ANALISIS PERBANDINGAN PERTUMBUHAN LABA BERSIH BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN BPR KONVENSIONAL
|
|
- Sucianty Liana Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PERBANDINGAN PERTUMBUHAN LABA BERSIH BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN BPR KONVENSIONAL (Sensus pada Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional di Indonesia tahun ) Oleh: IWAN HERMANSYAH IRYANI MAULANA SURYANA JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA ABSTRACT COMPARATIVE ANALYSIS OF NET PROFIT GROWTH OF CONVENTIONAL BANKS AND CONVENTIONAL BPR (Sensus on Conventional Comercial Bank and Conventional BPR in Indonesia of year ) ) This study aims to determine the ratio of net profit growth that exist in the Conventional Comercial Banks and Conventional BPR. This study focused on
2 Conventional Comercial Banks and Conventional BPR in Indonesia The data retrieved is secondary data which consists of theory and literature. Methods of research by the author is analytical descriptive. Method. Hypothesis testing is done by a qualitative approachusing different test average to detect differences in growth in net profit of Conventional Comercial Banks and Conventional BPR in Indonesia. These result prove the existence of significant differences between net income on Conventinal Comercial Banks and Conventional BPR in Indonesia. Key word : Net Profit Growth 2. ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN PERTUMBUHAN LABA BERSIH BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BPR KONVENSIONAL (Sensus pada Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional di Indonesia tahun ) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan laba bersih yang ada pada Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional. Penelitian ini difokuskan pada Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional yang ada di Indonesia. Data yang diambil adalah data sekunder yang terdiri dari teori dan literature. Metode penelitian yang penulis lakukan adalah metode deskriptif analitis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan uji beda rata rata untuk mengetahui adanya perbedaan pertumbuhan laba bersih Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional di Indonesia. Hasil penelitian ini membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara laba bersih pada Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional di Indonesia. Kata Kunci : Pertumbuhan Laba Bersih 3. Latar Belakang Penelitian Salah satu lembaga keuangan yang memiliki pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat adalah salah satunya perbankan. Dimana bank adalah sebuah lembaga keuangan yang mempunyai peran menghimpun dana dari masyarakat dsn menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pemberian pinjaman. Seiring dengan berjalannya waktu, bank telah menjadi sebuah kebutuhan hidup bagi manusia. Praktek praktek seperti menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah. Dengan demikian, fungsi-fungsi utama perbankan modern, yaitu menerima deposit, menyalurkan dana melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Setiap perusahaan selalu menginginkan adanya perubahan bagi pertumbuhan perusahaan sehingga kecil kemungkinan untuk likuidasi. Laba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan. Jika laba tersebut ditahan dan tidak dibagikan maka perusahaan telah memiliki sumber dana untuk membiayai ekspansinya, namun jika ada bagian laba
3 yang harus dibagikan pada pemegang saham dalam bentuk deviden, maka sumber dana tersebut menjadi berkurang. Sebagai lembaga keuangan, bank berfungsi sebagai perantara keuangan atau financial intermediary dari dua pihak, yakni pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Bank menerima simpanan uang masyarakat (dana pihak ketiga). Kemudian uang tersebut dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk kredit dengan pengenaan suku bunga tertentu. Penyaluran kredit merupakan fungsi utama dari bank dan merupakan sumber pendapatan yang utama pada umumnya. Pendapatan ini diperoleh dari spread suku bunga simpanan dan kredit yang dikenakan oleh bank. Penentuan spread ini tergantung dari pihak bank dan target marketnya (Kurniawan, 2004). Dalam praktik perbankan di Indonesia eksekutif bank menetapkan spread sebesar 2% sampai dengan 3% p.a. yang merupakan harga yang layak atau cukup sebagai komponen lending rate. Secara teori suku bunga pinjaman merupakan gabungan dari cost of fund ditambah biaya intermediasi dan biaya risiko macet (Solopos, 2003 dalam Kurniawan, 2004). Bank di Indonesia dibedakan atas dua jenis, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Perbedaan utama BPR dengan Bank Umum adalah dalam hal ruang lingkup kegiatan dan wilayah operasional. BPR tidak diizinkan melakukan transaksi kliring sehingga BPR tidak dapat menciptakan uang giral. Dengan demikian, BPR tidak dapat dikelompokkan ke dalam bank pencipta uang giral. Selain ruang lingkup usaha yang terbatas, wilayah operasional BPR juga dibatasi pada tingkat kecamatan dan pedesaan-pedesaan. Berbeda halnya dengan bank umum yang merupakan bank yang paling banyak dan luas kegiatannya. Karena kegiatannya sangat luas, maka biaya ekonomi dan risiko kegagalan pengelolaan bank umum sangat besar. Berdasarkan hal itu, maka syarat syarat pendirian bank umum, khususnya memasuki tahun 1990-an, sangat diperketat. Sesuai dengan kebijakan otoritas moneter, bank bank umum dan BPR sebagai lembaga keuangan diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pergerakan perekonomian melalui pengucuran kredit investasi untuk mendanai pembangunan daerah. Melalui suku bunga yang normal diharapkan pihak swasta dapat terdorong kembali memberikan peranannya sehingga dapat menggerakkan sektor riil dan mendatangkan manfaat, baik seperti yang diharapkan oleh investor, pemerintah, maupun terutama memberikan manfaat untuk menyejahterakan masyarakat. 4. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pertumbuhan laba bersih pada Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Konvensional di Indonesia pada tahun di Indonesia?
4 2. Bagaimana pertumbuhan laba bersih pada Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional pada tahun di Indonesia? 3. Bagaimana perbandingan pertumbuhan laba bersih pada Bank Umum Konvensional dengan BPR konvensional di Indonesia? 5. Tinjauan Pustaka 5.1. Laba bersih Laba bersih adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atas penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal Jenis jenis Laba Di dalam laporan laba / rugi terdapat jenis laba menurut Smith dan Skousen (2003:132) dialihbahasakan oleh tim penerjemah penerbit Erlangga adalah sebagai berikut : 1. Laba kotor Adalah selisih antara hasil penjualan bersih dengan harga pokok barang yang dijual 2. Laba operasi Adalah laba kotor setelah dikurangi dengan biaya biaya komersil yaitu biaya pemasaran serta biaya administrasi dan umum 3. Laba sebelum pajak Adalah jumlah laba yang diperoleh dengan menambahkan laba operasi dengan hasil hasil lainnya yang dikurangi biaya atau kerugian yang terjadi diluar aktivitas normal perusahaan 4. Laba bersih Adalah jumlah keuntungan bersih perusahaan setelah dikurangi semua biaya. Bagian dari laba bersih inilah yang akan dibagikan sebagai deviden kepada para pemegang saham Unsur Unsur Laba Unsur unsur laba menurut Smith dan Skousen (2000:123) dialihbahasakan oleh tim penerjemah penerbit Erlangga, adalah sebagai berikut: 1) Pendapatan Adalah arus masuk atau penambahan lain atas aktiva suatu entitas atas kewajiban kewajiban (atau kombinasi keluarannya) yang berasal dari penyerahan / produksi barang, pemberi jasa, atau aktivitas aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas. 2) Beban Adalah arus keluar atau pemakaian lain aktiva atau terjadinya kewajiban (kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi, jasa atau pelaksanaan pelaksanaan aktivitas aktivitas lain yang merupakan operasi utama/operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas. 3) Keuntungan
5 Adalah kenaikan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi periferal atau insidental pada suatu entitas dari transaksi lain dan kejadian serta situasi lain yang merupakan entitas kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi pemilik. 4) Kerugian Adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi periferal dan insidental pada suatu entitas dari transaksi lain dan kejadian serta situasi lain yang merupakan entitas kecuali yang dihasilkan dari beban atau distribusi kepada pemilik 5.2. Bank Umum Konvensional Bank Umum Konvensional Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Pentingnya Bank Bank sangat penting dan berperan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu bangsa karena bank adalah : 1. pengumpul dana dari SSU dan penyalur kredit kepada DSU 2. tempat menabung yang efektif dan produktif bagi masyarakat 3. pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran dengan aman, praktis dan ekonomis 4. penjamin penyelesaian perdagangan dengan menerbitkan L/C 5. penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank garansi 5.3. Bank Perkreditan Rakyat Pengertian BPR Pengertian BPR menurut UU Perbankan nomor 7 Tahun 1992 adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR Tujuan BPR Peranan BPR sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat dapat mewujudkan tujuan BPR, yaitu sebagai lembaga keuangan penunjang pelaksanaan pembangunan nasional (sebagai salah satu sumberdana pembiayaan pembangunan nasional) dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak Usaha BPR Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang diperoleh dari spread effect dan pendapatan lain. Adapun usaha usaha BPR adalah :
6 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2. Memberikan kredit 3. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas. 6. Kerangka pemikiran Dunia perbankan mempunyai salah satu peran yang mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu negara, maka semakin besar peranan perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Artinya keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah dan masyarakatnya Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biayabiayanya dalam jangka waktu (periode) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003: 444). Bank mempunyai peranan penting dalam menstabilkan perekonomian di Indonesia. Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank memiliki kegiatan utama yaitu menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali pada masyarakat dalam bentuk kredit. Dalam kegiatannya menghimpun dana masyarakat bank mempunyai tiga sumber yang terdiri dari tabungan, giro, dan deposito. Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. 7. Hipotesis
7 Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran di atas maka penulis menetapkan hipotesis bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara pertumbuhan laba bersih di Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Konvensional Sensus pada Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional di Indonesia tahun ) 8. Metode Penelitian 8.1. Metode Penelitian yang Digunakan Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan sensus. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran lukisan sistematis, faktual dan aktual mengenai fakta fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Mohammad Nazir, 2003:56) Metode sensus adalah proses pengumpulan data seluruh populasi untuk mengetahui besaran besaran populasi (dengan demikian tidak melalui proses penaksiran)(abdul Hakim, 2001:11). Sensus adalah mengumpulkan informasi dari seluruh unsur dalam suatu populasi (Sri Mulyono, 2003:171) 8.2. Operasionalisasi Variable Variable merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variable itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya (Sugiyono, 2007:3). Sesuai dengan judul usulan penelitian yang penulis pilih yaitu : Analisis Perbandingan Pertumbuhan Laba Bersih Bank Umum Konvensional dengan BPR Konvensional (, maka variable yang diukur adalah laba bersih yang ada pada Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional. Dalam operasionalisasi variabel, penulis akan menjelaskan tentang variabel variabel yang terdapat dalam judul penelitian sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Nama Variabel Laba bersih Definisi Indikator Skala Laba bersih adalah kenaikan manfaat ekonomi selama 1 periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atas penambahan aktiva / penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman Pendapatan Beban Pajak Rasio
8 modal Standar Akuntansi Indonesia (2007 : 13) 8.3. Teknik Pengumpulan Data Jenis dan sumber data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan data sekunder. Menurut Riduwan (2003:51) data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi instansi / badan lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna. 9. Hasil Penelitian dan Pembahasan 9.1 Laba Bersih pada Bank Umum Konvensional Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayarannya. Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah mendapatkan laba atau keuntungan yang sangat besar yang diharapkan setiap tahunnya atau dari waktu ke waktu laba yang diperoleh semakin meningkat. Tabel 4.1 Laba Bersih pada Bank Umum Konvensional Periode dalam milyar rupiah No Bulan dan Tahun Laba Bersih Pendapatan Beban Total Laba 1 Januari 2009 Rp Rp Rp Februari 2009 Rp Rp Rp Maret 2009 Rp Rp Rp April 2009 Rp Rp Rp Mei 2009 Rp Rp Rp Juni 2009 Rp Rp Rp Juli 2009 Rp Rp Rp Agustus 2009 Rp Rp Rp Septemer 2009 Rp Rp Rp Oktober 2009 Rp Rp Rp November 2009 Rp Rp Rp Desember 2009 Rp Rp Rp Januari 2010 Rp Rp Rp Februari 2010 Rp Rp Rp Maret 2010 Rp Rp Rp April 2010 Rp Rp Rp Mei 2010 Rp Rp Rp Juni 2010 Rp Rp Rp
9 19 Juli 2010 Rp Rp Rp Agustus 2010 Rp Rp Rp September 2010 Rp Rp Rp Oktober 2010 Rp Rp Rp November 2010 Rp Rp Rp Desember 2010 Rp Rp Rp Total Rp Rp Rp Sumber : Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional (data diolah) 9.2 Laba Bersih pada BPR Konvensional Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Berbeda halnya dengan Bank Umum, laba bersih yang diperoleh pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) hanya diperoleh berupa penyaluran dana dan sumber dana. Hal ini disebabkan karena Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tidak mempunyai produk berupa giro dan tidak boleh melakukan transaksi berupa valuta asing. Tabel 4.2 Laba Bersih pada BPR Tahun dalam milyar rupiah No Bulan dan Tahun Total laba bersih 1 Januari 2009 Rp (262) 2 Februari 2009 Rp (170) 3 Maret 2009 Rp April 2009 Rp Mei 2009 Rp Juni 2009 Rp Juli 2009 Rp Agustus 2009 Rp Septemer 2009 Rp Oktober 2009 Rp November 2009 Rp Desember 2009 Rp Januari 2010 Rp Februari 2010 Rp Maret 2010 Rp April 2010 Rp Mei 2010 Rp Juni 2010 Rp Juli 2010 Rp Agustus 2010 Rp September 2010 Rp Oktober 2010 Rp November 2010 Rp Desember 2010 Rp Total Rp Sumber : Kegiatan Usaha BPR (data diolah)
10 9.3 Pertumbuhan Laba Bersih pada Bank Umum Konvensional Dilihat dari data tabel 4.1, laba bersih pada Bank Umum Konvensional pada bulannya terus meningkat. Ini disebabkan karena terjadi peningkatan pada pendapan setiap bulannya. Untuk lebih jelasnya penulis merinci setiap perubahan dari bulan ke bulan sebagai berikut : Tabel 4.3 Pertumbuhan Laba Bersih Pada Bank Umum Periode dalam milyar rupiah No. Bulan&Tahun Total Laba Bersih Selisih Pertumbuhan (%) 1 Januari 2009 Rp (26.765) -696,82 2 Februari 2009 Rp Maret 2009 Rp ,24 4 April 2009 Rp ,85 5 Mei 2009 Rp ,47 6 Juni 2009 Rp ,55 7 Juli 2009 Rp ,08 8 Agustus 2009 Rp ,71 9 September 2009 Rp ,31 10 Oktober 2009 Rp ,58 11 November 2009 Rp ,41 12 Desember 2009 Rp ,46 13 Januari 2010 Rp (40.152) -88,8 14 Februari 2010 Rp ,86 15 Maret 2010 Rp ,21 16 April 2010 Rp ,94 17 Mei 2010 Rp ,11 18 Juni 2010 Rp ,04 19 Juli 2010 Rp ,58 20 Agustus 2010 Rp ,71 21 September 2010 Rp ,31 22 Oktober 2010 Rp ,61 23 November 2010 Rp ,13 24 Desember 2010 Rp ,80 Sumber : data diolah 9.4 Pertumbuhan Laba Bersih pada BPR Konvensional
11 Dilihat dari tabel 4.2, laba bersih pada Bank Perkreditan Rakyat Konvensional pada bulannya bersifat fluktuatif (naik turun). Hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan dan penurunan jumlah simpanan. Berbeda halnya dengan Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dilarang melakukan transaksi berupa valuta asing dalam lalu lintas pembayarannya sehingga hal tersebut pula yang menyebabkan dana yang ada pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) itu sendiri mengalami keterbatasan. Untuk lebih jelasnya penulis merinci pertumbuhan laba bersih setiap bulannya selama periode sebagai berikut : Tabel 4.4 Pertumbuhan Laba Bersih pada BPR Periode Dalam milyar rupiah No. Bulan&Tahun Total Laba Bersih Selisih Pertumbuhan (%) 1 Januari 2009 Rp (262) (1.111) 424,05 2 Februari 2009 Rp (170) 92-54,12 3 Maret 2009 Rp April 2009 Rp ,55 5 Mei 2009 Rp ,92 6 Juni 2009 Rp ,33 7 Juli 2009 Rp ,33 8 Agustus 2009 Rp ,42 9 September 2009 Rp ,20 10 Oktober 2009 Rp ,98 11 November 2009 Rp ,20 12 Desember 2009 Rp ,25 13 Januari 2010 Rp 112 (1.046) -933,93 14 Februari 2010 Rp ,33 15 Maret 2010 Rp ,17 16 April 2010 Rp ,51 17 Mei 2010 Rp ,75 18 Juni 2010 Rp ,39 19 Juli 2010 Rp ,63 20 Agustus 2010 Rp ,72 21 September 2010 Rp ,18 22 Oktober 2010 Rp ,68 23 November 2010 Rp ,69 24 Desember 2010 Rp ,49
12 Sumber : data diolah 9.5 Perbandingan Pertumbuhan Laba Bersih Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan laba bersih pada Bank Umum Konvensional dengan BPR Konvensional. Setelah melihat perkembangan total laba bersih Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional, maka dapat ditarik kesimpulan tentang perbandingan laba bersih Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional yang dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.5 Perbandingan Pertumbuhan Laba Bersih Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional Bulan Periode Tahun Pertumbuhan Laba Bersih Bank Umum Konvensional Pertumbuhan Laba Bersih BPR Konvensional Januari ,82 424,05 Februari ,12 Maret , April ,97 34,55 Mei ,2 19,92 Juni ,9 17,33 Juli ,4 6,33 Agustus ,3 16,42 September ,5 11,20 Oktober ,8 11,98 November ,20 Desember ,2 7,25 Januari ,8-933,93 Februari ,8 53,33 Maret ,2 37,17 April ,1 27,51 Mei ,2 20,75 Juni ,6 17,39 Juli ,1 13,63 Agustus ,3 8,72 September ,5 8,18 Oktober ,1 5,68 November ,69 Desember ,2 4,49 Total -191,60-47,25 Rata rata -7,98-1,97 Sumber : data diolah 10 Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis teliti pada website dan pembahasan yang diselaraskan dengan permasalahan yang diteliti, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Pertumbuhan laba bersih pada Bank Umum Konvensional bersifat fluktuatif (naik turun) hal ini disebabkan karena adanya peningkatan dan
13 penurunan pada jumlah beban dan pendapatan sehingga laba bersih juga mengalami pertumbuhan yang positif dan negatif. 2. Pertumbuhan laba bersih pada BPR Konvensional juga bersifat fluktuatif (naik turun) hal ini juga disebabkan adanya peningkatan dan penurunan pada jumlah beban dan pendapatan sehingga laba bersih yang ada di BPR mengalami pertumbuhan yang positif dan negatif. 3. Perbandingan pertumbuhan laba bersih Bank Umum Konvensional dan BPR Konvensional terdapat perbedaan yang sangat terlihat, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan laba bersih yang terdapat di BPR Konvensional dengan jumlah negatif atau mengalami kerugian dan di Bank Umum Konvensional juga terdapat pertumbuhan yang negatif Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan bank yaitu mengenai pertumbuhan laba bersih. Adapun sarannya adalah sebagai berikut : 1. Dalam upaya mendapatkan laba bersih yang diharapkan sehingga tidak mengalami penurunan sebaiknya perusahaan mengembangkan strategi yang bisa mensiasati faktor faktor yang mempengaruhi keuntungan bank, baik itu dari dalam maupun diluar bank itu sendiri. 2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya periode pengamatan ditambah atau penelitian tidak hanya dilakukan pada dua bank saja. DAFTAR PUSTAKA Anis Chairi dan Imam Ghozali Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Penerbit : Badan penerbit Universitas Dipenogoro. Harahap, Sofyan Syafri Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Keempat. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada Harnanto. 2004, Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta BPFE Hasibuan, H. Malayu S. P Dasar dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat Kasmir Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada
14 Dasar dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara Manurung, Mandala dan Pratama Rahardja Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Moch. Nazir Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia Mulyadi Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua, Yogyakarta : Salemba Empat Niswonger Rollin C, Philip E, Fress, Carl S. Warren Prinsip prinsip Akuntansi. Edisi Keenam belas. Jilid I. Dialihbahasakan oleh Hyignus Ruswinarto. Jakarta : Erlangga Riduwan Dasar dasar Statistika. Bandung : Alfabeta Sawaldjo Puspopranoto Keuangan Perbankan Dan Pasar Keuangan. Jakarta : Pustaka LP3 ES Indonesia. Soemarso S.R Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima, Jakarta : Salemba Empat Soemitra, Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : PT. Salemba Empat Sinungan, Muchdarsyah Manajemen Dana Bank. Jakarta : Bumi Aksara Smith. Jay M, Skousen K. Fred Akuntansi Intermediate, Volume Komprehensif. Edisi Kesembilan, Jilid II, Dialihbahasakan oleh Tim Penerjemah Penerbit Erlangga. Jakarta : Erlangga Subagyo Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta : Aditya Kencana Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suhardjono, Indra Bastian Akuntan Perbankan. Jakarta : Salemba Empat Syamsu Iskandar.2008.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Semesta Asa Bersama
15 Undang undang Republik Indonesia No. 10 Tahun Pokok pokok perbankan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pada perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatanya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan mengenai pengaruh faktor suku bunga kredit, dana pihak ketiga, nilai tukar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat komplektisitas yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja suatu bank. Komplektisitas yang tinggi
Lebih terperinciImplementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-04-18 Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.
1 PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN BANK Bank berasal dari bahasa Italia BANCO yang kartinya Bangku. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai perantara keuangan dari
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank 2.1.1.1 pengertian Bank Bank lebih dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank
Lebih terperinciJURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS
1 JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Survei pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya) Oleh : RIZAL KURNIAWAN NPM. 083403044 Dr. Dedi Kusmayadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan
Lebih terperinciANDRI HELMI M, A.Md., SE., MM.
ANDRI HELMI M, A.Md., SE., MM. 1. General Overview 2. Banking overview 3. Kebijakan dan Regulasi Perbankan 4. Organisasi dan struktur bank 5. Manajemen dana bank 6. Manajemen aktiva dan pasiva 7. Manajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana,
Lebih terperinciKegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:
BAB I PENGENALAN BANK A. Pengertian Bank Bank berasal dari bahasa Italia Banco yang berarti Bangku Menurut UU No. 10 Tahun 1998, definisi Bank adalah: Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian, Fungsi dan Aktivitas Bank Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi sangat bergantung pada keberadaan sektor perbankan yang berfungsi
Lebih terperinciHUBUNGAN BIAYA DANA PIHAK KETIGA DENGAN RENTABILITAS BANK (Studi kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Siliwangi Tasikmalaya)
HUBUNGAN BIAYA DANA PIHAK KETIGA DENGAN RENTABILITAS BANK (Studi kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Siliwangi Tasikmalaya) Siti Yulianti 083403045 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai salah satu lembaga keuangan, selain berfungsi sebagai penampung dana masyarakat, juga berfungsi sebagai penyalur dana dalam bentuk kredit yang diberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary service, stabilitas ekonomi di lain pihak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan mempunyai peran yang penting bagi aktivitas perekonomian. Lembaga keuangan (bank) merupakan lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian suatu negara saat ini Lembaga Perbankan memiliki peranan yang cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No 10 Tahun 1998, pengertian bank adalah sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga yang memiliki peranan penting di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga yang memiliki peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Perbankan adalah salah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan memiliki pola kerja yang tetap dan telah ditentukan untuk mencapai tujuan bersama.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh membagi satu angka dengan angka lainnya. Jadi, rasio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat strategis dan keberadaannya sangat mutlak dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat strategis dan keberadaannya sangat mutlak dalam pembangunan ekonomi sebagai lembaga keuangan yang berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Bank menerima simpanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank 1. Pengertian Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi. Menurut Ismail (2010: 10) menyebutkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1998 bahwa yang dimaksud dengan perbankan adalah segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini menjelaskan mengenai dasar pemilihan topik, masalah yang diangkat, tujuan melakukan penulisan, serta kerangka pikir penulisan secara umum yang akan ditulis. 1.1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan
Lebih terperinciANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN
ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN Nurhidayati 0924012 Jurusan SI Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian Rokan Hulu Abstrak Penelitian
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah salah satu badan financial yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA,Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAN PT BANK CIMB NIAGA,Tbk DAN ENTITAS ANAK MENGGUNAKAN METODE CAMELS Imaniar email: Imaniar_ainq888@yahoo.com Progam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan akhir yaitu stablilitas perekonomian nasional sebagaimana diatur sebagai tugas pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan bank tersebut dimana dalam penilaian kesehatannya, Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Bank selain menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat berupa kredit, bank tersebut juga dituntut untuk menjaga kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan hal penting yang disiapkan untuk menghadapi masa yang akan datang. Investasi merupakan suatu kegiatan menabung dalam berbagai bentuk untuk menjaga
Lebih terperinciekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi ke arah peningkatan
Lebih terperinciPENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN (MURABAHAH) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (Studi Kasus Pada PT. Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya) Irman Firmansyah 1
PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN (MURABAHAH) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (Studi Kasus Pada PT. Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya) Irman Firmansyah 1 ABSTRACT The research objective is to know influence
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal tahun 1998 yakni pada awal masa orde baru perekonomian Indonesia mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan data yang tersedia di idx, jumlah perusahaan yang tercatat sampai dengan bulan Januari 2016 adalah sejumlah 523 emiten (www.idx.co.id).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS Dessy Ratna Sari email: DesZ_CenX93@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran penting perbankan. Peranan penting perbankan dalam era pembangunan nasional adalah sebagai sumber permodalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang perbankan antara lain adalah paket deregulasi Tahun 1983, paket kebijakan 27 Oktober 1988, paket kebijakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank 1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan pada Bab 1 dan pasal 1 serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan semakin banyaknya bank pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang cukup besar dalam usaha untuk meningkatkan perhimpunan dana dari masyarakat dan dapat mendorong pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham di pasar modal berhubungan erat dengan informasi yang berkembang disekitarnya. Seringkali sebuah
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)
PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Nunung Nuraqliah (083403018) Email : noeng_aqly27@yahoo.com Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembangunan perekonomian tidak dapat lepas dari sektor perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian, Fungsi Dan Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional menghadapi masalah yang dapat membahayakan kelangsungan usaha perbankan serta merugikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) (2009:31.2) bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk menbiayai, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak-pihak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau tempat untuk menukarkan uang. Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor perbankan.
Lebih terperinciPENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN 2010-2012 Hendra Lingga Yana, I Ketut Kirya, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat. Perkembangan ini terjadi setelah Krisis Perbankan Indonesia sebagai akibat
Lebih terperinciAnalisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8182 Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung 1 Putri Handayani 2 Dr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan dalam bidang ekonomi. Undang-Undang Tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang membangun khususnya pembangunan dalam bidang ekonomi. Undang-Undang Tentang Perbankan, UU Nomor 7 Tahun 1992
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang menjadi perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan suatu lembaga yang aktivitasnya menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga-lembaga keuangan berfungsi sebagai lembaga yang mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke Deficit Spending Unit (DSU). Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perbankan merupakan urat nadi perekonomian di seluruh negara. Tidak sedikit roda-roda perekonomian terutama di sektor riil digerakkan oleh perbankan baik secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara. Bank didefinisikan oleh Undangundang Nomor 10
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan yang paling besar peranannya adalah perbankan. disalurkan kembali kepada komponen penggerak ekonomi.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dalam perekonomian di dunia pasti berhubungan dengan lembaga keuangan. Di mana lembaga keuangan merupakan penghubung antara pihak yang memerlukan dan pihak
Lebih terperinciSistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku
PENGENALAN BANK DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku Menurut UU no. 10 th 1998 Bank : Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia :
12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jenis Fungsi dan Peranan Perbankan A. Jenis Bank Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia : 1. Bank Sentral Bank sentral adalah suatu institusi yang
Lebih terperinciPENGARUH MODAL KERJA DAN BIAYA BAHAN BAKU TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Kerupuk HIKMAT SI GEBOY TEA)
PENGARUH MODAL KERJA DAN BIAYA BAHAN BAKU TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Kerupuk HIKMAT SI GEBOY TEA) IQBAL MUHAMMAD HAFIZI 103403133 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA DANA BANK TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETURN ON ASSET RISMA ANNISA
PENGARUH BIAYA DANA BANK TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETURN ON ASSET RISMA ANNISA Perum Sukarindik Indah Blok C.71 RT/RW 007/007 Kel/Desa Sukarindik Kec.Bungursari ( Email : rismaannisa113@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954
ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 Immu Puteri Sari dan Dwi Nova Azana Fakultas Ekonomi UMSB Abstrak Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
10 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Bank 2.1.1. Definisi Bank Bank sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan berasaskan demokrasi ekonomi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Tentang Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Bank didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perbankan merupakan salah satu penunjang perekonomian Indonesia. Dalam UU NO.10 Tahun 1998 tentang perbankan Republik Indonesia definisi bank adalah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak
1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak perekonomian yang mempengaruhi seluruh aspek masyarakat. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian suatu negara. Bank di dalam perekonomian sebagai lembaga perantara keuangan, yang dimana perbankan merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis di suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis di suatu negara dan dengan cepat berimbas ke negara lain. Salah satu bukti konkretnya adalah krisis
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/7/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN BANAKPADA KANTOR KAS BANK PD. BPR. SARIMADU CABANG PASI PENGARAIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN BANAKPADA KANTOR KAS BANK PD. BPR. SARIMADU CABANG PASI PENGARAIAN RINI SETIAWATI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN Arin687@Gmail.COM ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan keserasian keselarasan, dan keseimbangan
Lebih terperinciA. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA
A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA Yang termasuk dalam sistem moneter adalah bank-bank atau lembaga-lembaga yang ikut menciptakan uang giral. Di Indonesia yang dapat digolongkan ke dalam sistem
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank HIPOTESIS Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
Lebih terperinciTinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Purwakarta
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-04-18 Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang terus berkelanjutan. Pada akhir tahun 1997, suku bunga untuk jangka waktu bulanan di Bank
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya Manajemen Dana Bank yaitu: Bank adalah suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang
Lebih terperinci