BAB V TUGAS PEMBANTUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V TUGAS PEMBANTUAN"

Transkripsi

1 BAB V TUGAS PEMBANTUAN A. Tugas Pembantuan Yang Diterima 1. Dasar Hukum Penyelenggaraan Tugas Pembantuan adalah pelaksanaan salah satu asas dalam penyelenggaraan pemerintahan seperti yang tertuang dalam pasal 20 ayat (2) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa dalam menyelenggarakan pemerintahan, Pemerintah menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. Dalam pelaksanaannya juga telah mengacu pada Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Selain itu juga berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK/02/2011 Tanggal 17 Maret 2011 Tentang Petunjuk Penyusunan, Pengesahan dan Revisi DIPA Tahun Anggaran Pada Tahun 2011 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menerima Tugas Pembantuan dari Pemerintah, melalui beberapa Kementerian yang dilaksanakan oleh SKPD Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai berikut : a. Dinas Pertanian, dengan dasar pada Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2011 : 1) DIPA Nomor 1705/ /23/2011, tanggal 20 Desember ) DIPA Nomor 1705/ /23/2011, tanggal 20 Desember LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

2 b. Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, dengan dasar Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2011 dengan DIPA Nomor 1704/ /23/2011, tanggal 20 Desember c. Dinas Perkebunan, dengan dasar Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2011 : 1) DIPA Nomor 1706/ /23/2011, tanggal 20 Desember ) DIPA Nomor 1706/ /23/2011, tanggal 20 Desember d. Dinas Peternakan, dengan dasar Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2011 : 1) DIPA Nomor 1703/ /23/2011, tanggal 20 Desember ) DIPA Nomor 1703/ /23/2011, tanggal 20 Desember e. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dengan dasar Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2011 : 1) DIPA Nomor 0698/ /23/2011, tanggal 20 Desember ) DIPA Nomor 0698/ /23/2011, tanggal 20 Desember ) DIPA Nomor 0698/ /23/2011, tanggal 20 Desember ) DIPA Nomor 0698/ /23/2011, tanggal 20 Desember ) DIPA Nomor 0698/ /23/2011, tanggal 20 Desember ) DIPA Nomor 0698/ /23/2011, tanggal 20 Desember 2010 LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

3 f. Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan dasar Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2011 : 1) DIPA Nomor 0548/ /23/2011, tanggal 20 Desember 2010 di revisi pada tanggal 14 November ) DIPA Nomor 0548/ /23/2011, tanggal 20 Desember 2010 di revisi pada tanggal 14 November ) DIPA Nomor 0548/ /23/2011, tanggal 20 Desember ) DIPA Nomor 0548/ /23/2011, tanggal 20 Desember 2010 direvisi tanggal 11 November ) DIPA Nomor 0557/ /23/2011, tanggal 20 Desember g. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dengan dasar Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2011; 1) DIPA Nomor 0064/ /23/2011, tanggal 20 Desember 2010; 2) DIPA Nomor 0064/ /23/2011, tanggal 20 Desember h. Dinas Sosial, dengan dasar Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2011 dengan DIPA Nomor 0136/ /01/23/2011, tanggal 20 Desember Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Adapun Kementerian Pemberi Tugas Pembantuan, yaitu : a. Kementerian Pertanian, yang diberikan oleh : 1) Dirjen Tanaman Pangan 2) Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 3) Dirjen Perkebunan 4) Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan 5) Dirjen Prasarana dan sarana Pertanian 6) Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian b. Kementerian Kesehatan, yang diberikan oleh : LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

4 1) Dirjen Bina Pelayanan Medik 2) Dirjen Bina Upaya Kesehatan c. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yang diberikan oleh : 1) Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2K Trans) 2) Dirjen Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (PMKT) d. Kementerian Sosial, yang diberikan oleh Kementerian Sosial RI e. Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang diberikan oleh : 1) Dirjen Perikanan Tangkap 2) Dirjen Perikanan Budidaya 3) Dirjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 4) Dirjen Perikanan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) 5) Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) f. Kementerian Pekerjaan Umum, yang diberikan oleh : 1) Dirjen Bina Marga 2) Ditjen Sumber Daya g. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, yang diberikan oleh : 1) Dirjen Sejarah dan Purbakala 2) Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan : Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakan Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian atau Lembaga Pusat sebagai berikut : a. Kementerian Pertanian memberikan Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh : 1) Dinas Pertanian TPH Provinsi Sulawesi Selatan 2) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan 3) Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

5 4) Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan b. Kementerian Kesehatan memberikan Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh : 1) RSUD Labuang Baji 2) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 3) RSU Sayang Rakyat c. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan d Kementerian Sosial memberikan Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan e. Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan f Kementerian Pekerjaan Umum memberikan Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sulawesi Selatan g Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata memberikan Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan 4. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaannya a. Bidang Pertanian Pada bidang Pertanian, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian memberikan bantuan dana untuk dipergunakan pada program kegiatan : 1) Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Pangan untuk mencapai Swasembada dan Swasembada berkelanjutan, dengan kegiatan berupa pengelolaan sistim penyediaan benih tanaman pangan, dengan melaksanakan : a. Administrasi pelaksanaan kegiatan LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

6 b. Perbanyakan benih sumber kegiatan c. Pelatihan teknis tentang perbenihan tanaman pangan d. Laporan pembinaan dan Monev. perbenihan tanaman pangan 2) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Eksport Hasil Pertanian, dengan kegiatan berupa optimalisasi sarana dan kelembagaan pasar domestik, dengan melaksanakan : a. Optimalisasi sub terminal agrobisnis (STA) Kota Parepare b. Pengembangan usaha dan pemasaran Kota Makassar. c. Pengembangan pengolahan hasil pertanian, dengan unit usaha pengolahan hasil tanaman pangan, dengan kegiatan : 1) Pengembangan usaha dan kemitraan penggilingan padi di Kabupaten Pinrang 2) Pengembangan usaha dan kemitraan penggilingan padi di Kabupaten Soppeng 3) Pengembangan usaha dan kemitraan penggilingan padi di Kabupaten Bone. d. Unit Usaha Pengolahan Hasil Hortikultura, dengan kegiatan : 1) Pengembangan agroindustri buah (Jus Markisa di Kabupaten Tator) 2) Pengembangan usaha dan kemitraan grading packaging house hortikultura di Kabupaten Bantaeng 3) Laporan kegiatan dan pembinaan e. Unit Usaha Pengolahan Hasil Hortikultura, dengan kegiatan : 1) Pengembangan pemasaran domestik 2) Pengembangan pengolahan hasil pertanian f. Pengembangan Pemasaran Domestik LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

7 g. Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (Peternakan) 3) Program Penyediaan dan pengembangan PSP Peternakan 4) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat, dengan melaksanakan : a. Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan b. Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar c. Dukungan manajemen dan teknis lainnya. 5) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Perkebunan Berkelanjutan : a. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar, dengan melaksanakan : 1) Pemeliharaan Lab Gernas 2) Operasional Sub Stasiun Penelitian 3) Operasional LL, peremajaan Ha, rehabilitasi Kg, Intensifikasi Kg 4) Perluasan Tebu Rakyat 75 Ha 5) Pembangunan Kebun Bibit Datar/Kukltur Jaringan 50 Ha 6) Demplot penerapan teknologi budidaya double kinerja tanaman tebu 10 Ha 7) Penanaman Tanaman Kapas ha, waralaba Tebu Varietas unggul bibit tebu kultur jaringan 6 Ha di 3 Kabupaten 8) Peremajaan tanaman kelapa 390 ha 9) Pembangunan Kebun Induk Kemiri Sunan 5 ha 10) Pengendalian hama PBKo 100 Ha b. Peningkatan Produksi Perkebunan dan mutu tanaman semusim LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

8 c. Peningkatan Produksi Perkebunan dan mutu tanaman Tahunan d. Pengembangan penanganan pasca panen komoditas perkebunan e. Dukungan perlindungan perkebunan f. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya 6) Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang aman, sehat, utuh dan halal, dengan melaksanakan : a. Peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaan sumberdaya lokal b. Peningkatan produksi pakan ternak dengan pendayagunaan sumberdaya lokal c. Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonosis d. Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal e. Penjamin pangan asal hewan yang aman dan halal serta pemenuhan persyaratan produk hewan non pangan. b. Bidang Kesehatan Pada bidang Kesehatan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan memberikan bantuan dana untuk dipergunakan pada program kegiatan : 1) Program Upaya Kesehatan Perorangan, dengan kegiatan berupa: Pemenuhan dan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan rujukan 2) Program Pembinaan Upaya Kesehatan, dengan kegiatan berupa: Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya 3) Program Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan, dengan kegiatan berupa Pembinaan upaya kesehatan rujukan LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

9 4) Program Penyelenggaraan Jalan, dengan kegiatan berupa: Pelaksanaan preservasi dan peningkatan kapasitas jalan Nasional, pelaksanaan preservasi dan peningkatan kapasitas jalan Nasional. c. Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Pada bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Tenagakerja dan Transmigrasi memberikan bantuan dana untuk dipergunakan pada Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan kegiatan berupa : 1) Transmigrasi yang difasilitasi perpindahannya ke kawasan transmigrasi 2) Perbekalan yang diberikan kepada calon transmigrasi 3) Jumlah pelatihan calon transmigrasi 4) Monitoring pembangunan permukiman 5) Monitoring pembangunan kawasan KTM 6) Identifikasi calon lokasi 7) Pencermatan IPPKH 8) Pengurusan SK pencadangan areal 9) Inventarisasi dan pengusulan SK HPL 10) Inventaris pemilihan lahan 11) Pengurusan penerbitan SHM transmigrasi 12) Rapat mediasi pendanaan pemerintahan dan non pemerintah 13) Penyuluhan dan penyebaran informasi 14) Kerja sama antar daerah 15) Monitoring kegiatan investasi di kawasan transmigrasi 16) Administrasi kegiatan 17) Penyusunan program dan evaluasi pelaporan 18) Pengelolaan system akuntansi pemerintah (SAP) 19) Penyusunan tata laksana pengelolaan barang milik Negara LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

10 20) Pengembangan system informasi manajemen 21) Pengembangan lahan usaha produktif 22) Bimbingan tekhnis peningkatan produktifitas masyarakat 23) Bimtek kewirausahawan 24) Pengadaan bantuan kebutuhan dasar 25) Penilaian dan pemilihan transmigran dan pembina kimtrans teladan 26) Bimtek pengembangan masyarakat 27) Pengadaan bantuan beras 28) Pengadaan bantuan pangan non beras murni 29) Pengendalian distribusi pangan beras dan non beras 30) Penyerasian lingkungan di kawasan transmigrasi 31) Belanja jasa konsultan 32) Pengembangan masyarakat transmigrasi 33) Layanan perkantoran/operasi pelaksanaan satker 34) Penyusunan rencana program dan pengelolaan anggaran 35) Laporan kegiatan dan pembinaan. d. Bidang Sosial Pada bidang Sosial, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial RI memberikan bantuan dana untuk dipergunakan pada program kegiatan : 1) Program Bantuan dan Jaminan Sosial, dengan kegiatan : a. Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, dengan jenis bantuan berupa Bahan Bangunan Rumah (BBR) dan lauk pauk. Bantuan tersebut diberikan pada 3 Kabupaten/Kota yaitu; Wajo, Luwu Utara dan Palopo dengan jumlah keseluruhan 179 KK b. Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dengan jenis bantuan yaitu Bahan Bangunan Rumah dan lauk pauk. Bantuan tersebut dialokasikan di Kota Makassar dengan jumlah keseluruhan 20 KK. LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

11 2) Program Pemberdayaan Sosial, dengan kegiatan: a. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT), dengan jenis bantuan yang diberikan : 1) Pemberian Rumah Sederhana di Kabupaten Selayar dan Kabupaten Toraja untuk 55 KK per Kabupaten 2) Pemberian Jaminan Hidup di Kabupaten Selayar dan Kabupaten Toraja Utara untuk 55 KK per Kabupaten 3) Pemberian Bantuan Bibit Tanaman di Kabupaten Selayar dan Kabupaten Toraja Utara untuk 55 KK per Kabupaten 4) Pemberian Bantuan Peralatan Kerja berupa alat tangkap ikan di Kabupaten Selayar dan Kabupaten Toraja Utara untuk 55 KK per Kabupaten 5) Bantuan UEP Purna Bina bagi warga Eks KAT. b. Pelestaian dan Pendayagunaan NK3, dengan jenis bantuan yang diberikan yaitu Rehabilitasi TMP di Kota Parepare. 3) Program Rehabilitasi Sosial, dengan kegiatan: Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan, dengan jenis bantuan yang diberikan yaitu Rehab dan Pengadaan Peralatan LBK masing-masing 1 gedung di Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Gowa. e. Bidang Kelautan dan Perikanan Pada bidang Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan bantuan dana untuk dipergunakan pada kegiatan : 1) Program Pengembangan dan Pengelolaan perikana tangkap dengan kegiatan berupa Pengembangan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan 2) Program Peningkatan Produksi Perikana Budidaya, dengan kegiatan : LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

12 a) Pengembangan sistem perbenihan ikan b) Pengembangan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan. 3) Program Pengawasan Sumberdaya kelautan dan perikanan, dengan melaksanakan Peningkatan Operasional Pemantauan SDKP dan pengembangan Infrastruktur Pengawasan 4) Program peningkatan Daya saing Produk perikanan, dengan kegitan a. Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri hasil perikanan b. Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolahan hasil Perikanan c. Peningkatan Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugas teknis lainnya Ditjen P2HP. 5) Pengelolaan sumber daya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil, dengan melaksanakan Pengembangan dan pengelolaan konservasi kawasan dan jenis f. Bidang ke PU-an Pada bidang ke PU-an, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum memberikan bantuan dana untuk dipergunakan pada : 1) Program Penyelenggaraan Jalan, dengan kegiatan Pelaksanaan reservasi dan peningkatan kapasitas jalan nasional (Dinas Bina Marga) 2) Program Pembinaan dan Pelaksanaan Irigasi, Rawa, Tambak, Air Baku dan Air Tanah, dengan kegiatan : a. TPO dan P Jaringan Irigasi b. TPO dan P Jaringan Rawa LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

13 c. PISP Participatory Irrigation Sector Program g. Bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan Pada bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kebudayaan dan Kepariwisataan memberikan bantuan dana untuk dipergunakan pada Program dan kegiatan : 1) Program Kesejarahan, kepurbakalaan, dan permuseuman, dengan melaksakanan kegiatan : a. Rehabilitasi bangunan pelindung nekara perunggu di Kabupaten Selayar Provinsi Sulawesi Selatan b. Lanjutan revitalisasi Benteng Rotterdam c. Revitalisasi museum neger Provinsi Sulawesi Selatan Lagaligo 2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, dengan melaksanakan kegiatan : Penataan dan pengembangan daya tarik wisata Tana Toraja 5. Sumber dana dan jumlah anggaran a. Kementerian Pertanian memberikan dana yang bersumber dari APBN/PHLN sebesar Rp ,- yang diberikan kepada SKPD : 1) Dinas Pertanian TPH sebesar Rp ,- 2) Badan Ketahanan Pangan sebesar Rp ,- 3) Dinas Perkebunan sebesar Rp ,- 4) Dinas Peternakan sebesar Rp ,- b. Kementerian Kesehatan memberikan dana yang bersumber dari APBN/PHLN sebesar Rp ,- yang diberikan kepada SKPD : LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

14 1) R.S Umum sayang Rakyat dialokasikan anggaran sebesar Rp ,- 2) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi dialokasikan anggaran sebesar Rp ,- 3) RSUD Labuang Baji dialokasikan anggaran sebesar Rp ,- c. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan dana yang bersumber dari APBN/PHLN sebesar Rp ,- yang keseluruhannya diberikan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan d. Kementerian Sosial memberikan dana yang bersumber dari APBN/PHLN sebesar Rp ,- yang diberikan kepada Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan e. Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan dana yang bersumber dari APBN/PHLN sebesar Rp ,- yang keseluruhannya diberikan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan f. Kementerian Pekerjaan Umum memberikan dana yang bersumber dari APBN/PHLN sebesar Rp ,- yang diberikan kepada Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air g. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata memberikan dana yang bersumber dari APBN/PHLN sebesar Rp ,- yang seluruhnya diberikan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan 6. Realisasi Anggaran dan Kegiatan Realisasi Anggaran Kegiatan sampai dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2011 sebagai berikut : a. Dari Kementerian Pertanian dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dapat direalisasikan LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

15 Rp ,- atau 77,27% dengan pelaksanaannya pada SKPD : 1) Dinas Pertanian TPH dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp ,- atau 99,10% 2) Badan Ketahanan Pangan dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp ,- atau 97,76% 3) Dinas Perkebunan dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp ,- atau 66,44% 4) Dinas Peternakan dan Keswan dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp ,- atau 94,96% b. Dari Kementerian Kesehatan dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dapat direalisasikan Rp ,- atau 86,92% dengan pelaksanaannya pada SKPD : 1) RS. Umum Sayang Rakyat dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dapat direalisasikan sebesar Rp ,- dengan prosentase capaian 98,5% 2) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dapat direalisasikan sebesar Rp ,- dengan prosentase capaian 100% 3) RSUD Labuang Baji dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- tidak dapat direalisasikan, diakibatkan oleh adanya tiga kali pergantian Direktur sehingga SK KPA terbit pada bulan Oktober sehingga waktu untuk LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

16 pelaksanaan Dana Tugas Pembantuan (dana TP) sangat terbatas. c. Dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dapat direalisasikan Rp ,- atau 91,65% d. Dari Kementerian Sosial dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dapat direalisasikan Rp ,- atau 85,38% dengan pelaksanaannya pada Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan e. Dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dapat direalisasikan Rp ,- atau 80,76% dengan pelaksanaannya pada Dinas Kelautan dan Perikanan f. Dari Kementerian Pekerjaan Umum dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dapat direalisasikan Rp ,- atau 94,41% dengan pelaksanaan pada : Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Selatan g. Dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan total jumlah anggaran sebesar Rp ,- dapat direalisasikan Rp ,- atau 95,16% dengan pelaksanaannya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan Total anggaran tugas pembantuan yang diterima sebesar Rp ,- dan dapat direalisasi Rp ,- atau sebesar 76,79% 7. Permasalahan dan Solusi Beberapa permasalahan yang timbul dalam penerimaan Tugas Pembantuan, yaitu : a. Model pelaporan, monitoring, evaluasi, koordinasi antara pemberi dan penerima tugas pembantuan belum optimal LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

17 b. Kemitraan belum cukup bersinergi c. Sinergitas program di daerah belum dirasakan masyarakat d. Terbatasnya anggaran APBN (Tugas Pembantuan) yang dialokasikan terutama pada program utama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada pendidikan dan kesehatan serta penanganan rawan pangan e. Keterlambatan DIPA maupun Revisi DIPA turun ke Pelaksana Program dan Kegiatan f. Sosialisasi Peraturan pengelolaan dan lokakarya yang bertujuan menyamakan persepsi dalam rangka efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan g. Pengawasan terpadu antara instansi maupun lembaga dan stakeholder yang terkait dan bertanggungjawab h. Publikasi di Media bertujuan untuk merangsang partisipasi aktif masyarakat i. Rencana pengajuan akan tugas pembantuan tidak melalui rencana kebutuhan daerah yang disetujui Kepala Daerah j. Tugas Pembantuan dari Pusat (Departemen/Lembaga Non Departemen) langsung ke lokasi yang dituju tanpa pemberitahuan kepada Pemerintah Provinsi k. Belum lengkap payung hukum sebagai acuan dan pedoman dalam penyelenggaraan tugas pembantuan l. Tidak adanya keterangan dari pemerintah pusat untuk pemberian tugas pembantuan dari pusat tentang kebutuhan akan dana pendamping m. Tidak adanya anggaran yang dialokasikan kepada Pemerintah Provinsi untuk pelaksanaan monitoring, koordinasi, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan tugas pembantuan n. Khusus pemberdayaan fakir miskin dapat disimpulkan bahwa Populasi fakir miskin di kota Makassar masih tinggi dibanding LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

18 dana yang tersedia, untuk itu perlu ditingkatkan alokasi anggaran. B. Tugas Pembantuan Yang Diberikan Terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah telah diatur dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 20 ayat (3) menyebutkan bahwa dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, Pemerintahan Daerah menggunakan asas otonomi dan tugas pembantuan, begitu pula pada Pasal 10 ayat (2) disebutkan bahwa: dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, Pemerintah Daerah menjalankan otonomi seluasluasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Selanjutnya Peraturan Daerah dibentuk dalam rangka penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Tugas Pembantuan sesuai Pasal 36 ayat (2) Undang Undang Nomor 32 Tahun Selain itu, juga mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, yang menjadi petunjuk dalam penyelenggaraan tugas pembantuan agar dapat diimplementasikan. Sebagaimana maksud dan tujuan pemberian tugas pembantuan adalah dalam rangka upaya pemerataan pembangunan di Sulsel dan terpeliharanya Negara Kesatuan RI serta keserasian hubungan antara susunan pemerintahan dan antar pemerintahan di daerah. Di dalam Pasal 3 ayat (3) PP Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan Tugas pembantuan disebutkan bahwa penugasan dilakukan secara tertib, taat pada Peraturan Perundang-Undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

19 Di samping itu dalam implementasinya akan dapat mewujudkan efisiensi dan efektivitas dimaksud, sehingga penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan ditentukan oleh perbandingan tingkat dayaguna yang paling tinggi yang dapat diperoleh. Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, maka penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan telah diatur tersendiri, dan secara jelas telah menyajikan ruang lingkup Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang di dalamnya mencakup aspek penyelenggaraan, pengelolaan dana, pertanggungjawaban/pelaporan, pembinaan dan pengawasan, pemeriksaan serta sanksi, sesuai yang dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 10, dengan demikian dimasa transisi ini, masih memerlukan penyesuaian dalam pelaksanaannya, dan diperlukan adanya Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan serta Petunjuk Teknis pemberian tugas pembantuan yang meliputi : a. Penugasan urusan pemerintahan Provinsi b. Tatacara penugasan c. Tatacara penyelenggaraan d. Monitoring dan pengawasannya e. Pertanggungjawaban/pelaporannya f. Penghentian tugas pembantuan Pemberian tugas pembantuan akan selalu mempertimbangkan pada penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan dengan memperbandingkan tingkat dayaguna dan hasilguna yang paling tinggi yang dapat diperoleh (efisien dan efektif). Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 35 ayat (2) bahwa Pemerintah Provinsi dapat memberikan Tugas Pembantuan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota atau Pemerintah Desa untuk melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Provinsi. LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

20 Selanjutnya dalam Pasal 36 ayat (2) disebutkan bahwa urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dari pemerintah provinsi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan atau Pemerintah Desa merupakan sebagian urusan pemerintahan yang menurut Peraturan Perundangundangan ditetapkan sebagai urusan Pemerintah Provinsi. Urusan Pemerintah Provinsi di Sulawesi Selatan telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Kemudian urusan dimaksud yang dapat ditugaskan dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan Pemerintah Provinsi yang sudah ditetapkan dalam SKPD (Renja SKPD) Provinsi yang mengacu pada Renja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi dengan memperhatikan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, efisiensi dan keserasian pembangunan nasional dan wilayah. Untuk maksud tersebut, sebagai langkah awal dalam mengimplementasikan tugas pembantuan dari Provinsi perlu pengkajian dan pengkoordinasi dengan Dinas/Badan/Lembaga Teknis. Sesuai Pasal 46 ayat (1), (2), dan (3) bahwa dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang ditugaskan, memperhatikan norma, standar, pedoman, kriteria dan kebijakan Pemerintah atau Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk Tugas Pembantuan ke Desa. Dengan berdasar pada peraturan perundang-undangan tersebut, maka secara yuridis pemberian tugas pembantuan kepada Kabupaten/Kota dan Desa belum dapat diimplementasikan pada Tahun LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 5.1.1. Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan

Lebih terperinci

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Tugas Pembantuan merupakan penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan atau Desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Tugas Pembantuan yang Diterima

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Tugas Pembantuan yang Diterima BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5 5.1 Tugas Pembantuan yang Diterima 5.1.1 Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN A. Program/Kegiatan APBN Tugas Pembantuan Provinsi Sumatera Selatan pada Tahun Anggaran 2013 mendapat alokasi dana APBN Tugas Pembantuan sebesar Rp.196.348.451.000,-

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.41, 2014 KEMEN KKP. Dekonsentrasi. Kelautan dan Perikanan. Gubernur. Tugas Pembantuan. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada daerah

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA Provinsi Papua PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH PAPUA 1 Pendidikan Peningkatan akses pendidikan dan keterampilan kerja serta pengembangan

Lebih terperinci

, ,56 99, , ,05 96,70

, ,56 99, , ,05 96,70 LAPORAN KONSOLIDASI PER PROGRAM/KEGIATAN/SUB.KEGIATAN/GROUP TAHUN ANGGARAN 2016 DANA DEKON DAN TUGAS PEMBANTUAN LINGKUP DITJEN PERKEBUNAN, P2HP DAN PSP Posisi : DESEMBER 2016 Sasaran Fisik Sasaran Keuangan

Lebih terperinci

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Penyelenggaraan tugas pembantuan menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan / atau

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, LKPJ Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN DEKONSENTRASI DAN PENUGASAN TUGAS PEMBANTUAN KEPADA DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB V halaman 403

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB V halaman 403 B A B V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah bahwa yang dimaksudkan

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

KEPALA DINAS BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN

KEPALA DINAS BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN DINAS PERTANIAN KEPEG DAN KEU TANAMAN PANGAN TANAMAN HORTIKULTURA PETERNAKAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SARANA PRASARANA TANAMAN PANGAN SARANA PRASARANA TANAMAN HORTIKULTURA SARANA PRASARANA

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 5.1.1. Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

Vol. Sat. Keu (Rp x 1,000) Keu (Rp x 1,000) Vol Sat. %

Vol. Sat. Keu (Rp x 1,000) Keu (Rp x 1,000) Vol Sat. % LAPORAN KONSOLIDASI PER PROGRAM/KEGIATAN/SUB.KEGIATAN/GROUP TAHUN ANGGARAN 2014 DANA DEKON DAN TUGAS PEMBANTUAN LINGKUP DITJEN PERKEBUNAN, P2HP DAN PSP Posisi : JUNI 2014 Kode Program / Kegiatan / Output

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 84 / HUK / 2009 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 84 / HUK / 2009 TENTANG MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 84 / HUK / 2009 TENTANG RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, ANGGARAN, DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN LINGKUP DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PRIORITAS 5 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH MALUKU

PRIORITAS 5 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH MALUKU PRIORITAS 5 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH MALUKU DALAM JUTA RUPIAH NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN FOKUS PRIORITAS KEMENTERIAN/LEMBAGA 1. Provinsi Maluku 1. Pengembangan sentra

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Pelaksanaan tugas pembantuan adalah sebagai bentuk penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa untuk melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO 1 PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2075, 2014 KEMENSOS. Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Anggaran. Kegiatan. Program. Rencana. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN

Lebih terperinci

5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2018) pembangunan di urusan lingkungan hidup, urusan pertanian,

5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2018) pembangunan di urusan lingkungan hidup, urusan pertanian, urusan perumahan rakyat, urusan komunikasi dan informatika, dan urusan kebudayaan. 5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2018) Pembangunan di tahun kelima diarahkan pada fokus pembangunan di urusan lingkungan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN 1 BUPATI BANYUWANGI WAKIL BUPATI BANYUWANGI DAERAH STAF AHLI KELOMPOK JABATAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

-2-2. Ung-Ung Perbendaharaan 1 Tahun (Lembaran 2004 tentang Republik Indonesia Tahun , Tambahan Lembaran Republik Indonesia 4355); 3. Ung-Ung 15

-2-2. Ung-Ung Perbendaharaan 1 Tahun (Lembaran 2004 tentang Republik Indonesia Tahun , Tambahan Lembaran Republik Indonesia 4355); 3. Ung-Ung 15 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 855, 2016 KEMEN-KP. Dekonsentrasi. Urusan Pemerintah. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PERMEN-KP/2016 TENTANG LINGKUP URUSAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Menteri Sosial tentang Rencana Program, Kegiatan, Anggaran, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan Lingkup Kementerian Sosial

2015, No Peraturan Menteri Sosial tentang Rencana Program, Kegiatan, Anggaran, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan Lingkup Kementerian Sosial BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1913, 2015 KEMENSOS. Anggaran. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Rencana Program. Tahun 2016. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 83 / HUK / 2010 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 83 / HUK / 2010 TENTANG MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 83 / HUK / 2010 TENTANG RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, ANGGARAN, DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN LINGKUP KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1821, 2016 KEMSOS. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Pelimpahan Kewenangan. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

PROVINSI : SULAWESI SELATAN : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : 31 DESEMBER Belanja (Rp) Realisasi (Rp) Kode / No. Rekening.

PROVINSI : SULAWESI SELATAN : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : 31 DESEMBER Belanja (Rp) Realisasi (Rp) Kode / No. Rekening. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 015 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI SOSIAL PERATURAN MENTERI SOSIAL NOMOR 148 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, ANGGARAN, DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN LINGKUP KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013 GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG PENUGASAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA TUGAS PEMBANTUAN PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SEKRETARIAT SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SUB BAGIAN PROGRAM EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG SEKOLAH MENENGAH UMUM

SEKRETARIAT SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SUB BAGIAN PROGRAM EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG SEKOLAH MENENGAH UMUM DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MANOKWARI 1 LAMPIRAN I PERATURAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN TAMAN KANAK- KANAK SEKOLAH DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU WATA

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG PELIMPAHAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA DEKONSENTRASI PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH NUSA TENGGARA 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah daerah

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

D I N A S SEKRETARIAT BUPATI SERANG, Cap/Ttd A. TAUFIK NURIMAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL U P T D BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

D I N A S SEKRETARIAT BUPATI SERANG, Cap/Ttd A. TAUFIK NURIMAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL U P T D BIDANG PELAYANAN KESEHATAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG Nomor : 9 Tahun 2008 PROGRAM DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN KESEHATAN KELUARGA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 KELOMPOK JABATAN TK/SD PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL PMPTK PENGOLAHAN

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. Tugas Pembantuan Yang diterima Upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA 1 GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PERMEN-KP/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana. MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: SUMBER DAYA ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP I Prioritas: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan A Fokus Prioritas:

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Jakarta, Maret 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KEPALA DINAS BIDANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KEPALA DINAS BIDANG BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KELOMPOK JABATAN TK/SD PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL PMPTK PENGOLAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN RUANG LINGKUP TUGAS INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I, II, III, DAN IV PADA INSPEKTORAT PROVINSI SULAWESI

Lebih terperinci

KEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT

KEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT SUSUNAN ORGANISASI DANTATA KERJA DINAS PERKEBUNAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH Bidang Prasarana dan Sarana Bidang Produksi Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2016 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 776 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang BAB I P E N D A H U L U A N 1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional, dan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, setiap

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG DAERAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa Organisasi dan tata Kerja Dinas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1931, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Tahun 2017 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PERMEN-KP/2016 TENTANG LINGKUP

Lebih terperinci

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah 3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan daerah merupakan komponen APBD yang digunakan untuk menutup kekurangan defisit APBD atau untuk memanfaatkan surplus APBD.Anggaran defisit adalah anggaran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN JENEPONTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KETAHANAN PANGAN TAHUN 205 I. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan yang disusun berpedoman kepada Rencana Strategis (Renstra) dan mengacu

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

Belanja ( x Rp ) 28,459,972, ,459,972, ,351,299,600 A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Belanja ( x Rp ) 28,459,972, ,459,972, ,351,299,600 A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PROVINSI : SULAWESI SELATAN SKPD : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : DESEMBER 2013 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2013 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA

Lebih terperinci

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 1 LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-1 1.3. GAMBARAN UMUM JAWA BARAT... I-4 1.3.1.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci