BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Pengertian APU Auxliliary Power Unit (APU) secara harfiah didefinisikan sebagai unit tenaga tambahan pada pesawat terbang yang dipakai untuk menghasilkan tenaga listrik dan tenaga udara (pneumatic) selama pesawat berada di udara maupun di darat. APU merupakan sebuah mesin gas turbin yang berukuran kompak yang terletak pada ekor pesawat terbang, seperti pada gambar 2.1 Gambar 2.1 lokasi APU pada pesawat terbang Ref: Boeing maintenance handbook 6

2 Berbeda dengan mesin utama, APU tidak menghasilkan tenaga dorong (thrust) atau propulsi. Tenaga yang dihasilkan APU diserap turbin untuk memutar kompresor yang akan menghasilkan bleed air untuk pneumatic power, serta digunakan untuk menggerakan generator yang menghasilkan energi listrik untuk kelistrikan pesawat terbang. Bleed air (pneumatic power) yang dihasilkan APU kemudian digunakan untuk menggerakan starter mesin utama (main engine) dan untuk mensuplai pressurization and air conditioning kit (PACK) pada pesawat terbang. Gambar 2.2 Auxiliary Power Unit (APU) Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide 2. 2 Spesifikasi dan Jenis-Jenis APU Spesifikasi dan jenis-jenis APU pada pesawat adalah sebagai berikut: 7

3 Boeing 707 : Boeing 727 : GTCP85 (-98CK) GTCP85 (-98D) Boeing 737 : GTCP85 (-129) Douglas DC 9 : GTCP 85 (98w) Kode Jenis APU mempunyai arti sesuai spesifikasinya. Misalnya jenis GTCP GT : Gas Turbine - C : Compressor (bleed air output) - P : Power (shaft power output) - 85 : size class : boeing 737 classic Berikut ditampilkan gambar jenis-jenis APU seri 85 seperti gambar 2.3 Gambar 2.3 jenis-jenis APU Ref: Boeing 737 maintenance handbook 8

4 2. 3 Prinsip Kerja APU pada umumnya Bagian inti dari APU adalah sebuah Turbine Engine yang operasionalnya sama seperti Jet Engine, tetapi tidak menghasilkan gaya dorong (thrust). Kompressor dan turbin pada APU dipasang pada poros yang sama. Poros ini diputar pertama kali oleh starter menggunakan tenaga listrik (motor listrik), kemudian kompressor menghisap udara melewati air inlet lalu kompressor menaikkan tekanan udara tersebut. Udara bertekanan ini disalurkan menuju ruang bakar (combuster) dimana bahan bakar disemprotkan. Pembakaran pada ruang bakar menaikan level energi dari udara dan mengubah udara dan bahan bakar menjadi gas panas. Gas panas kemudian mengalir melewati turbine dimana diserap energi sebanyak mungkin menjadi energi putar untuk menggerakkan kompressor. Penjelasan seperti ditampilkan pada gambar 2.4 Gambar 2.4 prinsip kerja engine APU Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide 9

5 Siklus kerja pada engine APU yang merupakan gas turbine engine sama seperti mesin piston 4 langkah. Akan tetapi pada gas turbine engine pembakaran terjadi pada tekanan yang konstan berbeda dengan engine piston dimana pembakaran terjadi volume yang konstan. Kedua siklus mesin (gambar 2.5) menunjukkan bahwa tiap langkah terdapat proses langkah hisap, langkah tekanan, langkah kerja, dan langkah buang. Proses pada mesin piston terjadi secara bertahap (intermittent combustion) di dalam ruang mesin dimana pada mesin gas turbin, terjadi secara terus meneus (continous combustion). Gambar 2.5 Perbandingan antara siklus kerja mesin gas turbin dan mesin piston Ref: The jet engine Rolls Royce 10

6 Jumlah bahan bakar yang dibakar dan panas yang keluar pada pembuangan (exhaust) adalah indikator dari kesehatan engine APU. Ketika komponen-komponen APU mengalami keausan ataupun kerusakan, kenaikan Exhaust Gas Temperature (EGT) dan peningkatan konsumsi bahan bakar dapat terjadi. Gambar 2.6 Diagram siklus kerja pada tekanan berbanding dengan volume udara Ref: The jet engine Rolls Royce 2. 4 Komponen utama engine APU Komponen utama engine APU terdiri dari: 1. Kompressor 2. Ruang bakar (combustion chamber) 3. Turbin 11

7 2.4.1 Kompressor Kompressor pada APU merupakan jenis kompressor sentrifugal satu tingkat (one stage centrifugal compressor) dengan satu muka impeller yang mempunyai kelebihan yaitu dapat dengan cepat menaikkan tekanan udara sebelum memasuki ruang bakar. Kelebihan lain dari kompressor sentrifugal yaitu pada ukuran dimensinya yang lebih kecil daripada kompressor aksial. Gambar 2.7 Kompressor sentrifugal impeller tunggal dan kompressor sentrifugal impeller ganda Ref: The jet engine Rolls Royce 12

8 2.4.2 Ruang bakar (combustion chamber) Ruang bakar mempunyai fungsi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang dicampurkan dalam jumlah yang sesuai untuk menghasilkan gas panas yang akan diserap energi nya oleh turbin. Ruang bakar mempunyai kerja yang cukup berat karena harus menahan panas agar tidak meleleh dan menahan tekanan akibat pembakaran. Ruang bakar dilapisi keramik (ceramic coating) untuk menahan panas pada suhu C. Gambar 2.8 Ruang bakar (combustion chamber) Ref: The jet engine Rolls Royce 13

9 2.4.3 Turbin Turbin berfungsi untuk menyerap energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran pada ruang bakar dan mengubahnya menjadi energi gerak untuk memutarkan kompressor dan aksesori gearbox. Jenis turbin yang dipakai pada APU adalah jenis turbin aksial dengan susunan dua tingkat (two stage axial flow turbine). Gambar 2.9 Turbin susunan tiga tingkat Ref: The jet engine Rolls Royce 14

10 2. 5 Bagian-bagian dalam Engine APU Honeywell 131-9B Auxiliary Power Unit (APU) Honeywell 131-9B terdiri dari tiga bagian utama yaitu: 1. Power section 2. Load Compressor section dan 3. Accessory gearbox section. Gambar 2.10 bagian-bagian utama APU Honeywell 131-9B Sumber: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide Power section menggerakkan load compressor dan accesory gearbox. Bagian ini terdiri dari sebuah poros dengan single kompresor tipe sentrifugal impller dan dua tingkat turbin axial semua tedapat dalam structur yang tertutup. Terdapat juga 10 fuel nozzle dan combustor tipe reverse flow. 15

11 Load compressor terdiri dari sebuah kompresor tipe sentrifugal impeller dan diffuser. Udara yang masuk ke dalam load compressor dikendalikan oleh inlet guide vane (IGV). Power section dan load compressor impeller mendapatkan aliran udara yang berasal dari inlet yang sama. Accessory gearbox digerakkan oleh poros kecil pada kecepatan tinggi oleh putaran dari poros power section. Gear box ini terdiri dari beberapa roda gigi untuk menggerakan aksesori APU. Aksesori yang terpasang pada gearbox antara lain, generator, oil pump, fuel control unti, cooling fan, dan starter motor. Gearbox juga berperan sebagai penampung oli pada sistem pelumasan. Gambar 2.11 komponen APU Honeywell 131-9B Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide 16

12 2. 6 Proses kerja APU Honeywell 131-9B APU Honeywell 131-9B dapat dioperasikan maksimum sampai ketinggian feet ( meter) diatas permukaan laut. Dan beroperasi maksimum sampai ketinggian feet diatas permukaan laut untuk menghasilkan tenaga pneumatic. Berikut ini adalah urutan proses kerja APU Honeywell 131-9B: Pre Start: - Saklar Baterai harus pada posisi on sebelum mengoperasikan APU - Jika daya listrik tersedia, nyalakan fuel booster pump nomor 1 untuk memberikan tekanan bahan bakar menuju APU. Urutan APU Start: - Pindahkan saklar APU master switch ke posisi START dan lepaskan. Maka saklar akan bergerak ke posisi ON. Pada posisi ini sinyal operasi dikirim menuju ECU. - ECU menerima sinyal operasi dan membuka katup APU fuel shut off serta membuka APU inlet door. - Pada saat 0% speed, ECU menyalakan starter-generator dan ignition circuit, dan APU mulai berputar digerakkan oleh starter. - Pada saat 7% speed, katup fuel solenoid membuka, bahan bakar masuk ke ruang bakar - Pada saat 34% speed, lampu Low Oil Pressure di cockpit padam. 17

13 - Pada saat 60% speed, ignition unit mati. - Pada saat 70% speed, motor starter de-energize. - Pada saat 95% speed, APU dapat mensuplai electrical dan pneumatic power % speed adalah kecepatan penuh APU. - Jika melebihi 106% speed, maka proteksi overspeed shutdown, APU akan mati dengan sendirinya dikontrol oleh ECU. Grafik 2.1 Urutan proses kerja APU Honeywell 131-9B Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide 18

14 2. 7 Sistem bahan bakar APU Honeywell 131-9B Fuel sistem atau sistem bahan bakar pada APU berfungsi untuk mengatur dan mengalirkan bahan bakar dari pompa bahan bakar sampai ke ruang bakar. Sistem ini sepenuhnya dikontrol secara otomatis oleh Electronic Control Unit (ECU). Operasi suplai bahan bakar pada APU diantaranya pada saat starting, on speed, fuel supply, dan shutdown. Komponen-komponen sistem bahan bakar APU Honeywell 131-9B adalah: - Fuel Control Unit (FCU) - Fuel Filters - Fuel Metering Assembly - Flow Divider Assembly and solenoid - Fuel manifolds & Fuel nozzels - Fuel shut off solenoid - IGV actuator pressure regulating valve Fuel Control Unit Fuel Control Unit (FCU) mempunyai fungsi untuk mensuplai takaran bahan bakar yang sesuai menuju fuel flow divider sesuai dengan sinyal yang diterima oleh Electronic Control Unit (ECU). FCU terdiri dari: a. Pompa bahan bakar bertekanan tinggi b. Seals 19

15 c. Filter d. Fuel torque motor e. Flow meter f. Sensor temperatur g. Fuel shutoff solenoid Gambar 2.12 Fuel Control Unit Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide 20

16 2.7.2 Fuel Filter Fuel filter mempunyai fungsi untuk menyaring serpihan komponen pompa bahan bakar akibat keausan yang wajar. Filter ini berupa lapisan metal screen yang terpasang pada keluaran pompa bahan bakar dan mempunyai kemampuan menyaring sampai 65 micron. Penggantian filter dilakukan setiap 3500 jam operasi APU atau 3 tahun, yang mana terlebih dahulu terlampaui. Gambar 2.13 Filter bahan bakar pada APU Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide 21

17 2.7.3 Fuel Metering Assembly Fuel Metering Assembly mempunyai fungsi untuk menakar aliran bahan bakar menggunakan direct acting metering valve (torque motor). Besar kecil aliran bahan bakar bergantung pada arus yang diberikan ECU menuju torque motor. Peningkatan arus akan meningkatkan aliran bahan bakar dengan memperbesar luas area aliran bahan bakar. Kelebihan aliran bahan bakar akan di bypass kembali menuju pompa bahan bakar. Setelah melewati torque motor, takaran bahan bakar mengalir melewati integral flow meter untuk mengukur aliran bahan bakar yang keluar sebagai feed back jumlah aliran bahan bakar kepada ECU. Kemudian bahan bakar mengalir melewati fuel shutoff valve solenoid menuju fuel flow divider. Berikut adalah perbandingan antara arus pada torque motor dengan aliran bahan bakar: Milliampere Lbs/hr Tabel 2.1 Perbandingan arus pada torque motor dengan aliran bahan bakar 22

18 Gambar 2.14 Fuel Metering Assembly Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide Fuel Flow Divider Assembly Fuel flow divider mempunyai fungsi untuk mengarahkan bahan bakar menuju primary dan secondary manifold. Fuel flow divider mengalirkan bahan bakar pada manifol primer selama APU start. Pada putaran persen atau sekitar 120 psi, check valve di dalam fitting T membuka dan mensuplai fuel pada manifol sekunder. Fuel flow divider juga meningkatkan kemampuan starting APU pada kondisi cuaca yang dingin. 23

19 Gambar 2.15 Fuel flow divider Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide Fuel Manifold dan Fuel Nozzle Terdapat dua manifold (primer dan sekunder) yang terdiri dari 10 dualorifice atomizer (nozzle) dengan berjarak sama yang terpasang pada ruang bakar. Fuel nozzle berfungsi untuk menyemprotkan takaran aliran bahan bakar ke dalam ruang bakar. Bahan bakar untuk pengapian dan putaran awal disuplai oleh bagian primer dari atomizer. Terdapat fuel inlet screen untuk mencegah kontaminan masuk kedalam ujung penyemprot. Inlet screen tersebut dapat dilepas untuk dibersihkan atau diganti. 24

20 Gambar 2.16 Primary dan Secondary Manifold Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide Gambar 2.17 Fuel Nozzle 25

21 2.7.6 Fuel Shutoff Solenoid Fuel Shutoff Solenoid adalah katup tiga saluran, normalnya tertutup, dengan dua posisi poppet valve. Merupakan bagian terpadu pada FCU yang terdapat didalam FCU dan tidak dapat dilepas terpisah. Fuel shutoff solenoid digerakan oleh ECU berfungsi untuk mengarahkan takaran bahan bakar menuju fuel flow divider. Ketika solenoid de-energized maka katup menutup dan operasi APU berhenti. Katup ini mulai membuka pada saat putaran mencapai 7 persen, jika katup membocorkan bahan bakar sebelum putaran mencapai 7 persen maka akan terjadi semburan api pada exhaust. Gambar 2.18 Fuel Shutoff Solenoid Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide 26

22 2.7.7 IGV Actuator Pressure Regulating Valve Merupakan bagian integral dari FCU yang berfungsi untuk mensuplai tekanan bahan bakar sebagai tekanan hidrolik yang digunakan untuk menggerakan Inlet Guide Vane Assembly dan Surge control valve. Katup ini mempertahankan tekanan bahan bakar menuju IGV sebesar psig. Jika tekanan kurang atau melebihi tekanan tersebut maka akan terjadi kegagalan fungsi pada IGV actuator mengakibatkan actuator tidak bekerja sesuai programnya. Gambar 2.19 IGV pressure regulator valve Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide 27

23 2.7.8 Cara kerja aliran bahan bakar pada APU Honeywell 131-9B Gambar 2.20 Aliran sistem bahan bakar APU Honeywell 131-9B Ref: Honeywell 131-9B Line Maintenance Study guide Berikut adalah urutan aliran bahan bakar pada sistem bahan bakar APU Honeywell 131-9B: 28

24 MULAI APU Fuel Shut Off Valve Inlet filter (fuel filter) High Pressure Fuel Pump Differential press regulator regulated pressure Torque Motor Metering Module input Flow Meter feedback Electronic Control Unit (ECU) 3 way shutoff solenoid Flow divider Fuel Atomizer SELESAI Gambar 2.21 Diagram alir (flow chart) urutan aliran sistem bahan bakar APU 29

25 Penjelasan diagram alir (flow chart) diatas adalah sebagai berikut: - Ketika APU start maka fuel shut off valve membuka dan bahan bakar mengalir dari tank menuju FCU (Fuel Control Unit). - Fuel mengalir melewati inlet filter pada FCU kemudian disalurkan pada high pressure pump dan actuator pressure regulator, fuel ini sebagian digunakan untuk menggerakan actuator IGV dan surge control valve. - Setelah melewati pompa fuel dikirim menuju differential pressure regulator dan torque motor. Sinyal torque motor dikontrol oleh arus dari ECU. Aliran bahan bakar disesuaikan dengan bukaan metering valve. Dan aliran ini dirasakan oleh flow meter sebagai feed back pada ECU. - Fuel yang melewati flow meter, yang sudah sesuai takaran untuk mengoperasikan APU kemudian mengalir menuju 3 way fuel shutoff valve. Ketika APU berputar sebesar 7 persen maka shutoff valve membuka lanjut mengalir menuju fuel flow divider, dan ketika ECU menerima dinyal OFF maka fuel shutoff valve menutup dan APU kemudian mati. - Fuel flow divider mendistribusikan fuel antara dua manifol baik primer maupun sekunder. Aliran primer adalah untuk starting APU dan aliran sekunder digunakan pada saat akselerasi dan kondisi on-speed. Bukaan fuel flow divider dikontrol oleh ECU. - Terdapat 10 nozzle yang akan menyemprotkan aliran fuel pada ruang bakar untuk operasi APU. 30

26 2. 8 Perbandingan APU dengan Engine diesel power generator Pembangkit tenaga menggunakan gas turbine engine mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah ukuran dimensi dan berat yang sangat ringkas juga pada kemampuan menghasilkan tenaga yang cukup besar (PK Nag, 2002:763). Oleh karena itu Auxiliary Power Unit yang juga merupakan gas turbine engine digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik untuk mensuplai kelistrikan pada pesawat terbang. Engine APU merupakan gas turbine engine susunan siklus terbuka (open cycle) dimana udara yang keluar dari engine tidak dialirkan kembali ke dalam engine tetapi dilepaskan ke atmosfer (gambar 2.13). Siklus udara yang berlaku pada engine APU adalah siklus Brayton. Siklus Brayton adalah siklus udara secara teori untuk gas turbin engine. Siklus ini terdiri dari dua proses adiabatik dan dua proses tekanan konstan. Gambar menunjukan siklus Brayton pada koordinat p-v dan T-s. Gambar 2.22 Siklus Brayton Ref: Internal Combustion Engine McGraw Hill publishing co. ltd 31

27 Bila kita bandingkan dengan Engine diesel power generator terdapat beberapa perbedaan serta kelebihan dan kekurangan antara engine APU dengan engine diesel power generator. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari engine APU: Kelebihan: - Warm up time. Waktu pemanasan engine yang singkat, setelah engine hidup mencapai kecepatannya maka engine siap diberi beban tanpa memerlukan waktu pemanasan. - Low weight and size. Berat dan dimensi engine yang kecil dibandingkan output yang dihasilkan. - Cooling system. Sistem pendinginan tidak membutuhkan air sebagai media pendingin. - Cost of installation. Biaya pemasangan yang rendah karena mesin sudah sepenuhnya dirakit sejak dari pabrik pembuat. Kekurangan: - Efisiensi mesin tergantung pada tekanan dan suhu disekitar mesin (ambient condition). - Membutuhkan filter berkualitas tinggi untuk menyaring debu yang akan merusak sudu turbin. - Suara yang dihasilkan sangat bising. 32

28 Contoh engine diesel power generator yang setara dengan APU adalah engine diesel 4 silinder water cooled power generator tipe HIDIER Cummins berdaya output 90kva. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: Spesifikasi APU Honeywell 131-9B Diesel generator HIDIER cummins Engine Gas turbine engine Diesel 4 silinder turbo charge Dimensi 1440 x 870 x 750 mm 2200 x 860 x 1460 mm Berat 390lbs (177kg) 1350 kg Output 90 KVA 3phase 400Hz 90KW 1 phase 50 Hz Fuel Avtur Jet A-1 Solar Max operation feet dpl 162 jam stanby Fuel consumption 230 pound per hour 25 liter/jam Exhaust gas temperature 1000 C max 439/461 C max Noise Very noisy Silent Rpm max rpm 1500 rpm Bleed air / pneumatic Yes 160 ppm at 60 psi no Tabel 2.2 Perbandingan spesifikasi APU dan engine diesel generator Ref: Boeing Training Manual & powerplant engineering book 33

29 Gambar 2.23 Engine diesel generator HIDIER cummins 90KW Ref: Powerplant Engineering McGraw Hill publishing co. ltd 2. 9 Spesifikasi bahan bakar Avtur Jet-A1 Avtur (aviation turbine fuel) adalah salah satu jenis bahan bakar berbasis minyak bumi yang berwarna bening hingga kekuning-kuningan, memiliki rentang titik didih antara 145C hingga 300C, dan digunakan sebagai bakar pesawat terbang. Secara umum, avtur memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan bahan bakar yang digunakan untuk pemakaian yang kurang genting seperti pemanasan atau transportasi darat. Avtur biasanya mengandung zat aditif tertentu untuk mengurangi resiko terjadinya pembekuan atau ledakan akibat temperatur tinggi serta sifat-sifat lainnya. 34

30 Gambar 2.24 Proses penyulingan minyak bumi Ref: Bahan bakar dan pelumas: Pradnya paramita Avtur memiliki sifat yang menyerupai kerosin karena memiliki rentang panjang rantai hydrocarbon yang sama. Komponen-komponen kerosin dan avtur terutama adalah senyawa-senyawa hidrokarbon parafinik (CnH2n+2) dan monoolefinik (CnH2n) atau naftenik (sikloalkan, CnH2n) dalam rentang C10 C15. Sifat ini dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bahan bakar jenis lain. Contohnya adalah volatilitas; dibandingkan dengan bensin, avtur memiliki volatilitas yang lebih kecil sehingga mengurangi kemungkinan kehilangan bahan bakar dalam jumlah besar akibat penguapan pada ketinggian penerbangan. 35

31 Hal lain yang menguntungkan dari avtur adalah kandungan energi per volumnya lebih tinggi dibandingkan dengan bensin sehingga mampu memberikan energi bagi pesawat untuk penerbangan jarak yang lebih jauh. Dibawah ini adalah tabel perbandingan karakteristikantara Jet A dan Jet A-1 Jet A-1 Jet A Flash point 38 C (100 F) Autoignition temperature 210 C (410 F) Freezing point -47 C (-53 F) -40 C (-40F) Open air burning temperatures C ( F) Density at 15 C (56F) kg/l kg/l Specific energy MJ/kg MJ/kg Energy density 34.7 MJ/L 35.3 MJ/L Tabel 2.3 Sifat-sifat bahan bakar avtur Jet A-1 dan Jet A Ref: Material Safety Data Sheet Pertamina Aviation Tabel 2.3 menampilkan spesifikasi persyaratan mutu jenis-jenis avtur tersebut menurut standar ASTM. Jet A1 adalah jenis avtur yang paling sering digunakan untuk bahan bakar pesawat di seluruh dunia karena memenuhi standar ASTM, standar spesifikasi Inggris DEF STAN 91-91, dan NATO Code F-35. Jet A adalah bahan bakar pesawat yang memiliki sifat yang sangat mirip dengan kerosin, diproduksi hanya untuk memenuhi standar ASTM sehingga 36

32 umumnya hanya dapat ditemukan di kawasan Amerika Serikat. Jet B jarang digunakan karena sulit untuk ditangani (mudah meledak), dan hanya digunakan pada daerah beriklim sangat dingin. Bahan atau produk Jenis pengujian Spesifikasi metode Avtur Free water and particulate contamination ASTM D (apperarance) Acidity ASTM D Colour ASTM D Particulate contamination ASTM D Type hydrocarbon ASTM D Sulfur 10% ASTM D Mercaptan sulfur ASTM D a Freezing point -47 C ASTM D Flash point IP Smoke point ASTM D Tabel 2.4 standart pengujian material Avtur JET-A1 Ref: UK Defence Standarization of material 37

TUGAS AKHIR ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR ENGINE AUXILIARY POWER UNIT (APU) HONEYWELL 131-9B PADA PESAWAT BOEING NEXT GENERATION

TUGAS AKHIR ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR ENGINE AUXILIARY POWER UNIT (APU) HONEYWELL 131-9B PADA PESAWAT BOEING NEXT GENERATION TUGAS AKHIR ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR ENGINE AUXILIARY POWER UNIT (APU) HONEYWELL 131-9B PADA PESAWAT BOEING 737-800 NEXT GENERATION Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A

BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A 3.1 Teori Dasar APU Auxiliary Power Unit (APU) merupakan mesin turbin gas yang berfungsi sebagai supporting engine pada pesawat. APU tergolong dalam jenis turboshaft,

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-teman penerbangan, pada halaman ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai engine atau mesin yang digunakan pada pesawat terbang, yaitu CFM56 5A. Kita

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-teman penerbangan, pada halaman ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai Auxiliary Power Unit atau yang sering kita dengar dalam dunia penerbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pesawat terbang tidak hanya mengarah pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pesawat terbang tidak hanya mengarah pada BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pesawat terbang tidak hanya mengarah pada aspek keselamatan tetapi juga pada segi kepraktisan dan efisiensi. Teknologi pada pesawat

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-teman penerbangan, pada halaman ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai Engine Fuel System pada engine CFM56-5A yang diaplikasikan pada pesawat

Lebih terperinci

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT Outline 1. Dasar Teori Turbin Gas 2. Proses PLTG dan PLTGU 3. Klasifikasi Turbin Gas 4. Komponen PLTG 5. Kelebihan dan Kekurangan 1. Dasar Teori Turbin Gas Turbin gas

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah

Lebih terperinci

Session 11 Steam Turbine Protection

Session 11 Steam Turbine Protection Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 1 MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 2 DEFINISI PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A: Skematik diagram APU GTCP85 (ref 2)

LAMPIRAN A: Skematik diagram APU GTCP85 (ref 2) DAFTAR PUSTAKA 1. Allied Signal, GTCP-85 Component Maintenance Manual.. Boeing Company, B 737-300/400/500 Aircraft Maintenance Manual: GTCP85-19 Series Engines. 3. Boeing Company, B 737-300/400/500 Illustrated

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA 3.1 Diagram Air Metode penelitian merupakan suatu langkah-langkah sistematis yang akan manjadi acuan dalam penyelesaian (Sugiyono, 2004:28). Secara umum metodologi

Lebih terperinci

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900

Lebih terperinci

TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI

TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat

Lebih terperinci

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan

Lebih terperinci

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG 1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan

Lebih terperinci

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Mesin Diesel. Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

FUEL SYSTEM. Oleh: Muhammad Agung Prabowo, S.Pd Instructure of Aircraft Maintenance Engineer

FUEL SYSTEM. Oleh: Muhammad Agung Prabowo, S.Pd Instructure of Aircraft Maintenance Engineer FUEL SYSTEM Oleh: Muhammad Agung Prabowo, S.Pd Instructure of Aircraft Maintenance Engineer FUEL SYSTEM adalah sistem pengisian, penyimpanan dan pendistribusian fuel ke ssistem engine dan APU Pada normalnya

Lebih terperinci

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Turbin Gas Turbin gas adalah turbin dengan gas hasil pembakaran bahan bakar di ruang bakarnya dengan temperatur tinggi sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas

Lebih terperinci

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS ANDITYA YUDISTIRA 2107100124 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. H D Sungkono K, M.Eng.Sc Kemajuan

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar-dasar Pompa Sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang terjadi saat ini banyak sekali inovasi baru yang tercipta khususnya di dalam dunia otomotif. Dalam perkembanganya banyak orang yang

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Apabila meninjau mesin apa saja, pada umumnya adalah suatu pesawat yang dapat mengubah bentuk energi tertentu menjadi kerja mekanik. Misalnya mesin listrik,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada mesin Otto dengan penggunaan bahan bakar yang ditambahkan aditif dengan variasi komposisi

Lebih terperinci

Analisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros.

Analisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros. BAB II DASAR TEORI 2. 1 Sejarah turbin gas Turbin gas adalah motor bakar yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : kompresor, ruang bakar, dan turbin. Sistem dapat berfungsi sebagai pembangkit gas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) A. Pengertian PLTG (Pembangkit listrik tenaga gas) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas untuk memutar turbin dan generator. Turbin dan generator adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Motor Bakar Mesin Pembakaran Dalam pada umumnya dikenal dengan nama Motor Bakar. Dalam kelompok ini terdapat Motor Bakar Torak dan system turbin gas. Proses pembakaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu

BAB II LANDASAN TEORI. stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kendali suhu Pembatasan suhu sebenarnya adalah pada turbin inlet yang terdapat pada first stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu pengapian

Lebih terperinci

Bab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar

Bab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar Bab II Ruang Bakar Sebelum berangkat menuju pelaksanaan eksperimen dalam laboratorium, perlu dilakukan sejumlah persiapan pra-eksperimen yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pedoman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Analisis Penggunaan Bahan Bakar dengan Fluktuasi Beban pada Mesin Gas Rolls Royce Kapasitas 8,5 MW di PLTMG Panaran-Batam

KATA PENGANTAR Analisis Penggunaan Bahan Bakar dengan Fluktuasi Beban pada Mesin Gas Rolls Royce Kapasitas 8,5 MW di PLTMG Panaran-Batam KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang diberikan-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, mulai dari awal penyusunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA APU AUTO SHUTDOWN Di PESAWAT AIRBUS A

ANALISIS TERJADINYA APU AUTO SHUTDOWN Di PESAWAT AIRBUS A ANALISIS TERJADINYA APU AUTO SHUTDOWN Di PESAWAT AIRBUS A320-200 Abyan Fadhil 1, H. Abu Bakar, MSAE 2 Program Studi Teknik Penerbangan Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAKSI APU (Auxiliary

Lebih terperinci

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing, Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Percobaan yang dilakukan adalah percobaan dengan kondisi bukan gas penuh dan pengeraman dilakukan bertahap sehingga menyebabkan putaran mesin menjadi berkurang, sehingga nilai

Lebih terperinci

Session 4. Diesel Power Plant. 1. Siklus Otto dan Diesel 2. Prinsip PLTD 3. Proses PLTD 4. Komponen PLTD 5. Kelebihan dan Kekurangan PLTD

Session 4. Diesel Power Plant. 1. Siklus Otto dan Diesel 2. Prinsip PLTD 3. Proses PLTD 4. Komponen PLTD 5. Kelebihan dan Kekurangan PLTD Session 4 Diesel Power Plant 1. Siklus Otto dan Diesel 2. Prinsip PLTD 3. Proses PLTD 4. Komponen PLTD 5. Kelebihan dan Kekurangan PLTD Siklus Otto Four-stroke Spark Ignition Engine. Siklus Otto 4 langkah

Lebih terperinci

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika Penggerak Mula Materi Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika Motor Bakar (Combustion Engine) Alat yang mengubah energi kimia yang ada pada bahan bakar menjadi energi mekanis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Perhitungan pemakaian bahan bakar (Fuel Burn off) pesawat Untuk mencari jumlah pemakaian bahan bakar pada pesawat diperoleh dengan perhitungan Fuel Burn Off: Burn

Lebih terperinci

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik Makalah Seminar Kerja Praktek SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDROLIK PADA HIGH PRESSURE BYPASS TURBINE SYSTEM Fatimah Avtur Alifia (L2F008036) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP : STUDI PENENTUAN KAPASITAS MOTOR LISTRIK UNTUK PENDINGIN DAN PENGGERAK POMPA AIR HIGH PRESSURE PENGISI BOILER UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN AIR PADA PLTGU BLOK III (PLTG 3x112 MW & PLTU 189 MW) UNIT PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM PENDAHULUAN Gambar 3.1 Jumlah bahan bakar yang terbakar pada sebuah engine berhubungan langsung dengan jumlah horsepower dan torque yang dihasilkan. Secara umum,

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Di Susun Oleh: 1. VENDRO HARI SANDI 2013110057 2. YOFANDI AGUNG YULIO 2013110052 3. RANDA MARDEL YUSRA 2013110061 4. RAHMAT SURYADI 2013110063 5. SYAFLIWANUR

Lebih terperinci

PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE

PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE Muhamad Jalu Purnomo Jurusan Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jalan

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PROSEDUR PENGUJIAN Pengambilan sampel pelumas yang sudah terpakai secara periodik akan menghasilkan laporan tentang pola kecepatan keausan dan pola kecepatan terjadinya kontaminasi. Jadi sangat

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Sepeda motor merupakan produk otomotif yang banyak diminati saat ini. Salah satu komponennya adalah

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengambilan data langsung di lapangan. Penulis juga menggunakan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015 KARAKTERISASI PERFORMA MESIN SISTEM DUAL FUEL MENGGUNAKAN PRESSURE REDUCER ADAPTIVE DENGAN VARIASI KONSTANTA (k) PEGAS HELIX TEKAN DAN TEKANAN GAS KELUAR PADA STAGE DUA Dori Yuvenda 1) dan Bambang Sudarmanta

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR

BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR 38 BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR 3.1 Unit Station Transformator (UST) Sistem PLTU memerlukan sejumlah peralatan bantu seperti pompa, fan dan sebagainya untuk dapat membangkitkan tenaga

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASH TERHADAP EGT MARGIN PADA ENGINE CF5M6-3

ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASH TERHADAP EGT MARGIN PADA ENGINE CF5M6-3 ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASH TERHADAP EGT MARGIN PADA ENGINE CF5M6-3 ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASH TERHADAP EGT MARGIN PADA ENGINE CF5M6-3 Muhammad Takdir, Muhamad Jalu Purnomo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK Dalam ilmu hidraulik berlaku hukum-hukum dalam hidrostatik dan hidrodinamik, termasuk untuk sistem hidraulik. Dimana untuk kendaraan forklift ini hidraulik berperan

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI, 2009 POTENSI ENERGI PANAS BUMI Indonesia dilewati 20% panjang dari sabuk api "ring of fire 50.000 MW potensi panas bumi dunia, 27.000 MW

Lebih terperinci

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid

Lebih terperinci

Air induction System. Jalur udara masuk

Air induction System. Jalur udara masuk Air induction System Adalah sistim pada engine diesel yang berfungsi untuk memperoleh udara yang mencukupi untuk proses pembakaran seluruh bahan bakar di dalam silinder, sehingga dapat menghasilkan tenaga/power

Lebih terperinci

PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW. Oleh: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT

PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW. Oleh: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT TUGAS AKHIR PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW Oleh: Bagus Adi Mulya P 2107 030 002 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT PROGRAM DIPLOMA 3 BIDANG KEAHLIAN KONVERSI ENERGI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan

Lebih terperinci

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION Session 13 STEAM TURBINE OPERATION SISTEM OPERASI Operasi plant yang baik harus didukung oleh hal-hal berikut: Kelengkapan buku manual dari pabrikan Prosedur operasi standar yang meliputi instruksi untuk

Lebih terperinci

REPAIR STATIONARY AIR SEAL PADA APU GTCP 131-9B DENGAN METODE PLASMA SPRAY

REPAIR STATIONARY AIR SEAL PADA APU GTCP 131-9B DENGAN METODE PLASMA SPRAY Abstrak REPAIR STATIONARY AIR SEAL PADA APU GTCP 131-9B DENGAN METODE PLASMA SPRAY Abdul Syukur A Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl Prof. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS,

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Motor Bakar Diesel Motor bakar diesel adalah motor bakar yang berbeda dengan motor bensin, proses penyalaanya bukan dengan nyala api listrik melainkan penyalaan bahan bakar

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3

ANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3 ANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3 Afdhal Kurniawan Mainil (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Bengkulu ABSTRACT This study focused on the performance analysis of a turbofan engine

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Pada penelitian ini, bahan yang digunakan dalam proses penelitian diantaranya adalah : 3.1.1. Mesin Diesel Mesin diesel dengan merk JIANGDONG R180N 4 langkah

Lebih terperinci

Spark Ignition Engine

Spark Ignition Engine Spark Ignition Engine Fiqi Adhyaksa 0400020245 Gatot E. Pramono 0400020261 Gerry Ardian 040002027X Handoko Arimurti 0400020288 S. Ghani R. 0400020539 Transformasi Energi Pembakaran Siklus Termodinamik

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Aplikasi Sistem Satu dan Dua Tingkat Turbocaharger Terhadap Performansi Cummins Engine K38-C

Analisa Perbandingan Aplikasi Sistem Satu dan Dua Tingkat Turbocaharger Terhadap Performansi Cummins Engine K38-C Analisa Perbandingan Aplikasi Sistem Satu dan Dua Tingkat Turbocaharger Terhadap Performansi Cummins Engine K38-C Sofi Purnama, Puji Saksono Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TM Ari Budi Santoso NRP : Dosen Pembimbing Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

TUGAS AKHIR TM Ari Budi Santoso NRP : Dosen Pembimbing Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT. TUGAS AKHIR TM091486 Ari Budi Santoso NRP : 2106100132 Dosen Pembimbing Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT. JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI 2.1 LINGKUP KERJA PRAKTEK Lingkup kerja praktek perawatan mesin ini meliputi maintenance partner dan workshop improvement special truk dan bus, kebutuhan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT PEMANAS BAHAN BAKAR TERHADAP PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG MOTOR DIESEL MITSUBISHI MODEL 4D34-2A17 Indartono 1 dan Murni 2 ABSTRAK Efisiensi motor diesel dipengaruhi

Lebih terperinci

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T Pendahuluan Tujuan dari penggunaan sistem kontrol pada engine adalah untuk menyajikan dan memberikan daya mesin yang optimal

Lebih terperinci

Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Sistem Penggerak Kapal Mesin Penggerak Utama 1. Mesin Uap Torak (Steam Reciprocating Engine) 2. Turbin Uap (Steam

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETIKA PROFESI DAN ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL LOGO POMPA CENTRIFUGAL Dr. Sukamta, S.T., M.T. Pengertian Pompa Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Standby Power System (GENSET- Generating Set) DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Diesel Motor bakar adalah mesin kalor dimana gas panas diperoleh dari proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri dan langsung dipakai untuk melakukan kerja mekanis,

Lebih terperinci

JENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap

JENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap TURBINE PERFORMANCE ABSTRACT Pada umumnya steam turbine di operasikan secara kontinyu dalam jangka waktu yang lama.masalah-masalah pada steam turbin yang akan berujung pada berkurangnya efisiensi dan performansi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol

Lebih terperinci