EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK INSIDE- OUTSIDE CIRCLE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK INSIDE- OUTSIDE CIRCLE"

Transkripsi

1 Efektivitas Model Pembelajaran...(Ratih Handayani) 49 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK INSIDE- OUTSIDE CIRCLE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN EFFECTIVENESS OF INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TECHNIQUE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL IN IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IN PANCASILA AND CIVIC EDUCATION SUBJECT Oleh: Ratih Handayani ( )/Mukhamad Murdiono Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dalam peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian di SMP Negeri 4 Kalasan yang dilaksanakan pada Juni 2015 sampai dengan September Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran koooperatif teknik inside-outside circle lebih efektif dibandingkan dengan metode diskusi dalam peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VIII pada mata pelajaran PPKn. Hal ini terbukti dari hasil uji independent t test yang menunjukkan bahwa nilai t sebesar 8,154 dengan taraf signifikansi 0,000 atau dengan kata lain sig < 0,05 sehingga H 0 ditolak. Sementara dari hasil gain score, kelas eksperimen memiliki tingkat efektivitas sedang dengan nilai gain score sebesar 0,459. Sedangkan metode diskusi yang digunakan pada kelas kontrol memiliki tingkat efektivitas yang rendah dengan nilai gain score sebesar 0,022. Kata Kunci: efektivitas, model pembelajaran inside outside circle, hasil belajar, PPKn Abstract This study was aimed to discover the effectiveness of inside outside circle technique of cooperative learning model in improving student learning outcomes in Pancasila and Civic Education subject.this was a quasiexperimental study using quantitative approach. The research location was SMP Negeri 4 Kalasan on June 2015 to September The research result showed that inside outside circle technique of cooperative learning model was more effective than discussion method in improving the learning outcomes of 8 th grade students in PPKn subject. It s shown in the result of independent t test which shows t value of 8,154 with significance level of 0,000 or in other words sig < 0,05 so H 0 was rejected. As for the result of gain score, the experimental class had medium effectiveness level with gain score of 0,459. While the discussion method used in the control class had low effectiveness level with gain score of 0,022. Keywords: effectiveness, inside outside circle learning model, learning outcome, Pancasila and Civic Education

2 Efektivitas Model Pembelajaran...(Ratih Handayani) 50 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha dalam mempelajari sesuatu melalui proses tertentu dengan maksud untuk mengembangkan potensipotensi yang dimiliki dan kemampuan berpikir sebagai bekal dalam menjalani kehidupan. Pendidikan yang baik dan bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat memajukan negara dan melancarkan pencapaian tujuan negara. Melalui pendidikan setiap individu dapat memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, minat, bakat, kreativitas, dan karakter. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab II Pasal 3 yang isinya sebagai berikut. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Pada prinsipnya proses pembelajaran merupakan kegiatan inti yang dilaksanakan dalam pendidikan di sekolah. Peran guru sebagai pendidik di sekolah sudah seharusnya mampu untuk menentukan dan menerapkan strategi, teknik, dan metode pembelajaran yang tepat agar peserta didik mampu memenuhi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran dapat diketahui dari hasil belajar peserta didik. Di samping itu, kurikulum yang berlaku saat ini (kurikulum 2013), menuntut guru untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Sementara untuk menumbuhkan dan meningkatkan keaktifan peserta didik dibutuhkan partisipasi peserta didik yang tinggi. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik dan berpusat pada peserta didik (student centered). Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kalasan diketahui bahwa proses pembelajaran PPKn di kelas menggunakan metode diskusi dan metode ceramah yang disertai dengan tanya jawab. Penerapan metode pembelajaran yang kurang bervariasi tersebut menyebabkan pembelajaran PPKn menjadi membosankan dan kurang menarik. Metode diskusi yang diterapkan dalam pembelajaran di sekolah tersebut dapat berjalan, namun tidak semua peserta didik ikut berpartisipasi dalam diskusi. Ada sebagian peserta didik yang kurang memperhatikan pelajaran dan tidak mau terlibat secara aktif

3 Efektivitas Model Pembelajaran...(Ratih Handayani) 51 dalam diskusi. Di samping itu, dalam proses pembelajaran tersebut, sering kali dijumpai adanya beberapa peserta didik yang mendominasi pembelajaran, sedangkan peserta didik lain kurang berpartisipasi secara aktif. Sementara itu, berdasarkan data guru pada nilai ulangan harian semester ganjil peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 4 Kalasan, diketahui bahwa masih terdapat sebagian peserta didik yang mendapatkan hasil dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 4 Kalasan yakni 77. Tabel 1. Hasil Ulangan Harian I Kelas VIII SMP N 4 Kalasan Kelas Nilai Rata-rata Kelas VIII A 70,00 VIII B 72,34 VIII C 70,78 VIII D 69,84 Sumber: Arsip Guru PPKn Kelas VIII SMP N 4 Kalasan Tahun Ajaran 2015/2016 Adapun salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle (lingkaran luarlingkaran dalam) dalam pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif teknik ini pada dasarnya menggunakan metode diskusi, namun model ini dilakukan secara berpasangan yang dilakukan secara bergiliran dalam formasi lingkaran antara kelompok lingkaran dalam dan kelompok lingkaran luar. Melalui pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle setiap peserta didik didorong untuk aktif dalam proses pembelajaran, karena mereka dituntut untuk saling bertukar informasi dengan pasangannya secara bergantian, sehingga dapat menanggulangi adanya sikap pasif dan dominasi dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle menekankan adanya interaksi antarpeserta didik dan kemampuan berkomunikasi serta adanya keterampilan untuk mengolah informasi yang didapat dari diskusi dengan pasangan-pasangannya. Hal ini dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang dipelajari sehingga hasil belajar peserta didik pun menjadi optimal. Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Inside Outside Circle dalam Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kalasan yang berlokasi di Jl. Jongkangan Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2015 sampai bulan September Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 4 Kalasan yaitu sebanyak 127 peserta didik.

4 Efektivitas Model Pembelajaran...(Ratih Handayani) 52 Penentuan sampel diambil dengan teknik random sampling atau undian. Undian dilakukan dua kali, yang pertama untuk menentukan dua kelas yang akan dijadikan subjek penelitian, sedangkan pelaksanaan undian yang kedua untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen, sehingga didapatkan kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes prestasi belajar yang berupa pretest dan posttest dan dokumentasi yang berupa data hasil belajar peserta didik dan RPP. Instrumen diuji cobakan pada kelas di luar sampel yaitu kelas VIII C. Berdasarkan hasil uji coba instrumen tersebut diperoleh 25 butir soal yang valid dan 10 butir soal yang tidak valid dari jumlah keseluruhan 35 butir soal. Sementara teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji prasyarat analisis, uji hipotesis, dan uji gain score. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kalasan kelas VIII yang berlangsung dari bulan Juni 2015 sampai dengan bulan September Dari keempat kelas yang ada dipilih dua kelas yang dijadikan subjek penelitian yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Jumlah peserta didik di kelas VIII A ada 32 anak, sedangkan peserta didik di kelas VIII B berjumlah 31 anak. Kompetensi Dasar yang digunakan yaitu KD 3.2 yang membahas mengenai fungsi lembaga negara sesuai dengan UUD RI Tahun Sebelum pelaksanaan pretest, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen. Instrumen ini dikemas dalam soal-soal pilihan ganda sebanyak 35 butir soal. Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa dari 35 butir soal terdapat 25 butir soal yang valid dan 10 butir soal yang gugur. Sedangkan dari indeks reliabilitas, intrumen memiliki kriteria reliabilitas yang tinggi yakni 0,881, dimana indeks reliabel kriteria tinggi adalah 0,70 < r11 0,90. Sementara itu, untuk mengetahui hasil penelitian dapat dilihat dari hasil prestest dan posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. a. Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen 1) Pretest Kelas Eksperimen Subyek penelitian pada kelas eksperimen terdiri dari 32 peserta didik. Sebelum diterapkan perlakuan (treatment) dalam kelas eksperimen, terlebih dahulu diberikan pretest pada peserta didik untuk mengukur kemampuan peserta didik sebelum diberikan treatment. Berdasarkan pelaksanaan pretest di kelas eksperimen, persentase tertinggi yang diperoleh peserta didik terdapat

5 Efektivitas Model Pembelajaran...(Ratih Handayani) 53 pada kelas interval 48,0-53,0 yaitu 31,3% atau sebanyak 10 peserta didik, sedangkan persentase terendah yang diperoleh peserta didik terdapat pada kelas interval 73,5-78,5 yaitu 3,1% atau sebanyak 1 peserta didik. 2) Posttest Kelas Eksperimen Setelah pemberian perlakuan (treatment) kepada kelas eksperimen, kemudian dilaksanakan posttest untuk mengukur kemampuan peserta didik setelah treatment. Berdasarkan hasil posttest di kelas eksperimen, persentase tertinggi terdapat pada kelas interval 74,2-79,2 yakni sebesar 34,4% dengan jumlah peserta didik sebanyak 11 anak. Sedangkan persentase terendah terdapat dalam kelas interval 89,5-94,5 yakni sebesar 6,3% dengan jumlah sebanyak 2 anak. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara pretest dan posttest di kelas eksperimen. Dengan kata lain terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diadakan treatment. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan sebesar 19,12 pada hasil belajar peserta didik di kelas eksperimen yang diperoleh dalam hasil pretest dan posttest. b. Pretest dan Posttest Kelas Kontrol 1) Pretest Kelas Kontrol Subyek penelitian pada kelas kontrol terdiri dari 31 peserta didik. Seperti halnya dalam kelas eksperimen, kelas kontrol juga diberikan pretest sebagai alat mengukur kemampuan peserta didik sebelum diberikan perlakuan tertentu. Hasil pretest di kelas kontrol menunjukkan persentase tertinggi perolehan nilai berada pada nilai interval 54,8-60,1 sebesar 38,7% atau sejumlah 12 peserta didik. Sedangkan persentase terendah terdapat pada tiga nilai interval yaitu 49,4-54,7; 60,2-65,6; dan 71,0-76,3, dengan masingmasing persentase sebesar 9,7% atau masing-masing terdapat 3 peserta didik. 2) Posttest Kelas Kontrol Berdasarkan hasil posttest di kelas kontrol, dapat diketahui bahwa terdapat dua nilai interval yang mendapatkan persentase tertinggi sebesar 25,8% atau sejumlah 8 peserta didik yaitu pada interval 50,1-56,1 dan 56,2-62,2. Sedangkan persentase terendah berada pada interval 68,4-74,4 yakni sebesar 3,2% atau 1 peserta didik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

6 Efektivitas Model Pembelajaran...(Ratih Handayani) 54 tidak ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah diadakan treatment di kelas kontrol. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan bantuan program SPSS untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun hasil perhitungan uji-t yang dikemas dalam tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Independent T-Test Posttest Kelas Ratarata thitung ttabel Sig. (2- tailed) Eksperimen 77,5000 Kontrol 60,1290 8,154 2,00 0,000 (Sumber: data diolah, 2015) Dikatakan ada perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol atau hipotesis diterima jika: Sig < 0,05, thitung > ttabel dimana ttabel = 2,00, dan rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata posttest kelas kontrol. Tabel di atas menunjukkan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 yakni sejumlah 0,000. Nilai thitung = 8,154, sehingga lebih besar dari ttabel. Rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 77,50 dan rata-rata posttest kelas kontrol 60,12. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara nilai kelas eksperimen dengan kelas kontrol dapat diterima. Sementara dari hasil perhitungan uji gain score diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle yang diterapkan pada kelas eksperimen memiliki tingkat efektivitas sedang dengan nilai gain score sebesar 0,459. Sedangkan metode diskusi yang digunakan pada kelas kontrol memiliki tingkat efektivitas yang rendah dengan nilai gain score sebesar 0, Pembahasan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dalam peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Adapun sampel penelitian ini adalah kelas VIII A sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32 peserta didik dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol yang berjumlah 31 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle efektif dibandingkan dengan metode diskusi dalam peningkatan hasil belajar PPKn peserta didik pada materi lembaga negara sesuai dengan UUD RI Hal ini dapat dibuktikan dari perbedaan hasil rata-rata nilai posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ratarata nilai posttest pada kelas eksperimen adalah 77,50, sedangkan rata-rata nilai posttest pada kelas kontrol adalah 60,13. Peningkatan rata-rata nilai pada kelas eksperimen adalah 19,125, sedangkan peningkatan rata-rata nilai pada kelas

7 Efektivitas Model Pembelajaran...(Ratih Handayani) 55 kontrol adalah 0,903. Di dukung dengan hasil gain score, kelas eksperimen memiliki tingkat efektivitas sedang dengan nilai gain score sebesar 0,459, sedangkan pada kelas kontrol memiliki tingkat efektivitas yang rendah dengan nilai gain score sebesar 0,022. Kegiatan belajar yang berlangsung dalam kelas eksperimen menunjukkan adanya peningkatan kemampuan peserta didik, baik dalam penguasaan materi, daya pikir, kerja sama, dan kemampuan berkomunikasi. Hal ini sejalan dengan teori Gagne yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai melalui aktivitas yang dilakukan sebelumnya (Suprijono, 2012: 2). Snelbeker (Rusmono, 2012: 8) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar. Dalam penelitian hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar dalam ranah kognitif yang didapatkan dari hasil posttest setelah diberi perlakuan tertentu. Berdasarkan hasil belajar tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemahaman materi peserta didik di kelas eksperimen yang dapat dilihat dari perbandingan antara hasil pretest dan hasil posttest peserta didik. Selain adanya peningkatan dalam hasil posttest juga terdapat peningkatan dalam hal kerja sama, menerima pendapat anak lain, dan kemampuan berkomunikasi. Hasil belajar yang diprioritaskan dalam penelitian ini adalah hasil belajar dalam ranah kognitif. Menurut Anderson dan Krathwohl (2010: ) terdapat beberapa kategori yang digunakan dalam dimensi kognitif antara lain: mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sementara kategori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengingat dan memahami. Hal ini karena materi ajar yang diberikan membahas mengenai lembaga negara sesuai dengan UUD RI Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle yang diterapkan dalam kelas eksperimen dan metode diskusi yang diterapkan di kelas kontrol, menggunakan diskusi kelompok dalam pembelajaran. Namun, pelaksanaan diskusi di kelas eksperimen lebih terperinci pada teknik tertentu, sedangkan diskusi yang dilaksanakan di kelas kontrol berupa diskusi kelompok biasa tanpa adanya teknik pembelajaran tertentu. Istilah teknik pada pembelajaran merujuk pada cara metode pembelajaran dijabarkan dalam kegiatan pembelajaran (Murdiono, 2012: 29). Sementara metode pembelajaran didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan dalam menjalankan pembelajaran dan sebagai alat ntuk mencapai tujuan

8 Efektivitas Model Pembelajaran...(Ratih Handayani) 56 pembelajaran. Dengan kata lain metode pembelajaran lebih bersifat prosedural yang berisi tahapan-tahapan tertentu, sedangkan teknik merupakan suatu cara yang digunakan atau aplikasi dari metode pembelajaran dan lebih bersifat implementatif (Hamzah dan Nurdin, 2012: 7). Dengan demikian teknik pembelajaran lebih bersifat individual, karena didasarkan atas cara yang digunakan. Model pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle yang diterapkan dalam kelas eksperimen, menciptakan suasana pembelajaran gotong royong, kerja sama setiap peserta didik, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, memungkinkan peserta didik berbagi dan mengolah informasi dengan cepat dan merata. Hal ini sejalan dengan pendapat Jacobsen, Eggen dan Kauchak (2009: 230) mengenai model pembelajaran kooperatif, yang menyatakan bahwa model pembelajaran tersebut secara khusus digunakan untuk mendorong siswa dalam berkeja sama dan saling membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan. Pembelajaran ini tidak hanya mengenai berhasil tidaknya pembelajaran tetapi juga sekaligus mendidik sikap antarkelompok yang positif dalam ruang kelas yang berisi siswa-siswa yang beragam dan multikultural. Pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle ini pada dasarnya mengajarkan kemampuan beradaptasi pada setiap pasangan yang berbeda dengan saling bertukar informasi secara singkat dan teratur (Maufur, 2009: 101). Dalam kegiatan pembelajaran ini masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain (Sugiyanto, 2010: 55). Dengan demikian, dapat dikatakan model pembelajaran yang berlangsung di kelas eksperimen sesuai dengan teori di atas, karena dalam pelaksanaannya setiap peserta didik dituntut untuk berkonstribusi dalam diskusi kelompok, baik dalam mengeluarkan pendapat maupun dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik lainnya. Sementara pembelajaran yang berlangsung di kelas kontrol menggunakan metode diskusi. Dalam pelaksanaan diskusi masih terdapat peserta didik yang tidak ikut dalam diskusi dan hanya ikut mencantumkan nama dalam kelompok, sehingga penguasaan materi peserta didik di kelas tersebut rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil posttest yang diperoleh peserta didik di kelas kontrol. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) terdapat tiga aspek yang harus dipenuhi dalam pembelajaran yaitu pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan karakter (Sunarso, dkk. 2006: 14). Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, model

9 Efektivitas Model Pembelajaran...(Ratih Handayani) 57 pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran PPKn, karena pembelajaran yang berlangsung dapat menghasilkan tiga aspek PPKn terutama aspek pengetahuan dan keterampilan. Dari aspek civic knowledge, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dari hasil bertukar informasi dan berdiskusi dengan peserta didik lainnya. Sedangkan civic skill, setiap peserta didik dapat berkonstribusi dalam diskusi kelompok dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Melalui proses pembelajaran tersebut, peserta didik dapat mencapai aspek civic disposition yakni sikap kerjasama, toleransi, berani menyatakan pendapat, terbuka terhadap pendapat orang lain, dan musyawarah. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dapat digunakan sebagai upaya peningkatan hasil belajar peserta didik dan dapat mengembangkan kemampuan sosial peserta didik terutama dalam kemampuan berkomunikasi. Di samping itu, teknik pembelajaran inside outside circle juga dapat diterapkan dalam pembelajaran PPKn pada materi-materi tertentu. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle lebih efektif dibandingkan dengan metode diskusi dalam peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn. Hal ini didasarkan dari hasil uji independent t test yang menunjukkan nilai thitung = 8,154, sehingga lebih besar dari ttabel dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 yakni sebesar 0,000. Di dukung dengan hasil gain score, kelas eksperimen memiliki tingkat efektivitas sedang dengan nilai gain score sebesar 0,459. Sedangkan metode diskusi yang digunakan pada kelas kontrol memiliki tingkat efektivitas yang rendah dengan nilai gain score sebesar 0, Saran Guru seyogyanya dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif inside outside circle dalam pembelajaran PPKn pada KD 3.2 mengenai fungsi lembagalembaga negara dalam UUD RI 1945 dan sejenisnya. Sekolah hendaknya merekomendasikan model pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan pada guru mata pelajaran lain yang sekiranya sesuai dengan materi ajar sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan mampu mencapai hasil yang maksimal. Perlu adanya kesadaran

10 Efektivitas Model Pembelajaran...(Ratih Handayani) 58 peserta didik untuk mendengarkan pendapat dan berkomunikasi dengan peserta didik lainnya. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan variabel yang lebih luas tidak sebatas pada hasil belajar terutama ranah kognitif, serta perlu mempertimbangkan jumlah peserta didik, karena teknik inside outside circle menggunakan sistem berpasangan. DAFTAR PUSTAKA Anderson, Lorin W. dan Krathwohl, David R.. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hamzah, B. Uno dan Mohammad, Nurdin. (2012). Belajar dengan Pendekatan Pailkem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara. Jacobsen, David A., Eggen, Paul, dan Kauchak, Donald. (2009). Methods For Teaching Metode-Metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Maufur, Hasan Fauzi. (2009). Sejuta Jurus Mengajar Mengasyikkan. Semarang: Sindur Press. Murdiono, Mukhamad. (2012). Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Portofolio. Yogyakarta: Ombak. Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia. Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sunarso, dkk. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan: PKn untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press. Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta 1 EFEKTIVITAS COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PPKn DI SMA N 2 WONOSARI Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad

Lebih terperinci

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM UPAYA PENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Karena dengan pendidikan kita dapat mempersiapkan kondisi sumber

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Dami Anah 1), Suwarto WA 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (1) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh: Ika Febriyanti dan Mukhamad Murdiono/Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD 26 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 1 Tahun 2017 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD The Effect of the use

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN 2.732 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 29 Tahun ke-5 2016 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN THE INFLUENCE OF INQUIRY LEARNING

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE QUESTION STUDENT HAVETERHADAP AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh Dian Nastiti dan Dr. Mukhammad Murdiono, M.Pd./PKnH ABSTRAK

Lebih terperinci

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Monif Maulana 1),

Lebih terperinci

ABSTRAK

ABSTRAK 1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN PPKN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMKN 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Nabila

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Wahyu Puspita Sari dan Suripno/Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Dwi Wahyu Puspita Sari dan Suripno/Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta 1 Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION BERBANTU MEDIA PERMAINAN WORD SQUARE DALAM PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3) This study aimed to determine: (1) the similarity of pretest between

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta

Lebih terperinci

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram Nurul Fitriyani Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Mataram Jl. Majapahit Mataram 83125

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015

STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015 STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

Oleh : Reny Antasi A

Oleh : Reny Antasi A HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII DITINJAU DARI METODE SNOWBALL THROWING DAN THINK TALK WRITE DI SMP 2 MUHAMMADIYAH KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015 / 2016 PUBLIKASI

Lebih terperinci

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS Jurnal Edudikara, Vol 2 (3); p.217-224, September 2017 ISSN 2541-0261 KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS Wawan Priyanto Program Studi PGSD, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V ARTIKEL PENELITIAN Oleh FRIENDA WIMADWI PERMASTYA NIM F37011002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X ANTARA MENGGUNAKAN POST-TEST DAN TIDAK DI SMA N 1 RUMBIA. Martini*, Yarmaidi**, Rosana***

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X ANTARA MENGGUNAKAN POST-TEST DAN TIDAK DI SMA N 1 RUMBIA. Martini*, Yarmaidi**, Rosana*** PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X ANTARA MENGGUNAKAN POST-TEST DAN TIDAK DI SMA N 1 RUMBIA Martini*, Yarmaidi**, Rosana*** Abstract: This research aimed to know a comparison of students

Lebih terperinci

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI SISTEM KOLOID PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 GERUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DAN CARD SORT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FESTO FLUIDSIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PNEUMATIK SISWA KELAS XII DI SMK MUDA PATRIA KALASAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FESTO FLUIDSIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PNEUMATIK SISWA KELAS XII DI SMK MUDA PATRIA KALASAN 1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FESTO FLUIDSIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PNEUMATIK SISWA KELAS XII DI SMK MUDA PATRIA KALASAN THE EFFECTIVENESS OF THE USE OF FESTO FLUIDSIM AS

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING PENGARUH PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh : Rina Sulistyawati dan Dr. Mukhammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut sumber daya manusaia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia juga merupakan syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi semua orang karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan memegang peranan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 Vivi Yuliandari 1, Anny Sovia 2, Rina Febriana 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X PENGARUH MODEL KOOPERATIPE BAMBOO DANCING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI SISWA SMP Maisuri Hardani Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia maisurihardani@student.upi.edu ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA Desti Anggistia*, Eko Suyanto, I Dewa Putu Nyeneng FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE DI KELAS X SMA NEGERI 6 KOTA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang penting, sebab maju atau tidaknya suatu bangsa tergantung pada pendidikan. Siapa pun yang mendapat pendidikan yang baik akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini bangsa Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan masyarakatnya menjadi masyarakat yang berbudaya demokrasi, berkeadilan dan menghormati hak-hak

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA 1 Weny Atika (1), Tina Yunarti (2), Pentatito Gunowibowo (3) Pendidikan Matematika, Universitas Lampung atikaweny@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting di berbagai sektor kehidupan. Pendidikan yang berkualitas akan mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas pula.

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN Muhammad Rifa i 1), Riyadi 2), Matsuri ). PGDS FKIP Universitas

Lebih terperinci

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Application of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have on The Human Body Excretion System Concept (Experimental Studies at II th Grade Science of the 1 st Public Senior High School Singaparna

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Demonstration berbantuan Software PSIM 9.03

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Demonstration berbantuan Software PSIM 9.03 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Demonstration berbantuan Software PSIM 9.3 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE DEMONSTRATION BERBANTUAN SOFTWARE PSIM 9..3 PADA MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA SMP

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA SMP EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA SMP Eti Nuryanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: nur_yanti31@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING Suci Wulandari 1), St. Y. Slamet 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ

EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ Defryana Eka Susanti, Eddy Purnomo, Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) Novia Nalom Larasati Email: vhia_luv321@yahoo.com No Hp 0857 6824 9824 I Komang Winatha

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM 1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU

Lebih terperinci

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 PERBEDAAN PARTISIPASI SISWA KELAS X ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL EVERYONE IS A TEACHER HERE DENGAN YANG MENGGUNAKAN TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V Frienda Wimadwi Permastya, K.Y. Margiati, Nurhadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Lebih terperinci

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto The Effect of Model Cooperative Learning Type of Take and Give in the Students Learning Result on The Depends Each Other in Ecosystem Concept in 7 th Grade of the 16 th Public Junior High School at Tasikmalaya

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL PAIKEM BERBANTU MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DI SDN PALEBON 01 SEMARANG

KEEFEKTIFAN MODEL PAIKEM BERBANTU MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DI SDN PALEBON 01 SEMARANG KEEFEKTIFAN MODEL PAIKEM BERBANTU MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DI SDN PALEBON 01 SEMARANG Eka Devi Rokmana Universitas PGRI Semarang Surel : Ekadevirokmana@yahoo.com Abstract : The Effectiveness

Lebih terperinci

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan merupakan proses interaksi antar manusia yang ditandai dengan keseimbangan antara peserta didik dengan pendidik. Proses interaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKn DI SMPN 2 KURIPAN Eka Rismawati Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017 84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017 Abstrak KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN Penerapan Pembelajaran Inkuiri (Muhammad Ricky Alvian dan Paryanto) 397 PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS Meningkatkan Prestasi Belajar (Ali Akbar Yulianto) 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS IMPROVING K3 SUBJECT LEARNING ACHIEVEMENT AT SMK COKROAMINOTO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

Arista Umalasari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

Arista Umalasari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK Arista Umalasari Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai tahap pertama pendidikan, seyogyanya dapat memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Dengan demikian sekolah dasar harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM Sri Hartini 1), St. Y. Slamet 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh

Lebih terperinci

Penulis 1 : Fathimah Nur Zahroh ( ) Penulis 2 : Dr. Endang Mulyatiningsih Abstrak

Penulis 1 : Fathimah Nur Zahroh ( ) Penulis 2 : Dr. Endang Mulyatiningsih   Abstrak PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X BOGA PADA MATA PELAJARAN MELAKUKAN PERSIAPAN PENGOLAHAN (MPP) MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMK NEGERI 1 KALASAN Penulis 1 : Fathimah Nur Zahroh (09511241029)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari pendidikannya. Semakin baik tingkat pendidikan suatu negara, semakin baik juga sumber daya manusianya.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING Peningkatan Hasil Belajar... (Trifena Keke Kojong) 359 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING IMPROVING THE CIVIC EDUCATION ACHIEVEMENT THROUGH THE APPLICATION OF THE PROBLEM

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL Oleh : FRESTY YUMERISA NPM : 0910013221059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN PKn RINGKASAN SKRIPSI Oleh : ENDAH KUSUMASTUTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL BANGUN RUANG PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL BANGUN RUANG PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL BANGUN RUANG PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR SKRIPSI Oleh Muhani Anggraini Susanti NPM 12144600120 PROGRAM

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA 1 PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang berkembang pendidikan dipandang sebagai suatu kebutuhan penting dan sarana demi memajukan pembangunan negara. Pendidikan menjadi tuntutan wajib

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses sosial yang bertujuan membentuk manusia yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar

Lebih terperinci

READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA STUDI KOMPARASI STRATEGI SNOWBALL THROWING DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI SRIMULYO I TAHUN 2015/2016 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagaisalah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDSTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDSTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, Volume 1, Issue 1, Agustus 2016, hal 1-9 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDSTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : NETI BETRIA SARI

PENGARUH AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : NETI BETRIA SARI 1 PENGARUH AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : NETI BETRIA SARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan diharapkan untuk selalu

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR IPA

PRESTASI BELAJAR IPA PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA Lastian Dwi Hastuti Disusun bersama: Drs. Veator Renyaan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjawiyata Tamansiswa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA (SMA Negeri 2 Sintang Tahun Pelajaran 2014/2015) Benediktus Ege & Riana Vintin STKIP Persada

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs 215 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat dan canggih didukung pula oleh arus globalisasi yang semakin hebat. Fenomena tersebut

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Yunita Damayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: wisnie59@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air selalu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Lies Setyaningrum 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

By: Diyan Sulanjani dan Suyato, M.Pd./Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.

By: Diyan Sulanjani dan Suyato, M.Pd./Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 1 STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS VIII DI SMP NEGERI 12 PADANG Nike Yulia Permatasari, Khairudin, Eril Syahmaidi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN DISCOVERY-INQUIRY DI SMA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN DISCOVERY-INQUIRY DI SMA PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN DISCOVERY-INQUIRY DI SMA Aristin Raras 1*), Vina Serevina 1, Anggara Budi Susila 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK KELAS X TPTU SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO Adytia Faridil

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING Cooperative Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran PKn Di KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MODEL COOPERATIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya pembangunan sumber daya manusia yang berperan dalam membentuk peserta didik yang diharapkan dapat

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYEMPURNAAN BAHAN TEKSTIL SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYEMPURNAAN BAHAN TEKSTIL SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA Efektivitas Model Discovery... (Retno Wulandari) 1 EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYEMPURNAAN BAHAN TEKSTIL SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA Penulis 1 : Retno

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMPN 1 Cikoneng Tahun Ajaran 2015/2016) THE EFFECT

Lebih terperinci

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan Honggowiyono, Arif Budiman; Perbedaan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Expert Group Dengan Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING Ririn Safitri 1), Kuswadi 2), Amir 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PROBLEM POSING PADA MATERI PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 KOTA

Lebih terperinci