LAPORAN PENELITIAN PENGARUH READINESS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PENELITIAN PENGARUH READINESS"

Transkripsi

1 Penelitian Dosen LAPORAN PENELITIAN PENGARUH READINESS DAN SELF-CONFIDENCE TERHADAP PENGUASAAN GEOMETRI TRANSFORMASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Oleh : Ketua : Nila Kurniasih, M. Si. (NIDN ) Anggota : 1. Erni Puji Astuti, M. Pd (NIDN ) 2. Puji Nugraheni, S. Si, M. Pd (NIDN ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2016

2

3 PRAKATA Syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga laporan akhir penelitian dengan judul Pengaruh Readiness dan Self-Confidence tehadap Penguasaan Geometri Transformasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo sejauh ini dapat terlaksana dengan baik. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada pada laporan ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan penelitian ini, yakni kepada: 1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UM Purworejo, 3. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UM Purworejo, dan 4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami berharap laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua demi perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. Hormat Kami, Peneliti

4 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan 1) antara readiness dengan penguasaan mahasiswa 2) antara self-confidence dengan penguasaan mahasiswa, dan 3) antara readiness dan selfconfidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika yang menempuh mata kuliah Geometri Transformasi. Dalam penelitian ini sampel diambil 25% dari populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode angket yang digunakan untuk mengukur kesiapan belajar (readiness) dan kepercayaan diri (self-confidence) serta metode dokumentasi yang digunakan untuk mengetahui data penguasaan Geometri Transformasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa, 2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara self-confidence dengan penguasaan mahasiswa, dan 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dan self-confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.

5 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN... ii PRAKATA... iii RINGKASAN... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 3 C. Pemilihan Masalah... 4 D. Pembatasan Masalah... 5 E. Rumusan Masalah... 5 F. Tujuan Penelitian... 6 G. Manfaat Penelitian... 6 BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori... 8 B. Tinjauan Pustaka C. Kerangka Pikir D. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Populasi C. Teknik Sampling dan Sampel D. Variabel Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Analisis Instrumen Penelitian G. Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data B. Analisis Data C. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V PENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

6 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Deskripsi Data Penelitian..37 Tabel 2. Rangkuman Uji Normalitas Data Tabel 3. Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara dan...38 Tabel 4. Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara dan...39 Tabel 5. Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara, dan..39 Tabel 6. Rangkuman Uji Linearitas antara dan Tabel 7. Rangkuman Uji Linearitas antara dan Tabel 8. Rangkuman Uji Keberartian antara dan. 41 Tabel 9. Rangkuman Uji Keberartian antara dan...42 Tabel 10. Rangkuman Uji Keberartian Ganda antara dan dengan..42

7 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenjang pendidikan di Indonesia dimulai dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pada jenjang pendidikan tinggi termasuk Perguruan Tinggi (PT) dikenal dengan istilah perkuliahan yang pendidiknya disebut dosen dan peserta didiknya disebut mahasiswa. Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan bangsa, karena pada zaman globalisasi dituntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada dosen yang selalu dituntut untuk dapat mengajar secara profesional, melainkan peran aktif mahasiswa dalam proses belajar juga sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan. Belajar merupakan proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut prestasi belajar. Oleh karena itu untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik dan maksimal diperlukan persiapan mahasiswa dalam belajar yang baik pula. Persiapan mahasiswa dalam belajar merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam mencapai tujuan belajar. Untuk mencapai tujuan tersebut maka setiap mahasiswa harus mempunyai kesiapan dalam belajar (readiness) dan rasa percaya diri (self-confidence) yang besar. Readiness dan selfconfidence masing-masing individu sebagai seorang mahasiswa dalam belajar akan menentukan kualitas proses dan prestasi belajarnya.

8 Berdasarkan hasil pengamatan pada saat proses pembelajaran mata kuliah Geometri Transformasi mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo banyak dijumpai hal-hal berikut. Hasrat mahasiswa dalam belajar masih kurang, hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran mereka kurang berkonsentrasi dan sepertinya enggan mengikuti kuliah. Ada beberapa bahkan sebagian besar mahasiswa dalam suatu kelas yang tidak membawa buku sumber belajar ataupun modul padahal pada pertemuan sebelumnya sudah diingatkan untuk mempersiapkan. Hal lain yang ditemui yaitu pada saat diberi pertanyaan mereka kurang cepat dalam merespon, cenderung diam dan menunggu penjelasan dosen. Keadaan seperti itu bersumber dari kesiapan (readiness) mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran yang masih kurang. Sebagai seorang mahasiswa tidak dapat terlepas dari aktivitas belajar, dan untuk menunjang hal tersebut diperlukan kesiapan belajar (readiness). Selain hal tersebut, menurut informasi dari beberapa mahasiswa ada yang merasa tertekan pada saat menghadapi masalah yang menghambat proses perkuliahan. Seperti, merasa tidak nyaman berbicara dengan dosen karena merasa sungkan, takut menemui dosen, kesulitan pada saat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, khawatir mendapatkan nilai rendah, dan kurang mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Keadaan seperti itu bersumber dari perasaan kurang percaya diri (selfconfidence) dari mahasiswa.

9 Hal lain yang ditemukan pada saat observasi adalah masih ada beberapa mahasiswa yang belum memiliki hasrat atau keinginan untuk belajar menjadi lebih baik. Terlihat pada saat proses pembelajaran ada yang kurang berkonsentrasi dan kurang serius bahkan ada juga yang malah mengobrol dengan teman yang lain ketika sedang dijelaskan. Selain itu rasa tanggung jawab pada diri sendiri juga masih kurang. Keadaan seperti itu bersumber dari motivasi belajar mahasiswa yang masih kurang. Bagi mahasiswa yang menyadari akan kekurangannya tersebut seharusnya bisa berusaha untuk meminimalisir keadaan agar tidak terus berlanjut sampai akhir kuliah. Karena dikhawatirkan akan sangat mengganggu pada saat proses pembelajaran maupun selama menempuh perkuliahan. Mereka menjadi tidak bisa fokus dalam mengikui proses pembelajaran karena mereka tidak mempersiapkannya dengan baik, imbasnya rasa takut dan ketidakpercayaan pada diri sendiri akan muncul. Hal ini tentunya akan berdampak kurang baik pada prestasi yang dicapai. B. Identifikasi Masalah Dari beberapa permasalahan yang dikemukakan dalam latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Kesiapan belajar (readiness) mahasiswa masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari mereka kurang berkonsentrasi dalam mengikuti kuliah, ada

10 yang tidak membawa buku sumber belajar ataupun modul, dan pada saat diberi pertanyaan mereka kurang cepat dalam merespon. 2. Rasa percaya diri (self-confidence) mahasiswa masih kurang. Hal ini ditunjukkan dari hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa yang mengatakan bahwa ada beberapa mahasiswa yang merasa tidak nyaman berbicara dengan dosen karena merasa sungkan, takut menemui dosen, kesulitan pada saat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, khawatir mendapatkan nilai rendah, dan kurang mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen. 3. Motivasi belajar mahasiswa masih kurang. Terbukti pada saat proses pembelajaran berlangsung masih ada beberapa mahasiswa yang belum memiliki hasrat atau keinginan untuk belajar menjadi lebih baik. Terlihat pada saat proses pembelajaran ada yang kurang berkonsentrasi dan kurang serius bahkan ada juga yang malah mengobrol dengan teman yang lain ketika sedang dijelaskan. Selain itu rasa tanggung jawab pada diri sendiri juga masih kurang. C. Pemilihan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini hanya memilih pada permasalahan nomor 1 dan 2 yang terkait dengan kesiapan belajar (readiness) dan rasa percaya diri (self-confidence) mahasiswa.

11 D. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini dapat fokus, maka peneliti membatasi pada hal-hal berikut. 1. Faktor yang mempengaruhi penguasaan Geometri Transformasi mahasiswa dibatasi pada kesiapan belajar (readiness) dan rasa percaya diri (self-confidence) mahasiswa. 2. Penguasaan yang dimaksud adalah prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. 3. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI program studi pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2014/ E. Rumusan Masalah Berdasarkan pemilihan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi? 2. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara self-confidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi?

12 3. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dan self-confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi? F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara self-confidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dan self-confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. G. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagi dosen, setelah mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa, self-confidence dengan penguasaan mahasiswa, serta readiness dan self-confidence secara

13 bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa maka untuk pembelajaran berikutnya dapat lebih diperhatikan. Dapat mengingatkan mahasiswa untuk selalu mempersipkan diri dalam mengikuti proses pembelajaran dan menumbuhkan rasa percaya diri yang besar agar prestasi belajar yang dicapai dapat maksimal. 2. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang sejenis.

14 BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Kesiapan Belajar (Readiness) Setiap individu selalu mengalami proses belajar dalam kehidupannya, dengan belajar akan memungkinkan individu untuk mengadakan perubahan di dalam dirinya. Perubahan ini dapat berupa penguasaan suatu kecakapan tertentu, perubahan sikap, memiliki ilmu pengetahuan yang berbeda dari sebelum seseorang mengalami proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka seseorang harus memiliki kesiapan (readiness). Kuliah merupakan bagian yang penting dalam kegiatan belajar di perguruan tinggi. Semua materi pokok perkuliahan harus dapat dikuasai dengan baik oleh mahasiswa. Selain itu dalam kegiatan perkuliahan mahasiswa dilatih untuk dapat mengerjakan berbagai tugas sehingga memungkinkan mahasiswa memahami dan menguasai materi pokok pada mata kuliah yang telah diberikan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar maka dibutuhkan kesiapan (readiness) belajar yang baik. Menurut Djamarah dalam Rudy Fatchurrachman (2011: 61) kesiapan belajar jangan hanya diterjemahkan siap dalam arti fisik, tetapi juga diartikan dalam arti psikis dan materiil. Kesiapan fisik misalnya kondisi badan yang sehat dan bugar. Kesiapan psikis misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada motivasi instrinsik. Kesiapan materiil misalnya ada

15 bahan yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku pelajaran, catatan pelajaran, dan modul. Kesiapan individu akan membawa individu untuk siap memberikan respon terhadap situasi yang dihadapi melalui caranya sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2010: 113) bahwa kesiapan adalah keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikisnya, sehingga untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikis yang saling menunjang kesiapan individu dalam proses pembelajaran. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar siswa. Menurut Darsono (2000: 27) faktor kesiapan meliputi: a. Kondisi fisik yang tidak kondusif. Misalnya sakit, pasti akan mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar; b. Kondisi psikologis yang yang kurang baik. Misalnya gelisah, tertekan, dan sebagainya merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran belajar. Sedangkan menurut Slameto (2010: 113) kondisi kesiapan belajar mencakup 3 aspek, yaitu: a. Kondisi fisik, mental, dan emosional; b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan; c. Keterampilan, pengetahuan, dan pengertian yang lain yang telah dipelajari. Hal yang lain dikemukakan oleh Djamarah (2002: 35) faktor-faktor kesiapan meliputi: a. Kesiapan fisik. Misalnya tubuh tidak sakit (jauh dari gangguan lesu, mengantuk, dan sebagainya);

16 b. Kesiapan psikis. Misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada motivasi instrinsik; dan c. Kesiapan materiil. Misalnya ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku bacaan, dan catatan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dalam penelitian ini yang digunakan sebagai dasar indikator kesiapan belajar (Readiness) sebagai berikut. a. Kondisi fisik mahasiswa, misalnya pendengaran, penglihatan, dan kesehatan. b. Kondisi mental mahasiswa, misalnya penyesuaian diri. c. Kondisi emosional mahasiswa, misalnya terdapat konflik dan tegang. d. Kebutuhan, misalnya buku pelajaran, catatan pelajaran, dan perlengkapan. e. Pengetahuan, misalnya membaca buku pelajaran. 2. Kepercayaan Diri (Self-Confidence) Keberhasilan individu dalam belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal saja tetapi faktor internal juga berpengaruh. Salah satunya adalah rasa percaya diri (Self-Confidence). Dengan adanya rasa percaya diri maka akan lebih termotivasi dan lebih menyukai untuk belajar, sehingga pada akhirnya diharapkan prestasi belajar yang akan dicapai lebih optimal. Enung Fatimah (2006: 149) mengemukakan bahwa kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatunya seorang

17 diri. Rasa percaya diri sebenarnya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu bahwa ia merasa memiliki kompetensi, yakin mampu dan percaya bahwa ia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Pendapat lain dikemukakan oleh Suhendri (2012: ) Selfconfidence merupakan suatu sikap mental positif dari seorang individu yang memposisikan atau mengkondisikan dirinya dapat mengevaluasi tentang diri sendiri dan lingkungannya sehingga merasa nyaman untuk melakukan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang direncanakan. Dengan demikian self-confidence merupakan unsur penting untuk meraih kesuksesan. Sedangkan kepercayaan diri menurut Ghufron dan Rini R.S (2011: 35) adalah keyakinan untuk melakukan sesutau pada diri subjek sebagai karakteristik pribadi yang di dalamnya terdapat kemampun diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional, dan realistis. Rasa percaya diri yang besar dalam diri individu, mengakibatkan mereka merasa yakin akan kemampuannya sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka kepercayaan diri (selfconfidence) adalah keyakinan individu akan kemampuan yang dimilikinya, merasa mempunyai kompetensi, yakin mampu dan percaya bahwa dia bisa mengerjakan tugasnya dengan baik untuk meraih tujuan hidupnya, tidak tergantung kepada orang lain. Lauster (1990) mengemukakan aspek-aspek yang terkandung dalam kepercayaan diri antara lain:

18 a. Ambisi. Ambisi merupakan dorongan untuk mencapai hasil yang diperlihatkan kepada orang lain. Orang yang percaya diri cenderung memiliki ambisi yang tinggi. Mereka selalu berpikiran positif dan berkeyakinan bahwa mereka mampu untuk melakukan sesuatu. b. Mandiri. Individu yang mandiri adalah individu yang tidak tergantung pada individu lain karena mereka merasa mampu untuk menyelesaikan segala tugasnya dengan baik. c. Optimis. Individu yang optimis akan selalu berpikiran positif, selalu beranggapan bahwa akan berhasil, yakin dan dapat menggunakan kemampuan dan kekuatannya secara efektif. d. Tidak mementingkan diri sendiri. Sikap percaya diri tidak hanya mementingkan kebutuhan pribadi akan tetapi selalu peduli kepada orang lain. e. Toleransi. Sikap toleransi selalu mau menerima pendapat dan perilaku orang lain yang berbeda dengan dirinya. Aspek-aspek kepercayaan diri menurut Kumara dalam Yulianto dan Nashori (2006) menyatakan ada empat aspek dalam kepercayaan diri, yaitu: a. Kemampuan menghadapi masalah; b. Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya; c. Kemampuan dalam bergaul; dan d. Kemapuan menerima kritik. Preston (2007: 14) menyebutkan aspek-aspek pembangun kepercayaan diri sebagai berikut.

19 a. Self-awareness (kesadaran diri). b. Intention (niat). c. Thinking (berpikir positif dan rasional). d. Imagination (berpikir kreatif pada saat akan bertindak). e. Act (bertindak). Enung Fatimah (2006:149) mengemukakan beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya sebagai berikut. a. Percaya akan kompetensi/ kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun hormat orang lain. b. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok. c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain-berani menjadi diri sendiri. d. Punya pengendalian diri yang baik (emosinya stabil). e. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, bergantung pada usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung/ mengharapkan bantuan orang lain). f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lainan situasi di luar dirinya. g. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, a tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi. Adapun karakteristik individu yang kurang percaya diri, diantaranya adalah sebagai berikut. a. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok. b. Menyimpan rasa takut/ kekhawatiran terhadap penolakan. c. Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemapuan diri sendiri-namun di lain pihak, memasng harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri. d. Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif. e. Takut gagal, sehingga menghindari segala risiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil. f. Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri).

20 g. Selalu menempatkan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu. h. Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangat bergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan orang lain). Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka indikator self-confidence dalam penelitian ini meliputi beberapa aspek sebagai berikut. a. Mandiri. b. Optimis. c. Toleransi. d. Bertanggung jawab. e. Mampu menyelesaikan masalah. B. Tinjauan Pustaka Penelitian Aris Muhammad Saifullah (2013) dengan judul Pengaruh Kesiapan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Limit pada Peserta Didik Kelas XI Semester 2 di Madrasah Aliyah Matholi ul Huda Bugel Jepara Tahun Pelajaran 2012/ Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan Limit pada Peserta Didik Kelas XI Semester 2 di Madrasah Aliyah Matholi ul Huda Bugel Jepara Tahun Pelajaran 2012/ Penelitian Urip Tisngati dan Nely Indra Meifiani (2014) dengan judul Pengaruh Kepercayaan Diri dan Pola Asuh Orang Tua pada Mata Kuliah Teori Bilangan terhadap Prestasi Belajar. Hasil penelitiannya adalah tidak

21 terdapat pengaruh secara bersama-sama kepercayaan diri dan pola asuh orang tua dan terdapat pengaruh kepercayaan diri pada mata kuliah Teori Bilangan terhadap prestasi belajar matematika. C. Kerangka Berpikir Belajar merupakan proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut prestasi belajar. Oleh karena itu untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik dan maksimal diperlukan persiapan mahasiswa dalam belajar yang baik pula. Untuk mencapai tujuan tersebut maka setiap mahasiswa harus mempunyai kesiapan dalam belajar (readiness) dan rasa percaya diri (self-confidence) yang besar. Kesiapan belajar (readiness) adalah keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikisnya, sehingga untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikis yang saling menunjang kesiapan individu dalam proses pembelajaran. Sedangkan Kepercayaan diri (self-confidence) adalah keyakinan individu akan kemampuan yang dimilikinya, merasa mempunyai kompetensi, yakin mampu dan percaya bahwa dia bisa mengerjakan tugasnya dengan baik untuk meraih tujuan hidupnya, tidak tergantung kepada orang lain. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat proses pembelajaran mata kuliah Geometri Transformasi mahasiswa semester VI Program Studi

22 Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo banyak dijumpai hal-hal berikut. Hasrat mahasiswa dalam belajar masih kurang, hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran mereka kurang berkonsentrasi dan sepertinya enggan mengikuti kuliah. Ada beberapa bahkan sebagian besar mahasiswa dalam suatu kelas yang tidak membawa buku sumber belajar ataupun modul. Hal lain yang ditemui yaitu pada saat diberi pertanyaan mereka kurang cepat dalam merespon, cenderung diam dan menunggu penjelasan dosen. Keadaan seperti itu bersumber dari kesiapan (readiness) mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran yang masih kurang. Selain hal tersebut, menurut informasi dari beberapa mahasiswa ada yang merasa tertekan pada saat menghadapi masalah yang menghambat proses perkuliahan. Seperti, merasa tidak nyaman berbicara dengan dosen karena merasa sungkan, takut menemui dosen, kesulitan pada saat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, khawatir mendapatkan nilai rendah, dan kurang mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Keadaan seperti itu bersumber dari perasaan kurang percaya diri (selfconfidence) dari mahasiswa. Readiness merupakan suatu hal penting dalam proses pembelajaran. Readiness sangat erat hubungannya dengan kesiapan fisik misalnya kondisi badan yang sehat dan bugar. Kesiapan psikis misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada motivasi instrinsik. Kesiapan materiil misalnya ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku pelajaran, catatan pelajaran, dan modul. Dalam proses belajar, kesiapan mahasiswa

23 terhadap materi pembelajaran dapat menumbuhkan hasil belajar yang lebih baik yang berakibat prestasi belajarnya dapat meningkat. Adanya respon, semangat untuk belajar serta sungguh-sungguh dalam proses belajar menunjukkan bahwa dalam diri siswa sudah ada kesiapan untuk belajar. Adanya self-confidence dalam proses belajar dapat menciptakan perasaan mandiri, optimis, tidak mementingkan diri sendiri, dan toleransi. Individu yang mandiri adalah individu yang tidak tergantung pada individu lain karena mereka merasa mampu untuk menyelesaikan segala tugasnya dengan baik. Individu yang optimis akan selalu berpikiran positif, selalu beranggapan bahwa akan berhasil, yakin dan dapat menggunakan kemampuan dan kekuatannya secara efektif. Sikap percaya diri tidak hanya mementingkan kebutuhan pribadi akan tetapi selalu peduli kepada orang lain. Sikap toleransi selalu mau menerima pendapat dan perilaku orang lain yang berbeda dengan dirinya. Dengan kepercayaan diri yang dimiliki, mahasiswa memiliki tekad yang tinggi untuk mencapai cita-cita yang diharapkan. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan menciptakan prestasi belajar yang tinggi pula. Kesiapan belajar (readiness) dan kepercayaan diri (self-confidence) pada mahasiswa secara bersama-sama dapat mempengaruhi prestasi belajar. Dalam kegiatan pembelajaran self-confidence sangat dibutuhkan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Self-confidence akan tinggi apabila mahasiswa sudah siap untuk melaksanakan kegiatan belajar. Sehinggga

24 readiness dan self-confidence merupakan hal penting dalam kegiatan belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi. D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesi dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara self-confidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. 3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dan selfconfidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.

25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif (asosiatif), karena peneliti akan meninjau apakah ada pengaruh antar variabel yang digunakan. Mencari pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kesiapan belajar (readiness) dan kepercayaan diri (self-confidence) dan variabel terikatnya adalah penguasaan mahasiswa. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen dan satu variabel dependen. X 1 r 2 R Y X 2 r 1 Keterangan: Gambar 1 Paradigma penelitian X 1 = readiness (variabel independen) X 2 = self-confidence (variabel independen) Y = penguasaan mahasiswa (variabel dependen)

26 B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Purworejo pada program studi pendidikan matematika. Adapaun waktu pelaksanaannya sebagai berikut. 1. Penyusunan proposal : Juli Agustus Penyusunan instrumen : September November Pengambilan data : Desember Analisis data : Januari Maret Penyusunan laporan : April Juli 2016 C. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika yang menempuh mata kuliah Geometri Transformasi. D. Teknik Sampling dan Sampel Untuk menentukan besarnya sampel apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat diambil antara % (Arikunto, 2002). Rumus yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah : n = 25% x N Keterangan : n = besar sampel

27 N = besar populasi Dalam penelitian ini sampel diambil 25% dari populasi. E. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2013: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini sebagai berikut. a. Kesiapan belajar (readiness) Kesiapan belajar (readiness) adalah keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikisnya, sehingga untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikis yang saling menunjang kesiapan individu dalam proses pembelajaran. b. Kepercayaan diri (self-confidence) Kepercayaan diri (self-confidence) adalah kondisi mental seseorang yang memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya. Untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan dalam hidupnya. Percaya diri adalah sikap percaya dan yankin akan kemampuan yang

28 dimilki oleh seseorang. Dapat memandang dirinya secara positif sehingga mampu bersosialisasi secara baik dengan orang lain. 2. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah penguasaan mahasiswa. Penguasaan mahasiswa yang dimaksud adalah prestasi belajar mahasiswa setelah menempuh mata kuliah Geometri Transformasi. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode angket Menurut Sugiyono (2013: 199) angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawab sesuai dengan situasi maupun kondisi yang ada. Penggunaan angket dalam teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang efisien untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kesiapan belajar (readiness) dan kepercayaan diri (self-confidence). 2. Dokumentasi Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang daftar nama, jumlah siswa yang menjadi populasi serta untuk penentuan sampel, nilai ujian akhir semester (UAS) mata kuliah Geometri Transformasi. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data penguasaan Geometri Transformasi.

29 G. Analisis Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2006: 151) Angket atau kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam hal ini menyangkut laporan tentang pribadinya. Dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan dilihat dari sudut pandang cara menjawabnya adalah kuesioner tertutup, yang berarti responden sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih. Dilihat dari jawaban yang diberikan merupakan kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. Dipandang dari bentuknya, jenis kuesioner ini merupakan kuesioner pilihan ganda (Arikunto, 2006: 152). H. Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi linear dan analisis regresi. Analisis regresi bertujuan untuk menentukan model statistik yang dipakai untuk memprediksi variabel terikat Y berdasarkan nilai-nilai dari variabel bebas X 1,X 2,...,X k. Analisis korelasi linear bertujuan untuk menentukan kekuatan hubungan antara variabel X 1,X 2,...,X k dengan Y (Budiyono, 2004: 251). 1. Tahap Analisis Korelasi Linear a. Uji normalitas data

30 Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan menggunakan metode Lilliefors (Budiyono, 2004: 168). Langkah-langkah uji normalitas dengan metode Lilliefors sebagai berikut. 1) Hipotesis : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2) Taraf signifikansi 3) Statistik uji ( ) ( ) 4) Komputasi 5) Daerah kritik DK { } 6) Keputusan uji 7) Kesimpulan b. Uji koefisien korelasi linear 1) Uji koefisien korelasi linear antara dan Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.

31 Perhitungan korelasi: ( )( ) ( ( ) ( ( ) )) (Sugiyono, 2013: 255) Keterangan: kesiapan belajar (readiness) penguasaan mahasiswa korelasi antara variabel dengan Untuk menghitung signifikan atau tidak menggunakan uji signifikansi: (Sugiyono, 2013: 257) Keterangan: koefisien korelasi 2) Uji koefisien korelasi linear antara dengan Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara selfconfidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Perhitungan korelasi: ( )( ) ( ( ) ( ( ) )) (Sugiyono, 2013: 255)

32 Keterangan: kepercayaan diri (self-confidence) penguasaan mahasiswa korelasi antara variabel dengan Untuk menghitung signifikan atau tidak menggunakan uji signifikansi: (Sugiyono, 2013: 257) Keterangan: koefisien korelasi 3) Uji koefisien korelasi linear antara dan Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dan self-confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Keterangan: kesiapan belajar (readiness) kepercayaan diri (self-confidence) penguasaan mahasiswa

33 dengan variabel korelasi antara variabel dan secara bersama-sama korelasi product moment antara korelasi product moment antara korelasi product moment antara dengan dengan dengan (Sugiyono, 2013: 266) Uji signifikansinya: ( ) ( ) Keterangan: koefisien korelasi ganda jumlah variabel independen jumlah anggota sampel (Sugiyono, 2013: 266) 2. Tahap Analisis Regresi a. Uji Linearitas Regresi Untuk menguji linearitas, diperlukan adanya beberapa pengulangan pengamatan pada variabel bebas (X), yaitu nilai-nilai X yang sama. Kemudian didefinisikan sebagai nilai yang ke-j yang bersesuaian dengan, sebagai jumlah yang bersesuaian dengan, dan sebagai rataan nilai yang bersesuaian dengan. Jadi, (Budiyono, 2004: 261)

34 Uji linearitas antara dan 1) Hipotesis : hubungan antara dan linear : hubungan antara dan tidak linear 2) Taraf signifikansi 3) Statistik uji JKT (jumlah kuadrat total) JKT ( ) JKR (jumlah kuadrat regresi) JKR ( ) ( ) ( ) dengan, ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( ) JKG (jumlah kuadrat galat) JKG ( ) ( ) JKGM (jumlah kuadrat galat murni) JKGM ( ) dengan dkgm JKGTC (jumlah kuadrat tuna cocok) JKGTC = JKG JKGM dengan dk GTC ( ) ( )

35 Rataan kuadrat RKGM dan RKGTC 4) Komputasi 5) Daerah kritik DK { } 6) Keputusan uji 7) Kesimpulan b. Uji keberartian regresi Untuk melihat keberartian atau signifikansi regresi, digunakan pendekatan analisis variansi dengan menggunakan JKT, JKR dan JKG (Budiyono, 2004: 264) 1) Uji keberartian regresi antara dan a) Hipotesis : hubungan linear antara dan tidak berarti : hubungan linear antara dan berarti b) Taraf signifikansi c) Statistik uji JKT (jumlah kuadrat total) JKT ( ) ; dkt

36 JKR (jumlah kuadrat regresi) JKR ( ) ( ) ( ) ; dkr Dengan, ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( ) JKG (jumlah kuadrat galat) JKG ( ) ( ); dkg Rataan kuadrat RKR dan RKG d) Komputasi e) Daerah kritik DK { } f) Keputusan uji g) Kesimpulan 2) Uji keberartian regresi linear ganda antara dan dengan a) Hipotesis : hubungan linear ganda antara dan dengan tidak berarti : hubungan linear ganda antara dan dengan berarti

37 b) Taraf signifikansi c) Statistik uji JKT (jumlah kuadrat total) JKT ( ) JKR (jumlah kuadrat regresi) JKR ( ) ( ) Dengan, ( )( ) ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( )( ) ( )( ) ( ) JKG (jumlah kuadrat galat) JKG JKT JKR Rataan kuadrat RKR dan RKG ( ) d) Komputasi e) Daerah kritik DK { }

38 f) Keputusan uji g) Kesimpulan c. Menentukan persamaan regresi 1) Persamaan regresi linear dan Persamaan regresi sederhana (dengan satu prediktor) Keterangan: nilai yang diprediksikan konstanta atau bila harga koefisien regresi nilai variabel independen (Sugiyono, 2013: 262) Untuk menghitung harga dan menggunakan rumus: ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( ) (Sugiyono, 2011: 262) 2) Persamaan regresi linear dan Persamaan regresi sederhana (dengan satu prediktor) Keterangan: nilai yang diprediksikan

39 konstanta atau bila harga koefisien regresi nilai variabel independen (Sugiyono, 2013: 262) Untuk menghitung harga dan menggunakan rumus: ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( ) (Sugiyono, 2011: 262) 3) Persamaan regresi linear ganda Persamaan regresi: Keterangan: nilai yang diprediksikan konstanta atau bila harga koefisien regresi 1 koefisien regresi 2 nilai variabel independen Dengan melibatkan deviasi dari variabel, dan. Deviasi itu adalah, dan

40 Untuk menghitung harga dan menggunakan rumus ( )( ) ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( )( ) ( )( ) ( ) (Budiyono, 2004: 281)

41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data penelitian yang disajikan adalah skor angket readiness, skor angket self confidence dan data penguasaan GT. 1. Readiness Data penelitian readiness yang terdiri dari 48 mahasiswa diperoleh nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah dan standar deviasi. 2. Self Confidence Data penelitian self confidence yang terdiri dari 48 mahasiswa diperoleh nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah dan standar deviasi. 3. Penguasaan Geometri Transformasi Data penelitian penguasaan geometri transformasi yang terdiri dari 48 siswa diperoleh nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah dan standar deviasi. Deskripsi data penelitian selengkapnya disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel. 1 Deskripsi Data Penelitian Statistika Readiness Self Confidence Penguasaan Geometri Transformasi Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Standar Deviasi

42 B. Analisis Data 1. Tahap Analisis Korelasi Linear a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk untuk mengetahui apakah data sampel yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu metode Liliefors. Data hasil perhitungan uji normalitas disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Rangkuman Uji Normalitas Data Variabel Readiness Self Confidence Penguasaan GT Keputusan Uji diterima diterima diterima Keterangan Normal Normal Normal Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji normalitas readiness sebesar, self confidence sebesar, dan penguasaan GT sebesar dengan serta. Dengan kata lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Koefisien Korelasi Linear 1) Uji Koefisien Korelasi Linear antara dan

43 Dari perhitungan koefisien korelasi diperoleh koefisien korelasi antara dan sebesar. Dan hasil uji signifikansi yang disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3 Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara dan Variabel Keputusan Uji Keterangan dan ditolak Signifikan Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji signifikansi sebesar dan. Dengan kata lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dan penguasaan GT. 2) Uji Koefisien Korelasi Linear antara dan Dari perhitungan koefisien korelasi diperoleh koefisien korelasi antara dan sebesar. Dan hasil uji signifikansi yang disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4 Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara dan Variabel Keputusan Uji Keterangan dan ditolak Signifikan Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji signifikansi sebesar dan. Dengan

44 kata lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self confidence dan penguasaan GT. 3) Uji Koefisien Korelasi antara, dan Dari perhitungan koefisien korelasi ganda diperoleh koefisien korelasi antara, dan sebesar. Dengan hasil uji signifikansi yang disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5 Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara, dan Variabel Keputusan Uji Keterangan dan dengan ditolak Signifikan Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji signifikansi sebesar dan. Dengan kata lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dan self confidence dengan penguasaan GT. 2. Tahap Analisis Regresi a. Uji Linearitas Regresi Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikat.

45 1) Uji Linearitas antara dan Tabel 6 Rangkuman Uji Linearitas antara dan Sumber JK dk RK Regresi Tuna Cocok Galat Murni Total Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji linearitas antara dan sebesar dengan serta Tampak bahwa sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dan linear. 2) Uji Linearitas antara dan Tabel 7 Rangkuman Uji Linearitas antara dan Sumber JK dk RK Regresi Tuna Cocok Galat Murni Total Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji linearitas antara dan sebesar dengan serta Tampak bahwa sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dan linear.

46 b. Uji Keberartian Regresi 1) Uji Keberartian antara dan Tabel 8 Rangkuman Uji Keberartian antara dan Sumber JK dk RK Regresi linear Galat Total Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji keberartian antara dan sebesar dengan serta Dengan kata lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dan berarti. 2) Uji Keberartian antara dan Tabel 9 Rangkuman Uji Keberartian antara dan Sumber JK dk RK Regresi linear Galat Total Berdasarkan Tabel 9 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji keberartian antara dan sebesar dengan serta Dengan kata lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dan berarti.

47 3) Uji Keberartian Ganda antara dan dengan Tabel 10 Rangkuman Uji Keberartian Ganda antara dan dengan Sumber JK dk RK Regresi Linear Galat Total Berdasarkan Tabel 10 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji keberartian ganda antara dan dengan sebesar dengan serta. Dengan kata lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dan dengan berarti. c. Menentukan Persamaan Regresi 1) Persamaan Regresi Linear dan Dari perhitungan diperoleh nilai dan yang telah dihitung sebelumnya. Sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut. 2) Persamaan Regresi Linear dan Dari perhitungan diperoleh nilai dan yang telah dihitung sebelumnya. Sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut.

48 3) Persamaan Regresi Ganda Dari perhitungan diperoleh nilai, dan yang telah dihitung sebelumnya. Sehingga diperoleh persamaan regresi ganda sebagai berikut. C. Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa mata kuliah Geometri Transformasi, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self confidence penguasaan mahasiswa mata kuliah Geometri Transformasi, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dan self confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Sampel yang diambil terdiri dari 48 mahasiswa. Penelitian dilakukan dengan memberikan instrumen berupa angket readiness dan self confidence pada mata kuliah Geometri Transformasi. Angket readiness diperoleh jumlah dengan rata-rata, untuk angket self confidence diperoleh jumlah dengan rata-rata dan penguasaan GT diperoleh jumlah dengan rata-rata. Dalam penelitian ini peneliti melakukan dua tahap yaitu tahap analisis korelasi linear dan tahap analisis regresi. Tahap analisis korelasi linear terdiri dari uji normalitas, uji koefisien korelasi linear dan uji signifikansi. Untuk

49 menguji normalitas data menggunakan metode Liliefors. Hasil perhitungan uji normalitas data readiness diperoleh nilai dan dengan * +. Karena nilai, maka diterima, berarti populasi berdistribusi normal. Uji normalitas data self confidence diperoleh nilai dan dengan * +. Karena nilai, maka diterima, berarti populasi berdistribusi normal. Uji normalitas data penguasaan GT diperoleh nilai dan dengan * +. Karena nilai, maka diterima, berarti populasi berdistribusi normal. Uji selanjutnya adalah uji koefisien korelasi dan regresi dengan pembahasan sebagai berikut. 1. Readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Dari perhitungan koefisien korelasi diperoleh koefisien korelasi antara dan sebesar dan termasuk pada kategori sedang. Jadi terdapat hubungan yang sedang antara dan. Uji signifikansi koefisien korelasi antara dan diperoleh nilai dan dengan * +. Maka, sehingga ditolak. Maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara dan. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Tahap selanjutnya yaitu tahap analisis regresi. Sebelum menentukan persamaan regresi, terlebih dahulu melakukan uji prasyarat. Uji prasyaratnya

50 yaitu uji linearitas regresi dan uji keberartian regresi. Dari hasil perhitungan uji linearitas antara dan diperoleh nilai dan dengan * +. Karena, maka diterima, berarti hubungan antara dan linear. Selanjutnya yaitu uji keberartian, dari hasil perhitungan uji keberartian dan diperoleh niali dan dengan * +. Karena maka ditolak. Sehingga hubungan linear antara dan berarti. Selanjutnya peneliti melakukan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Berdasarkan perhitungan data yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi linear sederhana antara dan yaitu. Dari hasil analisis data di atas maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Artinya semakin baik tingkat kesiapan belajar mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Geometri transformasi, maka akan semakin baik pula penguasaan mahasiswa pada mata kuliah tersebut sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal. Agar mahasiswa dapat mencapai penguasaan yang baik maka yang perlu diperhatikan adalah mahasiswa harus dapat mempersiapkan kondisi fisiknya terutama kondisi kesehatannya. Dengan kondisi fisik yang sehat maka materi yang disampaikan dosen dapat diserap dengan baik. Selain itu, mahasiswa harus mempersiapkan kondisi mentalnya, dapat menyesuaikan diri dengan

51 lingkungan belajarnya. Dengan demikian maka mahasiswa akan merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Faktor yang lain adalah dapat mengontrol emosinya, misalnya tidak tegang ketika mengikuti perkuliahan. Selain itu, kebutuhan mahasiswa juga harus terpenuhi misalnya buku pegangan kuliah mereka harus punya. Meskipun buku bukan satu-satunya sumber belajar tetapi setiap mahasiswa diwajibkan memiliki buku pegangan agar belajarnya lebih mudah dan terarah. Buku catatan juga diperlukan untuk mencatat hal-hal yang belum ada di buku pegangan, sehingga bisa untuk saling melengkapi. Kesiapan mahasiswa juga bisa dilihat dari lengkap tidaknya alat tulis yang mereka bawa. Kalau ada mahasiswa yang meminjam bopoint atau pensil dengan alasan ketinggalan atau lupa, itu menandakan bahwa mahasiswa tersebut belum siap mengikuti kegiatan perkuliahan. Dan faktor pengetahuan yaitu mahasiswa yang siap mengikuti kegiatan perkuliahan berarti paling tidak dia sudah membaca materi yang akan disampaikan oleh dosen agar mereka mengetahui gambarannya. 2. Self-confidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Koefisien korelasi antara dan sebesar dan termasuk pada kategori sedang. Jadi terdapat hubungan yang sedang antara dan. Uji signifikansi koefisien korelasi antara dan diperoleh nilai dan dengan * +. Maka, sehingga

52 ditolak. Maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara dan. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self confidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Tahap selanjutnya yaitu tahap analisis regresi. Sebelum menentukan persamaan regresi, terlebih dahulu melakukan uji prasyarat. Uji prasyaratnya yaitu uji linearitas regresi dan uji keberartian regresi. Uji linearitas dan diperoleh dan dengan * +. Karena, maka diterima, berarti hubungan antara dan linear. Selanjutnya yaitu Uji keberartian. Dari Uji keberartian dan diperoleh nilai dan dengan * +. Karena maka ditolak. Sehingga hubungan linear antara dan berarti. Selanjutnya peneliti melakukan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Berdasarkan perhitungan data yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi linear sederhana antara dan, persamaan regresi linear sederhana antara dan yaitu. Dari hasil analisis data di atas maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara self-confidnce dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Artinya semakin baik tingkat kepercayaan diri mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Geometri transformasi, maka akan semakin baik pula penguasaan mahasiswa pada mata

53 kuliah tersebut sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal. Agar mahasiswa dapat mencapai penguasaan yang baik maka yang perlu diperhatikan adalah mahasiswa harus mandiri artinya tidak tergantung pada orang lain karena mereka merasa mampu untuk menyelesaikan segala tugasnya dengan baik. Optimis, artinya mahasiswa akan selalu berpikiran positif, selalu beranggapan bahwa akan berhasil, yakin dan dapat menggunakan kemampuan dan kekuatannya secara efektif. Selain itu faktor yang lain adalah memiliki sikap toleran terhadap orang ain, maksudnya adalah selalu mau menerima pendapat dan perilaku orang lain yang berbeda dengan dirinya. Mau bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya serta mampu menyelsaikan masalah. 3. Readiness dan self-confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Koefisien korelasi ganda antara dan dengan sebesar termasuk pada kategori sedang. Jadi terdapat hubungan yang sedang antara dan dengan. Uji signifikansi koefisien korelasi ganda diperoleh dan dengan * +. Maka, sehingga ditolak. Maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara dan dengan. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dan self confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Tahap selanjutnya adalah Uji keberartian ganda antara dan dengan diperoleh nilai dan dengan

PENGARUH READINESS DAN SELF-CONFIDENCE TERHADAP PENGUASAAN GEOMETRI TRANSFORMASI MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH READINESS DAN SELF-CONFIDENCE TERHADAP PENGUASAAN GEOMETRI TRANSFORMASI MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Vol. 9 No. 1 (Mei) 2016, Hal. 75-88 βeta βeta 2016 ISSN: 2085-5893 http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/beta PENGARUH READINESS DAN SELF-CONFIDENCE TERHADAP PENGUASAAN GEOMETRI TRANSFORMASI MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini tertuju pada pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.I. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Gorontalo.

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KEBUMEN

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KEBUMEN PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KEBUMEN Sri Mulyaningsih, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGARUH POLA ASUH DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PURWOREJO NOGOSARI BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhui sebagian persyaratan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI UMI NUR ROSYIDAH A

NASKAH PUBLIKASI UMI NUR ROSYIDAH A PENGARUH FREKUENSI KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM TPA (TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN) TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS IV, V, DAN VI SD NEGERI 03 JETIS, JATEN, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Atlet Atlet adalah Individu yang memiliki keunikan dan memiliki bakat tersendiri lalu memiliki pola perilaku dan juga keperibadia tersendiri serta memiliki latar belakang

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis 1. Analisis data tahap Awal a. Normalitas kelas uji coba Berdasarkan hasil penelitian, menguji normalitas kelompok uji coba dengan menggunakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP NILAI UJIAN SEMESTER MATA PELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 REMBANG TAHUN AJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A PRESTASI BELAJAR TEORI AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

HUBUNGAN UTS DENGAN UAS MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN GOMBONG

HUBUNGAN UTS DENGAN UAS MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN GOMBONG HUBUNGAN UTS DENGAN UAS MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN GOMBONG Oleh: Fadli Hidayat, Budiyono, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika e-mail: fadlihidayat92@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Baturetno Wonogiri tahun ajaran 015/016 pada bulan September-Oktober 015. B. Metode Penelitian Metode yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 DITINJAU DARI STRATEGI MENGAJAR DOSEN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

2. Penerapan Materi Pendidikan Kewarganegaraan

2. Penerapan Materi Pendidikan Kewarganegaraan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi regresi. Penilitian ini dimulai dari berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Berdasarkan data valid kepercayaan diri remaja dan prestasi belajar

BAB V HASIL PENELITIAN. Berdasarkan data valid kepercayaan diri remaja dan prestasi belajar BAB V HASIL PENELITIAN Berdasarkan data valid kepercayaan diri remaja dan prestasi belajar (hasil rapor), maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik analisis korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah suatu proses pengumpulan yang sistematis dan analisis yang logis terhadap informasi (data) untuk tujuan tertentu. Metode Penelitian (juga seringkali disebut

Lebih terperinci

PENGARUH REWARD DAN ICE BREAKER TERHADAP MINAT BELAJAR TEMATIK SISWA KELAS IV SD N NGADIREJO 01 KEC. KARTASURA, KAB. SUKOHARJO

PENGARUH REWARD DAN ICE BREAKER TERHADAP MINAT BELAJAR TEMATIK SISWA KELAS IV SD N NGADIREJO 01 KEC. KARTASURA, KAB. SUKOHARJO PENGARUH REWARD DAN ICE BREAKER TERHADAP MINAT BELAJAR TEMATIK SISWA KELAS IV SD N NGADIREJO 01 KEC. KARTASURA, KAB. SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA STUDI TENTANG KEAKTIFAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 MELALUI MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Disusun oleh : A FAKULTA

Disusun oleh : A FAKULTA PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 1 TEMPURSARI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI 1 DITINJAU DARI CARA BELAJAR DAN SARANA BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data tentang Pemahaman terhadap Konsep Akhlaqul Karimah Siswa Kelas VIII SMP IT Al Ma ruf Candisari Mranggen Demak Sebelum melakukan penelitian dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data tentang Intensitas Latihan Membaca Al-Qur an Siswa MTs Al-Khoiriyyah Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 Data tentang intensitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU MENGAJAR GURU DI SMA NEGERI KOTA KOTAMOBAGU. Oleh :

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU MENGAJAR GURU DI SMA NEGERI KOTA KOTAMOBAGU. Oleh : HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU MENGAJAR GURU DI SMA NEGERI KOTA KOTAMOBAGU Oleh : Indah Sri Wahyuni Ridjal, Arwildayanto*, Besse Marhawati** Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Ika Fitriana Lestari; Budiyono Program Studi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: iqhazlaluztia@gmail.com;

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian ini tidak ada perlakuan kepada variabel penelitian melainkan

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010 PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Data yang diambil dalam penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG Arika Fitri, Linda Fitria Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Email : linda.fitria81@gmail.com,

Lebih terperinci

GUNTUR PRASETYO ADHI A

GUNTUR PRASETYO ADHI A PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif melalui analisis regresi dengan korelasi product moment. Hal ini berdasarkan pada rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014. BAB III METODE PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA egeri 4 ogyakarta. Waktu penelitian pada bulan ovember 013 Mei 014. B. Jenis Penelitian Berdasarkan pendekatannya,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggembarkan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan berupa angket tentang pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAHMATEMATIKA SD DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAHMATEMATIKA SD DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAHMATEMATIKA SD DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Aminarti FH, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A MOTIVASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH KESIAPAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Risala Nur Rahmawati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo E-mail: risala123@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian kuantitatif antara lain berhubungan erat dengan kontruksi

Lebih terperinci

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode korelasi asosiatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan

Lebih terperinci

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 TAHUN AKADEMIK 2009/2010 PROGRAM

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I BULUTAHUN AJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

KORELASI SIKAP PERCAYA DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR. Sukarman Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram.

KORELASI SIKAP PERCAYA DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR. Sukarman Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram. KORELASI SIKAP PERCAYA DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR Sukarman Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram. Abstrak Percaya diri menimbulkan rasa optimisme terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FITRI MAHAYU WATI A510110020 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil pengolahan data yang didapat dari dua variabel dalam

Lebih terperinci

belajar sebagai variabel bebas ( ) dan hasil belajar sebagai variabel terikat ( ).

belajar sebagai variabel bebas ( ) dan hasil belajar sebagai variabel terikat ( ). 27 BAB III METODE PENELITIAN 1. Variabel dan Desain Penelitian a. Variabel Berdasarkan judul penelitian, maka variabel penelitian ini dibedakan atas dua jenis variabel yaitu; variabel bebas (Independent

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh: Rizal 2

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh: Rizal 2 SELAMI IPS Edisi Nomor 34 Volume 1 Tahun XVI Desember 011 ISSN 1410-33 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data tentang prestasi belajar, persepsi anak tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan statistik inferensial, yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk menjawab beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan dalam Bab I halaman 6-7, dibutuhkan data-data terkait penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Suatu penelitian akan dapat disebut ilmiah apabila hasil penelitian tersebut tersusun secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

HUBUNGAN UAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN JURUSAN TITL Se- KABUPATEN PURWOREJO

HUBUNGAN UAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN JURUSAN TITL Se- KABUPATEN PURWOREJO HUBUNGAN UAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN JURUSAN TITL Se- KABUPATEN PURWOREJO Dyan Murdiasih, Budiyono, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI KEBIASAAN BELAJAR DAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI KEBIASAAN BELAJAR DAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI KEBIASAAN BELAJAR DAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2013 Skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut Kerlinger dalam Emzir (2010: 119) penelitian ini disebut dengan penelitian ex post facto,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto dan survey. Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS DAN MINAT PENGGUNAAN FASILITAS WIFI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR PELAJARAN TIK SISWA SMAN 1 JETIS BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: Wahyu Hidayat 08520244011 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai dengan selesai. Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berbentuk kuantitatif yang bersifat regresional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI I TAWANG REJO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI I TAWANG REJO TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI I TAWANG REJO TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mencakup uraian tentang: tempat penelitian, waktu, dan tatalaksana penelitian yang meliputi : metode penelitian; variabel penelitian dan desain operasional;

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi MOTIVASI BELAJAR STATISTIKA PERUSAHAAN 2 DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

Tatik Haryani, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Tatik Haryani, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP IT ULUL ALBAB PURWOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Tatik Haryani, Bambang Priyo Darminto

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III SDN 3 WINONG KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN MOTIVASI, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA HUBUNGAN MOTIVASI, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Indra Adhitama 1, Abdul Taram 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UAD indranisa69@gmail.com

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Disusun Oleh RIZKA DIANA KAPRIATI A 510 100 212 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI KONTINUITAS BELAJAR AKUNTANSI DAN KEMAMPUAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI ANGKATAN 2009 FKIP UMS SKRIPSI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan 6 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang bekerja dengan angka,

Lebih terperinci

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 03 NGLEBAK TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 03 NGLEBAK TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 03 NGLEBAK TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/1014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada pembahasan deskripsi data ini akan dideskripsikan tentang dua hal yaitu data tentang persepsi peserta didik mengenai guru kimia dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N I Tapa kelas VIII tahun ajaran 2012-2013selama kurang lebih 2 (dua) bulan. 3.2. Metode dan Desain

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI UAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TERHADAP NILAI RAPOT SISWA KELAS X SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN

HUBUNGAN NILAI UAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TERHADAP NILAI RAPOT SISWA KELAS X SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN HUBUNGAN NILAI UAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TERHADAP NILAI RAPOT SISWA KELAS X SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN Ngadino; Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci