IDENTIFIKASI KONFLIK YANG TERJADI PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI KONFLIK YANG TERJADI PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG"

Transkripsi

1 C-5-1 IDENTIFIKASI KONFLIK YANG TERJADI PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG Aderiani, R. Sutjipto Tantyonimpuno, Tri Joko Wahyu Adi Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Jl. Arif Rahman Hakim, Gedung Teknik Sipil Lt.1 Telp tekniksipil_its@yahoo.com ABSTRAK Pada proyek konstruksi, konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari akibat sifat dinamis dari lingkungan proyeknya. Konflik tersebut harus diselesaikan dengan cara yang tepat untuk meminimalkan pengaruh buruknya terhadap usaha-usaha pencapaian sasaran proyek. Oleh karenanya, identifikasi terhadap konflik yang berpotensi terjadi menjadi sangat penting untuk dilakukan guna pengelolaan konflik secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konflik-konflik yang berpotensi terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung beserta faktor penyebabnya, mengetahui konflik-konflik yang sering terjadi, dan mengetahui cara penyelesaian konflik yang sering digunakan pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Dari survei kuesioner, terkumpul 35 manajer proyek sebagai responden penelitian dari 19 perusahaan kontraktor di Surabaya dengan kualifikasi besar yang berpengalaman menangani pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis faktor. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat jenis konflik yang berpotensi terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung, yaitu konflik akibat faktor organisasi, konflik akibat faktor teknis, konflik akibat faktor sumber daya, dan konflik akibat faktor jadwal. Namun demikian, konflik-konflik tersebut mempunyai frekuensi yang cukup rendah untuk terjadi. Di antara keempat jenis konflik di atas, frekuensi terjadinya konflik akibat faktor sumber daya dan faktor jadwal adalah lebih tinggi dibandingkan dengan konflik-konflik lainnya. Untuk menyelesaikan konflik yang terjadi, manajer proyek sering mempergunakan pendekatan confrontation atau problem solving dan pendekatan compromising atau negotiating. Khusus untuk konflik personalitas, manajer proyek mempergunakan pendekatan smoothing sebagai alternatif lain penyelesaian konflik yang terjadi. Kata kunci : konflik, proyek konstruksi gedung PENDAHULUAN Kegiatan konstruksi terdiri dari beberapa tahap, dimana tahap yang paling menentukan adalah tahap konstruksi karena kualitas keseluruhan proyek sangat tergantung pada pembuatan dan manajemen pada tahap tersebut. Disamping itu sebagian besar dari seluruh dana dan waktu proyek dicurahkan selama pembangunan konstruksi. Mengingat pentingnya tahap pembangunan konstruksi ini, kontraktor harus berhati-hati dalam merencanakan, membuat jadwal, dan mengelola proyek (Oberlender, 2000:258). Untuk itu diperlukan suatu manajemen dalam proyek yang terdiri atas proses pengelolaan, pengalokasian, dan penjadwalan sumber-sumber daya dalam proyek untuk meraih sasaran-sasaran yang telah ditetapkan (Badiru dan Pulat, 1995:2).

2 C-5-2 Sumber daya yang berperan paling besar dalam pengelolaan proyek adalah sumber daya manusia sehingga sumber daya ini perlu dikelola dengan baik walaupun mengelola sumber daya manusia merupakan hal yang paling sulit dilakukan dalam setiap organisasi. Adanya perbedaan-perbedaan dalam hal tujuan, pandangan, pendapat atau nilai antar kelompok atau individu dalam setiap organisasi akan mendorong timbulnya friksi yang bisa menjurus ke arah terjadinya konflik (Soeharto, 1997:103). Apabila konflik tersebut tidak ditangani dengan tepat maka sangat berpotensi untuk menggagalkan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Pada proyek konstruksi, suatu konflik dapat tumbuh disebabkan karena organisasi proyek sering dibentuk pada saat ada proyek baru. Akibatnya seringkali terjadi pergantian personil dimana sebelumnya mungkin belum pernah bekerja sama. Disamping itu, para personil tersebut memiliki pola pikir yang ditempa oleh pengalaman yang berbeda dan harus menghadapi situasi proyek yang dinamis dengan periode yang relatif singkat. Dari kondisi-kondisi inilah bibit-bibit konflik dalam organisasi proyek tersebut akan tumbuh dan sulit dihindari. Prioritas pekerjaan, jadwal dan alokasi sumber daya merupakan beberapa sumber potensial terjadinya konflik dalam organisasi tim proyek. Dualisme kepemimpinan dan otoritas seringkali juga menjadi sumber utama konflik, baik berupa konflik kepentingan atau konflik-konflik yang lain. Sampai pada tingkat tertentu konflik bersifat alami. Bahkan terkadang konflik bisa bermanfaat dan menguntungkan apabila konflik tersebut merupakan sarana perubahan yang positif dan menjadi bagian dari proses penyelesaian masalah yaitu mencari titik temu dan memunculkan alternatif terbaik. Oleh karena itu, selama konflik yang terjadi dalam proyek tidak mengganggu proses pencapaian setiap sasaran proyek maka konflik bisa diperbolehkan muncul (Kerzner, 2001:382). Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka perlu dilakukan identifikasi terhadap konflik-konflik yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Selain itu perlu diketahui juga mengenai metode penyelesaian konflik yang dianggap dapat menyelesaikan masalah konflik yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Hasil identifikasi dan analisa dari penelitian ini diharapkan dapat membantu para manajer proyek untuk mengetahui konflik-konflik yang terjadi dalam proyek konstruksi gedung untuk selanjutnya dapat digunakan dalam mengelola konflik yang timbul dalam proyek-proyek yang ditanganinya sehingga dapat mendukung kemungkinan pencapaian sasaran proyek yang lebih baik. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui konflik-konflik yang dapat terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung beserta faktor penyebabnya. 2. Mengetahui konflik yang sering terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung. 3. Mengetahui cara penyelesaian yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah konflik yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung. BATASAN PENELITIAN Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan dapat memberi arah dalam pelaksanaan penelitian sesuai dengan tujuan yang akan dicapai maka perlu dilakukan pembatasan terhadap penelitian yang dikerjakan. Batasan dalam penelitian ini adalah:

3 C Konflik yang diteliti adalah konflik yang berpotensi untuk menjadi disfungsional yaitu konflik yang mempunyai konsekuensi negatif terhadap pencapaian sasaran proyek. 2. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan kontraktor di kota Surabaya dengan kualifikasi besar yang pernah/sedang menangani proyek konstruksi gedung. 3. Konflik yang diteliti adalah konflik yang terjadi di dalam perusahaan kontraktor itu sendiri selama proyek gedung dilaksanakan. 4. Perincian konflik-konflik yang diteliti diperoleh dari literatur-literatur sebagaimana yang ada pada Tinjauan Pustaka dan berdasarkan pengalaman para ahli dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung. 5. Penelitian yang dilakukan adalah hanya sebatas penelitian terhadap persepsi para ahli yang berpengalaman dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung. DEFINISI KONFLIK Pruitt dan Rubin (dalam Lewicki dan kawan-kawan, 2003:18) dan Winardi (1994:1) mendefinisikan konflik sebagai suatu pertentangan atau ketidakcocokan pendapat yang kuat dalam hal kepentingan atau pemikiran yang terjadi antara orang-orang, kelompokkelompok, atau organisasi-organisasi. Terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai konflik yaitu pandangan tradisional dan pandangan baru (Thamhain, 1984:238). Perbedaan ini dapat dilihat dalam tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Pandangan Realistis Mengenai Konflik Pandangan Tradisional Pandangan Baru Konflik sebaiknya dihindari Konflik merupakan akibat dari para pengacau dan orang-orang yang egois Konflik merupakan sesuatu yang buruk Konflik merupakan bagian dari suatu perubahan sehingga konflik tidak bisa dihindari Konflik terjadi karena struktur sistem dan hubu-ngan di antara komponen-komponen yang ada Konflik bisa bermanfaat Sumber: Thamhain (1984:238) Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1985:294), Hatch (1997: ), dan Winardi (1984:6). memberikan penjelasan mengenai dua sifat dasar dari konflik, yaitu sifat fungsional/konstruktif (konflik yang meningkatkan dan menguntungkan kinerja organisasi karena membawa pengaruh positif terhadap kinerja organisasi berupa timbulnya inovasi dan penyesuaian) dan sifat disfungsional/destruktif (konflik yang berpengaruh negatif terhadap kinerja setiap individu, kelompok, dan organisasi karena membahayakan organisasi atau mengganggu pencapaian tujuan organisasi). Menurut Kerzner (2001:386) dan Soeharto (1997: ) meskipun konflik dalam proyek dapat menghalangi pencapaian sasaran salah satu pihak, namun keuntungannya : a. Konflik bisa memberikan informasi dan gagasan baru yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. b. Konflik dapat memaksa pihak-pihak yang terlibat didalamnya untuk berpikir dan mempertimbangkan kembali pandangannya.

4 C-5-4 c. Konflik dapat memunculkan masalah yang selama ini terpendam menjadi terbuka dan memungkinkan pimpinan membantu mencari jalan keluar yang terbaik untuk proyek. d. Konflik dapat mengajarkan adanya rasa saling mengerti dan menghargai pendapat lain. MANAJEMEN KONFLIK Manajemen konflik merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengelola konflik. Ada beberapa langkah yang umum untuk diikuti dalam proses manajemen konflik (Pena-Mora, Sosa, dan McCone, 2003: ), antara lain (Gambar 1): Identifikasi Gambar :202) Menganalisa Merancang & Menerapkan Manajemen Konflik Memantau & Meninjau Proses Manajemen Konflik (Pena-Mora, Sosa, dan McCone, SUMBER-SUMBER DAN FAKTOR PENYEBAB KONFLIK Dari hasil penelitian oleh Kerzner (2001:388) dan Thamhain (1984: ) kepada 150 orang manajer proyek, didapatkan tujuh sumber konflik yang potensial terjadi dalam proyek, yaitu : 1. Konflik karena Prioritas Proyek (Conflict over project priority) 2. Konflik karena Prosedur-prosedur Administrasi ( Conflict over administrative procedures) 3. Konflik karena Pendapat-pendapat Teknis (Conflict over technical opinion) 4. Konflik karena Sumber Daya Manusia (Conflict over manpower resource) 5. Konflik karena Biaya (Conflict over cost) 6. Konflik karena Jadwal (Conflict over schedule) 7. Konflik Personalitas (Personality conflict)

5 C-5-5 CONFLICT OVER SCHEDULES CONFLICT OVER PRIORITIES CONFLICT OVER MANPOWER CONFLICT OVER TECH. ISSUES CONFLICT OVER ADMINISTRATION PERSONALITY CONFLICT CONFLICT OVER COST LOW CONFLICT INTENSITY HIGH Gambar 2. Intensitas konflik yang terjadi dalam proyek PENDEKATAN-PENDEKATAN PENYELESAIAN KONFLIK Sejumlah besar penelitian mengindikasikan bahwa para manajer melakukan pendekatan dan menyele-saikan permasalahan konflik dengan mempergunakan berbagai cara seperti pada tabel berikut: Tabel 2. Perbedaan Metodologi Penyelesaian Konflik Pendekatan Penyelesaian Konflik Deskripsi Gaya-gaya Tujuantujuan Personil Hubungan Force Smoothing Withdrawal Memaksakan pandangan seseorang dengan mengorbankan kekuatan pihak lain. Memperkecil perbedaan-perbedaan dan menekankan kebersamaan demi masalah-masalah konflik. Mengundurkan diri dari pertentangan-pertentangan yang kuat atau nyata dan dari situasi konflik. Win Lose Tinggi Rendah Yield Lose Rendah Tinggi Lose Leave Rendah Rendah Compromise Mempertimbangkan berbagai masalah, melakukan tawar-menawar, dan mencari cara-cara penyelesaian atau pemecahan yang mem-bawa kepuasan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Compromise Sedang Sedang Problem Solving Berkenaan dengan konflik sebagai suatu masalah untuk diselesaikan daripada suatu peperangan untuk dimenangkan, dalam rangka untuk mencapai kepuasan bersama dengan menjaga hubungan dan kepentingan konflik. Integrative Tinggi Tinggi Sumber: Ock dan Han (2003:86) ANALISA DATA Uji Validitas Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat mengukur secara tepat variabel-variabel penelitian dengan prosedur Bivariate Correlation. Dari uji tersebut didapatkan nilai r product-moment semua butir pertanyaan mempunyai angka yang lebih besar dari r tabel (0,334), untuk tingkat signifikansi ( ) 5% dengan 35 sampel. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan baik untuk faktor-faktor penyebab konflik maupun frekuensi konflik adalah valid. Uji Reliabilitas Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap data faktor-faktor penyebab konflik diperoleh nilai alpha (r alpha) sebesar 0,9354. Untuk hasil uji reliabilitas terhadap data frekuensi

6 C-5-6 konflik diperoleh nilai alpha (r alpha) sebesar 0,9492. Terlihat bahwa kedua nilai alpha ini mempunyai nilai yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa butirbutir pertanyaan adalah reliabel (andal). Analisa Deskriptif Tabel 3. Statistik deskriptif Kode A1 A2 A3 A4 B1 B2 C1 C2 D1 D2 D3 D4 E1 E2 E3 E4 E5 E6 F1 F2 F3 F4 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 Faktor Penyebab Konflik Penyusunan jadwal peker-jaan2 yang tidak realistis Perubahan-perubahan pekerjaan dalam proyek Penundaan yang terjadi dalam pelaksanaan proyek Kurang baiknya pengendalian jadwal selama pelaksanaan Banyaknya proyek yang ditangani dikelola bersamaan Perbedaan pandangan ttg prioritas pelaksanaan proyek Perhitungan anggaran &biaya proyek yang tidak akurat Cost overrun dalam pelaksanaan proyek Terbatasnya sumber daya untuk pelaksanaan proyek Penempatan SDM tdksesuai kualifikasi yg dibutuhkan Pemesanan/pengiriman material & peralatan tidak sesuai kuantitas dan kualitas Pengaturan waktu kirim tidak sesuai dengan jadwal Penggunaan teknologi baru Kurangnya pengendalian kualitas pekerjaan proyek Rework dalam pelaksanaan proyek Terbatasnya (work space) di lapangan (site) Penggunaan metode kerja yang kurang tepat Pedoman kerja, manual, dan standarisasi kurang cukup Prosedur pelaporan yang tidak jelas dalam tim proyek Adanya keterlambatan pembayaran gaji tenaga kerja Rumusan kerja,tugas, tang-gung jawab,otorita tdk jelas Rusak atau hilangnya gambar, dokumen, file / surat2 penting Komunikasi yang buruk antar personil dalam tim proyek Tekanan atas sasaran proyek yang harus tercapai Beban kerja yang berlebihan Perbedaan personalitas para personil proyek Perbedaan skilldari para personil proyek Perbedaan pengalaman kerja masing2 personil tim proyek Kerjasama yang kurang baik antar personil proyek N Min Max Stat. Stat Stat Potensi penyebab konflik Mean Statistic Std. Dev Statistic Frek. penyebab konflik Mean Statistic Std. Dev Statistic

7 C-5-7 G8 G9 Sikap profesionalisme yang berlebihan terhadap pekerjaan Ketidakpuasan dalam hal gaji tenaga kerja...lanjutan tabel Analisa Faktor Analisis faktor merupakan suatu teknik untuk menganalisis saling ketergantungan (interdependence) dari beberapa variabel secara simultan yang bertujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan antar beberapa variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit dari jumlah variabel yang diteliti. Selain itu, analisis ini juga menggambarkan tentang struktur data dari suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui susunan dan hubungan yang terjadi pada hubungan antar variabel. Uji Kelayakan Beberapa cara dapat dilakukan untuk tujuan ini yaitu suatu proses pembuktian apakah kumpulan pengamatan yang akan menggunakan analisis faktor telah terbukti interdependent. Metode yang dipakai : 1. Matriks Korelasi Dari correlation matrix pada 35 sampel terlihat bahwa sebagian besar dari koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan nilai yang lebih besar dari r (0,05;35-2) = 0,3340 sehingga dapat dibuktikan bahwa telah ada keterkaitan yang signifikan antar variabel. 2. Nilai Determinan Karena nilai determinan matriks korelasi mendekati nol (1,097 x ) maka mendukung adanya saling keterkaitan antar variabel. 3. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Nilai ini menyediakan sebuah nilai yang dapat digunakan untuk menilai apakah indikator-indikator yang ada dapat membangun suatu konstruk secara bersama-sama. Nilai KMO dari 21 variabel penyebab konflik yang layak digunakan dalam analisis faktor menghasilkan nilai yang cukup tinggi yaitu sebesar 0,795 sehingga berada pada klasifikasi cukup ( middling). Nilai KMO ini menunjukkan adanya ukuran kecukupdekatan sampel. 4. Uji Bartlet Bertujuan untuk menguji apakah suatu matriks korelasi telah cukup layak untuk dilakukan analisis faktor (Sharma, 1996:123). Hasil uji Bartlett pada matriks korelasi di dalam penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa matriks ini memang tidak ortogonal yang berarti ada korelasi di antara variabel yang ada. Hal ini bisa dibuktikan dari nilai 2 sebesar 600,096 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 adalah lebih besar dari nilai 2 (0,05;210) = 244, Nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) Perhitungan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) pada setiap variabel semakin memperkuat bukti bahwa antar variabel saling terkait. Perhitungan MSA untuk setiap variabel penyebab konflik berada pada rentang 0,644 hingga 0,877. Hair dan kawankawan (1995:393) menyarankan untuk tidak melibatkan variabel yang memiliki nilai MSA kurang dari 0,5 dalam ekstraksi faktor.

8 C-5-8 Ekstraksi Jumlah Faktor Tabel 4. Hasil Ekstraksi Jumlah Faktor Faktor Nilai Eigen Keragaman Total Keragaman Total Kum Keterangan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Sumber: Hasil Analisis (2004) Komunalitas (besar keragaman tiap variabel asal) Diperoleh dengan menghitung jumlah kuadrat loading faktor setiap variabel asal (Santoso dan Tjiptono, 2001:263). Hasil ekstraksi seluruh faktor yang terbentuk dan perubahan nilai komunalitas yang terjadi masih berada di atas nilai 0,5. Artinya common faktor masih cukup kuat dalam menjelaskan keragaman variabel asal. Pola matriks sesudah rotasi Rotasi yang digunakan adalah rotasi varimax yang bertujuan untuk menghasilkan struktur faktor dimana setiap faktor akan memiliki nilai loading tertinggi di salah satu faktor dan akan mendekati nol pada loading faktor lainnya (Sharma, 1996:119). Nilainilai loading faktor yang terhitung pada umumnya akan diperhatikan jika lebih besar dari 0,5. Hasil ringkasan 4 faktor potensi konflik yang terbentuk dari 21 variabel penyebab konflik yang berpotensi menimbulkan konflik pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung memiliki nilai loading lebih besar dari 0,5. Analisis Potensi Potensi Konflik Organisasi Teknis Sumber Daya Jadwal Rendah Potensi Tinggi Gambar 3. Potensi Konflik yang terjadi dalam proyek Dari hasil analisa, 4 faktor penyebab konflik yang dirasa berpotensi agak rendah dalam menimbulkan konflik yaitu faktor prosedur pelaporan yang tidak jelas dalam tim proyek (F1), penggunaan teknologi baru (E1), terbatasnya ketersediaan ruang kerja di lapangan (E4), dan tidak cukup tersedianya pedoman kerja, manual, dan standarisasi. Namun apabila dilihat secara keseluruhan keempat faktor utama penyebab konflik yaitu faktor organisasi, teknis, sumber daya, dan jadwal rata-rata mempunyai potensi yang tinggi dalam menimbulkan konflik pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung.

9 C-5-9 Analisis Konflik Yang Sering Terjadi Frekuensi Konf lik Or ganisasi Teknis Sumber Daya Jadwal Jar ang Fr ekuensi Ser ing Gbr 4. Frekuensi Konflik dalam Proyek Gamba Frekuensi terjadinya konflik akibat faktor organisasi, faktor teknis, faktor sumber daya, dan faktor jadwal pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung adalah cukup rendah atau bisa dikatakan cukup jarang terjadi. Namun dari keempat jenis konflik yang berpotensi terjadi ini, konflik akibat faktor sumber daya dan faktor jadwal menunjukkan lebih sering terjadi dibandingkan dengan konflik-konflik lainnya. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata frekuensinya yang lebih tinggi dibanding dengan kedua konflik lainnya. Pada faktor sumber daya, konflik paling sering ditimbulkan oleh terbatasnya sumber-sumber daya yang ada untuk pelaksanaan proyek (D1). Sementara pada faktor jadwal, konflik paling sering ditimbulkan oleh adanya penundaan yang terjadi dalam pelaksanaan proyek (A3).. Hubungan antara potensi dan frekuensi konflik Tabel 5. Hubungan Potensi dan Frekuensi Konflik untuk Faktor Organisasi Kode Nama Rata-rata Statistik Selisih Potensi Frek t hitung p-value Kesimpulan E5 Penggunaan metode kerja yang kurang tepat Berbeda F1 Prosedur pelaporan yang tidak jelas Berbeda F2 Keterlambatan pembayaran gaji Berbeda F3 Rumusan kerja, tanggung jawab, dan wewenang yang tidak jelas Berbeda F4 Rusak atau hilangnya dokumen penting Berbeda G1 Komunikasi yang buruk Berbeda G3 Beban kerja yang berlebihan Berbeda G7 Kerjasama yang kurang baik antar personil Berbeda G9 Ketidakpuasan dalam hal gaji Berbeda Kode Tabel 6. Hubungan Potensi dan Frekuensi Konflik untuk Faktor Teknis Rata-rata Statistik Nama Selisih Kesimpulan Potensi Frek t hitung p-value E1 Penggunaan teknologi baru Berbeda E2 Kurangnya pengendalian performance pekerjaan Berbeda E3 Rework dalam pelaksanaan Berbeda E4 E6 Terbatasnya ketersediaan ruang kerja (work space) di site Tidak cukup tersedianya pedoman kerja dan standarisasi Tidak Berbeda Berbeda

10 C-5-10 Tabel 7. Hubungan Potensi dan Frekuensi Konflik untuk Faktor Sumber Daya Rata-rata Statistik Kesimpulan Kode Nama Selisih Potensi Frek t hitung p-value C1 C2 Pehitungan anggaran dan biaya proyek yang tidak akurat Cost overrun Berbeda Berbeda D1 Terbatasnya sumber2 daya Berbeda D2 Penempatan sumber daya manusia tidak sesuai kualifikasi Berbeda Kode Tabel 8. Hubungan Potensi dan Frekuensi Konflik untuk Faktor Jadwal Rata-rata Statistik Kesimpulan Nama Selisih Potensi Frek t hitung p-value A1 Penyusunan jadwal pekerjaan yang tidak realistis Berbeda A3 Penundaan (delay) Berbeda A4 pengendalian jadwal kurang baik Berbeda PENYELESAIAN KONFLIK PENYELESAIAN KONFLIK Frekuensi Jadwal Withdrawal/Avoiding Smoothing Compromising/Negotiating Forcing/Dominating Confrontation/Problem Solving Prioritas Biaya Sumber Daya Tipe Konflik Masalah Teknis Prosedur Administrasi Personalitas Gambar 5. Penyelesaian konflik yang dilakukan manajer proyek Selanjutnya untuk melihat apakah cara-cara penyelesaian konflik yang diambil akan berhubungan dengan tipe konflik yang terjadi, maka perlu dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Chi-Square. Dari hasil pengujian didapat nilai Chi-Square hitung sebesar 33,541 yang berarti mempunyai nilai lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel sebesar 36,415. Ini berarti H0 diterima. Selain itu nilai probabilitasnya didapat sebesar yang berarti lebih besar dari 0,05. Ini berarti H0 diterima. Jadi kedua analisis di atas dapat diambil kesimpulan yang sama yaitu cara-cara penyelesaian konflik yang diambil tidak berhubungan dengan tipe konflik yang terjadi. Pada tabel di atas terlihat bahwa seluruh tipe konflik yang terjadi umumnya diselesaikan dengan pendekatan confrontation atau problem solving dan pendekatan compromising atau negotiating, kecuali pada konflik personalitas yang diselesaikan dengan pendekatan confrontation atau problem solving dan smoothing. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh empat jenis konflik yang berpotensi tinggi terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung akibat faktor

11 C-5-11 penyebab konflik, yaitu : konflik akibat faktor organisasi, konflik akibat faktor teknis, konflik akibat faktor sumber daya, dan konflik akibat faktor jadwal. 2. Konflik yang berpotensi paling tinggi terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung adalah konflik akibat faktor sumber daya. Konflik ini disebabkan oleh faktor-faktor perhitungan anggaran dan biaya proyek yang tidak akurat, cost overrun dalam pelaksanaan proyek, terbatasnya sumber-sumber daya yang ada untuk pelaksanaan proyek, dan penempatan sumber daya manusia yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. 3. Apabila ditinjau dari frekuensi terjadinya konflik pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung, terlihat bahwa secara keseluruhan frekuensinya adalah cukup rendah atau dengan kata lain konflik cukup jarang terjadi. Dari keempat jenis konflik yang berpotensi terjadi, konflik akibat faktor sumber daya dan faktor jadwal menunjukkan lebih sering terjadi dibandingkan dengan konflik-konflik lainnya. 4. Dalam menyelesaikan konflik yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung, manajer proyek umumnya menggunakan pendekatan confrontation atau problem solving dan pendekatan compromising atau negotiating. Khusus untuk konflik yang berkaitan dengan masalah personalitas, manajer proyek mempergunakan pendekatan smoothing sebagai alternatif lain penyelesaian konflik yang terjadi. Saran 1. Obyek penelitian bisa dikembangkan pada jenis proyek konstruksi lain diluar proyek konstruksi gedung. 2. Perlu dilihat kecenderungan dari konflik yang terjadi pada masing-masing tahap dalam tahap pelaksanaan proyek konstruksi. 3. Penelitian dapat dikembangkan untuk melihat pengaruh konflik yang terjadi terhadap kinerja ( performance) proyek khususnya pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi. 4. Dalam penelitian lebih lanjut mengenai konflik yang terjadi pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi perlu dipertimbangkan juga mengenai pengaruhpengaruh dari tahap-tahap sebelumnya sebagai bagian dari project life-cycle dalam menimbulkan konflik pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi. 5. Dalam penelitian lebih lanjut mengenai konflik yang terjadi pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi gedung, perlu dilihat juga mengenai hubungan antara pengalaman kerja para manajer proyek dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung dengan tipe konflik dan frekuensi konflik yang terjadi. DAFTAR PUSTAKA Alhusin, Syahri. (2003). Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS 10 for Windows. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Barrie, Donald S. dan Paulson, Boyd C., Jr. (199 5). Manajemen Konstruksi Profesional. Penerjemah: Sudinarto. Edisi Kedua. Cetakan Keempat. Penerbit Erlangga, Jakarta. Badiru, Adedeji Bodunde dan Pulat, P. Simin. (1995). Comprehensive Project Management: Integrating Optimization Models, Management Principles, and Computers. Prentice Hall PTR, Jew Jersey. Botha, Henk. (2000). Conflict in The Construction Industry. Bellstone Training (International) Limited, London.

12 C-5-12 Dipohusodo, Istimawan. (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi. Jilid 1 dan Jilid 2. Cetakan Ketujuh, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Gapensi. (2002). Daftar Anggota Periode 30 Agustus BPC Gapensi Kota Surabaya. Gibson, James L., Ivancevich, John M., dan Donnelly, James H., Jr. (1985). Organization: Behavior, Structure, Process. Fifth Edition Business Publications, Inc., Texas. Hair, Joseph F., et al. (1995). Multivariate Data Analysis. Fourth Edition. Prentice-Hall International, Inc., New Jersey. Hardjana, Agus M. (1994). Konflik di Tempat Kerja. Cetakan Pertama. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Harrison, F. L. (1981). Advanced Project Management. Gower Publishing Company Limited, England. Hatch, Mary Jo. (1997). Organization Theory: Modern, Symbolic, and Postmodern Perspectives. Oxford University Press, New York. Kerzner, Harold. (2001). Project Management: A Systems Approach to Planning, Scheduling, and Controlling. Seventh Edition. John Wiley & Sons, Inc., New York Lewicki, Roy J. et al. (2003). Negotiation. Fourth Edition. McGraw-Hill Companies, Inc., New York. Malhotra, Naresh K. (1996). Marketing Research: An Applied Orientation. Second Edition. Prentice-Hall International, Inc., New Jersey. Martella, Ronald C., Nelson, Ronald, dan Marchand, Nancy E. (1999). Research Methods: Learning to Become A Critical Research Consumer. Allyn & Bacon. Meredith, Jack R. dan Mantel, Samuel J., Jr. (2000). Project Management: A Managerial Approach. Fourth Edition. John Wiley & Sons, New York. Nazir, Moh. (1999). Metode Penelitian. Cetakan Keempat. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Nicholas, John M. (1 991). Managing Business and Engineering Projects: Concepts and Implementation. Prentice Hall, New Jersey. Oberlender, Garold D. (2000). Project Management for Engineering and Construction. Second Edition. McGraw-Hill Companies, Inc. Ock, Jong H. dan Han, Seung H. (2003). Lessons Learned from Rigid Conflict Resolution in an Organization: Construction Conflict Case Study. Journal of Management in Engineering. April Peña-Mora, Feniosky, Sosa, Carlos E., dan McCone, D. Sean. (2003). Introduction to Construction Dispute Resolution. Pearson Education, Inc., New Jersey. Santosa, Budi. (1997). Manajemen Proyek. Edisi Pertama. Penerbit PT Guna Widya, Jakarta. Santoso, Singgih, dan Tjiptono, Fandy. (2001). Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Santoso, Singgih. (2002). Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Sekaran, Uma. (1992). Skill-Building Approach. Second Edition. John Wiley & Sons, Inc., New York. Sharma, Subhash. (1996). Applied Multivariate Techniques. John Wiley & Sons, Inc., New York. Soeharto, Iman. (1997). Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional. Cetakan Ketiga. Penerbit Erlangga, Jakarta. Sugiyono. (2000). Metode Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Penerbit CV. Alfabeta, Bandung. Thamhain, Hans J. (1984). Engineering Program Management. John Wiley & Sons, Inc., New York. Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasia. (2002). Total Quality Management. Edisi Keempat. Cetakan Kedua. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Umar, Husein. (1999). Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran. Cetakan Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Winardi. (1994). Manajemen Konflik: Konflik Perubahan dan Pengembangan. Cetakan Pertama. Penerbit CV. Mandar Maju, Bandung.

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG Sandro Fanggidae, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor Penyebab Konflik Pada Proyek Konstruksi. dengan mean 2,97 serta standar deviasi 1,09.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor Penyebab Konflik Pada Proyek Konstruksi. dengan mean 2,97 serta standar deviasi 1,09. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapa ditarik beberapa kesimpulan. 5.1.1. Faktor-faktor Penyebab Konflik Pada Proyek Konstruksi 1. Faktor

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI I.A.Rai Widhiawati 1, I G.A.Adnyana Putera 1,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS PELAKSANAAN PROYEK DERMAGA MILIK PEMERINTAH DI SULAWESI UTARA

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS PELAKSANAAN PROYEK DERMAGA MILIK PEMERINTAH DI SULAWESI UTARA ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS PELAKSANAAN PROYEK DERMAGA MILIK PEMERINTAH DI SULAWESI UTARA Mayggie R. Bedje Staf Kantor Pusat Unsrat B.F. Sompie, H. Tarore Dosen Pascasarjana Teknik Sipil Unsrat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil analisis data, yaitu sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil analisis data, yaitu sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah diberikan oleh 90 responden, kemudian diolah dan dianalisis, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil analisis

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI Shanty Wijayanthi, Tri Joko Wahyu Adi, Retno Indriyani Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

BABV PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya

BABV PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya B"'t\B V PENlJTUP BABV PENUTUP 5.1. Bahasan Berdasarkan uraian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat dibahas sebagai berikut: Setelah dilakukan penelitian dapat diketahui variabel

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : RISET PASAR Fakultas : EKONOMI Program Studi : MANAJEMEN Kode MK : EMD 532 Jumlah Kredit : 3 ( Tiga ) SKS S e m e s t e r : V ( Lima ) Dosen Pengampu : Drs.Ec. R.

Lebih terperinci

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, maka dapat dijelaskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pekerja pada perusahan kontraktor WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota Bandung dapat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH Youngki Firmansyah, Supani Hardjo Diputro Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. 29 responden (76,3%) cukup memahami tentang konsep constructability ini. 2. Keseluruhan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.6. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi stress pada Manajer Proyek Konstruksi dan cara penanggulangannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang berkedudukan sebagai kontraktor dan konsultan yang berada di daerah Yogyakarta. Sesuai dengan analisis

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KEBERHASILAN DESAINER INTERIOR DI SURABAYA

PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KEBERHASILAN DESAINER INTERIOR DI SURABAYA PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KEBERHASILAN DESAINER INTERIOR DI SURABAYA Mariana Wibowo dan I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember E-mail

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN 1) Nurul Afida 2) Edy Sulistiyawan 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2) Program

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KEBERHASILAN DESAINER INTERIOR DI SURABAYA

PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KEBERHASILAN DESAINER INTERIOR DI SURABAYA PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KEBERHASILAN DESAINER INTERIOR DI SURABAYA Mariana Wibowo dan I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember E-mail:

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING)

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING) ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING) Lukman Kurniawan (1) Subandiyah Azis (2 Tiong Iskandar (3) (1)(2)(3)

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) METODE PENELITIAN / MKKK 601 3 SKS Deskripsi Singkat: Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKKK) Metode Riset merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut. 1. Variabel kualitas interaksi berpengaruh tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 5.1.1 Hasil Analisis Karakteristik Responden 1 Pengalaman responden bekerja responden sebagian besar adalah

Lebih terperinci

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015 SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015 Julistyana Tistogondo, Wendi Kurniawan Program Studi Teknik Sipil, Universitas Narotama,

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR PENYABAB PEKERJAAN ULANG (REWORK) PADA PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN ROKAN HULU BERDASARKAN PERSEPSI KONTRAKTOR

FAKTOR FAKTOR PENYABAB PEKERJAAN ULANG (REWORK) PADA PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN ROKAN HULU BERDASARKAN PERSEPSI KONTRAKTOR FAKTOR FAKTOR PENYABAB PEKERJAAN ULANG (REWORK) PADA PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN ROKAN HULU BERDASARKAN PERSEPSI KONTRAKTOR YUNI SARTIKA (1) ARIFAL HIDAYAT, MT (2) ARIE SYAHRUDDIN S, ST (2) Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI DAN HARAPAN PENGGUNA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN TERHADAP HASIL PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DI BALIKPAPAN

ANALISIS PERSEPSI DAN HARAPAN PENGGUNA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN TERHADAP HASIL PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DI BALIKPAPAN ANALISIS PERSEPSI DAN HARAPAN PENGGUNA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN TERHADAP HASIL PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DI BALIKPAPAN Rieke Devinthya dan Retno Indryani Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

DAFTAR ACUAN. [1] Iman Soeharto, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1995), hal.1

DAFTAR ACUAN. [1] Iman Soeharto, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1995), hal.1 DAFTAR ACUAN [1] Iman Soeharto, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1995), hal.1 [2] I. Dipohusodo, Manajemen Proyek Konstruksi, jilid 1 (Yogyakarta : Kanisius,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI Zaenal Arifin Dosen FTSP UII Jurusan Teknik Sipil Kekhususan Manajemen Konstruksi, dan Direktur Utama PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah variable penelitian atau sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian yaitu pengaruh marketing, pelayanan costumer service,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di atas, mengenai hubungan antara contingent pay dengan konflik interpersonal karyawan sales dan marketing staff PT. General Shoe

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian yaitu Wellborn. Penelitian ini dilakukan di Oraqle sebagai distributor

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAKSI... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI... Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAKSI... BAB I PENDAHULUAN... PENGARUH FAKTOR KEHANDALAN (X 1 ), KETANGGAPAN (X 2 ), KERAMAHAN (X 3 ), KOMUNIKASI (X 4 ), MENGERTI NASABAH (X 5 ) DALAM KUALITAS LAYANAN BAGIAN PRIORITAS TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK CENTRAL

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) Diah Restu Wulandari diahrestuwulandari@yahoo.co.id Abstrak Diah

Lebih terperinci

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Pengguna Blackberry di Universitas Muhammadiyah Malang) SKRIPSI Disusun oleh : FIRSTYARINI

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kepuasan konsumen atas

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, berikut kesimpulan yang dapat ditarik serta jawaban dari rumusan masalah: 1. Penilaian persepsi responden terhadap atribut produk

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK Danny Tanjaya 1, Lie Arijanto 2, Andi 3 ABSTRAK : Kompetensi manajer proyek memiliki pengaruh kritikal terhadap kesuksesan proyek.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teknologi Konstruksi (Construction Technology) yaitu mempelajari metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teknologi Konstruksi (Construction Technology) yaitu mempelajari metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Konstruksi Manajemen proyek konstruksi adalah suatu metode untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran Rumah Makan Bakso Salatiga Bandung terhadap loyalitas konsumen Bakso Salatiga,

Lebih terperinci

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo 1 Pengaruh Motivasi Personal, Motivasi Sosiologis, dan Motivasi Institusional Terhadap Terjalinnya Pemasaran Relasional Pada Konsumen Bisnis Eceran Modern (Survei Pada Konsumen Sarinah Supermarket di Purworejo)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini merupakan bagian akhir dari rangkaian proses penelitian, yang memuat kesimpulan dan saran untuk mutu layanan Aya Travel dan untuk penelitian selanjutnya. V.1 Kesimpulan

Lebih terperinci

SKRIPSI KAJIAN FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN AIR BERSIH ( STUDI KASUS ) DI KABUPATEN MANATUTU TIMOR LESTE

SKRIPSI KAJIAN FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN AIR BERSIH ( STUDI KASUS ) DI KABUPATEN MANATUTU TIMOR LESTE SKRIPSI KAJIAN FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN AIR BERSIH ( STUDI KASUS ) DI KABUPATEN MANATUTU TIMOR LESTE DiajukanUntuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (strata

Lebih terperinci

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Yotan Parahita Anastasia Susty A. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut bahwa : Pembelian perlengkapan skateboard di Noon Boardshop Surabaya.

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut bahwa : Pembelian perlengkapan skateboard di Noon Boardshop Surabaya. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut bahwa : 1. Variabel Produk berpengaruh tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH

PENERAPAN ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PENERAPAN ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH Kadek Andrei Prabawa 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, Desak Putu Eka Nilakusmawati 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP Dwi Deshariyanto 1, Email : pehati@yahoo.com Subaidillah Fansuri 2 Email : fadil_sf@yahoo.com

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA perpustakaan.uns.ac.id IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA Risk Identification and Analysis Method in Maintenance Period on Construction

Lebih terperinci

KAJIAN FAKTOR KOMUNIKASI SEBAGAI PENUNJANG KINERJA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

KAJIAN FAKTOR KOMUNIKASI SEBAGAI PENUNJANG KINERJA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI KAJIAN FAKTOR KOMUNIKASI SEBAGAI PENUNJANG KINERJA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI Anton Soekiman 1 dan Metta Prasetya 2 1 Komunitas Bidang Ilmu Manajemen dan Rekayasa Konstruksi Fakultas Teknik Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA Rina Fitrianita Rizki 1, Susiswo 2 Universitas Negeri Malang E-mail: rin.bluey.7@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA Aris Windarko Saputro dan I Putu Artama W Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 2. Variabel kesadaran merek berpengaruh secara parsial terhadap efektivitas iklan pada pengguna handphone Nokia di Surabaya.

BAB V PENUTUP. 2. Variabel kesadaran merek berpengaruh secara parsial terhadap efektivitas iklan pada pengguna handphone Nokia di Surabaya. 57 BAB V 5.1 Kesimpulan PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel loyalitas

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah : Perilaku Keorganisasian Kode/ SKS : / 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini memberikan

Lebih terperinci

Kata kunci: kredit bank, faktor pertimbangan kredit, perusahaan kontraktor

Kata kunci: kredit bank, faktor pertimbangan kredit, perusahaan kontraktor FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PERTIMBANGAN PEMBERIAN KREDIT BANK BAGI PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI BALI A. Diah Parami Dewi, Rianto B. Adihardjo, Christiono Utomo Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif

BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif BAB V PENUTUP 5. 1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan di Surabaya dengan sampel akhir sebesar 106 responden nasabah Produk Tabungan Bank Mandiri di Surabaya dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner.

Lebih terperinci

BABS SIMPULAN DAN SARAN

BABS SIMPULAN DAN SARAN BABS SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka pada bagian akhir dari seluruh analisis dalam penyusunan skripsi ini penulis akan memberikan simpulan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH KONFLIK (DISPUTE) TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI ACEH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH KONFLIK (DISPUTE) TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI ACEH ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 149-158 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH KONFLIK (DISPUTE) TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI ACEH Rinaldy 1, Teuku Budi Aulia 2, Anita Rauzana 3 1)

Lebih terperinci

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPUL DAN SARAN 7.1 SimpuJan Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan mahasiswa masuk jurusan Akuntaosi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA PADA PELAKU USAHA KONSTRUKSI

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA PADA PELAKU USAHA KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 KARAKTERISTIK WIRAUSAHA PADA PELAKU USAHA KONSTRUKSI Harijanto Setiawan Program Studi Teknik Sipil dan Pusat Studi Kewirausahaan Universitas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab5 Simpulan Dan Saran Setelah menyelesaikan bab-bab terdahulu, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran yang merupakan bagian akhir dalam penulisan skripsi ini. Adapun kesimpulan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU TABRANI 1 Arifal Hidayat, MT 2 dan Anton Ariyanto, M.Eng 2 Program

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Buku: Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. Djarwanto, 1996, Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian, Liberty: Yogyakarta. Durianto,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI Izzati Amperaningrum 1 Annisa Putri 2 Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Dosen : Mila Faila Sufa

Manajemen Proyek. Dosen : Mila Faila Sufa Manajemen Proyek Dosen : Mila Faila Sufa Pengantar Manajemen Proyek Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Proyek Kode : TIN 433 Jumlah SKS : 3 (tiga) Mata Kuliah Prasyarat : disarankan sudah mengambil mata

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.,MM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

Hariyono Seputro Youngky Pratama 6

Hariyono Seputro Youngky Pratama 6 PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PASANGAN BATA RINGAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan MIPA Center Tahap 2 Universitas Brawijaya) Hariyono Seputro Youngky Pratama 6 Abstrak: Suatu keberhasilan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PEMBELIAN AKTUAL MELALUI NIAT BELI PADA IKAN LAUT. (Studi Kasus di Kabupaten Ngawi) JURNAL

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PEMBELIAN AKTUAL MELALUI NIAT BELI PADA IKAN LAUT. (Studi Kasus di Kabupaten Ngawi) JURNAL PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PEMBELIAN AKTUAL MELALUI NIAT BELI PADA IKAN LAUT (Studi Kasus di Kabupaten Ngawi) JURNAL Ditulis oleh : Nama : Sigit Wahyu Dwi Saputro Nomor Mahasiswa : 10311550 Jurusan Bidang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto & Suharsimi Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto & Suharsimi Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. DAFTAR PUSTAKA Arikunto & Suharsimi. 008. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi IV. Rineka Cipta. Jakarta Assauri, Sofyan. 008. Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi). Raja Grafindo.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU PADA PENGRAJIN SEPATU DI BINJAI. Oleh : Bambang Widjarnoko. SE.

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU PADA PENGRAJIN SEPATU DI BINJAI. Oleh : Bambang Widjarnoko. SE. ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU PADA PENGRAJIN SEPATU DI BINJAI Oleh : Bambang Widjarnoko. SE.,MM ABSTRAK Produk dan kebijakan promotin penting untuk pengrajin

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Advertising (X 1 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Ulang (Y 2 ). Hal ini berarti

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Penelitian ini adalah penelitian survei downward communication di PT. Jago Rental Sidoarjo yang dilihat dari jenis informasi dan metode yang digunakan dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab kelima ini disampaikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang disampaikan tersebut didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kualitas manajemen komunikasi antara kontraktor dan konsultan terhadap keberhasilan proyek jalan di lingkungan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK ABSTRAK Eptarina Rosanti email: eptarina.rosanti89@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS Alfian Raharjo Alfianraharjo89@yahoo.co.id Abstrak Perkembangan telekomunikasi saat ini semakin

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DALAM STANDAR ISO 9000:2000 OLEH KONTRAKTOR DI INDONESIA

PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DALAM STANDAR ISO 9000:2000 OLEH KONTRAKTOR DI INDONESIA Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DALAM STANDAR ISO 9000:2000 OLEH KONTRAKTOR DI INDONESIA Eko

Lebih terperinci

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN 1 Etty Roswitha Ariyani 1 Jl. Rawa Papan Rt. 012/006 No. 48 Bintaro Pesanggrahan Jakarta Selatan (roswithaariyani@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini 72 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara Jurnal Matematika Vol. 4 No. 1, Juni 2014. ISSN: 1693-1394 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara Made Susilawati Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation Amarta Multi Corporation adalah sebuah perusahaan penyedia jasa pelatihan dan konsultasi Sumber Daya Manusia bagi industri.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini membuktikan dugaan hipotesis pertama dapat diterima

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1.Brand salience smartphone Xiaomi baik karena brand tidak hanya sekedar diketahui oleh para responden,tetapi lebih dari itu responden dapat mengidentifikasi smartphone

Lebih terperinci

BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB7 KES~PULANDANSARAN 7.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap beberapa faktor tangibles / bukti fisik (Xl), reliability / keandalan (Xl),

Lebih terperinci

Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko terhadap penggunaan tower crane dilakukan pada studi kasus proyek pembangunan gedung baru Unikom dan

Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko terhadap penggunaan tower crane dilakukan pada studi kasus proyek pembangunan gedung baru Unikom dan Analisis Risiko Kecelakaan Pada Penggunaan Tower Crane Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Baru Unikom dan Proyek Pembangunan Gedung Elizabeth RS Bossomeus EXTENDED ABSTRACT Konstruksi merupakan usaha

Lebih terperinci

2 Reliability, sebuah sistem harus dirancang untuk menjamin kecermatan dalam pemrosesan data secara berkesinambungan. Adanya kemampuan untuk meback-up

2 Reliability, sebuah sistem harus dirancang untuk menjamin kecermatan dalam pemrosesan data secara berkesinambungan. Adanya kemampuan untuk meback-up BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi pada saat ini adalah salah satu kunci keberhasilan dari sebuah perusahaan. Tanpa informasi yang tepat, mengakibatkan perusahaan salah mengambil kebijaksanaan.

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang mempengaruhi.. I Gusti Made Subrata 43

Faktor-faktor yang mempengaruhi.. I Gusti Made Subrata 43 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH WARNET DI KOTA MATARAM I GUSTI MADE SUBRATA Fak. Ekonomi Univ. Mahasaraswati Mataram ABSTRAK Penggunaan internet sebagai salah satu sumber

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS ) Jakarta, Mei 009 PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI Ferianto Raharjo Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah. dikemukan, terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah. dikemukan, terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukan, terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa Persepsi

Lebih terperinci

DAB 7. SIMPULAN DAN SARAN

DAB 7. SIMPULAN DAN SARAN DAB 7. SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 6 dapat diambil simpulan sebagai berikut : a. Variabel gaya kepemimpinan ternyata mempunyai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 53 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan, dengan analisis regresi linier berganda, maka dapat ditarik simpulan

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SUMBA (STUDI KASUS DI KABUPATEN SUMBA TENGAH)

PENERAPAN MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SUMBA (STUDI KASUS DI KABUPATEN SUMBA TENGAH) PENERAPAN MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SUMBA (STUDI KASUS DI KABUPATEN SUMBA TENGAH) Agus Bambang Siswanto, Kemmala Dewi, Edwyn Boloe Pawolung Program Studi Teknik Sipil Universitas 17

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi harga penawaran pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi harga penawaran pada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dalam menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi pada mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi pada mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak) ISSN 1693 9093 Volume 8, Nomor 1, Februari 2012 H al 19-25 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi pada mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak) Yani Riyani Jurusan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. 70 DAFTAR PUSTAKA Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. Azwita Arifuddin. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Membeli Komputer

Lebih terperinci