PENGARUH TEKNIK FIELD VISIT TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP SWASTA BUDI AGUNG MEDAN MARELAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011
|
|
- Glenna Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH TEKNIK FIELD VISIT TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP SWASTA BUDI AGUNG MEDAN MARELAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 Oleh: WINA WULANDARI Abstrak Teknik Field visit adalah adalah salah suatu teknik atau perencanaan yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran yang mengaktifkan dan mendorong siswa untuk membangun pengetahuan dan kemampuan melalui pengalamannya secara langsung dengan memberi para siswa seperangkat atau serangkaian situasi belajar dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru dan siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 72 orang dari 224 populasi yang ada. Sampel tersebut akan dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dikenai perlakuan teknik field visit, sedangkan kelas kontrol dikenai perlakuan teknik ceramah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian two group pretest postest. Instrumen yang digunakan adalah tes essay, yaitu menulis berita dari unsur-unsur berita. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 80,88 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 72,69. Dapat disimpulkan bahwa teknik field visit berpengaruh positif digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis berita pada siswa kelas VIII SMP Swasta Budi Agung Medan Marelan tahun pembelajaran 2010/2011. Kata kunci: sampel, kelas eksperimen, kelas kontrol, field visit PENDAHULUAN Pada saat ini Indonesia menggunakan kurikulum yang diberi nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam KTSP dimuat kompetensi siswa mampu menulis berita. Pembelajaran menulis berita ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan siswa dalam bidang bahasa, khususnya menulis. Tarigan (1986:3) mengatakan Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Akan tetapi, keterampilan ini tidak dapat diperoleh secara alamiah. Keterampilan menulis tersebut harus dipelajari dan dilatih sungguh-sungguh dan dibekali dengan keterampilan berbahasa lainnya seperti keterampilan membaca dan menyimak. Peneliti menemukan masalah pada saat mewawancarai guru bidang studi bahasa Indonesia di SMP Swasta Budi Agung Medan Marelan, berkaitan dengan menulis
2 berita siswa. Ternyata siswa kurang mampu dalam menulis berita. Siswa kurang mampu menyampaikan pokok-pokok berita dalam bentuk teks berita sehingga hasil yang diperoleh dalam menulis berita tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan kata lain, hasil menulis berita yang dicapai siswa rendah. Gejala serupa juga terjadi ketika peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT), masih banyak siswa yang belum mampu menulis berita dengan baik. Salah satu faktor penyebabnya adalah bahwa pembelajaran mengenai menulis berita pada siswa kelas VIII merupakan pembelajaran menulis berita yang pertama kali di tingkat SMP. Oleh karena itu, siswa mengaku mengalami kewalahan dalam menulis berita tersebut. Selain penyebab yang dikemukakan di atas, hal yang menjadi faktor penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menulis berita adalah kurang tepatnya teknik yang digunakan guru untuk merangsang minat dan perhatian siswa dalam menulis berita sehingga siswa kurang tertarik dan merasa bosan. Padahal seperti diketahui, pemilihan teknik pembelajaran yang tepat merupakan modal bagi seorang guru untuk dapat meningkatkan gairah siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru masih sering mengajar dengan teknik tradisional, yaitu guru masih menggunakan teknik ceramah dalam mengajar serta kurangnya motivasi dan cara guru untuk meningkatkan kreativitas siswa. Oleh karena itu, siswa tidak dapat menyalurkan bakat dan keterampilannya dalam menulis berita dengan baik. Situasi tersebut menuntut guru memerlukan suatu teknik pembelajaran yang mampu menarik dan merangsang minat siswa guna meningkatkan kemampuan menulis berita. Teknik field visit bisa dijadikan pilihan sebagai salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya. PEMBAHASAN Makna field visit secara sederhana dapat diartikan sebagai pembelajaran melalui kunjungan lapangan, dalam arti siswa diajak terjun secara langsung ke lapangan untuk belajar melalui proses mengalami sendiri topik yang sedang dipelajarinya. Teknik field visit menawarkan kegiatan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan namun tetap keaktifan siswa sebagai pondasi utamanya. Teknik field visit menutut siswa aktif, sehingga siswa lebih bersemangat dan lebih ekspresif. Siswa dituntut untuk menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergelut dengan ide-idenya sendiri lalu berdiskusi bersama kelompokya untuk menentukan masalah yang mereka pilih dan dilanjutkan dengan kunjugan lapangan guna mencari informasi mengenai masalah yang disepakati. Dengan keaktifan seluruh siswa suasana pembelajaran akan menyenangkan dan tidak membuat siswa merasa bosan.
3 Pengertian Berita Sumadaria (2005:65) menyatakan, Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak. Senada dengan itu, Romli (2006:5) menyatakan, Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka. Menurut Semi (1995:11), Berita ialah cerita atau laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang faktual yang baru dan luar biasa sifatnya. Dalam rumusan ini dipersyaratkan berita itu adalah peristiwa yang benar-benar terjadi dalam waktu yang baru sehingga mempunyai nilai kejutan dan dapat memenuhi hasrat keingintahuan orang banyak, serta peristiwa itu bukan kejadian secara rutin dan natural, tetapi terjadi di luar kebiasaan dan di luar dugaan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat yang aktual, menarik yang mengandung ide atau gagasan dan berguna bagi pembaca atau pendengar. Ciri-ciri Berita Haris dalam Abrar (2005:3-5), menyatakan bahwa ciri-ciri berita yang baik adalah mengandung delapan unsur, yaitu konflik, kemajuan, penting, dekat, aktual, unik, manusiawi, dan berpengaruh. a) Konflik Informasi yang menggambarkan pertentangan antara manusia, bangsa, dan negara perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan begitu khalayak mudah untuk mengambil sikap. b) Kemajuan
4 Informasi tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi senantiasa perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan demikian khalayak mengetahui kemajuan peradaban manusia. c) Penting Informasi yang penting bagi khalayak dalam rangka menjalani kehidupan mereka sehari-hari perlu segera dilaporkan kepada khalayak. d) Dekat Informasi yang memiliki kedekatan emosi dan jarak geografis dengan khalayak perlu segera dilaporkan. Makin dekat satu lokasi peristiwa dengan tempat khalayak, informasinya akan makin disukai khalayak. e) Aktual Informasi tentang peristiwa yang baru terjadi perlu segera dilaporkan kepada khalayak. Untuk sebuah harian, ukuran aktual biasanya sampai dua hari. Artinya, peristiwa yang terjadi dua hari yang lalu masih aktual diberikan sekarang. f) Unik Informasi tentang peristiwa yang unik dan jarang terjadi perlu segera dilaporkan kepada khalayak. Banyak sekali peristiwa yang unik, misalnya mobil bermain sepak bola, perkawanan manusia dengan gorila, dan sebagainya. g) Manusiawi Informasi yang bisa menyentuh emosi khalayak, seperti yang bisa memuat menangis, terharu, tertawa, dan sebagainya, perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan begitu khalayak akan bisa meningkatkan taraf kemanusiannya. h) Berpengaruh Informasi mengenai peristiwa yang berpengaruh terhadap kehidupan orang banyak perlu dilaporkan kepada khalayak. Misalnya informasi tentang operasi pasar Bulog, informasi tentang banjir, dan sebagainya. Dari delapan ciri-ciri berita di atas, penelitian ini hanya membatasi penulisan berita siswa dengan ciri berita dekat. Siswa menulis berita yang berisi informasi yang ada di sekitar sekolah mereka. Unsur-unsur Berita Unsur-unsur berita merupakan bagian-bagian yang membangun suatu berita. Unsur itu juga yang sekaligus menjadi patokan penilaian suatu berita baik atau tidak. Unsur-unsur berita terkait erat dengan rumus mutlak berita yaitu 5W+1H.
5 Sumadaria, 2005 mengemukakan rumus berita yang dimaksud adalah sebagai berikut. a) Apa (What) Pada unsur ini, suatu berita diharapkan dapat menjelaskan fenomena apa yang terjadi. b) Siapa (Who) Pada unsur ini, suatu berita diharapkan dapat menjelaskan siapa-siapa saja yang terlibat dalam suatu peristiwa atau kejadian. c) Kapan (When) Pada unsur ini, suatu berita diharapkan dapat menjelaskan kapan suatu peristiwa terjadi. d) Di mana (Where) Pada unsur ini, suatu berita diharapkan dapat menjelaskan di mana tempat suatu peristiwa terjadi. e) Mengapa (Why) Pada unsur ini, suatu berita diharapkan dapat menjelaskan mengapa suatu peristiwa dapat terjadi. f) Bagaimana (How) Pada unsur ini, suatu berita diharapkan dapat menjelaskan bagaimana jalan terjadinya suatu peristiwa. (Sumadaria, 2005:118) Berdasarkan unsur-unsur yang dipaparkan di atas, siswa dituntut untuk mampu menuliskan teks berita berdasarkan unsur-unsur berita tersebut. Langkah-langkah Menulis Berita Untuk menulis berita, wartawan lazim menggunakan gaya piramida terbalik, yaitu gaya penulisan berita dengan menempatkan bagian yang paling utama atau yang terpenting setelah judul berita. Bagian-bagian yang membentuk sebuah berita dalam gaya penulisan berita terbalik, seperti yang dikemukakan Sumadiria, 2005 adalah: a) Judul Berita (Headline) Judul berita (headline) berfungsi menolong pembaca yang bergegas untuk cepat mengenal kejadian-kejadian yang terjadi sekelilingnya yang diberitakan. Fungsi
6 lainnya adalah dengan teknik grafika dengan tipe-tipe huruf, judul berita menonjolkan berita tadi, untuk dapat lebih menarik orang membacanya. b) Baris Tanggal (Dateline) Setelah judul berita, dijumpai baris tanggal (dateline), yaitu umumnya tanggal berita itu dibuat dan singkatan (inisial) dari surat kabar atau sumber berita itu sendiri. Sebagai contoh dapat disebutkan surat kabar harian Medan Bisnis misalnya menggunakan Medan, Selasa (MB). Baris tanggal ini menunjukkan bahwa berita tadi ditulis di Medan di tempat kejadian dan saat ditulisnya adalah pada hari Selasa. Kependekan dari MB bahwa berita didapat dari wartawan surat kabar harian Medan Bisnis sendiri. c) Teras Berita (Lead atau Intro) Bagian yang paling utama adalah menulis teras berita (lead atau intro). Oleh karena sifatnya yang ingin menonjolkan bagian-bagian penting dari suatu barita, dan juga teras berita merupakan ringkasan dari berita; teras berita umumnya memuat lengkap unsur-unsur isi berita. Unsur-unsur isi berita yang lazimnya disebut 5W+1H harus terdapat dalam teras berita, yaitu what, who, where, when, why, serta how (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, serta bagaimana). d) Tubuh Berita Jika teras berita telah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah menulis tubuh berita. Dalam penulisan tubuh berita, hal terpenting dalam gaya penulisan berita adalah mempertahankan kesatuan di dalam gaya menulis, maksudnya kesatuan gagasan di dalam penulisan berita harus dipertahankan, materi yang tidak relevan dengan satu gagasan berita pokok sebaiknya dihindarkan. (Sumadaria, 2005:119) Kemampuan Menulis Berita Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan seseorang dalam melakukan suatu tindakan untuk mengembangkan potensi diri melalui latihan yang terus menerus. Teknik Field Visit Pengertian Teknik Field Visit Carl Rogers (dalam berpendapat Field visit adalah proses individu membangun pengetahuan dan keterampilannya melalui pengalaman langsung. Proses dimana subjek melakukan sesuatu, bukan hanya memikirkan sesuatu.
7 Claxton (dalam mengemukakan Field visit adalah seperangkat atau serangkaian situasi belajar dalam bentuk kunjungan lapangan yang dirancang oleh guru dan siswa. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik Field visit adalah adalah salah suatu teknik atau perencanaan yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran yang mengaktifkan dan mendorong siswa untuk membangun pengetahuan dan kemampuan melalui pengalamannya secara langsung dengan memberi para siswa seperangkat atau serangkaian situasi belajar dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru dan siswa. Deskripsi dan Tujuan Teknik Field Visit Sudjana (2001:147) menyatakan Teknik field visit dilakukan sebagai studi yang direncanakan terlebih dahulu oleh guru bersama siswa. Penyusunan rencana didasarkan atas kebutuhan belajar yang dirasakan dan dinyatakan oleh para siswa. Kebutuhan belajar itu dapat dilengkapi pula dengan kebutuhan guru, lembaga, dan atau masyarakat. Dengan demikian rencana itu dapat disetujui oleh siswa dan guru serta mungkin pula disetujui oleh lembaga dan masyarakat. Rencana itu memuat komponen-komponen antara lain: tujuan belajar yang ingin dicapai melalui kunjungan lapangan, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, pembagian tugas, jadwal dan waktu kegiatan, serta laporan proses dan hasil studi. Selanjutnya, Sudjana (2001:148) menyatakan Tujuan penggunaan teknik ini ialah agar para siswa memperoleh pengalaman langsung dari objek-objek yang dikunjungi serta memperoleh pengalaman belajar dari kegiatan di lapangan. Lebih lanjut lagi, Sudjana (2001:150) menyatakan bahwa Teknik field visit akan tepat digunakan apabila siswa memerlukan pengalaman belajar secara langsung dari kehidupan nyata dan para siswa dengan latar belakang yang berbeda dalam kehidupan nyata akan dikembangkan kemampuannya melalui kunjungan ke objek-objek yang sebenarnya. Langkah-langkah Penggunaan Teknik Field Visit Langkah-langkah penggunaan teknik field visit menurut Sudjana, 2001 sebagai berikut. a) Guru serta siswa mengindentifikasikan kebutuhan belajar dari siswa yang dapat dijadikan dasar untuk menyusun rencana kunjungan lapangan. b) Atas dasar kebutuhan belajar itu, guru bersama siswa menyusun rencana pelaksanaan kunjungan lapangan.
8 c) Guru membantu siswa dalam melaksanakan kunjungan lapangan, dengan kegiatan antara lain: d) mengarahkan dan memotivasi para siswa untuk melakukan tugas dan kegiatan sebagaimana tercantum dalam rencana, e) menugaskan siswa melakukan kunjungan lapangan, f) selesai kunjungan lapangan para siswa membuat tugas yang diberikan guru, g) para siswa berdiskusi mengenai tugas yang diberikan, h) guru bersama siswa melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil tugas siswa. (Sudjana, 2001:148) Keuntungan Teknik Field Visit Sudjana, 2001 menyatakan bahwa apabila teknik field visit ini dilakukan dengan baik dan benar maka ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh yaitu: a) dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa melalui pengalaman langsung dari situasi kehidupan nyata, b) siswa dapat menerapkan pengetahuan dan kemampuan mereka yang telah diorganisasikan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sebenarnya, c) siswa dapat bekerja sama dengan menggabungkan latar belakang kemampuan kelompok dan latar belakang perorangan yang berbeda-beda, d) siswa termotivasi untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam kehidupan nyata, e) dapat menimbulkan kegiatan belajar yang bergairah dan bergembira. (Sudjana, 2001:149) Kelemahan Teknik Field Visit Sudjana (2001:149) menyatakan bahwa teknik field visit ini dilakukan maka ada beberapa kelemahaan yang akan diperoleh yaitu: a) memerlukan kerja sama yang erat dan motivasi tinggi diantara siswa untuk melakukan kunjungan lapangan, b) menuntut kemahiran siswa untuk kreatif dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sebenarnya, c) memerlukan kegiatan monitoring,
9 d) waktu yang diperlukan mungkin lebih lama dari waktu yang telah direncanakan. Sampel Ada beberapa cara dalam penarikan sampel dan salah satunya adalah penarikan secara kluster (cluster sampling). Jogiyanto (2008:75) mengatakan, Pengambilan sampel secara kluster (cluster sampling) adalah pemilihan sampel dengan membagi beberapa grup bagian (cluster), dan dari beberapa kluster kemudian dipilih secara random untuk menentukan sampel. Dalam penelitian ini, populasi yang ada telah terbagi menjadi beberapa bagian berdasarkan kelas yang ada yaitu dari kelas VIII-1 hingga VIII-6. Karena penelitian ini bersifat eksperimen sehingga sampel penelitian dibedakan atas dua kelompok. Kemudian untuk menetapkan kelas mana yang akan dijadikan sampel maka dilakukan proses random. Adapun langkah-langkah dalam proses random tersebut antara lain: 1) menuliskan nama-nama kelas pada selembar kertas, 2) setelah itu kertas yang telah berisikan nama-nama kelas digulung dan dimasukkan dalam satu tabung, 3) kemudian tabung yang berisi gulungan kertas tersebut dikocok, dan gulungan kertas pertama jatuh dari tabung akan dijadikan kelas eksperimen dalam penelitian ini, 4) kemudian tabung yang berisi gulungan kertas tersebut kembali dikocok, dan gulungan kertas yang jatuh dari tabung akan dijadikan kelas kontrol dalam penelitian ini. Setelah dilakukan langkah-langkah tersebut, maka didapatlah kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-6 sebagai kelas kontrol. Penggunaan Teknik Field Visit Terhadap Kemampuan Menulis Berita oleh Siswa Kelas VIII SMP Swasta Budi Agung Medan Marelan Berikut ini akan diterangkan satu persatu sesuai dengan indikator penilaian pembelajaran menulis berita dengan penggunaan teknik field visit. a. Apa (What) Hasil penelitian pada indikator what yaitu: 33 siswa (91,67%) dalam kategori sangat baik, dan 3 siswa (8,33%) dalam kategori baik. b. Siapa (Who)
10 Hasil penelitian pada indikator who yaitu: 32 siswa (88,89%) dalam kategori sangat baik, dan 4 siswa (11,11%) dalam kategori baik. c. Kapan (When) Hasil penelitian pada indikator when yaitu: 30 siswa (83,33%) dalam kategori sangat baik, dan 6 siswa (16,67%) dalam kategori baik. d. Di mana (Where) Hasil penelitian pada indikator where yaitu: 29 siswa (80,56%) dalam kategori sangat baik, dan 7 siswa (19,44%) dalam kategori baik. e. Mengapa (Why) Hasil penelitian pada indikator why yaitu: 7 siswa (19,44%) dalam kategori sangat baik, 21 siswa (58,34%) dalam kategori baik, dan 8 siswa (22,22%) dalam kategori kurang baik. f. Bagaiman (How) Hasil penelitian pada indikator how yaitu: 27 siswa (75%) dalam kategori baik, dan 9 siswa (25%) dalam kategori kurang baik. Penggunaan Teknik Ceramah Terhadap Kemampuan Menulis Berita oleh Siswa Kelas VIII SMP Swasta Budi Agung Medan Marelan Berikut ini akan diterangkan satu persatu sesuai dengan indikator penilaian pembelajaran menulis berita dengan penggunaan teknik ceramah. a. Apa (What) Hasil penelitian pada indikator what yaitu: 29 siswa (80,56%) dalam kategori sangat baik, dan 7 siswa (19,44%) dalam kategori baik. b. Siapa (Who) Hasil penelitian pada indikator who yaitu: 26 siswa (72,22%) dalam kategori sangat baik, dan 10 siswa (27,78%) dalam kategori baik. c. Kapan (When) Hasil penelitian pada indikator when yaitu: 16 siswa (44,44%)) dalam kategori sangat baik, dan 20 siswa (55,56%) dalam kategori baik. d. Di mana (Where) Hasil penelitian pada indikator where yaitu: 15 siswa (41,67%) dalam kategori sangat baik, dan 21 siswa (58,33%) dalam kategori baik.
11 e. Mengapa (Why) Hasil penelitian pada indikator why yaitu: 27 siswa (75%) dalam kategori baik, dan 9 siswa (25%) dalam kategori kurang baik. f. Bagaiman (How) Hasil penelitian pada indikator how yaitu: 15 siswa (41,67%) dalam kategori baik, dan 21 siswa (58,33%) dalam kategori kurang baik. Perbedaan Penggunaan Teknik Field Visit dengan Teknik Ceramah Terhadap Kemampuan Menulis Berita Siswa yang menjadi sampel teknik field visit sebanyak 36 orang dan siswa yang menjadi sampel teknik ceramah sebanyak 36 orang. Pada kelas teknik field visit siswa yang paling banyak menjawab adalah indikator what sebanyak 33 siswa, indikator who sebanyak 32 siswa, indikator when sebanyak 30 siswa, indikator where sebanyak 29 siswa, indikator why sebanyak 7 siswa, dan indikator how sebanyak 0 siswa. Dari 36 siswa yang menjadi sampel teknik ceramah indikator yang paling banyak menjawab adalah indikator what sebanyak 29 siswa, indikator who sebanyak 26 siswa, indikator when sebanyak 16 siswa, indikator where sebanyak 15 siswa, indikator why sebanyak 0 siswa, dan indikator how sebanyak 0 siswa. Dari penjelasan di atas, terlihat perbedaan hasil pembelajaran menulis berita antara siswa yang menggunakan teknik field visit dengan siswa yang menggunakan teknik ceramah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik field visit lebih berpengarh positif dalam meningkatkan kemampuan menulis berita. PENUTUP Penggunaan teknik pembelajaran merupakan salah satu hal yang mendasar yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa. Kurang tepatnya teknik yang digunakan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Berkaitan dengan hal itu dapat pula dikatakan bahwa teknik field visit merupakan salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis berita. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Nilai tertinggi kemampuan menulis berita dengan menggunakan teknik field visit adalah 93 dan nilai terendahnya adalah 66. Dengan demikian, nilai rata-rata
12 kemampuan menulis berita dengan menggunakan teknik field visit adalah sebesar 80, Nilai tertinggi kemampuan menulis berita dengan menggunakan teknik ceramah adalah 86 dan nilai terendahnya adalah 59. Dengan demikian, nilai ratarata kemampuan menulis berita dengan menggunakan teknik ceramah adalah sebesar 72,69. 3 Hasil peningkatan kemampuan menulis berita dengan menggunakan teknik field visit lebih berpengaruh daripada menggunakan teknik ceramah. DAFTAR PUSTAKA
13 Abrar, Ana Yogyakarta Penulisan Berita. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta Asmah H. J Kemampuan Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Bandung: Rineka Cipta. Assegaff, Dja far Husin Jurnalistik Masa Kini: Pengantar ke Praktek Kewartawanan. Jakarta: Ghalia Indonesia Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Engkoswara Dasar-dasar Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bina Aksara Gie, The Liang Terampil Mengarang. Jogjakarta: Andi Hamalik, Oemar Media Pendidikan. Bandung: Pustaka Sejati Jogiyanto, H.M Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Romli, Asep Syamsul Rosdakarya Jurnalistik Praktis. Bandung: PT Remaja Semi, Atar Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya Teknik penulisan Berita, Features, dan Artikel. Bandung: Mugantara Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
14 Simanjuntak, I.L Prosedur Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito Sudijono, Anas Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sudjana, H. D Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipan. Bandung: 72 Falah Production Sumadaria, A.S. Haris Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Yunita, Dewi Efektifitas Penggunaan Teknik Berpasangan Berempat dalam Pembelajaran Menulis Berita Siswa Kelas X SMA Kesatria Mandiri Medan Tahun Pembelajaran 2007/2008. Medan: Unimed Tarigan, H. G Keterampilan Menulis dan Berbahasa. Bandung: Angkasa Jaya Yunus, Suparno Mohammad Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka Wiyanto, Asul Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo
PENGARUH TEKNIK FIELD VISIT TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP SWASTA BUDI AGUNG MEDAN MARELAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011
PENGARUH TEKNIK FIELD VISIT TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP SWASTA BUDI AGUNG MEDAN MARELAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 WINA WULANDARI Abstrak Teknik Field visit adalah adalah
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR Oleh Delia Putri Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH A R M A H 208311013 ABSTRAK Armah, NIM 208311013, Pengaruh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas
Lebih terperincipembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan
1 2 pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan secara terpisah dari keterampilan berbahasa jenis lainnya.
Lebih terperinciABSTRAK. ) dan kelompok yang diberikan pembelajaran dengan metode ekspositori atau kelas kontrol (variabel X 2
EFEKTIVITAS METODE BERKUNJUNG KE LINGKUNGAN SEKITAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BERITA OLEH SISWA KELAS X MA SWASTA AL-WASHLIYAH YAYASAN AMAL DAN SOSIAL AL-JAM IYATUL ISMAILIYAH MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciIstarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:
- 1 2 Sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, diharapkan siswa dapat menerapkannya secara tepat dalam berkomunikasi. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu keterampilan berbicara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek penting, yaitu (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE DISKURSUS MULTY REPRECENTACY
EFEKTIVITAS METODE DISKURSUS MULTY REPRECENTACY (DMR) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI TEBING TINGGI TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011. Lini Afriani Sinaga
Lebih terperinciKONTRIBUSI KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA
KONTRIBUSI KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA Oleh: Widya Octaviani 1, Ellya Ratna 2, Zulfikarni 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dwi Sukmalanita, 2013 Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budaya menulis merupakan ciri bangsa yang terpelajar. Pernyataan Tarigan (1994:4) tersebut sangat sesuai bagi dunia pendidikan. Pada kenyataannya menulis
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA TAYANGAN TALK SHOW KICK ANDY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS HASIL WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH MEDIA TAYANGAN TALK SHOW KICK ANDY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS HASIL WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Syahrina Fadhilah Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd.
Lebih terperinciARTIKEL PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.
ARTIKEL PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.P 2012/2013 Disusun dan Diajukan Oleh : AMALIA HAYATI NIM 208311007 JURUSAN
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH
KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PAINAN
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PAINAN Oleh: Wirda Yuni 1, Harris Effendi Thahar 2, Zulfikarni 3 Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciMIMIN SETIAWATI NIM
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK WAWANCARA PADA SISWA KELAS VIII SMP ASSIDIQIYAH KARANGAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MIMIN SETIAWATI NIM. 1021.0501 PROGRAM
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Lirma Susanti Nababan
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Lirma Susanti Nababan A1B110058 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
0 PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Monica Putri Manurung (monicaputri0595@gmail.com)
Lebih terperinciDisusun dan Diajukan oleh : SRI PRATIWI NIM Telah Diverifikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat untuk Diunggah pada Jurnal Online
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA PAB 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Disusun dan Diajukan oleh : SRI PRATIWI NIM 209311076
Lebih terperinciOleh Alfiandie Sinaga Dr. Wisman Hadi, M.Hum.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Alfiandie Sinaga Dr. Wisman Hadi,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Berliana Fenny Gultom Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK
Lebih terperinciARTIKEL PENGARUH MEDIA FILM DOKUMENTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KISARAN TAHUN AJARAN 2012/ 2013
ARTIKEL PENGARUH MEDIA FILM DOKUMENTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KISARAN TAHUN AJARAN 2012/ 2013 Disusun dan Diajukan oleh: IRNAWATI HUTAGALUNG NIM 208311053
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga maupun perorangan untuk
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sejak menapaki awal reformasi beragam surat kabar banyak bermunculan, bernotabene demi mewujudkan kebebasan pers di Indonesia. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA TELEVISI SI BOLANG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 38 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
1 2 PENGARUH MEDIA TELEVISI SI BOLANG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 38 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Ardiani Dr. Abdurrahman Adisaputera, M.Hum. ABSTRAK
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pembelajaran Elaborasi, Menulis cerpen. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
ABSTRAK Yenni Hartati. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Elaborasi Terhadap Keterampilan Menulis Cerpen Oleh Siswa Kelas IX SMP Negeri 7 Kisaran Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi. Prodi Pendidikan
Lebih terperinciOLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK NIA ELCERIA
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025
KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017/2018 KEMAMPUAN
Lebih terperinciKata Kunci: Pengaruh STAD Wacana-Menulis Karangan Argumentasi PENDAHULUAN
Pengaruh Model Pembelajaran STAD terhadap Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 Oleh Yunita Mahliza ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh NURDIANTI
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERITA PERMULAAN DISKUSI (DISCUSSION STARTER STORY) DI KELAS VII SMPN 1 SUKAWENING TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh NURDIANTI 10.21.0892
Lebih terperinciOleh Evi Kristina Br Ujung Drs. Malan Lubis, M.Hum
1 PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN NILAI CERPEN DOKTER KARYA PUTU WIJAYA OLEH SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SIDIKALANG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Evi Kristina Br Ujung
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian
Lebih terperinciOleh Nirmala Sari Siregar Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN PARAGRAF INDUKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Nirmala Sari Siregar
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Sifra Br Sijabat Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Nur Hasanah Dr. Wisman Hadi, M. Hum. Penelitian
Lebih terperinciTRI ANDINI AYUNINGTYAS ABSTRAK
EFEKTIVITAS STRATEGI LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PADA ARTIKEL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 TRI ANDINI AYUNINGTYAS ABSTRAK Efektivitas
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION
0 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA SISWA KELAS IX SMP SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SITI
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP PAHLAWAN NASIONAL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciPENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh : EKA YANNE NORISKA SINAGA NIM 071222120010 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciOleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak
0 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KONSEP KALIMAT (CONCEPT SENTENCE)TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI OLEH SISWAKELAS X SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh : Novita Sari
Lebih terperincibelajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (2005: 3)
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa adalah salah satu aspek yang menduduki fungsi utama dalam kehidupan manusia. Karena tanpa adanya bahasa manusia tidak akan bersosialisasi dan berinteraksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kelas VIII A SMP 10 November Binangun Dengan Pendekatan Kontekstual
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Berita Pada Siswa Kelas VIII A SMP 10 November Binangun Dengan Pendekatan Kontekstual Tahun Pelajaran 2010-2011
Lebih terperinciOleh Putie Mayang Sari Drs. T.R. Pangaribuan, M.Pd
PENGARUH TEKNIK 3M (MENGAMATI, MENIIRU, MENAMBAHI) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Putie Mayang Sari Drs. T.R. Pangaribuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan manusia lainnya. Menurut Chaer (2006:1) sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sistem simbol yang dimiliki manusia agar berkomunikasi dengan manusia lainnya. Menurut Chaer (2006:1) sebagai sebuah sistem, maka suatu bahasa terbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada empat aspek keterampilan tersebut,
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF
KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF Siti Nurfajriah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel : nurfajriah_s2076@yahoo.com
Lebih terperinciApa itu Straight News?
Fakhrurradzie Gade Apa itu Straight News? Merupakan bentuk berita langsung, bisa juga disebut berita aktual atau terkini (spotnews/hardnews). Berita straight news umumnya memerlukan publikasi lebih cepat.
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciOleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Rini Turnip Drs. H.
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Febriyeni A1B110019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ialah dengan berusaha meningkatkan kualitas guru melalui berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa dalam kurikulum di
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciOleh Sariduma Sinaga Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.
PENGARUH METODE KWL (KNOW, WANT TO KNOW, LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KERAJAAN KAB. PAKPAK BHARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Sariduma
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Mengenai Berita 2.1.1 Pengertian Berita Dari segi Etimologis, berita sering disebut juga dengan warta. Warta berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Vrit atau Vritta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Tarigan (2005:1) keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran kemana pendidikan itu di arahkan. Tujuan pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai oleh manusia, baru setelah itu berbicara, membaca, dan menulis. Dalam kegiatan berbahasa
Lebih terperinciOleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK
EFEKTIVITAS METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (BERBAGI PRESTASI SEBAGAI TIM) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DALAM CERPEN PAROMPA SADUN KIRIMAN IBU KARYA HASAN AL BANNA SISWA
Lebih terperinciSRI KURNIA DEWI. Abstrak
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PEMATANG SIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 SRI KURNIA DEWI Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di sekolah. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Perguruan Tinggi. Pada dasarnya
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.
ARTIKEL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (BERPIKIR, BERPASANGAN DAN BERBAGI) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SORKAM BARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK KUNJUNGAN LAPANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA SWASTA SUMATERA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH TEKNIK KUNJUNGAN LAPANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA SWASTA SUMATERA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh : Akhmad Husyen Drs. Sanggup Barus,M.Pd Abstract Penelitian
Lebih terperinciFurry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,
Lebih terperinciPENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Roikestina Silaban STKIP Riama Medan, Jl. Tritura No.6
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Ira Widyawati Napitupulu Drs. H. Sigalingging,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut menyatakan bahwa wartawan dipahami sebagai orang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) menuliskan bahwa wartawan adalah orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah,
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SISKA SOLIKHAWATI NIM 090388201303 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciOleh: Muhammad Agus Sigit Sasmito Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS X SMK WIDYA KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Muhammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa meliputi kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
0 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Meta Melisa Br. Ginting
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI Masniah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia e-mail: imasmasniah@rocketmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berakhirnya pemerintahan orde baru, industri pers di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai implementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain. Dengan bahasa kita dapat mengutarakan
Lebih terperinciPENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI
PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan minat belajar siswa dan keberhasilan mengajar guru. Wina Sanjaya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dan masyarakat dalam situasi pendidikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam
Lebih terperinciOleh Dwi Budi Mulyono
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI OLEH SISWA KELASX SMA MUHAMMADIYAH 8 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014 / 2015 Oleh Dwi Budi
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN
RANCANGAN PEMBELAJARAN 1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/2012 3. Semester : IV 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Jurnalistik Media Cetak (SPK 2207) 5. SKS : 2 6. Pengampu
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Elfina Sari Harahap Drs. H. Sigalingging, M.Pd Abstrak
Lebih terperinciOleh Desy Arisani Sitorus. Dra. Rumasi Simaremare ABSTRAK
1 Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Swasta PTPN IV Bp. Mandoge Kabupaten Asahan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Desy Arisani Sitorus Dra.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas
Lebih terperinciInovasi Pendidikan Vol. I. No. 17, Maret 2017
PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PARIAMAN Dwi Mutia Chan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP YDB
Lebih terperinci2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan kegiatan yang tidak bisa terpisahkan dari proses belajar mengajar di kelas. Saat proses belajar mengajar berlangsung, siswa dituntut untuk
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA BERDASARKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2012/2013
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA BERDASARKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Reza Pahlevi, 208311104 ABSTRAK REZA PAHLEVI, NIM 208311104,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat Kabar berasal dari istilah pers yang berarti percetakan atau mesin cetak. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang mengatakan
Lebih terperinciOleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung
HUBUNGAN PENGUASAAN KOHESI DAN KOHERENSI DENGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA OLEH SISWA KELAS XI SMA ISLAM TERPADU AL-ULUM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, terdapat empat aspek kebahasaan yang harus dikuasai siswa, yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan
Lebih terperinciOleh : Maria Krisnauli Manik Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak
1 PENGARUH TEKNIK MENUNJUKKAN BUKAN MEMBERITAHU (SHOW NOT TELL) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWAKELAS X SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh : Maria Krisnauli Manik
Lebih terperinciAas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com
Lebih terperinciOleh: Anisah Prabawati NIM pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Kata kunci: Menulis cerpen, metode kuantum
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS IX SMP N 11 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh: Anisah Prabawati NIM 082110042 pendidikan
Lebih terperinciOleh Try Annisa Lestari ABSTRAK
PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSURE-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Try Annisa Lestari 2103111075 ABSTRAK
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI Yayan Yayan 56@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPengaruh Metode Brainstorming Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Prama Artha Naga Jaya I
Pengaruh Metode Brainstorming Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Prama Artha Naga Jaya I Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciSAMROH ANNISYA MALAU. Key word: Cooperative Integreted Reading and Composition, hasil belajar, membaca cerpen
Efektivitas Penggunaan Teknik Cooperative Integreted Reading and Composition terhadap Peningkatan Hasil Belajar Membaca Cerpen Siswa Kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan Marelan Tahun Pembelajaran 2009/2011
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI
ISSN 5-73X PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI BINJAI Benni Aziz Jurusan Pendidikan Fisika Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.
0 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Sri Gustina Limbong Drs. Malan Lubis, M.Hum. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pre-eksperimental design. Desain ini dikatakan belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih
Lebih terperinci