III. KEADAAN UMUM LOKASI KAJIAN
|
|
- Hamdani Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. KEADAAN UMUM LOKASI KAJIAN A. Sejarah Kabupaten Sintang Daerah Sintang pada tahun 1936 pernah berada dalam kekuasaan pemerintahan Belanda, merupakan lanschop di bawah naungan pemerintahan Gouverment. Daerah lanschop ini terbagi menjadi 4 (empat) onderrafdeling yang dipimpin oleh seorang controleur atau gesagkekber, yaitu : (1). Onderafdeling Sintang, berkedudukan di Sintang. (2). Onderafdeling Melawi, berkedudukan di Nanga Pinoh. (3). Onderafdeling Semitau, berkedudukan di Semitau. (4). Onderafdeling Boeven Kapuas, berkedudukan di Putussibau. Sedangkan daerah kerajaan Sintang yang didirikan oleh Demang Irawan (Jubair I) dijadikan daerah swapraja Sintang dan kerajaan Tanah Pinoh dijadikan neo swapraja Tanah Pinoh. Pemerintahan Lanschop ini berakhir pada tahun 1942 dan kemudian tampuk pemerintahan di ambil alih oleh pemerintahan Jepang. Pada masa pemerintahan Jepang, struktur pemerintahan yang berlaku tidak mengalami perubahan hanya sebutan wilayah kepala pemerintahan yang disesuaikan dengan bahasa negara yang memerintah ketika itu. Kepala negara disebut Kenkarikan (semacam bupati), sedangkan wakilnya disebut Bunkenkarikan,. disetiap kecamatan diangkat Gunco (Kepala Daerah). Setelah adanya pengakuan kedaulatan dari pihak Belanda kepada pihak Indonesia, kekuasaan pemerintahan Belanda yang disebut Afdeling Sintang diganti dengan Kabupaten Sintang, onderafdeling diganti dengan kewedanan, distric diganti dengan kecamatan. Untuk menetralisir pelaksanaan UU No. 3 Tahun 1953, UU No. 25 Tahun 1956 dan UU No. 4 Tahun 1956 tentang pembentukan DPRD dan DPR Peralihan, maka pada tanggal 27 Oktober 1956 dilaksanakan pelantikan keanggotaan DPRD Peralihan Kabupaten Sintang. Sesuai dengan Keppres No. 6 Tahun 1959 tanggal 6 Nopember 1959, sebagai realisasi pelaksaan UU No. 3 Tahun 1953, maka daerah onderrafdeling dihimpun kembali dalam satu tangan Bupati Kepala Daerah yang dibantu oleh Badan pemerintahan Harian yang kemudian di atur lebih lanjut dalam UU No. 18 Tahun 1965 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah.
2 22 Berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Sintang No. 14 Tahun 2000 pemerintah Kabupaten Sintang dibagi menjadi 21 pemerintahan kecamatan. Kemudian setelah adanya UU No. 43 Tahun 2003 (pemekaran wilayah kabupaten) tentang pembentukan Kabupaten Melawi, sehingga Kabupaten Sintang menjadi 14 pemerintahan kecamatan, 6 kelurahan, 183 desa dan 638 dusun (Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang 2006). B. Letak dan Luas 1. Letak Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sintang, Kabupaten Sintang terletak di bagian timur Propinsi Kalimantan Barat atau diantara 1 05 LU serta 0 46 LS dan BT, dilalui oleh garis khatulistiwa. Informasi tentang posisi geografis setiap kecamatan di Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Posisi geografis setiap kecamatan di Kabupaten Sintang Nama Kecamatan Letak Astronomis Garis Lintang Garis Bujur Serawai 0 02 LS-0 44 LS BT Ambalau 0 16 LU-0 46 LS BT Kayan Hulu 0 08 LU-0 29 LS BT Sepauk 0 14 LU-0 31 LS BT Tempunak 0 09 LU-0 26 LS BT Dedai 0 44 LU-0 14 LS BT Kayan Hilir 0 11 LU-0 14 LS BT Sintang 0 09 LU-0 02 LS BT Sei Tebelian 0 04 LU-0 22 LS BT Kelam Permai 0 02 LU-0 20 LU BT Binjai Hulu 0 06 LU-0 18 LU BT Ketungau Hilir 0 13 LU-0 37 LU BT Ketungau Tengah 0 26 LU-1 02 LU BT Ketungau Hulu 0 41 LU-1 05 LS BT Letak Keseluruhan 1 05 LU-0 46 LS BT Sumber : BPS Kabupaten Sintang (2006) Secara administratif pemerintahan Kabupaten Sintang termasuk dalam wilayah propinsi Kalimantan Barat. Secara administratif, batas wilayah Kabupaten Sintang adalah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Serawak (Malaysia Timur) dan Kapuas Hulu b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Kabupaten Melawi
3 c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kalimantan Tengah d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang, Sanggau dan Sekadau. Jarak ibukota Kabupaten Sintang dengan ibukota Propinsi Kalimantan Barat mencapai 395 km atau jarak tempuh melalui jalan darat mencapai ± 9 jam, dan melalui Kabupaten Sanggau dan Sekadau. Kabupaten Sintang dengan luas km 2 merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah ketiga terbesar setelah Kabupaten Ketapang dan Kapuas Hulu. 2. Luas Sebagian besar wilayah Kabupaten Sintang merupakan wilayah perbukitan dengan luas sektar ,75 km 2 atau 62,74% dari luas Kabupaten Sintang ( km 2 ). Kabupaten Sintang merupakan kabupaten terbesar ketiga setelah Kabupaten Kapuas Hulu dan Ketapang. Kecamatan yang memiliki luas terbesar adalah Kecamatan Ambalau dengan luas 6.386,40 km 2 dan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Sintang dengan luas wilayahnya sebesar 277,05 km 2. Namun, Kecamatan Sintang merupakan ibokota Kabupatan dan pusat kegiatan pemerintahan daerah kabupaten berlangsung. Data tentang luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten Sintang secara rinci disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten Sintang Nama Kecamatan Luas area (km 2 ) Persentase terhadap luas kabupaten (%) Serawai 2.127,50 9,83 Ambalau 6.386,40 29,52 Kayan Hulu 937,50 4,33 Sepauk 1.825,70 8,44 Tempunak 1.027,00 4,75 Dedai 694,10 3,21 Kayan Hilir 1.136,70 5,25 Sintang 277,05 1,28 Sei Tebelian 526,50 2,43 Kelam Permai 523,80 2,42 Binjai Hulu 307,65 1,42 Ketungau Hilir 1.544,50 7,14 Ketungau Tengah 2.182,40 10,09 Ketungau Hulu 2.138,20 9,88 Luas Keseluruhan ,00 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Sintang (2006) 23
4 24 Selain itu Kabupaten Sintang menempati posisi strategis baik dalam konteks nasional, regional dan internasional. Kabupaten Sintang berbatasan langsung dengan Sarawak (Malaysia Timur) serta berlanjut ke Brunei Darussalam. Kawasan ini akan menjadi gerbang keluar masuk barang dan orang (outlet) dari dan ke Sarawak maupun Brunei Darussalam melalui jalan darat. C. Topografi Sebagian besar wilayah Kabupaten Sintang merupakan wilayah perbukitan dengan luas sekitar km 2 atau sekitar 69,37 persen dari luas Kabupaten Sintang ( km 2 ). Berdasarkan topografinya, wilayah datar di Kabupaten Sintang seluas ha dan wilayah bukit dan gunung seluas ha. Wilayah datar terluas terdapat di Kecamatan Ketungau Hilir seluas ha, sedangkan wilayah bukit dan gunung terdapat di Kecamatan ambalau seluas ha, hal tersebut disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten Sintang menurut topografinya Nama Kecamatan Luas Area (ha) Wilayah datar (ha) Wilayah bukit dan gunung (ha) Serawai Ambalau Kayan Hulu Sepauk Tempunak Dedai Kayan Hilir Sintang Sei Tebelian Kelam Permai Binjai Hulu Ketungau Hilir Ketungau Tengah Ketungau Hulu Luas Keseluruhan Sumber : BPS Kabupaten Sintang (2006) D. Hidrologi Kabupaten Sintang dialiri oleh dua sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Sungai Kapuas melewati daerah Sepauk, Tempunak, Sintang dan
5 25 Ketungau, sedangkan Sungai Melawi melewati kota Sintang, Dedai, sampai Ambalau dan menuju ke Propinsi Kalimantan Timur. Di akibatkan sebagian besar wilayahnya adalah perbukitan, Kabupaten Sintang memiliki sekitar 19 air terjun yang tersebar di 5 (lima) lokasi kecamatan. Air terjun tertinggi berada di Kecamatan Ambalau yaitu : Air Terjun Nokam Langit (200 m), Air Terjun Nokam Nayan (180 m), dan Air Terjun Nokam Jengonai (170 m). E. Iklim 1. Tipe Iklim Kabupaten Sintang cukup dikenal sebagai daerah penghujan dengan intensitas tinggi. Menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, iklim di Kabupaten Sintang tergolong iklim A, yaitu daerah yang bercurah hujan tinggi (Iklim basah), dengan bulan basah antara 7-9 bulan, sedangkan bulan kering 2-3 bulan. 2. Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan Berdasarkan data BPS Kabupaten Sintang (2006), Kabupaten Sintang merupakan daerah Khatulistiwa dengan intensitas curah hujan cukup tinggi. Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayahnya merupakan daerah perbukitan yaitu sebesar 62,74 %. Sepanjang tahun 2005 jumlah curah hujan 3297,36 mm atau rata-rata 274,78 mm/bulan. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi terutama dipengaruhi oleh keadaan daerah yang berhutan tropis dan disertai kelembaban udara yang cukup tinggi. Rata-rata bulanan curah hujan tertinggi tahun 2005 terjadi pada bulan Oktober mencapai 414,9 mm dengan hari hujan sebanyak 26 hari, sedangkan ratarata curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu hanya mencapai 110,3 mm dengan hari hujan sebanyak 14 hari. Sedangkan intensitas hujan yang tinggi biasanya mempengaruhi kecepatan angin. Intensitas hujan yang tinggi biasanya mempengaruhi kecepatan angin. Faktor angin ini sangat mempengaruhi kegiatan penerbangan serta kegiatankegiatan lainnya. Kecepatan angin setiap bulannya rata-rata berkisar antara 1
6 knots /jam sampai dengan 3 knots/jam. Selain itu, penyinaran matahari di Kabupaten Sintang berkisar antara 42,0 s/d 71,0 % atau rata-rata 53,9 % (BPS Kabupaten Sintang, 2006). 3. Temperatur Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang (2006), temperatur rata-rata tahunan di Kabupaten Sintang selama lima tahun dari tahun adalah 26,89 o C, di mana rata-rata temperatur udara terendah sebesar 22,45 o C dan temperatur udara tertinggi sebesar 35,7 o C. Data temperatur maksimum, minimum dan rata-rata tahunan di Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Temperatur maksimum, minimum dan rata-rata tahunan di Kabupaten Sintang tahun Tahun Temperatur Maksimum ( o C) Minimum ( o C) Rata-rata ( o C) ,10 22,45 26, ,45 21,70 26, ,60 22,70 27, ,30 22,70 26, ,50 22,70 26,80 Rata-rata 32,59 22,45 26,89 Sumber : BPS Kabupaten Sintang (2005) 4. Kelembaban Relatif Kelembabab relatif rata-rata tahunan di Kabupaten Sintang selama tahun 2004 berkisar antara 82-90%, dengan kelembabab relatif rata-rata tahunan sebesar 86,9% (BPS Kabupaten Sintang 2006). F. Tanah Dilihat dari jenis tanahnya, sebagian besar daerah Kabupaten Sintang terdiri dari tanah latosol meliputi areal seluas hektar atau sekitar 46,99 % dari luas daerah yaitu 2,16 juta hektar. Selanjutnya tanah podsolik sekitar hektar atau 42,89 % yang terhampar hampir di seluruh kecamatan sedangkan jenis tanah yang paling sedikit ditemui yaitu jenis tanah organosol. Jenis tanah Organosol terluas terdapat di Kecamatan Sepauk seluas ha, tanah aluvial di Kecamatan Ketungau Hilir seluas ha, tanah podsolik di 26
7 Kecamatan Sepauk seluas ha, dan tanah latosol di Kecamatan Ambalau seluas ha, seperti tersaji pada Tabel 6. Tabel 6 Jenis tanah setiap kecamatan di Kabupaten Sintang Nama Kecamatan Luas areal per jenis tanah (ha) Organosol Alluvial Podsolik Latosol Serawai Ambalau Kayan Hulu Sepauk Tempunak Dedai Kayan Hilir Sintang Sei Tebelian Kelam Permai Binjai Hulu Ketungau Hilir Ketungau Tengah Ketungau Hulu Luas Keseluruhan Sumber : BPS Kabupaten Sintang (2006) 27 G. Keadaan Hutan Kawasan hutan yang terdapat di Kabupaten Sintang adalah kawasan hutan hujan tropis yang terdiri dari kawasan hutan rawa gambut, hutan dataran rendah hingga pegunungan. Vegetasi Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya (sebagian wilayahnya juga termasuk wilayah administrasi Kabupaten Sintang), Taman Wisata Alam Bukit Kelam, dan TWA Hutan Baning didominasi oleh jenis-jenis dari famili Dipterocarpaceae seperti meranti (Shorea spp), keruing (Dipterocarpus spp), dan kapur (Dryobalanops sp), dan jenis-jenis lainnya penghasil buah-buahan yang merupakan sumber makanan bagi banyak satwa, diantaranya jenis durian (Durio carinatus), rambutan hutan (Nephellium sp), pluntan (Arthocarpus sp), dan berbagai jenis ara (Ficus spp), serta banyak pula jenis-jenis unik dan berharga lainnya baik dari jenis palem, berbagai jenis anggrek, kantong semar (Nephenthes sp), rotan, bambu-bambuan dan berbagai jenis liana yang unik dan bermanfaat. Sedangkan jenis fauna yang relatif mudah dijumpai di kawasan hutannya, adalah jenis primata seperti beruk (Macaca nemestrina), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kelasi (Hylobathes frontata), dan jenis mamalia darat
8 lainnya seperti beruang madu, rusa, babi hutan dan beragam jenis burung, dan salah satunya yang cukup menonjol yaitu jenis rangkong. Sintang merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang memiliki hutan yang cukup luas, yaitu berdasarkan rencana Tata Ruang Wilayah pada tahun 2005, maka luas kawasan hutan di Kabupaten Sintang adalah seluas Ha. Dimana pemanfaatan terbesar adalah untuk hutan produksi terbatas yaitu 31,15 %, yang lainnya untuk pertanian lahan kering sebesar 30,69 %, untuk hutan lindung 21,30 % dan sisanya adalah untuk hutan produksi biasa, taman nasional dan hutan produksi yang dapat dikonversi (BPS Kabupaten Sintang, 2006). Luas kawasan hutan di Kabupaten Sintang dapat disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Luas kawasan hutan di Kabupaten Sintang tahun 2005 Jenis Hutan Luas Kawasan (Ha) Proporsi lahan (%) Hutan PPA/Taman Nasional ,4 3,72 Hutan Lindung ,9 21,31 Hutan Produksi Terbatas ,6 31,15 Hutan produksi Biasa ,4 12,99 Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi 4.680,6 0,14 Pertanian Lahan kering ,1 30,69 Luas total ,0 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Sintang (2006) H. Keadaan Sosial dan Ekonomi Masyarakat 1. Kependudukan a. Jumlah Penduduk Berdasarkan data BPS Kabupaten Sintang (2006), jumlah proyeksi tahun 2005, penduduk Kabupaten Sintang berjumlah jiwa atau rata-rata jumlah penduduk per desa sebanyak jiwa. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya rata-rata jumlah perduduk per desa mengalami penurunan sebanyak 8 orang. Penurunan ini terjadi disebabkan hasil perhitungan penduduk telah memisahkan Kabupaten Melawi, bukan penurunan yang sebenarnya.. Penyebaran penduduk di Kabupaten Sintang tidak merata antar kecamatan yang satu dengan kecamatan lainnya. Kecamatan Sintang merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbesar yakni sebanyak jiwa, dan wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan 28
9 Binjai Hulu yakni sebanyak jiwa. Data penduduk Kabupaten Sintang tersaji pada Tabel Tabel 8 Jumlah penduduk setiap kecamatan di Kabupaten Sintang menurut jenis kelaminnya tahun 2005 Jumlah Penduduk Kecamatan Laki-laki Perempuan Total (orang) (orang) (orang) Serawai Ambalau Kayan Hulu Sepauk Tempunak Sei Tebelian Sintang Dedai Kayan Hilir Kelam Permai Binjai Hulu Ketungau Hilir Ketungau Tengah Ketungau Hulu Sumber : BPS Kabupaten Sintang (2006) Berdasarkan kelompok umurnya, jumlah penduduk di Kabupaten Sintang pada tahun 2005 yang berusia belum produktif (umur < 15 tahun) sebanyak orang, kelompok produktif (15-54 tahun) sebanyak orang, dan kelompok tidak produktif (umur >54 tahun) sebanyak orang. b. Kepadatan dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kepadatan penduduk di Kabupaten Sintang pada tahun 2005 adalah 16 jiwa/km 2, dengan kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Sintang sebesar 189 jiwa/km 2, sedangkan kecamatan dengan kepadatan terendah adalah Kecamatan Ambalau, yaitu dengan kepadatan penduduk sebesar 2 jiwa/km 2. Secara umum Kabupaten Sintang dikatakan mempunyai penduduk dengan kepadatan yang masih jarang. Laju pertambahan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Sintang sebanyak 5,52 jiwa dan terendah terdapat di Kecamatan Ambalau sebesar -0,52 jiwa (BPS Kabupaten Sintang 2006). Adapun data kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk pada setiap kecamatan di Kabupaten Sintang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 9.
10 Tabel 9 Kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk setiap kecamatan di Kabupaten Sintang tahun 2005 Kecamatan Luas Desa Jumlah Kepadatan Penduduk Wilayah Penduduk Per km 2 Per Desa Serawai 2.127, Ambalau 6.386, Kayan Hulu 937, Sepauk 1.825, Tempunak 1.027, Sei Tebelian 526, Sintang 277, Dedai 694, Kayan Hilir 1.136, Kelam Permai 523, Binjai Hulu 307, Ketungau Hilir 1.544, Ketungau Tengah 2.182, Ketungau Hulu 2.138, , Sumber : BPS Kabupaten Sintang (2006) Pendidikan Secara umum jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Sintang cukup memadai, karena telah terdapat fasilitas ruang pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi. Namun demikian, pemanfaatan dan peningkatan mutu pendidikan masih memerlukan banyak peningkatan, misalnya saja perbandingan antara jumlah sekolah dengan tenaga pengajar, masih tergolong rendah, jika dilihat bahwa rata-rata satu sekolah dasar hanya mempunyai 7 guru. Secara umum keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan rasio antara jumlah unit, jumlah murid dan jumlah guru yang terdapat di Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Kondisi sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Sintang tahun 2005 Jenjang Jumlah Rasio Rata-rata Murid Unit Guru Guru:Murid Unit:Murid Unit:Guru TK :11 1:37 1:3 SD :20 1:142 1:7 SLTP :14 1:177 1:12 SLTA :14 1:238 1:17 Jumlah Sumber : BPS Kabupaten Sintang (2006). Dilihat dari keadaan murid di Kabupaten Sintang lebih dari separuhnya berada pada jenjang pendidikan SD yaitu sebesar 69,97 % dan jumlah murid
11 31 jenjang SLTP 17,51%, SLTA 9,98%, dan terendah pada jenjang pendidkan Taman Kanak-kanak (2,54%). 3. Kesehatan a. Sarana dan Prasarana Kesehatan Pembangunan di bidang kesehatan saat ini di arahkan pada penyediaan berbagai sarana dan prasarana yang meliputi bangunan fisik (rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan dan poliklinik) serta pengadaan tenaga kesehatan yang terampil. Kondisi sarana dan prasarana di Kabupaten Sintang secara umum cukup memadai. Begitu pula halnya dengan tenaga medis yang ada di setiap kecamatan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang (2006), fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Sintang berjumlah 202 unit yang terdiri dari 2 rumah sakit, 7 balai pengobatan, 16 puskesmas (7 dengan rawat inap dan 10 tanpa rawat inap). Fasilitas kesehatan lainnya yang tersedia adalah poliklinik desa yang berjumlah 177 unit. Dengan keberadaan fasilitas kesehatan tersebut, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat semakin membaik. Tenaga medis di Kabupaten Sintang terdiri dari 24 orang dokter umum, dokter gigi (5 orang), dokter spesialis (5 orang), semuanya berjumlah 34 orang. Selain itu terdapat pula tenaga kesehatan lainya yaitu Bidan (66 orang), perawat (247 orang) tenaga farmasi (11 orang), tenaga gizi (16 orang), dan tenaga teknisi medis berjumlah 30 orang. b. Jenis-jenis Penyakit yang Diderita oleh Masyarakat di Kabupaten Sintang Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang (2006), jumlah pasien yang masuk ke RSUD Sintang pada tahun 2005 sebanyak 4.204, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 3,22%. Jika dilihat dari banyaknya kunjungan penderita berdasarkan jenis penyakit, kasus penyakit yang sering dijumpai di rumah sakit adalah malaria sebanyak 558 kasus, di Puskesmas, kasus penyakit yang sering dijumpai adalah penyakit infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas sebanyak kasus, diikuti kasus penyakit malaria sebanyak kasus.
12 32 4. Jenis Penggunaan Lahan Berdasarkan data yang tersedia, menunjukkan bahwa jenis penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam 12 macam penggunaan, yaitu pekarangan, tegal.kebun, ladang/huma, penggembalaan/padang rumput, sementara tidak di usahakan, hutan rakyat, hutan negara, perkebunan, rawa, tambak, kolam/empang dan lain-lain. Dari kesemua tersebut, hutan dan perkebunan masih mendominasi penggunaan lahan di Kabupaten Sintang. 5. Keadaan Perekonomian Sektor pertanian merupakan sektor yang cukup dominan dalam memberikan kontribusi perekonomian di desa/kecamatan di sekitar wilayah Kabupaten Sintang. Hasil pembangunan di sektor pertanian terutama tanaman pangan, manfaatnya sudah dirasakan oleh sebagian besar penduduk di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sintang. Untuk itu produksi pangan baik beras maupun non beras perlu ditingkatkan guna lebih memantapkan swasembada pangan. Disamping itu juga ditujukan untuk memperbaiki mutu gizi masyarakat melalui penganekaragaman jenis makanan. Luas lahan produksi padi di Kabupaten Sintang pada tahun 2004 seluas Ha, dengan jumlah produksi ton, yang terdiri dari ton (padi sawah) dan ton (padi ladang). Jika dibandingkan dengan luas dan produksi panen pada tahun 2003, pada tahun 2004 mengalami penurunan, dimana pada tahun 2003 luas panen Ha, dengan produksi padi sebanyak ton. Hal ini menyebabkan hasil produksi subsektor tanaman pangan khususnya padi sawah dan ladang di Kabupaten Sintang pada tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 9,85%. I. Deskripsi Lokasi Pengamatan a. Hutan Adat I Hutan adat I terletak di Dusun Sirang Desa Sirang Setambang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Hutan adat I merupakan hutan adat yang dimiliki oleh masyarakat Sirang Setambang. Topografinya datar hingga berbukit, hutan tersebut berada pada ketinggian 35 feet hingga 256 feet (10,675-78,08 m dpl) dan berada di sekitar Daerah Alirah Sungai Sepauk. Di sekitar hutan
13 33 adat I tersebut banyak terdapat tempat terbuka karena adanya kegiatan penambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat, atau biasa disebut PETI (Penambangan Emas Tanpa Ijin). Berdasarkan informasi awal dari masyarakat Dusun Sirang, hutan adat Sirang merupakan salah satu hutan sebagai tempat tumbuhnya sengkubak (P. cauliflora). Hutan adat Sirang termasuk wilayah berhutan yang masih dijaga masyarakat sekitar Dusun Sirang sebagai hutan adat yang dikeramatkan. Hal ini dikarenakan pada hutan adat Sirang selain masih terdapat beragam spesies tumbuhan, juga merupakan hutan tempat bersemayamnya jasad nenek moyang suku dayak puluhan bahkan ratusan tahun lalu. Di dalam hutan adat tersebut terdapat kuburan-kuburan tua yang merupakan peninggalan nenek moyang suku Dayak Sekujang saat masih menganut animisme. Tidak jauh dari dusun ini terdapat Bukit Kujau yang cukup elok dipandang. Penduduk di sekitar Dusun Sirang berjumlah 312 kepala keluarga yaitu sebesar ± 980 jiwa. Mayoritas masyarakat yang mendiami dusun tersebut adalah etnis Dayak Sekujang. Agama mayoritas adalah katolik dan protestan. b. Hutan Karet Alam Campuran Hutan karet alam campuran (mixed rubber plantation) I dan II terletak di wilayah Dusun Suak Desa Manis Raya Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang Kalimantar Barat. Hutan karet alam campuran II terletak pada ketinggian 202 feet hingga 417 feet (61,61-127,185 m dpl). Hutan karet alam campuran I berada pada ketinggian 86 ft hingga 402 ft (25,23-122,61 m dpl). Hutan-hutan tersebut merupakan hutan sekunder yang di dalamnya terdapat pohon karet yang disebut sebagai karet alam yang dikelola dan pelihara setiap harinya oleh masyarakat pemiliknya. Getahnya dikumpulkan (getahnya disebut kulat) setiap hari untuk kemudian dijual setiap dua minggu pada tiap bulannya. Hasil penjualan kulat tersebut digunakan petani karet untuk memenuhi kebutuhan kehidupan lainnya, di luar kebutuhan pangan yang biasanya telah dihasilkan dari ladang padi milik petani karet. Di dalam hutan karet alam campuran tersebut, selain terdapat tanaman karet yang telah tumbuh sejak lama, terdapat pula beragam spesies tumbuhan lainnya dari tingkat pohon, tiang hingga semai, beragam tumbuhan yang berfungsi sebagai obat-obatan, tumbuhan hutan yang berfungsi sebagai
14 34 bumbu (spice), palem-paleman, tumbuhan unik lainnya seperti kantong semar (Nephenthes sp.), beragam anggrek hutan, sarang semut dan lain sebagainya. Dusun Suak Desa Manis Raya memiliki jumlah kepala keluarga yang tergolong kecil yaitu sekitar 22 kepala keluarga atau sebesar 100 jiwa. Etnis dayak yang terdapat di dusun tersebut adalah Dayak Siberuang dengan agama mayoritas adalah katolik. Mata pencaharian penduduknya adalah petani (berladang). Hutan karet alam campuran yang terdapat di Dusun Suak tersebut memiliki topografi yang cukup bervariasi dari datar hingga curam (cukup berat untuk dilalui). Hutanhutan karet alam campuran yang menjadi lokasi pengamatan ini cukup terjaga karena setiap harinya dipelihara oleh pemilik ladang. Menurut informasi warga sengkubak masih dapat dijumpai di hutan-hutan tersebut. c. Hutan Adat II Hutan adat II (hutan Pungkun) terletak di Dusun Medang Desa Empaci Kecamatan Dedai Sintang. Hutan tersebut berada pada ketinggian 80 feet hingga 434 feet (24,4 132,37 m dpl). Topografi pada hutan Medang tergolong datar. Hutan Pungkun merupakan hutan adat (hutan tembawang) yang cukup dikeramatkan oleh warga sekitarnya. Menurut informasi, hutan ini dahulu merupakan hutan tempat dilakukanya Ngayau yaitu tempat orang-orang etnis Dayak bertarung dengan memenggal kepala lawan. Masyarakat sekitar cukup mematuhi adat istiadat yang berlaku terhadap hutan adat ini. Hingga kini Hutan Pungkun Medang (hutan adat II) cukup terjaga kelestariannya karena adanya aturan adat yang cukup keras yang melarang masyarakat sekitarnya untuk membuka lahan hutannya untuk kepentingan apapun termasuk berladang. Masyarakat sekitarnya juga mempercayai bila melanggar aturan adat tersebut akan mendapat bala dan panenan hasil dari ladang tidak akan membawa keberkahan bagi pemiliknya.
KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG
KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG Geografis dan Administrasi Kabupaten Sintang mempunyai luas 21.635 Km 2 dan di bagi menjadi 14 kecamatan, cakupan wilayah administrasi Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak dan Luas Daerah penelitian mencakup wilayah Sub DAS Kapuas Tengah yang terletak antara 1º10 LU 0 o 35 LS dan 109 o 45 111 o 11 BT, dengan luas daerah sekitar 1 640
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Sejalan dengan lajunya pembangunan di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Melawi, maka sektor transportasi merupakan salah satu salah satu unsur penunjang yang
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi
BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili Secara administratif pemerintah, areal kerja IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili dibagi menjadi dua blok, yaitu di kelompok Hutan Sungai Serawai
Lebih terperinciSekapur Sirih. Penutup
Penutup Penyelenggaraan Sensus Penduduk merupakan hajatan besar bangsa yang dilaksanakan tiap 10 tahun sekali dengan melibatkan petugas yang banyak dan anggaran yang cukup besar. Pembangunan yang melalui
Lebih terperinci28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec
BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciKONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Luas dan Letak Wilayah Kota Sintang memiliki luas 4.587 Ha yang terdiri dari 3 Bagian Wilayah Kota (BWK) sesuai dengan pembagian aliran Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Pertama,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SINTANG
PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINTANG Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Melalui Optimalisasi Pembangunan Infrastruktur Dasar, Sumber Daya Manusia Dan Tata Kelola Pemerintahan
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105
Lebih terperinciPeningkatan Infrastruktur Dasar, Sumber Daya Manusia, Ketahanan Pangan dan Pelayanan Publik
PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINTANG Peningkatan Infrastruktur Dasar, Sumber Daya Manusia, Ketahanan Pangan dan Pelayanan Publik BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciRKPD Kabupaten Sintang Tahun 2013
BAB 2 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2011 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN A. Gambaran Umum Kondisi Daerah 1. Aspek Geografi dan Demografi Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Sendang Agung merupakan salah satu bagian wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung, terletak pada 104 0 4905 0 104 0 56 0 BT dan 05 0 08 0 15 0 LS,
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. wilayah Kabupaten Sintang dilalui oleh garis Khatulistiwa. Sumber: Bappeda Kabupaten Sintang
BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 2.1 Keadaan Geografis Kabupaten Sintang 2.1.1 Letak Wilayah Kabupaten Sintang terletak di bagian timur Provinsi Kalimantan Barat atau di antara 1 05' Lintang Utara serta
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.
IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Wilayah Sukaraja Atas 1. Letak Geografis dan Luas Berdasarkan administrasi pengelolaan Kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Resort Sukaraja Atas sebagai
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.
43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Umum Provinsi Kalimantan Barat Setelah era reformasi yang menghasilkan adanya otonomi daerah, maka daerah administrasi di Provinsi Kalimantan Barat yang telah mengalami
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini
Lebih terperinciPeningkatan Kesejahteraan Sosial Melalui Pemerataan Infrastruktur Dasar Dan Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SINTANG Peningkatan Kesejahteraan Sosial Melalui Pemerataan Infrastruktur Dasar Dan Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah BADAN PERENCANAAN
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH JEMBATAN KAPUAS TERHADAP LALU LINTAS AIR MAUPUN DARAT DI KOTA SINTANG
KAJIAN PENGARUH JEMBATAN KAPUAS TERHADAP LALU LINTAS AIR MAUPUN DARAT DI KOTA SINTANG Etty Apriyanti 1) Abstrak Pembangunan Jembatan Kapuas di Kota Sintang beserta jalan aksesnya memberikan pengaruh yang
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinci4.1. Letak dan Luas Wilayah
4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciIV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota
IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pembentukan Taman Kupu-Kupu Gita Persada Taman Kupu-Kupu Gita Persada berlokasi di kaki Gunung Betung yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Kecamatan Leuwiliang Penelitian dilakukan di Desa Pasir Honje Kecamatan Leuwiliang dan Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan pertanian
Lebih terperinciBAB I GAMBARAN UMUM. 1.1 Letak Wilayah
BAB I GAMBARAN UMUM 1.1 Letak Wilayah Kabupaten Sintang terletak di bagian timur Provinsi Kalimantan Barat atau di antara 1 05' Lintang Utara serta 0 46' Lintang Selatan dan 110 50' Bujur Timur serta 113
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Pesawaran Indah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi
70 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara, secara geografis terletak dibagian selatan garis katulistiwa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang
38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
RENCANA KERJA PE EMERINTAH DAERAH KABUPATE EN SINTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SINTANG TAHUN 2014 BUPATI SINTANG PERATURAN BUPATI SINTANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
14 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Perusahaan Pemerintah melalui keputusan Menteri Kehutanan No 329/Kpts-II/1998 tanggal 27 Februari 1998 memberikan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Utara 1. Kondisi Geografis Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara titik koordinat 0 52 32-01 54 50 LS dan 101 48 57-101 49 17 BT. Beriklim tropis dengan ketinggian
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG
STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 No Publikasi : 2171.15.31 Katalog BPS : 1102001.2171.081 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 11 hal. Naskah
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH A. Keadaan Fisik Daerah Kabupaten Bantul merupakan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukotanya adalah Bantul. Motto dari Kabupaten ini adalah Projotamansari
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah
48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pringsewu. Keadaan Geografis Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampung, ibukota Provinsi
Lebih terperinciIII. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1. Letak Geografis dan Administrasi Pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan memiliki luas 37.530,52 km 2 atau hampir 7 % dari luas seluruh pulau Kalimantan. Wilayah
Lebih terperinciBAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan di Jakarta dan Bogor untuk organisasi-organisasi tingkat nasional, di Pekanbaru dan Pontianak masingmasing untuk tingkat
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG
STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Kabupaten Lampung Selatan Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar pokok Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciIII. KEADAAN UMUM LOKASI
III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI
V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah tingkat dua di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pasuruan. Letak geografi
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.
STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinci3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis
3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Geografis Kabupaten Bandung terletak di Provinsi Jawa Barat, dengan ibu kota Soreang. Secara geografis, Kabupaten Bandung berada pada 6 41 7 19 Lintang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang
Lebih terperinciBAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. a. Cagar Alam Pegunungan Wondiboy (CAPW) Kawasan Cagar Alam Pegunungan Wondiboy (CAPW) merupakan
BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN a. Cagar Alam Pegunungan Wondiboy (CAPW) Kawasan Cagar Alam Pegunungan Wondiboy (CAPW) merupakan kawasan pegunungan yang terpisah dari rangkaian utama barisan pegunungan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciNO KATALOG :
NO KATALOG : 1101002.3510210 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2013 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik
Lebih terperinciIV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas
IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Provinsi Kalimantan Barat Propinsi Kalimantan Barat terdiri atas 12 kabupaten dan 2 kota di mana dari 12 kabupaten tersebut, 5 diantaranya berada pada
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Administrasi Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6º56'49'' - 7 º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur Timur
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO
STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH STUDI
16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49
Lebih terperinciLahan rawa untuk budidaya tanaman pangan berwawasan lingkungan Sholehien
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Lahan rawa untuk budidaya tanaman pangan berwawasan lingkungan Sholehien Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=74226&lokasi=lokal
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan
78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU
75 GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu propinsi yang masih memiliki tutupan hutan yang baik dan kaya akan sumberdaya air serta memiliki banyak sungai. Untuk kemudahan dalam
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Fisik Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak dan Luas Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak antara 6 0 21-7 0 25 Lintang Selatan dan 106 0 42-107 0 33 Bujur
Lebih terperinciGambar 2 Peta Lokasi Penelitian
33 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Wilayah dan Kependudukan Kabupaten Maluku Tengah merupakan Kabupaten terluas di Maluku dengan 11 Kecamatan. Kecamatan Leihitu merupakan salah satu Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBYEK PENELITIAN A. Kondisi Umum Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat pulau Kalimantan atau di antara garis 2 0 08 LU serta 3 0 02 LS serta
Lebih terperinciKONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai
Lebih terperinciIV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang No 12 Tahun 1999 sebagai hasil pemekaran Kabupaten
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas
29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN
35 IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Barat Menurut Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (2011) bahwa Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA
IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA 4.1 Letak Geografis dan Kondisi Alam Kabupaten Muna merupakan daerah kepulauan yang terletak diwilayah Sulawesi Tenggara. Luas wilayah Kabupaten Muna adalah 488.700 hektar
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH
40 IV. KEADAAN UMUM WILAYAH 4.1 Biofisik Kawasan 4.1.1 Letak dan Luas Kabupaten Murung Raya memiliki luas 23.700 Km 2, secara geografis terletak di koordinat 113 o 20 115 o 55 BT dan antara 0 o 53 48 0
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Pemanfaatan Hutan Areal konsesi hutan PT. Salaki Summa Sejahtera merupakan areal bekas tebangan dari PT. Tjirebon Agung yang berdasarkan SK IUPHHK Nomor
Lebih terperinciUU 34/2003, PEMBENTUKAN KABUPATEN MELAWI DAN KABUPATEN SEKADAU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Copyright (C) 2000 BPHN UU 34/2003, PEMBENTUKAN KABUPATEN MELAWI DAN KABUPATEN SEKADAU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT *14445 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 34 TAHUN 2003 (34/2003) TENTANG PEMBENTUKAN
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciStatistik Daerah Kabupaten Bintan
Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GUNUNG KIJANG 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1419 Katalog BPS : 1101001.2102.061 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : Naskah:
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri
27 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Biofisik dan Tata Guna Lahan Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas 1.702
Lebih terperinciIII. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
III. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 3.1. Kabupaten Tanjung Jabung Timur 3.1.1. Letak dan Luas Luas Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah 5.445,0 km 2. Ibukota kabupaten berkedudukan di Muara Sabak.
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO
STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
15 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Sub DAS Model DAS Mikro (MDM) Barek Kisi berada di wilayah Kabupaten Blitar dan termasuk ke dalam Sub DAS Lahar. Lokasi ini terletak antara 7 59 46 LS
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah
Lebih terperinci