Gambar 1. 1 Logo Starbuck Corporation

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar 1. 1 Logo Starbuck Corporation"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seatlle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan kedai di 60 negara. Starbucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan biji kopi. Starbucks coffee pertama kali dibuka pada 1971 di Seatlle oleh Jerry Baldwin, Zev Siegle, dan Gordon Bowker. Starbucks pertama di luar Seatllea adalah di Vancouver dan Chicago pada 1987 sedangkan cabang pertama diluar Amerika utara terletak di Tokyo, Jepang yang dibuka pada Berikut ini logo Starbucks seperti pada gambar 1.1 dibawah ini. Gambar 1. 1 Logo Starbuck Corporation (Sumber: ) diakses pada tanggal 20, Desember

2 Sejak pertama kali dibuka di Seatlle tahun 1971 di Seattle sebagai pemanggang dan pengecer biji kopi setempat, Starbucks meluas dengan cepat. Pada tahun 1990-an, Starbucks membuka kedai baru setiap hari kerja, satu tahap yang terus dilanjutkan sampai tahun 2000an. Kedai pertama di luar Amerika Serikat atau Kanada dibuka pada pertengahan 1990-an, dan jumlah kedainya di luar negeri mewakili sepertiga dari total kedai Starbucks di seluruh dunia. Perusahaan ini berencana membuka 900 kedai baru di luar Amerika Serikat pada tahun 2009, dan telah menutup 300 kedai di Amerika Serikat sejak Starbucks pertama kali masuk ke Indonesia terjadi pada tanggal 17 Mei 2002 dengan membuka kedai kopi di Plaza Indonesia, Jakarta sebagai kedai kopi pertama yang dibuka di Indonesia. PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk adalah pemegang hak tunggal untuk memperkenalkan dan memasarkan Starbucks di Indonesia dan PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk memiliki anak perusahaan yang bernama PT. Sari Coffee Indonesia dimana anak perusahaan tersebut bertugas untuk menjalankan kegiatan bisnis retail kopi Starbucks di Indonesia dan merupakan pemberi kerja untuk partners (karyawan). Lisensi Starbucks yang dipegang PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk dapat dicabut oleh pemberi lisensi apabila tidak memenuhi persyaratan persyaratan yang tertera pada kontrak menyangkut hak pendirian dan pengelolaan. Syarat syarat tersebut meliputi standarisasi kualitas produk, pelayanan kebersihan, penempatan lokasi, desain ruangan, peralatan yang digunakan,strategi pemasaran, laporan keuangan dan pelatihan pegawai-pegawai yang bekerja di Starbucks. Dalam perkembangannya, Starbucks kini telah memiliki banyak cabang di kotakota besar di Indonesa, antara lain di kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Semarang, Palembang, Solo, Tangerang, Makassar, Cirebon, Pontianak, Batam, Bali, dan kota lainnya Starbucks di Indonesia selain memfokuskan pada menu olahan kopi espresso juga menyediakan makanan ringan seperti roti dan cake sebagai menu pelengkap dan sebagai hidangan pendamping secangkir kopi. Berbagai merchandise seperti mug, 2

3 tumbler, pitcher, termos mini, coffee press yang semuanya berlogo Starbucks juga disediakan di tiap gerai-gerai Starbucks. Dengan 188 gerai kedai kopi Starbucks yang tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya terdapat 7 kedai kopi Starbucks yang berada di kota Bandung. Kedai kopi Starbucks Cihampelas Walk Mall merupakan kedai kopi yang pertama kali dibuka di kota Bandung pada tahun Setahun kemudian, Starbucks membuka kedai kopi yang ke-2 di Paris Van Java Mall. Kemudian di susul kedai kopi Starbucks Bandung Indah Plaza sebagai kedai kopi ketiga, kedai kopi Starbucks Trans StudioMall sebagai kedai kopi ke-4 dan Starbucks Indonesia membuka kedai kopi ke-5 di Braga City Walk yang baru diresmikan pada tanggal 26 Maret Pembukaan kedai kopi yang baru di braga dikarenakan untuk memperluas pasar dan berkembangnya peluang bisnis kedai kopi Starbucks di Bandung. Selanjutnya kedai kopi yang baru dibuka pada tahun 2015 atau kedai kopi ke-6 dan ke-7 terletak di Bandara Husein Sastranegara dan Jl. Dipatiukur. Starbucks merupakan perusahaan yang telah mendapat beberapa penghargaan didapatkan Starbucks dan pengakuan dari dunia. Berikut daftar penghargaan dan pengakuan yang sudah Tabel 1. 1 Daftar Penghargaan dan Pengakuan Starbucks Tahun Penghargaan dan Pengakuan Nomor 1 kopi terbaik, Fast Food and Quick Refreshment categories oleh Zagat s Survey of National Chain Restaurants Nomor 1, Most Popular Quick Refreshment Chain oleh Zagat s Survey of National Chain Restaurants , Salah satu dari The 100 Best Companies to Work For oleh Fortune Salah satu dari The Most Admired Companies in America oleh Fortune (Sumber 3

4 Tahun Penghargaan dan Pengakuan 2012 Salah satu dari The One of the World s 50 Most Innovative Companies oleh Fast Company Salah satu dari The World s Most Ethical Companies oleh Ethisphere Salah satu dari The 100 Best Corporate Citizens oleh Corporate Responsibility/Business Ethics 2011 Sustainability Design Award oleh Global Green USA Most Ethical Company, European Coffee Industry oleh Allegra Strategies 2011 Business Person of the Year, (Howard Schultz, Starbucks chairman, president and (Bersambung) chief executive officer) oleh Fortune diakses pada tanggal 20, Desember 2015 Melalui berbagai kegiatan kampanye didasari oleh semangat dan nilai-nilai yang menjadi dasar dalam setiap aktivitas bisnisnya. Adapun nilai-nilai inti dari Starbucks untuk menjaga lingkungan terdiri dari (sumber : diakses pada tanggal 20, Desember Masyarakat Starbucks mengajak orang bersama-sama untuk berinspirasi dalam melakukan perubahan dan membuat perubahan dalam kehidupan manusia. Dan komitmen itu berakar pada keyakinan starbucks untuk membawa perubahan positif. a) Pengabdian masyarakat Starbucks telah menciptakan berbagai program untuk memfasilitasi pelayanan masyarakat, seperti Program Harapan dimana Starbucks 4

5 mengundang semua orang untuk membantu membawa kebahagiaan. Seperti menanam pohon atau memberikan pendidikan kepada anak jalanan. b) Yayasan starbucks Starbucks mendukung keterlibatan mitra (karyawan) dalam komunitas lokal melalui partner match dan service community grants. Programprogram ini memberikan sumbangan yang tepat untuk organisasi nirlaba di mana mitra starbucks membuat kontribusi moneter untuk dapat membantu menciptakan perubahan positif dan membuat masyarakat berkembang. 2. Lingkungan Starbucks perduli pada pentingnya merawat lingkungan serta mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Beberapa program untuk melestarikan lingkungan yang dijalankan starbucks adalah: a. Daur ulang dan pemakaian kembali Starbucks berkomitmen untuk secara signifikan mengurangi dan mengalihkan limbah toko yang dihasilkan, daur ulang adalah salah satu cara di mana starbucks melakukan hal tersebut. Selama bertahun-tahun Starbucks telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan dari cangkir sekali pakai. Tabel 1. 2 Daftar pengembangan cangkir sekali pakai starbucks Tahun Perkembangan Cangkir Sekali Pakai Starbucks 1997 Starbucks mengembangkan cup daur ulang sebagai cara untuk mengindari konsumen dari minuman panas serta mengurangi limbah double Cupping Starbucks meluncurkan industri pertama yang menggunakan cangkir kertas minuman panas dengan 10 % serat daur ulang. 5

6 Tahun Perkembangan Cangkir Sekali Pakai Starbucks 2008 Starbucks meluncurkan cangkir plastik baru yang rendah terhadap dampak lingkungan 2009 Starbucks menjadi tuan rumah KTT cup di Seattle, menyatukan semua rantai nilai aspek dari cangkir kertas dan plastik untuk menemukan kesepakatan tentang kriteria untuk solusi yang komprehensif mengenai cangkir daur ulang Starbucks terus membangun momentum pada sejumlah proyek untuk mendorong penggunaan cangkir daur ulang, dan memanfaatkan bantuan dari ahli akademik. (Sumber: ) diakses pada tanggal 03 Januari 2016 Cangkir yang dapat digunakan kembali (tumbler dan mug) merupakan komponen penting dari strategi pengurangan sampah secara keseluruhan. selama 30 tahun starbucks telah memberikan penghargaan terhadap pelanggan dengan memberikan diskon ketika membawa tumbler pribadi. b. Energi Dalam beberapa tahun terakhir starbucks telah membuat kemajuan yang signifikan dalam memahami dan mengembangkan strategi baru untuk mengurangi konsumsi energi. Starbucks juga berinvestasi dalam pencahayaan baru dan meningkatkan efisiensi HVAC (pemanas, ventilasi dan pendingin) sistem dan peralatan lainnya. Beberapa tahun mendatang akan melakukan pengujian, penyulingan, perencanaan sehingga mendorong agar sepenuhnya siap untuk memenuhi komitmennya pada tahun

7 c. Air Pada tahun 2008 Starbucks menetapkan tujuan untuk mengurangi 25% penggunaan air di toko toko yang dioperasikan perushaan tahun untuk mendekati tujuan tersebut starbucks telah melakukan penghematan lebih dari 23%. Sebagai langkah lanjut dalam konvervasi air dengan menerapkan solusi hemat air di toko toko baru dan air filtrasi retrofits di toko yang sudah ada. d. Bangunan Hijau Starbucks memanfaatkan strategi penghematan energi dan air dan dengan memilih untuk menggunakan hijau bahan bangunan dan metode konstruksi. Beberapa cara yang dilakukan oleh starbucks adalah : 1. Upaya berkelanjutan starbucks untuk bangunan hijau meliputi campuran elemen desain 2. Menginstal katup aliran rendah di seluruh toko 3. Instalasi lemari terbuat dari 90% bahan pasca-industri (jika tersedia), tanpa penambahan formalin 4. Meningkatkan efisiensi pencahayaan 5. Menggunakan ubin lantai daur ulang e. Perubahan Iklim Starbucks berkomitmen untuk mendukung program-program yang memfasilitasi akses petani ke pasar karbon, yang memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan tambahan sambil membantu untuk mencegah deforestasi. 3. Etika sumber daya Kesuksesan starbucks sebagai perusahaan selalu dikaitkan dengan keberhasilan ribuan petani dan pemasok yang tumbuh dan menghasilkan produkproduk mereka.dan hal itu adalah tujuan starbucks agar semua kopi ditanam di bawah standar kualitas tertinggi, menggunakan perdagangan etis dan praktik penanaman yang bertanggung jawab. Starbucks berpikir bahwa secangkir kopi yang baik adalah yang juga membantu menciptakan masa depan agar lebih baik bagi petani dan iklim yang lebih stabil bagi lingkungan ini. 7

8 1.2 Latar Belakang Penelitian Saat ini gejala-gejala pemanasan global pada bumi semakin meningkat. Perubahan negatif pada lingkungan dan kesehatan yang secara langsung dan tidak langsung di akibatkan oleh aktivitas manusia sendiri, baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, ekonomi, dan bisnis, dan telah menjadi isu sentral di semua kalangan. Manusia bisa menyebabkan pemanasan global yang pada akhirnya manusia sendirilah yang akan merasakan dampaknya. Lebih dari 100 juta orang akan mati dan pertumbuhan ekonomi global akan turun sebesar 3,2 persen dari total Produk Domestik Bruto ( PDB) pada tahun 2030 jika dunia gagal mengatasi masalah perubahan iklim ( Pada dekade terakhir di abad ke-20 ini, umat manusia di dunia ini mengamati, mempelajari dan menyadari kerusakan-kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia yang mulai mengganggu kelangsungan hidup di dunia ini. Berdasarkan Report of The World Summit on Sustainble Develompment (2002), terhitung sejak tahun 1972 secara serentak diadakan Kongres Bumi (Earth Summit) yang membicarakan segala aspek lingkungan hidup (Kartini 2005). Kepedulian dan kesadaran akan lingkungan dan kesehatan, telah merubah cara pandang dan pola hidup dari manusia dan para pelaku usaha. Hal ini ditunjukan pada perubahan pola pendekatan bisnis yang mulai mengarahkan usaha dengan pendekatan aktivitas bisnis berbasis kelestarian lingkungan. Kesadaran masyarakat yang kini mulai menyadari akan pentingnya kelestarian lingkungan telah mengubah cara pandang dan pola hidup dari manusia dan para pelaku usaha. Semakin pentingnya pelestarian dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar dengan kemungkinan terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan, namun sampai pada kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc menegaskan Sesuai Amanat Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, paradigma pengelolaan sampah harus dirubah dari kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan di sumber dan daur ulang sumberdaya. Pendekatan end of pipe 8

9 diganti dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle)latihan yang meningkatkan kesdaran masyarakat ( Hari Peduli sampah pada tanggal 21 febuari, membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya prinsip 3R (reuse,reduce,recycle). Diperlukan kerjasama multi pihak dalam melaksanakan pembangunan sampah berbasis 3R. Dibutuhkan pula system intensif bagi masyarakat untuk melaksanakan program 3R serta kampanye dan pelatihan yang meningkatkan kesadaran masyarakat ( Salah satu perusahaan dunia yang menjalankan konsep green marketing adalah starbucks. Starbucks menerapkan konsep green marketing dalam perusahaannya dengan membuat green promotion. Green promotion tersebut berisi pesan-pesan dari perusahaan kepada konsumen untuk memberikan edukasi agar lebih menjaga kelestarian lingkungan. Menurut Basha (2015) Green Promotion adalah alat untuk melindungi lingkungan untuk generasi masa depan yang akan mengarahkan untuk lingkungan bisnis yang sehat. memiliki dampak positif pada keselamatan lingkungan, kepuasan pelanggan dan mempromosikan bisnis. Karena kekhawatiran dari perlindungan lingkungan, muncul pasar baru yang merupakan green market. Bagi perusahaan untuk bertahan di pasar ini, mereka harus melakukan penghijauan dalam semua aspek bisnis mereka yang menguntungkan baik pelanggan maupun lingkungan. Konsumen harus diyakinkan dalam mengidentifikasi diri dengan perusahaan yang hijau dan harus bersedia membayar premi untuk gaya hidup hijau. Sehingga pelanggan akan ikut serta dalam penyelamatan lingkungan. Kesadaran akan pentingnya konsumsi ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian bumi mendorong Starbucks untuk meluncurkan program global Take A Mug Pledge. Program ini dilakukan dengan tujuan mengedukasi dan mengubah perilaku konsumsi konsumen starbucks dari mengkonsumsi produk minuman starbuck dengan kemasan gelas regular sekali pakai menuju kemasan gelas tumbler pribadi konsumen yang dapat dibeli di gerai Starbucks dan dapat digunakan secara berulang tanpa batas. Di Indonesia program ini dikenal dengan nama tumbler starbucks on the go 9

10 Sejak awal perilisannya, program ini dapat mengurangi 109 truk sampah cangkir kopi setiap tahunnya. Program hijau ini terus dilaksanakan oleh starbucks untuk menciptakan konsumen yang ramah lingkumgan selaras dengan misi hijau starbucks untuk menyajikan 5% produk Starbucks re-usable tumbler pribadi milik konsumen per tahun 2015 (Susilo, 2014). Berikut data peningkatan penggunaan tumbler pribadi milik konsumen dari tahun 2012 hingga 2014 : Penggunaan tumbler pribadi milik konsumen starbucks Gambar 1. 2 Penggunaan Tumbler Pribadi Milik Konsumen Starbucks (Sumber : diakses pada tanggal 24 Januari 2016 Dari gambar diatas menunjukkan pelanggan telah melakukan pembelian tumbler sebanyak 47.6 juta kali, naik dari tahun 2013 sebanyak 46.9 juta kali. Starbucks telah menemukan bahwa membawa mug atau tumbler pribadi ke toko starbucks memerlukan perubahan perilaku pribadi konsumen dan telah melihat adanya peningkatan penggunaan tumbler dari tahun ke tahun. Starbucks melakukan berbagai cara untuk mempromosikan program tumbler mereka sebagai salah satu dedikasi mereka dalam mengurangi dampak limbah plastik. a. Melalui Iklan Starbucks mempromosikan tumbler melalui berbagai akun media social mereka seperti Instagram dan line dengan mengajak konsumen untuk 10

11 membeli dan menggunakan tumbler sebagai bentuk dalam mengurangi penggunaan gelas plastik. Yang dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 1. 3 Green Promotion Tumbler Starbucks Melalui Media Sosial Line ( Sumber : Starbucks Indonesia Official Line) Gambar 1. 4 Green Promotion Tumbler Starbucks Melalui Media Sosial Instagram ( Sumber : Instagram Starbucks Indonesia official Account) 11

12 b. Melalui Promosi penjualan Starbucks juga melakukan penjualan tumbler dengan memasukkan artikel mengenai tumbler pada website resmi mereka untuk merangsang terhadap pembelian tumbler. Dapat dilihat dari gambar dibawah ini : Gambar 1. 5 Green Promotion Tumbler Starbucks Melalui Website ( Sumber : Diakses pada 31 Mei 2016 c. Melalui Public Relation Starbucks upaya untuk menarik perhatian yang positif dari masyarakat terhadap perusahaan tersebut serta produk-produknya dengan adanya berita baru, konferensi pers di event-event tertentu, melaksanakan kegiatankegiatan yang dapat menarik perhatian para masyarakat. Dengan tujuan menjangkau calon-calon yang luas. 12

13 Promosi tumbler starbucks juga dilakukan melalui mitra yang bekerja sama dengan starbucks seperti telkomsel dan line untuk lebih mengenalkan tumbler starbucks kepada para konsumen. Serta mengeluarkan potongan harga terhadap penjualan tumbler untuk tumbler edisi ulang tahun Jakarta. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 1. 6 Green Promotion Tumbler Starbucks Melalui Mitra Starbucks ( Sumber : Diakses pada 31 Mei 2016 d. Melalui Penjualan secara langsung Starbucks melakukan penjualan tumbler secara langsung dengan memajang tumbler pada display di setiap toko starbucks dan juga menawarkan langsung ke konsumen yang datang ke gerai gerai starbucks. Hal ini bertujuan untuk menarik konsumen akan keberadaan tumbler starbucks sehingga konsumen semakin tertarik untuk membelinya. 13

14 Gambar 1. 7 Green Promotion Tumbler Starbucks Secara Langsung (Sumber : ) Diakses pada 31 Mei 2016 Peneliti melakukan pre-test mengenai perilaku konsumen terhadap program tumbler starbucks on the go terhadap 30 koresponden. 11 koresponden mengetahui program tumbler starbucks on the go sedangkan 19 koresponden tidak mengetahui hal tersebut. Program tumbler starbucks on the go berhasil mempengaruhi 12 koresponden dalam pembelian tumbler sedangkan 18 koresponden lainnya membeli tumbler dikarenakan oleh alasan lain. 8 koresponden mengatakan pembelian tumbler atas kesadaran dalam menyelamatkan lingkungan sedangkan 22 koresponden membeli tumbler bukan bedasarkan atas kesadaran mereka dalam menyelamatkan lingkungan. Tabel 1. 3 Pengetahuan konsumen terhadap program starbucks tumbler NO PERNYATAAN YA TIDAK 1. Konsumen mengetahui program tumbler starbucks on the go

15 NO PERNYATAAN YA TIDAK 2. Konsumen melakukan pembelian tumbler karena pengaruh program tumbler starbucks on the go Konsumen sadar menyelamatkan lingkungan 8 22 dengan pembelian tumbler starbucks (Sumber : Data yang diolah penulis) Bedasarkan hasil pre-test yang dijelaskan diatas peneliti menyimpulkan bahwa perilaku konsumen starbucks terhadap pengetahuan green promotion melalui program tumbler starbucks on the go yang diedukasikan untuk penyelamatan lingkungan dengan mengurangi limbah plastik cukup rendah. Ditunjukkan dengan sedikitnya konsumen yang mengetahui, terpengaruh dan dan memiliki kesadaran untuk menyelamatkan lingkungan melalui program tumbler starbucks on the go. Terdapat hubungan antara green marketing dengan consumer behavior, didalam Kotler and Keller (2016:18) dijelaskan bahwa stratergi marketing mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses mengambil keputusan dalam memilih produk. Strategi marketing memberikan informasi akan kelebihan barang atau jasa yang ditawarkan dari segi product, price, place, dan promotion yang akan digunakan oleh konsumen untuk menjawab semua pertanyaan akan kebutuhannya. Dan dari sini dapat dilihat bahwa green promotion merupakan salah satu cara atau konsep pemasaran yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen seseorang dalam mengambil keputusan apakah seseorang peka terhadap green marketing atau tidak. 15

16 Pelaksanaan green promotion diharapkan perusahaan akan dapat menciptakan consumer behavior yang positif dari para konsumennya. Perusahaan menginginkan green promotion bisa mempengaruhi kosumennya dalam mengevaluasi produknya agar konsumen tertarik membeli dengan memberikan nilai- nilai lebih yang dimiliki. Konsumen akan banyak berdatangan untuk membeli produk perusahaan, timbulnya kepercayaan orang banyak akan penggunaan produk tersebut dan laba pun akan semakin meningkat. Hal tersebut juga yang diharapkan oleh perusahaan Starbucks melaui program tumbler starbucks on the go, Starbucks memiliki harapan akan mempengaruhi konsumennya untuk membeli dengan memberikan nilai-nilai lebih yaitu mengamkampanyekan program yang mengangkat isu lingkungan. Namun hal ini tidak cukup sejalan dengan penelitian peneliti melalui hasil pre test mengenai perilaku konsumen starbucks yang dilakukan kepada 30 konsumen starbucks di kota Bandung. Peneliti menyimpulkan perilaku konsumen starbucks terhadap pengetahuan green promotion melalui program tumbler starbucks on the go yang diedukasikan untuk penyelamatan lingkungan dengan mengurangi limbah plastik cukup rendah. Ditunjukkan dengan sedikitnya konsumen yang mengetahui, terpengaruh dan dan memiliki kesadaran untuk menyelamatkan lingkungan melalui program tumbler starbucks on the go. Hal tersebut diperkuat dalam Handi setiawan dalam Hermawan,(2012) menyimpulkan Indonesia memiliki 10 karakter unik dalam perilaku konsumen yaitu memiliki ingatan yang pendek, tidak memiliki prencanaan, suka berkumpul, adktif terhadap teknologi baru, fokus terhadap konteks bukan konten, menyukai produk luar negeri, religious, suka pamer, banyak dipengaruhi oleh subculture dan kurang perduli terhadap lingkungan. Menurut penelitian terdahulu oleh Basha (2015) terdapat hubungan antara green promotion dengan consumer behavior. Hasil penelitian ini telah menunjukkan pengaruh yang signifikan antara green promotion dan kesadaran pada perilaku konsumen. Perusahaan yang mengkomunikasi 'produk hijau' mereka dalam kemasan, iklan atau proses manufaktur mereka, mendapatkan pelanggan yang puas. 16

17 Penelitian ini menyimpulkan promosi hijau adalah alat untuk melindungi lingkungan untuk generasi masa depan yang akan mengarahkan untuk lingkungan bisnis yang sehat. memiliki dampak positif pada keselamatan lingkungan, kepuasan pelanggan dan mempromosikan bisnis. Karena kekhawatiran dari perlindungan lingkungan, muncul pasar baru yang merupakan green market. Bagi perusahaan untuk bertahan di pasar ini, mereka harus melakukan penghijauan dalam semua aspek bisnis mereka yang menguntungkan baik pelanggan maupun lingkungan. Konsumen harus diyakinkan dalam mengidentifikasi diri dengan perusahaan yang hijau dan harus bersedia membayar premi untuk gaya hidup hijau. Seperti, green promotion yang tidak hanya sebagai perlindungan lingkungan tetapi juga, siasat pemasaran. Starbucks dipilih menjadi objek penelitian peneliti karena perusahaan minuman cepat saji inilah yang merupakan pioner social marketing berupa tumbler Starbucks on the go pada konsumen Starbucks Coffee di dunia termasuk di Indonesia. Penelitian ini difokuskan pada kota Bandung karena Starbucks di kota Bandung yang berjumlah 7 gerai merupakan gerai terbanyak ketiga di Indonesia setelah Jakarta yang berjumlah 86 gerai dan Surabaya 13 gerai. (Susilo, 2014 ). Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang dijelaskan di atas penulis ingin meneliti apakah edukasi yang dilakukan oleh Starbucks melalui green promotion dalam bentuk tumbler starbucks on the go mempengarui perilaku konsumennya. Maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Green Promotion terhadap Consumer Behavior (Studi Pada program tumbler starbucks on the go di Starbucks Kota Bandung) 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan program Green Promotion tumbler starbucks on the go yang dilakukan Starbucks di kota Bandung? 2. Bagaimana consumer behavior terhadap program green promotion tumbler starbucks on the go yang dilakukan oleh Starbucks di kota Bandung? 17

18 3. Seberapa besar pengaruh program green promotion tumbler starbucks on the go terhadap consumer behavior yang di lakukan Starbucks di kota Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Pelaksanaan program Green Promotion tumbler starbucks on the go yang dilakukan Starbucks di kota Bandung. 2. Consumer behavior terhadap program Green Promotion Tumbler Starbucks On The Go yang dilakukan Starbucks di kota Bandung. 3. Besarnya pengaruh program Green Promotion tumbler starbucks on the go terhadap consumer behavior yang dilakukan Starbucks di kota Bandung. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih yang berarti bagi pengembangan ilmu manajemen, khususnya dalam ilmu manajemen pemasaran yang terkait dengan pengaruh green promotion terhadap consumer behavior pada Starbucks. Disamping itu beberapa temuan yang dihasilkan dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan menjadi sumbangan ide atau gagasan bagi penelitian selanjutnya Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi dan masukan kepada pihak manajemen PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk atau Starbucks Indonesia dalam mengambil kebijakan terkait pengembangan dan pemasaran produk. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan tugas akhir, penulis lakukan agar proses penyusunan skripsi dapat berjalan tepat waktu dan sesuai dengan sistematika yang benar. Penulis 18

19 akan menguraikan berdasarkan pembabakan yang akan di jelaskan pada bahasan berikut ini. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian ruang lingkup penelitian dan sistematika peulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan penilitian dan mendukung pemecahan permasalahanya. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan operasionalisasi variable dan skala pengeluaran, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, analisis data dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan dan analisaanalisa yang di lakukan sehingga akan jelas gambaran permasalahan yang terjadi dan alternative pemecah masalah yang akan di hadapi. BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan akhir dari analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat dimanfatkan bagi perusahaan. 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Starbucks Company

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Starbucks Company BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Starbucks Company Starbucks pertama kali didirikan di Seattle, Amerika Serikat pada tahun 1971. Starbucks merupakan perusahaan kedai kopi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat dunia semakin sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan, ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan lingkungan.

Lebih terperinci

2015 PENGARUH GREEN AWARENESS TERHADAP GREEN CONSUMER BEHAVIOR

2015 PENGARUH GREEN AWARENESS TERHADAP GREEN CONSUMER BEHAVIOR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanasan global merupakan isu kerusakan lingkungan yang banyak dibicarakan di berbagai belahan dunia. Global warming itu sendiri adalah sebuah kondisi dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran dalam kelangsungan hidup perusahaan untuk meningkatkan loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran dalam kelangsungan hidup perusahaan untuk meningkatkan loyalitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahan sangat memahami betapa pentingnya peranan strategi pemasaran dalam kelangsungan hidup perusahaan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara digital atau online. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Julian (2012;32) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan besar terjadinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tempatnya tinggal menjadi semakin rusak karena ulah mereka sendiri. Salah

BAB 1 PENDAHULUAN. tempatnya tinggal menjadi semakin rusak karena ulah mereka sendiri. Salah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di jaman yang semakin maju ini, kesadaran masyarakat akan lingkungan semakin tinggi. Kini orang-orang makin menyadari bahwa lingkungan tempatnya tinggal menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya ngopi di dunia memang sudah ada sejak berabad abad yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. Budaya ngopi di dunia memang sudah ada sejak berabad abad yang lalu. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Budaya ngopi di dunia memang sudah ada sejak berabad abad yang lalu. Kopi merupakan salah satu komoditi yang menjadi bahan utama yang dikonsumsi oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat. Dengan menjamurnya berbagai kedai kopi, cafe, club, maupun restorasi kelas

BAB I PENDAHULUAN. tepat. Dengan menjamurnya berbagai kedai kopi, cafe, club, maupun restorasi kelas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun ini, dunia bisnis mengalami penurunan ekonomi dan perkembangan yang sangat cepat. Sehingga perusahaan-perusahaan harus ikut berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini persaingan bisnis telah membuat berbagai perusahaan berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Semakin hari gerai-gerai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan keprihatinan masyarakat dunia tentang pentingnya pelestarian lingkungan, hal ini tentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Starbucks Coffee merupakan perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks Coffee

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab: qahwah

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab: qahwah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab: qahwah yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi pertumbuhan bisnis. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup

BAB I PENDAHULUAN. kondisi pertumbuhan bisnis. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya kondisi perekonomian ditandai dengan berkembangnya kondisi pertumbuhan bisnis. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup tinggi, dimana dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mampu bersaing dan. meraih sukses dalam bisnis di era globaliasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mampu bersaing dan. meraih sukses dalam bisnis di era globaliasi ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini yang semakin berkembang membuat peluang yang semakin bertumbuh dan memberi tantangan dalam dunia bisnis di Dunia. Dengan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian KOPI adalah salah satu komoditi yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari 90

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat. Hal ini terlihat semakin banyak bermunculan jenis usaha dan industri di Indonesia.

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Berdasarkan Journal Strategi Green Marketing Terhadap Pilihan Konsumen Melalui Pendekatan Marketing Mix yang ditulis oleh Rudi Haryadi (2009:9), kesadaran

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini di Indonesia. Banyak dari masyarakat Indonesia yang lebih memilih menikmati kopi di kedai

Lebih terperinci

1.1.2 Visi dan Misi a. Visi Menjadikan starbucks sebagai brand yang terkenal dan dihargai di seluruh dunia.

1.1.2 Visi dan Misi a. Visi Menjadikan starbucks sebagai brand yang terkenal dan dihargai di seluruh dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1 Profil Perusahaan Starbucks Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat. Peningkatan ini dicetuskan karena adanya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : pemasaran hijau, sikap, niat beli

ABSTRAK. Kata kunci : pemasaran hijau, sikap, niat beli Judul : Peran Sikap Memediasi Pengaruh Pemasaran Hijau Terhadap Niat Beli Produk Ramah Lingkungan (Studi Pada Produk Tumbler Starbucks On the Go di Kota Denpasar) Nama : Ni Putu Eka Aprilisya NIM : 1306205018

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Starbucks adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang dikenal sebagai tempat bersosialisasi terutama bagi masyarakat urban. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya industri coffee shop yang pesat saat ini membawa dampak baru kedalam gaya hidup konsumen. Makna coffee shop saat ini mengalami pergeseran, dimana mengunjungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi perbincangan di semua kalangan dan telah merubah cara pandang serta pola hidup masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kanker kulit dan berpotensi mengacaukan iklim dunia serta pemanasan global,

BAB I PENDAHULUAN. kanker kulit dan berpotensi mengacaukan iklim dunia serta pemanasan global, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar kemungkinan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era moderenisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era moderenisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mengikuti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era moderenisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mengikuti setiap perubahan sekecil apapun. Tidak terkecuali terhadap perubahan perilaku seseorang saat ini,

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 PRODUK PT. COCA COLA Sumber :

GAMBAR 1.1 PRODUK PT. COCA COLA Sumber : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Ades Waters Indonesia Tbk, didirikan dengan nama PT. Alfindo Putrasetia di tahun 1985. Nama Perseroan telah diubah beberapa kali terakhir di tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin meningkat. Kesadaran ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana lingkungan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanasan global menjadi isu yang penting dikalangan masyarakat akhirakhir ini. Pemanasan global adalah suatu bentuk ketidak seimbangan ekosistem di bumi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan akan produk dengan kualitas dan harga yang hampir sama. Hal ini diakibatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Di era modern seperti sekarang ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia berdampak tidak baik bagi lingkungan. Saat ini adalah dimana terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran (Marketing) Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasimengenai barang atau jasa dalam kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan lingkungan sampai dengan saat ini masih menarik banyak perhatian Warga Negara, Perusahaan, Lembaga serta Pemerintah dari sekitar belahan dunia.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PADA PRODUK BAVERAGE S STARBUCKS KUNINGAN CITY JAKARTA

STRATEGI PEMASARAN PADA PRODUK BAVERAGE S STARBUCKS KUNINGAN CITY JAKARTA Ahmad Rafi Falakhi/30212464/3DD01 Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo, SE, MM. Manajemen Pemasaran/ D3 Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma 2015 STRATEGI PEMASARAN PADA PRODUK BAVERAGE S STARBUCKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak sekali pebisnis atau investor yang membuka bisnis coffee shop di

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak sekali pebisnis atau investor yang membuka bisnis coffee shop di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, banyak sekali pebisnis atau investor yang membuka bisnis coffee shop di Indonesia, karena masyarakat di Indonesia sekarang ini sudah dapat dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gaya hidup (lifestyle) masyarkat Jakarta yang terus berkembang pesat membuat setiap perusahaan fashion semakin bersaing dalam strategi penjualannya. Kondisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis cafe di Indonesia saat ini sedang berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat Banyaknya cafe yang bermunculan dikarenakan cafe sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat memiliki keunggulan kompetitif yang sangat jelas. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat memiliki keunggulan kompetitif yang sangat jelas. Perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin ketat khususnya saat krisis global saat ini. Perusahaan tidak saja dituntut untuk melakukan efisiensi namun juga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, perusahaan perusahaan multinasional saat ini semakin banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan kinerjanya demi persaingan global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. destinasi di bidang pariwisata yang cukup beragam di Indonesia, selain pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. destinasi di bidang pariwisata yang cukup beragam di Indonesia, selain pengunjung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta berkembang cukup pesat, Yogyakarta merupakan kota pelajar di Indonesia dan Yogyakarta merupakan kota yang memiliki destinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini, menyebabkan banyak sekali perusahaan yang melakukan segala cara agar dapat menekan biaya produksi serendah-rendahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global warming. Spanduk, billboard, pamflet dan aksi penggalangan dana pun dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik, pengembang dan pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah sangat berkembang dan terus semakin berkembang. Segala macam produk dan jasa yang disediakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan merupakan tantangan serius pada saat ini. Produk-produk berbasis

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan merupakan tantangan serius pada saat ini. Produk-produk berbasis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan iklim sebagai akibat dari pemanasan global dan kerusakan lingkungan merupakan tantangan serius pada saat ini. Produk-produk berbasis lingkungan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi adalah dengan mengikuti organisasi. Dengan berorganisasi manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi adalah dengan mengikuti organisasi. Dengan berorganisasi manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, perlu berinteraksi dan bersosialisasi dengan sesama. Salah satu cara yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar kemungkinan terjadinya

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh green product, green

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh green product, green BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh green product, green promotion, green people, green process, dan green physical evidence terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

PENGARUH GREEN PROMOTION TERHADAP CONSUMER BEHAVIOR (STUDI PADA PROGRAM TUMBLR STARBUCKS ON THE GO DI STARBUCKS KOTA BANDUNG)

PENGARUH GREEN PROMOTION TERHADAP CONSUMER BEHAVIOR (STUDI PADA PROGRAM TUMBLR STARBUCKS ON THE GO DI STARBUCKS KOTA BANDUNG) PENGARUH GREEN PROMOTION TERHADAP CONSUMER BEHAVIOR (STUDI PADA PROGRAM TUMBLR STARBUCKS ON THE GO DI STARBUCKS KOTA BANDUNG) EFFECT OF GREEN PROMOTION ON CONSUMER BEHAVIOR (STUDY ON TUMBLER STARBUCKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Bukti-bukti yang ditunjukan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Bukti-bukti yang ditunjukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era perkembangan bisnis tahun ini, terjadi perkembangn strategi bisnis yang begitu pesat. Hal ini menuntut sebuah perusahaan selalu mengembangkan ide dan kreatifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta kegiatan bisnis, maka dibutuhkan strategi untuk menarik dan mempertahankan konsumen dan pelanggan.

Lebih terperinci

sebelumnya. Hal tersebut membuat manusia mampu menemukan hal-hal baru

sebelumnya. Hal tersebut membuat manusia mampu menemukan hal-hal baru BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Zaman yang semakin maju membuat pemikiran manusia juga turut berkembang ke arah yang lebih baik dan jauh lebih maju di bandingkan sebelumnya. Hal tersebut membuat

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya perlindungan lingkungan semakin lama semakin berkembang dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa terakhir. Menurut riset,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bentuk Usaha. Starbucks Coffee didirikan pertama kali pada tahun 1971 di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bentuk Usaha. Starbucks Coffee didirikan pertama kali pada tahun 1971 di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Bentuk Usaha Starbucks Coffee didirikan pertama kali pada tahun 1971 di Seattle, USA. Awal mula perusahaan ini didirikan oleh 3 orang, yaitu Jeny Baldwin, Zey

Lebih terperinci

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan faktor penting dalam sebuah kehidupan. Lingkungan merupakan hal yang memiliki pengaruh besar dalam sebuah kehidupan makhluk hidup. Keberadaan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan lingkungan adalah akibat dari aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung, telah menjadi isu internasional bahkan sejak 30 tahun yang

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu lingkungan global merupakan permasalahan lingkungan yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan, pemanasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan pertumbuhan penduduk yang tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi suatu negara. Penyebabnya adalah semakin meningkatnya kebutuhan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya bertujuan untuk mendapatkan laba sesuai dengan tujuan pokok yang diharapkan. Diantaranya yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (www.agro.kemenperin.go.id)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (www.agro.kemenperin.go.id) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Para pelaku bisnis barang dan jasa yang jumlahnya meningkat dengan pesat akhir-akhir ini membawa dampak yang tinggi dalam tingkat pesaingan dunia bisnis. Sikap selektif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan hal yang sangat penting seiring dengan semakin tinggi dan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, aktivitas tersebut mencakup

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, aktivitas tersebut mencakup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan lingkungan yang terjadi sejak dekade terakhir diakibatkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, aktivitas tersebut mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 (www.about;retail 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30  (www.about;retail 8/10/2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup kemungkinan kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi dibandingkan beberapa sektor lainnya. PDB sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi dibandingkan beberapa sektor lainnya. PDB sektor pertanian 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai negara pertanian, pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor pertanian dimana peran sektor pertanian lebih tinggi dibandingkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Populasi wanita Indonesia tahun Sumber: Pefindo Equity dan Index Valuation Division, 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Populasi wanita Indonesia tahun Sumber: Pefindo Equity dan Index Valuation Division, 2012 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan populasi wanita di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 2,08%. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

Jabodetabek 35 Bandung 4 Bali 4 Sumber :Kokimasak.com

Jabodetabek 35 Bandung 4 Bali 4 Sumber :Kokimasak.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Domino s Pizza Domino's Pizza didirikan pada tahun 1960 di Ypsilanti, Michigan, oleh dua saudara Tom dan James Monaghan.Dua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.United Tractors, Tbk. (UT) adalah sebuah perusahaan terkemuka yang merupakan distributor terbesar alat berat di Indonesia, menyediakan produk dari

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan namun bahkan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan namun bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak beberapa dekade terakhir ini kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat. Peningkatan ini dicetuskan oleh adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. MARKETING PR Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. Marketing public relations untuk membentuk citra perusahaan yang berdampak terhadap keputusan pembelian.

Lebih terperinci

Citi Indonesia Mengajak Masyarakat untuk Lebih Peduli Sampah melalui Program Citi Clean-up Community

Citi Indonesia Mengajak Masyarakat untuk Lebih Peduli Sampah melalui Program Citi Clean-up Community SIARAN PERS Citi Indonesia Mengajak Masyarakat untuk Lebih Peduli Sampah melalui Program Citi Clean-up Community Bermitra dengan YCAB Foundation, Citi Tingkatkan Kesadaran akan Kebersihan Lingkungan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis menghadapi era baru dan persaingan bisnis sekarang banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era ICT (Information Communication Technology), teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. Di era ICT (Information Communication Technology), teknologi internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ICT (Information Communication Technology), teknologi internet mentransformasi kebiasaan masyarakat. Hasil riset dari MarkPlus Insight terhadap 2161 pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi saat ini telah membuat dunia bisnis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi saat ini telah membuat dunia bisnis mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini telah membuat dunia bisnis mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dengan kondisi seperti ini maka persaingan akan semakin sulit

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan penduduk dunia khususnya di negara-negara Asia Tenggara menghendaki adanya pemenuhan kebutuhan bahan makanan yang meningkat dan harus segera diatasi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup (life

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup (life BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Dimana salah satu contoh perubahan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak beberapa periode terakhir ini kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran akan kelestarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini manusia di seluruh dunia (termasuk Indonesia) berteriak akan adanya pemanasan global yang berakibat terjadinya perubahan iklim. Kekhawatiran

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pelayanan Hotel Baltika Bandung Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut. Dalam memberikan pelayanan terhadap

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas manusia dari masa ke masa telah membawa dampak pada kerusakan bumi. Teknologi dan sumberdaya manusia yang telah berkembang memberikan manfaat yang tidak terkira,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, secara literatur dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan pada bab IV, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran kemungkinan besar terjadinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring perkembangan zaman dan perubahan trend yang meliputi perubahan budaya, selera, maupun peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok. Pendeknya, setiap manusia yang masih hidup membutuhkan air untuk minum. Bahkan para ahli

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE. Coffe & Cafe

COMPANY PROFILE. Coffe & Cafe COMPANY PROFILE PENDAHULUAN Mungkin Donat adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner, khususnya pada adalah sebuah makan yang bernama donat. Berangkat dari kejenuhan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung tropis atau hangat. Produk-produk minuman yang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung tropis atau hangat. Produk-produk minuman yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peluang bisnis minuman masih sangat segar untuk dilakoni mengingat iklim cuaca di Indonesia yang cenderung tropis atau hangat. Produk-produk minuman yang menyegarkan

Lebih terperinci

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian

Lebih terperinci