LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL"

Transkripsi

1 LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 GORONTALO Oleh: FIFIATI NIM : Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh: Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. Enos Taruh, NIP Dr. Sunarty S. Eraku, NIP Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian Dr. Sunarty S. Eraku, NIP

2 HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 GORONTALO Fifiati, Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, *, Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd ** Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian, Program Studi S1. Pend. Geografi F. MIPA Universitas Negeri Gorontalo fifiatigeografi@yahoo.com ABSTRAK Fifiati Hubungan Kemandirian Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Gorontalo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Prof. Dr. Enos Taruh, dan pembimbing II Dr. Sunarty S. Eraku,. Penelitian ini bermaksud untuk dapat mengungkapkan permasalahan tentang hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa. Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Untuk memperoleh data yang diinginkan dan sesuai dengan kepentingan penjelasan maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket dan studi dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis arah regresi dan korelasi sederhana. Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian diperoleh persamaan regresi Ŷ = x. Hal ini mengandung pengertian bahwa setiap kenaikan satu skor kemandirian belajar akan diikuti kenaikan skor prestasi belajar sebesar 0.74 unit pada kostanta Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat hubungan yang positif antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa dapat diterima dengan koefisien korelasi diperoleh harga r = 0,50 dan r 2 = 0,2500 atau 25%. Hal ini menunjukan bahwa kemandirian belajar memiliki hubungan yang erat dengan prestasi belajar siswa. Kata Kunci: Kemandirian Belajar, Prestasi Belajar Siswa Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

3 Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

4 PENDAHULUAN Pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, dan berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang memenuhi prinsipprinsip belajar yang efektif. Interaksi dalam hubungannya dan proses belajar mengajar merupakan kontak dan komunikasi diantara 2 orang yakni antara guru (si pengajar) dan siswa (anak didik). Kontak atau komunikasi yang dimaksud merupakan hubungan yang bersifat edukatif dan diarahkan pada pencapaian tujuan tertentu. Hubungan tersebut dapat dilakukan oleh guru secara maksimal dan menggunakan berbagai keterampilan dengan maksud untuk menggerakan aktivitas siswa untuk membangun kemampuan yang dimiliki oleh siswa, dalam pencapaian tujuan yang diharapkan sebagai hasil dari proses belajar. Menurut Syah (2011: 68) Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar tergantung pada kemampuan setiap siswa. Keberhasilan belajar setiap siswa berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa dalam mencapai prestasi belajar itu dapat berasal dari dalam diri siswa maupun faktor luar dari siswa. Faktor dari dalam diri siswa meliputi bakat, minat belajar, kecerdasan, motivasi, faktor pematang atau pertumbuhan dan sebagainya. Faktor dari luar siswa meliputi faktor lingkungan, keluarga, masyarakat, pergaulan, cara mengajar, alat-alat atau fasilitas belajar dan sebagainya. Berdasarkan hasil observasi dan penelitian yang telah peneliti lakukan di SMA Negeri 2 Gorontalo khususnya siswa kelas XI IPS, menujukkan bahwa masih terdapat beberapa siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih kurang mandiri, hal ini dapat lihat dari kurangnya kesadaran siswa dalam menciptakan pola kemandirian belajar, siswa kurang aktif dalam pembelajaran geografi, siswa kurang berpartisipasi pada saat proses belajar mengajar di kelas maupun belajar kelompok, siswa sulit mengatur jadwal belajarnya, siswa hanya memilih belajar di sekolah saja daripada belajar mandiri di rumah, guru kurang memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah belajar siswa, kebanyakan siswa hanya memanfaatkan waktu untuk kegiatan lain daripada belajar mandiri, biasanya guru hanya memberikan tugas kelompok daripada tugas individu, siswa tidak memiliki keinginan untuk belajar mandiri. Siswa yang memiliki kemandirian belajar sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya. Hal ini dapat terjadi karena siswa mulai percaya terhadap kemampuannya sendiri secara sadar, teratur dan disiplin, berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengejar prestasi belajar, siswa tidak merasa rendah diri dan siap mengatasi berbagai masalah yang muncul. Dari berbagai permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan formulasi judul Hubungan Kemandirian Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Gorontalo. KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Hakekat Belajar Belajar merupakan proses dalam individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman (Purwanto, 2011: 38-39). Belajar hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

5 dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti merubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan dan kemampuan, serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar (Trianto, 2009: 9). Kemandirian Belajar Kemandirian belajar merupakan proses dimana individu berinisiatif belajar dengan atau tanpa bantuan orang lain, mendiagnosa kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan belajar sendiri, mengidentifikasi sumber belajar yang dapat digunakannya, memilih dan menerapkan strategi belajarnya, dan mengevaluasi hasil belajar. Joyoatmojo (2006: 16) mengemukakan bahwa kemandirian belajar adalah usaha memilih sendiri sumber belajar dan menggunakan teknik-teknik belajar yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat (Tahar dan Enceng, 2006: 92) bahwa dalam kemandirian belajar, individu bebas menentukan dan mengelola sendiri bahan ajar, waktu, tempat, dan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang diperlukan. Individu memiliki kemampuan dalam mengelola cara belajar, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, dan terampil memanfaatkan sumber belajar. Belajar mandiri adalah belajar yang dilakukan oleh siswa secara bebas menentukan tujuan belajarnya, arah belajarnya, merencanakan proses belajarnya, strategi belajarnya, menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan akademik, dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk tercapainya tujuan belajarnya (Brookfield, 1984). Menurut Setiyawan (2007:9) kemandirian adalah keadaan seseorang yang dapat menentukan diri sendiri dimana dapat dinyatakan dalam tindakan atau perilaku seseorang dan dapat dinilai. Menurut Brookfield (2000: ) mengemukakan bahwa kemandirian belajar merupakan kesadaran diri, digerakkan oleh diri sendiri, kemampuan belajar untuk mencapai tujuannya. Kemandirian belajar adalah kondisi aktifitas belajar yang mandiri tidak tergantung pada orang lain, memiliki kemauan serta bertanggung jawab sendiri dalam menyelesaikan masalah belajarnya. Kemandirian belajar akan terwujud apabila siswa aktif mengontrol sendiri segala sesuatu yang dikerjakan, mengevaluasi dan selanjutnya merencanakan sesuatu yang lebih dalam pembelajaran yang dilalui dan siswa juga mau aktif dalam proses pembelajaran. Ciri-ciri Kemandirian Belajar Anak yang memiliki kemandirian belajar akan menunjukkan ciri khusus dalam proses belajarnya. Ciri tersebut biasanya nampak dalam berbagai tindakan yang dilakukannya. Menurut Laird dalam Mudjiman (2007: 14) mengemukakan ciri-ciri kemandirian belajar sebagai berikut: 1. Kegiatan belajarnya bersifat mengarahkan diri sendiri tidak dependent. 2. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses pembelajaran dijawab sendiri atas dasar pengalaman bukan mengharapkan jawaban dari guru atau orang lain. 3. Tidak mau dihukum guru. 4. Umumnya tidak sabar untuk segera memanfaatkan hasil belajar. 5. Lebih senang dengan partisipasi aktif daripada pasif mendengarkan ceramah guru. 6. Selalu memanfaatkan pengalaman yang telah dimiliki (konstruktivistik). 7. Lebih menyukai collaborative learning. Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

6 8. Perencanaan dan evaluasi belajar lebih baik dilakukan dalam batas tertentu antara siswa dan guru. 9. Belajar harus dengan berbuat tidak cukup hanya mendengarkan dan menyerap. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar Menurut Basri (dalam Astuti, 2005) kemandirian belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang terdapat di dalam dirinya sendiri (faktor endogen) dan faktor-faktor yang terdapat di luar dirinya (faktor eksogen) a. Faktor endogen (internal) Faktor endogen (internal) adalah semua pengaruh yang bersumber dari dalam dirinya sendiri, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya sejak dilahirkan dengan segala perlengkapan yang melekat padanya. Segala sesuatu yang dibawa sejak lahir adalah merupakan bekal dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan individu selanjutnya. Bermacam-macam sifat dasar dari ayah dan ibu mungkin akan didapatkan dalam diri seseorang, seperti bakat, potensi intelektual dan potensi pertumbuhan tubuhnya. b. Faktor eksogen (eksternal) Faktor eksogen (eksternal) adalah semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan dengan faktor lingkungan. Lingkungan kehidupan yang dihadapi individu sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang, baik dalam segi negatif maupun positif. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam bidang nilai dan kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk kepribadian, termasuk pula dalam hal kemandiriannya. Pengukuran Kemandirian Belajar a) Percaya Diri Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005: 85) menyebutkan bahwa percaya kepada diri sendiri berarti yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapan-harapannya). b) Disiplin Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri atau kepatuhan seseorang untuk mengikuti bentuk-bentuk aturan atas kesadaran pribadinya, disiplin dalam belajar merupakan kemauan untuk belajar yang didorong oleh diri siswa sendiri. Dalam penelitian ini, disiplin siswa dapat diamati dari tingkah laku yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Disiplin siswa pada proses pembelajaran dapat diamati berdasarkan lima aspek yaitu kriteria siswa dalam hal: a. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan b. Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran c. Komitmen yang tinggi terhadap tugas d. Mengatasi kesulitan yang timbul pada dirinya e. Kemampuan memimpin c) Inisiatif Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005: 395) inisiatf adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. Menurut Wollfock (dalam Mardiyanto, 2008: 23) Inisiatif adalah kemampuan individu dalam menghasilkan sesuatu yang baru atau asli atau suatu pemecahan masalah. Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

7 Ciri-ciri orang yang inisiatif menurut Sund (dalam Slameto, 2003: 147) adalah sebagai berikut: 1. Hasrat keingintahuan yang besar 2. Bersikap terbuka dalam pengalaman baru 3. Panjang akal 4. Keinginan untuk menemukan dan meneliti 5. Cenderung menyukai tugas yang berat dan sulit 6. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan 7. Memiliki dedikasi bergairah secara aktif dalam melaksanakan tugas 8. Berfikir fleksibel 9. Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban yang lebih banyak. Berkaitan dengan beberapa defenisi dari para ahli di atas, maka pengertian inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dalam usaha memecahkan suatu masalah. d) Tanggung Jawab Menurut Zimmerer dalam Ikaputera Waspada (2004: 6) mengungkapkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap tanggung jawab sebagai berikut: 1. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas atau pekerjaannya 2. Mau bertanggung jawab energik 3. Berorientasi ke masa depan 4. Kemampuan memimpin 5. Mau belajar dari kegagalan 6. Yakin pada dirinya 7. Obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi. Dalam penelitian ini tanggung jawab siswa dapat dilihat selama proses pembelajaran mata pelajaran geografi yang diamati berdasarkan lima aspek yaitu: 1. Keikutsertaan melaksanakan tugas yang diberikan kelompok 2. Keikutsertaan dalam memecahkan masalah 3. Kepedulian terhadap kesulitan selama anggota kelompok 4. Keikutsertaan dalam membuat laporan kelompok 5. Keikutsertaan dalam melaksanakan presentasi hasil diskusi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah kesadaran diri yang digerakkan oleh diri sendiri serta bertanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya dalam mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator dari kemandirian belajar adalah Percaya diri, disiplin, inisiatif, dan tanggung jawab. Prestasi Belajar Menurut Arifin (2012: 12) prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Mendapatkan suatu prestasi tidaklah semudah yang dibanyangkan, karena memerlukan perjuangan dan pengorbanan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

8 Menurut Syah (2003: 141) bahwa prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya atau tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program, sedangkan menurut Syaiful (dalam Wiyono 2003: 29), menyatakan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat di dalam kurikulum. Menurut Sujadna (2009:6) prestasi adalah kemampuan yang dimiliki siswa, setelah ia menerima pengalaman belajar. Menurut Suryabrata (dalam Untari, 2002: 297) mengartikan prestasi belajar sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait dengan kemajuan atau prestasi belajar siswa selama waktu tertentu. Berdasarkan dari beberapa pengertian prestasi belajar diatas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diraih oleh peserta didik dari aktivitas belajarnya yang ditempuh untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat diwujudkan dengan adanya perubahan sikap dan tingkah laku dan pada umumnya dinyatakan dalam bentuk simbol atau angka-angka. Fungsi Prestasi Belajar Menurut Syah (2003: 14) prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan karena mempunyai beberapa fungsi utama antara lain: a) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik b) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk keinginan anak didik dalam suatu program pendidikan. c) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan. d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat. e) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan, karena dalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang mengalami kegagalan. Kadang ada siswa yang memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan prestasi, tapi dalam kenyatannya prestasi yang dihasilkan dibawah kemampuannya. Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

9 Menurut Syah (2003: 15-16) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: a) Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari diri si pelajar, mencakup: (1) faktor-faktor fisiologis (keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi aktifitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar; keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah, (2) faktor-faktor psikologi (kecerdasan siswa/intelegensi siswa, semakin tinggi intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar dan motivasi, para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai proses dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat). b) Faktor eksternal, mencakup: (1) faktor-faktor non sosial (keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai untuk belajar, metode pengajaran), (2) faktor-faktor lingkungan sosial, (3) lingkungan sosial masyarakat (lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa), (4) lingkungan sosial keluarga. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator dari prestasi belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di kelas yaitu nilai hasil ulangan semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian korelasi yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo pada Siswa Kelas XI IPS. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 selama ± 3 bulan, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan. Minggu pertama dan kedua pada bulan April peneliti mulai melakukan uji coba instrumen pada kelas XI IPS 3. Pada minggu ketiga bulan April peneliti melakukan penelitian dengan memberikan angket pada masing-masing kelas XI IPS setiap kali pertemuan. Selanjutnya peneliti mulai mengolah data hasil penelitian. Populasi dan Sampel Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi target anggota populasi adalah siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Gorontalo, yang berjumlah 138 siswa yang terdiri dari 4 kelas. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan jumlah sampel sebesar 25% dari total populasi yang berjumlah 138 orang. Jadi jumlah sampel keseluruhan adalah 35 siswa. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang dalam pelaksanaannya peneliti memberikan angket pada masing-masing kelas XI IPS untuk mengambil data kemandirian belajar (variabel X), sedangkan pada prestasi belajar (variabel Y), peneliti mengambil hasil dokumentasi berupa nilai rapor pada semester ganjil. Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

10 Adapun desain penelitian ini adalah regresi korelasi dengan analisis jalur yang dapat digambarkan dengan desain skema sebagai berikut: X Y Gambar 2. Skema Hubungan Variabel X Dengan Variabel Y Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2011:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar. 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen atau bebas (Sugiyono, 2013:39). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dan dokumentasi prestasi belajar siswa pada semester ganjil. Validitas Reliabilitas Angket 1. Uji Validitas Angket Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 3, diperoleh hasil uji validitas angket dengan menggunakan taraf nyata α = 0.05 dan N = 35 serta dengan kriteria interval kepercayaan 95% maka harga r tabel = r (a)(n) = r (0.05)(35) = Dengan membandingkan harga r tabel dengan harga r hitung = 0.469, seperti item angket nomor 1 yang ada pada lampiran 3, diperoleh bahwa r tabel <r hitung. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa dari 37 angket yang disebarkan yang valid 32 pertanyaan. 2. Uji Reliabilitas Anget Untuk menguji reliabilitas angket digunakan rumus alpa cronbach (Arikunto, 2013: 239). Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Data Pada penelitian ini untuk uji normalitas variabel X dan Variabel Y peneliti menggunakan rumus chi-kuadrat (Sugiyono, 2010: 172) sebagai berikut: k 2 i i i 1 i Kriteria pengujian : Terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika nyata = 0,05 dan sangat nyata = 0, Uji Regresi 2 2 < 2 (1- ) (k - 3) dengan taraf Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

11 Dengan koefisien-koefisien regresi a dan b dihitung dengan menggunakan persamaan-persamaan: ( y)( x 2 ) - ( x)( xy) a = n ( x 2 ) ( x) 2 n ( xy) ( x)( y) b = n ( x 2 ) ( x) 2 3. Uji Korelasi Adapun rumus yang dipakai adalah rumus r. product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: 4. Uji Hipotesis Rumus yang digunakan untuk uji hipotesis yaitu, menggunakan teknik uji t r xy =. N XY ( X) ( Y) {N X 2 ( X 2 )}{N Y 2 ( Y) 2 } Kriteria pengujian: Terima Ho, jika t (1 -½ά) < t hitung < t (1 -½ά) dengan taraf kepercayaan ά = 0.01 dan ά = 0.05, serta dk = n Hipotesis Statistik a) Merumuskan hipotesis statistik 1. Jika H 1 : 1>0, terdapat hubungan antara X dengan Y 2. Jika H 0 : 1< 0, tidak terdapat hubungan antara X dengan Y b) Kaidah pengambilan keputusan Pengambilan keputusan dengan taraf signifikasi 5% sebagai berikut: 1. Sig < 0,05 Ho ditolak maka Ha diterima 2. Sig > 0,05 Ho diterima maka Ha ditolak HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data Variabel N Skor Skor Rentang Median Modus Rata- SD Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

12 Frekuensi Min Maks rata X ,30 4,63 Y ,25 81, Katerangan: X = Kemandirian Belajar Siswa Y = Prestasi Belajar Siswa Data Kemandirian Belajar Siswa Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar No Kelas Interval Frekuensi % Jumlah Rata-rata skor kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran geografi sebesar 103,30%, dalam hal ini dapat ditunjukkan bahwa terdapat sejumlah siswa yang memperoleh skor minimum sebesar 10 siswa atau 28,58%, dikategorikan kurang mandiri, dan 25 siswa atau 71,42% yang dikategorikan mandiri. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa cenderung positif lebih tinggi siswa yang mandiri. lebih jelasnya sebaran data akan disajikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar dibawah ini Kelas Interval Gambar 3. Histogram Kemandirian Belajar Siswa Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

13 Frekuensi Data Prestasi Belajar Siswa Tabel 7. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar No Kelas Interval Frekuensi % Jumlah Rata-rata skor prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi sebesar 81,71%, hal ini dapat ditunjukkan dalam data prestasi belajar siswa masih terdapat sejumlah siswa yang memperoleh nilai rendah sebanyak 11 siswa atau 31,43%, ada 13 orang siswa atau 37,14% yang memperoleh nilai di atas rata-rata, dan 11 orang siswa atau 31,43% yang memperoleh nilai dibawah rata-rata. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa cenderung positif lebih tinggi siswa yang memperoleh nilai yang lebih tinggi, jelasnya sebaran data akan disajikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar dibawah ini Kelas Interval Gambar 4. Histogram Prestasi Belajar Siswa Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Uji Normalitas Data Variabel X Hasil untuk uji normalitas data pada variabel X (kemandirian belajar) diperoleh bahwa nilai χ² hitung = 0,441 dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf nyata α = 0.05, diperoleh χ² daftar = 7,815. Karena χ² hitung χ² daftar, maka data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal (data terlampir pada lampiran 9). Uji Normalitas Data Variabel Y Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (prestasi belajar siswa) menunjukan bahwa nilai χ² hitung =2,298 dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf nyata α 0.05, maka Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

14 diperoleh χ² daftar =7,815. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa χ² hitung lebih kecil dari χ² daftar. Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal (data terlampir pada lampiran 9). Hasil Pengujian Hipotesis Mencari Persamaan Regresi Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus = a + bx, sehingga dari hasil penelitian (lampiran 10) diperoleh persamaan regresi adalah: = 3,60 + 0,74x. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar 1 (satu) unit pada variabel X akan diikuti oleh perubahan yang ada pada variabel Y sebesar 0,74 pada konstanta 3,60. Maksudnya adalah setiap unit variabel X (kemandirian belajar) akan memberikan hubungan setiap indikator yang ada pada variabel Y (prestasi belajar siswa) sebesar 0,74. Hal ini mengandung pengertian bahwa setiap kenaikan satu skor kemandirian belajar akan diikuti kenaikan skor prestasi belajar sebesar 0.74 unit pada kostanta Uji Linearitas dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil pengujian linearitas dan keberartian persamaan regresi yang menggambarkan hubungan linear apakah berarti atau tidak, digunakan tabel ANAVA sebagai berikut: Tabel 8. Daftar Analisa Varians (ANAVA) Sumber Varians Dk JK RJK F hitung F tabel Total Regresi (a) Regresi (b/a) Residu Tuna Cocok Kekeliruan Keterangan: F hitung uji linieritas = 0.69 F hitung uji keberartian = Berdasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa linearitas persamaan regresi, diperoleh harga F hitung = 0,69 pada taraf nyata α = 0.05 dan dk pembilang = 16 dan dk penyebut = 17, diperoleh F (0.99)(16.17) = Kriteria pengujian yaitu F hitung < F daftar, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa regresi linear Y atas X dengan persamaan Ŷ = 3,60 + 0,74x dapat diterima pada taraf nyata α = 0,05. Persamaan regresi tersebut bermakna bahwa setiap terjadi perubahan (peningkatan atau penurunan) pada kemandirian belajar sebesar 3,60 akan diikuti perubahan rata-rata sebesar 0,74 prestasi belajar siswa. Kemudian untuk pengujian keberartian regresi diperoleh harga F hitung =10,77 pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 33, diperoleh F (0,99)(1,33) = Kriteria pengujian ternyata F hitung > Fdaftar, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = x adalah berarti dan dapat diterima. Hal ini mengandung pengertian Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

15 bahwa setiap kenaikan satu skor kemandirian belajar akan diikuti kenaikan skor prestasi belajar sebesar 0.74 unit pada kostanta Analisis Korelasional Jika garis regresi dari sekumpulan data pengamatan berbentuk linear, maka dapat ditentukan derajat hubungan antara variabel X dan Y melalui koefisien korelasi (r). Dari hasil perhitungan pada lampiran 9, maka diperoleh koefisien korelasi sebesar = 0,50. Dari hasil ini, maka koefisien determinasinya adalah 0,2500 atau 25%, yang berarti bahwa hubungan yang ditimbulkan oleh kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi adalah 25%, sedangkan sisanya 75% prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdesain dalam penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa t hitung sebesar 3,317 sedangkan daftar distribusi t daftar pada taraf nyata α = 0,01 diperoleh kriteria pengujian t (1-½α) (n-2), maka t ( )(33) = 2,042. Dari hasil perhitungan, t hitung lebih besar dari t tabel, yaitu (3,317>2,042). Selanjutnya pada daftar distribusi taraf nyata α = 0,05 diperoleh kriteria pengujian t (1-½α) (n-2), maka (0,975)(33) = 2,042. Hal ini dinyatakan sama, bahwa harga t hitung lebih besar dari t daftar (3,317>2,042), sehingga diperoleh kesimpulan yang sama bahwa koefisien korelasinya benar-benar positif. Pembahasan Berdasarkan penjelasan dan deskripsi hasil penelitian, maka diperoleh hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa. Maka, langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, pertama-tama peneliti mengadakan pengujian normalitas data yang telah terkumpul dari responden. Selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi, sehingga dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi, yaitu Ŷ = x. Model regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor kemandirian belajar akan diikuti oleh naikknya skor prestasi belajar siswa sebesar 0,74 unit pada kostanta 3,60, semakin meningkat kemandirian belajar siswa maka semakin meningkat pula prestasi belajar siswa. Untuk mengukur derajat hubungan antara variabel X (kemandirian belajar) dan variabel Y (prestasi belajar siswa), maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien korelasi. Hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar r = 0,50 dengan koefisien determinasi sebesar r 2 = 0,2500 atau 25% variasi yang terjadi pada prestasi belajar dapat dijelaskan oleh kemandirian belajar siswa, sebagai langkah terakhir adalah pengujian keberartian koefisien dari t hitung berada di luar daerah perhitungan Ho dan Ha diterima, sedangkan sisanya sebesar 75 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa mempunyai hubungan positif dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi untuk kelas XI IPS SMA Negeri 2 Gorontalo. Hal ini mengandung pengertian bahwa semakin baik kemandirian belajar siswa maka semakin tinggi pula prestasi yang dicapainya. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian hipotesis, diperoleh koefisien korelasi sebesar r = 0,50 dengan determinasi r 2 = 0,2500 atau 25%. Artinya variabel kemandirian belajar (X) memberikan kontribusi sebesar 25% terhadap prestasi belajar siswa Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

16 (Y), sedangkan 75% masih ditentukan variabel lain, sehingga diperoleh persamaan regresi Ŷ = x berarti dan dapat diterima. Hal ini mengandung pengertian bahwa setiap kenaikan satu skor kemandirian belajar akan diikuti kenaikan skor prestasi belajar sebesar 0.74 unit pada kostanta DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda karya. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Astuti, Dwi Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Kemandirian Guru Dalam Belajar Pada Guru Kelas Xi Sma Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2005/2006, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Depdikbud, Ahmadi,Uhbiyati Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka. Diknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Tarsito Setiawan, Yasin Perkembangan Kemandirian Seorang Anak. Jakarta: Posted by. Edratna. Sudjana, Nana Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif R Dan D. Bandung: Penerbit Alfa Beta. Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tahar,I., dan Enceng Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar Pada pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Vol. 7(2): Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pusaka. Yamin, M Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: GP Pres. Zimmerman, B Self-Regulated Learning From Teaching to Self-Reflective Practice. New York: Guildford. Geografi, Fakultas MIPA, 2 Prof. Dr. Enos Taruh, S.Pd,, 3 Dr. Sunarty S. Eraku, S.Pd,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Deskripsi tentang Pola Asuh Orangtua Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

Lebih terperinci

Kata Kunci: Keterampilan belajar dan Hasil Belajar Mahasiswa 1

Kata Kunci: Keterampilan belajar dan Hasil Belajar Mahasiswa 1 1 HUBUNGAN KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA GEOGRAFI ANGKATAN 2011 DI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Puji Astuti, Dr. rer. nat. Mohamad Jahja, Supartin, S.Pd, M.Pd Jurusan Fisika, Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) Oleh: Fitriyanti K. Dja far, Trisnowaty Tuahunse*, Resmiyati Yunus** Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di SMA

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Desrianty Abdullah, Surya Kobi*, Yusni Pakaya** Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

Halid Nento, Muhammad Yusuf *, Ahmad Zainuri **

Halid Nento, Muhammad Yusuf *, Ahmad Zainuri ** 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS X DI SMA NEGERI 1 PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN. Halid Nento, Muhammad Yusuf *, Ahmad Zainuri

Lebih terperinci

Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah

Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah Efektivitas Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Matematika Di SMA Ma arif Bulakamba Kabupaten Brebes Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Pengujian validitas digunakan untuk mengukur pernyataan-pernyataan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.I. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 KENDARI. Anwar Bey dan La Narfin

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 KENDARI. Anwar Bey dan La Narfin 173 PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 KENDARI Anwar Bey dan La Narfin Jurusan PMIPA/Matematika FKIP Unhalu Kampus Bumi Tridharma

Lebih terperinci

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT Rinto

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif melalui analisis regresi dengan korelasi product moment. Hal ini berdasarkan pada rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa perhitungan statistik data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen

Lebih terperinci

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI Pembimbing 1 : Dr. H. Walidun Husain, M.Si Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013) 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di sekolah SMA Negeri sekota Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN 3 kota Gorontalo

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGARUH POLA ASUH DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PURWOREJO NOGOSARI BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhui sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian 1. Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat dan dapat dipercaya mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, dan berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang memenuhi prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok Data variabel Layanan Bimbingan Kelompok menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang . Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengambil lokasi penelitian di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Peneliti memilih lokasi ini guna mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh hasil belajar Tata Hidang terhadap minat siswa sebagai Waiter/Waitress di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi

Lebih terperinci

Disusun oleh : A FAKULTA

Disusun oleh : A FAKULTA PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 1 TEMPURSARI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey dengan mengukur besar pengaruh tingkat modalitas belajar terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggembarkan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan berupa angket tentang pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH Binti Asrah 1, Rita Novita 2, Fitriati 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Budi Nugroho Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: buinuo@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh: Rizal 2

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh: Rizal 2 SELAMI IPS Edisi Nomor 34 Volume 1 Tahun XVI Desember 011 ISSN 1410-33 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh:

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK Oleh : Moh. Aniq, Khairul Mar ati UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Abstrak

Lebih terperinci

DINA FITMILINA A1A110053

DINA FITMILINA A1A110053 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Sehubungan dengan itu, Sudjana (008 : 5) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN 2011/2012

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Warkintin STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Jl. Pertamina Sengkuang Sintang Email: warkintin@hotmail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode 31 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode Data yang dikumpulkan berdasarkan data yang ada di tempat penelitian sehingga

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh Mizan Ibnu Khajar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI OLEH: TRYSNA INDAH UTAMA A1A112019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif (correlational studies). Penelitian korelasional

Lebih terperinci

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik Umiyatun (0614052) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menetapkan SD Inpres Panca Karsa II, Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. menetapkan SD Inpres Panca Karsa II, Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato sebagai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penetapan objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah dan tepat pada sasaran. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar A. Pemaparan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja di Kriya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian, data penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian, data penelitian yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian, data penelitian yang diperoleh dari variabel bebas dan variabel terikat sehingga didapatkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 ALASTUWO KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HAS IL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HAS IL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HAS IL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui besar kontribusi komitmen pada tugas (task commitmen) terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Dharma Wanita Kota Surabaya, Kelurahan Kendangsari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Winarno Surakhmad (1994: 131) mengemukakan bahwa, metode adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Winarno Surakhmad (1994: 131) mengemukakan bahwa, metode adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Winarno Surakhmad (1994: 131) mengemukakan bahwa, metode adalah merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Berdasarkan batasan tersebut,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 01-013. 3.1. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian ini tidak ada perlakuan kepada variabel penelitian melainkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jalan Dr. Setiabudi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi ANALISIS LINGKUNGAN PERGAULAN DAN GAYA BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi deskripsi data, hasil analisis data penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data pendidikan shalat dalam keluarga dan akhlak siswa kelas VIII di MTs Fatahillah Semarang diperoleh dari hasil angket yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penulis dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA SMA NEGERI I JATISRONO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini terdiri dari atas dua variabel, yaitu motivasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini terdiri dari atas dua variabel, yaitu motivasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini terdiri dari atas dua variabel, yaitu motivasi belajar sebagai variabel bebas (variabel X) dan hasil belajar

Lebih terperinci

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa pendidikan, ia seakan-akan tidak memiliki keterpaduan dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa pendidikan, ia seakan-akan tidak memiliki keterpaduan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang selalu membutuhkan pendidikan. Dengan pendidikan, kebutuhan rohani dan jasmani manusia bisa terpenuhi. Manusia tanpa pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil belajar Ilmu Gizi Dasar yang dapat disumbangkan untuk Gizi Dalam Daur Kehidupan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Menurut ragam penelitian ditinjau dari bidangnya, penelitian ini termasuk dalam bidang penelitian akademis atau pendidikan. Ditinjau dari tempatnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sesuatu. Dalam penelitian memiliki karakteristik yang komplek, tidak sekedar alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, untuk mengungkapkan gejala-gejala serta hubungan antar variable

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskripti dan statistik infernsial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan distribusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.2 Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ( Suatu Penelitian di SMP Negeri 3 Satap Lemito)

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ( Suatu Penelitian di SMP Negeri 3 Satap Lemito) HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ( Suatu Penelitian di SMP Negeri 3 Satap Lemito) Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu sosial Universitas Negeri Gorontalo. 2014.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

Lebih terperinci

: SAHID PAMBUDI UTOMO A210

: SAHID PAMBUDI UTOMO A210 PENGARUH KEDISIPLIAN BELAJAR SISWA DAN KEMAMPUAN EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI 1 BATURETNO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah suatu proses pengumpulan yang sistematis dan analisis yang logis terhadap informasi (data) untuk tujuan tertentu. Metode Penelitian (juga seringkali disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka lokasi penelitian akan dilaksanakan pada Kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk menjawab beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan dalam Bab I halaman 6-7, dibutuhkan data-data terkait penelitian ini.

Lebih terperinci