BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Famili Araceae termasuk suku talas-talasan yang mencakup herba

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Famili Araceae termasuk suku talas-talasan yang mencakup herba"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Famili Araceae Famili Araceae termasuk suku talas-talasan yang mencakup herba terestrial (darat), seperti jenis-jenis Homalomena dan Schismatoglottis, mengapung di perairan (akuatik), seperti Pistia stratiotes L, merambat pada pepohonan (epifit) seperti jenis-jenis Epipremnum, Rhaphidophora, Photos dan Scindapsus (Mayo et al dalam Kurniawan, 2012). Suku ini biasanya tumbuh sepanjang tahun, namun ada pula yang mengalami fase istirahat (dormansi) pada musim kemarau dan tumbuh kembali pada awal musim penghujan. Mekanisme dormansi ini terjadi sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan yang kurang baik. Contoh marga yang dapat mengalami masa dormansi adalah Alocasia, Arisaema, Amorphophallus, Caladium, dan spesies-spesies Araceae yang berumbi atau rhizoma lainnya. Araceae memiliki perbungaan jantan dan betina yang tersusun dalam spadik (tongkol). Araceae adalah suku yang kosmopolit, dan sebagian besar jenisnya berada di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika.Beberapa jenisnya terdapat di daerah beriklim sedang dan dingin. Famili Araceae terdiri dari 110 marga, yang meliputi jenis (Suhono, 2010), diantaranya Aglaonema (Marga Aglaonema), Alocasia (Marga Bira), Amorphophallus (Marga Bunga Bangkai), Anthurium (Marga Kuping Gajah), Caladium (Marga Keladi), Colocasia (marga Talas), Cryptocoryne (Marga Keladi Air), Epipremnum (Marga Tapanama), Homalomena (Marga Turiang), Lasia

2 (Marga Sampi), Monstera (Marga Monstera), Philodendron (Marga Dendrum), Pothos (Marga Klabangan), Rhaphidophora (Marga Tapanama Tairis), Schismatoglottis (Marga Selempat), Scindapsus (Marga Silver vine), Spathiphyllum (Marga Tanduk), Typhonium (Marga Keladi Tikus). Xanthosoma (Marga Kimpul) Klasifikasi Famili Araceae 1. Aglaonema (Marga Aglaonema) Marga tumbuhan ini terdiri atas 21 jenis. Aglaonema ini merupakan tumbuhan hias dan beberapa jenisnya dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Di Indonesia tanaman ini disebut Sri Rejeki, yang berarti tanaman pembawa keberuntungan. Salah satu jenis Marga ini adalah Sri Rejeki Hutan (Aglaonema simplex) dengan morfologi daun berwarna hijau dengan tulang daun yang samar. Daun berbentuk lanset dengan coreng-coreng hijau muda tersebar dilembaran daunnya, bunga majemuk tak terbatas dan tergolong bunga tongkol, dan buah berada di pangkal bunga berbentuk bulat lonjong. Habitat tumbuhan ini adalah tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang rendah berkisar antara 10 30%, kelembaban 50 70%, suhu C (basriman, 2011) (Gambar 2.2). Klasifikasi Aglaonema simplex berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Filum : Plantae Divisi : Spermatophyta : Monocotyledoneae : Araceales Famili : Araceae : Aglaonema :Aglaonema simplex

3 Gambar 2.2 Aglaonema simplex (Suhono dkk, 2010). 2. Alocasia (Marga Bira) Marga ini terdiri dari 70 jenis, salah satunya Sente (Alocasia macrorrhizos), tumbuhan ini merupakan tumbuhan hias dan beberapa jenisnya dimanfaatkan sebagai tanaman pangan. Secara umum morfologi Sente (Alocasia macrorrhizos) yaitu berdaun besar, sampai 1,2 x 2 m berbentuk bulat menjantung, urat-urat daunnya sangat jelas. daun berwarna hijau tua, sedangkan dibagian bawahnya hijau kusam, memiliki tangkai daun yang panjang mencapai 0,4-1 m. Berbunga jantan dan betinanya terletak pada tongkol yang bertangkai cukup panjang yang keluar diujung batang. Buah berbentuk bulat telur dengan warna jingga bila sudah masak. Buah hanya berisi satu biji. Habitat tumbuhan ini lebih menyukai lingkungan yang basah dan dapat ditemukan pada tepi sungai, danau, dan lereng gunung yang agak lembab. Kisaran ketinggian sampai 2000 m dpl (Gambar2.3).

4 Klasifikasi Alocasia macrorrhizos berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Divisi Famili :Plantae :Magnoliophyta :Liliopsida :Arales : Araceae : Alocasia : Alocasia macrorrhizos (L) G. Don Gambar 2.3 Alocasia macrorrhizos (Suhono dkk, 2010). 3. Amorphophallus (Marga Bunga Bangkai) Marga ini meliputi 176 jenis. Salah satunya adalah Bunga bangkai (suweg) (Amorphophallus paeoniifolius) dengan morfologi berdaun tunggal, tangkai daun berwarna hijau yang dihiasi oleh bintik dan coreng berwarna putih, tangkai daun berbintil-bintil. Daun berbagi tiga sehingga seolah-olah terdiri atas tiga anak daun, daun berwarna hijau terang, tangkai daun berdiameter 5-10 cm dengan tinggi mencapai 1-2 m. Batang tumbuhan ini kecil dan pendek, tidak terlihat karena terkubur di dalam tanah, berakar serabut. Bunga bangkai memiliki bunga sedang, bunga muncul setelah daun mati dengan tinggi sekitar cm. Bunga berwarna cokelat kemerahan terdiri atas dua bagian, yaitu seludang dan tongkol. Bunga suweg mengeluarkan bau busuk seperti bangkai.

5 Amorphophallus tumbuh di tepi-tepi hutan, hutan jati dan beberapa naungan, dengan ketinggian dapat mencapai ( ) m dpl. Syarat tumbuh tumbuhan ini rata-rata suhu optimal berkisar dari C, dengan suhu optimal tanah C. Tumbuhan ini sangat cocok tumbuh pada tanah liat berpasir yang mempunyai ph (Gambar2.4). Klasifikasi Bunga bangkai (Amorphophallus paeoniifolius) berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Divisi Famili : Plantae : Magnoliophyta : Liliopsida : Arales : Araceae : Amorphophallus :Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson Gambar 2.4 Amorphophallus paeoniifolius (Suhono dkk, 2010). 4. Anthurium (Marga Kuping Gajah) Marga ini terdiri dari 800 jenis. Salah satunya adalah Kuping gajah kristal (Anthurium crystallium). Tanaman ini dimanfaatkan sebagai tanaman hias dengan morfologi daun besar dengan ukuran panjang mencapai 60 cm dengan lebar 30 cm dengan bentuk seperti jantung atau membulat berwarna hijau. Permukaan daun

6 memiliki urat-urat (vena) berwarna putih kekuningan. Lembaran daun tebal. Tangkai daun panjang sekitar cm. Batang pendek berwarna merah kecokelatan. Bunga bertangkai panjang sekitar cm, seludang bunga berwarna putih kekuningan. Tongkol bunga berbentuk silinder dengan panjang 5-7 cm dengan lebar 7 mm. Buah berukuran kecil berbentuk bulat telur dengan ukuran 5 mm dan berbiji. Tumbuhan ini dapat tumbuh mulai dari daerah pantai sampai daerah pegunungan m dpl. Beberapa jenis tumbuhan ini dapat ditemui tumbuh liar ditepian jalan, tepi sungai. Umumnya jenis-jenis dari tumbuhan ini tumbuh sebagai tanaman epifit dan tumbuh di tanah. (Gambar2.5). Klasifikasi Anthurium crystallium berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Divisi Famili : Plantae : Magnoliophyta : Liliopsida : Arales : Araceae : Anthurium : Anthurium crystallium Lindl. & Andre Gambar 2.5Anthurium crystallium (Suhono dkk, 2010).

7 5. Caladium (Marga Keladi) Marga ini terdiri atas 12 jenis, salah satunya Keladi dwiwarna atau keladi hias (Caladium bicolor) yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Morfologi tanaman ini yaitu daunnya berbentuk jantung, tangkai daun berukuran cm. Batang tidak tampak, karena tangkai daun tumbuh langsung dari umbinya yang terkubur di dalam tanah. Bunga jantan dan betina terletak pada tongkol bunga yang berbentuk silindris. Tongkol bunga panjangnya 5-7 cm seludang bunga berwarna putih kekuningan dengan panjang 3-5 cm. Buah berbentuk lonjong dengan ukuran 0,5-0,8 mm dan berwarna kuning kemerahan. Tumbuhan ini tumbuh pada daerah yang lembab seperti di tepi sungai, danau atau empang. Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik pada suhu C, intensitas matahari sekitar 50-70% (Suhono dkk 2010) (Gambar 2.6). Klasifikasi Keladi dwiwarna atau keladi hias (Caladium bicolor) berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Divisi Famili : Plantae : Spermatophyta : Monocotyledoneae : Arales : Araceae : Caladium : Caladium bicolor Gambar 2.6 Caladium bicolor (Suhono dkk, 2010)

8 6. Colocasia (Marga Talas) Marga ini terdiri atas 6 jenis, salah satunya Talas (Colocasia esculenta). Jenis marga ini dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan. Morfologi tumbuhan ini yakni batang tidak tampak karena tertanam di dalam tanah. Daun bertangkai panjang dengan bentuk bulat menjantung atau terkadang segi tiga menjantung. Daun berwarna hijau, bagian bawahnya berwarna hijau pucat. Ukuran daun bervariatif. Tangkai daun melekat pada pangkal daun agak ke tengah dan berwarna hijau kekunigan, kemerahan, hijau dan ungu. Setiap tumbuhan talas berdaun 2-5 lembar. Bunga talas berupa tongkol berseludang berbentuk lanset dengan warna kuning pucat. Tongkol mirip batang panjang dengan ujung meruncing. Tangkai bunga berukuran panjang cm, keluar dari ketiak daun. Buah berupa buni berwarna hijau, berukuran 0,5 cm dan menggantung pada bonggol bunga. Setiap buah berisi satu biji. Tumbuhan ini tumbuh liar di hutan primer, sekunder, di lahan-lahan kosong, atau disekitar perbukitan maupun pegunungan. Tumbuhan talas menyukai tempat terbuka dengan penyinaran penuh serta tanaman ini mudah tumbuh pada lingkungan dengan suhu C dan kelembaban tinggi (Gambar 2.7). Klasifikasi Talas (Colocasia esculenta) berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Devisi Order Family : Plantae : Angiospermae : Monocotyledoneae : Alismatales : Araceae : Colocasia : C. Esculenta

9 Gambar 2.7 C. Esculenta (Suhono dkk, 2010) 7. Cryptocoryne (Marga Keladi Air) Marga ini terdiri atas 45 jenis, salah satunya Keladi air (Cryptocoryne ciliata). Tumbuhan ini hidup di air, merupakan tanaman hias akuarium. Morfologi tumbuhan ini adalah daun berwarna hijau dengan bentuk lanset dan berukuran 15 x 15 cm. Lembaran daun berdaging dan licin. Bunga bertongkol. Tumbuhan ini berbiji dan berakar rimpang. Keladi air banyak terdapat di daerah perairan seperti sawah, tepi sungai, tepi danau, dan di daerah dekat pantai (Gambar 2.8). Klasifikasi Keladi air (Cryptocoryne ciliata) berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Divisi Famili : Plantae :Magnoliophyta :Liliopsida :Arales :Araceae : Cryptocoryne :Cryptocoryne ciliata Fischer

10 Gambar 2.8 Cryptocoryne ciliata (Suhono dkk, 2010) 8. Epipremnum (Marga Tapanawa) Marga ini beranggotakan 20 jenis, salah satunya adalah Tapanawa emas (Epipremnum pinnatum aureum) dengan morfologi tapanawa ini merambati pohon, daun berbentuk jantung dan berwarna hijau bercoreng kuning, tongkol bunga berbentuk silindris, buah berukuran kecil dan berbiji. Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Marga ini merupakan tumbuhan epifit. Tumbuhan ini mendiami hutan-hutan basah tropis yang lembab (Gambar2.9). Klasifikasi Epipremnum pinnatum aureum berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Kingkom Devisi Famili : Plantae : Angiospermae : Alismatales : Araceae : Epipremnum : E. pinnatum aureum (Linden & Andre)

11 Gambar 2.9 E. pinnatum aureum (Suhono dkk, 2010). 9. Homalomena (Marga Turiang) Marga ini terdiri atas 110 jenis, salah satunya Turiang (Homalomena cordata) yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan obat. Morfologi tumbuhan ini yaitu, batang berwarna coklat kemerahan, pada batang terdapat akar serabut, daunnya berpelepah pada pangkalnya. Daun berbentuk jantung dengan warna hijau atau hijau kecokelatan dan mengkilap. Ukuran panjang daun cm. Daun bertangkai cukup panjang cm. Bunga berupa tongkol dengan seludang berwarna cokelat kemerahan. Buahnya berbentuk bulat telur dengan warna merah atau kuning dan buah berisi 1-5 biji (Gambar 2.10). Klasifikasi Homalomena cordata berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Divisi Famili :Plantae :Magnoliophyta :Liliopsida :Arales : Araceae : Homalomena : Homalomena cordata Schott.

12 Gambar 2.10 Homalomena cordata (Suhono dkk, 2010). 10. Lasia (Marga Sampi) Marga ini hanya terdiri 2 jenis, salah satunya Sampi (Lasia spinosa). Morfologi tumbuhan ini batang berduri, daun berwarna hijau dan bervariatif, berbentuk segi tiga runcing atau seperti mata tombak, bunga bertongkol, buah berbentuk mirip piramid berujung lancip. Panjang daun cm. Panjang tangkai tongkol bunga sekitar 45 cm. Seludang tongkol bunga berwarna merah kehitaman dibagian luarnya, sedangkan dibagian dalam berwarna kuning muda dengan panjang cm. Bunga bertongkol berkelamin ganda. Buah berbentuk piramid berujung lancip dengan ukuran 1,5x1 cm. Buah berisi biji. Jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan rawa yang umumnya tumbuh liar di daerah berair di sekitar sawah dan tepi sungai (Gambar 2.11). Klasifikasi Lasia spinosa berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: :Plantae Divisi :Magnoliophyta :Liliopsida :Arales Famili : Araceae : Lasia : Lasia spinosa (L.) Thwaites

13 Gambar 2.11 Lasia spinosa (Suhono dkk, 2010). 11. Monstera (Marga Monstera) Marga ini memiliki sekitar 10 jenis, salah satunya Monstera enak (Monstera deliciosa). Morfologi tumbuhan ini adalah daunnya berbentuk bulat telur atau lonjong dengan cangap-cangap disisi daunnya. Bertongkol bunga yang berisi bunga jantan dan betina. Buah berukuran 1-2 cm, berbentuk bulat telur sampai lonjong yang duduk pada tongkol buah. Tumbuhan ini tumbuh dengan membelit dan memanjat pada batang pohon-pohon besar (Gambar 2.12). Klasifikasi Monstera enak (Monstera deliciosa) berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Devisi Family : Plantae : Angiospermae : Monocotiledonae : Alismatales : Araceae : Monstera : Monstera deliciosa

14 Gambar 2.12 Monstera deliciosa (Suhono dkk, 2010) 12. Philodendron (Marga Dendrum) Marga ini terdiri dari 500 jenis, salah satunya adalah Dendrum (Philodendron selloum) dengan morfologi, berbatang nampak jelas, dapat mencapai 4 m. Batang memiliki bekas-bekas daun yang telah gugur. Batang tidak berzat kayu dan berwarna cokelat. Daun mempunyai tangkai yang panjang, terkadang ditutupi sisik-sisik. Bentuk daun bervariasi seperti melonjong, menjantung, berwarna hijau dengan panjang mencapai 1 m lebih, lembaran daun tebal dengan tangkai bersaluran diatasnya, daun muda dibungkus oleh seludang daun. Tumbuhan ini tumbuh pada tanah berhumus yang sedikit lembab (Gambar 2.13). Klasifikasi Philodendron selloum berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Divisi Famili :Plantae :Magnoliophyta :Liliopsida :Arales : Araceae : Philodendron : Philodendron selloum Koch.

15 Gambar 2.13 Philodendron selloum (Suhono dkk, 2010). 13. Pothos (Marga Klabangan) Marga ini terdiri atas 70 jenis tumbuhan, salah satunya adalah Klabangan (Pothos scandens L.) dengan morfologi, batang klabangan berliku-liku dengan panjang mencapai 5-20 m. Daun berbentuk lanset berwarna hijau dan bertangkai. Tumbuh memanjat dan menjalar dengan membelit pada batang tanaman maupun dinding berbatu dengan bantuan akar lekatnya. Batang pada tiap tangkai daunnya berbuku-buku dan pada tiap buku tumbuh akar lekatnya. Bunga berupa tongkol, tongkol berukuran kecil dan berwarna kuning, berseludang, seludang berwarna hijau. Buah lonjong berukuran 7-15 mm. Biji kecil dan fertil. Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di hutan-hutan Indonesia (Gambar 2.14). Klasifikasi Klabangan (Pothos scandens L.) berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: : Plantae Divisi : Magnoliophyta : Liliopsida : Arales Famili : Araceae : Pothos : Pothos scandens L.

16 Gambar Pothos scandens (Shono dkk, 2010). 14. Rhaphidophora (Marga Tapanawa tairis) Marga ini memiliki sekitar 120 jenis, yang merupakan jenis-jenis merambat. Salah satunya Tapanawa tairis (Rhaphidophora korthalsii). Morfologi jenis ini yaitu daunnya berbentuk bulat telur, menempel langsung pada batang pohon dan berselang seling. Helaian daun dewasa akan terpecah-pecah menyerupai bentuk daun majemuk, padahal daunnya merupakan daun tunggal. Panjang daun 94 x 14 cm dengan lebar 1-10 cm. Bunga bertongkol dan berseludang, seludang berfungsi melindungi bakal buah. Bunga biasa muncul pada ujung tunas batang dengan jumlah satu sampai beberapa perbungaan. Anggota marga ini merupakan jenis-jenis yang merambat dan tumbuh di daerah hutan pantai sampai di hutan pegunungan m dpl (Gambar 2.15). Klasifikasi Tapanawa tairis (Rhaphidophora korthalsii) berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Divisi Famili : Plantae : Magnoliophyta : Liliopsida : Arales : Araceae : Rhaphidophora : Rhaphidophora aurea

17 Gambar 2.15 Rhaphidophora aurea (Shono dkk, 2010) 15. Schismatoglottis (Marga Selempat) Marga ini memiliki 120 jenis, salah satunya Selempat (Schismatoglottis calyptrata). Morfologi tumbuhan ini tangkai daun dengan panjang sekitar 50 cm berwarna hijau, helaian daunnya mempunyai panjang cm, pada bagian dekat tangkai daun lebih melebar dan lebar daun 7-18 cm. Warna dan corak daun beragam, mulai dari hijau polos sampai dengan hijau yang dikombinasikan dengan garis putih berbentuk pita memanjang dikedua sisi daun. Bunga tongkol dan seludang. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang lembab, di lantai hutan yang basah dan terkadang pada bebatuan di aliran sungai (Gambar 2.16). Klasifikasi Selempat (Schismatoglottis calyptrata) berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: : Plantae Divisi : Magnoliophyta : Liliopsida : Arales Famili : Araceae : Schismatoglottis : Schismatoglottis calyptrata Z et M.

18 Gambar 2.16 Schismatoglottis calyptrata (Suhono dkk, 2010) 16. Scindapsus (Marga Silver vine) Marga ini memiliki 36 jenis, salah satunya adalah Silver vine (Scindapsus pictus). Tumbuhan ini merambat, daunnya berwarna hijau tua keabu-abuan dengan bercak-bercak berwarna putih keperakan yang tersebar tidak beraturan dipermukaan daun. Daun tidak terlalu besar, berbentuk seperti hati dengan ukuran 25 x 15 cm. Tangkai daun relatif lebih pendek dari helaian daunnya, pada sisi bagian atas terdapat alur menyerupai saluran. Marga ini merupakan tumbuhan merambat dan terkadang menjalar di atas bebatuan, sering dijumpai di hutanhutan lembab atau kering (Gambar 2.17). Klasifikasi Silver vine (Scindapsus pictus) berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Divisi Famili : Plantae : Magnoliophyta : Liliopsida : Arales : Araceae : Scindapsus : Scindapsus pictus Hassk.

19 Gambar 2.17 Scindapsus pictus (Suhono dkk, 2010). 17. Spathiphyllum (Marga Tundak) Marga ini memiliki 36 jenis, salah satunya Tundak (Spathiphyllum commutatum). Morfologi tumbuhan ini yaitu memiliki daun yang berbentuk lonjong sampai agak lanset. Lembaran daunnya tebal, kaku dan mengkilap. Daun berwarna hijau tua dengan ukuran cm, tinggi tumbuhan ini 0,5-1,5 m. Batang pendek dan terkubur dalam tanah. Tangkai-tangkai daunnya seolah-olah tumbuh langsung dari tanah. Berumbi kecil, dari umbi keluar akar rimpang yang kemudian tumbuh anakan. Bunga tongkol berwarna putih dengan seludang tongkol bunga juga berwarna putih. Tongkol bunga berisi bunga-bunga kecil yang berkelamin ganda. Buah berbiji sedikit. Tumbuhan ini dapat ditemukan mulai dari daerah pantai sampai pegunungan m dpl (Gambar 2.18). Klasifikasi Tundak (Spathiphyllum commutatum) berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Divisi Famili Plantae :Magnoliophyta :Liliopsida :Arales :Araceae :Spathiphyllum : Spathiphyllum cannifolium

20 Gambar 2.18 Spathiphyllum cannifolium (Suhono dkk, 2010) 18. Typhonium (Marga Keladi Tikus) Marga ini terdiri atas 89 jenis, salah satunya Keladi tikus (Typhonium flagelliforme) dengan morfologi, daun berbentuk jantung dengan ujung daun lancip dan pangkal daunnya bertakik. Batang tidak tampak karena tangkai daun langsung tumbuh dari umbi yang terkubur dalam tanah. Ukuran panjang daun 4-10 cm dan berwarna hijau. Tangkai daun panjang, berukuran 5-25 cm. Bunga tongkol berbentuk silindris berwarna putih kekuningan dengan panjang 5-20 cm. Seludang berwarna hijau kekuningan.buah berwarna hijau keputihan. Buah buni mengandug 1-2 biji. Tumbuhan ini juga memiliki umbi dan akar rimpang Tumbuhan ini bnyak tumbuh di daerah pantai, di tepi sungai, sawah, tepi saluran irigasi dan di tepi jalan (Gambar 2.19). Klasifikasi Typhonium flagelliforme berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: Divisio Famili : Plantae : Spermatophyta : Dicotyledonae : Arales : Araceae : Typhonium : Typhonium flagelliforme (Lodd.) BL

21 Gambar 2.19 Typhonium flagelliforme (Suhono dkk, 2010). 19. Xanthosoma (Marga Kimpul) Marga ini terdiri atas 50 jenis, salah satunya adalah Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) merupakan tumbuhan menahun dengan morfologi, daun berbentuk seperti jantung berwarna hijau, letak tangkai daun kimpul berada di dekat pangkal daun dan berumbi, umbinya dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Tumbunan ini hidup dengan merumpundengan akar rimpang yang mengeluarkan tunas-tunas disekitar tanaman induknya (Gambar 2.20). Klasifikasi Xanthosoma sagittifolium berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut: : Plantae Divisi :Spermatophyta :Monocotyledoneae :Arales Famili :Araceae :Xanthosoma : Xanthosoma sagittifolium L.

22 Gambar 2.20 Xanthosoma sagittifolium L. (Suhono dkk, 2010) Peran Araceae Keberadaan tumbuhan bawah seperti Araceae di lantai hutan dapat berfungsi sebagai penahan air hujan dan aliran permukaan sehingga meminimalkan bahaya erosi. Daun-daun tumbuhan dan herba menyaring teriknya sinar matahari sehingga hanya sebagian sinar matahari yang sampai pada lahan terbuka, dan dengan penyaringan sinar matahari tersebut maka suhu udara dan tanah tidak terlalu tinggi. Selain itu, tumbuhan bawah juga sering dijadikan sebagai indikator kesuburan tanah dan penghasil serasah dalam meningkatkan kesuburan tanah (Dahlan, 2011). Selain fungsi ekologi, Araceae ini memiliki peran atau manfaat bagi masyarakat antara lain sebagai tanaman hias, seperti Aglaonema, Alocasia, Anthurium, Homalomena, Schismatoglottis, Epipremnum, Monstera dan Philodendron. Jenis-jenis marga tersebut telah lama dibudidayakan secara komersial baik sebagai tanaman hias indoor maupun outdoor. Sebagai obatobatan, seperti Arisaema, Lasia, Homalomena dan Typhoniumkhusunya daun dan akarnya yang berfungsi untuk mengobati encok, bengkak, dan sakit perut. Sebagai bahan makanan yaitu pada bagian umbinya, seperti Colocasia, Xanthosoma,

23 Alocasia, Amorphophallus dan Cyrtosperma. Umbi dari jenis-jenis tersebut memiliki nilai gizi karbohidrat yang tinggi, protein dan sedikit lemak (Sudarsono, 2009) Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Tumbuhan Famili Araceae Faktor lingkungan sangat mempengaruhi keberadaan suatu spesies karena merupakan prasyarat tumbuhan tersebut untuk dan berkembang. Seperti yang dikemukakan (Katili dalam Sulingo, 2012) agar dapat tumbuh dan berkembang secara baik, masing-masing spesies membutuhkan persyaratan tumbuh yang berbeda sehingga memungkinkan terjadinya efesiensi alokasi energi untuk pertumbuhannya. Komposisi dari keanekaragaman jenis tumbuhan bawah sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cahaya, kelembaban yang relatif tinggi, suhu udara berkisar C, ph tanah 5 7,5, tutupan tajuk dari pohon di sekitarnya, dan tingkat kompetisi dari masing-masing jenis. Pada komunitas hutan hujan, penetrasi cahaya matahari yang sampai pada lantai hutan umumnya sedikit sekali. Hal ini disebabkan terhalang oleh lapisan-lapisan tajuk pohon yang ada pada hutan tersebut, sehingga tumbuhan bawah yang tumbuh dekat permukaan tanah kurang mendapat cahaya, sedangkan cahaya matahari bagi tumbuhan merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses perkembangan, pertumbuhan dan reproduksi (Gusmaylina dalam Nirwani, 2011). 2.2 Identifikasi Tumbuhan Identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas suatu tumbuhan dalam hal ini meliputi penentuan nama yang benar dan tempat

24 yang tepat dalam sistem klasifikasi. Dari banyaknya tumbuhan yang ada di bumi ini, tentu ada yang telah kita kenal dan ada pula yang tidak kita kenal, dan yang kita kenal belum tentu orang lain mengenalnya begitu juga sebaliknya. Bahkan mungkin ada tumbuhan di dunia ini yang belum diketahui identitasnya oleh dunia ilmu pengetahuan. Menurut Tjitrosoepomo (2005) ada dua kemungkinan yang akan di hadapi oleh setiap orang yang akan mengidentifikasikan suatu tumbuhan yaitu: 1. Tumbuhan yang akan ia identifikasikan itu belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, jadi belum ada nama ilmiahnya, juga belum ditentukan tumbuhan itu berturut-turut dimasukkan dalam kategori yang mana. 2. Tumbuhan yang akan ia identifikasikan itu sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sudah ditentukan nama dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi. Identifikasi tumbuhan selalu didasarkan atas spesimen yang riil, baik spesimen yang masih hidup maupun yang telah diawetkan, biasanya dengan cara dikeringkan atau dalam bejana yang berisi cairan pengawet, seperti formalin atau alkohol. Tumbuhan yang belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, pelaku identifikasi biasanya membuat deskripsi di samping gambar-gambar terinci mengenai bagian-bagian tumbuhan yang memuat ciri-ciri diagnostiknya yang atas dasar hasil studinya kemudian ditetapkan spesimen itu merupakan anggota populasi jenis apa, dan berturut-turut ke atas dimasukkan kategori yang mana (marga, suku, bangsa, dan kelas serta divisinya). Penentuan nama jenis dan tingkatan takson harus sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku (Tjitrosoepomo, 2005).

25 Selanjutnya menurut Tjitrosoepomo (2005) untuk mengidentifikasi tumbuhan yang tidak kita kenal, tetapi telah diketahui oleh dunia ilmu pengetahuan ada beberapa sarana yang dapat digunakan antara lain: a. Menanyakan identitas tumbuhan yang tidak kita kenal kepada seorang yang kita anggap ahli dan kita perkirakan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan kita, dengan membawa spesimen tumbuhan yang ingin kita ketahui identitasnya kepada seorang ahli tersebut. b. Mencocokkan dengan spesimen herbarium yang telah diidentifikasikan. c. Mencocokkan dengan deskripsi dan gambar-gambar yang ada dalam bukubuku flora atau monografi yang dianggap sesuai. d. Penggunaan kunci identifikasi dalam identifikasi tumbuhan. e. Penggunaan lembar identifikasi jenis yaitu gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai dengan nama, klasifikasi, deskripsi dan keterangan-ketrengan lain yang berhubungan dengan jenis yang bersangkutan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelestarian fungsi danau. Mengingat ekosistem danau memiliki multi fungsi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelestarian fungsi danau. Mengingat ekosistem danau memiliki multi fungsi dan 6 2.1 Kawasan Timur Danau Limboto BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kawasan danau mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi danau. Mengingat ekosistem danau memiliki multi fungsi dan manfaat,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUMBUHAN FAMILI ARACEAE DI CAGAR ALAM TANGALE KABUPATEN GORONTALO

IDENTIFIKASI TUMBUHAN FAMILI ARACEAE DI CAGAR ALAM TANGALE KABUPATEN GORONTALO IDENTIFIKASI TUMBUHAN FAMILI ARACEAE DI CAGAR ALAM TANGALE KABUPATEN GORONTALO Binti Khoirul 1,Novri Y. Kandowangko 2, Wirnangsi D. Uno 3 1) Mahasiswa Jurusan Biologi, 2) Dosen Jurusan Biologi, 3) Dosen

Lebih terperinci

ISBN: 978-979-799-714-4 A R A C E A E D I P U L A U B A L I

ISBN: 978-979-799-714-4 A R A C E A E D I P U L A U B A L I ISBN: 978-979-799-714-4 A R A C E A E D I P U L A U B A L I e-book Halaman Kosong ARACEAE DI PULAU BALI Agung Kurniawan Ni Putu Sri Asih LIPI Press 2012 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) UPT Balai

Lebih terperinci

JENIS - JENIS ARACEAE DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH NOVITA SARI NIM.

JENIS - JENIS ARACEAE DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH NOVITA SARI NIM. JENIS - JENIS ARACEAE DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH NOVITA SARI NIM. 11010254 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

KERAGAMAN JENIS DAN POLA SEBARAN Araceae DI KAWASAN WANA WISATA UBALAN KABUPATEN KEDIRI

KERAGAMAN JENIS DAN POLA SEBARAN Araceae DI KAWASAN WANA WISATA UBALAN KABUPATEN KEDIRI KERAGAMAN JENIS DAN POLA SEBARAN Araceae DI KAWASAN WANA WISATA UBALAN KABUPATEN KEDIRI Agustin Laela Purnama, Mumun Nurmilawati, Nur Solikin Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Nusantara PGRI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L. B. Pembahasan Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

JENIS-JENIS ARACEAE DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH ANAI KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT. Oleh: Renta Dwi Ananda 1), Des M 2), Rizki 1)

JENIS-JENIS ARACEAE DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH ANAI KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT. Oleh: Renta Dwi Ananda 1), Des M 2), Rizki 1) JENIS-JENIS ARACEAE DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH ANAI KABUPAEN ANAH DAAR SUMAERA BARA Oleh: Renta Dwi Ananda 1), Des M 2), Rizki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi SKIP PGRI Sumatera Barat 1)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Rotan adalah salah satu jenis tumbuhan berbiji tunggal (monokotil) yang memiliki peranan ekonomi yang sangat penting (FAO 1997). Sampai saat ini rotan telah dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat menyebutnya chikenspike termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas dan daerah beriklim sedang. Sorgum dibudidayakan pada ketinggian 0-700 m di

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Taksonomi Tanaman Keladi

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Taksonomi Tanaman Keladi TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Taksonomi Tanaman Keladi Keladi hias (Caladium hortulanum Birdsey) dalam taksonomi tumbuhan mempunyai klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Filum : Magnoliopyhta Class

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kawasan secara umum merupakan permukaan tanah atau air yang sederhana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kawasan secara umum merupakan permukaan tanah atau air yang sederhana 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kawasan Utara Danau Limboto Kawasan secara umum merupakan permukaan tanah atau air yang sederhana luasnya tetapi lebih besar dari situs. Kawasan adalah istilah yang digunakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tumbuhan Herba Herba adalah semua tumbuhan yang tingginya sampai dua meter, kecuali permudaan pohon atau seedling, sapling dan tumbuhan tingkat rendah biasanya banyak ditemukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Menurut Tjitrosoepomo (1989) tanaman kacang hijau termasuk suku (family) Leguminosae. Kedudukan tanamn kacang hijau dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Taksonomi tanaman iles-iles menurut Jansen et al. (1996) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotiledone Ordo :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium 14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut

Lebih terperinci

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka( Lili paris (Chlorophytum comosum) Kingdom : plantae divisi : magnoliophyta kelas : liliopsida ordo :liliaceae family : anthericaceae genus :chlorophytum spesies : chlorophytum comusum var. vittatum Batang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor II. TINJAUAN PUSTAKA A. TALAS Talas Bogor (Colocasia esculenta (L.) Schott) termasuk famili dari Araceae yang dapat tumbuh di daerah beriklim tropis, subtropis, dan sedang. Beberapa kultivarnya dapat beradaptasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang Tanaman bawang sabrang TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi bawang sabrang menurut Gerald (2006) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Komoditi Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosa. Kedudukan tanaman kacang hijau dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Dalam taksonomi tumbuhan, tebu tergolong dalam Kerajaan Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas Monocotyledoneae, Ordo Glumaceae, Famili Graminae, Genus

Lebih terperinci

No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Merck, 100 ml Shitmazu, AA Lab. Lingkungan 2. Thermolyne SPESIFIKASI BAHAN. bio.unsoed.ac.

No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Merck, 100 ml Shitmazu, AA Lab. Lingkungan 2. Thermolyne SPESIFIKASI BAHAN. bio.unsoed.ac. Lampiran 1. Spesifikasi peralatan dan bahan SPESIFIKASI PERALATAN No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Erlenmeyer Atomic Absorption

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. 19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

Keanekaragaman Jenis Araceae Di Kawasan Hutan Bukit Tapak, Cagar Alam Batukahu, Bali

Keanekaragaman Jenis Araceae Di Kawasan Hutan Bukit Tapak, Cagar Alam Batukahu, Bali Keanekaragaman Jenis Araceae Di Kawasan Hutan Bukit Tapak, Cagar Alam Batukahu, Bali Agung Kurniawan, Tri Warseno, dan Ni Putu Sri Asih UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali LIPI Candikuning,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUMBUHAN FAMILI ARACEAE DI HUTAN CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG SUB-KAWASAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

IDENTIFIKASI TUMBUHAN FAMILI ARACEAE DI HUTAN CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG SUB-KAWASAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR IDENTIFIKASI TUMBUHAN FAMILI ARACEAE DI HUTAN CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG SUB-KAWASAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Email : Nindhyfitria15@yahoo.co.id JURNAL OLEH NINDY FITRIA MADI NIM : 431 410 050 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda merupakan tanaman herba aquatic yang termasuk dalam keluarga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda merupakan tanaman herba aquatic yang termasuk dalam keluarga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda merupakan tanaman herba aquatic yang termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan sebagai berikut : Divisio Sub-divisio

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sorgum Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae (Poaceae). Tanaman ini telah lama dibudidayakan namun masih dalam areal yang terbatas. Menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Buah Maja Buah maja merupakan tanaman dari famili Rutaceae, yang penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. Tumbuhan ini terdapat di negara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Bunga gladiol yang berasal dari daratan Afrika Selatan ini memang sangat indah. Bunga ini simbol kekuatan, kejujuran, kedermawanan, ketulusan

Lebih terperinci

Cynodon dactylon (L.) Pers.

Cynodon dactylon (L.) Pers. Cynodon dactylon (L.) Pers. Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Cyperales Famili : Poaceae Genus : Cynodon Rich. Spesies : Cynodon dactylon (L.) Pers. Nama Ilmiah : Cynodon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family Caricaceae dan merupakan tanaman herba (Barus dan Syukri, 2008). Sampai saat ini, Caricaceae itu diperkirakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil yang diperoleh selama penelitian menunjukan bahwa tumbuhan Herba yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan beberapa jenis tumbuhan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli -Oktober Penelitian ini

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli -Oktober Penelitian ini 21 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli -Oktober 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Hutan Lindung Simandar, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.) Indonesia pisang merupakan tanaman yang sangat penting karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pisang adalah tanaman herba yang berasal

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh tumbuhan memanjat yang berperan sangat penting bagi kehidupan. Kerapatan hutan disebabkan oleh adanya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakchoy (Brassica rapa L.) Pakchoy (Sawi Sendok) termasuk tanaman sayuran daun berumur pendek yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS TUGAS LINGKUNGAN BISNIS Budiaya Cabai Rawit Disususn Oleh: Nama : Fitri Umayasari NIM : 11.12.6231 Prodi dan Jurusan : S1 SISTEM INFORMASI 11-S1SI-12 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Divisi : Spermatophyta ; Sub divisi : Angiospermae ; Kelas : Monocotyledoneae ;

TINJAUAN PUSTAKA. Divisi : Spermatophyta ; Sub divisi : Angiospermae ; Kelas : Monocotyledoneae ; TINJAUAN PUSTAKA Sistematika tanaman pisang adalah sebagai berikut, Kingdom : Plantae ; Divisi : Spermatophyta ; Sub divisi : Angiospermae ; Kelas : Monocotyledoneae ; Famili : Musaceae ; Genus : Musa

Lebih terperinci

Penyakit Daun Hasil Bakteri pada Tanaman Berdaun

Penyakit Daun Hasil Bakteri pada Tanaman Berdaun Penyakit Daun Hasil Bakteri pada Tanaman Berdaun FAUZIAH AINI ROHMAWATI 115040201111098 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 Penyakit Daun Hasil Bakteri pada Tanaman Berdaun F.L. Pfleger

Lebih terperinci

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales, famili liliaceae, genus Allium,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) LAPORAN PENGAMATAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S. Oleh Nur Azizah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Afrika dan termasuk famili Aracaceae (dahulu: Palmaceae). Tanaman kelapa sawit adalah tanaman monokotil

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah 3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sorgum 2.1.1. Klasifikasi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di dalam famili Graminae bersama

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Pisang Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai berikut: Regnum Divisio Classis Ordo Familya Genus : Plantae : Magnoliophyta

Lebih terperinci

HERBARIUM. Purwanti widhy H 2012

HERBARIUM. Purwanti widhy H 2012 HERBARIUM Purwanti widhy H 2012 Agar suatu tumbuhan dapat terus dilihat keberadaannya, maka pengawetan tumbuhan menjadi alternative cara untuk melindungi keberadaan tumbuhan Salah satu pengawetan tumbuhan

Lebih terperinci

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997). II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Taksonomi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,

Lebih terperinci

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono Famili Solanaceae Rommy A Laksono Suku terong-terongan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik, pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang banyak terdapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna TINJAUAN PUSTAKA Tanah Gambut Tanah gambut terbentuk dari bahan organik sisa tanaman yang mati diatasnya, dan karena keadaan lingkungan yang selalu jenuh air atau rawa, tidak memungkinkan terjadinya proses

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L. 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) Tanaman jagung merupakan tanaman asli benua Amerika yang termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tikus

TINJAUAN PUSTAKA Tikus 5 TINJAUAN PUSTAKA Tikus Tikus merupakan salah satu satwa liar yang menjadi hama penting bagi kehidupan manusia baik dalam bidang pertanian, perkebunan, maupun permukiman. Lebih dari 150 spesies tikus

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata intensitas cahaya dan persentase penutupan tajuk pada petak ukur contoh mahoni muda dan tua

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata intensitas cahaya dan persentase penutupan tajuk pada petak ukur contoh mahoni muda dan tua IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Intensitas cahaya dan penutupan tajuk Cahaya digunakan oleh tanaman untuk proses fotosintesis. Semakin baik proses fotosintesis, semakin baik pula pertumbuhan tanaman (Omon

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Tinggi Dosen Pengampu : Rabiatul Adawiyah, M.Pd KELOMPOK 6 Aulia Mahfuzah : 306.14.24.018 Megawati : 306.14.24.003

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci