UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% BIJI BUAH TERUNG UNGU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% BIJI BUAH TERUNG UNGU"

Transkripsi

1 UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% BIJI BUAH TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN WISTAR Rattus norvegicus NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh: Ririn Nurpebriansari J FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2 NASKAH PUBLIKASI ii

3 ABSTRAK Uji Efek Pemberian Ekstrak Etanol 70% Biji Buah Terung Ungu (Solanum melongena L.) Terhadap Penurunan Kolesterol Total dan Trigliserida dalam Serum Darah Tikus Putih Jantan Wistar Rattus norvegicus Ririn Nurpebriansari 1, EM Sutrisna 2, Dona Dewi Nirlawati 2, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta 1 Latar Belakang: Masyarakat yang memiliki pola hidup kurang baik seperti sering mengkonsumsi makanan yang relatif tinggi lemak serta kurang beraktivitas (olahraga) sering mengalami penyakit degeneratif. Terung ungu merupakan buah yang kaya antioksidan dan fitonutrien seperti caffeic, chlorogenic acid, flavonoid nasunin. Zat kimia pada terung ungu yang berperan pada penurunan kadar kolesterol darah adalah flavonoid nasunin. Mekanisme kerjanya adalah merangsang pengeluaran cairan empedu dan menurunkan reabsorpsi di mukosa usus sehingga kolesterol akan terbawa keluar bersama cairan empedu dan akhirnya dibuang bersama feses. Tujuan Penelitian: Mengetahui adakah pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu (Solanum melongena L.) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida darah pada tikus putih jantan wistar. Metode Penelitian: Menggunakan metode eksperimental laboratorik, dengan rancangan penelitian pre and post test with control group design. Subjek penelitian 25 ekor tikus putih jantan, strain Wistar, berat badan ± 200 gram, berumur ± 2 bulan. Tikus putih dibagi menjadi 5 kelompok dengan teknik purposive random sampling. Semua kelompok diberi makanan diet tinggi kolesterol. I diberikan aquades, kelompok II ditambah simvastatin 0,72 mg/200 gram BB/hari, kelompok III, IV, dan V ditambah ekstrak biji buah terung ungu berturut-turut 20 mg/200 gram BB/hari, 40 mg/200 gram BB/hari, dan 80 mg/200 gram BB/hari. Penelitian dilakukan selama 4. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji One- way Anova kelompok kolesterol dan trigliserida terakhir diperoleh nilai probabilitas signifikan (p)= 0,000 dengan demikian p<0,05 maka efek pada 5 kelompok tersebut terdapat perbedaan secara bermakna terhadap penurunan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu (Solanum melongena L.) memiliki efek penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada darah tikus putih jantan galur Wistar pada dosis 20 mg/200g BB, 40 mg/200g BB, 80 mg/200g BB, dengan efek paling besar terdapat pada kelompok dosis 80 mg/200g BB yang mulai menunjukan penurunan sejak pertama setelah pemberian ekstrak. Kata Kunci : Ekstrak, biji terung ungu (Solanum melongena L.), kolesterol darah, trigliserida darah iii

4 ABSTRACT The effect of Ethanol 70% of Eggplant Seed Extract (Solanum melongena L.) toward Cholesterol and Triglicerid Blood Level in Male White Wistar Rats Rattus norvegicus Ririn Nurpebriansari 1, EM Sutrisna 2, Dona Dewi Nirlawati 2 1Scholar of Medical Faculty in Muhammadiyah Surakarta University Lecturer of Medical Faculty in Muhammadiyah Surakarta University 2 Backgrounds: People in this modern technologies era, in line with technological developments tend to have poorly life style. They often consume junk food and fast food with high levels of fat, either doing less activity. Eggplant are fruits that rich antioxidants and phytonutrients such as caffeic, chlorogenic acid, flavonoid nasunin.chemical substance in Solanum melongena L. with the role to reduce blood cholesterol levels are flavonoids nasunin. The mechanism of action is induced secretion of bile to the intestine, so that cholesterol will be carried out with the bile and disposed of with feces. The Objective: The objective of this research is to know the effects of ethanol 70% eggplant seed extract (Solanum melongena L.) to the cholesterol and triglicerid blood level in male white Wistar rats The Methods : The research was performed as experimental pre and post test with control group design. This research use 25 male Wistar rats, the weight about 200 grams, and about 2 months old. The Wistar rats divided into 5 groups using purposive random sampling tecnique. All rats fed hypercholesterolemics. The first group added aquadest, the second group added Simvastatin 0,72 mg/200 gram body/day, the third, the fourth, and the fifth groups are added eggplant seed extract 20 mg/200 gram body/day, 40 mg/200 gram body/day, and 80 mg/200 gram body/day. Total periods of this research was 4 weeks. Results of Research: Based on Anova test results of cholesterol and triglicerid group at the last week, there obtained significant probability value (p) = 0,000 on which then p < 0,05. So, the effect of the fifth groups has significant differences on blood cholesterol and triglicerid level reduction. Conclusion: The results of the research ethanol 70% extract of Solanum melongena L has its effect on blood cholesterol and triglicerid level reduction in male white Wistar rats,with the dosage of 20 mg/200 gram body/day, 40 mg/200 gram body/day and 80 mg/200 gram body/day with the higgest effect is the dosage of 80 mg/200 gram body/day. Keywords: Extract, Solanum melongena L., Cholesterol, Triglicerid iv

5 1 PENDAHULUAN Pola penyakit di Indonesia saat ini mengalami perubahan dari periode penyakit infeksi ke periode penyakit degeneratif. Perubahan pola penyakit ini diduga ada hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan. Pola makan di kotakota besar yang bergeser dari pola makan tradisional ke pola makan ke baratbaratan dengan komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung protein, lemak, gula, garam dan mengandung sedikit serat, efek dari itu adalah obesitas (Suyono, 2006). Kelainan metabolisme lemak darah akibat meningkatnya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia), trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya disebut hiperlipidemia. Keadaan ini sering dianggap sebagai penyebab penyakit mematikan seperti jantung koroner dan stroke sebagai akibat adanya plak aterosklerosis (Kumar, 2007). Berbagai asupan substansi fitokimiawi yang berasal dari tumbuhan, terutama sterol, flavonoid dan sulfur nabati dalam kajian epidemiologi telah terbukti mempunyai keterkaitan dengan penyakit jantung koroner. Sterol nabati, isoflavon dan sulfur telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol darah (Arisman,2010). Salah satu tanaman yang mempunyai substansia fitokimiawi cukup banyak yakni, terung ungu yang merupakan tanaman yang diketahui mempunyai manfaat untuk menghilangkan atau menetralkan kerusakan pembuluh darah arteri dengan menurunkan kadar kolesterol dalam darah serta mampu menghambat pembentukan plak-plak lemak, mencegah dan mengobati ateroklerosis sehingga terjadi relaksasi pada dinding pembuluh darah yang dapat memperbaiki aliran darah (Andrews, 2011; Silva and Whfoods, 1999, 2009). Terung ungu (Solanum melongena L.) merupakan tanaman yang memiliki batang bulat, berkayu, percabangan simpodial, berambut, berduri, putih kotor, dan tumbuh hingga setinggi cm (16-57 inci). Buah berisi tepung lonjong, diameter buah kurang dari 5 cm, biji pipih, kuning, kecil dan licin. Akar tunggang dan berwarna cokelat muda. Buahnya memiliki banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau (Wikipedia, 2012). Gambar 1. Pohon, buah dan biji Solanum melongena L.(Wikipedia, 2012) Terung ungu merupakan tanaman yang mengandung komponen fitonutrien yang penting, banyak di antaranya memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Fitonutrien yang terkandung di dalam terung ungu termasuk di dalamnya

6 komponen phenolik seperti caffeic, chlorogenic acid, dan flavonoid seperti nasunin (Whfoods, 2009). Komponen phenolik berperan sebagai antioksidan yang berfungsi untuk melindungi dirinya terhadap stres oksidatif juga terhadap infeksi bakteri dan jamur. Komponen phenolik utama di dalam terung ungu adalah chlorogenic acid yang merupakan salah satu scavenger utama radikal bebas (Organicfood, 2010). Lipid merupakan senyawa organik yang berikatan erat dengan asam lemak. Lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air (hidrofobik), tetapi larut dalam pelarut non polar seperti eter, kloroform, benzena, dan alkohol (Mayes, 2003). Menurut Ganong (2003) lipid yang penting untuk kehidupan adalah trigliserida, fosfolipid, serebrospida, dan sterol. Pada tingkat jaringan, keseimbangan kolesterol pada sel dipengaruhi oleh beberapa faktor. Peningkatan kadar kolesterol terjadi karena (1) pengambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh reseptor, misalnya reseptor LDL, atau reseptor scavenger, (2) pengambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh lintasan yang tidak diperantarai reseptor, (3) pengambilan kolesterol bebas dari lipoprotein yang kaya akan kolesterol oleh membran sel, (4) sintesis kolesterol, dan (5) hidrolisis eter kolesteril oleh enzim ester kolesteril hidrolase (Mayes, 2003). Penurunan kadar kolesterol terjadi karena (1) aliran keluar kolesterol dari membran sel ke lipoprotein dengan potensial kolesterol yang rendah. Khususnya HDL3 atau HDL nascent, yang digalakkan oleh enzim LCAT (Lesitin Cholesterol Asiltransferase), (2) esterifikasi kolesterol oleh enzim ACAT (Asil-CoA: Cholesterol Asiltransferase), (3) penggunaan kolesterol untuk sintesis senyawa steroid lainnya, seperti hormon atau asam empedu dalam hati (Mayes, 2003). Hiperlipidemia merupakan meningkatnya kadar kolesterol, trigliserida maupun keduanya dalam darah (Azrimaidaliza, 2011). Peningkatan kadar komponen lipid plasma pada hiperlipidemia dapat dilihat dari lipoprotein spesifik yang terlibat antara lain, kolesterol total > 6 mmol/l (>240 mg/dl), trigliserida > 2,8 mmol/l (>250 mg/dl), kolesterol- LDL > 4,2 mmol/l (>160 mg/dl), kolesterol HDL rendah < 0,9 mmol/l (<35 mg/dl) (Chandrasoma dan Taylor, 2005). Simvastatin sebagai agen antihiperlipidemik yang bekerja sebagai penghambat kompetitif Hydroxymethylglutaryl-CoA reduktase, digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dan pada dosis tinggi mampu menurunkan trigliserida (Suyatna, 2011). Simvastatin bekerja dengan cara menghambat sintesis kolesterol dalam hati, dengan menghambat enzim HMG CoA reduktase. Akibat penurunan sintesis kolesterol ini, maka SREBP (sterol regulatory element binding protein) yang terdapat dalam membran dipecah oleh protease, lalu diangkut ke nukleus. Faktor- faktor transkripsi kemudian akan berikatan dengan gen reseptor LDL, sehingga terjadi peningkatan sintesis reseptor LDL. Peningkatan jumlah reseptor LDL pada membran sel hepatosit akan menurunkan kadar kolesterol darah lebih besar lagi (Suyatna, 2011). 2

7 3 METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian pre and post test control group design. Peneliti memerlukan 5 ekor tikus putih galur Wistar tiap kelompok sehingga total tikus putih galur Wistar yang dibutuhkan adalah sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yang diambil dengan teknik simple random sampling. Subjek penelitian dibagi secara acak dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor tikus yang terdiri dari: I (kelompok kontrol negatif), II (kelompok kontrol positif), III (kelompok perlakuan 1), IV (kelompok perlakuan 2), V (kelompok perlakuan 3). Pertama-tama semua tikus diadaptasikan pada lingkungan laboratorium. Kemudian masingmasing tikus diambil darahnya dan dihitung kadar kolesterol dan trigliserida. Semua kelompok diberi makanan diet tinggi kolesterol yang terdiri dari lemak kambing, kuning telur bebek, minyak kelapa dan pakan standart serta propil tiourasil (PTU) 0,01% selama 2. Hari ke-14 post induksi hiperkolesterol tikus ukur kadar kolesterol dan trigliserida darah. kontrol negatif diberi aquadest, kelompok kontrol positif diberi simvastatin peroral dosis 0,72 mg/200g BB, III peroral dosis 20 mg/ 200g BB ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu, IV peroral dosis 40 mg/200g BB ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu, dan V peroral dosis 80 mg/ 200g BB ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu selama 4 dan kadar kolesterol dan trigliserida diukur setiap nya. HASIL PENELITIAN Hasil pengukuran rata-rata kadar kolesterol dan trigliserida darah tikus putih sebelum percobaan (awal), setelah induksi diet tinggi kolesterol (pretest), dan selama 4 perlakuan (posttest) sebagai berikut : Tabel 1. Rata-rata kadar kolesterol serum darah tikus dari awal sampai ke-6 kelompok perlakuan I II III IV V Awal 111,4± 4, ,2± 6, ,8± 2, ,6± 3, ,2± 4,087 Rata-rata kadar kolesterol serum darah tikus Minggu II 134,2± 3, ,20± 3, ,4± 2, ± 2, ,40± 3,912 III 159± 1, ,4± 1, ,6± 2, ,6± 4, ,8± 2,490 Minggu IV 173,2± 6, ,6± 4, ,2± 3, ,6± 2, ,8± 3,701 V 204,2± 7,791 88,2± 5, ,2± 1, ,6± 3,647 88,4± 4,393 VI 214,6± 7,436 62± 7,416 87,4± 5,367 83,6± 2,881 60± 3,317

8 4 Tabel 2. Rata-rata kadar trigliserida serum darah tikus dari awal sampai ke-6 perlakuan I II III IV V Rata- rata kadar trigliserida serum darah tikus awal II III IV V VI 175,2± 196,4± 220,6± 226,8± 235,8± 248,4± 6,221 3,847 7,232 6,140 5,357 8, ,2± 185± 167,6± 157,4± 132,2± 120,2± 4,025 2,345 2,702 6,387 4,324 3, ,2± 197,8± 191,2± 183,2± 168,4± 157± 4,438 1,304 3,899 2,864 3,362 5, ,4± 195,6± 186,8± 178,4± 166,4± 152,6± 8,204 2,608 4,025 3,847 5,320 5, ,6± 174,6± 166,2± 157,8± 136,2± 120,6± 5,128 5,683 5,215 6,870 2,588 3,847 Data yang diperoleh dari pengukuran kadar kolesterol dan trigliserida pada serum darah tikus diuji dengan uji statistik. Setelah itu uji normalitas untuk mengetahui apakah data yang diperoleh pada penelitian ini memiliki distribusi yang normal atau tidak menggunakan Shapiro-Wilk test sebab sampelnya kurang dari 50. Berdasarkan data pengukuran kadar kolesterol dan trigliserida memperlihatkan bahwa pada kedua tikus tidak mengalami hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia. Oleh karena itu dilakukan uji One- Way Anova antara awal dengan kedua untuk menguji keberhasilan induksi hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida, dengan syarat Significancy Test homogeneity of variances menunjukkan (p>0,05) dengan sebelumnya melakukan uji normalitas Shapiro-Wilk dengan hasil sebaran data awal dan kedua semua kelompok terdistribusi normal (p>0,05). Berdasarkan uji normalitas data (Shapiro- Wilk) pada awal dan kedua diperoleh nilai p>0,05 berarti hasil sebaran data awal dan kedua semua kelompok terdistribusi normal. Begitupula dengan uji homogenitas (Levene statistic) pada awal kelompok kolesterol p= 0,151 dan kedua p= 0,569 yang berarti data yang diperoleh homogen (p>0,05). Sedangkan pada kelompok trigliserida juga diperoleh hasil p>0,05 yang menunjukkan varian data yang diperoleh homogen. Setelah memenuhi syarat, dilakukan uji Anova dengan hasil untuk kelompok kolesterol didapatkan dengan hasil uji Anova p=0,000, begitu pula pada kelompok trigliserida hasil uji Anova p=0,024 yang menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat variansi data yang berbeda secara bermakna yang menunjukkan induksi hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia berhasil secara statistik.

9 5 Setelah dilakukan pengujian data post induksi berhasil secara statistik, selanjutnya dilakukan uji Significancy Test Homogeneity of Variances (Levene statistic) pada kedua dengan nilai p=0,569 pada kelompok kolesterol dan p=0,26 pada kelompok trigliserida yang berarti data kedua homogen (p>0,05). Berdasarkan data pada kelompok kontrol negatif yang terus mengalami kenaikan maka uji statistik dimulai dari kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan dosis I, dosis II dan dosis III yang datanya relatif konstan sehingga dapat menghindari terjadinya bias data. Perhitungan statistik dengan uji Shapiro- Wilk Test pengukuran kadar kolesterol dan kadar trigliserida serum darah tikus menunjukkan pada kelompok II, kelompok III, kelompok IV dan kelompok V terdistribusi normal. Uji test of Homogenesity of variences menunjukkan varian data yang diperoleh adalah homogen (p>0,05). Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan distribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan uji One Way Anova. Hasil uji tersebut didapatkan perbedaan bermakna (p<0,05) antara kelompok perlakuan setiap nya. Kemudian data diuji dengan uji LSD untuk mengetahui signifikansi perbedaan dari rata-rata data antar kelompok perlakuan didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Hasil signifikansi pengukuran kadar kolesterol dan trigliserida pada kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan mulai menunjukkan perbedaan yang signifikan pada dosis I (20 mg/200g BB) dan dosis II (40 mg/200g BB) dengan nilai p <0,05 dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida darah yang bermakna antar kelompok sehingga dapat dikatakan besar efek menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah tikus tidak sebanding. 2. Hasil pengukuran kadar kolesterol dan trigliserida kelompok kontrol positif dan dosis III ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu mempunyai nilai p<0,05 sejak ke-3. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida darah yang bermakna antar kelompok tiap nya sehingga dapat dikatakan besar efek menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah tikus dimulai sejak pertama setelah perlakuan pemberian ekstrak. 3. Hasil signifikansi pengukuran kadar kolesterol pada kelompok perlakuan dosis I dan dosis II ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu mempunyai nilai p<0,05 sejak ke-4. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikan penurunan kadar kolesterol darah yang bermakna antar kelompok tiap nya sehingga dapat dikatakan besar efek menurunkan kadar kolesterol darah tikus dimulai sejak ke-2 setelah perlakuan pemberian ekstrak. 4. Hasil pengukuran kadar trigliserida dosis I dibandingkan dengan dosis II ekstrak etanol 70 % biji buah terung ungu mempunyai nilai p<0,05 sejak ke-3. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikan penurunan kadar trigliserida darah sehingga dapat dikatakan besar efek menurunkan kadar trigliserida darah tikus dimulai sejak pertama setelah pemberian ekstrak. Kadar kolesterol dan kadar trigliserida kelompok negatif relatif meningkat dibandingkan dengan kelompok positif dan kelompok perlakuan. Peningkatan

10 kadar kolesterol total ini disebabkan oleh propiltiourasil yang bekerja sebagai antitiroid yang menghambat sel-sel tiroid pada tikus untuk memproduksi hormon tiroid. Pengaruhnya langsung dari hipotiroidisme pada metabolisme lipoprotein adalah peningkatan kadar kolesterol, terutama kolesterol-ldl yang diakibatkan oleh penekanan metabolik pada reseptor-ldl, sehingga kadar kolesterol-ldl akan meningkat. Di samping itu, apabila kurangnya pemakaian energi oleh jaringan perifer, maka kelebihan kalori ini akan merangsang hati untuk meningkatkan produksi VLDL trigliserida dan akan menyebabkan peningkatan kadar trigliserida juga. Mekanisme penurunan kadar kolesterol dan trigliserida oleh ekstrak etanol 70 % biji buah terung ungu dapat terjadi karena diduga kandungan flavonoid nasunin meningkatkan hidrolisis lipid oleh enzim lipase sehingga asam lemak, monogliserida, kolesterol diabsorpsi lewat sel mukosa usus dan lipid dapat keluarkan bersama feses yang mengakibatkan kadar kolesterol dan trigliserida menurun (Sudheesh, 1999). Penelitian ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sudheesh (1999) dengan memberikan ekstrak flavonoid nasunin dari kulit terung ungu secara oral pada tikus dengan dosis 1mg/100grBB/hari yang menunjukkan aktivitas hipolipidemia dan menurunkan kolesterol yang signifikan melalui hambatan terhadap absorpsi kolesterol dan asam empedu dalam usus. Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Huang (2004) dan Whfoods (2009) keduanya menggunakan ekstrak segar dalam bentuk jus buah terung ungu dan Silva (1999) dengan merendam 1 kilo gram potongan terung ungu dalam 2 liter air selama satu malam dimana belum menggunakan teknik penyarian untuk menarik zat spesifik yang dapat mepengaruhi kadar kolesterol dalam serum darah tikus yang dapat menurunkan kolesterol dan trigliserida namun Silva (1999) mampu meneliti hingga ke efek kejadian aterosklerosis pada pembuluh darah tikus. Perbedaan penilitian ini dengan beberapa penelitian sebelumnya antara lain pelarut yang digunakan berbeda, penulis menggunakan etanol 70% sedangkan Huang dan Silva menggunakan air. Pelarut air merupakan pelarut polar dan air lebih mudah tercemar mikroba seperti jamur dan kapang sehingga hasil ekstrak menjadi kurang bagus dibandingkan dengan pelarut semipolar seperti etanol 70%. Etanol 70% merupakan larutan semipolar sehingga senyawa polar masih bisa ditarik serta substansi yang digunakan yakni pada penelitian ini menggunakan biji dari buah terung ungu (Solanum melongena L.). Berdasarkan penelitian ini, peneliti tidak mengidentifikasi senyawa aktif yang mampu menurunkan kolesterol dan trigliserida serta peneliti tidak melakukan penelitian tentang mekanisme penurunan kolesterol dan trigliserida. Namun, penelitian ini hanya sebatas mengetahui pengaruh efek pemberian ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu terhadap penurunan kolesterol dan trigliserida saja. Dari hasil penelitian, kelompok perlakuan dosis III (80mg/200g BB) memiliki efektifitas yang sebanding dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah tikus yang mulai terlihat sejak pertama setelah pemberian perlakuan. Hasil statitika dengan uji LSD terbukti bahwa dosis 6

11 7 III memiliki efek yang lebih baik bila dibandingkan dengan dosis I dan dosis II, dan dosis yang paling efektif menurut peneliti adalah dosis perlakuan III (80mg/200g BB) dibandingkan kelompok perlakuan lain. Hal ini dikarenakan dengan penggunaan dosis tersebut didapatkan hasil penurunan kadar kolesterol dan trigliserida darah yang sama efektifnya dengan obat simvastatin. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian yang telah dilakukan uji statistik dan pembahasan adalah sebagai berikut: 1. Ekstrak etanol 70% biji buah Terung Ungu (Solanum melongena L.) dosis 20 mg/200g BB, 40 mg/200g BB dan 80 mg/200g BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada serum darah tikus. 2. Ekstrak etanol 70% biji buah Terung Ungu (Solanum melongena L.) dosis 20 mg/200g BB, 40 mg/200g BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar kolesterol dimulai sejak ke-2 dan efek terhadap penurunan trigliserida pada serum darah tikus dimulai pada pertama setelah pemberian ekstrak. 3. Dosis 80 mg/200g BB mempunyai efek lebih tinggi terhadap penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada serum darah tikus yang dimulai sejak pertama setelah pemberian ekstrak. 4. Ekstrak etanol 70% biji buah Terung Ungu (Solanum melongena L.) dosis 80 mg/200g BB mempunyai efek yang sebanding dengan simvastatin dosis 0,72 mg/200grbb terhadap penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada serum darah tikus yang menunjukan penurunan sejak pertama setelah perlakuan. Saran Saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek penurunan kadar kolesterol dan kadar trigliserida ekstrak biji buah Terung Ungu (Solanum melongena L.) dengan pelarut yang berbeda seperti air maupun kloroform. 2. Perlu dilakukan uji ketoksikan akut dan subakut untuk mengetahui tingkat keamanan dalam menggunakan ekstrak etanol 70 % biji buah Terung Ungu (Solanum melongena L.) DAFTAR PUSTAKA Andrews, J Eggplant Nutrition Specifications. Available at : article /19046-nutritional-benefits-eggplant/. Accesed at 06/ Arisman Obesitas, Diabetes Mellitus, & Dislipidemia: Konsep, Teori, dan Penanganan Aplikatif. Jakarta: EGC. Hal: Azrimaidaliza Hiperlipidemia dengan Risiko Atherosklerosis dan Hipertensi. Available at : Accesed at 06/

12 Chandrasoma, P., Taylor, C. R Kelainan Vaskular Degeneratif. Dalam: Ringkasan Patologi Anatomi. Jakarta: EGC. Hal: 290 Ganong, W.F Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 21. Jakarta: EGC Huang, H.Y., Chang, C.K., And Tso, T.K Antioxidant Activities of Various Fruits and Vegetables Produced in Taiwan. Int J Food Sci Nutr aug; 55(5) Kumar, V., Cotran, R. S., And Robbins, S. L Pembuluh Darah. Dalam: Buku Ajar Patologi. Volume 2. Edisi 7. Jakarta: EGC. Hal: Mayes, P.A., Murray, R.K., Granner, D. K. And Rodwell, V.W Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal: Organicfood Eggplant Nutrition Information. Available at: Accessed at 03/ Silva, M. E., Santos, Ronaldo C Effect of Aubergine (Solanum melongena L.) on Serum and Hepatic Cholesterol and Triglycerides in Rats. Braz. Arch. Biol. Technol. 42:3 Sudheesh, S., Sandhya, C., Sarah, A., And Vijayalakshmi, N. R Antioxidant activity of flavonoids from solanum melongena. Phytother res aug; 13(5): Suyatna, F. D Hipolipidemik. Dalam: Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru. Hal: 384 Suyono, S Diabetes Melitus di Indonesia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Hal USDA Solanum melongena L, Eggplant. Tech. 1-3 Whfoods Eggplant. Available at: tname=foodspice&dbid=22. Accessed at 03/ Wikipedia Terung. Available at : Accesed at 06/

UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% BIJI BUAH TERUNG UNGU

UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% BIJI BUAH TERUNG UNGU UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% BIJI BUAH TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN WISTAR Rattus norvegicus SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan ini menyebabkan peningkatan kadar total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia sedang berkembang menuju masyarakat industri yang membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam masyarakat. Perubahan ini memberi peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perubahan gaya hidup masyarakat mulai banyak terjadi sejalan dengan kemajuan teknologi. Gaya hidup yang kurang aktivitas fisik mulai banyak ditemukan, bahkan sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pesatnya kemajuan teknologi telah banyak membawa perubahan pada pola hidup masyarakat secara global termasuk dalam hal pola makan. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Theresia Vania S S, 2015, Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr.,

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN Steffanny H H Katuuk, 1310114, Pembimbing I : Lusiana Darsono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat saat ini cenderung memiliki kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik, kurang olah raga, kebiasaan merokok dan pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak plasma. Beberapa kelainan fraksi lemak yang utama adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN Kadek Reanita Avilia, 2014 ; Pembimbing I : Rosnaeni, Dra., Apt. Pembimbing II :

Lebih terperinci

EFEK PEMBERIAN REBUSAN DAUN AFRIKA(

EFEK PEMBERIAN REBUSAN DAUN AFRIKA( ABSTRAK EFEK PEMBERIAN REBUSAN DAUN AFRIKA(Vernonia amygdalina Del), TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DI INDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Elton Fredy Kalvari, 2015 ;Pembimbing

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL DISLIPIDEMIA

ABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL DISLIPIDEMIA ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL DISLIPIDEMIA Entin Hartini, 2011, Pembimbing I : Prof. Dr. Susy Tjahjani

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH INFUSA TOMAT TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

ABSTRAK PENGARUH INFUSA TOMAT TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR ABSTRAK PENGARUH INFUSA TOMAT TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Dwi Anggraini, 2009; Pembimbing I : Winsa Husin,dr.,M.Sc.,M.Kes Pembimbing II : Penny Setyawati,dr.,Sp PK.,M.Kes

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS JANTAN WISTAR

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS JANTAN WISTAR ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS JANTAN WISTAR Jane Haryanto, 2012 ; Pembimbing I : Rosnaeni, Dra., Apt. Pembimbing II : Penny Setyawati M.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat modern cenderung hidup dengan tingkat stres tinggi karena kesibukan dan tuntutan menciptakan kinerja prima agar dapat bersaing di era globalisasi, sehingga

Lebih terperinci

ABSTRAK. Meigi Suwarto, 2013 : dr. Kartika Dewi, M.Kes. Sp.Ak.PA (K) : dr. Jeanny Ervie Ladi, M.Kes., PA

ABSTRAK. Meigi Suwarto, 2013 : dr. Kartika Dewi, M.Kes. Sp.Ak.PA (K) : dr. Jeanny Ervie Ladi, M.Kes., PA ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KEDELAI DETAM I (Glycine max (L.) Merr.), DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) DAN KOMBINASINYA TERHADAP KADAR LDL SERUM TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Meigi Suwarto, 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat zaman modern ini, setiap individu sibuk dengan kegiatan masingmasing, sehingga cenderung kurang memperhatikan pola makan. Gaya hidup sedentari cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Saat ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. Ronauly V. N, 2011, Pembimbing 1: dr. Sijani Prahastuti, M.Kes Pembimbing 2 : Prof. DR. Susy Tjahjani, dr., M.Kes

ABSTRAK. Ronauly V. N, 2011, Pembimbing 1: dr. Sijani Prahastuti, M.Kes Pembimbing 2 : Prof. DR. Susy Tjahjani, dr., M.Kes ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL DAN PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL DISLIPIDEMIA Ronauly V. N, 2011,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid plasma darah. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Menurut Badan Kesehatan Dunia, 60 % dari seluruh penyebab kematian akibat penyakit jantung adalah

Lebih terperinci

Kata kunci: Kolesterol LDL, kolesterol HDL, daun jambu biji (Psidium guajava Linn.), tikus wistar

Kata kunci: Kolesterol LDL, kolesterol HDL, daun jambu biji (Psidium guajava Linn.), tikus wistar ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL DAN HDL TIKUS WISTAR JANTAN Ester Farida Manalu, 2014: Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolesterol terdapat dalam jaringan dan dalam plasma baik sebagai kolesterol bebas atau dikombinasikan dengan asam lemak rantai panjang seperti cholesteryl ester. Kolesterol

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN Richard Ezra Putra, 2010. Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II: Fen Tih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini di seluruh dunia termasuk Indonesia kecenderungan penyakit mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya globalisasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah sebuah gangguan metabolisme lipoprotein yang ditunjunkkan dengan adanya peningkatan kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL) kolesterol,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma darah. Kelainan fraksi lipid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan cara penggorengan. Minyak kelapa sawit merupakan jenis minyak utama yang digunakan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) sudah menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di negara maju. Di Amerika Serikat (USA) dan negara-negara Eropa, 33,3% -50% kematian

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK DIBANDINGKAN SIMVASTATIN Jessica Angela Haryanto,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dislipidemia Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol dengan atau tanpa peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Hiperlipidemia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. 1

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data epidemiologi, fenomena peningkatan kadar lipid terjadi di sebagian besar populasi masyarakat. Hal tersebut sering dikaitkan dengan peningkatan prevalensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) sampai saat ini masih menjadi suatu masalah, baik di negara maju maupun negara berkembang dan merupakan penyebab kematian nomor satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma (Anwar, 2004). Banyak penelitian hingga saat

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Stella

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat telah banyak dilakukan. Perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dan trombosis merupakan penyebab utama kematian di dunia. Aterosklerosis dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara penggorengan.kebutuhan akan konsumsi minyak goreng meningkat

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara penggorengan.kebutuhan akan konsumsi minyak goreng meningkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan cara penggorengan.kebutuhan

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED (Linum usitatissimum L) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus) WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Ghaluh Ajeng Retno Pramesty,

Lebih terperinci

Dewi Luksri Anjaniwati, Richa Yuswantina, Sikni Retno K. ABSTRACT

Dewi Luksri Anjaniwati, Richa Yuswantina, Sikni Retno K. ABSTRACT The Effectivity of Atorvastatin, Fenofibrate, and Gemfibrozil in Single and Combination Dose to Reduce Total Cholesterol Levels in White Male Rats of Wistar Strain Dewi Luksri Anjaniwati, Richa Yuswantina,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia penyakit kardiovaskuler (PKV) merupakan penyebab utama kematian, menurut estimasi para ahli badan kesehatan dunia (WHO), setiap tahun sekitar 50% penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kolesterol tidak hanya menjadi masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat di negara maju tetapi juga di negara berkembang. Kolesterol merupakan salah satu penyebab

Lebih terperinci

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, baik pada pria maupun wanita. Diperkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular

Lebih terperinci

ABSTRAK. F. Inez Felia Yusuf, Pembimbing I : Dra. Rosnaeni, Apt. Pembimbing II: Penny Setyawati M., dr., Sp.PK.,M.Kes.

ABSTRAK. F. Inez Felia Yusuf, Pembimbing I : Dra. Rosnaeni, Apt. Pembimbing II: Penny Setyawati M., dr., Sp.PK.,M.Kes. ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) TIKUS JANTAN GALUR Wistar F. Inez Felia Yusuf, 2012. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegemukan atau obesitas telah menjadi hal yang dikhawatirkan banyak orang sejak dahulu. Hal ini tak lepas dari berbagai penyakit yang dapat diakibatkan oleh obesitas.

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH LENDIR Abelmoschus esculentus (OKRA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN MODEL TINGGI LEMAK

ABSTRAK. PENGARUH LENDIR Abelmoschus esculentus (OKRA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN MODEL TINGGI LEMAK ABSTRAK PENGARUH LENDIR Abelmoschus esculentus (OKRA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN MODEL TINGGI LEMAK Nathania Gracia H., 2016, Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Hendra Subroto, dr., SpPK.

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN Dyota Sulia Mutiari, 2014 Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra dr., M. Kes.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kelebihan kolesterol menjadi yang ditakuti sebagai penyebab penyempitan pembuluh darah yang disebut aterosklerosis yaitu proses pengapuran dan pengerasan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 dan 2001 serta Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, telah terjadi transisi epidemiologi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: HDL, ekstrak etanol, ekstrak protein, fraksi etil asetat, kedelai.

ABSTRAK. Kata kunci: HDL, ekstrak etanol, ekstrak protein, fraksi etil asetat, kedelai. ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK ETANOL, EKSTRAK PROTEIN BIJI KEDELAI DAN FRAKSI ETIL ASETAT TEMPE KEDELAI Detam 1 TERHADAP KADAR HDL SERUM MENCIT GALUR Balb/C JANTAN Allen Albert Pelapelapon, 2011. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya abnormalitas kadar lipid yang ditandai dengan peningkatan salah satu atau kombinasi dari kadar kolesterol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat perkotaan banyak mengalami perubahan di era globalisasi ini, terutama dalam pola konsumsi makanan yang mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di era modern ini terutama di daerah perkotaan di Indonesia umumnya mempunyai gaya hidup kurang baik, terutama pada pola makan. Masyarakat perkotaan umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai oleh peningkatan atau penurunan fraksi lemak dalam plasma. Kelainan fraksi lemak yang utama adalah kenaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi industri. Salah satu karakteristik dari

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pemeriksaan Tumbuhan 5.1.1. Determinasi Tumbuhan Determinasi tumbuhan dilakukan untuk mengetahui kebenaran identitas dari tumbuhan biji bunga matahari (Helianthus annusl.).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama lipoprotein plasma adalah low density lipoprotein (LDL). 1 LDL berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. utama lipoprotein plasma adalah low density lipoprotein (LDL). 1 LDL berfungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lipoprotein merupakan gabungan dari lipid nonpolar (triasilgliserol dan ester kolesteril) dengan lipid amfipatik (fosfolipid dan kolesterol) serta protein yang berfungsi

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN Tria Pertiwi, 2014 Pembimbing I Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes. Pembimbing

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

ABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK ABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Ivanna Valentina, 2012; Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M. Kes. Pembimbing II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia dan prevalensinya akan terus bertambah hingga mencapai 21,3 juta

Lebih terperinci

THE EFFECT OF ETHANOLIC EXTRACT OF MANGOSTEEN PERICARPS TOWARD TRIGLYCERIDE BLOOD LEVEL OF WISTAR RATS WITH HIGH FAT DIET COMPARED TO SIMVASTATIN

THE EFFECT OF ETHANOLIC EXTRACT OF MANGOSTEEN PERICARPS TOWARD TRIGLYCERIDE BLOOD LEVEL OF WISTAR RATS WITH HIGH FAT DIET COMPARED TO SIMVASTATIN EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK DIBANDINGKAN SIMVASTATIN THE EFFECT OF ETHANOLIC EXTRACT OF MANGOSTEEN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Maria Vita Widiyaningsih (2017): Pembimbing I : Lisawati Sadeli,dr.,M.Kes. Pembimbing II : Sijani Prahastuti,dr. M.Kes

ABSTRAK. Maria Vita Widiyaningsih (2017): Pembimbing I : Lisawati Sadeli,dr.,M.Kes. Pembimbing II : Sijani Prahastuti,dr. M.Kes ABSTRAK PENGARUH BUBUR KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Maria Vita Widiyaningsih (2017):

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan sekumpulan penyakit jantung dan pembuluh darah arteri pada jantung, otak, dan jaringan perifer. Penyakit ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid, ditandai oleh peningkatan dan/atau penurunan fraksi lipid plasma darah. Kelainan fraksi lipid yang dijumpai yaitu peningkatan

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELA

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELA ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa Linn ) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK Angela Azalia Trisna Putri,1210115 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah gangguan metabolisme lipoprotein, termasuk produksi lipoprotein berlebih maupun defisiensi lipoprotein. Dislipidemia bermanifestasi klinis sebagai

Lebih terperinci

EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL

EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL Edy Suwarso 1, dan Dewi Nur Anggraeni 2 1) Departemen Farmakologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan 2) Fakultas

Lebih terperinci

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini, membuat masyarakat terbiasa dengan segala sesuatu yang serba instant, terutama dalam hal makanan. Hal ini terlukiskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lipid dalam tubuh umumnya berasal dari makanan yang kita konsumsi. Makanan yang enak dan lezat identik dengan makanan yang mengandung lipid. Dislipidemia lekat dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Andry Setiawan Lim, 2012, Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Pembimbing II: Sijani

Lebih terperinci

EFEK DAGING BUAH NAGA

EFEK DAGING BUAH NAGA ABSTRAK EFEK DAGING BUAH NAGA (Hylocereus undatus) TERHADAP LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DARAH PADA MENCIT (Mus musculus) JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI KOLESTEROL Billie Sancho Thea, 2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi, dan Biokimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan peningkatan kadar kolesterol plasma, trigliserida, dan Low Density Lipoprotein, atau ketiganya, atau kadar High Density Lipoprotein yang rendah

Lebih terperinci

ABSTRACT THE EFFECT OF OLIVE OIL ADDITION INTO OATMEAL IN LOWERING BLOOD TOTAL CHOLESTEROL AND LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) IN WISTAR STRAIN RAT

ABSTRACT THE EFFECT OF OLIVE OIL ADDITION INTO OATMEAL IN LOWERING BLOOD TOTAL CHOLESTEROL AND LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) IN WISTAR STRAIN RAT ABSTRACT THE EFFECT OF OLIVE OIL ADDITION INTO OATMEAL IN LOWERING BLOOD TOTAL CHOLESTEROL AND LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) IN WISTAR STRAIN RAT Sebastian Hadinata, 2014, 1 st Tutor : Heddy Herdiman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak. yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak. yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari fraksi lemak di dalam darah, seperti kolesterol, kolesterol ester,

Lebih terperinci

TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK

TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK Diaz Hazrina S, 2016; Pembimbing I : Endang Evacuasiany

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kolesterol merupakan unsur penting dalam tubuh yang diperlukan untuk mengatur proses kimiawi di dalam tubuh, tetapi kolesterol dalam jumlah tinggi bisa menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi diet tinggi lemak dan fruktosa di masyarakat saat ini mulai meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya konsumsi junk food dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN Lydia Stacilia Devina, 2012 ; Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi akibat urbanisasi dan modernisasi terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab meningkatnya prevalensi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFIKASI SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH

PERBANDINGAN EFIKASI SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH ABSTRAK PERBANDINGAN EFIKASI SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH (Camellia sinensis L. Kuntze) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) WISTAR Luqyani Trilandini Maryam, 2015

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELLA

PENGARUH EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELLA ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK Tan, Iie Tanang, 1210043, Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan spektrum luas dari abnormalitas lipid dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan spektrum luas dari abnormalitas lipid dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan spektrum luas dari abnormalitas lipid dalam serum, mencakup peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol low-density lipoprotein (LDL) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan modernisasi yang terus terjadi saat ini menyebabkan perubahan pola dan gaya hidup masyarakat indonesia terutama di daerah perkotaan. Perubahan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EKSTRAK ETHANOL FLAXSEED

PERBANDINGAN EKSTRAK ETHANOL FLAXSEED ABSTRAK PERBANDINGAN EKSTRAK ETHANOL FLAXSEED (Linum usitatissinum) DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) PADA TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI PAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh nomor satu di dunia (WHO, 2009). Hal tersebut tidak hanya semata-mata akibat usia lanjut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hiperlipidemia merupakan penyebab utama aterosklerosis dan penyakit yang berkaitan dengan aterosklerosis, penyakit serebrovaskular iskemia, dan penyakit pembuluh

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS WISTAR JANTAN Felisia Junita Setiawan, 2015 ; Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APEL (Malus sylvestris Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA MENCIT (Mus musculus) MODEL HIPERLIPIDEMIA SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APEL (Malus sylvestris Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA MENCIT (Mus musculus) MODEL HIPERLIPIDEMIA SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APEL (Malus sylvestris Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA MENCIT (Mus musculus) MODEL HIPERLIPIDEMIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Ridho

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat Indonesia terutama di kota-kota besar telah memasuki arus modernisasi. Hal ini menyebabkan pergeseran ataupun perubahan, terutama dalam gaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kolesterol yang meningkat dapat memfasilitasi proses penyempitan pembuluh. terjadinya penyakit jantung dan stroke (Davey, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. kolesterol yang meningkat dapat memfasilitasi proses penyempitan pembuluh. terjadinya penyakit jantung dan stroke (Davey, 2006). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperkolesterolemia adalah kelebihan kolesterol di dalam darah. Kadar kolesterol yang meningkat dapat memfasilitasi proses penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging puyuh merupakan produk yang sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Meskipun populasinya belum terlalu besar, akan tetapi banyak peternakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Yuvina Ria Octriane, 2014, Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sylvia Soeng, dr., M.Kes.,PA(K).

ABSTRAK. Yuvina Ria Octriane, 2014, Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sylvia Soeng, dr., M.Kes.,PA(K). ABSTRAK AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KEDELAI VARIETAS DETAM 1 (Glycine max L. Merr) DAN DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) SERTA KOMBINASINYA TERHADAP KADAR MALONDIALDEHYDE (MDA) PLASMA TIKUS

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA (Carica papaya Linn) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA (Carica papaya Linn) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA (Carica papaya Linn) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Lauw Audry Chrysilla Putri, 2016 Pembimbing 1 : dr. Sijani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat usia setiap manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sampai usia. tertentu, yang tidak sama pada setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat usia setiap manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sampai usia. tertentu, yang tidak sama pada setiap manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan atau aging process adalah suatu proses bertambah tua atau adanya tanda-tanda penuaan setelah mencapai usia dewasa. Secara alamiah seluruh komponen tubuh pada

Lebih terperinci

ABSTRAK. PERBANDINGAN ANTARA PENGARUH OMEGA-3 DENGAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL TIKUS JANTAN GALUR Wistar MODEL DISLIPIDEMIA

ABSTRAK. PERBANDINGAN ANTARA PENGARUH OMEGA-3 DENGAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL TIKUS JANTAN GALUR Wistar MODEL DISLIPIDEMIA ABSTRAK PERBANDINGAN ANTARA PENGARUH OMEGA-3 DENGAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL TIKUS JANTAN GALUR Wistar MODEL DISLIPIDEMIA Michelle Regina Sudjadi, 2012; Pembimbing I: Penny S.M.,

Lebih terperinci

PENGARUH PERASAN KENTANG (Solanum tuberosum. L ) SEBAGAI TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS

PENGARUH PERASAN KENTANG (Solanum tuberosum. L ) SEBAGAI TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor Januari 8 pissn:895 eissn:54956 PENGARUH PERASAN KENTANG (Solanum tuberosum. L ) SEBAGAI TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS

Lebih terperinci

2016 PENGARUH BUBUK RIMPANG TEMU PUTIH

2016 PENGARUH BUBUK RIMPANG TEMU PUTIH 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Transisi epidemiologi penyakit merupakan pola pergeseran dan perubahan penyakit. Perubahan tersebut dapat berupa dengan berkurangnya jumlah penderita penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat di zaman modern ini erat hubungannya dengan perubahan kadar lemak darah. Masyarakat dengan kesibukan tinggi cenderung mengkonsumsi makanan tinggi

Lebih terperinci