SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH PADA KOMPETENSI DASAR MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: LITA APRILIA SUTOPO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

2 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH PADA KOMPETENSI DASAR MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: LITA APRILIA SUTOPO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 i

3

4

5

6 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Tidak ada jalan empuk menuju sukses. Bekerja adalah kuncinya. (George G. Williams) Knowledge is limited, imagination encircle the world. (Albert Einstein) Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karya ini penulis persembahkan kepada: 1. Kedua orang tuaku Bapak Slamet Sutopo dan Ibu Sujilah yang telah memberikan doa, nasehat, dukungan dan kasih sayang dalam menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi (TAS). 2. Para pendidik yang menjadi inspirasi dan sumber ilmu yang tak ternilai harganya. Serta karya ini penulis bingkiskan kepada: 1. Adikku, Tito Restu Aji Sutopo serta keluarga yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi. 2. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2012 yang telah berjuang bersama dari awal perkuliahan hingga Tugas Akhir Skripsi (TAS). v

7 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH PADA KOMPETENSI DASAR MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Lita Aprilia Sutopo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: mengembangkan Media Pembelajaran Akuntansi Modul Interaktif Berbasis Adobe Flash dan meningkatkan motivasi bagi siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta pada kompetensi dasar Membuat Jurnal Penyesuaian; mengetahui kelayakan Media Pembelajaran Akuntansi Berbasis Adobe Flash berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, guru Akuntansi, dan siswa dari aspek materi, pembelajaran, tampilan, dan pemrograman; serta mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa sesudah penggunaan Media Pembelajaran Akuntansi Berbasis Adobe Flash. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang diadaptasi dari model pengembangan ADDIE. Pada tahap Development, Media Pembelajaran Akuntansi Modul Interaktif Berbasis Adobe Flash dinilai kelayakannya oleh 1 dosen ahli materi, 1 dosen ahli media, 1 guru akuntansi, dan 31 siswa uji coba lapangan. Pengukuran motivasi siswa dilakukan terhadap 31 siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta sebagai subjek uji coba lapangan. Hasil penelitian menunjukkan lima tahap membuat Media Pembelajaran Akuntansi Modul Interaktif Berbasis Adobe Flash yaitu: 1) Analysis, 2) Design (Perancangan), 3) Development, 4) Implementation, dan 5) Evaluation.Tingkat kelayakan Media Pembelajaran Akuntansi Berbasis Adobe Flash berdasarkan penilaian: 1) Ahli Materi diperoleh rata-rata skor 3,92 yang termasuk dalam kategori Layak, 2) Ahli Media diperoleh rata-rata skor 4 yang termasuk dalam kategori Layak, dan 3) Guru Akuntansi diperoleh rata-rata skor 4,18 yang termasuk dalam kategori Sangat Layak. Modul interaktif berbasis Adobe Flash juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta terbukti dengan peningkatan sebelum dan setelah menggunakan modul interaktif berbasis Adobe Flash sebesar 2,99 kategori Tinggi menjadi 3,50 kategori Sangat Tinggi. Kata kunci: Modul Interaktif, Adobe Flash, Motivasi Belajar vi

8 THE DEVELOPMENT OF ADOBE FLASH-BASED INTERACTIVE MODULS ACCOUNTING LEARNING MEDIA ON THE BASIC OF COMPETENCE ADJUSMENT JOURNAL TO INCREAS THE MOTIVATION OF LEARNING THE STUDENTS of CLASS X ACCOUNTING SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA SCHOOL YEAR 2015/2016 By: Lita Aprilia Sutopo ABSTRACT This research aims to: develop a Adobe Flash-based interactve moduls Accounting Learning Media for students of Class X Accounting SMK Negeri 1 Yogyakarta on the basic of competence adjusment journal; find out the feasibility of Adobe Flash-based interactive moduls Accounting Learning media based on expert assessment material, media experts, teachers, and students of the Accounting aspects of the material, learning, display, and programming; as well as knowing the increase in student learning motivation after the use of Adobe Flash-based Accounting Learning Media. This research is the development of research or Research and Development (R&D) adapted from ADDIE model of development. At this stage of Development, a Adobe Flash-based interactive moduls Accounting Learning Media votes disqualified by 1 material expert lecturer, 1 Professor of media experts, 1 accounting teacher, 31 students at field trials. Measurement of student s motivation towards the 31 students of Class X Accounting 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta as subject field trials. Data collection techniques in the research of this development through the questionnaire. Data acquired from the questionnaire analyzed in qualitative and quantitative descriptive. The results showed five stages to make Adobe Flash-based interactive moduls Accounting Learning Media namely: 1) Analysis, 2) Design, 3) Development, 4) Implementation, and 5) Evaluation. The eligibility level Accounting Adobe Flash-based Learning Media based on assessment: 1) Material expert obtained an average score 3.92 which included in good, 2) Media experts obtained an average score 4 which included in the good, and 3) Accounting Teachers earned an average score of 4.18 which included in the category of very good.the interactive moduls Adobe Flash-based could increase the motivatio of learning the students of class X Accounting SMK Negeri 1 Yogyakarta. Proven could increase befor and after use interactive moduls Adobe Flash based from 2.99 which include in the category of high into 3.50 include in the category of very high. Keywords: Interactive moduls, Adobe Flash, learning motivation vii

9 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Akuntansi Modul Interaktif berbasis Adobe Flash Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta dengan lancar. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, Tugas Akhir Skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA., Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, 2. Bapak Dr. Sugiharsono, M.Si., Dekan FE UNY yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian, 3. Bapak Abdullah Taman, S.E. Akt., M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi FE UNY 4. Ibu Isroah, M.Si., Dosen pembimbing yang telah sabar memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi selama penyusunan skripsi, 5. Bapak Endra Murti Sagoro, S.Pd., M.Sc., dosen penasehat akademik yang telah membersamai kami selama masa studi sekaligus sebagai dosen narasumber yang telah memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan tugas akhir skripsi ini. viii

10 6. Ibu RR. Indah Mustikawati, SE.Akt., M.Si., dosen Ahli Materi yang telah memberikan penilaian, masukan dan saran perbaikan terhadap Media Pembelajaran Akuntansi Berbasis Adobe Flash. 7. Bapak Mahendra Adhi Nugroho, S.E.,M.Sc., dosen Ahli Media yang telah memberikan penilaian, masukan dan saran perbaikan terhadap Media Pembelajaran Akuntansi Berbasis Adobe Flash. 8. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Akuntansi yang telah membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung, 9. Bapak Drs. Rustamaji, Kepala SMK Negeri 1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian, 10. Bapak Tri Hartana, S.Pd., guru mata pelajaran Akuntansi kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta yang telah bersedia bekerja sama dan senantiasa memberikan masukan selama pelaksanaan penelitian, 11. Seluruh siswa kelas X Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Yogykarta atas kerja sama yang diberikan selama penulis melaksanakan penelitian, 12. Teman-teman Pendidikan Akuntansi kelas B 2012, yang telah membantu selama perkuliahan, memberikan bantuan, dukungan dan senantiasa menemani selama penyusunan skripsi. 13. Semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. ix

11

12 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... vi viii xi xiii xv xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 9 C. Pembatasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan G. Manfaat Penelitian H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori/Deskripsi Teori B. Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN xi

13 A. Jenis Penelitian/Desain Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Prosedur Penelitian D. Subjek dan Objek Penelitian E. Definisi Operasional Variabel F. Teknik Pengumpulan Data G. Uji Coba Instrumen H. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran B. Pembahasan C. Kajian Media Akhir D. Keterbatasan Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

14 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Semester Genap Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/ Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Kriteria Penskoran Item pada Angket Kelayakan Media dengan Skala Likert Pedoman Konversi Nilai Rentang Pendapat Siswa Kriteria Penskoran Item pada Angket Motivasi Belajar Pedoman Konversi Nilai Motivasi Belajar Hasil Validasi Media Pembelajaran Akuntansi Berbasis Adobe Flash oleh Ahli Materi Rekapitulasi Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Akuntansi Berbasis Adobe Flash oleh Ahli Materi Hasil Validasi Media Pembelajaran Akuntansi Berbasis Adobe Flash oleh Ahli Media Rekapitulasi Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Akuntansi Berbasis Adobe Flash oleh Ahli Media Hasil Validasi Media Pembelajaran Akuntansi Berbasis Adobe Flash oleh Praktisi Pembelajaran Akuntansi xiii

15 12. Rekapitulasi Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Akuntansi Berbasis Adobe Flash oleh Praktisi Pembelajaran Akuntansi Rekapitulasi Hasil Pendapat Siswa Setiap Aspek Rekapitulasi Data Angket Motivasi Belajar Sebelum Menggunakan Modul Interaktif Rekapitulasi Data Angket Motivasi Belajar Sesudah Menggunakan Modul Interaktif Rekapitulasi Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Rata-Rata Skor Pernyataan xiv

16 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Skema Kerangka Berpikir Model ADDIE Tampilan Opening Tampilan Beranda Tampilan SK/KD Tampilan Materi Kotak Nama Pengguna Tampilan Soal Tampilan Profil Tampilan Petunjuk Grafik diagram batang hasil penilaian ahli materi Grafik diagram batang hasil penilaian ahli media Grafik diagram batang hasil penilaian oleh praktisi pembelajaran akuntansi Tampilan siklus akuntansi akhir periode sebelum revisi Tampilan siklus akuntansi akhir periode sesudah revisi Tampilan sebelum revisi Tampilan sesudah revisi Grafik diagram batang penilaia respon/pendapat siswa xv

17 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1a. Kisi-kisi instrumen Lampiran 1b. Angket ahli materi Lampiran 1c. Angket ahli media Lampiran 1d. Angket pendapat siswa Lampiran 1e. Angket motivasi belajar Lampiran 2a. Hasil penilaian validasi ahli materi Lampiran 2b. Hasil penilaian validasi ahli media Lampiran 2c. Hasil penilaian validasi praktisi pembelajaran akuntansi Lampiran 3a. Hasil uji coba instrumen Lampiran 3b. Rekapitulasi hasil uji coba lapangan pendapat siswa Lampiran 3c. Data motivasi belajar Lampiran 4a. Storyboard modul interaktif Lampiran 4b. Materi, soal, kunci jawaban, dokumentasi xvi

18 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tantangan bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran di dalam dunia pendidikan. Terjadinya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini setidaknya mampu mengiringi kemajuan dunia pendidikan secara umum. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan di Indonesia ini sendiri masih diselimuti problematika yang belum terpecahkan dari masa ke masa. Di antara problematika selama ini yang mengiringi pendidikan di Indonesia adalah metode dan proses pembelajaran. Dengan adanya kemajuan teknologi seharusnya didukung dengan adanya peningkatan dalam pelaksanaan pendidikan, baik pendidikan non formal (masyarakat), pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan informal (keluarga). Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran guru sangatlah penting dalam proses pembelajaran, sehingga guru dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang luas serta mampu memanfaatkan teknologi modern. Namun, dalam kenyataannya guru masih belum mampu menerapan metode pembelajaran yang menarik. Menurut Wina Sanjaya (2011: 162), permasalahan pun muncul yaitu mengenai proses pembelajaran. Kadang-kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Materi pelajaran atau pesan 1

19 2 yang disampaikan guru tidak dapat diterima siswa dengan optimal, artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa, lebih parah lagi siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan. Untuk menghindari semua itu, maka guru menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar. Peran media pembelajaran ada dalam metode pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan proses interaksi maupun komunikasi antara guru dengan siswa serta interaksi antara siswa dengan lingkungan belajarnya. Perkembangan teknologi saat ini sangat dekat dengan siswa. Pembuatan dan pengembangan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 8), perkembangan media pembelajaran memang mengikuti perkembangan teknologi pendidikan. Permasalahan biasanya timbul akibat dari belum optimalnya proses komunikasi dua arah antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung pada suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Posisi media ini akan berlaku pada proses pembelajaran di semua cabang ilmu pengetahuan sesuai dengan karakteristik masingmasing ilmu.

20 3 Perkembangan teknologi saat ini sangat dekat dengan siswa. Pembuatan dan pengembangan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 8), perkembangan media pembelajaran memang mengikuti perkembangan teknologi pendidikan. Apabila ditelaah lebih lanjut, berkembangnya paradigma dalam teknologi pendidikan mempengaruhi perkembangan media pembelajaran, adalah sebagai berikut: 1. Dalam paradigma pertama, media pembelajaran sama dengan alat peraga audio visual yang dipakai oleh instruktur untuk meaksanakan tugasnya. 2. Dalam paradigma kedua, media dipandang sebagai sesuatu yang dikembangkan secara sistemik serta berpegang kepada kaidah komunikasi. 3. Dalam paradigma ketiga, media dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran dan karena itu menghendaki adanya perubahan pada komponen komponen lain dalam proses pembelajaran. 4. Media pembelajaran, dalam paradigma keempat, lebih dipandang sebagai salah satu sumber yang dengan sengaja dan bertujuan dikembangkan dan atau dimanfaatkan untuk keperluan belajar. (Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2008: 8) Media pembelajaran dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain : 1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

21 4 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. 4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab siswa tidak hanya mendengarkan uraian guru. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2) Menurut Arief S. Sadiman, dkk (2011: 17), penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna salah satunya berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar. Kegairahan belajar erat kaitannya dengan Motivasi Belajar. Motivasi dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Sardiman A.M, 2012: 73). Ada beberapa alasan kenapa multimedia interaktif dapat dijadikan alternatif solusi sebagai media pembelajaran, diantaranya multimedia mampu mengkombinasi kan atau mengintegrasikan berbagai media seperti teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi), sehingga penyajiannya dapat lebih menarik dan memotivasi belajar siswa, serta memudahkan siswa untuk memahami atau mengkinstruksi materi yang disampaikan kedalam konstruksi berpikirnya. Multimedia mampu mempertajam pesan, kelebihan multimedia yang lain adalah menarik indra dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara dan gerakan. Seperti disebutkan lembaga riset dan penerbitan komputer yakni Computer Technology Research (CRT) dalam M. Syanto (2003:18) bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari apa yang dilihat 30% dari apa yag didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan

22 5 didengar dan 80% dari yang dilihat, didengar, dan dilakukan sekaligus. Berdasarkan hasil penelitian ini maka multimedia interaktif dapat dikatakan sebagai media yang mempunyai potensi yang sangat besar dalam membatu proses pembelajaran. Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa, tanpa adanya motivasi tidak mungkin siswa memiliki kemauan untuk belajar. Oleh karena itu, membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran dan tugas guru dalam setiap proses pembelajaran. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak dan melakukan sesuatu (Wina Sanjaya, 2011: 135). Salah satu sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang mempunyai misi melaksanakan pendidikan yang berwawasan unggulan adalah SMK Negeri 1 Yogyakarta. Di SMK Negeri 1 Yogyakarta memiliki misi melaksanakan manajemen sekolah yang mengacu pada ISO 9001 : 2008, menerapkan dan mengembangkan kurikulum, meningkatkan kompetensi sumber daya yang kompetitif, dan Menanamkan nilai nilai budaya, iman, dan taqwa dalam setiap kegiatan sekolah. Setelah melakukan observasi di SMK Negeri 1 Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Kemetiran Kidul No.35 Yogyakarta, sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah memang sudah optimal namun pemanfaatannya masih belum optimal khususnya pada jurusan Akuntansi. Fasilitas seperti LCD yang terpasang di dalam kelas masih belum dimanfaatkan oleh guru secara optimal. Media yang sering digunakan

23 6 masih berkutat pada lembar kerja siswa, buku cetak, buku modul, sedangkan LCD dan laboratorium komputer hanya sering digunakan saat pembelajaran TIK saja. Masalah tersebut memberikan gagasan kepada peneliti untuk mengembangkan suatu media alternatif yang dapat membantu guru dalam pemanfaatan fasilitas yang sudah ada secara optimal. Pengembangan media pembelajaran dengan memanfaatkan LCD dan laboratorium komputer ini juga dapat membantu sekolah sesuai misinya yaitu pembenahan kualitas tenaga pendidik dan pengoptimalan sarana prasarana sekolah. Berdasarkan hasil survey lapangan di SMK Negeri 1 Yogyakarta, diketahui bahwa sekolah telah memfasilitasi guru dengan berbagai macam media pembelajaran, diantaranya LCD, Projector, dan komputer. Bahkan tidak jarang sekolah telah menyediakan laboratorium khusus komputer bagi guru dan siswa untuk lebih menunjang proses pembelajaran. Fasilitasfasilitas tersebut telah disediakan oleh sekolah, tetapi ternyata belum banyak dimanfaatkan guru secara optimal. Dari beberapa media tersebut, komputer memiliki kemampuan interaktif paling bagus. Namun demikian, pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran siklus akuntansi khususnya pada jurnal penyesuaian di sekolah masih mengalami kendala, diantaranya masih kurangnya kemampuan guru dalam mengoperasikan komputer dan lemahnya kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis komputer sehingga pembelajaran terkesan kurang variatif.

24 7 Hasil observasi kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 1 Yogyakarta, diperoleh gambaran bahwa proses pembelajaran yang terjadi masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional hanya menggunakan metode ceramah sehingga interaksi antara guru dan siswa tidak dinamis. Meskipun sesekali menggunakan media komputer, tetapi sifatnya satu arah, hanya pemaparan dari guru yang dibantu dengan menampilkan slide power point presentation melalui projector. Guru terbiasa dengan proses pembelajaran yang menggunakan media cetak seperti buku-buku penerbit, modul, dan LKS. Kurangnya kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan dan menciptakan media pembelajaran, membuat pembelajaran terasa membosankan dan kurang variatif bagi siswa. Minimnya software media pembelajaran berbasis komputer yang dimiliki sekolah juga menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Media yang dikembangkan guru berupa software belum bersifat interaktif, hanya berupa power point presentation saja. Siswa kurang termotivasi dalam mempelajari jurnal penyesuaian. Hal ini terlihat dari kondisi belajar yang tidak kondusif seperti sering ijin ke belakang saat pelajaran, berlangsung, siswa yang sibuk ngobrol, dan banyak ditemui yang bermain ponsel. Ketersediaan laboratorium komputer difokuskan hanya untuk mata pelajaran yang berhubungan dengan komputer seperti MYOB dan Spreedsheet, belum dimanfaatkan oleh guru akuntansi khususnya guru mata pelajaran siklus akuntansi..

25 8 Di zaman yang modern ini seiring perkembangan teknologi, perkembangan software pun sangat cepat. Salah satu software yang paling banyak digunakan adalah adobe flash. Adobe flash adalah sebuah program animasi yang telah banyak digunakan oleh para desainer untuk menghasilkan desain yang menarik. Diantara program-program animasi, program adobe flash merupakan program yang paling fleksibel untuk membuat animasi sehingga banyak yang menggunakan program tersebut. Pada penelitian ini modul interaktif yang dimaksud adalah modul yang berbasis komputer dengan menggunakan software adobe flash sebagai tampilan utama yang memuat teks, gambar, suara, animasi, video dan film sesuai dengan kebutuhan dilengkapi tombol-tombol interaktif (Sharon E. Smaldino, 2011: 279). Sesuai dengan kompetensi dasar yang dipelajari pada saat penelitian oleh siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta adalah membuat jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian adalah jurnal untuk mencatat akun riil dan nominal agar menunjukkan angka yang sebenarnya pada suatu periode (Haryono Jusup, 2005: 178). Oleh karena itu peneliti mengembangkan salah satu materi sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta. Untuk itu penggunaan Multimedia Interaktif dalam kompetensi dasar membuat jurnal penyesuaian diharapkan bisa membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Terkait dengan hal tersebut, maka dibutuhkan sebuah penelitian dan pengembangan lebih lanjut tentang

26 9 multimedia interaktif pada kompetensi dasar membuat jurnal penyesuaian. Untuk itu, penelitian ini berupaya untuk mengembangkan dan memvalidasi produk media pendidikan, yaitu multimedia interaktif pada kompetensi dasar membuat jurnal penyesuaian. Dengan kondisi yang telah disebutkan diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Akuntansi Modul Interaktif Pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian Berbasis Adobe Flash untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi masalah-masalah di SMK Negeri 1 Yogyakarta sebagai berikut: 1. Media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar belum digunakan secara optimal oleh guru. 2. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMK Negeri 1 Yogyakarta belum variatif. 3. Pemanfaatan media pembelajaran seperti LCD dan laboratorium komputer belum optimal. 4. Motivasi belajar siswa yang rendah terhadap pelajaran akuntansi. 5. Belum adanya penggunaan media interaktif berupa modul interaktif berbasis adobe flash di kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta.

27 10 6. Adanya siswa yang malas memperhatikan pelajaran dan sibuk mengobrol dalam pelajaran akuntansi. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada pengembangan media pembelajaran modul interaktif menggunakan adobe flash untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikembangkan media pembelajaran berbentuk multimedia interaktif dalam pembelajaran akuntansi dan mengetahui kelayakan media pada Kompetensi Dasar Jurnal Penyesuaian. D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses pengembangan media pembelajaran berupa modul interaktif berbasis adobe flash kompetensi dasar jurnal penyesuaian pada siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta? 2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran berupa modul interaktif berbasis adobe flash kompetensi dasar jurnal penyesuaian pada siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta berdasarkan validasi/penilaian ahli materi, ahli media dan praktisi pembelajaran Akuntansi? 3. Bagaimana respon setelah menggunakan media pembelajaran berupa modul interaktif berbasis adobe flash kompetensi dasar jurnal

28 11 penyesuaian pada siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta? 4. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran berupa modul interaktif berbasis adobe flash kompetensi dasar jurnal penyesuaian pada siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan pengembangan yang akan dicapai adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui proses pengembangan media pembelajaran akuntansi modul interaktif berbasis adobe flash kompetensi dasar jurnal penyesuaian pada siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta. 2. Mengetahui kelayakan media pembelajaran akuntansi modul interaktif berbasis adobe flash kompetensi dasar jurnal penyesuaian pada siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta berdasarkan validasi/penilaian ahli materi, ahli media dan praktisi pembelajaran Akuntansi. 3. Mengetahui respon atau pendapat setelah menggunakan media pembelajaran akuntansi modul interaktif berbasis adobe flash kompetensi dasar jurnal penyesuaian pada siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta.

29 12 4. Mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran akuntansi modul interaktif berbasis adobe flash kompetensi dasar jurnal penyesuaian pada siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta. F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Media pembelajaran berupa modul interaktif berisi materi dengan kompetensi dasar membuat jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa dan dagang. 2. Media pembelajaran berupa modul interaktif yang dibuat dengan menggunakan software adobe flash mampu menarik kemauan siswa untuk belajar secara mandiri sekaligus menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 3. Jenis media akhir berupa CD (Compact Disk) modul interaktif berbasis adobe flash yang dapat digunakan melalui komputer ataupun laptop oleh siswa. 4. Metode belajar yang dipakai adalah metode klasikal maupun pembelajaran individual. Pembelajaran klasikal yaitu dalam penggunaan multimedia interaktif oleh siswa, siswa bebas belajar sesuai dengan tahapan kemampuannya masing-masing, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing pembelajaran, agar

30 13 kegiatan pembelajaran lebih terkontrol. Sedagkan pembelajaran individual menekankan pada pembentukan pengetahuan siswa secara mandiri. 5. Software pengembangan yang dipakai adalah Adobe Flash CS 6 yang mampu mengakomodasi berbagai input media seperti teks, audio, gambar dan video. Dari input tersebut dapat diilustrasikan dalam berbagai bentuk animasi. 6. Spesifikasi komputer yang diperlukan agar meidia pembelajaran ini dapat bekerja dengan baik adalah: a. Prosessor intel pentium IV550 Megahertz. b. CD-ROM (Compact disc- read only Memory)drive 16x-52x speed. c. RAM (Random Access Memory) minimal 128 megabit (disarankan 512 megabit) d. Resolusi monitor 1024 x 768 pixel dengan kedalaman warna 32 bit. e. Speaker ataupun headset aktif. f. Kapasitas harddisk minimal 700 mb. g. Sistem operasi komputer minimal Windows XP SP II. G. Manfaat Penelitian Dikembangkan media pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis: 1. Manfaat teoritis

31 14 a. Penelitian ini merupakan sumbangan teori yang terkait dengan pengembangan media pembelajaran modul interaktif menggunakan software adobe flash. b. Menambah referensi yang relevan untuk penelitian pengembangan media pembelajaran akuntansi. c. Memberi kontribusi dibidang pendidikan, khususnya pada pengembangan media pembelajaran akuntansi. 2. Manfaat praktis a. Bagi Peneliti Penelitiian ini merupakan sarana bagi peneliti dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah, serta menambah pengetahuan dan wawasan sebagai bekal untuk menjadi seorang pendidik. b. Bagi Siswa 1) Media pembelajaran interaktif yang menarik akan meningkatkan gairah belajar siswa secara mandiri. 2) Media pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran akan tersampaikan secara optimal. 3) Siswa akan lebih termotivasi dalam melakukan aktivitas belajar dalam pembelajaran dengan menggunakan media yang interaktif, kreatif dan menyenangkan. c. Bagi Guru

32 15 Guru dapat mengembangkan media pembelajaran baru yang memiliki konsep belajar interaktif sehingga motivasi belajar siswa meningkat, yaitu dengan pengembangan media pembelajaran modul interaktif. H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 1. Asumsi pengembangan Asumsi Pengembangan media pembelajaran berupa modul interaktif ini adalah sebagai berikut: a. Media pembelajaran yang disusun merupakan media pembelajaran alternatif yang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa di luar kelas maupun di dalam kelas. b. Validator memiliki pandangan yang sama mengenai kriteria kualitas/kelayakan media pembelajaran yang baik. Validator dalam penelitian ini adalah ahli materi, ahli media, dan praktisi pembelajaran akuntansi. c. Penggunaan modul interaktif berbasis adobe flash diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar Akuntansi siswa. 2. Keterbatasan Pengembangan Asumsi-asumsi sebagaimana disebutkan di atas menuntun pengembang untuk sampai pada kesadaran bahwa penelitian dan pengembangan ini mempunyai keterbatasan antara lain :

33 16 a. Pengembangan ini hanya terbatas pada satu mata pelajaran akuntansi dengan kompetensi dasar membuat jurnal penyesuaian pada siswa SMK kelas X. b. Pengembangan dilakukan menyesuaikan kondisi waktu dan biaya yang ada karena pengembangan yang benar-benar sempurna memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. c. Uji coba produk hanya dilakukan di lingkup 1 (satu) sekolah yakni SMK Negeri 1 Yogyakarta kelas X, sehingga hasil pengembangan hanya berdasarkan data hasil uji coba di sekolah tersebut. Untuk uji coba dengan media yang sama pada sekolah lain, dimungkinkan terjadi perbedaan hasil uji coba.

34 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori/ Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Akuntansi a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran 1) Belajar Belajar didefinisikan sebagai suatu perubahan pada diri individu yang disebabkan oleh pengalaman, perubahan itu diperoleh dengan suatu aktivitas tertentu. Belajar merupakan proses perolehan kemampuan, namun kemampuan tersebut tidak diperoleh dari pertumbuhan dan bukan pula kemampuan bawaan sejak lahir. Belajar merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh orang. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman (Baharuddin, 2009: 162). Menurut James O. Wittaker yang dikutip oleh Baharuddin mengemukakan definisi belajar sebagai berikut: Learning may be defined as the process by which behaviour originates or is altered throught training or experience (2009: 163). Dalam definisi lain, belajar adalah proses aktif dimana siswa menggunakan masukan sensorik dan membangun makna 17

35 18 dari itu (Sudarwan Danim dan Khairil, 2010: 163). Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat atau memperoleh pengalaman tertentu seseuai dengan tujuan yang diharapkan (Wina Sanjaya, 2011: 132). Menurut Oemar Hamalik (2008:154) belajar adalah perubahan tingkah laku berkat latihan dan pengalaman. Belajar dalam hal ini harus dilakukan dengan sengaja, direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu, agar proses belajar dan hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol secara cermat. Sedangkan menurut Sudarmanto (1993:2) belajar merupakan usaha menggunakan setiap sarana atau sumber baikdi dalam maupun di luar aturan pendidikan, guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi. Menurut Baharudin dan Esa NW (2010:1 1) belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan dan sikap. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah cara diri seseorang untuk melakukan perubahan pada sikap dan pengetahuan untuk kegiatan pembelajaran.

36 19 Belajar merupakan kegiatan mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan pengertian, pemahaman, ketrampilan, nilai sikap yang yang bersifat lebih relatif lebih konstan dan berbekas. 2) Pembelajaran Pembelajaran menurut Oemar Hamalik (2008:54) adalah suatukombinasi yang tersusun unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:157) pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Sedangkan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses belajar yang memiliki aspek penting yaitu bagaimana siswa dapat aktif mempelajari materi pelajaran yang disajikan, sehingga dapat dikuasai dengan baik. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Menurut Oemar Hamalik (2011: 54) kegiatan pembelajaran diselenggarakan untuk membentuk watak, peradaban dan meningkatkan mutu

37 20 kehidupan peserta didik. Berikut komponen-komponen yang terdapat dalam pembelajaran: a) Tujuan Pembelajaran b) Siswa yang Belajar c) Guru yang Mengajar d) Metode Pembelajaran e) Media atau Alat bantu Pembelajaran f) Penilaian g) Situasi Pembelajaran Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu: a) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus. b) Saling ketergantungan (interdependence), antara unsurunsur sistem pembelajaran yang serasi dalam satu keseluruhan. c) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai agar siswa itu belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses memperoleh pengetahuan serta perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam proses pembelajaran, guru

38 21 hendaknya kreatif dalam menciptakan media pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. b. Pengertian Akuntansi Pengertian Akuntansi menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) dalam Zaki Baridwan (2008: 1) adalah suatu kegiatan jasa seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dengan satu cara tertentu dan dalam nilai uang terhadap kejadian atau transaksi keuangan dari kesatuan usaha Akuntansi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusankeputusan Akuntansi dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaan. Selain pengertian di atas, berikut definisi mengenai akuntansi menurut beberapa ahli yang dikutip dalam sebuah artikel (Nenti Cahyani, 2013), diantaranya: 1) Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh ABP Statement No. 4, akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif. 2) American Accounting Assosiation (AAA) mengidentifikasika akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

39 22 3) Pengertian Akuntansi Menurut Charles T.. Horngren, dan Walter T. Harrison menyatakan bahwa: Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. 4) Pengertian Akuntansi Menurut Rudianto mendefenisikan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha. c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah dirumuskan untuk jenjang satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dipergunakan untuk merumuskan kompetensi dasar yang diperlukan untuk mencapainya. yang lamanya adalah tiga atau 4 tahun, dalam usaha memudahkan operasional perumusan kompetensi dasar, diperlukan tujuan antara yang menyatakan capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas pada jenjang SMK/MAK. Berikut ini merupakan kompetensi dasar dan indikator ketercapaian siswa dalam mata pelajaran siklus akuntansi:

40 23 Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Semester Genap Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menyusun Laporan Keuangan 1. Membukukan Jurnal Penyesuaian 2. Menyusun Laporan Keuangan 3. Membukukan Jurnal Penutup 4. Menyusun Daftar Saldo Setelah Penutupan 2. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari kata motif tersebut, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman A. M, 2012: 73). Menurut Sardiman, A.M (2012: 75), Motivasi Belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Seseorang harus mempunyai Motivasi Belajar dalam dirinya agar memperoleh suatu hasil yang diinginkan. Menurut Oemar Hamalik (2011: 158), motiv asi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapainya.

41 24 Menurut McDonald yang dikutip oleh Wasty Soemanto (2006: 203), memberikan definisi tentang motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Dari beberapa definisi motivasi belajar tersebut, pada dasarnya mengandung arti atau maksud yang sama yaitu bahwa Motivasi Belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga anak tidak hanya belajar namun juga menghargai dan menikmati belajarnya. b. Macam-macam Motivasi Belajar Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Berikut ini macam-macam motivasi menurut Sardiman, A.M (2012: 86-91), antara lain : 1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya a) Motif-motif bawaan Motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. b) Motif-motif yang dipelajari Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari 2) Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

42 25 a) Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk istirahat. b) Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Timbul dari rangsangan dari luar. c) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi untuk menaruh minat. 3) Motivasi jasmaniah dan rohaniah a) Motivasi jasmaniah, yang termasuk motivasi ini misalnya: reflek, insting otomatis, nafsu. b) Motivasi rohaniah, yang termasuk motivasi ini misalnya kemauan. 4) Motivasi intrinsik dan ekstrinsik a) Motivasi Intrinsik Motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. b) Motivasi Ekstrinsik Motif-motif yang aktif dan berfunginya karena adanya perangsangan dari luar.

43 26 c. Manfaat Motivasi Belajar Menurut Wlodkowsky yang dikutip oleh Sugihartono dkk ( 2007: 78), motivasi merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang member arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan. Sugihartono (2007: 78) menyebutkan manfaat motivasi yang tinggi dapat terlihat dari sifat perilaku siswa antara lain : 1) Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi 2) Adanya perasaan dan keterlibatan efektif siswa yang tinggi dalam belajar. 3) Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi. Selain manfaat motivasi di atas, terdapat tiga fungsi motivasi dalam belajar : 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. (Sardiman A.M, 2012: 85)

44 27 Fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik (2011: 161) yaitu : 1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidakakan timbul perbuatan seperti belajar. 2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapain tujuan yang diinginkan 3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia akan berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besarnyamotivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. d. Indikator Motivasi Belajar Pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai indikator motivasi belajar sangat diperlukan ketika akan membuat alat ukur yang berkaitan dengan motivasi belajar. Hal ini bertujuan agar alat ukur yang digunakan menjadi lebih tepat, valid dan reliabel. Adapun indikator yang digunakan oleh Hamzah B. Uno (2008: 10), sebagai berikut: 1) Motivasi Internal a) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil Seseorang yang mempunyai dorongan dan hasrat untuk berhasil akan cenderung mempunyai semangat untuk berusaha lebih giat dengan intensitas dan usaha yang tinggi. b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi selalu merasa bahwa dirinya masih kurang, sehingga ia merasa butuh dan berpacu untuk terus belajar. c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

45 28 Cita-cita yang melekat dalam diri seseorang akan memberikan motivasi yang kuat, karena dengan adanya cita-cita seseorang mempunyai tujuan yang akan membuatnya termotivasi untuk terus belajar. d) Adanya kepuasan dalam belajar Seseorang yang mendapat nilai bagus dalam evaluasi belajar, maka akan menimbulkan rasa puas dalam dirinya. Dia merasa tidak sia-sia telah belajar secara keras karena hasil diperolehnya maksimal. e) Adanya keyakinan dalam diri sendiri Seseorang akan membutuhkan motivasi dalam dirinya sendiri karena merasa bisa melakukan lebih baik dari yang orang lain lakukan. Dia akan merasa malu jika mendapat hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan orang lain. 2) Motivasi Eksternal a) Adanya penghargaan dalam belajar Adanya penghargaan dalam belajar dapat memotivasi seseorang untuk lebih terpacu dalam belajarnya. Penghargaan dapat menjadi penguat bagi motivasi belajar seseorang. b) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

46 29 Lingkungan belajar mempunyai dampak semangat belajar seseorang. Lingkungan belajar yang nyaman akan membuat suasana belajar yang menyenangkan begitu juga sebaliknya. c) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar Kegiatan belajar yang menyenangkan akan membuat seseorang bersemangat dalam belajarnya, sehingga ia merasa sengan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. 3. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 5), kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Menurut Wina Sanjaya (2011: ), secara umum media merupakan kata jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang bidang teknik. Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran.

47 30 Ada beberapa konsep atau definisi media pendidikan atau media pembelajaran. Rossi dan Breidle dalam Wina Sanjaya (2011: 163) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Alat alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran. Namun demikian, media bukan hanya berupa alat alat atau bahan saja, akan tetapi hal hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Menurut Gerlach dan Ely dalam Wina Sanjaya (2011: 163) menyatakan : A medium, conceveid is any person, material or event that establishs condition which enable the learner to acquire knowledge, skill, and attitude. Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan

48 31 wawasan, mengubah sikap siswa, atau untuk menambah keterampilan. Selain pengertian diatas, ada juga yang berpendapat bahwa media pengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparasi atau buku dan bahan bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain sebagainya (Wina Sanjaya, 2011: ). b. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Wina Sanjaya (2011: 176), med ia pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi kedalam : a) Media auditif, yaitu media yang dapat didengar saja atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio da rekaman suara. b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk kedalam media ini adalah film slide, foto, transparasi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. c) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR Pengembangan Media Pembelajaran (Lita Aprilia Sutopo) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR THE DEVELOPMENT OF ADOBE FLASH-BASED

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH KOMPETENSI DASAR MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 PENGASIH

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Shabrina Irmayanti & Mahendra Adhi Nugroho 45-54

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Shabrina Irmayanti & Mahendra Adhi Nugroho 45-54 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI BERBASIS WEB BLOG UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR THE DEVELOPMENT OF WEB-BASED ACCOUNTING LEARNING MEDIA BLOGS FOR INCREASING LEARNING MOTIVATION Oleh: Shabrina

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN

PENGEMBANGAN BUKU DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN Pengembangan Buku Digital (Cahayu Saccharosa) 1 PENGEMBANGAN BUKU DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN THE DEVELOPMENT OF DIGITAL LEARNING BOOK MEDIA ON THE BASIC

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI ACCOUNTAINMENT PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL UMUM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK KOPERASI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE MODULES BASED MULTIMEDIA IN SUBJECT OF 2D ANIMATION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Anindita Laksmi Suhita & Mahendra Adhi Nugroho 81-88

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Anindita Laksmi Suhita & Mahendra Adhi Nugroho 81-88 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI BERBASIS FILM DOKUMENTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA BASED ON FILM DOCUMENTARY TO INCREASE LEARNING MOTIVATION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa mendatang, melalui pengembangan potensi dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Konsep

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI Titi Wijayanti & Tejo Nurseto Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: titiestukara@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG Pengembangan Media Pembelajaran... (Drajat Nugroho) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG MEDIA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID DENGAN PROGRAM CONSTRUCT 2 PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SISWA SMP KELAS 8 SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID DENGAN PROGRAM CONSTRUCT 2 PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SISWA SMP KELAS 8 SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID DENGAN PROGRAM CONSTRUCT 2 PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SISWA SMP KELAS 8 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang dimanapun dan kapan pun orang itu berada. Pendidikan sangat penting, karena tanpa adanya pendidikan manusia akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal terlibat langsung dalam pelaksanaan pendidikan. Berdasarkan UU No. 2 pasal 1 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG Pengembangan Komik Akuntansi (Reni Nurhidayati) 1 PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING COMIC AS AN ACCOUNTING

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang bervariasi dan inovatif mempunyai tujuan untuk menimbulkan minat dan motivasi belajar peserta didik terhadap semua mata pelajaran di sekolah.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA ARTIKEL JURNAL PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT KERAS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT KERAS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH Media Pembelajaran Interaktif (Ariffin Noor H) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT KERAS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS6 PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER DI SMK N 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu pendidikan Indonesia agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan menyesuaikan pembangunan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6 Pengembangan media pembelajaran (M Miftah Romadhon dan Sutop) 139 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6 DEVELOPMENT OF MILL MACHINING LEARNING MEDIA BASED ON ADOBE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan diartikan sebagai suatu proses belajar berupa aktivitas yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia tidak dapat lepas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA PELAJARAN TUNE UP MOTOR BENSIN KELAS X JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMMADIYAH CAWAS KLATEN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1

TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1 TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1 Oleh: Delipiter Lase A. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi, sangar berpengaruh terhadap penyusunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan siswa dengan perantaraan suatu media untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K2309016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN Pengembangan Media Pembelajaran (Iswara Yudha Pratama) 463 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA USING ADOBE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROGRAM STUDI KETENAGALISTIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROGRAM STUDI KETENAGALISTIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs 83 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyebutkan, bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI Oleh: Sri Kurniawati NIM 090210102048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA/MA TESIS

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA/MA TESIS PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA/MA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI, KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI PROGRAM IPS SMA N 1 TEMON TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan dan tantangan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompleks, karena harus berpacu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai

Lebih terperinci

Hari : Tanggal : Persetujuan Pembimbing. Pembimbing I, Pembimbing II, NIP NIP

Hari : Tanggal : Persetujuan Pembimbing. Pembimbing I, Pembimbing II, NIP NIP Jurnal ini telah telah disetujui oleh dosen pembimbing Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hari : Tanggal

Lebih terperinci

Kata kunci: Media Pembelajaran, Game Edukatif, Fun Spreadsheet Quiz, Adobe Flash, SMK,

Kata kunci: Media Pembelajaran, Game Edukatif, Fun Spreadsheet Quiz, Adobe Flash, SMK, Pengembangan Media Pembelajaran (Baety Nur Rohmah dan Dra. Sumarsih, M.Pd.) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKATIF FUN SPREADSHEET QUIZ BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATA PELAJARAN SPREADSHEET

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL KONTEKSTUAL INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE OFFLINE DENGAN PENGGUNAAN PROGRAM EXE LEARNING V-1.04.0 UNTUK SMA KELAS XI POKOK MATERI FLUIDA Skripsi Oleh : Utik Rahayu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK SISWA SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK SISWA SMA KELAS XI iii PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK SISWA SMA KELAS XI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI 577 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI 0813 6568 9301 SDN 005 Bukit Timah Dumai ABSTRACT This study aims to describe learning

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC DENGAN METODE PROBLEM POSING LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS ULASAN FILM/DRAMA DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22 PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI AKUN-AKUN PERUSAHAAN DAGANG DEVELOPING COMIC AS A LEARNING MEDIA OF THE MATERIAL OF TRADING COMPANIES ACCOUNTS Oleh: Fidya Rizka Anggraeni

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman dan Dewi (2009 : 174) menurut

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 3, November 2017 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK Nur Ani Lestari dan Istiqomah 1,2,3 Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI INTERAKTIF MATERI SEBARAN FLORA-FAUNA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI INTERAKTIF MATERI SEBARAN FLORA-FAUNA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI INTERAKTIF MATERI SEBARAN FLORA-FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA MENGGUNAKAN SOFTWARE ADOBE FLASH DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN DEVELOPMENT OF INTERACTIVE GEOGRAPHY INSTRUCTIONAL

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK LISTRIK BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO KELAS X SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK LISTRIK BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO KELAS X SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN Media Pembelajaran Interaktif (Muhammad Nasirudin) 1 MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK LISTRIK BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO KELAS X SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN INTERACTIVE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS 6 PADA KOMPETENSI JURNAL PENYESUAIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS 6 PADA KOMPETENSI JURNAL PENYESUAIAN Pengembangan Media Pembelajaran... (Arin Dwi Cahyanti dan Dra.Sukanti,M.Pd) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS 6 PADA KOMPETENSI JURNAL PENYESUAIAN DEVELOPMENT OF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat, khususnya di bidang industri. Di satu sisi era ini membawa iklim

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN TESIS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN TESIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem evaluasi, pengadaan buku dana alat-alat pelajaran, perbaikan sarana. belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. sistem evaluasi, pengadaan buku dana alat-alat pelajaran, perbaikan sarana. belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan nasional, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti halnya pengembangan dan penyempurnaan kurikulum, pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS BUSUR MANUAL DI SMK N 1 PUNDONG BANTUL

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS BUSUR MANUAL DI SMK N 1 PUNDONG BANTUL Pengembangan Media Flash (Novi Hidayat) 1 PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS BUSUR MANUAL DI SMK N 1 PUNDONG BANTUL FLASH MEDIA DEVELOPMENT ON MANUAL ARC WELDING SUBJECTS AT SMK N 1 PUNDONG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUNTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN UNTUK SISWA KELAS XI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUNTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN UNTUK SISWA KELAS XI Pengembangan Media Pembelajaran (Ella Coraima Dewi) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUNTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN UNTUK SISWA KELAS XI THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING COMIC LEARNING MEDIA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DART GAME ACCOUNTING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KOMPETENSI MENGELOLA KAS KECIL KELAS X KEUANGAN SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 3 GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL

PENERAPAN MODEL CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 3 GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL PENERAPAN MODEL CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 3 GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti lebih banyak diferensiasinya,

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN SKRIPSI Oleh: DWI HASTUTI K7412060 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Agustus

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS X SMA NEGERI I GODEAN, SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 TESIS Oleh : SULASTRI NPM. 122551400032

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MULTIMEDIA IN SCIENCE FOR EIGHTH GRADE STUDENT

Lebih terperinci

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan berlangsung sepanjang hayat, yang dimulai sejak lahir. Dalam proses perkembangannya, manusia memerlukan pendidikan, melalui proses ini manusia

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIK TEKNIK DIGITAL RANCANG BANGUN GAME EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Ariadie Chandra Nugraha 1, Moh.Khairudin 2, Deny Budi Hertanto 3 1, 2, 3 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komputer sebagai hasil teknologi modern sangat membuka kemungkinankemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam pembelajaran. Teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENGHITUNG MUTASI DANA KAS KECIL SISWA KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: WAHYU DWIANA SAFITRI X

SKRIPSI. Oleh: WAHYU DWIANA SAFITRI X PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA LAMBAN BELAJAR KELAS IV SD PURBA ADHI SUTA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

Oleh: Ibrohim Aji Kusuma NIM

Oleh: Ibrohim Aji Kusuma NIM PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROGRAM LINIER UNTUK SMK KELAS X HALAMAN JUDUL SKRIPSI diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK FOTO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK FOTO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Pengembangan Media Pembelajaran (Deashara Ayrien Hayuwari) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK FOTO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA COMIC PHOTO AS THE LEARNING MEDIA DEVELOPMENT TO INCRASE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK Pengembangan Media Pembelajaran... (Iis Ernawati) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK The DEVELOPMENT of INTERACTIVE LEARNING MEDIA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR 162 PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR M. Ridwan*, Indrati Kusumaningrum**, Risma Apdeni*** Email: mhdridwan33@yahoo.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan sebagai tuntutan akan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di era globalisasi akan terus berlangsung diupayakan. Perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penentu bagi kemajuan bangsa. Dengan pendidikan manusia dituntut untuk memproleh kepandaian dan ilmu, sehingga akan mampu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. alam, meliputi segala akibat dan dampak terhadap kehidupan. Ilmu tersebut selalu

I. PENDAHULUAN. alam, meliputi segala akibat dan dampak terhadap kehidupan. Ilmu tersebut selalu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai peristiwa alam, meliputi segala akibat dan dampak terhadap kehidupan. Ilmu tersebut selalu berkembang

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI 2 A. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya berbagai macam produk yang semakin canggih. Pendidikan juga tidak terlepas dari aspek teknologi, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan bangsa merupakan salah satu cita-cita luhur dari perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Menggambar Busana Kelas X Khususnya Sub Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Menggambar Busana Kelas X Khususnya Sub Kompetensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata Pelajaran Menggambar Busana Kelas X Khususnya Sub Kompetensi Mendiskripsikan Bentuk Proporsi dan Anatomi Beberapa Tipe Tubuh Manusia membutuhkan keterampilan menggambar

Lebih terperinci

RESPON SISWA PADA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN: IMPLEMENTASI PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 DENPASAR

RESPON SISWA PADA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN: IMPLEMENTASI PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 DENPASAR RESPON SISWA PADA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN: IMPLEMENTASI PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 DENPASAR Evy Maya Stefany Teknologi Pembelajaran, Pascasarjana, Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Pengembangan Modul Teknik... (Safrudin Budi Utomo Dwi Hartanto) 1 PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DEVELOPMENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat, karena dengan pendidikan akan terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kecakapan dalam

Lebih terperinci

p-issn : e-issn :

p-issn : e-issn : PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN EKSPONEN DAN LOGARITMA SISWA KELAS X BKJ1 Setya Prihatiningtyas SMK Negeri 5 Jember setyaprihatiningtyas@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI BERBASIS WEB BLOG UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI AKUNTANSI 4 SMK YPKK 2 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 dijelaskan bahwa, Pendidikan adalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA FLIP CHART UNTUK PEMBUATAN ILUSTRASI BUSANA PADA MATA PELAJARAN SENI RUPA DI MADRASAH MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA FLIP CHART UNTUK PEMBUATAN ILUSTRASI BUSANA PADA MATA PELAJARAN SENI RUPA DI MADRASAH MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Pengembangan Media Flipchart... (Itsnaini Nurfauzya) 1 PENGEMBANGAN MEDIA FLIP CHART UNTUK PEMBUATAN ILUSTRASI BUSANA PADA MATA PELAJARAN SENI RUPA DI MADRASAH MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DEVELOPING

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMBANG MACAPAT MIJIL MENGGUNAKAN APLIKASI MACROMEDIA FLASH PROFESSIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMBANG MACAPAT MIJIL MENGGUNAKAN APLIKASI MACROMEDIA FLASH PROFESSIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMBANG MACAPAT MIJIL MENGGUNAKAN APLIKASI MACROMEDIA FLASH PROFESSIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta Abstract This study aims to improve motivation and learning

Lebih terperinci

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta 36 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elektro PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN INSTALASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Lewat pendidikan, sebuah Negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya. Makin baik pendidikan

Lebih terperinci

TESIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT BANYUMAS UNTUK SISWA KELAS V SD. Oleh: DIANA NATALIA

TESIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT BANYUMAS UNTUK SISWA KELAS V SD. Oleh: DIANA NATALIA TESIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT BANYUMAS UNTUK SISWA KELAS V SD Oleh: DIANA NATALIA 1420104022 MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi

Lebih terperinci