PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA
|
|
- Sucianty Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA Rendra Yuli Aditya Suwitho Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out the influence of financial performance which is proxy through Return on Assets, Earnings per Share, Price Earnings ratio to the cigarette companies share prices which are listed in the Indonesia Stock Exchange. The samples are 3 cigarette companies and multiple regression analysis is the analysis technique is used in this research. The result of research shows that the influence of Return on Assets, Earnings per Share and Price Earnings ratio variables to the cigarette companies share prices in the Indonesia Stock Exchange is significant. This by the correlation coefficient that is 97.3% is significant correlation or the relationship among independent variables Return on Assets, Earnings per Share and Price Earnings ratio that share price has a strong relationship. The result of partial test that from these 3 variables: Return on Assets, Earnings per Share and Price Earnings ratio, two variables which have significant influence to the share price are Earnings per Share and Price Earnings ratio. This is significant values which are generated by each variable is smaller than α = 5%. The result partial determination coefficient that the earnings per share this variable has dominant influence to the share price. Keywords: financial performance ratio, share price, simultaneous influence, partial influence, determination coefficient ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang diproksi melalui return on assets, earnings per shares, price earnings ratio terhadap harga saham Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan rokok yang berjumlah 3 perusahaan serta Teknik analisa yang digunakan adalah analisa regresi berganda. Hasil pengujian menunjukkan pengaruh variabel return on asset, earning per share dan price earning ratio secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan rokok di Bursa efek Indonesia adalah signifikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 97,3% yang berarti hubungan antara variabel bebas return on asset, earning per share dan price earning ratio secara bersama-sama terhadap harga saham memiliki hubungan yang erat. Hasil parsial uji secara partial menunjukkan dari 3 variabel yang digunakan model penelitian yaitu return on asset, earning per share dan price earning ratio yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham adalah variabel earning per share dan price earning ratio dengan nilai signifikansi yang dihasilkan masing-masing tersebut lebih kecil dari tingkat α = 5%. Hasil pengujian koefisien determinasi parsial variabel earning per share memiliki pengaruh yang dominan terhadap harga saham. Kata Kunci: rasio kinerja keuangan, harga saham, pengaruh simultan, pengaruh parsial, koefisien determinasi. PENDAHULUAN Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai Kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal. Kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrument derivative seperti option, futures, dan lain-lain.salah satu instrument keuangan yang diperjual 1
2 2 belikan pada pasar modal adalah saham. Menurut Hermawati (2007:1), membeli saham adalah membeli prospek perusahaan dan salah satu ukuran nilai perusahaan adalah harga saham dan jumlah saham yang diperdagangkan di Bursa Efek. Sehingga bagi perusahaan yang sedang melakukan proses ekspansif dapat menerbitkan sahamnya di pasar modal untuk mendapatkan dana dari calon investor yang akan menanamkan uangnya pada perusahaan tersebut. Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001:5). Dengan menjual sahamnya maka perusahaan harus berbagi kepemilikan dengan para pemegang saham atau biasa disebut dengan stockholder. Dengan berbagi kepemilikan perusahaan, maka laba yang didapat juga harus dibagi dengan para stockholder yang secara umum dikenal dengan dividen. Pengertian saham yang lainnya adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 6). Sedangkan menurut Simamora (2000:408), saham memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan sehingga para pemegang saham berhak menentukan arah kebijaksanaan perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Para pemegang saham juga berhak memperoleh deviden yang dibagikan oleh perusahaan. Sebaliknya, pemegang saham juga turut menanggung resiko sebesar saham yang dimiliki apabila perusahaan tersebut bangkrut. Modal saham adalah unit kepemilikan dalam sebuah perusahaan, sebagai bukti kepemilikan atas saham, perseroan terbatas menerbitkan sertifikat sahamnya. Lebih lanjut, salah satu cara dalam menilai sebuah perusahaan yang akan berpengaruh pada harga saham, investor dapat melakukan pengukuran kinerja. Kinerja perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang akan dikeluarkan secara periodik. Laporan keuangan merupakan informasi yang penting bagi calon investor karena dari laporan keuangan inilah dapat diketahui kinerja dari suatu perusahaan. Menurut Munawir (2001 : 2) Laporan Keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivita suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Kemudian menurut Brigham dan Houston (2001 : 38) Laporan keuangan adalah laporan pertanggung jawaban manager atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak yang punya kepentingan (stakeholders) diluar perusahaan; pemilik perusahaan, pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya. Gitosudarmo dan Basri (2002:275) menjelaskan konsep kinerja keuangan sebagai rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang dilaporkan dalam laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi dan neraca. Kemudian menurut Irhan (2011:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Pendapat lainnya menyatakan kinerja keuangan sebagai penentuan ukuran ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa peruasahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan
3 3 investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal ini dapat menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan terus-menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor. Investor memliki keyakinan awal mengenai return dan resiko ekspektasi saham suatu perusahaan. Keyakinan awal ini akan didasarkan pada informasi yang tersedia untuk umum, termasuk harga pasar, sampai dengan informasi pendapatan bersih perusahaan. Meskipun didasarkan pada informasi yang tersedia untuk umum, keyakinan awal ini tidak sama untuk semua investor, karena para investor akan berbeda dalam jumlah informasi yang diperoleh dan kemampuan mereka untuk menginterpretasi informasi-informasi tersebut. keyakinan awal ini termasuk ekspetasi mengenai kekuatan laba perusahaan saat ini dan masa yang akan datang, karena tingkat kembalian sekuritas masa yang akan datang bergantung pada profitabilitas.pada saat pengumuman pendapatan bersih tahun ini, para investor akan termotivasi untuk memiliki informasi lebih dengan menganalisa angka-angka pendapatan. Sebagai contoh, jika pendapatan bersih tingggi,atau lebih tinggi dari yang diharapakan, hal itu disebut berita baik (good news). Beberapa investor, sesuai dengan teorema Bayes, akan mengubah keyakinannya menjadi lebih tinggi mengenai kekuatan pendapatan dan tingkat kembalian dimasa akan datang. Investor lainnya, mungkin memiliki ekspetasi lebih tinggi untuk pendapatan bersih yang sama, akan menginterpretasikannya sebagai berita buruk (bad news). Industri rokok di Indonesia tidak hanya memasarkan produknya di dalam negeri saja tetapi juga di luar negeri. Hal ini didukung dengan banyaknya produksi rokok yang dihasilkan baik oleh industry besar, menengah, dan kecil sehingga memungkinkan bagi Indonesia untuk memasuki pasar ekspor rokok di dunia. Berikut ini adalah tabel ekpor rokok kretek Indonesia tahun Tabel 1 Ekspor Rokok Kretek Tahun 2011 No Negara tujuan Kuantitas nilai kg % US $ % 1 Malaysia , Singapura , ,9 3 Philipina , ,4 4 Amerika Serikat , ,1 5 Timor Timur , Hongkong , ,4 7 Jerman , ,6 8 Arab Saudi , ,7 9 Brunai D , ,4 10 Protugis , ,2 11 Lainnya , ,2 Total Sumber: BPS, 2011 Melihat tabel diatas nilai ekspor rokok terlihat begitu besar, hal ini tentunya akan menarik investor karena memenuhi ekspektasi mereka untuk mendapat keuntungan baik berupa gain ataupun dividen. Untuk pengambilan keputusan ekonomi, para pelaku bisnis
4 4 dan pemerintah membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan rokok. Informasi ini mempunyai peran yang sangat besar dalam keputusan investasi. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan meliputi Neraca, Laporan Laba-Rugi, dan Laporan arus kas yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena informasi ini menunjukkan prestasi perusahaan pada periode tersebut. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan (Tuasikal, 2007). Rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang. Informasi yang ada pada laporan keuangan tersebut sangat dibutuhkan oleh banyak pihak, diantaranya pemegang saham, investor dan analisis sekuritas, manajer, pemberi pinjaman dan pemasok, karyawan dan pemerintah. Ada dua alasan mengapa pihak-pihak ini membutuhkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan yaitu; pertama informasi yang terdapat dalam laporan keuangan memiliki potensi untuk mengurangi ketidak pastian, ketidak pastian disini adalah resiko tidak sistematis yaitu resiko yang terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas. Dan alasan yang kedua adalah informasi laporan keuangan perusahaan merupakan sumber informasi yang berkompetisi dengan informasi lainnya (IAI, 2005). Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Apakah kinerja keuangan yang diproksi melalui return on asset, earning per share, price earning ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI?, (2) Apakah kinerja keuangan yang diproksi melalui return on asset, earning per share, price earning ratio masing-masing berpengaruh signifikan terhadap harga saham Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI?. Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang diproksi melalui return on asset, earning per share, price earning ratio secara bersama-sama terhadap harga saham Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI, (2) Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang diproksi melalui return on asset, earning per share, price earning ratio masing-masing terhadap harga saham Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI. TINJAUAN TEORETIS Kinerja Keuangan Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja perusahaan ini perlu dilibatkan analisis dampak keuangan komulatif dan ekonomi dari keputusan, dan mempertimbangkan dengan menggunakan ukuran komulatif.menurut Irhan (2011:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Djarwanto (2004 : 19): Kinerja adalah tingkat prestasi (kerja) hasil nyata yang kadang kadang digunakan untuk tercapainya hasil positif atau hasil dari banyak keputusan yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Berdirinya suatu perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu, berhasil tidaknya tujuan tersebut tidak mudah untuk dilakukan karena menyangkut aspek manajemen dan lingkungan perusahaan secara makro. Salah satu cara penilaian tersebut adalah dengan
5 5 mengukur kinerja keuangan perusahaan. Analisis kinerja perusahaan berdasarkan data keuangan yang dipublikasikan pada laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim. Kinerja keuangan pada dasarnya merupakan tingkat prestasi atau hasil riil yang telah dicapai oleh perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tolak ukur kinerja perusahaan dengan analisa rasio yang membandingkan kinerja keuangan perusahaan pada waktu tertentu dengan rata-rata industri yang sejenis. Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam analisa laporan keuangan dengan ketentuan lain diantaranya adalah alat-alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan, sehingga dapat diketahui keadaan dan perkembangan finansial perusahaan tersebut. Analisis rasio keuangan adalah rasio yang menggambarkan suatu hubungan atau petimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain (Munawir, 2001:64). Sedangkan menurut Harahap (2007:297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dan pos lainnya yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan. Pasar Modal Pada hakekatnya Pasar Modal merupakan suatu kegiatan yang mempertemukan antara penjual dan pembeli dana, adapun yang diperjualbelikan itu dipergunakan untuk jangka panjang atau lebih dari satu tahun. Definisi Pasar Modal menurut Husnan (2006:1), menjelaskan sebagai berikut: Pasar Modal sebagai pasar untuk membagi instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang atau modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, maupun perusahaan swasta. Martono & Harjito (2010:359) pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka panjang yang diperdagangkan tersebut diwujudkan dalam surat-surat berharga. Jenis surat berharga yang di perjual belikan dipasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun dan ada yang tidak memiliki jatuh tempo. Pasar modal adalah suatu pengartian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang berkepentingan saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) dari satu pihak emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau dana jangka panjang dilain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam arti abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau dana jangka panjang. Saham Saham merupakan bagian dari salah satu efek yang diperjual belikan atau diperdagangkan di pasar modal. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Pengertian saham mempunyai definisi yang beragam terdapat berbagai sumber yang menyatakan definisi tentang saham diantaranya menurut Sartono (2005:85) saham adalah suatu jenis surat berharga jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang. Saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal suatu perseroan terbatas (Siamat,2006:268). Dalam transaksi jual beli dibursa efek, saham merupakan instrument yang dominan diperdagangkan. Setiap perusahaan yang akan menjual saham kepada para investor mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperbaiki struktur modal, meningkatkan
6 6 kapasitas produksi, memperluas pemasaran, memperluas hubungan bisnis,dan meningkatkan kualitas menejemen. Saham dapat dibagi ke dalam dua kelompok menurut Riyanto (2005:241): 1) Saham Biasa (common stock), adalah saham yang mewakili jumlah kepemilikan dalam suatu perusahaan. Jika perusahaan misalnya memiliki 100 lembar saham dan seseorang memiliki satu perseratus dari perusahaan tersebut, dan 2) Saham Preferen (preferred stock) adalah saham yang memberikan hak untuk mendapatkan deviden dahulu dari saham biasa, disamping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksi atau komisaris. Penilaian Saham Menurut Tandelilin (2005:183) dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: nilai buku, nilai pasar, nilai intrinsik saham. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuaan peruasahaan penerbit saham (emiten). Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut dipasar. Sedangkan nilai intrinsic atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. Investor berkepentingan untuk mengetahui ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat. Dalam membeli atau menjual saham, investor akan membandingkan nilai intrinsic dengan nilai pasar saham bersangkutan. Jika nilai pasar suatu saham lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, berarti saham tersebut tergolong mahal (overvalue). Dalam situasi seperti ini investor tersebut bisa mengambil keputusan untuk menjual saham tersebut. Sebaliknya jika nilai pasar saham dibawah nilai intrinsiknya, berarti saham tersebut tergolong murah (undervalue), sehingga dalam situasi seperti ini investor sebaiknya membeli saham tersebut. Harga Pasar Saham Harga pasar saham merupakan harga yang ada dipasar sekunder dimana pada pasar tersebut terjadi tawar menawar harga atas suatu efek yang diperjual belikan di bursa efek. Sedangkan berdasarkan kamus pasar modal memberikan definisi khusus untuk harga pasar saham yaitu nilai pasar sekuritas yang ditentukan berdasarkan kurs resmi terakhir (IAI,2005:21). Dapat dikatakan bahwa harga pasar saham tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran saham di pasar modal sesuai dengan motif perilaku yang dimiliki investor. Dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjual belikan pada harga pasar. Harga pasar saham akan selalu berfluktuasi dari hari ke hari dan hal ini akan berlangsung selama saham tersebut masih listing atau terdaftar di pasar sekunder. Jika perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) telah go public, maka pemilik perusahaan adalah masyarakat luas yang memiliki saham perusahaan tersebut. Tujuan memiliki saham suatu perusahaan antara lain adalah ingin memperoleh dividen, deviden akan diberikan oleh emiten apabila perusahaan tersebut akan memperoleh laba ( laba dalam hal ini adalah laba setelah pajak) dan sebagian dibagikan sebagai deviden kepada para pemegang saham dan sebagaian lagi ditahan oleh perusahaan (disebut laba ditahan). Apabila laba yang diperoleh kecil, maka deviden yang akan dibagikan juga kecil. Oleh karena itu agar para pemegang saham dapat menikmati deviden yang besar, maka manajemen perusahaan juga akan berusaha untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya guna meningkatkan kemampuan membayar deviden. Tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar deviden, besarnya deviden ini akan mempengaruhi harga sahamnya. Apabila deviden yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi, sehingga nilai perusahaan juga tinggi sebaliknya bila deviden yang
7 7 dibayarkan kecil, maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah, sehingga nilai perusahaan rendah (Martono dan Harjito, 2010:3). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Menurut Sunariyah (2006:13), faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah: 1) Faktor internal perusahaan, merupakan faktor yang berhubungan dengan kebijakan internal pada suatu perusahaan beserta kinerja yang telah dicapai. Hal ini berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya dapat dikendalikan oleh manajemen, 2) Faktor eksternal yaitu halhal diluar kemampuan perusahaan atau diluar kemampuan manajemen, misalnya: psikologi pasar, dan laju inflasi yang tingi. Hubungan Kinerja Keuangan Harga Saham Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa peruasahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal ini dapat menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan terus-menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor (Zuliarni, 2012, 36-48). Investor sebelum berinvestasi terlebih dahulu akan melihat laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Kondisi keuangan perusahaan tercermin dalam rasio-rasio keuangan diantaranya rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, aktivitas serta rasio pasar modal. Apabila kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan yang tercermin dalam rasio-rasio keuangan itu baik, maka investor akan mendapatkan return yang tinggi karena perusahaan memperoleh laba. Kondisi perusahaan dalam hal ini diartikan sebagai kinerja keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena kinerja perusahaan berpengaruh dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya. Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan. kinerja keuangan dalam penelitian ini diukur melalui rasio return on asset, earning per share dan price earning ratio. Rasio-rasio tersebut merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham atau investor dalam menilai seberapa baik manajemen menggunakan sumber daya perusahaan yang kemudian mengarah pada seberapa menguntungkannya investor dalam memperoleh return saham atas investasi yang mereka lakukan pada perusahaan tersebut. Bertambahnya permintaan akan saham pada perusahaan tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan cukup kuat dengan prospek jangka panjang yang baik. Demikian sebaliknya, harga saham akan semakin menurun apabila permintaan saham tersebut menurun. Penelitian Terdahulu Zuliarni (2012; 36-48) yang melakukan penelitian berkenaan dengan Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Mining And Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian tersebut kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan variabel Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR), sedangkan variabel dependen adalah harga saham. Sampel dalam penelitian ini
8 8 terdiri dari 10 perusahaan mining and mining service di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik snalisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa hanya dua variabel yaitu ROA dan PER yang berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham, sedangkan DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa ROA, PER dan DPR secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham. Artatik (2007) tentang Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Financial Laverage (FL) dan Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Surabaya. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan variabel EPS dan PER mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sedangkan FL berpengaruh positif namun tidak signifikan dan ROE berpengaruh negatif namun signifikan. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan variabel EPS, PER, FL, dan ROE bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Model Penelitian Kinerja keuangan perusahaan dapat menjadi petunjuk arah naik turunnya harga saham suatu perusahaan. Membeli saham adalah membeli sebagian suatu kekayaan atau keuntungan perusahaan serta hak-hak lain yang melekat padanya. Oleh karena itu, harga saham lebih banyak ditentukan oleh reputasi atau performance perusahaan itu sendiri dibandingkan faktor-faktor lainnya. Investor memerlukan informasi tentang perusahaan yang diperlihatkan oleh laporan keuangan berupa rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan tersebut merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham atau investor dalam menilai seberapa baik manajemen menggunakan sumber daya perusahaan yang kemudian mengarah pada seberapa menguntungkannya investor dalam memperoleh return saham atas investasi yang mereka lakukan pada perusahaan tersebut. Bertambahnya permintaan akan saham pada perusahaan tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan cukup kuat dengan prospek jangka panjang yang baik. Demikian sebaliknya, harga saham akan semakin menurun apabila permintaan saham tersebut menurun. Return On Asset Earning Per Share Harga Saham Price Earning Ratio Gambar 1 Rerangka Pemikiran Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini serta tinjauan teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang dapat diajukan dalam
9 9 penelitian ini adalah: H 1: return on asset berpengaruh signifikan terhadap harga saham Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI, H 2: earning per share berpengaruh signifikan terhadap harga saham Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI, H 3: price earning secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian Jenis penelitian ini di adalah penelitian Kausal Komparatif yaitu merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian expost faktor, yaitu penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya fakta. Penelitian termasuk penelitian Kausal Komparatif karena penelitian ini menguji pengaruh antara variabel X yaitu rasio fundamental dan variabel Y yaitu harga saham. Penelitian dilakukan pada suatu obyek didalam periode tertentu dimana data yang diambil adalah laporan keuangan perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 3 perusahaan yaitu : PT Bentoel International Investama Tbk, PT Gudang Garam, Tbk dan PT Hanjaya mandala Sampoerna Tbk yang terdaftar di BEI serta memiliki saham aktif selama tahun 2008 sampai tahun Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi (Indriantoro, 2002:115). Sedangkan pengambilan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan dapat membuat kita menggeneralisasikan sifat atau karakteristik pada elemen populasi. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007:68). Sampel penelitian ini diambil dari semua perusahaan rokok yang terdaftar di BEI serta memiliki saham aktif yaitu : PT Bentoel International Investama Tbk, PT Gudang Garam, Tbk dan PT Hanjaya mandala Sampoerna Tbk selama tahun 2008 sampai tahun Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER),sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham (HS) Definisi operasional variabel 1. Return On Asset (ROA), adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahan untuk menghasikan laba dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. 2. Earning Per Share (EPS), adalah rasio yang mengukur berapa besar laba bersih yang dihasilkan perusahaan untuk setiap lembar saham yang beredar. 3. Price Earning Ratio (PER), adalah perbandingan antara harga pasar dari setiap lembar saham terhadap pendapatan perlembar saham (Earning per Share). 4. Harga saham adalah harga saham biasa yang diterbitkan oleh perusahaan, dimana harga saham tersebut adalah harga pasar. Dalam penelitian ini harga pasar yang digunakan
10 10 dalam pengujian statistik adalah harga pasar pada akhir tahun pada saat closing price (per 31 Desember periode ). Teknik pengukuran variabel menggunakan satuan rupiah. Teknik Pengumpulan Data Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data laporan keuangan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi yaitu dengan cara mencatat data di dapat dalam Annual Report dan laporan keuangan didapat dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Sedangkan data yang digunakan di dalam rasio profitabilitas, rasio saham, dan harga saham yang di dapat dari data laporan keuangan tahun Analisis Data 1. Menghitung variabel-variabel yang di regresikan Menghitung besarnya variabel dependen (harga saham) dari masing-masing dari 3 perusahaan rokok selama 5 tahun mulai dari tahun Menghitung besarnya variabel independen yang terdiri return on asset, earning per share, dan price earning ratio. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance (TOL) tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. b. Uji Heteroskedastisitas Deteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik; dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual dari (Y prediksi Y sebelumnya) yang telah di studentized. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antar anggota serangkaian data observasi baik data time series maupun cross section. Menurut Santoso (2009:219), secara umum untuk menentukan autokorelasi bisa diambil patokan sebagai berikut: Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. d. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan pendekatan grafik Uji normalitas menguji apakah dalam sebuah model regresi, baik variabel dependen maupun variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. 3. Analisis Regresi Berganda Model ini digunakan karena penelitian ini mengemukakan variabel bebas lebih dari satu, maka analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan Regresi Linier Berganda adalah sebagai berikut : HS = a + b 1ROA+ b 2EPS + b 3PER+ ei Keterangan: HS = Harga Saham, a = Konstanta, b 1 b 3 = Koefisien Regresi masing-masing variabel bebas, ROA = Return On Asset, EPS = Earning Per Share, PER = Price Earning Ratio, ei`= Standar Error
11 11 4. Koefisien Determinasi (R Square) Semakin besar R 2 berarti semakin tepat persamaan perkiraan regresi linear tersebut dipakai sebagai alat prediksi, karena variasi perubahan variabel terikat dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas. Apabila nilai R 2 semakin dekat dengan satu, maka perhitungan yang dilakukan sudah dianggap cukup kuat dalam menjelaskan variabel bebas dengan variabel terikat. 5. Pengujian Hipotesis a. Uji F Uji F digunakan untuk menguji Untuk menguji kelayakan model yang dihasilkan dengan menggunakan α sebesar 5%. Adapun kriteria pengujian sebagai berikut: 1) Jika tingkat signifikan > 0.05, maka model yang digunakan dalam penelitian tidak layak dan tidak dapat dipergunakan analisis berikutnya; 2) Jika tingkat signifikan < 0.05, maka model yang digunakan dalam penelitian layak dan dapat dipergunakan analisis berikutnya. b. Uji t Uji hipotesis yang kedua adalah uji t yaitu menguji koefisien regresi secara parsial untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas tingkat return on asset, earning per share dan price earning ratio mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yaitu perubahan harga saham. Prosedur pengujian yang digunakan, sebagai berikut : 1) Jika nilai signifikansi Uji t > 0.05, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari return on asset, earning per share dan price earning ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, 2) Jika nilai signifikansi Uji t < 0.05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari return on asset, earning per share dan price earning ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham ANALISIS DAN PEMBAHASAN Return On Asset Return On Asset merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Kemampuan dalam mendapatkan laba atas investasi merupakan suatu ukuran yang menyeluruh dari prestasi perusahaan, sebab rasio ini menunjukkan laba atas sumber dana yang diinvestasikan sehingga dituntut penggunaan sumber-sumber dalam perusahaan secara efisien. tingkat return on investment perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa efek Indonesia selama tahun tersaji pada Tabel 2.
12 12 Perusahaan RMBA GGRM HMSP Sumber: Diolah Tabel 2 Tingkat Return On Asset Perusahaan Rokok Tahun Tahun EAT Total Asset ROA (Jutaan Rupiah) (Jutaan Rupiah) (%) (a) (b) (c) = (a)/(b) ,37% ,58% ,46% ,83% 2012 ( ) ,17% ,81% ,70% ,49% ,68% ,47% ,14% ,72% ,29% ,55% ,56% Earning Per Share Earning per share merupakan rasio yang mengukur berapa besar laba bersih yang dihasilkan perusahaan untuk setiap lembar saham yang beredar. Dalam pengertian yang tidak jauh berbeda. Tingkat earning per share perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa efek Indonesia selama tahun tersaji pada Tabel 3. Perusahaan RMBA GGRM HMSP Sumber: Diolah Tabel 3 Tingkat Earning Per Share Perusahaan Rokok Tahun Tahun EAT Jml Saham EPS (Rp) (Lbr) (Rp) (a) (b) (c) = (a)/(b) , , , , ( ) (21,07) , , , , , , , , , ,59 Price Earning Ratio Price Earning Ratio merupakan perbandingan antara harga pasar dari setiap lembar saham terhadap pendapatan perlembar saham. Price Earning Ratio akan memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan pada periode tertentu. Tingkat price
13 13 earning ratio perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa efek Indonesia selama tahun tersaji pada Tabel 4. Tabel 4 Tingkat Price Earning Ratio Perusahaan Rokok Tahun Perusahaan Tahun ,52 14, ,74 173,80 RMBA ,20 26, ,26 18, (21,07) (27,53) ,34 4, ,02 12,00 GGRM ,93 18, ,86 24, ,37 35, ,72 9, ,70 8,96 HMSP ,08 19, ,88 21, ,59 35,14 Sumber: Diolah Diolah Harga Saham Merupakan harga perlembar saham dari saham-saham perusahaan rokok dan komponennya dalam periode Variabel ini diukur dengan menggunakan harga saham penutupan (closing price) di akhir tahun pada saat tutup buku, dengan periode waku penelitian dari tahun 2008 sampai dengan tahun Harga saham dari perusahaan rokok yang dijadikan sampel penelitian selama tahun tersaji pada Tabel 5 Sumber: Diolah Harga Saham EPS PER (Rp) (Rp) (%) (a) (b) (c) = (a)/(b) Tabel 5 Tingkat Harga Saham Perusahaan Rokok Tahun Perusahaan Tahun RMBA GGRM HMSP (Rp) (Rp) (Rp) Rekapitulasi hasil perhitungan Return On Asset, Earning Per Share, Price Erning Ratio, Harga Saham untuk 3 perusahaan rokok selama tahun dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut :
14 14 Perusahaan Rasio Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan ROA, EPS, PER dan Harga Saham Tahun ROA 5,37% 0,58% 4,46% 4,83% -2,17% 2,62% RMBA EPS 35,52 3,74 30,20 42,26 (21,07) 18,13 PER 14,64 173,80 26,49 18,69 (27,53) 41,22 Harga Saham ,00 ROA 7,81% 12,69% 13,49% 12,68% 7,47% 10,83% GGRM EPS 977, , , , , ,30 PER 4,35 12,00 18,56 24,08 35,60 18,92 Harga Saham 4.250, , , , , ,00 ROA 24,14% 28,72% 31,29% 41,55% 32,56% 31,65% HMSP EPS 888, , , , , ,19 PER 9,11 8,96 19,21 21,23 35,14 18,73 Harga Saham ,00 Sumber: Diolah Uji Asumsi Klasik Pengujian Normalitas Data Uji Normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan Program SPSS 20 tersaji pada tabel 7. Tabel 7 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 15 Normal Parameters Mean 0, Std. Deviation 11593, Most Extreme Differences Absolute 0,166 Positive 0,166 Negative -0,099 Kolmogorov-Smirnov Z 0,643 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,803 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: data diolah SPSS Mean Berdasarkan pada tabel 7 dapat diketahui bahwa besarnya nilai Asymp sig (2-tailed) sebesar 0,803 > 0,050, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut telah berdistribusi normal sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian. Pengujian Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
15 15 terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika Variance Inflation Factor (VIF) melebihi angka 10 maka dimungkinkan terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2006:96). Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan Program SPSS 20 tersaji pada tabel 8. Tabel 8 Nilai Variance Inflation Faktor dan Nilai Tolerance Variabel Tolerance VIF Keterangan Return On Asset Earning Per Share Price Earning Ratio Sumber: data diolah SPSS 0,677 0,676 0,962 1,477 1,480 1,039 Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa dari semua variabel bebas yang terdiri dari Return On Asset, Earning Per Share dan Price Earning Ratio, semuanya memiliki nilai VIF yang kurang dari 10 adalah. Hal ini mengindikasikan bahwa ketiga variabel bebas tersebut tidak memiliki keterikatan atau hubungan yang sangat kuat, sehingga dapat disimpulkan model penelitian tidak terjadi gangguan multikolinieritas. Autokorelasi Adapun kriteria pengujiannya adalah nampak dalam tabel berikut: Tabel 9 Batas-batas Daerah Test Durbin Watson Distribusi Interpretasi DW < 0,814 0,814 DW < 1,750 1,750 DW < 2,250 2,250 DW < 3,186 DW 3,186 Sumber data: Lampiran 4 Autokorelasi positif Daerah keragu-raguan/15nconclusive Tidak ada autokorelasi Daerah keragu-raguan/15nconclusive Autokorelasi negatif Autokorelasi positif Daerah inconclusif Non- Autokorelasi Daerah inconclusif Autokorelasi negatif 0 d L d U 4 d U 4 d L 4 0,814 1,414 DW 1,750 2,250 3,186 Gambar 2 Kurva Distribusi Nilai Durbin Watson Dari tabel batas-batas distribusi nilai test durbin-watson dan kurva Pengujian auto korelasi Durbin-Watson di atas dapat disimpulkan bahwa nilai test durbin-watson berada
16 16 pada daerah inconclusive, yaitu pada daerah yang tidak diketahui terjadi otokorelasi atau tidak. Pengujian Heteroskedaktisitas Pendeteksian adanya heteroskedaktisitas menurut Singgih Santoso (2001:210), jika sebaran titik-titik berada diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik pengujian Heterokedaktisitas disajikan berikut: Scatterplot Dependent Variable: Harga Saham 2 Regression Studentized Residual Regression Standardized Predicted Value Sumber: data diolah SPSS Gambar 3 Heterokedaktisitas Dari gambar diatas terlihat sebaran titik-titik berada diatas dan dibawah sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka dapat disimpulkan bahwa model analisis tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor yang digunakan dalam model penelitian yaitu mengenai variabel return on asset, earning per share dan price earning ratio terhadap harga saham pada perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia secara linier. Setelah model analisis dalam bentuk log natural diperoleh hasil regresi sebagai berikut:
17 17 Tabel 10 Hasil Uji Regresi Berganda Variabel Bebas Return On Asset Earning Per Share Price Earning Ratio Konstanta Sig. F R R 2 Sumber: data diolah SPSS Koefisien Regresi 0,005 1,008 0,018 2,304 0,000 0,973 0,947 Sig. 0,717 0,000 0,001 r 0,117 0,955 0,811 Bedasarkan tabel 10 persamaan regresi yang didapat adalah: Y = 2, ,005 X 1 + 1,008X 2 + 0,018X 3 Pengujian Secara Simultan Koefisien Korelasi dan Determinasi Dari perhitungan dengan menggunakan SPSS 12.0 diperoleh output untuk koefisien determinasi berganda sebagai berikut : Model R R Square Tabel 11 Model Summary Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 0,973 0,947 0,931 0,4874 1,884 a Predictors: (Constant), Price Earning Ratio, Return On Asset, Earning Per Share b Dependent Variable: Harga Saham Sumber: data diolah SPSS Melihat hasil output SPSS 12.0 tersebut di atas diketahui R square (R 2 ) sebesar 0,947 atau 94,7% yang menunjukkan kontribusi dari variabel bebas yang terdiri atas return on asset, earning per share dan price earning ratio secara bersama-sama terhadap harga saham adalah besar. Sedangkan sisanya (100 % - 94,7 % = 5,3 %) dikontribusi oleh faktor lainnya. Pengujian Hipotesis Uji F / Model F Uji F digunakan untuk menguji Untuk menguji kelayakan model yang dihasilkan dengan menggunakan α sebesar 5%. Tabel 12 Anova Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 42, ,047 59,125 0,000 Residual 2, ,238 Total 44, a Predictors: (Constant), Price Earning Ratio, Return On Asset, Earning Per Share b Dependent Variable: Harga Saham Sumber: data diolah SPSS
18 18 Dari hasil output tingkat signifikan 0,000 kurang dari α = 5% menunjukkan pengaruh variabel return on asset, earning per share dan price earning ratio secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan rokok di Bursa efek Indonesia adalah signifikan. Dengan demikian model yang digunakan dalam penelitian layak dan dapat dipergunakan analisis berikutnya Pengujian Secara Parsial Uji hipotesis yang kedua adalah uji t yaitu menguji koefisien regresi secara parsial untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas tingkat return on asset, earning per share dan price earning ratio mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yaitu perubahan harga saham. Tabel 13 Hasil Uji t dan Tingkat Signifikan Variabel t hitung Sig Keterangan Return On Asset 0,373 0,717 Tidak Signifikan Earning Per Share 10,180 0,000 Signifikan Price Earning Ratio 4,379 0,001 Signifikan Sumber: data diolah SPSS Uji Parsial Pengaruh Variabel Return On Asset Terhadap Harga Saham Hasil analisis diperoleh tingkat signifikan variabel return on asset = 0,717 > = 0,050 (level of signifikan). Hasil ini menunjukkan H 0 diterima dan H 1 ditolak. Dengan demikian pengaruh return on asset terhadap harga saham pada perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia secara parsial adalah tidak signifikan. Uji Parsial Pengaruh Variabel Earning Per Share Terhadap Harga Saham Hasil analisis diperoleh tingkat signifikan variabel earning per share = 0,000 < = 0,050 (level of signifikan). Hasil ini menunjukkan H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian pengaruh earning per share terhadap harga saham secara parsial adalah signifikan. Uji Parsial Pengaruh Variabel Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Hasil analisis diperoleh tingkat signifikan variabel price earning ratio = 0,001 < = 0,050 (level of signifikan). Hasil ini menunjukkan H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian pengaruh price earning ratio terhadap harga saham secara parsial adalah signifikan. Koefisien Determinasi Partial Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh dari variabel bebas yang terdiri atas dari return on asset, earning per share dan price earning ratio terhadap harga saham perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia. Tingkat koefisien determinasi masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 14 Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial Variabel r r2 Return On Asset 0,117 0,0137 Earning Per Share 0,955 0,9120 Price Earning Ratio 0,811 0,6572 Sumber: data diolah SPSS
19 19 Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan terhadap harga saham adalah earning per share karena mempunyai koefisien determinasi partialnya paling besar. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil pengujian simultan menunjukkan pengaruh variabel return on asset, earning per share dan price earning ratio secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan rokok di Bursa efek Indonesia adalah signifikan. Hasil pengujian parsial menunjukkan dari variabel return on asset, earning per share dan price earning ratio hanya variabel retrun on asset return on asset yang tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap harga saham Hal ini diindikasikan dengan nilai signifikansi yang dihasilkan variabel tersebut diatas 5%. Sedangkan variabel earning per share dan price earning ratio masing-masing berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham. Melihat dari hasil koefisien determinasi parsial dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan adalah earning per share yang memiliki nilai koefisien determinasi parsial paling tinggi sebesar 91,20%. Saran Dari hasil analisis tersebut di atas dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut : Bagi investor atau calon investor hendaknya mempertimbangkan informasi keuangan yang lain seperti fundamental makro ekonomi, seperti misalnya tingkat suku bunga (interest rate), tingkat inflasi (inflation rate), kurs valuta asing (foreign exchange rate), situasi sosial & politik (social & political situations) dan sebagainya. Bagi perusahaan hendaknya dipertimbangkan untuk memanfaatkan dan mengolah segala sumber daya yang dimiliki dan dipercayakan kepadanya untuk meningkatkan pertumbuhan usahanya, sehingga para investor lebih percaya lagi untuk menanamkan investasinya ke dalam perusahaan, serta perusahaan juga memperhatikan tingkat leverage perusahaan, yaitu dengan lebih mengoptimalkan penggunaan dana yang diperoleh dari hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk operasi perusahaan sehingga beban yang ditanggung perusahaan tidak terlalu berat. Bagi peneliti berikutnya hendaknya lebih diperbanyak jumlah sampel, periode serta pengamatan untuk lebih diperpanjang, serta memperhitungkan kondisi ekonomi makro, internal non finansial, situasi politik dan kondisi umum regional serta internasional. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Artatik, S Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Brigham, Eugene F. dan J. F. Houston, 2001.Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan, Erlangga. Jakarta. Darmadji. T. dan H. M. Fakhrudin Pasar Modal Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Kedua. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Djarwanto Pokok-Pokok Analisis Keuangan. Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta. Eugene, F. dan Houston Manajemen Keuangan. Jilid 1 dan 2. Terjemahan Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Penerbit: Erlangga. Jakarta
BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan pasar modal sebagai Kegiatan yang bersangkutan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai Kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan
Lebih terperincidalam menghadapi perubahan lingkungan.
11 BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Kinerja Keuangan 1. Pengertian Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :
PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN 2008-2013 Nama : Faishal Febrian NPM : 23214823 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata
Lebih terperinciNama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM.
ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO TOTAL ASSETS (DTA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode 2010-2014 yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan data
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin
45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang
Lebih terperinciPENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK
PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR Arif Siswanto Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Dividen merupakan laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari
Lebih terperinci: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015 Nama : Suriana Juniarti NPM : 27212205
Lebih terperinciPENGARUH NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 1 Sari Puspita Dewi, 2 Rahmat Hidayat STIM Sukma Medan 2 rhidayat@stimsukmamedan.ac.id
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai statistik deskriptif variabel return, CR, ROA, DER, EPS dan Beta. Dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun
Lebih terperinciNama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.
Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa mendatang. Proses penilaian investasi memerlukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode
Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode 2008-2012 Annisa yuliawati 28211119 3EB04 BAB 1: Latar Belakang Pasar modal
Lebih terperinciDEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN TOTAL ASET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
Lebih terperinciDisusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Disusun oleh : Nama : Lonella
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik dan merupakan data sekunder, yaitu data penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan/annual report perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
58 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan dengan tidak ada laba negatif serta melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Lebih terperinciPENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.
PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk. Nita Juliani Email: Nita.juliani93@yahoo.com Program Studi: Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Harga saham merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dalam penelitian ini. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 117.00 2.12.2176.37171 CR 117.22 5.77
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap (Annual
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan
BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian mengenai pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Penelitian ini di lakukan dengan 30 perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Sektor aneka Industri, sub sektor Tekstil & Garment
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk
49 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini
Lebih terperinciCahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI
ANALISIS PENGARUH PERIODE PERPUTARAN HUTANG DAGANG DAN RASIO LANCAR, TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan manufaktur sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi (CPA/BVA), Keputusan Pendanaan (DER), Kebijakan Dividen (DPR),
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran dari hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian terakhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROE 50,0174,3480,166018,0794598 DER 50,1536 2,6783,631622,5626124
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan standar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan
28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengujian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian 1. Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham, harga saham penutupan (closing price) yang tercatat
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 2 variabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan
56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics
A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Dari seluruh perusahaan yang go public dan terdaftar di BEI tidak semua dijadikan sampel penelitian. Karena dalam penelitian ini yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel Penelitian Sebelum melihat hasil penelitian dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan.
Lebih terperinci