BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Divisi Humas Mabes Polri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Divisi Humas Mabes Polri"

Transkripsi

1 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Sejarah Divisi Humas Mabes Polri Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas memimpin, membina dan mengawasi/mengendalikan satuan-satuan organisasi di lingkungan Humas, dalam penyelenggaraan fungsi hubungan masyarakat diseluruh jajaran Polri serta memberikan saran pertimbangan dan melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk KaPolri. Divisi Humas Polri secara struktural terdapat pada satuan wilayah disetiap Polda. Divisi Humas Polri terdapat di Markas Besar (Mabes) yang berada di Jl. Trunojoyo no.3 Jakarta Selatan. Fungsi kehumasan Polri yaitu sebagai juru bicara institusi, fasilitator, memberi pelayanan informasi kepada public, menindaklanjuti pengaduan publik, menyediakan informasi tentang kebijakan, program, produk dan jasa institusi. Sesuai dengan UUD NO 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. Bahwa kewajiban Polri untuk menyampaikan informasi secara terbuka kepada publik.

2 Visi dan Misi Mabes Polri a. Visi: Polri yang mampu menjadi pelindung Pengayom dan Pelayan Masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional yang selalu menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, Pemelihara keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera. b. Misi Berdasarkan uraian Visi sebagaimana tersebut di atas, selanjutnya uraian tentang jabaran Misi Polri kedepan adalah sebagai berikut : 1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety, dan peace) sehingga masyarakat bebas dari gangguasn fisik maupun psykis. 2. Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta kepatuhan hokum masyarakat (Law Abiding Citizenship). 3. Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan.

3 57 4. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam bingkai integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Mengelola sumber daya manusia Polri secara profesional dalam mencapai tujuan Polri yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri sehingga dapat mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai kesejahteraan masyarakat. 6.Meningkatkan upaya konsodilasi kedalam (Internal Polri) sebagai upaya menyamakan Visi dan Misi Polri kedepan. 7. Memelihara solidaritas institusi Polri dari berbagai pengaruh external yang sangat merugikan organisasi. 8. Melanjutkan operasi pemulihan keamanan di beberapa wilayah konflik guna menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dari masyarakat yang berbhineka tunggal ika L OGO MABES POLRI LOGO Lambang Polisi bernama Rastra Sewakottamayang berarti "Polri adalah Abdi Utama dari pada Nusa dan Bangsa."Sebutan itu adalah Brata pertama dari Tri Brata yang diikrarkan sebagai pedoman hidup Polri sejak 1 Juli 1954.

4 58 Polri yang tumbuh dan berkembang dari rakyat, untuk rakyat, memang harus berinisiatif dan bertindak sebagai abdi sekaligus pelindung dan pengayom rakyat.harus jauh dari tindak dan sikap sebagai "penguasa".ternyata prinsip ini sejalan dengan paham kepolisian di semua Negara yang disebut new modern police philosophy, "Vigilant Quiescant" (kami berjaga sepanjang waktu agar masyarakat tentram). Prinsip itu diwujudkan dalam bentuk logo dengan rincian makna sebagai berikut: 1. Perisai bermakna pelindung rakyat dan negara. 2. Tiang dan nyala obor bermakna penegasan tugas Polri, disamping memberi sesuluh atau penerangan juga bermakna penyadaran hati nurani masyarakat agar selalu sadar akan perlunya kondisi kamtibmas yang mantap. 3. Pancaran obor yang berjumlah 17 dengan 8 sudut pancar berlapis 4 tiang dan 5 penyangga bermakna 17 Agustus 1945, hari Proklamasi Kemerdekaaan yang berarti Polri berperan langsung pada proses kemerdekaan dan sekaligus pernyataan bahwa Polri tak pernah lepas dari perjuangan bangsa dan negara. 4. Tangkai padi dan kapas menggambarkan cita-cita bangsa menuju kehidupan adil dan makmur, sedangkan 29 daun kapas dengan 9 putik dan 45 butir padi merupakan suatu pernyataan tanggal pelantikan Kapolri pertama 29 September 1945 yang dijabat oleh Jenderal Polisi Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo Bintang di atas logo bermakna Tri Brata adalah pedoman hidup Polri. Sedangkan warna hitam dan kuning adalah warna legendaris Polri.

5 59 6. Warna hitam adalah lambang keabadian dan sikap tenang mantap yang bermakna harapan agar Polri selalu tidak goyah dalam situasi dan kondisi apapun; tenang, memiliki stabilitas nasional yang tinggi dan prima agar dapat selalu berpikir jernih, bersih, dan tepat dalam mengambil keputusan Tugas Dan Fungsi POLRI a. Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah: 1. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; 2. Menegakan hukum, dan 3. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat b. Fungsi Polri Kepolisian Negara Republik Indonesia atau yang sering disingkat dengan Polri dalam kaitannya dengan Negara adalah salah satu fungsi negara negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, yang bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia. Dalam kaitannya dengan kehidupan bernegara Polri meruapakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeligharanya keamanan dalam negeri. agar dalam

6 60 melaksanakan fungsi dan perannya diseluruh wilayah negera Republik Indonesia atau yang dianggap sebagai wilayah negara republik Indonesia tersebut dapat berjalan dengan efektif dan effisien, maka wilayah negara Republik Indonesia dibagi dalam daerah hukum menurut kepentingan pelaksanaan tugas Kepolisian Negra Republik Indonesia, sebagaimana yang ditentukan dalam Peaturan Pemerintah wilayah kepolisian dibagi secara berjenjang mulai tingkat pusat yang biasa disebut dengan Markas Besar Polri yang wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah negara Republik Indonesia yang dipimpin oleh seorang Kapolri yang bertanggung jawab kepada Presiden, kemudian wilayah di tingkat Provinsi disebut dengan Kepolisian Daerah yang lazim disebut dengan Polda yang dipimpin oleh seorang Kapolda yang bertanggung jawab kepada Kapolri, di tingkat Kabupaten disebut dengan Kepolisian Resot atau disebut juga Polres yang dipimpin oleh seorang Kapolres yang bertanggungjawab kepada Kapolda, dan di tingkat Kecamatan ada Kepolisian Sektor yang biasa disebut dengan Polsek dengan pimpinan seorang Kapolsek yang bertanggungjawab kepada Kapolres, dan di tingkat Desa atau Kelurahan ada Pos Polisi yang dipimpin oleh seorang Brigadir Polisi atau sesuai kebutuhan menurut situasi dan kondisi daerahnya.

7 Struktur Organisasi Sejarah Divisi Humas Mabes Polri Dimasa awal berdirinya, Divisi Humas Polri tidak langsung menggunakan nama humas namun sempat berganti-ganti nama terlebih beberapa kali sebelum akhirnya menggunakan nama Divisi Humas seperti sekarang ini. Walaupun mengalami pergantian nama beberapa kali namun pada dasarnya tetap memiliki satu tugas yaitu seperti yang telah diletakkan pada dasarnya Public Relations. Secara kronologis maka pendirian sejarah dinas penerangan polri dapat diuraikan sebagai berikut : Enam tahun sejak penunjukan kepalas Kepolisian Negara Republik Indonesia yang pertama yaitu R.S. Soekanto oleh presiden RI pada masa itu, maka oleh pimpinan Kepolisian dirasa perlu untuk membentuk suatu eselon yang berada ditingkat pusat dan daerah yang memiliki tanggung jawab sebagai Public Relations. Dan untuk mewujudkan pemikiran tersebut maka diterbitkanlah order tanggal 30 Oktober 1951 no. 65/IV/1951 dan tanggal 29 Desember 1951 dengan no.

8 62 Pol 4/11/18/Um, yang ditandatangani oleh Kepala Jawatan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pusat) yaitu Bapak R.S Soekanto. Berdasarkan order diatas, pada masa ini lapangan pekerjaan Public Relations bagi anggota polri pada saat itu merupakan suatu hal yang baru dan asing, yang hanya diketahui dan dikuasai oleh beberapa orang saja. Oleh karena itu, dengan bimbingan teknis dari pusat, Kapolri juga berusaha untuk memberikan pengarahan yang seperlunya kedaerah-daerah agar para eselon-eselon yang ada di daerah dapat mengerti dan memahami dengan apa yang dimaksud dan menjadi tujuan diadakan Public Relations ini. Dalam order tanggal 29 Desember 1951 No. pol4/11/18/um antara lain menegaskan bahwa dalam melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan Public Relations haruslah memegang prinsip : menggunakan segala sesuatu pengetahuan, tenaga, peralatan serta keuangan yang telah ada. Sehingga mendasar dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa betapa seriusnya Kapolri dalam penanganan masalah Public Relations ini.walaupun pada awal berdirinya, tahun 1951, bidang ini masih dibawah bagian secretariat namun pada tahun-tahun berikutnya bagian ini berkembang menurut kebutuhan dan tuntutan jaman Visi Dan Misi Divisi Humas Polri Melalui Rencana Kerja Divhumas Polri tahun 2009, Divhumas Polri akan mengarahkan setiap langkah kegiatan seluruh bidang Divhumas Polri sesuai Visi, Misi, Strategi Divhumas Polri yaitu :

9 63 a. VISI Terwujudnya postur polri yang profesional, bermoral dan modern dibidang Kehumasan guna membangun objektifitas, kepercayaan dan partisipasi masyarakat. b. MISI 1. Membangun kemampuan kehumasan personel Polri pada umumnya dengan Divhumas Polri sebagai penjuru. 2. Membentuk iklim Humas Polri yang mendukung kebijakan, sistem, metode, struktur dan anggaran, guna menetapkan standarisasi Humas Polri. 3. Membangun sarana dan prasarana kehumasn Polri. 4. Menjalin kerjasama dengan komponen masyarakat dari pelaku komunikasi. 5. Mencari, menghimpun, mengolah, menistribusikan, menyimpan informasi dan berita secara menyeluruh, cepat, tepat, dan akurat melalui jaringan terbuka dan mudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjalin komunikasi dua arah. 6. Mendukung kegiatan Kepolisian dan operasi Kepolisian Logo Divisi Humas POLRI Makna Gambar, Tulisan dan Warna : 1. Lingkaran luar berwarna hitam bertuliskan objektif, dipercaya dan partisipasi berwarna putih, merupakan moto Humas Polri. Kemampuan Humas Polri dalam

10 64 memberikan informasi secara objektif agar dapat membentuk opini dan citra positif terhadap institusi Polri, guna membangun kepercayaan masyarakat dalam rangka mewujudkan dukungan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan tugas Kepolisian sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. 2. Lingkaran dalam berwarna merah putih. a. Melambangkan Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia. b.dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara terus menerus mengadakan interaksi dengan lingkungan dan selalu waspada terhadap propaganda lawan, untuk mewujudkan kesatuan wilayah, bangsa dan keamanan dalam menciptakan keutuhan NKRI. 3. Garis tengah berwarna hitam a. Melambangkan garis Khatulistiwa dimana letak Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terletak di antara dua samudra dan dua benua merupakan letak Negara yang strategis. 4. Tiga buah bintang segi lima berwarna putih. a. Melambangkan Bintang Segi Lima menunjukkan kelima sila "Pancasila" dan sebagai dasar NKRI. b. Tiga bintang berwarna putih melambangkan Humas Polri dalam melaksanakan tugas berpedoman kepada "Tribrata" secara tulus dan ikhlas. 5. Tameng berwarna hitam. Melambangkan pengabdian Humas Polri dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat melalui informasi dan publikasi yang objektif.

11 65 6. Tulisan Humas Polri berwarna kuning. Melambangkan keagungan fungsi Humas Polri yang sangat diperlukan dalam memasyarakatkan kinerja Polri. 7. Obor berwarna putih. a. Melambangkan memberikan informasi dan penerangan secara cepat, benar, tepat dan akurat. b. Memberikan informasi tentang tugas mulia Polri dalam memelihara Kamtibmas, penegakan hukum dengan melaksanakan perlindungan, pengayoman serta pelayanan masyarakat. 8. Lidah api berwarna merah. Melambangkan bahwa "Catur Prasetya" dijadikan sebagai pedoman kerja dalam bidang kehumasan. 9. Lingkaran bola dunia berwarna biru laut. a. Melambangkan era globalisasi yang diwarnai oleh transparansi, kebebasan, demokrasi, menghormati Hak Asasi Manusia dan pemeliharaan lingkungan hidup. b. Dalam tugas dan peran Humas Polri harus dapat memberi dan menetralisir informasi yang dapat mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara baik yang berskala internasional, regional maupun nasional khususnya yang menyangkut bidang keamanan dan budaya patuh hukum. 10. Enam sinar api berwarna kuning. a. Melambangkan kegiatan fungsi Humas Polri dalam rangka membentuk opini positif untuk menciptakan citra Polri yang baik. b. Membuat perencanaan kegiatan Humas Polri dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

12 66 c. Menyelenggarakan kerja sama dengan media massa dengan menginformasikan dan mengkomunikasikan serta mempublikasikan keberhasilan kinerja Polri. d. Menjalin kemitraan dengan intansi terkait, LSM, cendekiawan, Orpol, Ormas. e. Memberikan informasi dan penerangan kepada Personel Polri. f. Menganalisa dan mengevaluasi informasi, berita media massa serta opini yang berkembang di masyarakat. g. Mendokumentasikan kegiatan Polri baik kegiatan operasional maupun pembinaan dalam bentuk VCD dan foto. 11. Satu obor berwarna putih, 7 sinar obor berwarna orange, 4 cincin obor berwarna hitam, dan 6 sinar obor berwarna kuning. a. Melambangkan hari Bhayangkara 1 juli b. Tiang obor dan nyala obor melambangkan di samping pemberian penyuluhan dan penerangan juga bermakna penyadaran hati nurani masyarakat agar selalu sadar dan patuh hukum guna menciptakan kondisi Kamtibmas yang mantap Pembagian Tugas dan Tangung Jawab Unsur Pimpinan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kapolri serta tugas masing-masing a) Kadiv Polri merupakan unsur pimpinan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kapolri serta dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Wakapolri. b) Kadivhumas Polri bertugas memimpin, membina, mengawasi dan mengendalikan fungsi satuan-satuan organisasi dalam lingkungan Divhumas Polri,membina dan

13 67 menyelenggarakan Humas di lingkungan Polri, memberikan saran pertimbangan dan melaksanakan perintah Kapolri Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksanaan Staf Bagrenim ( bagian perencanaan dan administrasi) Dalam melaksanakan tugas, Bagrenmin dibantu oleh : a) Subbagren (Subbagian perencanaan) b) Subbagsumda ( Subbagian sumberdaya) c) Subbagbinfug (Subbagian pembinaan fungsi) d) Taud ( Tata usaha dan urusan dalam) Unsur Pelaksana Utama Ropenmas ( biro penerangan masyarakat) Dalam melaksanakan tugas, Ropenmas menyelenggarakan fungsi: a) Perencanaan dan melaksanakan kegiatan penerangan umum dalam rangka membentuk opini dan kontra opini masyarakat bagi kepentingan pelaksanaan tugas Polri. b) Pelaksanaan kegiatan penerangan satuan dalam rangka pemerataan informasi di kalangan informasi Polri. c) Pembangunan hubungan komunikasi yang baik dengan massa cetak maupun eletronik, instansi dan fungsi terkait serta masyarakat luas dalam rangka pencitraan organisasi. d) Pelaksanaan kerjasama dengan badan-badan kehumasan di dalam dan luar negeri sesuai dengan ketentuan dan system pembinaan kehumasan.

14 68 e) Penyampaian pertimbangan dan saran kepada Kadivhumas Polri mengenai halhal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Dalam melaksanakan tugas,ropenmas dibantu oleh: a) Bagmitra (Bagian Kemitraan) Bagmitra bertugas melaksanakan kerjsama dan atau kerjsama dan atau kemitraan dengan kehumasan dalam dan luar negeri sesuai dengan ketentuan dan sistem pembinaan kehumasan.dalam melaksanakan tugas Bagmitra dibantu oleh : 1) Subbagmitradagri (bagian kemitraan dalam negeri) 2) Subbagmitralugri (bagian kemitraan luar negeri) 3) Bagpenum (Bagian Penerangan Umum) b) Bagpenum bertugas menyampaikan penerangan umum dan melakukan analisis dan evaluasi terhadap opini public untuk kepentingan pencitraan Polri. Dalam melaksanakan tugas Bagpenum menyelenggarakan fungsi: 1) Publikasi, penyebarluasan informasi dan pelayanan pers tentang kegiatan Polri melalui siaran pers atau keterangan pers, jumpa pers, wawancara eksklusif, talk show, press tour, embadit atau penyertaan media,pencegatan (doorstop) serta pertemuan berkala dengan pers. 2) Perencanaan kegiatan penggalangan dengan media cetak maupun elektronik. 3) Penampungan aspirasi masyarakat yang disampaikan secara perorangan atau kelompok dalam bentuk unjuk rasa, audiens, atau surat. 4) Penampungan aspirasi masyarakat yang disampaikan secara perorangan atau kelompok dalam bentuk unjuk rasa, audiens atau surat. Dalam melaksanakan tugas, Bagpenum dibantu oleh :

15 69 a. Subbagberita (subbagian berita) b. Subbagopinev (subbagian opini dan analiss evaluasi) c. Umin (unsur pimpinan) c) Bagpensat (bagian penerangan pusat) Bagpensat bertugas menyelenggarakan penerangan dan internal. Dalam melaksanakan tugas Bagpensat dibantu oleh : a. Subbagprobit ( Subbagian produksi penerbitan) b. Subbagpenint ( Subbagian penerangan internal ) c. Umin (Unsur pimpinan) RO PID ( Biro pengelolaan informasi dan dokumentasi) Dalam melaksanakan tugas RO PID menyelenggarakan fungsi : a) Pengumpulan, pengelola dan analisis data, informasi dan atau dokumentasi yang diperlukan guna penyajian informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk kepentingan internal maupun eksternal Polri. b) Pengumpulan informasi dan data yang berkaitan dengan kegiatan Polri yang dapat diakses oleh publik. Dalam melaksanakan tugas, RO PID dibantu oleh : Bagprodok ( Bagian produksi dan dokumentasi ) a) Bagprodok bertugas melaksanakan produksi dan dokumentasi terhadap kegiatan pimpinan Polri dalam kegiatan kepolisian lainnya, termasuk peliputan dan prodok bantuan teknis. b) Baganev (bagian analisis dan evaluasi)

16 70 Baganev bertugas menganalisis dan merumuskan data yang ada termasuk dalam klasifikasi informasi yang dikecualikan dan menyusun jadwal uji konsekuensi terhadap informasi yang dikecualikan tersebut seusai peraturan perundang-undangan. c) Urtu ( usaha tata usaha) Urtu bertugas menyelenggarakan fungsi perencanaan program dan pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam,termasuk administrasi personel dan materi Tujuan Humas Polri Tujuan Divisi Humas Mabes Polri yaitu sebagai berikut: a) Meningkatkan kompetensi perorangan personil yang masih potensial melalui pelatihan dan mengusulkan personil yang tidak potensial untuk dilakukan redisposisi. b) Menginventarisasi personil Polri baik secara kuantitas maupun kualitas yang tergelar bertugas dibidang kehumasan (termasuk yang pernah mempunyai klasifikasi kehumasan) c) Membuka ruang transparansi public d) Pengembangan kemampuan personil Humas Polri melalui pendidikan dan pelatihan kehumasan. e) Pelayanan informasi publik, disamping sebagai pelaksanaan kewajiban hokum juga merupakan panggilan kewajiban tugas Polri dalam rangka peningkatan kesadaran hukum. f) Data informasi yang disampaikan kepada publik harus dapat dipertanggung jawabkan, dalam arti teruji kebenaran/keakuratannya, diperoleh dari sumber terpercaya dan dikelola secara professional oleh petugas yang berkompeten.

17 Struktur Organisasi DivisiHumas POLRI

18 Hasil Penelitian Setelah peneliti melakukan penelitian melalui pendekatan kualitatif, diperoleh data-data yang didapatkan melalui wawancara mendalam (indepth interview) yang dilakukan di lapangan tempat objek penelitian yaitu Divisi Humas Mabes Polri. Yang bertempat di Jl. Trunojoyo no.3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.. Narasumber pada penelitian ini terdiri dari 1 key informan dan 2 informan, key informannya adalah Bapak AKBP Junaedi selaku (Kasubag Berita) Penerangan umum yang diwawancarai pada tanggal 9 Okober 2015, dan dua informan yaitu Ibu Ipda Tyan Ludiana selaku (Pamin Subag sedia) Administrasi Yaninfodok yang diwawancarai pada tanggal 9 Oktober 2015 dan Bapak Bapak Idham selaku Wartawan Detik.com pada tanggal 9 Oktober Berdasarkan fokus penelitian, bagaimana pelayanan Informasi Publik Divisi Humas Polri melalui berita Online Detik.com. menggunakan Langkah langkah Strategi Public Relations yang meliputi tahap-tahap mendefinisikan problem, perencanaan dan pemograman, melakukan tindakan dan berkomunikasi dan mengevaluasi program sebagai berikut:

19 Mendefinisikan Masalah Langkah pertama dalam memberikan informasi kepada khalayak maka Humas Polri harus memiliki strategi public relations dalam pelayanan informasi publik. dan tentunya agar semakin erat hubungan serta dapat bekerjasama yang baik dengan pihak eksternal. strategi public relations ini adalah mendefinisikan masalah, artinya humas mencari tahu apa masalah-masalah yang timbul dalam keadaan saat ini terhadap perusahaan atau organisasi. Humas berusaha mencari tahu masalah dan dirumuskan menjadi suatu latar belakang sehingga dapat diketahui seberapa pentingnya suatu kegiatan dan dapat menuntun seorang humas dalam membuat suatu perencanaan atau pemograman kedepannya. Dalam hal ini Divisi Humas Polri menyadari bahwa melakukan pelayanan informasi publik penting dilakukan. Penting sebagai upaya Polri agar lebih dekat dengan khalayak. Untuk itu Divisi Humas Polri mempunyai wadah resmi untuk masyarakat dapat mencari informasi. Namun pelayanan informasi di Divisi Humas Polri masih banyak kekurangan dan hambatan di dalam penyebaran informasi. Berikut penjelasan mengenai keefektifan Pelayanan informasi publik menurut AKBP Junaedi, selaku Kasubag Berita) Penerangan umum : Untuk pelayanan informasi publik dirasa masih banyak kekurangan yakni kurang efektif di dalam penyampaian informasi. Seperti masyarakat yang menanyakan sebuah kasus kriminal ke pusat pelayanan informasi akan tetapi humas melimpahkan ke bareskrim yang akan menjawab. Humas hanya sebagai perantara untuk masyarakat. Apapun yang masyarakat atau media ingin mencari tahu kebenarannya harus melalui humas. Karena humas sebagai corong utama dari semua yang berkaitan tentang polri Hasil wawancara dengan AKBP Junaedi. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

20 74 Berdasarkan kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Humas hanya sebagai perantara apabila informasi yang masyarakat atau media ingin ketahui tentang kasus kriminal maka humas akan ke bareskrim untuk mencari informasi tersebut seperti apa. Baru masyarakat atau rekan media bisa tahu kelanjutan kasus tersebut. Peran Divisi Humas Mabes Polri dalam keefektifan pelayanan informasi publik tentunya sebagai penyedia informasi atau sumber informasi yang terpercaya dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Humas selalu berusaha memberikan pelayanan yang sebaik mungkin. Polri mempunyai Satker-satker yang terlibat di dalam pelayanan informasi publik. umum: Berikut penjelasan oleh AKBP Junaedi, selaku Kasubag Berita) Penerangan Peran Divisi Humas Polri yakni membentuk satuan kerja yang terlibat di dalam pelayanan informasi sebagai sumber yang akurata dan sesuai fakta. Ada 35 satker yang tentunya jika masyarakat meminta satker ke bagian lain tentunya akan diarahkan oleh humas. Tentunya harus melalui Humas terlebih dahulu. Walaupun bisa langsung di proses apa yang masyarakat ingin ketahui atau menunggu dari satker terkait untuk memperoleh data. Tetapi humas bukan berarti bagian yang serba tahu yang diharapkan masyarakat. Seperti masyarakat yang akan bertanya tentang lalu lintas maka Divhumas Polri dalam hal ini tentunya akan menanyakan ke Satker (Satuan kerja korlantas polri) biasanya humas meminta infomasi tersebut. 30 Berdasarkan kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa humas mempunyai satker-satker terkait sebagai sumber yang akurat dan sesuai dengan apa yang masyarakat atau media inginkan. 30 Hasil wawancara dengan AKBP Junaedi. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

21 75 Disamping itu pelayanan informasi yang dilakukan oleh PPID humas Polri juga dilakukan secara tidak langsung dan bisa dilihat informasi, berita serta kegiatan terkait tentang polri bisa didapat melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, web polri, path, serta detik.com sebagai salah satu media online yang memberitakan kinerja dan aktivitas yang dilakukan Polri. Humas Polri dalam hal ini menyadari bahwa pelayanan informasi publik begitu berperan penting agar masyarakat dapat mengetahuinya. Divisi humas Polri mulai mengembangkan pelayanan informasi publik berbasis media online yang dapat diakses melalui internet. Ini memudahkan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang ada di Polri melalui sosial media yang dapet diakses dengan mudah. Tanpa harus dateng ke ruang pelayanan informasi publik. Berikut dapat dijelaskan oleh Ipda Tyan Ludiana, selaku (Pamin Subag sedia) Administrasi Yaninfodok: Divisi humas menyadari perlu ada terobosan baru yang akan dilakukan yakni mempublikasikan apa saja yang ada di Polri terkait dengan kinerja atau kegiatan Polri bukan hanya dapet langsung ke ruang pelayanan informasi tetapi bisa melihat di sosial media seperti Facebook, Twitter, Path. Agar lebih luas lagi sasaran penyampaian informasi kepada publik. 31 Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa media sosial mempunyai peran penting di dalam menginformasikan berita atau aktivitas Polri dan sasarannya lebih luas. 31 Hasil wawancara dengan AKBP Junaedi. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

22 Perencanaan dan Pemograman Setelah mendefinisikan masalah, ditemukan masalah-masalah yang tengah dihadapi oleh institusi dan dibuat latar belakang suatu perencanaan kegiatan. Seperti yang diuraikan di dalam mengidentifikasi masalah sebagai satu upaya humas untuk lebih memperluas pemberitaan yang terjadi di Polri terkait tentang kinerja dan aktivitas Polri. Untuk itu Divisi humas Polri mempunyai mitra kerja yaitu Detik.com agar apa yang diberitakan oleh detik.com bisa diketahui oleh masyarakat secara lebih luas. Tanpa harus dateng ke ruang pelayanan informasi publik.strategi ini bertujuan untuk lebih diketahui oleh masyarakat luas. Seperti program Divisi humas Polri untuk masyarakat di dalam Pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi), BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor), Serta tata cara kepengurusan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan). Berikut Penjelasan Bapak Idham, selaku Wartawan Detik.com: Dalam hal ini Detik.com menginformasikan kepada masyarakat terkait kinerja Polri salah satunya program detik.com untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai tata cara kepengurusan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) yang hilang prosedurnya bisa dilihat di situs detik.com. hal ini memudahkan masyarakat untuk ketahui dan menghemat waktu Hasil wawancara dengan Bapak Idham, pada tanggal 9 Oktober 2015

23 77 Program Detik.com untuk mempublikasikan ke Khalayak

24 78 Salah satu Upaya Detik.com sebagai mitra kerja untuk memberikan informasi kepada khalayak luas. Dengan begitu masyarakat bisa mengetahui apa yang diberitakan oleh detik.com. detik.com merupakan media online terkemuka didalam

25 79 memberitakan suatu berita. Dan ini merupakan pengaruh yang positif untuk Polri agar masyarakat secara meluas mengetahui berita yang dimuat oleh detik.com terkait tentang Polri. Seperti yang akan dijelaskan oleh Akbp Junaedi (kasubag Berita) sebagai berikut: Divisi humas Polri menyadari bahwa apa yang diberitakan oleh detik.com akan memberikan pengaruh yang positif untuk Polri. Karena masyarakat dapat mengetahui secara lebih hemat waktu, tanpa harus bertanya ke bagian pelayanan informasi publik. 33 Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa media berperan penting didalam penyebaran informasi yang bersifat cepat, tepat waktu tanpa harus dateng ke bagian pelayanan informasi. Disamping itu detik.com juga memberitakan mengenai kepengurusan BPKB (BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor), Serta Kemudian detik.com juga memberitakan informasi terkait tentang bagaimana tata cara kepengurusan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) yang dapet langsung dilihat disitus detik.com serta kepengurusan SIM (Surat Izin Mengemudi) yang mengalami kehilangan. 33 Hasil wawancara dengan AKBP Junaedi. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

26 80 Program Detik.com untuk mempublikasikan ke Khalayak

27 81 Program Detik.com untuk mempublikasikan ke Khalayak

28 82

29 83 Didalam penjelasan diatas bahwa peran media sangat besar untuk itu pelayanan informasi yang disampaikan oleh detik.com kepada khalayak dapat terpublikasikan dengan baik. Sebagai media yang dapat diakses oleh banyak orang sehingga publik dapat dengan cepat mengetahui semua yang terjadi dan informasi yang diakses oleh masyarakat. Divisi Humas Mabes Polri menggunakan Strategi di dalam publikasi terkait pelayanan informasi publik dengan melakukan kerja sama dengan media online detik.com tuntutan pada saat zaman sekarang ini, membuat Divisi Humas Polri untuk membuat perubahan dari penyajian informasi yang bersifat langsung dan sekarang masyarakat bisa mengakses melalui detik.com terkait program dan aktivitas yang dilakukan oleh Divisi humas Polri. Yaninfodok: Berikut penjelasan Ipda Tyan Ludiana (Pamin Subag sedia) Administrasi Di era digital ini memudahkan masyarakat untuk dapat mengakses berita melalui media online. seperti sekarang masyarakat tidak perlu seharian menonton televi karena lebih banyak mereka terpapar oleh hp, ipad, internet. Jadi humas mulai merambah media-media tersebut sebagai media solutif untuk menyampaikan informasi dari kita kepada masyarakat dan untuk

30 84 mendekatkan komunikasi dua arah antara humas dengan masyarakat. Selain itu tidak ada aturan yang terikat atau dalam dunia medsos (media sosial) jadi lebih leluasa dan tidak ada jarak dengan masyarakat 34. Menurut Bapak Idham, selaku wartawan detik.com menambahkan mengenai mengenai keefektifan media online didalam penyampaian berita untuk masyarakat. Disamping itu membuat pembacanya mudah untuk mengakses dan hemat waktu. Berikut penjelasan wartawan detik.com. Bapak Idham: Media online pada saat ini merupakan cara bagaimana informasi dapat tersampaikan dengan cepat dan tepat waktu serta efektif sekali, karena sekarang apalagi di kota-kota besar ibu kota provinsi, ibu kota Negara, kehidupan masyarakat sehari- hari sudah langsung ke internet. Mulai dari handphone, gadget, tab dan segala macemnya. Artinya ketika masyarakat bangun tidur sudah langsung mengakses berita. Dapat disimpulkan bahwa pada zaman sekarang ini manusia mulai ketergantungan dengan internet tanpa harus membaca Koran atau yang bersifat cetak masyarakat dapat dengan mudah mengakses apa saja sesuai yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri. 34 Hasil wawancara dengan Ipda Tyan Ludiana. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

31 85 Berita terkait website Polri (Berita terkait tentang website polri) Website Detik.com (

32 Mengambil tindakan dan berkomunikasi Dalam strategi melakukan tindakan dan komunikasi, Humas Internal polri menggunakan strategi yang sudah disusun dalam perencanaan sebelumnya dan menerapkannya dalam kegiatan pelayanan untuk publik dan media-media yang bekerjasama dengan pihak internal polri. Divisi Humas Polri menyadari bahwa di era digital ini mengharuskan untuk lebih mengedepankan bagaimana membuat masyarakat lebih mudah untuk mencari tahu aktivitas serta program apa saja yang ada di lingkup Polri, untuk itu dalam hal ini Divisi Humas Polri mengajak detik.com sebagai mitra kerja untuk memberitakan kepada publik untuk lebih diketahui perkembangan apa saja yang terjadi di polri. sebagai upaya mempublikasikan kepada masyarakat apa saja yang dilakukan oleh Polri. Dalam hal ini humas Polri juga melakukan kegiatan Coffe Morning dengan wartawan dan media lainnya salah satunya detik.com setiap 2 minggu sekali sambil membicarakan hal-hal terkait tentang Polri untuk lebih mendekatkan lagi antara polri dengan media. Sebagai upaya Divisi humas Polri untuk tetap berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan media. Berdasarkan penjelasan Akbp Junaedi (kasubag berita): Dalam hal ini pihak Humas memberikan informasi sesuai dengan apa yang sedang terjadi di Polri untuk dapat diberitakan ke media. 35 Disamping itu Divisi Humas mengajak rekan-rekan media salah satunya detik.com untuk ikut dalam kegiatan Press tour. Akbp Junaedi membawa wartawan ke lampung tujuannya mempublikasikan keberhasilan satuan kewilayaan yang 35 Hasil wawancara dengan AKBP Junaedi. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

33 87 bersifat nasional. Dalam menangani kasus begal di lampung dengan membentuk tim anti begal. Hal ini merupakan bagian dari kegiatan detik.com untuk mempublikasikan berita tentang salah satu kegiatan polri. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh Divhumas Polri agar tetap terjalin hubungan yang baik antara humas Polri dengan Media. Divisi Humas polri menghubungi pihak wartawan detik.com untuk menghadiri acara Konferensi Pers yang akan disampaikan oleh humas Polri. Seperti yang akan dijelaskan oleh Akbp Junaedi: Humas Perlu mengontak media-media yang lain salah satunya detik.com. agar media tahu apa saja berita yang baru saja terjadi, serta perkembangan kasus selanjutnya seperti apa itu akan dijelaskan secara rinci oleh humas Polri.untuk dapat diberitakan kepada media agar masyarakat menjadi tahu. 36 (Acara Konferensi pers) ga.jangan.direcok 36 Hasil wawancara dengan AKBP Junaedi. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

34 88 ga.jangan.direcok Disamping itu banyak kegiatan Divisi humas Polri yang diberitakan oleh detik.com untuk memberitakan kebenaran suatu peristiwa. Ini berguna agar membangun opini publik yang baik dan mengklarifikasi atau membenarkan berita

35 89 yang terjadi di polri. Seperti kasus yang terjadi tentang situs Polri yang di bajak oleh Hacker yang tidak bertanggungjawab untuk membajak situs resmi Polri tersebut dengan gambar-gambar pocong. Ini membuat Divisi humas polri mengambil tindakan tegas untuk melacak siapa hacker yang membuat situs Polri ini menjadi terbajak. Dan situs Polri tersebut berhasil kembali seoerti semula dan segera ditangani dengan baik oleh Divisi humas Polri agar bisa diakses oleh masyarakat. Dan Divisi Humas langsung mengkontak detik.com untuk mengnformasikan bahwa kasus tetang pembajakan situs tersebut sudah benar kembali. Untuk detik.com beritakan ke media agar masyarakat mengetahui.

36 90 dari penjelasan diatas dapat ditambahkan juga oleh Ipda Tyan Ludiana: Kasus ini langsung ditangani oleh bagian Pelayanan Informasi untuk segera dikembalikan ke situs semula. Dan kami akan mencari tahu siapa dan motif apa yang dilakukan oleh hacker tersebut didalam menggantikan halaman depan situs Polri tersebut. 37 Dapat disimpulkan bahwa tindakan yang diambil oleh Divhumas Polri sudah benar dalam rangka upaya Polri untuk dapat terus melakukan komunikasi yang baik dengan media untuk mempubikasikan berita yang terjadi di Polri melalui sarana media detik.com. Dengan cara Divisi Humas Polri melakukan semua tindakan dan berkomunikasi yang dapat berhubungan langsung dengan media. Maka dapat diharapkan ini membawa hal yang positif untuk Polri. Karena dapat dikenal lebih luas melalui sarana media detik.com didalam penyebaran berita tentang Polr terkait aktivitas serta kinerja yang dilakukan Polri semua diberitakan oleh detik.com sebagai 37 Hasil wawancara dengan Ipda Tyan Ludiana. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

37 91 mitra kerja dengan Polri. Polri dalam hal ini juga mengajak wartawan detik.com ke salah satu tempat wisata di bogor. Ini merupakan langkah Divisi Humas Polri untuk tetap menjalin hubungan baik dengan media. Berikut akan dijelaskan oleh Akbp Junaedi: Dalam upaya menjalin hubungan baik dengan media detik.com Divisi Humas Polri mengajak wartawan detik.com ke salah satu tempat wisata di daerah bogor. Ini bertujuan untuk lebih mendekatkan antara Polri dengan media. Dan lebih menjaga hubungan baik dengan media itu sendiri ini termasuk kegiatan Press Tour Divisi Humas Polri. 38 Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Divisi Humas Polri mengajak wartawan untuk lebih mengakrabkan antara Polri dengan media.karena media detik.com mempunyai peranan yang sangat penting didalam pemberitaan terkait tentang Polri serta kegiatan dan aktivitas Polri. Seperti salah satu program humas polri yaitu program pengumuman lomba foto dan video polri. Ini berguna untuk mendekatkan antara polri dengan masyarakat supaya membentuk opini yang baik terhadap polri. 38 Hasil wawancara dengan Bapak Akbp Junaedi. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

38 92 Kegiatan humas polri Humas polri meliput kegiatan yang dilakukan polwan-polwan di acara pengumuman lomba foto dan video polri merupakan salah satu kegiatan polri.dan sebagai pendekatan kepada masyarakat dengan secara langsung berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat sebagai upaya masyarakat lebih mengenal Polri dengan lebih dekat. Sumber berita ini di posting oleh Ipda Tyan Ludiana dan kemudian di share ke facebook divisi humas mabes polri untuk publik mengetahui kegiatan polri.

39 Mengevaluasi program Langkah yang dilakukan setelah melakukan tindakan dan komunikasi adalah melakukan mengevaluasi program. Langkah ini adalah untuk mengkaji pelayanan dan ketepatan program serta strategi dan taktik. Humas polri melakukan upaya agar pelayanan yang diberikan menjadi efektif. Divisi humas Polri tentunya dalam hal melakukan terobosan agar pelayanan informasi tersebut dapat dengan lebih efektif didalam penyampaian informasi. Humas sebagai sumber informasi yang ada di lingkup Polri. Ini upaya humas lebih mengedepankan kebutuhan Publik akan informasi mengenai Polri. Kesiapan Divisi Humas Polri dalam memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin membuat Divisi Humas lebih mempertimbangkan bagaimana pesan atau informasi dari sebuah pelayanan itu dapat terpublikasi dengan baik kepada masyarakat. Disamping itu walaupun Polri telah mempunyai 35 satker yang terlibat didalam lingkup Polri tentunya perlu ada media yang menunjang akan penyebaran informasi yang bersifat umum. Dikarenakan sekarang masyarakat masuk ke dalam era digital dimana semua dapat dengan mudah mengakses apa saja yang mereka butuhkan dan apa saja yang mereka cari. Tinggal membuka gadget, handphone, dan internet maka dapat dengan mudah mengakses berita serta informasi tersebut. Ludiana: Berikut penjelasan mengenai program yang terus diperbaharui oleh Ipda Tyan Pada dasarnya kami selaku penyedia informasi selalu siap untuk memberikan informasi dan data yang dibutuhkan oleh msyarakat atau media. Bisa dapat langsung menemui saya Ipda Tyan Ludiana atau melalui surat. Untuk lebih efektif humas di dalam memberikan informasi dalam pelayanan mempunyai media khusus untuk dapat dipublikasikan di media sosial seperti facebook, twitter, path, dan humas Polri baru saja meluncurkan website tribratanews

40 94 sebagai situs resmi Polri. Semua hal yang berkaitan tentang Polri ada di situs tersebut. 39 Kemudian Bapak Akbp Junaedi juga menambahkan pentingnya program yang ada di Polri untuk terus dapat diperbaharui, berikut penjelasannya: Divisi Humas Polri selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk dapat masyarakat ketahui bahwa di dalam pemberian informasi di pelayanan ini masih adanya kekurangan. Untuk itu sebagai sarana media sosial diharapkan untuk polri lebih dekat dengan publik. Dan memberitakan apa saja tentang kegiatan dan aktivitas yang dilakukan Polri. Berdasarkan penjelasan oleh Ibu Ipda Tyan Ludiana dan Bapak Akbp Junaedi bahwa perlu adanya pembaruan media sebagai upaya humas didalam meningkatkan program yang ada di lingkup polri. Khususnya humas sebagai yang berpengaruh penting di dalam Polri menciptakan gagasan yang baru didalam dunia sosmed untuk lebih dekat dengan publiknya. Upaya terobosan Divisi humas dalam peningkatan pelayanan informasi terhadap publik.divisi Humas Polri tentunya ingin semua kegiatan serta kinerja polri dapat dipublikasikan dengan baik melalui media yang Polri punya. Walaupun baru 3 bulan berjalan diharapkan tribrata news dapat membawa perubahan yang lebih baik. Dan tribrata news dapat lebih dikenal oleh masyarakat. walaupun detik.com tetap bisa mengakses berita tentang polri dan kinerja polri melalui humas yang akan memberikan data dan informasi tersebut. Seperti kegiatan Polri di dalam penyebaran informasi yang ada di situs facebook Divisi Humas Polri sebagai berikut. 39 Hasil wawancara dengan Ipda Tyan Ludiana. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

41 95 (Bagian dari Pelayanan informasi Publik) penjelasannya: Menurut Ipda Tyan Ludiana tentang keefektifan media soial ini Saya merasa facebook atau sarana media lain lebih mudah untuk diterima oleh masyarakat. disamping itu facebook sampai dengan saat ini mempunyai pemint yang banyak. Dan Humas menggunakan media facebook didalam memposting berita, atau info, serta aktivitas Polri ini merupakan bagian dari

42 96 pelayanan informasi di Divisi Humas Polri kepada masyarakat secara lebih meluas. Tidak hanya masyarkat dapat bertanya langsung tapi bisa juga mengakses ke medsos kami. Dengan orang menyukai halaman facebook Divisi Humas polri. 40 (Bagian dari Pelayanan informasi Publik) 40 Hasil wawancara dengan Ipda Tyan Ludiana. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

43 97

44 98 (Program yang dievaluasi oleh DivHumas Polri) Munculnya Tribrata news dapat diharapkan memberikan kontribusi yang baik bagi penyebaran informasi yang ada di Divisi Humas Polri. Untuk itu perlu ada evaluasi untuk lebih mengedepankan informasi yang Divisi Humas Polri sajikan kepada masyarakat. masyarakat dapat dengan secara langsung mengetahui berita apa saja yang sedang terjadi. Walaupun program ini baru berjalan 3 bulan berjalan.

45 99 Berikut penuturan mengenai evaluasi terkait penyebaran informasi di dalam pelayanan informasi oleh Akbp Junaedi: Divisi Humas Polri menyadari masyarakat membutuhkan informasi agar lebih mudah dan cepat didalam mengakses dan mencari tahu informasi tentang Polri. Maka Divisi Humas membuat terobosan baru dengan mempunyai situs resmi yaitu Tribrata news. Yang merupakan sarana masyarakat untuk mengakses informasi melalui tribrata news. Untuk mensosialisasikan website resmi polri maka Link Tribrata news di posting ke Facebook. Karena facebook sudah mempunyai follower yang sudah banyak. 41 Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terobosan DivHumas didalam meningkatkan pelayanan informasi terhadap publik perlu disikapi dengan baik. Untuk itu Divisi Humas membuat sarana langsung yaitu website resmi Polri Tribrata news Dapat diharapkan dengan Divisi Humas mempunyai sarana website resmi yang ada di Polri maka Divisi Humas tidak harus bekerja sama dengan media detik,com kedepannya untuk penyebaran berita atau informasi terkait tentang Polri. Akan tetapi masyarakat bisa langsung mengakses Tribrata news langsung yang merupakan situs resmi untuk mencari informasi yang ada di tubuh Polri. Akan tetapi detik.com masih bisa mengakses dan menyalurkan berita tentang Polri di situs detik.com. walaupun Divisi Humas polri tidak menutup akses sebagai penyedia informasi apabila ada rekan-rekan media ingin bertanya terkait tentang kegiatan dan aktivitas serta program Polri. 41 Hasil wawancara dengan Akbp Junaedi. pada tanggal 9 Oktober 2015, bertempat di DivHumas Polri

46 Pembahasan Hasil pembahasan sesuai dengan yang peneliti dapatkan bahwa dijelaskan mengenai tujuan dari penelitian ini. Tujuan tersebut untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana pelayanan informasi publik divisi humas mabes polri melalui berita online detik.com. Tahapan Strategi Public Relations yang dilakukan oleh Humas polri meliputi mendefinisikan problem, perencanaan dan pemograman, tindakan dan komunikasi dan mengevaluasi program, dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Tugas pertama adalah Dalam hal ini Divisi Humas Polri menyadari bahwa melakukan pelayanan informasi publik di Divisi Humas Polri masih banyak kekurangan dan hambatan di dalam penyebaran informasi. Selanjutnya melakukan Perencanaan dan Pemograman untuk itu Divisi humas Polri mempunyai mitra kerja yaitu Detik.com agar apa yang diberitakan oleh detik.com bisa diketahui oleh masyarakat secara lebih luas. Tanpa harus dateng ke ruang pelayanan informasi publik. strategi ini bertujuan untuk lebih diketahui oleh masyarakat luas. Seperti program Divisi humas Polri untuk masyarakat di dalam Pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi), BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor), Serta tata cara kepengurusan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan). Kemudian Divisi Humas Polri mengambil tindakan dan berkomunikasi Divisi Humas Polri menyadari bahwa di era digital ini mengharuskan untuk lebih mengedepankan bagaimana membuat masyarakat lebih mudah untuk mencari tahu aktivitas serta program apa saja yang ada di lingkup Polri, untuk itu dalam hal ini Divisi Humas Polri mengajak detik.com sebagai mitra kerja untuk memberitakan

47 101 kepada publik untuk lebih diketahui perkembangan apa saja yang terjadi di polri. sebagai upaya mempublikasikan kepada masyarakat apa saja yang dilakukan oleh Polri. Dalam hal ini humas Polri juga melakukan kegiatan Coffe Morning dengan wartawan dan media lainnya salah satunya detik.com setiap 2 minggu sekali sambil membicarakan hal-hal terkait tentang Polri untuk lebih mendekatkan lagi antara polri dengan media. Sebagai upaya Divisi humas Polri untuk tetap berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan media. Disamping itu Divisi Humas mengajak rekan-rekan media salah satunya detik.com untuk ikut dalam kegiatan Press tour. Divisi Humas Polri mengevaluasi program dengan cara membuat terobosan baru dengan membuat situs resmi yaitu tribrata news, walaupun baru berjalan 3 bulan. semua hal-hal yang berkaitan tentang Polri dapat diakses di situs tersebut. Kemudian media sosial Facebook, Twitter, Path yang disalurkan beritanya dari pelayanan informasi oleh Ipda Tyan Ludiana, selaku penyedia informasi dan data.

BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS POLRES SEMARANG. Makna lambang dan tulisan dalam tanda kemampuan fungsi humas polri :

BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS POLRES SEMARANG. Makna lambang dan tulisan dalam tanda kemampuan fungsi humas polri : 15 BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS POLRES SEMARANG 2.1 Arti Lambang Humas Makna lambang dan tulisan dalam tanda kemampuan fungsi humas polri : 1. Lingkaran luar berwarna hitam bertuliskan objektif, dipercaya

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI A. DESKRIPSI INSTANSI 1. Sejarah Instansi Terbentuknya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain menata keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

BAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA

BAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA BAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA A. SEJARAH POLRI Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang dan disikapi secara

Lebih terperinci

BAB III PROFIL DIVISI HUMAS MABES POLRI

BAB III PROFIL DIVISI HUMAS MABES POLRI BAB III PROFIL DIVISI HUMAS MABES POLRI A. Sejarah Polri Tentang Polri Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Lahir, tumbuh dan berkembangnya POLRI tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi.Kemerdekaan

Lebih terperinci

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA A. VISI Bidang Humas Polda DIY mempunyai visi mampu menjadi penjuru untuk mendorong dan membangun kepercayaan masyarakat serta opini positif guna mewujudkan

Lebih terperinci

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum Instansi POLRI, dan analisis isi surat kabar mengenai pemberitaan

Lebih terperinci

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No No.757, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Sistem Informasi Penyidikan. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia 4.1.1 Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia Terbentuknya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sejarah Kementerian Sekretariat Negara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sejarah Kementerian Sekretariat Negara 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. 1. Gambaran Umum Obyek Penelitian IV.1.1. Sejarah Kementerian Sekretariat Negara Kementerian Sekretariat Negara (nama Sekretariat Negara berubah menjadi Kementerian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat, maka semakin cepat dan mudah sebuah informasi untuk diakses

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat 57 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat pertahanan negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

CAP DINAS. Dalam bagian ini dibahas materi tentang pengertian, dan ketentuan penggunaan/pemakaian cap dinas di lingkungan Polri.

CAP DINAS. Dalam bagian ini dibahas materi tentang pengertian, dan ketentuan penggunaan/pemakaian cap dinas di lingkungan Polri. MODUL 06 CAP DINAS 4 JP (180 menit) PENGANTAR Dalam bagian ini dibahas materi tentang pengertian, dan ketentuan penggunaan/pemakaian cap dinas di lingkungan Polri. KOMPETENSI DASAR Kompetensi Dasar. Memahami

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor: Kep/ y? y /IX/2017. tentang

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor: Kep/ y? y /IX/2017. tentang * V KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR ii KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor: Kep/ y? y /IX/2017 tentang ATRIBUT LOGO FUNGSI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGGUNAAN SISTEM ONLINE SEBAGAI SARANA PENYEBARLUASAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Polres Sleman Dalam melaksanakan tugas Polres Sleman selalu bekerjasama dengan instansi terkait maupun seluruh lapisan masyarakat. Keberhasilan Polres Sleman

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.871, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Personel Polri. Sistem Informasi. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL

Lebih terperinci

BAB II AKTIVITAS HUMAS POLDA JATENG DALAM MENGELOLA TRIBRATANEWS

BAB II AKTIVITAS HUMAS POLDA JATENG DALAM MENGELOLA TRIBRATANEWS 29 BAB II AKTIVITAS HUMAS POLDA JATENG DALAM MENGELOLA TRIBRATANEWS 2.1 Tribratanews Polda Jateng Salah satu cara dalam meningkatkan dan memelihara citra positif polri adalah dengan melalui website yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta 43 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta Humas Pemerintah Kota merupakan organisasi bagian Pemerintah Kota Yogyakarta yang bertugas mengurusi hubungan

Lebih terperinci

DATA PERATURAN KEPALA DIVISIHUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DATA PERATURAN KEPALA DIVISIHUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DATA PERATURAN KEPALA DIVISIHUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI Menimbang :

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM QUICK WINS POLRI PROGRAM I TENTANG PENERTIBAN DAN PENEGAKKAN HUKUM BAGI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) mengenai 85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) mengenai Aktivitas Divisi Humas Mabes Polri Dalam Mensosialisasikan Program Quick Wins (Pelayanan SIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, Polri sebagai salah satu organ pemerintahan dan alat negara penegak hukum mengalami beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi segala hal khususnya dalam dunia kerja. Kemajuan ini dianggap sebagai salah satu cara perusahaan, instansi,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGUJIAN KONSEKUENSI INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BENGKULU BIDANG PROFESI DAN PENGAMANAN STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA Bengkulu, September 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang melingkupinya yaitu masyarakat. Dari berbagai publikasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang melingkupinya yaitu masyarakat. Dari berbagai publikasi yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran Kepolisian tidak dapat dipisahkan dari supra sistem yang melingkupinya yaitu masyarakat. Dari berbagai publikasi yang membahas tantang kepolisian dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan adanya informasi yang semakin terbuka dan kompetitif ini, profesi Humas sudah tidak terdengar asing lagi di telinga. Kehadiran

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA

PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima : 24 September 2014; disetujui : 13 Oktober 2014

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.971, 2014 POLRI. Kerja Sama. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PANDUAN PENYUSUNAN KERJA SAMA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

KONSEP LOGO PROPAM POLRI

KONSEP LOGO PROPAM POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN KONSEP LOGO PROPAM POLRI I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Organisasi yang besar harus mempunyai kebanggaan dalam mewujudkan

Lebih terperinci

54 VI/MPR/2000 tentang Pemisahan Polri dan TNI dan TAP MPR No. VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan Kepolisian RI. Ketetapan MPR tersebut disusul dengan

54 VI/MPR/2000 tentang Pemisahan Polri dan TNI dan TAP MPR No. VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan Kepolisian RI. Ketetapan MPR tersebut disusul dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Markas Besar Polri Markas Besar Polisi Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional di Indonesia yang bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interprestasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN POLRI PUSAT PEMBINAAN PROFESI I. Pendahuluan 1. Umum STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI Pelayanan publik

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HSS BULAN OKTOBER 2014

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HSS BULAN OKTOBER 2014 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN SELATAN RESORT HULU SUNGAI SELATAN LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HSS BULAN OKTOBER 014 Kandangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan personel Polri khususnya yang berpangkat Brigadir, maka dilaksanakan proses seleksi Brigadir Polri bertahap

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 B. KEBIJAKAN UMUM PEMERINTAH DAERAH Berdasarkan Peraturan Walikota Salatiga Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini keterbukaan informasi publik sangatlah penting terutama untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang terus berkembang. Dalam hal ini keterbukaan

Lebih terperinci

pengaduan, kritik dan saran secara online demi terciptanya Polri yang Profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya.

pengaduan, kritik dan saran secara online demi terciptanya Polri yang Profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya. Kepolisian Resor Gunungkidul berkedudukan di Jl. MGR Sugiyopranoto No. 15 Wonosari, Gunungkidul, merupakan Institusi Polri yang mempunyai tugas pokok Polri Sebagai pemelihara keamanan, ketertiban masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public 1 BAB I PENDAHULUAAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi yang baik dapat dilihat dari tercapainya maksud dan tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Berkaca kembali dari pentingnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENCALONAN ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH 2 DAFTAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN KINERJA ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 371/KEP/M.KOMINFO/8/2007 Tentang KODE ETIK HUMAS PEMERINTAHAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. memeberikan informasi kepada Publik Internal. Hubungan Masyarakat (Wawancara, selasa, 11 Februari 2014), Humas

BAB III PENYAJIAN DATA. memeberikan informasi kepada Publik Internal. Hubungan Masyarakat (Wawancara, selasa, 11 Februari 2014), Humas BAB III PENYAJIAN DATA A.Peran humas pemerintah Kota Pekanbaru dalam memeberikan informasi kepada Publik Internal. Bapak Azhar,S.sos.M.PA sebagai Kepala Sub bagian Penerangan Hubungan Masyarakat (Wawancara,

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan masyarakat umum di seluruh

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1255, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI INFORMASI PUBLIK. Pengelolaan. Pelayanan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

STANDARD OPERATINGPROCEDURE (SOP) TENTANG PENERANGAN UMUM BID HUMAS POLDA NTB

STANDARD OPERATINGPROCEDURE (SOP) TENTANG PENERANGAN UMUM BID HUMAS POLDA NTB KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT STANDARD OPERATINGPROCEDURE (SOP) TENTANG PENERANGAN UMUM BID HUMAS POLDA NTB I. PENDAHULUAN 1). Umum Dalam Undang- Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah

BAB I PENDAHULUAN. bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepolisian merupakan suatu badan yang mempunyai tugas, fungsi dan tanggung jaawab terhadap masyarakat seperti menghimbau, melayani dan membantu masyarakat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Kasus teroris tidak pernah habis untuk dibahas dan media merupakan sebuah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat yang membuat kemungkinan terbaik

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUMTENTANG LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Polsek Tampan kota Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUMTENTANG LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Polsek Tampan kota Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUMTENTANG LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Polsek Tampan kota Pekanbaru Polsek Tampan berdiri pada tahun 1998 bertepatan di Jl. HR. Subrantas Kota Pekanbaru. Diresmikan oleh Kapolri

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM I. Pendahuluan 1. Umum STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Gambaran Umum Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Gambaran Umum Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Profil Instansi Pemerintah 3.1.1 Gambaran Umum Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia merupakan instansi pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi hakekatnya memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi hakekatnya memiliki sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi hakekatnya memiliki sumber daya manusia yang seharusnya dapat digali pada setiap potensi masing-masing individu. Serta dalam pengelolaan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyebaran informasi menjadi penting bagi suatu organisasi, perusahaan maupun lembaga dalam menginformasikan kebijakan serta acara acara yang dilakukan oleh organisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Indonesia merupakan bank sentral satu-satunya di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Indonesia merupakan bank sentral satu-satunya di Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Indonesia merupakan bank sentral satu-satunya di Indonesia yang mempunyai tugas untuk menetapkan dan melaksanan kebijakan moneter, menjaga dan mengatur kelancaran

Lebih terperinci

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK A. PENDAHULUAN Salah satu agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA EMAIL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011

- 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011 - 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011 TENTANG TATA KELOLA KONTEN SITUS DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa disamping dijadikan sebagai referensi oleh masyarakat juga digunakan untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Media massa telah berfungsi

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka. BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Pada bab ini peneliti menyajikan data dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan eksplorasi dan klarifikasi tentang suatu fenomena sosial dan data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) TENTANG PENYELIDIKAN DI LINGKUNGAN SIPROPAM POLRES BIMA

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) TENTANG PENYELIDIKAN DI LINGKUNGAN SIPROPAM POLRES BIMA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) TENTANG PENYELIDIKAN DI LINGKUNGAN SIPROPAM POLRES BIMA STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN RESOR PRABUMULIH LAPORAN BULAN JULI SUBBAG HUMAS BAG OPS

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN RESOR PRABUMULIH LAPORAN BULAN JULI SUBBAG HUMAS BAG OPS LAPORAN BULAN JULI SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES PRABUMULIH PRABUMULIH, JULI 2014 LAPORAN BULANAN HUMAS POLRES PRABUMULIH BULAN JULI TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Subbag Humas Bag Ops Polres Prabumulih

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK HUBUNGAN TATA CARA KERJA DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR SEKSI PROPAM POLRES LOMBOK TIMUR Nomor : R /01/I/ 2016

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR SEKSI PROPAM POLRES LOMBOK TIMUR Nomor : R /01/I/ 2016 KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR SEKSI PROPAM POLRES LOMBOK TIMUR STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR SEKSI PROPAM POLRES LOMBOK TIMUR Nomor : R /01/I/ 2016 Selong, 3 Januari 2016 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR

BAB III DESKRIPSI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR BAB III DESKRIPSI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR A. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) 5. Sejarah Dishubkominfo Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG SUMPAH ATAU JANJI PEJABAT DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasyarakatan yang berperan penting dalam proses penegakan hukum. Untung S. Radjab (2000 : 22) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. Pemasyarakatan yang berperan penting dalam proses penegakan hukum. Untung S. Radjab (2000 : 22) menyatakan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam tatanan kehidupan bernegara yang berlandaskan dengan ketentuan hukum, penguasa dalam hal ini pemerintah telah membentuk beberapa lembaga penegak hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 1 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI NEGERI SIPIL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014 45 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung 4.1.1 Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1

INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATASOP INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 NO JENIS TAHUN TENTANG JUMLAH KET 1 2 3 4 5 6 1 SOP YANG DIBUAT OLEH KABAG

Lebih terperinci

ABSTRAK. Strategi Humas Polresta Denpasar Dalam Pelayanan Informasi Publik

ABSTRAK. Strategi Humas Polresta Denpasar Dalam Pelayanan Informasi Publik ABSTRAK Strategi Humas Polresta Denpasar Dalam Pelayanan Informasi Publik Dalam mewujudkan transparansi informasi publik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci