PT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE : PERSIAPAN DAN RESPON DARURAT
|
|
- Erlin Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE No. Dokumen Judul Dokumen : K3L-2 : PERSIAPAN DAN RESPON DARURAT Ini adalah dokumen yang dikontrol Distribusi rutin di batasi pada distribusi yang disetujui PT Bening Tunggal Mandiri. Orang-orang lain yang mempunyai salinan yang tidak di kontrol, harus melihat dokumen control untuk status level revisi. Kristanti P Wardani Hendratno, ST Luluk Chumaiyah 0 08 Oktober 2014 (HSE Officer) (HSE Coordinator) (Direktur) Revisi Tanggal Disiapkan Oleh Direview Oleh Disetujui Oleh
2 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Lampiran Tujuan Ruang Lingkup Definisi dan Singkatan Uraian Prosedur Identifikasi Potensi dan Antisipasi Keadaan Darurat Identifikasi Sarana Tangap Darurat Pengamanan Daerah yang Berpotensi Menimbulkan Keadaan Darurat serta lokasi Sarana Tanggap Darurat Sistem Komunikasi Tanggap Darurat Pelaksanaan Penanganan Darurat Medis / P3K Penanganan Darurat Kebakaran Penanganan Darurat Bencana Alam (Banjir, Hujan Badai, Gempa Bumi) Penanaganan Darurat Huru Hara (Ancaman Bom/ Teroris, Pengrusakan, dan Perkelahian) Keadaan Darurat di Luar Jam Kerja Peninjauan Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat... 8 Lampiran A Struktur Tim Kesiagaan dan Tanggap Darurat (TKTD)...10 Lampiran B Daftar Nomor Penting Keadaan Darurat...11 Lampiran C Diagram Alir Keadaan Darurat...12 Lampiran D Denah Evakuasi Darurat...13 Lampiran E Jadwal Latihan Response Darurat
3 1 Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam menetapkan kesiagaan keadaan darurat dan menyelamatkan karyawan yang berada di lingkungan kerja serta seluruh saran dan prasarana di lingkungan perkantoran saat terjadinya keadaan darurat. 2 Ruang Lingkup Prosedur ini mencakup kesiagaan dan tanggap darurat yang mencakup keadaan darurat berupa darurat medis, kebakaran, bencana alam, pencemaran lingkungan, huru-hara (ancaman bom, teroris, pengrusakan dan perkelahian) dan keadaan darurat di luar jam kerja. 3 Definisi dan Singkatan Kesiagaan: suatu jaminan keadaan siap siaga berupa kesatuan orang beserta keahlian dan sarananya yang mampu mencegah dan menanggulangi keadaan darurat serta memulihkan suasana tidak normal menjadi normal kembali. Keadaan Darurat: kejadiaan tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan kematian, gangguan kesehatan, cidera, kerusakan atau kerugiaan lainnya yang disebabkan oleh faktor dari dalam atau luar dimana sumber tenaga atau sarana ditempat tidak mampu untuk menganggulangi akibat kondisi yang tidak normal. Tim Kesiagaan dan Tanggap Darurat (TKTD): Tim yang bertanggung jawab menanggulangi keadaan darurat di lingkungan perkantoran perusahaan. Petugas Pemadam Kebakaran: tenaga terlatih yang kompeten yang tertidiri dari anggota Satpam dan pegawai lainnya yang ditunjuk untuk melakukan pemadaman kebakaran di lingkungan kantor. Petugas Evakuasi: tim yang terdiri dari personel terlatih untuk memindahkan semua orang dan aset penting yang mengalami kondisi darurat ke area aman. Petugas P3K adalah adalah tim yang terdiri dari tenaga yang dididik khusus untuk melakukan tindakan P3K secara cepat dan tepat. Assembly area adalah tempat aman yang sudah ditentukan untuk berkumpul bilamana terjadi keadaan darurat. 2
4 Latihan Pemadaman Kebakaran (Fire Drill) adalah aktivitas yang mirip keadaan darurat yang sesungguhnya terjadi dengan tujuan agar seluruh pegawai selalu dalam keadaan siap siaga dan waspada menghadapi keadaan darurat, mencakup komunikasi, evakuasi operasi peralatan bantuaan, P3K dan transportasi. Korban adalah seseorang yang segera memerlukan pertolongan medis sebagai akibat dari keadaan darurat yang dapat mengancam jiwa, keselamatan dan kesehatannya. Sistem Komunikasi Tanggap Darurat adalah suatu cara untuk menginformasikan secara cepat dan luas kesemua pegawai bila terjadi keadaan darurat untuk segera diambil langkah-langkah yang bersifat darurat. TKTD: Tim Kesiagaan dan Tanggap Darurat PEL: Petugas Evakuasi Lantai PPK: Petugas Pemadam Kebakaran P3K: Pertolongan Pertamam Pada Kecelakaan BP: Balai Pengobatan K3L: Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingungan Lingkungan APAR: Alat Pemadam Api Ringan 4 Uraian Prosedur 4.1 Identifikasi Potensi dan Antisipasi Keadaan Darurat Wakil Manajemen mengidentifikasi dan mengevakuasi lokasi kegiatan yang berpotensi menimbulkan keadaan darurat. Komite K3L membuat Denah Evakuasi dan Sarana Tanggap Darurat dan mengkomunikasikan, mensosialisasikan kepada seluruh pegawai dengan memampangkan denah tersebut pada tempat-tempat yang mudah dilihat. 3
5 4.2 Identifikasi Sarana Tangap Darurat Komite K3L mengantisipasi agar potensi keadaan darurat dapat ditanggulangi semaksimal mungkin dengan kerugiaan yang seminimal mungkin. Komite K3L mengidentifikasi sarana tanggap darurat dalam formulir daftar sarana tanggap darurat. Ketua Komite K3L bersama bagian terkait melaksanakan inspeksi pengawasan, pengujian, sertifikasi dan evakuasi keadaan sarana tanggap darurat secara regular agar dapat segera ditindak lanjuti bila ditemukan ketidak sesuaian. 4.3 Pengamanan Daerah yang Berpotensi Menimbulkan Keadaan Darurat serta lokasi Sarana Tanggap Darurat Daerah-daerah yang berpotensi menimbulkan keadaan darurat, dilingkungan perkantoran dan work shop harus bebas dan tidak boleh terhalang oleh benda-benda lainnya agar TKTD dapat dengan mudah mencapai sasaran potensial penyebab keadaan darurat. Lokasi sarana tanggap darurat (alat pemadam kebakaran, hydrant box, tandu, tangga darurat, dan lain-lain) tidak boleh terhalang oleh benda-benda lainnya sesuai prosedur penataan ruangan. 4.4 Sistem Komunikasi Tanggap Darurat Setiap personil yang mengetahui terjadinya keadaan darurat harus melaporkan kepada petugas keamanan. Petugas keamanan meneruskan informasi kepada ketua komite K3L. Ketua Komite K3L memutuskan untuk mengaktifkan atau tidak mengaktifkan TKTD dan mengkomunikasikan kepada seluruh jajaran manajemen dan bersama pengelola keamanan menetapkan sistem komunikasi tanggap darurat baik internal maupan eksternal berupa sirine, sistem alarm kebakaran, sistem pengeras suara, telepon, dan lain lain. Lampiran A Struktur Tim Kesiagaan dan Tanggap Darurat (TKTD) Bila diadakan perbaikan / perubahan sistem komunikasi tanggap darurat, ketua komite K3L harus menginformasikan kepada seluruh pegawai. 4.5 Pelaksanaan Diagram alir keadaan darurat dapat dilihat pada Lampiran C Diagram Alir Keadaan Darurat 4
6 4.5.1 Penanganan Darurat Medis / P3K Para pegawai harus terbiasa dan mengetahui lokasi dan semua isi kotak P3K, sehingga dapat memberikan pertolongan pertama dalam setiap kejadiaan kecelakaan sebelum dilakukan pertolongan lebih lanjut dari Balai Pengobatan (BP). Petugas P3K memberikan bantuaan P3K kepada korban (jika ada) dan mengkomunikasikan kepada balain BP untuk tindakan lebih lanjut. Petugas BP memberikan pertolongan medis kepada korban. Fasilitas ambulan harus siap siaga untuk membawa korban ke rumah sakit jika diperlukan. Dalam hal kecelakaan menimpa banyak pegawai sehingga membuat TKTD atau fasilitas tanggap darurat seperti ambulan tidak mampu menangani korban, TKTD harus menghubungi urusan angkutan untuk meminta bantuan evakuasi. Setiap terjadi keadaan darurat medis, TKTD harus segera melaporkan kejadiaan tersebut kepada Ketua Komite K3L dengan menggunakan formulir Laporan Kejadiaan dan Penyelidikan Kecelakaan. Ketua Komite K3L melaporkan kejadiaan kecelakaan kerja kepada kepada DEPNAKER dengan menggunakan formulir Laporan Kecelakaan Kerja Penanganan Darurat Kebakaran Komite K3L mensosialisaikan dan menjamin bahwa: o Seluruh tanda-tanda keselamatan harus ditempelkan dengan jelas dan terhindar dari halangan pandangan: o Lokasi Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hydrant, panel listrik dan jalur evakuasi harus terbebas dari halangan apapun. o Setiap wadah yang berisi bahan mudah terbakar harus tertutup rapat dan diberi label. o Setiap APAR tidak boleh dipindahkan dari lokasi yang telah ditentukan, kecuali dengan maksud perbaikan atau perawatan, dengan catatan APAR tersebut harus ada penggantinya. o Penumpukan material seperti kain atau kertas yang sudah tidak terpakai serta penimbunan material yang mudah terbakar dimusnahkan. Saat terjadi kebakaran, TKTD atau pegawai yang ada ditempat kejadian berteriak KEBAKARAN!!! dan menekan tompol alarm kebakaran, kemudiaan memadamkan api dengan menggunakan peralatan pemadam kebakaran yang ada sesuai dengan bahan yang terbakar. Apabila kebakaran tidak dapat ditangani sendiri, TKTD harus segera mengkomunikasikan kebakaran tersebut kepada petugas keamanan. Jika kebakaran tidak mampu dipadamkan, petugas keamanan atau pengelola sub urusan keamanan harus segera menghubungi dinas pemadam kebakaran terdekat. TKTD memutuskan (switch off) aliran listrik di area terjadinya kebakran. PEL menenangkan dan memberi petunjuk serta melakukan evakuasi seluruh pegawai yang ada menuju assembly area, serta mengamankan aset penting. 5
7 Setelah keadaan aman, PEL melakukan pendataan pegawai, tamu/pengunjung, kontraktor yang telah berkumpul di tempat yang aman dan meyakinkan bahwa jumlah personel sesuai dengan absensi. Apabila jumlah personel tidak sesuai dengan absensi yang ada, PEL melaporkan kepada TKTD dan berkoordinasi dengan petugas keamanan untuk mencari orang tersebut. Pegawai, tamu/pengunjung dan kontraktor dilarang kembali menuju area kerja hingga alarm/tanda aman dibunyikan. Apabila ada pegawai /tamu terluka /cidera maka langkah selanjutnya merujuk kepada penanganan darurat medis. Setiap terjadi keadaan darurat kebakaran, TKTD harus segera melaporkan kejadiaan tersebut kepada Ketua Komite K3L dengan menggunakan formulir laporan kejadiaan dan penyidikan kecelakaan. Jika diperlukan, Ketau Komite K3L harus membuat laporan mengenai keadaan darurat kebakaran tersebut yang ditujukan kepada DEPNAKER dengan menggunakan formulir laporan Kecelakaan Penanganan Darurat Bencana Alam (Banjir, Hujan Badai, Gempa Bumi) Banjir atau Hujan Badai Personel yang melihat/mengetahui adanya banjir langsung melaporkan kejadian tersebut kepada TKTD atau Komite K3L. TKTD mematikan aliran listrik dan PEL menyelamatkan dan mengamankan seluruh personel yang terjebak (di dalam lift atau tempat lain) dan mengarahkan menuju tempat yang aman. Sebelum meninggalkan lokasi, semua personel agar menyelamatkan dan mengamankan aset penting milik satuan kerjanya. Setelah keadaan aman, PEL melakukan pendataan pegawai, tamu/pengunjung, kontraktor yang telah berkumpul di tempat yang aman dan menyakinkan bahwa jumlah personel sesuia dengan absensi. Apabila jumlah personel tidak sesuai dengan absensi yang ada, PEL melaporkan kepada TKTD dan berkordinasi dengan petugas keamanan untuk mencari orang tersebut. Pegawai, tamu/pengunjung dan kontraktor dilarang kembali menuju area kerja hingga alarm/tanda aman dibunyikan. Apabila ada pegawai/tamu terluka/cidera maka langkah selanjutnya merujuk kepada butir Jika diperlukan, petugas sub urusan keamanan segera menghubungi posko banjir terdekat Gempa Bumi Personel yang mengetahui adanya gempa bumi yang berpotensi besar menimbulkan bahaya melakukan koordinasi dengan TKTD untuk melakukan tugas tanggap darurat. TKTD segea mematikan aliran listrik. 6
8 PEL menenangkan dan memberi petunjuk serta melakukan evakuasi seluruh pegawai yang ada menuju tempat yang aman, atau tetap tetap tinggal ditempat dengan mencari tempat yang aman. Setelah keadaan aman, PEL melakukan pendataan pegawai, tamu/pengunjung, kontraktor yang telah berkumpul di tempat yang aman dan meyakinkan bahwa jumlah personil sesuai dengan absensi. Apabila jumlah personel tidak sesuai dengan absensi yang ada, PEL melaporkan kepada TKTD dan berkoordinasi dengan petugas keamanan untuk mencari orang tesebut. Apabila ada pegawai/tamu terluka/cidera maka langkah selanjutnya merujuk kepada butir Apabila ada kerusakan harta benda, korban cidera atau meninggal, pengelola sub urusan keamanan harus segera melaporkan ke SATLAK (Satuan Pelaksanaan) Penanganan Bencana Penanaganan Darurat Huru Hara (Ancaman Bom/ Teroris, Pengrusakan, dan Perkelahian) Setiap personel yang menerima / mengetahui adanya rencana huru-hara, personel tersebut wajib segera melaporkan kejadian kepada TKTD. Ketua TKTD berserta ketua komite K3L dan koordinaotr penunjang tanggap darurat melakukan analisa kejadiaan. Setelah melakukan penyelidikan kebenaran kejadian, Ketua Komite K3L dan TKTD beserta dengan petugas keamanan melakukan pengamanan tempat-tempat potensi bahaya yang dijadikan sasaran huru-hara dan melakukan koordinasi dengan polisi setempat (bila dirasa perlu). Setelah menerima laporan penyidikan selengkapnya perihal keadaan darurat huruhara, TKTD melegalisasi kesepakatan bersama dan jika perlu berkoordinasi dengan polisi setempat untuk menangani kejadian darurat dan kemudian membuat laporan kejadiaan. 7
9 4.5.5 Keadaan Darurat di Luar Jam Kerja Personel yang mengetahui adanya keadaan darurat melaporkan hal tersebut kepada petugas kemanan dan menginformasikan apa yang terjadi. Petugas keamanan harus menindaklanjuti keadaan darurat sesuai prosedur yang berlaku dan melakukan koordinasi dengan semua personel tanggap darurat yang ada di kantor serta kepada pihak luar yang terkait jika diperlukan. Jika keadaan darurat terkait dengan tindakan hukum, petugas keamanan atau pengelola sub urusan keamanan menghubungi kantor polisi untuk menangani masalah yang terjadi. Jika keadaan darurat terkait dengan kecelakaan yang mengakibatkan terlukanya orang, petugas keamanan yang terlatih/berkompeten melakukan pertolongan pertama (P3K) dan jika perlu korban dibawa ke Rumah Sakit. Jika keadaan darurat terkait dengan kebakaran, petugas keamanan yang seluruhnya merupakan satuan petugas pemadam kebakaran harus mengambil langkah penyelamatan aset kantor dan melakukan pemadaman dengan peralatan yang tersedia, jika diperlukan menghubungi Dinas Pemada Kebakaran terdekat. Kejadiaan keadaan darurat berupa apapun yang trjad di luar jam kerja kantor, harus segera dilaporkan kepada komite K3L. Jika diperlukan, Ketua Komite K3L membuat laporan kejadian tanggap darurat dengan mengisi Formulir Laporan Kejadian dan Penyelidikan Kecelakaan dan atau formulir laporan kecelakaan. Jika diperlukan, pengelola sub urusan keamanan melaporkan kepada pihak luar yang terkait dengan kejadiaan darurat Peninjauan Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat Semua hal-hal yang terkait dengan prosedur ini harus ditinjau ulang pada saat setelah uji coba (simulasi kebakaran, darurat medis dan evakuasi) atau setelah terjadinya keadaan darurat sebenarnya untuk penyempurnaan lebih lanjut. Ketua Komite K3L harus melakukan uji coba atau simulasi latihan kebakaran, P3K dan evauasi (simulasi kebakaran, darurat medis dan evakuasi) yang dilakukan secara berkala, minimal setiap setahun sekali. Setiap dilakukannya pelatihan, Ketua Komite K3L akan memberikan informasi kepada Manager terkait bahwa akan dilakukan pelatihan simulasi terlebih dahulu, bila dirasa perlu dapat melibatkan pihak luar (Pemadam Kebakaran) setempat sebagai pengamat/observer dan evaluator (penilai). Proses peninjauan dalam perubahan prosedur yang terjadi harus didokumentasikan oleh Komite K3L. 4.6 Latihan Response Darurat PT BENING TUNGGAL MANDIRI harus melakukan latihan response darurat untuk meningkatkan kewaspadaan karyawan dalam menghadapi situasi gawat darurat. 8
10 PT BENING TUNGGAL MANDIRI harus menentukan jadwal pelaksanaan latihan darurat dalam program kerja tahunan. 9
11 Lampiran A Struktur Tim Kesiagaan dan Tanggap Darurat (TKTD) KETUA KOMITE K3L Luluk Chumaiyah TIM KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (TKTD) Hendratno, ST PETUGAS EVAKUASI LAPANGAN (PEL) Haris Rensyah PETUGAS P3K Dini Nurhayati PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN (PPK) Wahyudi 10
12 Lampiran B Daftar Nomor Penting Keadaan Darurat Daftar Nomor Penting Keadaan Darurat No. Nama Instansi No. Telepon 1 Hot Line jika terjadi keadaan darurat Phone: Fax: 2 Kepolisian Sektor Bekasi Selatan Phone: Rumah Sakit Bandara Soekarno Hatta Bekasi Phone: Dinas Pemadam Kebakaran Bekasi Phone: No Nama Jabatan No. Telepon 1 Suwaryo Komisaris Luluk Chumaiyah Direktur Utama Edhi Sutrisno Direktur Operasional Imam Poniman Manager Operasional Fitri Handayani Manager HRD Haris Rensyah Supervisor Hendratno, ST HSE Coordinator
13 Lampiran C Diagram Alir Keadaan Darurat Keadaan Darurat Ketua Komisi K3L Mengaktifkan TKTD PEL mengevakuasi karyawan dan menyelamatkan aset penting PPK pengatasi keadaan darurat seperti memadamkan kebakaran / menenangkan aksi huru-hara, dan lain lain. Petugas P3K mengobati korban yang luka Melapor kepada Kepolisian bila diperlukan Meminta bantuan dinas pemadam Kebakaran bila diperlukan Mengirim korban ke BP atau Rumah Sakit untuk penanganan lebih lanjut bila diperlukan 12
14 Lampiran D Denah Evakuasi Darurat Denah Evakuasi Darurat Ruangan Jalur evakuasi Assembly Point Lokasi alat pemadam kebakaran (APAR, Hydrant, etc.) Lokasi P3K 13
15 Lampiran E Jadwal Latihan Response Darurat No Jenis Response Darurat 1 Penanganan Darurat Medis (P3K) / Simulasi Tanggap Darurat 2 Penanganan Darurat Kebakaran 3 Penanganan Darurat Huru Hara Jadwal 12 Maret 2015 Keterangan 4 5 Banjir atau Hujan Badai Gempa Bumi 14
KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI
Halaman 1 dari 1 KRONOLOGI DOKUMEN Tanggal Revisi Ke Keterangan (Tuliskan sub-bab & perihal yang diubah serta alasan perubahan) 14-10-2011 0 Penentuan baru 25-11-2013 1 Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun
Lebih terperinciPROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT
PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur
Lebih terperinciKETUA LULUK CHUMAIYAH DIREKTUR UTAMA WAKIL KETUA EDHI SUTRISNO DIREKTUR OPERASIONAL ANGGOTA
KETUA DIREKTUR UTAMA WAKIL KETUA EDHI SUTRISNO DIREKTUR OPERASIONAL SEKRETARIS HENDRATNO, ST HSE COORDINATOR ANGGOTA 1. Imam Poniman (Manager Opersional) 2. Fitri Handayani (Manager HRD) 3. Chairul Lutfi.H,
Lebih terperinciPT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE
GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE No. Dokumen Judul Dokumen : K3L-11 : STANDAR KOMUNIKASI K3 DI TEMPAT KERJA Ini adalah dokumen yang dikontrol Distribusi rutin di batasi pada distribusi yang disetujui
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh Daftar
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.
Lebih terperinciPT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE
GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE No. Dokumen Judul Dokumen : K3L-3 : PENYELIDIKAN KECELAKAAN Ini adalah dokumen yang dikontrol Distribusi rutin di batasi pada distribusi yang disetujui PT Bening
Lebih terperinciPROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT
PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT 1. TUJUAN Sebagai pedoman untuk menghadapi keadaan darurat. Untuk menyelamatkan jiwa manusia, lingkungan dan asset perusahaan. 2. RUANG LINGKUP Yang termasuk keadaan
Lebih terperinciPROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT
PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT 1. TUJUAN Sebagai pedoman untuk menghadapi keadaan darurat. Untuk menyelamatkan jiwa manusia, lingkungan dan asset perusahaan.
Lebih terperinciKEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI
KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI Kami PT Bening Tunggal Mandiri berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan bisnis perusahaan berdasarkan aspek HSE. PT Bening Tunggal Mandiri
Lebih terperinciBUPATI MALANG BUPATI MALANG,
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN (PPBK) PADA DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG BUPATI MALANG,
Lebih terperinciPROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK)
PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK) KEADAAN DARURAT Keadaan darutat adalah situasi atau kondisi atau kejadian yang tidak normal o Terjadi tiba tiba o Menggangu kegiatan
Lebih terperinciPEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT
PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN I. UMUM Bencana dapat terjadi kepada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, serta datangnya tak dapat diduga/diterka dan
Lebih terperinciPROSEDUR KESIAGAAN dan TANGGAP DARURAT
PROSEDUR KESIAGAAN dan No. Dokumen : PT-KITSBS-13 No. Revisi : 00 Halaman : i dari iv LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN DIBUAT OLEH No Nama Jabatan Tanda Tangan 1. RM. Yasin Effendi PLT DM ADM Umum & Fas 2. Abdan
Lebih terperinci1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat SUBSTANSI MATERI
1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat Modul Diklat Basic PKP-PK 1.1 1.2 Pengertian tentang gawat darurat bandar udara 1.1.1 Kondisi bandar udara dibawah batas normal Gawat darurat adalah kondisi dimana
Lebih terperinciSTANDARD OPERATING PROCHEDURE (SOP) KEDARURATAN DI TEKNIK KELAUTAN ITB
STANDARD OPERATING PROCHEDURE (SOP) KEDARURATAN DI TEKNIK KELAUTAN ITB Berlandasakan pada Surat Keputusan Kepala UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Nomor
Lebih terperinciPT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI
PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-11 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 01 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : HSE MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR
Lebih terperinciNama : Bekerja di bagian : Bagian di tim tanggap darurat :
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Tinjauan Pelaksanaan Program Tanggap Darurat Kebakaran di Kantor Sektor dan Pusat Listrik Paya Pasir PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Medan Tahun 2013 Nama : Bekerja di
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai penerapan emergency preparedness & response yang dapat penulis bahas sebagai berikut : A. Emergency
Lebih terperinciProsedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
Kebakaran dan bencana alam yang terjadi setiap saat dapat menimbulkan terganggunya kelancaran produktifitas, kerusakan peralatan, lingkungan tempat kerja serta dampak negatif lainnya yang mungkin diderita
Lebih terperinci128 Universitas Indonesia
BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung
Lebih terperinciIDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
CV. KARYA BHAKTI USAHA Jampirejo Timur No 351 Temanggung PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRARK3K) Disiapkan untuk pekerjaan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kali Pacar 1. KEBIJAKAN K3
Lebih terperinciManajemen tanggap siaga untuk keadaan darurat di kegiatan usaha pertambangan
SNI 03-71 66-2006 Standar Nasional Indonesia Manajemen tanggap siaga untuk keadaan darurat di kegiatan usaha pertambangan ICS 73.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...:... i.. Prakata...
Lebih terperinciJUDUL : Managemen Tanggap Darurat
JUDUL : Managemen Tanggap Darurat DESKRIPSI : Bagian ini menjelaskan identifikasi kompetensi yang dibutuhkan dalam mengelola operasional tanggap darurat, memeriksa peralatan dan fasilitas tanggap darurat,
Lebih terperinciProsedur Tanggap Darurat
Industrial Engineering ITS Prosedur Tanggap Darurat Disampaikan pada sosialisasi K3 2015 Keadaan Darurat Keadaan Darurat keadaan sulit yang tidak diduga, yang memerlukan penanganan segera agar tidak menyebabkan
Lebih terperinciTabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja...
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecepatan perubahan skala dan perkembangan
Lebih terperinciD. DAFTAR PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (PERFORMANCE APPRAISAL) 1
KERANGKA ACUAN PROGRAM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN RS CONDONG CATUR A. PENDAHULUAN Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 adalah salah satu sarana kesehatan yang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPeraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pencarian, Pertolongan Dan Evakuasi
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pencarian, Pertolongan Dan Evakuasi KEBIJAKAN DAN STRATEGI A. Kebijakan 1. Pencarian, pertolongan dan evakuasi
Lebih terperinciPEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DAFTAR ISI O PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI DALAM JAM KERJA O PROSEDUR EVAKUASI
Lebih terperinciINSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH
INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada
Lebih terperinciINFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT
INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT Kecelakaan kerja di Indonesia telah menghabiskan uang negara sebesar 280 triliun rupiah (Kemenkes RI 2014). Dalam rangka memberikan
Lebih terperinci1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat SUBSTANSI MATERI
1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat Modul Diklat Junior PKP-PK 1.1 Lokasi penting dalam penanggulangan gawat darurat 1.1.1 Rendezpous point Adalah tempat tertentu di bandar udara yang disediakan
Lebih terperinciUjian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara
Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 6 TAHUN 2010 TENTANG
- 1 - PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 6 TAHUN 2010 TENTANG PENANGANAN BENCANA DAN PENGEMBALIAN HAK-HAK MASYARAKAT ATAS ASET TANAH DI WILAYAH BENCANA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebakaran gedung bertingkat di Indonesia merupakan masalah yang harus ditangani secara serius. Kebakaran merupakan suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan tiga unsur
Lebih terperinciLampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS
Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS PRAKUALIFIKASI CSMS 3.1. PROFIL KONTRAKTOR 1. Nama Perusahaan : Alamat Pos : Nomor Telephone/Fax :... Email : 2. Anggota Direksi NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA, UPT KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 145/K01.2.6/SK/2010
KEPUTUSAN KEPALA, UPT KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 145/K01.2.6/SK/2010 TENTANG STANDAR OPERATING PROCEDUR (SOP) KEDARURATAN DI ITB Tujuan : Memberikan
Lebih terperinciPENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciPT. FORTUNA STARS DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT BAHAYA KEBAKARAN DI KANTOR PUSAT
BAHAYA KEBAKARAN DI KANTOR PUSAT Lampiran 1 KEBAKARAN Besar Floor Warden/Safety Officer/ personil setempat segera memadamkan api dengan fire extinguisher Floor warden/personil setempat segera memberitahukan
Lebih terperinciRENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH
RSU BINA KASIH RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH I. LATAR BELAKANG Ketidaksiapan beberapa Rumah Sakit dalam menanggulangi bencana gempa bumi, tsunami, wabah penyakit
Lebih terperinciPROSEDUR PEMADAM KEBAKARAN
1. TUJUAN Memberikan pedoman dalam upaya pencegahan bahaya kebakaran, dan tindakantindakan yang harus dilakukan dalam menghadapi bahaya kebakaran. 2. RUANG LINGKUP 2.1. Dokumen ini digunakan Kepala Bagian
Lebih terperinci(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA
Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI Perbaikan Berkesinambungan Dokumentasi 2 Dari 78 6.1 MANUAL SMKP 6.2 Pengendalian Dokumen 6.3 Pengendalian Rekaman 6.4 Dokumen dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebakaran merupakan kejadian timbulnya api yang tidak diinginkan atau api yang tidak pada tempatnya, di mana kejadian tersebut terbentuk oleh tiga unsur yaitu unsur
Lebih terperinciPEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN KANTOR PUSAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN KANTOR PUSAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JL. MERDEKA BARAT NO.8 JAKARTA PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KARYAWAN PT PDSI RANTAU ACEH TAMIANG TAHUN 2014 I.
Lebih terperinci#7 PENGELOLAAN OPERASI K3
#7 PENGELOLAAN OPERASI K3 Dalam pengelolaan operasi manajemen K3, terdapat beberapa persyaratan yang dapat dijadikan suatu rujukan, yaitu: 1. OHSAS 18001 2. Permenaker 05/MEN/1996 Persyaratan OHSAS 18001
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Azham Umar Abidin 1, Fahmi R. Putranto 2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Departemen
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh
Lebih terperinciPERAN, FUNGSI, TUGAS, DA
PERAN, FUNGSI, TUGAS, DA TANGGUNG JAWAB DEPARTEMEN SDM No.dokumen : Tanggal : No.Revisi : Halaman : 1. Peran Departemen Sumber Daya Manusia adalah melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation
Lebih terperinci- Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko - Mencegah kecelakaan dan cidera, dan - Memelihara kondisi aman
PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal waktu, tempat atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di sana-sini masih banyak terjadi.
Lebih terperinciPT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA
PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-01 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 1 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : HSE MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit) Pertanyaan : 1. Apakah RSUP H Adam Malik mempunyai
Lebih terperinciPENGELOLAAN OPERASI K3
PENGELOLAAN OPERASI K3 Bahan Kuliah Fakultas : Teknik Program Studi : Teknik Industri Tahun Akademik : Genap 2012/2013 Kode Mata Kuliah : TIN 211 Nama Mata Kuliah : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri
Lebih terperinciDAFTAR DOKUMEN INTERNAL. 0. Manual Sistem Manajemen K3 01/AJS/MK
: 7-/AJS/HSE/FR Revisi : Halaman : dari 5. Manual Sistem Manajemen K3 /AJS/MK3 3 8-3-4. Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian Dan Pengendalian Resiko. a. Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko b. Pengendalian
Lebih terperinciTAHUN PEMBUATAN 2016
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR () EVAKUASI BAHAYA KEBAKARAN GEDUNG (-ROUM-4.2.03) TAHUN PEMBUATAN 2016 SUBBAGIAN PEMELIHARAAN BAGIAN RUMAH TANGGA DAN PROTOKOL BIRO UMUM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciSTANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP) PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI
STANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP) PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI A. UMUM Pencegahan dan penanggulangan serta penyelamatan diri dari bencana kebakaran adalah peristiwa
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. SLAMET GARUT Nomor : Tentang : PEMBENTUKAN TIM KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. GARUT Nomor : Tentang : PEMBENTUKAN TIM KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA (K3) RSUD dr. GARUT Menimbang : a. Bahwa dalam rangka upaya perlindungan kesehatan
Lebih terperinciP E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API I. UMUM Perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki
Lebih terperinciPedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3
Pedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3 oleh: Kasubdit Tanggap Darurat dan Pemulihan Non Institusi DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Nomor LPM/SOP/ /2016 Tgl. Pembuatan September 2016 Tgl. Pemberlakuan September 2016 Tgl. Pemberlakuan STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG RS Duta Indah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, selalu berusaha melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien,yang harus didukung
Lebih terperinci2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pencarian dan Pertolongan adalah segala usaha dan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2017 HANKAM. Pencarian dan Operasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6061) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1970 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi, Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
Lebih terperinciBUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT 112
BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT 112 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO Menimbang
Lebih terperinciNo.1119, 2014 KEMENHAN. Krisis Kesehatan. Penanganan. Penanggulangan Bencana. Pedoman.
No.1119, 2014 KEMENHAN. Krisis Kesehatan. Penanganan. Penanggulangan Bencana. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN KRISIS KESEHATAN DALAM
Lebih terperinciEVALUASI KESIAPSIAGAAN NUKLIR DI INSTALASI RADIOMETALURGI BERDASARKAN PERKA BAPETEN NOMOR 1 TAHUN 2010
No. 07 / Tahun IV April 2011 ISSN 1979-2409 EVALUASI KESIAPSIAGAAN NUKLIR DI INSTALASI RADIOMETALURGI BERDASARKAN PERKA BAPETEN NOMOR 1 TAHUN 2010 Budi Prayitno, Suliyanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA Menimbang : DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA 1. Bahwa penanggulangan kebakaran
Lebih terperinciKata Sambutan Peluncuran situs grahaniaga.co.id Latihan Kebakaran Sosialisasi Panduan Darurat Gempa Bumi K3 Listrik Smoking Room
Kata Sambutan Peluncuran situs grahaniaga.co.id Latihan Kebakaran Sosialisasi Panduan Darurat Gempa Bumi K3 Listrik Smoking Room e-bulletin edisi V 2010 Kata Sambutan Salam Hangat, Dalam kesempatan ini
Lebih terperinciPROSEDUR KEADAAN DARURAT
PROSEDUR KEADAAN DARURAT Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Kenali Prosedur Keadaan Darurat Kita Marilah Kita pulang dari tempat kerja tanpa cedera atau sakit.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK
PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada Pasal 1 ayat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebakaran merupakan suatu bencana/musibah yang akibatkan oleh api dan dapat terja mana saja dan kapan saja. Kebakaran yang akibatkan oleh ledakan atau ledakan yang akibatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan bencana, baik yang disebabkan kejadian alam seperi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1 BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciW A L I K O T A B A N J A R M A S I N
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PENGAMANAN OBJEK VITAL DAN FASILITAS PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KANTOR PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KANTOR PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI Dibuat oleh Direviu oleh Disetujui oleh Kasubbag Umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara definisi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya,
Lebih terperincigedung bioskop berbeda tingkat kerawanannya dibandingkan dengan perumahan. Jika
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerawanan Kebakaran Ada 5 (lima) penyebab kerawanan kebakaran. Pertama, dari segi konstruksi bangunan.meliputi: bahan bangunan, jenis partisi, instalasi, serta penempatan barang.
Lebih terperinciPT. Pacific Lubritama Indonesia SAFETY PLAN
PT. Pacific Lubritama Indonesia SAFETY PLAN 204 PT. Pacific Lubritama Indonesia 204 WORK DAYS JANUARY 204 FEBRUARY 204 MARET 204 APRIL 204 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 2 22 23 24 25 26 27 28 30
Lebih terperinciSAFETY INDUCTION PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA DIV. OPS. III SURABAYA
SAFETY INDUCTION DIV. OPS. III SURABAYA SEJARAH Plant Precast Surabaya berdiri pada awal 1996. awalnya merupakan anak perusahaan PT. Adhi Karya. Dalam perjalanannya sejak 1996 hingga 2000-an, plant precast
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah. untuk mendirikan bangunan sehingga sangat banyak bangunan yang di padati oleh
BAB I A. Latar Belakang Masalah Pertambahan jumlah penduduk bertambah pula lahan yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan sehingga sangat banyak bangunan yang di padati oleh penduduk. Bahkan banyak kelalaian
Lebih terperinciSKRIPSI Sebagian Persyaratan. Oleh FAKULTAS YOGYAKARTA 20111
PERANCANGAN RENCANA TANGGA AP DARURAT DI PT. SUPRATIK SURYAMAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh Ardhian Bhakti Rismanto 05 06 04505 PROGRAM
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan di Sub Dinas Kesehatan Gawat Darurat dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, yang dilaksanakan dari
Lebih terperinciSPECIMEN. Hl PT INDO FUTI ENERGI TERICDNDALI PENGESAHAN DOKUMEN. Halaman :1dari6 DISTRIBUSI DOKUMEN
Hl PT INDO FUTI ENERGI PROSEDUR PENANGANAN KECELAKAAN' INSIDEN' - _ ICTMETSESUAIAN, TINDAKAN KOREKSI& PENCEGAHAN No. Dok : IFE/3'3/10/PR Tanggal : Halaman :1dari6 PENGESAHAN DOKUMEN TANDA TANGAN TANGGAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan K3 secara umum merupakan syarat utama didalam setiap proses bekerja, karena itu seiring dengan bertambah pesatnya sektor perindustrian sekarang ini serta
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VI SEMESTER 2 CARA- CARA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM A. CARA- CARA MENGHADAPI BENCANA ALAM 1. Menghadapi Peristiwa Gempa Bumi Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH
RENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH TAHUN ANGGARAN 2015 TIM K3 RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH RENCANA PROGRAM KERJA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Lebih terperinciManual Prosedur Safety Health
Manual Prosedur Safety Health Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2016 Manual Prosedur Safety Health Unit Jaminan Mutu Jurusan
Lebih terperinciFORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN
FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN Area Renovasi : Tanggal pemantauan : KELAS III N O KEGIATAN YA TIDAK NA KETERANGAN 1 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa beberapa
Lebih terperinciWALI KOTA BALIKPAPAN, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BALIKPAPAN,
Lebih terperinciAnalisis Mitigasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di PT. X
Analisis Mitigasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di PT. X Syifa Chairunnisa, Baju Widjasena, Suroto Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email:
Lebih terperinciPROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN RUMAH SAKIT HARAPAN JL. SENOPATI NO 11 MAGELANG 2016 KERANGKA ACUAN PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN PENDAHULUAN Rumah Sakit sebagai salah
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR TETAP SIAGA DARURAT BENCANA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR TETAP SIAGA DARURAT BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah.keselamatan dan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini. Efisiensi biaya dan peningkatan keuntungan semakin diperhatikan seiring dengan penekanan resiko
Lebih terperinci