KERUSAKAN POHON SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM SENI LUKIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KERUSAKAN POHON SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM SENI LUKIS"

Transkripsi

1 ARTIKEL ILMIAH KERUSAKAN POHON SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM SENI LUKIS Oleh : Dewa Gede Mariana NIM : Minat Seni Lukis Proram Studi Seni Rupa Murni FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2012

2 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam menciptakan suatu karya seni lukis pencipta terinspirasi dari kerusakan pohon. Ketika melihat kondisi pohon yang mengalami kerusakan pencipta merasa perihatin karena melihat keadaan pohon yang berdiri kokoh bisa ditebang dalam waktu yang cukup singkat, pada saat ditebang terkadang kulit pohon ikut terkelupas. Berbagai fenomena kerusakan pohon telah pencipta temukan secara tidak sengaja baik di pinggiran jalan, rumah teman, dan semak belukar di pinggir sungai. Kerusakan dapat terjadi disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor alam dan manusia. Tumbangnya pohon karena akar yang busuk, layu dan kering karena suhu yang terlalu panas, digerogoti benalu, jamuran, dimakan rayap, dan kadang dipakai tempat tinggal bagi serangga seperti semut merupakan faktor kerusakan dari alam. Sedangkan yang disebabkan oleh manusia adalah penebangan liar, pemasangan sepanduk dan papan guna kepentingan peribadi. Untuk sebagian orang kerusakan pohon mungkin saja tidak ada artinya akan tetapi merusak pohon sesungguhnya sudah merusak alam. Jika alam telah rusak maka dampaknya akan menimpa manusia. Salah satu contoh dari dampaknya adalah tanah longsor dan banjir yang marak terjadi saat sekarang ini. Guna mencegah hal tersebut setidaknya masyarakat rela untuk menyisakan sedikit lahan mereka untuk menanam pohon bukannya merusak pohon. Berdasarkan fenomena tersebut pencipta ingin mengangkat judul Kerusakan Pohon Sebagai Sumber Inspirasi Dalam Seni Lukis. Mengenai visual karya pencipta ingin menampilkan bentuk-bentuk yang detail tetapi tidak realis ditambah dengan sentuhan imajinasi sehingga menjadi suatu karya seni lukis yang berbeda dengan karya-karya seniman lainnya. Melalui hasil karya tersebut diharapkan nantinya dapat berguna bagi masyarakat maupun pihak-pihak lain yang menbutuhkannya. 1

3 Dalam menciptakan suatu karya seni lukis keberadaan estetika merupakan suatu hal yang perlu diperhitungkan karena tanpa estetika suatu karya terlihat kurang maksimal. Oleh sebab itu karya karya yang ingin ditampilkan akan digarap dengan sentuhan keindahan dan imajinasi. Keindahan dalam karya akan ditampilkan melalui bentuk yang diimajinasikan ditambah dengan warna warna yang cerah dan kontas sehingga objek menjadi lebih menonjol. Walaupun pencipta mengangkat fenomena kerusakan akan tetapi hal tersebut akan divisualkan dalam wujud yang indah dan tidak lepas dari kerusakan pohon. Sehingga tampilan karya menjadi menarik dan enak dipandang. 2. Ide Penciptaan Secara umum ide berarti suatu gagasan atau hasil pemikiran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ide berarti rancangan yang tersusun dalam pikiran (2003 : 416) dan bagi pencipta ide berarti hasil pemikiran seseorang yang bisa muncul kapan saja. Ide merupakan salah satu bagian terpenting dari terciptanya suatu karya seni karena, dari ide tersebut akan muncul suatu karya seni yang kreatif. Tanpa adanya ide bisa saja karya tersebut terbilang kosong, tidak berisi atau tiruan dari karya karya sebelumnya. Setelah melalui perenungan, memilah-milah hasil foto, dan mendapatkan inspirasi maka muncul ide pencipta untuk menuangkannya dalam kanvas dan dalam pengungkapan visual karya, objek pohon menjadi objek utama. Objek tersebut akan diolah kembali baik dari segi warna, bentuk ataupun latar belakang karya. Objek pohon yang ingin divisualkan lewat kanvas kebanyakan berada dipingir, namun diseimbangkan dengan latar belakang pendukung ataupun warnawarna lain yang dapat menghasilkan keseimbangan. Pohon yang ditampilkan dalam kanvas cendrung mendapatkan sentuhan imajinasi pencipta sehingga tidak sepenuhnya meniru foto. Mengenai latar belakang karya dibuat dengan tampilan garis putus-putus, melengkung dan dipenuhi berbagai warna dalam garis tersebut pencipta berusaha untuk menampilkan ruang yang bertujuan untuk menunjang objek pohon dalam 2

4 karya sehingga tampilan karya tidak datar selain itu tampilan latar belakang tersebut merupakan usaha untuk menampilkan suatu ciri khas dari ke dua belas karya. Kenapa garis putus putus karena dari garis tersebut pencipta dapat bermain warna, menciptakan irama dan mendukung objek yang ingin ditonjolkan. Dalam setiap karya, pencipta lebih memilih menampilkan pohon yang memiliki tekstur keras karena dalam tekstur tersebut terdapat unsur keindahan dan kerumitan. Pohon yang ditampilkan cendrung sudah mengalami pemotongan, keretakan, kelapukan, kering dan telah digerogoti tumbuhan lain yang menandakan bahwa pohon tersebut telah mengalami kerusakan. Dari hasil pengolahan objek pohon tersebut, diharapkan akan mendapatkan hasil karya lukis yang berbeda dari karya pelukis lainya. Selain itu, melalui judul karya seni lukis yang diterapkan, pencipta berharapkan sedikit tidaknya masyarakat menyadari akan pentingnya pohon dalam kehidupan. Karena pohon merupakan bagian dari makhluk hidup yang memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan alam. 3. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang dirumuskan dalam penciptaan karya seni lukis ini adalah sebagai berikut: Bagaimana memvisualkan kerusakan pohon sebagai sumber inspirasi dalam seni lukis? Bagaimana upaya dalam memberi sentuhan estetika dari kerusakan pohon sebagai sumber inspirasi dalam seni lukis? Teknik apa yang tepat untuk menampilkan kerusakan pohon sebagai sumber inspirasi dalam seni lukis? 4. Tujuan Penciptaan Adapun tujuan yang diharapkan oleh pencipta dalam penciptaan karya seni lukis ini adalah sebagai berikut: 3

5 Untuk memvisualkan kerusakan pohon sebagai sumber inspirasi dalam seni lukis. Untuk mengetahui upaya dalam memberi sentuhan estetika dari kerusakan pohon sebagai sumber inspirasi dalam seni lukis. Untuk mengetahui teknik yang dianggap tepat dalam menggungkapkan kerusakan pohon sebagai sumber inspirasi dalam seni lukis. 5. Manfaat Penciptaan Adapun manfaat yang pencipta harapkan dalam penciptaan karya seni lukis ini adalah sebagai berikut: Dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru dalam bidang seni khususnya seni lukis. Sebagai sarana apresiasi seni bagi masyarakat khususnya seni lukis. Dapat mengingatkan kepada pemerintah bahwa peranan pohon dalam kehidupan sangat penting. 4

6 B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Tentang Seni Lukis Seni lukis dapat dikatakan sebagai suatu ungkapan pengalaman estetik seseorang yang dituangkan dalam bidang dua dimensi, dengan menggunakan medium rupa yaitu : garis, warna tekstur, shape dan bentuk. Medium rupa dapat dijangkau melalui berbagai macam jenis material seperti tinta, cat / pigment, tanah liat, semen dan berbagai aplikasi yang memberi kemungkinan untuk mewujudkan medium rupa ( Kartika, 2004 : 36 ) Seni lukis adalah suatu ungkapan yang ditumpahkan dalam bidang dua dimensional dengan menggunakan garis dan warna, dimana unsur warna yang paling kuat (Soedarso S.P 1990 : 11 ). Dari pernyataan tersebut, maka pencipta mendefinisikan seni lukis adalah ungkapan pengalaman manusia yang bersifat indah dituangkan kedalam bidang dua dimensional melalui berbagai medium rupa seperti warna, garis, bentuk, bidang dan tesktur sehingga menjadi satu kesatuan yang menarik untuk ditangkap mata. Dalam berkarya pencipta juga memakai bidang dua dimensional 2. Unsur Unsur Seni Rupa Penyusunan unsur seni lukis dalam mewujudkan bentuk pada seni rupa diperlukan hukum atau azas penyusunan, untuk menghindari kemonotonan dan kekacauan kekacaun. Unsur unsur seni lukis tersebut antara lain : Garis Garis merupakan perpaduan sejumlah titik titik yang sejajar dan sama besar ( Susanto, 2002 : 45 ). Garis sebagai bentuk, mengandung arti yang lebih dari pada titik, karena dengan bentuknya sendiri, garis menimbulkan kesan tertentu pada pengamat. Kumpulan garis garis dapat disusun ( diberi struktur ) sedemikian rupa sehingga mewujudkan unsur unsur struktural seperti misalnya ritme, simetri, keseimbangan, kontras, penonjolan dan lain lain ( Djelantik, 1999 : 18 ). Dalam karya pencipta garis tersusun dari perpaduan antara warna yang satu dengan warna 5

7 lainnya, terdapat bermacam-macam garis dalam karya tersebut seperti garis lurus, lengkung, putus-putus, dan masih banyak lagi yang lainya sehingga dari garis tersebut muncul suatu irama dan dari garis tersebut akan menjadikan ciri khas dari ke 12 karya yang akan diciptakan. Warna Warna merupakan kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan benda benda yang dikenainya ( Susanto, 2002 : 113 ). Warna merupakan getaran atau gelombang yang ditrima indra pengelihatan ( Sanjiman Ebdi Sanyato, 2009 :11 ) Dalam pandangan pencipta warna merupakan hasil dari pantulan cahaya yang ditangkap mata, tanpa cahaya warna tidak akan ada, karena ketika mendapatkan cahaya benda apapun akan menampilkan warna. Dalam karya pencipta warna yang dimunculkan beraneka ragam dan warna tersebut tidak lagi mengarah pada warna asli dari objek, melainkan diolah melalui daya imajinasi. Tekstur Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukan rasa permukaan bahan yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang pada perwajahan bentuk pada karya seni rupa secara nyata atau semu ( Kartika, 2004 : 48 ). Menurut pencipta tekstur adalah nilai raba dari kualitas permukaan benda. Dalam karya pencipta menampilkan tekstur dengan warna (tekstur semu) sehingga dalam berkarya pencipta lebih mudah menciptakan kedetailan objek yang ingin ditonjolkan. Bentuk Bentuk merupakan rupa, wujud. Dalam karya seni rupa biasanya dikaitkan dengan matra yang ada seperti dwimatra, atau trimatra ( Susanto, 2002 : 22 ) Dalam seni lukis ada pengertian bentuk besar dan bentuk kecil. Bentuk besar menyangkut penyusunan suatu karya seni sebagai 6

8 keseluruhan, sedangkan bentuk kecil mengenai susunan organisasi dari masing masing bagianya. Bentuk besar dinamakan stuktur dan bentuk kecil disebut tekstur ( The Liang Gie, 1996 : 99 ). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk merupakan wujud yang memiliki struktur volume atau isi dengan perbandingan panjang, lebar, tebal, tinggi dengan visual yang tiga dimensional. Bentuk dalam karya pencipta masih tetap meniru bentuk asli dari objek dan sedikit mendapatkan sentuhan imajinasi pada pusat perhatian. Dengan adanya bentuk suatu karya akan lebih mudah untuk dipahami oleh masyarakat. Bidang Sebuah garis yang bertemu pangkal ujungnya akan membentuk sebuah bidang. Dan demikian juga beberapa garis yang saling potong satu sama lain akan membentuk bidang. Seperti halnya garis, bidang atau unsur bidang yang mempunyai sifat dan watak yang berbeda beda (Athisah, dkk, 1991 : 27 ). Dalam karya pencipta bidang tercipta melalui warna warna yang berbeda dan bersinggungan sehingga saling membatasi selain itu bidang juga dimunculkan melalui garis yang ujung dan pangkalnya saling bertemu. 3. Prinsip Prinsip Penyusunan Seni Lukis Adapun beberapa prinsip prinsip penyusunan yang perlu di perhatikan dalam pembuatan visual karya antara lain sebagai berikut : Proporsi Proprsi merupakan hubungan antara bagian dari satu disain dan hubungan antara bagian dan keseluruhan. Warna tekstur dan garis memainkan peranan penting dalam penyusunan proporsi ( Kartika, 2004 : 64 ). Proporsi hubungan ukuran antara bagian dan bagian, serta bagian dan kesatuan / keseluruhanya. Proporsi berhubungan erat dengan balance atau keseimbangan, irama dan kesatuan ( Susanto, 2002 : 92 ). 7

9 Proporsi menurut pencipta adalah ukuran yang digunakan dalam penciptaan suatu karya seni baik dari segi bentuk, garis, warna dan lain sebagainya dengan menentukan suatu ukuran sebagai keluasan, ketinggian atau kedalaman sehingga dapat memberikan pertimbangan hubungan pada tiap tiap dari wujud yang ditampilkan secara keseluruhan, yang tujuannya untuk menciptakan keseimbangan serta keharmonisan suatu karya. Proporsi dalam karya pencipta tersusun melalui warna, bentuk dan garis. Keseimbangan Penyesuaian materi materi dari ukuran berat dan memberikan tekanan setabilitas pada suatu komposisi dalam karya seni ( Susanto 2002 : 20 ). Keseimbangan dalam penyusunan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual ataupun secara intensitas kekaryaan. Bobot visual karya ditentukan oleh ukuran, wujud, warna, tekstur dan kehadiran semua unsur dipertimbangkan dan memperhatikan keseimbangan. Keseimbangan dalam karya pencipta terdapat pada penempatan objek yang diseimbangkan dengan warna ataupun objek lain dari latar belakang yang dapat mendukung terciptanya suatu keseimbangan. Irama Irama merupakan suatu pengulangan unsur unsur pendukung karya seni. Pengulangan ini merupaka selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang dan waktu, maka sifat paduanya bersifat satu matra yang dapat diukur dengan interval ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama (Kartika, 2004 :57 ). Menurut pencipta irama adalah urutan atau perulangan yang teratur dari sebuah elemen atau unsur unsur pendukung dalam seni rupa. Dalam karya pencipta irama dibuat melalui susunan bentuk dan warna yang berulang - ulung yang diciptakan pada latar belakang objek. 8

10 Kontras Kontras merupakan perbedaan antara elemen elemen dalam sebuah tanda yang ada pada sebuah komposisi untuk memberi ketegasan seperti gelap terang, besar kecil dan lain sebagainya. Kontras dalam karya pencipta dapat dilihat melalui objek karya ketika objek tersebut mendapatkan penyinaran warna dibuat cerah dan ketika tidak mendapat sinar warna dibuat gelap. Pusat Perhatian Pusat perhatian adalah titik perhatian atau dimana penonton atau penikmat mengutamakan perhatian pada suatu karya seni. Dalam hal ini seniman bisa dengan memanfaatkan warna, bentuk, objek, gelap terang, maupun ide cerita/ tema sebagai pusat perhatin ( Susanto, 2002 : 89 ). Menurut pencipta pusat perhatian adalah suatu penegas dari inti permasalahan yang ingin ditunjukan dalam suatu karya atau bisa juga dibilang bagian fokus dari suatu karya seni lukis. Pusat perhatian dari karya pencipta cendurung dibuat lebih detail dan kebanyakan terletak ditengah-tengah objek. Kesatuan Kesatuan berarti estetis itu tersusun secara baik ataupun sempurna untuk memiliki suatu kestuan bentuk, antara bagian bagian sampai keseluruhan ( The Liang Gie, 1996 : 48 ). Menurut pencipta kesatuan adalah terjadinya kumpulan yang tersusun dengan baik sehingga terlihat utuh. Dan dalam karya pencipta warna menjadi peranan utama ditambah dengan latar belakang pendukung objek yang sedikit dibikin memiliki kaitan dengan objek namun disusun melalui hasil imajinasi pencipta. Harmoni Adanya keselarasan antara bagian bagian atau komponen yang bertentangan, semua cocok dan terpadu. Tidak ada pertentangan dalam segi bentuk, jarak, warna dan tujuan. (Djelantik, 1999 : 46 ). Dalam karya 9

11 pencipta perpaduan antar warna objek karya dengan latar belakang dibuat saling mendukung. 10

12 C. PROSES PENCIPTAN Dalam menghasilkan suatu karya pencipta menggunakan tiga tahapan dalam penciptaan karya seni lukis yaitu : Eksplorasi ( Pejajagan), Eksperimen (Percobaan) dan Forming (Pembentukan). 1. Penjajagan (Eksplorasi) Eksplorasi adalah aktivitas pengamatan dan perenungan terhadap berbagai fenomena keindahan untuk menentukan ide yang akan dipilih. Pengamatan tersebut dilakukan dengan peninjauan berbagai realita yang terjadi dalam masyarakat. Proses eksplorasi merupakan langkah awal dari terciptanya suatu karya seni. Dalam tahapan ini pencipta memilih untuk melihat dan terjun langsung ke lapangan sehingga menemukan hal-hal yang menarik untuk diungkapkan dalam seni lukis. Pada saat pencipta berada di lapangan pencipta menemukan suatu fenomena yang menarik keinginan pencipta dan fenomena tersebut adalah kerusakan pohon. Setelah diamati kemudian pencipta merenungkan kembali tentang apa yang menjadi menarik dari kerusakan tersebut. Selain itu pencipta juga memilah milah hasil dari foto yang dianggap menarik dimana foto tersebut pencipta dapatkan di lapangan. Setelah direnungkan kemudian dimulai dengan melakukan pembuatan sketsa yang diterapkan pada buku gambar. Setelah mendapatkan hasil sketsa yang menarik beru kemudian dituangkan pada kanvas. Mengenai pencarian bentuk, warna, dan teknik akan pencipta jelaskan lebih jauh lewat tahapan percobaan. 2. Percobaan (Eksperimen) Eksperimen adalah melakukan berbagai percobaan untuk menghadirkan bentuk bentuk yang menarik dan imajinatif, serta mendalami berbagai medium yang akan digunakan baik aspek alat, teknik maupun sifatnya. Pada tahapan ini pencipta melakukan berbagai percobaan untuk menentukan tampilan visual karya yang menarik, kreatif dan bermanfaat bagi masyarakat. 11

13 Langkah awal dari eksperimen ini adalah memilah milah objek pohon yang menarik untuk diabadikan dalam bentuk foto. Setelah mendapatkan hasil foto yang menarik pencipta mempelajari bentuk dari pohon tersebut lewat sketsa yang diterapkan dalam buku gambar, bagian dari objek yang kurang menarik dihilangkan sehingga tidak mengganggu objek yang ingin ditonjolkan. Sketsa yang terpilih nantinya akan dipindahkan dalam kanvas. Dalam tahapan eksperimen ini pencipta juga medalami teknik pewarnaan dengan menggunakan cat acrylic yang memiliki sifat sangat lentur dan mudah kering teknik yang diterapkan adalah teknik dusel goresan kuas yang putus-putus namun banyak warna. Percobaan dalam mencari warna yang matang sangat penting bagi pencipta karena dengan warna yang matang suatu karya akan terlihat lebih maksimal. 3. Pembentukan (Forming) Pembentukan merupakan suatu proses penyusunan dari hasil eksperimen. Dalam proses pembentukan terdapat tiga tahap yang pencipta terapkan untuk menghasilkan suatu karya seni lukis, ketiga tahapan tersebut adalah sebagai berikut : 3.1 Tahapan Persiapan Tahapan ini merupakan aktivitas persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam melukis. Adapun alat yang akan digunakan antara lain sebagai berikut : a. Alat - Alat Dan Bahan Kuas Kuas yang digunakan adalah kuas untuk cat acrylic dengan merek handy purebristle china dengan berbagai ukuran yang memiliki masing masing fungsi. Kuas berukuran besar digunakan untuk mengeblok objek yang akan diberi warna dasar. Kuas berukuran menengah digunakan untuk mencari tampilan bentuk dan kuas berukuran kecil digunakan untuk pencapaian detail daripada objek tersebut. 12

14 Palet / tempat warna Palet ini digunakan sebagai alas dari pencampuran warna sehingga didapatkan warna yang sesuai keinginan. Steples Steples berfungsi sebagai perekat kain kanvas di atas spanram. Steples yang digunakan bermerek kangaro 24 / 6. Kain lap Kain ini digunakan sebagai pembersih kuas disaat kuas mulai dikotori warna yang telah diterapkan sebelumnya pada kanvas. Ember kecil Digunakan sebagai tempat air yang digunakan pada saat mencuci kuas yang telah dilumuri warna. Gunting Gunting digunakan untuk memotong kanvas yang akan dipasang pada spanram. b. Bahan bahan Kanvas Kanvas yang digunakan adalah kanvas yang sudah jadi atau siap pakai dengan merek B 44. Kanvas ini dibeli di toko material seni yaitu di Bali Cipta Seni. Spanram Sepanram yang digunakan memiliki ukuran yang beraneka ragam dan berjenis kayu damar. Pensil Pensil yang digunakan adalah pensil EE, pensil berguna untuk pembuatan proses awal sketsa. Cat Cat yang digunakan adalah cat acrylic dengan merek Maries. 13

15 Cat transparan ( clear ) Clear berfungsi untuk pelapis karya yang sudah dianggap selesai agar karya tidak mudah terserang debu dan clear yang digunakan bermerek aqua lacouer. Air Air berfungsi sebagai pengencer cat disamping sebagai pencuci kuas yang telah dikotori warna. 3.2 Tahapan Perwujudan Tahapan perwujudan merupakan proses pengungkapan bentuk yang sebelumnya diperoleh melalui sketsa dalam proses eksperimen ( percobaan ). Pada tahapan ini pencipta melakukan penyusunan elemen elemen seni rupa seperti garis, bidang, warna, bentuk, dan ruang serta penerapan prinsip prinsip penyusunan, seperti komposisi, keseimbangan, kerumitan, proporsi, harmoni, kontras, dan lain sebagainya. Dalam tahapan ini langkah pertama yang dilakukan adalah membuat penajaman sketsa yang telah dituangkan dalam kanvas dengan menggunakan cat acrylic hitam yang sedikit encer supaya goresan lebih lancar. Sketsa yang ditampilkan tidak sepenuhnya meniru kenyataan karena dalam proses perwujudan ini pencipta ingin menambahkan sentuhan imajinasi yang dapat pencipta ungkapkan dalam seni lukis. Selanjutnya langkah pewarnaan yang diawali dengan penerapan warna dasar dengan memblok bidang bidang yang telah tersusun. Setelah warna dasar kering baru kemudian melakukan pencarian bentuk bentuk dari pohon yang warnanya telah diolah sehingga memperoleh kematangan warna. Kekuatan bentuk juga diperhitungkan dalam proses ini agar tampilan pohon tidak terlalu jauh dari bentuk sesungguhnya. Pewarnaan ini dibantu dengan menggunakan kuas khusus untuk cat Acrylic. Mengenai latar belakang karya pencipta terapkan goresan kuas putus-putus yang diulang berkali-kali guna mendapatkan warna dan goresan yang matang. 14

16 3.3 Tahapan Penyelesaian ( finishing ) Tahapan finishing merupakan tahapan akhir dari terciptanya suatu karya. Dalam tahapan ini pencipta melakukan pengamatan sedetail mungkin dengan melihat kembali bagian bagian pada objek yang perlu dipertegas dan bagian mana yang perlu dikurangi. Tidak lupa juga pencantuman nama dan tahun pembuatan sebagai identitas dari suatu karya. Supaya karya tetap awet dari serangan rayap, debu, maupun jamur maka perlu ditambahkan clear (warna transparan). Pelapis ini juga bermanfaat untuk memudahkan dalam perawatan lukisan seperti ketika terkena air warna tidak akan mudah luntur dan ketika debu menempel bisa dibersihkan dengan menggunakan sapu halus tanpa merusak warna dari lukisan. 15

17 D. WUJUD KARYA Pada wujud dan diskripsi karya merupakan penjelasan dari karya seni lukis yang telah pencipta kerjakan selama proses penciptaan. Adapun wujud karya yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Karya I Judul karya : Terkelupas Ukuran : 100 X 90 Cm Media : Cat acrylik di atas kanvas Tahun : 2012 Pada karya ini pencipta terinspirasi dari terkelupasnya kulit pohon yang disebabkan karena penebangan. Melihat akan hal tersebut pencipta membayangkan bagaimana jika kulit pencipta yang terklupas karena jatuh pasti akan terasa sakit yang dan perih. Pohon juga merupakan mahkluk hidup dalam 16

18 benak pencipta setiap mahkluk hidup pasti merasakan sakit, akan tetapi pohon tidak bisa mengungkapkanya karena pohon tidak bisa bersuara. Dari renungan tersebut muncul keinginan pencipta untuk mengangkat judul Terkelupas. Dalam visual karya terdapat sebuah pohon yang pada bagian dahan telah mengalami pengelupasan dan pemotongan. bentuk pohon masih sama dengan bentuk nyatanya akan tetapi sedikit mendapatkan sentuhan imajinasi pencipta yaitu pada pusat perhatian yang terletak di tengah-tengah pada bagian kulit pohon yang terkelupas. Komposisi dari karya ini menggunakan komposisi asimetris sehingga karya terkesan dinamis. Warna dari objek pohon ini sudah tidak lagi meniru warna aslinya melainkan sudah keluar dari warna asli tersebut yang didominasi oleh warna coklat dan jingga sedikit mendapatkan warna gelap pada bagian-bagian yang dianggap tidak mendapatkan sinar. Latar belakang karya bernuansa jingga kehijauan dengan garis putus-putus yang menjadikan ciri khas dari pencipta. Makna dan Pesan yang ingin disampaikan dari karya ini adalah bahwa pohon sebagai mahkluk hidup juga merasakan sakit, jika tidak ingin disakiti maka janganlah menyakiti. 17

19 E. PENUTUP 1. Kesimpulan Kesimpulan merupakan hasil rangkuman dari seluruh Bab. Yang telah diuraiakan sebelumnya sebagai jawaban dari pertanyaan yang telah disusun dalam rumusan masalah. Berikut ini merupakan kesimpulan yang telah disusun sesuai dengan urutan rumusan masalah yang pencipta uraiakan sebelumnya : Wujud karya dalam kerusakan pohon diungkapkan dalam bidang dua dimensional yaitu pada kanvas dengan berbagai ukuran. Dalam kanvas kerusakan pohon dimunculkan dengan komposisi yang asimetris sehingga tampilan karya terlihat dinamis. Warna pada karya pencipta sudah tidak lagi mengarah pada kenyataan. Dengan penggambaran bentuk yang masih meniru bentuk aslinya. Pohon yang ditampilkan pada karya cendrung mengarah pada kerusakan seperti berlubang, busuk, kering, terpotong dan tumbang. Mengenai inspirasi dalam berkarya sudah pencipta uraikan sebelumnya pada latar belakang. Dalam tampilan suatu wujud karya, keberadaan estetika sangat berperan karena jika suatu karya tidak memiliki estetika maka karya tersebut terkesan kurang maksimal. Oleh sebab itu, dalam karya pencipta estetika sangat diperhitungkan. Estetika pada karya pencipta terlihat dari tampilan warna pada keseluruhan karya yang cendrung mengarah pada keindahan. Bentuk dari pohon diimajinasikan sehingga tercipta suatu karya yang menarik dan enak di pandang. Walaupun yang diangkat kerusakan pohon namun kerusakan itu diperindah sehingga memanjakan mata untuk terus memperhatikan karya tersebut. Dalam suatu karya adanya teknik sangat penting guna terciptanya karya yang menarik karena jika teknik yang digunakan dalam menampikan suatu karya tidak tepat maka visual karya akan terlihat lemah. Teknik yang digunakan pencipta dalam menampilkan kerusakan pohon sebagai sumber inspirasi dalam seni lukis adalah dengan menggunakan teknik basah yaitu menggunakan cat acrylik degan sentuhan teknik dusel dan adanya teknik goresan putus-putus pada latar belakang karya yang pencipta kerjakan dengan kuas yang diulang berkali- 18

20 kali sehingga menimbulkan suatu ruang dan irama selain itu goresan ini juga menjadikan ciri khas dari karya yang ditampilkan. 2. Saran-Saran Adapun saran-saran yang ingin pencipta sampaikan pada kesempatan ini adalah sebagai berikut : Dalam menciptakan suatu karya seni khususnya seni lukis, tidak perlu jauh-jauh mencari fenomena seni karena fenomena yang menarik sesungguhnya berada dekat dengan kita. Dalam berkarya hendaknya harus jujur tidak perlu mengada - ngada karena seni lukis merupakan hasil curahan perasaan yang dituangkan dalam berbagai media, baik dalam media dua dimensi ataupun tiga dimensi. Bagi masyarakat hendaknya menjaga keberadaan pohon karena pohon merupakan penyumbang oksigen terbesar bagi manusia. 19

21 DAFTAR PUSTAKA Athisah Dasar Dasar Desain. Depdikbud : Jakarta. Djelantik, A.A.M Estetika Sebuah Pengantar : Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung Gie, The Liang Filsafat Seni Sebuah Pengantar. PUBIB Yogyakarta. Kartika, Dharsono Sony Seni Rupa Modern. Rekayasa Sains : Bandung. Sayoto, Sadjiman Ebdi Nirmana, Edisi kedua. Jalasatra Anggota IKAPI : Yogyakarta. Soedarso,Sp Tinjauan Seni Rupa, Pengantar Untuk Apresiasi Seni. Saku Dayar sana: Yogyakarta., Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Cv. Studio Delapan Puluh Enterprice dengan Badan Penerbit ISI Yogyakarta. Susanto, Mikke Diksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa. Kansinus: Yogyakarta. http// 20

22 ARTIKEL KARYA ILMIAH KERUSAKAN POHON SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM SENI LUKIS Oleh Dewa Gede Mariana Nim : Minat Seni Lukis Program Studi Seni Rupa Murni FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

23 ABSTRAK KERUSAKAN POHON SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM SENI LUKIS Inspirasi dalam karya pencipta berawal dari berbagai fenomena kerusakan pohon, melihat kerusakan tersebut pencipta merasa prihatin. Setelah direnungkan ternyata dibalik kerusakan tersebut terdapat suatu hal yang menarik. Sisi menariknya adalah terdapatnya suatu bentuk, warna, tekstur yang unik dan pohon kelihatan lebih rumit karena ditempel tumbuhan liar dengan akar yang melilit-lilit namun enak dipandang. Dari fenomena tersebut pencipta tertarik untuk mengangkat judul Kerusakan Pohon Sebagai Sumber Inspirasi Dalam Seni Lukis sebagai keseluruhan karya Ilmiah. Proses yang pencipta terapkan dalam berkarya adalah penjajagan (eksplorasi), percobaan (eksperimen), pembentukan (forming) dan Tahapan penyelesaian (finishing). Makna dan pesan dari karya adalah semua mahkluk hidup memerlukan zat makanan untuk hidup dan berkembang oleh karena itu, jangan mencari makan dengan cara merusak kehidupan orang lain. Pohon yang sudah rusak mungkin tidak ada artinya bagi sebagian orang, akan tetapi dalam seni lukis kerusakan tersebut bisa menjadi indah tergantung dari bagaimana cara mengungkapkanya dalam wujud karya. Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kerusakan pohon sebagai sumber inspirasi dalam seni lukis merupakan fenomena yang menarik untuk diungkapkan. Mengenai estetika dan teknik yang ingin diterapkan telah tercapai. Kata kunci : Kerusakan, Pohon, Inspirasi, Seni Lukis. 22

24 ABSTRACT THE DAMAGE OF A TREE AS AN INSPIRATION IN ART OF PAINTING The inspiration of this work began from several phenomenon of the tree damage. The author felt sorry for those happened to the tree. After thinking about it, there is unique part this phenomenon. The interesting parts are the shapes, colors, the unique textures and the trees look more complicated because there is wild plant with roots wrapped around the trees but it looks nice.based on the phenomenon the author gave a title The Damage of the Tree as an Inspiration in Art of Painting for his final assignment. There are some processes that the author used in making this work, there are exploration, experiment, shaping (forming) and finishing. The meanings and the messages from the art-work are that all living things need food to survive and grow so a living thing shall not get food by damaging other living things. The damage tree perhaps meaningless for some people; however, in the art of painting, the damage can be beautiful depends on how to express it in the form of an art work. Based on the statements above, can be concluded that the damage of a tree as the inspiration of the art of painting which is a interesting phenomenon to be expressed. By then the aesthetic and the techniques that want to be applied are successfully achieved. Key Words: The Damage, Tree, Inspiration, Art of Painting. 23

25 DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii DAFTAR ISI... iii A. PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Penciptaan Rumusan Masalah Tujuan Penciptaan Manfaat Penciptaan... 4 B. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tentang Seni Lukis Unsur-Unsur Seni Rupa Prinsip-Prinsip Penyusunan Seni Lukis... 7 C. PROSES PENCIPTAAN Penjajagan (Eksplorasi) Percobaan (Eksperimen Pembentukan (Forming) Tahapan Persiapan Tahapan Perwujudan Tahapan Penyelesaian (finishing) D. WUJUD KARYA E. PENUTUP Kesimpulan Saran-saran DAFTAR PUSTAKA 24 iii

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB III PROSES PEMBENTUKAN BAB III PROSES PEMBENTUKAN Lahirnya karya seni rupa melalui proses penciptaan selalu terkait dengan masalah teknis, bahan, dan alat yang digunakan serta tahapan pembentukannya. Selain kemampuan dan pengalaman,

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn 1 DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn Judul : Home Sweet Home Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara Penciptaan

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Rancangan poster puzzle magnet ini memilik keterkaitan dengan lingkungan fisik, dimana bahan yang digunakan aman digunakan untuk anak-anak. Selain keterkaitan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 21 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Langkah-Langkah Proses Berkarya Legenda yang dulu lahir dan tumbuh dalam masyarakat sendiri perlahan hilang atau dilupakan karena tak ada pola pewarisan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X BAB III METODE PENCIPTAAN A. Visualisasi Karya Karya lukis ini sebanyak 4 karya. Karya pertama berukuran 125 cm X 140 cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X 50 cm,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan 305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 50 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Perwujudan Karya Seni Kemajuan yang tengah dialami oleh kaum feminis (perempuan) merupakan suatu titik puncak kejenuhan atas ideologi patriarki, penulis sendiri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Penciptaan 1. Pengertian Seni Pengertian mengenai seni, salah satunya adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman batin itu disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENCIPTAAN

BAB III. METODE PENCIPTAAN 34 BAB III. METODE PENCIPTAAN Seni merupakan media yang tepat dalam menyampaikan apa yang hendak kita ungkapkan, entah itu perasaan jiwa, isu sosial, juga termasuk kritik sosial. Khususnya seni lukis realis,

Lebih terperinci

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk

Lebih terperinci

KONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KONSEP KARYA Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Kajian Sumber

Lebih terperinci

FOTOGRAFI DALAM LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

FOTOGRAFI DALAM LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) FOTOGRAFI DALAM LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Berilah Tanda silang( X ), hurup a,b,c, dan d pada jawaban yang benar dibawah!

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Berilah Tanda silang( X ), hurup a,b,c, dan d pada jawaban yang benar dibawah! PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd

NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd Email: deddyaward_99@yahoo.co.id Pengenalan Nirmana Apa itu nirmana? (Defenisi) (1) Nirmana kurang lebih berarti kosong alias tidak

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN IDE. Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Studi Sketsa. Proses Berkarya.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN IDE. Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Studi Sketsa. Proses Berkarya. 50 A. Bagan Proses Penciptaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Internal -Pengalaman -Praktek -Kajian teoritik IDE Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Eksternal Eksplorasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah Swt dengan segala kelebihan maupun kekurangannya. Kelebihan itu akan muncul apabila dirinya mampu memahami dan memanfaatkannya secara

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang ESTETIKA BENTUK Pengertian Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang Rasa keindahan itu akan muncul apabila terjalin perpaduan yang serasi dari elemen

Lebih terperinci

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Kegiatan Belajar 1 Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan

Lebih terperinci

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KOMSEP KARYA SENI Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan Saat ini kita dapat melihat

Lebih terperinci

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: THREE GIRLS IN THE BEDROOM Judul : Three Girls in the Bedroom Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll. SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI 1. PEMBAGIAN BERDASARKAN DIMENSI Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi. Karya seni rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis

Lebih terperinci

MODUL SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 1 BERKARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

MODUL SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 1 BERKARYA SENI RUPA 2 DIMENSI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

V. PENUTUP. A. Kesimpulan V. PENUTUP A. Kesimpulan Menciptakan karya seni memerlukan banyaknya pertimbangan dari berbagai aspek, termasuk keseimbangan antara visualisasi karya yang didukung oleh pemahaman dari aneka referensi.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dalam menciptakan karya seni, seorang pencipta memperoleh ide berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian melalui proses

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Sepanjang Januari 2015, tercatat 32 kasus pohon tumbang dan 14 pohon sempal di wilayah Jakarta. Beberapa jenis pohon yang tumbang adalah angsana,

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2017 DESKRIPSI KARYA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII E dan VIII F /Satu : Menggambar Model

Lebih terperinci

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri

Lebih terperinci

A. Implementasi Teoritik

A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.

Lebih terperinci

Metode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn

Metode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn Metode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn Dalam proses penciptaan karya seni kriya, tentu melalui berbagai tahapan. Tahapan tersebut harus terstruktur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan pemberontakan artistik terhadap standar umum seni di akhir abad ke 19 di Perancis. Daripada melukis

Lebih terperinci

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN BAB 3: TANAMAN POHON Dalam proses belajar menggambar, umumnya dapat dimulai dengan belajar menggambar alam benda yang ada di sekitar kita dan yang paling dekat dan sering di temui adalah tanaman pohon,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sikap yang melatarbelakangi gagasan sebuah karya seni.

BAB V PENUTUP. sikap yang melatarbelakangi gagasan sebuah karya seni. BAB V PENUTUP Seperti yang telah diuraikan dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, karya seni merupakan hasil ungkapan yang ditimbulkan dari kesadaran terhadap apa saja yang terjadi maupun yang telah menjadi

Lebih terperinci

PROSESI TRADISI UPACARA GREBEG NGENEPSEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI

PROSESI TRADISI UPACARA GREBEG NGENEPSEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI 216 Prosesi Tradisi Upacara (Firma Summa) PROSESI TRADISI UPACARA GREBEG NGENEPSEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI TRADITIONAL PROCESSION OF GREBEG NGENEP CEREMONY AS AN INSPIRATION

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat BAB V PENUTUP Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa karya seni lahir dari adanya proses cipta, rasa, dan karsa yang bertolak dari sebuah rangsangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Promosi dan Multimedia Interaktif Dalam pembuatan interaktif promosi DIV Komputer Multimedia STMIK STIKOM Surabaya, penulis memerlukan sebuah definisi promosi dan multimedia

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berpengaruh pada produk yang dihasilkan. Eksperimen- eksperimen dialami

BAB V PENUTUP. berpengaruh pada produk yang dihasilkan. Eksperimen- eksperimen dialami BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Proses penciptaan produk- produk karya kayu dengan ide naga ini membutuhkan ketelatenan dan konsep yang matang, mulai dari pemilihan bahan, alat, teknik pengerjaan yang tepat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan 33 BAB III METODE PENCIPTAAN Setiap orang pasti mempunyai kegelisahan terhadap suatu persoalan yang ada didalam dirinya ataupun dilingkungan sekitar, sehingga menumbuhkan gagasan untuk keluar dari kegelisahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tikus termasuk dalam mamalia kecil, memiliki setidaknya 28 famili. Tikus dimasukkan dalam Ordo Rodentia yang artinya Hewan Pengerat. Ada sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN 28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan mengolah benda-benda dan kekayaan alam lingkungan sekitar kita menjadi suatu benda yang mempunyai

Lebih terperinci

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd MENGGAMBAR 1 HAND OUT DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Macam Bentuk Gambar Bentuk bentuk adalah suatu proses pernyataan kembali hasil pengamatan

Lebih terperinci

BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan

BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan 31 BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS A. Teknik Berkarya Seni Lukis dan Media Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan karyanya, begitu juga dalam seni lukis. Teknik dibedakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berjudul Representasi Benda dalam Lukisan merupakan pengalaman sebagai

BAB V PENUTUP. berjudul Representasi Benda dalam Lukisan merupakan pengalaman sebagai BAB V PENUTUP Tugas akhir ini merupakan karya ilmiah berupa tulisan laporan penciptaan karya seni rupa yang harus diselesaikan sebagai salah satu syarat guna menuntaskan studi pada jenjang S1 mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pencarian Ide dan Gagasan Unsur seni rupa yang utama adalah gambar, melalui gambar manusia bisa menuangkan imajinasinya, gambar merupakan bahasa yang universal.

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM 1 of 5 11/5/2010 7:37 AM Meski nirmana dipahami sebagai sebuah bentuk yang tidak berbentuk. Dalam konteks desain komunikasi visual, nirmana memegang peranan penting perihal bagaimana menata dan menyusun

Lebih terperinci

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT! PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Teknik komposisi biasanya berkaitan dengan... a. Garis Horizon b. Gelap Terang c. keselarasan d. Garis tebal-tipis e. Jauh dekat 2. Warna asli dan bukan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH EKSPRESI CERITA TANTRI PEDANDA BAKA DALAM KARYA SENI LUKIS

ARTIKEL ILMIAH EKSPRESI CERITA TANTRI PEDANDA BAKA DALAM KARYA SENI LUKIS ARTIKEL ILMIAH EKSPRESI CERITA TANTRI PEDANDA BAKA DALAM KARYA SENI LUKIS Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Seni pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut

Lebih terperinci

AYAM SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN

AYAM SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN 90 E-Journal Prodi : Pendidikan Seni Rupa Edisi : November 2016 AYAM SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN Chicken As The Inspiration Of Painting Creation Oleh : Wily Ferdiansah, psr fbs uny. Email: wilyglobal@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Kupu-kupu merupakan salah satu

BAB V PENUTUP. 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Kupu-kupu merupakan salah satu BAB V PENUTUP Kupu-kupu adalah jenis serangga yang termasuk ke dalam bangsa Lepidoptera, yang berarti mempunyai sayap bersisik. Serangga ini memiliki sayap 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Kupu-kupu

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Istilah sadō atau chanoyu mengundang banyak pertanyaan seperti apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu secara harafiah yaitu air

Lebih terperinci

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi 36 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Uraian Menurut Humardani (dalam Kartika, 2004, hlm. 3) mengemukakan bahwa memahami kesenian itu berarti menemukan sesuatu gagasan atau pembatasan yang berlaku

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik 43 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Konsep Berkarya Pada tugas akhir penciptaan berjudul Padi sebagai Sumber Ide Penciptaan Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik secara

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA. Karya Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Posisi Duduk. Crossed Leg Sebagai Motif Batik Kontemporer.

BAB IV TINJAUAN KARYA. Karya Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Posisi Duduk. Crossed Leg Sebagai Motif Batik Kontemporer. BAB IV TINJAUAN KARYA A. Tinjauan Umum Karya Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Posisi Duduk Crossed Leg Sebagai Motif Batik Kontemporer. Pada pengerjaan karya Tugas Akhir ini penulis mengalami beberapa

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masyarakat umum sehingga lebih bermanfaat dan tidak hanya menjadi penghias semata.

BAB V PENUTUP. masyarakat umum sehingga lebih bermanfaat dan tidak hanya menjadi penghias semata. BAB V PENUTUP Tugas akhir ini merupakan karya ilmiah berupa tulisan laporan penciptaan karya seni rupa yang harus diselesaikan sebagai salah satu syarat guna menuntaskan studinya pada jenjang (s-1) mahasiswa

Lebih terperinci

KECANDUAN GAME ONLINE SEBAGAI SUMBER INSPIRASI

KECANDUAN GAME ONLINE SEBAGAI SUMBER INSPIRASI ARTIKEL ILMIAH STRATA 1 (SI) KECANDUAN GAME ONLINE SEBAGAI SUMBER INSPIRASI Oleh I Wayan Adi Sutrisna NIM: 2010 04 021 Minat : Seni Lukis Program Studi Seni Rupa Murni FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT

Lebih terperinci

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian, Bab 4 Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Alur Pembelajaran Pengertian Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Ragam hias Teknik Menggambar Ragam Hias Ukiran Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu Pada

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai BAB III A. Implementasi Teoritis Bunga merupakan bagian pada tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai pembiakan pada tanaman, juga dianggap

Lebih terperinci

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn Modul ke: Studio Desain 1 Fakultas 02FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta

Lebih terperinci

AKTIVITAS PETANI SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN LUKISAN REALISTIK TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

AKTIVITAS PETANI SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN LUKISAN REALISTIK TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) AKTIVITAS PETANI SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN LUKISAN REALISTIK TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Karya Tugas Akhir ini berjudul Anatomi manusia sebagai objek. melewati proses yang panjang, pengolahan ide, pengolahan bahan hingga

BAB V PENUTUP. Karya Tugas Akhir ini berjudul Anatomi manusia sebagai objek. melewati proses yang panjang, pengolahan ide, pengolahan bahan hingga BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Karya Tugas Akhir ini berjudul Anatomi manusia sebagai objek penciptaan karya seni logam telah terwujud dengan beberapa tahapan dengan melewati proses yang panjang, pengolahan

Lebih terperinci

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Rupadasar 2D Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Ilmu yang mempelajari Nirmana Ilmu yang mengajarkan unsur elemen yang ada pada sebuah karya seni/desain. Ilmu yang mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi

Lebih terperinci

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. Alifiannisa A.W. (03) Nurul Khairiyah (23) Ulinnuha Mastuti H. (32) Yunita Dwi A. (33) X MIA 5 SMA Negeri 1 Mejayan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi kegenerasi berikutnya hingga saat ini. Karena karya seni salah satu hal

Lebih terperinci

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI DIPAMERKAN PADA PAMERAN SENIRUPA IKATAN KELUARGA ALUMNI SEKOLAH SENI RUPA INDONESIA 20-26 NOVEMBER 2011 DI TAMAN BUDAYA SURAKARTA SK DEKAN : 0614/UN.34.12/KP/2011

Lebih terperinci

KERIPUT WAJAH MANUSIA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

KERIPUT WAJAH MANUSIA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) KERIPUT WAJAH MANUSIA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci