Konsolidasi dan Kemitraan untuk Akselerasi Kemajuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Konsolidasi dan Kemitraan untuk Akselerasi Kemajuan"

Transkripsi

1 Konsolidasi dan Kemitraan untuk Akselerasi Kemajuan RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN April Desember 2014 Millennium Challenge Account - Indonesia Mengentaskan Kemiskinan Melalui Pertumbuhan Ekonomi

2 DAFTAR ISI Pesan dari Menteri PPN/Kepala Bappenas Pesan dari Ketua MWA MCA-Indonesia Pesan dari Manajemen MCA-Indonesia Sekilas Millennium Challenge Account Indonesia Hibah Compact Selayang Pandang Compact Indonesia 20 Mengawal dan Mengamankan Dampak Lingkungan dan Sosial Capaian Compact Proyek Kemakmuran Hijau Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting 28 Proyek Modernisasi Pengadaan Kinerja Organisasi Penyerapan Keuangan

3

4

5 PESAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BAPPENAS Sesuai dengan RPJMN 2015, saat ini Pemerintah Indonesia sedang giat menangani berbagai persoalan seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, kesenjangan antar wilayah, kerusakan lingkungan hidup sebagai akibat dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, serta ketergantungan dalam bidang pangan, energi, keuangan, dan teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut Kabinet Kerja Pemerintah Indonesia periode telah merumuskan dan mencanangkan program dan langkah-langkah. Hibah MCC yang diberikan dengan pilar utama competitive selection, country-led solutions dan country-led Implementation merupakan gagasan strategis dalam membantu mengatasi berbagai permasalahan. Pelaksanaan hibah ini menggunakan pendekatan baru yang memberikan keleluasaan bagi Indonesia untuk menentukan sendiri prioritas serta bentuk pengelolaannya. 4 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

6 Hibah ini juga memberikan kesempatan kepada Pemerintah Indonesia untuk merancang dan menghasilkan mekanisme baru yang menjadi alternatif bagi mekanisme penyediaan pendanaan pembangunan. Untuk itu Kementerian PPN/Bappenas dapat melaksanakan Perpres 80 tahun 2011 tentang Dana Perwalian, dengan membentuk Lembaga Wali Amanat MCA-Indonesia. Kami menghargai dan berterima kasih kepada Pemerintah Amerika Serikat, khususnya Dewan MCC yang selama ini telah bekerjasama dengan baik dalam mengatur proses pelaksanaan pemberian hibah. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kementerian terkait yang telah bersedia membantu menyumbangkan pemikiran, tenaga dan sumber dayanya sehingga Lembaga Wali Amanat MCA-Indonesia yang melaksanakan hibah Compact dapat terbentuk. Saat ini Program Compact telah genap dua tahun. Berbagai pencapaian selama hendaknya menjadi landasan untuk mempercepat pelaksanaan program. Hal ini perlu ditekankan, mengingat program sudah harus rampung pada April Komitmen yang telah ditegaskan selama harus diterjemahkan menjadi dukungan nyata dari semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, saya mengharapkan kepada semua pihak untuk turun tangan bersama-sama mengawasi dan mencermati pengelolaan hibah ini. Terima kasih, Andrinof Chaniago Menteri PPN/Kepala Bappenas

7 PESAN KETUA MWA MCA-INDONESIA Pengelolaan hibah Compact menggunakan sistem dana perwalian merupakan hal baru dan pertama kali diterapkan dalam rangka mendukung program pembangunan di Indonesia. Sebagai hal baru, maka terdapat banyak hal yang perlu disesuaikan dan ditata. Pertama, prioritas pada masa persiapan adalah menyiapkan kelembagaan dan regulasi yang diperlukan untuk memayungi pengelolaan dan pelaksanaan Compact, karena kelembagaan ini terdiri dari perwakilan unsur pemangku kepentingan, baik dari pemerintah dan nonpemerintah. Kedua, fokus juga diarahkan pada penyiapan pemerintah daerah sebagai tuan rumah untuk investasi yang akan dilakukan. Pada saat yang bersamaan, mitra pelaksana program menyiapkan mekanisme implementasi yang sesuai agar kegiatan program dapat diintegrasikan hingga berkesinambungan dan selanjutnya dapat direplikasi setelah Compact berakhir. Pengalaman dua tahun pertama Compact menjadi modal untuk akselerasi pelaksanaannya. Periode tersebut juga banyak memberikan pembelajaran berharga dalam upaya mempersiapkan sebuah lembaga dana perwalian. 6 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

8 Dengan selesainya fase persiapan dan sisa waktu tiga tahun, maka prioritas utama adalah akselerasi pelaksanaan semua proyek menuju pencapaian sasaran Compact. Upaya ini memerlukan komitmen dan upaya sungguh-sungguh semua pihak sehingga Compact memberikan manfaat nyata dalam peningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu, sesungguhnya nilai tambah Hibah Compact adalah kesempatan untuk merintis model pembangunan yang dapat dikembangkan lebih luas lagi agar manfaatnya dapat terasa terus-menerus. Kesinambungan ini hanya dapat tercapai bila ada rasa kepemilikan dan keikutsertaan yang kuat, di antara lembaga-lembaga pelaksana program untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan program dan secara bertahap mengadopsi program ke dalam mekanisme yang baku. Dengan demikian, keberlangsungan program dapat dipastikan sekalipun Compact telah berakhir. Terima kasih dan selamat bekerja! Lukita D. Tuwo Ketua Majelis Wali Amanat MCA-Indonesia

9 PESAN MANAJEMEN MCA-INDONESIA Dengan penuh rasa syukur, kami persembahkan laporan ini yang menggambarkan perkembangan Compact Indonesia sejak resmi dimulai pada bulan April Sesuai judul laporan, selama periode dua tahun awal tersebut MCA-Indonesia memfokuskan perhatiannya pada konsolidasi organisasi dan program sebagai pondasi kelembagaan dan implementasi kegiatan. Salah satu tantangan pada masa persiapan tersebut adalah mempertemukan dan menyelaraskan berbagai aspirasi, kepentingan dan aturan main ke dalam satu pemahaman yang sama, kemudian menuangkannya ke dalam mekanisme yang disepakati oleh lembaga donor dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Tantangan lain adalah penjabaran desain ketiga proyek, yang masing-masing mempunyai skala cakupan cukup besar dan memiliki keunikan pendekatan dan memerlukan dukungan yang beragam. Bagian integral dari penyiapan desain ini adalah melibatkan secara intensif para mitra pelaksana agar terbangun kepemilikan, komitmen dan sinergi sedari awal. 8 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

10 Dari sisi internal, MCA-Indonesia berhasil membangun dan mewujudkan struktur organisasi dan personalia, mekanisme pengelolaan keuangan, dan mekanisme pengelolaan program, termasuk mempererat koordinasi dengan mitra kerja utama. Perekrutan pelaksana kegiatan yang berkaitan langsung dengan proyek dan masyarakat juga telah dilakukan dan terus berlangsung sesuai kebutuhan. Meskipun proses konsolidasi tetap berlangsung, dengan telah dibangunnya pilar-pilar utama organisasi, maka sebagian kegiatan program mulai dilaksanakan. Berbagai pencapaian selama menjadi landasan untuk mempercepat upaya mencapai hasil. Dalam sisa waktu tiga tahun hingga Compact selesai, mulai tahun 2015 MCA-Indonesia akan bekerja dengan kekuatan penuh untuk mempercepat pelaksanaan semua program. Berbagai upaya selama ini dapat terlaksana berkat dukungan yang luar biasa dari Majelis Wali Amanat, lembaga pemerintah terkait seperti Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten, perwakilan Millennium Challenge Corporation di Jakarta serta lembaga terkait lainnya. Atas nama manajemen dan tim kerja MCA-Indonesia, kami sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak tersebut atas dukungan dan arahannya selama ini dan akan tetap kami butuhkan menghadapi tantangan ke depan. Terima kasih, Bonaria Siahaan Koordinator Pelaksana MCA-Indonesia / Deputi Direktur Operasional MCA-Indonesia

11 10 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

12

13 SEKILAS MILLENNIUM CHALLENGE ACCOUNT INDONESIA Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) adalah lembaga pelaksana hibah Compact dari Millennium Challenge Corporation (MCC). MCA-Indonesia mulai berjalan pada 2 April Dalam dua tahun ini, MCA-Indonesia berkembang dari lembaga yang semula hanya memiliki empat staf tanpa kantor, menjadi 70 tenaga profesional yang dibantu oleh 156 vendor, konsultan perusahaan dan perorangan, sebuah kantor permanen dan seperangkat sistem serta prosedur organisasi untuk melaksanakan ketiga proyeknya, yaitu Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting, Kemakmuran Hijau dan Modernisasi Pengadaan. Mengacu pada dokumen Millenium Challenge Compact, Annex-1 Program Description, C. Implementation Framework, MCA-Indonesia adalah lembaga wali amanat yang mewakili Pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan dana, serta merupakan lembaga utama untuk melaksanakan hak dan kewajiban Pemerintah Indonesia untuk mengawasi, mengelola, dan melaksanakan Hibah Compact. Lembaga ini dibentuk sesuai Pasal 5 ayat (3) Perpres No. 80/2011 tentang Dana Perwalian, dan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) No. 2/2012 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No.5/2012, tentang Pembentukan Lembaga Wali Amanat MCA-Indonesia. Dalam pengelolaan hibah Compact, MCA-Indonesia berbagi tugas dengan Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas dan MCC. Dalam menjalankan perannya, MCA-Indonesia memiliki lembaga pelaksana yang meliputi: Majelis Wali Amanat (MWA). MWA untuk MCA-Indonesia yang telah ditetapkan oleh SK Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 82/2012 berasal dari Kementerian Keuangan, Kementerian Negara PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, wakil Organisasi Masyarakat Sipil, wakil kalangan akademisi, wakil dari dunia usaha, dan MCC. Tugas dan peran MWA MCA-Indonesia adalah memberikan arahan dan keputusan strategis untuk dijalankan oleh Tim Pelaksana. 12 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

14 Tim Pelaksana. Tim Pelaksana MCA-Indonesia terdiri Unit Pelaksana Program yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pelaksanaan proyek sehari-hari dan Unit Pendukung KPA yang bertanggung jawab mengelola pelaksanaan proyek ke dalam sistem administrasi pelaksanaan proyek pemerintah. Kelompok Pemangku Kepentingan. Kelompok pemangku kepentingan adalah wadah bagi masyarakat penerima manfaat dan pengelola dana hibah untuk berkomunikasi sehingga MCA-Indonesia mendapatkan masukan demi perbaikan pelaksanaan kegiatan. Kelompok ini juga menjadi wadah untuk menyampaikan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada masyarakat. Entitas Pelaksana. Dalam pelaksanaan proyek, MCA-Indonesia bekerja erat dengan mitra entitas pelaksana, yaitu: Kementerian Kesehatan dalam pelaksanaan Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk melaksanakan Proyek Modernisasi Pengadaan. Selain itu, MCA-Indonesia bekerja dengan pemerintah provinsi dan kabupaten dalam pelaksanaan proyek di lapangan. Struktur Organisasi Lembaga Wali Amanat MCA-Indonesia MAJELIS WALI AMANAT Ketua Majelis Wali Amanat TIM PELAKSANA Sekretaris Anggota PDA Unit Pelaksana Project Direktur Eksekutif Unit Pendukung Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Sekretariat Direktur Keuangan Direktur Pengadaan Direktur Program Direkturdirektur lainnya PPK PP-SPM Bendahara Pengadaan INSTITUSI PELAKSANA Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting Modernisasi Pengadaan Kemakmuran Hijau PNPM Support Facility Ditjen PMD Kemendagri Kementerian Kesehatan LKPP LSM Sektor Swasta Pemerintah Daerah Kementerian/ Lembaga Universitas

15 HIBAH COMPACT SELAYANG PANDANG Sebagai perwujudan misi dan komitmen untuk mendukung upaya pengurangan kemiskinan secara global, Pemerintah Amerika Serikat melalui lembaga MCC mengalokasikan hibah untuk negara-negara yang memiliki komitmen dalam memerangi kemiskinan di negaranya. Hibah Compact adalah pilar utama Kemitraan Komprehensif Amerika Serikat- Indonesia dengan tujuan utama untuk mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi. Compact dikendalikan oleh Indonesia, menitikberatkan pada reformasi, dan berfokus pada hasil, agar program berjalan efektif secara maksimal dan memberikan dampak yang berkelanjutan. Secara garis besar, terdapat dua kategori hibah yang dikelola oleh MCC, yaitu hibah Threshold dan Compact. Threshold diberikan sebagai dukungan awal kepada negara-negara yang diharapkan dapat memenuhi syarat-syarat untuk mendapatkan hibah Compact, yaitu menunjukkan adanya reformasi pengelolaan negara yang mengarah kepada terwujudnya tata laksana pemerintah yang baik, memiliki arah kebijakan perekonomian yang terbuka dan fokus pada upaya untuk melakukan investasi pada masyarakatnya. Dewan Direktur MCC memilih negaranegara yang layak untuk menerima hibah MCC. Proses dan kriteria pemilihan negara tersebut terjadi secara transparan. Sebagai dasar untuk menentukan kelayakan negara penerima Hibah Compact, terdapat 17 indikator yang transparan dan independen untuk menilai kinerja kebijakan dan komitmen pemerintah dalam bidang keadilan, keterbukaan ekonomi dan investasi bagi masyarakatnya. 14 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

16 Compact Indonesia Pada tahun 2008, Indonesia merupakan salah satu dari 67 negara yang menjadi kandidat penerima Hibah Compact. Setelah melalui berbagai proses, pada tahun 2011, Dewan Direktur MCC menyatakan Indonesia layak mendapatkan Hibah Compact dengan nilai sebesar 600 juta dolar AS. Keputusan tersebut pada 19 November 2011, dituangkan dalam Perjanjian Compact yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Rodham Clinton, dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Agus Martowardjojo, untuk melaksanakan hibah untuk jangka waktu lima tahun. Compact Indonesia secara resmi mulai pada 2 April 2013 dan akan berakhir pada 1 April Satu hal yang menarik dan patut dihargai adalah prinsip kerja Hibah Compact, yang menekankan bahwa negara penerima hibah merumuskan sendiri penyelesaian masalah kemiskinan (country-led solutions) dan menangani sendiri permasalahan yang ada (country-led implementation). Berbeda dengan pemberi hibah pada umumnya, MCC memberi keleluasaan dan wewenang bagi Indonesia untuk mengembangkan program yang digagas dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan dari kementerian/lembaga, akademi, dunia usaha, hingga organisasi masyarakat madani. Pelibatan mereka merupakan hal baru dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam perancangan program hibah dari mitra asing. Dengan demikian, program hibah bersaing dari MCC ini sejalan dengan prinsip Jakarta Commitment. Mengawal dan Mengamankan Dampak Lingkungan dan Sosial Compact, yang memiliki tujuan utama untuk mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi, memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam persiapan, perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyeknya karena upaya mengejar pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan tak lepas dari kondisi lingkungan yang sehat. Oleh karena itu, MCA-Indonesia bertanggung jawab untuk mengintegrasikan mekanisme pengaman lingkungan dan sosial atau environmental and social safeguards di seluruh proyek yang dibiayai hibah Compact. Tujuan mekanisme pengaman tersebut adalah agar proyek tidak merugikan lingkungan, dirancang untuk mematuhi berbagai peraturan yang ada, serta tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, kesehatan dan keamanan.

17 Selain itu, Compact juga memiliki kriteria kunci bagi proyek yang akan mendapatkan dana darinya, yaitu tingkat pengembalian ekonomi atau economic rate of return (ERR) sebesar 10 persen atau lebih. Hal ini berarti, jumlah dana hibah Compact yang diinvestasikan bagi suatu proyek harus memberikan nilai atau manfaat sebesar 10 persen atau lebih dengan memperhitungkan akumulasi keuntungan ekonomi yang dihitung dari rantai manfaat yang dinikmati oleh seluruh penerima manfaat proyek tersebut. Mekanisme pengaman yang harus hadir dalam tahap persiapan, perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek Compact adalah: Pelibatan para pemangku kepentingan (stakeholder engagement). Dalam lampiran Implementation Framework Millennium Challenge Compact, MCA-Indonesia akan membentuk satu atau lebih kelompok pemangku kepentingan yang berperan untuk memberikan saran dan masukan kepada MCA-Indonesia dan menyebarluaskan informasi mengenai pelaksanaan Compact kepada publik. Setiap kelompok tersebut harus mewakili konstituen dari berbagai proyek yang akan didukung Compact. Penerapan standar-standar kinerja lingkungan dan sosial (environmental and social performance - ESP). Unit ESP telah menerbitkan ESMS (Environment and Social Management System) untuk setiap tingkat kegiatan pada masing-masing proyek dalam Compact, demikian juga mengenai petunjuk keselamatan dan kesehatan dalam implementasi kegiatan Compact, serta manual tentang penanganan pengaduan keluhan (grievance mechanism). 16 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

18 Integrasi dan inklusivitas gender (Social and Gender Assessment and Integration - SGA). Program Compact mensyaratkan integrasi aspek sosial dan gender ke dalam ketiga proyeknya dan ke dalam organisasi MCA-Indonesia sendiri untuk memaksimalkan manfaat proyek. Untuk memenuhi hal tersebut, MCA-Indonesia telah mengembangkan Rencana Sosial dan Integrasi Gender (Social and Gender Integration Plan - SGIP) sebagai alat operasional untuk melakukan dan memastikan integrasi sosial dan gender serta meminimalkan risiko berbasis sosial dan gender di seluruh Program Compact. Mekanisme penanganan pengaduan keluhan. MCA- Indonesia telah mengembangkan prosedur penanganan pengaduan keluhan untuk mengurangi risiko dampak negatif dan risiko keluhan yang dapat saja muncul selama pelaksanaan Compact. Monitoring dan evaluasi. Rencana kegiatan monitoring dan evaluasi Compact Indonesia dituangkan dalam dokumen Rencana Monitoring dan Evaluasi yang memuat indikator kinerja untuk masing-masing proyek dalam Compact. Selain itu, laporan kemajuan dan pencapaian Compact menjadi tanggung jawab unit monitoring dan evaluasi, dibantu oleh seluruh unit penanggung jawab proyek, serta berkoordinasi dengan unit komunikasi.

19 18 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

20

21 CAPAIAN COMPACT Compact di Indonesia memiliki tiga proyek berikut yang dikembangkan untuk menjawab tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menjadi prioritas strategi pembangunan nasional: Proyek Kemakmuran Hijau Proyek Kemakmuran Hijau senilai 332,5 juta dolar AS bertujuan meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas-gas rumah kaca melalui perbaikan tata guna lahan dan pengelolaan sumber daya alam. Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding - MoU) dengan 13 kabupaten dan empat provinsi (Muaro Jambi, Merangin, Kerinci, dan Tanjung Jabung Timur di Jambi; Mamuju dan Mamasa di Sulawesi Barat; Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat; serta Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya di Nusa Tenggara Timur). Kegiatan perencanaan tata guna lahan partisipatif telah mengidentifikasi 13 kabupaten yang akan menjadi lokasi pelaksanaan penetapan batas desa (village boundary setting). Kegiatan penetapan batas desa tersebut menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis. 20 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

22 Nota Kesepahaman 13 Kabupaten dan 4 Provinsi JAMBI SULBAR NTB NTT Muaro Jambi Merangin Kerinci Tanjung Jabung Timur Mamuju Mamasa Lombok Utara Lombok Tengah Lombok Timur Sumba Timur Sumba Barat Sumba Tengah Sumba Barat Daya Telah terpilih Konsultan Manajemen Program (Program Management Consultant, PMC) yang bertanggung jawab memberikan dukungan operasional penyaluran hibah Proyek Kemakmuran Hijau dengan mengembangkan dokumen-dokumen penting dan memberikan bantuan teknis pada para penerima hibah. PMC juga melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana hibah. Meluncurkan Undangan Pernyataan Minat untuk Hibah Kemitraan Kakao Berkelanjutan (Juli 2014), Undangan Pernyataan Minat kedua untuk Hibah Kemitraan Kemakmuran Hijau (Oktober 2014), Undangan Pengajuan Proposal Hibah Energi Terbarukan Non Jaringan PLN Berbasis Masyarakat (November 2014), serta Undangan Pernyataan Minat untuk Hibah Pengetahuan Hijau (Desember 2014). Telah terbentuk forum lintas pemangku kepentingan di 13 kabupaten dari empat provinsi, yaitu Provinsi Jambi, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Sulawesi Barat. Sebanyak 671 orang telah terlibat dalam forum tersebut, dan 23 persen di antaranya adalah perempuan.

23 Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting (PKGBM) senilai 131,5 juta dolar AS bertujuan mengurangi dan mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah dan tinggi badan di bawah rata-rata akibat kekurangan gizi dalam waktu panjang, serta untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penghematan biaya hidup dan pendapatan yang lebih tinggi. Untuk mengkoordinasikan PKGBM di tingkat pusat dan di daerah telah terbentuk struktur organisasi Tim Pengarah dan Tim Teknis PKGBM melalui Keputusan Menteri Kesehatan No HK.02.02/MENKES RI/307/2014 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Pokok, Fungsi serta Tata Kerja dari Tim Pengarah dan Tim PKGBM. Tim Sekretariat Nasional telah terbentuk. Mereka akan bekerja di Kementerian Kesehatan dan memastikan koordinasi yang erat dengan jajaran staf Kementerian Kesehatan di tingkat nasional dan daerah. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan dana Rp 11,5 miliar untuk mendukung pelaksanaan PKGBM pada Dana tersebut dialokasikan ke provinsi dan kabupaten melalui mekanisme dekonsentrasi. Perencanaan nasional dan sosialisasi proyek di 11 provinsi dan 64 kabupaten telah dilaksanakan. Pembiayaan Bantuan Langsung Masyarakat dan pendampingan sebanyak 32,5 juta dolar AS telah disalurkan ke Bank Dunia untuk dilaksanakan oleh PNPM Support Facility. 22 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

24 Materi pelatihan untuk petugas layanan kesehatan dan kader siap digunakan untuk mendukung penguatan pelayanan kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten, dan desa, serta persiapan kegiatan sanitasi untuk implementasi di akhir kuartal 2014 Fasilitator PNPM Generasi yang telah dilatih untuk materi stunting dan gender berjumlah 547 orang (165 perempuan dan 382 lakilaki). Pelatihan sanitasi sudah melibatkan 40 orang (19 perempuan dan 21 laki-laki, dari target kumulatif orang), sedangkan Pelatihan Konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak telah diberikan kepada orang (1.562 perempuan dan 76 laki-laki, dari target kumulatif orang). Studi formatif telah dilaksanakan dalam rangka kampanye perubahan perilaku mendukung upaya pencegahan stunting di Indonesia. Saat ini MCA-Indonesia sedang menggabungkan dan menganalisis data hasil penelitian. Laporan akhir akan selesai pada akhir Maret Adapun kampanye akan diluncurkan pada bulan Maret Kegiatan Kemitraan Publik Swasta yang bertujuan mendorong peran serta swasta dalam peningkatan sanitasi dan gizi masyarakat, dengan dukungan dari MCC, sedang disiapkan. Stunting & Gender 547 orang Pelatihan Fasilitator PNPM Generasi Sanitasi 40 orang Konseling PMBA orang

25 Proyek Modernisasi Pengadaan Proyek Modernisasi Pengadaan senilai 50 juta dolar AS bertujuan meningkatkan penghematan belanja negara secara signifikan dalam pengadaan barang dan jasa yang dilakukan pemerintah. Hingga Desember 2014, Proyek Modernisasi Pengadaan mendukung perencanaan pembentukan 77 jabatan fungsional ahli pengadaan di dalam struktur 29 Unit Layanan Pengadaan (ULP) percontohan untuk siap pada November Jumlah tersebut signifikan karena hanya ada 230 jabatan fungsional secara nasional di 550 ULP. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan dasar manajer pengadaan barang dan jasa bagi profesi pengadaan untuk meningkatkan dan memperkuat keterampilan dasar di bidang mereka, agar saat sebuah ULP menjadi unit yang permanen, para staf yang bekerja di dalamnya telah memiliki keterampilan yang lebih baik. Sepanjang 2014, telah ada 170 orang staf ULP mengikuti pelatihan dasar (dari target staff ULP terlatih sebanyak 150 orang), sedangkan pelatihan tingkat menengah dan pelatihan tingkat lanjut belum berlangsung. Jumlah peserta pelatihan akan terus meningkat saat firma pelatihan mulai beroperasi di bulan Januari Melakukan uji coba penerapan kontrak payung untuk katalog barang/ jasa elektronik bagi delapan ULP terpilih, termasuk LKPP, sebagai upaya meningkatan tranparansi, akuntabilitas, dan efesiensi proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Procurement Management Information System (PMIS) yang bertujuan mengembangkan dan memperkuat sistem manajemen informasi pengadaan barang dan jasa pemerintah akan terintegrasi dengan sistem serupa di LKPP. Sistem ini akan mengintegrasikan informasi pengadaan dari ULP di berbagai daerah ke dalam sistem LKPP. Sejauh ini, pekerjaan e-catalogue Fase Pertama telah tuntas dan sistem akan siap digunakan pada Februari ULP 77 Jabatan Jabatan Fungsional 230 Jabatan 550 ULP 24 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

26 Menyelenggarakan Lokakarya Peningkatan Akses Perempuan dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan mengawali pembentukan Komunitas Perempuan Petugas Pengadaan Pemerintah Indonesia. Persiapan Fase Kedua untuk pelatihan dan pendampingan hingga mencapai 71 Unit ULP dari Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/ Instansi lainnya (K/L/D/I). Pelatihan Dasar Pengadaan Target Kumulatif Pelatihan 150 Orang Mendapat Pelatihan 170 Orang

27 26 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

28

29 KINERJA ORGANISASI Periode awal dari Compact terfokus pada pembentukan kelembagaan, yang terarah pada dua kegiatan. Pertama adalah pembentukan tim kerja MCA- Indonesia, dan kedua adalah persiapan mekanisme kerja yang mencerminkan dan menjaga prinsip transparansi, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi sembari tetap memperhatikan proses yang sinergis dengan mekanisme terkait. Hal terakhir ini tentunya akan tetap menjadi perhatian manajemen untuk terus-menerus melakukan perbaikan dan peningkatan untuk memastikan hasil implementasi yang berkualitas dan proses yang akuntabel. Dalam kurun waktu dua tahun ini, MCA-Indonesia telah dua kali menjalani proses audit independen dengan hasil wajar, dalam semua hal yang material (fairly in all material respects). Namun hal ini bukan alasan untuk berpuas diri, mengingat tantangan percepatan implementasi akan membutuhkan pengawasan dan pemantauan yang jauh lebih ketat. Sejalan dengan tujuan tersebut, MCA-Indonesia terus meningkatkan mekanisme keuangan yang efisien dan sehat dengan mengembangkan sistim informasi manajemen dan keuangan yang handal. Sepanjang periode persiapan, MCA-Indonesia bersama-sama dengan MCC mempersiapkan rencana kegiatan monitoring dan evaluasi Compact Indonesia yang dituangkan dalam dokumen Rencana Monitoring dan Evaluasi. 28 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

30 Dokumen tersebut memuat tentang indikator kinerja untuk masing-masing proyek dalam Compact Indonesia, beserta target tahunannya, yang disusun dalam tabel pemantauan indikator (indicator tracking table ITT) yang dilaporkan setiap tiga bulan dan menjadi kelengkapan permohonan dana setiap triwulan. Hingga saat ini, sebagian besar dana dan kegiatan diarahkan pada studi data dasar guna mengukur keberhasilan dan dampak program kelak. Selain itu, pelaporan triwulan pelaksanaan program juga disiapkan dan dilaporkan kepada Pemerintah Indonesia serta MWA. Sebagai bagian dari akuntabilitas dan transparansi organisasi, MCA- Indonesia juga telah membentuk komite internal guna melakukan pengawasan dan pencegahan korupsi serta mitigasi risiko. Komite Anti Fraud and Corruption tersebut tengah mempersiapkan Rencana Aksi Pengawasan dan Pencegahan yang selanjutnya akan diunggah dan ditayangkan di laman MCA-Indonesia. MCA-Indonesia juga telah membuka saluran pengaduan masyarakat sebagai bagian dari mekanisme pengaduan (grievance mechanism) yang memberikan wadah bagi siapapun untuk menyalurkan masukan dan pengaduan terkait pelaksanaan program di lapangan. Hal ini dilakukan agar masyarakat dan pemangku kepentingan dapat bersama-sama turut memantau dan menjaga kinerja yang sehat dari pelaksanaan Compact.

31 Penyerapan Keuangan Dana Hibah Compact senilai 600 juta dolar AS dialokasikan untuk membiayai tiga proyek utama, yaitu PKGBM (131,5 juta dolar AS, Modernisasi Pengadaan (50 juta dolar AS), Kemakmuran Hijau (332,5 juta dolar AS). Selain itu anggaran juga dialokasikan untuk mendukung pengarusutamaan gender (5 juta dola ras), monitoring dan evaluasi program-program (12 juta dolar AS) serta dukungan administrasi dan operasional (69 juta dolar AS). Selama kurun waktu April 2013-Desember 2014, total anggaran yang telah diserap adalah sebesar dolar AS atau sekitar 8 persen dari total hibah. Tingkat serapan untuk masing-masing program dan bidang dapat dilihat dalam tabel berikut. Penyerapan Anggaran Compact Realisasi Dana Hibah (dalam juta dolar AS) Administrasi Program dan Pengawasan Monitoring dan Evaluasi Proyek Modernisasi Pengadaan Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting Proyek Kemakmuran Hijau RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN APRIL DESEMBER 2014

32 Penyerapan tersebut memang masih jauh dari rencana dan komitmen alokasi yang telah disepakati, khususnya untuk masing-masing proyek; mengingat dua tahun pertama kegiatan MCA-Indonesia terfokus pada persiapan desain dan implementasi program serta pembentukan kelembagaan pengelola dana hibah. Namun, seiring dengan waktu dan kesiapan organisasi, penyerapan anggaran tersebut juga menunjukkan peningkatan sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut. Realisasi Dana Hibah per Triwulan Tahun 2014 (dalam juta dolar AS) Proyek Kemakmuran Hijau Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting Proyek Modernisasi Pengadaan Monitoring dan Evaluasi Administrasi Program dan Pengawasan Jan-Mar Apr-Jun Jul-Sep Okt-Des Pada tahun-tahun mendatang, MCI-Indonesia berharap grafik penyerapan dana akan meningkat tajam saat berbagai proyek memasuki fase akselerasi.

33

34 Konsolidasi dan Kemitraan untuk Akselerasi Kemajuan Millennium Challenge Account - Indonesia Gedung MR 21, Lantai 11 Jl. Menteng Raya No. 21, Jakarta Tel Fax : info@mca-indonesia.go.id RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN April Desember 2014

PROYEK MODERNISASI PENGADAAN

PROYEK MODERNISASI PENGADAAN PROYEK MODERNISASI PENGADAAN Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah booklet final.indd 1 booklet final.indd 2 PROYEK MODERNISASI PENGADAAN Pengantar Pemerintah Amerika Serikat melalui Millennium

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.437, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Pembentukan. Lembaga. Wali Amanat. PERATURAN MENTERI NEGARA

Lebih terperinci

Fasilitas Kemakmuran Hijau HIBAH KEMITRAAN

Fasilitas Kemakmuran Hijau HIBAH KEMITRAAN Fasilitas Kemakmuran Hijau HIBAH KEMITRAAN Versi 01-1 Juli 2014 Fasilitas Kemakmuran Hijau HIBAH KEMITRAAN Hibah Kemitraan Fasilitas Kemakmuran Hijau Apakah Hibah Kemitraan? Hibah Kemitraan adalah satu

Lebih terperinci

Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI

Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI Versi 01-1 Juli 2014 Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI 2 Hibah Kemitraan Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI: Kemitraan

Lebih terperinci

Fasilitas Kemakmuran Hijau. Hibah Pengelolaan Sumber

Fasilitas Kemakmuran Hijau. Hibah Pengelolaan Sumber Fasilitas Kemakmuran Hijau Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat Versi 01-1 Juli 2014 Fasilitas Kemakmuran Hijau HIBAH PSABM 2 Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat Fasilitas

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI SEKRETARIAT PENGELOLA HIBAH MILLENNIUM CHALLENGE CORPORATION (MCC) TAHUN ANGGARAN 2014

KERANGKA ACUAN KERJA PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI SEKRETARIAT PENGELOLA HIBAH MILLENNIUM CHALLENGE CORPORATION (MCC) TAHUN ANGGARAN 2014 KERANGKA ACUAN KERJA PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI SEKRETARIAT PENGELOLA HIBAH MILLENNIUM CHALLENGE CORPORATION (MCC) TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA SATUAN KERJA PENGELOLA HIBAH BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact Oleh : Arief Setyadi Persyaratan Gender dalam Program Compact Perempuan Bekerja Menyiangi Sawah (Foto: Aji) Program Compact memiliki 5 persyaratan pokok, yakni: 1. Analisis ERR di atas 10%, 2. Analisis

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGELOLAAN HIBAH MILLENIUM CHALLENGE CORPORATION (MCC) TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGELOLAAN HIBAH MILLENIUM CHALLENGE CORPORATION (MCC) TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGELOLAAN HIBAH MILLENIUM CHALLENGE CORPORATION (MCC) TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA SATUAN KERJA PENGELOLA HIBAH MCC BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

Lebih terperinci

Pemantauan & Evaluasi

Pemantauan & Evaluasi Millennium Challenge Account - Indonesia Pemantauan & Evaluasi Buku Saku Mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi www.mca-indonesia.go.id Daftar Isi Proyek 1 Pemantauan & Evaluasi 2 Pemantauan

Lebih terperinci

Program Hibah Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM)

Program Hibah Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) Millennium Challenge Account-Indonesia Mengentaskan Kemiskinan Melalui Pertumbuhan Ekonomi Program Hibah Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) Proyek Kemakmuran Hijau Program Hibah Pengelolaan

Lebih terperinci

PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat. Mamasa, 15 Oktober 2015

PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat. Mamasa, 15 Oktober 2015 PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat Mamasa, 15 Oktober 2015 Tujuan Program Hibah PSDABM 1) Meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA REVISI-II PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI KEGIATAN PENGELOLAAN HIBAH MILLENIUM CHALLENGE CORPORATION (MCC) TAHUN ANGGARAN 2014

KERANGKA ACUAN KERJA REVISI-II PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI KEGIATAN PENGELOLAAN HIBAH MILLENIUM CHALLENGE CORPORATION (MCC) TAHUN ANGGARAN 2014 KERANGKA ACUAN KERJA REVISI-II PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI KEGIATAN PENGELOLAAN HIBAH MILLENIUM CHALLENGE CORPORATION (MCC) TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA SATUAN KERJA PENGELOLA HIBAH BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

Hibah Pengetahuan Hijau

Hibah Pengetahuan Hijau RINGKASAN INFORMASI Hibah Pengetahuan Hijau PROYEK KEMAKMURAN HIJAU COMPACT INDONESIA Versi 01-23 Desember 2014 Dokumen ini diproduksi atas dukungan rakyat Amerika Serikat melalui Millennium Challenge

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA WORKSHOP PENYUSUNAN DOKUMEN NOTA KESEPAHAMAN PELAKSANAAN PROYEK KEMAKMURAN HIJAU PROGRAM COMPACT

KERANGKA ACUAN KERJA WORKSHOP PENYUSUNAN DOKUMEN NOTA KESEPAHAMAN PELAKSANAAN PROYEK KEMAKMURAN HIJAU PROGRAM COMPACT KERANGKA ACUAN KERJA WORKSHOP PENYUSUNAN DOKUMEN NOTA KESEPAHAMAN PELAKSANAAN PROYEK KEMAKMURAN HIJAU PROGRAM COMPACT LATAR BELAKANG Sebagai salah satu bentuk implementasi Perjanjian Kemitraan Komprehensif

Lebih terperinci

PROYEK KEMAKMURAN HIJAU

PROYEK KEMAKMURAN HIJAU PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Pendahuluan Aktivitas 1 PLUP Aktivitas 2 TAPP Aktivitas 3 Fasilitas Kemakmuran Hijau Jendela 1 Jendela 2 Jendela 3 Aktivitas 4 Pengetahuan Hijau Periode penting KH mendukung program

Lebih terperinci

Infografis Kemakmuran Hijau v5.2 PRINT.pdf PROYEK KEMAKMURAN HIJAU

Infografis Kemakmuran Hijau v5.2 PRINT.pdf PROYEK KEMAKMURAN HIJAU 1 PROYEK KEMAKMURAN HIJAU 2 3 PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Proyek Kemakmuran Hijau atau Green Prosperity Project adalah sebuah proyek yang dinaungi Compact Indonesia dengan Millenium Challenge Corporation (MCC)

Lebih terperinci

Kerangka Acuan. Kegiatan Profesionalisasi Pengadaan. Mentor ULP untuk Manajemen Sumber Daya Manusia

Kerangka Acuan. Kegiatan Profesionalisasi Pengadaan. Mentor ULP untuk Manajemen Sumber Daya Manusia Kerangka Acuan Kegiatan Profesionalisasi Pengadaan Mentor ULP untuk Manajemen Sumber Daya Manusia Pengantar Amerika Serikat yang bertindak melalui Millennium Challenge Corporation ("MCC") dan Pemerintah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.588, 2015 BAPPENAS. Lembaga Wali Amanat. Millennium Chalange Account. Indonesia. Pembentukan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN

Lebih terperinci

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Memprioritaskan Investasi: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Oktober 2013 Kata Sambutan Dr Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, M.A Wakil Menteri Kementerian Perencanaan

Lebih terperinci

PROYEK KESEHATAN DAN GIZI BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENGURANGI STANTING (PKGBM)

PROYEK KESEHATAN DAN GIZI BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENGURANGI STANTING (PKGBM) Millennium Challenge Account-Indonesia Mengentaskan Kemiskinan Melalui Pertumbuhan Ekonomi PROYEK KESEHATAN DAN GIZI BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENGURANGI STANTING (PKGBM) Millennium Challenge Account Indonesia

Lebih terperinci

NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA WALI AMANAT MILLENNIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA WALI AMANAT MILLENNIUM CHALLENGE ACCOUNT - INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ NOMOR 2 TAHUN 2012

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.915, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BAPPENAS. Lembaga Wali Amanat. Dana Perwakilan. Perubahan Iklim. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

Lebih terperinci

PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat

PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat SOSIALISASI Untuk Propinsi Sumatra Barat Kabupaten Solok Selatan dan Pesisir Selatan Padang, 8 Oktober 2015 PROYEK

Lebih terperinci

Fasilitas Kemakmuran Hijau. perangkat informasi

Fasilitas Kemakmuran Hijau. perangkat informasi Fasilitas Kemakmuran Hijau perangkat informasi Versi 01-1 Juli 2014 Fasilitas Kemakmuran Hijau perangkat informasi 2 Diterbitkan: Jakarta, 3 Juli 2014 Semua kredit foto: MCA-Indonesia Millenium Challenge

Lebih terperinci

CAPAIAN DAN KEBERLANJUTAN PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN PARTISIPATIF

CAPAIAN DAN KEBERLANJUTAN PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN PARTISIPATIF CAPAIAN DAN KEBERLANJUTAN PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN PARTISIPATIF LATAR BELAKANG DAN TUJUAN PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN PARTISIPATIF Millennium Challenge Account atau MCA Indonesia menginisiasi kegiatan

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Multistakeholder Forum Rapat Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau di Propinsi Jambi Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Jambi, 11 Juni 2015

Kerangka Acuan Multistakeholder Forum Rapat Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau di Propinsi Jambi Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Jambi, 11 Juni 2015 Kerangka Acuan Multistakeholder Forum Rapat Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau di Propinsi Jambi Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Jambi, 11 Juni 2015 I. Latar Belakang Proyek Kemakmuran HIjau (Green Prosperity

Lebih terperinci

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana CAKUPAN PEKERJAAN KOORDINATOR SEKTOR DAN STAF ADMINISTRASI PADA SEKRETARIAT PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (STRANAS

Lebih terperinci

Kinerja Lingkungan dan Sosial (ESP)

Kinerja Lingkungan dan Sosial (ESP) Millennium Challenge Account - Indonesia Kinerja Lingkungan dan Sosial (ESP) Mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi www.mca-indonesia.go.id Kinerja Lingkungan dan Sosial MCA-I (ESP) Pemerintah

Lebih terperinci

KONSEP ROADMAP MODERNISASI PENGADAAN KEMENTERIAN PUPR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KONSEP ROADMAP MODERNISASI PENGADAAN KEMENTERIAN PUPR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KONSEP ROADMAP MODERNISASI PENGADAAN KEMENTERIAN PUPR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LATAR BELAKANG TUJUAN PROGRAM MODERNISASI PENGADAAN LKPP dan MCA-Indonesia mengimplementasikan Program

Lebih terperinci

Proyek Kemakmuran Hijau Compact Indonesia.

Proyek Kemakmuran Hijau Compact Indonesia. Proyek Kemakmuran Hijau Compact Indonesia www.mca-indonesia.go.id http://gp.mca-indonesia.go.id 19 November 2011 Pemerintah Amerika (diwakili oleh Mrs. Hillary R. Clinton, Secretary of State & MCC Chairperson

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

AKTIVITAS PENGETAHUAN HIJAU DAN PROYEK KEMAKMURAN HIJAU MCA-INDONESIA

AKTIVITAS PENGETAHUAN HIJAU DAN PROYEK KEMAKMURAN HIJAU MCA-INDONESIA AKTIVITAS PENGETAHUAN HIJAU DAN PROYEK KEMAKMURAN HIJAU MCA-INDONESIA TENTANG HIBAH Guna mendorong perubahan kebijakan publik agar pembangunan Indonesia dilakukan dengan cara berkelanjutan, Millenium Challenge

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 I. UMUM RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan Daerah untuk

Lebih terperinci

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK BATANG TUBUH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Prasyarat Penerima Hibah

Prasyarat Penerima Hibah Prasyarat Penerima Hibah Prinsip - Prinsip Grants Program Manager ( Pengelola Program Hibah ) atas nama MCA-Indonesia akan menilai dan menyaring semua Kertas Konsep dan / atau Proposal yang masuk dengan

Lebih terperinci

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI Bahwa kemiskinan adalah ancaman terhadap persatuan, kesatuan, dan martabat bangsa, karena itu harus dihapuskan dari bumi Indonesia. Menghapuskan kemiskinan merupakan

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL, KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR KEP.3/M.PPN/HK/01/2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting. v Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting. Direktur PKGBM MCA-Indonesia, Iing Mursalin STANTING STANTING ADALAH Ketika balita lebih pendek dari standar tinggi badan seumurnya. Hampir 9 juta

Lebih terperinci

INPRES NO. 10 TAHUN 2016 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017

INPRES NO. 10 TAHUN 2016 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017 INPRES NO. 10 TAHUN 2016 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017 OUTLINE PAPARAN PENDAHULUAN INPRES NO. 10 TAHUN 2016 PEMANTAUAN DAN PELAPORAN LATAR BELAKANG Permen PPN No 1

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 16 JANUARI 2014 Tema Prioritas Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi 8 10% pada akhir 2014, yang diikuti dengan: perbaikan distribusi perlindungan sosial, pemberdayaan

Lebih terperinci

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional STRATEGI NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2004 2009,

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA LEMBAGA WALI AMANAT MILLENNIUM CHALLENGE ACCOUNT INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN TATA KELOLA LEMBAGA WALI AMANAT MILLENNIUM CHALLENGE ACCOUNT INDONESIA BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN TATA KELOLA LEMBAGA WALI AMANAT MILLENNIUM CHALLENGE ACCOUNT INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mendukung program penurunan tingkat kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa meningkatnya

Lebih terperinci

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat

Lebih terperinci

Perundingan Saling Menguntungkan: Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan Merancang dan Merundingkan Nota Kesepahaman untuk Pengembangan Ekspor

Perundingan Saling Menguntungkan: Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan Merancang dan Merundingkan Nota Kesepahaman untuk Pengembangan Ekspor RI N G K ASA N KEG IATA N JAKARTA, 26 27 MEI 2016 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Perundingan Saling Menguntungkan: Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan Merancang dan Merundingkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Untuk mewujudkan perekonomian

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN

Lebih terperinci

KEPASTIAN RUANG YANG PARTISIPATIF SEBAGAI KUNCI KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA DAN DUKUNGAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

KEPASTIAN RUANG YANG PARTISIPATIF SEBAGAI KUNCI KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA DAN DUKUNGAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KEPASTIAN RUANG YANG PARTISIPATIF SEBAGAI KUNCI KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA DAN DUKUNGAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT LATAR BELAKANG DAN TUJUAN PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN PARTISIPATIF Kendala pengembangan kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Isu kemiskinan masih menjadi isu strategik dan utama dalam pembangunan, baik di tingkat nasional, regional, maupun di provinsi dan kabupaten/kota. Di era pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa meningkatnya

Lebih terperinci

-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH

-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH -1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

Indonesia: Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik

Indonesia: Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik PDS terjemahan ini didasarkan pada versi Inggrisnya yang bertanggal 28 Oktober 2016. Indonesia: Akses Energi erkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik Nama Akses Energi erkelanjutan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa meningkatnya

Lebih terperinci

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT, DmT PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA TENTANG

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT, DmT PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA TENTANG NOTA KESEPAHAMAN ANTARA LEMBAGA WALI AMANAT MZLLEhWZUM CHALLENGE ACCOUiVT- INDONESIA, PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT, DmT PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA TENTANG PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM COMPACT

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2014 BUPATI

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KAKAO LESTARI

PENGELOLAAN KAKAO LESTARI PENGELOLAAN KAKAO LESTARI Sebagai bagian dari upaya mempromosikan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, MCA-Indonesia membangun kemitraan publik-swasta dan dengan lembaga swadaya masyarakat

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur (SOP) Percepatan. Program Inovasi Desa (PID)

Standar Operasional Prosedur (SOP) Percepatan. Program Inovasi Desa (PID) Standar Operasional Prosedur (SOP) Percepatan Program Inovasi Desa (PID) 2017 1 Selayang Pandang SOP Percepatan PID Standar Operasional Prosedur (SOP) Percepatan Program Inovasi Desa (PID) sebagai langkah

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Permasalahan yang dihadapi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 1 TAHUN TENTANG PERCEPATAN PENYELESAIAN KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK ABSTRAK : Dalam rangka

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI PENANGGULANGAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) PROVINSI JAWA TENGAH DAN SEKRETARIAT KOMISI PENANGGULANGAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY

Lebih terperinci

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN SEBAGAI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

I. Permasalahan yang Dihadapi

I. Permasalahan yang Dihadapi BAB 34 REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI DI WILAYAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATRA UTARA, SERTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA TENGAH I. Permasalahan

Lebih terperinci

PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI

PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI OLEH DIREKTUR TANAMAN TAHUNAN HOTEL SANTIKA, JAKARTA 29 JULI 2011 1 KRONOLOGIS FAKTA HISTORIS Sejak 1960-an dikalangan masyarakat internasional mulai berkembang

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) ARIFIN RUDIYANTO Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Rapat Koordinasi

Lebih terperinci

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek PDS terjemahan ini didasarkan pada versi Inggrisnya yang bertanggal 10 April 2014. Lembar Data Proyek Lembar Data Proyek (Project Data Sheets/PDS) berisi informasi ringkas mengenai proyek atau program:

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1 Bab 1 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah dewasa ini semakin meningkat, namun tidak diimbangi secara optimal dengan penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berbagai upaya telah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk menanggulangi kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode tahun 1974-1988,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PERATURAN PRESIDEN NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa agar pengadaan barang/jasa Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Setelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan

Setelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan Setelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) dari Proyek

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah diharapkan mampu menciptakan kemandirian daerah dalam mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. daerah diharapkan mampu menciptakan kemandirian daerah dalam mengatur dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi daerah merupakan suatu proses yang memerlukan transformasi paradigma dalam penyelenggaraan pemerintah di daerah. Pelaksanaan otonomi daerah diharapkan mampu

Lebih terperinci

No. 1616, 2014 KEMENBAPPENAS. Lembaga Wali Amanat. Dana Perwalian. Perubahan Iklim. Indonesia. Pembentukan. Perubahan.

No. 1616, 2014 KEMENBAPPENAS. Lembaga Wali Amanat. Dana Perwalian. Perubahan Iklim. Indonesia. Pembentukan. Perubahan. No. 1616, 2014 KEMENBAPPENAS. Lembaga Wali Amanat. Dana Perwalian. Perubahan Iklim. Indonesia. Pembentukan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Keuangan

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Keuangan KERANGKA ACUAN KERJA/TERMS OF REFERENCE SELEKSI DELIVERY PARTNER NATIONAL DESIGNATED AUTHORITY GREEN CLIMATE FUND (NDA GCF) INDONESIA UNTUK MENGAKSES/ MENGELOLA DANA READINESS AND PREPARATORY SUPPORT GCF

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BANJAR DENGAN LEMBAGA PENELITIAN

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2011 TENTANG DANA PERWALIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2011 TENTANG DANA PERWALIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN NOMOR 80 TAHUN 2011 TENTANG DANA PERWALIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 10

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memperluas investasi pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memperluas investasi pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka diperlukan suatu pedoman dan arahan yang jelas sebagai acuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Pedoman dan arahan dituangkan dalam

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat

Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d 13.30 Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat Pimpinan pertemuan: Pak Sujana Royat, Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE FASILITASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

TERM OF REFERENCE FASILITASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) TERM OF REFERENCE FASILITASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) KEGIATAN Kode Activity Sistem Procurement Lokasi Dana Fasilitasi Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Komponen 1, Output

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir

Lebih terperinci