BAB II ASPEK HUKUM MENGENAI PERDAGANGAN SAHAM DALAM PASAR MODAL MENGGUNAKAN SISTEM JAKARTA AUTOMATIC TRADING SYSTEM (JATS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II ASPEK HUKUM MENGENAI PERDAGANGAN SAHAM DALAM PASAR MODAL MENGGUNAKAN SISTEM JAKARTA AUTOMATIC TRADING SYSTEM (JATS)"

Transkripsi

1 BAB II ASPEK HUKUM MENGENAI PERDAGANGAN SAHAM DALAM PASAR MODAL MENGGUNAKAN SISTEM JAKARTA AUTOMATIC TRADING SYSTEM (JATS) A. Wanprestasi Suatu perjanjian dapat terlaksana dengan baik apabila para pihak telah memenuhi prestasinya masing-masing seperti yang telah diperjanjikan tanpa ada pihak yang dirugikan. Tetapi adakalanya perjanjian tersebut tidak terlaksana dengan baik karena adanya wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak atau debitur. Perkataan wanprestasi berasal dari bahasa Belanda, yang artinya prestasi buruk yang timbul dari adanya perjanjian yang dibuat oleh satu orang atau lebih dengan satu orang atau lebih lainnya (obligatoire overeenkomst) 5. Adapun yang dimaksud dengan wanprestasi adalah suatu keadaan yang dikarenakan kelalaian atau kesalahannya, debitur tidak dapat memenuhi prestasi seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian dan bukan dalam keadaan memaksa. Tidak dipenuhinya kewajiban oleh debitur disebabkan oleh dua kemungkinan yaitu : 1. Karena kesalahan debitur, baik dengan sengaja tidak dipenuhinya kewajiban maupun karena kelalaian, 2. Karena keadaan memaksa (overmacht), force majeure, jadi di luar kemampuan debitur, dalam arti bahwa debitur di sini dianggap tidak bersalah. Adanya kesalahan harus dipenuhi syarat-syarat : 5 Pasal 1313 KUHPerdata suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih

2 a) Perbuatan yang dilakukan harus dapat dihindarkan. b) Perbuatan tersebut dapat dipersalahkan kepada pembuat, yaitu bahwa orang tersebut dapat menduga tentang akibatnya. Apakah suatu akibat itu dapat diduga atau tidak, akan tetapi harus diukur secara objektif dan subjektif. Objektif yaitu apabila menurut manusia yang normal akibat tersebut dapat diduga dan subjektif jika akibat tersebut menurut keahlian seseorang dapat diduga. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa kesalahan mempunyai pengertian yaitu dalam arti luas yang meliputi kesengajaan dan kelalaian, dan dalam arti sempit yang hanya meliputi kelalaian saja. Bentuk-bentuk dari wanprestasi yaitu: 1) Tidak memenuhi prestasi sama sekali; Sehubungan dengan dengan debitur yang tidak memenuhi prestasinya maka dikatakan debitur tidak memenuhi prestasi sama sekali. 2) Memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya; Apabila prestasi debitur masih dapat diharapkan pemenuhannya, maka debitur dianggap memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya. 3) Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru. Debitur yang memenuhi prestasi tapi keliru, apabila prestasi yang keliru tersebut tidak dapat diperbaiki lagi maka debitur dikatakan tidak memenuhi prestasi sama sekali.

3 Sedangkan menurut Subekti, bentuk wanprestasi ada empat macam yaitu: 6 1) Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan; 2) Melaksanakan apa yang dijanjikannya tetapi tidak sebagaimana dijanjikannya; 3) Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat; 4) Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan. Akibat-akibat wansprestasi berupa hukuman atau akibat-akibat bagi debitur yang melakukan wansprestasi, dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yakni : 1) Membayar Kerugian yang Diderita oleh Kreditur (Ganti Rugi) Ganti rugi sering diperinci meliputi tiga unsur, yakni: a. Biaya adalah segala pengeluaran atau perongkosan yang nyata-nyata sudah dikeluarkan oleh salah satu pihak; b. Rugi adalah kerugian karena kerusakan barang-barang kepunyaan kreditur yang diakibat oleh kelalaian si debitur; c. Bunga adalah kerugian yang berupa kehilangan keuntungan yang sudah dibayangkan atau dihitung oleh kreditur. 2) Pembatalan Perjanjian atau Pemecahan Perjanjian Di dalam pembatasan tuntutan ganti rugi telah diatur dalam Pasal 1247 dan Pasal 1248 KUH Perdata. Pembatalan perjanjian atau pemecahan perjanjian bertujuan membawa kedua belah pihak kembali pada keadaan sebelum perjanjian diadakan. 6 Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, (Jakarta: Intermasa,1985) hal.43

4 3) Peralihan Risiko Peralihan risiko adalah kewajiban untuk memikul kerugian jika terjadi suatu peristiwa di luar kesalahan salah satu pihak yang menimpa barang dan menjadi obyek perjanjian sesuai dengan Pasal 1237 KUH perdata. Jika debitur melakukan wanprestasi maka kreditur dapat menuntut salah satu dari lima kemungkinan sebagai berikut : 1. Dapat menuntut pembatalan atau pemutusan perjanjian. 2. Dapat menuntut pemenuhan perjanjian. 3. Dapat menuntut penggantian kerugian. 4. Dapat menuntut pembatalan dan penggantian kerugian. 5. Dapat menuntut pemenuhan dan pengganti kerugian. Kerugian yang bisa dimintakan penggantikan itu tidak hanya biaya-biaya yang sungguh-sungguh telah dikeluarkan (kosten), atau kerugian yang sungguhsungguh menimpa benda si berpiutang (schaden), tetapi juga berupa kehilangan keuntungan (interessen), yaitu keuntungan yang didapat seandainya siberhutang tidak lalai (winstderving). B. Ruang Lingkup Pasar Modal dan Prinsip Keterbukaan 1. Dasar Hukum Pasar Modal Pasar modal merupakan lembaga yang sangat diperhitungkan bagi perkembangan ekonomi negara, sebab itu negara selalu berkepentingan untuk turut mengatur jalannya pasar modal. Kegiatan pasar modal pada umumnya dilakukan oleh lembaga-lembaga, antara lain Pusat Perdagangan Sekuritas atau

5 resminya disebut Bursa Efek (Stock Market), Lembaga Kliring dan lembagalembaga keuangan lainnya yang kegiatannya terkait satu dengan lainnya 7. Menjalankan kegiatan pasar modal harus berjalan dengan baik oleh karena itu para pelaku pasar modal harus mengetahui dasar hukum yang mengatur mengenai pasar modal, dasar hukum pasar modal tercantum dalam: Pasal 1 butir 13 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, menyatakan bahwa : Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat dengan memperdagangkan efek. Masalah mengenai pengawasan pasar modal diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, yang menyatakan bahwa : (1) Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan Pasar Modal dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal yang selanjutnya disebut Bapepam. 7 Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004) hal. 7.

6 (2) Bapepam berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. Pasar modal merupakan sumber pembiayaan dunia usaha dan sebagai wahana investasi bagi para pemodal yang memiliki peranan yang strategis untuk menunjang pembangunan nasional, untuk itu kegiatan pasar modal perlu mendapatkan pengawasan agar dapat dilaksanakan secara teratur, wajar dan efisien. Pelaksana pengawas pasar modal diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal yang menyatakan bahwa : Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan oleh Bapepam dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Pelaksana pengawas pasar modal seperti telah dijelaskan adalah Bapepam, dengan tujuan adalah untuk mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Undangundang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Bapepam berwenang untuk: 1. Memberi : a. Izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasiihat Investasi, dan Biro Adsministrasi Efek

7 b. Izin orang perseorangan bagi wakil Penjamin Emisi Efek, wakil Perantara Pedagang Efek, dan wakil Manajer Investasi c. Persetujuan bagi Bank Kustodian 2. Mewajibkan pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dan Wali Amanat. 3. Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan untuk sementara waktu komisaris dan atau direktur serta menunjuk manajemen sementara Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sampai dengan dipilihnya komisaris dan atau direktur yang baru. 4. Menetapkan persyaratan dan tata cara pernyataan pendaftaran serta menyatakan, menunda, atau membatalkan efektifnya pernyataan pendaftaran. 5. Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan tiap pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap undangundang ini dan atau peraturan pelaksanaannya. 6. Mewujudkan pihak untuk : a. Menghentikan atau memperbaiki iklan atau promosi yang berhubungan dengan kegiatan pasar modal, atau b. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau promosi dimaksud, 7. Melakukan pemeriksaan terhadap :

8 a. Setiap emiten atau perusahaan publik yang telah atau diwajibkan menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam, atau b. Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan undang-undang ini. 8. Menunjuk pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka pelaksanaan wewenang Bapepam sebagaimana dimaksud dalam angka Mengumumkan hasil pemeriksaan. 10. Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu efek pada bursa efek atau menghentikan transaksi bursa atas efek untuk jangka waktu tertentu guna melindungi kepentingan pemodal 11. Menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek untuk jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat. 12. Memeriksa keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian serta memberikan keputusan membatalkan atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud. 13. Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan dan penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan pasar modal. 14. Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang pasar modal.

9 15. Memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknik atas Undangundang ini atau peraturan pelaksaannya. 16. Menetapkan instrumen lain sebagai efek selain yang telah ditentukan dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. 17. Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan undang-undang ini. Pasar modal merupakan sumber pembiayaan dunia usaha dan sebagai wahana investasi bagi para pemodal yang memiliki peranan yang strategis untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, kegiatan pasar modal perlu mendapat pengawasan agar dapat dilaksanakan secara teratur, wajar, dan efisien. Bapepam diberi kewenangan dan kewajiban untuk membina, mengatur, dan mengawasi setiap pihak yang melakukan kegiatan di Pasar Modal. Pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan menempuh upaya-upaya, baik yang bersifat preventif dalam bentuk aturan, pedoman, pembimbingan dan pengarahan maupun secara represif dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan, dan pengenaan sanksi. 2. Pengertian Pasar Modal Secara prinsip, pasar modal (capital market) tak ubahnya sama dengan pasar-pasar yang lain, yakni tempat orang melakukan transaksi jual beli. Di dalamnya terdapat orang yang berperan sebagai penjual, pembeli dan barang yang diperdagangkan. Mereka melaksanakan perannya masing-masing. Penjual

10 menawarkan barang dagangannya sedangkan pembeli mencari barang kebutuhan. Mereka berinteraksi melakukan tawar menawar, dan biasanya disusul dengan transaksi jual beli. Pasar modal adalah suatu tempat yang terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan yang disebut Bursa Efek. Bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun melalui wakil-wakilnya. Fungsi Bursa Efek adalah menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran. Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun keatas. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya 8. Pasal 1 butir 13 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai berikut: Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. 8 Ibid, hal. 13.

11 Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu ; 9 a. Sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. b. Pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masingmasing instrument. Pasar modal adalah pasar yang memperdagangkan efek dalam bentuk instrumen keuangan jangka panjang baik dalam bentuk modal (equity) dan utang. Istilah pasar modal dipakai sebagai terjemahan dari capital market, yang berarti suatu tempat atau sistem bagaimana caranya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dana untuk modal suatu perusahaan. Pasar modal merupakan tempat orang membeli atau menjual surat efek yang baru dikeluarkan. Pasar modal Indonesia memperdagangkan efek dalam wujud instrumen modal dan utang, instrumen derivatif seperti surat pengganti atau bukti sementara 9 M.Irsan Nasarudin, Indra Surya, dan Ivan, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007) hal. 32.

12 dari efek, bukti keuntungan dan surat-surat jaminan, hak-hak untuk memesan atau membeli saham atau obligasi,warrant, dan option. Instrumen pasar modal dapat dibedakan atas surat berharga yang bersifat utang (bond atau obligasi) dan surat berharga yang bersifat pemilikan (saham atau equity), perakteknya, saham maupun obligasi dapat diperbanyak ragamnya. Saham dan obligasi diderivasikan dalam beberapa jenis yang penggolongannya dapat ditentukan menurut kriteria yang melekat pada masing-masing instrumen. Struktur pasar modal di Indonesia tertinggi berada pada Menteri Keuangan yang menunjuk Bapepam sebagai lembaga pemerintah yang melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan pasar modal. Sementara itu, bursa efek bertindak sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain dengan tujuan untuk memperdagangkan efek di antara mereka. Marak dan rumitnya kegiatan pasar modal, menuntut adanya perangkat hukum sehingga pasar lebih teratur, adil, dan sebagainya. Jadi hukum pasar modal mengatur segala segi yang berkenaan dengan pasar modal. Di Indonesia, terdapat Undang-Undang Pasar Modal, yaitu Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 yang mengatur tentang pasar modal. Menurut Undang-Undang ini, Bapepam diberi kewenangan sebagai pengawas dan memiliki otoritas penyelidikan serta penyidikan. 3. Instrumen Pasar Modal Instrumen atau produk yang diperdagangkan di pasar modal disebut dengan efek. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat

13 berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Derivatif dari Efek adalah turunan dari efek, baik efek yang bersifat utang maupun yang bersifat ekuitas, seperti opsi dan waran. Opsi adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli atau menjual kepada pihak lain atas sejumlah efek pada harga dan dalam waktu tertentu. Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek dimaksud diterbitkan. Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli efek, pinjam meminjam efek atau kontrak lain mengenai efek atau harga efek. Saham (Stocks) Saham adalah salah satu intrumen pasar modal yang paling umum diperdagangkan karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham adalah tanda penyertaan modal dari seseorang atau badan usaha di dalam suatu perusahaan perseroan terbatas. Dengan memiliki saham, berarti kita ikut memiliki perusahaan sehingga berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Perusahaan-perusahaan yng ingin menambah modal usaha dapat menerbitkan saham, kemudian menjual saham tersebut melalui

14 mekanisme penawaran umum (go public) dengan bantuan perusahaan efek selaku penjamin emisi efek dan selaku perantara pedagang efek. 10 Wujud saham adalah, selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di bank, setiap kali menabung, maka akan mendapat slip yang menjelaskan bahwa nasabah telah menyetor sejumlah uang. Dan bila nasabah membeli saham, maka nasabah akan menerima kertas yang menjelaskan bahwa nasabah memiliki perusahaan penerbit saham tersebut. Saham antara lain dibedakan dalam berapa jenis, yaitu : 11 Saham Biasa (Common Stocks) Saham biasa (common stock) paling dikenal masyarakat, Saham biasa juga merupakan saham yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Saham biasa paling menarik baik bagi pemodal maupun bagi emiten. Saham Preferen (Preferred Stocks) Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang 10 Iswi Hariyani dan Serfianto, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal, (Jakarta: Visimedia, 2010) hal Ibid, hal. 201.

15 dikehendaki investor. Saham preferen serupa dengan saham biasa karena dua hal, yang pertama mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut, dan membayar dividen. Persamaan antara saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal yaitu, ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku (hidup) dari saham, memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. Saham preferen diperdagangkan berdasarkan hasil yang ditawarkan kepada investor, maka secara praktis saham preferen dipandang sebagai surat berharga dengan pendapatan tetap dan karena itu akan bersaing dengan obligasi di pasar. Obligasi perusahaan menduduki tempat yang lebih senior dibanding dengan saham preferen. Dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham: 12 Dividen Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS, jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka 12 Ibid, hal. 199.

16 pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode di mana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Dividen adalah salah satu daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang seperti misalnya pemodal institusi atau dana pensiun dan lain-lain, dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai (cash dividend) dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa dividen saham (stock dividend) yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut. Capital Gain. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder, misalnya seorang pemodal membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000,- kemudian menjualnya dengan harga per saham Rp 3.500,- yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital

17 gain sebesar Rp 500,- untuk setiap saham yang dijualnya. Pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. misalnya seorang pemodal membeli saham pada pagi hari dan kemudian menjualnya lagi pada siang hari jika saham mengalami kenaikan. Saham dikenal dengan karakteristik high risk - high return, artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat, namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat pemodal mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Risiko-risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya: 13 Tidak Mendapat Dividen. Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan, dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Potensi 13 Ibid, hal.200.

18 keuntungan pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. Capital Loss. Pemodal tidak selalu mendapatkan capital gain alias keuntungan atas saham yang dijualnya dalam aktivitas perdagangan saham. Pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli, dengan demikian seorang pemodal mengalami capital loss, misalnya seorang pemodal memiliki saham Indosat (ISAT) dengan harga beli Rp 9.000,- namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga per saham Rp 8.000,- yang berarti pemodal tersebut mengalami capital loss Rp 1.000,- untuk setiap saham yang dijual. Untuk menghindari potensi kerugian yang makin besar seiring dengan terus menurunnya harga saham dalam jual beli saham, maka seorang investor rela menjual saham dengan harga rendah. Istilah ini dikenal dengan istilah cut loss. Disamping risiko di atas, seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi risiko lainnya. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi

19 Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada saham perusahaan tersebut, sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, maka jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari Bursa atau di-delist. Pemegang saham dalam kondisi perusahaan akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham. Saham dihapus catatkan dari Bursa Efek (Delisting) Risiko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan di Bursa Efek alias di-delist. Perusahaan didelist dari bursa umumnya karena kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan Peraturan pencatatan Efek di Bursa. Saham

20 yang telah didelist tentu saja tidak lagi diperdagangkan di bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di Luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya. Obligasi (Bond) Obligasi adalah surat utang jangka menengah dan jangka panjang yang dapat dialihkan. Obligasi berisi janji dari pihak penerbit obligasi untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi. Jadi, transaksi obligasi dapat berakibat hukum terjadinya utang-piutang. Perusahaan penerbit obligasi disebut pihak yang memiliki utang (berutang/debitur), sedangkan pembeli obligasi disebut pihak yang memiliki piutang (berpiutang/kreditur). 14 Penerbit membayar bunga atas obligasi tersebut pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan secara periodik, dan pada akhirnya menebus nilai utang tersebut pada saat jatuh tempo dengan mengembalikan jumlah pokok pinjaman ditambah bunga yang terutang. Pada umumnya, instrumen ini memberikan bunga yang tetap secara periodik. Bila bunga dalam sistem ekonomi menurun, nilai obligasi naik, sebaliknya jika bunga meningkat, nilai obligasi turun. 14 Ibid, hal. 205.

21 Perbedaan antara saham dan obligasi antara lain : Saham adalah satu bukti pemilikan saham, dan obligasi merupakan bukti pengakuan utang. 2. Obligasi, walaupun jangka panjang, tetap ada jatuh temponya (kecuali perpectual bonds yang kini hampir musnah), sedangkan saham tidak memiliki jatuh tempo. 3. Perusahaan penerbit obligasi tetap wajib membayar bunga dan pokok utang meskipun merugi, sedangkan penerbit saham yang sedang merugi tidak wajib membagikan keuntungan (dividen). 4. Perusahaan penerbit obligasi yang tidak mampu membayar bunga dan pokok utang dapat dipailitkan, sedangkan perusahaan penerbit saham yang tidak dapat memberikan dividen tidak dapat dipailitkan. Jenis obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia ada tiga macam, yaitu sebagai berikut: Corporate bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik perusahaan berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun badan usaha swasta. 2. Government bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintahan RI. 15 Ibid, hal Ibid, hal. 206.

22 3. Retail bonds, yaitu obligasi yang diperjualbelikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik dalam bentuk corporate bonds maupun government bonds. Varian jenis-jenis obligasi nyaris tak terbatas, rumpun aktiva keuangan yang bernama obligasi bisa dikelompokkan berdasar tipe emiten, berdasar maturity atau masa jatuh temponya, berdasar agunan, berdasar ada atau tidaknya indeksasi pelunasan, berdasarkan variasi penetapan tingkat bunga, berdasarkan ada atau tidaknya hak penukaran atau konversi, dan seterusnya. Pasar modal Indonesia, saat ini, diperdagangkan dua jenis obligasi, yaitu obligasi biasa dan konversi, perbedaannya adalah dalam kelompok obligasi biasa terdapat variasi yang cukup kaya, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan swasta, obligasi yang memiliki tingkat bunga tetap dan mengambang, dan untuk kelompok obligasi konversi adalah obligasi tersebut memiliki waktu jatuh tempo. Obligasi konversi juga dapat ditukar dengan saham biasa, bahkan setiap obligasi konversi bisa dikonversi menjadi 3 lembar saham biasa, pada dasarnya obligasi memiliki beberapa jenis, berikut ini adalah penjelasan mengenai jenisjenis obligasi, yaitu: 17 1) Dilihat dari sisi penerbit a) Corporate Bonds 17 Ibid, hal. 208.

23 Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. b) Government Bonds Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. c) Municipal Bond Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility). 2) Dilihat dari sistem pembayaran bunga a) Zero Coupon Bonds Obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo. b) Coupon Bonds Obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. c) Fixed Coupon Bonds Obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik. d) Floating Coupon Bonds Obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark)

24 tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta. 3) Dilihat dari hak penukaran atau opsi a) Convertible Bonds Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. b) Exchangeable Bonds Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. c) Callable Bonds Obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. d) Putable Bonds Obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. 4) Dilihat dari segi jaminan a) Secured Bonds

25 Obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Kelompok ini, termasuk di dalamnya adalah: 1) Guaranteed Bonds Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga 2) Mortgage Bonds Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap. 3) Collateral Trust Bonds Obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya. b) Unsecured Bonds Obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum. 5) Dilihat dari segi nilai nominal a) Konvensional Bonds Obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot. b) Retail Bonds Obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.

26 6) Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil a) Convensional Bonds Obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga. b) Syariah Bonds Obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah. 1) Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. 2) Obligasi syariah ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui atau diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan. 7) Dilihat dari cara peralihannya a) Beared bond/aan toonder obligatie Obligasi Atas Unjuk merupakan obligasi yang tidak mencantumkan nama pemegangnya sehingga orang yang memegang obligasi tersebutlah yang dianggap sebagai pemiliknya. Dengan menunjukkan sertifikat Obligasi Atas Unjuk

27 pada saat jatuh tempo si pemegangnya akan mendapatkan hak atas pelunasan pokok maupun bunga obligasi tersebut. b) Registered bond/naam obligatie Obligasi Atas Nama adalah obligasi yang mencantumkan nama pemegangnya. Obligasi Atas Nama dapat dibedakan sebagai berikut. Obligasi atas nama untuk pokok pinjaman. Di obligasi ini, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi dank upon bunga dilekatkan padanya. Obligasi atas nama untuk bunga. Di obligasi ini, nama pemiliki tidak tercantum pada sertifikat obligasi, tetapi nama dan alamat pemilik dicatat di perusahaan penerbit obligasi untuk memudahkan penghitungan bunga. Obligasi atas nama untuk pokok pinjaman dan bunga. Di obligasi ini, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi, tetapi tidak tercantum di kupon bunga. Pembayaran pokok dan bungan langsung disampaikan kepada pemilik obligasi yang namanya tercantum di perusahaan penerbit obligasi. Investasi dengan membeli obligasi, wajib mengerti dan menyadari benar mengenai risiko dan potensi keuntungannya yang terkandung dalam instrumen obligasi, dua hal yang perlu diperhatikan untuk pemodal, yaitu :

28 1) Manfaat Obligasi Obligasi dikenal sebagai fixed income securities atau surat berharga yang memberikan pendapatan tetap, yaitu berupa bunga atau kupon yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap (misalnya sebesar 16% per tahun) pada waktu yang telah ditetapkan, misalnya setiap 3 bulan, 6 bulan atau satu tahun sekali. Obligasi juga mengenal penghasilan dari capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian. 2) Risiko Obligasi Kesulitan untuk menentukan penghasilan obligasi adalah sulitnya memperkirakan perkembangan suku bunga, padahal harga obligasi sangat tergantung dari perkembangan suku bunga, bila suku bunga bank menunjukkan kecenderungan meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian karena harga obligasi akan turun. c. Reksa Dana (Mutual Funds) Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk

29 menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas, selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. 18 Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Dalam reksa dana, masyarakat pemodal tidak langsung menginvestasikan uangnya untuk membeli efek di pasar modal, melainkan mereka membeli produk reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi. Manajer investasi itulah yang akan mengelola dana-dana yang dihimoun dari masyaraat pemodal untuk membeli efek-efek yang dinilai menguntungkan. Kelak, jika investasi yang dilakukan oleh manajer investasi mendatangkan keuntungan, keuntungan tersebut akan dikembalikan kepada para pemodal sesuai kesepakatan. Sementara itu, manajer investasi akan mendapat uang jasa (fee) sesuai kesepakatan. 19 Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain: Ibid, hal Ibid, hal Ibid, hal. 237.

30 1) Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam efek, sehingga dapat memperkecil risiko, contohnya, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Reksa Dana mengumpulkan dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi. 2) Reksa dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal, menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut. 3) Efisiensi waktu. Hal ini disebabkan karena jika melakukan investasi pada reksa dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasi karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut. Reksa Dana selalu mendatangkan keuntungan juga mengandung berbagai risiko, antara lain: Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan. 21 Ibid, hal. 238.

31 Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut. 2. Risiko Likuiditas Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut. 3. Risiko Wanprestasi Risiko ini merupakan risiko terburuk, di mana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi halhal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana. menjadi : 22 Dilihat dari bentuknya, Reksa Dana dapat dibedakan 1) Reksa Dana Berbentuk Perseroan (Corporate Type) 22 Ibid, hal. 242.

32 Bentuk Reksa Dana ini, perusahaan penerbit Reksa Dana menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut di investasikan pada berbagai jenis Efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun pasar uang. Reksa Dana bentuk Perseroan dibedakan lagi berdasarkan sifatnya menjadi Reksa Dana Perseroan yang tertutup dan Reksa Dana Perseroan yang terbuka. a) Reksa Dana Terbuka (open-end-fund) adalah reksa dana yang dapat menawarkan dan membeli kembali saham-sahammnta dari pemodal sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan. Artinya, pemegang saham tidak dapat menjual kembali sahamnya kepada manajer investasi, tetapi harus menjual saham tersebut melalui bursa efek tempat saham reksa dana tersebut dicatatkan. b) Reksa Dana Tertutup (close-end-fund) adalah reksa dana yang tidak dapat membeli kembali saham-saham yang telah dijual kepada pemodal. Pemegang saham reksa dana jenis ini dapat menjual kembali sahamnya (atau unit penyertaannya) setiap saat melalui manajer investasi dan bank custodian dengan harga sesuai NAB per saham atau NAB per unit penyertaan yang berlaku saat itu. 2) Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Contractual Type) Reksa Dana bentuk ini, merupakan kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan, di mana Manajer Investasi diberi wewenang untuk

33 mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk inilah yang lebih populer dan jumlahnya semakin bertambah dibandingkan dengan Reksa Dana yang berbentuk Perseroan. d. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (Indonesian Depository Receipt) Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) adalah Efek yang memberikan hak kepada pemegangnya atas Efek Utama yang dititipkan secara kolektif pada Bank Kustodian yang telah mendapat persetujuan Bapepam. Bapepam telah mengeluarkan peraturan tentang SPEI ini, namun sampai saat ini belum ada perusahaan yang menerbitkan Efek jenis ini di Indonesia. 4. Instrumen Efek Derivatif Efek-efek derivatif yang terdapat dalam pasar modal antara lain right, warrant, option. Efek-efek ini pada dasarnya merupakan kelanjuan dari efek yang telah terlebih dahulu dipasarkan Indonesian Depository Receipt. 23 a. Right Right adalah sama dengan HMETD (hak memesan efek terlebih dahulu) yang ditujukan bagi pemegang saham sebelumnya. Sertifikat bukti right dapat didefenisikan sebagai efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu. Hak dalam right sering disebut preemtive right, yaitu hak untuk menjaga proporsi kepemilikan saham bagi 23 Ibid, hal. 217.

34 pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru. 24 b. Option (Opsi) Adalah suatu suatu privelsa atau hak istimewa untuk membeli atau menjual, menerima atau menyerahkan harta benda yang diberikan sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui dan biasanya dengan ganti rugi atau harga. Option mempunyai dua tipe, yaitu call option. Call option adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli tidak hanya saham, tetapi juga aset keuangan yang telah ditentukan jumlah, harga dan waktunya. Put option adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli atau menjual kepada pihak lain sejumlah efek pada harga dan dalam waktu tertentu. 25 c. Warrant (Waran/Surat Saham) Adalah hak untuk membeli saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbit waran/emiten. Harga pasar saham dapat berubah-ubah setelah penawaran umum perdana (initial public offering/ipo). Letika harga saham naik lebih tinggi, pemilik waran akan mendapat keuntungan karena dapat membeli saham dengan harga awal. Sebaliknya, jika harga saham turun lebih rendah daripada harga awal, pemilik waran akan mengalami kerugian sesuai harga 24 Ibid, hal Ibid, hal. 218.

35 waran karena waran tidak dapat digunakan untuk membeli saham dengan harga lebih rendah dari pada harga pasar. Umumnya, waran dapat diperdagangkan di bursa sehingga pemilik waran mendapat keuntungan (capital gain) jika bisa menjual waran lebih tinggi daripada harga beli Para Pihak dalam Pasar Modal Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitnya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Para pelaku yang terkait dalam pasar modal 27 : a. Perusahaan Efek. Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi. 1) Penjamin Emisi Efek. Penjamin Emisi Efek adalah pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. 26 Ibid, hal Marzuki Usman, Singgih Riphat, Syahrir, Pengetahuan Dasar Pasar Modal, (Jakarta: Institut Bankir Indonesia dan Jurnal Keuangan & Moneter, 1997) hal. 33.

36 2) Perantara Pedagang Efek. Perantara Pedagang Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. 3) Manajer Investasi. Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usaha adalah mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Emiten Berdasarkan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum. Bila suatu perusahaan melakukan penawaran umum melalui pasar modal berarti dana yang diperoleh dari publik, baik individu maupun institusi. Pemanfaatan dana publik didorong oleh tiga hal, yaitu : 1) Perluasan Usaha atau Ekspansi Suatu perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya harus memperluas usaha (ekspansi) dan perluasan usaha

37 membutuhkan manajemen yang profesional dan tambahan modal. 2) Perbaikan Struktur Modal Restrukturisasi modal (capital restructurization) yaitu merubah komposisi modal dimana modal saham menjadi lebih besar dan modal pinjaman menjadi lebih kecil. Hal ini dilakukan bila perusahaan mengalami kerugian karena dibebani oleh pembayaran bunga dan cicilan hutangnya. 3) Divestasi (divestment) Divestasi adalah tindakan mengalihkan saham dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru. c. Investor Investor adalah orang atau badan hukum yang mempunyai kelebihan dana dan menggunakannya untuk investasi 28. Banyak orang atau badan hukum yang memiliki kelebihan dana tetapi hanya sedikit yang mampu melakukan investasi yang lebih menguntungkan, hal ini disebabkan karena perbedaan tingkat pendidikan, akses terhadap informasi dan berbagai kebijakan pemerintah yang mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan investasi. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Asing, membedakan antara investor asing dan domestik. 28 Ibid, hal 45.

38 Investor adalah pihak yang berperan dalam kegiatan pasar modal, bisa dikatakan salah satu indikator terpenting dalam pasar modal adalah keberadaan investor. 1) Investor Asing diatur dalam, Pasal 1 butir 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Asing menyatakan bahwa : Investor asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Kehadiran investor asing di pasar modal Indonesia sebenarnya membawa dampak yang baik bagi prekonomian Indonesia, namun dengan adanya permasalahan politik dan ekonomi yang terjadi di Indonesia, serta penegakan hukum yang lemah, tidak adanya jaminan keamanan yang memadai membuat banyak investor asing mundur dari pasar modal Indonesia. 2) Investor Domestik diatur dalam, Pasal 1 butir 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Asing menyatakan bahwa : Investor domestik adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.

39 Kehadiran investor domestik di pasar modal Indonesia sangatlah diharapkan, karena hanya dengan investor domestik yang kuat akan mendukung pasar modal yang stabil dan tidak mudah dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu, seperti investor asing yang dengan mudah memindahkan investasinya. Investor mempunyai dua kesempatan untuk melakukan investasi di pasar modal dengan tujuan yang berbeda, yaitu : 1) Kesempatan pertama pada pasar perdana (primary market), yaitu kesempatan antara saat ijin go public diberikan kepada perusahaan sampai waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara emiten dengan penjamin emisinya. 2) Kesempatan kedua pada pasar sekunder (secondary market), yaitu kesempatan setelah saham perusahaan terdaftar/listed di bursa. Investor berasal dari berbagai lapisan masyarakat karena itu tujuan modalnya pun berbeda-beda. Berdasarkan tujuan investasi maka investor dapat dibedakan dalam empat kelompok, yaitu : a) Investor yang tujuannya adalah untuk memperoleh dividen. Investor ini mengincar perusahaan yang sudah stabil yang menjamin keuntungan yang relatif stabil. b) Investor yang bertujuan berdagang.

40 Harga saham seringkali mengalami perubahan tergantung kekuatan penawaran dan permintaan. Perubahan harga tersebut membuat beberapa pemodal mengambil posisi sebagai pedagang yang memperdagangkan saham-saham di bursa. Tujuan utama pembelian saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dari selisih positif harga beli dengan harga jual (capital gain). Mereka membeli saham pada waktu harganya turun dan menjualnya kembali pada saat harga saham meningkat. c) Kelompok yang berkepentingan dalam pemilikan perusahaan. Investasi dalam kelompok ini cenderung memilih saham perusahaan yang sudah memiliki nama dan reputasi yang baik, posisinya dalam perusahaan adalah sebagai pemilik perusahaan (owners). c) Kelompok spekulator. Yaitu sekelompok individu yang melakukan aksi jual beli saham berdasarkan factor-faktor spekulasi. 6. Lembaga Penunjang Pasar Modal Lembaga penunjang pasar modal merupakan lembaga yang memiliki peran strategis dalam mendorong perkembangan pasar modal dan berfungsi

41 sebagai penunjang pasar modal. Beberapa aturan dan sifat yang berlaku di pasar modal membutuhkan lembaga penunjang khusus pasar modal. Lembaga penunjang harus memberikan jasa yang diperlukan oleh emiten atau investor. Posisi lembaga penunjang berada diantara emiten dan investor. Lembaga penunjang tersebut adalah : 29 a. Biro Administrasi Efek. Biro Administrasi Efek (BAE) adalah salah satu lembaga penunjang pasar modal yang memegang peranan penting dalam menyelenggarakan administrasi perdagangan efek, baik pada pasar perdana maupun pasar sekunder. Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun1995 Tentang Pasar Modal, Biro Administrasi Efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan pencacatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. b. Kustodian (Tempat Penitipan Harta) Berdasarkan Pasal 1 angka 8 Undang-unang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Pihak yang dapat menjadi Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), 29 Iswi Hariyani dan Serfianto, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal, (Jakarta: Visimedia, 2010) hal

42 Perusahaan Efek atau bank umum yang telah mendapat persetujuan dari Bapepam. c. Wali Amanat (Trustee) Wali Amanat (trust agent) adalah lembaga yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pemegang obligasi atau sekuritas kredit. Menurut Pasal 1 angka 30 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat utang. Peranan Wali Amanat diperlukan dalam emisi obligasi dan sebagai pemimpin dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO). Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI No. 696/KMK. 011/1985/, Wali Amanat mempunyai tugas pokok mewakili dan melindungi kepentingan para pemegang obligasi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian perwaliamanatan. Perwaliamanatan dalam suatu emisi obligasi dapat dilakukan secara bersama-sama dalam bentuk sindikat wali amanat. Wali amanat melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Menganalisa kemampuan dan kredibilitas emiten. 2) Menilai sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang diterima olehnya sebagai penjamin. 3) Memberikan nasehat yang diperlukan emiten. 4) Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan bersama emiten dan penjamin emisi efek.

43 5) Mengawasi pelunasan pinjaman pokok serta bunganya yang harus dipenuhi emiten tepat pada waktunya. 6) Bertindak sebagai agen utama pembayaran. 7) Terus-menerus mengikuti perkembangan pengelolaan perusahaan emiten dan lain-lainnya. 8) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh suatu wali amanat. Anggota direksi dan atau komisarisnya harus mempunyai kedudukan yang bebas, dalam arti tidak mempunyai kepentingan baik langsung maupun tidak dengan emiten. 7. Profesi Penunjang Pasar Modal Eksistensi Profesi Penunjang Pasar Modal diatur dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan berbagai peraturan pelaksanaannya. Tanggung jawab utama Profesi Penunjang Pasar Modal adalah membantu emiten dalam proses go public dan memenuhi persyaratan keterbukaan, berkaitan dengan prinsip keterbukaan, maka Profesi Penunjang Pasar Modal harus membantu emiten dalam mempersiapkan prospektus dan laporan tahunan. Profesi Penunjang Pasar Modal harus memahami Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya serta ikut bertanggung jawab terhadap kepatuhan dan ketaatan emiten, karena itu, independensi Profesi Penunjang Pasar Modal merupakan hal yang sangat penting. Profesi Penunjang Pasar Modal meliputi :

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA Definisi Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA. Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak

PASAR MODAL INDONESIA. Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak PASAR MODAL INDONESIA Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Setiap investor membutuhkan informasi

Lebih terperinci

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. 2 Fungsi Pasar

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pasar Modal

STIE DEWANTARA Pasar Modal Pasar Modal Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 3 Pengertian Dalam arti sempit Pasar Modal = Bursa efek, yaitu tempat terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL

PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL PENGERTIAN PASAR MODAL Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik surat utang

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal Pasar modal 1. Pengertian pasar modal Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrument utama saham dan obligasi. Dalam

Lebih terperinci

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr Pasar Modal A. PENDAHULUAN Pasar modal (capital market) atau bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk jual-beli surat berharga. B. PRODUK

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun SURAT BERHARGA PASAR UANG yaitu surat utang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

Bab 2 SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL

Bab 2 SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL Bab 2 SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL 2.1. Pengertian Surat Berharga Surat Berharga adalah istilah umum di dalam dunia keuangan yang menunjukkan bukti (dapat berupa selembar kertas) hak investor (yaitu pihak

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN

Lebih terperinci

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA 1.1. PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, di mana ada pedagang,

Lebih terperinci

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

Investasi Saham di Pasar Modal

Investasi Saham di Pasar Modal Investasi Saham di Pasar Modal Andre adalah salah satu individu yang ikut memeriahkan perdagangan saham di bursa efek Jakarta. Sudah kurang lebih 3 tahun Andre selalu mengikuti dan bertransaksi saham.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Lingkungan investasi meliputi berbagai jenis sekuritas atau efek yang ada, di mana dan bagaimana mereka diperjualbelikan. Proses

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Anotasi. Naskah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Lebih terperinci

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan PASAR MODAL PASAR MODAL Pasar Modal (Capital Market) adalah pasar yang mempertemukan penjual dana dan pembeli dana jangka panjang baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri PRODUK PASAR MODAL 1. SAHAM

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pasar Modal. Mengapa Masyarakat Perlu Berinvestasi di Pasar Modal? Kapan Masyarakat Membutuhkan Pasar Modal?

Financial Check List. Definisi Pasar Modal. Mengapa Masyarakat Perlu Berinvestasi di Pasar Modal? Kapan Masyarakat Membutuhkan Pasar Modal? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pasar Modal 3 02 Mengapa Masyarakat Perlu Berinvestasi di Pasar Modal? 5 6 03 Kapan Masyarakat Membutuhkan Pasar Modal? 16 6 04 Seperti Apa Profil Investor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA Struktur Pasar Modal Indonesia Menteri Keuangan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK) Bursa Efek (BEI) Lembaga Kliring dan Penjamin (KPEI) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI)

Lebih terperinci

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB Pengertian Sumber dana jangka panjang merupakan sumber dana yang memiliki jangka waktu panjang yaitu lebih dari 10 tahun. Sumber dana jangka

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM Keterangan Penting Informasi berikut ini dipersiapkan untuk keperluan penyajian secara umum. Informasi ini tidak ditujukan bagi keperluan investasi, keadaan keuangan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal. BAB II LANDASAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pasar Modal Pasar modal pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang mempertemukan antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

Lebih terperinci

Pembahasan : Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)

Pembahasan : Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) 1. Pasar uang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit a. Jangka pendek d. jangka sedang b. Jangka menengah e. jangka tidak pasti c. Jangka panjang Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo No.132, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Kontrak. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6079)

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman yang semakin modern dewasa ini isu globalisasi memang tidak dapat dihindarkan lagi, isu ini terus berkembang dan dampaknya pada perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Signaling Theory Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan dan berbagai pihak yang berkepentingan, berkaitan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET) PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET) I. Fungsi Pasar Modal. Pasar Modal seperti Bursa Efek Indonesia merupakan tempat jual beli surat-surat berharga /efek yang meliputi saham & obligasi.

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN Pasar modal (capital market) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal.

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal. KONSEP PASAR MODAL Pengertian Pasar Modal. Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA 2.1. Latar Belakang Go Public Pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang ketat di antara para pelaku usaha. Setiap perusahaan berlomba-lomba

Lebih terperinci

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling

Lebih terperinci

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

INSTRUMEN PASAR MODAL

INSTRUMEN PASAR MODAL INSTRUMEN PASAR MODAL 1 1. INSTRUMEN HUTANG (OBLIGASI) OBLIGASI PADA PRINSIPNYA MERUPAKAN SURAT HUTANG JANGKA PANJANG, MERUPAKAN SUATU INSTRUMEN PENDANAAN (FUNDING INSTRUMENT) YANG SANGAT EFEKTIF GUNA

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. LAMPIRAN Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608]

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608] UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608] BAB XV KETENTUAN PIDANA Pasal 103 (1) Setiap Pihak yang melakukan kegiatan di Pasar Modal tanpa izin, persetujuan, atau pendaftaran

Lebih terperinci

Pasar Modal. Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar perdana, pasar sekunder, dan bursa paralel.

Pasar Modal. Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar perdana, pasar sekunder, dan bursa paralel. Pasar Modal Pengertian dan Definisi Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal berupa hak pemilikan

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO Pasar Modal di Indonesia Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta III. Pasar Modal 1. Pendahuluan Pasar Modal (dalam Pasal 1 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 60 tahun 1988 tertanggal 20 Desember 1988) adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PASAR MODAL BURSA EFEK MEKANISME PERDAGANGAN

PASAR MODAL BURSA EFEK MEKANISME PERDAGANGAN Pengertian Pasar Modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut FUNGSI JENIS BAPEPAM LEMBAGA dan PROFESI Fungsi Sumber

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

BAB II PERATURAN MENGENAI KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PASAR MODAL. A. Ketentuan Prosedur Kepemilikan Saham dalam Pasar Modal

BAB II PERATURAN MENGENAI KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PASAR MODAL. A. Ketentuan Prosedur Kepemilikan Saham dalam Pasar Modal BAB II PERATURAN MENGENAI KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PASAR MODAL A. Ketentuan Prosedur Kepemilikan Saham dalam Pasar Modal Saham merupakan instrumen pasar modal yang paling populer di masyarakat. Saham merupakan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu II. LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan diperlukan sebagai bahan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, dan kondisi keuangan tersebut mengindikasikan kondisi keuangan secara umum

Lebih terperinci

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh: REKSADANA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang Disusun Oleh: Fitria Mayasari Evi Atikah Sari Arif Puji Utomo B.241.09.0051 B.241.10.0017 B.241.10.0047 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.358, 2014 KEUANGAN. OJK. Efek Beragun Aset. Partisipasi Pembiayaan. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5632) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah Pasar & Pasar Modal Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah Pasar untuk menunjuk pada sejumlah

Lebih terperinci

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI PROSES KEPUTUSAN INVESTASI A. Mengenal Sekuritas Ekuitas Dan Sekuritas Hutang Sekuritas hutang adalah bukti kepemilikan hutang perusahaan lain berupa surat berharga yang menunjukan hak investor untuk mendapatkan

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PORTOFOLIO EFEK UNTUK KEPENTINGAN NASABAH SECARA INDIVIDUAL DENGAN

Lebih terperinci

Analisa Sekuritas dan Porfolio - Slide I

Analisa Sekuritas dan Porfolio - Slide I Analisa Sekuritas dan Porfolio - Slide I Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau

Lebih terperinci

BAB III PASAR MODAL. Diktat Ekonomi Kelas XI IPS 38

BAB III PASAR MODAL. Diktat Ekonomi Kelas XI IPS 38 BAB III PASAR MODAL Diktat Ekonomi Kelas XI IPS 38 A. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal atau sering disebut bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki, perusahaan harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Manajemen

Lebih terperinci

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PT Bursa Efek Indonesia. Definisi Efek. UNDANG-UNDANG PASAR MODAL Pasal 1 angka 5

PT Bursa Efek Indonesia. Definisi Efek. UNDANG-UNDANG PASAR MODAL Pasal 1 angka 5 MENGENAL TRANSAKSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PT Bursa Efek Indonesia Definisi Efek UNDANG-UNDANG PASAR MODAL Pasal 1 angka 5 Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang,surat berharga komersial,

Lebih terperinci

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF. BAB I KETENTUAN UMUM

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF. BAB I KETENTUAN UMUM No.286, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Efek Beragun Aset. Kontrak Investasi Kolektif. Penerbitan dan Pelaporan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka

Lebih terperinci

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti PPA Univ. Trisakti XXI Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10 Tugas Mata Kuliah : Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Dosen Pengajar : Ibu Susi Muchtar Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pasar Modal. diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pasar Modal. diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA Landasan Teori Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham menurut Anoraga (2006:57) didefinisikan sebagai surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

STATISTIK PASAR MODAL 2013 ISSN: 2252 9640 Katalog BPS: 7208001 Nomor Publikasi: 06310.1402 Ukuran Buku: 21 cm x 29,7 cm Jumlah Halaman: x + 56 halaman Naskah: Subdirektorat Statistik Keuangan Gambar Kulit:

Lebih terperinci

MENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI

MENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI MENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI Sumber : http://www.adcg.ae/ Dalam dunia investasi tentunya sudah tidak asing dengan istilah pasar modal. Tidak seperti jenis pasar pada umumnya, pasar modal (capital

Lebih terperinci

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1 SERI EDUKASI BEGINNER PART 1 Website : www.pans.co.id Online trading : www.post.co.id Customer care : 021-2977 3655 CONTENT A. Investasi Saham... 3 B. Lembaga Penunjang Pasar Modal... 5 C. Pasar Perdana

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA TERPROTEKSI, REKSA DANA DENGAN PENJAMINAN, DAN REKSA

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan Program Pensiun, investasi

Lebih terperinci

Aprisya Falahearlya. Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Reksadana (Mutual Fund) By : Aprisya Falahearlya

Aprisya Falahearlya. Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Reksadana (Mutual Fund) By : Aprisya Falahearlya Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Reksadana (Mutual Fund) By : Aprisya Falahearlya Pengertian Reksa Dana Menurut UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 14 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Reksa Dana Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 49, pengertian reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-181/BL/2009 TENTANG PENERBITAN

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi. BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Menurut Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si.

Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si. Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si. 2-1 PENGERTIAN & INSTRUMEN PASAR MODAL PENGERTIAN PASAR MODAL - Pasar Perdana - Pasar Sekunder INSTRUMEN PASAR MODAL - Saham

Lebih terperinci

PASAR MODAL PERTEMUAN

PASAR MODAL PERTEMUAN PASAR MODAL PERTEMUAN 11 MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LOGO FINANCIAL MARKET FINANCIAL MARKET MONEY MARKET CAPITAL MARKET Mengenal Pasar Modal Mempertemukan pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah. 2.

BAB I PENDAHULUAN. investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah. 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya sesuai lembaga

Lebih terperinci

P A S A R M O D A L (Capital Market)

P A S A R M O D A L (Capital Market) P A S A R M O D A L (Capital Market) INVESTASI merupakan suatu bentuk penundaan konsumsi dari masa sekarang untuk masa yang akan datang, yang didalamnya terkandung resiko ketidak pastian, untuk itu dibutuhkan

Lebih terperinci