BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah CV. Rabbani Perusahaan yang memiliki nama lengkap CV. Rabbani Asysa ini didirikan oleh pasangan suami istri Amry Gunawan dan Nia Kurnia. Rabbani merupakan perusahaan garment yang bergerak dalam bidang retail busana muslim dengan tagline Professor Kerudung Indonesia. Rabbani merupakan salah satu perusahaan kerudung instan pertama dan terbesar di Indonesia dengan mengeluarkan produk andalan berupa kerudung instan dan produk lain yang juga telah dikembangkan yaitu busana muslim yang syar i diantaranya kemko, tunik, kastun, dresslim gamis, sarung dan kerudung instan untuk pelajar serta perlengkapan lain seperti ciput atau inner kerudung dan aksesoris. Rabbani bergerak dibidang industri secara defacto berdiri sejak tahun 1991 dan secara dejure tahun Saat ini Rabbani merupakan salah satu perusahaan kerudung terbesar di Indonesia yang senantiasa dinamis dengan pertumbuhan dan perkembangan yang progresif. Inti bisnisnya berupa kerudung instan yaitu kerudung yang mengikuti zaman dan menjadi kerudung unggulan Indonesia. Produkproduk yang dihasilkan merupakan produk yang bergaya dan tetap syar'i dengan mengedepankan trend dan model terkini, sehingga 66

2 67 diminati dari anak-anak, remaja, orangtua hingga manula dengan segmentasi pasar yang beragam. Sewaktu awal didirikan, Rabbani ingin merubah paradigma sebagian besar masyarakat yang memandang bahwa perempuan yang memakai busana muslim yang syar i kurang modis. Untuk itu Rabbani ingin menunjukkan bahwa perempuan yang memakai busana muslim juga bisa mengikuti perkembangan mode yang modern dan terhormat serta tampil gaya dan trendy dengan balutan syar'i. Namun di sisi lain, Rabbani juga menghadapi tantangan yang besar. Hal tersebut dikarenakan pada waktu itu perempuan yang memakai busana muslimah masih jarang dan belum menjadi trend seperti sekarang. Asal kata Rabbani terilhami dari salah satu surat di kitab suci Al- Qur'an yaitu surat Ali Imran ayat 79 yang artinya adalah para pengabdi Allah yang bersedia mengajarkan dan diajarkan kitab Allah. "Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208], karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya."

3 68 Pada tahun 2000, Rabbani memiliki potensi yang besar untuk dapat berkembang dan maju, karena waktu itu toko yang khusus menjual kerudung masih jarang, sehingga belum ada pesaing dan persaingan yang tinggi. Pada awal berdiri Rabbani memiliki satu karyawan untuk melayani konsumen, satu tahun kemudian pindah ke Jalan Dipatiukur dengan kondisi toko yang tidak jauh berbeda dengan toko sebelumnya, begitu pula dengan perkembangannya secara bisnis belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Namun, keadaan tersebut tidak menyurutkan motivasi dan perjuangan Amry Gunawan dan Nia Kurnia, bahkan keadaan tersebut dijadikan semangat dan perjuangan Amry Gunawan untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan desain terbaik. Seiring dengan berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, karena rancangannya yang senantiasa inovasi dan berbeda dari yang lain, Rabbani mengalami perkembangan yang pesat. Rabbani mulai diterima oleh masyarakat dan mulai memiliki pelanggan yang semakin banyak, sehingga toko yang berada di Jalan Dipatiukur tidak mampu lagi menampung konsumen dan pelanggan yang meningkat, akhirnya pada tahun 2001 Rabbani pindah ke toko yang lebih luas, yaitu ke Jalan Hasanudin No. 26 Bandung. Pada pertengahan tahun 2007 Rabbani pindah lokasi ke Jalan Dipatiukur No. 44 Bandung. Rabbani senantiasa mengembangkan strategi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, selain pindah toko ke tempat yang lebih

4 69 luas, Rabbani merubah nama dan tagline dengan nama lebih yang mudah diingat dan diterima oleh masyarakat luas, yaitu "Rabbani Kerudung Instant" dengan tagline "Trend Setter Kerudung Instant". Melalui tagline dan spirit diatas, Rabbani senantiasa bermetamorfosis kearah yang lebih baik untuk menjadi unggulan kerudung instan dan ikon mode syar i terbaik didunia. Saat ini tagline Rabbani yang terbaru adalah Profesor kerudung Indonesia. Makna dari tagline Profesor Kerudung Indonesia yaitu Rabbani melalui kata profesor ingin menyampaikan pesan bahwa keberadaan Rabbani ini sudah ada sejak 1991 yang mempelopori kerudung instan yang gaya dan tetap memperhatikan aspek syar i sesuai dengan aturan agama Visi dan Misi Visi dan misi Rabbani yang menginspirasi tekad yang begitu kuat untuk menegakkan hijab syar i yang sebagai berikut: A. Visi Global CV. Rabbani 1. Long term vision Berjumpa dengan Allah di Surga Firdaus. 2. Middle term vision Membangun peradaban kerudung dunia Short term vision Be a Profesional Mujahid.

5 70 B. Visi Utama Menjadi Perusahaan Kerudung Terbaik dan Terbesar di Dunia Tahun C. Misi Menshibghoh Fashion Dunia dengan Syariah melalui Corporate Value JIHAD (Jujur, Independen, Heroik, Akuntabel, Disiplin) Corporate Identity / Logo A. Corporate Culture 1. Fokus Konsumen / Consumer Focus Tujuan perusahaan Rabbani adalah menjadi retailer terpercaya dimanapun kami berada dengan memberikan standard yang tinggi untuk Produk, jasa pelayanan dan sikap kami kepada seluruh pelanggan. 2. Fokus Kualitas / Quality Focus Seluruh Karyawan Rabbani Holding mendukung sepenuhnya pengembangan dan pemeliharaan Budaya Kualitas Produk, untuk terus menerus meningkatkan standard kualitas produk, untuk meminimalisasi kegagalan dalam proses produksi dengan menitikberatkan pada pencegahan dengan memproduksi dengan baik dari awal dan untuk meningkatkan kepuasan konsumen dengan mengurangi pengembalian produk ke perusahaan.

6 71 3. Fokus Karyawan / Employes Focus Kami menganggap bahwa karyawan adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan, sehingga kami menganggap karyawan harus kami kembangkan dan kami tingkatkan nilai kompetensinya secara terus-menerus, baik keterampilan, pengetahuan dan perilaku sehingga terbentuk karyawan yang kuat aqidahnya, kuat ruhiyahnya dan kuat jasadnya. B. Corporate Value Corporate Value yang ditanamkan CV. Rabbani kepada seluruh karyawannya adalah sebagai berikut: 1. Selalu Bersyukur a. Totalitas dalam pekerjaan b. Berfikir Positif c. Mencintai Pekerjaan d. Memberikan pelayanan terbaik bagi stakeholder e. Bersikap ihsan dalam bekerja 2. Semangat Pantang Menyerah a. Selalu memiliki jalan keluar dari setiap masalah dalam pekerjaan b. Berani menghadapi masalah dan tidak menghindari masalah c. Memiliki semangat berkompetisi dalam pekerjaan

7 72 d. Tidak ada pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan e. Berpihak kepada perusahaan 3. Perbaikan Berkesinambungan a. Selalu berfikir Kreatif dan Inovatif b. Berorientasi zero deffect c. Selalu ada terobosan baru d. Menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan dengan sepenuh hati e. Semua pekerjaan yang dilakukan harus by design dan barometer yang jelas f. Berbicara dengan fakta dan data sesuai dengan ratifikasi perusahaan (pengesahan) 4. Peduli Dalam Setiap Keadaan a. Menjaga aset perusahaan b. Peduli dengan tempat bekerja dan lingkugannya c. Selalu Berusaha untuk mencegah kerugian perusahaan d. Sekecil apapun masalah tidak diangap sepele apalagi diremehkan

8 73 5. Memiliki Tanggung Jawab yang Tinggi a. Bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas b. Berani mengambil resiko baik material maupun non material c. Memberikan kemampuan yang terbaik untuk perusahaan d. Membela (advokasi) perusahaan dalam kondisi apapun selama tidak bermaksiat kepada Allah SWT. C. Logo Gambar 4.1 Logo Perusahaan CV. Rabbani Sumber : Dokumen Perusahaan, 2014 Filosofi dari logo CV. Rabbani yaitu menggunakan bentuk tiga huruf raa yang diambil dari hufur Arab dan memiliki makna raa kecil diartikan sebagai resiko, raa sedang (tengah) diartikan sebagai rezeki, sedangkan raa besar diartikan sebagai penggabungan raa kecil dan raa sedang yaitu seberapa rezeki yang didapat juga tergantung dari seberapa besar resiko yang dihadapi

9 74 perusahaan Rabbani. Adapun warna utama yang digunakan dalam logo sebagai identitas perusahaan Rabbani adalah ungu yang memiliki makna menentramkan dan halus, serta warna merah muda yang berarti feminin Struktur Organisasi Gambar 4.2 Struktur Organisasi Rabbani Kantor Pusat, Bandung President Direktur Hj. Nia Kurnia Vice President H. Amry Gunawan Internal Control Corporate Secretary Didin Operatinal Director Nandang Komara Property Leader Budi Wirawan Desaign Grafis Leader Ridwan Business Director H. Amry Gunawan Design Manager Nurhayati Production Manager Agus IT Manager Agus Nana Superna MSDM Manager Nandang Komara Marketing Manager Chandra Rahmat FAI Manager Yudi Susanto Product Development Manager Yogi Sumber : Dokumen Perusahaan, 2010

10 75 Gambar 4.3 Struktur Organisasi di Bungker Rabbani Rawamangun Finance Sales Manager SPV Team Leader SCM Area Sales Manager Markom Public Relations Promosi Event IT Sumber : Dokumen Perusahaan, Uraian Deskripsi Pekerjan Departemen Corporate Secratary CV. Rabbani Berdasarkan struktur organisasi perusahaan CV. Rabbani, Divisi Public Relations berada dalam Corporate Secretary Departement posisinya tepat dibawah pemegang saham, President Direktur dan Vice President, yang dipantau oleh Internal Control sebaagai Tim Manajemen. Dalam struktur organisasi yang ada, sudah terlihat jelas bahwa posisi Public Relations berada tepat di leher perusahaan yang artinya public relations memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang besar bagi perusahaan dan tidak bisa di intervensi oleh pihak manapun. Namun tetap dalam pengawasan dan control Tim Manajemen. Posisi leher mempunyai makna

11 76 terdapat jalur nadi didalamnya yang bertugas mengalirkan darah keseluruh jaringan tubuh dalam anatomi tubuh manusia serta posisi leher berfungsi menggerakkan kepala sehingga mampu melihat beberapa sisi sudut pandang mata baik kearah depan, atas, bawah, kanan dan kiri. Begitu pula dengan peran dan fungsi Public Relations dalam perusahaan CV. Rabbani yang bertugas menyampaikan seluruh informasi terkait kepentingan perusahaan baik kepada pihak internal maupun eksternal serta memberikan pandangan yang luas dan masukan-masukan untuk pimpinan perusahaan demi berkembangnya perusahaan. Public relations CV Rabbani, berpusat di Bandung sebagai kantor pusatnya, adapun kantor regional di Jakarta yang biasa disebut Bungker Rabbani (Bangunan Kerudung Rabbani) diwakilkan oleh Divisi Customer Service yang menjadi perpanjangan tangan dan melaksanakan peran dan fungsi Public Relations. Menjadi perpanjangan tangan atas tugas public relations yang memimpin wilayah DKI Jakarta tidaklah mudah. Karena melalui regional Jakarta inilah semua strategi dan program dalam membangun Corporate Brand sebagai Hijab Syar i di jalankan. Seperti yang kita ketahui kota Jakarta mempunyai magnet tersendiri selain sebagai daerah dengan perputaran modal terbesar juga kota yang mempunyai media promosi baik media cetak maupun media elektronik paling banyak untuk bisa memudahkan perusahaan mencapai tujuan dan target sasaran yang sudah dipetakan. Itulah sebabnya baik divisi Public Relations yang berpusat di

12 77 Bandung maupun di Regional Jakarta tetap saling berkoordinasi dalam setiap langkah untuk menuju kesuksesan perusahaan. Adapun fungsi Public Relations yang dijalankan di regional Jakarta adalah sebagai berikut : 1. Menjaga citra dan reputasi perusahaan CV. Rabbani 2. Bekerjasama dengan media massa untuk memperluas jangkauan informasi kepada stakeholder. 3. Bekerjasama dengan Biro (Binaan Rabbani) untuk memperkenalkan corporate brand Rabbani. 4. Merencanakan, membuat program dan melaksanakan event dan acara seminar untuk membina hubungan dengan stakeholder serta melakukan evaluasi atas program yang sudah dijalankan. 5. Melayani kepentingan stakeholder dengan baik. 6. Mengakomodir saran dan kritik dari customer dan stakeholder lainnya sebagai sarana untuk membangun perusahaan. 7. Menjadi helicopter view bagi perusahaan dimana selalu memantau opini, dan arus informasi yang berkembang, tanggapan dan persepsi publik terhadap perusahaan. 8. Membangun, membina, dan menjaga hubungan baik dengan stakeholder utama perusahaan.

13 78 Peran Public Relations yang dijalankan oleh CV. Rabbani adalah sebagai berikut : 1. Public Relations Rabbani sebagai Teknisi Komunikasi, peran ini dijalankan oleh Public Relations Officer Rabbani dengan menjalankan kegiatan sebagai berikut : a. Menyampaikan informasi yang berhubungan dengan perusahaan kepada publik internal perusahaan yaitu karyawan melalui media elektronik seperti jaringan telepon, , dan sms blast. Serta melalui media cetak seperti buletin. b. Dan untuk berhubungan dengan publik eksternal media yang digunakan adalah media cetak seperti melalui koran dan majalah dengan mengirimkan pers release dan konten-konten islami serta advertorial perusahaan. Adapun melalui media elektronik yaitu melalui sarana media televisi yaitu dengan bekerja sama dengan acara talk show islami dan sinetron serta film layar lebar yang semakin memantapkan langkah Rabbani dalam mengibarkan corporate brand sebagai hijab syar i di Jakarta. 2. Public Relations Rabbani sebagai fasilitator komunikasi, dalam hal ini public relations berperan sebagai penyampai pesan kepada pihak yang berkaitan dengan pesan yang disampaikan baik dari pihak internal maupun dari pihak eksternal. Public Relations Rabbani di regional Jakarta berada dalam Customer Service Divission sehingga apa yang menjadi saran, kritik dan pesan dari pihak eksternal seperti customer,

14 79 biro (sub agent) atau pun masyarakat sekitar akan langsung diteruskan kepada pihak terkait dengan pesan yang disampaikan. Dan atas dasar kritik dan saran serta pesan yang disampaikan akan selalu membangun dan terus membangun perusahaan. Terkait dengan topik penelitian ini, maka kritik, saran dan pesan yang disampaikan oleh customer adalah yang berkaitan dengan corporate brand Rabbani sebagai hijab syar i. Hijab syar i masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat, mereka memandang dan mempersepsikan hiab syar i sebagai hijab yang panjang, lebar, kuno, warna yang terbatas, dan tidak mengikuti perkembangan jaman sehingga ini menjadi kendala sekaligus tantangan tersendiri bagi tim public relations CV. Rabbani dalam membangun corporate brandnya sebagai hijab syar i di Jakarta. Apalagi kota Jakarta dipandang sebagai kota yang metropolitan dengan segala style dunia yang sedang berkembang mengikuti perkembangan mode saat ini. Oleh sebab itu kegigihan dan ketangguhan public relations CV. Rabbani akan berhasil jika mampu melewati batasanbatasan persepsi lama publik tentang hijab syar i yang kuno dibawa kepada masa atau era yang lebih segar dan mampu membuka mata hijab syar i yang sesungguhnya yang selain mempunyai makna tersendiri bagi para pemakainya juga mampu memperlihatkan kepada dunia sesuatu yang berbeda dan berharga serta mampu mengikuti mode yang sedang pesat berkembang saat ini. Pesan dua arah inilah yang dijalankan public relations CV. Rabbani dalam berkomunikasi

15 80 dan sebagai fasilitator komunikasi antara customer perusahaan yang diteruskan kepada tim manajemen perusahaan. 3. Public Relations Rabbani sebagai pemecah masalah, dalam hal ini tentu berkaitan dengan peran public relations yang sudah di jelaskan pada point pertama dan kedua. Setiap komunikasi yang dijalankan oleh public relations pasti mempunyai kendala dan disinilah peran public relations yang ketiga yang melengkapi peranannya yang penting sebagai pemecah masalah. Dalam proses memecahkan masalah ini public relations officer Rabbani tidak bertindak sendiri melainkan berkerja sama dengan divisi lain yang terkait sehingga keputusan yang diambil bisa menjadi kesepakatan bersama yang akan mengeluarkan kesulitan perusahaan dan membantu perusahaan mendapatkan jalan terbaik dari masalah yang sedang dihadapi. Seperti ketika ada komplain, dan kritik dari pihak eksternal seperti customer ataupun biro (sub agent) maka pesan yang mereka sampaikan akan masuk kepada laporan public relations officer Rabbani dan akan diteruskan kepada manager-manager lainnya yang terkait dengan komplain dan kritik tersebut. Jika komplain dan kritik itu besar pengaruhnya kepada kelangsungan perusahaan maka akan langsung diadakan meeting tim manajerial untuk membahas masalah tersebut. akan tetapi jika masih bisa ditangani oleh tim public relations officer Rabbani maka hanya mengadakan meeting dengan manager terkait dan segera memberikan

16 81 pandangan dan pendapat sebagai public relations officer sehingga mampu membuat keputusan yang terbaik dengan manager yang terkait. 4. Public Relations Rabbani sebagai Expert Prescriber, peneliti menilai Rabbani tidak menyerahkan kepada orang lain atau para ahli dalam menjalankan aktivitas public relations. Public relations Rabbani bekerja sama dengan manajemen dan divisi lain membentuk satu tim yang solid dalam menjalankan segala aktivitas public relations dalam membangun coporate brand Rabbani. Begitu penting fungsi dan peran public relations pada perusahaan CV. Rabbani yang tidak hanya menjadi mata, hati, serta penggerak kepala perusahaan untuk mencapai tujuan dan kesuksesan perusahaan. 4.2 Hasil Penelitian Sub bab ini membahas hasil wawancara mendalam yang dilakukan terhadap delapan orang narasumber. Delapan orang narasumber tersebut adalah empat pihak internal yaitu pimpinan Divisi Public Relations Rabbani, Pimpinan Divisi HCD Rabbani, SPV Marcomm dan staf SCM Rabbani. Serta empat pihak eksternal yaitu member Rabbani yang sudah menjadi member minimal selama 2 tahun. Deskripsi dari informan dalam penelitian ini akan dijelaskan pada Tabel 1 dan Tabel 2:

17 82 Tabel 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian dari Pihak Internal Perusahaan CV. Rabbani No Nama Jenis Kelamin Umur Jabatan 1. Ferli Pangalila Laki-laki 25 Manager Public Relations 2. Iman Awaludin Laki-laki 40 HCD Manager 3. Dian Anggraini Perempuan 21 SPV Marcomm 4. Chaeningrum Perempuan 24 Kasir SCM Tabel 4.2 Deskripsi Subyek Penelitian dari Pihak Eksternal Member CV. Rabbani No Nama Jenis Kelamin Umur Pekerjaan 1. Sri Sundari Perempuan 37 Guru 2. Hendy Prasetyo Laki- laki 20 Karyawan Swasta 3. Santi Dwi Perempuan 38 Ibu Rumah Tangga 4. Rohana Perempuan 41 Ibu Rumah Tangga Dalam membangun corporate brand, ada empat proses manajemen menurut Cutlip-Center-Broom 63 yang dijabarkan sebagai berikut : 1. Mendefinisikan problem (atau peluang). 2. Perencanaan dan pemograman. 3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi. 4. Mengevaluasi program. Dari hasil wawancara peneliti dengan key informan yaitu Manager Public Relation Rabbani, Bapak Ferli Pangalila di Bungker Rabbani Rawamangun, beliau sebagai perpanjangan tangan dari divisi Public Relations kantor pusat 63 Cutlip-Center-Broom, Effective Public Relations. Jakarta: Kencana hal 320

18 83 Rabbani yang berlokasi di Bandung dan bertanggung jawab penuh kepada pimpinan Public Relations di kantor pusat yaitu Bapak Ridwanul Karim. Adapun proses manajemen yang dijalankan oleh Rabbani dalam membangun corporate brand adalah sebagai berikut : Identifikasi Masalah yang dihadapi Rabbani dalam Membangun Corporate Brand Setiap perusahaan ingin di kenal oleh customernya. Pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Begitu pulalah yang terjadi pada setiap perusahaan ingin dikenal oleh customernya agar disayang dalam makna customer mengenal lebih dekat perusahaan dan membeli produkproduknya dalam jangan waktu yang panjang. Berbagai cara dan upaya perusahaan memperkenal dirinya kepada customer, jika dulu perusahaan berfokus memperkenalkan brand pada produknya namun tidak untuk sekarang. perusahaan lebih berfokus pada brand perusahaanya untuk lebih dikenal oleh customernya. Sama seperti perusahaan yang bergerak dibidang hijab yang satu ini yaitu Rabbani. Rabbani mulai eksis memperkenalkan brand perusahaannya sejak tahun Tidak mudah cara yang dilakukan oleh Rabbani untuk membangun brand perusahaanya. Karena pada saat itu customer masih memiliki pandangan yang negatif terhadap hijab.

19 84 Adapun masalah-masalah yang dihadapi Rabbani dalam membangun Corporate Brand dari hasil wawancara peneliti dengan Ferli di Bungker Rabbani adalah sebagai berikut: Susahnya ya masih banyak masyarakat yang menilai berkerudung yang syar i itu kuno dan ketinggalan zaman. Memakai hijab yang syar i harus dengan warna-warna ituitu saja. Selain itu sekarang kendalanya memang, dengan munculnya brand-brand lain yang terlihat fashionable, berani main warna berani nabrak warna, modelnya kebih modern. Di rabbani memang mempertahankan produk produk yang dari dulu sudah terkenal dengan syar i nya yaitu dengan tetap mengikuti trend namun tetap syar i dan mereka mengenal Rabbani memang dari sinetron-sinetron dan media televisi, majalah dan media lainnya. Dan ketika orang-orang tahu Rabbani, sedikit banyak pelan-pelan mereka mengerti karena juga sudah tertulis dalam Alqur an menutup dan membungkus aurat adalah dua hal yang berbeda. Jangan sampai kita sebagai media dakwah melalui fashion mengikuti trend barat yang memang menutup akan tetapi sebatas membungkus saja namun masih memperlihatkan aurat. 64 Pandangan masa lalu tentang hijab syar i ini perlu dirubah. Dulu masyarakat masih mempersepsikan menggunakan hijab syar i hanya untuk kalangan-kalangan tertentu saja seperti untuk santri-santri yang berada di Pondok Pesantren. Dan hijab syar i identik dengan hijab yang lebar dengan sedikit pilihan warna. Namun Rabbani berusaha pelan-pelan menerapkan nilai-nilai syar i pada produknya untuk bisa digunakan di setiap kegiatan. Sehingga paradigma tentang hijab syar i yang menyeramkan dan terkhususkan untuk golongan tertentu bisa mencair 64 Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli 2014.

20 85 menjadi hijab yang bisa dipakai oleh semua orang dari kalangan manapun dan diberbagai kegiatan apapun tidak terbatas oleh tempat. Hijab syar i pandangan Felix Siauw 65 dalam agama Islam, menutup aurat berbeda dengan memakai pakaian syar i (yang dibenarkan oleh agama). Pakaian syar i inilah yang disebut dengan hijab. Hijab syar i sendiri terdiri dari tiga komponen yaitu pakaian rumah al-tsaub, kerudung khimar dan jilbab pakaian yang terjulur panjang menutupi kaki. Namun faktanya kata hijab sudah sering didengar yang ditujukan kepada hanya kerudung saja. Bahkan fenomena masyarakat yang mempersepsikan hijab hanya sekedar memakai kerudung saja tanpa memperhatikan aspek lainnya. Berikut chek-list hijab syar i menurut Felix Siauw 66 : 1. Harus menutupi seluruh aurat 2. Memakai al-tsaub (pakaian rumah) 3. Memakai jilbab (pakaian yang terjulur panjang menutupi kaki) 4. Memakai kerudung (terjulur sampai menutupi dada) 5. Menggunakan kaus kaki 6. Tidak tabbaruj (menampakkan perhiasan perempuan) 7. Longgar, menyamarkan bentuk 8. Tebal, tidak tembus pandang 9. Kerudung tidak berpunuk unta, juga tidak untuk membesarkan bentuk kepala kerudung sederhana, bukan untuk hiasan dan menarik perhatian dan bukan untuk pengganti aurat. 10. Untuk Ikhwan standard syar i adalah batasan menutup aurat dari pusar sampai pangkal lutut. Hal ini selaras dengan pendapat dari Ferli bahwa hijab syar i adalah pakaian muslimah yang bukan hanya sekedar membungkus 65 Felix Y. Siauw, Yuk, Berhijab: Hijab Tanpa Nanti Taat Tanpa Tapi. Bandung: Mizania hal Felix Y. Siauw, Ibid.,114

21 86 melainkan harus menutupi aurat dengan memakai pakaian syar i yang longgar, tidak ketat dan tidak transparan. Membungkus dan menutup aurat itu kan dua hal berbeda. Kalau dibrand-brand lain itu masih hanya membungkus aurat saja yaitu menutup tapi masih membentuk auratnya tapi kalau di Rabbani tidak mengikuti trend seperti itu. Alhamdulilah di Rabbani hampir semua Rabbani menutup aurat masih dibawah dada untuk akhwatnya untuk ikhwanya masih dibawah lengan atau sikut. 67 Senada dengan pendapat Ferli, Dian Anggraini Supervisor di Divisi Markom pun menuturkan hal yang sama tentang batasan-batasan syar i di setiap produk Rabbani. Kita boleh ikut style dan model yang sedang berkembang, akan tetapi bagaimanapun stylenya landasannya harus tetap syar i. Ada standard syar i yang sudah ditetapkan. Tidak membentuk dan menutup dada. Dan untuk ikhwannya batasannya adalah yang penting sopan, dan standard ukuran laki-laki yaitu pas lengan. Aspek syar i ini sudah di tentukan sejak awal dalam perusahaan Rabbani. 68 Masalahnya pun tidak berhenti disana saja, setelah sekarang trend hijab mulai dikenal oleh masyarakat luas, banyaknya brand-brand hijab yang bermunculan seperti sekarang, Rabbani harus tetap berhati-hati karena jangan sampai ikut terlena dengan perkembangan hijab yang sedang naik daun yang pada akhirnya melupakan nilai-nilai syar i sebagai ciri khas dari Rabbani. Perkembangan hijab mulai pesat dari tahun Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli Hasil wawancara dengan Dian Anggraini selaku Supervisor Rabbani di Jakarta, pada tanggal 13Agustus 2014.

22 87 sampai sekarang. Semua masyarakat tidak lagi segan dan ragu untuk memakai hijab kemanapun mereka pergi. Namun masih pada permasalahan yang sama Rabbani mendapatkan tantangan yang lebih besar, yakni brand-brand hijab yang berkembang saat ini adalah brand hijab yang tidak terlalu mengedepankan aspek syariahnya. Sehingga masyarakat terlena dan mengikuti perkembangan model yang modern namun jauh dari aspek syar i. Ini yang menjadi tantangan kedua bagi Rabbani untuk memperlihatkan kepada customer bahwa Rabbani mampu bersaing dengan brand-brand yang baru bermunculan sekarang ini. Ferli melanjutkan sudah dari dulu Rabbani menerapkan nilai-nilai syar i pada produknya dan nilai syar i inilah yang menjadi ciri khas identitas pembeda Rabbani dengan perusahaan sejenis lainnya. Dari awal owner Rabbani sudah menerapkan nilai-nilai syar i dalam kegiatan sehari-harinya. Sebelum Rabbani menjadi mulai dikenal sampai sekarang nilai-nilai syar i tetap dijalankan dalam kegiatan perusahaan. Karena mereka berfikir, banyak perusahaan islam tapi tidak menerapkan nilai-nilai keislamanan. Oleh karena itu kita yang memulai, kita sebagai perusahaan islam dan kenapa tidak kita menerapkan nilai-nilai keislaman dalam proses bisnis kita. Menerapkan nilai syar i ini sangat penting karena sesuai dengan tuntunan AlQur an juga Sunnah Rasul. Dimana sudah jelas menutup dengan membungkus itu adalah dua hal yang jelas. 69 Berdasarkan penuturan Ferli diatas bisa dipetakan Corporate Brand Rabbani berdasarkan Familiarity dan Favorability menurut James Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli Gregory, James R. The Best of Branding: Best Practices In Corporate Branding. United States: The McGraw-Hill hal 8

23 88 dulu pada awalnya Rabbani berada pada tingkat Infamous Brands, Corporate Brand pada tingkat familiarity yang tinggi tetapi berada pada tingkat favorability yang rendah. Hal ini disebabkan pandangan masa lalu tentang hijab syar i yang masih belum populer pada zaman tersebut. Akan tetapi Rabbani sudah dikenal sejak dulu karena perusahaan tersebut berdiri sudah sangat lama sejak Sehingga corporate brand Rabbani berada pada level infamous brand. Rabbani masih mempunyai kesempatan untuk memperbaiki perencanaan dan program dalam membangun corporate brandnya sehingga bisa menjadi lebih baik dan lebih dikenal oleh customernya serta bisa menjadi leading brand yang menjadi pionir perusahaan hijab sejenis lainnya. Masalah berikutnya timbul dari pihak media dalam mempromosikan hijab. Pada awalnya media enggan mempublikasikan hijab sebagai salah satu bagian dari fashion melainkan ada keraguan dalam dunia media untuk mempublikasikan hijab. Namun saat ini dengan bangkitnya dunia islam yang ditandai dengan keterbukaan masyarakat tentang Islam dan semaraknya fashion hijab yang dilahirkan oleh designer designer muda Indonesia yang berprestasi tidak hanya didalam negeri saja melainkan sampai kancah luar negeri menjadikan media mau tidak mau meliput dan mempublikasikan hijab itu sendiri. Akan tetapi lagi-lagi Rabbani mendapatkan tantangan untuk bisa memperkenalkan corporate brandnya kepada masyarakat luas melalui media Televisi, seperti penuturan dari Ferli sebagai berikut:

24 89 Sedikit mengalami kesulitannya adalah dalam sinetronsinetron sekarang karena banyak brand-brand selain Rabbani yang berani model dan warna dan trend baru bisa dibilang belum syar i. Kesulitannya adalah dari pilah-pilih pihak sponsor sendiri yang meminta Rabbani warnawarnanya supaya lebih cerah. Karena kalau di kamera kan warna yang cerah itu lebih terlihat dan bagus. Karena Rabbani bertahan dalam image syar i nya makanya kesulitannya disitu. Sementara yang di Rabbani tidak terlalu berani bermain warna dan tidak membungkus. Misalnya kita support dalam sebuah acara sinetron disalah satu televisi senilai tapi kita berikan produk Rabbani dengan warna-warna yang soft dan tidak membungkus tapi sedikit longgar karena menutupi aurat. Dan dari pihak-pihak televisi banyak yang lebih memilih brand lain walaupun brand lain hanya support setengah dari nilai yang Rabbani berikan karena mereka berani warna. Sedangkan Rabbani mungkin dimata mereka (pihak stasiun televisi) masih dinilai jadul, kadang mereka inginnya lebih fashionable dan warna. Tetapi kita tetap berjuang, kita pelan-pelan harus berusaha karena kita dijalan yang benar jadi kita tetap berusaha mendapatkan hati customer. 71 Dari permasalahan yang dihadapi Rabbani, tentunya ada perencanaan dan program yang dibuat oleh Rabbani dalam membangun Corporate Brand sehingga bisa dikenal sampai sekarang ini. Dan sebelum perencanaan dan strategi dibuat lebih dulu Rabbani harus melalui proses tahapan membangun corporate brand. 71 Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli 2014.

25 Tahapan Membangun Coporate Brand Rabbani Menurut De Chernatony 72 interpretasi merek (brand) perusahaan adalah merek mempresentasikan perusahaan dimana nilai-nilai korporat diperluas keberbagai macam kategori produk. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukkan oleh Ferli, beliau menilai dalam membangun corporate brand bagi sebuah perusahaan adalah sesuatu hal yang memerlukan tenaga extra. Karena brand perusahaan harus mewakili semua aspek sampai terkecil sekalipun di dalam proses bisnis perusahaan tersebut. Oleh karena itu usaha ini perlu dukungan dari seluruh jajaran staff dan tim manajemen perusahaan untuk mewujudkan brand perusahaan seperti apa yang akan di tampilkan dihadapan customer. Seperti halnya Rabbani. Ferli berpendapat bahwa Rabbani adalah salah satu perusahaan yang sudah berjuang cukup lama untuk membangun Coporate Brandnya hingga sampai detik ini pun proses membangun corporate brand Rabbani masih terus dilakukan melalui perbaikan-perbaikan pada setiap sistem perusahaan. Ferli melihat permasalahan yang kompleks dan yang masih dihadapi saat ini adalah tentang paradigma berhijab syar i yang masih dianggap tabu dan kuno oleh masyarakat luas. Sehingga Rabbani perlu tenaga extra dan pelanpelan memperkenalkan tatanan nilai hijab syar i kepada masyarakat. Corporate Brand yang dibentuk meliputi identitas perusahaan yang memiliki elemen-elemen utama yang meliputi warna atau bentuk bangunan atau pabrik, tipe logo, atribut sampai dengan seragam dan 72 Fandy Tjiptono, Seri Manajemen Merek 01: Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta: Andi Offset hal 22

26 91 pakaian resmi perusahaan (Linggar Anggoro). 73 Dalam membangun corporate brand, menurut Paul A. Argenti ada enam langkah. Berikut adalah langkah-langkah dalam membangun Corporate brand menurut Paul A. Argenti 74 : 1. Lakukan Audit Identitas 2. Tentukan Tujuan Identitas 3. Kembangkan Desain dan Nama 4. Kembangkan Prototipe 5. Luncurkan dan Komunikasikan 6. Implementasikan Program Rabbani dalam melakukan tahapan membangun corporate brand tidak memiliki strategi yang sistematis hanya menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapi sesuai dengan permintaan customer. Hal ini dijelaskan oleh Ferli bahwa dalam membangun corporate brand mengalir begitu saja tidak ada tahapan yang khusus dilakukan oleh Rabbani. Tidak ada tahapan-tahapan baku dalam melakukan strategi membangun corporate brand Rabbani. Jadi bebas aja. Misalnya aku dibagian promosi diberikan kewenangan untuk mempromosikan Rabbani melalui hubungan dengan media. Segala bentuk promosi dan kerjasama aku support di situ dan dibebaskan. Misalkan aku dikasih kewenangan ada kerja sama dengan media cetak koran dengan mengadakan bazar-bazar kita support disitu dengan menampilkan logo Rabbani dan bazar produk Rabbani M. Linggar Anggoro, loc.cit., 74 Paul A. Argenti, Komunikasi Korporat Corporate Communication. Jakarta: Salemba Humanika Hal Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli 2014.

27 92 Tujuan dibangun corporate brand Rabbani adalah untuk mencapai tujuan visi dan misi Rabani seperti yang dijelaskan oleh Ferli sebagai berikut: Tujuannya ya sesuai dengan visi dan misi perusahaan. 76 Adapun pengembangan desain dan nama ditangani oleh divisi design yang bertanggung jawab penuh kepada kantor pusat Rabbani. Selain ditempatkan di semua produk Rabbani, logo Rabbani juga bisa dilihat di spanduk, seragam karyawan, kerudung karyawan, papper bag, dan mobil operasional perusahaan. Ada bagian sendiri yaitu departement design. Logo Rabbani tentunya ditempatkan di seluruh atribut perusahaan seperti produk, baju karyawan, kerudung karyawan, papper bag, mobil operasional, dan spanduk-spanduk untuk biro dan reshare Rabbani. 77 Begitu pula identitas Rabbani yang menjadi pembeda dengan perusahaan sejenis lainnya dimulai dari logo perusahaan, atribut sampai seragam karyawan menjadi pembeda dengan yang lainnya. Logo dan tagline sebagai pendongkrak Rabbani itu semua owner yang buat. Logo Rabbani terdiri dari 3 huruf Ro (Huruf Arab) arti dari 3 Ro huruf arab yaitu, Rizki, Rukyah, Rabb. 78 Namun hasil dari wawancara dengan salah satu member Rabbani, Ibu Rohana tidak mengetahui makna dari logo Rabbani. Dalam persepsi 76 Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli 2014.

28 93 Ibu Rohana logo tersebut adalah huruf r bukan huruf ro seperti yang dimaksud oleh perusahaan Rabbani. Sepertinya ini huruf r tapi aku ga pernah tanya itu apa. 79 Hal ini menjadi hasil penemuan peneliti dimana logo Rabbani yang terdiri dari 3 huruf ro ini tidak semua customer mengetahui akan makna yang tersirat didalamnya. Tidak adanya tahapan yang tersistematis membuat Rabbani tidak melakukan proses audit identitas sehingga customer tidak mengenal makna yang sesungguhnya dari logo Rabbani tersebut. Selain itu Rabbani juga memiliki tagline yang tidak kalah menarik yaitu Profesor Kerudung Indonesia. Daya dongkraknya ya menyebutkanlah profesor kerudung yang mendesign dan meredisign produk kerudung. Sehingga pada saat itu owner mempopulerkan dengan tagline profesor kerudung. Makna profesor dianggap sebagai orang yang ahli, penemu di sebuah bidang. Persepsi lain profesor dia adalah seseorang yang pintar, dan dia yang menjadi rujukan bagi orang lain. Sehingga dengan mempunyai tagline profesor kerudung maka Rabbani ingin di persepsikan sebagai perusahaan yang ahli dibidang kerudung sehingga menjadi trend setter perusahaan kerudung lainnya. 80 Dari tagline Rabbani saat ini Profesor Kerudung Indonesia jika peneliti kaitkan dengan produk yang ada pada Rabbani ternyata ada perkembangan jenis produk yang dijual dalam gerai Rabbani tersebut. 79 Hasil wawancara dengan Ibu Rohana, member Rabbani selama 3 tahun di Jakarta, pada tanggal 9 Agustus Hasil wawancara dengan Bapak Iman Awaludin selaku HC Manager Rabbani di Jakarta, pada tanggal 23 Juli 2014.

29 94 Produk yang dijual Rabbani tidak hanya kerudung melainkan ada Kemko, baju gamis, sarung, peci, kaos tunik, mukenah, dan sajadah. Hal ini pula yang menjadi temuan peneliti bahwa tagline perusahaan Rabbani sudah tidak relevan untuk saat ini dan tidak bisa mencerminkan semua produk yang dijual oleh Rabbani. Identitas lain sebagai pembeda Rabbani, Pak Iman selaku HCD Manager memaparkan seragam yang dipakai oleh karyawan Rabbani didesign khusus untuk mencerminkan Rabbani sebagai perusahaan yang syar i bukan hanya pada produknya saja melainkan tercermin pula pada seragam karyawannya. Rabbani juga sejak dulu sudah merancang design seragam karyawan yang syar i. Yang bisa di lihat seperti sekarang yang beda dengan perusahaan sejenis lainnya. Busana yang dikenakan karyawan kita syar i ya lebar, longgar, tidak membentuk dan menutup. Sehingga ini bisa menjadi tanda pengenal kepada customer bahwa Rabbani ya memang perusahaan dengan identitas syar inya begitu. 81 Senada dengan yang dikatakan oleh Pak Iman, Chaeningrum salah satu staff Rabbani yang mengaku menyukai seragam karyawan yang dikenakan untuk bekerja sehari-sehari karena seragamnya tersebut longgar, tidak membentuk dan menutup aurat sehingga nyaman digunakan untuk bekerja melayani customer Rabbani. Dari Bandungnya untuk karyawan disediakan gamis panjang dan dipadu-padankan dengan Rompi untuk seluruh karyawan. Rompi ini untuk menutupi dan tetap syar i dan kerudungnya pun selalu dibawah dada. Dan sepatu yang 81 Hasil wawancara dengan Bapak Iman Awaludin selaku HC Manager Rabbani di Jakarta, pada tanggal 23 Juli 2014.

30 95 digunakan pun selalu berwarna putih juga memakai kaos kaki aturan dari Bandungnya.. 82 Masih ada satu lagi identitas pembeda Rabbani yang dipaparkan oleh Pak Ferli, yaitu media audio didalam ruangan Bungker (bangungan kerudung) Rabbani. Setiap pengunjung yang mengunjungi Bungker Rabbani akan mendengarkan audio tilawah Al-Qur an dan pop religi lainnya sehingga tercipta nuansa yang sangat islami ketika mengunjungi Rabbani. Rabbani melakukan treatment audio seperti sekarang yaitu mengkhususkan audio dengan slot 70% tilawah Al-Quran audio ruangan dan 30% pop religi dan narsyid. Mungkin bisa cek ke perusahaan sejenis dengan Rabbani ada tidak audio seperti ini tilawah dan lagu-lagu religi, dan ini akan menjadi ciri khas kita. 83 Membangun Corporate brand memang tidak mudah, karena brand yang melekat pada perusahaan tersebut harus benar-benar mewakili bukan hanya pada produk saja melainkan pada setiap aspek terkecil perusahaan sekalipun. Coporate brand yang dibangun sebuah perusahaan merupakan sebuah janji perusahaan untuk merebut hati customer untuk mengenal dan milih perusahaan tersebut. Rabbani dalam membangun corporate brand sebagi hijab syar i yang menerapkan nilai-nilai islami adalah sebuah bentuk janji kepada customer sehingga dalam segala aktivitasnya bahkan 82 Hasil wawancara dengan Chaeningrum selaku Staff Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli 2014.

31 96 dalam proses pengenalan corporate brand Rabbani pun harus sesuai dengan karakteristik dan background Rabbani Sasaran dan Tujuan Utama dalam Membangun Corporate Brand Rabbani Setelah mendapatkan informasi lengkap tentang latar belakang masalah yang sedang dihadapi Rabbani maka langkah selanjutnya adalah menentukan sasaran dan tujuan dalam membangun corporate brand Rabbani. Tujuan dalam membangun corporate brand Rabbani, dijelaskan oleh Ferli adalah untuk mewujudkan visi dan misi Rabbani. Dan sasaran utama yang dibidik adalah umat muslim, baik dikalangan perempuan maupun laki-laki. Dari segmentasi umur, Rabbani sudah mengklasifikasikan beberapa golongan untuk dijadikan sasaran program mencapai tujuannya. Klasifikasi umur target sasarannya seperti anak-anak dengan umur 3-5 tahun, remaja tahun, bahkan dewasa dan ibu-ibu muda sampai orang tuapun menjadi target Rabbani. Lanjut Ferli menjelaskan proses penetapan tujuan dan sasaran publik kunci dalam membangun Corporate Brand Rabbani, Tujuan membangun Corporate Brand Rabbani adalah mewujudkan visi dan misi Rabbani, yaitu menghijabkan dunia di tahun Hijab yang kita maksud yaitu yang syar i tidak mengbungkus tapi menutup aurat. Jadi sasaran utama yang kita bidik adalah dari segala segmen kita semua bisa. Semua produk Rabbani Kita support dari usia 3-5 tahun, usia 10 tahun sampai dewasapun kita semua ada produknya. Selain untuk muslim di Indonesia, Rabbani juga mempunyai rencana untuk membidik sasaran bukan hanya muslim tapi non muslim juga di beberapa negara Benua

32 97 Eropa seperti Belanda, Inggris dan Perancis. Karena mayoritas mereka memang bukan muslim tapi Rabbani masuk ke dunia mode dan membidik bukan non muslim minimal mereka tahu brand Rabbani. Karena hijab pun kan tidak hanya untuk melindungi kepala dari debu, melindungi kulit kepala juga akan tetapi ternyata hijab pun bisa melindungi kepala, selain itu disana hijab pun bisa dijadikan fashion juga. 84 Maksud dari pernyataan Ferli, terkait visi dan misi Rabbani yaitu menghijabkan dunia di tahun 2020 adalah membangun sebuah perdaban kerudung dunia dimana kerudung bukan lagi hal yang harus ditakuti justru dijadikan sebuah kebutuhan bukan hanya untuk menutupi kepala melainkan lebih dari itu yaitu untuk keselamatan dan kehormatan. Rabbani memperkenalkan hijab bukan dari sisi negatifnya melainkan memperkenalkan hijab dan membangun rasa cinta terhadap hijab itu makna yang tersirat dari menshibgoh dunia dengan hijab menurut Ferli. Sejalan dengan pendapat Ferli, Dian menambahkan sasaran dari program komunikasi yang direncanakan Rabbani mempunyai sasaran di kalangan anak-anak sekolah, remaja dan ibu-ibu muda. Sasaran Rabbani adalah Remaja terutama anak-anak sekolah, remaja, ibu-ibu muda dan orang tua. 85 Sedangkan dalam divisi HCD, proses perencanaan membangun corporate brand Rabbani akan diterapkan kepada seluruh karyawan tentunya yang menjadi tujuan dan sasaran utama dari program yang akan dijalankan menurut Bapak Iman adalah seluruh karyawan Rabbani. 84 Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli Hasil wawancara dengan Dian Anggraini selaku Supervisor Rabbani di Jakarta, pada tanggal 13Agustus 2014.

33 98 Dalam divisi HCD tentunya sasaran utamanya adalah seluruh karyawan Rabbani. 86 Dian melanjutkan, sasaran lainnya dalam membangun corporate brand Rabbani adalah semua muslimah yang belum berhijab. Rabbani memperkenalkan hijab yang dinyaman dan mengikuti mode sehingga mereka suka dan menggunakan hijab setelah itu baru masuk pada tahapo selanjutnya yaitu edukasi tentang hijab syar i. Untuk mencapai sasaran utamanya yaitu muslimah yang belum berhijab dan mengajarkan mereka bagaimana caranya mereka menutup aurat. Yaitu dengan cara memperkenalkan terlebih dahulu produk-produk Rabbani sehingga mereka suka dulu. Dengan cara menerbitkan tutorial hijab di berbagai majalah seperti majalah Alila, dan kerjasama dengan kompas juga. Ada di rubrik remaja full page nya isinya tutorial hijab saja kita kerja sama mulai tahun Dan tutorial hijab Rabbani juga bisa dilihat dari website Rabbani dan Facebook Rabbani. Tujuan dari berbagai tahap komunikasi melalui event yang kita adakan adalah supaya mereka tertarik dan mengenal Rabbani. Setelah mereka suka Rabbani terus kita bisa masukkan syiar-nya. 87 Segmentasi customer yang dipetakan oleh Rabbani meliputi segmentasi anak dengan kategori usia 7-13 Tahun. Segmentasi pelajar dengan kategori usia 7-17 Tahun. Segmentasi remaja dengan kategori usia Tahun. Segmentasi ibu muda dengan kategori usia tahun. Dan segmentasi orang tua dengan kategori usia tahun. 86 Hasil wawancara dengan Bapak Iman Awaludin selaku HC Manager Rabbani di Jakarta, pada tanggal 23 Juli Hasil wawancara dengan Dian Anggraini selaku Supervisor Rabbani di Jakarta, pada tanggal 13Agustus 2014.

34 Perencanaan Strategi dan Program Komunikasi dalam Membangun Corporate Brand Rabbani Perencanaan strategis dan pembuatan program komunikasi dalam membangun corporate brand Rabbani, public relations melibatkan pembuatan keputusan tentang tujuan dan sasaran program, mengidentifikasi publik kunci, menentukan kebijakan atau aturan untuk memandu pemilihan strategi dan menentukan strategi. Praktisi public relations bekerja sama dengan manajer lain untuk mengembangkan rencana program strategis. Perencanaan strategi dan pembuatan program komunikasi dalam membangun Corporate Brand pada Rabbani ini tidak hanya dijalankan oleh divisi Public Relations saja melainkan melibatkan divisi lain seperti Markom, HCD, Promo, dan Event. Strategi dan program Rabbani dijalankan oleh public relations dan divisi-divisi lain seperti divisi Markom, HCD, Promo, dan Event. Kemudian strategi ini diterapkan tidak hanya kepada tim manajerial Rabbani saja melainkan kepada karyawannya juga. Contoh ketika customer masuk ke reshare Rabbani, mereka melihat karena orang-orang berfikir pakai kerudung besar itu pakai kerudung segi empat yang lebar itu kelihatan kuno dan kuper, kita di Rabbani menghilangkan image seperti itu, dengan strategi seperti menghadirkan hijab hijab yang ditayangkan melalui sinetron-sinetron dengan model dan motif- motif dan style yang masih syar i yaitu menutup dada Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli 2014.

35 100 Dian menambahkan, koordinasi yang terbentuk dalam proses perencanaan strategi pada Rabbani berada pada kendali Rabbani kantor pusat yang berlokasi di Bandung. Kalau hubungannya dengan media televisi maka kalau di Jakarta di pegang oleh tim Pak Ferli. Tapi tetap koordinasi dengan pusat yaitu di Bandung. 89 Sedangkan control terhadap strategi yang direncanakan yang akan diterapkan kepada seluruh karyawan bekerja sama dengan divisi HCD yang dipimpin oleh Pak Iman langsung. Yang menjalankan strategi untuk penerapan di seluruh karyawan adalah bagian divisi HCD, Bagian HCD ada 4 orang, 1 orang bagian Administrasi HC, 2 orang HC wilayah Barat (Jabar, DKI, Sumatera) dan Timur (Jateng, Jatim, Kalimantan, Sulawesi) yang memantau dan mengcontrol kegiatan amalan harian karyawan Rabbani. Dan 1 orang lagi bagian Training Development. 90 Setelah bersinergi dengan divisi lain, dalam proses perencanaan strategi dalam membangun corporate brand Rabbbani, public relations bersama dengan manager divisi lain menentukan tujuan dan sasaran program, menentukan publik kunci, menentukan kebijakan dan menentukan strategi. Public Relations Rabbani dalam menentukan tujuan dan sasaran program dalam membangun corporate brand Rabbani adalah berlandaskan pada visi dan misi perusahaan yaitu menshibghoh dunia dengan hijab pada tahun Yang artinya visi dan misi Rabbani sudah bertekad bulat untuk menjadi pusat fashion hijab di seluruh dunia. 89 Hasil wawancara dengan Dian Anggraini selaku Supervisor Rabbani di Jakarta, pada tanggal 13Agustus Hasil wawancara dengan Bapak Iman Awaludin selaku HC Manager Rabbani di Jakarta, pada tanggal 23 Juli 2014.

36 101 Tentunya dari visi dan misi yang sudah ditetapkan akan mengarahkan sasaran program kegiatan yang akan dilakukan Rabbani dalam membangun corporate brand perusahaannya serta menentukan publik kunci. Dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi publik kunci dalam membangun corporate brand Rabbani adalah customer. Tujuan dalam membangun corporate brand Rabbani seperti yang sudah dikemukakan oleh Ferli adalah untuk mewujudkan visi dan misi Rabbani. adapun dalam menentukan target sasaran dari program yang akan dibuat Rabbani sudah mengkategorikan program komunikasinya sesuai dengan segmentasi customer yang sudah di petakan diawal. Dikategorikan sesuai dengan sasaran. Cara membidik sasaran supaya tepat misalnya untuk segmentasi anak Rabbani merencakan program lomba mewarnai, lomba fashion show anak. Eventnya seperti dengan belanja bisa mengikuti lomba fashion show anak. Dan Rabbani juga mengontrak artis cilik untuk dijadikan teladan seperti afika, nizam, dan beberapa hafidz Qur an yang dijadikan idola ataupun teladan dalam beberapa event di Rabbani. Jadi dari beberapa anak itu kita ajak ikut dalam event Rabbani sehingga anak-anak tersebut bisa melihat dan mencontoh idolanya yang baik. Kemudian misalnya untuk segmenatsi pelajar di sekolah ada seminar mengenai rohis, dan pensi kita hadirkan brand ambasador kita seperti Fatin disana dan kita support kepanitiannya dan support untuk guru-gurunya melalui produk baju-bajunya. 91 Setelah tujuan, sasaran program, dan publik kunci terkonsep, langkah selanjutnya adalah merencanakan kebijakan dan strategi. Kebijakan yang ada pada Rabbani adalah tingkat pengontrolan yang ketat 91 Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli 2014.

37 102 yang selalu dipantau dan harus bertanggung jawab penuh kepada Divisi Public Relations di kantor Rabbani pusat. Ini dimaksudkan supaya semua bisa berjalan lancar dan bisa mewujudkan visi dan misi perusahaan. Perencanaan strategi dan pembuatan program komunikasi untuk membangun corporate brand Rabbani adalah dengan dengan melakukan proses publikasi melalui media massa baik elektronik seperti televisi dan radio, media cetak seperti Koran dan majalah, dan internet seperti website resmi Rabbani dan memaksimalkan media sosial seperti facebook dan twiter. Selain publikasi melalui media massa, Rabbani juga aktif dalam mengadakan event, seminar di sekolah, dan mengadakan hijab Class. Semua program yang direncanakan tersebut akan berpengaruh besar bagi proses membangun corporate brand Rabbani terhadap Customernya. Perencanaan strategi dan pembuatan program komunikasi Rabbani melalui program publikasi, biasanya lebih kepada publikasi di media-media seperti televisi, dan off airnya melalui seminar-seminar dan hijab class. Kita membangun corporate brand Rabbani dengan memperkenalkan kepada customer melalui acara-acara televisi seperti sinetronsinetron dengan mensupport baju dengan yang longgarlonggar tidak membentuk. Dari gamis dan kerudungnya kita support yang tidak terlalu ketat. Arahan dari Bandung (kantor pusat), untuk mensupport baju di sinetron produkproduk yang dibawa dengan ukuran yang tidak ketat atau longgar. Dan biasanya dari Rabbani juga membawa hijab stylish untuk para artis-artis yang baru mengenakan hijab supaya tetap terlihat rapih dan style. Pada saat event Hijab Class juga biasanya Rabbani membawa dua team yaitu satu tim make up dan satu lagu tim hijab style. Dan sekali lagi arahan dari Bandung (kantor pusat) selalu mengarahkan hijab yang dikenakan jangan sampai membentuk leher dan badan tapi harus bisa menutupi aurat seperti itu Hasil wawancara dengan Bapak Ferli Pangalila selaku Manager Public Relations Rabbani di Jakarta, pada tanggal 12 Juli 2014.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN Dari penelitian yang sudah peneliti lakukan, beberapa simpulan yang dapat penulis sampaikan: 1. Masalah yang dihadapi Rabbani adalah pandangan masa lalu yang terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran Public Relations. Public Relations adalah fungsi manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran Public Relations. Public Relations adalah fungsi manajemen yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perusahaan di seluruh dunia mulai tersadarkan akan pentingnya kehadiran Public Relations. Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Umum Perusahaan

Bab II Tinjauan Umum Perusahaan Bab II Tinjauan Umum Perusahaan 2.1 Sejarah Perusahaan Rabbani adalah outlet busana yang di kenal oleh konsumennya sebagai penyedia busana muslim. Berdiri di kota Bandung sejak tahun 1994 yang merintis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rabbani

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rabbani 50 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rabbani Rabbani bergerak dibidang industri secara defacto berdiri sejak tahun 1991 dan Secara dejure tahun 2001. Saat ini Rabbani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum 1.1.1. Profil Perusahaan CV Rabbani Asysa (Rabbani) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang busana muslim dengan tagline Professor Kerudung Indonesia. Rabbani

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000 Argenti, Paul. A. Komunikasi Korporat Corporate Communications, Jakarta: Salemba

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING

BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING A. Profil Butik Alam Bening Butik Alam Bening didirikan oleh Indanawati atau yang sering disapa dengan Ibu Iin pada Tahun 2013. Pada awalnya beliau hanya coba-coba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membawa dunia usaha pada perkembangan sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku usaha. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Jilbab merupakan jenis pakaian yang memiliki arti sebagai kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada (kbbiweb.id). Jilbab

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 44 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah reshare Rabbani Berawal dari kepahitan dan kesulitan hidup yang luar biasa, pada tahun 1994 Bpk. H. Amry Gunawan bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hal. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hal. 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini konsumen begitu dimanjakan dengan berbagai produk yang dapat dipilih untuk memenuhi kebutuhan. Era produsen mengendalikan konsumen telah berlalu dan telah digantikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menururt Waspodo (2014) Negara Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, meskipun hanya 88% penduduknya beragama Islam. Besarnya jumlah pemeluk agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan pangan, hal tersebut sangat penting bagi manusia untuk menutup bagian bagian tubuh manusia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian CV Rabbani Asysa bergerak dibidang garment secara defacto berdiri sejak tahun 1991 dan secara dejure tahun 2001. Saat ini Rabbani merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat dinikmati dalam balutan busana muslimah, Anak muda sekarang kian menggemari tren busana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keindahan dan kecantikan seorang perempuan bersumber dari dua arah, yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam. Kecantikan dari

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan cara dokumenter dan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan cara dokumenter dan BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan cara dokumenter dan wawancara langsung kepada informan, maka dapat diuraikan sebagai berikut:

Lebih terperinci

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion, sepintas adalah mengenai pakaian atau busana. Jika kita berbicara tentang pakaian, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia pada tahun 2010 sekitar 217 juta jiwa dari total penduduk

Lebih terperinci

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga BAB IV Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga UKSW merupakan satu-satunya Universitas Swasta yang ada di kota Salatiga. Kebanyakan masyarakat mengeanal UKSW sebagai Indonesia mini. Karena didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion kini merambah begitu besar. Para pelaku bisnis dan perancang busana berlombalomba untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini fashion di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Industri fashion sebagai salah satu sektor industri kreatif di Indonesia mampu menyumbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggul dalam menghadapi persaingan bisnis. Setiap pemasar harus dapat melihat

BAB I PENDAHULUAN. unggul dalam menghadapi persaingan bisnis. Setiap pemasar harus dapat melihat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini banyaknya perusahaan yang berdiri membuat semakin ketatnya persaingan dalam bisnis. Dalam ketatnya persaingan dalam bisnis, pengusaha harus meningkatkan pangsa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media massa sangat pesat telah memberikan perubahan dalam segala sendi kehidupan masyarakat. Di Indonesia perkembangan industri media cetak termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang begitu pesat dan sangat ketat, karena setiap perusahaan selalu menginginkan hasil yang memuaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman paket dan dokumen, PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu alat media massa yang paling digemari oleh masyarakat. Karena televisi telah ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan pola pikir manusia mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami banyaknya perubahan

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Fashion atau mode saat ini semakin berkembang di Indonesia, begitu pula dengan perkembangan jilbab. Saat ini semakin banyak wanita yang memakai jilbab. Selain dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, manusia pada dasarnya akan merasakan kesulitan jika hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan melanjutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan globalisasi telah membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi dunia. Pesatnya pangsa pasar yang disebabkan oleh semakin dinamisnya perokonomian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh, tetapi juga berfungsi sebagai identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media komunikasi pada era modern ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Hal ini terjadi karena adanya berbagai media

Lebih terperinci

TUGAS DATABASE MANAJEMEN SISTEM CV. RABBANI

TUGAS DATABASE MANAJEMEN SISTEM CV. RABBANI TUGAS DATABASE MANAJEMEN SISTEM CV. RABBANI OLEH : ANNISA RAHMA 120110110140 ALEX HUTAJULU 120110110141 ULFAH AFIFAH B 120110110142 FAUZIA NUR P 120110110143 RAMADHINA CITRA 120110110144 SAMISARA MANGGALA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemikiran Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian Bezaya group merupakan holding perusahaan yang bergerak dibidang retail fashion muslim ternama. Brand yang berada dalam naungan Bezaya group antar lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan banyak manfaat apabila memahami pengetahuan ini. Terutama

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan banyak manfaat apabila memahami pengetahuan ini. Terutama 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era berkembang seperti sekarang, sejarah mode memberi kesempatan untuk mengetahui wujud busana manusia dari masa ke masa. Tentu saja hal ini dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan karunia terbesar bagi keluarga, agama, bangsa, dan negara. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penerus citacita bagi kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Religiusitas erat kaitannya dengan keyakinan terhadap nilai-nilai keislaman dan selalu diidentikkan dengan keberagamaan. Religiusitas dalam kehidupan seseorang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Stasiun ADITV didirikan oleh persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh tahun1995 dan hasil Musyawarah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan informasi saat ini sangat tinggi. Informasi menjadi sebuah aspek yang sangat penting karena dapat memberikan perkembangan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. MARKETING PR Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. Marketing public relations untuk membentuk citra perusahaan yang berdampak terhadap keputusan pembelian.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. D jilbab tetap bisa eksis ditengah persaingan branding, melalui upaya

BAB V PENUTUP. D jilbab tetap bisa eksis ditengah persaingan branding, melalui upaya 133 BAB V PENUTUP A. SIMPULAN Untuk menjaga eksistensi suatu merek ini yang membuat Nisrina D jilbab tetap bisa eksis ditengah persaingan branding, melalui upaya membrending Nisrina D jilbab serta strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbusana muslim dan berhijab mengundang mata dunia melirik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berbusana muslim dan berhijab mengundang mata dunia melirik Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sudah dari beberapa tahun belakangan, nama Indonesia sering disebut dalam pencarian referensi trend terbaru busana muslim dan hijab. Pada tahun 2016 ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia jumlah muslimnya terbesar dan keanekaragaman budaya daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya. Oleh karena itu konsep

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan seorang muslimah, menutup aurat merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat dihindari. Dalam menutup aurat tersebut, ajaran Islam menyerukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran sesuai perannya merek (brand) mengidentifikasi sumber atau

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran sesuai perannya merek (brand) mengidentifikasi sumber atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu nama atau brand dalam sebuah bisnis menjadi sangat penting. Selain sebagai identitas perusahaan atau produk, brand juga menjadi suatu daya tarik terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siapa yang tidak mengenal istilah jilbab? Jilbab atau kerudung merupakan istilah yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Di Indonesia mengenakan jilbab atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi dan komunikasi yang membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk bekerja lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Obyek Hai anak Adam sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian

Lebih terperinci

Universitas Multimedia Nusantara

Universitas Multimedia Nusantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang bergerak cepat telah meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

Pengertian promosi menurut beberapa ahli sebagai berikut:

Pengertian promosi menurut beberapa ahli sebagai berikut: BAB II PROMOSI DAN KERUDUNG RABBANI II.1 Promosi Pengertian promosi menurut beberapa ahli sebagai berikut: Menurut Darwin Bangun (1989) menjelaskan Promosi adalah segala bentuk komunikasi marketing yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, hijab yang lebih sering merujuk pada kerudung atau jilbab ditunjukkan sebagai sesuatu yang selalu digunakan untuk menutupi bagian kepala hingga dada wanita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan hal yang boleh dikatakan universal dalam hidup manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar belakang lingkungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Jenis Usaha dan Nama Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Jenis Usaha dan Nama Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Jenis Usaha dan Nama Perusahaan MayOutfit adalah usaha yang bergerak dibidang fashion, memulai usahanya dengan membuka online shop hingga sekarang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jilbab berasal dari bahasa Arab yang jamaknya jalaabiib yang artinya pakaian yang lapang atau luas. Pengertiannya adalah pakaian yang lapang dan dapat menutup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan kepada para pelaku bisnis untuk memulai usahanya, menimbulkan banyak sekali bermunculan industri-industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations dalam dunia perhotelan telah menjadi hal yang tidak asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public Relations sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baru bermunculan sehingga mengakibatkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baru bermunculan sehingga mengakibatkan persaingan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Fenomena persaingan bisnis yang sangat pesat sejalan dengan atribut perusahaan baru bermunculan sehingga mengakibatkan persaingan kompetitif yang ketat dan beragam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika pergantian mode dalam fashion yang ada di dunia selalu berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru bermunculan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gaya berbusana atau sering disebut fashion adalah istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode tertentu (sumber: http://digilib.its.ac.id/).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia fashion terus mengalami kemajuan sehingga menghasilkan berbagai trend mode dan gaya. Hal ini tidak luput dari kemajuan teknologi dan media sehingga

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal) BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan terdiri dari dua kata yaitu strategi dan perancangan, yang masing-masing kata mempunyai pengertian tersendiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membujuk pembeli serta pihak lain yang berpengaruh dalam proses pembelian

BAB I PENDAHULUAN. membujuk pembeli serta pihak lain yang berpengaruh dalam proses pembelian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan diperlukan sebuah promosi untuk mengenalkan suatu produk kepada pembeli agar calon pembeli mengetahui apa yang dijual oleh penjual. Promosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini.

BAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jilboobs berasal dari kata jilbab dan boobs. Jilbab adalah kain yang digunakan untuk menutup kepala sampai dada yang dipakai oleh wanita muslim, sedangkan boobs berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang sebagian besar adalah kaum wanita. Kaum wanita muslim di wajibkan agar menggunakan hijab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral dalam masyarakat disekitarnya, menurut Suratno dan

Lebih terperinci

BAB IV PROMOSI SEBAGAI STRATEGI MENCAPAI TARGET PENJUALAN PADA PT. AVIA AVIAN BRANDS SIDOARJO

BAB IV PROMOSI SEBAGAI STRATEGI MENCAPAI TARGET PENJUALAN PADA PT. AVIA AVIAN BRANDS SIDOARJO BAB IV PROMOSI SEBAGAI STRATEGI MENCAPAI TARGET PENJUALAN PADA PT. AVIA AVIAN BRANDS SIDOARJO A. Analisis Pelaksanaan Promosi Pada PT. Avia Avian Brands Sidoarjo Kegiatan promosi biasanya merupakan komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan globalisasi telah membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi dunia. Pesatnya pangsa pasar yang disebabkan oleh semakin dinamisnya perokonomian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan pentingnya dari kegiatan berkomunikasi, saat ini banyak dari perguruan tinggi menjadikan komunikasi sebagai ilmu untuk jenjang bidang studi. Bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam pengembangannya teknologi memberikan kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB III BUTIK LATIFAH DAN PEMASARAN PRODUK. 1. Sejarah Berdirinya Butik Latifah Way Halim Bandar Lampung

BAB III BUTIK LATIFAH DAN PEMASARAN PRODUK. 1. Sejarah Berdirinya Butik Latifah Way Halim Bandar Lampung BAB III BUTIK LATIFAH DAN PEMASARAN PRODUK A. Profil Butik Latifah 1. Sejarah Berdirinya Butik Latifah Way Halim Bandar Lampung Menurut Rita Anomsari (Owner) bahwa sejarah berdiri Butik Latifah pada tanggal

Lebih terperinci

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah Perkembangan bisnis fashion yang semakin bervariatif, ternyata mendorong para muslimah di Indonesia untuk berkarya menciptakan kreasi jilbab baru dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak. Informasi yang dibutuhkan tidak hanya bisa didapatkan melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. khalayak. Informasi yang dibutuhkan tidak hanya bisa didapatkan melalui proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi memang sangat berperan dalam proses penyampaian pesan ataupun informasi kepada seseorang ataupun khalayak.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kontruktivisme. Menurut Denzin dan Lincoln 47 paradigma kontruktivisme adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai wujud keseriusan PT CahayaSurya IndahBusana Jakarta untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai wujud keseriusan PT CahayaSurya IndahBusana Jakarta untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pameran Polo Ralph Lauren adalah event rutin tahunan yang diselenggrakan di hampir seluruh cabang Polo Ralph Lauren di Indonesia. Dengan tujuan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaman, sehingga menimbulkan persaingan di dalam usaha bisnis. Fashion

BAB I PENDAHULUAN. jaman, sehingga menimbulkan persaingan di dalam usaha bisnis. Fashion BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini bukan hanya teknologi saja yang berkembang begitu cepat, akan tetapi perkembangan fashion juga berkembang dengan sangat cepat mengikuti jaman, sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan besarnya kebutuhan akan informasi dan masyarakat dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Semakin banyak muncul stasiun TV baru di industri pertelevisian ini, praktis

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Semakin banyak muncul stasiun TV baru di industri pertelevisian ini, praktis 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Industri media mengalami perkembangan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Semakin banyak muncul stasiun TV baru di industri pertelevisian ini, praktis telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar bebas tekstil dan produk tekstil (TPT) telah dimulai seiring dihapuskannya aturan kuota tekstil. Hal ini menuntut industri TPT untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan cenderung mudah berpindah saluran dan retailer yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan cenderung mudah berpindah saluran dan retailer yang berbeda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri ritel dihadapkan dengan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Gejolak ekonomi dan kemajuan teknologi tergabung membentuk kembali lanskap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Sejak zaman dahulu hingga kini, kebutuhan komunikasi tidak bisa dihindari oleh manusia. Komunikasi menjadi kebutuhan untuk saling bertukar informasi, menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan tercapainya

Lebih terperinci