra kepada mereka, kita sampaikan ada program ini dan mereka bertugas untuk menginformasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat sekecil apapun diharapkan dengan adanya media ini bisa sampai. Kita membantu mensosialisasikan melalui media cetak, elektronik, online atau portal. Pertanyaan 1. Apakah Polda Metro Jaya melakukan riset terlebih dahulu sebelum memulai program ini? - tentu, dari pihak direktorat lalu lintas ada. Saya yakin mereka sudah melakukan kaji lapangan, mengkaji situasi dilapangan, dimana kira-kira ini bisa diterapkan. 2. Apa latar belakang diadakan program ini? - Latar belakang adanya program tilang elektronik ini adalah merupakan aplikasi dari penerapan Undang Undang lalu lintas dan tuntutan zaman. Negara semakin maju itu dapat dilihat dari cara orang berlalu lintas. Salah satu tuntutannya adalah seperti itu dan mengurangi kehadiran polisi dilapangan digantikan dengan peralatan elektronik komputerise. Jadi biar anggota polisi yang selalu mengalami kekurangan itu bisa bertugas di lain tempat dan digantikan peralatan elektronik komputerise yang dapat memantau otomatis 1x24 jam.

29 3. Sejak kapan program ini berjalan dan berakhir sampai tahun berapa? - program ini dimulai dari awal tahun 2011 dan tidak ada akhirnya karena penegakan hukum tidak akan pernah berakhir. 4. Apakah program ini sudah sesuai dengan visi dan misi Polda Metro Jaya? - iya 5. Bagaimana persepsi publik selama ini dengan Polda Metro Jaya? - persepsi publik selama ini terhadap Polda Metro Jaya secara general sangat sangat tinggi harapan masyarakat terhadap polisi. Kita tetap berupaya seoptimal mungkin memberikan pelayanan pada masyarakat. Kita tidak jauh-jauh dari masyarakat, masyarakat membutuhkan apa. 6. Dalam program ini, siapa khalayak sasaran yang ingin dituju? - ya tentu seluruh masyarakat, khususnya yang pengguna kendaraan bermotor karena penggunaan kendaraan bermotor adalah sebagai objeknya. 7. Bagaimana perubahan yang ada dalam masyarakat dengan berlangsungnya program ini? - saat ini masyarakat sudah mulai tahu, bahwa disitu sudah dipasang, jadi mereka hat-hati. Kalau di berada di jalur cek dia tidak akan maju. Artinya, adanya perubahan sikap dalam masyarakat.

30 8. Bagaimana hubungan Polda Metro Jaya dengan media saat ini? - tiap hari wartawan datang untuk meliput berita ke Polda. setiap hari jam 11 pak kabid memberikan release menyediakan waktu untuk wartawan baik dengan perjanjian atau tidak, itu sesuai dengan koridor sesuai pasal 17 Undang-Undang No 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. 9. Selama program ini berlangsung, bagaimana respon atau reaksi dari khalayak sasaran? - respon positif 10. Kira-kira bagaimana respon media apakah memberitakan hal positif atau negatif? - Media mendukung dan banyak yang memberitakan hal yang positif untuk program ini.

31 Transkip Wawancara Ibu Sepni, Pengendara bermotor 1. Apakah Ibu mengetahui tentang program Tilang Elektronik? - Ya, tahu 2. Darimana ibu tahu program ini? - Saya tahu program ini karena saya sering lewat sini dan saya kerja di dekat sini. 3. Apa ibu mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut? - Yang saya tahu sering terjadi kemacetan disini jadi banyak pengendara yang main menerobos lampu merah. 4. Sejak kapan sih bu, program ini? - Kira-kira awal tahun Bagaimana pendapat ibu tentang program tersebut? - Menurut saya, program ini membantu mengurangi kemacetan dan sudah berkurang orang yang menerobos lampu merah. Karena orang yang lewat sini sudah tahu ada tilang elektronik. 6. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari ibu mengenai program ini? - Sarannya biar program ini berjalan terus dan gak di Sarinah aja. Di tempattempat lain yang parah kemacetannya juga dipasang alat tilang elektronik ini.

32 Transkip Wawancara Saudari Echi, Mahasiswi Universitas Bina Nusantara 1. Apakah Anda mengetahui tentang program Tilang Elektronik? - Iya saya tahu 2. Dari mana Anda tahu? - Dari kegiatan seminar yang diadain Polda yang diwakilkan Direktorat Lalu Lintas 3. Seminar seperti apa yang dimaksud? - Polda sering mengadakan seminar-seminar, kan ada kegiatan Police Go To Campus yang menginformasikan tentang perkembangan lalu lintas salah satunya ya program Tilang Elektronik. 4. Apa Anda mengetahui latar belakang diadakannya program ini? - Sepertinya latar belakang program ini karena banyak pelanggaran dan kemacetan. 5. Apakah Anda tahu dimana Tilang Elektronik ini di uju coba? - Di perempatan Sarinah, Thamrin 6. Sejak kapan program ini? - Setahu saya sekitar bulan februari Apakah selain seminar Anda mengikuti bentuk sosialisasi lain dalam program ini? - Ga, saya hanya mengikuti seminar yang diadakan di kampus.

33 8. Apakah ada masukan, kritik dan saran dari Anda mengenai program ini? - Bagus, karena bisa mengurangi kemacetan di Jakarta, dan program ini jangan berhenti sampai disini aja tapi terus berkembang.

34 PROFIL PENELITI Informasi Pribadi Nama : Anita Irawati Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Desember 1988 Alamat : Kp. Dukuh Rt.02 Rw.03 No.43 Kel. Sudimara Selatan Kec. Ciledug Tangerang Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Telepon : Hp : Status : Single satriapribadi.30@gmail.com Pendidikan ( ), 1), Universitas Mercu Buana ( ), SMA Budi Mulia ( ), SMP Budi Mulia ( ), SDN Sudimara 1 Pengalaman n Magang Biro Humas Markas Besar Polri (Mabes Polri), (Februari-April 2011) Kemampuan Microsoft Office Web Design : Ms. Access, Ms. Word, Ms. Power point, Ms.excel : Adobe Photoshop Tangerang, Agustus 2011 Hormat Saya, Anita Irawati

STRATEGI HUMAS POLDA METRO JAYA DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM TILANG ELEKTRONIK (Periode April-Juli 2011) SKRIPSI Dilakukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Jenjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Jakarta periode : Jumlah Pelanggaran Jumlah Kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Jakarta periode : Jumlah Pelanggaran Jumlah Kecelakaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan lalu lintas sudah menjadi masalah sehari-hari warga Jakarta. Hal ini disebabkan pertumbuhan jalan dan pertambahan jumlah kendaraan yang tidak seimbang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi telah menjadi umum sehingga digunakan oleh siapa saja. Saat ini masyarakat semakin menyadari akan pentingnya komunikasi. Komunikasi merupakan prasyarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti. Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara. Bungin, Burhan. 2001 Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. the dynamic library bagi pencapaian tujuan dari sebuah perpustakaan. Untuk itu

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. the dynamic library bagi pencapaian tujuan dari sebuah perpustakaan. Untuk itu BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Perpustakaan Kota Jogja sangat menyadari akan nilai penting dari sebuah citra the dynamic library bagi pencapaian tujuan dari sebuah perpustakaan. Untuk itu perpustakaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Annoname. 2007. Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. A, Suhartini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan masyarakat saat ini maka kebutuhan sarana dan prasarana yang terkait dengan transportasi guna mendukung produktivitas di berbagai bidang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi pemerintah atau iklan dari merek kendaraan ternama. Aman dalam berkendara, adalah sebuah kalimat yang

Lebih terperinci

ACTION PLAN SOSIALISASI PENANGGULANGAN KEMACETAN 2007

ACTION PLAN SOSIALISASI PENANGGULANGAN KEMACETAN 2007 ACTION PLAN SOSIALISASI PENANGGULANGAN KEMACETAN 2007 NO URAIAN ACTION PLAN UNIT TERKAIT KETERANGAN 1. KOORDINASI RAPAT KOORDINASI : Rapat dgn Humprot 5 Wilayah (12/11/07) pukul 13.00 WIB Rapat dgn Unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN.  dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sarana transportasi massal di Indonesia yang minim menjadi penyebab mengapa masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi sebagai pilihan utama, baik itu sepeda motor

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, Scott M., Broom, Glen M., and Allen H. Center. Effective Public Relations Edisi

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, Scott M., Broom, Glen M., and Allen H. Center. Effective Public Relations Edisi DAFTAR PUSTAKA Cutlip, Scott M., Broom, Glen M., and Allen H. Center. Effective Public Relations Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana, 2009 Mulyana Dedy, dkk. Ilmu Komunikasi Sekarang dan Tantangan Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, terutama di kota besar yang memiliki banyak aktivitas dan banyak penduduk. Selain itu sistem

Lebih terperinci

PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI

PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah

BAB I PENDAHULUAN. bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepolisian merupakan suatu badan yang mempunyai tugas, fungsi dan tanggung jaawab terhadap masyarakat seperti menghimbau, melayani dan membantu masyarakat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan 65 BAB III METODOLOGI 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana tipe penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang 120 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan informasi untuk masyarakat luas semakin diperlukan baik dalam segala sektor kehidupan, mulai dari ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun infrastruktur.

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN. keterjangkauan, dan aspek kenyamanan. faktor manusia sendiri yang kurang memperhatikan keamanan dan juga

BAB I PENDUHULUAN. keterjangkauan, dan aspek kenyamanan. faktor manusia sendiri yang kurang memperhatikan keamanan dan juga BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana dan prasarana transportasi publik di Indonesia masih belum optimal. Hal tersebut terbukti seperti apa yang sudah ada dan berjalan di kehidupan ini. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang semakin maju dan kompleks di berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang semakin maju dan kompleks di berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang semakin maju dan kompleks di berbagai sektor kehidupan membawa konsekuensi dibutuhkannya Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Press Release Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Press

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations mempunyai peran penting dalam suatu perusahaan, yang salah satunya adalah menjadi jembatan komunikasi bagi organisasi kepada karyawannya. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II KAMPANYE CARA BERKENDARA DENGAN SELAMAT (SAFETY RIDING)

BAB II KAMPANYE CARA BERKENDARA DENGAN SELAMAT (SAFETY RIDING) 46 BAB II KAMPANYE CARA BERKENDARA DENGAN SELAMAT (SAFETY RIDING) 2.1. Program Kampanye Keselamatan Jalan Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Bab XI tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling luas jangkauannya dalam hal meraih penggunanya. Televisi mampu menyajikan informasi secara serentak dan secara langsung dapat

Lebih terperinci

87 DAFTAR PUSTAKA Agustiani, Hendrianti. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, PT Refika Aditama, Bandung. 2006. Ardianto, Elvinaro dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis merupakan sebuah pelangaran lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Secara singkat proses komunikasi meliputi penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut Harold Laswell dalam Mulyana (2010:147) proses komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN BAB V PENUTUP Bab terakhir ini akan menjelaskan kesimpulan hasil penelitian yang sudah dilakukan dan dianalis. Bab ini juga memberikan saran terkait dengan masalah yang diteliti untuk pengembangan selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi segala hal khususnya dalam dunia kerja. Kemajuan ini dianggap sebagai salah satu cara perusahaan, instansi,

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN

Lebih terperinci

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa (Studi Pada Event Pajak Creactive 2012 di UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian manusia semakin banyak. Selain itu tingkat kesadaran yang rendah serta mudahnya untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan akreditasi A selain itu SMA Plus PGRI Cibinong sebagai sekolah swasta SMA Program Pembinaan Pelaksana

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Yogyakarta, Rajawali Pers, 1998 Assegaf, Jaffar, Jurnallistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan pertimbangan Undang-undang nomor 22 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan pertimbangan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pertimbangan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Lalu lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA A. VISI Bidang Humas Polda DIY mempunyai visi mampu menjadi penjuru untuk mendorong dan membangun kepercayaan masyarakat serta opini positif guna mewujudkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjembatani kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah,

I. PENDAHULUAN. menjembatani kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi darat berperan sangat penting dalam mendukung pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia maupun distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalulintas di Kota Tangerang. Apalagi beberapa korbannya adalah anak yang

BAB I PENDAHULUAN. lalulintas di Kota Tangerang. Apalagi beberapa korbannya adalah anak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Kecelakaan lalulintas pada saat ini telah dalam kondisi yang memperihatinkan. Pada tahun 2012 saja, sudah terjadi 104 kasus kecelakaan lalulintas di Kota Tangerang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi menjadi sangat penting. Setiap orang, badan, dan organisasi berhak untuk memperoleh informasi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi di kota akan terus berkembang jika pertumbuhan penduduk serta kebutuhannya untuk bergerak atau berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Utomo (2005:6) Polisi merupakan aparat negara yang mempunyai tugas utama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Di Indonesia, keberadaan kepolisian

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah adalah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000. 103 DAFTAR PUSTAKA Agenti Paul A, The Power of Corporate Communication, Crafting the voice & image of your business, Jakarta : Salemba Humanika. Ardianto Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN (Studi pada Deputi Pelayanan Dan Pengaduan Masyarakat PLN Kota Ambon) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu 120 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas yang dilakukan di SMA Negeri I Cipatat maka penulis dapat mengambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan dampak luas terhadap berbagai segi kehidupan, khususnya bagi lalu lintas dan angkutan jalan. Seiring

Lebih terperinci

Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk

Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk Konsep Sosialisasi mengenai Strategi Perusahaan kepada Karyawan Lapangan di PT HM Sampoerna Tbk. Studi Kasus pada 5 Key Operations Strategies 2013-2015 Angeline Linda Dian Hartono / Ike Devi Sulistyaningtyas,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 10/Kpts/KPU-Prov-010/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, M.Scott, Allen H.Center, Glen M.Broom, Effective Public Relations. Jakarta: Kencana,Edisi ke-9, 2006

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, M.Scott, Allen H.Center, Glen M.Broom, Effective Public Relations. Jakarta: Kencana,Edisi ke-9, 2006 DAFTAR PUSTAKA Buku A W, Silih & Macnamara, Jim Strategi Public Relations. Jakarta: Gramedia, 2010 Ardianto, Elvinaro, Metodologi Penelitian untuk Public Relations-Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI LANTAS POLRES SUMBAWA 2016

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI LANTAS POLRES SUMBAWA 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI SAT LANTAS POLRES SUMBAWA 0 Sumbawa, Desember 0 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Assumpa Rumanti, Maria. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik,Grasindo, Jakarta 2002

DAFTAR PUSTAKA. Assumpa Rumanti, Maria. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik,Grasindo, Jakarta 2002 DAFTAR PUSTAKA Assumpa Rumanti, Maria. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik,Grasindo, Jakarta 2002 Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif, Raja Grafindo Persada, Jakarta 2004 Djuarsa, Sasa.

Lebih terperinci

Kowalski, Theodore J. Public Relations in School. Educational Leadership Faculty Publications: Paper 49, Kusumastuti, Frida.

Kowalski, Theodore J. Public Relations in School. Educational Leadership Faculty Publications: Paper 49, Kusumastuti, Frida. DAFTAR RUJUKAN Alma, Buchari dan Ratih Hurriyati (ed). Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008. Ahmadi, Rulam. Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif. Malang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat mungkin dialami oleh setiap pengguna jalan. Hal ini terjadi karena pengemudi kendaraan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) mengenai 85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) mengenai Aktivitas Divisi Humas Mabes Polri Dalam Mensosialisasikan Program Quick Wins (Pelayanan SIM

Lebih terperinci

2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi?

2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi? Daftar Pertanyaan Interview Narasumber :1. NOVANDA ( Pemilik KWIK ) 2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) TAHAP PERENCANAAN 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi? 2. Siapa sasaran target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Beberapa fenomena perilaku buruk pengemudi atau pengendara kendaraan bermotor yang kerap kita temukan di jalan raya yaitu, pengendara tidak menggunakan helm,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di dalamnya diatur oleh hukum. Tujuan dibuatnya hukum ini adalah untuk menciptakan suatu masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan mobilitas sosial masyarakat, sehingga Negara merasa penting untuk mengaturnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting dalam memperlancar pembangunan yang pemerintah laksanakan, karena merupakan sarana untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Untuk menjadi penulis harus: 1. Menguasai topik yang akan ditulis, yaitu memahami topik secara komprehensif. Prinsip yang selalu dipegang oleh penulis

Untuk menjadi penulis harus: 1. Menguasai topik yang akan ditulis, yaitu memahami topik secara komprehensif. Prinsip yang selalu dipegang oleh penulis Pengantar Semua orang bisa menulis, tapi tidak semua orang bisa menulis dengan baik. Menulis yang dimaksud, bukan hanya membuat catatan untuk diri sendiri, tapi menulis informasi untuk disampaikan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada penelitian ini, peneliti ingin meneliti mengenai tingkat pengetahuan masyarakat pembaca brosur di Surabaya mengenai Surat Izin Mengemudi (SIM) online. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. radio sangat penting karena radio memberikan informasi berupa berita (News),

BAB I PENDAHULUAN. radio sangat penting karena radio memberikan informasi berupa berita (News), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media elektronik yang digunakan oleh masyarakat sebagai alat atau media informasi sebelum adanya televisi. Peran radio sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas

Lebih terperinci

Tjiptono, Fandy, Gregorius, Chandra. Service Quality and Statisfactions. Penerbit Andi, Yogyakarta Chip, Bell R. Customer as Partners Building

Tjiptono, Fandy, Gregorius, Chandra. Service Quality and Statisfactions. Penerbit Andi, Yogyakarta Chip, Bell R. Customer as Partners Building DAFTAR PUSTAKA Pace, R. Wayne. Deddy Mulyana. Komunikasi Organisasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 2001. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Cetakan Kelima. PT. Remaja Rosdakarya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, kian meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda. Sehingga maraknya penyimpangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teori S-O-R merupakan singkatan dari stimulus yang merupakan pesan, organism yang merupakan komunikan, dan response yang merupakan efek yang ditimbulkan. Menurut teori

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. tidur hingga kembali tidur. Menurut Harold Lasswell, lalu lintas dimana polisi lalu lintas bertindak sebagai komunikator

1. PENDAHULUAN. tidur hingga kembali tidur. Menurut Harold Lasswell, lalu lintas dimana polisi lalu lintas bertindak sebagai komunikator 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tidak pernah lepas dihadapkan dengan proses komunikasi. Mulai dari manusia bangun tidur hingga kembali tidur. Menurut Harold Lasswell, komunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan dengan teori-teori yang menjadi acuan peneliti, dengan demikian dapat diperoleh beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. sebagai jawaban atas permasalahan, yaitu : Klaten, antara lain adalah :

BAB III PENUTUP. sebagai jawaban atas permasalahan, yaitu : Klaten, antara lain adalah : BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah penulis utarakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan, yaitu : 1.

Lebih terperinci

PROSES PENCITRAAN INSTITUSI KEPOLISIAN MELALUI INFORMASI PUBLIK StudiPadaKepolisian Resort Batu SKRIPSI. Oleh: ArtikaAyusinomMaladevi NIM:

PROSES PENCITRAAN INSTITUSI KEPOLISIAN MELALUI INFORMASI PUBLIK StudiPadaKepolisian Resort Batu SKRIPSI. Oleh: ArtikaAyusinomMaladevi NIM: PROSES PENCITRAAN INSTITUSI KEPOLISIAN MELALUI INFORMASI PUBLIK StudiPadaKepolisian Resort Batu SKRIPSI Oleh: ArtikaAyusinomMaladevi NIM: 07220107 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan yang selalu dihadapi kota-kota besar seperti Jakarta maupun Bandung adalah masalah lalu lintas. Hal tersebut terbukti dengan angka kemacetan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti berusaha menggambarkan, meringkas berbagai situasi dan kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Kepolisian daerah Metropolitan Jakarta Raya diawali dari kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kegiatan yang dilakukan Humas dalam sebuah perusahaan merupakan membangun citra positif terhadap khalayak dengan cara membangun hubungan baik dengan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah hubungan masyarakat atau humas sebagai profesi telah dikenal di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat dengan makin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pentingnya keamanan mengendarai mobil saat ini sudah tidak di ragukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pentingnya keamanan mengendarai mobil saat ini sudah tidak di ragukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya keamanan mengendarai mobil saat ini sudah tidak di ragukan lagi,mengingat jumlah kendaraan semakin meningkat. Hal ini membuat jalur lalu lintas semakin padat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan 136 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesadaran masyarakat Indonesia akan adanya pengaruh buruk tayangan televisi terhadap anak-anak masih sangat rendah. Orang tua cenderung membiarkan anak menonton tayangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan alat komunikasi jaman moderen yang sangat praktis karena dapat dibawa kemanamana. Kecanggihan

Lebih terperinci

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior)

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) 70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) Media komunikasi bisa menggunakan media cetak, audio visual atau pun internet. Menulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PENYAMPAIAN INFORMASI PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL Oleh : PRIYATIN BAMBANG GAIS SUTOKO ANANG JUHAINI Disampaikan untuk Presentasi Mata Kuliah Perencanaan & Penyusunan Program Media Informasi LALU

Lebih terperinci