FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA PADANG Oleh :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA PADANG Oleh :"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA PADANG Oleh : Indry Anggina Hasibuan 1, Yunilma 1, Popi Fauziati 1 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta hasibuanindry@gmail.com ABSTRACT This research aim to know the factors that influence the amount of personal Income Tax in KPP Pratama Padang. The factors are personal taxpayer, personal taxpayer extensification, and ratio disbursement of tax arrears. Population in this research is all of Income Tax in KPP Pratama Padang. Sample in this research is all of personal Income Tax in KPP Pratama Padang. Sampling this research is nonprobability sampling. Regression model in this research is multiple linear regression and free from the problems of classical assumptions. From research which have been done in mind that amount of personal taxpayer and disbursement ratio of tax arrears to amount of personal Income Tax. But personal taxpayer extensification does not has an effect on to amount of personal Income Tax. Keywords : amount of personal taxpayer, personal taxpayer extensification, ratio disbursement of tax arrears, and amount of personal Income Tax. A.PENDAHULUAN Untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, pajak telah menjadi sumber utama penerimaan bagi negara dalam membiayai semua jenis pengeluaran baik itu pengeluaran rutin maupun pengeluaran untuk pembangunan. Hal tersebut tertuang dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dimana penerimaan pajak merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar (Muliari dan Setiawan, 2011). Sejak tahun 2006 s.d tahun 2012, realisasi penerimaan pajak meningkat lebih dari dua kali lipat. Jumlah wajib pajak juga bertambah dari 15 juta lebih pada tahun 2009 menjadi sekitar 24,8 juta pada tahun 2012 (detikfinance). Peningkatan jumlah wajib pajak terdaftar tersebut seiring dengan meningkatkan jumlah penerimaan pajak. Sensus Pajak Nasional yang dilakukan pada 2012 lalu baru berhasil menjaring 2,49 juta wajib pajak baru, dari angka tersebut 2,24 juta orang tergolong wajib pajak orang pribadi, bendahara, dan wajib pajak badan. Penambahan wajib pajak baru tersebut tentu 1

2 saja berpotensi mendongkrak penerimaan keuangan negara dari sektor perpajakan. Sampai akhir tahun 2012, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak memperkirakan, sisa piutang pajak yang belum tertagih mencapai Rp. 48 triliun. Penyebabnya antara lain karena wajib pajak yang punya utang pajak masih bersengketa dengan kantor pajak di pengadilan pajak. Lalu, ada juga piutang pajak yang tercipta karena perusahaan gulung tikar atau pailit (Ort ax). Bila tunggakan piutang pajak terjadi karena kelalaian wajib pajak dalam melunasi utang pajaknya, maka secara tidak langsung akan mengurangi penerimaan pajak (Cahya,2013). Dari Tabel 1 juga diperoleh informasi bahwa penerimaan Pajak Penghasilan di Kota Padang belum mencapai target pada tahun 2010 s.d 2011, dan baru tercapai pada tahun 2012, bahkan melebihi target yang direncanakan. PPh Pasal 21 telah mencapai target dan meningkat jumlahnya dari tahun 2010 s.d Namun, PPh Pasal 25/29 orang pribadi belum mencapai target dari tahun 2010 s.d Hal tersebut membuat suatu pertanyaan tersendiri tentang faktor-faktor apa saja yang dominan dalam mempengaruhi jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi khususnya di KPP Pratama Padang. Ada tiga faktor yang dianggap mempengaruhi jumlah penerimaan PPh orang pribadi di KPP Pratama Padang yaitu jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar, ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi, dan rasio pencairan tunggakan pajak. B. KAJIAN TEORITIS Defenisi Pajak Di dalam UU No.36 Tahun 2008 dijelaskan defenisi pajak yang mana pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undangundang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Menurut Soemitro dalam Waluyo (2011), pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan, dan dapat digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa pajak adalah kontribusi yang diberikan rakyat kepada negara, berdasarkan undang undang bersifat wajib 2

3 dan memaksa, namun tidak memberikan kontraprestasi langsung, dan digunakan untuk memakmurkan rakyat. Pajak Penghasilan Menurut Waluyo (2011), Pajak Penghasilan adalah pajak subjektif yang kewajiban pajaknya melekat pada subjek pajak yang bersangkutan. Dengan kata lain, Pajak Penghasilan merupakan pajak yang memang harus ditanggung oleh wajib pajak itu sendiri tanpa bisa digantikan. Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pajak penghasilan orang pribadi adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak orang pribadi atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Pajak Penghasilan orang pribadi yaitu Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan Pajak Penghasilan Pasal 25/29 orang pribadi. Jadi, wajib pajak orang pribadi yang dimaksud dalam penjelasan sebelumnya adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang dikenakan PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29 orang pribadi. Di bawah ini disajikan tarif pajak dalam Tabel 2. Tabel 2 Tarif Pajak (SumberWaluyo,2011,Perpajakan Indonesia) Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tarif Pajak Sampai dengan Rp 5 % ,00 > Rp ,00 s.d Rp 15 % ,00 > Rp ,00 s.d Rp 25 % ,00 > Rp ,00 30 % Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar Wajib pajak orang pribadi terdaftar adalah individu yang telah memenuhi syarat sebagai wajib pajak dan terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak. Wajib pajak orang pribadi yang wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP adalah (1) orang pribadi yang menjalakan usaha atau pekerjaan bebas, (2) orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang memperoleh penghasilan diatas penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bulan berikutnya, (3) wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta, (4) wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda dengan tempat tinggal, selain wajib 3

4 mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan. Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi Ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi yaitu penambahan jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar baru (Fitriani dan Saputra,2009). Penambahan jumlah wajib pajak orang pribadi baru tersebut diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh DJP yang dimuat dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE.06/Pj.9/2001 tentang pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak dan intensifikasi wajib pajak yaitu : (1) Pemberian NPWP dan atau pengukuhan sebagai PKP, termasuk pemberian NPWP secara jabatan terhadap Wajib Pajak PPh orang pribadi yang berstatus sebagai karyawan perusahaan, orang pribadi yang bertempat tinggal di wilayah atau lokasi pemukiman atau perumahan, dan orang pribadi lainnya (termasuk orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan), yang menerima atau memperoleh penghasilan melebihi batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTK P). (2) Pemberian NPWP dilokasi usaha, termasuk pengukuhan sebagai PKP, terhadap orang pribadi pengusaha tertentu yang mempunyai lokasi usaha di sentra perdagangan atau perbelanjaan atau pertokoan atau perkantoran atau mal atau plaza atau kawasan industri atau sentra ekonomi lainnya. Rasio Pencairan Tunggakan Pajak Menurut Dewi (2007), pencairan tunggakan pajak adalah kegiatan penagihan yang dilakukan terhadap wajib pajak atas utang pajak yang belum dibayar. Rasio pencairan tunggakan pajak yaitu perbandingan antara jumlah pencairan tunggakan dengan jumlah tunggakan pajak (Fitriani & Saputra,2009). C. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah penerimaan Pajak Penghasilan per bulan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi per bulan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang. Data yang digunakan 4

5 adalah data sekunder dari tahun 2010 s.d Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel dependen pada penelitian ini adalah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi, yang dapat didefenisikan sebagai jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi (PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29 orang pribadi) per bulan yang diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak. Variabel independen dalam penelitian ini adalah jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar setiap bulan, ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi merupakan jumlah wajib pajak terdaftar baru setiap bulan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang merupakan hasil kegiatan KPP berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE.06/Pj.9/2001, dan rasio pencairan tunggakan pajak yang didefenisikan sebagai perbandingan antara jumlah pencairan tunggakan setiap bulan dengan jumlah tunggakan pajak satu tahun yang dikalikan dengan seratus persen. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Prosedur Pengambilan Data Data dalam penelitian ini adalah data penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi setiap bulan pada tahun 2010 s.d 2012 dari seluruh jumlah Pajak Penghasilan dari tahun 2010 s.d 2012 yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang yang merupakan data sekunder. Data yang diperoleh adalah data per bulan dari tahun 2010 s.d 2012 untuk setiap variabel yaitu jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi (Y) setiap bulan, jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar (X 1 ) setiap bulan, ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi (X 2 ) setiap bulan, dan rasio pencairan tunggakan pajak (X 3 ) setiap bulan. Terdapat 36 bulan dari tahun 2010 s.d Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Di bawah ini merupakan tabel statistik deskriptif sampel yang berisi nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi. (Lihat tabel 3) Tabel 3 Statistik Deskriptif Sampel N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi LnY 36 23,58 25,03 24,2700 0,41990 LnX ,42 12,14 11,8661 0,20112 LnX ,52 8,47 7,5911 0,62352 X ,02 0,17 0,0725 0,04094 Keterangan : Data Y, X 1, dan X 2 ditransformasikan ke dalam bentuk Ln (Logaritma natural). LnY : jumlah penerimaan PPh OP 5

6 LnX 1 : jumlah WP OP terdaftar LnX 2 : ekstensifikasi WP OP X 3 : rasio pencairan tunggakan pajak Nilai minimum untuk variabel jumlah penerimaan PPh OP setiap bulan dari tahun 2010 s.d 2012 adalah 23,58 dan nilai maksimumnya adalah 25,03. Rata-rata jumlah penerimaan PPh OP setiap bulan dari tahun 2010 s.d 2012 yang diperoleh KPP Pratama Padang adalah 24,2700. Standar deviasi yang merupakan penyebaran jumlah penerimaan PPh OP setiap bulan tahun 2010 s.d 2012 dari nilai rata-rata yang terjadi adalah sebesar 0, Nilai minimum untuk variabel jumlah WP OP terdaftar setiap bulan di KPP Pratama Padang dari tahun 2010 s.d 2012 adalah 11,42 dan nilai maksimumnya adalah 12,14. Rata-rata jumlah WP OP terdaftar setiap bulan dari tahun 2010 s.d 2012 adalah 11,8661. Standar deviasi yang merupakan penyebaran jumlah WP OP terdaftar setiap bulan dari tahun 2010 s.d 2012 yang terjadi adalah 0, Nilai minimum untuk variabel ekstensifikasi WP OP yang diukur dengan jumlah WP OP baru yang terdaftar setiap bulan yang berhasil diekstensifikasi KPP Pratama Padang adalah 5,52 dan nilai maksimumnya adalah 8,47. Rata-rata jumlah WP OP baru yang terdaftar setiap bulan yang berhasil diekstensifikasi dari tahun 2010 s.d 2012 adalah 7,5911. Standar deviasi yang merupakan penyebaran jumlah WP OP baru yang terdaftar setiap bulan dari tahun 2010 s.d 2012 yang terjadi adalah 0, Nilai mininum untuk variabel rasio pencairan tunggakan pajak setiap bulan dari tahun 2010 s.d ,02 dan nilai maksimumnya adalah 0,17. Rata-rata rasio pencairan tunggakan pajak yang diperoleh KPP Pratama Padang adalah 0,0725. Standar deviasi yang merupakan penyebaran rasio pencairan tunggakan pajak setiap bulan dari tahun 2010 s.d 2012 yang terjadi adalah 0, Hasil Pengujian Asumsi Klasik Hasil Pengujian Normalitas Pengujian normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS. Data terdistribusi secara normal apabila Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 (Ghozali,2011). Hasil pengujian normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov disajikan dalam tabel 4. Tabel 4 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Nilai Asymp. Kesimpulan Sig (2-tailed) LnY 0,983 0,05 Data terdistribusi 6

7 normal LnX 1 0,566 0,05 Data terdistribusi normal LnX 2 0,380 0,05 Data terdistribusi normal X 3 0,798 0,05 Data terdistribusi normal Nilai Asymp. Sig (2-tailed) untuk jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi (LnY) adalah 0,566 > 0,05, berarti data variabel dependen terdistribusi secara normal. Begitu juga dengan nilai Asymp. Sig (2-tailed) untuk variabel independen yaitu jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar (LnX 1 ) 0,380 > 0,05, ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi (LnX 2 ) 0,798 > 0,05, dan rasio pencairan tunggakan pajak (X 3 ) 0,983 > 0,05. Maka diperoleh kesimpulan bahwa semua data terdistribusi normal. Hasil Pengujian Autokorelasi secara Pengujian autokorelasi pada penelitian ini menggunakan program SPSS, yang mana autokorelasi tidak terjadi apabila nilai DW (Durbin-Watson) berada antara -2 < DW < 2 (Santoso,2000). Dari tabel 5 diperoleh nilai Durbin- Watson 1,280. Nilai Durbin-Watson yaitu -2 < 1,280 < 2 yang berarti bahwa tidak terjadi autokorelasi. Hasil Pengujian Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS. Tidak terjadi multikolinearitas apabila nilai tolerance 0,1 atau sama dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor) 10 (Ghozali,2011). Tabel 6 Hasil Pengujian Multikolinearitas Varia bel Collinearity Statistics Keterangan Toler VIF ance LnX 1 Tidak terjadi 0, multikolinearitas LnX 2 Tidak terjadi 0, multikolinearitas X 3 Tidak terjadi 0, multikolinearitas Dari tabel 6 di atas, diperoleh nilai tolerance untuk variabel jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar (LnX 1 ), ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi Tabel 5 Hasil Pengujian Autokorelasi Std. Error of Durbin Watson the Estimate 0, ,280 (LnX 2 ), dan rasio pencairan tunggakan pajak (X 3 ) > 0,1 yaitu 0,591, 0,514, 0,544. Nilai VIF LnX 1 1,692, LnX 2 1,946, dan X 3 1,838. Nilai VIF untuk ketiga variabel independen 7

8 < 10 yang berarti bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Pengujian Hipotesis Hipotesis dianalisa dengan menggunakan analisis regresi. Analisis regresi selain mengukur kekuatan pengaruh antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali,2011). Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R 2 ) Nilai R 2 selalu berkisar antara 0 sampai dengan 1. Nilai R 2 yang semakin mendekati 1 menunjukkan model regresi yang semakin baik, sebaliknya nilai R 2 yang mendekati 0 atau sama dengan 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas atau bahkan tidak dapat dijelaskan sama sekali oleh variabel independen (Ghozali,2011). Tabel 7 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi R R Square 0,926 0,919 Dari tabel 7 diperoleh nilai R square sebesar 0,919. Hal tersebut berarti bahwa kemampuan variabel independen yaitu wajib pajak orang pribadi terdaftar, ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi, dan rasio pencairan tunggakan pajak dapat menjelaskan variabel dependen yaitu jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi sebesar 91,9 %, sedangkan sisanya sebesar 8,1 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijadikan sebagai variabel independen. Hasil Pengujian Signifikansi Simultan (Ftest) Dalam melakukan estimasi data maka digunakan tingkat toleransi kesalahan sebesar 5%. Kriteria pengujian : a) Jika nilai Signifikansi < 0,05, maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. b) Jika nilai Signifikansi > 0,05, maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. Tabel 8 Hasil Pengujian F F Sig. Regression Residual Total 133,944 0,000 Dari tabel 8 diperoleh nilai F sebesar 133,944 dengan nilai Sig. 0,000. Nilai Sig. 0,000 < 0,05 berarti bahwa jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar (LnX 1 ), ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi 8

9 (LnX 2 ), dan rasio pencairan tunggakan pajak (X 3 ) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. Analisia Pengujian Hipotesis (t-test) Pengujian t-statistik bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual (Ghozali,2011). Secara umum kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Jika t-sig. > 0,05 (α) H 0 diterima b. Jika t-sig. < 0,05 (α) H 0 ditolak Tabel 9 di bawah ini merupakan tabel hasil pengujian t. (lihat tabel 9) Tabel 9 Hasil Pengujian t Maka dari hasil di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 8, ,219LnX 1 + 0,067LnX 2 + Cons tant LnX 1 LnX 2 6,138X 3 Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar (X 1 ) terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Y) B t Sig. α Kesimpulan 8,852 5,079 0,000 0,05 1,219 9,351 0,000 0,067 1,477 0,149 0,05 H 1 diterima 0,05 H 2 ditolak X 3 6,138 9,196 0,000 0,05 H 3 diterima Jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi merupakan H 1 yang telah diuji dengan t-test menggunakan SPSS. Dari tabel 9 diperoleh nilai Sig. jumlah wajib pajak orang pribadi (WP OP) terdaftar (LnX 1 ) 0,000 < 0,05, hal ini berarti H 0 ditolak, H 1 diterima. Maka jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi (PPh O P). Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Azis (2008), Putra (2008), dan Fitriani dan Saputra (2009). Dari persamaan regresi di atas diperoleh bahwa terdapat pengaruh positif jumlah WP OP terdaftar terhadap jumlah penerimaan PPh OP karena koefisien untuk jumlah WP OP bernilai positif 1,219. Hal ini berarti bahwa terjadi kenaikan penerimaan PPh OP sebesar 1,219 setiap penambahan satu orang WP OP dengan anggapan bahwa variabel lain tidak mengalami perubahan. Kesimpulannya adalah semakin banyak jumlah WP OP yang terdaftar maka semakin besar jumlah PPh OP yang diterima. Jumlah WP OP terdaftar yang meningkat menunjukkan bahwa jumlah pembayar pajak yang meningkat sehingga terjadi peningkatan jumlah penerimaan PPh OP yang diterima. Pada dasarnya wajib 9

10 pajak tahu bahwa penerimaan pajak yang diperoleh digunakan untuk membiayai kebutuhan negara (Fitriani dan Saputra,2009). Pengaruh Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi (X 2 ) terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Y) Ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi tidak berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi. Dari tabel 9 diperoleh Nilai Sig. ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi (LnX 2 ) 0,149 > 0,05, hal ini berarti H 0 diterima dan H 2 ditolak. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Adrianti (2013). Hal tersebut disebabkan oleh ekstensifikasi yang kurang optimal, yang dapat dilihat dari jumlah WP OP terdaftar baru menurun dari tahun 2010 s.d Namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Hidayat (2008), Fitriani dan Saputra (2009), dan Vergina dan Juwita (2013) yang memperoleh hasil bahwa ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi. Dari persamaan regresi di atas diperoleh bahwa jumlah penerimaan PPh OP meningkat hanya sebesar 0,067 setiap penambahan WP OP terdaftar baru sebanyak 1 orang dengan anggapan bahwa variabel lain tidak mengalami perubahan. Hasil tersebut konsisten dengan penelitian Adrianti (2013) yang menyatakan bahwa pertambahan jumlah WP OP di KPP Pratama Tanjungpinang kurang optimal, yang mana kegiatan ekstensifikasi tersebut hanya merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penambahan jumlah wajib pajak terdaftar dan perluasan objek pajak yang tidak efisien, serta tidak tepat sasaran. Begitu juga dengan ekstensifikasi di KPP Pratama Padang yang kurang efisien dan tidak tepat sasaran dibandingkan dengan ekstensifikasi di KPP Pratama Tanjungpinang. Pengaruh Rasio Pencairan Tunggakan Pajak (X 3 ) terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Y) Rasio pencairan tunggakan pajak berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi merupakan H 3 yang telah diuji dengan t-test menggunakan SPSS. Dari tabel di atas diperoleh nilai Sig. rasio pencairan tunggakan pajak (X 3 ) 0,000 < 0,05, hal ini berarti H 0 ditolak dan H 3 diterima. Maka rasio pencairan tunggakan pajak berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi. Hasil ini 10

11 konsisten dengan hasil penelitian Dewi (2007), Fitriani dan Saputra (2009), dan Cahya (2013). Dari persamaan regresi di atas diperoleh bahwa terdapat pengaruh positif rasio pencairan tunggakan pajak terhadap jumlah penerimaan PPh OP karena nilai koefisien untuk rasio pencairan yunggakan pajak bernilai positif 6,138. Hal ini berarti bahwa terjadi kenaikan jumlah penerimaan PPh OP sebesar 6,138 setiap terjadi pencairan tunggakan pajak sebesar 1 % dengan anggapan bahwa variabel lain tidak mengalami perubahan. Semakin besar rasio pencairan tunggakan pajak maka semakin besar pula jumlah penerimaan PPh OP yang diterima. Semakin banyak utang pajak yang cair atau dibayar oleh WP maka akan sangat berpengaruh terhadap jumlah penerimaan PPh OP. Hal ini merupakan hasil dari kegiatan penagihan yang dilakukan oleh KPP Pratama Padang dengan sungguhsungguh agar tercapai target penerimaan pajak yang telah direncanakan. E. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi di KPP Pratama Padang, dengan faktorfaktor jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar, ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi, dan rasio pencairan tunggakan pajak, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Semua variabel dalam penelitian ini bebas dari masalah asumsi klasik. Data terdistribusi normal, tidak terjadi autokorelasi, dan tidak terjadi multikolinearitas. 2. Dari hasil pengujian R square diperoleh bahwa kemampuan variabel independen yaitu wajib pajak orang pribadi terdaftar, ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi, dan rasio pencairan tunggakan pajak dapat menjelaskan variabel dependen yaitu jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi sebesar 91,9 %, sedangkan sisanya sebesar 8,1 % dijelaskan oleh variabel lain. 3. Jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi (H 1 ) Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa jumlah wajib pajak orang pribadi (WP OP) terdaftar berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi (PPh OP). Semakin banyak 11

12 jumlah WP OP yang terdaftar maka semakin besar jumlah PPh OP yang diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh positif jumlah WP OP terdaftar terhadap jumlah penerimaan PPh OP 4. Ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orag pribadi (H 2 ) Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi (WP OP) tidak berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi (PPh OP). H 2 ditolak. 5. Rasio pencairan tunggakan pajak berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi (H 3 ) Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa rasio pencairan tunggakan pajak berpengaruh terhadap jumlah penerimaan Pajak Penghasilan orang pribadi. Semakin besar rasio pencairan tunggakan pajak maka semakin besar pula jumlah penerimaan PPh OP yang diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh positif rasio pencairan tunggakan pajak terhadap jumlah penerimaan PPh OP Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu : 1. Dalam penelitian ini terjadi pengurangan variabel dari penelitian sebelumnya yaitu jumlah SSP diterima. Pada penelitian sebelumnya terdapat empat variabel independen yaitu jumlah WP OP terdaftar, jumlah SSP diterima, ekstensifikasi WP OP, dan rasio pencairan tunggakan pajak, namun dalam penelitian ini hanya terdapat tiga variabel independen yaitu jumlah WP OP terdaftar, ekstensifikasi WP OP, dan rasio pencairan tunggakan pajak. 2. Tahun pengamatan yang cukup pendek yaitu hanya tiga tahun (2010 s.d 2012). Hal ini disebabkan oleh data lengkap yang tersedia di KPP Pratama Padang untuk setiap bulan adalah data tahun 2010 s.d 2012 karena KPP Pratama Padang baru berdiri pada tahun Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian yang dipaparkan di atas, penulis memberikan 12

13 saran dan masukan yang dapat menjadi pertimbangan kepada peneliti selanjutnya yaitu : 1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperluas ruang lingkup penelitiannya, yaitu dengan meneliti faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Penghasilan seperti kesadaran wajib pajak, kepatuhan wajib pajak, pendapatan perkapita, tingkat inflasi, sanksi perpajakan, dan lain sebagainya. 2. Agar memperpanjang tahun pengamatan untuk dapat memperoleh hasil yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Adrianti, Wella Pengaruh Ekstensifikasi Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak (Pratama) Kota Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang. 13

14 Azis Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi dan PDRB Terhadap Penerimaan PPh Orang Pribadi Kota Semarang. Skripsi (S1). Universitas Diponegoro. Cahya Analisis Faktor faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Bandung). Skripsi (S1). Universitas Pasundan Bandung. Dewi, Ivana Puspa Analisis Faktor faktor yang Mempengaruhi Penerimaan PPh Orang Pribadi (Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Batu). Skripsi (S1). Universitas Brawijaya. Fitriani, Dina., & Saputra, Putu, M. A Analisa Faktor faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Kasus di Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Batu), Journal of Indonesian Applied Economics. Vol. 3. No.2. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi 5. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang. Hartoyo Tugas Ekstensifikasi ke Depan. Hidayat Pengaruh Kegiatan Ekstensi Terhadap Penerimaan PPh OP. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Kumala, Adiya Faktor faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Tahun 2009 di KPP Pratama Karanganyar. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Muliari, Ni Ketut., & Setiawan, Putu Ery Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Jurnal Akuntansi & Bisnis, Volume 6. No.1. Putra, Hendra Wahyu Adi Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Efektif Pajak Penghasilan 21 Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi Kasus Pada KPP Pratama Bandung Karees). Skripsi (S1). Universitas Widyatama. Santoso, S Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:PT. Elex Media Komputindo Gramedia. Suhendra detikfinance. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE.06/Pj.9/2001 Tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak

15 Vergina., & Juwita, Ratna Pengaruh Ekstensifikasi dan Intensifikasi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat. Ekonomi Akuntansi : STIE MDP. Waluyo Perpajakan Indonesia. Edisi 10. Salemba Empat : Jakarta

Oleh: Wella Adrianti. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang ABSTRAKSI

Oleh: Wella Adrianti. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang ABSTRAKSI PENGARUH EKSTENSIFIKASI PAJAK DAN TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (PRATAMA) KOTA TANJUNGPINANG Oleh: Wella Adrianti

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTENSIFIKASI PAJAK, KEPATUHAN WAJIB PAJAK, DAN PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI MARIA LEVINA

PENGARUH EKSTENSIFIKASI PAJAK, KEPATUHAN WAJIB PAJAK, DAN PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI MARIA LEVINA PENGARUH EKSTENSIFIKASI PAJAK, KEPATUHAN WAJIB PAJAK, DAN PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI MARIA LEVINA Universitas Negeri Jakarta Abstract : The purpose of

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian pada bulan Januari 2012 di KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat mulai berdiri pada tanggal 1 Desember 2008 sesuai dengan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS Istiqomah Nur Azizah 1*, Siti Nurlaela 2, Anita Wijayanti 3 Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu sasaran ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan manfaat tertentu mengenai suatu hal yang dibuktikan secara obyektif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

Dewi Oktaviani Universitas Multimedia Nusantara Waluyo Universitas Multimedia Nusantara. Abstract

Dewi Oktaviani Universitas Multimedia Nusantara Waluyo Universitas Multimedia Nusantara. Abstract 18 Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar, Pemeriksaan Pajak dan Rasio Pencairan Tunggakan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi KPP Pratama Kosambi periode 2011-2013)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan selesai. Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan, tempat penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH FAKTOR SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH FAKTOR SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ( Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Surakarta ) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: HANUNG TRI SUDADYO B200090076 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 42 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Menurut Jogiyanto (2007 : 61), objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan nasional bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam upaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan nasional bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam upaya melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini pemerintah Indonesia terus melakukan pembangunan nasional di segala bidang, untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan guna mencapai kesejahteraan

Lebih terperinci

Yudi Hariyanto Suhadak Siti Ragil H Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK

Yudi Hariyanto Suhadak Siti Ragil H Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang   ABSTRAK PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK, JUMLAH SURAT SETORAN PAJAK, DAN JUMLAH SURAT PEMBERITAHUN MASA TERHADAP JUMLAH PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara Periode

Lebih terperinci

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING INCOME TAX REVENUE FROM INDIVIDUAL TAXPAYERS (Case Study at the Tax Office Primary Pati in the period )

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING INCOME TAX REVENUE FROM INDIVIDUAL TAXPAYERS (Case Study at the Tax Office Primary Pati in the period ) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pati periode 2005-2015) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING INCOME

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI

Lebih terperinci

SEPTIA MORY Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2015 ABSTRAK

SEPTIA MORY Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2015 ABSTRAK PENGARUH PELAYANAN FISKUS, SANKSI PERPAJAKAN, SOSIALISASI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK DAN KONDISI KEUANGAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah KPP Pratama Tigarakasa yang berlokasi di Jl. Scientia Boulevard Blok U No. 5, Summarecon Gading Serpong, Curug Sangereng,

Lebih terperinci

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris Pada KPP Pratama Klaten) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH PASAL 25/29 WAJIB PAJAK BADAN PADA KPP PRATAMA DENPASAR TIMUR

PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH PASAL 25/29 WAJIB PAJAK BADAN PADA KPP PRATAMA DENPASAR TIMUR PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH PASAL 25/29 WAJIB PAJAK BADAN PADA KPP PRATAMA DENPASAR TIMUR MARIA M. RATNA SARI 1 NI NYOMAN AFRIYANTI Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada keadilan sosial. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, negara harus

BAB I PENDAHULUAN. kepada keadilan sosial. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, negara harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan negara yang disepakati oleh para pendiri awal negara ini adalah menyejahterakan rakyat dan menciptakan kemakmuran yang berasaskan kepada keadilan

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN Titi Warnita 1, Popi Fauziati 1, Resti Yulistia Muslim 2 Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian data ini adalah Pemerintah Daerah pada 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitiannya, yaitu data PAD, DAU, DAK, dan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.

Lebih terperinci

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Automotive And Components Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Automotive And Components Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Automotive And Components Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 NURUL IKHSAN 090462201257 Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA 1.1 Analisis Rasio Keuangan Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan PT. Indofood Tbk Periode 2006-2010 Tahun Triwulan ROE % EPS DER% Return Saham 2006 TW I 0,011748025

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data. 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT Program Studi Akuntansi S1 dan D3 Fakultas Ekonomi, Universitas Garut EISSN: 2527-6948 PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder. Data tersebut dalam kategori data time series yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Dalam pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dibutuhkan beberapa kategori dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Setelah semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul dari berbagai sumber, maka dilanjutkan dengan menganalisa data tersebut sesuai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

Isro i, dan Nur Diana. Jurusan Akuntansi Program S1. Universitas Islam Malang. Abstract

Isro i, dan Nur Diana. Jurusan Akuntansi Program S1. Universitas Islam Malang. Abstract PENGARUH PENERAPAN E-SYSTEM PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMBAYAR PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA KEPANJEN Isro i, dan Nur Diana Mochizro@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN PENERBITAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KPP PRATAMA BANTUL

PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN PENERBITAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KPP PRATAMA BANTUL PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN PENERBITAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KPP PRATAMA BANTUL Nanik fitriani Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul yaitu data dari Dana Perimbangan dan Belanja Modal Provinsi Jawa Timur,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang digunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar dari dalam negeri. Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013, menunjukkan

Lebih terperinci

Elisabeth Tilana Mutiara Putri Erly Suandy

Elisabeth Tilana Mutiara Putri Erly Suandy 1 PENGARUH JUMLAH SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG, NILAI JUAL OBJEK PAJAK, DAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI YOGYAKARTA Elisabeth Tilana Mutiara Putri Erly Suandy Program

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel variabel penelitian

Lebih terperinci

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM. PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Disusun oleh : Nama : Lonella

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Lebih terperinci

Dika Viokta Universitas Maritim Raja Ali Haji 2016 ABSTRAK. Daerah Kabupaten Bintan tahun Populasi dalam penelitian ini yaitu Pendapatan

Dika Viokta Universitas Maritim Raja Ali Haji 2016 ABSTRAK. Daerah Kabupaten Bintan tahun Populasi dalam penelitian ini yaitu Pendapatan PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK HIBURAN, PAJAK RESTORAN, PAJAK REKLAME, PAJAK PENERANGAN JALAN, PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN, DAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah wajib pajak di indonesia saat ini sudah cukup membanggakan menurut catatan Direktorat Jenderal Pajak per akhir 2009, angkanya sudah mencapai 15,91 juta.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi varian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi Oleh karena penelitian ini mengarah kepada perpajakan khususnya PBB, maka data yang disajikan pada gambaran

Lebih terperinci

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN TOTAL ASET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Statistik Tabel di bawah ini memperlihatkan deskripsi statistik (jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi) dari sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2014. B. Jenis Data Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Siti Rahayu

Disusun Oleh: Siti Rahayu PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH BADAN PASAL 25 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA RUNGKUT SKRIPSI Disusun Oleh: Siti Rahayu 01113080

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Cilacap. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistic yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan data sekunder. Sampel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun ) ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci