STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. S DENGAN HIPOTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA TUBAN KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. S DENGAN HIPOTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA TUBAN KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR"

Transkripsi

1 STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. S DENGAN HIPOTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA TUBAN KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR DISUSUN OLEH : FANI FATMAWATI NIM. P PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

2 STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. S DENGAN HIPOTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA TUBAN KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan DISUSUN OLEH : FANI FATMAWATI NIM. P PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013 i

3 SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : FaniFatmawati Nim : P Proram Studi : DIII Keperawatan Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.S DENGAN HIPOTENSI PADA KELUARGA TN.S DI TUBAN KECAMATAN GONDONGREJO KABUPATEN KARANGANYAR. Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar - benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku. Surakarta,Juni 2013 Yang MembuatPernyataan FaniFatmawati NIM P ii

4 iii

5 iv

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat, rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.S DENGAN HIPOTENSI PADA KELUARGA TN.S DI DESA TUBAN KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1. Setiyawan,S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat membina ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII Keperawatan, pembimbing, dan pengujiyang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta dan telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini. 3. Nurma Rahmawati S.Kep., Ns selaku dosen penguji yang berkenan memberikan masukan-masukan, saran, inspirasi, perasaan nyaman dalam ujian sidang serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini. v

7 4. Semua dosen Progam Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang bermanfaat. 5. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi, doa dan memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan. 6. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII KeperawatanSTIKes Kusuma Husada Surakartadan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual. Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin Surakarta, Juni 2013 Penulis vi

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vii ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penulisan... 4 C. Manfaat Penulisan... 5 BAB II LAPORAN KASUS A. Data Umum Keluarga... 6 B. Pengkajian... 6 C. Diagnosa Keperawatan... 9 D. Intervensi Keperawatan E. Implementasi Keperawatan F. Evaluasi vii

9 BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan B. Simpulan& Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP viii

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data Lampiran 2 Log Book Lampiran 3 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah. Lampiran 4 Asuhan Keperawatan ix

11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan yang baik atau kesejahteraan merupakan suatu kondisi dimana tidak hanya terbebas dari penyakit. Sehat merupakan sebuah keadaan yang dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan lingkungan yang ada di lingkungan internal dan eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan dan spiritual yang sehat. Sedangkan Sakit adalah suatu proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya (Potter dan Perry, 2005). Kenyamanan sebagai suatu keadaan yang telah terpenuhi kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan rentang sesuatu yang melebihi masalah atau nyeri) (Perry dan Potter, 2006). Hipotensi merupakan tekanan darah yang rendah sehingga tidak mencukupi untuk perfusi dan oksigenasi adekuat. Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah tiba-tiba saat mengubah posisi dengan cepat dari berbaring menjadi duduk. Gejala yang timbul salah satunya yaitu pusing atau nyeri kepala yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan (Chris, 2006). 1

12 2 Jantung adalah pompa hidup yang bekerja sepanjang hidup kita, tanpa lelah jantung berkontraksi untuk mendorong darah mengedari tubuh sekitar 60 sampai 70 kali permenit, kali perhari, dan lebih dari satu milyar kali sepanjang hidup seseorang, jadi jantung merupakan pokok dan paling penting bagi tubuh (Welker, 2008). Darah dipompakan kejantung keseluruh tubuh oleh jantung. Jantung merupakan sistem pembuluh darah yang luas untuk memastikan darah menjangkau dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tekanan darah merupakan tekanan yang didesakkan dengan mensirkulasi darah pada dinding pembuluh darah, dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang prinsipil. Hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan di mana tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmhg atau tekanan darah cukup rendah (Ramadhan, 2010). Prevalensi hipotensi yang ditemukanya itu pada tahun 2012 penyakit hipotensi menduduki peringkat yang ke 16 dari kategori 20 jenis penyakit terbesar pasien rawatjalan di pukesmas Gondangrejo, Karanganyar, Jawatengah (Puskesmas Gondangrejo, 2013). Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita. Menurut Friedman (1998), keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterkaitan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi adat ketimuran yang menekankan bahwa keluarga harus

13 3 dibentuk atas dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah (Suprajitno, 2004) Keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara yaitu mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yaitu dengan melihat perubahan kesehatan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga. Tugas selanjutnya dapat memutuskan tindakan yang tepat merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga dan diharapkan masalah kesehatan dapat berkurang atau bahkan teratasi, pada tugas yang selanjutnya yaitu dapat merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Sehingga keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Selain merawat yang sakit lingkungan juga perlu untuk dimodifiksai lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga dengan memelihara lingkungan yang bersih dan sehat agar tidak terjadi masalah kesehatan yang baru atau lebih parah, kemudian selain menjaga lingkungan keluarga juga dapat memanfaatkan fasililitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga dengan memeriksakan kesehatan keluarga ketempat layanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit maupun klinik untuk mendeteksi dini masalah kesehatan keluarga (Suprajitno, 2004).

14 4 Berdasarkan studi kasus di puskesmas Gondangrejo Karanganyar pada tanggal 23 April 2013 diperoleh data bahwa Ny.S pada keluarga Tn.S mengeluh nyeri dikepala bagian belakang dengan skala 4, nyeri terus menerus dan bertambah saat berdiri dan duduk terlalu lama, nyeri seperti dipukulpukul. Ny.S tampak lemas dan pucat dengan tekanan darah 90/60 mmhg, maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga pada Ny.S dengan hipotensi pada keluarga Tn.S di desa Tuban Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum Melaporkan kasus asuhan keperawatan keluarga pada Ny.S dengan hipotensi pada keluarga Tn.S di Desa Tuban Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. 2. Tujuan khusus a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny.S dengan hipotensi pada keluarga Tn.S b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.S dengan hipotensi pada keluarga Tn.S c. Penulis mampu meyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny.S dengan hipotensi pada keluarga Tn.S d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny.S dengan hipotensi pada keluargatn.s

15 5 e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny.S dengan hipotensi pada keluarga Tn.S C. Manfaat penulisan 1. Manfaat Teoritis Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam pengembangan ilmu yang berkaitan dengan asuhan keperawatan keluarga dengan hipotensi 2. Manfaat Praktis a. Institusi Rumah Sakit Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek layanan keperawatan keluarga khususnya pada pasien hipotensi. b. InstitusiPendidikan Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan hipotensi yang dapat digunakan acuan bagi praktek mahasiswa keperawatan. c. Bagi Penulis Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga dengan hipotensi.

16 BAB II LAPORAN KASUS A. Data Umum Keluarga Pengkajian dilakukan pada keluarga Tn.S pada tanggal 23 April 2012 jam WIB, di peroleh data umum keluarga yaitu Kepala keluarga bernama Tn.S berumur 45 tahun, yang beralamat Gondangrejo Karanganyar, pekerjaan swasta, dengan pendidikan terakhir yaitu SMP. Komposisi keluarga yaitu Ny.S hubungan dengan keluarga sebagai istri berumur 41 tahun dengan pendidikan terakhir yaitu SD, pekerjaan pedagang dan An.A berumur 20 tahun dengan jenis kelamin laki-laki hubungan dengan keluarga sebagai anak kandung keluarga Tn.S dan pendidikan SMK. Jenis Keluarga Tn.S merupakan Nuclear Family (keluarga inti) terdiri dari ayah, ibu dan anak. Penghasilan untuk Tn.S kurang lebih Rp /bulan dan Ny.S berpenghasilan kurang lebih Rp /bulan. B. Pengkajian Pengkajian dilakukan dengan metode autoanamnesa dan alloanamnesa pada keluarga Tn.S. Berdasarkan tahap perkembangan keluarga pada Tn.S saat ini adalah tahap perkembangan anak remaja dengan tugas perkembangan keluarga ada empat tahap yaitu yang pertama pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab) yaitu Tn.S memberikan kebebasan kepada anaknya dalam memilih pekerjaan dibidang yang diminati agar lebih bertanggung 6

17 7 jawab dengan pilihannya sendiri, selanjutnya tugas yang kedua yaitu memelihara komunikasi terbuka Tn.S menanamkan kebiasaan pada anak dan istrinya untuk selalu jujur dan terbuka apabila ada masalah agar dapat diselesaikan bersama, misalnya saat Ny.S mengeluh nyeri kepala. Tugas yang ketiga memelihara hubungan intim dengan keluarga yaitu keluarga Tn.S selalu menyisihkan waktunya untuk anak dan istri untuk berkumpul bersama menonton tv atau makan bersama sama. Kemudian tugas tahap keluarga yang terakhir yaitu mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan keluarga untuk memenuhi tumbuh kembang anggota keluarga, Tn.S berperan sebagai ayah yang bekerja untuk menghidupi keluarganya lalu peraturan dalam keluarga salah satunya saat bepergian keluarga harus pamit yang dirumah atau anggota keluarga yang lain. Tahap perkembangan pada keluarga remaja sudah terpenuhi semua sehingga tidak ada yang belum terpenuhi. Selanjutnya diperoleh data tentang riwayat kesehatan keluarga inti yaitu Tn.S menikah sudah 22 tahun yang lalu dengan Ny.S dan saat ini keluarga Tn.S mempunyai satu anak yaitu An.A yang berumur 20 tahun. Riwayat kesehatan saat ini pada keluarga Tn.S yaitu Tn.S tidak mempunyai penyakit yang serius, hanya flu, demam, kelelahan saat menyupir apabila sakit Tn.S dengan minum obat dari warung dan istirahat cukup sudah sembuh. Saat pengkajian Tn.S dalam keadaan sehat, kemudian istri Tn.S yaitu Ny.S menpunyai riwayat penyakit hipotensi sudah lima tahun dengan tekanan darah saat pengkajian 90/60 mmhg dan merasa nyeri dikepala bagian belakang dengan skala 4, nyeri terus menerus dan

18 8 bertambah saat berdiri dan duduk terlalu lama, nyeri seperti dipukul-pukul. Ny.S tampak lemas dan pucat. Selanjutnya riwayat kesehatan An.A juga tidak mempunyai riwayat sakit yang serius hanya flu, batuk dan demam yang tidak menahun serta hanya minum obat dari warung dan istirahat cukup sudah sembuh. Kemudian dari riwayat keluarga sebelumnya diperoleh data dari keluarga Tn.S saudara kandung maupun orangtua tidak mempunyai riwayat yang serius, tetapi dari keluarga Ny.S yaitu ibu dan saudara kandung perempuan mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Pengkajian tugas keluarga di bidang kesehataan terdiri dari lima tugas yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, memelihara lingkungan yang sehat, serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Keluarga Tn.S mempunyai salah satu masalah dari kelima tugas keluarga tersebut yaitu merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga Tn.S dimana saat pengkajian didapatkan belum mengetahui cara merawat anggota keluarga yang sakit hipotensi. Keluarga Tn.S saat ada anggota keluarga yang sakit yaitu Ny.S berusaha untuk memberikan perhatian seperi istirahat yang cukup. Tetapi pada keluarga Tn.S khususnya Ny.S tidak mengetahui bagaimana cara menjaga pola makan yang benar dan tindakan saat Ny.S mengalami sakit kepala. Data dari pengkajian fungsi keluarga salah satunya yaitu fungsi perawatan keluarga pada Tn.S kurang mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit ditunjukkan dengan keadaan Ny.S yang mempunyai riwayat hipotensi belum menujukkan kearah yang baik

19 9 dikarenakan pola makan yang tidak diatur seperti Ny.S suka mengkonsumsi buah melon yang cenderung dapat menurunkan tekanan darah rendah karena keluarga Tn.S tidak mengetahui bahwa buah melon dapat menurunkan tekanan darah. Data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik pada tanggal 23 April 2013 pada Ny.S yaitu tekanan darah 90/60 mmhg, nadi 75 kali permenit, respirasi 16 kali permenit serta berat badan 55 kilogram dan tinggi badan 157 centimeter. Kemudian Ny.S mengeluh pusing, nyeri di kepala belakang seperti dipukul-pukul, skala nyeri 4 dan nyeri terasa terus menerus dan bertambah nyeri saat berdiri. C. Diagnosa Keperawatan Keluarga Dari hasil pengkajian tanggal 23 April 2013 dapat ditegakkan diagnosa keperawatan nyeri akut pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Diagnosa ini ditegakkan berdasarkan data subyektif dan data obyektif. Data subyektifnya yaitu Ny.S sudah menderita hipotensi sudah lima tahun yang lalu, mengeluh pusing nyeri dikepala bagian belakang, nyeri seperti dipukulpukul, skala nyeri 4, nyeri terus menerus dan bertambah nyeri saat berdiri dan duduk terlalu lama, Ny.S belum mengetahui cara perawatan pada penyakit hipotensi. Kemudian Ny.S mengatakan suka mengkonsumsi buah melon. Data obyektifnya yaitu tekanan darah 90/60 mmhg, nadi 75 kali permenit, Ny.S tampak lemas dan pucat.

20 10 Dari penilaian skoring diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan kriteria masalah yaitu aktual dengan nilai satu, kriteria selanjutnya kemungkinan masalah dapat diubah sebagian dengan nilai satu, kemudian kriteria kemungkinan masalah dapat dicegah yaitu cukup dengan nilai dua per tiga dan kriteria yang terakhir menonjolnya masalah yaitu masalah dirasakan dan harus segera ditangani dengan nilai satu. Dari ke empat kriteria dapat disimpulkan dengan jumlah skoring tiga dua per tiga. D. Intervensi keperawatan Berdasarkan diagnosa yang ditetapkan pada tanggal 23 April 2013 dapat disusun rencana tindakan keperawatan sebagai berikut yaitu diagnosa keperawatan nyeri akut pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S dalam merawat anggota keluarga yang mengalami sakit hipotensi. Rencana keperawatan yang telah disusun penulis dengan tujuan umum yaitu setelah dilakukan dua kali kunjungan ke rumah diharapkan nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria hasil nyeri berkurang dari skala 4 menjadi skala 2, tekanan darah normal yaitu 120/80 mmhg, ekspresi wajah tampak rileks. Sedangkan tujuan khusus setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipotensi yang penulis harapkan keluarga Ny.S mengetahui penyebab penyakit hipotensi, mengerti cara mengatasi nyeri pada penyakit hipotensi dan mengetahui tentang cara perawatan pada penyakit hipotensi. Intervensi yang ditetapkan penulis untuk mengatasi masalah tersebut yang pertama pantau karakteristik nyeri pada Ny.S dengan rasional tindakan

21 11 untuk mengukur nyeri yang dirasakan Ny.S. Rencana tindakan yang kedua monitor tanda tanda vital dengan rasional mengetahui keadaan umum Ny.S. Kemudian yang ketiga ajarkan keluarga Tn.S cara mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam kemudian dapat mendemonstrasikan cara mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam secara mandiri atau dibantu keluarga dengan rasional tindakan untuk mengurangi rasa nyeri. Intervensi yang ke empat berikan penyuluhan kesehatan pada keluarga Tn.S tentang perawatan pada penyakit hipotensi dengan rasional tindakan untuk memberikan pengetahuan tentang penyakit hipotensi dengan cara perawatannya. E. Implementasi Keperawatan Pada tanggal 23 sampai 24 April 2013 implementasi keperawatan yang penulis lakukan sesuai dengan intervensi adalah mengkaji karakteristik nyeri yaitu dengan respon subyektif Ny.S mengatakan nyeri dikarenakan tekanan darah rendah, nyeri seperti dipukul-pukul dirasakan pada kepala bagian belakang dengan skala nyeri 4, nyeri terus menerus dan bertambah nyeri saat berdiri dan respon obyektif Ny.S tampak lemas dan meringis kesakitan. Implementasi selanjutnya mengkaji pengetahuan keluarga dalam mengatasi nyeri dengan respon subyektif Ny.S jika mengalami nyeri dikepala hanya dibuat tiduran saja dan respon obyektif Ny.S tampak menjelaskan apa yang dilakukan saat nyeri dirasakan. Selanjutnya mengajarkan mengatasi nyeri dengan relaksasi nafas dalam dengan respon subyektif Ny. S mengatakan setelah diajarkan tehnik relaksasi nafas dalam nyeri dapat sedikit

22 12 berkurang dan respon obyektif Ny.S tampak menarik nafas dalam dan tampak rileks. Tindakan selanjutnya menganjurkan Ny.S untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara mandiri atau dibantu keluarga dengan respon subyektif Ny. S bersedia untuk melakukannya sendiri dan respon obyektif Ny.S tampak menutup mata dan melakukan nafas dalam serta dapat melakukannya dengan benar. Tindakan keperawatan selanjutnya pada hari kedua tanggal 24 April 2013 jam WIB penulis penyuluhan kesehatan tentang cara merawat anggota keluarga yang sedang mengalami sakit hipotensi sebelum tindakan tersebut penulis melakukan tindakan mengkaji karakteristik nyeri yaitu dengan respon subyektif Ny.S mengatakan bahwa nyeri sudah berkurang, skala nyeri 2,nyeri terasa hanya saat berubah posisi dari duduk kemudian berdiri, nyeri seperti senut senut dan penglihan sedikit kabur hanya kira-kira 15 detik kemudian hilang, nyeri terasa di bagian kepala bagian atas, kemudian respon obyektif ekspresi wajah Ny.S tampak rileks. Penulis juga melakukan tindakan mengukur tanda tanda vital dengan hasil tekanan darah yaitu 100/80 mmhg. Selanjutnya melakukan tindakan penyuluhan kesehatan pada keluarga dengan respon subyektif keluarga mengatakan sudah mengetahui bahwa buah melon dapat menurunkan tekanan darah dan mengetahui bagaimana cara merawat anggota keluarga yang sakit hipotensi yaitu dengan menjaga pola makan yang benar, istirahat yang cukup, dan konsumsi air putih yang banyak dan respon obyektif keluarga tampak memperhatikan dan saat di beri

23 13 pertanyaan tentang perawatan penyakit hipotensi dapat menjawab dengan benar. F. Evaluasi Evaluasi keperawatan pada tanggal 24 April 2013 jam yang diperoleh penulis setelah melakukan implementasi keperawatan selama dua kali kunjungan kerumah yaitu dengan diagnosa nyeri akut pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S dalam merawat anggota keluarga yang sakit hipotensi di dapatkan data subyektif Ny.S mengatakan bahwa nyeri sudah berkurang, skala nyeri 2,nyeri terasa hanya saat berubah posisi dari duduk kemudian berdiri, nyeri seperti senut senut dan penglihan sedikit kabur hanya kira-kira 15 detik kemudian hilang, nyeri terasa di bagian kepala bagian atas. Kemudian Ny.S sudah mengetahui cara mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam serta dapat melakukannya dibantu dengan keluarga serta keluarga sudah mengetahui perawatan pada penyakit hipotensi yaitu dengan cara mengurangi mengkonsumsi buah melon, memperhatikan pola makan, istirahat cukup, minum air putih yang banyak dengan respon obyektif didapatkan tekanan darah 100/80 mmhg dan ekspresi wajah Ny.S tampak rileks. Dari data subyektif dan data obyektif dapat dianalisa dengan hasil masalah nyeri akut teratasi dan intervensi kunjungan rumah di hentikan.

24 BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Bab ini merupakan pembahasan kasus yang diambil dari BAB II, yaitu membahas tentang teori pendukung yang penulis dapatkan dengan kasus nyata. Asuhan keperawatan keluarga nyeri akut pada Ny.S dengan hipotensi pada keluarga Tn.S didesa Tuban Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Pembahasan yang penulis lakukan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. 1. Pengkajian Pengkajian keperawatan adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi atau mengenali masalah-masalah yang dialami klien, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Hutahean, 2010). Hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan di mana tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmhg atau tekanan darah cukup rendah (Ramadhan, 2010). Salah satu dari jenis hipotensi yaitu hipotensi ortostatik atau hipotensi postural adalah penurunan tekanan darah yang terjadi pada saat klien berubah posisi horizontal ke posisi vertikal. Penurunan tekanan darah kira-kira 15 mmhg pada tekanan sistolik dan 10 mmhg pada tekanan diastolik (Perry, 2005). 14

25 15 Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 23 April Hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny.S didapatkan tekanan darah 90/60 mmhg sesuai dengan teori diatas yaitu hipotensi merupakan penurunan tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmhg dan tekanan darah dengan hasil 90/60 mmhg masih dinyatakan hipotensi. Dalam pengambilan kasus ini penulis mengumpulkan data dengan wawancara dan observasi langsung serta melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga Tn.S berdasarkan pengkajian yang didapat yaitu salah satu keluarga Tn.S ada yang mempunyai riwayat hipotensi yaitu Ny.S dengan keluhan nyeri kepala bagian belakang dengan skala 4, nyeri terus menerus dan bertambah saat berdiri, nyeri seperti dipukul-pukul. Ny.S tampak lemas dan pucat dengan tekanan darah 90/60 mmhg. Nyeri terjadi karena pada pembuluh darah terdapat vasodilatasi perifer yang terlalu besar, pada hipotensi ortostatik pembuluh darah tidak dapat mempertahankan tekanan darah seseorang saat berdiri dan dilatasi pembuluh darah serebral sehingga menyebabkan aktivitas yang meningkatkan vasokonstriksi sehingga terjadi sakit kepala dengan adanya peningkatan tekanan vaskular cerebaral yang menyebabkan pusing dan penglihatan kabur yang sering berhubungan dengan keadaan dengan sakit kepala (Stringer, 2008). Dapat dilihat bahwa tanda gejala dengan gambaran secara umum yang sering dijumpai pasien hipotensi adalah pingsan, kepala seperti melayang, pusing atau nyeri kepala, penglihatan kabur ( pada saat bangkit dari tempat

26 16 tidur secara tiba-tiba atau ketika berdiri setelah duduk dalam waktu yang singkat), kelelahan, makanan pemberat biasa memperburuk gejala (Ramadhan, 2010). Pengkajian yang dilakukan pada Ny.S sesuai dengan tanda dan gejala dari salah satu teori diatas yaitu pusing atau nyeri kepala dengan ditandai Ny.S mengeluh nyeri pada bagian kepala belakang. Serta penglihatan kabur (pada saat bangkit dari tempat tidur secara tiba tiba atau ketika berdiri setelah duduk dalam waktu yang singkat) dengan ditandai Ny.S mengeluh nyeri terasa hanya saat berubah posisi dari duduk kemudian berdiri, nyeri seperti senut senut dan penglihatan sedikit kabur hanya kira kira 15 detik kemudian hilang, nyeri terasa di bagian kepala bagian atas. Tanda gejala lain yang dialami Ny.S yaitu mengkonsumsi makanan pemberat yang dapat memperburuk gejala, salah satunya yaitu buah melon, pepaya dan semangka ditandai dengan Ny.S suka dan sering mengkonsumsi buah melon. Menurut Mariani (2007), dalam suatu penelitian pemberian jus pepaya, jus semangka dan jus melon berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan hasil penelitian jumlah subyek 47 orang dengan tekanan darah 140/90 diberi jus pepaya, melon dan semangka dengan kandungan kalium 500,2 mg selama 5 hari, tekanan darah diukur sebelum makan dan 60 menit setelah makan. Dari pengkajian langsung dengan keluarga didapatkan data bahwa keluarga Tn.S belum mengetahui cara merawat keluarga dengan penyakit hipotensi. Keluarga hanya mengetahui tanda dan gejala dan belum tahu cara

27 17 perawatannya. Menurut Efendi dan Makhfudli (2009), Fungsi perawatan dalam keluarga adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan keluarga tinggi. Kemampuan keluarga dalam memberikan perawatan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Menurut Balion dan Maglaya (1998), ada lima tugas kesehatan keluarga salah satunya yaitu memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit yaitu mengetahui tentang keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis dan perawatannya), kemudian sifat dan pengembangan perawatan yang dibutuhkan harus ada, kemudian keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan juga harus ada, dan sumber sumber dalam keluarga ( anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan, fasilitas fisik, dan psikososial) harus tersedia, serta sikap keluarga terhadap yang sakit juga harus diutamakan (Efendi dan Makhfudli, 2009). Berdasarkan teori tersebut sesuai pada keluarga Ny.S dengan hipotensi keluarga belum dapat merawat anggota yang sakit yaitu keluarga tidak mengetahui tentang keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis dan perawatannya) yaitu keluarga tidak mengetahui tentang cara mengatasi pada saat nyeri kepala terjadi, tindakan yang dilakukan hanya dengan tidur, minum obat sakit kepala di warung jika belum sembuh serta bertambah parah baru diperiksakan kepuskesmas dan pencegahan pada hipotensi salah satunya seperti Ny.S belum mengurangi mengkonsumsi buah melon.

28 18 2. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan. Respon aktual dan potensial klien didapatkan dari data dasar pengkajian dan catatan medis klien, yang kesemuanya dikumpulkan selama pengkajian. Diagnosa keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan (Potter dan Perry, 2005). Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan maka penulis mengambil masalah keperawatan nyeri akut pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Menurut Suprajitno (2004), perumusan diagnosa keperawatan dapat diarahkan kepada sasaran individu dan atau keluarga. Komponen diagnosa keperawatan meliputi masalah (Problem), penyebab (Etiologi) dan atau tanda (Sign). Masalah (Problem, P) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga. Dari masalah (Problem) masalah yang timbul tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia menurut maslow yaitu kenyamanan dan keselamtan. Masalah yang muncul pada pasien yaitu pemenuhan kebutuhan rasa nyaman tidak terpenuhi karena nyeri akut. Perumusan diagnosa keperawatan dari masalah (Problem) kemudian dihubungkan dengan penyebab (Etiologi) yaitu suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan mengacu kepada lima tugas keluarga yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan yang tepat, merawat anggota

29 19 keluarga memelihara lingkungan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Penulis mengangkat diagnosa nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota yang sakit karena didapat dari data subyektif pasien mengeluh nyeri kepala bagian belakang dengan skala 4, nyeri terus menerus dan bertambah saat berdiri, nyeri seperti dipukul-pukul. Dengan data obyektif tampak lemas dan pucat dengan tekanan darah 90/60 mmhg dan harus segera ditangani untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan klien yang merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Penulis mengangkat problem nyeri karena merupakan masalah prioritas dan aktual. Masalah (problem) yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga, hal ini didasarkan pada teori hirarki Maslow tentang kebutuhan dasar manusia. Menurut Maslow kenyamanan merupakan kebutuhan dasar yang memerlukan penanganan dengan segera agar tidak mengganggu kebutuhan yang lainnya (Perry & Potter, 2005). Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International Association for Study of Pain) nyeri yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung kurang dari enam bulan (Nanda, ).

30 20 Berdasarkan etiologi yang muncul pada diagnosa keperawatan yaitu ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota yang sakit, karena keluarga tidak mampu merawat keluarga saat mengalami nyeri kepala dan tidak mengerti cara pencegahannya. Dengan hal tersebut sesuai dengan teori tentang etiologi dalam diagnosa keperawatan keluarga yaitu menyebabkan masalah dengan mengacu kepada lima tugas keluarga yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan yang tepat, merawat anggota keluarga memelihara lingkungan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Masalah keperawatan yang muncul terdapat prioritas masalah, cara menentukan prioritas masalah tersebut dengan menggunakan skoring. Proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan Maglaya (1978) yaitu menentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat. Kemudian skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot, selanjutnya jumlah kan skor untuk semua kriteria (Suprajitno, 2004). Berdasarkan hasil skoring yang sudah dihitung didapatkan prioritas masalah dengan kriteria masalah yaitu aktual dengan nilai satu, kriteria selanjutnya kemungkinan masalah dapat diubah sebagian dengan nilai satu, kemudian kriteria kemungkinan masalah dapat dicegah yaitu cukup dengan nilai dua per tiga dan kriteria yang terakhir menonjolnya masalah yaitu masalah dirasakan dan harus segera ditangani dengan nilai satu. Dari empat kriteria dapat disimpulkan dengan jumlah skoring tiga dua per tiga.

31 21 3. Intervensi Merupakan rencana keperawatan yang akan penulis rencanakan kepada klien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan sehingga kebutuhan klien dapat terpenuhi (Wilkinson, 2006). Dalam teori intervensi dituliskan sesuai dengan rencana dan kriteria hasil berdasarkan NIC (Nursing Intervension Clasification) dan NOC (Nursing Outcome Clasification). Penulis menyusun kriteria hasil berdasarkan SMART, S (spesific) dimana tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda yaitu harus menggunakan kata-kata yang singkat dan jelas, M (measurabel) dimana tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya tentang perilaku klien yaitu dapat dilihat, didengar, diraba, dirasakan, dan dibau, A (achievable) dimana tujuan harus dapat dicapai yaitu dengan batas waktu dan komponen waktu dibagi menjadi dua antara lain jangka panjang yaitu dapat dicapai dalam waktu yang lama biasanya lebih dari satu minggu atau satu bulan dan ditujukan pada unsur masalah (problem) dalam diagnosa keperawatan. Kemudian jangka pendek yaitu dicapai dalam waktu singkat biasanya kurang dari satu minggu dan ditujukan pada unsur etiologi aatau tanda dan gejala dalam diagnosa keperawatan aktual maupun resiko. R (reasonable) dimana tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, T (time) mempunyai batasan waktu yang jelas (Nursalam, 2008). Tujuan umum yang dibuat penulis adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama kali dua kunjungan diharapkan nyeri akut berkurang dari skala 4 menjadi skala 2, tekanan darah normal yaitu 120/80 mmhg,

32 22 ekspresi wajah tampak rileks. Sedangkan tujuan khusus setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipotensi yang penulis harapkan keluarga Ny.S mengetahui penyebab penyakit hipotensi, mengerti cara mengatasi nyeri pada penyakit hipotensi dan mengetahui tentang cara perawatan pada penyakit hipotensi. Dengan ditegakkan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit, penulis merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri yang dirasakan pasien. Pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri menggunakan metode PQRST (Provoking incident, Quality of Pain, Region, Severity of Pain, Time). Provoking incident yaitu apakah ada peristiwa yang menjadi faktor penyebab nyeri. Quality of Pain yaitu seperti apa nyeri yang dirasakan atau digambarkan pasien, misalnya: apakah nyeri bersifat tumpul, seperti terbakar, berdenyut, tajam atau menusuk. Region yaitu dimana lokasi nyeri yang harus ditunjukkan dengan tepat oleh pasien. Severity of Pain yaitu seberapa jauh nyeri yang dirasakan pasien (Muttaqin, 2008). Pengkajian nyeri dengan menggunakan skala nyeri Numerik. Misalnya tidak nyeri mempunyai nilai 0, kemudian nyeri ringan dengan nilai 1 sampai 3, nyeri sedang dengan nilai 4 sampai 6, sedangkan nyeri berat dengan nilai 7 sampai 9, kemudian yang terakhir yaitu nyeri tak tertahankan dengan 10. Kemudian perawat membantu pasien untuk memilih secara subyektif tingkat skala nyeri yang dirasakan pasien. Time yaitu berapa lama nyeri

33 23 berlangsung, kapan, apakah ada waktu-waktu tertentu yang menambah rasa nyeri (Tamsuri, 2006). Pertama pantau karakteristik nyeri dengan mengunakan metode PQRST (Provoking incident, Quality of Pain, Region, Severity of Pain, Time), dengan rasional untuk mengidentifikasi skala nyeri dan ketidaknyamanan. Intervensi kedua monitor tanda vital, dengan rasional memberikan gambaran lengkap mengenai sistem kardiovaskuler. Memonitor tanda vital untuk memberikan gambaran lengkap mengenai kardiovaskuler. Memonitor tanda vital yaitu suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh dan digunakan untuk memantau perkembangan pasien. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernafasan, dan tekanan darah (Hidayat, 2005). Intervensi ketiga ajarkan teknik relaksasi nafas dalam, dengan rasional melepaskan tegangan emosional dan otot. Relaksasi nafas dalam dapat menurunkan nyeri dengan merelaksasikan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri. Mengajarkan teknik relaksasi untuk melepaskan tegangan emosional dan otot. Teknik relaksasi sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi lambat, berirama. Pasien dapat memejamkan matanya dan bernafas dengan perlahan dan nyaman. Irama yang konstan dapat dipertahankan dalam menghitung dalam hati dan lambat bersama setiap inhalasi tarik nafas sambil hitung satu dua dalam hirup kemudian

34 24 hembuskan lewat mulut secara perlahan hitung satu dua sambil merilekskan pada otot dan bagian yang terasa nyeri (Tamsuri, 2006). Intervensi ke empat berikan penyuluhan kesehatan tentang cara perawatan pada penyakit hipotensi rasional agar keluarga mengetahui dan dapat mencegah terjadi hipotensi kembali. Waston (1985), menekankan bahwa penyuluhan menyediakan informasi bagi klien dan dengan demikian membantu mereka mengatasi perubahan hidup dan kejadian kejadian dalam hidup secara lebih efektif. Membantu keluarga anggota keluarga merasa memilki perasaan kontrol dan mengurangi stress. Striger dan Lipson (1985), menyebutkan empat tujuan dari penyuluhan kesehatan yaitu pertama memberikan informasi sehingga klien mampu membuat keputusan yang tepat dalam hubungannya dengan kesehatan dan sakit, kedua membantu klien mengantisipasi secara efektif dalam perawatan maupun penyembuhan, ketiga membantu klien beradaptasi terhadap realita penyakit dan pengobatannya, keempat membantu klien agar mengalami rasa puas dengan usaha usaha mereka sendiri yang menunjang perbaikan kesehatan (Friedman, 1998). 4. Implementasi Implementasi merupakan komponen dari proses keperawatan, yaitu kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan yang dilakukan dan diselesaikan. Dalam teori, implementasi dari rencana asuhan

35 25 keperawatan mengikuti komponen perencanaan dari proses keperawatan (Potter dan Perry, 2005). Dalam melakukan tindakan keperawatan selama dua hari penulis tidak mempunyai hambatan, semua rencana yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan yaitu mengkaji karakteristik nyeri pasien, kemudian mengukur tanda tanda vital, selanjutnya mengajarkan keluarga teknik relaksasi nafas dalam, dan yang terakhir yaitu memberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga Tn.S tentang perawatan pada penyakit hipotensi. 5. Evaluasi Evaluasi adalah proses keperawatan mengukur respon klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien kearah pencapaian tujuan (Potter dan Perry, 2005). Penulis mengevaluasi apakah perilaku atau respon klien mencerminkan suatu kemajuan atau kemunduran dalam diagnosa keperawatan. Pada evaluasi, penulis sudah sesuai teori yang ada yaitu sesuai SOAP (Subyektif, Obyektif, Assesment, Planning) yaitu Subyektif merupakan data keluhan pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan. Obyektif adalah data berdasarkan pengukuran atau observasi langsung pada pasien. Analisis (Assesment) merupakan interpretasi dari data subyekyif dan data obyektif dan Planing yaitu keperawatan yang akan dilanjutkan, dihentikan (Rohmah dan Walid, 2012). Evaluasi keperawatan pada tanggal 24 April 2013 jam yang diperoleh penulis setelah melakukan implementasi keperawatan selama dua

36 26 kali kunjungan kerumah yaitu dengan diagnosa nyeri akut pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S dalam merawat anggota keluarga yang sakit hipotensi di dapatkan data subyektif Ny.S mengatakan bahwa nyeri sudah berkurang, skala nyeri 2,nyeri terasa hanya saat berubah posisi dari duduk kemudian berdiri, nyeri seperti senut senut dan penglihatan sedikit kabur hanya kira kira 15 detik kemudian hilang, nyeri terasa di bagian kepala atas. Kemudian Ny.S sudah mengetahui cara mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam serta dapat melakukannya dibantu dengan keluarga dan sudah mengetahui perawatan pada penyakit hipotensi yaitu dengan cara mengurangi mengkonsumsi buah melon, pola makan yang benar, istirahat cukup, minum air putih yang banyak dan respon obyektif didapatkan tekanan darah 100/80 mmhg dan ekspresi wajah Ny.S tampak rileks. Dari data subyektif dan data obyektif dapat dianalisa dengan hasil masalah nyeri akut teratasi dan intervensi kunjungan rumah di hentikan. B. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan a. Saat dilakukan pengkajian pada Ny.S pasien mengeluh nyeri kepala bagian belakang dengan skala 4, nyeri terus menerus dan bertambah saat berdiri, nyeri seperti dipukul-pukul. Ny.S tampak lemas dan pucat dengan tekanan darah 90/60 mmhg. Keluarga Tn.S tidak mengetahui tentang merawat anggota keluarga yang sakit.

37 27 b. Diagnosa keperawatan kelurga pada keluarga Tn.S yang muncul yaitu nyeri akut pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S dalam merawat anggota keluarga yang sakit. c. Intervensi atau rencana keperawatan untuk mengatasi nyeri yaitu pantau karakteristik nyeri PQRST (Provoking incident, Quality of Pain, Region, Severity of Pain, Time) dengan rasional tindakan untuk mengukur nyeri yang dirasakan. Monitor tanda vital dengan rasional tindakan mengetahui keadaan umum pasien. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dengan rasional tindakan untuk mengurangi nyeri. Intervensi yang terakhir berikan penyuluhan kesehatan tentang perawatan pada keluarga dengan penderita hipotensi dengan rasional tindakan untuk menambah pengetahuan tetang penyakit hipotensi dan perawatannya. d. Tindakan yang dilakukan yaitu memantau karakteristik nyeri PQRST (Provoking incident, Quality of Pain, Region, Severity of Pain, Time), memonitor tanda vital, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, memberikan penyuluhan kesehatan tentang perawatan pada penderita hipotensi. e. Evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan menggunakan metode SOAP (Subyektif, Obyektif, Assessment, Planning), didapatkan data subyektif Ny.S mengatakan bahwa nyeri sudah berkurang, skala nyeri 2,nyeri terasa hanya saat berubah posisi dari duduk kemudian berdiri, nyeri seperti senut senut dan penglihatan sedikit kabur hanya kira kira 15

38 28 detik kemudian hilang, nyeri terasa di bagian kepala atas. Kemudian Ny.S sudah mengetahui cara mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam serta dapat melakukannya dibantu dengan keluarga dan sudah mengetahui perawatan pada penyakit hipotensi yaitu dengan cara mengurangi mengkonsumsi buah melon, pola makan yang benar, istirahat cukup, minum air putih yang banyak dengan respon obyektif didapatkan tekanan darah 100/80 mmhg dan ekspresi wajah Ny.S tampak rileks. Dari data subyektif dan data obyektif dapat dianalisa dengan hasil masalah nyeri akut teratasi dan intervensi kunjungan rumah di hentikan. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberi saran yang diharapkan bermanfaat antara lain: a. Bagi Puskesmas Diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada pasien seoptimal mungkin dan meningkatkan mutu pelayanan puskesmas. b. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana yang merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek klinik dan pembuatan laporan.

39 29 c. Bagi keluarga Untuk selalu memperhatikan kesehatan anggota keluarga terutama dalam merawat anggota yang sakit perlu lebih diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan yang optimal.

40 DAFTAR PUSTAKA Anas, Tamsuri Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Editor, Esty Wahyuningsih. Jakarta: EGC. Chris, Brooker Ensiklopedia Keperawatan. Alih Bahasa: Andry Hartono. Brahm U. [et al]; Editor Edisi Bahasa Indonesia. Estu Tiar. Jakarta: EGC. Hidayat A, Aziz Alimul. Musrifatul Uliyah Buku Saku Praktikum; Kebutuhan Dasar Manusia. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC. Mariani, Elis Pengaruh Pemberian Jus Pepaya (Carica Papaya) Jus Semangka (Citrullus Vulgaris) Jus Melon (cucumis Melo) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik. Diakses tanggal 25 Mei Pukul WIB. Muttaqin, Arif Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: EGC. Nursalam Proses dan Dokumentasi keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Perry, Anne Griffin, DKK Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Alih Bahasa: Didah Rosidah. Editor Bahasa Indonesia: Monica Ester. Ed.5. Jakarta: EGC. Potter, Patricia A. Anne Griffin Perry Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Alih Bahasa: Renata Komalasari. [et al]; Editor Edisi Bahasa Indonesia. Monica Ester. Devi Yulianti. Intan Parulian.- Ed.4.vol 1-Jakarta: EGC. Potter, Patricia A. Anne Griffin Perry Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Alih Bahasa: Renata Komalasari. [et al]; Editor Edisi Bahasa Indonesia. Monica Ester. Devi Yulianti. Intan Parulian.-Ed.4.vol 2-Jakarta: EGC. Pukesmas Gondangejo Karanganyar Prevalensi penyakit dipuskesmas gondangrejo karanganyar: Rekam medik. Ramadhan, A, j, Mencermati Berbagai Gangguan pada Darah dan Pembuluh Darah. Editor, K. S. Pangumbaraan. Jogjakarta: DIVA Press.

41 Rohmah, Nikmatur dan Saiful Walid Proses Keperawatan: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Russ Media. Stringer, Janel L Konsep Dasar Farmakologi Panduan untuk Mahasiswa. Alih Bahasa Huwiawati, Editor Bahasa Indonesia, Yuli Manurung, Edisi 3, Jakarta: EGC. Suprajitno Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi Dalam Praktik. Editor, Monica Ester. Jakarta: EGC. Welker, Richard Melihat dengan Mikroskop Jantung Bagaimana Darah Beredar di Seluruh Tubuh. Alih Bahasa: Emma Sitohang Nababan. [et al]; Editor Bahasa Indonesia. Herawati Harun. Jilid 1. Widyadara : Glolier International inc. Wilkinson, Judith M Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Alih Bahasa: Widyawati, Syahirul, Elsi, Intan. Jakarta: EGC.

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan teori dan proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 7-9 Agustus 2014 di Ruang Prabu Kresna

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KESEHATAN JUS SELEDRI KOMBINASI WORTEL DAN MADU TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HIPERTENSI

PENDIDIKAN KESEHATAN JUS SELEDRI KOMBINASI WORTEL DAN MADU TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HIPERTENSI PENDIDIKAN KESEHATAN JUS SELEDRI KOMBINASI WORTEL DAN MADU TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HIPERTENSI Ny. S PADA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN HIPERTENSI DI DESA BANJAR REJO KECAMATAN GONDANGREJO

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. W DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA Tn. W DI DESA TUBAN, KECAMATAN GODANGREJO KARANGANYAR

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. W DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA Tn. W DI DESA TUBAN, KECAMATAN GODANGREJO KARANGANYAR STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. W DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA Tn. W DI DESA TUBAN, KECAMATAN GODANGREJO KARANGANYAR DISUSUN OLEH : LINDA MAYA SARI NIM P. 10035 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. W DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA NY. W DI DESA TUBAN LOR GONDANGREJO KARANGANYAR DISUSUN OLEH :

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. W DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA NY. W DI DESA TUBAN LOR GONDANGREJO KARANGANYAR DISUSUN OLEH : STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. W DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA NY. W DI DESA TUBAN LOR GONDANGREJO KARANGANYAR DISUSUN OLEH : NURI MAYA SARI NIM. P.10043 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. G DI DESA GUMUKREJO KECAMATAN SIWALAN KABUPATEN BOYOLALI

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. G DI DESA GUMUKREJO KECAMATAN SIWALAN KABUPATEN BOYOLALI STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. G DI DESA GUMUKREJO KECAMATAN SIWALAN KABUPATEN BOYOLALI Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

MEYLIA PUSPITA CANDRA DEWI P.10037

MEYLIA PUSPITA CANDRA DEWI P.10037 STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA SADON KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR DI SUSUN OLEH : MEYLIA PUSPITA CANDRA

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA AN. S DENGAN DEMAM TIFOID PADA KELUARGA TN

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA AN. S DENGAN DEMAM TIFOID PADA KELUARGA TN STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA AN. S DENGAN DEMAM TIFOID PADA KELUARGA TN. S DI DESA TUBAN KIDUL KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR DI SUSUN OLEH: ADIKTIYA LIHANINTO KURNIAWAN NIM.

Lebih terperinci

NUR INDAH LESTARI NIM.P.11103

NUR INDAH LESTARI NIM.P.11103 PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA ASUHAN KEPERAWATAN Nn. S DENGAN POST LUMPEKTOMI FIBROADENOMA MAMMAE (FAM) SINISTRA DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT DAERAH SUKOHARJO Karya

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA Tn. N DI DESA JETIS KARANGPUNG KALIJAMBE SRAGEN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA Tn. N DI DESA JETIS KARANGPUNG KALIJAMBE SRAGEN STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA Tn. N DI DESA JETIS KARANGPUNG KALIJAMBE SRAGEN Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. T DENGAN GASTROENTERITIS PADA KELUARGA TN. M DI DESA JERON KEC. NOGOSARI KAB.

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. T DENGAN GASTROENTERITIS PADA KELUARGA TN. M DI DESA JERON KEC. NOGOSARI KAB. STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. T DENGAN GASTROENTERITIS PADA KELUARGA TN. M DI DESA JERON KEC. NOGOSARI KAB. BOYOLALI DI SUSUN OLEH: AJENG AZTRID OCTAVIANI NIM. P. 10003 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Fokus Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB pada keluarga Tn.L (60th). Tn.L merupakan kepala keluarga dari Ny. N (51th) dan kedua anaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk hipertensi telah menjadi penyakit yang mematikan banyak penduduk di negara maju dan negara berkembang lebih dari delapan

Lebih terperinci

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR Disusun Oleh Sigit Bangun H P17320308067 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG PROGRAM

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. D DENGAN POST OPERASI FRAKTUR PHALANX DISTAL DI RUANG CEMPAKA RS PANTI WALUYO SURAKARTA

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. D DENGAN POST OPERASI FRAKTUR PHALANX DISTAL DI RUANG CEMPAKA RS PANTI WALUYO SURAKARTA STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. D DENGAN POST OPERASI FRAKTUR PHALANX DISTAL DI RUANG CEMPAKA RS PANTI WALUYO SURAKARTA DISUSUN OLEH : DUWI SUSANTI NIM. P.09014 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada saluran pencernaan (gastrointestinal) merupakan sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan medik. Kasus pada sistem gastrointestinal

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan pemberian latihan ROM aktif pada pasien stroke non hemoragik untuk meningkatkan kekuatan otot pada Tn. M berusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Post operasi merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat,

Lebih terperinci

Metodologi Asuhan Keperawatan

Metodologi Asuhan Keperawatan Metodologi Asuhan Keperawatan A. Pendahuluan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan

Lebih terperinci

STUDI KASUS DI DESA WONOSA

STUDI KASUS DI DESA WONOSA STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.S DENGAN HIPERTENSI PADAA KELUARGA TN.S DI DESA WONOSA ARI KECAMATAN GONDANGREJO DI SUSUN OLEH : JALI IRAWAN NIM. P. 10103 PROGRAM STUDI D III KEPERAW WATAN

Lebih terperinci

STUDI KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. Sm PADA Ny. Sm DENGAN HIPERTENSI DI DESA SADON KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR

STUDI KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. Sm PADA Ny. Sm DENGAN HIPERTENSI DI DESA SADON KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. Sm PADA Ny. Sm DENGAN HIPERTENSI DI DESA SADON KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR DI SUSUN OLEH: FEKKY MALOPATO LOTTE NIM. P. 10.095 PROGRAM STUDI DIII

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. P DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. W DI DESA BULUREJO KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. P DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. W DI DESA BULUREJO KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. P DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. W DI DESA BULUREJO KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR DI SUSUN OLEH: CATUR ANDRIONO NIM. P. 10082 PROGRAM

Lebih terperinci

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN STUDI KASUS PADA Tn. M UMUR 79 TAHUN YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS RUANG SEDAP MALAM RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI KARYA TULIS

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK ASMA BRONKIAL DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RS. MUHAMMADIYAH SURABAYA DAN RS

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK ASMA BRONKIAL DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RS. MUHAMMADIYAH SURABAYA DAN RS KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK ASMA BRONKIAL DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RS. MUHAMMADIYAH SURABAYA DAN RS. SITI KHODIJAH SEPANJANG Oleh : MUSTIKAH NIM : 20130660078 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri terhadap prosedur pemasangan infus dan membandingkan antara teori yang sudah ada dengan kenyataan

Lebih terperinci

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. KONSEP DIAGNOSA. Definisi Keperawatan Keluarga Diagnosis keperawatan keluarga merupakan perpanjangan diri diagnosis ke sistem keluarga dan subsistemnya

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. S DENGAN POST OPERASI OPEN REDUCTION AND INTERNAL FIXATION (ORIF) ATAS INDIKASI FRAKTUR RADIUS SINISTRA 1/3 DISTAL DI RUANG KANTHIL RSUD KARANGANYAR DISUSUN

Lebih terperinci

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. I. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. a. Tekanan darah siastole

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA TN. P DENGAN HEMATEMESIS MELENA DI RUANG MAWAR I RSUD KARANGANYAR

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA TN. P DENGAN HEMATEMESIS MELENA DI RUANG MAWAR I RSUD KARANGANYAR STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA TN. P DENGAN HEMATEMESIS MELENA DI RUANG MAWAR I RSUD KARANGANYAR DI SUSUN OLEH : MUHAMMAD FERDAUS WAHYU UTOMO NIM. P.09032 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Dalam pembahasan ini penulis akan membahas tentang kasus yang diambil dengan judul Penerapan teknik relaksasi genggam jari pada asuhan keperawatan kecemasan

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 BAB III RESUME KEPERAWATAN Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 sampai dengan 06 Januari 2008 pada Tn. S (45 tahun), dengan alamat Parang Barong VIII, kelurahan Tlogosari kulon,

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S PADA Tn. S DENGAN THYPUS DI DESA TUBAN KIDUL KECAMATAN GONDANGREJO

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S PADA Tn. S DENGAN THYPUS DI DESA TUBAN KIDUL KECAMATAN GONDANGREJO STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S PADA Tn. S DENGAN THYPUS DI DESA TUBAN KIDUL KECAMATAN GONDANGREJO Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Progam Diploma

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh : CAHYO FIRMAN TRISNO. S J 200 090

Lebih terperinci

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian Data Demografi Nama Umur Pekerjaan Alamat a. Aktifitas dan istirahat Ø Ketidakmampuan melakukan aktifitas normal Ø Dispnea nokturnal karena pengerahan tenaga b. Sirkulasi

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI DI DESA KARANGREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN KARANGANYAR

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI DI DESA KARANGREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN KARANGANYAR STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI DI DESA KARANGREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN KARANGANYAR DI SUSUN OLEH : TOFIK AMIN NUGROHO NIM. P. 10131 PROGRAM STUDI DIII

Lebih terperinci

INFORMED CONCENT (SURAT PERSETUJUAN)

INFORMED CONCENT (SURAT PERSETUJUAN) Lampiran 1 Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Umur : Jenis Kelamin: INFORMED CONCENT (SURAT PERSETUJUAN) Setelah mendapat penjelasan dan pemahaman tentang manfaat dari relaksasi autogenik dari

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. D DI DESA BARATAN KELURAHAN JERON KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. D DI DESA BARATAN KELURAHAN JERON KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. D DI DESA BARATAN KELURAHAN JERON KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI DI SUSUN OLEH : NOVITA WIDYASARI P.10113 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PUSKESMAS TULUNGAGUNG DENGAN KASUS HIPERTENSI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PUSKESMAS TULUNGAGUNG DENGAN KASUS HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PUSKESMAS TULUNGAGUNG DENGAN KASUS HIPERTENSI MAHASISWA MUHAMAD TAUFIK NIM : 01.09.024 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA PADA TN.S DENGAN TUBERKULOSIS(TBC) DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA PADA TN.S DENGAN TUBERKULOSIS(TBC) DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA PADA TN.S DENGAN TUBERKULOSIS(TBC) DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSIPADA KELUARGA Tn. S DI DESA BLECAN, KECAMATAN GODANGREJO, KABUPATEN KARANGANYAR

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSIPADA KELUARGA Tn. S DI DESA BLECAN, KECAMATAN GODANGREJO, KABUPATEN KARANGANYAR STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSIPADA KELUARGA Tn. S DI DESA BLECAN, KECAMATAN GODANGREJO, KABUPATEN KARANGANYAR DISUSUN OLEH : SUKMA JIWANI SANTOSO PUTRI NIM P. 10127

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD AKUT DENGAN MASALAH PENURUNAN CURAH JANTUNG DI RUANG ICU RSUD IBNU SINA GRESIK

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD AKUT DENGAN MASALAH PENURUNAN CURAH JANTUNG DI RUANG ICU RSUD IBNU SINA GRESIK KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD AKUT DENGAN MASALAH PENURUNAN CURAH JANTUNG DI RUANG ICU RSUD IBNU SINA GRESIK Oleh FAJAR VIDYANTARA NIM: 20130660040 PROGRAM STUDI DIII

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Tn. ASDENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP. CLOSE FRAKTUR FEMUR DI RS SITI KHODIJAH

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Tn. ASDENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP. CLOSE FRAKTUR FEMUR DI RS SITI KHODIJAH KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Tn. ASDENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP. CLOSE FRAKTUR FEMUR DI RS SITI KHODIJAH SEPANJANG SIDOARJO Oleh: BRIYANTAMA ADIE NUGRAHA NIM: 2012.0660.074

Lebih terperinci

BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal

BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal 19-01-2009 A. Data identitas Data yang diperoleh dari pasien adalah : Nama kepala keluarga Tn. G, pendidikan SD dan beliau

Lebih terperinci

BAB III RESUME KASUS

BAB III RESUME KASUS BAB III RESUME KASUS A. Pengkajian 1. Data identitas Asuhan keperawatan keluarga dilakukan pada tanggal 25 januari 2009 sampai dengan06 febuari 2009 pada keluarga Tn. M yang tinggal di kelurahan Tlogosari

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKHITIS AKUT DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BABAT LAMONGAN

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKHITIS AKUT DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BABAT LAMONGAN KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKHITIS AKUT DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BABAT LAMONGAN OLEH : M. ANDRI RISTIAWAN NIM : 20110660034 PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. H DENGAN ASMA PADA KELUARGA Tn. H DI DESA WONOREJO KIDUL KECAMATAN GONDANGREJO KARANGANYAR

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. H DENGAN ASMA PADA KELUARGA Tn. H DI DESA WONOREJO KIDUL KECAMATAN GONDANGREJO KARANGANYAR STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. H DENGAN ASMA PADA KELUARGA Tn. H DI DESA WONOREJO KIDUL KECAMATAN GONDANGREJO KARANGANYAR DISUSUN OLEH : NITA ANDRIYANI NIM. P.10040 PROGRAM STUDI DIII

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi Hipertensi adalah apabila tekanan sistoliknya diatas 140 mmhg dan tekanan diastolik diatas 90 mmhg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke,

Lebih terperinci

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian pada Ny. S dilakukan pada tanggal 11 Mei 2007 sedangkan pasien masuk RSU Dr. Kariadi tanggal 8 Mei 2007 1. Biodata Biodata pasien Ny. S, 25 tahun, jenis

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Dasar Profesi

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Dasar Profesi LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Dasar Profesi Di Susun Oleh: EKO BUDIARTO NIM : 2016131022 PROGRAM PROFESI NERS

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini membahas tentang gambaran pengelolaan terapi batuk efektif bersihan jalan nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang terkadang dialami

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN Di Ruang Dahlia 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN Di Ruang Dahlia 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN Di Ruang Dahlia 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tugas Mandiri Stase Praktek Keperawatan Dasar Disusun

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang mengenai seluruh organ hati, ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut terjadi karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya beban ekonomi, makin lebarnya kesenjangan sosial, serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi suatu hal yang mengancam bagi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmhg (Ardiansyah, 2012). Pada umunya penderita

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina Korespondensi: Lilin Turlina, d/a : STIKes Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan merupakan bagian yang terpenting dalam menjaga kelangsungan hidup seseorang. Jika seseorang sedang tidak dalam kondisi

Lebih terperinci

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang. b. Memonitori secara akurat dan cermat tentang kemajuan

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 ) BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, temasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotik yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, temasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotik yang mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak kemajuan dari ilmu teknologi dan ilmu pengetahuan, terutama dibidang kesehatan, temasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotik yang mampu melenyapkan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Varney (2006) dijelaskan bahwa Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu tindakan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90 1 BAB I TINJAUAN TEORI A. Pengertian Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90 mmhg,yang terjadi pada seseoang paling sedikit tiga waktu terakhir yang berbeda (who 1978,komisi

Lebih terperinci

3. Tanda (S) adalah data subjektif & objektif yang diperoleh dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan penyebab.

3. Tanda (S) adalah data subjektif & objektif yang diperoleh dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan penyebab. DIAGNOSA & RENCANA ASKEP KELUARGA DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FK USU BAGIAN KEPERAWATAN KELUARGA By. Lufthiani, S.Kep, Ns Diagnosa Keperawatan Pengelompokan data Perumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Luka bakar adalah suatu kerusakan integritas pada kulit atau kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia, radiasi dan arus listrik. Berat

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi LAPORAN PENDAHULUAN I. Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. Y DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. Y DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. Y DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA DISUSUN OLEH: YULI PURWANTI NIM. P. 10069 PROGRAM STUDI DIII

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA NY. R DENGAN VERTIGO DI RUANG BOUGENVIL RS PANTI WALUYO SURAKARTA

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA NY. R DENGAN VERTIGO DI RUANG BOUGENVIL RS PANTI WALUYO SURAKARTA STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA NY. R DENGAN VERTIGO DI RUANG BOUGENVIL RS PANTI WALUYO SURAKARTA DISUSUN OLEH : ELYSABETH NOVITA SARI NIM. P.09018 PROGRAM STUDI DIII

Lebih terperinci

APYANDHI WIBOWO NIM. P

APYANDHI WIBOWO NIM. P STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. P DENGAN POST OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF) ATAS INDIKASI FRAKTUR PATELA SINISTRA DI RUANG BOUGENVILE RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA Karya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengkajian dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan semua data melalui wawancara dan observasi parsipatif. Data subyektif khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir ini menjadi salah satu faktor peningkatan permasalahan kesehatan fisik dan mental/spiritual

Lebih terperinci

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Bagi penderita diabetes, olahraga ringan tidak hanya bermanfaat untuk menurunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan menurun pada usia 10 tahun (Hoffbrand, 2005). Berdasarkan data tahun 2010 dari American Cancer Society, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dan menurun pada usia 10 tahun (Hoffbrand, 2005). Berdasarkan data tahun 2010 dari American Cancer Society, jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan kondisi yang mempengaruhi fungsi seharihari selama lebih dari 3 bulan dalam setahun, yang menyebabkan hospitalisasi dari 1 bulan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi menjadi salah satu prioritas masalah kesehatan di Indonesia maupun di seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu pula dengan teknologi dibidang kesehatan. Selain itu, juga kebutuhan akan kesehatan pada masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU Nama LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU : Fajri Alfiannur Nim : 1511437971 Kunjungan : Minggu ke-1 Tanggal : 16 Januari

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn S DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKITIS AKUT DI RS. PARU SURABAYA

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn S DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKITIS AKUT DI RS. PARU SURABAYA KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn S DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKITIS AKUT DI RS. PARU SURABAYA OLEH : CHOIRUDDIN NIM : 20100660030 PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pukul 06.45

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA YANG MENGALAMI DEMENSIA DENGAN MASALAH PERUBAHAN PROSES PIKIR DI UPTD GRIYA WERDHA SURABAYA

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA YANG MENGALAMI DEMENSIA DENGAN MASALAH PERUBAHAN PROSES PIKIR DI UPTD GRIYA WERDHA SURABAYA KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA YANG MENGALAMI DEMENSIA DENGAN MASALAH PERUBAHAN PROSES PIKIR DI UPTD GRIYA WERDHA SURABAYA Oleh : NAYIL LU LUATUL MAKNUNAH NIM 2013 0660 006 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mengggunakan teknik hypnoterapi dan musik relaksasi pada Tn. N berumur 45tahun dan

BAB V PEMBAHASAN. mengggunakan teknik hypnoterapi dan musik relaksasi pada Tn. N berumur 45tahun dan BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Bab ini akan membahas mengenai permasalahan tentang penanganan nyeri pascabedah ortopedi dan membandingkan dengan teori yang sudah ada dengan kenyataan yang dihadapi pada

Lebih terperinci

BAB III RESUME KASUS

BAB III RESUME KASUS BAB III RESUME KASUS Bab ini membahas tentang asuhan keperawatan keluarga pada pasien Diabetes Mellitus, penulis mengemukakan bahwa penulis memperoleh data melalui wawancara, obvserasi dan studi dokumentasi.

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K DENGAN DIABETES MELLITUS

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K DENGAN DIABETES MELLITUS STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K DENGAN DIABETES MELLITUS PADA KELUARGA NY. K DI DESA MENDUNGSARI KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR DI SUSUN OLEH: MOHAMMAD AHSANUL FATWA INDRA

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian (30 juni 2010) 1. Data Umum a. Nama KK : Tn. S b. Usia : 51 tahun c. Pendidikan : SD d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07 f.

Lebih terperinci

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A. Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : 09.30 A. LATAR BELAKANG Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. D DENGAN CIDERA KEPALA SEDANG DI RUANG KHANTIL RSUD KARANGANYAR

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. D DENGAN CIDERA KEPALA SEDANG DI RUANG KHANTIL RSUD KARANGANYAR STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. D DENGAN CIDERA KEPALA SEDANG DI RUANG KHANTIL RSUD KARANGANYAR DISUSUN OLEH : DIAH AYU HAPSARI NIM. P.10087 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, 23 November Penulis

KATA PENGANTAR. Malang, 23 November Penulis KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya sehinnga kami dapat menyususn makalah ini yang akan membahas Teknik Dokumentasi Keperawatan Charting

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDGs) adalah komitmen negara terhadap rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDGs) adalah komitmen negara terhadap rakyat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) adalah komitmen negara terhadap rakyat sendiri dan masyarakat global yang merupakan suatu kesepakatan dan kemitraan global untuk

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S PADA An. A DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS(ISPA) DI DESA TUBAN GONDANGREJO KARANGANYAR

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S PADA An. A DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS(ISPA) DI DESA TUBAN GONDANGREJO KARANGANYAR i STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S PADA An. A DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS(ISPA) DI DESA TUBAN GONDANGREJO KARANGANYAR DISUSUN OLEH WAHYU YUNI LESTARI NIM. P09.054 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit hipertensi atau disebut juga tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Tekanan darah pasien

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan

Lebih terperinci