BAB II LANDASAN TEORI. adalah kemapuan dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan baru. berbeda dari yang sudah ada sebelumnya (Kasmir, 2011:21).
|
|
- Sri Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kewirausahaan Pengertian Kewirausahaan Peter F. Drucker (Kasmir, 2011:20). mengatakan bahwa kewirausahaan adalah kemapuan dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan baru. Menurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreatifitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya (Kasmir, 2011:21). Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan waktu dan kegiatan yang disertai dengan modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan atau kebebasan pribadi (Eman Suherman, 2009:16) Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan maka pengertian kewirusahaan dalam penelitian ini adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru disertai dengan modal dan resiko dan mencari peluang agar dapat memperoleh pendapatan atau keuntungan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan Menurut Kasmir (2011:38) faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan yaitu:
2 1. Faktor keluarga pengusaha Pengusaha yang memulai usaha karena keluaraga cukup banyak ditemui artinya, seseorang memulai usaha karena keluarga ereka sudah memiliki usaha sebelumnya. 2. Sengaja terjun menjadi pengusaha Seseorang dengan sengaja mendirikan usaha biasanya belajar dari kesuksesan orang lain dan engikuti contoh dari pengusaha yang ada, dengan mencari modal atau bermitra dengan orang lain. 3. Kerja sampingan Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang mencoba menjual atau memproduksi sesuatu dengan skala kecil untuk mengisi waktu luang. 4. Coba-coba Usaha ini dilakukan ketika belum memiliki pengalaman, mereka kesulitan mencari pekerjaan dan terkena PHK. Naun tidak sedikit usaha yang dilakukan dengan coba-coba meperoleh kesuksesan 5. Terpaksa Faktor usaha karena terpaksa memang jarang terjadi, namun ada beberapa wirausahawan yang berhasil karena keterpaksaan. Mereka biasanya membuka usaha karena kehilangan pekerjaan atau menganggur. Menurut M. Hamdani (2010:29) tedapat faktor-faktor yang mempengaruhi dalam kewirausahaan, yaitu:
3 1. Situasi pasar (lokasi bisnis) Lokasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam membuka usaha. Lakukan analisis kebutuhan disuatu tempat atau area agar dapat menetukan usaha apa yang ingin dibuka. Ada usaha yang cocok dibuka di suatu tempat tetapi tidak cocok ditepat lainya. 2. Modal Ini yang harus disiapkan dalam berwirausaha. Modal awal dapat berasal dari gaji yang disisihkan, atau suber lain misalnya dari keluarga, pinjaman bank dan sebagainya. 3. Strategi bisnis dan promosi Jika modal telah disiapkan dan lokasi telah didapat, maka selanjutnya pelajari strategi bisnisnya supaya bisnis tersebut dapat berkembang dan maju Pengertian Wirausaha Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan baru (Kasmir, 2011:20). Menurut Kasmir (2011:19) wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagaikesempatan. Menurut Zimmerer kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (M. Hamdani, 2010:46).
4 Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal, dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa (Suryana:2006) Dalam berwirausaha terdapat tiga unsur yang harus dimiiki seorang wirausaha sering juga disebut 3K yaitu: 1. Kemauan 2. Kesempatan 3. Kemampuan Dalam peneitian ini pengertian wirausaha adalah orang yang berani mengambil resiko, mampu meciptakan sesuatu yang baru dan bisa mencari peluang dalam membuka dan mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya Faktor-faktor dalam wirausaha Menurut M. Hamdani (2010:29) tedapat faktor-faktor yang perlu diperhatikan dala berwirausaha yaitu: 1. Situasi pasar (lokasi bisnis) Lokasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam membuka usaha. Lakukan analisis kebutuhan disuatu tempat atau area agar dapat menetukan usaha apa yang ingin dibuka. Ada usaha yang cocok dibuka di suatu tempat tetapi tidak cocok ditepat lainya.
5 2. Modal Ini yang harus disiapkan dalam berwirausaha. Modal awal dapat berasal dari gaji yang disisihkan, atau suber lain misalnya dari keluarga, pinjaman bank dan sebagainya. 3. Strategi bisnis dan promosi Jika modal telah disiapkan dan lokasi telah didapat, maka selanjutnya pelajari strategi bisnisnya supaya bisnis tersebut dapat berkembang dan maju. 4. Keberanian mengabil resiko Didalam dunia wirausaha, risiko kerugian dapat terjadi tetapi dapat diatasi dengan kehati-hatian dalam mengambil keputusan, kejelian, inovasi produk, dan kreativitas dala pemasaran. 5. Menjalin jaringan bisnis. 6. Matangkan sikap mental Sikap mental merupakan prasyarat utaa untuk menadi pengusaha sukses. Sikap mental yang dimaksud adalah tidak banyak berharap, enghilangkan rasa takut dan mengubah pola pikir. 2.2 Motivasi Berwirausaha Motivasi Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan berwirausaha. Motivasi berasal dari kata motif, yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang bertujuan
6 untuk memenuhi kebutuhannya. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak psikis dari dalam, dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Ngalim Purwanto (2002:73) motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan maka pengertian motivasi dalam penelitian ini adalah dorongan dari dalam diri yang mendorong tingkah laku seseorang untuk melakukan kegiatan berwirausaha agar tercapai suatu tujuan yang akan dicapai Fungsi Motivasi Tingkah laku atau kegiatan individu bukanlah kegiatan begitu saja terjadi, tetapi ada faktor yang mendorong yang disebut motivasi. Menurut Ngalim Purwanto ( 2007 : 70-71) fungsi motivasi meliputi : 1) Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak 2) Menentukan arah kegiatan 3) Menyeleksi perbuatan Menurut Tatik Widiyanti (2005; 13) ada tiga fungsi motivasi, antara lain: 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. 2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
7 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut Ciri-Ciri Motivasi Menurut Sadirman AM (2004,Enny Hartatik, 2008 : 21), motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas. b. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin. c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah. d. Lebih senang bekerja mandiri. e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin atau kurang kreatif Macam Motivasi Menurut WS. Winkel (Enny Hartatik, 2008 : 21) terdapat dua macam motivasi yaitu: 1. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul karena tidak perlu adanya rangsangan dari luar. 2. Motivasi ekdtrinsik adalah motivasi yang muncul karena adanya dorongan dari luar Teori Motivasi Mc. Clallend mengemukakan teori tentang motivasi yaitu teori kebutuhan berprestai bahwa ada 3 hal yang melatar belakangi motivasi seseorang. (martinis Yamin, 2001:226)
8 1. The need for achievement Yaitu kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan, menguasai berbagai keahlian atau memiliki standar tinggi. Orang yang memiliki need for achievement tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan baru untuk mencapai tingkat kebebasan tinggi. Imbalan yang diperoleh berupa pengakuan dimasyarakat akan kesuksesan yang dicapai, sehingga menimbulkan perasaan positifdari orang tersebut untuk selalu berusaha menghadapi tantangan. 2. The need for authority and power Yaitu kebutuhan akan kekuasaan dimana kebutuhan tersebut didasari pada keinginan seseorang untuk mengatur dan memimpin orang lain. Terdapat dua need for authority and power yaitu pertama kekuasaan pribadi dan kedua kekuasaan sosial, kekuasaan social adalah kekuasaan yang yang digunakan untuk hal yang berkaitan dengan kepentingan sosial. 3. The need for affiliation Yaitu kebutuhan yang didasari oleh keinginan yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan atau menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain dan merasa ingin disukai dan diterima oleh sesamanya. Mc. Clelland mengatakan bahwa kebutuhan yang kuat pada afiliasi akan mempengaruhi obyektifitas seseorang. Sebab jika ia ingin merasa disukai, maka akan melakukan apapun agar orang lain suka akan kebutuhannya.
9 2.3 Dukungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Keluarga Menurut Alex Sobur (2003: ) Keluarga merupakan kelompok sosial pertama-tama dalam kehidupan manusia tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. ( prestasi-belajar-mata-diklat-kewirausahaan-terhadap-minat-berwirausaha- siswa-kelas-3-smk.html) Menurut Slameto (2003:60-64) Lingkungan keluarga, merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. Adapun faktor-faktor yang terkandung dalam keluarga menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut : a. Cara orang tua mendidik b. Relasi antar keluarga c. Suasana rumah d. Keadaan ekonomi keluarga e. Pengertian keluarga Dalam peneitian ini pengertian keluarga adalah kelompok sosial pertama dalam kehidupan seseorang tempat dimana ia belajar dan mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan sesuatu Pengertian Dukungan Keluarga Dukungan keluarga didefinisikan oleh Gottlieb dalam Zaenuddin (2002), yaitu informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata
10 atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subyek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan sosial, secara emosional merasa lega karena diperhatikan, Cabb dalam Zaenuddin (2002), mendefinisikan dukungan keluarga sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang dengan sikap menerima kondisinya, dukungan keluarga tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok. Dalam penelitian ini mendenisikan bahwa dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha Dorongan berbentuk motivasi, pengarahan, dan dukungan yang nyata berbentuk materi atau permodalan yang tinggi untuk berwirausaha dari pihak keluarga merupakan modal awal untuk siswa menjadi wirausaha Bentuk Dukungan Keluarga Menurut Kuncoro (2002), bentuk dukungan keluarga terdiri dari empat macam dukungan yaitu: 1. Dukungan penghargaan (Appraisal Support) Merupakan suatu dukungan sosial yang berasal dari keluarga atau lembaga atau instansi terkait dimana pernah berjasa atas kemampuannya dan keahliannya maka mendapatkan suatu perhatian yang khusus. 2. Dukungan materi (Tangible Assistance) Adalah dapat berupa servis (pelayanan), bantuan keuangan dan pemberian barang-barang. Pemberian
11 dukungan materi dapat dicontohkan dalam sebuah keluarga atau persahabatan. 3. Dukungan informasi (Information Support) Merupakan dukungan yang berupa pemberian informasi, saran dan umpan balik tentang bagaimana seseorang untuk mengenal dan mengatasi masalahnya dengan lebih mudah. 4. Dukungan emosional (Emosional Support) Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi.merupakan dukungan emosional yang mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan misalnya penegasan, reward, pujian, dan sebagainya. 2.4 Minat Berwirausaha Pengertian Minat Berwirausaha Menurut Crow & Crow dalam H.Djaali (2008:121), mengatakan minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. ( Crow & Crow dalam Yuwono dkk (2008) menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu: a. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu.
12 b. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan menentukan posisi individu dalam lingkungannya. c. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya. Gurbuz dan Aykol mengemukakan bahwa minat berwirausaha adalah kerelaan seseorang untuk melakukan kegiatan kewirausahaan, atau dengan kata lain menjadi pekerja mandiri. Selanjutnya minat berwirausaha juga dapat digambarkan sebagai penilaian seseorang mengenai kemungkinan untuk memiliki bisnis sendiri (Christina:2011). Dalam peneitian ini pengertian minat berwirausaha adalah dorongan atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu dalam hal ini melakukan kegiatan berwirausaha. 2.5 Sumber Daya Manusia Menurut Nawawi (2001) Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi disebut juga personil,tenaga kerja, pekerja atau karyawan.( f) Dalam penelitian ini Sumber daya manusia adalah manusia yang memiliki kemampuan untuk bekerja dalam suatu organisasi 2.6 Kerangka Dasar Penelitian Dalam kerangka dasar penelitian akan diuraikan variabel-variabel yang digunakan, definisi operasional, skala pengukuran dan model hipotetis. Penelitan terdapat tiga variabel yang akan diteliti, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel
13 terikat. Variabel bebas yang akan dikaji adalah motivasi siswa untuk berwirausaha diberi notasi (X1), dan dukungan keluarga diberi notasi (X2). Variabel bebas atau variabel independen yang diberi notasi (X) menurut Sugiyono (2008:61) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan perubahanya atau timbunya variabel dependen. Variabel dependen atau variable terikat (Y) menurut Sugiyono (2008:61) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat minat berwirausaha siswa diberi notasi (Y) dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah minat berwirausaha Definisi operasional Definisi operasional digunakan untuk menjelaskan variabel yang diteliti agar dapat diamati. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Motivasi Siswa berwirausaha (X1) Motivasi siswa adalah dorongan dari dalam diri yang mendorong tingkah laku siswa untuk melakukan kegiatan berwirausaha dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu: Tinggi : Motivasi siswa berwirausaha tinggi bila dorongan dari dalam diri siswa yang mendorong minat untuk menjadi wirausaha tinggi dan diberi skor 3. Sedang Motivasi siswa berwirausaha dikatakan sedang bila dorongan dari dalam diri yang mendorong minat
14 siswa untuk menjadi wirausaha sedang dan diberi skor 2. Rendah : Motivasi siswa berwirausaha dikatakan rendah bila tidak ada dorongan dari dalam diri siswa yang mendorong minat siswa minat siswa untuk menjadi seorang wirausaha dan diberi skor 1. b. Dukungan keluarga (X2) Dukungan keluarga adalah Dorongan berbentuk motivasi, pengarahan, dan dukungan yang nyata berbentuk materi atau permodalan yang tinggi untuk berwirausaha dari pihak keluarga merupakan modal awal untuk siswa menjadi wirausaha. Dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha Siswa dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:. Tinggi : Bila orang tua selalu memberikan dukungan, motivasi, pengarahan dan dukungan permodalan yang tinggi kepada siswa untuk berwirausaha, dan diberi skor 3. Sedang : Bila orang tua kadang-kadang memberikan dukungan, motivasi, pengarahan dan memberikan dukungan permodalan yang cukup kepada siswa untuk berwirausaha dan diberi skor 2.
15 Rendah : Bila orang tua tidak memberikan dukungan, motivasi, pengarahan dan tidak memberikan dukungan permodalan kepada siswa untuk berwirausaha, dan diberi skor 1. Skala pengukuran variabel-variabel motivasi siswa dan dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha menggunakan skala pengukuran ordinal. Menurut Riduwan (2003:34) skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya. c. Minat berwirausaha (Y) Minat berwirausaha adalah dorongan atau keinginan pada siswa SMK Kristen Salatiga untuk melakukan kegiatan berwirausaha. dalam penelitian ini minat berwirausaha pada siswa akan tinggi bila motivasi dari siswa untuk berwirausaha dan dukungan dari keluarga tinggi, atau sebaliknya minat berwirausaha pada siswa rendah terjadi bila motivasi siswa untuk berwirausaha rendah atau siswa tidak ingin menjadi wirausaha dan dukungan dari keluarga siswa juga rendah. Minat berwirausaha pada siswa tidak akan tercipta tanpa adanya motivasi dan dukungan dari faktor intern atau siswa itu sendiri dan faktor ekstern yang paling utama adalah keluarga. Karena yang paling utama dalam berwirausaha adalah adanya kemauan, kemauan itu hanya dapat tercipta dari dalam diri siswa dan peran orang tua adalah meberikan pengarahan dan dukungan kepada siswa agar siswa berminat
16 menjandi seorang wirausaha. Sehingga minat berwirausaha dapat dikatakan tinggi, sedang atau rendah dengan menggunakan pengukuran sebagai berikut: Tinggi : Jika Motivasi Siswa Tinggi dan Dukungan Keluarga Tinggi, dengan persentase sebesar 100%. Sedang : Jika Motivasi Siswa Sedang dan Dukungan Keluarga Sedang, dengan persentase sebesar 66,66%. Rendah : Jika Motivasi Siswa Rendah dan Dukungan Keluarga Rendah, dengan persentase sebesar 33,33%. Dengan perhitungan sebagai berikut: Tinggi : Sedang : Rendah : Berdasarkan pemikiran tersebut faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada siswa dapat ditujukan dalam model hipotetis sebagai berikut: Motivasi siswa (X1) Minat Berwirausaha (Y) Dukungan keluarga (X2) Gambar 1. Model kerangka penelitian hubungan motivasi siswa dan dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha
17 Keterangan : X1 X2 Y = Variabel Bebas, dalam penelitian ini adalah Motivasi Siswa. = Variabel Bebas, dalam penelitian ini adalah Dukungan Keluarga. = Variabel Terikat, dalam penelitian ini adalah Minat Berwirausaha (Y) = Hubungan asosiatif Berdasarkan model hipotesis tersebut hubungan variabel independen yang diberi notasi (X) dan variabel dependen yang diberi notasi (Y) menggunakan model hubungan asosiatif atau kovariasional. Menurut W.Gulö (2010:66) model ini terdapat diantara dua variabel yang sama-sama ordinal, atau sama-sama interval, atau sama-sama ratio, atau salah satu adalah ordinal dan interval. Hubungan asosiatif artinya berubah bersama, jika variabel X berubah naik maka variabel Y juga naik. Hubungan asosiatif ini bukanlah hubungan sebab akibat tetapi hanya menunjukan bahwa keduanya sama-sama berubah. Tabel 2.1 Tabel Skala pengukuran No. Variabel Skala Pengukuran Nominal Ordinal Interval Rasio 1. Motivasi siswa untuk berwirausaha 2. Dukungan keluarga 3. Minat Berwirausah
18 2.7 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2008: 96). Mengenai rumusan hipotesis tentang hubungan motivasi siswa dan dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada siswa SMK Kristen Salatiga, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis kerja 1 Minat berwirausaha siswa SMK Kristen Salatiga adalah sedang atau sebesar 66,66%. Artinya motivasi berwirausaha dan dukungan dari keluarga sedang, sehingga minat berwirausaha Siswa SMK Kristen Salatiga juga sedang. Hipotesis Statistik H 0 = 0,66 H 1 0,66 Hipotesis kerja 2: Terdapat hubungan positif antara motivasi siswa berwirausaha terhadap minat berwirausaha pada Siswa SMK Kristen Salatiga, artinya makin tinggi motivasi siswa berwirausaha maka minat berwirausaha siswa semakin tinggi. Hipotesis Statistik H 0 : ρ x.1.y = 0 H 1 : ρ x.1.y > 0
19 Hipotesis 3 : Terdapat hubungan positif antara dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada Siswa SMK Kristen Salatiga, artinya makin tingginya dukungan keluarga maka minat siswa berwirausaha semakin tinggi. Hipotesis Statistik H 0 : ρ x.2.y = 0 H 1 : ρ x.2.y > Hasil Penilitian yang Relevan Penelitan yang relevan adalah penelitian untuk referensi bahwa hasil dari penelitian tersebut dapat diketahui hasilnya dan hubungan positif yang dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Seperti halnya pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Sumarni pada tahun Judul : Pengaruh Konsep Diri, Prestasi Belajar dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang. Masalah :Terdapat siswa lulusan SMK yang bekerja tidak sesuai bidangnya, namun tidak menjadi wirausaha padahal di SMK terdapat mata pelajaran kewirausahaan Hasil penelitian :Hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil diketahui bahwa konsep diri dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha, namun tidak prestasi belajar mata diklat kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas III SMK Negeri 2 Semarang. Besarnya pengaruh konsep diri terhadap minat berwirausaha
20 sebesar 29,7%, sedangkan pengaruh lingkungan keluarga sebesar 30,9%. Secara simultan ada pengaruh konsep diri, prestasi belajar kewirausahaan dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha yaitu sebesar 25,4%. Kesimpulan : Menunjukan bahwa konsep diri dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha, namun tidak prestasi belajar mata diklat kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas III SMK Negeri 2 Semarang.
BAB II LANDASAN TEORI. Dalam suatu penelitian, diperlukan suatu landasan teoritis yang sesuai dengan masalah
BAB II LANDASAN TEORI Dalam suatu penelitian, diperlukan suatu landasan teoritis yang sesuai dengan masalah yang sedang diteliti. Landasan teoritis dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai konsepkonsep yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. (Zimmerer dalam Kasmir, 2006:16) menciptakan sesuatu yang baru dengan cara yang kreatif dan inovatif
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan Menurut Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendidikan Menurut UU No. 2o Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. yang kompleks, sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 1. Belajar Hampir senada dengan pendapat, Winkel (Dian Nur Khayati; 2005) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang semakin penting dalam pembangunan nasional. Sumber daya manusia berkualitas tinggi merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi 1. Pengertian Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang berarti bergerak ( move ). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perusahaan menyadari akan pentingnya sumber daya manusia. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh sumber daya yang ada di dalamnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
Lebih terperincibudaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana yang sangat penting dalam pembangunan nasional, karena dengan pendidikan dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas yang mampu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori a. Motivasi belajar 1) Pengertian Motivasi Kata motivasi berasal dari Bahasa Inggris motivation. Kata asalnya ialah motive yang artinya tujuan. Thursan Hakim (2000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara dan juga untuk menambahkan lapangan pekerjaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran
Lebih terperinciA. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA
A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA B. ANALISIS SITUASI Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dukungan Keluarga 1. Definisi Dukungan keluarga adalah persepsi seseorang bahwa dirinya menjadi bagian dari jaringan sosial yang didalamnya tiap anggotanya saling mendukung (
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Jumlah penduduk di Indonesia setiap harinya semakin bertambah. Pertambahan penduduk tersebut menyebabkan Indonesia mengalami beberapa masalah, salah satunya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian PT. Advantage SCM. Yang beralamat di Jl. Cideng Barat No. 48-49 Jakarta Pusat 10150. 3.2 Desain Penelitian Penelitian McClelland terhadap para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan mencari kerja semakin kompetitif sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa dan kaum muda harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini negara Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sedang mengalami perkembangan perekonomian, yaitu dari era pertanian menuju ke era industri dan jasa.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu kata yang tidak asing lagi bagi semua orang terutama bagi para pelajar. Kegiatan belajar merupakan bagian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Matematika 1. Pengertian Hasil Belajar BAB II KAJIAN PUSTAKA a. Hasil Belajar Hasil Belajar adalah suatu proses atau usaha yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis antara Pengaruh
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis antara Pengaruh Motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemakmuran suatu negara bisa dinilai dari kemampuan negara tersebut untuk menghasilkan barang dan jasa yang berguna dan mendistribusikannya ke seluruh penduduk.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi dunia yang berdampak buruk pada perekonomian di Indonesia tidak hanya berdampak pada naiknya harga-harga. Krisis ekonomi juga mengakibatkan meningkatnya
Lebih terperinciDisusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA
Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA KEWIRAUSAHAAN Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang lebih baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan kita telah berhasil menghasilkan lulusan dengan tanda lulus belajar untuk masuk ke pasar kerja namun sayangnya kenaikan jumlah lapangan kerja kalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wirausaha menurut bahasa adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi
107 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan kajian dan hasil analisa data pada penelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Berwirausaha
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut akan membantu dalam proses
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,
I. PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepadaorang lain. Kemandirian dalam kamus psikologi yang disebut independence yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Kemandirian 2.1.1. Pengertian Kemandirian Menurut Sumahamijaya, 2003 Kemandirian berasal dari kata mandiri yang berarti dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantungpada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap
160 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, baik dalam bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan perekonomian di Indonesia masih
Lebih terperinciterbatasnya/tertutupnya mereka untuk menduduki jabatan struktural yang jumlahnya sangat terbatas menurut pangkat, golongan dan lain-lain. Dengan gaya
BAB VI PEMBAHASAN Peran sumber daya manusia saat ini menjadi penentu bagi keberhasilan pembangunan kesejahteraan sosial yang dirancang oleh Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur maka sumber daya manusia harus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data tenaga kerja tahun 2010 menurut Bappenas menyebutkan, dari 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116 juta, dan sebanyak 8,59 juta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 HAKEKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus
Lebih terperinciKONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D 1. Dwi Putri Esthirahayu ( 105030201111006 ) 2. Shella Ekawati L ( 105030200111015 ) 3. Rizkya Haerani ( 105030201111001 ) 4. Nela
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari karyawan yang berkualitas untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam sebuah perusahaan motivasi merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Karakteristik Kewirausahaan 2.1.1.1 Pengertian Kewirausahaan Secara harfiah wira artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan jumlah lapangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fajrinur (2007) dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi
Lebih terperinci2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Wukir (2013:134), kepemimpinan merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan
Lebih terperinciJURNAL. Oleh FARAH NURIKASARI NPM
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG JURNAL Oleh FARAH NURIKASARI NPM.110401020036
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibatnya pelayanan sosial kemanusiaan, secara faktual pelayanan rumah sakit telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap rumah sakit ingin berhasil dalam mewujudkan tujuannya, antara lain menjaga kelangsungan hidup rumah sakit untuk jangka waktu yang tidak terbatas, akibatnya
Lebih terperinci... Achievement Motivation Training dalam Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagi Organisasi atau Perusahaan. Abstrak:
Achievement Motivation Training dalam Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagi Organisasi atau Perusahaan Abstrak: Keadaan realita tidak bisa dipungkiri dan sudah menjadi suatu bukti, bahwa
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL Oleh: MARET ADI PURWANTO 08503244036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
9 II. TINJAUAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses atau suatu rangkaian aktivitas yang menuju kepada perubahan-perubahan fungsional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang terampil, mandiri, dan juga produktif yang langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan tegnologi yang terus berkembang pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin hari semakin meningkat, hal ini salah satu permasalahan yang membuktikan bahwa setiap
Lebih terperinciEntrepreneurship and Inovation Management
Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.
GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PROSES KEWIRAUSAHAAN FUNGSI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu kompetensi keahlian lagi, yaitu kompetensi keahlian multimedia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah SMK Kristen (BM) merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan swasta bidang keahlian bisnis dan manajemen yang berada di kota Salatiga. Awalnya SMK Kristen
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Sri Nuraeni, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji dari penyelenggaraan pendidikan pada level mikro adalah mengenai hasil belajar siswa. Menurut Slameto (2010)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 Pengertian Prestasi Belajar Proses belajar mengajar penting bagi seorang pendidik untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik. Seberapa jauh kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya minat siswa dapat melakukan aktivitas yang berpengaruh pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan telah menyediakan berbagai kesempatan dalam pencapaian tujuan pendidikan yang disusun dalam suatu kurikulum dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan
MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu bentuk Organisasi. Organisasi menggambarkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu bentuk Organisasi. Organisasi menggambarkan adanya suatu aktivitas kerja anggota-anggotanya sesuai dengan fungsi dan tugas yang
Lebih terperinciKonsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7
Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7 Konsep Motivasi Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagaian Prasyarat Mencapai Derajat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Motivasi Belajar Siswa Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 8 JAKARTA BARAT
Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII... Jakarta Barat HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 8 JAKARTA
Lebih terperinciMENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era globalisasi ini kompetisi antar bank menjadi sangat ketat. Perkembangan bisnis yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai seorang calon sarjana maupun sarjana, mahasiswa dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai seorang calon sarjana maupun sarjana, mahasiswa dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman. Banyaknya sarjana yang lulus setiap tahun membuat kompetisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riyanti, 2003:21), kata entrepreneur berasal dari kata kerja entreprende. Kata
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 URAIAN TEORITIS 2.1.1 Wirausaha Kata wirausaha dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata bahasa Perancis entrepreneur, yang sudah dikenal sejak abad ke 17. Menurut Holt (dalam
Lebih terperinciErvina 1), Drs. H. Amin Saib, MM 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Jambi ABSTRAK
HUBUNGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DAN MOTIVASI SISWA MEMILIH JURUSAN TATA NIAGA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI TATA NIAGA SMK N 1 KOTA JAMBI Ervina 1), Drs. H. Amin Saib,
Lebih terperinciNama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella
Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Definisi Kewirausahaan Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian
Lebih terperinciBAB XIII TEKNIK MOTIVASI
BAB XIII TEKNIK MOTIVASI Tim LPTP FIA - UB 13.1 Pendahuluan Tantangan : 1. Volume kerja yang meningkat 2. Interaksi manusia yang lebih kompleks 3. Tuntutan pengembangan kemampuan sumber daya insani 4.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak terjadinya krisis keuangan global tahun 1998 menyebabkan setiap orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia dan ancaman PHK sebagai dampak terjadinya krisis keuangan global tahun 1998 menyebabkan setiap orang harus memikirkan dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif, dalam bahasa inggris adalah motive atau motion, lalu motivation yang berarti gerakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Motivasi Perawat 1. Definisi Sarwono (2000) dalam Sunaryo (2004) mengemukakan, motivasi menunjuk pada proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam
Lebih terperinciMotif Technopreneur Sukses by: AGB
MOTIVASI WIRAUSAHA Motif Technopreneur Sukses by: AGB PC PE PG Harapan/ Perbandingan Hasil (Outcome) Keterangan : PC = Personal Characteristic PE = Personal Environment PG = Personal Goals BE = Business
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional dari negara-negara di dunia. Untuk mengimbangi tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pengetahuan dan globalisasi adalah kekuatan yang mendorong perekonomian nasional dari negara-negara di dunia. Untuk mengimbangi tantangan ini, kreativitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Individu mulai mengenal orang lain di lingkungannya selain keluarga,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Individu mulai mengenal orang lain di lingkungannya selain keluarga, seiring bertambahnya usia. Saat masa kanak-kanak, individu menghabiskan sebagian besar
Lebih terperinci10 Konteks Kewirausahaan Pandangan Pelaku Bisnis Pandangan Psikolog. 14 Pandangan Pemodal
SURYANA Daftar lsi... Tentang Penulis Kata Pengantar Daftar lsi iii v vii BAB 1 RUANG LlNGKUP DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Dtsiplin Ilmu Kewirausahaan Objek Studt Kewirausahaan Perkembangan Disiplin Ilmu
Lebih terperinciMotif Ekstrinsik. Motif yang timbul dari rangsangan luar. Contoh : pemberian hadiah jika seseorang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
M o t i f Motive motion Gerakan; sesuatu yang bergerak; menunjuk pada gerakan manusia sebagai tingkah laku. Rangsangan pembangkit tenaga bagi terjadinya tingkah laku. Keadaan dalam diri subyek yang mendorong
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mampu dicapai oleh setiap individu (http://www.google.com/artikel, teori
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebutuhan Dasar Manusia Teori kebutuhan Maslow merupakan konsep aktualisasi diri yang merupakan keinginan untuk mewujudkan kemampuan diri atau keinginan untuk menjadi apapun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Disiplinan Belajar 2.1.1. Pengertian Disiplinan Belajar Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu komponen penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu komponen penting dalam pembangunan. Berhasil tidaknya suatu pembangunan tergantung pada sumber daya manusianya.
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan memainkan peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas serta berdaya saing guna menghadapi berbagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS
16 BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1. Konsep Belajar 2.1.1. Pengertian Belajar Slameto (2010, h. 1) mengatakan, Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Dalam menghadapi kehidupan serba modern dengan teknologi yang canggih, peranan karyawan sebagai sumber tenaga kerja dalam suatu unit organisasi sangat dibutuhkan
Lebih terperinci1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Konsep Diri 2.1.1 Pengertian Konsep Diri Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan
I. PENDAHULUAN TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan ABSTRAK Pilihan masa depan buat negara kita, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, tidak lain adalah membuka lapangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tertentu, hal tersebut dapat dilihat dari semangat dan prestasi belajar siswa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap siswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata pelajaran tertentu, hal tersebut dapat dilihat dari semangat dan prestasi belajar siswa terhadap pelajaran
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai
BAB II KAJIAN TEORI 1.1. Motivasi Belajar 1.1.1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 2001). Motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada setiap orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu upaya untuk membuat siswa melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah karyawan yang relatif banyak dan memiliki karakteristik pola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Total Bangun Persada Tbk. adalah sebuah perusahaan di bidang konstruksi dengan jumlah karyawan yang relatif banyak dan memiliki karakteristik pola operasional pekerjaan
Lebih terperinciPengaruh Kepercayaan Diri Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Ngawi
Pengaruh Kepercayaan Diri Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Ngawi Oleh : Bambang Supriyatno Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Ngawi e-mail:
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian akhir tesis ini akan diuraikan secara berturut-turut mengenai: 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. A. Kesimpulan Berdasarkan
Lebih terperinci